Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
1. Je J elaska laskan n ked kedalam laman kari kari es D 1 – D6 D6 ! Klasifikasi karies dari ICDAS (International Caries Detection and Assessment System). ICDAS mengklasifikasi karies berdasarkan keparahan karies yaitu dari masih belum ada kavitas, hingga kavitas yang mencapai pulpa. D0 : D0 : gigi yang sehat. D1 : D1 : perubahan awal pada email yang tampak secara visual. Biasa dilihat dengan cara mengeringkan permukaan gigi, dan tampak adanya lesi putih di gigi tersebut. D2 : D2 : perubahan pada email yang jelas tampak secara visual. Terlihat lesi putih pada gigi, walau gigi masih dalam keadaan basah. D3 : D3 : kerusakan email, tanpa keterlibatan k eterlibatan dentin (karies email) D4 : terdapat bayangan dentin (tidak ada kavitas pada dentin). Karies pada tahap ini sudah menuju dentin, berada pada perbatasan dentin dan email (dentino-enamel junction). D5 : kavitas karies yang tampak jelas dan juga terlihatnya dentin (karies sudah mencapai dentin). D6 : D6 : karies dentin yang sudah sangat meluas (melibatkan pulpa).
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
2. Je J elaska laskan n progresifi rogresifi tas dar i kari kari es ! Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plaque di permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) dan akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makrokopis dapat dilihat. Pada karies dentin yang baru mulai terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan, terdiri dari tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan opak/tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblast). Baru setelah terjadi kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat dalam, tidak terdapat lapisanlapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit, dimana dentin partibular diserang), lapisan empat dan lapisan lima. Akumulasi plak pada permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu menyebabkan terjadinya bercak putih. Waktu terjadinya bercak putih menjadi kavitasi tergantung pada umur, pada anak-anak satu setengah tahun, dengan kisaran enam bulan ke atas dan ke bawah, pada umur 15 tahun, dua tahun dan pada umur 21-24 tahun, hampir tiga tahun. Tentu saja terdapat perbedaan individual. Sekarang ini karena banyak pemakaian flourida, kavitasi akan berjalan lebih lambat daripada dahulu (Schuurs, 1993). Pada anak-anak, kemunduran berjalan lebih cepat dibanding orang tua, hal ini disebabkan :
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
(1) email gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum selesai maturasi setelah erupsi (meneruskan mineralisasi dan pengambilan flourida) yang berlangsung terutama satu tahun setelah erupsi; (2) remineralisasi yang tidak memadai pada anak-anak, bukan karena perbedaan fisiologis, tetapi sebagai akibat pola makannya (sering makan makanan kecil); (3) lebar tumbuli pada anak-anak mungkin menyokong terjadinya sklerotisasi yang tidak memadai; dan (4) diet yang buruk dibandingkan dengan orang dewasa, pada anak-anak terdapat jumlah ludah dari kapasitas buffer yang lebih kecil, diperkuat oleh aktivitas proteolitik yang lebih besar di dalam mulut (Schuurs, 1993).
3. Anatomi dan I nervasi gigi Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang tertanam di dalam tulang rahang. Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh yang terdiri dari enamel/email, dentin dan sementum. Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami dua fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada kisaran umur 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 sampai dengan umur 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 sampai dengan umur 17 tahun. Pada manusia dapat ditemui 4 (empat) macam gigi yang terdapat pada mulut disertai dengan arti definisi dan pengertian antara lain sebagai berikut :
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
1. Gigi Seri
Dikenal dengan istilah "Incisivus", adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya. Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi berkisar antara usia 4 hingga 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga usia 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.
2. Gigi Taring
Dikenal dengan istilah "Caninus", adalah gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. umlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 hingga 13 tahun.
Gigi geraham terdiri atas dua bagian, antara lain sebagai berikut:
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
3. Gigi Geraham Kecil
Dikenal dengan istilah "Pra-Molar", adalah gigi geraham k ecil adalah gigi yang punya dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie.
4. Gigi Geraham
Dikenal dengan istilah "Molar", adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya. Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 hingga
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling banyak keluhan karena umumnya mudah berlubang, sehingga dok ter gigi menganjurkan minimal setiap 6 bulan sekali cek kesehatan gigi.
