SISTEM MANAGEMEN KESEHATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI INSTALASI INSTALASI RADIOLOGI
Disusun Oleh : Rahmadaniartini Bay (14!113"#!) $ia %&haya (14!113"4#)
Pembimbing: dr' Lia Sa&aati* M'K+,* -IS.H* -IS/M
BAGIAN0SM- ILM% KESEHATAN MASARAKAT 0 ILM% KESEHATAN KOM%NITAS -AK%LT -AK%LTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN %NI2ERSITAS SIAH SIA H K%ALA K%A LA BANDA A/EH "1! .ENDAH%L%AN
Penggunaan radiasi pengion dewasa ini telah berkembang pesat dalam banyak aspe aspek k
kehid kehidup upan, an,
tak tak
terk terkec ecual ualii
dala dalam m
bidan bidang g
kese keseha hata tan/ n/ked kedokt okter eran an,ka ,kare rena na
kebut kebutuha uhan n manu manusi siaa send sendir iri. i. Radi Radias asii pengi pengion on yang yang digu diguna nakan kan dalam dalam bida bidang ng kedokteran dapat berupa sinar-X, sinar-, atau radiasi pengion yang lain.!" lain.!"# Data $apeten menyebutkan bahwa sebanyak %& rumah sakit di 'ndonesia meman(aatkan radias radiasii untuk untuk radiodi radiodiagn agnosi osiss !pemeri !pemeriksa ksaan# an# dan radiot radiotera erapi pi !pengo !pengobat batan# an#.. Data Data statistik lain menun)ukkan bahwa sekitar *+ keputusan medis harus didasarkan pada diagnosa sinar-X, bahkan untuk beberapa negara ma)u angka tersebut bisa lebih besar.! besar.!%# Radiasi-radiasi ini mempunyai potensi bahaya tehadap manusia yang tidak dapat diabaikan. $ahaya radiasi pengion ini adalah ketika radiasi pengion menembus bahan ter)adi tumbukan (oton dengan atom-atom bahan yang akan menimbulkan ionisasi. e)adian inilah yang memungkinkan timbulnya bahaya terhadap tubuh, baik yang bersi(at deterministik, maupun stokastik. !" !"# (ek negati( ini dapat berupa somatik akut !luka bakar, anemia, kemandulan, katarak, dsb#, e(ek somatic laun !late !late somatic effect # seperti kanker dan leukemia, serta e(ek genetik. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan aspek keselamatan radiasi ini harus selalu diperhatikan dan diusahakan.!" diusahakan.!"#
2
SISTEM MANAGEMEN K3 DI INSTALASI RADIOLOGI
Pelayanan radiologi harus memperhatikan aspek keselamatan ker)a radiasi. egiatan tersebut selain memberikan man(aat )uga dapat menyebabkan bahaya, baik itu bagi peker)a radiasi, masyarakat umum maupun lingkungan sekitar. $ahaya yang dapat ditimbulkan oleh peman(aatan radiasi pengion adalah timbulnya e(ek radiasi baik yang bersi(at non stokastik, stokastik maupun e(ek genetik. elain itu peman(aatan radiasi yang tidak sesuai standar )uga dapat menyebabkan kecelakaan radiasi. ecelakaan radiasi yang pernah ter)adi di berbagai negara diantaranya di $ra0il dengan sumber radiasi 1s-"23 menyebabkan & orang meninggal karena dosis tinggi dan %&4 orang terkontaminasi, di 1osta Rika dengan sumber radiasi 1o-5+ menyebabkan "2 orang meninggal karena radiasi, sedangkan untuk di 'ndonesia sendiri pernah ter)adi dua kasus, yaitu di salah satu rumah sakit pada tahun "446 dengan sumber radiasi 7'891 menyebabkan satu orang meninggal.!%# emudian kasus yang kedua ter)adi pada tahun %+++ dengan sumber radiasi 1s-"23, tidak ada korban )iwa dalam kasus ini karena sumber dapat dikembalikan ke wadahnya.& $ahaya lainnya yang dapat disebabkan oleh radiasi sinar-X adalah kerusakan sel-sel )aringan tubuh yang dapat menyebabkan munculnya kanker dan e(ek genetik berupa kecacatan pada keturunannya. (ek merugikan itu berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Diketahui bahwa pada tahun "643 di 9merika erikat dilaporkan adanya 54 kasus kerusakan kulit yang disebabkan sinarX, sedang pada tahun "4+% angka yang dilaporkan meningkat men)adi "3+ kasus. Pada tahun "4"" di erman )uga dilaporkan adanya 4& kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X.2 (ek ini biasanya muncul dalam waktu lama karena penerimaan dosis radiasi yang rendah. 8amun hal tersebut tetap harus diwaspadai. Oleh karena itu
