SOAL UJIAN MID SEMESTER METODE PENELITIAN 1. Uraikan dengan jelas langkah-langkah dalam membuat desain percobaan! 2. Apa yang dimaksud dengan “sampling metdhod “? Ada berapa jenis sampling method yang Saudara ketahui ? jelaskan masing-masing! 3. Bagaimana Saudara melakukan pengukuran data?jelaskan dan beri contoh! 4. Seorang peneliti harus melakukan sendiri pengamatan penelitiannya.Jelaskan mengapa harus demikian dan berikan contoh! 5. Peneliti boleh salah namun tidak boleh bohong. Uraikan pernyataan tersebut sejauh pengetahuan Saudara! 6. Apa yang anda ketahui tentang analisis factor, berikan contoh. JAWABAN Soal No. 1 Desain percobaan adalah untuk memperoleh keterangan yang maksimum mengenai cara membuat percobaan dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan percobaan akan dilakukan. Design percobaan sangat diperlukan dalam melakukan penelitian eksperimental Langkah-langkah membuat desain percobaan Dalam membuat desain percobaan, maka perlu dibuat chek list tentang : 1.Mencari penjelasan tentang : Cakupan area dari masalah yang akan diteliti Identifikasi masalah serta batasan masalah. Batasan atau jangkauan dari program serta perencanaan percobaan tersebut. Menentukan hubungan dari masalah yang khas dengan masalah keseluruhan. 2. Kumpulkan keterangan yang tersedia Mencari semua data dan keterangan dari sumber-sumber yang ada tentang masalah serta percobaan yang kan dibuat. Catat dan tabulasikan data yang ada hubungannya dengan percobaan yang akan dilakukan. 3. Buat program mengenai desain percobaan. Membuat rumusan hipotesa yang mau diuji. . Memilih variabel-variabel yang mau diuji. Membuat alternatif hasil yang akan dicapai Pemilihan range yang praktis dari faktor-faktor tersebut dan level yang akan digunakan. Menentuan ukuran yang digunakan Pertimbangan tentang kemungkinan-kemungkinan adanya interaksi. Pertimbangan-pertimbangan adanya hubungan yang konkrit tentang interaksi manusia dengan komputer. 4. Rancang program pendahuluan. Membuat jadwal yang sistematik tentang pekerjaan yang akan dilakukan.
Membuat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadinya perubahan jadwal pekerjaan. Menghilangkan pengaruh-pengaruh variabel yang tidak diinginkan dengan mengadakan kontrol randomisasi dan balancing. Memilih satu metode algoritma untuk memudahkan percobaan . 5. Recanakan pelaksanaan percobaan. . Memilih algoritma material serta alat-alat yang digunakan. Melaksanakan metode dengan algoritma yang dipilih Mencatat segala modifikasi yang dilakukan Mengumpulkan data secara hati-hati 6.Analisa data Data yang dicatat perlu diubang menjadi angka dengan menggunakan teknik matematika dan statistik yang cocok.
Soal No.2 Yang dimaksud dengan sampling methode atau teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan peneliti untuk menentukan sampel penelitian agar penelitian dapat dipercaya dan masih bisa mewakili karakteristik populasi penelitian. Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, 1. Sampel acak atau random sampling / probability sampling, random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling. 2. Sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yaitu cara pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling Soal No. 6 Analisis Faktor Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah. Contoh : Untuk meneliti tentang hubungan motivasi kerja dan suasana kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Maka peneliti mencari hubungan antara motivasi kerja dan sasana kerja sebagai variabel dependen dengan vaiable lain yaitu kepuasan kerja karyawan sebagai vaiable independen Soal No. 4 Seorang peneliti harus melakukan sendiri peneliannya, menurut pendapat saya : a. Bahwa hakekat penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu, karena penelitian itu dilakukan dengan cara yang rasional, yaitu masuk akal dan sesuai dengan penalaran manusia, empiris yaitu dengan melakukan pengamatan dengan panca indera yang sesuai dengan ciri-ciri keilmuan dan sistematis atau dengan teratur, logis dan terencana. Kemudian data yang diperoleh dari hasil penelitian harus valid atau tepat dan benar, realibel atau konsisten dalam interval tertentu dan harus berisfat obyektif atau sesuai dengan fakta yang ada b. Untuk itu, agar penelitian dilakukan dengan benar, data yang diperoleh adalah data yang valid, realibel dan obyektif serta analisis data menggunakan metode analisis yang tepat sehingga menghasilkan hasil penelitian yang ilmiah, maka peneliti harus melakukan sendiri atau bekerja sama dengan orang lain sebagai tim c. Apabila penelitian tidak dilakukan sendiri oleh peneliti, dikhawatirkan cara penelitian tidak benar, data yang diperoleh tidak benar, maka hasil penelitian bukan penelitian ilmiah, tetapi hasil rekayasa yang akan merugikan sang peneliti sendiri karena menyebarkan kebohongan kepada semua orang yang membaca hasil penelitiannya. Soal No. 5 Seorang Peneliti tidak boleh bohong, pendapat saya : 1. Kebohongan peneliti mungkin terjadi : a. Peneliti menggunakan metode penelitian tidak yang lazim digunakan atau dibuat sendiri secara sepihak oleh peneliti b. Data hasil pengamatan, wawacara dan observasi yang dibuat sendiri / ditentukan atau diatur sendiri oleh peneliti untuk kepentingan peneliti sendiri tanpa melakukan proses penelitian c. Melakukan Analisis data hasil penelitian harus dilakukan dengan metode tidak yang benar dan merubah data untuk kepentingan peneliti sehingga dapat menentukan hasil analisis data penelitian 2. Apabila terjadi kebohongan dalam penelitian maka hasil penelitian dapat dikatakan hasil penelitian bukan penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan 3. Dapat merugikan semua pihak, terutama orang yang membaca hasil penelitian, institusi tempat peneliti bernaung dan pihak lain karena hasil penelitian penuh kebohongan dan hasil penelitian tidak ada manfaat bagi orang banyak. Soal No.3 Pengukuran merupakan kegiatan yang penting untuk mengukur obyek yang diamati atau diobservasi agar pengamatan dan peneltian dilakukan dengan baik dan benar. Dalam
