KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah Rahmat dan Karunianya, kami Tim Perencanaan Perencanaan Puskesmas Karangsari dapat menyelesaikan Perencanaan Tahunan Puskesmas Karangsari berupa Rencana Usulan Kegiatan ( RUK) tahun 2017 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) , merupakan bagian dari perencanaan tingkat Puskesmas sebagai bentuk pelaksanaan Manajemen Pengelolaan Puskesmas, yang terdiri dari 3 hal pokok yang harus dilakukan dilakukan oleh Puskesmas yaitu Perencanaan ( P1 ), Penggerakan dan Pelaksanaan ( P2 ) serta Pengawasan Pengendalian Pengendalian dan Penilaian ( P3 ). Perencanaan tingkat Puskesmas disusun sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja, baik upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Perencanaan disusun sebagai kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya melaksanakannya secara terarah, efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabka dipertanggungjawabkan. n. Proses penyusunan perencanaan menerapkan system Bottom Up artinya Tim mengakomodir usulan dari Penanggung Jawab ( PJ ) Program dan Pelayanan sebagai pelaksana kegiatan yang akan diverifikasi oleh Tim Perencanaan Puskesmas sehingga dapat dihasilkan suatu perencanaan yang berkualitas. Perencanaan didukung oleh data dasar dan permasalahan kesehatan yang valid yang menjadi prioritas untuk dapat segera diatasi dan menghasilkan output dan outcome yang sesuai target dalam PKP ( Penilaian Standart Puskesmas), Standart Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan maupun Suistainable Development Goals ( SDGs ). Demikian , harapan kami semoga Perencanaan Puskesmas Kearangsari tahun 2017, dapat memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun kedepan. Karangsari, 31 Januari 2017 Mengetahui, Kepala Puskesmas Karangsari
drg. INDAH DWI ERNAWATI,M.Kes NIP. 19730504 200312 2 005
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan
oleh
kesinambungan
antar
upaya
program
dan
sektor,
serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004,
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), top-down), dan bawah-atas (bottom-up (bottom-up). ). Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, 2
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat sehat. Ada ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati yang mengandung makna bahwa upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau penyakit jauh lebih mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini dan pengobatan segera harus diutamakan. Peran Puskesmas dan jaringannya didukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat sangat penting dalam menggerakkan masyarakat agar melakukan berbagai upaya pencegahan. Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini juga tertuang dalam bentuk keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ). Puskesmas merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan Kesehatan Nasional. Untuk mencapai kondisi tersebut perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu serta berkesinambungan. Puskesmas merupakan salah satu unit fungsional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat dengan 7 program pokok dan 16 program inovatif sebagai usaha pokok kesehatan ( Basic Health Service ) yang dilaksanakan baik didalam maupun diluar gedung, utamanya program prioritas dalam rangka meningkatkan jangkauan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dengan tidak mengesampingkan peningkatan sumber daya. Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat azas penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, dan azas rujukan. Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian.
3
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah penyusunan rencana kegiatan ( POA ) puskesmas tahunan. POA ini disusun berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas, yang termasuk fungsi perencanaan. Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya dengan tetap mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya. Dengan POA ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dengan tetap mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
1.2. TUJUAN 1.2.1
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program puskesmas sesuai dengan masalah yang dihadapi Puskesmas Karangsari, sehingga dapat meningkatkan fungsi Puskesmas secara efektif dan efisien.
1.2.2
Tujuan Khusus
1.
Menganalisa permasalahan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Karangsari
2.
Menyusun prioritas program Puskesmas berdasarkan PKP tahun 2016
3.
Menyusun Rencana Usulan Kegiatan tahun 2017
4.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2017
4
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 DATA UMUM
2.1.1
KONDISI GEOGRAFIS
Puskesmas Karangsari merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi . Di sebelah utara berbatasan dengan Puskesmas Gendoh, sebelah timur berbatasan dengan Puskesmas Parijatah Kulon,
sebelah selatan berbatasan dengan Puskesmas kembiritan serta sebelah barat
berbatasan dengan Puskesmas Sempu. Luas wilayah kerja Puskesmas Karangsari adalah 83,71 km², dengan rincian luas wilayah per desa sebagai berikut : Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Desa di Puskesmas Karangsari
No
1. 2. 3.
