SOP (Standard Operating Prosedure) BUDIDAYA LELE SISTEM BOSTER PT. INDOSCO DWIJAYASAKTI A. Budidaya Lele 1) Standart Operasional Kerja
1.1 SOP Konstruksi Kolam I.
GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI KOLAM (C E N T R A L
DRAIN )
II. UKURAN KOLAM -
Luas Kolam
: 3m x 3m x 1m
-
Ukuran central drain : 40cm x 40cm x 10cm
-
Kemiringan
-
Ukuran Pipa minim 3”
: 10-15 o
III. TUJUAN Konstruksi kolam Sistem Boster dengan outlet central drain lebih efisien dan praktis karena mempermudah proses pembuangan kotoran dan pemanenan, hal ini dikarenakan pada saat pembuangan kotoran, kotoran akan menumpuk ditengah central drain. Selain itu pada saat melakukan proses pemanenan akan lebih mudah dikarenakan ikan berkumpul pada central drain.
1.2. SOP Persiapan Kolam IV. TUJUAN Untuk meningkatkan kualitas lingkungan/daya dukung kolam, dan produktivitas lahan, dalam rangka memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele.
V. TAHAPAN PERSIAPAN KOLAM a. Pengeringan Kolam b. Pembuatan Pipa Saringan c. Pengisian Air Kolam
VI. METODE KERJA 1. Kolam Pembesaran a. Luas Kolam
: 3m x 3m x1m
b. Ketinggian Air
: 30cm
2. Alat dan Bahan 2.1 Alat a. Spon b. Ember 2.2 Bahan a. BOSTER BLUE COPPER b. Air
VII. PROSEDUR KERJA 4.1 Pengeringan Kolam a. Buang air kolam secara total b. Kolam disiram sampai bersih sampai dinding kolam tidak berlendir c. Kolam dibilas dengan spon yang diberi BOSTER BLUE COPPER 1 tutup botol d. Kolam yang sudah dibilas menggunakan BOSTER BLUE COPPER dibiarkan mengering 4.2 Pembuatan Pipa Saringan a. Siapkan pipa sesuai dengan ukuran saluran pembuangan b. Potong pipa dengan ketinggian 15cm c. Lubang pipa dibuat lebih kecil dari ukuran ikan yang ditebar d. Pipa dilubangi menggunakan bor e. Pipa saringan siap dipasang 4.3 Pengisian Air Kolam a. Kolam diisi air dengan ketinggian 30cm b. Air diberi Boster Blue Copper 1 tutup botol
c. Biarkan selama 24 jam
1.3. SOP Persiapan Air
I.
TUJUAN Untuk mendapatkan parameter kualitas air yang ideal pada pembesaran ikan lele
II. TAHAPAN PERSIAPAN AIR a. Pembuatan Fermentasi b. Penebaran Fermentasi c. Pemberian BOSTER MANSTAP
III. METODE KERJA 3.1 PEMBUATAN FERMENTASI 3.1.1 Persiapan Alat Dan Bahan a. Alat -
Ember
-
Beaker glass
-
Karet ban
-
Plastic penutup
-
Timbangan
-
Gayung
b. Bahan -
Dedak halus
-
BOSTER AMINO LIQUID
-
BOSTER PLANKTOP
-
BOSTER AQUA ENZYM
-
Air
3.1.2 Prosedur Kerja a. Timbang dedak halus sebanyak 1kg b. Takar BOSTER AMINO LIQUID sebanyak 200ml c. Takar BOSTER PLANKTOP sebanyak 100ml d. Timbang BOSTER AQUA ENZYM sebanyak 10gram (±2 sendok makan) e. Semua bahan yang sudah ditakar dan ditimbang dijadikan satu dalam ember f. Tambahkan air sebanyak 2 liter g. Aduk secara merata sampai membentuk seperti adonan semen h. Tutup ember dengan plastik dan ikan dengan karet ban secara rapat
i. Simpan ditempat yang teduh dan biarkan selama 24 jam 3.2 PENEBARAN FERMENTASI a. Ambil fermentasi yang sudah disimpan selama 24 jam b. Takar 250 gram adonan fermentasi c. Larutkan dalam air secukupnya d. Tebar merata pada kolam e. Plankton akan tumbuh selama 3-4 hari tergantung panas matahari
