SOP Pemberian informasi penggunaan obatFull description
Pengkajian Penggunaan Obat ObatFull description
jDeskripsi lengkap
vbn
SOP TENTANG OBATDeskripsi lengkap
SOP Penilaian Pengendalian Penyediaan Dan Penggunaan Obat
puskesmasDeskripsi lengkap
jFull description
puskesmasDeskripsi lengkap
SOP Penilaian pengendalian penyediaan dan penggunaan obatFull description
pedoman penyediaan dan penggunaan obat
vbnDeskripsi lengkap
821.2 SOP Penyediaan Dan Penggunaan Obat
pedoman penyediaan dan penggunaan obatDeskripsi lengkap
SOP TENTANG OBATFull description
pedoman penyediaan dan penggunaan obatDeskripsi lengkap
sFull description
s
1. Penggunaan Obat INSTALASI FARMASI
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Nomor :
PENGGUNAAN OBAT
Halaman
Mulai Berlaku : Tanggal
1. Tujuan. Prosedur ini dibuat untuk mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan penggunaan obat, membandingkan membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu, dan memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat. 2. Penanggungjawab. Apoteker Pengelola Apotek. 3. Prosedur. 3.1. Mengkaji instruksi pengobatan / resep pasien. 3.2. Mengidentifikasi masalah berkaitan dengan penggunaan obat. 3.3. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat. 3.4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat. 3.5. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien / keluarga
3.6. Memberikan konseling kepada pasien / keluarga.
Dilaksanakan Dilaksanakan oleh :
Di eriksa eriksa oleh :
2. Identifikasi efek atau reaksi obat yang tidak diharapkan INSTALASI FARMASI
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Nomor :
IDENTIFIKASI EFEK ATAU REAKSI OBAT YANG TIDAK DIHARAPKAN
Halaman
Mulai Berlaku : Tanggal
1. Tujuan. Prosedur ini dibuat untuk : 1.1. Menemukan efek atau reaksi obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal,dan frekuensinya jarang 1.2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek atau reaksi obat yang sudah dikenal dan yang baru saja ditemukan. 1.3. Mengenal semua factor yang mungkin dapat menimbulkan / mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya efek atau reaksi obat yang tidak diharapkan. 1.4. Meminimalkan resiko kejadian efek atau resiko obat yang tidak diharapkan. 1.5. Mencegah terulangnya kejadian efek atau resiko obat yang tidak diharapkan. 2. Penanggungjawab. Apoteker Pengelola Apotek. 3. Prosedur. 3.1. Mendeteksi adanya kejadian yang ditimbukan akibat efek atau reaksi obat yang tidak diharapkan. 3.2. Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek atau rekasi obat yang tidak diharapkan. 3.3. Mendiskusikan dan mendokumentasikan efek atau resiko obat yang tidak diharapkan. 3.4. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
Dilaksanakan oleh :
Di eriksa oleh :
3. Penanggulangan penulisan resep dan pemesanan yang tidak terbaca. INSTALASI FARMASI
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Mulai Berlaku :
PENANGGULANGAN PENULISAN RESEP DAN PEMESANAN YANG TIDAK TERBACA
Tanggal
Nomor :
Halaman
1. Tujuan. Prosedur ini dibuat untuk : 1.1 Menindaklanjuti resep yang tidak terbaca atau kurang jelas penulisannya. 1.2 Mendapatkan kejelasan dan penegasan dari Dokter penulis resep, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. 1.3 Mengurangi terjadinya medication error 1.4 Tercapainya pelayanan kefarmasian yang tepat dosis dan tepat indikasi. 2. Penanggungjawab. Apoteker Pengelola Apotek. 3. Prosedur. 3.1. Resep yang diterima oleh petugas Apotek dilakukan identifikasi kelengkapan resep yaitu :
Tanggal resep, nama dokter, nomor resep, nama pasien, tanggal lahir pasien. Aturan pakai (Frekuensi, dosis, rute pemberian) ditulis dengan jelas.
Resep obat dari golongan Narkotika dan Psikotropika harus dibubuhi tanda tangan lengkap, alamat, dan nomor telepon yang dapat dihubungi dari dokter yang menuliskan resep. Tidak menggunkan istilah dan singkatan sehingga mudah dibaca dan tidak disalahartikan. 3.2. Resep yang kurang jelas penulisannya didiskusikan terlebih dahulu bersama staf apotek dan membaca histori pengobatan pasien. 3.3. Jika resep belum jelas maka menghubungi dokter untuk memperoleh kejelasan resep. 3.4. Apabila dokter tidak dapat dihubungi maka dapat menghubungi staf bagian pelayan medic untuk selanjutnya meneruskan informasi ke dokter apakah resep tersebut obatnya harus diganti. 3.5. Apabila sudah mendapatkan kejelasan dari dokter, maka perawat secepatnya mengkonfirmasikan resep ke instalasi farmasi untuk segera dilayani dan disiapkan obatnya.
Dilaksanakan oleh :
Di eriksa oleh :
4. Penyimpanan obat yang dibawa pulang INSTALASI FARMASI
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Nomor :
PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA PULANG
Halaman
Mulai Berlaku : Tanggal
4. Tujuan. Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemberian informasi kepada pasien tentang cara penyimpanan obat yang baik ketika dibawa pulang. 5. Penanggungjawab. Apoteker Pengelola Apotek. 6. Prosedur. 3.1. Mengidentifikasi obat yang akan diserahkan kepada pasien 3.2. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien / keluarga pasien 3.3. Menjelaskan serta memperagakan bagaimana cara penyimpanan obat dengan baik, dan perlu tidaknya penanganan khusus seperti:
Obat yang harus disimpan didalam almari es (berada disuhu kurang dari 30°C) agar kestabilannya terjaga
Obat yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari, sehingga harus disimpan disuhu ruang (30°C) dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung. 3.4. Melakukan verifikasi akhir seperti mengecek pemahaman pasien.
Dilaksanakan oleh :
Di eriksa oleh :
5. Identifikasi Obat INSTALASI FARMASI
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
Nomor :
Mulai Berlaku : Tanggal
IDENTIFIKASI OBAT
Halaman
1. Tujuan. Prosedur ini dibuat untuk memberikan identifikasi , membedakan , serta menghindari terjadinya kesalahan obat berdasarkan bentuk fisiknya. 2. Penanggungjawab. Apoteker Pengelola Apotek. 3. Prosedur. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6.