3
perlu adanya aturan yang mengatur tentang keselamatan dan
kesehatan ker)a
terhadap radiasi.!%# ;eningkatnya )umlah pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut se)alan dengan peningkatan penggunaan (asilitas pelayanan radiologi sebagai (asilitas penun)ang medik dalam pelaksanaan klinis pasien. !%# Peraturan pemerintah 8o. 52
?#. %# ;elakukan teknik penyinaran radiasi pada radioterapi. 2# ;en)amin terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bidang radiologi / radiogra(i sebatas kewenangan dan tanggung )awabnya. ;en)amin akurasi dan keamanan tindakan proteksi radiasi dalam mengoperasikan peralatan radiologi dan atau sumber radiasi. *# ;elakukan tindakan )aminan mutu peralatan radiogra(i. (ek Radiasi di bagian radiologi yaitu :!2# ". (ek omatik (ek somatik adalah (ek yang radiasi yang dapat langsung dirasakan oleh orang yang menerima radiasi tersebut. a. (ek tokastik
4
(ek stokastik adalah e(ek yang peluang timbulnya merupakan (ungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. b. (ek 8on tokastik (ek 8on tokastik adalah e(ek yang kualitas keparahannyaber=ariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. %. (ek ?enetik (ek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut e(ek genetik ini timbul karena kerusakan molekul D89 pada sperma atau o=arium akibat radiasi.
Penyakit akibat radiasi yaitu :!2# "# Radiodermatitis Radiodermatitis adalah peradangan pada kulit yang ter)adi akibat penyinaran lokal dengan dosis tinggi. %# atarak atarak ter)adi pada penyinaran mata dengan dosis di atas ",* ?y, dengan masa tenang antara * @ "+ tahun. 2# terilitas terilitas dapat ter)adi karena akibat penyinaran pada kelen)ar kelamin dan e(eknya berupa pengurangan kesuburan sampai kemandulan.
;enurut Peraturan Pemerintah 52 tahun %+++ tentang eselamatan dan esehatan
timbul
karena tidak terkendalinya sumber radiasi yang secara langsung atau tidak langsung dapat membahayakan )iwa, kesehatan dan harta benda. ecelakaan radiasi
5
mempunyai ciri adanya medan radiasi yang tinggi atau ter)adinya pelepasan 0at radioakti( yang tidak dapat dikendalikan dalam )umlah cukup besar sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan e(ek yang serius atau kematian.! ;enurut
$apeten
(aktor utama
(aktor manusia, (aktor instalasi atau peralatan lingkungan
kecelakaan ker)a ter)adi akibat
teknis,
dan
(aktor
sarana
atau
ker)a. Penyebab timbulnya kecelakaan yang berkaitan dengan ketiga
(aktor tersebut secara umum dapat dibagi dalam % kelompok, yaitu :! a.
ondisi instalasi dan lingkungan eadaan
(isik
atau
lingkungan
instalasi
yang
berbahaya
sehingga
memungkinkan atau terdapat peluang ter)adinya suatu kecelakaan. ondisi instalasi yang tidak aman ini dapat dikendalikan dengan peralatan yang mempunyai sistem pengaman yang baik dan teru)i, serta adanya prosedur keselamatan ker)a yang memadai. b.
segala ketentuan keselamatan. Aal tersebut diatas antara lain disebabkan karena (aktor-(aktor sebagai berikut : "# urang pengetahuan tentang cara ker)a peralatan, mesin, instalasi atau si(at bahan yang digunakan. %#
2#
;emiliki cacat tubuh yang tidak tampak.
