SEMINAR JURNAL EFEKTIVITAS AKUPRESUR TERHADAP DISMENOREA PRIMER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelm!k De!a"temen Mate"nitas Ke!anite"aan Klinik Ju"usan Ke!e"a#atan
DISUSUN OLEH$ A%ni A"istia F& Anita 'ulan Danang Rahma(ani Jita Olisa Nug"h A(i Ratih Kusumaning
JURUSAN JURUS AN ILMU KEPERA' KEPER A'A ATAN TAN FAKULTAS FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS UNI VERSITAS )RA'IJA )R A'IJA*A *A MALAN+ ,-./
)A) I PENDAHULUAN
.&. Lata" Lata" )elakang )elakang Kead Ke adaa aan n yan yang g ser sering ing dit ditak akuti uti ol oleh eh rem remaja aja pu putri tri pe perta rtama ma ka kalili ad adala alah h menst me nstrua ruasi si pe perta rtama ma,, ata atau u da dalam lam ba baha hasa sa me medis dis dis diseb ebut ut de denga ngan n menarche menarche.. Kejadian ini menandakan seorang remaja putri telah memasuki masa pubertas (Riyanto (Riy anto,, 200 2001). 1). Kej Kejadia adian n yan yang g pen penting ting dala dalam m pub puberta ertas s adal adalah ah pert pertumb umbuha uhan n bada ba dan n ya yang ng ce cepa pat, t, ti timb mbul ulny nya a ci ciri ri-c -cir irii ke kela lami min n se seku kund nder er,,
menarche,, dan menarche
perubahan psikis (astra!inata, 200"). eor e oran ang g re rema maja ja pu putr trii ya yang ng te tela lah h me mema masu suki ki ma masa sa pu pube bert rtas as ak akan an mengalamii siklus menstruasi tiap bulannya (Riyanto, 2001). iklus menstruasi ini mengalam akan menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen (#uni$ar, et al al.., 20 2001 01). ). %is %ismen menore orea a ata atau u ny nyeri eri ha haid id ya yang ng dir dirasa asaka kan n be bersi rsi&at &at su subje bjekti kti& & (iman (i manju junta ntak, k, 20 200" 0"). ). %is %ismen menore orea a ya yang ng ser serin ing g te terja rjadi di pa pada da rem remaja aja ad adala alah h disme di smeno norea rea pri prime mer. r. %i %isme smeno norea rea pri primer mer ad adala alah h sua suatu tu nye nyeri ri ha haid id ya yang ng tid tidak ak terdapatt hubung terdapa hubungan an dengan kelainan ginekologik (imanjuntak, 200"). Remaja putri akan lebih sering merasakan sakit akibat dismenorea primer karena siklus hormo ho rmonal nal ya yang ng dia dialam lamii be belum lum be begit gitu u sta stabil bil,, da dan n rem remaj aja a pu putri tri be belum lum ser sering ing mengalami kontraksi uterus seperti !anita de!asa muda (#uni$ar, et al., al., 2001). %ismenorea primer ini akan sangat mengganggu konsentrasi dan akti'itas para remaja putri (#uni$ar, et al., al., 2001). idak ada angka pasti mengenai jumlah penderita nyeri haid di ndonesia ndonesia (Riyanto, 2001). %i #akarta, dismenorea primer pada remaja masih sekitar "*,+ pada tahun 2001 (Riyanto, 2001). enelitian lain, di dunia dikatakan pre'alensi dismenorea primer masih mencapai angka 0 pada remaja putri yang akti& (/older, et al ., ., 200). anyak hal yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada dismenorea primer, prim er, misal misalnya nya pen penggu ggunaa naan n komp kompres res han hangat, gat, men mengkon gkonsums sumsii oba obat-ob t-obatan atan analgetik, olahraga teratur, akupuntur, dan mengkonsumsi produk-produk herbal yang telah dipercaya khasiatnya (mith, 200*). enelit enelitian ian terbaru terbaru ber&oku ber&okus s pada pada terapi terapi kompleme komplementer nter dan inter'en inter'ensi si alternati& untuk dysmenorrhea, termasuk penggunaan terapi relaksasi otot (Kim
)A) I PENDAHULUAN
.&. Lata" Lata" )elakang )elakang Kead Ke adaa aan n yan yang g ser sering ing dit ditak akuti uti ol oleh eh rem remaja aja pu putri tri pe perta rtama ma ka kalili ad adala alah h menst me nstrua ruasi si pe perta rtama ma,, ata atau u da dalam lam ba baha hasa sa me medis dis dis diseb ebut ut de denga ngan n menarche menarche.. Kejadian ini menandakan seorang remaja putri telah memasuki masa pubertas (Riyanto (Riy anto,, 200 2001). 1). Kej Kejadia adian n yan yang g pen penting ting dala dalam m pub puberta ertas s adal adalah ah pert pertumb umbuha uhan n bada ba dan n ya yang ng ce cepa pat, t, ti timb mbul ulny nya a ci ciri ri-c -cir irii ke kela lami min n se seku kund nder er,,
menarche,, dan menarche
perubahan psikis (astra!inata, 200"). eor e oran ang g re rema maja ja pu putr trii ya yang ng te tela lah h me mema masu suki ki ma masa sa pu pube bert rtas as ak akan an mengalamii siklus menstruasi tiap bulannya (Riyanto, 2001). iklus menstruasi ini mengalam akan menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen (#uni$ar, et al al.., 20 2001 01). ). %is %ismen menore orea a ata atau u ny nyeri eri ha haid id ya yang ng dir dirasa asaka kan n be bersi rsi&at &at su subje bjekti kti& & (iman (i manju junta ntak, k, 20 200" 0"). ). %is %ismen menore orea a ya yang ng ser serin ing g te terja rjadi di pa pada da rem remaja aja ad adala alah h disme di smeno norea rea pri prime mer. r. %i %isme smeno norea rea pri primer mer ad adala alah h sua suatu tu nye nyeri ri ha haid id ya yang ng tid tidak ak terdapatt hubung terdapa hubungan an dengan kelainan ginekologik (imanjuntak, 200"). Remaja putri akan lebih sering merasakan sakit akibat dismenorea primer karena siklus hormo ho rmonal nal ya yang ng dia dialam lamii be belum lum be begit gitu u sta stabil bil,, da dan n rem remaj aja a pu putri tri be belum lum ser sering ing mengalami kontraksi uterus seperti !anita de!asa muda (#uni$ar, et al., al., 2001). %ismenorea primer ini akan sangat mengganggu konsentrasi dan akti'itas para remaja putri (#uni$ar, et al., al., 2001). idak ada angka pasti mengenai jumlah penderita nyeri haid di ndonesia ndonesia (Riyanto, 2001). %i #akarta, dismenorea primer pada remaja masih sekitar "*,+ pada tahun 2001 (Riyanto, 2001). enelitian lain, di dunia dikatakan pre'alensi dismenorea primer masih mencapai angka 0 pada remaja putri yang akti& (/older, et al ., ., 200). anyak hal yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada dismenorea primer, prim er, misal misalnya nya pen penggu ggunaa naan n komp kompres res han hangat, gat, men mengkon gkonsums sumsii oba obat-ob t-obatan atan analgetik, olahraga teratur, akupuntur, dan mengkonsumsi produk-produk herbal yang telah dipercaya khasiatnya (mith, 200*). enelit enelitian ian terbaru terbaru ber&oku ber&okus s pada pada terapi terapi kompleme komplementer nter dan inter'en inter'ensi si alternati& untuk dysmenorrhea, termasuk penggunaan terapi relaksasi otot (Kim
