Scan Line dan RQD 1.
Pengertian Scan Line Salah satu cara untuk menampilkan objek 3 dimensi agar terlihat nyata adalah dengan menggunaka menggunakan n shading. shading. Shading Shading adalah cara menampilkan menampilkan objek objek 3 dime dimens nsii deng dengan an mewa mewarn rnai ai perm permuk ukaa aan n objek objek terse tersebu butt deng dengan an memperhitungkan efekefek cahaya. !fekefek cahaya yang dimaksud adalah ambient" diffuse" dan specular. #etode shading yang digunakan adalah $lat Shadin Shading" g" %ourau %ouraud d Shadin Shading" g" dan Phong Phong Shadin Shading. g. &ntuk &ntuk $lat $lat Shadin Shading" g" perhitungan warna dilakukan satu kali karena dalam ' face tidak terjadi gradasi warna" untuk %ouraud Shading" pewarnaan (erte) dilakukan pada tiap (erte) sehingga tampak gradasi warnanya. Dan untuk Phong Shading" pewarnaan dilakukan pada tiap garis hasil scanline pada face sehingga gradasi tampak lebih halus. *plikasi yang dibuat sebagai tugas akhir ini bertujuan untuk mewarnai objek 3 dimensi dengan 3 metode sehingga user yang menggunakan dapat melihat perbandingan waktu maupun hasil antara metode yang satu dengan metode yang lain. Secara umum" aplikasi ini membaca file yang berisi data mesh objek kemudian mewarnai objek tersebut sesuai dengan metode yang dipilih. *plikasi dibuat menggunakan #icrosoft +isual ,-- dan pen%L. Dari hasil implementasi dan pengujian sistem" Phong Shading merupakan metode yang terbaik dikarenakan untuk mewarnai objek dilakukan scanline sehingga sehingga pada tiap face" pewarnaan pewarnaan dilakukan dilakukan tiap garis. garis. /amun" /amun" proses proses pewarnaan yang dilakukan lebih lama daripada yang lain akibat scanline yang dilakukan. *lgoritma Scan Line 0 melakukan scanning untuk setiap baris dari layar bidang gambar untuk setiap permukaan objek pada ruang tiga dimensi dan menampilkan hasilnya setelah melaksanakan proses setiap baris scanningnya. 1edua algoritma ini dibandingkan berdasarkan besar memori dan waktu yang dipergunakan oleh masingmasing algoritma. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa algoritma Scanline menggunakan memori yang lebih sedikit dari algoritma 2uffer" sedangkan dari segi kecepatan algoritma Scan Line lebih unggul daripada algoritma 2 uffer bilamana objek yang ditampilkan pada bidang gambar mengumpul pada baris y" sedangkan 2 uffer lebih lebih unggul dari Scan Line bila objek yang digambar menyebar dan menggunakan keseluruhan baris pada bidang gambar dengan bidang permukaan yang digambar semakin banyak.