3.3 PEMBERIAN BOSTER MANSTAP a. Air yang sudah ditumbuhi plankton dinaikan sampai ketinggian maksimum b. Air diberi BOSTER MANSTAP sebanyak 30 ppm c. Pemberian BOSTER MANSTAP dilakukan pada sore hari d. Bibit siap ditebar keesokan harinya setelah pemberian BOSTER MANSTAP
1.4. SOP Penebaran Benih
IV. TUJUAN Untuk menekan tingkat stress dan kematian benih pada saat penebaran serta mendapatkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi
V. METODE PENEBARAN BENIH a. Pemilihan Benih b. Penebaran Benih
VI. PROSEDUR KERJA 3.1 PEMILIHAN BENIH a. Benih bergerak aktif b. Benih tidak cacat fisik c. Benih berukuran seragam 3.2 PENEBARAN BENIH a. Kantong plastic yang berisi benih di beri BOSTER FISH IMUNOVIT 1 sendok makan dan BOSTER PROTEC PLUS 2 gr untuk tiap kantong benih. b. Kantong plastic yang berisi benih di masukkan ke kolam c. Biarkan selama 15-20 menit d. Buka pengikat kantong plastik e. Air kolam dimasukkan secara perlahan kedalam kantong plastik f.
Kantong plastik dibiarkan terbuka agar benih bisa keluar dengan sendirinya
g. Benih yang tidak keluar dari kantong plastik dituang secara perlahan kedalam kolam
h. Setelah benih ditebar ke kolam dan benih sudah menyebar dengan gerakan aktif diberi pakan sesuai bukaan mulut ikan, pakan dicampur BOSTER STRESS OFF 1 sendok makan / kg pakan diberikan selama 3 hari i.
Pada malam hari kolam diberi BOSTER AERO2 1 sendok makan secara rutin.
1.5. SOP PENCAMPURAN PAKAN
I. TUJUAN Untuk memenuhi asumsi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele, dan meningkatkan digestibility pakan serta untuk memacu sistem metabolisme pencernaan juga ANTIBODI ikan sehingga dapat memperoleh hasil FCR yang seminimal mungkin. II. METODE KERJA 2.1 Persiapan Alat dan Bahan 2.1.1
Alat
a. Timbangan b. Sendok Makan c. Wadah Pencampur (Gelas Literan) d. Bak Bundar untuk Mencampur e. Timba Penampung Air f.
Gelas ukur
g. Gayung h. Molen Pengaduk (Skala Besar) 2.1.2
Bahan
a. Air b. Pakan Ikan/ Pelet c. BOSTER GROTOP d. BOSTER PREMIX AQUAVITA / BOSTER VITALIQUID e. BOSTER AMINO LIQUID f.
BOSTER PROGOL
g. BOSTER FISH IMUNOVIT h. BOSTER STRESS OFF
III. PROSEDUR KERJA a. Timbang pakan sebanyak 5kg b. Takar BOSTER GROTOP sebanyak 12,5 gram, BOSTER PREMIX AQUAVITA 12,5 gram atau BOSTER VITALIQUID 15cc (saat ikan size 50 up), BOSTER AMINO LIQUID 15 cc, BOSTER PROGOL 25 gram
c. Jika kondisi lingkungan fluktuatif seperti perubahan cuaca, suhu, serta menjelang dan sesudah Gradding tambahkan Immunostimulan BOSTER FISH IMUNOVIT 15cc dan Vitamin C BOSTER STRESS OFF 15gr. d.
Pakan yang sudah ditakar dimasukkan kedalam wadah pencampur
e. Tambahkan air sebanyak ±750ml (150ml/kg) f.
Bahan yang sudah dicampur diaduk secara merata menggunakan sendok
g. Tuangkan bahan yang telah dilarutkan sedikit demi sedikit ke dalam bak yang telah diisi pakan h. Pakan diaduk secara merata i.
Setelah pakan tercampur merata pakan diangin-anginkan selama 30 menit
1.6. SOP PEMBERIAN PAKAN
II. TUJUAN Untuk mengatur pemberian pakan agar kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan ikan lele sehingga pertumbuhan ikan lele normal dan kondisi lingkungan pembesaran tetap terkendali.
