EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN DENGAN FORMULARIUM,HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: 800/ /UKP/I/2017 : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan,SKM NIP.196606061989031 025
Evaluasi Kesesuaian Peresepan dengan Formularium adalah 1. Pengertian
Serangkaian proses untuk menghitung prosentase kesesuaian dengan resep dengan formularium
2. Tujuan
Untuk mengetahui kesesuaian peresepan obat dengan persediaan obat yang ada di instansi farmasi Setiap
3. Kebijakan
kegiatan
pengelola
obat
dalam
melakukan
evaluasi
kesesuaian peresepan dengan formularium di Puskesmas harus mengikuti langkah – langkah SOP 1. Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian 1. Petugas Farmasi menginformasikan kepada Petugas Medis ttg isi Formularium 2. Petugas Farmasi mengambil sampling 5 resep setiap hari 3. Petugas Farmasi mengumpulkan data resep selama 3 bulan terakhir 4. Petugas Farmasi merekap data resep selama 3 bulan terakhir 5. Petugas Farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat yang
5. Prosedur
tertulis di resep tetapi tidak tersedia di formularium Puskesmas 6. Petugas Farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk dalam Formularium Puskesmas 7. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tidak masuk dalam Formularium Formularium Puskesmas 8. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ) 9. Petugas Farmasi mencatat total jenis obat di Puskesmas yang
tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ) 10. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ) ( B ) 11. Petugas Farmasi menghitung prosentase antara obat yang tidak sesuai Formularium dengan jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ), dengan rumus : A x 100 % = C % B 12. Petugas Farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium kepada kepala Puskesmas 13.
Kepala
kesesuaian
Puskesmas peresepan
menindaklanjuti dengan
dari
hasil
Formularium
evaluasi dengan
melaksanakan pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap petugas penulis resep 6. Langkahlangkah
7. Diagram Alir (bila perlu)
tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ) 10. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ) ( B ) 11. Petugas Farmasi menghitung prosentase antara obat yang tidak sesuai Formularium dengan jumlah jenis obat di Puskesmas yang tercantum di Formularium ( DOEN 2011 ), dengan rumus : A x 100 % = C % B 12. Petugas Farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium kepada kepala Puskesmas 13.
Kepala
kesesuaian
Puskesmas peresepan
menindaklanjuti dengan
dari
hasil
Formularium
evaluasi dengan
melaksanakan pertemuan dalam rangka pembinaan terhadap petugas penulis resep 6. Langkahlangkah
7. Diagram Alir (bila perlu)
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Menejemen Puskesmas 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Pemberian informasi penggunaan obat adalah memberi informasi 1. Pengertian
obat kepada pasien pada saat penyerahan obat yang terdiri dari waktu, lama, cara penggunaan, efek samping obat, interaksi obat, kontra indikasi serta petunjuk penyimpanan obat di rumah. Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang
2. Tujuan
dilakukan oleh asisten apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
3. Kebijakan 4. Referensi
PERMENKES NO. 30 TAHUN 2014
5. Prosedur 1. Petugas
7. Langkahlangkah
memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau catatan pengobatan pasien ( patient medication record ). 2. Petugas melakukan penelusuran literature bila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan informasi. 3. Petugas menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis. 4. Petugas menyampaikan hal-hal yang perlu kepada pasien: a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat. b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi atau menggunakan obat, seberapa banyak dosis dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan obat / rentang jam penggunaan. c. Bagaimana cara menggunakan obat yang benar. d. Peringatan atau efek samping obat. e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat. f. Tata cara penyimpanan obat di rumah. g. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat. 5. Petugas menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dan lain-lain).
6.
Petugas mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.