4. #eto #etod de Sca Scan n Lin Linee
*. 5eknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini digunakan metode scanline sampling. #etode ini dapat digunakan untuk mengetahui orientasi bidang diskontinuitas pada permukaan yang dianggap mewakili orientasi bidang diskontinuitas batuan secara keseluruhan. Peralatan yang dipakai berupa tali" kompas"clip board"dan penggaris. ,ara pengambilan data dengan metode scanline sampling adalah dengan mencatat semua karakteristik bidang diskontinuitas yang memotong tali yang dibentangkan di sepanjang permukaan batuan dengan batasan 36 centimeter ke atas dan 36 centimeter ke bawah dari garis pengamatan. *rah dari scanline ini harus dicatat. Sedapat mungkin arah dari Scanline sama di semua segmen untuk mengurangi bias pengukuran. atas toleransi perbedaan arah scanline adalah 467" sehingga perbedaan tersebut masih dapat diabaikan. Datadata yang diambil dalam penelitian ini" yang selanjutnya akan digunakan dalam analisis kinematik dan klasifikasi massa batuan" berupa data diskontinuitas 8lihat Lampiran 9 baik yang terbentuk secara primer maupun secara sekunder" :R," S;+" dan kondisi keairan. Secara sistematik" teknik pengambilan data dalam penelitian in meliputi 0
selatan. Rekahanrekahan tersebut memiliki arah umum utara > selatan" baratlaut > tenggara" dan timurlaut > baratdaya. erdasarkan arah dari rekahan yang dikaitkan dengan arah tegasan utama" maka rekahanrekahan yang berarah utara > selatan dikelompokkan pada e)tension joints dan pasangan kekar berarah baratlaut > tenggara dan timurlaut > baratdaya merupakan shear joints. Langkah berikutnya adalah membuat set diskontinuitas dari contour plot tersebut. Penentuan kelompok diskontinuitas dilakukan berdasarkan penyebaran
orientasi bidang diskontinuitas pada bidang stereonet. idangbidang diskontinuitas yang membentuk satu kelompok dapat dikelompokkan dalam satu set diskontinuitas. Selanjutnya adalah pengujian sifat keteknikan dari batugamping 8lihat Lampiran ,9. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kohesi residual" sudut geser dalam residual" kekuatan batuan ratarata dan densitas kering batugamping. Dari pengujian" didapatkan hasil kohesi residual sebesar 4"6?@ #Pa" sudut geser dalam residual sebesar A"B37" kekuatan batuan ratarata sebesar 4? #Pa" dan densitas kering sebesar 44"? k/=m3. Setelah didapatkan hasil kohesi residual" sudut geser dalam residual" :R, 8lihat Lampiran D9" dan :,S 8lihat Lampiran !9" maka akan dapat diketahui nilai sudut geser dalam efektif 8lihat Lampiran $9. erikutnya adalah pengeplotan kedudukankedudukan set diskontinuitas" muka lereng dan sudut geser dalam efektif masingmasing scanline pada stereonet . Setelah itu didapatkan potensi keruntuhan lereng batuan pada masingmasing scanline dari model pengeplotan tersebut. 3. Pengertian RQD Dikembangkan pada tahun '@CB oleh Deere. #etode ini didasarkan pada penghitungan persentase inti terambil yang mempunyai panjang '6 cm atau lebih. Dalam hal ini" inti terambil yang lunak atau tidak keras tidak perlu dihitung walaupunmempunyai panjang lebih dari '6cm. Diameter inti optimal yaitu B.?mm. /ilai RQD ini dapat pula dipakai untuk memperkirakan penyanggaan terowongan. Saan ini RQD sebagai parameter standar dalam pemerian inti pemboran dan merupakan salah satu parameter dalam penentuan klasifikasi massa batuan R#R dan Qsystem. RQD didefinisikan sebagai0
erdasarkan nilai RQD massa batuan diklasifikasikan sebagai berikut 0