III. METODE KERJA 3.1 Alat a. Timbangan b. Tong / Wadah Pakan c. Gayung 3.2 Bahan a. Pellet
IV. PROSEDUR KERJA a. Pakan yang sudah diangin-anginkan ditimbang sesuai kebutuhan b. Pakan yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam tong/wadah pakan. c. Pakan yang sudah dimasukkan kedalam tong dibawa kekolam pembesaran ikan lele. d. Pemberian pakan dilakukan dengan cara adlibitum yang terkontrol dimana pakan dihentikan apabila pergerakan ikan sudah mulai lambat saat mengkonsumsi pakan. e. Frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam sehari yaitu pagi (08.00), sore (17.00) dan malam hari (20.00). f. Setelah pemberian pakan dilakukan pencatatan, hal ini bertujuan agar mengetahui kebutuhan pakan ikan secara tepat. g. Gunakan pakan dengan kandungan protein diatas 30% agar mendapatkan hasil pembesaran ikan lele yang maksimal.
1.7. SOP PERAWATAN KUALITAS AIR
I. TUJUAN Untuk mejaga kondisi lingkungan media pemeliharaan ikan sehingga mendapatkan parameter kualitas air yang layak untuk pertumbuhan ikan lele dan memperoleh hasil budidaya yang lebih maksimal.
II. TAHAPAN PERAWATAN KUALITAS AIR a. Pembuangan Kotoran b. Pemberian Anti Septik ( BOSTER BLUE COPPER) c. Pemberian Probiotik (BOSTER SEL MULTI / BOSTER AQUAENZYM) d. Pemberian BOSTER MANSTAP dan BOSTER AERO2
III. Prosedur Kerja 3.1 Pembuangan Kotoran a. Pembuangan dilakukan setiap pagi dan sore hari b. Buka pipa sambungan atas c. Biarkan air dasar keluar bersama kotoran d. Tutup kembali pipa sambungan atas setelah kotoran terbuang e. Pada daerah dengan potensi air melimpah, 4 hari sekali dilakukan pengenceran air dengan cara pengurangan air 50% kemudian diisi dengan air baru f. Pada daerah dengan potensi air minim, pengisian air baru sampai ketinggian semula untuk menggantikan air dari kotoran yang terbuang dan penguapan air.
3.2 Pemberian Antiseptik (BOSTER BLUE COPPER) a. Siapkan Alat dan Bahan
- Alat : Gayung, Gelas ukur - Bahan : Air, BOSTER BLUE COPPER b. Takar BOSTER BLUE COPPER dengan dosis 1 – 2 ppm c. Larutkan dengan air secukupnya. d. Tebar secara merata kekolam pembesaran ikan lele. e. BOSTER BLUE COPPER diberikan secara rutin setiap rentang 3 – 5 hari sekali f. Pemberian BOSTER BLUE COPPER sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah pembuangan kotoran.
3.3 Pemberian Probiotik (BOSTER SEL MULTI / BOSTER AQUAENZYM) 3.3.1 Pemberian BOSTER SEL MULTI a. Siapkan Alat dan Bahan: - Alat
: Gayung, Gelas Ukur
- Bahan : Air, BOSTER SEL MULTI b. Takar probiotik BOSTER SEL MULTI dengan dosis 20 ppm c. setelah ditakar BOSTER SEL MULTI dilarutkan dengan air secukupnya d. kemudian ditebar secara merata pada kolam pembesaran ikan lele e. Pemberian BOSTER SEL MULTI dilakukan secara rutin selama 3-5 hari berturut-turut sampai kondisi air stabil f. Pemberian BOSTER SEL MULTI jeda sehari saat aplikasi BOSTER BLUE COPPER dan dilanjutkan pada hari berikutnya, sebaiknya diberikan pada waktu pagi menjelang siang hari g. Setelah kondisi air stabil, pemberian BOSTER SEL MULTI bisa diberikan 1 minggu sekali
3.3.2 Pemberian BOSTER AQUAENZYM (KULTUR) a. Siapkan alat dan bahan :
Alat : Galon / jerigen kapasitas 20-30 liter, Aerator
Bahan : BOSTER PLANKTOP 1 botol, BOSTER AQUAENZYM 100gr, BOSTER B KOMPLEK 50gr, Air
b. Campur semua bahan dan masukkan ke dalam galon / jerigen, isi dengan air bersih sampai ¾ penuh, beri Aerasi selama 12-16 jam. c. Kultur PROBIOTIK tersebut di tebar ke kolam pada siang hari dengan dosis ½ - 1 Liter.