$eker)a dalam keadaan letih dan lesu. *#
ikap dan tingkah laku ker)a yang tidak sesuai ketentuan.
$erdasarkan dari e(ek - e(ek radiasi tersebutlah instansi terkait memiliki tanggung )awab untuk melakukan upaya kesehatan bagi para peker)anya dengan melakukan berbagai tindakan pengendalian, baik secara teknis atau administrati(. 1ara terbaik dalam upaya pengendalian untuk bahaya tersebut adalah dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada.
6
dikendalikan sepenuhnya maka pengendalian terakhir yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri atau 9PD.!%# $erdasarkan >ndang-undang 8o. " tahun "43+ tentang keselamatan ker)a serta Peraturan ;enteri
melaporkan
penyakit
akibat
ker)a,
dimana
setiap
pengurus
memberitahukan syarat @ syarat memberikan 9PD, kewa)iban dan hak tenaga ker)a untuk memakai 9PD, kewa)iban pengurus menyediakan 9PD dan wa)ib bagi tenaga ker)a untuk menggunakannya untuk mencegah penyakit akibat ker)a. 9lat Pelindung Diri !9PD# adalah kelengkapan yang wa)ib digunakan saat beker)a sesuai bahaya dan resiko ker)a untuk men)aga keselamatan peker)a itu sendiri dan orang di sekelilingnya.!%#
9lat Pelindung Diri atau Perlengkapan proteksi yang biasa digunakan oleh peker)a radiasi atau bagian radiologi adalah :!%# "# 9pron Proteksi
;enggunakan alat pelindung diri !9PD# atau peralatan proteksi radiasi dan personal monitor radiasi dapat mengurangi dan melindungi radiogra(er sebagai peker)a radiasi di rumah sakit dari bahaya kesehatan baik e(ekstokastik, non stokastik maupun in(eksinasokimia dalam men)alankan tugasnya. $ahaya potensial di rumah sakit dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat ker)a yang berasal dari radiasi. Penggunaan 9PD merupakaan salah satu pelindung radiogra(er untuk melindungi dari bahaya potensial dari radiasi maupun penyakit lainnya. Radiogra(er dalam beker)a sering kurang maksimal dalam
7
penggunaan 9PD bahkan kurang tersedianya 9PD di instalasi radiologi rumah sakit. !%#
Peker)a Radiasi adalah setiap orang yang beker)a di instalasi nuklir atau instansi radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum. 9dapun di dalamnya adalah Petugas Proteksi Radiasi !PPR# yaitu petugas yang ditun)uk oleh pengusaha instalasi dan oleh $adan Pengawas yang dinyatakan mampu melaksanakan peker)aan yang berhubungan dengan proteksi radiasi.!
$egitu pula perhatian dalam hal tugas pokok tenaga ker)a yang berada di 'nstalasi Radiodiagnostik
yang
mampu
men)adi
(aktor pendukung dalam
penerapan keselamatan ker)a radiasi itu sendiri, antara lain:! a. Peker)a radiasi ;enurut Peraturan Pemerintah 8o. 52 tahun %+++ pasal " no. "+, peker)a radiasi adalah setiap orang yang beker)a di instalasi nuklir atau instalasi
yang
berhubungan dengan radiasi pengion yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat umum.!"#
emua peker)a Radiasi merupakan bagian dari organisasi proteksi radiasi yang memiliki tanggung )awab dan kewa)iban terhadap keselamatan radiasi di daerah ker)anya antara lain:!"# ".
;engetahui,
memahami,
dan
melaksanakan
semua
ketentuan
keselamatan ker)a radiasi. %. ;eman(aatkan sebaik-baiknya peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bertindak secara hati-hati serta beker)a secara aman untuk melindungi dirinya sendiri dan peker)a lain. 2.
;elaporkan setiap ke)adian kecelakaan bagaimanapun kecilnya kepada Petugas Proteksi Radiasi.
8
&.