Pada bagian gigi manusia terstruktur / tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni : 1. Mahkota Merupakan bagian yang menonjol dari rahang 2. Leher Merupakan bagian yang terletak antara mahkota dengan bagian akar gigi 3. Akar Merupakan bagian yang tertanam di dalam rahang 4. Email Dikenal juga dengan istilah "Enamel", merupakan jaringan yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia. merupakan bagian gigi yang paling keras. Enamel inilah yang melapisi mahkota gigi dan mempunyai ketebalan yang bervariasi mulai bagian puncak mahkota dan akan semakin menipis ketebalannya pada dasar mahkota, tepatnya pada perbatasan mahkota dengan akar gigi. Warna email gigi pun sebenarnya tidak putih mutlak, kebanyakan lebih mengarah keabuabuan dan semi translusen. Kecuali pada kondisi enamel yang abnormal seringkali menghasilkan warna yang menyimpang dari warna normal enamel dan cenderung mengarah ke warna yang lebih gelap. Semakin menuju ke bagian dalam dari enamel, kekerasannya akan semakin berkurang. Bagian email ini pula yang menjadi awal terjadinya lubang pada gigi, karena sifatnya mudah larut terhadap asam, dan kelarutannya juga meningkat seiring dengan semakin dalamnya lapisan enamel. Untuk itu kenapa kita sering mendengar anjuran untuk
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
sering menggosok gigi adalah agar kondisi ename l gigi kita bisa dicegah dari kondisi asam seminimal mungkin. 5. Tulang Dikenal juga dengan istilah "Dentin" yaitu tulang merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur. Dentin juga merupakan bagian yang terluas dari struktur gigi, meliputi seluruh panjang gigi mulai dari mahkota hingga akar. Dentin pada mahkota gigi dentin dilapisi oleh enamel, sedangkan dentin pada akar gigi dilapisi oleh semen. Kalau kita amati, bagian ini memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai pelindung dari ruang pulpa. Jadi sebenarnya bagian inilah yang menjadi pertahanan kedua gigi kita setelah enamel. 6. Rongga Gigi Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-serabut syaraf. 7. Semen Dikenal juga dengan istilah "Sementum", merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan dan berbatasan langsung dengan bagian tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh. Seperti halnya pada bagian email yang melapisi dentin, semen juga melapisi dentin namun untuk dentin pada bagian akar gigi. Sementum ini secara normal tidak tampak dari pandangan kita, namun tertutup oleh tulang dan dilapisi oleh gusi. Pada beberapa kondisi abnormal, sementum akan tampak. Semua struktur jaringan keras gigi akan berintegrasi membentuk struktur yang leb ih kuat. Bayangkan jaringan-jaringan keras ini melindungi struktur-struktur di bawah gigi bahkan struktur lain di sekitar gigi 8. Pulp Adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabutserabut saraf.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Serabut saraf yang terapat pada gigi baik rahang atas dan rahang bawah juga pada mata terhubung melalui saraf trigeminus ( nervus V/ganglion gasseri). N.V1 Cabang Opthalmicus
N.V2 Cabang Maxillaris
N.V3 Cabang Mandibula
• Cabang maxillaris memberikan inervasi sensorik ke gigi maxillaris, palatum, dan gingiva. • Cabang mandibularis memberikan persarafan sensorik ke gigi mandibularis, lidah, dan gingiva. Variasi nervus yang memberikan p ersarafan ke gigi diteruskan ke alveolaris, ke soket di mana gigi tersebut berasal. Nervus alveolaris superior ke gigi maxillaris berasal dari cabang max illaris nervus
trigeminus. Nervus alveolaris inferior ke gigi mandibularis berasal dari cabang mand ibularis
nervus trigeminus.
CABANG MAXILLARIS MEMPERSARAFI : PALATUM
Membentuk atap mulut dan lantai cavum nasi
Terdiri dari : Palatum durum (langit keras)
Palatum mole (langit lunak)
PALATUM DURUM Tdpt tiga foramen: – foramen incisivum pada bidang median ke arah anterior – foramina palatina major di bagian posterior dan – foramina palatina minor ke arah posterior
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Bagian depan palatum: N. Nasopalatinus (keluar dari foramen incisivum),
mempersarafi gigi anterior rahang atas Bagian belakang palatum: N. Palatinus Majus (keluar dari foramen palatina mayor),
mempersarafi gigi premolar dan molar rahang atas.
