SNI ISO 9862:2014
Standar Nasio Nasio nal Indonesi a
Geosi ntetik - Pengambilan Pengambilan con toh uji dan persiapan persiapan benda uji Geosyn Geosyn thetics - Sampling Sampling and preparation preparation of test specimens (ISO 9862:2005, IDT)
ICS 59.080.70
Badan Standardi Standardi sasi Nasional
© ISO 2005– 2005– All righ ts reserved © BSN 2014 2014 untu k kepentin gan adopsi standar © ISO menjadi SNI – Semua Semua hak dili ndun gi Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan doku men ini baik secara secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN
BSN Gd. Manggala Wanabakti Blo k IV, Lt. 3,4,7,10. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email:
[email protected] www.bsn.go.id Diterbitkan Diterbitkan d i Jakarta Jakarta
SNI ISO 9862:2014
Daftar isi Daftar isi..................................................................................................................................... isi..................................................................................................................................... i Prakata ..................................................................................................................................... ii Pendahuluan............................................................................................................................ iii 1
Ruang lingkup........................... ............................. .............................. ............................. 1
2
Acuan normatif.......................... ............................. .............................. ............................. 1
3
Prosedur ........................................................................................................................... 1
4
Pelaporan ......................................................................................................................... 4
Lampiran A (informatif) Rekomendasi contoh uji dan benda uji yang diperlukan.................... 5 Lampiran B (Informatif) Klasifikasi Geosintetik ........................... ............................... .............. 7 Bibliografi ............................................................................................................................... 11
Gambar B.1 - Klasifikasi Geosintetik ....................................................................................... 7 Gambar B.2 - Contoh Geotekstil Bersifat Bersifat Lulus Air ................................................. ................ 8 Gambar B.3 - Contoh Geotekstil Bersifat Kedap Air............................. .............................. ..... 9 Gambar B.4 - Contoh Geogrid ............................. ............................. .............................. ......... 9 Gambar B.5 - Contoh Geokomposit ...................................................................................... 10
© BSN 2014
i
SNI ISO 9862:2014
Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Geosintetik - Pengambilan contoh uji dan persiapan benda uji merupakan adopsi identik dari ISO 9862:2005, Geosynthetics – Sampling and preparation of test specimens . SNI ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01/S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja Geoteknik Jalan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 03.1:2007 dan dibahas dalam rapat teknis/konsensus teknis/ konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2013 di Bandung oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para narasumber, pakar, dan lembaga terkait. Pada SNI ini terdapat beberapa gambar berwarna.
© BSN 2014
ii
SNI ISO 9862:2014
Pendahuluan
Geosintetik diproduksi dengan banyak cara, sebagian mengunakan cara-cara pembuatan kain secara tradisional dan sebagian lagi menggunakan cara-cara yang umumnya tidak dikenal dalam pembuatan tekstil. Geosintetik umumnya dibuat dalam bentuk gulungan. Meskipun pengambilan pengambilan benda uji harus memberikan penilaian statistik yang terbaik dari nilai rata-rata temuan dan koefisien variasinya, terdapat batas-batas praktis distribusi yang mungkin dari contoh dan benda uji seluruh lot dengan unit tunggalnya yang dikirimkan ke lokasi pekerjaan. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip umum pengambilan contoh uji geosintetik yang sudah dikirim ke lokasi pekerjaan dan persiapan benda uji dari contoh uji tersebut. Prinsip-prinsip pengambilan contoh uji dalam standar ini sesuai untuk produk geosintetik dalam bentuk gulungan. Untuk produk geosintetik dalam bentuk lembaran, pengambilan contoh uji tidak mengacu pada standar ini.
© BSN 2014
iii
SNI ISO 9862:2014
Geosintetik - Pengambilan contoh uji dan persiapan benda uji
Geosynthetics Sampling preparation preparation of test specimens
1
1
Ruang Ruang lingk up
and
Scope
1.1 Standar ini menetapkan prinsip-prinsip umum pengambilan contoh uji geosintetik yang sudah dikirim ke lokasi pekerjaan dan persiapan benda uji dari contoh uji tersebut.