;elaporkan setiap gangguan kesehatan yang dirasakan, yang diduga akibat penyinaran lebih atau masuknya 0at radioakti( ke dalam tubuh peker)a.
a. Petugas Proteksi Radiasi !PPR# ;enurut Peraturan Pemerintah 8o. 52 tahun %+++ pasal " no. 4, peker)a radiasi adalah petugas yang ditun)uk oleh Pengusaha 'nstalasi 9tom dan oleh $apeten dinyatakan mampu melaksanakan peker)aan
yang
berhubungan dengan proteksi radiasi. ;enurut
epmenkes
R'
"+"&/;8//X'/%++6, petugas proteksi radiasi merupakan bagian dari organisasi proteksi radiasi yang memiliki tanggung )awab dan
kewa)iban terhadap
keselamatan radiasi di daerah ker)anya antara lain : ".
;emantau aspek operasional Proteksi dan eselamatan Radiasi.
%.
;emastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan memantau pemakaiannya.
2.
;enin)au secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat sinarX digunakan.
&.
;emberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi
*.
dan eselamatan Radiasi.
$erpartisipasi dalam mendesain (asilitas radiologi.
5. ;emelihara rekaman. 3.
;engidenti(ikasi kebutuhan dan mengorganisasi
6.
kegiatan pelatihan.
;elaksanakan pelatihan penanggulangan dan
9
pencarian keterangan dalam hal kedaruratan. 4.
;elaporkan kepada Pemegang '0in setiap ke)adian kegagalan operasi yang berpotensi ecelakaan Radiasi.
"+. ;enyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program Proteksi dan eselamatan Radiasi dan =eri(ikasi keselamatan yang diketahui oleh Pemegang '0in untuk dilaporkan kepada epala $apeten. "". ;elakukan in=entarisasi 0at radioakti(.
Dalam Peraturan pemerintah no "" tahun "43* $ab ''' mengenai Petugas dan 9hli Proteksi Radiasi, antara lain: "# Pasal & : setiap instalasi atom harus mempunyai sekurang-
kurangnya seorang petugas proteksi
radiasi. %# Pasal * : setiap penguasa instalasi atom dengan persetu)uan
instansi
yg
berwenang
diwa)ibkan
menun)uk dirinya sendiri atau orang lain dibawahnya selaku petugas proteksi radiasi. PPR bertanggung)awab atas segala
sesuatu
yang berhubungan dengan keselamatan setiap orang dalam lingkungan kekuasaanya kepada penguasa instalasi atom. 2# Pasal 5 : PPR berkewa)iban menyusun pedoman ker)a, instruksi, dan lain-lain yang berlaku dalam lingkungan instalasi atom yang bersangkutan. Pasal 3 : untuk mengawasi ditaatinya peraturan peraturan keselamatan ker)a terhadap radiasi perlu
10
ditun)uk ahli PPR oleh instalasi yang berwenang.
9hli PPR diwa)ibkan memberikan laporan kepada instansi yang berwenang dan ;enteri
%. >paya proteksi Pengendalian adalah hal yang paling mendasar dari proteksi radiasi. 9da tiga prinsip dalam proteksi radiasi yaitu pengendalian waktu, )arak dan shielding .! a. Baktu Pengaturan waktu adalah metode penting untuk mengurangi penerima dosis radiasi. Baktu yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan radiasi diusahakan secepat mungkin.!*# b. arak Dalam pengendalian )arak, berlaku hukum kuadrat terbalik yaitu semakin besar )arak dari sumber maka dosis radiasi ditempat tersebut )auh semakin kecil. Pengendalian radiasi hambur dari ruang pemeriksaan rontgen dapat
dilakukan
dengan men)aga )arak
minimal 2 meter dari tabung sinar X.!*#
c. Shielding Ruang radiologi dan kedokteran nuklir
harus
mempunyai dinding dari beton yang lebih tebal atau adanya timbal pelapis sehingga dapat menyerap semua energi radiasi yang melaluinya. Pada )endela perlu disisipkan kaca timbal sehingga petugas dapat mengawasi pasien selama pemeriksaan dengan aman.