Memberi informasi kepada pasien berdasarkan resep atau catatan pengelolaan pasien
7. Diagram Alir (bila perlu)
Melakukan penelusuran literature bila diperlukan secara sistematis untuk memberikan informasi
Petugas menyampaikan
Menjawab pertanyaan pasien
hal-hal yang perlu kepada
dengan jelas dan mudah di
pasien
mengerti, tidak bias, etis, dan bijaksana
Menyediakan informasi
Mendokumentasikan
aktif ( brosur, leaflet, dan
setiap kegiatan
lain-lain)
pelayanan informasi obat
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENILAIAN DAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT No. Dokumen : No. Revisi : SOP TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan 1. Pengertian
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan
Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar. SK kepala UPTD Puskesmas Raya No.400/
3. Kebijakan
/UKP/I/2017
tentang penetapan jenis- jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Raya 1. Permenkes RI Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
4. Referensi
2. Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian 3. Keputusan Menkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Alat dan bahan : 1. ATK
5. Prosedur
2. Buku Pengeluaran Obat 3. Kartu Stok 4. LPLPO 1. Menerapkan metode pencatatan penggunaan obat 2. Menerapkan metote pencatatan persediaan obat 3. Menerapkan pencatatan sediaan farmasi dan bahan medis habis
6. Langkah langkah
pakai masuk dan keluar dengan metode FIFO/FEFO . Menerapkan permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai melalui LPLPO
Metode Pencatatan Penggunaaan
Metode pencatatan persediaan obat
Menerapkan pencatatan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai masuk dan keluar dengan metode FIFO/FEFO
7. Diagram Alir (bila perlu)
Menerapkan permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai melalui LPLPO
8.Hal-hal yang
Ketersediaan obat
Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10. Dokumen Terkait
11 .Rekaman Historis Perubahan
SOP Penyediaan dan Penggunaan Obat SOP Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat SOP Penyimpanan obat No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian
Prosedur ini mengatur penyediaan yang menjamin ketersediaan obat
2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat Sk KepalaUPTD. Puskesmas Raya No:
3. Kebijakan
Tentang pelayanan farmasi yang menjamintentang ketersediaan obat 1. Permenkes No. 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar obat asensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar pelayanan kefarmasian Pelaksanaan : 1.Petugas farmasi yang di beri wewenang untuk membuat perencanaan obat, membuat daftar perbekalan yang di butuhkan di UPTD. Puskesmas Raya 2.Petugas membuat perencanaan berdasarkan pemakaian obat di UPTD. Puskesmas Rayaselama 1 tahun kebelakang yang di sebut dengan RKO
5. Prosedur
3.Petugas
perencanaan
perbekalan
Farmasi
melakukan
perhitungan Perbekalan Farmasi dengan kebutuhan yang di tentukan, kemudian di ajukan kepada Kepala Puskesmas untuk dikoreksi 4.Apabila
disetujui
oleh
kepala
puskesmas
maka
rencana
kebutuhan perbekalan farmasi akan di ajukan ke Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar 5.Petugas
gudang
berdasarkan
setiap
bulan
pemakaian
obat
membuat dalam
laporan
satu
bulan
LPLPO untuk
mendapatkan obat dari gudang farmasi Dinkes Kota Siantar 8. Langkahlangkah
Memeriksa stok obat yang ada dalam formulir PKM
Cek jumlah,jenis dan kondisi
Menghitung sisa stok obat
Menghitung pemakaian obat tiap bulan
Membuat daftar obat / BMHP yang termasuk dalam daftar
Tidak
7. Diagram Alir
Ya Mencukupi
(bila perlu) Menyusun rencana penyediaan obat
Membuat permintaan obat
Ketersediaan obat
GFK atau dana JKN
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Manejemen Puskesmas 2. Unit pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian
Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat untuk mengajukan pemesanan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan Kota sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas
2. Tujuan
Memenuhi kebuthan obat di masing- masing unit kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
3. Kebijakan
Setiap kegiatan peresepan , pemesanan dan pengelolaan obat mengikuti langkah – langkah dalam SOP 1. Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang standarpelayanan kefarmasian a. Permintaan Rutin 1. Menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan data pemakaian obat periode sebelumnya jumlah kunjungan resep, data penyakit dan frekuensi distribusi obat oleh Unit Farmasi DKK 2. Cara menghitung kebutuhan obat : Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya dengan rumus
5. Prosedur
PO = ( P x 2 ) – SS Keterangan : PO = permintaan obat P