et al., 1), terapi magnetik magnetik (ee, 1*), 1*), re&leksi re&leksi (aek, (aek, 1"), 1"), akupun akupunktur ktur tangan (/ong, 200+), terapi panas moibustion (Kim dan 3ho, 2001), aroma terapi (/an et al, 2000), akupunktur (/abek et al, 200*4 /elms, 1"54 6aciocia dan Kaptchuk, 1") dan akupresur (3hen dan 3hen, 20074 aylor et al, 2002). 8kupunktur 8kupunktur dan akupresur akupresur didasarkan didasarkan pada tradisional tradisional engobatan engobatan 3ina dan berba berbagi gi prinsi prinsip p utama utama membu membuka ka dan dan harmo harmonis nisasi asi sebu sebuah ah merid meridian ian yang yang terhalan terhalang g oleh oleh merangsa merangsang ng titik akupun akupunktur ktur sekitarny sekitarnya. a. tudi tudi eksperime eksperimental ntal tenta tentang ng akupre akupresu surr dan dan akup akupunk unktu turr memil memiliki iki e&ekti e&ekti'it 'itas as dalam dalam meng mengura urangi ngi ketidaknyamanan melalui e&ek sedati& dan analgesic. anyak penelitian telah menunjukkan bah!a akupunktur e&ekti& untuk menghilangkan rasa sakit secara umum (Kim et al, 1*4.. Kotani et al, 2001) dan akupunktur situs tertentu seperti an 9in #iao (:) titik telah dilaporkan untuk mengurangi mengurangi dysmenorrhea (a et al, 174. ;han, 10). 8cupoint : adalah persimpangan titik hati, limpa, dan ginjal ginjal meridian meridian,, dan berdasa berdasarkan rkan prinsip-p prinsip-prinsi rinsip p pengob pengobatan atan tradisio tradisional nal 3ina diusulkan untuk memperkuat limpa, mengatasi dan menghilangkan menghilangkan kelembaban, dan mengembalikan keseimbangan 9in dan darah, hati, dan ginjal (Kim et al, 1 14.. 4.. ian ian et al, 2000 2000). ). itik itik akupu akupunkt nktur ur ini umumn umumnya ya digun digunak akan an untuk untuk reproduksi kondisi pada !anita seperti dysmenorrhea dan tenaga stimulasi dan pereda nyeri (6aciocia dan Kaptchuk, 1"4
elama menstruasi, terjadi peningkatan tekanan intrauterine dan aliran darah ke rahim umumnya menurun dan mungkin berhubungan dengan iskemia arteri rahim dan dysmenorrhea (%mitro'ic, 2000). perubahan suhu sebagai indikasi dari jumlah aliran darah ke rahim dapat menjadi metode objekti& untuk menentukan apakah ada penurunan dysmenorrhea. enelilitian menunjukkan bah!a temperatur perut antara perempuan dengan dysmenorrhea lebih rendah daripada !anita tanpa dysmenorrhea (Kim et al., 2001). erdasarkan temuan ini, mengukur suhu kulit pada titik tertentu, pengobatan responsi'e di daerah perut seperti =ugu (3>2) atau ;hong!an (3>12) acupoints (3hoi dan ee, 114 8hn, 11), mungkin merupakan metode obyekti& dan berlaku untuk mengukur perubahan aliran darah di dysmenorrhea. =ugu (3>2) acupoint adalah titik pengobatan responsi& dalam dengan kemaluan supra daerah di mana hati dan meridian konsepsi kapal (3>) berpotongan, dan terkait dengan uterus sebagai organ target (8hn, 11). ;hong!an (3>12) adalah acupoint terletak di tengah perut pada tingkat pilorus, antara surya pleksus dan cincin pusar (Kim, %?, 1) digunakan sebagai kurati& point untuk penyakit perut seperti akut dan kronis gastritis (8hn, 11). etelah suhu tubuh meningkat, otot-otot rileks untuk me!ujudkan peningkatan aliran darah ke pembuluh darah dan berlaku, dapat mengurangi rasa sakit. 6engidenti&ikasi apakah akupresur di : akan meningkatkan suhu kulit di 3>2 da @atau 8cupoints 3>12 dibandingkan dengan pengobatan plasebo dapat memberikan bukti ilmiah penting untuk menjelaskan mekanisme tindakan yang terlibat dalam akupunktur atau akupresur sebagai sarana untuk meredakan dysmenorrhea. Aleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengin&ormasikan kemajuan teknologi dan ilmu yang sedang berkembang, yaitu mengatasi nyeri pada !anita yang mengalami disminorea tanpa pengaruh obat-obatan terlebih dahulu, lebih aman, tanpa biaya dan dapat dilakukan mandiri. erdasarkan hal tersebut, dapat diusulkan menjadi salah satu teknik penatalaksanaan nyeri yang bisa dilakukan dalam pera!at pada pasien sesuai klasi&ikasinya di BKC68 %8B 6alang. .&, Tu0uan (a"i !enelitian ujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidenti&ikasi e&ek dari : akupresur pada dismenore pada tenaga kesehatan. edangkan tujuan khususnya adalahD
a. Bntuk mengeidenti&ikasi apakah ada perbedaan dalam tingkat keparahan dismenore antara yang menerima : akupresur dan " akupresur b. Bntuk mengetahui apakah akuprrsur di titik : dan " dapat mengurangi gejala sistemik dismenore primer c. 6engetahui cara penatalaksanaan nyeri disminorea dengan accupresure .&1 Man%aat enelitian dalam jurnal ini diharapkan dapat memberikan in&ormasi kepada institusi (uskesmas %au Kabupaten 6alang) bah!a teknik akrupressure mampu menurunkan nyeri dysmennorhea
)A) II TINJAUAN PUSTAKA
,&. Menst"uasi
6enstruasi termasuk dalam siklus bulanan normal pada !anita. ebelum &ase menstruasi terdapat &ase-&ase lainnya. iklus bulanan !anita, secara &isiologis harus mele!ati * &ase. Ease-&ase tersebut antara lainD a. Ease proli&erasi Ease ini terjadi sebelum o'ulasi dan bertujuan untuk mempertebal endometrium. engaruh estrogen yang disekresi oleh o'arium, mengakibatkan sel-sel stroma dan sel-sel epitel berproli&erasi dengan cepat sehingga sel stroma bertambah banyak dan akan ditemui banyak pembuluh darah di dalamnya, kelenjar juga bertambah banyak (
kelenjar
makin
berkelok-kelok,
suplai
darah
ke
dalam
endometrium juga bertambah (
akan
merangsang
kontraksi
uterus
yang
menyebabkan
dikeluarkannya semua isi uterus. (
,&, Dismen"ea A& De%inisi %ismenorea adalah nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara
hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (imanjuntak, 200"). %e&inisi lain dikatakan, dismenorea adalah suatu keadaan aliran siklus menstruasi yang sulit atau menstruasi yang nyeri (3alis, et al., 200).