Note :
Aplikasi PROBIOTIK (DOMINASI PLANKTON) pada daerah dengan potensi air melimpah : BOSTER AQUAENZYM digunakan awal budidaya hingga pertengahan budidaya, dan jika pada pertengahan budidaya plankton cenderung pekat maka gunakan BOSTER SEL MULTI
Aplikasi PROBIOTIK (DOMINASI BAKTERI) pada daerah dengan potensi air minim : pagi hari tebar BOSTER SEL MULTI dan untuk sore hari tebar BOSTER AQUAENZYM (KULTUR)
3.4 Pemberian BOSTER MANSTAP dan BOSTER AERO 2 a. Siapkan Alat dan Bahan
- Alat : Gayung, Timbangan, Sendok dan Tong. - Bahan
: Air, BOSTER MANSTAP dan BOSTER AERO2
b. Timbang BOSTER MANSTAP dengan dosis 30 ppm c. Larutkan BOSTER MANSTAP dengan air secukupnya d. BOSTER MANSTAP diaduk secara merata e. Tebar BOSTER MANSTAP secara merata pada kolam pembesaran ikan lele. f. BOSTER MANSTAP diberikan secara rutin setiap 1 minggu sekali dan saat habis hujan g. Pemberian BOSTER MANSTAP sebaiknya dilakukan pada sore menjelang malam hari. h. Setelah pemberian BOSTER MANSTAP ditambahkan pemberian BOSTER AERO2 dengan dosis 2 ppm.
1.8. SOP MONITORING KUALITAS AIR
IV. TUJUAN Untuk mengetahui kualitas air yang baik pada pembesaran ikan lele, sehingga mendapatkan hasil budidaya yang lebih optimal. V. TAHAPAN MONITORING PARAMETER KUALITAS AIR a. Pengecekan Suhu b. Pengecekan pH c. Pengecekan Kecerahan Air
VI. PROSEDUR KERJA 3.1 Pengecekan pH a. Siapkan Alat dan Bahan berupa - Alat
: pH Meter, Gelas Ukur
- Bahan : Air Dasar Kolam b. Ambil air yang akan diukur pada kolam budidaya dengan cara membuka pipa sambungan outlet dan biarkan sampai kotoran terbuang, lalu ambil air secukupnya menggunakan gelas ukur c. Air sampel diukur menggunakan pH meter d. pH normal untuk budidaya ikan lele kisaran 7.2 – 7.8 e. Setiap langkah dan hasil kegiatan dicatat/ direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan dapat ditelusuri. f. Apabila pH air kolam menurun, tebarkan BOSTER MANSTAP sesuai dengan dosis yang dianjurkan. g. Apabila pH air kolam naik, kolam budidaya diberi fermentasi. Adapun langkah pembuatan fermentasi yaitu : - Siapkan alat dan bahan berupa :
Alat
: Tong, Plastik Penutup, Karet Pengikat, Gayung dan Timbangan.
Bahan
: Dedak Halus 1 kg, BOSTER AMINO LIQUID 200 ml, BOSTER PLANKTOP 100 ml,
BOSTER AQUAENZYM 10 gr, Air 2 L h. Bahan yang sudah disiapkan dicampur secara merata sampai membentuk adonan semen lalu bahan ditutup rapat. Setelah 24 jam fermentasi siap ditebar pada kolam budidaya yang pH airnya tinggi.
3.2 Pengecekan Suhu a. Siapkan alat pengukur suhu thermometer b. Masukkan thermometer kedalam kolam budidaya c. Amati suhu kolam budidaya dan dilakukan pencacatan d. Suhu ideal pembesaran ikan lele yaitu berkisar antara 28 – 30oc e. Apabila terjadi perubahan suhu, dilakukan sirkulasi sampai kondisi suhu kolam budidaya kembali normal.
