1
PENDAHULUAN
Perlunya Mempelajari Sejarah Hukum Sebagai Sebagai suatu disiplin ilmu, sejarah sejarah hukum hukum tergolong tergolong pegetahu pegetahuan an yang yang masih masih muda muda dan belum belum bany banyak ak dikena dikenall bahka bahkan n dikala dikalanga ngan n fakar fakar huku hukum m send sendir irii sehi sehing ngga ga pertu pertumb mbuh uhan an dan dan perk perkem emba bang ngan anny nya a belu belum m meng mengge gemb mbir irak akan an..
Hal Hal ini ini mung mungki kin n seka sekali li dise diseba babk bkan an oleh oleh belu belum m
disadarinya betapa pentingnya disiplin ilmu baru ini dalam menunjang dan memahami ilmu pengetahuan hukum, khususnya hukum positif. Menurut John Gillisen dan Frist Gorlé, terdapat manfaat yang besar dalam mempelajari sejarah hukum dengan alasan-alasan sebagai berikut !. Huku Hukum m tida tidak k hany hanya a beru beruba bah h dala dalam m ruan ruang g dan dan leta letak k "Huk "Hukum um #elg #elgia ia,, Hukum Hukum $merika, merika, Hukum Hukum %ndonesia, %ndonesia, dan sebagainy sebagainya&, a&, malainkan malainkan juga dalam lintasan 'aktu. Hal ini berlaku bagi sumber-sumber hukum formil, yakni bentuk-bentuk penampakan diri norma-norma hukum, maupun isi norma-norma hukum itu sendiri "sumber-sumber hukum materiil&. (. )orm )ormaa-no norm rma a huku hukum m de'a de'asa sa ini ini seri sering ng kali kali hany hanya a dapa dapatt dime dimeng nger erti ti melalui sejarah hukum. *. Sediki Sedikitt banya banyak k mempu mempuny nyai ai penger pengertia tian n menge mengenai nai sejar sejarah ah hukum, hukum, pada hakikatnya merupakan suatu pegangan penting bagi yuris pemula untuk mengenal budaya dan pranata hukum. +. Hal ikh'al ikh'al yang teramat teramat penting penting di sini sini adalah adalah perlind perlindung ungan an hak asasi manus manusia ia terhad terhadap ap perbua perbuatan tan semena semena-me -mena na bah'a bah'a hukum hukum dileta diletakan kan dalam dalam perkem perkemban bangan gan sejara sejarahny hnya a serta serta diaku diakuii sepenu sepenuhny hnya a sebaga sebagaii sesuatu gejala histories. Objek dan Tujuan Sejarah Hukum Seja Sejara rah h huku hukum m meru merupa paka kan n bagia bagian n dari dari seja sejara rah h umum umum.. Seja Sejara rah h meny menyaj ajik ikan an dalam dalam bent bentuk uk sino sinops psis is suat suatu u kete keterp rpad adua uan n selu seluru ruh h aspe aspek k kemasyarakatan dari abab ke abad, yakni sejak untuk pertama kali tersedia informasi sampai masa kini..
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
2
Seba ebagai
ilmu ilmu
peng engetah etahua uan, n,
sejara jarah h
huku ukum
terg tergo olong long
ilmu ilmu
pengetahuan sosial atau ilmu pengetahuan kemanusiaan "humaniora&, yang memunyai kesamaan dengan ilmu pengetahuan alam, yakni semua adalah empiris, artinya bertumpu pada pengamatan dan pengalaman suatu aspek tertentu dari kenyataan. Sejarah dan Sejarah Hukum Seja Sejara rah h
memp mempel elaj ajar arii
perj perjal alan anan an
'akt 'aktu u
masy masyar arak akat at
di
dala dalam m
totalitasnya, sedangkan sejarah hukum merupakan satu aspek tertentu dari hal itu, itu, yakni yakni hukum. hukum. $pa yang yang berlak berlaku u untuk untuk seluru seluruh, h, betapa betapapun pun juga juga berlaku untuk bagian, serta maksud dan tujuan sejarah hukum mau tidak mau mau akhi akhirn rnya ya adal adalah ah mene menent ntuk ukan an juga juga dali dalil-d l-dal alil il atau atau huku hukumm-hu huku kum m perkembangan kemasyarakatan. kemasyarakatan. Sudah Sudah barang barang tentu tentu bah'a bah'a sejar sejara' a'an an hukum hukum harus harus member memberika ikan n sumb sumban angs gsih ihny nya a
kepa kepada da
penu penulis lisan an
seja sejara rah h
sea seara ra
terp terpad adu. u.
#ahk #ahkan an
sumb sumban angs gsih ih ters terseb ebut ut tera terama matt pent pentin ing, g, meng mengin inga gatt pera peran n besa besarr yang yang dimainkan oleh hukum di dalam perkembangan pergaulan hidup manusia. Hal tersebut tersebut integral dalam pengertia pengertian n bah'a bah'a ia tidak dapat di'ujudka di'ujudkan n dengan memisahkan hukum dari gejala-gejala kemasyakatan lainnya, yang antra hal-hal tersebut dengan hukum dapat ditelusuri keterkaitannya. Historitas Hukum a.
isi %dealitas-Spiritualistis Hukum itu sebagai suatu per'ujudan satu atau lain gagasan absolut,
maka apapun asal atau isi gagasan yang kita kemukakan, bagaimanapun kita akan lebih endrung dan bermuara pada suatu pandangan hukum yang lebih statis dari pada yang dinamis. Memang benar bah'a dalam hipotesis tersebut berbagai bentuk per'ujudan hukum yang munul seara berturutturut satu sesudah yang lain sebagai penerminan gagasan hukum absolut yang tiak sempurna, dan pada hakikatnya endrung endrung a-priori tidak berubah dan dan kare karena nany nya a a-historis. a-historis. #entuk-be #entuk-bentuk ntuk per'ujuda per'ujudan n yang yang timbul timbul seara seara berturut-turut satu sesudah yang lain dapat diuraikan sesuai dengan tertib urut kronologis, tetapi keterkaitan yang satu dengan yang lain tidak dilihat
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
2
Seba ebagai
ilmu ilmu
peng engetah etahua uan, n,
sejara jarah h
huku ukum
terg tergo olong long
ilmu ilmu
pengetahuan sosial atau ilmu pengetahuan kemanusiaan "humaniora&, yang memunyai kesamaan dengan ilmu pengetahuan alam, yakni semua adalah empiris, artinya bertumpu pada pengamatan dan pengalaman suatu aspek tertentu dari kenyataan. Sejarah dan Sejarah Hukum Seja Sejara rah h
memp mempel elaj ajar arii
perj perjal alan anan an
'akt 'aktu u
masy masyar arak akat at
di
dala dalam m
totalitasnya, sedangkan sejarah hukum merupakan satu aspek tertentu dari hal itu, itu, yakni yakni hukum. hukum. $pa yang yang berlak berlaku u untuk untuk seluru seluruh, h, betapa betapapun pun juga juga berlaku untuk bagian, serta maksud dan tujuan sejarah hukum mau tidak mau mau akhi akhirn rnya ya adal adalah ah mene menent ntuk ukan an juga juga dali dalil-d l-dal alil il atau atau huku hukumm-hu huku kum m perkembangan kemasyarakatan. kemasyarakatan. Sudah Sudah barang barang tentu tentu bah'a bah'a sejar sejara' a'an an hukum hukum harus harus member memberika ikan n sumb sumban angs gsih ihny nya a
kepa kepada da
penu penulis lisan an
seja sejara rah h
sea seara ra
terp terpad adu. u.
#ahk #ahkan an
sumb sumban angs gsih ih ters terseb ebut ut tera terama matt pent pentin ing, g, meng mengin inga gatt pera peran n besa besarr yang yang dimainkan oleh hukum di dalam perkembangan pergaulan hidup manusia. Hal tersebut tersebut integral dalam pengertia pengertian n bah'a bah'a ia tidak dapat di'ujudka di'ujudkan n dengan memisahkan hukum dari gejala-gejala kemasyakatan lainnya, yang antra hal-hal tersebut dengan hukum dapat ditelusuri keterkaitannya. Historitas Hukum a.
isi %dealitas-Spiritualistis Hukum itu sebagai suatu per'ujudan satu atau lain gagasan absolut,
maka apapun asal atau isi gagasan yang kita kemukakan, bagaimanapun kita akan lebih endrung dan bermuara pada suatu pandangan hukum yang lebih statis dari pada yang dinamis. Memang benar bah'a dalam hipotesis tersebut berbagai bentuk per'ujudan hukum yang munul seara berturutturut satu sesudah yang lain sebagai penerminan gagasan hukum absolut yang tiak sempurna, dan pada hakikatnya endrung endrung a-priori tidak berubah dan dan kare karena nany nya a a-historis. a-historis. #entuk-be #entuk-bentuk ntuk per'ujuda per'ujudan n yang yang timbul timbul seara seara berturut-turut satu sesudah yang lain dapat diuraikan sesuai dengan tertib urut kronologis, tetapi keterkaitan yang satu dengan yang lain tidak dilihat
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
3
dalam perspektif kronologis linear melainkan dalam perimbangan terhadap gagasa gagasan n absolu absolutt terseb tersebut. ut. #erdas #erdasark arkan an titik titik tolak tolak yang yang demik demikian ian,, pada pada hakikatnya hanya sedikit sekali mengarah seperti yang dimaksudkan dalam sejarah hukum. b. isi isi Matreal Matrealist istisis-Sos Sosial ialogi ogis s Hukum Hukum tidak tidak diangg dianggap ap sebag sebagai ai per'u per'ujud judan an ide, ide, sepert sepertii keadil keadilan an rasio, dan lain-lain, melankan sebagai produk kenyataan masyarakat atau realita realitas s masya masyarak rakat, at, maka maka panda pandanga ngan n hukum hukum statis statis berali beralih h tempat tempat dan berubah oleh hal yang dinamis, yang pada hakekatnya lebih rentan terhadap suatu pendekatan histories. Selama hukum itu dipandang sebagai suatu produk produk rasio, rasio, yang per definisiny definisinya a dimana-mana dimana-mana dan senantias senantiasa a identik, identik, maka selama itu pula kita tidak dapat menemukan suatu klarifikasi yang memada memadaii bagi bagi besarn besarnya ya keane keanekar karaga agaman man normanorma-nor norma ma hukum hukum.. alam alam aliran ini, yang yang paling paling banyak banyak sumbangs sumbangsihny ihnya a bagi pembentukan pembentukan hukum hukum dinamis adalah ma/hab histories dan mar0isme. John John Gill Gillis isen en dan dan Fris Fristt Gorl Gorlé, é, bert bertit itik ik tola tolak k deng dengan an memi memili lih h pand pandan anga gan n huku hukum m sosi sosial alog ogis is,, arti artiny nya a suat suatu u yang ang dala dalam m huku hukum m tida tidak k bertujuan melihat per'ujudan tersebut dari satu atau lain asas tersebut, melain melainka kan n meneng menengok ok suatu suatu produk produk kenya kenyataa taan n dalam dalam kemasy kemasyara arakat katan. an. engan engan ara ara ini 1isi-1 1isi-1isi isi matrea matrealis listis tis dan spirit spiritual ualist istis is sepert sepertiny inya a dapat dapat dipe diperd rdam amai aika kan n satu satu deng dengan an yang ang lain lainny nya. a. ida idala lam m bata batass-ba bata tas s yang yang dimungkink dimungkinkan an oleh situasi situasi kehidupa kehidupan n materiil materiil untuk untuk dapat dapat melaksanak melaksanakan an "karen "karenany anya a ada ada kemand kemandiria irian n relati relati1e 1e ini&, ini&, maka maka hal hal terseb tersebut ut memain memainkan kan suatu peranan spesifik yang perlu kita teliti.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
4
BAB I
PEMENTU!AN PEMENTU!AN DAN E"OLUS# TATANAN$TATANAN HU!UM TE%PENT#N&
#' Terben rbentu tukn kny ya Huk Hukum um Jika hukum adalah produk kenyataan masyarakat, bagaimana hal itu terbentuk. Hal ini sangat sulit untuk ditentukan, oleh karena pengetahuan kepurbakalaan, etnologi hukum, dan sebagainya menunjukan bah'a pada kebany kebanyaka akan n bangsa bangsa-ba -bangs ngsa a primit primitif if di jaman jaman purba purba kala kala pun pada pada saat saat belum ada aksara telah dikenal norma-norma prilaku yang berkaitan dengan peri perimb mban anga gann-pe peri rimb mban anga gan n
kema kemasy syar arak akat atan an
yang yang
bera berang ngsu surr-an angs gsur ur
menjelma menjadi norma hukum yang sesungguhnya. 2enelitian tatanantatanan hukum primitif tuna kasara dan tatanan hukum yang lebih maju menunjukan bah'a sumber hukum primer adalah kebiasaan "hukum&. $. 3ebiasaan Hukum Hukum is isemua mua
perg perga aulan ulan
hidup idup
nampa ampak knya nya
suas uasana
kehidu hidupa pan n
menyebabkan terbentuknya kebiasaan-kebiasaan. alam arti yang umum kebiasaan tersebut tidak lain adalah suatu perbuatan maupun penahanan diri berbuat sesuatu seara teratur oleh indi1idu atau sekelompok manusia. Semenara itu, untuk dapat dikatakan kebiasaan hukum harus memenuhi sejumlah persyaratan "!& kebiasaan itu tidak boleh merupakan kebiasaan indi1idual, melainkan suatu kebiasaan kemasyarakatan4 "(& kebiasaan itu harus menyangkut suatu perbuatan "komisi " komisi & atau penahanan diri "omnisi " omnisi &, &, yang yang di dalam dalam kehidupan kehidupan bermasya bermasyarakat rakat meluangka meluangkan n berbagai berbagai "setidak"setidaktidaknya tidaknya dua& kemungkinan4 kemungkinan4 "*& kehidupan kehidupan "kebiasaan& "kebiasaan& ini harus harus dialami dialami oleh masyarakat sebagai suatu yang mempunyai kekuatan mengikat 4 dan "+& kebiasaan tersebut harus dikukuhkan oleh penguasa umum. #. 2engua 2enguasa sa 5mum 5mum atau atau )egar )egara a 5ntuk membuat suatu kebiasaan kemasyarakatan menjadi sebuah norma hukum hukum diperlukan diperlukan perantaraan perantaraan penguasa. penguasa.
