KUSTA
No. Dokumen
SOP No. Revisi
: C.000/SOP/PKM-PCG/I/2018 :
Tanggal Terbit
: 5 Februari 2018
Halaman
: 1/3 SUFYANSORI,
PUSKESMAS
AMd.Kep
PICUNG
Nip : 196307051985011001
1. Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang bersifat b ersifat total maupun parsial. Fraktur dapat dibagi menjadi : 1. Fraktur tertutup (closed fracture) bila tidak terdapat hubungan antara fragnen tulang dengan dunia luar, 2. Faktur terbuka (open/compound fracture), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukan di kulit, Fragmen terbuka terbagi atas tiga derajat ( menurut R Gustillo ), yaitu : a. Derajat I 1)Luka 1) Luka < 1 cm, 2)Kerusakan 2) Kerusakan jaringan lunak sedikit, tada ada tanda luka remuk, 3)Fraktur 3) Fraktur sederhana, transverval, oblik atau kominutif rinagn, 4)Kontaminasi 4) Kontaminasi minimal, b. Derajat II 1)
Laserasi > 1 cm,
2)
Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulsi,
3)
Fraktur komunutif sedang,
4)
Kontaminasi sedang,
c. Derajat III 1) Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit,
otot, dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas : a) Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas / flap / avulsi atau fraktur segmental / sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka, b) Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi masif, c) Luka pada pembuluh arteri/ saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak. 2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan Fraktur di Puskesmas Picung.
3. Kebijakan
Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.006/SK/PKMPCG/I/2018, tentang Layanan Klinik Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ Langkahlangkah
1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa), 2. Menyiapkan alat (stetoskop, tensimeter, senter, timbangan dewasa, handscoen, spalak), 3. Melakukan anamnesa (tanya jawab) : a. Keluhan utama : rasa baal, adanya bercak putih, bercak merah infiltrat (bercak tebal)? b. Keluhan tambahan : parastesia, demam, nyeri sendi, dll? c. Riwayat perjalanan penyakit : berapa lama ? pengobatan yang didapat, reaksi bentol-bentol merah dll, d. Riwayat kontak dengan penderita kusta (keluarga), e. Penyakit lain yang diderita pada saat ini, f.
Riwayat penyakit dulu terutama penyakit yang berat,
4. Melakukan pemeriksaan fisik,
a. Harus dilakukan di ruangan yang cukup terang, paling baik cahaya sinar matahari tidak langsung, b. Diperiksa pada seluruh permukaan kulit (dari depan atas sampai bawah dan dari belakang atas sampai bawah), 5. Pertama-tama pasien diberitahu kemudian pemeriksa melihat kelainan kulit dari jarak jauh kemudian dari dekat, 6. Setelah ditemukan adanya kelainan kulit, maka kelainan kulit ditest ada tidaknya anestesi (test raba menggunakan kapas yang diruncingkan), 7. Pemeriksaan kelainan syaraf tepi : a.
Syaraf auricularis magnus,
b.
Pasien disuruh menengok kekiri kemudian pemeriksa meraba adanya penebalan syaraf atau tidak demikian sebaliknya,
c.
Syaraf ulnaris,
d.
Tangan kanan pemeriksa memegang lengan kanan bawah penderita dengan posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan penderita dalam keadaan relax,
e.
Dengan jari telunjuk tengah kiri pemeriksaan mencari nervus ulnaris disulcus ulnaris yaitu pada lekukan diantara tonjolan tulang siku dan tonjolan kecil dibagian medial,
f.
Dengan memberi tekanan ringan ulnaris digulirkan halus dirasakan dan ada tidaknya penebalan syaraf, demikian juga pada lengan kiri penderita,
8. Memberikan
penjelasan
penatalaksanaan, 9. Memberi pengobatan MDT 6. Unit Terkait
Poli Kusta
tentang
prosedur
pengobatan
dan
FRAKTUR
No. Dokumen Daftar No. Revisi
: C.000/SOP/PKM-PCG/I/2018 :
Tilik Tanggal Terbit
Halaman
: 5 Februari 2018 : 1/2 SUFYANSORI,
PUSKESMAS
AMd.Kep
PICUNG
Nip : 196307051985011001
DAFTAR TILIK
Unit
:
Nama Petugas
:
Tanggal Pelaksanaan :
NO
PROSEDUR
1.
Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2.
Apakah petugas menyiapkan alat (stetoskop, tensimeter, senter,
timbangan dewasa dan timbangan bayi) 3.
Apakah petugas melakukan anamnesa (tanya jawab?
4.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
5.
Apakah petugas menentukan diagnosa dan berkolaborasi dengan tim
medis untuk melakukan tindakan? 6.
Apakah
petugas
melakukan
observasi keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan? 7.
Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi (penyuluhan)?
8.
Apakah petugas segera merujuk pasien (jika kondisi pasien semakin
memburuk/ menurun)? 9.
Apakah petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan di
YA
TIDAK
Rekam Medis? 10.
Apakah petugas membereskan alat dan mencuci tangan?
Picung,…………… Pelaksana/ Ouditor
(………………………………)