1.1 1.1 This document establishes general principles for the sampling of geosynthetics delivered to construction sites, and for the preparation of test specimens from the samples.
1.2 Prinsip-prinsip pengambilan contoh uji dalam standar ini sesuai untuk produk geosintetik dalam bentuk gulungan.
1.2 The sampling principles principles are applicable to geosynthetics supplied in rolls.
CATATAN: CATATAN: Untuk produk geosintetik dalam bentuk lembaran, prinsip pengambilan contoh uji dapat mengacu pada ISO 186.
NOTE EN ISO 186 may be used for products supplied in sheet form.
1.3 Prinsip-prinsip persiapan benda sesuai untuk semua jenis geosintetik.
1.3 The specimen-preparati specimen-preparation on principles principles are applicable to all geosynthetics.
2
uji
2
Acuan normatif
Normativ e references
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penggunaan standar ini.
The following referenced documents are indispensable for the application of this document. For dated references, only the edition cited applies. For undated references, the latest edition of the referenced document (including any amendments) applies.
EN ISO 10320, Geotextiles and geotextilerelated products – Identification on site (ISO 10320:1999).
EN ISO 10320, Geotextiles and geotextilerelated products — Identification on site (ISO 10320:1999).
3
3
Prosedur
3.1 3.1 3.1.1 3.1.1
Procedure
3.1 Sampling
Pengambilan Pengambilan conto h uji
3.1.1 Selection of rolls
Pemilih an gul ung an
3.1.1.1 Untuk setiap tipe produk yang sudah terkirim ke lokasi pekerjaan, ambil contoh uji dengan ukuran yang sesuai untuk setiap jenis pengujian yang akan dilakukan (lihat Lampiran A). Jumlah contoh uji yang diambil disepakati oleh pihak-pihak terkait.
3.1.1.1 For each product type delivered to a construction site, take samples at frequencies as agreed between the parties involved (see annex A).
3.1.1.2 Kecuali untuk pengujian yang berhubungan dengan klaim, setiap gulungan yang dipilih harus dalam kondisi baik (tidak rusak) dan jika ada pembungkusnya,
3.1.1.2 With the exception of tests made in connection with claims, each roll selected shall appear undamaged and the wrapping, if any, shall be intact.
© BSN 2014
1 dari 11
SNI ISO 9862:2014
pembungkusnya harus dalam kondisi utuh. 3.1.2
3.1.2 3.1.2 Cutt Cutt ing
Pemotongan
3.1.2.1 Informasi mengenai jumlah benda uji, bentuk benda uji dan persyaratanpersyaratan benda uji lainnya harus mengacu pada standar-standar pengujian yang akan digunakan untuk melakukan pengujian pada contoh uji.
3.1.2.1 Information regarding the number of test specimens, their shape and any requirements shall be obtained from the relevant test standard(s) for all tests to be made on the sample.
3.1.2.2 Dua lapis pertama dari gulungan geosintetik tidak boleh digunakan untuk contoh uji.
3.1.2.2 The first two turns of the roll shall not be used for sampling.
3.1.2.3 Potong contoh uji selebar gulungan dengan panjang sesuai dengan kebutuhan untuk membuat benda uji dengan jumlah yang diperlukan. Selanjutnya, lakukan persiapan benda uji sesuai dengan prinsipprinsip yang dijelaskan pada 3.2.
3.1.2.3 Cut from the roll over its full width perpendicular to the machine direction (production direction — roll length direction) the length of the sample necessary to obtain all specimens required, distributed in accordance with the principles in this document (see 3.2).
3.1.2.4 Pada benda uji tidak boleh terdapat bagian yang rusak seperti ditentukan pada 3.2.4. Dalam proses pengambilan contoh uji, bagian yang rusak harus dihindari atau contoh uji diambil cukup panjang sehingga dapat diperoleh jumlah benda uji yang sesuai apabila ternyata dalam contoh uji terdapat bagian yang rusak (kecuali pasal ini berlaku untuk kasus yang dijelaskan pada 3.1.1.2).