6idak 6idak dapat disangka disangkall
bah'a bah'a de'asa de'asa ini pengu penguasa asa umum umum munul munul keperm kepermuk ukaan aan dalam dalam bentuk bentuk
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
5
negara. $ntara pemegang kekuasaan dan anggota-anggota kelompok ini terjadi sejumlah perimbangan, dimana kedua belah pihak tersebut masingmasing mengupayakan hal ini oleh situasi dan kondisi materiil serta melalui keadaan di dalam kelompok itu sendiri memenangkan kepentingankepentingan dan pandangan-pandangan tertentu.
Sinergi 2enguasa dan Masyarakat Satu hal yang sudah pasti agar perimbangan penguasa masyarakat
dapat menapai suatu derajat kelanggengan tertentu maka keduanya harus membentuk sebuah sinergi yang mengasumsikan adanya suatu minimum kepentingan bersama.
#erakhirnya Eigenrichting "6indakan Main Hakim Sendiri& 3epentingan penguasa umum untuk mempertahankan diri, baik untuk
dirinya sendiri maupun bagi kelompoknya dalam hubungan dengan dunia luar dilakukan melalui upaya menegah terjadinya sengketa antara para anggota kelompok satu sama lain atau jika perlu, mengusahakan sekeras mungkin penyelesaian perselisihan yang terjadi seara damai. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menanggulangi sengketa tersebut yaitu "!& pembasan yang kemudian disusul dengan larangan
sepenuhnya
terhadap
tindakan
main
hakim
sendiri4
"(&
pengukuhan dan bertanggungja'an atas elaan sosial atau sanksi yang dikenakan
karena
tidak
memenuhi
kebiasan-kebiasan
tertentu4
"*&
menyusun dan menyeimbangkan kebijakan, prosedur dan7atau badanbadan yang membuat aturan dan peraturan untuk menyelesaiakan perselisihan-perselisihan. ##' Aturan Pen(akuan dari Hart 2engukuhan kebiasaan-kebiasaan merupakan gejala yang oleh ahli filsafat hukum %nggris, Hart,
disebut 8aturan pengukuhan9 "rule of
recognition). $. 2erkembangan 6atanan-tatanan Hukum
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
6
2ada a'alnya suasana hukum meliputi semata-mata hubunganhubungan
dan
perimbangan-perimbangan
kemasyarakatan,
yang
mempunyai arti yang fundamental bagi keterikatan dan keterpaduan kelompok4 perbuatan-perbuatan mela'an hukum seperti pembunuhan, penurian dan lain-lain. 2erbuatan-perbutan demikian tidak seara langsung dilarang sebagaimana mestinya. )amun penguasa melarang tindakan main hakim sendiri sehubungan dengan persengketaan yang terjadi, karenanya dan dikukuhkan, atau membuat aturan-aturan serta menetapkan tarif-tarif untuk mempermudah "composition)
penyelesaian perselisihan seara
damai antara para pihak yang bersengketa. emikian pula hak-hak dan ke'ajiban-ke'ajiban antara anggota kelompok dan kekuasaan umum perlu dituang dalam peraturan atau ara lain. 3etentuan-ketentuan tersebut, baik larangan langsung atau tdak langsung maupun berupa hak-hak dan ke'ajiban-ke'ajiban terhadap penguasa merupakan norma-norma hukum yang mengandung sebuah perikatan.
:ang menjadi dasar aturan-aturan
seperti itu adalah hubungan-hubungan dan perimbangan-perimbangan kemasyarakatan yang ditandai
dan di'arnai kepentingan-kepentingan
timbal balik yang harus ditakar satu dengan lainnya. erajat saling mempengaruhi seara timbal balik yang terjadi antara kebiasaan-kebiasan masyarakat yang tumbuh dan berkembang dan aturanaturan hukum yang dibuat penguasa sangat bergantung pada perimbanganperimbangan kekuatan yang ada antara berbagai kelompok masyarakat dan penguasa. #. 3eadilan,3eseimbangan,dan 3epastian Hukum "2embagian lebih lanjut atutarn-aturan menurut Hart& Hart menamakan norma-norma dengan 8aturan-aturan hukum primer9 dan 8aturan-aturan sekunder9. )orma-norma tersebut telah menja'ab atau merespon yang oleh ;edbruh dianggap sebagai komponen ide hukum, yakni keadilan dengan asas keseimbangan dan kepastian hukum. %de hukum tentang keadilan, keseimbangan, dan kepastian hukum digunakan di dalam masyarakat yang lebih maju dalam meniptakan peraturan-peaturan bidang pergaulan hidup yang mendasari penggunaan hukum sebagai
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
7
sarana bukan saja untuk menertibkan masyarakat tetapi juga untuk mengubahnya atau mengarahkannya kesuatu jalur e1olusi tertentu.
A ## TATANAN HU!UM P%#M#T#) MENU*U HU!UM MODE%N
#' Titik Tolak + Pra Sejarah Hukum dan Sejarah Hukum Sejak terjadinya hukum, maka dalam benihnya dapat dikatakan telah ada hampir seluruh komponen, yang berlangsung berabad-abad untuk kemudian menghasilkan tatanan hukum modern masa kini. 3onsensus yang terjadi antara yang memerintah dan yang diperintah, bertumpu pada suatu gagasan adanya keseimbangan antara hak dan ke'ajiban yang dapat dijadikan dasar keadilan. 2engakuan, pengukuhan, dan pemberian sanksi kebiasaan oleh penguasa dengan serta-merta menujukan bah'a atas inisiatif sendiri ia juga dapat mengeluarkan larangan dan perintah. %nilah a'al dari perundangundangan. Juga telah ada peradilan, yang di dalamnya seringkali putusanputusan yang diambil oleh pejabat-pejabat atau badan-badan peradilan diberlakukan sebagai preseden-preseden untuk 'aktu yang akan datang. $. 6atanan-tatanan Hukum 2rimitif 2ada umumnya semua bangsa pernah mengalami e1olusi hukum selama berabad-abad sebelum periode mereka mempergunakan aksara. 2erbedaan antara pra sejarah hukum dan sejarah hukum pada hakikatnya terletak pada perbedaan antara bangsa-bangsa tuna aksara dan bangsabangsa beraksara. engan demikian aksara ini dapat dikatakan merupakan faktor kebuyaan terpenting yang menentukan penge1olusian hukum. Sementara periode peralihan pra sejarah hukum ke sejarah hukum berbeda antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Misalnya antara lain bangsa Mesir peralihan tersebut terjadi sekitar abad ke- (< dan (= SM, bangsa ;oma'i antara abag ke- > dan ? SM, bangsa Germania pada ke-> sesudah Masehi.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
8
3arakteristik umum tatanan hukum bangsa-bangsa tuna aksara sebagai berikut "!& tidak tertulis4 "(& tidak ada hukum kebiasaan primitif umum4 "*& setiap kelompok sosial mempunyai hukum kebiasaan masingmasing4 "+& hukum dan agama belum mempunyai perbedaan sistem norma yang jelas4 ">& $gama mempunyai peranan besar dalam tatanan hukum primitif. $turan-aturan hukum primitf merupakan pengungkapan yuridis hubungan-hubungan kemasyarakatan. Hal-hal tersebut terbentuk dengan makin berkembanya hubungan-hubungan sebagai berikut "!& hubunganhubungan keluarga4 "(& hubungan kelompok keluarga4 "*& hubungan bangsa4 "+& penguasaan benda-benda bergerak4 dan " >& hubungan kelaskelas dalam masyarakat. #. 6atatan Hukum $rkais Melalui
penemuan
aksara
perkembangan
yuridis
mengalami
kemajuan. 2ra sejarah hukum telah le'at dan sejarah hukum antik munul kepermukaan. $'al dari periode ini sekitar tiga puluh abad Sebelum Masehi. 2eradaban-peradaban daerah perkotaan yang berasal dari abad ke- +@ dan *@ SM menampakan diri di tiga ka'asan besar, yaitu "i& Mesir, di delta sungai )il4 "ii& Mesopotamia, di lembag sungai 6igris dan Aufrat4 dan "iii& lembah sungai %ndus dengan kota-kota Harappa, $mri, Mahenjo-aro, dan lain-lain. 3ota-kota tersebut mempunyai pemerintahan sendiri dan yang terpenting adalah seni tulis menulis telah ada seperti hierogrif
di Mesir,
tulisan paku di Mesopotamia, dan huruf-huruf brahmi dan kharasti di %ndia. $tas dasar peluang untuk menatat aturan-aturan hukum ini, maka terjadilah tatanan-tatanan hukum, yang disebut Arkaistis. "!& Hukum Mesir Selama hampir +@ abad lamanya, perkembangan hukum di Mesir mengalami periode-periode pasang surut, yang kira-kira berlangsung bersamaan dengan fluktuasi-fluktuasi besar kekuasan-kekuasan raja-raja Mesir, para FiraBun. Sampai tiga kali sejarah Mesir telah bere1olusi dari suatu tatanan feodal patriakhat ke kekuasan tokratis yang sentralistis dan
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
9
seiring melemahnya kekuasan tersebut, kembali ke tatanan neo-feodal. i ba'ah tatanan feodal yang disebut 8leenstelsel 9, tanah sesuai kebutuhan diberikan sebagai pinjaman, persetujuan peminjaman tanah ini dibuat di ba'ah sumpah dan perempuan berada dalam situasi hina dina. 3eturunan melalui garis ibu dan endogami, mengijinkan perka'inan antara kakak dan adik perempuan yang merupakan iri-iri khas hukum keluarga Mesir kuno )ampaknya
orang-orang
Mesir
tidak
meninggalkan
peraturan