Tidak termasuk hutan negara
LUAS (KM2)
DESA
TEMUASRI KARANGSARI TEMUGURUH Jumlah 3 Desa
21,15 35,44 27,12 83,71
Sumber data : BPS 2017
Wilayah kerja Puskesmas Karangsari terdiri dari 3 desa. yang terbagi menjadi 18 dusun, 66 RW dan 276 RT. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
N o 1. 2. 3.
DESA
TEMUASRI KARANGSARI Tamankursi Jumlah 3 Desa
DUSUN
RW
5 8 4 17
7 19 8 34
Sumber data : BPS 2017
5
RT
23 105 18 146
2.1.2
KONDISI DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di Puskesmas Karangsari tahun 2016 mencapai 31.488 jiwa. Sedangkan masyarakat miskin (Maskin) yang punya kartu Jamkesmas di Puskesmas Karangsari adalah 11.984 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin di Puskesmas Karangsari Tahun 2016 pada masing-masing desa adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Perdesa dan Komposisi Mas kin di Wilayah Puskesmas Karangsari Tahun 2016 NO.
DESA
JUMLAH PENDUDUK
PROSEN MASKIN
1
TEMUASRI
2
KARANGSARI
13.045
4.716
-
-
36
3
TEMUGURUH
9.690
3.182
-
-
33
31.488
11.984
-
-
38
JUMLAH
8.753
JUMLAH JUMLAH JUMLAH PEMEGANG PEMEGANG PEMEGANG KARTU SKM KARTU BPJS JAMKESDA 4.086 -
47
Sumber Data : BPS akhir tahun 2016 2.1.3. Sumber Daya Kesehatan di Puskesmas Sumbermalang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang sangat penting dan menentukan dalam pelaksanaan program/kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat.
Kondisi
SDM
yang
berada di Puskesmas Karangsari beserta jajarannya pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Tabel 2.4. Tabel ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Karangsari pada tahun 2016 Status kepegawaian No Pendidikan PNS PTT/THLP/MAGANG 1 Dokter umum 1 0/0/0 2 Dokter gigi 1 0/0/0 3 S1 Keperawatan 1 0/0/0 4 D3 Keperawatan 1 0/0/1 5 D3 Kebidanan 7 0/2/1 6 D4 Kebidanan 0 0 /0/1 7 Perawat 5 0/0/0 8 Penyuluh Kesehatan 5 0/0/0 9 Nutrisionis 0 0/0/1 10 Epidemiolog / Entomolog 2 0/0/0 11 Petugas Apotek 2 0/0/1 12 Sopir 0 0/0/0 13 Administrasi 3 0 / 4/ 2 14 Cleaning Service 0 0/2/0 15 Tukang Parkir 0 0/1/0 Total 28 14 Sumber: Puskesmas Karangsari Tahun 2016
Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas Karangsari dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.5 Jenis sarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Karangsari Tahun 2016 No Jenis Sarana Yankes Jumlah Keterangan 1 Puskesmas Induk 1 2 Puskesmas Pembantu 3 3 Ponkestren 1 4 Poskesdes 5 5 Pusling 1 6 Posyandu 52 7 BPS 0 8 Ponkesdes 0 9 Posyandu 38 10 Poskestren 0 11 BPS 7 Sumber data: Puskesmas Karangsari Tahun 2016
7
Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas beserta jaringannya, didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang terdiri dari: Tabel 2.6 Jenis Sarana penunjang yang ada di Puskesmas Karangsari dan jaringannya pada Tahun 2016 No Jenis Sarana Penunjang Jumlah 1 Kendaraan roda 4 1 2 Kendaraan roda 2 4 3 Komputer Pentium 4 4 4 Komputer pentium 2 5 Laptop 15 6 LCD 1 7 Camera Digital 2 8 Tape amplifier/recorder 4 9 Jaringan LAN 1 10 Obat-obatan Cukup 11 Alkes yang lain Cukup 12 Alat Fogging 1 Sumber: Puskesmas Sumbermalang Tahun 2016
2.1.4. Pendidikan 1. Jumlah sekolah a. TK/RA
: 13 / 2 buah
b. SD/MI
: 14 / 5 buah
c. SLTP/MTs
: 3 / 0 buah
d. MA/SMK
: -
e. Ponpes
: 1 buah
2. Jumlah murid a. TK/RA
:
636
murid
b. SD/MI
: 2.014 / 788 murid
c. SLTP/MTs
: 1.126 murid
d. MA/SMK
:
-
8
Kondisi Baik Baik 3. Rusak Berat 1 Baik Baik Baik Baik Rusak Baik
Baik
9
1. DENAH GEDUNG 1.1 Denah Gedung Lantai Satu
1.2 Denah Gedung Lantai Dua
10
2.2 DATA KHUSUS
2.2.1
2.2.2
Derajat Kesehatan
1.
