SIFILIS Oleh: Mellati Zastia Z astia Putri Pu tri (1102011160) (1102011160)
Pembimbing : dr. Hapsari Triandriyani, M.Kes, SpKK dr. Gayanti Germania, SpKK dr. Cristilla Citra !ryani, SpKK
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Pasar Rebo- Uniersitas !arsi "akarta
D#FI$ISI % Penyakit
kelamin
yang
disebabkan
oleh
Treponema palidum palidu m % sangat kronik dan bersi&at sistemik' % Pada per(alanannya) si&ilis dapat menyerang
hampir semua alat tubuh) dapat menyerupai banyak penyakit dan dapat ditularkan dari ibu ke (anin'
D#FI$ISI % Penyakit
kelamin
yang
disebabkan
oleh
Treponema palidum palidu m % sangat kronik dan bersi&at sistemik' % Pada per(alanannya) si&ilis dapat menyerang
hampir semua alat tubuh) dapat menyerupai banyak penyakit dan dapat ditularkan dari ibu ke (anin'
#PID#*IOLO+I % Insidens yang terendah di ,ina) sedangkan yang
tertinggi di merika Selatan' % Di Indonesia insidensinya .)/01' Penderita yang terbanyak ialah stadium laten) disusul si&ilis stadium I yang (arang) dan yang langka ialah si&ilis stadium II' % 23O memperkirakan bah4a terdapat 05 (uta kasus baru pada tahun 0666) dimana lebih dari 6.1 terdapat di negara berkembang'
#7IOLO+I % 7reponema pallidum : ordo Spiro8haetales) &amilia
Spiro8haeta8eae) dan genus 7reponema' % 9entuk Spiral: Pan(ang: / -0 ;) Lebar: .)5 ;) lilitan: 6 < 5= lekukan % +erakan rotasi sepan(ang aksis dan ma(u seperti gerakan pembuka botol' % *embiak se8ara pembelahan melintang) pada stadium akti& ter(adi setiap >. (am % Dalam darah trans&usi dapat hidup ?5 (am
KLSIFIKSI 0'Si&ilis kongenital a' Dini : Sebelum 5 tahun b' Lan(ut : Sesudah 5 tahun 8' Stigmata 5'Si&ilis kuisita @didapatA Si&ilis akuisita dapat dibagi menurut dua 8araB a' Se8ara klinis dibagi men(adi tiga stadium: SI) SII) SIII b' #pidemiologi 23O : - Stadium dini menular @dlm 0 tahun se(ak in&eksiA : SII) Stadium rekuren dan stadium laten dini' - Stadium lan(ut tak menular @C0 tahun se(ak in&eksiA : stadium laten lan(ut dan SIII' - 9entuk lain adalah si&ilis kardioaskular dan neurosi&ilis' atau S I
SI)
S III
P7O+#$#SIS
Stadium dini % 7' pallidum mikrolesi E selaput lendir melalui senggama kulit kuman membiak) (aringan bereaksi dengan membentuk in&iltrat @sel lim&osit dan sel plasma) terutama di periaskular) pembuluhpembuluh darah ke8il berproli&erasi di kelilingi oleh 7' pallidum dan sel-sel radang' % 7reponema di antara endotelium kapiler dan (aringan periaskular di sekitarnya' #narteritis pembuluh darah ke8il perubahan hipertro&ik endotelium obliterasi lumen @enarteritis obliteransA' pendarahan erosi S0'
P7O+#$#SIS % Kuman
men8apai kelen(ar getah bening regional se8ara lim&ogen) hematogen dan membiak) menyebar ke semua (aringan tubuh' *ultiplikasi ini diikuti oleh reaksi (aringan S II % Stadium laten: tidak disertai ge(ala) meskipun masih terdapat in&eksi yang akti&' "ika imunitas gagal mengontrol in&eksi sehingga T.pallidum membiak lagi ditempat S I dan menimbulkan lesi rekuren atau kuman tersebut menyebar melalui (aringan menyebabkan reaksi serupa dengan lesi rekuren S II' % Lesi menular tersebut dapat timbul berulang-ulang) tetapi tidak melebihi 5 tahun
P7O+#$#SIS Stadium Lan(ut % Stadium laten dapat berlangsung bertahun-tahun) treponema dalam keadaan dorman' $amun antibodi tetap ada dalam serum penderita % Keseimbangan antara treponema dan (aringan dapat berubah +uma SIII
*ani&estasi Klinis Si"ilis Primer % 7ukak dapat ter(adi dimana sa(a di
%
daerah genitalia eksterna) > minggu setelah kontak' Lesi a4al biasanya berupa papul erosi ulkus durum) teraba keras terdapat indurasi' 9agian yang mengelilingi lesi meninggi dan keras' Pada tempat yang sering dikenai : sulkus koronarius) pada G di labia minor dan mayor' Di ekstragenital: lidah) tonsil) dan anus' Pada selalu disertai pembesaran kelen(ar lim&e inguinal medial unilateralEbilateral
% %
%
*ani&estasi Klinis Sifilis Sekunder (SII) % Biasanya S II timbul setelah 6-8 minggu sejak S I dan
sejumlah sepertiga kasus masih disertai S I. % Lama S II dapat sampai 9 bulan . % Gejalanya
umumnya
tidak
berat, berupa
anoreksia,
turunnya berat badan, malese, nyeri kepala, demam, dan artralgia. uga adanya kelainan kulit dan selaput lendir dapat diduga si!ilis sekunder.
