Kaporisasi adalah suatu kegiatan desinfeksi dengan membubuhkan kaporit pada sumber air sebagai salah satu upaya untuk membunuh bakteri pathogen yang terdapat dalam air yang bertujuan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tersebut. (Permenkes 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air)
2. Tujuan
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan kegiatan kaporisasi pada sumber air.
3. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Tawang Nomor : / SK / PKM / 2017, tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di UPTD Puskesmas Tawang
4. Referensi
1. Peraturan Pemerintah RI No 66 Tahun 2014, tentang Kesehatan Lingkungan ; 2. Permenkes RI Nomor 416 Tahun 1990, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air ; 3. Permenkes RI No 13 Tahun 2015, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas ;
5. Alat dan bahan
1. Format kaporisasi 2. Alat tulis 3. Kaporit
SOP/KESLING/TAWANG
Page 1
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. 2. 3.
4. 5. 7. Dokumen terkait 8. Rekaman historis perubahan
Penentuan waktu dan lokasi kegiatan Persiapan alat dan bahan kegiatan Pelaksanaan kegiatan kaporisasi ; Tentukan volume rata-rata air - diameter sumur (D) - kedalaman air (H) maka rumusnya : - 22/7 x D2 x H - kadar khlor aktif pada kaporit, misal 60% - dosis kebutuhan khlor pada sumur misal 1 mg/liter maka kebutuhan kaporit dapat dihitung misal volume air 3927 liter, cara perhitungannya sbb : = 100/60 x 1mg/liter x 3927 liter = 6554,9 mg = 6545 mg = 6.545 gram. atau bisa juga dengan memberikan dosis - 1/2 sendok makan kaporit untuk 20 liter air (campurkan) - setiap 1 meter kubik masukkan 20 liter air campuran diatas Konseling / penyuluhan Pencatatan dan pelaporan