Jumlah bayi (< 1 tahun)
: 487 orang
2.
Jumlah anak bayi, balita (0-24 bulan)
: 947 orang
3.
Jumlah balita 3-5 tahun
: 1.462 orang
4.
Jumlah anak pra sekolah (5 - 6 tahun)
: 1.022 orang
5.
Jumlah anak remaja keseluruhan
: 1.126 orang
6.
Jumlah wanita usia subur (15-39 tahun)
: 7.681 orang
7.
Jumlah pasangan usia subur
: 5.353 orang
8.
Jumlah ibu hamil
: 561 orang
9.
Jumlah ibu bersalin
: 535 orang
10.
Jumlah ibu nifas
: 535 orang
11.
Jumlah pralansia (45-59 tahun)
:2.883 orang
12.
Jumlah ibu meneteki
: 510 orang
13.
Jumlah akseptor aktif semua metode
: 3.732 orang
14.
Jumlah kematian ibu
: 0 orang
15.
Jumlah kematian perinatal
: 1 orang
16.
Jumlah kematian neonatal
: 2 orang
17.
Jumlah lahir mati
: 2 (IUFD) orang
18.
Jumlah lahir hidup
: 503 orang
19.
Jumlah kematian bayi
: 3 orang
20.
Jumlah kematian balita
: 0 orang
Peran Serta Masyarakat
1. Jumlah Dukun bayi
:
2. Jumlah Kader Posyandu
: 185 orang
3. Jumlah Kader Kesehatan lain
: 185 orang (merangkap
( Kader Keswa )
0 orang
sbg kader posyandu)
4. Jumlah Kader Tiwisada
: 236 rang
5. Jumlah Guru UKS
:
22 orang
6. Jumlah Saka Bhakti Husada
:
0 orang
7. Jumlah Santri Husada
:
0 orang
8. Jumlah Kader Usila
:
9 orang (merangkap
11
dg kader posyandu) 9. Jumlah kelompok Usia lanjut
:
3 kelompok
10. Jumlah Posyandu
: 52 Pos
11. Jumlah Posyandu Lansia
:
3 Pos
12. Jumlah poskestren
:
1 buah
Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas beserta jaringannya, didukung oleh peran serta masyarakat salah satunya adalah posyandu. Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Karangsari adalah sebanyak 52 buah yang di seluruh wilayah Puskesmas Karangsari yaitu seperti tabel di bawah ini: Tabel 2.7 Tabel Peran Serta Masyarakat Yaitu Posyandu Yang ada di Wilayah Puskesmas Karangsari tahun 2016 Jumlah Kader Posyandu No Desa Jumlah Aktif 1 TEMUASRI 12 35 35 2 KARANGSARI 20 64 64 3 TEMUGURUH 20 86 86 Jumlah 52 Sumber: Puskesmas Karangsari Tahun 2016
2.2.3
185
Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
a. Jumlah balita yang ada (S)
: 2.409 balita
b. Jumlah balita yg punya KMS (K)
: 2.409 balita
c. Jumlah balita ditimbang (D)
: 1.951 balita
d. Balita yg naik BB-nya (N)
:
1.630 balita
e. Jumlah bayi dg ASI eksklusif
:
135 bayi
f. Jumlah balita gizi buruk yg ditemukan
:
14 balita
2. KIA & KB
a. Jumlah bumil risti ditemukan
:
112 orang
b. Jumlah bumil dg Hb < 11 gr%
:
82 orang
c. Jumlah bumil dg LILA < 23,5 cm
:
27 orang
d. Jumlah akseptor aktif semua metode
: 3.732 orang
e. Jumlah kasus efek samping SM
:
32 orang
f. Jumlah kasus komplikasi SM
:
12 orang
12
185
3. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada
:0
b. Jumlah TPA yg memenuhi syarat
:0
c. Jumlah TPS yang ada
:0
d. Jumlah TPS yg memenuhi syarat
:0
e. Jumlah TTU yang ada
: 23
f. Jumlah TTU yg memenuhi syarat
: 23
g. Jumlah TP3 yang ada
:0
h. Jumlah TP3 yg memenuhi syarat
:0
i.
Jumlah TPM yang ada
:6
j.
