Pemeriksaan bakteri tahan asam atau BTA adalah suatu pemeriksaan terhadap 1. Pengertian
sampel sputum umtuk mencari adanya bakteri yang mengikat zat warna merah atau karbon fuchsine meski telah di lunturkan dengan zat asam
2. Tujuan
Untuk menentukan adanya bakteri tahan asam pada penderita TBC
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas Alor Kecil Nomor : Tentang pemeriksaa sputum BTA (TB paru) 1. UU No 36 Tahun 2009, tentang kesehatan
4. Referensi
2. Keputusan Mantri kesehatan RI No 364/MEN.KES/SK/III/2003 Tentang laboratorium kesehatan 3. Keputusan manteri kesehatan No 128/MEN.KES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas 4. Keputusan manteri kesehatan No 1674/MEN.KES/SK/XII/2005 Tentang pedoman jejaring pelayanan laboratorium kesehatan 5. Keputusan
manteri
kesehatan
RI
No
37
Tahun
2015
Tentang
penyelengaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat 1.
5. Langkah-langkah /
Persiapan pemeriksaan a. Tempat sputum harus kering, bersih, bermulut lebar serta sekali pakai
Prosedur
b. Beri label sampel dan slide sesuai dengan No register TB 04 dan 06 c. Masukkan data penderita sesuai dengan data di loket pendaftaran 2.
Pelaksanaan analisa a. Buat hapusan sputum dengan mengambil sampel yang purulen b. Tunggu slide kering dan fiksasi c. Tuangi slide dengan cat 1 (carbon fuchsine) d. Panasi hingga menguap 3 kali selama 5 menit e. Buang cat dan cuci dengan air mengalir, tuangi dengan cat 2 (HCL alkohol 3%) selama 2 menit f. Buang cat dan cuci dengan air mengalir tuangi dengan cat 3 (methilene blue) selama 20 detik g. Keringkan h. Baca dengan mikroskop objektif 100x dan cari kuman bentuk batang berwarna merah i. Catat hasil pemeriksaan pada TB 05 dan TB 04
3.
Pencatatan dan pelaporan hasil analisa a. Masukkan hasil analisa pemeriksaan pada data masing penderita b. Serahkan hasil pemeriksaan laboratorium pada masing penderita dalam keadaan tertutup
Bagian Alir
6. Unit terkait
1.
Laboratorium
2.
Poli Umum
3.
KIA
4.
UGD
Dokumen Terkait :
1.
Daftar pelayanan laboratorium
2.
Daftar rincian biaya perjenis pemeriksaan laboratorium
Tes haemoglobin adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar HB dalam darah.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kadar haemoglobin dalam darah
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas Alor Kecil Nomor : Tentang pemeriksaan haemoglobin (HB) metode sahli 1. UU No 36 Tahun 2009, tentang kesehatan
4. Referensi
2. Keputusan Mantri kesehatan RI No. 364/MEN.KES/SK/III/2003 Tentang laboratorium kesehatan 3. Keputusan manteri kesehatan RI No. 128/MEN.KES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas 4. Keputusan manteri kesehatan No. 1674/MEN.KES/SK/XII/2005 Tentang pedoman jejaring pelayanan laboratorium kesehatan 5. Keputusan manteri kesehatan RI No. 37 Tahun 2015 Tentang penyelengaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat Prinsip:Haemoglobon darah diubah menjadi hematin asam kemudian warna
5. Langkah-langkah
yang terbentuk dibandingkan secara visual dengan standar pada
/ Prosedur
alat. Alat dan bahan: 1. Alat a) Haemoglobinometer (hemometer sahli) b) Lancet c) Tisue 2. Bahan a) Darah kapiler b) Larutan Hcl 0,1N c) Aquadest d) Kapas alkohol 70% Cara kerja: a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b) Masukkan hcl 0,1N Kedalam tabung pengencer hamometer sampai tanda “2”
c) Isaplah darah kapiler dengan pipet haemoglobin sampai garis tanda 20 ul atau 0,02 ml. d) Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet e) Segerahlah alirkan darah dari pipet ke dasar tabng pengencer yang berisi Hcl 0,1N Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara f) Campurlah isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa homogen sehingga warna campuran menjadi coklat tua g) Tambahkan aquadest tetes demi tetes setiap kali di aduk dengan batang pengaduk. Persamaan warna cmpuran dan batang standar harus di capai pada cahaya terang h) Bacalah kadar HB dalam satuan gram atau 100 ml darah atau gr %
Nilai normal a) Laki-laki: 12-16 gr % b) Perempuan: 12-16 gr %
Bagian Alir
6. Unit terkait
1. Laboratorium 2. Poli Umum 3. KIA 4. UGD
Dokumen Terkait :
1.
Daftar pelayanan laboratorium
2.
Daftar rincian biaya perjenis pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan golongan darah A/B/AB/O adalah suatu prosedur pemeriksaan 1. Pengertian
untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang
2. Tujuan
Unntuk mengetahui gilongan darah seseorang
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas Alor Kecil Nomor : Tentang pemeriksaan golongan darah 1. Buku acuan standar pelayanan laboratorium puskesmas
4. Referensi 5. Alat dan bahan
2. Buku pedoman pemeriksaan laboratorium puskesmas Alat dan bahan: Alat: blood lancet, obyek glass Bahan: anti A/B/AB
6. Langkah-langkah / Prosedur
1. Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan mengunakan blood lancet 2. Teteskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat berbeda 3. Pada tetesan darah 1 tambahan 1 tetes anti A (warna biru) 4. Pada tetesan darah 2 tambahan 1 tetes anti B (warna kuning) 5. Pada tetesan darah 3 tambahan 1 tetes anti AB (jernih) 6. Baca hasil: a. Gol darah A : Aglutinasi pada tetes darah 1 dan 3 b. Gol darah B : Aglutinasi pada tetes darah 2 dan 3
c. Gol darah AB : Aglutinasi pada semua tetes darah d. Gol darah O : Tidak ada Aglutinasi pada semua tetes darah 7. Catat hasil pada buku register 7.
Bagian alir Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan mengunakan blood lancet
Teteskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat berbeda
Pada tetesan darah 1 tabmahkan 1 tetes anti A
Pada tetesan darah 2 tambahkan 1 tetes anti B
Pada tetesan darah 3 tambahkan 1 tetes anti AB
Baca hasil
Catat hasil pada buku register
Hal-hal yang perlu diperhatikan : Pastikan reagen dalam keadaan baik