kegiatan penelitian, sebelum melakukan observasi terhadap variabel yang akan diukur, lazimnya perlu menentukan tingkat (skala) pengukurannya (scale of measurement). Hal ini menjadi penting dilakukan karena tingkat pengukuran bertujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai skala. Tenik pengukuran : Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah: Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone, Skala Semantic, Skala Stipel, Skala Paired-Comparison, Skala rank-Order. Dalam hal ini yang sering digunakan adalah skala Likert, maka saya memberikan contoh dalam skala Likert sbb : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif). Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain dan diberi skor setiap jawaban : a. Sangat Setuju, diberi skor 5 b. Setuju, diberi skor 4 c. Ragu-ragu, diberi skor 3 d. Tidak Setuju, diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju. diberi skor 1 Atau : a. Sangat Baik, diberi skor 5 b. Baik, diberi skor 4 c. Ragu-ragu, diberi skor 3 d. Tidak Baik, diberi skor 2 e. Sangat Tidak Baik. diberi skor 1
MACAM-MACAM METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis. B. Macam - macam Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian social dan pendidikan. Mc. Milan membagi macam-macam metode penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan, antaralain: 1. Pendekatan Kualitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif. a. Metode Etnografis Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi”. b. Metode Historis Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3]. Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “ c. Metode Fenomenologis Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah
menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain. d. Metode Studi Kasus Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antaralain[4]: 1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi 2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif Adapun keunggulan studi kasus ini ialah: 1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan 2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari 3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi e. Metode Teori Dasar Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah penelitian, antaralain: 1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris 2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki lapangan 3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil 4. Peneliti harus melakukan ekplorasi 5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi 6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan hipotesis barunya. f. Metode Studi Kritis Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain: 1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit. 2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus 2. Pendekatan Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubunganhubungan kuantitatif. a. Metode Deskriptif Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah: 1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala. 2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku. 3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama Syarat penelitian deskriptif: 1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji. 2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative. 3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau b. Metode Komparatif Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti. c. Metode Korelasional Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai berikut 1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain cenderung turun. 2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya. 3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara keduanya. 4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain. Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk: 1. Mengukur hubungan antar variable 2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas 3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental d. Metode Survey Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil.
Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi komponen informasi ilmiah, f. Metode Ekpos Fakto Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding. g. Metode Tindakan Metode Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas. C. Manfaat Metode Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah 1. Mengetahui arti pentingnya penelitian 2. Menilai hasil-hasil penelitian 3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif 4. Dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research. 12 perbedaan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif seperti berikut ini : 1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan. 2. Dari segi konsep atau teori, Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori. 3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. 4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi. 5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasisampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.