Jumlah TPM yg memenuhi syarat
:6
k. Jumlah penjamah makanan yg ada
:6
l.
: 8.099
Jumlah JAGA yg ada & berfungsi
m. Jumlah SPAL yg ada & berfungsi
: 269
n. Jumlah rumah yang ada
: 8.599
o. Jumlah rumah yg memenuhi syarat
: 6.909
4. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit (P2P)
a.
Pasien diare yg ditemukan (bayi dan balita)
: 285
b.
Jumlah kasus diare yg mati (semua umur)
:
0
c.
Jumlah kasus diare balita yg mati
:
0
d.
Jumlah kasus / tersangka DBD
:
11
e.
Jumlah kematian karena DBD
:
0
f.
Jumlah Desa endemis DBD
: 3
g.
Jumlah penderita baru kusta
: -
h.
Jumlah penderita kusta diobati
: -
i.
Jumlah penderita RFT
: -
13
5. Data Morbiditas
a.
Angka kunjungan
: 17.425 kunjungan
b.
Jumlah 10 penyakit terbesar
:
2.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 2.8: 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Karangsari Tahun 2016 Nama Penyakit / Kode Penyakit Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas ( J06 ) Penyakit darah Tinggi Primer ( I10 ) Sindrom Nyeri kepala Yang Lain ( G44 ) Gastritis dan Duodenitis ( K29 ) Penyakit pd Sistem Otot dan Jaringan Pengikat ( M13 ) Pemeriksaan kesehatan Diare dan Gastroenteritis yg krg jelas Batasanya ( A09 ) Penyaakit Kulit alergi ( L23 ) Common Cold ( J00 ) Demam Yang Tidak diketahui penyebabnya ( R50 ) Jumlah
14
Jumlah 3.277 1.290 1.209 780 668 646 578 443 262 451 9.604
BAB III PERUMUSAN MASALAH
Upaya Kesehatan Jiwa
1. Rendahnya cakupan penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, masalah Napza dll. dari rujukan kader dan masyarakat yaitu 20,63 % dari target yang seharusnya 25 % 1. Rendahnya cakupan penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Spesialis yaitu 11,01 % dari target yang seharusnya < 30 %
15
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH
1. PROGRAM UPAYA KESEHATAN JIWA NO
1
PROGRAM
Penemuan dan penanganan
TARGET
PENCAPAIAN
KESENJANGAN
25 %
20,63 %
4,37 %
< 30 %
11,01 %
18,99 %
Kasus gangguan perilaku, masaalah
Napza
dari
rujukan kader 2
Penanganan kesehatan
kasus jiwa
melalui
rujukan ke RS/spesialis PRIORITAS MASALAH KRITERIA
MASALAH 1 KurangnyaPenemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, masalah Napza dari rujukan kader
MASALAH 2 Rendahnya Penanganan kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/spesialis
Urgensi
1
2
Seriousness
1
2
Growth
1
2
TOTAL
1
8
PRIORITAS MASALAH : Rendahnya Penanganan kesehatan jiwa mwlalui rujukan ke RS/spesialis yaitu 11,01% % di wilayah Puskesmas Karangsari pada Tahun 2016
Urgensi
: Sangat Mendesak
Seriusness : Serius Growt
: Kemungkinan berkembanya masalah
16
BAB V IDENTIFIKASI PENYEBAB MASAALAH FISH BONE
2. PROGRAM UPAYA KESEHATAN JIWA PENYEBAB MASALAH RENDAHNYA PENANGANAN MELALUI RUJUKAN KE RS/SPESIALIS TAHUN 2016
LINGKUNGAN
ALAT
METODE
Kurangnya Sosialisasi
Kurangnya
gangguan
media
Penyuluhan
jiwa pd masy.