perundang-undangan atau kitab-kitab undang-undang "kodifikasi&, setidaktidaknya belum ditemukan hal-hal seperti itu. Meskipun demikian, banyak sekali ditemukan pengumuman dan pemberitahuan tentang undang-undang tersebut, yang pada hakekatnya telah pernah ditulis sebelumnya, tetapi karena dalam periode-periode pemberontakan kesemuanya itu telah dibuang atau dihanurkan. 2ada sisi lain dikenal 8pelajaran-pelajaran dan buku-buku kepintaran9 yang di dalamnya dijumpai asas-asas tentang hukum yang bertujuan melindungi barang dan orang dalam pergaulan hidup. "(& Hukum #abilonia Caman Hamurabi i #abilonia, sebelum kodeks Hamurabi, juga terdapat kodeks lain, yaitu "i& kodeks Urnami , sekitar tahun (@+@ SM4 "ii& kodeks Esinunna, sekitar tahun !D*@ SM disebuah kerajaan $kadia. 3odeks inimempunyai ?@ 2asal4 "iii& kodeks Lipitisitar , yang ditulis sekitar tahun !<<@ SM dan mempunyai *= 2asal. ibandingkan dengan kodeks-kodeks yang tersebut, kodeks Hamurabi merupakan 8kitab undang-undang yang terpenting dan terbesar9 yang terdiri dari (<( 2asal. 5ntuk pertama kali dalam sejarah hukum telah ditetapkan sederet asas-asas seperti hak milik "eigendom& yang sangat indi1idualistik, se'a ba'aan "onderhuur &, dan juga perbutan mela'an hukum "onrechtmatig daag & . Hukum pidana dalam kodeks Hamurabi terkenal kejam seperti hukuman mati, pemblasan dendam, pengundungan tangan, jari dan lain-lain. "*& Hukum Hindu Hukum Hundu nampaknya berkembang lebih banyak di suasana aggaris, diantara berbagai daerah pedesaan, baik yang keil maupun yang
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
10
besar. 3esatuan dan diperlihatkan
persatuan
oleh hukum
Hindu
yang
tidak
tradisionil
dapat
dipungkiri yang
disebabkan oleh faham
#rahmanisme. $dapun #rahmanisme ini bukan saja menganut hukum bah'a manusia itu tidak sama satu dengan yang lain, tetapi juga membagibagi umat manusia dalam kasta-kasta. 5ntuk setiap kasta tersedia hak-hak dan ke'ajiban-ke'ajiban masing-masing. 3asta-kasta tersebut dibagi dalam kelompok-kelompok keluarga patriarhal dengan kekuasaan seumur hidup dari kakek tertua atas perempuan-perempuan, anak-anak, dan budak-budak. #eberapa ontoh hukum Hindu tentang keluarga antara lain ke'ajiban janda untuk melanjutkan perka'inan denga kakak laki-laki dari almarhum suaminya "leviraatshuweklyk & atau 8kawin ipar” , atau mengikuti suaminya dalam kematian4 menyerahkan anak-anak laki-laki dari anak perempuannya kepada ayah yang tidak mempunyai anak laki-laki4 harta milik bersama keluarga dengan mengeualikan anak-anak perempuan. Hukum Hindu adalah tatanan hukum yang di'ahyukan sekaligus hukum ini suatu tatanan yang bertumpu pada asas-asas umum tentang ketidaksamaan
manusia,
tatanan
kasta.
$pa
yang
paling
dekat
persamaannya dengan pengertian penulis tentang hukum adalah yang disebut 8darma9, 8ke'ajiban9. Jadi, darma adalah keseluruhan aturan hidup, yang harus diataati oleh manusia karena setatusnya dalam masyarakat. 6ujuan darma adalah tujuan esensiil masyarakat4 hal ini harus memberikan peluang kepada setiap kasta untuk memenuhi ke'ajibanya. Sumber-sumber darma terdiri atas "!& 3itab sui Eeda, yang pada hakikatnya mempunyai dua pengertian, yakni pengetahuan pada satu sisi dan pada sisi lain naskah-nahkah sui, yang di dalamnya diatat apa yang di'ahyukan4 "(& smrti atau tradisi sebenarnya berarti 8ingatan9, diantaranya yang paling terkenal manusmrti "ingatan Manu&, yang disebut kodeks Manu. 3odeks Manu ini meliputi !( buku dan kurang lebih >+@@ ayat. 3odeks ini juga merupakan pembagian seara metodis pertama kedalam abang-abang hukum "hukum keluarga, huku perikatan, dan hukum pidana&, malahan ditinjau dari isinya menunjukan tentang adanya kematangan pemikiran
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
11
yuridis yang sangat maju. Misalnya nuansa perkembangan di dalam pembagian tahap-tahan persetujuan, aat-aat dalam pemberian persetujuan, dasar-dasar tanggung ja'ab hukum, title-titel daluarsa akuisitif, dan lain-lain. "*& 3ebiasaan, hal ini dipandang oleh penganut Hindu sebagai sumber hukum. #ahkan dalam kenyataanya, kebiasaan menjadi sumber hukum terpenting hukum positif Hindu, karena ia menambahkan dan melengkapi peraturan-peraturan yang dijabarkan dari kitab-kitab sui. ##' Tatanan Hukum Maju atau Mapan iri umum tatanan hukum maju atau mapan mempunyai kesamaan bah'a mereka adalah tatanan-tatanan hukum dunia sekuler, yang di dalamnya penyelenggaraan hukum berlandaskan jalan pikiran rasional, di mana hukum telah menapai suatu derajat kompleksitas, abstraksi, dan sitematisasi dengan akibat bah'a hal ini merupakan subjek studi dan dilaksanakan oleh para spesialis yang khusus didik untuk itu. Sekularitas
hukum
tersebut,
bertumpu
pada
pengembalian
penguasaan keagamanaan ke dalam suasananya sendiri, yakni bidang keagamaan dan kedua pengeluaran unsure-unsur irasionil dalam hukum, misalnya dalam hukum pembuktian. Sementara iri rasional, sitematisasi, dan abstraksi pada hakikatnya merupakan sebab dan akibat suatu iri khas yang
terakhir
dari
tatanan
hukum
modern.
profesionalisme
dan
pengilmiahan "verwissenschaftlichung).
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
12
A ### )A!TO%$)A!TO% ,AN& MENENTU!AN PE%!EMAN&AN HU!UM
Hukum
merupakan
perimbangan-perimbangan
suatu
produk
kemasyarakatan,
hubungan-hubungan maka
di
dalam
dan
proses
peniptaan dan perkembangannya ia ditentukan oleh sejumlah aspek hubungan-hubungan dan perimbangan-perimbangan tersebut. 6idak mudah untuk menelusuri dan menetapkan sumbangsih beberapa faktor yang benarbenar berperan dalam peniptaan dan perkembangan huku karena faktorfaktor tersebut tampil ke permukaan dalam beraneka ragam sifat dan bentuk. #eberapa diantanya yang paling penting, yaitu #' )aktor$-aktor politik Faktor-faktor politik terutama meliputi "!& adanya penguasa4 "(& penguasa agama4 "*& tradisi imperial4 "+& kekuasaan tersentralisasi4 ">& bentuk-bentuk kekuasaan. ##' )aktor$-aktor ekonomi Menurut Mar0 dan Angels bah'a fator ekonomis mempunyai pengaruh absolute atas perkembangan kemasyarakatan. $kibatnya, hukum sebagian besar ditentukan oleh ekonomi. ###' )aktor$-aktor A(ama dan #diolo(i 2enampuran antara aturan-aturan agama dan masyarakat dalam satu sisi, dan kekuasaan-kekuasaan kerohanian dan kedunia'ian pada sisi lain menunjukan mengapa agama juga dipandang sebagai fator penting e1olusi hukum, dimana #"' )aktor$-aktor !ultural Faktor-faktor kultural ini tidak hanya penting bagi penghalusan teknik hukum
yang
semakin
meningkat,
tetapi
juga
berpengaruh
seara
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
13
berkelanjutan
terhadap
pandangan-pandangan
yang
dianut
dalam
pergaulan kemasyarakatan. Faktor kultural tersebut antara lain "!& $ksara, yakni teriptanya seni tulis-menulis. imana hukum pada hakikatnya hanya dapat hidup mandiri dan berkembang menjadi ilmu pengetahuan bilama orang-orang dapat membaa dan menulis. "(& ;esepsi,
yakni
pengambilalihan
oleh
suatu
kelompok hasil-hasil
perolehan budaya kelompok lain. "*& $liran-aliran budaya besar, seperti Helenisme pada /aman dahulu "oudheid &, ;enaisans 3arolingis pada a'al abad pertengahan, dan pada akhir abad pertengan meliputi "i& $ristotelisme 3risten "ii& ;enaisans, yakni aliran budaya yang telah menggunakan pengaruhnya atas semua bidang kegiatan manusia, baik terhadap seni, ilmu pengetahuan, literature, politik dan lain-lain4 "ii& Ara penerahan yang merupakan aliran keji'aan yang mendominasi pada abad %%%4 "iii& Ma/hab ;omantik, seperti dalam historiche rechtschule dijumpai beberapa aliran namun ma/hab
romantik
mengandalkan
yang
hukum
di'ujudkan
;oma'i
oleh
keluar
1on
sebagi
Sa1igny pemenang4
yang "i1&
2soiti1isme, aliran yang lahir bagian ke-( abad % dan mempunyai pengaruh yang besar sampai sekarang4 dan "<& Mar0isme dan leninisme merupakan aliran yang diformulasi pada abad % oleh 3arl Mar0 dan Friedrih Angels, dalam karya seperti !as "apital sementara enin memberikan isi yang lain terhadap pengerian 8ditator proletariat9 3arl Mar0.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
14
A #" TATANAN HU!UM D# DUN#A MASA !#N#
.' Tatanan$tatanan Hukum Tuna Aksara Meskipun tatanan hukum tuna aksara ini menerminkan suatu stadium primitif perkembangan hukum, nampaknya hal-hal ini masih di jumpai di dunia masa kini. Misalnya di sejumlah daerah $frika, $ustralia, #ra/il, dan tempat-tempat lain.