3.3 Pengecekan Kecerahan a. Siapkan alat pengukur kecerahan yaitu sechi disk b. Masukkan sechi disk kedalam kolam budidaya c. Kecerahan yang ideal pada pembesaran ikan lele berkisar antara 25 – 30 cm d. Untuk menjaga agar tidak terjadinya bloming plankton dapat diberikan BOSTER BLUE COPPER e. Sedangkan untuk menjaga agar kondisi plankton tetap stabil untuk ikan ukuran kecil dapat diberikan fermentasi, sedangkan ketika ikan sudah besar, dengan pemberian BOSTER PLANKTOP + BOSTER AQUAENZYM.yang cara aplikasinya di kultur - Siapkan alat dan bahan :
Alat : Galon / jerigen kapasitas 20-30 liter, Aerator
Bahan : BOSTER PLANKTOP 1 botol, BOSTER AQUAENZYM 100gr, BOSTER B KOMPLEK 50gr, Air
Campur semua bahan dan masukkan ke dalam galon / jerigen, isi dengan air bersih sampai ¾ penuh, beri Aerasi selama 12-16 jam. Kultur PROBIOTIK tersebut di tebar ke kolam pada siang hari dengan dosis ½ - 1 Liter.
1.9. SOP GREADING
VIII.
TUJUAN Untuk memperoleh tingkat keseragaman ikan yang tinggi serta mendapatkan SR (survival rate) yang
tinggi. IX. PROSEDUR KERJA a. Siapkan alat dan bahan berupa : - Alat
: Bak Fiber Penampungan, Ember Greading, Keranjang dan Jaring.
- Bahan
: Air, BOSTER FISH IMUNOVIT dan BOSTER STRES OFF
b. Buang air kolam budidaya sebanyak 80% c. Isi bak fiber penampungan dengan air, lalu berikan BOSTER FISH IMUNOVIT dan BOSTER STRESS OFF. d. Setelah air kolam budidaya tebuang ikan diseser dan dimasukkan dalam keranjang. e. Ikan ditampung pada bak fiber yang sudah diisi air f.
Ikan digreading secara perlahan
g. Ember greading disesuaikan dengan ukuran ikan h. Greading sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari i.
Lama waktu greading yang ideal yaitu 21 – 25 hari setelah ikan ditebar
1.10. SOP PEMANENAN
X. TUJUAN Untuk mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal, ukuran sesuai dengan kubutuhan pasar serta FCR 0,7. XI.PROSEDUR KERJA a. Siapkan alat dan bahan - Alat
: Bak Fiber Penampung, Keranjang Dan Seser
- Bahan : Air, BOSTER FISH IMUNOVIT dan BOSTER STRESS OFF. b. Buang air kolam budidaya sebanyak 80% c. Isi bak fiber penampungan dengan air, lalu berikan BOSTER FISH IMUNNOVIT dan BOSTER STRES OFF. d. Setelah air kolam budidaya tebuang ikan diseser dan dimasukkan dalam keranjang. e. Ikan ditampung pada bak fiber yang sudah diisi air f. Lalu dilakukan pemilihan ikan konsumsi menggunakan ember greading berukuran besar. g. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari h. Pemanenan yang baik dilakukan secara parsial mulai dari 2 bulan pemeliharaan i. Pemanenan parsial dapat menekan FCR sampai 0,7
1.11. SOP KONTROL PENYAKIT
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan ikan sakit di lapangan: 1. Mendiagnosa penyebab primer terjadinya ikan yang sakit. 2. Penanganan penyebab primer harus didahulukan. 3. Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan.
