SIFAT SIFAT POLIMER
Untuk memanfaatkan polimer dalam keperluan sehari – hari maupun dalam industri diperlukan pemahaman tentang sifat sifat polimer tersebut. Sifat sifat polimer sangat sangat dipengaruhi struktur dan jenis monomernya. Ada beberapa sifat sifat polimer yang yang khas yang dapat memengaruhi pemanfaatannya dalam dunia industri, yaitu sifat kelenturan dan kekakuan, ketahanan terhadap panas, degradabilitas, dan konduktivitas listrik. 1. Kelenturan dan kekakuan
Pipa PVC bersifat kaku sifat ini berkaitan dengan kekuatan tarik, tekan dan ketahanan terhadap patahan. Kekuatan tarik menunjukan sifat polimer terhadap adanya tarikan, dan kekuatan tekan menunjukan sifat kebalikan dari kekuatan tarik. uatu polimer ada yang memiliki hanya kekuatan tarik saja atau at au tekan saja atau kekuatan tarik dan tekan sekaligus. Polimer yang memiliki salah satu dari kekuatan tersebut dikatakan memiliki sifat lentur. Contohnya adalah polietilena untuk pembuatan plastik. !i sisi lain, sifat ketahanan terhadap patahan menunjukan ketahanan polimer apabila polimer tersebut ditekuk. ifat ifat ini dikenal sebagai sifat kekakuan. kekakuan. uatu polimer yang yang kaku akan patah apabila ditekuk. ebagai "ontoh, polivinilklorida atau PVC #untuk pembuatan pipa$ memiliki sifat yang kaku. 2. Kekuatan terhadap panas
Polimer yang bersifat tahan terhadap panas adalah polimer aromatik. Pada umumnya, polimer aromatik yang tahan terhadap temperatur tinggi dikembangkan untuk keperluan industri penerbangan. uatu polimer yang dianggap tahan panas harus mampu bertahan dan tidak terdekomposisi pada temperatur %&& oC. Contoh polimer yang tahan panas atau polimida polimida dengan temperatur temperatur dekomposisi dekomposisi '(' oC dan poli#p)fenilena$ dengan suhu dekomposisi **& oC. +erbeda dengan polimer aromatik yang tahan panas, sebagian polimer alifatik justru berubah "epat apabila dipanaskan. +eberapa polimer akan melunak jika dipanaskan dan akan mengeras apabila didinginkan. Polimer jenis ini dikenal sebagai polimer termoplas. ebaliknya, ada polimer yang tidak akan lunak bila dipanaskan. Polimer jenis ini disebut polimer termoset. 3. Degrada!l!tas
Polimer buatan #sintetis$ dapat diran"ang untuk tahan dan dapat menyerupai bahan – bahan gelas atau logam. Akan tetapi, polimer buatan tersebut dapat menimbulkan masalah karena bersifat tidak dapat terurai. Untuk menangani hal tersebut diperlukan pengolahan se"ara khusus dan juga biaya yang tidak ke"il. leh karena itu, diusahakan membuat polimer yang dapat terdegradasi sehingga tidak merusak lingkungan. +ahan polimer yang dapat terdegradasi banyak digunakan untuk bidang pertanian, farmasi dan kedokteran. Polimer – polimer dapat terurai dengan efek fotokimia, mikroorganisme, reaksi oksidasi, dan reaksi hidrolisis. Pada umumnya, polimer alam lebih mudah terurai dibanding polimer buatan. ". Kekr!stalan
Kekristalan menga"u pada sifat keteraturan susunan molekul dalam suatu -at. Ada kemungkinan bentuk kekristalan suatu polimer, yaitu amorf #tidak berbentuk$, semikristal, dan kristal. Pada umumnya, polimer memiliki bentuk amorf dan semikristal. /al ini disebabkan ukuran molekulnya yang sangat besar sehingga susunan molekulnya sangat tidak teratur. ifat kekristalan ini memengaruhi sifat termal dan sifat konduktivitas polimer. Polimer amorf lebih lunak dan lebih konduktif dibandingkan polimer yang berupa polimer kristal. #. K$ndukt!%!tas L!str!k
e"ara umum, polimer tergolong sebagai isolator #bahan isolasi$ yang baik. Akan tetapi, untuk kepentingan industri, polimer yang konduktif telah banyak dibuat. Polimer konduktif merupakan polimer – polimer yang memiliki konduktivitas listrik yang sebanding dengan konduktivitas logam – logam. alah satu "ontoh pemanfaatan polimer konduktif ialah pada penggunaan polielektrolit untuk bahan baterai padat. Polielektrolit merupakan polimer padatan yang terbentuk dari polimer. truktur suatu polielektrolit adalah amorf #tidak ada sisi kristal$. Contoh polielektrolit yaitu polifosfa-ona dan polietilenaoksia. Da&pak dar! p$l!&er 'plast!k(
Plastik dan bahan sintetis sejenisnya mudah terbakar, sehingga an"aman terjadinya kebakaran pun meningkat. Asap hasil pembakaran bahan plastik sangat berbahaya karena mengandung gas)gas bera"un seperti /C0 dan C. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas /Cl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang pekat dan gas) gas yang bersifat korosif.
