TUGAS MAKALAH MATEMATIKA
D I S U S U N OLEH :
Nugraha Kamsa Putra
SMK Negeri 2 Pekanbaru TahunAjaran 2015/2016
Kalkulus Lanjut
PEMBAHASAN
A. SISTEM KOORDINAT POLAR Dua Dua oran orang g Peran Perancis cis,, yaitu yaitu Pier Pierre re de Ferm Fermat at (160 (16011-16 1665 65)) dan dan Rene Rene Descrates (1596-1650), memperkenalkan apa yang kita seut sistem kooordinat Cartesius atau perseg persegii pan!an pan!ang" g" Dasar Dasar pemikir pemikiran an mereka mereka iala# iala# untuk untuk merinci merinci setiap titik P di idang dengan !alan memerikan dua ilangan ($,y), !arak erara# dari sepasang sumu yang tegak lurus dengan sesamanya" %agasan in sampai sekaran sekarang g demiki demikian an umumny umumnyaa se#ing se#ingga ga kita kita menggu menggunak nakann annya ya #ampir #ampir tanpa tanpa erpikir" &amun ini adala# gagasan mendasar dalam geometri analitis dan memungkinkan pengemangan kalkulus seperti yang kita capai #ingga saat ini" Pemerian !arak erara# dari sepasang sumu yang tegak lurus ukanla# satu-satunya !alan untuk merinci suatu titik" 'ara lain untuk melakukan ini adala# dengan memerikan apa yang diseut koordinat polar " oordi oordinat nat polar polar dimulai dimulai dengan dengan seua# seua# setenga setenga# # garis garis tetap, tetap, diseu diseutt sumbu polar , memanc memancar ar dari dari seua# seua# titik tetap , diseu diseutt polar atau titik asal (li#at gamar *)" +umu polar dipili# #oriontal dan mengara# ke kanan dan ole# sea sea itu itu sum sumu u ini ini dapa dapatt disam disamaka akan n deng dengan an sum sumu u $-po $-posit siti i pada pada seua seua# # koordinat siku . siku" +earang titik P (selain polar) adala# perpotongan anatar seua# seua# lingkaran lingkaran tunggal tunggal yang yang erpus erpusat at di dan seua# seua# sinar sinar tungga tunggall yang yang memanc memancar ar dari " /ika r adala# adala# !ari-!ari !ari-!ari lingkaran lingkaran dan
Ѳ
adala# sala# satu
sudut sudut antara antara sinar sinar dan sumu polar, polar, maka maka (r,Ѳ) adala# adala# sepasang sepasang koordi koordinat nat polar polar untuk P"
Kalkulus Lanjut
Dalam koordinat polar, r negati menyatakan a#a sinar yang erlaanan dari sisi ak#ir Ѳ dan r satuan dari titik asal" 'onto#-conto# dari persamaan polar
adala# r 2 3
sin Ѳ
dan r 2
2 1 −cos Ѳ
" Persamaan polar dapat diuat dalam
entuk graik persamaan polar dimana graik persamaan polar adala# #impunan titik-titik, masing-masing mempunyai paling sedikit sepasang koordinat polar yang memenu#i persamaan polar terseut" 'ara yang paling mendasar untuk mensketsakan graik iala# menyusun tael nilai . nilai, plot titik . titik yang erpadanan, kemudian meng#uungkan titik-titik ini dengan kur4a mulus" Hubungan Koordinat Cartesius ita andaikan a#a sumu polar erimpit
dengan sumu $-positi sistem 'artesius" aka koordinat polar (r,Ѳ) seua# titik P dan koordinat 'artesius ($,y) titik yang sama itu di#uungkan ole# persamaan
Polar e Cartesius !"r
y
Cartesius e Polar
cos Ѳ
r
2
" x
2
#
2
$"r
sin Ѳ
tan Ѳ
"
y x
Conto% &
Kalkulus Lanjut
π 'arila# koordinat 'artesius yang erpadanan dengan (, 6 ) dan koordinat polar yang erpadanan dengan (-7, √ 3 ) 8 Penyelesaian
π /ika (r,Ѳ) 2 (, 6 ) maka
π
cos
$2
6
2 "
π
sin
y2
6
2 "
√ 3
2 * √ 3
2
1 2
2*
/ika ($,y) 2 (-7, √ 3 ) maka
r
2
2
2
tan Ѳ
(−3)2 : ( √ 3) 2 1*
2
√ 3
−3
+atu nilai (r,Ѳ) adala# (* √ 3 , 5 ᴨ;6)"
Persa'aan Polar untu (aris) Lingaran) dan Koni
melalui polar, persamaannya adala#
θ =θ 0
/ika seua# garis
" =paila garis tidak melalui polar,
maka garis
Kalkulus Lanjut
terseut er!arak misalnya
( d >0 ) " =ndaikan θ0 sudut antara
d dari kutu
sumu polar dan garis tegaklurus dari polar pada garis itu (Figure 9)" =paila
P ( r , θ ) seua# titik pada garis, maka
d r
cos ( θ − θ0 ) = ,
atau
=paila seua# lingkaran dengan !ari-!ari a erpusat di polar, persamaannya
r θ adala# r 2 a" =paila pusatnya di ( 0, 0 ), persamaannya agak rumit, kecuali d Garis : r = r 0= a cos ( θ −θ0 ) kalau kita pili# (Figure 10)" aka menurut #ukum kosinus, 2
2
2
a = r + a −2 ra cos ( θ−θ 0) yang dapat diseder#anakan men!adi
Lingkaran : r =2 a cos ( θ−θ 0 )
+uatu #al yang menarik !ika meng#asilkan
persamaan
π r =2 a cos ( θ − ) 2
atau
θ0= 0
dan
r =2 a cos θ ?