11
!*# Prosedur
mengenai
Penggunaan
9lat
Proteksi Radiasi antara lain:!*, 5# a. etiap peker)a radiasi harus berlindung di belakang tabir proteksi !tembok beton atau Pb !timah hitam##. b. ;enggunakan tabir Pb !timah hitam# yang dilengkapi dengan kaca Pb !timah hitam#. c. etiap peker)a radiasi memakai apron. d. Penggunaan radiasi see(ekti( mungkin sehingga mengurangi radiasi hambur. e. ;encegah pengulangan (oto. (. ;engatur )arak antara petugas radiasi dengan sumber radiasi.
>paya-upaya
proteksi
yang
dilakukan
oleh
'nstalasi Radiodiagnostik adalah sebagai berikut:!5# a. Pemeriksaan esuai peraturan yang berlaku, maka peker)a radiasi harus diperiksa kesehatannya sebelum mulai beker)a, selama beker)a minimal setahun sekali, dan saat berhenti sebagai peker)a radiasi. ;engingat
adanya
kemungkinan
pindahnya
seorang peker)a radiasi ke instalasi lain, maka diperlukan suatu koordinasi pemeriksaan kesehatan peker)a
radiasi
menggunakan
bagi
radiasi,
instalasi-instalasi sehingga
data
yang
kesehatan
sebelumnya bisa dipindahkan dengan cara yang mudah di tempat ker)a yang baru. Data kesehatan
12
tersebut sangat penting untuk memantau kesehatan peker)a radiasi, masalah ansuransi maupun untuk menun)ang penanganan medik pada kasus kecelakaan radiasi. Pengawasan kesehatan terhadap peker)a radiasi harus
didasarkan pada prinsip-prinsip pemeriksaan
kesehatan pada umumnya. Pengawasan kesehatan meliputi:!5# "#
Pemeriksaan kesehatan sebelum beker)a Pemeriksaan
ini
meliputi
penyelidikan
terhadap riwayat kesehatannya termasuk semua penyinaran
terhadap
radiasi
pengion
dari
peker)aan sebelumnya yang diketahui diterimanya atau dari pemeriksaan dengan pengobatan medik dan
)uga
peneyelidikan
menentukan
keadaan
secara umum
Pemeriksaan khusus dilakukan
klinik
untuk
kesehatannya. terhadap
organ
yang dianggap peka terhadap radiasi misalnya pemeriksaan
hematologi,
ophtalmologi,
paru-paru,
dermatologi,
neurologi
dan
atau
kandungan.!5# Pemeriksaan kesehatan sebelum masa ker)a akan memberikan in(ormasi kesehatan
mengenai
kondisi
peker)a radiasi pada saat akan mulai
beker)a dan
penyakit-penyakit
apa sa)a yang
pernah diderita. ;asukan ini akan diperlukan sebagai bahan acuan untuk setiap perubahan keadaan kesehatan yang ter)adi di kemudian hari waktu ia beker)a di medan radiasi. Pemeriksaan
13
kesehatan ini pada prinsipnya sama seperti halnya di tempat ker)a lainnya, tetapi harus disertakan aspek-aspek yang mere(leksikan e(ek kesehatan spesi(ik pada peker)a radiasi.
peker)a
sesuai tugasnya dan sebagai re(erensi !pembanding# terhadap perubahan yang ter)adi selama beekr)a dan sesudahnya.!5# %# Pemeriksaan kesehatan berkala selama beker)a Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin untuk menentukan keadaan kesehatan peker)a dalam men)alankan tugasnya. Pemeriksaan ini dilakukan sekurang-kurangnya satu tahun sekali atau lebih tergantung pada kondisi penyinaran yang diterima oleh peker)a.!2# Pemeriksaan kesehatan selama masa ker)a dilakukan secara berkala minimal sekali dalam setahun.
Pemaparan
terhadap
radiasi dan
peristiwa kontaminasi dengan 0at radioakti( dapat sa)a ter)adi tanpa diketahui oleh si peker)a radiasi, karena
itu
diperlukan usaha untuk mendeteksi
akibat yang
ditimbulkannya.