Faktor penyebab
Faktor Biotik adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme pathogen seperti virus, bakteri, jamur
Faktor Abiotik adalah penyebab penyakit bukan oleh organisme pathogen, tetapi oleh keadaan lingkungan yang tidak cocok (Fluktuasi suhu & pH, Ammonia, Nitrit), makanan yang tidak sesuai baik kualitas maupun kuantitas (Kekurangan vitamin) dan faktor keturunan
Beberapa Penyakit yang biasa menyerang pada budidaya lele adalah : 1) Lele Menggantung disertai Perut Kembung Penyebab :
Over Feeding
Dasar kolam kotor
Akumulasi gas beracun (NH 3, NO2, H2S)
Fluktuasi pH air
Infeksi Bakterial
Pencegahan :
Beri pakan secukupnya
Siphon / buang kotoran dengan buka central drain minim 2 kali sehari
Sterilisasi air secara rutin minim seminggu sekali dengan BOSTER BLUE COPPER 1 ppm
Tebar BOSTER MANSTAP 30 ppm secara berkala dan tiap habis hujan
Pengobatan :
Puasakan ikan selama 24 jam
Saat pemberian pakan campur dengan BOSTER INROFLOX 12/25 sesuai dosis selama minim 3 hari berturut-turut
2) Luka atau Borok pada Lele Penyebab :
Perlakuan Gradding
Infeksi bakterial Aeromonas
Pencegahan :
Penanganan Gradding dengan hati-hati
Menjaga kebersihan dasar kolam dan aplikasi probiotik secara berkala
Peningkatan Antibodi ikan dengan asupan BOSTER FISH IMUNOVIT
Pengobatan :
Turunkan tinggi air, buka central drain hingga air terbuang 30%
Sterilisasi air dengan BOSTER BLUE COPPER 2 ppm
Pengobatan oral, campur pakan dengan BOSTER INROFLOX atau BOSTER FISH CYPROX sesuai dosis tiap kali pakan selama minim 3 hari berturut-turut
3) Penyakit Jamur Penyebab :
Kondisi perairan yang buruk, air pekat dan terjadi penumpukan bahan organik dalam air kolam, sehingga dijadikan media hidup oleh jamur. Tubuh ikan berjamur / lumut disekujur tubuh atau terjadi perubahan warna pada kulit (belang-belang )
Pencegahan :
Untuk pencegahan, gunakan BOSTER BLUE COPPER dosis 1 ppm,
Pada saat persiapan tebar, dengan mengeringkan kolam dan sterilisasi dengan BOSTER 3CHLOR90 dengan dosis 10 ppm, kolam direndam selama 3 hari sehingga spora jamur mati.
Saat tebar benih, desinfeksi benih yg akan di tebar dengan mencelup-celupkan beberapa detik ke dalam larutan 5-10 cc BOSTER BLUE COPPER yg dilarutkan dlm 20 Ltr air.
Pengobatan :
Lakukan sanitasi kolam dg siphon atau buang air lewat Central Drain sebanyak 20-30%, kemudian
tebar BOSTER BLUE COPPER 1-2 ppm Berikan larutan air garam dapur 40 gr/m3 ke kolam jika jamur telah menempel pada ikan dan
keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE COPPER kembali sesuai dosis. Berikan pengobatan Antibiotik dengan BOSTER INROFLOX 12/25 atau BOSTER FISH CYPROX
sesuai dosis campur dengan pakan selama 3-5 hari berturut-turut, utk mencegah dan mengobati infeksi sekundernya. 4) Penyakit Bintik Putih Penyebab : Parasit Ichthyophthirius multifiliis
menyerang ikan lele yang dipelihara didalam kolam yang sanitasinya buruk.
Penularan dapat terjadi dari pembawaan bibit dan telur/kista yg masih menempel pada dinding kolam
Gejala :
permukaan kulit dan juga insang ikan lele banyak dijumpai bintik – bintik berwarna putih yang apabila dibiarkan terlalu lama, kulit dan insang ini akan rusak dan akhirnya kematian pada ikan lele
Pencegahan:
Pada saat persiapan tebar, dengan mengeringkan kolam dan sterilisasi dengan BOSTER 3CHLOR90 dengan dosis 10 ppm, kolam direndam selama 3 hari sehingga telur/ kista parasit mati.
Saat tebar benih, desinfeksi benih yang akan di tebar dengan mencelup-celupkan beberapa detik ke dalam larutan 5-10 cc BOSTER BLUE COPPER yang dilarutkan dlm 20 Ltr air.