r =2 a sin θ "
θ0= π / 2
yang
Persamaan
" >ang pertama
kedua
meng#asilkan
terak#ir
#endaknya
diandingkan dengan conto# 1" =k#irnya kalau seua# konik (elips, paraol, atau #iperol) diletakkan se demikian #ingga okusnya erada di polar, garis ara#nya er!aark
d satuan dari kutu
Kalkulus Lanjut
(Figure 11), maka dengan menggunakan deinisi konik, yaitu
| PF |=e ∨ PL∨¿
kita akan memperole#
r = e [ d − r cos ( θ−θ 0 ) ] =tau, secara analitik setara
Konik : r =
ed 1 + e cos
( θ −θ ) 0
=da lagi kasus yang menarik, yaitu untuk Per#atikan a#a apaila
e =1 dan
θ0= 0
θ0= 0 danθ 0= π / 2
"
kita memperole# persamaan
dalam conto# *"
Kalkulus Lanjut
Conto%
'onto# 1 @entukan persamaan elips mendatar dengan keeksentrikan A, erokus di
polar dan dengan garis ara# tegak yang !araknya 10 satuan di seela# kanan polar"
Pen$elesaian 1
r=
2 1+
. 10
1 2
= cos θ
10 2 + cos θ
'onto# * @entukan !enis konik dan gamarkan graik yang persamaannya
r=
7 2 + 4 sin θ
Pen$elesaian kita tulis persamaan itu dalam entuk aku seagai erikut" 7 ) 7 7/ 2 4 = = r= 2 + 4 sin θ 1 + 2sin θ 1 + 2sin θ 2(
>ang kita kenal seagai koordinat polar menggamarkan seua# #iperol dengan e 2 *, erokus di polar dan dengan garis ara# yang mendatar, se!au# B; satuan di atas sumu polar ( Figure 1*)"
Kalkulus Lanjut
B. (RA*IK PERSAMAAN POLAR Persamaan polar yang ditin!au dalam seelumnya menu!u ke graik-graik yang dikenal, terutama garis, lingkaran, dan konik" +ekarang kita mengali#kan per#atian kita pada graik-graik yang leik eksotis . kardioida, limason, lemniskat, maar, dan spiral" Persamaan-persamaan 'artesius padanannya agak rumit" Ceerapa kur4a memiliki persamaan seder#ana dalam suatu system? kur4akur4a ini mmiliki persamaan seder#ana dalam system yang kedua" +iat
simetri
dapat memantu kita mema#ami seua# graik" Cerikut eerapa u!i yang cukup untuk kesimetrian dalam koordinat polar" Diagram-diagram akan memantu =nda mengemangkan 4aliditas mereka" 1" %raik persamaan polar simetri ter#adap sumu- x (sumu polar) !iak penggantian (r, θ ) atau ole# ( - r,
π
-
θ ) memng#asilkan persamaan
yang ekui4alen"
Kalkulus Lanjut
*" %raik persamaan polar simetri ter#adap sumu- y (gari θ penggantian (r,
θ ) ole# (-r, - θ ) atau ole# ( r,
π
-
s 2
;*) !ika
