SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROSEDUR PELAKSANAAN VULVA HYGIENE
Disusun Oleh : KELOMPOK II MATERNITAS PPN ANGKATAN XXVIII
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Pokok Bahasan
: Prosedur Pelaksanaan Vulva Hygiene
Sasaran
: Pasien dan Keluarga
Hari/ Tanggal
: Sabtu, 30 Agustus 2014
Waktu
: Pukul 09.00- 09.30 (30 Menit)
Tempat
: Ruang Kemuning Lantai 3 RSHS Bandung
Penyuluh
: Kelompok 2 PPN Maternitas FKep Unpad Angkatan XXVIII
TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengetahui cara pelaksanaan vulva hygiene. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit, pasien dan keluarga dapat : a. Mengetahui pengertian vulva hygiene b. Mengetahui tujuan vulva hygiene c. Mengetahui persiapan vulva hygiene d. Mengetahui cara pelaksanaan vulva hygiene
ANALISIS TUGAS a. Know Pengertian vulva hygiene Tujuan vulva hygiene Persiapan vulva hygiene Cara pelaksanaan vulva hygiene b. Do
Bertanya apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti dari materi yang diberikan
Menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Show
Ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
Memperlihatkan antusiasme ketika diberikan materi penyuluhan
Menunjukkan rasa keingintahuan tentang materi penyuluhan dengan bertanya
Menjawab pertanyaan yang diajukan sebagai evaluasi materi yang disampaikan
ALOKASI WAKTU Waktu yang dialokasikan sebanyak 30 menit terdiri atas : a. Pembukaan
: 5 menit
b. Penyampaian materi
: 10 menit
c. Tanya jawab
: 10 menit
d. Evaluasi dan penutup
: 5 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL a.
Memperkenalkan diri.
b.
Menjelaskan materi-materi penyuluhan.
c.
Menjelaskan tentang pengertian vulva hygiene
Menjelaskan tentang tujuan vulva hygiene
Menjelaskan tentang persiapan vulva hygiene
Menjelaskan tentang cara pelaksanaan vulva hygiene
Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah memberi pemahaman pada peserta didik dan menarik perhatian para peserta didik.
d.
Saat diskusi, penyuluh memberikan stimulus sekaligus menggali wawasan dan keaktifan peserta didik
e. Saat memberikan materi penyuluhan, penyuluh tidak berdiam diri di satu titik tapi berjalan ke beberapa tempat, diselingi humor agar tidak tegang f. Melakukan pengulangan bersama peserta didik dalam menyebutkan materi penyuluhan agar lebih mudah dipahami g. Mengadakan tanya jawab secara lisan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik
h. Tidak men-judge atau menyatakan salah kepada peserta didik yang belum tepat menjawab pertanyaan i. Sementara memberikan penyuluhan, penyuluh tetap memperhatikan kondisi audience, apakah ada yang tidak atau kurang memperhatikan dan mencoba berinteraksi agar audience kembali fokus j. Membagikan leaflet berisi cara pelaksanaan vulva hygiene k. Memberikan kesimpulan dari materi penyuluhan. l. Menutup penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN (terlampir)
KEGIATAN PENYULUHAN Tahap kegiatan
Kegiatan penyaji
Kegiatan peserta
Pembukaan
a. Mengucapkan salam
Memperhatikan
(5 menit)
b. Memperkenalkan diri
mendengarkan
Metode dan media
dan Ceramah
c. Menjelaskan tujuan umum d. Kontrak waktu e. Mengkondisikan pasien dan keluarga untuk berkonsentrasi Penyajian
Menyampaikan materi :
Memperhatikan
dan Ceramah,
(10 menit)
a. Pengertian vulva hygiene
mendengarkan materi show, dan leaflet
b. Tujuan vulva hygiene
yang disampaikan
c. Persiapan vulva hygiene d. Cara vulva hygiene Diskusi
Memberikan
kesimpulan
dan Bertanya
(10 menit)
memberikan kesempatan kepada
Tanya jawab
audience untuk bertanya Penutup
a. Mengevaluasi
(5 menit)
penyuluhan b. Mengakhiri dengan salam
hasil Menjawab pertanyaan
Tanya jawab
slide
METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab MEDIA 1. Slide show 2. Leaflet SARANA
Ruangan
Infocus
Laptop
EVALUASI 1. Prosedur : Setelah penjelasan materi 2. Jenis
: Lisan
3. Bentuk
: Uraian kegiatan
4. Alat evaluasi : Item pertanyaan a. Apa pengertian vulva hygiene i? b. Apa tujuan vulva hygiene? c. Sebutkan persiapan vulva hygiene? d. Jelaskan cara pelaksanaan vulva hygiene?
LAMPIRAN PROSEDUR PELAKSANAAN VULVA HYGIENE
1. Pengertian Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot. 2. Tujuan a. b. c. d.
Pengeluaran sekresi perineal (lochea, vaginal discharge) Untuk pencegahan dan meringankan infeksi Untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar perineal Memberikan rasa nyaman
Indikasi Vulva Higiene
Pasien post partum Pasien post partum dengan episiotomy Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal 2 kali/sesudah BAB bila perlu
3. Persiapan alat yang dibutuhkan: Bak instrumen steril berisi :
Lidi waten Hanschoen satu pasang Kassa Deppers Kapas gulung kecil
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Kom Steril berisi betadin/ obat lain Larutan NaCl dalam kemasan Hanschoen bersih Korentang Botol cebok berisi air hangat Plastik disposibel/ bengkok Selimut mandi Pembalut wanita dalam kemasan Celana dalam dan pakaian bersih Pengalas dan skerm bila perlu Tissue Pispot
4. Prosedur Tindakan Vulva Higiene
Menjelaskan prosedur pada klien Dekatkan peralatan dekat pasien Menyiapkan lingkungan pasien (menutup pintu dan jendela, memasang srem bila perlu) Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki Melepaskan pakaian bawah pasien Memasang perlak bawah, pengalas dan pot Cuci tangan Memakai handschoen bersih Cari dan raba daerah TFU, massage dari atas ke bawah secara perlahan dan anjurkan tarik nafas panjang Vulva diguyur dengan air hangat bersih Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9%: o Bagian sekitar genetalia o Labia mayora o Labia minora o Vestibulum o Perineum o Anus Dilakukan satu kali usapan dari atas ke bawah kemudian ganti sampai bersih dan kapas kita buang dalam plastik disposable Untuk jahitan perineum/ post episiotomy o Pakai handschoen steril o Tekan dengan depers sampai dengan tidak keluar pus secara perlahan o Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas o Beri betadine/ obat lain dengan lidi watten Keringkan daerah sekitar dengan tissue atau kassa kapas Kenakan pembalut bersama pakaian dalam klien Rapikan pasien Handschoen dilepas, pasien dirapikan sesuai kenyamanan Rapikan alat Cuci tangan
Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut: 1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum 2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar 3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika. 4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya 5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menentuh daerah tersebut
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012. Vulva Higiene: http://scribd.com, diakses tanggal 14 Mei 2012, jam 14.54 WIB Dr. Ida, dkk. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita, edisi 2. Jakarta: EGC Johnson, Ruth. 2005, Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG Rohani, SST, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba medika.