)& Pat%isilgi ampai saat ini pato&isiologi terjadinya dismenorea masih belum jelas karena banyak &aktor yang menjadi penyebabnya (#uni$ar, et al ., 2001). Famun saat ini yang paling dipercaya dalam meningkatkan rasa nyeri pada dismenorea primer adalah prostaglandin dan leukotrien (/arel, 200:). ada dasarnya dismenorea primer memang berhubungan dengan prostaglandin endometrial dan leukotrien. etelah terjadi proses o'ulasi sebagai respons peningkatan produksi progesteron (
beberapa
penyakit
yang
berhubungan
dalam
hal
reproduksi
!anita.
%ismenorea sekunder sering terjadi akibat &ibrosis uterus, endometriosis, adenomiosis, dan penyakit tulang panggul (pel'is) lainnya (/illard, 200:).
2& Klasi%ikasi 6enurut kepentingan klinis, dismenorea terbagi menjadi dua macam, yaituD (imanjuntak, 200") 1) %ismenorea rimer 6erupakan bentuk nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alatalat genital yang nyata (/older, et al., 200). %ismenorea primer terjadi beberapa !aktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya
berjenis
anou'ulatoar
yang
disertai
dengan
rasa
nyeri
(imanjuntak, 200"). Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, !alaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung dalam beberapa hari (imanjuntak, 200"). Rasa nyeri ini bisa menjalar ke punggung ba!ah akibat penerusan nyeri melalui sara& spinal (/illard, 200:). 2) %ismenorea skunder 6erupakan
bentuk
nyeri
haid
akibat
penyakit
tertentu
yang
behubungan dengan alat reproduksi !anita (imanjuntak, 200"). Rasa nyeri yang dirasakan hampir sama dengan dismenorea primer juga (/illard, 200:).
D& De"a0at Dismen"ea %ismenorea dapat dibagi menjadi 7 tingkatan menurut keparahannya, yaituD (Riyanto, 2001) 1) %erajat 0 D tanpa rasa nyeri dan akti'itas sehari-hari tidak terpengaruh. 2) %erajat 1 D nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri seperti parasetamol,
antalgin,
ponstan,
namun
akti'itas
sehari-hari
jarang
terpengaruh. *) %erajat 2 D nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri tetapi mengganggu akti'itas sehari-hari.
7) %erajat * D nyeri sangat berat dan tidak berkurang !alaupun telah memakan obat dan tidak mampu bekerja. Kasus ini harus diatasi segera dengan berobat ke dokter.
E& Etilgi (an +e0ala 1) %ismenorea rimer anyak teori yang telah dikemukakan untuk menjelaskan penyebabpenyebab dismenorea primer tetapi sampai saat ini pato&isiologinya masih belum jelas dimengerti. enyebab yang saat ini dipakai untuk menjelaskan dismenorea primer, yaituD (imanjuntak, 200") a) Eaktor keji!aan ada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea (imanjuntak, 200"). b) Eaktor konstitusi Eaktor ini maksudnya adalah &aktor yang menurunkan ketahanan tubuh terhadap rasa nyeri (imanjuntak, 200"). Eaktor-&aktor yang termasuk dalam hal ini adalah anemia, penyakit menahun, dan sebagainya. c) Eaktor obstruksi kanalis ser'ikalis eori stenosis@obstruksi kanalis ser'ikalis adalah teori yang paling tua untuk menjelaskan proses terjadinya dismenorea (imanjuntak, 200"). ada !anita dengan uterus hiperante&leksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis ser'ikalis, akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai &aktor yang penting sebagai penyebab dismenorea (imanjuntak, 200"). d) Eaktor endokrin %ismenorea primer merupakan akibat dari kontraksi uterus yang berlebihan. Eaktor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas otot usus (imanjuntak, 200"). /al yang paling utama yang menyebabkan dismenorea primer hubungannya dengan &aktor endokrin adalah hormon estrogen, progesteron, dan prostaglandin. aat 1 hari menjelang o'ulasi, hormon estrogen akan turun, diikuti kenaikan hormon progesteron (
otot polos uterus. #ika jumlah < yang dihasilkan berlebihan dan dilepaskan ke dalam sirkulasi atau peredaran darah, maka selain dismenorea, akan dijumpai pula gejala-gejala umum, seperti diare, nausea, muntah, dan flushing (imanjuntak, 200"). e) Eaktor alergi eori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara dismenorea dengan urtikaria, migraine, atau asma bronkhiale (imanjuntak, 200"). 2) %ismenorea ekunder %ismenorea
sekunder
disebabkan
oleh
kondisi
patologik
yang
teridenti&ikasi atau kondisi iatrogenik di uterus, tuba, o'arium, atau pada peritoneum pel'is. Fyeri ini umumnya terasa saat proses-proses patologik tersebut mengubah tekanan di dalam atau di sekitar pel'is, mengubah atau membatasi aliran darah, atau menyebabkan iritasi di peritoneum pel'is (mith, 200*). enyebab dari dismenorea sekunder bisa dibagi menjadi 2 macam secara garis besar, yaitu (mith, 200*)D a) enyebab ntrauterin (1) 8denomiosis 6erupakan suatu keadaan patologis yang ditandai dengan adanya in'asi jinak endometrium ke komponen otot uterus (miometrium), sering juga terdapat pertumbuhan berlebihan dari komponen otot (mith, 200*). %idapatkan penebalan dinding uterus, dengan dinding posterior biasanya lebih tebal. Bterus umumnya berbentuk simetrik dengan konsistensi padat (rabo!o, 200"). (2) 6ioma enyakit ini sering terjadi pada !anita usia 70 tahun ke atas, kira-kira sebanyak *0 (mith, 200*). enyakit ini merupakan suatu tumor yang bisa terjadi di uterus, ser'iks, ataupun ligamen. /al yang membuat dismenorea pada penyakit ini adalah oleh karena distorsi pada uterus dan ka'itas uteri (mith, 200*). (*) olip endometrium olip adalah suatu bentuk tumor jinak yang patogenesis utamanya dipegang oleh estrogen yang berakibat timbulnya tumor &ibromatosa baik
pada permukaan atau pada tempat lain (#oedosepoetro dan utoto, 200"). olip terbagi menjadi * macam, yaitu polip endometrium, adenomaadeno&ibroma, dan mioma submukosum (#oedosepoetro dan utoto, 200").