2ada umumnya tatanan hukum tersebut
tidak lagi merupakan bentuk-bentuk primitif karena telah mengalami suatu e1olusi panjang yang bagaimanapun juga seringkali menuntut tatanan hukum yang lebih maju, namun demikian asas-asas primitif tetap tidak mempunyai kesamaan dengan pandangan hukum yang maju. /' Tatanan Hukum Tradisonal 6atanan hukum tradisional merupakan tatanan-tatanan yang dijumpai masa kini namun unsur-unsur fundamental diturunkan dari sumber-sumber agama atau filsafat, yang asal-unsulnya membentang kebelakang hingga /aman dahulu, seperti hukum %berani, hukum Hindu, hukum ina, hukum Jepang, hukum %slam. 0' Tatanan Hukum Modern 6atanan hukum modern masa kini merupakan tatanan hukum yang keluar dari sumber tradisi kultural Arofa, yakni tatanan hukum Arofa kontinental maupun tatanan hukum $nglo-$merika ""ommon Law). 6atanan hukum hukum Arofa kontinental merupakan suatu kelompok tatanan hukum yang seringkali disebut 8romanistis-germanitis9, oleh karena ampuran unsur-unsur hukum ;oma'i dan unsure-unsur dari hukum Germana, terutama Jerman. Irang-orang %ngris menamakannya i1il a' "satu dan lain hal karena pengaruh hukum ;oma'i dahulu, yakni "orpus #uris "ivilis dari Justianus&. Sementara "ommon law
ialah hukum yang telah
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
15
berkembang di %nggris sejak bagian terakhir abad pertengahan, dari peradilan, dalam hal ini pengadilan-pengadilan raja. Ileh sebab itu common law asli pun pertama-tama adalah 8 $udge made law”% artinya suatu tatanan hukum yang terutama tidak bertumpu pada aturan-aturan hukum yang dibentuk oleh pembuat undang-undang. 1' Hukum #berani Hukum %berani adalah iri khas sebuah hukum agama, ia tidak mengenal perbedaan antara asas-asas agama dan asas-asas yuridis. Sumber hukum %berani ditemukan di dalam kitab sui, yaitu "!& $lkitab atau #ible,
yakni
kitab
sui
yang
mengandung
8undang-undang9
yang
di'ahyukan $llah kepada hamba-)ya4 "(& &isyna dan 'emara, yaitu &isyna merupakan
himpunan pendapat para ;abi sedangkan 'emara
merupakan glossen "aatan-atatan& dari ulasan-ulasan dari Misyna4 "*& 6almud merupakan berkas &isyna dan 'emara yang dijadikan satu. 2' Hukum ,unani Hukum :unani merupakan salah satu sumber-sumber sejarah terpenting bagi tatanan-tatanan hukum modern Arofa. Sejarah Hukum :unani dapat dibagi dalam periode-periode berikut "!& 2eradaban (reta dan 2eradaban &ykene4 "(& periode gen "clan, generasi persekutuan loal&4 "*& 2eriode poleis "negara kota&, terbentuk melalui pengelompokanpengelompokan suku-suku di ba'ah pimpinan salah seorang kepala suku4 "+& periode abad-abad %%% dan % SM, diantara beberapa )egara kota terbentuk suatu tatanan demokrasi, seperti $thena. Sumber histories Hukum :unani berupa 'ortyn, yaitu suatu inskripsi piagam yang berasal dari abad +<@-+?@ SM dan mengandung sejumlah aturan-aturan hukum pri1at. i dalam )egara-negara kota :unani, hukum perdata tidak begitu berkembang dibandingkan dengan hukum tata negara. 3' Hukum %oma4i !uno Sejarah hukum ;oma'i di /aman kuno meliputi !( abad, mulai dari abad %% SM sampai periode kerajaan sampai abad %. Selanjutnya era
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
16
3aisar Justianus sampai abad berlangsung kerajaan ;oma'i 6imur atau #y/antum. Sumber-sumber Hukum ;oma'i dibedakan berdasarkan "i&
2eriode dini, yang berlangsung sejak pertengahan abad %% SM. Sumber hukum periode ini berupa kebiasaan mos maiorum consuetodo) pada saat ;oma dikuasai organisasi lan, sementara pada masa 3erajaan dan ;epublik dini sumber hukum berupa undang-undang, yiatu 5ndang-undang ua #elas 2rasasti sebagai salah satu fundamen ius civile.
"ii&
2eriode klasik, yang membentang antara abad %% SM sampai akhir abad %%% M. sumber-sumber terpenting Hukum ;oma'i 3lasik masih tetap berupa kebiasaan dan undang-undang. 2ada perkembangannya, undang-undang itu telah masa ini.
menajdi sumber terpeting Hukum ;oma'i
5ndang-undang meliputi leges% konsul-konsul senat% dan
terutama constituties kekaisaran yang dibedakan dalam empat kategori yaitu "i& edikta-edikta, yaitu ketentuan yang mempunyai ruang lingkup umum4 "ii& dekreta-dekreta, yaitu 1onis-1onis yang diuapkan oleh 3aisar atau de'annya berkaitan dengan peristi'a yuridis4 "iii& reskriptareskripta, yakni ja'aban-ja'aban yang diberikan oleh kaisar atau de'annya kepada seorang pejabat negara, seorang megistrat atau bahkan patikulir4 "i1& mandata, yaitu instruksi-instruksi yang diberikan kaisar kepada gubernur-gubernur pro1insi, terutama berhubungan dengan persioalan administrasi dan perpajakan. "iii& 2eriode terlambat, yang berlangsung sejak era ominat yang tumbuh dari krisis yang dialami oleh 3ekaisaran ;oma'i pada abad %%% M. periode ini ditandai dan di'arnai oleh pemerintahan absolutisme kekaisaraan, dimana perundang-undangan 3aisar merupakan sumber hukum terpenting dan pada sisi lain pengaruh 3risten sedang tumbuh dengan pesat.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
17
A " A&AMA !%#STEN
$gama 3rsiten tampil berkat kegiatan-kegiatan penyebaran ajaranajaran :esus dari )a/aret, yang kelahirannya menandai a'al 6arikh Masehi. %nformasi penting bagi sejarah hukum antara lain dapat diseidiki l ebih lanjut #' Hubun(an
dan
perimban(an
antara
pen(uasa
(ereja4i
dan
pen(uasa dunia4i' alam hal ini, seara pundamental teori yang berkembang di #arat telah didominasi ide bah'a agama 3risten perlu memenuhi sebuah misi di lapisan atas, yang diarahkan pada "ivitas !ei "negara ketuhanan&, sedangkan
"ivitas
*errena
")egara
kedunia'ian&
hanya
mengurus
ketertiban dan tidak boleh menghalang-halangi pekerjaan gereja. ##' ,uridikasi A(ama !rsten Satu dan hal karena agama 3risten berkembang dalam konteks negara ;oma'i dengan gaya susunan administrasi dan ketertiban hukum, maka seiring itu gereja berikhtiar membangun di bidang kerohanian sebuah aparat pemerintahan dan hukum yang serupa. 2ada dasarnya ikhtiar gereja tersebut bertolak dari ita-ita bah'a gereja merupakan sebuah "ivitas !ei tersendiri yang diberi tugas kerohanian. 2ersoalan-persoalan yang munul dalam "ivitas !ai ini diatur dalam hukum kanonik melalui teknik yuridis ;oma'i. ###' Teoretisasi A(ama !risten Sejak abad % makin besar dirasakan kebutuhan untuk memberikan suatu fundamental intelektual yang kokoh kepada moral dengan ajaran agama 3risten dengan pengandalan filsafat /aman kuno. $kan tetapi, sejak /aman Modern nampaknya bagi gereja semakin dirundung kesulitan untuk mengakomodasi dan memadukan ajaran-ajaran atau filosofi 3risten dengan
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
18
temuan-temuan ilmu pengetahuan. Sejak masa rasionalisme dan era penerahan abad %%%, gereja telah benar-benar pada persimpangan jalan.
A "# HU!UM %OMA5# DAN HU!UM &E%MANA PADA AAN A5AL AAD PE%TEN&AHAN ANTA%A LA#N D# DALAM NE&A%A )%AN!A
#'
#ktisar Historis 2ada era )egara ;oma'i bangsa Germana bermukim di 'ilayah
sebelah timur sungai ;in dan sebelah utara sungai onau. 2ada abad suku-suku bangsa Franka menetap di ka'asa sungai ;in dan Seine. ;ajaraja Frangka lo1is, agobert, 2epijn de 3orte, dan harle $gung ""harlemagne& telah berhasil memperluas kekuasaanya yang membentang mulai dari sunagi Abro di Spanyol sampai dengan sungai Albe di Jerman sekarang. Ealaupun demikian, negara tersebut hanya berdiri untuk 'aktu yang tidak panjang. 6erjadinya peperangan yang berlangsung selama satu abad untuk memperebutkan 'arisan harles $gung dan penggantinya, maka Frania Irientalis seorang putra ouis :ang Saleh "ode'ijk de rome& yang berdasarkan pada 6raktat erdum "<+*& dikukuh menguasai sebelah timur sungai ;in, telah menyerap seluruh )egara athorius dan keseluruhanya menjadi )egara Germania, yang kemudian menjadi )egara 3atolik ;oma bangsa Jerman dan berdiri sampai dengan tahun !<@?. 2ada a'alnya kekuasan kaisar tetap besar, terutama pada era pemerintahan Itto $kbar "+tto de 'rote& tahun D*?-D=*, Frederik #arbarossa "!!>(-!!D@&, maupun Frederi %% "!(!!-!(>@&. 3emudian dengan relatif lemahnya persatuan dan kesatuan di )egara tersebut, nampaknya sedikit banyak telah membantu terbentuknya tatanan hukum Arofa yang seragam. ##' Sur6i6al Hukum %oma4i $. 2ersonalitas Hukum
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
19
2ada a'al abad asas personalitas diterapkan di Arofa #arat. Hubungan dan perimbangan demografis antara Galia-;oma'i dan Germana bagaimanapun tidak sama. iantara daerah hukum Germana di sebelah utara dan daerah hukum ;oma'i di sebelah selatan terdapat suatu /ona, yang didalamnya diterapkan seara utuh asas personalitas pada abad %,%%, dan %%%. $sas personalitas disini berlaku semata.mata bagi hukum perdata dan pidana. $pa yang menyangkut negara dan pemerintahan, misalnya tata )egara adalah murni territorial. Sejak abad %, asas personalitas perlahan sirna di seluruh Arofa diganti asas teritorialitas. #. Himpunan Hukum ;oma'i Arofa #arat 2enerapan asas personalitas pada hakikatnya telah memungkinkan hukum ;oma'i tetap bertahan di Arofa #ara kendati pun )egara ;oma'i #arat telah sirna. $kan tetapi, hukum ;oma'i tersebut tetap mengalami e1olusi, yang sebagian besar melalui kontak dengan hukum-hukum kebiasaan Germana. Hukum ;oma'i blasteran ini, dalam bahasa Jerman disebut. ,ulgarreht. 3endati demikian, para raja dari kerajan-kerajaan Germana bagian selatan, sekitar tahun >@@ merasa perlu menyususun himpunan-himpunanhukum
;oma'i,
untukkepentingan
para
hakim.