= pemakaian bulan lalu
SS = sisa stok 3.Permintaan obat rutin dilakukan dengan menggunakan formulir laporan pemakaian dan lembar permintaan obat ( LPLPO ) yang sudah diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas 4. Permintaan obat rutin diajukan setiap bulan sesuai dengan
petunjuk dari gudang farmasi 5. Permintaan khusus dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila : - Kebutuhan meningkat - Penanganan Kejadian Luar Biasa - Obat rusak - Obat kadaluarsa 6. Permintaan khusus dilakukan dengan menggunakan surat bon obat yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas di ajukan ke Gudang Farmasi sewaktu – waktu di perlukan mendadak 2. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang
1. LPLPO bulanan
Perlu
2. Daftar obat DOEN
Diperhatikan
3. FORNAS
9. Unit terkait
1. Manejemen Puskesmas 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
10 .Rekaman Historis Perubahan
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang 1. Pengertian
harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat pada pasien Agar pasien mendapat obat psikotropika narkotika sesuai dengan
2. Tujuan
resep dokter dan mendapat informasi penggunaannya sesuai resep
3. Kebijakan
Setiap Peresepan obat psikotropika narkotika mengikuti langkah
– langkah dalam SOP. 1. Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang standarpelayanan kefarmasian
5. Prosedur
A. Petugas Medis dan Dokter 1. Petugas Medis memanggil pasien ke ruang periksa 2. Petugas Medis menanyakan keluhan pasien 3. Petugas Medis mendiagnosis pasien untuk menentukan pengobatan yang tepat 4. Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada pasien untuk mengambil obat di kamar obat B. Petugas Farmasi 5. Petugas Farmasi menerima resep dari pasien 6. Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan administrasi resep a. Tanggal pembuatan resep b. Nama, jumlah dan aturan pakai obat c. Nama,umur, alamat lengkap, jenis kelamin 7. Petugas Farmasi cek nama lengkap,alamat dan tanda tangan dokter yang membuat resep 8. Bila tidak jelas Petugas Farmasi konsultasi ke dokter yang membuat resep 9. Apabila sudah jelas petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep 5. Petugas Farmasi melakukan peracikan obat apabila diperlukan 6. Petugas Farmasi memberikan etiket
7. Petugas Farmasi melakukan pemeriksaan ulang terhadap resep 8. Petugas Farmasi memanggil pasien / keluarga pasien memastikan identitas pasien sesuai dengan identitas resep 9. Petugas Farmasi menjelaskan tentang aturan penggunaan obat, efek samping yang paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang benar 10. Petugas Farmasi memberikan obat pada pasien 11. Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di buku pemakaian psikotropika dan narkotika 3. Langkahlangkah
Petugas Medis memanggil,menanyakan dan mendignosa pasien untuk
Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada pasien untuk mengambil obat di kamar obat
Petugas Farmasi menerima resep dari pasien
Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan administrasi resep Tidak jelas
7. Diagram Alir (bila perlu)
Petugas Farmasi cek nama lengkap,alamat dan tanda tangan dokter yang membuat Jelas
menyiapkan obat sesuai Bila diperlukan
memberikan etiket
Konsultasi ke dokter yang membuat resep
melakukan peracikan
pemeriksaan ulang terhadap resep
memanggil pasien / keluarga pasien memastikan identitas pasien sesuai dengan identitas resep
menjelaskan tentang aturan penggunaan obat, efek samping yang paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang benar
memberikan obat pada pasien
menyimpan resep dan mencatat di buku pemakaian psikotropika dan narkotika
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
Instalasi Farmasi kabupaten, Gudang Obat No
10 .Rekaman Historis Perubahan
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN/KELUARGA No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Penggunaan obat yang di bawa sendiri oleh pasien/keluarga 1. Pengertian
adalah obat yang dibawa ke puskesmas atau diresepkan atau dipesan dipuskesmas
2. Tujuan
3. Kebijakan
Agar pasien mendapat informasi obat yang dibawa sendiri apakah masih bisa diteruskan atau dihentikan Setiap penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga di puskesmas mengikuti langkah – langkah dalam SOP 1.Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI tahun 2015 3. Keputusn Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian 1. Dokter menanyakan kepada pasien tentang obat – obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien sebelum menjalani perawatan dipuskesmas 2. Dokter memberitahu petugas farmasi tentang obat – obatan yang sedang dikonsumsi pasien sebelum pasien menjalani perawatan 3.