(7) Intrauterine Contraceptive Devices (B%) Kontrasepsi intrauterin merupakan penyebab iatrogenik dismenorea sekunder yang paling banyak (mith, 200*). /al ini diakibatkan oleh adanya keberadaan benda asing di dalam uterus sehingga saat kontraksi uterus akan timbul rasa nyeri (mith, 200*). (+) n&eksi erdapatnya in&eksi akti& biasanya akan terdeteksi sebagai &ase akut (mith, 200*). n&eksi akan menyebabkan rasa nyeri pada !aktu menstruasi, buang air besar, atau saat akti'itas berat (mith, 200*). (:) enyaki-penyakit jinak pada 'agina dan ser'iks enyakit jinak yang termasuk dalam bagian ini adalah stenosis ser'iks dan lesi-lesi jinak pada 'agina dan ser'iks (mith, 200*). Famun, penyakit jinak tersebut tidak sering meyebabkan dismenorea sekunder. b) enyebab Ckstrauterin (1) Cndometriosis Cndometriosis adalah suatu keadaan di mana jaringan endometrium yang masih ber&ungsi terdapat di luar ka'um uteri dan miometrium (rabo!o, 200"). #aringan ini terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma. #aringan patologis ini bisa terdapat di tuba uterina dan rongga pel'is (mith, 200*). (2) umor #aringan tumor yang menyebabkan dismenorea sekunder bisa bersi&at benigna atau maligna. truktur dari tumor tidak hanya &ibroid tetapi juga struktur lain memungkinkan untuk terjadinya dismenorea sekunder. #aringan tumor di ekstrauterin bisa terdapat di o'arium, tuba uterina, dan 'agina (mith, 200*). (*) n&lamasi n&lamasi kronik bisa menjadi penyebab terjadinya nyeri pel'is kronik dan dismenorea sekunder (mith, 200*). ada penderita akan ditemukan
ri!ayat penyakit dahulu berupa proses penyakit kronik, misalnya tuberkulosis (mith, 200*). (7) 8desi 8desi merupakan suatu proses yang timbul akibat proses in&lamasi lama atau inter'ensi bedah yang akan berakibat pada nyeri pel'is dan dismenorea sekuder (mith, 200*). (+) sikogenik enyebab ini sangatlah jarang ditemui untuk dismenorea sekunder. /al ini dikarenakan psikis lebih berperan dalam dismenorea primer daripada dismenorea sekunder (mith, 200*). (:) indroma kongesti& pel'is indroma ini merupakan gabungan dari gejala nyeri pel'is kronik dan keluhan dismenorea berulang yang mana tidak ada temuan klinik yang berarti pada pemeriksaan. (mith, 200*). erbandingan gejala antara dismenorea primer dan dismenorea sekunder, secara ringkas terdapat dalam tabel berikut ini.
abel perbandingan gejala dismenorea primer dengan dismenorea skunder %ismenorea rimer (a) Bsia lebih muda
%ismenorea kunder (a) Bsia lebih tua
(b) imbul setelah terjadinya siklus haid
(b) 3enderung timbul setelah 2 tahun
yang teratur
siklus haid teratur
(c) ering pada nulipara
(c) idak berhubungan dengan paritas (d) Fyeri sering terasa terus-menerus
(d) Fyeri sering terasa sebagai kejang
dan tumpul
uterus dan spastik
(e)
(e) Fyeri timbul mendahului haid dan
meningkat bersamaan dengan keluarnya
meningkat pada hari pertama atau kedua
darah
haid
(&) erhubungan dengan kelainan pel'ik
(&) idak dijumpai keadaan patologik
(g) idak berhubungan dengan adanya
pel'ik
o'ulasi
(g) /anya terjadi pada siklus haid yang
(h)
Fyeri
dimulai
eringkali
saat
memerlukan
haid
dan
tindakan
o'ulatorik
operati&
(h) ering memberikan respons terhadap pengobatan medikamentosa
(i)
erdapat
(i) emeriksaan pel'ik normal
pemeriksaan
kelainan
pel'ik
(j) ering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala
F& Fakt" Risik erdapat banyak hal yang menjadi &aktor risiko dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Eaktor-&aktor tersebut antara lainD 1) Eaktor risiko dismenorea primer erikut adalah beberapa &aktor risiko dari dismenorea primer menurut Erench (200+)D a) Bsia kurang dari 20 tahun b) Bsaha untuk mengurangi berat badan c) %epresi atau ansietas d) Kekacauan dalam menjalin hubungan sosial e) 6enstruasi berat &) Fuliparitas g) 6erokok h) Ri!ayat keluarga positi& pernah menderita juga i) ama periode menstruasi panjang
2) Eaktor risiko dismenorea sekunder erikut adalah beberapa &aktor risiko dari dismenorea sekunder menurut 3alis, et al. (200) D a) Cndometriosis b) enyakit in&lamasi pel'is ( pelvic inflammatory disease), terutama akibat penyakit menular seksual c) Kista o'arium
pada
d) Eibroid atau polip uterus
+& Penatalaksanaan 1) %ismenorea rimer a) 6odi&ikasi periode iklus ano'ulatoar lebih sedikit menyebabkan dismenorea primer. 6aka dari itu dengan teori tersebut, dismenorea primer dapat diberi manajemen untuk mengatur siklus o'ulasi sehingga tidak menyebabkan rasa nyeri (mith, 200*). elaksanaan manajemen ini biasanya menggunakan agen kontrasepsi oral yang akan menyebabkan endometrium menjadi lebih atro&ik dan lebih sedikit melepaskan prostaglandin (mith, 200*). C&ek yang ditimbulkan berkaitan dengan siklus menstruasi adalah periode menstruasi menjadi lebih ringan, lebih pendek, dan lebih sedikit ketegangan uterus yang timbul. b) 6odi&ikasi nyeri Fyeri
bisa
dikurangi
dengan
menggunakan
analgetika
dan
antiprostaglandin (#uni$ar, et al , 2001). 8nalgetika digunakan berdasarkan nyeri yang ditimbulkan, yaituD (#uni$ar, et al., 2001) (1) Fyeri ringanD aspirin, asetamino&en, propoksi&en (2) Fyeri beratD prometasin, oksikodon, butalbital 8ntiprostaglandin bisa diberikan juga untuk mengurangi rasa nyeri, di samping pemberian analgetika. Abat-obat yang termasuk antiprostaglandin yang sering digunakan saat dismenorea primer tertera dalam tabel berikut ini.
Ta3el ,&,& Abat-Abat 8ntiprostaglandin dalam 6anajemen %ismenorea rimer #enis Abat (1) 8spirin
%osis (mg) :+0
Erekuensi (kali@hari) 7-:
(2) ndometasin
2+
*-7
(*) Eenilbuta$on
100
7
(7) bupro&en
700-:00
*
(+) Faproksen
2+0
2
(:) 8sam me&enamat
2+0
7
(5) 8sam meklo&enamat
+0-100
*
c) sikoterapi erapi ini ditujukan kepada sisi psikologis penderita. emberian pengetahuan bah!a dismenorea yang dialami adalah suatu hal yang biasa dan tidak akan berkelanjutan setelah siklus menstruasi selesai, merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam psikoterapi sehingga sisi psikis pasien dipengaruhi (/udson, 2002). d) encegahan nyeri 6anajemen ini bertujuan untuk mengurangi akti'itas uterus saat menjelang siklus menstruasi. Abat-obatan yang biasa digunakan untuk mengurangi akti'itas uterus tersebut antara lain antagonis kalsium, agen spasmolitik, dan antiprostaglandin (mith, 200*). e) Eito&armaka enggunaan obat-obatan herbal untuk pengurang rasa nyeri atau sebagai analgetika sudah sangat &amiliar di masyarakat ndonesia. 8kar kunyit dan buah asam ja!a sering digunakan sebagai penghilang rasa nyeri saat siklus menstruasi datang (3hattopadhyay, et al . , 2007). /al ini didasarkan terutama pada penggunaan kunyit sebagai antiin&lamasi (/atcher, et al., 200"). &) CF (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation ) enggunaan CF masih kurang populer di ndonesia untuk mengurangi rasa nyeri pada dismenorea primer. 6anajemen CF bekerja dengan jalan memblok stimulus nyeri sara& e&eren sehingga bisa menekan rasa nyeri yang ditimbulkan saat dismenorea (/illard, 200:). 2) %ismenorea ekunder engobatan pada dismenorea sekunder yang paling utama adalah dengan mencari penyebab utamanya (#uni$ar, et al., 2001). Famun, diperlukan juga obat-obatan sebagai terapi simtomatik, misalnya analgetika.