Himpunan hukum tersebut dilakukan sekitar tiga puluh tahun sebelum kodifikasi besar hukum ;oma'i atas perintah kaisar Justianus di )egara #y/antium digesta% "odeks dan nstitutiones% yang tetap dikenal di Arofa #arat sampai abad %%. . Sumber-sumber Hukum di )egara Frangka Sumber hukum )egara Franka dibedakan "!& eichsrecht% yaitu perundang-undanagn kerajaan "selelah tahun <@@ perundanag-undanagn kekaisaran, pada asasnya seragam untuk seluruh )egara&4 ,olkrechte, yaitu hukum, terutama hukum kebiasaan, dari masing-masing bangsa yang berbeda,
yang
dipersatukan
di
ba'ah
kekuasan
raja-raja
Franka.
eichsrecht dan ,olkrechte tidak merupakan tatanan-tatanan hukum yang terpisah satu denngan yang lain. eichsrecht menyangkut pemerintahan sedangkan ,olkrechte
ini pada umumnya berkaitan dengan
hubungan-hubungan pri1at.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
20
. eges #arbarorum 6erdapat sejumlah eges #arbarorum dikenal di 'ilayah Franka, antara lain Le/ 0alica% Le/ iburaria% Ewa ed Amorem%
Le/
1urgundionum% dan le/ 2risionum. eges ini pada hakkatnya bukanlah kitab undang-undang yang sesungguhnya, bahkan bukan pula undang-undang dalam arti masa kini. dengan
bantuan
para
eges ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang urteilfinder
"para
pendamping
yang
harus
melaksanakan legem dicere% yakni menemukan putusan& dibuatkan atatan dan disetujui penguasa. A. 2erundang-undangan ;aja di dalam )egara Frangka 2ada periode Mero1ia dan 3arolingis, undang-undang merupakan sumber hukum disampinng kebiasaan. 2ara ;aja Mero1ia dan terutama raja-raja 3arolingis telah berupaya menyeragamkan hukum dengan jalan meniadakan asas personalitas dan melalui penerapan peraturan mereka sendiri diseluruh 'ilayah )egara. 2erundang-undangan raja-raja Mero1ia pada hakikatnya melanjutkan tradisi ;oma'i, bukan saja yang menyangkut terminologi, melainkan juga dari segi bentuk dan isi dan sedikit sekali mengeluarkan undang. Sementara raja-raja 3arolongis telah banyak membuat peraturan perundang-undangan. 6erutama harles $gung, ouis de rome, dan ahrle de 3ele. Sejak pemerintahan harles $gung, peraturan perundang-undangan la/imnya dsebut capitularia atau capitula. 3ekuatan mengikat capitula
tersebut
sesungguhnya bersumber pada otoritas sang raja, yaitu hak untuk melarang, hak untuk memerintah, dan hak untuk menjatuhkan hukuman yang disebut bannum.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
21
A "## TATANAN )EODAL
6atanan feodal di Arofa #arat berkembang menjelang abad , %, dan %% dan selama tiga abad itu institusi-institusi feodal memperoleh bentuknya yang definitif.
i 2eranis, #urgondia, dan %talia tatanan feodal ini
memainkan peranan besar di dalam kehidupan kemasyarakan dan hukum. Sementara di Jerman, feodalisme mengenal /aman emasnya setelah Ittonen dalam abad %%, %%%, dan bahkan abad %. i %nggris feodalisme diintrodusir oleh kaum )ormandia pada tahun !@??, setelah pertempuran hastings dan sebagai akibat peranan raja di dalamnya, maka tatanan feodalisme %nggris memiliki irri-iri khas tersendiri. Sedangkan di Spanyol tatanan feodalisme ini dimasukan recon3uista yaitu perampasan kembali ja/irah Spanyol oleh raja-raja 3astila dan $ragon dari bangsa $rab. 6atanan feodal tersebut ditandai dan di'arnai oleh serentetan institusi yang sebagian besar terjadi selama periode raja-raja Mero1ia dan 3arolinga serta telah berlangsung terus sampai abad %%%. %nstitusi-institusi dimaksud adalah sistem-sistem vassal ")egara tertentu taklukkepada )egara lain&, leen "peminjaman tanah&, imunitas "kekebalan&% horigheid "benda-benda tak bergerak milik )egara& dan dominal "petani terikat pada tuannya&. .Sistem vasal adalah ikatan pribadi di dalam hubungan dan perimbangan feodal-1asal, sedangkan sistem leen ini merupakan ikatan kebendaan. Sistem vasal tumbuh sebagi akibat ketidaksetabilan dan keamanan periode-periode Maro1ia dan 3arolinga, yaitu orang-orang merdeka "non budak& meminta dan mendapat perlindungan "ommandareommandatio& dari seorang yang berkuasa "senior&, asalkan menguapkan janji akan setia kepada senior tersebut,bah'a harus taat dan membantu seara fisik maupun nasehat "concilium et au/ilium&. Sistem leen teripta melaui beneficium "baik hati, anugrah&. Leen merupakan hak menguasai
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
22
biasanya sebidang tanah, yang diberikan oleh senior atau majikan leen tersebut kepada 1assal-nya, untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang tersebut terakhir untuk dapat menutupi biaya-biaya kehidupannya dari penghasilan tanah tersebut. 3ebiasaan "adat& merupakan satu-satunya sumber hukum selama masa feodal. 2ada hakikatnya kebiasan-kebiasaan ini tidak diketahui karena hal-hal tersebut tidak meninggalkan bekas-bekas tulisan, seperti akta-akta maupun 1onis-1onis tertulis, kontrak-kontrak yang merupakan dasar adanya bukti tentang pemberian ijin mempergunakan tanah milik bangsa'an, janji janji pada penggarap tanah, dan lain-lain. 2ada masa feodalisme ini, mampir tidak ada peraturan perundangundangan yang dibentuk. Hukum sama sekali tidak diaat di sisni. Jadi, tidak ditemukan lagi kitab undang-undang mauun kitab hukum. ini adalah era tampa aksara baru. 3ebanyakan orang malahan belum menguasai teknik tulis menulis maupun seni baa, para hakim "antara lain kaum bangsa'an dan pejabat-pejabat daerah& yang pada umumnya tidak akap membaa sebuah naskah yuridis. an biasanya mereka mengadili suatu perkara dengan mengandalkan takdir ilahi, terutama untukpembuktian yang sudah barang tentu dilakukan dengan ara-ara ir asional.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
23
A "### SUME%$SUME% HU!UM PADA A!H#% AAD PE%TEN&AHAN DAN 7AMAN MODE%N AAD 8### 9 8"###
#' #khtisar Umum Masyarakat Arofa #arat mengalami perubahan-perubahan mendasar di dalam
abad %%% meskipun institusi-institusi
feodal
masih
tetap
berlangsung. 5ndang-undang sedikit demi sedikit kembali menjadi sumber hukum, bahkan bukan sang raja saja yang membentuk undang-undang melainkan juga para tuan tanah maupun pemerintah kota-kota. $kan tetapi, kegiatan perundang-undangan masih terbatas ruang ringkupnya. i dalam bidang hukum perdata, kebiasaan masih tetap merupakan sumber hukum yang terpenting. i dalam sejarah hukum dijumpai kontinuitas antara abad-abad pertengahan dan /aman-/aman modern. $bad %%% merupakan suatu momentum penting dalam sejarah negara dan hukum. alam bidang yuridis, raja-raja absolut memperjuangkan terutama untuk mempersatukan hukum negara mereka. 2ada abad ke % berkat ditemukannya seni menetak buku, maka hukum semakin lama diatat. 2endokumentasian hukum menapai titik kulminasinya dalam gerakan kodifikasi, yang mulai tampil pada abad %%%, terutama di Jerman dan %talia. 2ada abad-abad ini, undang-undang
menjadi
sumber
hukum
terpenting
menggantikan
kebiasaan. ##' !ebiasaan Seorang ahli hukum landeren dari abad %, Filips Eielan, kebiasaan sebagai sumber hukum didefinisikan sebagai berikut 83ebiasaan adalah hukum tidak tertulis yang terdiri dari ketentuanketentuan sehari-hari"usane& dan perbutan yang terus-menerus oleh orang-orang dalam kehidupan dan pergaulan hidup serta di'ujudkan seara nyata tanpa paksaan masyarakat atau bangsa, selama kebiasaan itu diikuti seara berkesinambungan9
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
24
ari ketentuan tersebut dapat diketahui karakteristik-karakteristik kebiasaan yaitu "i& hukum tidak tertulis4 "ii& dibentuk oleh kela/iman dan tindakantindakan berulang-ulang4 "iii& dijadikan kelajiman di muka umum4 "i1& tanpa bantahan mayoritas kelompok sosial politik4 "1& kebiasaan tersebut harus pernah diterapkan selama periode tertentu yang ukup lama4 "1i& kebiasaan harus rasional. Salah satu kelemahan hukum kebiasaan adalah tidak mempunyai kepastian oleh karena tidak dituangkan seara tertulis. 3esulitan-kesulitan yang disebabkan oleh tidak adanya kepastian hukum nampaknya mulai disadari para raja. i 2eranis, penatatan resmi hukum-hukum kebiasaan mulai diselenggarakan pada %, ketika ;aja harles %% memberi perintah melalui ordonansi &ontil les *ours tahun !+>+. i negeri #elanda hal tersebut di lakukan == tahun kemudian melalui ordonansinya tahun !>*!. Selajutnya,
para
raja
memerintahkan
penetakan
kebiasan-kebiasan
tersebut sehingga pada hakekatnya tidak lagi merupakan kebiasan-kebiasan murni dan dalam realita menjadi undang-undang yang berasal dari kebiasan-kebiasaan hukum. ###' Undan$undan( 2eranan besar perundangan-undangan pada hakikatnya dimainkan oleh
e1olusi
umum
hukum
di
dalam
masyarakat
yang
semakin
indi1idualistis, dimana peranan keluarga dan kelompok-kelompok yang mendapatkan pri1ilese-pri1ilese di dalam bidang kemasyarakatan, politik dan hukum mulai melemah. 6itik akhir e1olusi tersebut adalah gerakan kodifikasi yang pada abad %%% di ba'ah pengaruh hukum alam dan penerahan yang makin hari berpengaruh. Gerakan ini memperoleh kemenangan dengan peahnya ;e1olusi 2eranis serta menapai titik punaknya pada kodifikasi-kodifikasi )apoleon "a'an abad %&. 2erundang-undangan kodifikasi sejak abad % tetap merupakan sumber hukum terpeting di benua Arofa dan di banyak 'ilayah, yang membiarkan diri diilhami dan dipengaruhi oleh burgerliche geset4buch Jerman dan terutama code 5apoloen. 5ndang-undang ini bukan lagi uangkapan atau kehendak sang raja, melainkan sejak ;e1olusi 2eranis adalah kemauan rakyat melalui de'an per'akilan rakyat. Ileh karena itu
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
25
hal ini hampir dipandang sebagai sumber hukum terpenting, bahkan pada mulanya hampir sebagai satu-satunya sumber hukum. #"' Hukum !anonik Hukum 3anonik adalah hukum anggota-anggota persekutuan kaum 3ristiani, lebih khusus lagi Gereja 3atolik-;oma. %stilah 8kanonik9 ini berasal dari kata :unani,
yaitu kanon yang berarti regula atau aturan. )ama ini
diberikan pada keputusan-keputusan konseli-konseli di abad-abad pertama tarirh Masehi. Hukum 3anonik ini memainkan peranan penting di dalam e1olusi umum hukum oleh sebab pengaruh gereja terhadap persekutuanpersekutuan Arofa #arat di abad-abad pertengahan. Sampai saat ini kaum 3atolik menganggap dirinya tunduk pada dua buah tatanan hukum, yaitu hukum )egara dan hukum kanonik. Seara kronologis, perkembangan Hukum 3anonik dapat dibedakan pada tiga periode, yaitu "!& fase yang menunjukan peningkatan, yakni dari abad %%% sampai dengan %4 "(& fase titik kulminasi pada abad %% dan %%%4 dan "*& fase menurun seara berangsur-angsur sejak abad % dan menurun seara derastis sejak abad %.