penyuluhan
terhadap tokoh
Kurangnya
Terlalu jauh rumah pasien
masyarakat
Kurangnya Penyuluhan
Rendahnya
terhadap
penanganan
kader keswa
kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/Spesialis yaitu sebesar 11,01% di
Minimnya dana untuk Mengadakan
Kurangnya partsipasi
penyuluhan kader
nakes wilayah untuk
wilayah
membantu
Puskesmas Karangsari pada Tahun
advokasi pihak terkait MATERIAL
Tidak ada tenaga yang
MANUSIA
17
BAB VI PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
PROGRAM UPAYA KESEHATAN JIWA NO
1
PRIORITAS MASALAH
PENYEBAB MASALAH
Rendahnya cakupan 1. Minimnya dana penemuan dan untuk sosialisasi penanganan kasus dan pelatihan gangguan perilaku, kader masalah Napza dari 2. Terbatasnya waktu rujukan kader Dan petugas untuk masyarakat yaitu sosialisasi dan sebesar 20,63 % di penyuluhan wilayah Puskesmas 3. Kurangnya Karangsari pada partisipasi bidan Tahun 2016 wilayah dan kader untuk sosialisasi dan penyuluhan 4. Tidak adanya media penyuluhan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Penambahan petugas untuk membantu programmer jiwa di Puskesmas 2. Penambahan dana untuk sosialisasi dan penyuluhan. 3. Partisipasi kader dan bidan wilayah 4. Pengadaan media penyuluhan
PEMECAHAN MASALAH TERPILIH Pengadaan tambahan dana untuk sosialisasi dan pelatihan kader.
METODE PEMECAHAN MASALAH KRITERIA
Urgensi Seriosnes Growth Total
PEMECAHAN MASALAH 1 Penambahan petugas untuk membantu programmer jiwa di Puskesmas 1
PEMECAHAN MASALAH 2 Pengadaan tambahan dana untuk sosialisasi dan pelatihan kader
PEMECAHAN MASALAH 3 Partisipasi kader dan bidan wilayah
3
2
3
2
1
2
3
1
6
18
2
18
BAB VII RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PROGRAM KESEHATAN JIWA
NO 1
UPAYA KESEHATAN KESEHATAN JIWA
KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
TARGET DANA BBM petugas
SUMBER DAYA SDM ALAT Koordinator ATK,alat Keswa dan peraga,materi tim daftar hadir Puskesmas
INDIKATOR KEBERHASILAN TOMA,kader posyandu dan kader keswa dpt mengidentifikasi kasus ODMK dan ODGJ Setiap ada kasus di masy bisa segera ditangani
SUM PEMBIA BO
Melakukan penyuluhan pemberdayaan kelompok di masyarakat terkait prog. keswa Pelacakan kasus ODGJ di masyarakat
Supaya masyarakat bisa mendeteksi adanya pasien ODMK dan ODGJ Untuk mengetahui adanya kasus ODGJ dankasus pasung di masyarakat
TOMA,kader posyandu, Kader keswa,karang taruna
25 % Dari 3 Desa
Seluruh masy di wilayah Puskemas
Setiap ada laporan dari TOMA dan kader
BBM petugas
Koordinator Keswa
ATK dan kamera
Kunjungan rumah pasien ODGJ
Konseling,edukasi dan pengobatan
Seluruh pasien ODGJ
25 %
BBM petugas
Koordinator Keswa
ATK dan kamera
Semua pasien ODGJ bisa dikunjungi
BO
Refreshing pengetahuan kader Keswa
Menyegarkan pengetahuan kader Keswa
Semua kader keswa dan kader posyandu
100 %
BBM petugas
Koordinator Kewa dan tim Puskesmas
ATK,alat peraga,materi daftar hadir
Semua kader Keswa dan posyandu mampu merujuk pasien ODMK dan ODGJ
BO
19
BO
B A B VIII RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS KARANGSARI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TAHUN 2017
N O 1.
UPAYA KESEHA TAN KESEHA TAN JIWA
KEGIATA N Penyuluha n pemberday aan kelompok masyaraka t khusus dlm upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa
SASARAN
TARGE T
TOMA,kader 25 % posyandu,karan dari 3 gtaruna,kader DESA keswa
VOL RINCIAN KEGIATA PELAKSANAAN N Tiap Dilaksanakan di bulan setiap ada kegiatan paguyuban posyandu
20
LOKASI TENAGA JADWA PELAKSAN PELAKSAN L AAN A Dilaksana Koordinator Januari kan di 3 Keswa dan Desemb DESA tim dari er 2017 Puskesmas
BIAY A BOK, JKN
BAB IX PENUTUP
Demikian Perencanaan Program Kesehatan Jiwa berupa RUK ( Rencana Usulan Kegiatan ) tahun 2017 , yang merupakan bahan pertimbangan dalam penyusunan RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan )
Program Kesehatan Jiwa
tahun 2017. Penyusunan RUK ini, diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman dalam penyusuan RPK tahun 2017 dan memberikan hasil yang maksimal dalam peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Demikian RUK Program Kesehatan Jiwa tahun 2017, sebagai upaya untuk membangun,kami dengan senang hati menerima saran dan kritik sebagai upaya penyempurnaan.
21