π
θ ) meng#asilkan
persamaan ekui4alen"
7" %raik persamaan polar simetris ter#adap titik asal (polar), !ika pengganti ( r,
θ ) ole# (- r,
θ ) atau ole# ( r, π :
θ ) meng#asilkan persamaan yang
ekui4alen"
arena pernyataan ganda titik-titik di dalam koordinat polar, maka mungkin terdapat simetri-simetri yang tidak teridentiikasi ole# ketiga tes ini" Kardioida dan Li'ason kita tin!au persamaan yang erentuk r 2 a cos θ r 2 a sin θ
dengan a dan b positi" %raik mereka dinamakan li'ason, dengan k#usus untuk a = b diseut seagai ardioda"
Kalkulus Lanjut
CONTOH +
=nalisis persamaan r 2 * : cos
θ untuk simetri dan sketsakan graiknya"
PEN,ELESAIAN arena kosinus adala# ungsi genap (cos(- θ ) 2 cos
θ ),
graik simetris ter#adap sumu- x" Pengu!ian simetri yang lain gagal"
Le'nisat %raik dari r * 2 a cos * θ r * 2 a sin * θ
erupa kur4a erentuk-angka-delapan dinamakan le'nisat" CONTOH -
=nalisis persamaan r * 2 3 cos * θ untuk simetri dan sketsakan graiknya PEN,ELESAIAN arena cos(-* θ ) 2 cos * θ dan
cos E* (π -
θ ) 2 cos (*π - * θ ) 2 cos(-* θ ) 2 cos * θ
maka graik simetris ter#adap kedua sumu" /elas, garik simetri !ga terdapat titik asal"
Kalkulus Lanjut
Maar Persamaan polar yang erentuk r 2 a cos n θ r 2 a sin n θ
menyatakan kur4a-kur4a erentuk unga yang dinamakan 'aar" aar memiliki n daun !ika n gasal dan *n daun !ika n genap" CONTOH /
=nalisis r 2 sin * θ untuk simetri dan sketsakan graiknya" PEN,LESAIAN =nda dapat memeriksa a#a r 2 s sian * θ memenu#i
ketiga pengu!an simetri" +eagai conto#, dia memenu#i G!i 1 karena sin *(π - θ ) 2 sin (*π-* θ ) 2 - sin * θ se#ingga penggantian (r, θ ) ole# (-r,
π
-
θ ) meng#silka# persamaan
ekui4alen" @ael nilai yang agak lengkap untuk 0 H untuk π;* H
θ H π;*, dan yang agak ringkas
θ H *π"
Kalkulus Lanjut
=nak pana# pada menun!ukkan ara# gerak titik P (r, θ ) apaila
θ
ertama# esar mulai dari 0 #ingga *π"
S0iral %raik r 2 a θ
diseut s0iral Ar1%i'edes? graik r =
ae
bθ
dinamakan s0iral logarit'a (logarithmic spiral )"
CONTOH 2
+ketsakan graik r 2
θ untuk
θ ≥ 0"
PEN,ELESAIAN ita aaikan tael nilai, tetapi per#atikan a#a graik
memotong sumu polar di (0,0), (* π, *π), (π, π), I dan memotong perpan!angan yang ke kiri di (π, π), (7π, 7π), (5π, 5π), I .