$kan tetapi, hukum kanonik
masih tetap merupakan hukum yang hidup meskipun telah terjadi sekulerisasi institusi-institusi hukum perdata dan hukum publik. Sumber
hukum
kanonik
adalah
Eahyu
6uhan
sebagaimana
ditemukan dalam kitab sui yang merupakan satu-satunya dari Hukum 3etuhanan "ius divinum&. Hukum ketuhanan ini adalah seperangkat aturanaturan yuridis yang dijabarkan dari kitab sui, baik 2erjanjian ama maupun 2erjanjian #aru. Hukum ini ditambah serta dilengkapi dan disesuaikan dengan dekrit-dekrit konsili-konsili dan dekteral-dekteral para paus maupun oleh kebiasaan. baik perjanjian lama maupun perjanjian baru "' Ajaran Hukum $jaran hukum menduduki tempat penting di dalam perkembangan hukum sejak abad %. %a tidak hanya membatasi diri pada penelaahan Hukum ;oma'i dan Hukum 3anonik, tetapi juga hukum pribumi setiap )egara. 5ndang-undang dan kebiasaan-kebiasaan di jadikan subjek studi ilmiah. engan demikian, terjadilah pengilmiahan dari hukum itu sendiri, yang dipelajari seara ilmiah sehubungan dengan pelaksanannya. 2ada
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
26
abad %%, Ma/hab Hukum $lam mengalami masa pemekarannya, antara lain Grotius. Ealau bagaimanapun juga, hal ini telah menjurus ke arah globalisasi dan kesatuan hukum. "#' Or(anisasi !ehakiman dan Peradilan engan
adanya
hirarkisasi
pengadilan-pengadilan
dan
perkembangan institusi permohonan banding terhadap putusan-putusan majelis-majelis kehakiman yang lebih rendah, maka peradilan selama /aman-/aman modern ini lama-kelamaan menjadi sumber hukum tersendiri. a/imnya
hakim-hakim
merasa
terikat
pada
putusan
hakim-hakim
sebelumnya atau putusan-putusan pengadilan yang lebih tinggi. 2eradilan ini disebarluaskan melalui kumpulan putusan-putusan dan arest-arest. 2engaruh peradilan terhadap sumber-sumber hukum lain adalah sangat besar. Selain itu, peradilan pun telah membantu dalam proses romanisasi hukum baik di 2eranis, Jerman, dan #elanda. 2eradilan telah banyak membantu dalam pembentukan hukum modern, yaitu "!& mengenai kekuasan pengadilan-pengadilan memberikan makna kepada preseden-preseden4 "(& karena pengaruh putusan-putusan pengadilan rendah dan arrest-arrest pengadilan yang lebih tinggi terhadap penyusunan hukum-hukum kebiasaan dan ajaran hukum. 2ada abad %%%, seperti hal sebelumnya, di dalam pengadilan, hukum di jalankan oleh 8hakim-hakim rakyat9, artinya hakim-hakim tanpa latar belakang yuridis. Sejak abad % sampai abad %%%, jabatan hakim diselenggarakan oleh hakim-hakim professional, yakni yuris-yuris atau legislegis, yang pada umumnya adalah lulusan uni1ersitas.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
27
A #8 :OMMON LA5
#' Hal #kh4al yan( ersi-at Umum 2ada hakekatnya, common law adalah sebuah $udge made law% artinnya hukum yang dibentuk oleh peradilan hakim-hakim kerajaan dan dipertahankan berkat kekuasaan yang diberikan kepada preseden-preseden "putusan& hakim-hakim. an undang-undang nampaknya hampir tidak berpengaruh terhadap e1olusi common law ini. $kan tetapi, common law dalam arti sempit ini tidak menakup tatanan hukum %nggris4 disamping peradilan pengadilan-pengadilan kerajaan telah berkembang pula statute law , yaitu hukum undang-undang yang dikeluarkan oleh pembuat undangundang "legislatif&. Statute la' ini telah menjadi suatu sumber hukum penting, terutama selama abad-abad % dan . 5ngkapan common law telah dipergunakan sejak abad %%% untuk menyebutkan hukum %nggris seara keseluruhan. 2ada abad dan %, disamping common law telah terbentuk sepangkat aturan-aturan hukum yang lain, yakni apa yang dikenal e3uity. #etapun juga common law tetap berhasil mengimbangi perkembangan pengaruh e3uity tersebut. Saat ini ungkapan
common law
tersebut seringkali dipergunakan pula untuk
menyatakan keseluruhan aturan-aturan hukum yang berlaku di %nggris, tanpa membedakan apakah hal-hal tersebut berasal common law yang asli, e3uity maupun statute law . alam makna ini, diperbandingkan dengan civil law , yakni ungkapan yang dipakai untuk menyatakan tatanan-tatanan hukuk Arofa 3ontinental yang dipengaruhi corpus iuris civilis. ##' Pembentukan Tatanan :ammon La4 $. Hukum di %nggris Sampai $bad %% Sampai abad %% dan %%% sejarah hukum %nggris dapat dibandingkan seara tepat dengan sejarah tatanan-tatanan hukum Arofa 3ontinental. %nggris pun merupakan bagian dari )egara ;oma'i sejak abad % sampai abad , namun proses ;omanisasi di dalamhukum dan institusi-institusi
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
28
boleh dibilang tidak meninggalkan bekas-bekasnya dalam periode-periode kemudian. 2ada tahun !@?? %nggris ditaklukan oleh Hortog )ertog )ormandia, Eillam 2enakluk "!@(<-!@<=& dalam pertempuran di Hasting. Eilliam menyatakan tidak akan mengubah hukum dan kebiasaan penduduk pribumi, namun memasukan tatanan feodal yang la/im berlaku di Arofa 3ontinental pada %nggris. alam abad %%, kebiasaan tetap merupakan sumber hukum satu-satunya hukum %nggris, yaitu kebiasaan-kebiasaan lokal $nglosakson, kebiasaan-kebiasaan kota-kota yang bar didirikan "borough customs&,
kebiasan-kebiasaan kaum pedagang,
terutama pedagang-
pegadang ondon, yakni yang dikenal 8 pie powder” dan le/ mercatoria. #. Susunan 2engadilan-pengadilan 3erajaan 2rosedur Erit 2ada a'alnya sang raja sendiri yang memimpin sidang yang diselenggarakan di dalam istananya, yang disebut dengan curia regis. )amun, tidak lama kemudian telah dibentuk bidang-bidang spesialisasi, terpisah dari uria yang sebenarnya. untuk menangani permasalahanpermasalahan tertentu "!& court of e/che3eur scaccarium, sejak abad %%, ber'enang dalam bidang-bidang finanial dan perpajakan4 "(& ourt of common pleas communia placita, ber'enang urusan-urusan pemilikan tanah4 "*& kings bench dari bench coram rage, yang ber'enang untuk memeriksa kejahatan-kejahatan terhadap keamanan dan perdamaian di dalam 'ilayah kerajaan. 2erluasan 'e'enang yang berlangsung epat pada pengadilanpengadilan tingkat tinggi ini dimungkinkan terlaksana oleh prosede teknis yang dipakai untuk menyelesaikan sengketa-sengketa pada majlis-majlis hakim. Setiap orang yang ingin memperoleh keadilan sang raja, dapat mengajukan surat permohonan kepada raja. 3anselir sebagai salah satu penasehat terpentng raja, meneliti surat permohonan tersebut dan bilaman surat permohonan tersebut dipandang layak, maka kanselir mengirim surat atas nama raja, sebuah perintah yang disebut writs melalui sheriff untuk memaksa tertuduh membuat pembelaan. $dapun tatanan writs ini terbentuk pada abad %% pada saat Hendrik %% "!!>+-!!
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
29
'rits tersebut diperuntukan dalam menyelesaikan kasus-kasus khusus, namun setelah itu hal ini menjadi stereotype formula-formula, yang diberikan oleh konselir setelah membayar sejumlah uang, tampa pemeriksaan mendalam sebelumnya "writs de cursu&. Jadi, pada pokoknya hukum %nggris berkembang terutama dari suatu keseluruhan
aturan-aturan
prosedur
dan
bukan
dari
aturan-aturan
menyangkut substansi dasar. engan adanya alasan-alasan ini, struktur common law seara pundamental berbeda dengan tatanan-tatanan Arofa 3ontinental. engan tidak adanya kodifikasi, maka tidak ada pula pembagian dalam abang-abang ilmu pengetahuan yang besar, seperti hukum perdata, hukum pidana, dan sebagainya, namun berbiara tentang family law "hukumkeluarga&, contract law "hukum kontrak&, law of tort "hukum yang menyangkut perbuatan mela'an hukum&, dan seterusnya. . Sumber-sumber ommon a' Sesungguhnya common law benar-benar diiptakan oleh hakimhakim pengadilan kerajaan. 2ara hakim tersebut mengandalkan kebiasaan, khususnya pada kebiasaan lama umum kerajaan "general immemorial custom of the realm&. Sejak tahun !(D( putusan-putusan terpenting pengadilan-pengadilan tinggi Eestminster telah diaat dan disimpan dalam :ear #ook. 3emudian, pada abad % dijumpai pula Law eports yang dietak dan ini merupakan dokumen-dokumen terpenting bagi kehakiman dan ad1okat. Meskipun common law adalah hukum yurisprudensi, namun baru pada tahun !<=> hakim-hakim menurut undang-undang 'ajib menerapakan prinsip stare decisis
"tetap menerapkan apa yang telah
diputuskan sebelumnya, artinya menjunjung tinggi preseden-preseden&. Selain itu, para hakim mempergunakan juga buku-buku hukum besar yang disusun oleh para hakim. #uku-buku tertua, legibus et consuetudinibus angliae "tentang undang-undang dan kebiasaan& berasal dari tahun !!<= dan telah mamainkan peranan penting dalam terbentknya common law. . AKuity terhadap ammon a' AKuity dapat dipandang sebagai sebuah pelengkap dan untuk sebagian lagi sebagai alat koreksi common law% yakni "!& bilamana
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
30
common la' memperlihatkan elah-elah kosong, seperti tidak ada 'rit untuk sebuah kasus tertentu, yang tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan pergaulan hidup4 "(& bilamana remedy yang disediakan common law "ganti rugi& tidak memuaskan4 "*& bilamana pengadilan common law
dalam
mengadili orang memberikan putusan yang tidak adil4 "+& bilamana pengadilan common law tidak ber'enang mengadili, misalnya terhadap kaum pedagang luar negeri. 2ada tahun !<=*-!<=> terjadi peleburan pengadilan-pengadilan common
law
dan
pengadilan-pengadilan
e3uity
sebagai
akibat
dikeluarkannya #udicature Act. Sejak itu aturan-aturan common law dan e3uity pada prinsipnya diterapkan oleh pengadilan-pengadilan yang sama, yang pada gilirannya memperepat prosespeleburan menjadi kesatuan yang utuh. #udycature Act !<=* menetapkan bah'a untuk selanjutnya e3uity mendapatkan prioritas atas common law dan hal tersebut kemudian dikomfirmasi oleh 0upreme "ourt Act tahun !D
tahun
!<*(-!<**
dan
!<=*-!<=>&,
telah
diadakan
perubahan mendasar di dalam susunan peradilan dan oleh sebab itu reformasi dalamhukum aara dan hubungan serta perimbangantimbal balik
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
31
antara ommon la' dan eKuity. engan ara yang sama, terutama setelah tahun !D+>, telah diberlakukan sustu hukum sosial yang sama sekali baru, 'alaupu dalam jumlah keil. "' Undan($undan( Dasar dan !odi-ikasi 3endatu pun peranan besar yang dimainkan oleh perundang-undang, namun tetap saja %nggris merupakan sebuah )egara tanpa undang-undan dasar dan tanpa kitab undang-undang. onstitusional la' %nggris bertumpu pada kebiasaan dan pada preseden-preseden, maupun pada beberapa naskah undang-undang seperti &agna "harta tahun!(!>, 1ill of ight tahun !?-!* dan beberapa materi terbatas dikodifikasikan seperti sale of goods act "! anggotaanggota House of ords. i dalam United (ingdom "ommon Law ini diterapkan di Ealles dan %rlandia 5tara, akan tetapi tidak di Skotlandia yang telah mengalami pengaruh hukum ;oma'i karena banyak yuris-yuris skotlandia yang mendapat pendidikan hukum pada uni1ersitas Arofa 3ontinental. Selain itu $merika Serikat dan $ustralia tergolong )egaranegara ommon la'
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
32
A 8 HU!UM H#NDU MASA !#N#
#' Dominasi #slam Sejak abad , bagian-bagian tertentu sub-benua %ndia sedikit banyak dikuasai oleh penguasa %slam. Sebagai akibat hal tersebut, yakni sebagaian penduduk %ndia 6imur dan #arat memeluk %slam satu sisi dan Hindu pada sisi lain. 2ada saat Mongol $gung "abad % sampai %& maka kaum penguasa pada umumnya menghormati agama dan hukum penduduk %ndia. 2eradilan paskhayat kasta-kasta tetap berlangsung tanpa kendala, namun kekuasan raja berkurang bagi keuntungan kodi %slam. ##' Dominasi #n((ris Sejak tahun !<>= %ndia berada di ba'ah kekuasaan %nggris sepenuhnya. ;atu iktoria dari %nggrs dinobatkan selaku 3aisar 2erempuan %ndia, sehingga berada diatas hirarki para maharaja dan raja tatanan feodal. 2ada perinsipnya %nggris, sebagaimana koloni-kaloni lainnya berdasarkan asas 8indirect rule”.