,&1 Ak"u!essu"
A& Penge"tian Ak"u!esu"
8kupresur adalah salah satu terapi komplementer yang secara legal tercantum dalam permenkes R nomer 110@6enkes@er@2005 ( ;ahra!ani, 2010). 8kupresur merupakan salah satu bentuk lain dari akupuntur. %imana akupuntur menggunakan jarum yang ditusukkan pada titik meridian tubuh, sedangkan akupresur hanya menggunakan tekanan dengan alat ataupun jari tangan. erapi ini sudah cukup lama berkembang di ndonesia sejak :0 tahun yang lalu. ada tahun 15+ mulai muncul asosiasi akupunturis ndonesia. enaga kesehatan yang diperlukan dalam terapi akupuntur dapat berupa tenaga medis maupun paramedis yang telah mendapat serti&ikasi ( aputra, 2012). )& Pe"3e(aan Aku!"esu" (an Aku!untu" 8kupunktur H 8kupresur menggunakan titik-titik tekanan dan meridian yang sama, tetapi 8kupunktur menggunakan jarum, sedangkan 8kupresur menggunakan tekanan lembut dan kuat jari.
Ketika titik-titik
akupresur
dirangsang, mereka melepaskan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan energi kekuatan hidup tubuh untuk membantu penyembuhan. erapi akupresur dapat digunakan untuk meredakan nyeri, memperkuat sistem reproduksi seksual, detoksi&ikasi tubuh untuk kesehatan dan kecantikan.
2& Ti!e Aku!"esu" 8kupresur dibagi menjadi empat tipe yaitu hiatsu, #in hin, %o-in, dan ui-na. •
•
hiatsu hi (jan) , atsu (tekanan) adalah serangkaian penekanan menggunakan jari secara berirama ke seluruh bagian tubuh sepanjang meridian energy. #in hin uatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik akupuntur pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih serta ditekan selama 1-+
•
menit. %o-in
uatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian, •
mencakup gerakan, peregangan dan latihan perna&asan. ui-na >ersi china untuk pijat yang merangsang titik akupresur
dengan
menggunakan berbagai ragam gerakan tangan ( /adibroto H 8lam, 200:). D& Te"i Ke"0a Aku!"esu" 6enurut prinsip-prinsip 36, Ii mengalir melalui tubuh melalui 17 meridian utama atau saluran. Bntuk memperkuat aliran Ii, atau menghapus penyumbatan dalam meridian, acupuncturist menyisipkan sejumlah kecil, steril, jarum &leksibel tepat di ba!ah kulit pada titik-titik tertentu tertentu (disebut acupoints) di sepanjang saluran. 8da 7-+00 acupoints bernama sepanjang meridian, beberapa di antaranya berhubungan dengan organ tertentu atau sistem organ. #ika 8nda menderita mual, misalnya, jarum mungkin dimasukkan ke titik akupuntur di pergelangan tangan 8nda, sementara masalah penglihatan mungkin diobati dengan jarum di kaki. (ear 8dditional, kulit kepala, dan titik tangan juga sering digunakan oleh beberapa praktisi.) raktisi 8kupunktur percaya bah!a terapi merangsang sistem internal regulasi tubuh dan memelihara respon penyembuhan alami. ebuah sistem yang dikenal sebagai 'arian dua titik akupresur mencoba untuk memotong penyumbatan aliran penting dengan menggunakan satu acupoint untuk membuat suatu hubungan dengan salah satu meridian yang dijaminkan, dan kemudian menggunakan salah satu acupoint tambahan untuk merangsang atau mengurangi aliran di sekitar obstruksi.
E& Man%aat 8plikasi dari 6enggunakan akupresur termasuk menghilangkan rasa sakit, energi menyeimbangkan tubuh, dan menjaga kesehatan yang baik. entuhan penyembuhan akupresur ini mengurangi ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi, serta memungkinkan relaksasi yang mendalam. %engan melepaskan stres, erapi 8kupresur memperkuat ketahanan terhadap penyakit dan meningkatkan kesehatan. 8nda dapat belajar aplikasi pera!atan diri dan &ormula titik tekanan untuk kondisi tertentu, seperti kelelahan kronis, &ibromyalgia, nyeri otot kronis, stres mental, pemulihan kecanduan, gangguan belajar, trauma, ketidakseimbangan emosional dan lainnya.
F& Aku!"esu"e !in 4ang 3iasa (igunakan untuk sel%5t"eatment eori-teori dan protokol pengobatan untuk akupunktur bisa dibilang cukup teknis, kompleks, dan luar biasa bagi mereka yang mencari untuk meman&aatkan akupresur sebagai bentuk sel&-treatment. %alam akupunktur, pengobatan yang tepat membutuhkan diagnosis yang tepat dengan akupunktur, yang mungkin melibatkan mencari di lidah, memeriksa denyut nadi, meraba titik tertentu dan daerah, dan mengajukan pertanyaan untuk sampai pada suatu diagnosis yang tepat. %an pemilihan titik akupunktur adalah seni yang kompleks dan ilmu yang membutuhkan para praktisi beberapa tahun untuk merasa nyaman dengan akupuntur. eberapa titik yang biasa digunakan adalah sebagai berikutD •
6eridian ung
•
3onsepsion >essel 6eridian
•
•
•
ericardium meridian
•
/eart 6eridian
•
mall intestine
•
arge ntestine
•
tomach 6eridian
•
pleen 6eridian
•
i'er 6eridian
•
Kidney 6eridian
+& Aku!"esu" Untuk Me"e(akan N4e"i 8kupresur poin (juga disebut poin kuat) adalah tempat pada kulit yang sangat sensiti& terhadap impuls bioelektrik dalam tubuh dan melakukan impuls tersebut dengan mudah. 6erangsang titik-titik dengan tekanan, jarum, atau panas memicu pelepasan endor&in, yang merupakan $at kimia sara& yang mengurangi rasa sakit. 8kibatnya, rasa sakit akan terblokir dan aliran darah dan oksigen ke daerah yang terkena meningkat. /al ini menyebabkan otot-otot untuk beristirahat dan meningkatkan penyembuhan. Karena akupresur menghambat sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak melalui stimulasi, cukup menyakitkan namun lembut, telah digambarkan sebagai penutupan JgerbangJ dari sistem sinyal nyeri, mencegah sensasi yang menyakitkan yang mele!ati sumsum tulang belakang ke otak. elain
menghilangkan
rasa
sakit,
akupresur
dapat
membantu
menyeimbangkan tubuh dengan menghilangkan ketegangan dan tekanan yang tidak ber&ungsi lancar dan yang menghambat sistem kekebalan tubuh. 8kupresur memungkinkan tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan mela!an penyakit. Ketegangan cenderung berkonsentrasi di sekitar titik-titik akupresur serat. Ketika otot secara kronis tegang atau kejang,serat otot karena sekresi kontrak asam laktat yang disebabkan oleh kelelahan, trauma, stres, ketidakseimbangan kimia, atau sirkulasi yang buruk. 6isalnya, ketika 8nda berada di ba!ah banyak stres 8nda mungkin menemukan 8nda memiliki lebih kesulitan bernapas.