Kalkulus Lanjut
Per0otongan Kur3a dala' Koordinat Polar Dalam koordinat polar seua# titik
P memiliki anyak koordinat polar, dan satu pasangan dapat memenu#i persamaan polar satu kur4a dan pasangan yang lain dapat memenu#i kur4a yang lain" isalnya, lingkaran r 2 cos yaitu polar dan (*,
θ memotong garis
θ
2 π;7 di dua titik,
;7), tetapi #anya pasangan terak#ir yang merupakan
π
penyelesaian ersama kedua persamaan terseut" Jni ter!adi karena koordinat polar yang memenu#i persamaan garis adala# (0, π;7) dan yang memenu#i persamaan lingkaran adala# (0, π;* : nπ)"
esimpulannya untuk memperole# semua perpotongan dua kur4a yang persamaan
polarnya dierikan, selesaikanla#
persamaan-persamaan
secara
imulutan? kemugian %amarkan garik dua persamaan terseut secara seksama untuk menemukan titik potong lain yang masi# mungkin" CONTOH 4
'arila# titik potong dua kardioida r 2 1 : cos
θ dan r 2 1 . sin
θ "
Kalkulus Lanjut
PEN,ELESAIAN /ika kita #ilangkan r dari dua persamaan terseut, kita perole#
1 : cos θ 2 1 . sin θ " /adi cos θ 2 - sin θ , atau tan θ 2 -1" ita
simpulkan a#a
potong (1 -
3
θ 2
1 √ 2 , 2
3 4
4
atau
π
) dan (1:
π
θ 2
1 √ 2 , 2
7
, yang meng#asilkan dua titik
π
4
7 4
)"
π
&amun graik diatas memperli#atkan a#a kita tela# meleatkan titik potong yang ketiga, yaitu polar" =lasan kita terleat adala# a#a r 2 0 dalam persamaan r 2 1 : cos ketika
θ ketika
θ
2 π, tetapi r 2 0 dalam persamaan r 2 1 . sin
θ
θ=¿ 2 "
Kalkulus Lanjut
C. KALK5L5S DALAM KOORDINAT POLAR Luas dala' Koordinat Polar Gntuk memulai,misalkan
f
seua# kur4a di idang,dengan
ungsi kontinu, tak-negati untuk
r = f ( θ ) ,θ =α , dan
dan β −α ≤ 2 π " ur4a-kur4a
r = f ( θ ) menentukan ∝≤θ ≤ β
θ= β mematasi daera#
R (yang diperli#atkan di agian kiri dalam %amar *)"yang luasnya =(R) ingin kita temukan"
%amar * Partisikan inter4al E sarana ilangan-ilangan
,
¿
∝ ∝
men!adi n inter4al agian menggunakan
α =θ0 < θ1 < θ 2< … < θn= β ,
dengan demikian mengiris
daera# R men!adi n daera# erentuk kue yang lei# kecil,yaitu seperti
diperli#atkan
dalam
paru#an
kanan
R1, R2, … , R n
%amar
*"
,
/elas
A ( R )= A ( R1 ) + A ( R 2) + … + A ( R n ) .
ita
aproksimasi
luas
irisan
ke-J,
A ( R1 )
?
kenyataannya kita melakukannya dalam dua cara" Pada inter4al ke-J E
θi −1 ,θi ¿
,misalkan
f
mencapai nilai
Kalkulus Lanjut
minimumnya dan nilai maksimumnya,masing-masing di
i
dan
!i
( %amar 7)" /adi,!ika
" θi =θi−θi−1 ,
%amar 7
+e#ingga
=nggota pertama dan ketiga pertidaksamaan ini adala# !umla# Riemann β
∫ 12 [ f ( θ ) ] dθ . 2
untuk integral yang sama
α
etika norma pastisi kita iarkan
menu!u nol,kita perole# (dengan menggunakan @eorema =pit) rumus luas
'onto# soal 1" 'arila# luas satu daun dari maar erdaun-empat
r = 4sin2 θ
/aaan
Kalkulus Lanjut
Disini kita #anya memperli#atkan daun di kuadran pertama ( %amar 7) Daun ini pan!angnya satuan dan learnya rata-rata 1,5 satuan, memerikan estimasi 6 untuk luasnya"
π
A =
π
2
2
1−cos 4 θ 16 sin 2 θ dθ= 8∫ dθ ∫ 2 2 1
2
0
0
π 2
∫ cos 4 θ .4 dθ
dθ −¿
0
π 2
¿ 4∫ ¿ 0
π
π
¿[ 4 θ ] −[ sin4 θ ]02 2 0
¿ 2 π
(aris Singgung dala' Koordinat Polar
Dalam koordinat 'artesius,
kemiringan m dari garis singgung pada suatu kur4a dierikan ole# m 2 Dengan cepat kita menolak
dy / dϴ
dy / dx "
seagai rumus kemiringan yang
erpadanan dalam koordinat polar"
ϴ
) menentukan
kur4a , kita tuliskan y 2 r sin
$ 2 r cos
ϴ
ϴ
2 f (
2 f (
ϴ
ϴ
) sin
) cos
ϴ
ϴ
Kalkulus Lanjut
!adi,
dy dx =
#y / #ϴ = #x$ 0 #x / #ϴ 2
#y #x$ 0 #x lim
lim
dy / dϴ dx / dϴ
>akni,
f ( ϴ ) cos ϴ+ f ( ϴ) sin ϴ %
m 2 − f ( ϴ) sin ϴ+ f % ( ϴ) cos ϴ
Rumus yang aru sa!a diturunkan men!adi seder#ana !ika graik r 2 f
θ
() melalui polar" +eagai conto#, andaikan untuk sudut K, r 2 f (α) 2 0 dan f’ (α) L 0" aka ( di polar terseut ) rumus kita untuk m adala#
f ( α ) sin α %
m2
% f ( α ) cos α 2 tan K
arena garis 2 K !uga memiliki kemiringan tan K, kita simpulkan a#a garis ini menyinggung kur4a di polar" ita memutuskan akta yang erguna a#a garis – garis singgung di titik polar dapat dicari dengan menyelesaikan persamaan f ( θ ) 2 0" ita ilustrasikan ini erikutnya
'onto# +oal" Per#atikan persamaan polar r 2 sin 7 θ .