Pengobatan :
Lakukan sanitasi kolam dengan siphon atau buang air lewat Central Drain sebanyak 20-30%, kemudian tebar BOSTER BLUE COPPER 1-2 ppm,
Berikan larutan air garam dapur 40 gr/m3 ke kolam jika jamur telah menempel pada ikan dan keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE COPPER kembali sesuai dosis.
Berikan pengobatan Antibiotik dg BOSTER INROFLOX 12/25 atau BOSTER FISH CYPROX sesuai dosis campur dengan pakan selama 3-5 hari berturut-turut, untuk mencegah dan mengobati infeksi sekundernya.
2) ANALISIS MONITORING DAN CATATAN CATATAN 2.1. Kontrol Ikan Penghitungan jumlah ikan dengan cara melakukan penimbangan maka akan di dapatkan jumlah keseluruhan ikan.
MONITORING PAKAN Hari / Tanggal Kolam
Tgl
∑bibit size
biomas
Waktu dan Dosis pagi
sore
malam
%pakan
Total
Sampling
Mortalitas
1 2 3 4 5
Keterangan : Jumlah = total semua ikan per kilogram Rata-rata sampling (size) = sampling 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 dibagi 10 Ket : sampling dilakukan dengan berat 1 Kg. Biomass = jumlah bibit / size % Pakan = dosis pakan yang akan kita berikan Total Pakan = Biomass x % pakan / 100 Banyaknya ikan = Berat Total ikan (kg) x rata-rata sampling
Pakan Lele sesuai umur, ukuran dan jenisnya 1. Ikan ukuran 1-3cm Cacing sutera 2. Ikan ukuran 3-5cm jenis pakan Pf 800 3. Ikan ukuran 5-7cm jenis pakan Pf 1000 4. Ikan ukuran 8cm keatas a. Ikan ukuran 1kg isi 80 keatas jenis pakan -1, 5% dari biomasa ikan b. Ikan ukuran 1kg isi 50 keatas jenis pakan -2, 3% dari biomasa ikan c. Ikan master jenis pakan -2, 2% dari biomasa ikan
MONITORING KUALITAS AIR Hari / Tanggal Kolam
1 2 3 4 5
T.air
Pagi pH
suhu
Sore KCR
pH
Suhu
KCR
Warna air
Aplikasi Boster
3) Catatan-Catatan
Konstruksi kolam tidak lebih dari diameter 5M
Pembuangan berada di tengah kolam dengan asumsi arah gerak kotoran akan menuju ke tengah karena ikan akan memutar.
Konstruksi kolam yang paling baik menggunakan beton atau fiber karena suhu di dalam dan di luar akan berbeda
Penerapan kolam setiap hari jam 7 melakukan pembibisan, jam 8 dilakukan pemberian pakan, jam 4 dilakukan pengecekan pH dan suhu dan jam 10 pemberian makan malam
Apabila terjadi hujan jangan diberi pakan karena percuma nafsu makan lele akan rendah ketika ada guyuran air hujan.
Buang kotoran dilakukan sehari 2 kali untuk membuang ammonia dan kotoran ikan yang ada di dasar perairan.
Ikan mengantung disebabkan oleh air yang kotor, kekenyangan atau karena terkena penyakit.
Penanganan pertama segera ganti air 80%.
Seleksi indukan dilihat dari bentuk tubuh dan di puasakan selama 2 hari untuk mengurangi lemak dan memperlancar keluarnya telur.
4) Foto-Foto
B.
Pengolahan Lele 1) Fillet Daging di iris melintang kemudian dibuang kepala dan bagian organ dalam yang selanjutnya di buang duri baik tengah, dan duri dorsalnya.
2) Krispy
3) Pentol Bahan baku pembuatan pentol 85% daging lele :
Daging 25 kg
Tepung tapioca 450 gram
Garam halus 43 gram
Merica 5 g/ 1 sendok makan
Karagenan 10 g/ 2 sendok makan
Bawang putih 40 g
Putih telur 1 butir
4) Katy
5) Pety
6) Tahu Pentol
Daging 2kg
Tepung tapioca 600 gr
Garam halus 50 gr
Roico ayam 1 saset
Karagenan 2 sendok makan
Merica 2 sendok makan
Bawang putih goring halus 50 gr
Bawang putih bubuk(koepo) ½ sendok the
Putih telur 1 butir