itik-titik
akupresur
tertentu meredakan
ketegangan dada dan
memungkinkan 8nda untuk bernapas dalam-dalam. ebagai titik ditekan, hasil
ketegangan otot dengan tekanan jari, memungkinkan serat memanjang dan rileks, darah mengalir secara bebas,
dan racun akan dilepaskan dan dihilangkan.
eningkatan sirkulasi juga memba!a lebih banyak oksigen dan nutrisi lainnya ke daerah yang terkena. /al ini meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit , lagi sehat, hidup lebih penting. Ketika energi darah dan bioelectrical beredar benar, kita memiliki rasa keharmonisan. kesehatan, dan kesejahteraan.
,&6& Aku!int SP 78 2V ,8 2V ., A& SP 7 9S!leen 7: Fama 3inaD anyinjiao (terjemahan bahasa nggrisD iga ersimpangan 9in) okasiD ada aspek medial tungkai ba!ah, * cun di atas maleolus medial,
pada perbatasan
posterior dari aspek medial tibia. Bmumnya ditemukan sepanjang
dengan menggeser bagian
dalam
jari 8nda
tibia
naik
di dari
pergelangan kaki lebar sekitar 7 jari dan menekan mana yang paling sakit. Klasi&ikasiD 6elintasi titik 6eridian impa,
)& 2V , 92nse!sin Vessel ,: 3ina FamaD =ugu (terjemahan ahasa nggrisD ulang melengkung) okasiD ada baris median anterior dari perut bagian ba!ah, pada titik tengah dari batas atas sim&isis pubis.
Klasi&ikasiD 6elintasi titik >essel Ren dan 6eridian /ati indikasiD
%isuria,
enuresis,
permatorrhea,
impotensi, /aid tidak teratur, leukorrhea EungsiD 6engatur #iao a!ah, toni&ies para
anas,
menyelesaikan
Kelembaban, mengatur menstruasi.
2& 2V ., 92nse!sin Vessel .,: 3ina FamaD ;hong!an (Cnglish translationD engah epigastrium) okasiD ada baris median anterior dari perut bagian atas, 7,0 cun di atas umbilikus. Klasi&ikasiD agian %epan6u titik erut Kon'ergen itik Eu-Argan 6elintasi titik >essel Ren dan Bsus Kecil, an #iao dan 6eridian erut indikasiD Fyeri
epigastrium,
regurgitasi
asam,
muntah, %istensi
cegukan,
perut,
diare,
dyspepsia, atuk berdahak, &lek berlebihan, penyakit kuning, insomnia EungsiD 6emperkuat dan menyelaraskan impa dan ambung, Kelembaban, mengurangi rasa sakit. .
mengatasi
)A) III PEM)AHASAN
STUD* OVERVIE' JOURNAL •
#udul #urnal
D
he e&&ects o& acupressure on se'erity o& primary dysmenorrhea •
•
engarang D 2012
•
1&.
nternational enelitian
D Kuantitati&
Lata" )elakang Dalam Ju"nal %ismenore merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami oleh
!anita usia subur. ujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dampak dari akupresur di anyinjiao (:) titik dan %iji (") yang menunjukkan
pada
keparahan nyeri dismenore primer . ahan dan metodeD %alam uji klinis 3rosso'er, +0 perempuan berusia 1"-*0 tahun yang memenuhi kriteria penelitian dan berada di ba!ah tempat pelayanan kesehatan arpole$ahab. ubyek diacak dibagi menjadi dua kelompok dan die'aluasi selama tiga siklus menstruasi. Kami menge'aluasi keparahan nyeri dengan menggunakan skala nyeri 6c
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signi&ikan kecuali untuk keparahan kelelahan, yang berkurang secara signi&ikan dengan titik : dibandingkan dengan titik " ( L 0,007). KesimpulanD 8kupresur di titik : dan " dapat mengurangi keparahan nyeri dismenore sampai 2 jam setelah aplikasi, dan titik-titik ini dapat digunakan untuk meringankan keparahan gejala sistemik yang menyertai dismenore. 1&,
Met(e Penelitian
1&,&.
Desain !enelitian
enelitian ini merupakan uji klinis crosso'er.
1&,&,
Sam!le (an P!ulasi
Kriteria inklusi penelitian ini adalah •
enaga kesehatan perempuan yang berusia 1"-*0 tahun yang bekerja di ba!ah kepengurusan /ealth 3enter arpole$ahab
•
?anita dengan tingkat pendidikan minimal 68
•
?anita yang menderita dismenorea sangat parah
•
?anita dengan siklus menstruasi 21-*+ hari
•
?anita yang tidak terdiagnosa penyakit kronis
•
?anita yang tidak menyebutkan gejala seperti gatal, terbakar, atau keluar cairan abnormal
•
?anita yang tidak memiliki ri!ayat radang panggul, kista o'arium
•
idak menggunakan pil kontrasepsi oral,
•
idak merokok
ample penelitian #umlah akhir dari sample penelitian ini adalah +0 peserta
8lur enelitian
Assessed for eligibility
Randomized Did not meet inclusion criteria (n=74) Declined to participate
Allocated to group A
#irst mont$% initial test
econd monthD Recei'ed acupressure at SP6 (n L 2+)
hird monthD Recei'ed acupressure at SP8 (n L 21)
2- ost to &ollo!-up 1- %eclined to participate 1- 6arriage
Allocated to group "
#irst mont$% initial test
econd monthD Recei'ed acupressure at SP8 (n L 2+)
hird monthD Recei'ed acupressure at SP6 (n L 21)
2- ost to &ollo!-up 1- >aginal discharge 1- Easting
8naly$ed (n L 21) 8naly$ed (n L 21)
1&1
P"se(u" etelah peserta dibagi antara kelompok 8 dan , kemudian akan diajarkan teknik akupresur oleh peneliti. eserta diminta menunjukkan lokasi yang benar, baik titik : atau " serta menerapkan tekanan. %engan demikian, segera setelah nyeri dirasakan, setiap peserta diperintahkan untuk menekan titik tertentu dengan ibu jarinya searah jarum jam melingkar selama + menit, kemudian tekan titik kaki lainnya selama + menit, kali ini dilakukan secara berla!anan dan kemudian ulangi seluruh prosedur hingga total 20 menit4 dua periode dari + menit dilakukan pada setiap kaki. etelah menerapkan akupresur, peserta dii$inkan untuk menggunakan pengobatan kon'ensional tambahan yang diperlukan. rosedur ini diterapkan sekali per hari selama * hari pertama menstruasi. denti&ikasi titik di'alidasi dengan peneliti yang diajarkan oleh spesialis akupresur
selama lebih dari enam sesi selama 1 bulan. eserta
menyelesaikan
kuesioner
standar
yang
termasuk
karakteristik
sosiodemogra&i dan in&ormasi mengenai keparahan dismenore, gejala sistemik, dan masalah lain yang berkaitan dengan a!al menstruasi dan * hari siklus menstruasi pertama. 6etode yang digunakan adalah skala 6c
(gejala ada hanya sedikit dan tidak mengganggu rutinitas kegiatan) 2 (gejala ada cukup dan mengganggu
kegiatan rutin namun tidak
melemahkan) * (gejala ada berat dan benar-benar melemahkan).