Dokter
memberikan
instruksi
untuk
meneruskan
atau
menghentikan obat yang sedang dikonsumsi 5. Prosedur
4. Petugas farmasi menerima obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga 5. Petugas farmasi menarik obat yang tidak diteruskan atas instruksi dokter 6. Petugas farmsi memberikan informasi kepad pasien obat yang dibawa sendiri untuk diteruskan atau dihentikan 7. Petugas farmasi memberi aturan pemakaian obat yang diteruskan 8. Jika dokter menuliskan resep untuk pasien dan di kamar obat
puskesmas tidak tersedia maka petugas farmasi memberitahu pasien / keluarga untuk membeli sendiri di apotik terdekat 9. Petugas farmasi menawarkan kepada pasien / keluarga bahwa obat tersebut bisa dipesan di puskesmas 10. Petugas farmasi menerima obat yng dibeli sendiri oleh pasien / keluarga di apotik terdekat 11. Petugas farmasi memberi aturan pemakaian obat yang dibeli sendiri oleh pasien / keluarga 12. Semua obat yang dibwa sendiri oleh pasien / keluarga tercatat di rekam medis pasien 4. Langkahlangkah
Petugas obat memeriksa, membaca dan menelitih resep
Petuas menerima resep dari pasien
Petugas obat menyediakan obat sesuai yang ditulis
7. Diagram Alir (bila perlu)
Petugas obat memastikan obat yang ditulis tidak overdosis
Petugas obat menulis
Petugas obat memanggil
etiket obat
nama pasien
Petugas menanyakan pada pasien apakah ada kemungkinan obat yang di bawa sendiri di gunakan dalam pengobatan
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Manejemen Puskesmas 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Kegiatan pengaman terhadap obat emergensi yang diterima agar 1. Pengertian
aman ( tidak hilang ), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya terjamin Penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan untuk agar
2. Tujuan
penyimpanan obat pelayanan gawat darurat terkendali dengan baik
3. Kebijakan
Setiap kegiatan penyimpanan obat emergensi di puskesmas mengikuti langkah – langkah dalam SOP 1. Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
4. Referensi
2. Daftar esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian 1. Petugas kesehatan menerima obat emergensi dari petugas farmasi 2. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi di lemari obat 3. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi berdasarkan alfabetis 4. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi berdasarkan
5. Prosedur
jenis obat 5. Petugas farmasi membuat daftar obat emergensi 6. Petugas farmasi mencatat obat emergensi di kartu stok 7. Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat 8. Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan kartu stok 9. Petugas farmasi melengkapi obat emergensi yang sudah habis, rusak, atau kadaluarsa
6.Langkahlangkah Petugas kesehatan menerima obat emergensi dari etu as farmasi
Meletakkan obat di tempat atau lemari tersendiri
Petugas membuat daftar obat emergensi dan mencatat obat
7. Diagram Alir
emergensi di kartu stok
(bila perlu) Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan kartu stok
Melaporkan pemakaian obat setiap bulannya
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Kartu Stok 2. LPLPO 1. Manajemen Puskesmas 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian
Merupakan kegiatan memonitoring atau memeriksa persediaan obat pelayanan gawat darurat di ruang obat dan Ruang Tindakan.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk monitoring penyediaan obat emergensi diunit kerja
3. Kebijakan
Setiap kegiatan Peresepan Psikotropika dan Narkotika di Puskesmas mengikuti langkah – langkah dalam SOP 1 . Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian.
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3. Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian 1. Petugas farmasi menyiapkan obat yang dibutuhkan pelayanan Ruang tindakan 2. Petugas farmasi memeriksa persediaan obat pelayanan gawat darurat di Ruang Tindakan 3. Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat pelayanan gawat darurat. 4. Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan kartu stok
5. Prosedur
5. Bila tidak sesuai,petugas farmasi menanyakan kepada petugas Ruang tindakan 6. Bila sesuai,petugas farmasi melakukan penambahan kembali bila ada yang kurang. 7. Petugas Ruang tindakan mengadakan permintaan obat ke gudang puskesmas 8. Petugas farmasi menyerahkan obat yang diminta ke petugas ruang tindakan 9. Petugas ruang tindakan menyimpan obat tersebut ke dalam almari ruang tindakan
10. Petugas ruang tindakan mencatat obat tersebut ke dalam kartu stok masing – masing obat pelayanan gawat darurat 6.Langkahlangkah
Setiap bulan petugas obat memeriksa jumlah obat yang emergensi di masing – masing unit kerja
Petugas obat memeriksa tanggal kadaluarsa obat emergensi
7. Diagram Alir (bila perlu)
Ganti obat emergensi jika ditemukan mutu / kualitas obat yang menurun seperti perubahan warna, kemasan yang rusak atau adanya gumpalan
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Manejemen Puskesmas 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN PELEBELAN No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 6.Langkahlangkah
Mulai
Pemberian resep oleh dokter / bidan
7. Diagram Alir
Penyerahan resep ke bagian farmasi
(bila perlu) Penyiapan / peracikan obat dan
Selesai
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA No. Dokumen : No. Revisi : SOP TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
Prosedur
ini
mengatur
pengawasan
dan
pengendalian
penggunaan psikotropika dan narkotika Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika Pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan 1 . Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian.