PALATUM MOLAE N. Palatinus Minus (keluardari foramen palatina minus), mempersarafi seluruh palatina mole.
PERSARAFAN DENTIS DAN GINGIVA RAHANG ATAS Permukaan labia dan buccal :
N. alveolaris superior posterior, medius dan anterior o Nervus alveolaris superior anterior, mempersarfi gingiva dan gigi anterior o Nervus alveolaris superior media, mempersarafi gingiva dan gigi premolar d an molar I bagian mesial o Nervus alveolaris superior posterior, mempersarafi gingiva dan gigi molar I bagian distal, molar II dan molar III
Permukaan palatal : N. palatinus major dan nasopalatinus
o Bagian depan palatum: N. Nasopalatinus (keluar dari foramen incisivum), mempersarafi gingiva dan gigi anterior rahang atas o Bagian belakang palatum: N. Palatinus Majus (keluar dari foramen palatina mayor), mempersarafi gingiva dan gigi premolar dan molar rahang atas.
CABANG MANDIBULARIS : PERSARAFAN DENTIS Dipersyarafi oleh Nervus Alveolaris Inferior, mempersarafi gigi a nterior dan posterior gigi rahang bawah
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
PERSARAFAN GINGIVA Permukaan labia dan buccal :
• N. Buccalis, mempersarafi bagian buccal gigi po sterior rahang bawah • N. Mentalis, merupakan N.Alveolaris Inferior yang keluar dari foramen Mentale Permukaan lingual :
• N. Lingualis, mempersarafi 2/3 anterior lidah, gingiva dan gigi anterior dan posterior rahang bawah
4. Pemeriksaan subjektif dan objektif gigi ! Pemeriksaan Subjektif
Pemeriksaan subyektif setidaknya ada 7 hal yakni identitas pasien, keluhan utama, present illnes, riwayat medik, riwayat dental, riwayat keluarga dan riwayat sosial. a.
Identitas pasien diperlukan sebagai pasca tindakan dapat pula sebagai data
mortem (dental forensic), data identitas pasien meliputi : 1. Nama lengkap panggilan
5. Status pernikahan
2. Tempat dan tanggal lahir
6. pekerjaan
3. Alamat tinggal
7. Pendidikan kewarganegaraan
4. Golongan darah
8. No. Telfon pasien
b. Keluhan utama (Chief Complaint CC) Berkaitan dengan keluhan oleh pasien datang kedokter gigi keluhan utama pasien akan berpengaruh terhadap pertimbangan dokter dalam menentukan tindakan yang akan dilakuhkan kepada pasien. Contoh rasa sakit ataupun ngilu rasa tidak nyaman, pembengkakan, perdarahan, halitosis, rasa malu karena penampilan.
c.
Present illness (Present Illness PI)
Mengetahui keluhan utama saja tidak cukup, maka perlu dilakuhkan pengembangan masalah yang ada dalam keluhan utama dan lain - lain. Mencari tahu kapan pasien merasakan sakit/ rasa tidak nyaman sejak pertama kali terasa, apakah bersifat
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
berselang atau terus menerus, dilihat apakah terlalu pasien merasakan sakit, dilihat faktor pemicunya contoh lokasi, faktor pemicu, karakter, keparahan, penyebaran.
d. Riwayat medik (medikal history/ PMH) Apakah pasien pernah rawat inap dirumah sakit karena dengan gejala umum demam, penurunan berat badan serta gejala umum lainnya. Perawatan bedah, radiologi, alergi obat dan makanan, anestesi, dan rawat inap dirumah sakit karena penyakit riwayat umum. Jika pasien pernah rawat inap.
e.
Riwayat dental (Post Medical History PDH)
Apakah pasien pernah datang kedokter gigi karena akan mempengaruhi seseorang dokter gigi dalam meninjau tindakan perawatan pada pasien yaitu pasien rutin kedokter gigi apa tidak, sikap pasien datang kedokter gigi saat dilakuhkan perawatan, keluhan gigi pasien, perawatan restorasi, dll. Jika pasien pernah datang kedokter gigi.
f.