%nstitusi-institusi lokal yang ada begitu pula hukum
Hindu tetap berlangsung. #ersamaan dengan hal itu, %nggris berupaya kea rah pembentukan sebuah hukum %ndia, yang sama bagi seluruh penduduk %ndia, baik bagi kaum %slam maupun bagi kaum Hindu. %nggris berhasil melalui perundang-undangan dan dengan reorganisasi peradilan. engan demikian terbentuklah pengadilan ampuran, dimana berlangsung proses peradilan oleh hakim-hakim %ngris yang dibantu oleh para pandit. ###' %epublik #ndia Merdeka %ndia merupakan sebuah ;epublik merdeka sejak tahun !D+=. #erdasarkan 2asal *=( 55 menyataan bah'a hukum yang dimasukan oleh pemerintah %nggris, tetap dipertahankan sepanjang tidak bertentangan dengan pandangan sebuah republi demokrasi yang berdaulat. Ileh karena itu, banyak perundang-undangan %nggris masih tetap berlaku, hal ini menyangkut baik perundangan-undangan maupun $udge made law. engan demikian %ndia de'asa ini tergolong ngara-negara ommon la'.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
33
A 8# HU!UM #E%AN# MODE%N
Hukum %berani masih tetap merupakan tatanan hukum pribadi orangorang :ahudi "%srael&. isamping itu betapun juga hukum territorial masih tetap berlaku. i %srael dijumpai empat buah sumber hukum "!& Hukum %berani tradisional4 "(& Hukum )egara Ittoman, antara lain kitab undangundang med$elle7 "*& ommon la' yang dimasukan tatkala 2alestina merupakan daerah mandat yang atas perintah league of nation dipimpin #ritania ;aya
"!D(@-!D+<&4 dan "+& perundangan-undangan 3nesset,
parlemen )egara %srael. i %srael ditemukan pengadilan-pengadilan )egara dan pengadilanpengadilan agama "rabinal &. 2engadilan rabinal hanya ber'enang sematamata dalam urusan-urusan perka'inan dan pereraian serta dalam materimateri lainnya, yang merupakan pula saingan dalam 'e'enang memeriksa dan mengadili kasus-kasus tertentu bagi pengadilan-pengadilan )egara. Mahkamah $gung menga'asi kedua jenis pengadilan tersebut, dengan pengertian bah'a Mahkamah ini tidak dapat mengubah putusan-putusan rabinal,melainkan dapat menge1aluasi apakah para rabi ini tdak melampaui batas 'e'enang dan tidak meleehkan prinsip-prinsip peradilan yang layak. 2utusan-putusan
Mahkamah $gung
ini
mengikat
bagi
hakim-hakim
pengadilan yang lebih rendah, bahkan terkadang Mahkamah $gung tersebut masih pula bertumpu pada peradilan #udicial "ommitteeof the 6rivy "ouncil periode mandate %nggris. Sebagaimana halnya %ndia, %srael pun masih dikonfrontasi oleh problema-problema penyesuaian diri hukum tradisional terhadap perkembangan sebuah masyarakat modern. Modernisasi hukum yang telah menapai banyak kemajuan adalah dalam bidang hukum dagang, seperti undang-undang unifrm kontrak-kontrak jual beli. alam hukum keluarga, pandangan-pandangan keagamaan masih sangat signifikan oleh karena kaum ulama dan kelompok-kelompok politik fundamental masih menentang kesetaraan yuridis perempuan.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
34
A 8## HU!UM #SLAM
Hukum %slam adalah hukum pergaulan hidup kum muslimin, artinya hukum berlaku bagi semua orang yang memeluk agama %slam, dimanapun mereka berada. Seperti halnya hukum Hindu, maka Hukum %slam pun merupakan hukum masyarakat %slam dan bukan hukum penduduk suatu )egara. #' A(ama dan Sejarah %slam mempunyai arti tunduk kepada kehendak $llah. 6iada 6uhan selain $llah dan Muhammad rasul-)ya, nabi terakhir $llah Subhannahu EataBala setelah $dam, )uh, %brahim, Musa, aud dan %sa. $gama %slam, telah mengalami perluasan epat, sebagai akibat kegiatan-kegiatan pengikut-pengikut )abi Muhammad, para khalif%
yang
dalam satu abad mampu menguasai Siria, Mesir, daerah Magrib "$lja/air, Maroko, 6unisia&, Spanyol dan bahkan sebagian 2eranis. )egara-negara besar Muslim menguasai derah-daerah ini dalam abad %%% dan %, bahkan bangsa $bbasida memerintah #agdad. Sejak abad % sampai abad % )egara Ittoman "6urki& mendominasi sebagai besar dunia %slam. ##' Syariat dan )ikih Hukum %slam tidaklah merupakan suatu ilmu pengetahuan tersendiri, melainkan salah satu aspek agama.
Hal ini meliputi teologi "yang
menetapkan dogma, yakni apa yang dipedomani sebagai keperayaan kaum Muslimin& dan syariat yang memberikan ketentuan-ketentuan kepada orang-orang beriman apa yang 'ajib apa yang 'ajib dilakukan dan apa yang 'ajib ditinggalkan. Syariat adalah 8jalan yang harus ditemuh9 atau 8aturan yang di'ahyukan9. Jadi hal ini menyangkut pula hal-ikh'al yang harus dilakukan oleh orang beriman terhadap $llah "sholat, puasa, jakat, dan seterusnya&. Semua kealfaan dianggap pelanggaran. Fikih adalah pengetahuan tentang syariat4 ia adalah ilmu pengetahuan tentang hak-hak dan ke'ajiban-
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
35
ke'ajiban manusia, tentang pemberian ganjaran dan hukuman. Fikih ini menetapkan aturan-aturan perilaku yang diturunkan dari empat sumber syariat "i& $l-Luran4 "ii& Sunnah4 "iii& ijma "kesesuaian pendapat ulama tentang peristi'a hukum&4 dan "i1& kias "analogi&. ###' Empat uah Sumber Syariat $. $l-Luran $l-Luran adalah kitab sui umat %slam. %a merupakan 'ahyu-'ahyu $llah SE6 melalui )abi Muhammad S$E, ;osul-)ya yang terakhir. 2rinsipprinsip yuridis yang dapat diturunkan dar $l-Luran pada haikatnya memenuhi tujuan nabi Muhammad S$E, yakni mengganti tata organisasi suku-suku $rab lama, tanpa adanya kelas-kelas yang memperoleh hak pengutamaan " privilege&. $dapun aturan-aturan yang diletakkan adalah halhal yang mengupayakan mempertinggi mutu akhlaK. 2ara hakim "kadi & harus berikhtiar untuk mendapatkan suatu solusi yang adil dan pantas untuk semua persoalan, mereka harus berjuang mela'an praktek suap-menyuap, memerintahkan keterangan saksi-saksi, menjaga agar persetujuan-persetujuan dilaksanakan dengan baik, memberi perlindungan terhada kaum lemah "perempuan, yatim piatu, budak belian&. #. Sunnah Sunnah adalah seluruh perbuatan dan uapan )abi Muhammad, sebagaimana hal itu dikisahkan oleh para sahabatnya. 2ernyataan atau sikap )abi Muhammad S$E memunulkan sebuah hadist% yang didalam abad %%% dan % banyak hadis ini dikumpulkan dalam buku-buku yang terpenting akhirnya tetap ada seara definiti1e. . %jma %jmaB adalah onsensus bersama kaum %slam yang diapai dengan bulat.
2ada hakikatnya, ini adalah konsesus kalangan para ahli hukum,
8doktores-doktores9
syariat , meskipun hal ini tidak selalu seia-sekata
dengan pandangan khalayak ramai.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
36
%jma ini sebagaian besar ditetapkan dan dikumpulkan dalam bentuk tertulis selama abad-abad %%% dan % Masehi, artinya !@@ sampai *@@ tahun setelah 8i$rah. %jma ini di'ujudkan oleh ahli-ahli hukum yang mempunyai namanama besar dalam abad %%% dan % Masehi, terutama oleh mereka yang berasal dari #agdad pada saat kekuasaan berada dalamkekuasaan $basiah, yang
kebanyakan
adalah
imam-imam
biasa tanpa
fungsi
memimpin maupun tanggung-ja'ab politik, namun memiliki pengetahuan yang mendalam tentang syariat , hukum yang di'ahyukan $llah SE6. alam peraktek telah diterima sebagai kenyataan bah'a dijumpai berbagai ara, berbaai jalan untuk tiba pada kebenaran4 jalan-jalan ini disebut mad/hab-mad/hab. i dalam dunia %slam dibedakan empat mad/hab ialah mad/hab Hanafi, Maliki, Syafei, dan Hambali. 3emempat mad/han itu disebut kaum sunni,oleh karena mereka ini menjunjung tinggi Sunnah. isamping empat mad/hab terdapat yang lainnya, antara lain mad/hab kaum syiih. .
3ias 3ias artinya analogi atau pikiran seara analogi, dipandang pula
sebagai sumber Syariat hal-hal ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang dapat jibarkan dari $l-Luran dan Sunnah melalui pemekiran logis. 3ias berfungsi
sebagai
pengisi-pengisi
kekosongan-kekosongan
yang
ditinggalkan oleh ketiga buah sumber lainnya. #"'
Sumber$sumber Hukum Pelen(kap %slam tidak memperkenankan dipergunakannya
sumber-sumber
hukum lain keuali syariat . Ealaupun demikian, kebiasaan "orf - yang juga disebut adapt& dan perundang-undangan "Kanun& telah memainkan peranan yang tidak dapat dianggap remeh, namun kesemuanya itu tidak boleh bertentangan dengan syariat. a/imnya penyelenggara hukum dilakukan oleh kodi% hakim-hakim agama dan dibantu oleh kaum a'am terpandang yang berasal dari masyarakat setempat. Mereka memiliki 'e'enang penuh untuk mengadili perkara-perkara, baik yang yang menyangkut perdata maupun pidana.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
37
$dapun fat'a-fat'a merupakan nasihat-nasihatt keagamaan dan hukum, yang kebanyakan diberikan oleh seorang mufti atau pejabat keagamaan yang penting., "'
E6olusi Masa !ini Hukum #slam 2ikih diterapkan pada abad dan sejak itu tidak diubah lagi.