4. Referensi
2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015 3.
Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian. 1.
Pengawasan
atas
kesesuaian
diagnosis
dengan
terapi
penggunaan psikotropika dan narkotika. 2. Resep psikotropika dan narkotika diberi penandaan khusus. 3. Identifikasi pasien penerima resep psikotropika dan narkotika 5. Prosedur
dan verifikasi saat penyerahan obat 4. Pengendalian obat psikotropika dan narkotika melalui tertib administrasi kartu stok dan
buku bantu penyerahan obat
psikotropika dan narkotika.
6.Langkahlangkah
7. Diagram Alir
PF membuat perencanaan permintaan obat psikotropika dan narkotika
(bila perlu) PF mengajukan permintaan ke gudang obat Dinkes berdasarkan LPLPO
PF menerima obt psikotropika dan narkotika, menelitih keadaan obat dan tanggal ED dan dicatat di kartu stok
PF menyimpan dilemari terpisah dan terkunci
PF mencatat setiap pengeluaran obat psikotropika – narkotika dan identitas
PF mengirim laporan psikotropika dan narkotika ke Dinas Kesehatan Kota
PF mendokumentasikan obat psikotropika dan narkotika kedalam buku psikotropik dan narkotika
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
1. Petugas Farmasi 2. Unit Pelayanan Puskesmas No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 2. Langkahlangkah
Setiap bulan petugas obat memeriksa jumlah oat yang emergency di masingmasing unit kerja
Petugas obat memeriksa tanggal, kadaluarsa obat
7. Diagram Alir
emergency
(bila perlu)
Ganti obat emergency juika ditemukan mutu / kualitas obat yang menurun seperti perubahan warna, kemasan yang rusak atau adanya gumpalan
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
9. Unit terkait
10 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 3. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 4. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
Historis Perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : :
Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 5. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
Historis Perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan
4. Referensi 5. Prosedur 6. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
Historis Perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur
7. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
Historis Perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 8. Langkahlangkah 7. Diagram Alir (bila perlu)
8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
Historis Perubahan
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAN OBAT No. Dokumen SOP
:
No. Revisi : TanggalTerbit : Halaman : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi 1. Pengertian
aspek teknis dan non teknis mulai dari perencanaan ,permintaan penerimaan,penyimpanan,distribusi,pelayanan,pengendalian obat,pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi
2. Tujuan
Mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu guna tercapainya pelayanan obat publik dasar kepada masyarakat
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur
Alat dan Bahan : 1.ATK
2. Buku Peneriman dan pengeluaran obat harian 3. Kartu Stok 4. LPLPO 5. Lembar permintaan Sub Unit 1.Perencanaan obat sesuai kebutuhan 9. Langkahlangkah
2. Membuat permintaan obat 3. Membuat pencatatan obat masuk daan keluar . Menyerahkan obat kepada pasien , unit lain, jejaring puskesmas
7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu
Ketersediaan Obat
Diperhatikan 1.Ruang pemeriksaan 9. Unit terkait
2. Jejaring Puskesmas
10.Dokumen
SOP Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Terkait
SOP Penyediaan dan Penggunaan Obat
11 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan
PENYUSUNAN LAPORAN KESEHATAN OLAHRAGA
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : : : Kepala UPTD Puskesmas Raya
Pemerintah Kota Pematangsiantar Surungan Nainggolan, SKM NIP.196606061989031 025
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 10.
Langkah-
langkah 7. Diagram Alir (bila perlu) 8.Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 9. Unit terkait 10 .Rekaman Historis Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai perubahan