3.1.2.4 Since specimens shall not contain damaged parts as defined in 3.2.4, either such parts shall be avoided in selecting the sample, or the sample shall be cut large enough to obtain the necessary number of acceptable specimens (except for the case specified in 3.1.1.2).
3.1. 3.1.3 3
3.1.3 Identification of sample
Identifikasi conto h uji
Identifikasi contoh uji harus sesuai dengan EN ISO 10320.
Identification of samples shall accordance with EN ISO 10320.
3.2
3.2 3.2 Preparation Preparation o f specimens
Persiapan benda uji
be
in
3.2.1 Selama dan setelah pengambilan contoh uji, pastikan bahwa kondisi fisik contoh uji tidak berubah sampai dilakukannya pengujian. Misalnya, contoh clay geosynthetic barriers harus barriers harus dijaga kadar airnya agar tetap sama seperti pada saat pengambilan pengambilan contoh uji tersebut.
3.2.1 Both during and after sampling, care shall be taken to ensure that the physical condition of the sample remains unchanged prior to testing. For example, samples of clay geosynthetic barriers shall be maintained at the moisture content prevailing at the time of sampling.
3.2.2 Jika contoh uji tidak segera dipotong untuk dibuat menjadi benda uji, maka contoh uji harus disimpan di tempat yang kering, gelap, dan bebas dari debu, pada temperatur ruangan, dan hindari terjadinya perubahan fisik dan kimia dari contoh uji tersebut.
3.2.2 If the sample is not to be cut into specimens immediately, it shall be kept in a dry, dark place, free from dust, at ambient temperature and protected against chemical and physical changes.
© BSN 2014
2 dari 11
SNI ISO 9862:2014
CATATAN 1 1 – Contoh uji boleh digulung tetapi tidak disarankan untuk dilipat.
NOTE 1 1 The sample may be rolled up but preferably not folded.
CATATAN 2 – Contoh uji dengan tipe material NOTE 2 GBR-R samples shall be neither rolled GBR-R (GBR (GBR = geosynthetic barrier ) tidak boleh nor folded. digulung ataupun dilipat.
3.2.3 Untuk setiap tipe pengujian, jumlah benda uji yang diperlukan harus diambil secara diagonal dan terdistribusi secara merata dalam arah lebar ataupun panjang dari contoh uji. Benda uji harus diambil lebih besar dari 100 mm dari bagian tepi/pinggir contoh uji.
3.2.3 For each type of test, the required number of specimens shall be cut from positions evenly distributed over the full width and length of the sample, but not closer than 100 mm to the edge.
3.2.4 Benda uji tidak boleh kotor, terpotong tidak beraturan, berkerut atau terlipat, berlubang, atau kerusakan lainnya yang dapat dilihat secara visual sebagai akibat kesalahan produksi dari pabrik. Pengecualian pasal ini berlaku untuk kasus yang dijelaskan pada 3.1.1.2.
3.2.4 Except for specimens for tests to be made in connection with claims (see 3.1.1.2), specimens shall not contain any dirt, irregular areas, creases, holes or other visible defects of accidental origin produced subsequent to manufacture.
3.2.5 Kecuali disyaratkan dalam standar pengujian, untuk tipe pengujian yang sama, harus dihindari pengambilan dua atau lebih benda uji pada arah panjang atau arah lebar yang sama. Jika hal ini tidak dapat dihindari, misalnya karena lebar gulungan yang pendek, hal ini harus dituliskan dalam laporan pengambilan contoh uji.
3.2.5 Unless otherwise required in a test standard, for the same type of test, the same longitudinal or transverse position of two or more specimens shall be avoided. If unavoidable (e.g. due to narrow roll width) a note to this effect shall be included in the sampling report.
3.2.6 Benda uji harus dipotong memanjang arah sejajar mesin dan arah melintang mesin, kecuali pengujian tambahan diperlukan. Jika prosedur pengujian mensyaratkan benda uji arah sejajar mesin diberi tanda, penandaan yang menunjukkan arah sejajar mesin pada contoh uji harus diberikan pula kepada benda uji, atau benda uji harus dipisahkan sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko terjadinya kesalahan/tertukar. kesalahan/tertukar.
