SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA BIDANG HPT
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah PENKOM
Disusun Oleh:
Karliani
A
1 5 0 4 1 0 0 7 0 01 01 4
ABSTRAK Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis computer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan)1. Yakni informasi yang mempunyai hubungan geometric dalam arti bahwa informasi tersebut dapat dihitung, diukur, dan disajikan dalam sistem koordinat, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis suatu obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting, dan memerlukan analisis yang kritis. SIG juga dapat dikembangkan dan digunakan di bidang pertanian.
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010
Kata Pengantar Puji syukur kepada Allah s.w.t atas segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penerapan Komputer Bidang HPT, pada kesempatan ini juga saya berterimakasih kepada Bapak / Ibu Dosen mata kuliah Penerapan Komputer Bidang HPT, telah membantu dalam mengerjakan makalah ini, sehingga dapat selesai pada waktunya. Selain itu saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan wawasan serta pengetahuan bagi pembaca baik umum maupun Mahasiswa di Lingkungan Universitas Padjadjaran khususnya untuk mahasiswa jurusan HPT. Dengan tujuan itulah makalah ini dibuat, Sebagai manusia tidaklah ada yang sempurna, maka dari itu kekurangan serta kelebihan dalam makalah ini saya mohon maaf. Karena kesempurnaan hanya milik-Nya (Allah s.w.t )
Bandung, April 2010
Penyusun
2
Daftar isi K ATA PENGANTAR ............................................................................................................. 3 DAFTAR TABEL.......................................................................................................... 5 DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... 6 BAB I......................................................................................................................... 7 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 7 1.1.LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 7 1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 9
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................10 BAB II...................................................................................................................... 11 APLIKASI SIG 2.1. SIG
DI
BIDANG HPT........................................................................................... 11
UNTUK PERTANIAN ..............................................................................................11
2.2.APLIKASI SIG 2.3.CONTOH
DI BIDANG
PENERAPAN DI
HPT...................................................................................... 12
BIDANG HPT.............................................................................. 12
BAB IV..................................................................................................................... 14 KESIMPULAN........................................................................................................... 14 BAB V...................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
2
DAFTAR TABEL TABLE 1
............................................................................................12
TABLE 2..................................................................................................13
5
DAFTAR GAMBAR
FIGURE 1.............................................................8
2
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
SIG merupakan penggabungan data spatial dan data tabular yang telah berkembang sebagai sebuah tool yang powerful. Data tabular sebenarnya sudah cukup powerful untuk membantu manusia. Dari mulai penggunaannya pada proses-proses transaksi sederhana untuk perseorangan atau industri kecil sampai dengan transaksi-transaksi kompleks yang melibatkan ribuan bahkan jutaan pengguna dari seluruh dunia. Tidak berhenti disitu data tabular juga dapat dimanfaatkan sebagai tool yang lebih powerful lagi dengan menambahkan sistem cerdas yang memanfaatkan data yang telah terkumpul. Muncullah analisa-analisa seperti Natural Language Processing, OLAP, Data Mining, DSS, dan sebagainya. Dilain pihak data spatial juga sudah sangat membantu berjuta-juta orang mendesain mesin, bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya. Dengan menggabungkan data spatial dan tabular ini, SIG dapat melakukan analisa-analisa tabular yang kemudian di representasikan ke dalam bentuk spatial, begitu juga juga sebaliknya, kondisi dan ciri-ciri spatial data yang dipunyai dapat diproses dan dimanfaatkan untuk mendukung analisa tabularnya. dengan
data
spatial
dalam
bidang
desain,
SIG
mempunyai
data
Sedikit berbeda spatial
yang
merepresentasikan kondisi geografis bumi. Data dalam SIG, bentuk-bentuknya, letakletaknya, koordinatnya, kontur-nya, dan sebagainya merupakan representasi dari kondisi riil di dunia ini. Karena itu, aplikasi SIG sangat berkaitan dengan suatu lokasi di bumi ini. Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System
disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database.
Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
7
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands ) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewanhewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer ). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS ( Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory ) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
Figure 1
8
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun ( overlay ), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning ), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun
1970-an
dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran. 1.2 Rumusan Masalah
a).Apa peranan SIG dalam bidang pertanian?
9
b). Apa peranan SIG dalam bidang pangan?
1.3 Tujuan •
Tujuan dari pembuatan makalah tentang SIG ini adalah agar kita dapat mengetahui pengertian, komponen, sistem komputer, kelebihan SIG dan mengaplikasikan SIG itu sendiri, serta mengetahui peranannya dalam bidang pertanian dan bidang pangan.
10
BAB II Aplikasi SIG di Bidang HPT 2.1. SIG untuk Pertanian
a. Pemetaan kawasan dan lahan pertanian Pemetaan sangat di butuhkan dalam lingkup pertanian, karena dengan adanya pemetaan kita dapat mendeteksi apakah lahan tersebut layak untuk ditanami atau tidak. Dengan adanya pemetaan tersebut kerugian dapat diminimalis, sehingga ujung dari perlakuan tersebut (pemetaan) itu sendiri adalah keuntungan yang akan kita dapatkan. Apabila lahan itu sudah terdeteksi baik untuk pertanaman, maka keuntunganpun akan mengalir. b. Penentuan batas dan luas kawasan pada lahan pertanian Penentuan batas ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena setiap batas lahan itu mempunyai tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Dengan adanya penentuan batas ini, kita dapat mengetahui lahan mana yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah, sehingga lahan tersebut tidak ditanami. c.
Pemantauan
pergerakan
pendistribusihasil-hasil
kendaraan
pertanian.
pertanian
Dengan
dan
adanya
kendaraan
pemantauan
pembawa,
serta
kendaraan
serta
pendistribusian hasil-hasil pertanian kita dapat memprediksi apakah hasil-hasil pertanian tersebut sudah banyak dipasaran atau tidak. Apabila belum banyak yang ada dipasaran, kita dapat menargetkan hasil-hasil pertanian tersebut untuk didistribusi dipasaran.
d. Pembangunan dan aplikasi dari SIG-Pertanian Aplikasi SIG-Pertanian sangat dibutuhkan oleh pertanian Indonesia, karena pembangunan pertanian saat ini sangat dibutuhkan. Tetapi sekarang realnya pertanian menurun dan yang mengalami pembangunan adalah bidang perindustrian.
11
2.2.Aplikasi SIG di bidang HPT Pada bidang HPT sistem GIS digunakan dalam perkebunan kelapa sawit, sebagai penyebaran untuk menentukan daerah atau blok-blok yang terdapat kawasan kelapa sawit, dan menentukan blok mana yang terdapat kelapa sawit yang baik.
2.3.Contoh penerapan di Bidang HPT Table 1
12
Table 2
13
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan
a. Sebelum melakukan penanaman lebih baik SIG ini dimanfaatkan agar keuntungan / nilai ekonomi hasil pertaniannya dapat meningkat.
b. SIG dalam bahan pangan dapat menganalisis tentang akan dicantumannya expired pada bahan pangan.
4.2 Saran
a. Sebaiknya pembangunan pertanian lebih didahulukan daripada pembangunan perindustrian. b. Sebaiknya SIG harus banyak yang menggunakan, karena pada saaat ini SIG merupakan teknologi tercanggih pada sistem komputer.
14
BAB V DAFTAR P USTAKA http//mbojo.wordpress.com/2007/05/02/klasifikasi-iklim/. Diakses pada tanggal 10 Juni 2009 http//www.geografiana.com/. Diakses pada tanggal 10 Juni 2009 http//www.danielhp.com/. Diakses pada tanggal 13 Juni 2009 E-mail :
[email protected]. Diakses pada tanggal 13 Juni 2009
15