Riwayat keluarga (Famili History FH)
Ini berkaitan dengan problem herediter yang berkaitan dengan riwayat penyakit keluarga, seperti ayah ibu pernah rawat inap dirumah sakit, ayah ibu pernah berkunjung kedokter gigi memeriksakan keluhan.
g. Riwayat sosial (Sosial History SH) Riwayat sosial yang dapat dipertimbangkan 1. Apakah pasien masih memiliki keluarga 2. Keadaan sosial ekonomi pasien 3. Pasien pergi kekeluar negeri 4. Riwayat seksual pasien 5. Kebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat-obatan 6. Informasi tentang diet makan pasien
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan objektif yang dilakuhkan secara umum ada dua macam yaitu pemeriksaan ekstraoral dan pemeriksaan intra oral. a.
Pemeriksaan ekstra oral 1. Pemeriksaan Limfonodi 2. Pemeriksaan otot mastikasi 3. Pemeriksan temporo mandibullar joint (TMJ)
b. Pemeriksaan Intra oral 1. Bentuk bibir
5. Palatum (keras dan lunak)
2. Mukosa labial
6. Ginggiva
3. Mukosa bukal
7. Gigi Geligi
4. Dasar mulut an bagian ventral lidah
8. Frenulum
Pemeriksaan obyektif gigi dapat dilakuhkan dengan pemeriksaan beberapa cara antara lain sebagai berikut: 1. Inspeksi
5. Tes mobilitas
2. Sondasi
6. Tes suhu
3. Perkusi
7. Tes elektrik
4. Palpasi
8. transimulasi
5. White Spot White spot atau yang lebih dikenal dengan lesi karies dini pada email merupakan bercak putih buram pada permukaan gigi yang disebabkan oleh proses demineralisasi email. Karena warna putih yang tampak cukup berbeda dengan warna putih gigi, seringkali keadaan ini menimbulkan ketidaknyamanan pada beberapa individu. Terlebih bila white spot ini terjadi pada gigi depan. Email gigi terbentuk dari beberapa macam mineral. Kandungan mineral yang tidak seimbang pada lapisan ini, dapat menyebabkan terbentuknya lesi white spot .
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Salah satu mineral yang penting bagi gigi adalah kalsium. Kurangnya kandungan kalsium pada gigi akan menyebabkan permukaan gigi lunak dan memudahkan lapisan email terurai pula. White Spot dapat mengalami perbaikan dengan pemberian mineral kalsium dan fosfat yang berdifusi kedalam email, sehingga dapat menghamba t proses demineralisasi dan meningkatkan proses remineralisasi. Terdapat beberapa macam perawatan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tampilan lesi white spot : 1. Microabrasi . Perawatan ini dilakukan pada kasus dimana white spot terjadi hanya pada sebagian kecil permukaan gigi. Tekniknya yaitu dengan menghaluskan permukaan email gigi hingga daerah yag mengalami white spot 2. Veneer Porcelain . Pada kasus white spot yang luas, perawatan dengan aplikasi veneer porcelain merupakan jalan yang terbaik karena mampu menutup seluruh permukaan depan gigi. 3. Remineralisasi Gigi . Bila kita mengunjungi dokter gigi, biasanya dokter gigi akan merekomendasikan untuk dilakukan perawatan remineralisasi yang dilakukan di klinik atau menggunakan produk yang dapat digunakan untuk merangsang proses remineralisasi pada gigi. Remineralisasi gigi merupakan suatu proses terbentuknya mineral-mineral gigi. Dengan terjadinya proses remineralisasi gigi, penguraian mineral gigi (demineralisasi gigi) dapat dicegah.
6. Jelaskan macam-macam kari es ! (kari es email, kari es dentin, karies pulpa) 1. Karies Email. Karies email adalah karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar dan terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam atau coklat pada enamel. Setelah karies terbentuk proses demineralisasi berlanjut, email mulai pecah. Sekali permukaan email rusak gigi tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Rencana perawatan karies: - Remineralisasi dengan pengulasan fluor.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
- Konsul diet dan factor risiko yang lain. - Aplikasi penutupan fisur. - Restorasi setelah ekkavasi lesi atau preparasi minimal.