6elalui * bulan masa tindak lanjut, pada siklus menstruasi pertama sebagai penilaian a!al, in&ormasi tentang keparahan dismenore dan gejala sistemik diperoleh dari kedua kelompok. ada siklus menstruasi kedua, kelompok 8 akupresur diterapkan di : dan kelompok pada titik ". ada siklus menstruasi ketiga, ebuah kelompok diterapkan akupresur di " dan kelompok pada titik :. 'aliditas dan reliabilitas mereka ditentukan oleh uji 'aliditas dan uji tes masing-masing. ara peserta diminta untuk
menyelesaikan
kuesioner
sekali
per
hari.
emua
kuesioner
dikumpulkan oleh peneliti di akhir setiap bulan.
1&6 Hasil emuan dalam penelitian ini menunjukkan bah!a 5*,* dari peserta berusia antara 1" dan 22 tahun, usia rata-rata mereka adalah 21,17 (M 2."") tahun, 51,7 memiliki ija$ah sekolah tinggi, dan 2",: pendidikan uni'ersitas. eserta, 2,7 dismenorea ringan, +,+ sedang, dan *",1 dismenorea yang berat. idak ada perbedaan yang signi&ikan antara kedua kelompok tentang keparahan periode menstruasi, usia, dan pendidikan. abel 1 menunjukkan (standar de'iasi N%O) keparahan nyeri pada kelompok menggunakan titik : adalah :.+: (M 1,0+) sebelum akupresur, yang berkurang menjadi +,: (M 1,17) segera setelah akupresur, +,20 (M 1,2+) *0 menit setelah akupresur, 7.20 (M 1,71) 1 jam setelah akupresur, dan 2," (M 1,*:) 2 jam setelah akupresur. elain itu, berarti (%) nyeri keparahan pada kelompok menggunakan titik " adalah :."7 (M 1,0) sebelum untuk akupresur, yang berkurang ke 7,75 (M 0,) segera setelah akupresur, 7,0" (M 1,01) *0 menit setelah akupresur, *.15 (M 0.:) 1 jam setelah akupresur, dan 2,0* (M 0.7) 2 jam kemudian. enurunan tingkat keparahan nyeri yang signi&ikan untuk semua inter'al dan di kedua titik : dan " (, 0,001). erbandingan akupresur yang diterapkan pada titik
: dan "
menunjukkan bah!a, untuk semua inter'al, akupresur di titik " mengurangi keparahan nyeri secara signi&ikan lebih dari titik : (, 0,001). erarti keparahan gejala sistemik peserta sebelum dan sesudah akupresur di titik : dan " adalah ditunjukkan pada abel 2. ingkat keparahan tujuh gejala sistemik menyertai
dismenore berkurang secara signi&ikan setelah penerapan akupresur di titik :. %emikian pula, keparahan semua gejala ini, kecuali mual, berkurang secara signi&ikan dengan akupresur di titik ". erbandingan keparahan gejala sistemik antara akupresur di yang : dan " menunjukkan tidak ada perbedaan yang signi&ikan, kecuali kelelahan, yang secara signi&ikan lebih dengan : dari " ( L 0,007). abel 1 ain se'erity eperienced by subjects be&ore, immediately, *0 minutes, 1 hour, and 2 hours a&ter acupressure at the anyinjiao (:) and %iji (") points 3ycle
6ean and standard de'iation o& pain se'erity e&ore mmediately *0 minutes 1 hour a&ter
2 hours a&ter
acupressure
a&ter
a&ter
8cupressure
acupressure
:
:,+:(M 1,0+)
acupressure +,: (M 1,17)
acupressure +,20 (M 1,2+)
7.20 (M 1,71)
2," (M 1,*:)
"
:."7 (M 1,0)
7.75 M 0.
7.0" M 1.01
*.15 M 0.:
2.0* M 0.7
3omparing
F
P 0,001
P 0,001
P 0,001
P 0,001
: and " able 2 6ean se'erity o& systemic symptoms o& study units be&ore and a&ter acupressure at anyinjiao (:) and %iji (") points ystemic symptoms
6ean and % se'erity o& systemic
3omparison
symptoms e&ore
'alues) e&ore
e&ore
acupressur
acupressure
acupressure
Chaustion
e 0."5 M 0.+"
0.2+ M 0.*0
0.1* M 0.20
and : P0.001
and " P0.001
>omiting
0.11 M 0.2"
0M0
0.02 M 0.11
0.010
F
aralysis
0.: M 0.5+
0.10 M 0.20
0.0+ M 0.17
P0.001
P0.001
%iarrhea
0.0" M 0.*2
0M0
0M0
0.0*
0.0*
/eadache
0.2+ M 0.*:
0.005 M 0.0+
0.0* M 0.1:
P0.001
P0.001
Feural
0.:1 M 0.:+
0.005 M 0.15
0.0* M 0.1*
P0 .001
0.001
Eaint
0.21 M 0.+2
0.005 M 0.0+
0.02 M 0.11
0.00+
:
"
o&
cycles
0.01:
(P
1&/ Pem3ahasan Hasil Penelitian %alam penelitian ini, membagi +0 pasien secara acak menjadi dua kelompok. elama siklus pertama, kami menentukan keparahan dismenore untuk setiap kelompok sebelum inter'ensi. elama dua siklus berikutnya, masing-masing kelompok diberikan alternati'e akupresur sekali pada titik : dan sekali pada titik ". Karena dalam jenis uji klinis (3rosso'er trial) masing-masing kelompok adalah sekali inter'ensi. emuan kami menunjukkan bah!a keparahan dismenore berkurang signi&ikan segera, *0 menit, 1 jam, dan 2 jam setelah penerapan akupresur di titik : dan ". ebelumnya tudi menunjukkan bah!a akupresur di titik : 6eredakan nyeri dismenore.