*ani&estasi Klinis % Lesi kulit biasanya simetris"
roseola, papul, pustul dan bentuk lainnya. % arang dijumpai keluhan gatal. % #elainan kulit dapat menyerupai
berbagai penyakit kulit" the great imitator. % SII dapat memberi kelainan pada
mukosa, kelenjar getah bening, mata, hepar, tulang, dan sara!.
Si&ilis Sekunder
Kondilomata lata
PlaHues *uHueuses
*ani&estasi Klinis Sifilis Laten Dini % Laten berarti tidak ada gejala klinis dan kelainan,
termasuk alat-alat dalam, tetapi in!eksi masih ada dan akti!. $es serologik darah postiti!, sedangkan tes likuorserebrospinal negati!. $es yang dianjurkan ialah %&'L dan $()*.
*ani&estasi Klinis Sifilis lanjut %
(erbedaan karakteristik si!ilis dini dan si!ilis lanjut ialah sebagai berikut"
+. (ada si!ilis dini bersi!at in!eksius, pada si!ilis lanjut tidak, keuali kemungkinan pada
anita hamil. . (ada si!ilis dini hasil pemeriksaan lapangan gelap ditemukan $. pallidum, pada si!ilis
lanjut tidak ditemukan. /. (ada si!ilis dini in!eksi ulang dapat terjadi alau telah diberi pengobatan yang ukup,
sedangkan pada si!ilis lanjut sangat jarang. 0. (ada si!ilis dini tidak bersi!at destrukti!, sedangkan pda si!ilis lanjut destrukti! 1. (ada
si!ilis dini hasil tes serologis selalu reakti! dengan titer tinggi, setelah
diberi pengobatan yang adekuat akan berubah menjadi non reakti! atau titer rendah, sedangkan pada si!ilis lanjut umumnya reakti!, selalu dengan titer rendah dan sedikit atau hampir tidak ada perubahan setelah diberi pengobatan. $iter yang tinggi pada si!ilis lanjut dijumpai pada gumma dan paresis.
*ani&estasi Klinis Sifilis tersier (S III) % Lesi pertama umumnya
terlihat antara tiga sampai sepuluh tahun setelah S I. #elainan yang khas ialah guma, yakni in!iltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destrukti!. % &apat menyarang
mukosa,tulang dan alat dalam
+umma $asal
Neurosifilis % (ada perjalanan penyakit neurosi!ilis dapat asimtomatik dan sangat jarang
terjadi dalam bentuk murni. % (ada semua jenis neurosi!ilis terjadi perubahan berupa endarteritis
obliterans pada ujung pembuluh darah disertai degenerasi parenkimatosa yg mungkin sudah atau belum menunjukkan gejala pada saat pemeriksaan. % 2eurosi!ilis dibagi menjadi 0 maam"
- 2eurosi!ilis asimtomatik - Si!ilis meningo3askular 4si!ilis serebrospinalis5" meningomielitis, endarteritis si!ilitika. - Si!ilis parenkim" tabes dorsalis dan demensia paralitika. - Guma.