2. Karies Dentin Karies yang sudah mencapai bagian dentin atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa. Gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsang dingin, makanan masam, dan manis. Karies sudah mencapai kedalaman dentin, dimana karies ini dapat menyebar dan mengikis dentin. Karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa, gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsangan dingin, makanan masam, dan manis. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Biasanya penumpatan secara langsung masih bisa dilakukan dengan memberikan bahan pelapis sebelum diberikan bahan penumpat. Dewasa ini telah banyak dikembangkan bahan tumpatan untuk memperbaiki gigi yang rusak. Salah satu bahan tumpatan tetap yang pada saat ini banyak digunakan oleh dokter gigi adalah semen glass ionomer. Bahan tumpatan yang memenuhi persyaratan estetika adalah yang sewarna atau hampir mendekati warna gigi, baik gigi anterior maupu n posterior tanpa mengesampingkan faktor kekuatan, keawetan, dan biokompabilitas dari bahan tersebut (Nurdin, 2001). Rencana perawatan karies dentin: a) Pembuatan ragangan restorasi yang diinginkan. b) Pertimbangan resistensi dan retensi. c) Pembuangan karies dentin dan penempatan restorasi. d) Penyingkiran karies dentin. e) Menghaluskan bagian dalam kavitas. f) Menghaluskan tepi preparasi.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
3. Karies Pulpa Karies pulpa adalah yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan. Pada tah ap ini, apabila tidak dirawat, maka gigi akan mati dan memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Jika karies dibiarkan dan tidak dirawat maka akan mencapai pulpa gigi. Disinilah dimana syaraf gigi dan pembuluh darah dapat ditemukan. Pulpa akan terinfeksi. Abses atau fistula (jalan dari nanah) dapat terbentuk dalam jaringan ikat yang halus. Rencana perawatan dengan restorasi dengan preparasi minimal dan perawatan endodontik.
7. Jelaskan mengenai hyperemia pulpa ! Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua tipe: 1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri. 2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena. Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap sehat.
Hiperemi pula dapat disebabkan oleh: 1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (fenol, H2O2, alkohol, kloroform). 3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.
Gejala Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.
Diagnosis Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira-kira 1 menit, umumnya hilang jika rangsangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.
8. Jelaskan mengenai Pulpitis ! (Pulpitis reversible dan ir reversible) Pulpitis secara klinis terdiri dari 2 macam kondisi berdasarkan tingkat pemulihan jaringan pulpa, yaitu reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel merupakan pulpitis yang jaringan pulpanya masih dapat dipertahankan sedangkan pulpitis irreversible merupakan pulpitis yang sudah tidak dapat pulih kembali. a) Pulpitis Reversibel Pasien dapat menunjukan gigi yang sakit dengan tepat. Diagnosis dapat ditegaskan oleh pemeriksaan visual, taktil, termal, dan pemeriksaan radiog raf. Pulpitis reversibel akut berhasil dirawat dengan prosedur paliatif yaitu aplikasi semen seng oksida eugenol sebagai tambalan sementara, rasa sakit akan hilat dalam
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
beberapa hari. Bila sakit tetap bertahan atau menjadi lebih buruk, maka lebih baik pulpa diekstirpasi. Bila restorasi yang dibuat belum lama mempunyai titik kontak prematur, memperbaiki kontur yang tinggi ini biasanya akan meringankan rasa sakit dan memungkinkan pulpa sembuh kembali. Bila keadaan nyeri setelah preparasi kavitas atau pembersihan kavitas secara kimiawi atau ada kebocoran restorasi, maka restorasi harus dibongkar dan aplikasi semen seng o ksida eugenol. Perawatan terbaik adalah pencegahan yaitu meletakkan bahan protektif pulpa dibawah restorasi, hindari kebocoran mikro, kurangi trauma oklusal bila ada, b uat kontur yang baik pada restorasi dan hindari melakukan injuri pada pulpa dengan panas yang berlebihan sewaktu mempreparasi atau memoles restorasi amalgam.
