Dibuat setelah pelatihan di Palangka RayaFull description
SK TIM PPRA RSU AROFull description
SK TIM ppraFull description
Idem
Dibuat setelah pelatihan di Palangka RayaDeskripsi lengkap
SK Komite PPIDeskripsi lengkap
mapingDeskripsi lengkap
SK KOMITE PMKP
Sk Komite KeperawatanDeskripsi lengkap
bncvFull description
dfDeskripsi lengkap
contoh sk sub kmite kredensialFull description
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
NOMOR : RSUA/545/KEP/III.6.AU/I/ RSUA/545/KEP/III.6.AU/I/IV/2018 IV/2018 TENTANG TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ’AISYIYAH PONOROGO Menimbang
Mengingat
:
:
a. Bahwa Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang profesioanal, bermutu sesuai dengan visi dan misinya; b. Bahwa untuk memenuhi sebagaimana point (a) di atas dan untuk lebih memahami pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit perlu dilaksanakan implementasi terhadap pengendalian resistensi antimikroba (PRA) di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo; c. Bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam point (a) dan (b) diatas, dan sesuai evaluasi manajemen diperlukan revisi keanggotaan Tim yang sudah ada, yang pelaksanaannya ditetapkan melalui Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo;; Ponorogo; ; 1. Undang –Undang –Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang –Undang –Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 270/MENKES/SK/III/2007 tanggal 05 Maret 2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Di Rumah Sakit; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 8 tahun 2015 tentang Pedoman Program Pengendalian Resistensi Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit; 6. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes RI tahun 2007; 7. Keputusan Pimpinan Wilaya h ‘Aisyiyah Majelis Kesehatan Jawa Timur Nomor : 59/SK-PWA/A/IV/2016 tertanggal 25 April 2016 tentang Pengangkatan Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo; 8. Keputusan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Maje lis Kesehatan Ponorogo Nomor : 03/SK/PDA-MK/VIII/2017 tanggal 14 Agustus 2017 tentang Revisi Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo Tahun 2017;
Memperhatikan : 1. Surat Internal Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Nomor : RSUA/03/217/A/III/2018 tertanggal 31 Maret 2018 tentang Pengajuan Revisi Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) 2. Persetujuan Direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo; MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
TENTANG TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) DI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO; Kesatu
:
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Kelima
:
Mengangkat nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo dengan tugas dan tanggungjawab sebagaimana ketentuan yang berlaku; Mengamanatkan kepada ketua Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo untuk mensosialisasikan kepada unit atau bagian terkait tentang pengendalian resistensi antimikroba; Keputusan ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal di tetapkan; Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka keputusan nomor : RSUA/0052/KEP/III.6.AU/I/I/2018 tertanggal 22 Januari 2018 tentang Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) dinyatakan tidak berlaku lagi; Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam pengambilan keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; Ditetapkan di : P O N O R O G O Pada Tanggal : 24 Rajab 1439 H 11 April 2018 M Direktur,
dr. H. WEGIG WIDJANARKO, MMR NBM. 876 871 Tembusan : 1. Komite Medis 2. Satuan Pemeriksa Internal 3. Kabag / Kabid yang terkait 4. Kasubbag SDI dan Binroh 5. Yang bersangkutan 6. Arsip
Lampiran 1 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO Nomor : RSUA/545/KEP/III.6.AU/I/IV/2018 Tanggal : 24 Rajab 1439 H / 11 April 2018 M Tentang : Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo STRUKTUR ORGANISASI TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
DIREKTUR
KETUA TIM PPRA
Sekretaris
Dokter Klinis
Keperawatan
Mikrobiologi Klinik