elain itu, dalam penelitian ini tingkat
keparahan dismenore ditentukan dalam !aktu 2 jam setelah menerapkan akupresur. %alam studi #uni et al, ada perbedaan yang signi&ikan keparahan dismenore antara dua kelompok inter'ensi (akupresur di titik :) dan kontrol (menempatkan ibu jari pada titik : perlahan tanpa tekanan) segera setelah dan sampai 2 jam setelah menerapkan akupresur, tapi tidak ada perbedaan yang diamati antara kedua kelompok setelah menerapkan akupresur. ?ong et al melaporkan bah!a akupresur memiliki jangka panjang dan e&ek akumulati& dalam menghilangkan dysmenorrheal primer. 6ereka mengatakann bah!a : akupresur memiliki e&ek dan pengurangan rasa sakit yang signi&ikan selama tiga bulan. Famun, penelitian kami gagal untuk menunjukkan bah!a : akupresur memiliki e&ekti'itas selama periode !aktu yang lama karena dua kelompok menerima akupresur di titik : untuk satu siklus dan titik " untuk satu siklus. #uga, e&ek dilaporkan dalam penelitian kami adalah serupa dengan temuan dalam literatur sebelumnya dimana ada penurunan signi&ikan secara statistik pada intensitas nyeri dan kecemasan dismenore saat akupresur di titik :. 8dapun akupresur di titik ", kami tidak dapat menemukan sebuah studi serupa yang memiliki dampak pada dismenore. /asil lain dari penelitian ini adalah rasa sakit lebih lega di titik " dibandingkan dengan : untuk inter'al yang berbeda. itik " dianggap titik darurat untuk menghilangkan rasa sakit4 itu merupakan salah satu titik terbaik untuk mengobati dismenore dari jenis apa pun. enelitian ini juga menguatkan khasiat yang lebih baik dari saat ini untuk menghilangkan nyeri haid. Famun, studi lebih lanjut diperlukan untuk memungkinkan kesimpulan yang lebih baik.
elain itu, temuan kami menunjukkan bah!a gejala sistemik menyertai dismenore berkurang secara signi&ikan dengan akupresur di kedua titik - kecuali untuk mual pada titik ". itik : dan " tidak berbeda secara signi&ikan untuk mengurangi gejala-gejala sistemik, kecuali dalam kasus kelelahan, yang berkurang lebih lanjut dengan titik " dibandingkan dengan : tersebut. enelitian sebelumnya juga melaporkan kemampuan akupresur untuk meringankan gejala sistemik.
mith et al melakukan penelitian pada tahun 2011 dan menyimpulkan
bah!a akupresur dan akupunktur lebih e&isien dalam mengurangi gejala sistemik dibandingkan dengan terapi medis dan obat-obatan herbal tradisional 3ina.
Kete"3atasan Penelitian Karena jenis penelitian ini adalah latihan diri akupresur oleh peserta, baik peserta yang biasa menggunakan pengobatan maupun peserta tidak mengerti untuk pengobatan. Aleh karena itu, ias tidak dapat dikesampingkan. eberapa keterbatasan
umum
dari
desain
percobaan
3rosso'er
seperti
carry-o'er
(pengobatan sebelumnya) dan e&ek urutan dapat mempengaruhi studi semacam ini. 3arryo'er C&ek tidak mungkin untuk diterapkan dalam penelitian ini karena nter'al 1-bulan antara pengobatan kedua kelompok, tetapi mungkin bah!a urutan di mana titik : atau "
digunakan sebagai pengobatan mempengaruhi hasil dalam
penelitian ini. Kele3ihan Penelitian Kelebihan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang mencolok dari umur, tingkat pendidikan, sikap terkait menstruasi, le'el stres, dari para partisipan penelitian ini, sehingga bias yang dapat mempengaruhi hasil penelitian terkait dengan karakteristik partisipan bisa diminimalisir. /asil dari penelitian menunjukkan bah!a akupresur di tiik " lebih e&ekti& dibandingkan titik : dalam mengurangi dismenorea segera setelah tindakan hingga 2 jam pasca tindakan. enelitian ini mampu menunjukkan e&ek dari akupresur : dan " terhadap dismenorea dalam beberapa periode !aktu. /asil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya mengenai e&ek akupresur : dan " dalam mengurangi nyeri pada daerah reproduksi, seperti penelitian yang dilakukan oleh Kim (2002) dimana hasilnya menunjukkan bah!a
akupresur : a&ekti& mengurangi rasa nyeri saat melahirkan pada !anita multipara dan mendukung penelitian a (17) yang menyatakan bah!a akupresur : e&ekti& mengurangi keparahan dismeorea.
1&/
A!likasi Klinis /asil peneltian pada jurnal ini dapat dijadikan landasan teori untuk
menggunakan : dan " sebagai salah satu inter'ensi kepera!atan yang mudah, sederhana, non in'asi& pada !anita yang mengalami dismenorea. 8kupresur di titik : dan " ini juga dapat dilakukan sendiri sehingga dapat dijadikan alternati& pengganti penggunaan obat penghilang nyeri pada !anita yang mengalami dismenorea. enggunaan akupresur " dan : juga meningkatkan partisipasi !anita pada promosi kesehatan diri sendiri. /asil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan metode akupresur, seperti mengembangkan produk koyo atau plester yang dapat memberikan tekanan dan dapat ditempelkan di titik : dan ".
1&7
Kesim!ulan Dalam Ju"nal ada penelitian ini, menunjukkan bah!a akupresur di titik : dan "
meredakan rasa sakit menstruasi .
itik " dapat dianggap darurat titik untuk
menghilangkan dismenore primer. elain itu, akupresur mengurangi keparahan gejala sistemik dismenore. 6engingat e&ek akupresur ini dapat digunakan sebagai metode pera!atan diri nyaman bagi pasien yang berbeda, bebas dari biaya dan komplikasi. Bntuk pengetahuan penulis, ini adalah studi pertama untuk memberikan bukti bah!a akupresur di titik " mungkin e&ekti& untuk pengobatan utama dismenore. Aleh karena itu, kami merekomendasikan pelaksanaan penelitian lebih lanjut menggunakan akupresur di titik " untuk periode berbeda dan siklus pada populasi yang lebih besar.
Klasi%ikasi Skala Dismeni"e
Klasi&ikasi yang kami dapatkan terkait jurnal yang kami ikuti, untuk dismeniore primer dan sekunder beda klasi&ikasi nyerinya. Fyeri dismeniore primer dikarenakan nyeri yang bersi&at kongenital, sedangkan nyeri sekunder bersi&at karena kelainan sesuatu selain nyeri haid. Kami ber&okus pada klasi&ikasi primer dan kami dapat mengklasi&ikasikan dengan mudah karena nyeri diosmeniore bersi&at kongenital. 3ara kami 6engetahui klasi&ikasi nyeri primer kami mengukur menggunakan skala >% (>erbal %eskriptor cale).
Klasi&ikasi dismeniore primer yang kami klasi&ikasikan mencakup ringan, sedang, dan berat. Fyeri ringan mencakup skala (1-7), nyeri sedang mencakup skala (+5), nyeri berat mencakup skala ("-10). Responden
)A) IV PENUTUP 6&.&.
Kesim!ulan 8kupresur di titik : dan " dapat mengurangi keparahan nyeri dismenore •
sampai 2 jam setelah aplikasi, dan titik-titik ini dapat digunakan untuk •
meringankan keparahan gejala sistemik yang menyertai dismenore ingkat keparahan gejala sistemik berkurang secara signi&ikan setelah akupresur di titik : dan ", kecuali untuk mual dan muntah.