b) Pulpitis Irreversibel Definisi irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simtomatik atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu stimulus/jejas, dimana pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal. Pulpitis irreversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul secara spontan. Rasa s akit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulus/jejas termal dihilangkan. Pulpitis irreversibel kebanyakan disebabkan oleh kuman yang berasal dari karies, jadi sudah ada keterlibatan bakterial pulpa melalui karies, meskipun bisa juga disebabkan oleh faktor fisis, kimia, termal, dan mekanis. Pu lpitis irreversibel bisa juga terjadi dimana merupakan kelanjutan dari pulpitis reversibel yang tidak dilakukan perawatan dengan baik. Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pe mbuluh darah pulpa. Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat datang dan pergi
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai menusuk, tajam atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit bisa sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal. Terkadang pasien juga merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi di dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang yang terkena.
9. Jelaskan mengenai nekrosis pulpa ! Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh pulpitis
ireversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang dapat mengganggu suplai darah ke pulpa. Jaringan pulpa tertutup oleh email dan dentin yang kaku sehingga tidak memiliki sirkulasi darah kolateral. Bila terjadi peningkatan jaringan dalam ruang pulpa menyebabkan kolapsnya pembuluh darah sehingga akhirnya terjadi nekrosis likuifaksi. Jika eksudat yang dihasilkan selama pu lpitis ireversibel di drainase melalui kavitas karies atau daerah pulpa yang terbuka, proses nekrosis akan tertunda dan jaringan pulpa di daerah sekitar akar tetap vital dalam jangka waktu yang lebih lama. Jika terjadi hal sebaliknya, mengakibatkan proses nekrosis pulpa cepat dan total.
10. Jelaskan mengenai peri odontitis ! Periodontitis merupakan infeksi gusi berat yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng dan harus segera diobati. Selain bisa menyebabkan gigi tanggal, bakteri yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung. Jika hal ini terjadi, maka komplikasi-komplikasi yang lebih serius bisa dialami oleh penderita periodontitis, seperti rheumatoid arthritis, gangguan pernapasan, stroke, bahkan penyakit jantung koroner. Selain itu, apabila periodontitis diderita oleh ibu hamil, maka bayi yang ada di dalam kandungan berisiko lahir prematur atau memiliki berat badan yang lebih
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
rendah dari rata-rata. Jika periodontitis diderita oleh seorang pengidap diabetes, maka kondisinya tersebut berisiko untuk memburuk.
Gejala Periodontitis
Ada beberapa jenis periodontitis, namun yang paling umum adalah periodontitis akut yang mana sebagian penderitanya adalah orang dewasa. Seseorang yang terkena periodontitis akan merasakan gejala-gejala, seperti:
Gusi bengkak dan berwarna merah atau keunguan.
Jika disentuh, gusi terasa lunak.
Mulut terasa tidak enak dan napas menjadi bau.
Penyusutan gusi sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.
Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.
Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang.
Gigi tanggal.
Penyebab Periodontitis
Periodontitis disebabkan oleh radang gusi yang awalnya dibiarkan tidak terobati. Peradangan ini dipicu oleh penumpukan plak yang jarang kita bersihkan sehingga lambat laun membentuk karang gigi sebagai media berkembang biaknya bakteri. Bakteri yang awalnya hanya mengiritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingiva), lambat laun menyebabkan terbentuknya kantong-kantong gusi dan menginfeksi lebih dalam lagi hingga mencapai dasar jaringan gusi. Infeksi parah inilah yang kemudian merusak jaringan dan tulang di dalam gusi.
Diagnosis Periodontitis
Segera temui dokter gigi apabila gusi Anda mengalami radang yang ditandai dengan bengkak berwarna kemerahan disertai rasa nyeri dan pendarahan. Makin cepat periodontitis ditangani, makin besar peluang Anda terhindar dari komplikasi yang lebih parah.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Selain dari pembengkakan dan pendarahan gusi yang terjadi, periodontitis juga dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter dengan mengecek adanya penumpukan plak di dasar gigi, penyusutan gusi, serta kedalaman kantong-kantong gusi yang terbentuk. Untuk mengetahui tingkat kerusakan tulang akibat periodontitis, dokter biasanya akan menggunakan pemeriksaan X-ray.
