PEMERINTAH KOTA GORONTALO DINAS KESEHATAN “ PUSKESMAS KOTA BARAT “ Jl. Rambutan No. 327, Kel. Buladu, Kec. Kota Barat Kota Gorontalo
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT NOMOR
/SK/PKM.KB/V/2016
TENTANG PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT,
Menimbang
: a. bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan pela yanan kesehatan strata pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mas yarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. b. bahwa
obat
publik
dan
perbekalan
kesehatan
perlu
dijamin
ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dasar .
c. bahwa pengendalian, penyediaan dan penggunaan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Kepala Puskesmas Kota Barat Nomor
/SK/PKM.KB/IV/2016 tentang Penilaian Pengendalian,
Penyediaan dan Penggunaan Obat perlu disesuaikan dengan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta perkembangan hukum yang berlaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c maka perlu per lu ditetapkan Keputusan Kepala Puskemas Kota Barat tentang Penilaian Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat di Puskesmas Kota Barat Kota Gorontalo; Mengingat
: 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan; 2. PP No 94 tahun 2007, tentang Pengendalian dan Pengawasan atas Pengadaan dan Penyaluran Bahan Obat, Obat Spesifik dan Alat Kesehatan sebagai Obat;
3. Permenkes No. 75 tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 4. Permenkes No. 46 tahun 2015, tentang Akreditas Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; 5. Permenkes Permenkes RI No. 35 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1121/Menkes/SK/XII/2008, tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar;
MEMUTUSKAN Menetapkan
: PENILAIAN,
PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN
DAN
PENGGUNAAN OBAT PERTAMA
: Keputusan
Kepala
Puskesmas
Kota
Barat
tentang
Penilaian,
Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat. KEDUA
: Keputusan ini dibuat sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan
Penilaian,
Pengendalian,
Penyediaan
dan
Penggunaan
Obat
sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam lampiran Surat Keputusan ini. KETIGA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 02 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT, ttd RISNA ALITU
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT NOMOR /SK/PKM.KB/V/2016 TENTANG PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
Persyaratan Petugas yang Melakukan Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat : 1. Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. 2. Secara terbatas oleh tenaga teknis kefarmasian yaitu tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. 3. Telah mempunyai STRA ,STRTTK dan SIPA, SIKTTK. 4. Secara terbatas oleh tenaga kesehatan lain yang memiliki SIP, telah mengikuti pelatihan Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas dibawah Pembinaan dan Pengawasan Apoteker.
KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT, ttd RISNA ALITU
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT NOMOR /SK/PKM.KB/V/2016 TENTANG PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
PANDUAN PENGGUNAAN METODE PENILAIAN PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS KOTA BARAT
Metode dalam melakukan penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat tidak berlepas diri dari aturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Dalam metode ini harus mencakup keakuratan perencanaan, kendali terhadap ketersediaan obat dalam unit layanan, kendali terhadap keluar masuknya obat, dan penggunaan obat yang rasional sesuai dengan pedoman pengobatan. A. Metode Penilaian/Perencanaan
1. Menghitung jumlah pemakaian rata-rata obat tahun sebelumnya. 2. Rencana Kebutuhan Obat (RKO) 18 bulan ke depan dengan perhitungan :
(Pemakaian rata-rata obat/bulan x 18 Bln) – (Stok bln Desember) + 20 %
3. Mengirimkan usulan kebutuhan ke Instalasi Farmasi Kota Gorontalo B. Metode Pengendalian Obat
Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, metode yang digunakan : a. Dengan memperkirakan/ menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh unit pelayanan, kemudian ditentukan stok optimum dan stok pengaman/penyangga (buffer stock ). Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan perhitungan jumlah pemakaian dalam satu bulan (rekapitulasi buku gudang), lalu dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan rumus : -
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan rumus :
Permintaan = SO – SS
Keterangan : SO
= Stok optimum
SK
= Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu ( Lead Time ) SP
= Stok penyangga
SS
= Sisa Stok
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu diperhatikan adalah: 1.
Melihat perbandingan sisa stok dengan pemakaian bulan terkahir pada buku gudang, apabila ditaksir kebutuhan obat tidak me ncukupi hingga akhir bulan, segera meminta obat kepada Instalasi Farmasi Kota Gorontalo melalui bon tambahan.
2.
Melaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi Kota Gorontalo apabila te rdapat pemakaian yang melebihi rencana, semisal KLB.
b. Melakukan pencacahan obat yang dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat dengan fisik obat (stok opnam), yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini dilakukan setiap tahun. C. Metode Penyediaan Obat
Penyediaan obat dalam hal ini adalah menyediakan obat yang dibutuhkan oleh Puskesmas Kota Barat sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium Kesehatan Dasar (FOKD) Puskesmas Kota Barat serta Indikator Ketersediaan 20 Item Obat dan Vaksin. Formularium disusun oleh Tim Perencana Obat Terpadu (TPOT), ditetapkan oleh kepala Puskesmas, dan berpedoman pada Daftar Obat Esensial (DOEN), Formularium Nasional (FORNAS) yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan Formularium Obat Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.
D. Metode Penilaian Penggunaan Obat
Tujuan dilaksanakannya penilaian penggunaan obat adalah untuk menjaga kualitas pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat, penilaian penggunaan obat meliputi : a. Prosentase penggunaan antibiotik pada ISPA Non Pneumonia. b. Prosentase penggunaan antibiotik pada Diare Non Spesifik. c. Prosentase penggunaan injeksi pada Myalgia. d. Prosentase Rerata Item Obat dalam Resep. e. Prosentase kesesuaian peresepan dengan formularium. f. Prosentase ketersedian obat terhadap formularium.
KEPALA PUSKESMAS KOTA BARAT, ttd RISNA ALITU