(a) 'arila# kemiringan garis singgung di
θ
2
& / 6 dan
θ
2
&/ 4 "
() 'arila# garis singgung di titik polar" (c) +ketsakan graik" (d) 'arila# luas satu daun"
Penyelesaian
Kalkulus Lanjut
f ( ϴ ) cos ϴ+ f ( ϴ) sin ϴ %
a"
m
2
2
− f ( ϴ) sin ϴ+ f % ( ϴ) cos ϴ
4sin3 ϴcos ϴ+ 12cos3 ϴ sin ϴ − 4sin3 ϴ sin ϴ+ 12cos3 ϴcos ϴ
Di
θ
&/ 6
=
4 . 1.
m=
Di
2
2
1
√ 3
2
2
− 4 . 1 . +12 . 0 .
θ
= - √ 3
&/ 4
2 4.
m2
√ 3 + 12 0 1 . .
√ 2 √ 2 − √ 2 √ 2 . . 12 . 2
2
2
2
2 2 2 2 2 − 4 . √ . √ −12 . √ . √ 2
2
2
4 &/ 3
θ
, dan
=
&/ 3 ,
θ =
2
1 2
2
" ita tetapkan r 2 sin 7 θ θ = 0,
2 −6 −2− 6
5 &/3
= 0 dan selesaikan" Jni meng#asilkan θ
=
/
2& 3
,
θ
= п,
θ
=
.
c" +etela# memper#atikan a#a sin 7 ( M -
θ
θ
) 2 sin ( 7M - 7 θ
) 2 sin 7M cos 7 θ - cos 7M sin 7
2 sin 7 θ
yang mengaplikasikan simetris ter#adap sumu-y, kita dapatkan suatu tael nilai dan mensketsakan graik , seagai erikut
θ
0
R 0
Kalkulus Lanjut
& / 12
*,3
&/ 6
&/ 4
*,3
&/ 3
0
/
5 & 12
-*,3
&/ 2
-
θ
θ=
2 π 3
2
θ=
4 π 3
θ=
π 3
5 π 3
3ϴ 4 sin ¿
¿ ¿ ¿
d" = 2 1 2
&/ 3
2
dϴ = 8
& /3
0
∫¿ 0
6ϴ 1−cos ¿ dϴ
2
∫ sin 3 ϴ dϴ
¿ ¿
&/ 3
∫¿
&/ 3
2
∫ dϴ 0
-
4 6
&/ 3
∫ cos6 ϴ .6 dϴ 0
0
Kalkulus Lanjut
2
[
4 ϴ−
2 3
sin6 ϴ
]
&/ 3
0
4&
2
3
KESIMP5LAN
+earang titik P (selain polar) adala# perpotongan anatar seua# lingkaran tunggal yang erpusat di dan seua# sinar tunggal yang memancar dari " /ika r adala# !ari-!ari lingkaran dan
Ѳ
adala# sala# satu sudut antara
sinar dan sumu polar, 'aa 6r)Ѳ7 adala% se0asang oordinat 0olar
untu P. aka koordinat polar (r,Ѳ) seua# titik P dan koordinat 'artesius ($,y)
titik yang sama itu di#uungkan ole# persamaan Polar e Cartesius ! " r cos Ѳ $"r
Cartesius e Polar 2 2 2 r " x # y tan Ѳ
sin Ѳ
"
y x
%raik persamaan polar diagi men!adi graik kadiodida, limason,
lemniskat, maar dan spiral" Perpotongan kur4a dalam koordinat polar diperole# dengan menyelesaikan persamaan polar secara simultan dan menggamarkan graik dua persamaan terseut untuk kemungkinan titik potong yang lain"
1 2
β
∫ [ f (Ѳ) ] . dѲ 2
α
%aris singgung dalam koordinat polar dapat dicari melalui kemiringan kur4a polar terseut"
Kalkulus Lanjut
Kalkulus Lanjut