3.2.6 Except when additional tests are required, the specimens shall be cut along the machine and crossmachine directions. When the test procedure calls for the specimen to be marked with the machine direction, the marking indicating the machine direction on the sample shall be transferred to the specimen, or the specimen shall be kept separate in such a way that there can be no risk of a misunderstanding.
3.2.7 Pemotongan benda uji harus mengacu pada jenis pengujian yang akan dilakukan. Pada pengujian dengan ketepatan ukuran benda uji sangat penting, benda uji sebaiknya dipotong dengan ukuran yang lebih besar terlebih dahulu, kemudian dipotong atau dibentuk tepat sesuai dengan ukuran yang diperlukan untuk pengujian setelah pengondisian.
3.2.7 When cutting test specimens reference shall be made to t he particular test standards for which the specimens are being prepared. In tests where accuracy of dimensions is of special importance, the specimens may be cut to an oversize and then cut or frayed to the exact dimensions after conditioning.
3.2.8 Appropriate identification markings on © BSN 2014
3 dari 11
SNI ISO 9862:2014
3.2.8 Penandaan identitas yang terdapat pada contoh uji harus diberikan pula pada semua benda uji untuk memastikan kebenaran identitas benda uji tersebut. 3.2.9 Jika proses pemotongan menyebabkan bagian-bagian geosintetik menjadi kendur atau jika secara tidak sengaja terjadi kerusakan pada benda uji, semua bagian yang kendur/rusak harus dibiarkan hingga pengujian dilakukan. Jika bagian yang kendur tidak dapat dihindari dan hal ini kemungkinan dapat mempengaruhi hasil pengujian, kondisi ini harus dituliskan dalam laporan pengambilan contoh uji dan laporan hasil pengujian. 3.2.10 Benda uji harus disimpan di tempat yang kering, gelap, dan bebas dari debu, pada temperatur ruangan, dan hindari terjadinya perubahan fisik dan kimia hingga pengujian dilakukan.
the sample shall be transferred to all specimens to ensure correct specimen identification. 3.2.9 If the cutting causes fragments of the geosynthetic to become loose, or if accidental fraying occurs, all loose fragments shall be kept with the specimen until the test is carried out. If the loosening of fragments cannot be avoided and this is likely to influence the test result, the fact that loosening has occurred shall be reported in the sampling report as well as in the test report.
3.2.10 The specimens shall be kept in a dry, dark place free from dust, at ambient temperature and protected against chemical and physical changes until the test is performed.
4 4
Samplin Samplin g report
Pelaporan
Laporan pengambilan contoh uji harus menyatakan hal-hal berikut. a) pernyataan bahwa pengambilan contoh uji dan persiapan benda uji dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada standar ini; b) keterangan rinci mengenai pengamatan khusus yang dilakukan selama pemilihan, pengambilan, dan persiapan benda uji, seperti jumlah dan jenis kerusakan, bagian-bagian yang kendur pada geosintetik, alasan bila diperlukan mengambil benda uji untuk tipe pengujian yang sama hanya dalam satu posisi arah memanjang atau arah melintang; c) keterangan rinci mengenai adanya deviasi dari prosedur pengambilan contoh uji yang ditentukan; d) tanggal pemotongan p emotongan benda uji dan nomor/identifikasi nomor/identifikasi gulungan yang dipilih.