B. #etode RQD Prosedur Pengukuran Rock Quality Desgination 8RQD9 Prosedur pengukuran RQD yang benar digambarkan dalam %ambar '. ,ara perhitungan dengan gambar disajikan dalam S/E 634B3C. b. 1orelasi asli RQD harus dicatat berdasarkan atas pengukuran pada inti ukuran /F8Deere"'@C39 RQD dapat dihitung berdasarkan inti yang mempunyai diameter minimal berukuran /F 8Deere dan Deere" '@A@ " pada %ambar 49 c. Enti pipa kawat yang menggunakan /Q" ;Q" dan PQ dapat juga diterima &kuran Q dan F lebih kecil tidak dapat digunakan" sebab yang lebih kecil dari /F sangat berpotensi mengalami kerusakan dan kehilangan inti. Pengukuran panjang potongan intiPotongan inti yang sama dapat diukur dengan tiga cara" yaitu sepanjang garissumbu" dari ujung ke ujung" atau sepanjang potongan laras lingkaran penuh8%ambar 3. Pengukuran Panjang Enti dengan Penentuan RQD9. Prosedur yangdianjurkan adalah mengukur panjang inti sepasang garis sumbu. Lihat acua 5heEnternasioanl Society for Rock #echanics 8ESR#9" ,ommission onStandardiGation of Laboratory and $ield 5est 8'@A" '@A'9Pengukuran sepanjang garis sumbu lebih banyak digunakan" karena0'. #enghasilkan RQD standar yang tidak bergantung pada diameter inti.4. #enghindari ancaman serius kualitas batuan" jika keadaan retakan sejajarlubang bor dan dipotong dengan pemasangan kedua. Penilaian kekuatan batuan Potongan inti yang tidak keras dan tidak kuat" sebaiknya tidak diperhitungkan untuk RQD" meskipun memenuhi syarat panjang '66 mm 83"@B in9. Persyaratan kekuatan dapat membantu menurunkan ketentuan syarat kualitas batuan jika batuan telah mengalami perubahan dan perlemahan" baik karena pelapukan permukaan ataupun kegiatan hidrothermal. 1eputusan penentuan tingkat perubahan kimiawi apakah sudah cukup atau belum" biasanya harus dilakukan untuk mendapat persetujuan atau penolakan dilakukannya potongan inti. Dua macam prosedur yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan batuan adalah sebagai berikut 0 '. Prosedur pertama dilakukan tanpa memperhitungkan potongan inti" karena adanya keraguan mengenai syarat kekuatan yang harus dipenuhi 8misalnya batasan perubahanwarna atau pemutihan butiran" pencemaran berat" rongga" atau butiran lemah9. Prosedur ini bersifat konser(atif dan meragukan penilaian kualitas batuan 4. Prosedur kedua dilakukan dengan memasukkan batuan yang berubah persentase total RQD nya dengan tanda bintang 8RQDH9 karena persyaratan
kekuatan belum terpenuhi. #etode RQDH dapat memberikan beberapa indikasi kualitas batuan sesuai dengan tingkat retakan selama tidak kehilangan kekuatan. Ialaupun metode penghitungan dengan RQD ini sangat mudah dan cepat" akan tetapi metode ini tidak memperhitung factor orientasi bidang diskontinu" material pengisi" dll" sehingga metode ini kurang dapat menggambarkan keadaan massa batuan yang sebenarnya ?. ;ubungan antara Scan Line dan RQD Scan Line Jaitu dengan menentukan o(erlap inter(al untuk scanline yang melintasi area. Pada umumnya" scanline digunakan pada paket aplikasi grafik untuk mengisi area polygon" ellipse" lingkaran dan kur(a lain yang sederhana. $ill area ini dimulai dari titik di dalam dan bermanfaat untuk batas area yang kompleks. Rock Quality Designation adalah 0 '. Persentase termodifikasi dari perolehan inti dengan jumlah panjang potongan inti utuh yang melebihi '66 mm 8B in9 dan dibagi dengan panjang inti. 4. Endeks kualitas batuan tipikal dalam kondisi batuan yang mengalami pelapukan berat" lunak" retakan" pergeseran" rekahan=pelipatan akan menyebabkan nilai RQD menurun. 3. Secara sederhana RQD merupakan ukuran persentase batuan yang terambil dari sebuah inter(al lubang bor. B. Perhitungan RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang mengalami retakanretakan 8baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar9 berdasarkan rumus ;udson" 8'@@ dalam Djakamihardja K Soebowo" '@@C9 sebagai berikut0 RQD '66 86.'l - '9 e 6.'l 8l9 adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scanline 8kekar=meter9. #akin besar nilai RQD" maka frekuensi retakannya kecil. $rekuensi retakannya makin banyak" nilai RQD makin kecil.
TUGAS PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK “SCAN LINE & RQD”
NAMA NIM KELAS
: SITTI ALWIA KOTARUMALOS : 131101134 : A (Senin1!"00 # Se$e%i'
URUSAN TEKNIK GEOLOGI )AKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAIN & TEKNOLOGI AKPRIND *OG*AKARTA +01!