Sekalipun demikian, ia merupakan salah satu tatanan hukum yang besar masa kini dan diterapkan dikebanyakan negara-negara %slam. an hal ini hanya
mungkin
karena
fikih
tersebut
bersifat
fleksibel
dan
dapat
menyesuaikan diri pada e1olusi dalam bidang politik dan kemasyarakatan dunia %slam. Sekalipun kesatuan hukum dan agama sebagai asas umum masih berlaku, menyebabkan negara-negara %slam sedikit banyak mengalami e1olusi yang berbeda dan beraneka ragam, terutama di ba'ah pengaruh fator politik dan juga karena adanya tradisi-tradisi lokal yang sangat bereda satu dengan yang lain. Sementara itu, perundang-undangan "3anun&, dimungkinkan untuk membentuk disamping hukum agama, sebuah hukum umum7a'a'm. Selama berabad-abad raja-raja atau kepala-kepala negara hanya sedikit sekali mempergunakan peluang tersebut. Sejak abad di kebanyakan negara-negara %slam makin banyak undang-undang dibentuk.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
38
A 8### HU!UM :#NA
#'
Pendahuluan Hukum
ina
tradisional
bukan
merupakan
tatanan
hukum
keagamaan yang ketat4 hal ini nampaknya lebih merupakan suatu tatanan hukum yang terintegrasi ke dalam ajaran filsafat yakni konfusionisme. iantara iri-iri khas terpenting hukum ina perlu disebutkan disini adalah pembagian masyarakat dalam kelas-kelas, dengan aturan-aturan hidup moral dan yuridis sendiri-sendiri. 3elas-kelas yang mempunyai hak pengutamaan " privilege&, ini tidak menyukai aturan-aturan hukum yang sederhana dan hidup menurut ke'ajiban-ke'ajiaban ritual 9li B sedangkan kelas rakyat tunduk pada tatanan hukum pidana 9fa yang ketat. ##'
Sketsa Sejarah Sejarah ina membentang ke belakang sampai *@ abad SM,
manakala suku-suku bangsa ina, yang berasal dari Mongolia, bermukim di 'ilayah sungai 3uning serta pada sat itu mereka telah menapai taraf peradaan suku bangsa. Sekitar abad %% SM di ina berkembang tatanan feodal, yang didalamnya kelas yang memperoleh hak utama terdiri dari ksatria dan kaum pelajar. 2ada kahir tatanan feodal, yaitu abad % sampai % SM, hidulah orang-orang besar yang paling mempengaruhi ara berpikir filosofis dan agama ina au-6se, 3onfusius dan Mensius. 2ada abad %%% mulai berkembang negara 3ekasiaran 3uno ina menjadi sebuah negara besar dan luas dengan sistem pemerintah yang sentralistis, berkat dinaati 6sjBin. 3endatipun dinasti hanya berkuasa +@ tahun "(>?-!@= SM&, betapapun juga ia telah mempengaruhi sejarah dan hukum di ina seara langgeng-lestari. 2eranannya telah dilanjutkan oleh inasti Han, yang selama empat abad berkuasa " abad %% SM abad %% M&. 2ada tahun ?!<-D@=, ina kembali tumbuh sebagai negara yang kuat dan penuh peraya diri di ba'ah kekuasan inasti 6Bang. )amun setelahnya, ina kembali mengalami kejatuhan.
3esatuan poltik negara kembali
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
39
dipulihkan oleh inasti Ming "!*?<-!?++& dan inasti Mansyu dari 6sing "!?++-!D!(&4 kekaisaran ambruk pada tahun !D!(. ###'
Tatanan A(ama dan )ilsa-at Struktur kemasyarakatan ina dari dahulu bertumpu pada sebuah
etika, yang terdiri atas unsure-unsur dari setidaknya tiga buah aliran pikiran "!& 3onfusianisme ini didirikan oleh 3Bong Fu-6/e, yang hidup sekitar >>!+=D SM. 6atanan filsafatnya ini dijabarkan dari pandangan-pandangan keagamaan, yang diungkapkan dalam kitab-kitab sui kuno, king. an ini merupakan sebuah animisme yang berikhtiar kearah monoteisme4 "(& 6aoisme, tumbuh dari ajaran 8Guru Caman ulu9 au 6/e, teman se/aman 3onfusius yang lebih tua. )askah terpenting dari ajaran ini adalah kitab yang berasal dari abad %%% SM, *au *e-tsying atau jalan menuju kebaikan. 6au adalah jalan yang memasuki segala sesuatu, rasio yang mengendalikan dunia, gerakan alam4 dan "*& #udhisme, yang berasal dari %ndia selama abad-abad %%% dan %% SM, bahkan pengaruhnya berkembang epat sejak abad Masehi. #"'
Li !on-uisme Li
adalah kata kuni yang paling dekat pada pengertian 8hukum9
negara-negara barat4 kadang diterjemahkan pula dengan ritual, moral, etiket, kepantasan. Li merupakan seperangat aturan-aturan kepatutan dan kesopanan yang harus diindahkan oleh manusia jujur, hal-hal tersebut merupakan suatu kodeks etika bentuk-bentuk pergaulan. Seara prinsip Li ini nampaknya ukup untuk mempertahankan ketertiban4 ini adalah 8pemerintahan oleh manusia-manusia9. "'
;)a< !aum Ahli$ahli Hukum 2ada /aman inasti 6sying "(>?-(@= SM&, konfusionisme terutama
ajaran Li diserang habis-habisan oleh ahli-ahli hukum dan para legis,yang mengedepankan pandangan bah'a Nfa% artinya undang-undang, terutama undang-undang hukum pidana sangat diperlukan bagi rakyat. $pa yang dikenal fa-cia "mad/hab undang-undang, mad/hab kaum legis& berkembang pesat, terutama pada pemerintahan 3aisar "hin 0hih 8uang-*i , yang pada tahun ((! SM me'ujudkan persatuan dan kesatuan 'ilayah ina.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
40
"#'
;Li< dan ;)a< ersama$sama 2andanagan legalitas
fa-cia
tampaknya tidak dapat dipaksakan.
Malahan sejak era inaati Han "abad %% SM& telah dapat dipastikan suatu 8knfusianisasi9 undang-undang, dengan kata lain terdapat rekonsiliasi antara li
dan
fa
dengan mengakui adanya kelas-kelas sosial yang beragam.
6atanan ini selama dua ribu tahun tetap bertahan. Sekalipun demikian, legisme ini masih pula tetap berpengaruh dan telah terjadi suatu tradisi perundang-undangan kekaisaran, terutama dalam bidang hukum pidana dan dan hukum tata usaha negara sebagai akibatnya. $dapun perundanganundangan hukum pri1at hampir tidak tersentuh. "##'
!itab$kitab Undan($undan( :ina Sedikitnya dijumpai delapan belas kitab-kitab undang-undang ina.
3itab tertua berasal dari abad % SM, setelah itu hampir setiap dinasti telah mengeluarkan sebuah kitab undang-undang baru, yang biasanya diambil alih begitu saja dengan atau tampa tambahan-tambahan. #eberapa kitab undang-undang mempunyai lebih dari !>@@ pasal, dengan menyebut berturut-turut lebih dari (@@@ kejahatan dan pelanggaran, yakni kodeks *sin-Liu
"tahun
(?<
SM&.
Salah
satu
kejahatan-kejahatan
adalah
pemberontakan anak laki-laki terhadap ayahnya. "###'
:ina dan Tatanan$tatanan Ero-a dalam Abad 8#8 dan 88 2ergaulan dengan orang-orang Arofa melalui perdagangan dan
industri, pemuka-pemuka ina mengalami pengaruh tatanan-tatanan hukum #arat. ina berupaya menegah proses eropanisasi hukum dengan jalan menyesuaikan tatanan hukum mereka sendiri. 3odeks *sying ditijau kembali pada tahun !D!@, terutama dalam materi-materi yang pada bangsa Arofa tergolong hukum perdata, hukuman-hukuman ditiadakan. 2ada tahun !D!( 3ekaisaran jatuh dan terjadi pembentukan republik telah menyuburkan perembesan
tatanan-tatanan
hukum
#arat.
#etapapun
demikian,
eropanisasi ini pada hakikatnya sangat dangkal undang-undang baru yang dibentuk
tidak
dikenal
oleh
penduduk.
Malahan
kodek-kodeks
ini
memperkokoh tradisi ina dengan adanya per'alian keluarga dan kekuasaan negara untuk kerugian indi1idu
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
41
#8'
Hukum %epublik %akyat :ina ;e/im baru ;epublik ;akyat ina telah menghapus semua undang-
undang yang ada untuk melenyapkan pengaruh feodalisme dan kaum kelas menengah.
6atanan
hukum
baru
berbasiskan
undang-undang
yang
sekaligus merupakan penerapan paham Mar0isme-eninisme4 undangundang
yang
komunisme.
ketat dan
keras ini
diberlakukan
untuk menegakan
ari tahun !D>@ sampai dengan !D>< telah dikeluarkan
undang-undang dalam jumlah yang besar. Sejak tahun !D>< terjadilah suatu reaksi terhadap hegemoni perundang-undangan4 pemerintah ina menentang pengaruh ;usia dan kembali ke ara pendekatan tradisional ina. ominasi kedaulatan hukum dihapus. Jadi, terbentuklah sebuah li baru, sesuai dengan pandanganpandangan politik partai komunis yang diturunkan dari gagasan Mao 6se 6ung yang dijilid menjadi satu kesatuan yang dikenal dengan 8buku merah9. Li diterapkan atas orang-orang komunis, sedangkan yang kejam "undangundang hukum pidana& tetap dipertahankan dan diberlakukan bagi orangorang 8kontra-re1olusioner9 dan bagi orang-orang bukan ina. idalam bidang hukum pri1at, hukum juga memainkan peranan yang subordinatif dan fragmentaris. #egirulah struktur hak milik mar0isme, dengan tekanan hak milik negara sosialis dan kolektif diberlakukan di ina, bukan mellui tatanan perundang-undangan, melainkan oleh tindakantindakan sporadis. Suatu kekeualian dalam bidang hukum pri1at adalah hukum perka'inan. i dalam kebanyakan bidang hukum ini diupayakan penyelesaian perselisihan seara damai melalui jasa-jasa perantara. 5ntuk maksud tersebut dibentukalah 3omisi 2erantaraan Masyarakat., yang pada hakikatnya mengesampingan peranan peradilan. Sekarang ini hukum perundang-undangan ina bersumber dari dua badan pembuat undang-undang badan legislatif negara dan badan kekuasaan partai. 2artai menetapkan isinya, )egara menentukan bentuk undang-undang. #egitulah sejak tahun !D=D telah diterbitkan ratusan undang-undang, terutama yang berhubungan dengan institusi-institusi negara dan khususnya yang menyangkut hukum ekonomi.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle
42
A #" HU!UM *EPAN&
#'
Pendahuluan Sejarah hukum Jepang dapat dibagi dalam tiga periode pokok.
Selama periode pertama, dari tahun ?>@ sampai tahun <>@ M, jepang mengambil alih hukum ina4 selama periode kedua, yang banyak memperhatikan kesamaan dengan tatanan feodal Arofa, namun yang menyangkut hukum, nampaknya hukum ina tetap berpengaruh4 dan periode ketiga sejak tahun !<, hukum Jepang mengalami reformasi yang berlangsung sangat epat kearah pola tatanan hukum Arofa #arat' ##'
Pen(aruh :ina #udhisme masuk Jepang dalam abad %-%% M, oleh karena itu
pengaruh ina sangat besar disini. 3itab undang-undang Jepang yang mengikuti pola ina adalah ritsu-ryo, yang terutama mengandung hukum pidana "ritsu& namun juga hukum perdata dan hukum tata usaha negara "ryo&., meletakan kepada setiap orang ke'ajiban-ke'ajiban. ###'
Tatanan )eodal Sejak abad % tatanan legalistik dan egaliter relatif telah diganti oleh
sebuah sistem feodal "sho& yang sangat menyerupai tatanan feodal yang ada di Arofa #arat untuk periode yang sama. Eilayah tuan-tuan tanah menikmati-menikmati
pri1ilise-pri1ilise
dalam
bidang
perpajakan
dan
peradilan. #"'
Hukum *epan( Saat #ni Sejak tahun !< pengaruh-pengaruh #arat tidak dapat dielakan.
3itab undang-undang menurut pola #arat, terutama model Jerman dibentuk4 sebuah kitab undang-undang hukum aara perdata pada tahun !
berakhirnya
2erang
unia
%%,
pendudukan
$merika
memberlakukan sebuah tatanan monarkhi konstitusional pola %nggris.
Sejarah Hukum by John Gillisen & Frist Gorle