11. Apa pengertian trepanasi ? Trepanasi adalah menciptakan drainase melalui saluran ak ar atau melalui tulang untuk mengalirkan secret luka serta untuk mengurangi rasa sakit. Jika timbul abses alveolar akut, berarti infeksi telah meluas dari saluran akar melalui periodontal sampai ke dalam tulang periapeks. Nanah dikelilingi oleh tulang pada apeks gigi dan tidak dapat mengalir keluar. Pada stadium ini belum tampak suatu pembengkakan. Perasaan sangat nyeri terutama bila ditekan sehingga untuk menghilangkannya perlu segera dilakukan drainase. Trepanasi ada 2 jenis yaitu : -
Trepanasi melalui saluran akar Merupakan usaha awal untuk memperoleh drainase dengan membuka saluran akar lebar-lebar sampai melewati foramen apikalis dan saluran akar dibiarkan terbuka beberapa hari supaya secret dapat mengalir keluar.
-
Trepanasi melalui tulang Adalah cara melakukan drainase dengan pengambilan tulang alveolar langsung diatas apeks dan mengalirkan nanah keluar.
12. Cellulitis ( Pengertian, tatalaksana, dan cara diagnosis dari selulitis)
Selulitis suatu penyebaran oedematus dari inflamasi akut pada permukaan jaringan lunak dan bersifat difus. Diagnosis ditegakkan dari riwayat penyakit atau anamnesa dan pemeriksaan klinis (inpeksi, palpasi & auskultasi intraoral dan ekstraoral), yang lebih jauh menegakkan diagnosa selulitis tersebut berasal dari gigi. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
radiologis, umumnya periapikal foto dan panoramik foto, walaupun banyak kasus dilaporkan selulitis dapat didiagnosa dengan MRI. Gejala lokal antara lain pembengkakkan mengenai jaringan lunak/ikat longgar, sakit, panas dan kemerahan pada daerah pembengkakkan, pembengkakan disebabkan oedem, infiltrasi eslular dan kadang karena adanya pus, pembengkakkan difus, konsistensi kenyal – keras seperti papan, kadang-kadang disertai trismus dan kadang-kadang dasar mulut dan lidah terangkat. Gejala sistemik seperti temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur, malaise, lymphadenitis, peningkatan jumlah leukosit, pernafasan cepat, muka kemerah-merahan, lidah kering, delirium terutama malam hari, disfagia dan dispnoe, serta stridor .
Gambar Gejala klinis (a) selulitis fasialis a/r bukalis & temporal dextra (b) Angina Ludwig yang meluas ke daerah colli dan mediastinum.
Apabila terdapat tanda-tanda seperti kondisi sistemik seperti malaise dan demam tinggi, adanya disfagia atau dispnoe, dehidrasi atau pasien kurang minum, diduga adanya penurunan resistensi terhadap infeksi, toksis sept ikemia da n infiltrasi ke daerah anatomi yang berbahaya serta memerlukan anestesi umum untuk drainase, diperlukan penanganan serius dan perawatan di rumah sakit sesegera mungkin. Jalan nafas harus selalu dikontrol, intubasi endotracheal atau tracheostomi jika diperlukan. Empat prinsip dasar perawatan infeksi (Falace, 1995), yaitu: menghilangka n causa (Jika keadaan umum pasien mungkinkan segera dilakukan prosedur ini, dengan cara pencabutan gigi penyebab), drainase (Insisi drainase bisa dilakukan intra maupun extra
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
oral, ataupun bisa dilakukan bersamaan seperti kasus-kasus yang parah. Penentuan lokasi insisi berdasarkan spasium yang terlibat).
Gambar Garis Insisi Drainase
Dalam pemberian antibiotik perlu diperhatikan apakah pasien mempunyai riwayat alergi terhadap antiboi tik tertentu, terutama bila diberikan secara intravena untuk itu perlu dilakukan skin test terlebih dahulu. Antibiotik diberikan selama 5-10 hari (Milloro, 2004). Antibiotik per-oral yang efektif mengatasi infeksi ondontogenik ialah penisilin, eritromisin, klindamisin, sefadroksil, metronidazole, tetrasiklin.