meningitis,
Sifilis Kardiovaskuler % Si!ilis kardio3askular bermani!estasi pada S III, dengan
masa laten +1-/ tahun % $erdapat insu!isiensi aorta atau aneurisma aorta
torakales, berbentuk kantong pada aorta torakal. % Bila ada insu!isiensi aorta tanpa kelainan katup pada
seseorang yang setengah umur disertai pemeriksaan serologis darah reakti!, pada tahap pertama harus diduga si!ilis kardio3askuler, sampai dapat dibuktikan lebih lanjut. (emeriksaan serologis umumnya reakti!.
Sifilis Kongenital % (ada bayi terjadi, jika ibunya terkena si!ilis, terutama si!ilis dini sebab banyak T. pallidum beredar dalam darah. treponema masuk seara hematogen ke janin melalui plasenta yang sudah dapat terjadi pada saat masa kehamilan + minggu. % $erbagi si!ilis kong. &ini, lanjut dan stigmata
Si&ilis Kongenital dini % 9ula bergerombol) simetris pada telapak tangan dan
Pem"i#us si"iliti$a kaki atau dibadan % Kuku terlepas akibat papul diba4ahnya
%ni$ia
Si"iliti$a % Pada selaput lendir mulut dan tenggorok terdapat
plaHues muHueuses' "ika terdapat pada sypiliti& mukoperiosteum 8aum nasi rhinitis
snu""les % 3epar dan Lien membesar % Paru
&ibrosis) edema) ikterik
pneum'nia puti % 7ulang pseud'paralisis parr't % Sara& eur'si"ilis a$ti"
Si&ilis Kongenital lan(ut % +umma yg khas di mulut dan hidung % Periostitis si&ilitika 0E> tengah tulang tibia
sare tiia
% Osteoperiostitis pada tengkorak berupa tumor bulat
parr't n'dus % Pada kedua sendi lutut bengkak nyeri) disertai e&usi
&lutt'n*s +'ints % $eurosi&ilis paralisis #eneralisata atau taes d'rsalis
Stigmata Lesi dini: % Saddle nose % 9ulldog (a4 % +igi 3un8hinson) *ulbery molar % Ragades % Koroidretinitis % Onikia Lesi lan(ut: % Keratitis interstitial % Sikatriks gumatosa % 9uldog &a8ies % tro&i optikus % 7rias hut8hinson
P#*#RIKSn P#$U$"$+ Pemeriksaan T. Pallidum % 7engambil
serum dari lesi kulit dan dilihat bentuk dan
pergerakannya dengan miroskop lapangan gelap. $reponema tampak berarna putih pada latar belakang gelap. (ergerakannya memutar terhadap sumbunya, bergerak perlahan-lahan melintasi lapangan pada pandangan, jika tidak bergerak epat seperti Borrelia 3inentii penyebab stomatitis. % (emeriksaan lain dengan pearna menurut Buri, tidak dapat dilihat
pergerakannya karena treponema tersebut telah mati, jadi hanya tampak bentuknya saja.
Pemeriksaan Penun(ang Pemeriksaan serologis dibagi men(adi 5) yaitu pemeriksaan non treponema @u(i 2assermann) Rapid Plasma Reagin) enereal Disease Resear8h laboratoryA dan pemeriksaan treponema @7PP) F7-bs) *3-7PE7P3) RP,F) u(i 2estern 9lotA' %Rapid plasma reagin @RPRA) dan enereal Disease Reaser8h
Laboratoris @DRLA
murah dan 8epat namun tidak spesi&ik' RPR
dan DRL diikuti oleh test yang lebih spesi&ik yaitu 7reponemal palidum haemoglutination assay @7P3A dan Fluore8ent treponemal antibody absorption test @F7-bsA) %Pada neurosi&ilis dilakukan test dengan menemukan leukosit dalam
(umlah tinggi dan adanya protein abnormal yang tinggi pada L,S'
Serological Pattern
$*-*BS
Pattern Number
%&'L
-
onditions in hih this serologial patterns is typial
$()*
-
IgG
Ig7
:
:
!