Farmasi Klinis
PPI
Ditetapkan di : PONOROGO Pada tanggal : 24 Rajab 1439 H 11 April 2018 M Direktur
dr. H. WEGIG WIDJANARKO, MMR NBM. 916 062
PFT
Lampiran 2 : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO Nomor : RSUA/545/KEP/III.6.AU/I/IV/2018 Tanggal : 24 Rajab 1439 H / 11 Rajab 2018 M Tentang : Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo SUSUNAN TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
NO
JABATAN
NAMA
1
Ketua Tim PPRA
Dr. H. I. Indarjadi, Sp. B Finacs
2
Wakil Ketua
Dr. Sri Wahyuni
3
Sekretaris
Siti Mukminatin, S.Farm Apt
4
Anggota
1. dr. Danang Kusuma Adi, Sp PD 2. dr. Hj. Ani Ruliana 3. dr. Nuzulul Kuriyah, Sp PK 4. Kholistati Umini, S.Si. Apt 5. Nurul Uswiyah Huda, S.Kep.Ns 6. Rena Madya Mukti, AMK 7. Sudarti, Amd
Ditetapkan di : PONOROGO Pada tanggal : 24 Rajab 1439 H 11 April 2018 M Direktur
Dr. H. WEGIG WIDJANARKO, MMR NBM. 916 062
Lampiran 3 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO Nomor : RSUA/545/KEP/III.6.AU/I/IV/2018 Tanggal : 24 Rajab 1439 H / 11 April 2018 M Tentang : Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo URAIAN TUGAS TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) RUMAH SAKIT UMUM ’AISYIYAH PONOROGO
Tugas Pokok Tim PPRA adalah : 1. Membantu Kepala / Direktur Rumah Sakit dalam menetapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi antimikroba. 2. Membantu Kepala / Direktur Rumah Sakit dalam menetapkan kebijakan umum dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit. 3. Membantu Kepala / Direktur Rumah Sakit dalam pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba. 4. Membantu Kepala / Direktur Rumah Sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba. 5. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi terintegrasi. 6. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik. 7. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik. 8. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara bijak dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui kegaiatan pendidikan dan pelatihan. 9. Mengembangkan penelitihan di bidang pengendalian resistensi mikroba; dan 10. Melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba kepada Direktur / Kepala Rumah Sakit A. TUGAS SMF / PERAN DOKTER KLINIS 1. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotik secara bijak dan menerapkan kewaspadaan standar. 2. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di SMF / bagian. 3. Melakukan koordinasi dalam penyusunan panduan penggunaan antibiotik di SMF / bagian. 4. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim. B. TUGAS KEPERAWATAN / PERAN PERAWAT 1. Menerapkan kewaspadaan standar dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten. 2. Terlibat dalam cara pemberian antibiotik yang benar. 3. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara tehnik aseptik.
C. TUGAS LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK 1. Melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi. 2. Memberi konsultasi / rekomendasi dan terlibat dalam tata laksana pasien infeksi. 3. Memberi informasi pola kuman dan pola kepekaan / resistensi secara berkala setiap tahun. D. TUGAS PFT 1. Menyusun : a. Kebijakan penggunaan antibiotik (antibiotic policy) b. Panduan penggunaan antibiotik (antibiotic guideline) 2. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di rumah sakit. 3. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik bersama tim. E. TUGAS PPI 1. Pengendalian penyebaran mikroba resisten : a. Penerapan kewaspadaan baku (standar precaution) b. Survelians kasus infeksi mikroba resisten. c. Isolasi pasien / cohorting pasien infeksi dengan mikroba multi resisten. d. Menyusun pedoman penanganan KLB MDRO.
F. TUGAS INSTALASI FARMASI / PERAN APOTEKER / FARMASIS KLINIK 1. Menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik. 2. Terlibat dalam tata laksana pasien infeksi. a. Pengkajian peresepan antibiotik. b. Pengendalian dan monitoring penggunaan antibiotik. c. Visite ke bangsal pasien. 3. Memberikan informasi dan edukasi penggunaan antibiotik yang tepat dan benar. 4. Melakukan evaluasi penggunaan antibiotik. Ditetapkan di Pada Tanggal