The sampling report shall include the following particulars: a) statement that the sampling and preparation of specimens was performed in accordance with this document; b) details of any special observations made during the selection, sampling or preparation of specimens, such as: ‐ the number and type of defects; ‐ loosening of fragments from the geosynthetic; ‐ the necessity for taking specimens for the same test in only one longitudinal or transverse position;
© BSN 2014
c) details of any any deviation deviation from the specified sampling procedure; d) date of cutting of the sample, and reference number(s) of the rolls selected
4 dari 11
SNI ISO 9862:2014
Lampiran A (infor (informat matif) if) Rekomenda Rekomendasi si c ontoh uji dan benda uji yang dip erlukan
Jenis pengujian Ketebalan Massa per unit luas Sifat-sifat tarik Tahanan tusuk statis Tahanan tusuk cara kerucut jatuh (dinamis) Karakteristik ukuran pori-pori cara basah Permeabilitas Permeabilitas tegak lurus bidang Permeabilitas Permeabilitas sejajar bidang Daya tahan terhadap cuaca Daya tahan terhadap oksidasi Daya tahan terhadap hidrolisis Daya tahan terhadap bahan kimia Daya tahan terhadap mikrobiologi
Metoda Metoda pengujian
Panjang Panjang conto h (m)
a
Jumlah benda uji
EN ISO 9863-1 EN ISO 9864 EN ISO 10319 EN ISO 12236 EN 918
1 1 2 2 2
10 10 10 10 10
EN ISO 12956
2
5
EN ISO 11058
1
5
EN ISO 12958
2
5
EN ISO 12224
3
12
EN ISO 13438
3
12
EN ISO 12447
3
12
EN ISO 14030
3
12
EN ISO 12225
3
12
a
b
Panjang searah gulungan. Nilai-nilai yang tercantum pada tabel di atas adalah jumlah minimum. Metode-metode pengujian yang lain dapat memerlukan tambahan benda uji.
b
© BSN 2014
5 dari 11
SNI ISO 9862:2014
An nex A (informative) Recommendation Recommendation for test samples and test specimens
Test Thickness Mass per unit area Tensile properties Static puncture resistance Dynamic puncture resistance Characteristic opening size Permeability normal to the plane In-plane flow capacity Weathering resistance Oxidation resistance Hydrolysis resistance Chemical resistance Microbiological resistance a b
Sample Sample l ength
Reference
[m]
a
Number of test specimens required
EN ISO 9863-1 1 10 EN ISO 9864 1 10 EN ISO 10319 2 10 EN ISO 12236 2 10 EN 918 2 10
1
10
1 2 2 2
10 10 10 10
EN ISO 12956 2 5 EN ISO 11058 1 5
2 1
5 5
EN ISO 12958 2 5 EN 12224 3 12 EN ISO 13438 3 12 EN 12447 3 12 EN 14030 3 12 EN 12225 3 12
2 3 3 3 3 3
5 12 12 12 12 12
Length along roll for full production width. These are minimum quantities. Some test methods may require additional test specimens.
© BSN 2014
6 dari 11
b
SNI ISO 9862:2014
Lampiran B (Informatif) Klasifikasi Geosintetik Geosintetik
Geosintetik adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan menggambarkan suatu produk yang salah satu komponennya minimal terbuat dari bahan polimer sintetis atau natural dalam bentuk lembaran, pita, atau struktur tiga dimensi yang digunakan dengan tanah dan/atau material lainnya dalam aplikasi geoteknik dan teknik sipil (ISO 10318). Istilah geosintetik terdiri dari dua bagian, yaitu geo geo yang berhubungan dengan tanah dan sintetik sintetik yang berarti bahan buatan manusia. Berbagai jenis geosintetik telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1980an. Produk yang banyak digunakan adalah geotekstil, geogrid dan geomembran. Untuk mempermudah pemahaman tentang jenis geosintetik, Gambar B1 memperlihatkan pengelompokkan geosintetik yang dimulai dengan pengelompokkan berdasarkan bentuk fisik, sifat kelulusan air dan proses pembuatannya. Klasifikasi tersebut diterangkan secara ringkas di bawah ini.