Penanganan l!&ah plast!k
1.
!aur ulang
!aur ulang, ini merupan "ara yang paling ideal akan tetapi tidak mudah di jalankan. 2ahapan)tahapannya yaitu pengumpulan, pemisahan #sortir$, pelelehan dan pembentukan ulang. 2ahap yang paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan sebab kurangnya disiplin dan partisipasi masyarakat. 1.
3n"inerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik dilakukan dengan membakarnya dengan suhu tinggi #in"inerasi$. 4imbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. +eberapa pembangkit listrik membakar batu bara yang di"ampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru yaitu pen"emaran udara. 1.
Plastik biodegradable
ekitar separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. leh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio)atau fotodegradable. /al ini telah diupayakan dan mulai dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar -at tepung. ayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam, sedangkan polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di alam Barang-barang tersebut seperti plastik, merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah. 5olekul)molekul ke"il penyusun polimer disebut monomer. 6eaksi pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi Dua )en!s p$l!&er!sas!* 1. Polimerisasi adisi: polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi dari berbagai monomer Contoh polimer adisi7
8ang termasuk ke dalam polimer adisi adalah polistirena #karet ban$, polietena #plastik$, poliisoprena #karet alam$, politetraflouroetena #teflon$, PVC, dan poliprepilena #plastik$. 2. Polimerisasi kondensasi: polimer yang terbentuk karena monomer-monomer saling berikatan dengan melepaskan molekul kecil. Contoh7 pembentukan plastik stirofoam tersusun dari dua monomer berbeda yaitu urea dan metanal. !ua molekul metanal bergabung dengan satu molekul urea menjadi suatu molekul disebut dimer. !imer)dimer ini selanjutnya berpolimerisasi.
8ang termasuk ke dalam polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida, #melamin$, poliester #nilon$, teteron, dan protein. Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bah9a pada polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul ke"il seperti /: dan 0/, sedangkan pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.
Pengg$l$ngan p$l!&er
+erdasarkan asal p$l!&er* Polimer alam7 polimer yang tersedia se"ara alami di alam. Contoh7 karet alam #dari monomer)monomer :)metil) 1,)butadiena;isoprena$, selulosa #dari monomer)monomer glukosa$, protein #dari monomer)monomer asam amino$, amilum
Polimer sintetik7 polimer buatan hasil sintetis indukstri;pabrikan. Contoh7 nilon #dari asam adipat dengan heksametilena$, PVC #dari vinil klorida$, polietilena, poliester #dari diasil klorida dengan alkanadiol$ +erdasarkan )en!s &$n$&er* 1.
/omopolimer7 terbentuk dari monomer)monomer sejenis. Contoh7 polisterina, polipropilena, selulosa, PVC, teflon.
:.
Kopolimer7 terbentuk dari monomer)monomer yang tak sejenis. Contoh7 nilon **, tetoron, dakron, protein #dari berbagai ma"am asam amino$, !0A #dari pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat$, bakelit #dari fenol dan formaldehida$, melamin #dari urea dan formaldehida$
+erdasarkan penggunaan p$l!&er*
1.
erat7 polimer yang dimanfaatkan sebagai serat. 5isalnya7 untuk kain dan benang. Contoh7 poliester, nilon, dan dakron.
:.
Plastik7 polimer yang dimanfaatkan untuk plastik. Contoh7 bakelit, polietilena, PVC, polisterina, dan polipropilena.
+erdasarkan s!,atn-a terhadap panas*
1.
Polimer termoplas;termoplastis7 polimer yang melunak ketika dipanaskan dan dapat kembali ke bentuk semula. Contoh7 PVC, polietilena, polipropilena
:.
Polimer termosetting7 polimer yang tidak melunak ketika dipanaskan dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh7 melamin, selulosa