Cerita ini berawal dari seorang pemuda bernama Gian Arianto, mahasiswa semester empat jurusan Administrasi Pendidikan disalah satu Universitas Universitas di Padang, Sumatra Barat. Pemuda yang bercita – cita meneruskan mimpi sang Ayah sebagai seorang Guru Bahasa Indonesia di Kampungnya. Gian merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki dua adik kembar bernama Naga dan Nagi. Gian tinggal jauh dari kedua orang oran g tuanya, ia memilih tinggal bersama kedua sahabatnya yaitu Andre dan Randi disebuah indekos yang mereka sewa bersamaan. Gian juga memiliki sahabat perempuan bernama putri. Mereka berempat kuliah dijurusan yang sama.
Gian mengawali percintaan dengan seorang gadis bernama Kaila, yang mengambil jurusan Sastra Inggris pada Universitas yang sama. Suatu hari, hujan deras sekali mereka ada janji ingin bertemu untuk merayakan hari jadi hubungan mereka yang ke dua tahun. tahun . Akan tetapi semuanya harus gagal. Hal itu membuat hubungan mereka menjadi memburuk. Selang beberapa hari, sore ditemani senja hubungan mereka harus pupus ditengah jalan. Kaila memutuskan hubunganya dengan alasan, keluarganya tak biasa ditukarkan oleh siapapun dan apapun. Gian sadar bahwa selama ini kaila tak pernah menerimanya dengan apa adanya. Bahkan Gian bertanya – tanya tanya sendiri apakah Kaila benar – benar benar mencintainya selama ini ?.
Sudah beberapa hari setelah putus dari Kaila,Gian seperti tak bersemangat untuk men jalani hidup. Malam dan kenangan sering kali membuat hati Gian merasa Rindu yang tidak seharunya diulang, karena Gian sadar semua itu ada namun tak bernama. Ketiga teman Gian selalu menghibur Gian agar tidak terlarut dalam patah hati. Sampai akhirnya mereka berempat memutuskan untuk megunjungi pemandian Tirta Alami di Sumatra Barat hal itu bertujuan untuk menjernihkan pikiran mereka.
Namun, tak disangka saat di pemandian satu bola yang melayang mengenai Gian membuat Gian bertemu dengan sosok perempuan yang membuat dunianya teralihkan. Namun, Gian tidak mengetahui nama perempuan itu. Tepat pada acara wisuda Putri, Gian bertemu dengan sosok perempuan yang membuat dunianya teralihkan. Tanpa pikir lama Gian melancarkan sebuah usaha menemui perempuan itu dan menanyakan Namanya. Perempuan yang selalu mengalihkan dunia Gian bernama, Aira Darmawan.
Satu persatu daun akan meninggalkan ranting, pepatah itulah yang tepat saat putri berpamitan ingin pergi ke Jakarta untuk bekerja. Disaksikan senja yang akan pergi meninggalkan langit, akan ada kejutan di mana pertemuan yang dibangun dengan kisah – kisah yang kuat akan menjadikan perpisahaan teras sulit. Langkah demi langkah Gian lakukan untuk mendekati Aira. Waktu itu pukul tujuh dan tujuh menit terakhir Gian bersama Aira. Keesokan harinya Aira menghilang bak ditelan bumi. Tak ada kabar sedikitpuun mengenainya. Sampai akhirnya Gian mendatangi rumah Nenek Aira.
Disana tak ada Aira, yang Gian dapatkan hanyalah sepucuk surat dari Aira. Dalam surat itu Aira memberi tahu tentang ia yang pergi ke Jepang untuk mengejar mimpinya dan mengatakan kejujuran bahwa ia mencintai Gian. Dalam hati Gian merasa bercampur antara sedih dan senang. Namun, Pada saatnya akan ada yang meninggalkan dan ditinggalkan orang – orang yang kita cintai. Kali ini Gian yakin bahwa Aira perempuan yang pantas ditunggu. Cinta bukan tentang bagaimana rasa itu jatuh, melainkan bagaiana ia bias hidup didada yang rapuh. Karena Aira, tak ada satu perasaanpun yang mampu Gian sembunyikan. Harapan – harapan yang dulu sempat memudar, harus Gian bangun dan ulang lagi. Pada saat bersamaan, terulang dimana senja membawa orang yang kita cintai.