Gambar Gambar B.1 - Klasifik asi Geosintetik Berdasarkan bentuk fisik, geosintetik terbagi menjadi dua jenis yaitu tekstil dan jaring ( web). web). Geosintetik berbentuk tekstil: (permeabilitas), geosintetik geosintetik berbentuk tekstil tekstil dapat ‐ Berdasarkan sifat kelulusan air (permeabilitas), dibagi menjadi kedap air dan lolos air. Geotekstil adalah jenis geosintetik yang lolos air yang berasal dari bahan tekstil. Geomembran dan Geosynthetic Clay Liner (GCL) merupakan jenis geosintetik kedap air yang biasa digunakan sebagai penghalang penghalang zat cair. dikelompokkan berdasarkan berdasarkan proses pembuatannya. pembuatannya. Jenis ‐ Geotekstil kemudian dikelompokkan geotekstil yang utama adalah teranyam ( woven), woven), tak-teranyam (non-woven ( non-woven)) dan rajutan (knitted (knitted). ). Proses penganyaman untuk geosintetik teranyam sama dengan pembuatan tekstil biasa. Geotekstil tak-teranyam dilakukan dengan teknologi canggih dalam hal serat polimer atau filamen didesak keluar dan dipuntir secara menerus, ditiup atau ditempatkan pada suatu sabuk berjalan. Kemudian massa filamen atau serat tersebut disatukan dengan proses mekanis dengan tusukan jarum-jarum kecil atau disatukan dengan dengan panas dengan serat tersebut “dilas” oleh
© BSN 2014
7 dari 11
SNI ISO 9862:2014 panas dan/atau dan/atau teranyam.
tekanan pada titik kontak serat serat dengan dengan massa teksil tak-
Geosintetik berbentuk jaring ( web) web) yang terdiri dari geosintetik dengan jaring rapat dan jaring terbuka. merupakan salah salah satu jenis geosintetik geosintetik berbentuk berbentuk jaring jaring rapat. rapat. ‐ Net dan matras merupakan merupakan suatu contoh contoh dari jenis geosintetik yang yang berbentuk jaring jaring ‐ Geogrid merupakan (web) (web) terbuka. Fungsi geogrid yang utama adalah sebagai perkuatan. Geogrid dibentuk oleh suatu jaring teratur dengan elemen-elemen tarik dan mempunyai bukaan berukuran tertentu sehingga saling mengunci ( interlock) interlock) dengan bahan pengisi di sekelilingnya
Saat ini terdapat beberapa material yang dikombinasikan antara geotekstil dengan geomembran atau bahan sintetik lainnya untuk mendapatkan karakteristik terbaik dari setiap bahan. Produk tersebut dikenal sebagai geokomposit dan produk ini dapat berupa gabungan dari geotekstil-geonet, geotekstil-geogrid, geotekstil-geomembran, geomembran-geonet, dan bahkan struktur sel polimer tiga dimensi. Kombinasi bahan-bahan pembentuk geokomposit tersebut sangat banyak dan hampir tidak terbatas. Selain itu terdapat juga tipetipe geosintetik lain seperti geosynthetic clay liner , geopipa, geofoam, Gambar B2 sampai Gambar B5 secara berturut-turut memperlihatkan contoh geotekstil lulus air, geotekstil kedap air, geogrid dan geokomposit.
Tak Teranyam
Teranyam
Rajutan Gambar Gambar B.2 - Contoh Contoh Geotekstil Geotekstil Bersifat Lul us Ai r
© BSN 2014
8 dari 11
SNI ISO 9862:2014
Geomembran
Geosynthetic Clay Liner Gambar Gambar B.3 - Contoh Contoh Geotekstil Geotekstil Bersifat Kedap Air
Gambar B.4 - Contoh Geogrid
© BSN 2014
9 dari 11
SNI ISO 9862:2014
Geomembran dan Geotekstil Tak-teranyam
Geogrid dan Geotekstil Tak-teranyam Gambar Gambar B.5 - Contoh Geokompos it
© BSN 2014
10 dari 11
SNI ISO 9862:2014
Bibliografi
EN ISO 186, Paper and board – board – Sampling to determine average quality (ISO 186:2002). EN ISO 10318, Geosynthetics – Geosynthetics – Terms and definition (ISO/DIS 10318:2000). 10318:2000). DPU. 2011. Modul Pelatihan Geosintetik Volume 1: Klasifikasi dan Fungsi Geosintetik. Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Indonesia.
© BSN 2014
11 dari 11