Di pihak lain,
perubahan kondisi kesehatan peker)a radiasi dapat nampak seolah-olah sebagai akibat radiasi pengion namun
pada
kenyataannya
penyebab lain. Crekuensi
ditimbulkan
oleh
u)i berkala seharusnya
minimal sekali dalam setahun, bergantung pada umur dan kesehatan peker)a, si(at tugas, dan tingkat pa)anan terhadap radiasi.!2# 2#Pemeriksaan kesehatan pada waktu pemutusan
14
hubungan ker)a etiap saat
peker)a
radiasi
memutuskan hubungan ker)a
instalasi
nuklir
meman(aatkan
atau
instalasi
sumber
radiasi
pada dengan yang
diwa)ibkan
men)alankan pemeriksaan kesehtaan secara teliti dan
menyeluruh
atas
beban
instalasi
yang
meman(aatkan sumber radiasi. Dokter instalasi dapat menentukan perlunya pengawasan kesehatan setelah putusnya hubungan ker)a untuk mengawasi kesehatan
orang
yang
bersangkutan
selama
dianggap perlu atas biaya pengusaha instalasi.!2# Pada waktu berhenti sebagai peker)a radiasi, peker)a
tersebut akan mendapatkan pemeriksaan
kesehatan untuk menentukan kondisi kesehatannya pada saat berhenti beker)a. ika diperlukan dapat diberikan pemeriksaan tambahan sebagai tindak lan)ut ! follow up#. Petugas kesehatan pada unit medik (asilitas nuklir sebaiknya memahami cara dan kondisi ker)a sebagai peker)a radiasi serta bahaya radiasi yang mungkin akan mengancamnya. !2# $erdasarkan Peraturan ;enteri esehatan Republik
'ndonesia
"3%/;8/PR/'''/"44",
maka
8o. pemeriksaan
kesehatan peker)a radiasi terdiri dari:!3# a# Pemeriksaan )asmani !(isik# b# Pemeriksaan laboratorium c# Pemeriksaan lain yang dianggap perlu
15
b. Proteksi Paparan Radiasi >ntuk men)amin kesehatan peker)a radiasi tetap dalam kondisi aman dan terkendali maka kegiatan pemeriksaan kesehatan peker)a radiasi harus didukung )uga oleh ketentuan yang mengatur cara-cara yang aman dalam penggunaan radiasi. Di dalam Peraturan Pemerintah no 52 tahun %+++ tentang eselamatan dan esehatan
Rad iasi
Pen gio nE di)e lask an sec ara gambling mengenai asas-asas proteksi radiasi yang terdiri dari asas )usti(ikasi (justification of practices), limitasi (dose limitation), dan optimisasi (optimization of protection and safety) untuk setiap kegiatan yang mengakibatkan penerimaan dosis radiasi pada seseorang berdasarkan rekomendasi '1RP. eempat asas yang telah dikenal secara luas tersebut khususnya di lingkungan penguasa instalasi dan pengguna adalah sebagai berikut :!6# "# 9sas
)usti(ikasi,
meman(aatkan lainnya
hanya
yaitu
setiap
kegiatan
yang
radioakti( atau sumber radiasi boleh
dilakukan
apabila
menghasilkan keuntungan yang lebih besar kepada seseorang yang terkena penyinaran radiasi atau bagi masyarakat, dibandingkan dengan kerugian yang mungkin
diakibatkan, dengan memperhatikan
(aktor-(aktor sosial, ekonomi, dan (aktor lainnya yang sesuai. Dalam melakukan pengka)ian perlu diperhitungkan pula estimasi kerugian yang berasal dari penyinaran yang tidak dapat diramalkan sebelumnya.
16
%# 9sas
limitasi,
yaitu
penerimaan
dosis
oleh
seseorang tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang ditetapkan $adan Pengawas
!$P#.