Untreated (or recently treated) early primary syphilis Untreated (or recently treated) early syphilis, except early primary and including reinfections Untreated symptomatic late syphilis (not ussualy tabes dorsalis, where patterns 3 and 4 are commoner) ymptomatic late syphilis treated within the preceding ! years "aten syphilis (some cases)
:
:
:
:
"
:
:
:
-
Treated late syphilis #ld $aws (some cases) "aten syphilis (some cases) Tabes dorsalis (some cases)
#
-
:
:
-
Treated early syphilis #ld $aws (some cases) "aten syphilis (some cases) Tabes dorsalis (some cases)
$
-
-
:
-
Treated primary syphilis ome cases of old treated or %burn out&treonemal infection
%
:
-
- : or -
'iological fase positie reactors
DI+$OSIS 9$DI$+
Pada si&ilis stadium I dengan : 0'3erpes simplek 5'Ulkus piogenik >'Skabies ='9alanitis 'Lim&ogranuloma enereum /'Karsinoma sel sHuamosa ?'Penyakit be8het' J'Ulkus mole
Diagnosa 9anding %Si&ilis stadium II 0'#rupsi alergi obat 5'*orbili >'Pitiriasis rosea ='Psoriasis 'Dermatitis seboroik /'Kondiloma akuminatum ?' lopesia areata
Penatalaksaan
Pengobatan dimulai sedini mungkin, makin dini hasilnya makin baik. Mitra seksualnya juga diobati Pada siflis laten terapi bermaksud mencegah proses lebih lanjut. Selama belum sembuh penderita dilarang bersenggama
Si"ilis
Pen#'atan
Pemantauan Ser'l'#i$
Si"ilis primer
0' Penisilin + benatin dosis =)J (uta unit I*) 5)= (uta unit dan diberikan Pada bulan I) III) I) 0 seminggu'
NII setiap /
5' Penisilin + prokain dalam akua dosis total / (uta) diberi .)/ (uta bulan pada tahun ke 5 unitEhari selama 0. hari >' P* @penisilin prokain M51 aluminium monostreratA dosis =)J (uta unit) diberikan 0)5 (uta unitEkali 5 kali seminggu
Si"ilis se$under Sama seperti si&ilis primer Si"ilis laten
0'Penisilin + benatin dosis total ?)5 (uta unit 5'Penisilin + prokain dalam akua) dosis total 05 (uta unit @.)/ (uta unitEhariA >' P* dosis total ?)5(uta unit @0)5 (uta unitEkali) 5 semingguA
Si"ilis S
0'Penisilin + benatin dosis total 6)/ (uta unit 5'Penisilin + prokain dalam akua) dosis total 0J (uta unit @.)/ (uta unitEhariA >' P* dosis total 6)/ (uta unit @0)5 (uta unitEkali) 5 semingguA
Penatalaksanaan %
Antibiotik yang lain: Untuk yg alergi penisilin.
%
etrasiklin !" #$$ mg% hari &ritromisin ! " #$$ mg% hari 'oksisiklin (")$$mg % hari
*ama pengobatan )# hari bagi S + dan S ++, $ hari bagi Stadium laten.
7erapi % $I2&*# L*2;$
<3aluasi $.S.S. 4%.&.'.L5 dibagian kami sebagai berikut" -
+ bulan sesudah pengobatan selesai $. S. S diulang"
a. $iter = " tidak diberikan pengobatan lagi. b. $iter >" pengobatan ulang . $iter menetap " tunggu + bulan lagi -. + bulan sesudah " a. $iter = " tidak diberikan pengobatan b. $iter > atau tetap " pengobatan ulang
%' #riteria sembuh, jika lesi telah menghilang, kelenjar getah bening tidak teraba
lagi dan %.&.'.L negati!.
P&'N'SIS
% &engan ditemukannya
penisilin, maka prognosis si!ilis menjadi lebih baik. (enyembuhan berarti sembuh klinis seumur hidup, tidak menular ke orang lain, $.S.S pada darah dan likuor serebrospinalis selalu negati!.
% ika si!ilis tidak diobati, maka hampir ? akan kambuh, 1@
akan mendapat S III, +@ mengalami si!ilis kardio3askular, neurosi!ilis pada pria 9@ dan pada anita 1@, /@ akan meninggal. (ada si!ilis dini yang diobati, angka penyembuhan menapai 91@.