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
Tabel Konsentrasi Puncak Serum (μg/mL) pada dosis rutin 13.
Suppotive Care, seperti istirahat dan nutrisi yang cukup, pemberian analgesik & antiinflamasi (analgesik-antiinflamasi nonsteroid seperti Diklofenak (50 mg/8 jam) atau Ibuprofen (400-600 mg/8 jam) dan jika Kortikosteroid diberikan, perlu ditambahkan analgesik murni, seperti Paracetamol antiinflamasi diberikan dalam (650 mg/4-6 jam) dan/atau Opioid rendah seperti Kodein (30 mg/6 jam)), pemberian aplikasi panas eksternal (kompres panas) maupun peroral (melalui obat kumur saline) dapat memicu timbulnya pernanahan.
13. Ludwig Angina (Pengertian, tatalaksana, dan cara diagnosis dari ludwig angina) Ludwig angina adalah infeksi ruang submandibula berupa selulitis atau flegmon yang progresif dengan tanda khas berupa pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses dan tidak ada limfadenopati, sehingga keras pada perabaan submandibula. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis yang didapatkan pasien mempunyai riwayat perawatan hygine mulut atau baru saja melakukan ekstraksi gigi, mengorek dan sakit gigi. Pada pemeriksaan tanda vital pasien merasa demam, takipnea,dan takikardi. Tatalaksana yang dapat diberikan menggunakan 4 prinsip utama, yaitu: 1. Proteksi dan kontrol jalan napas 2. Pemeberian antibiotik yang adekuat
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
3. Insisi dan drainase abses 4. Hidrasi dan nutrisi adekuat
14. Antibiotik dan analgesik sakit gigi untuk wanita hamil Berikut Daftar Obat Antibiotik yang aman untuk Ibu Hamil/Kehamilan & Menyusui : Lactation Risk Categories Pregnancy Risk Categories
L1 (safest)
A (controlled studies show no risk )
L2 (safer)
B (no evidence of risk in humans)
L3 (moderately safe)
C (risk cannot be ruled out)
L4 (possibly hazardous)
D (positive evidence of risk)
L5 (contraindicated)
X (contraindicated in pregnancy)
NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale. [contents]
Antibiotika
Amoxicillin
Larotid, Amoxil Approved
B
L1
Aztreonam
Azactam
Approved
B
L2
Approved
B
L1
Cefadroxil
Ultracef, Duricef
Cefazolin
Ancef, Kefzol
Approved
B
L1
Cefotaxime
Claforan
Approved
B
L2
Cefoxitin
Mefoxin
Approved
B
L1
Cefprozil
Cefzil
Approved
C
L1
Approved
B
L1
Ceftazidime, Ceftazidime
Fortaz, Taxidime
Ceftriaxone
Rocephin
Approved
B
L2
Ciprofloxacin [more]
Cipro
Approved
C
L3
Clindamycin
Cleocin
Approved
B
L3
Nama : Sisca NIM
: 04084821719197
E-Mycin, Erythromycin
tab,
Ery-
L1
ERYC, Approved
B
Ilosone
L3 early
postnatal
Fleroxacin
–
Approved
–
NR
Gentamicin
Garamycin
Approved
C
L2
Approved
D
L2
Kebecil,
Kanamycin
Kantrex
Moxalactam
Moxam
Approved
–
NR
Nitrofurantoin
Macrobid
Approved
B
L2
Ofloxacin
Floxin
Approved
C
L2
Penicillin
–
Approved
B
L1
Streptomycin
Streptomycin
Approved
D
L3
Sulbactam
–
Approved
–
NR
Approved
C
L2
Approved
D
L2
Approved
B
L1
Approved
C
L3
Sulfisoxazole
Gantrisin, AzoGantrisin Achromycin,
Tetracycline
Sumycin, Terramycin Ticarcillin,
Ticarcillin
Ticar, Timentin
Trimethoprim/sulfamethoxazole
15. Ludwig’s
Proloprim, Trimpex
Angina
Antibiotik dan Analgetik untuk ibu hamil
16.