Fang
dimaksud nilai batas dosis disini adalah dosis radiasi yang diterima dari penyinaran eksterna dan interna selama " !satu# tahun dan tidak bergantung pada la)u dosis. Penetapan nilai batas dosis ini tidak memperhitungkan penerimaan dosis untuk tu)uan medik yang berasal dari radiasi alam. 2# 9sas optimisasi, yaitu proteksi dan keselamatan terhadap penyinaran yang berasal dari sumber radiasi yang diman(aatkan, harus diusahakan sedemikian rupa sehingga besarnya dosis yang diterima seseorang dan )umlah orang yang tersinari sekecil mungkin dengan memperhatikan (aktor sosial dan ekonomi.
yang
besarnya harus dibawah nilai batas dosis. $erikut adalah hal
proteksi radiasi khusus untuk
peralatan diagnostik:!2# "# Penyinaran radiasi medik sekecil mungkin yang bisa dicapai dengan tetap mendapatkan in(ormasi diagnostik yang diperlukan. %# Parameter seperti tegangan, arus, posisi titik (okus, dinyatakan secara )elas dan akurat. 2# Piranti yang secara otomatik bahwa radiasi selesai setelah mencapai waktu tertentu. >ntuk (luroskopi, piranti yang menghidupkan
17
tabung dengan cara ditekan terus-menerus harus dilengkapi dengan pembatas waktu penyinaran atau pemantau dosis masuk kulit. Prosedur
batasan
atau
mengatur
kolimator
sedemikian rupa sehingga sedikit ter)adi hamburan sinar radiasi. ;enggunakan proteksi atau apron untuk penderita, misal proteksi untuk gonad, dan lain-lain. *# ;enghindari pemeriksaan bagi wanita hamil, kalau tidak terlalu dibutuhkan. 5# 9pabila pemeriksaan sangat dibutuhkan kepada penerita yang sedang hamil maka bagian )anin atau perut harus ditutup dengan load , sehingga )anin terhindar dari radiasi.
Prosedur
merah dalam keadaan
menyala berarti sedang ter)adi pemeriksaan.
18
;emberi tanda yang bisa dibaca oleh umum bahwa ruangan tersebut ada daerah radiasi. *# ;emberi pengertian kepada pengantar penderita agar tidak ikut masuk kedalam ruang pemeriksaan. c. Peralatan Protekti( dan Proteksi Radiasi ;enurut Peraturan Pemerintah no 52 tahun %+++ tentang
eselamatan
Peman(aatan Peralatan
Radiasi Proteksi
dan
esehatan
Pengion Radiasi
terhadap
pasal "6 tentang dan
Peraturan
Pemerintah 8o. 4
Radioaktip mempunyai peralatan teknis yang
diperlukan untuk melakukan penyimpanan isotop dengan baik, untuk men)amin perlindungan terhadap radiasi.!&, 6# Peralatan protekti( dan peralatan proteksi radiasi adalah beberapa alat atau rancangan yang digunakan oleh
'nstalasi
Radiologi dalam hal keselamatan
peker)a untuk menghindari paparan yang melebihi nilai batas dosis. ehingga para peker)a merasa aman dan nyaman dalam melakukan peker)aannya dan ter)aminnya kesehatan mereka.!2#
19
DA-TAR .%STAKA
".
hoiri ;. >paya Peningkatan $udaya eselamatan Peker)a Radiasi Rumah akit di 'ndonesia. eminar 8asional G' D;
%.
>thami R, ;utahar R, Aasyim A. 9nalisis ;ana)emen eselamatan Radiasi pada 'nstalasi Radiologi R>D Dr. A. ;. Rabain ;uara nim
2.
9ni0ar.
&.
Cadhila 8. Proteksi Radiasi di 'nstalasi Radiodiagnostik R>D Dr. ;oewardi urakarta. urakart: Cakultas edokteran >ni=ersitas ebelas ;aret, %+"".
*.
1ooper D. 'mpro=ing a(ety 1ulture: 9 Practical ?uide. Philladelphia: 9pllied $eha=ior cienceH %++".
5.
tandar esehatan dan eselamatan er)a di Rumah akit Ipress releaseJ. %+"+.
3.
Peraturan
;enteri
esehatan
Republik
'ndonesia
8o.
"3%/;8/PR/'''/"44" Ipress releaseJ. 6.
Peraturan pemerintah 8o. 52
20