RINGKASAN MATERI MAKROEKONOMI
SUMBER BUKU SADONO SUKIRNO
Oleh
Diah Amalia
7101413397
Pendidikan Ekonomi (Akuntansi)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
BAB I
Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi
Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu perekonomian dengan melihat bagian-bahian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Sedangkan makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gambaran kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
Analisis mengenai penentu tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapaatn nasional yang tercipta. Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu dibedakan kepada tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan. Jenis analisis tersebut adalah :
Analisis penentu kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan suku bunga tetap
Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga mengalami perubahan.
Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku bunga mengalami perubahan.
Masalah utama dalam perekonomian dilihat dari makro ekonomi adalah
Masalah pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dan jumlah serta kualitasnya.
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, perekonomian tidak selau berkembang secara teratur, adakalanya sangat pesat dan merosot.
Masalah penganguran, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mengangur karena ingin kerja yang lebih baik, menganggur karena tidak trsedianya lapangan pekerjaan atau keterampilan yang diperlukan, dan pengangguran sukarela.
Masalah kenaikan harga-harga,faktor penyebab inflasi antara lain adalh tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, serta para pekerja di berbagai kegiatan ekonomi yang menuntut kenaikan upah.
Masalah neraca perdangan dan neraca pembayaran, hubungannya terhadap kegiatan ekspor dan impor, selain itu juga aliran modal untuk investasi yang berlaku di antara berbagai negara.
Mekanisme pasar tidak dapat mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi negara yang efisien secara terus menerus. Hal ini menimbulkan berbagai masalah tingkat kegiatan ekonoi dan diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah yang dihadapi keseluruhan ekonomi, kebijakan pemerintah mempunyai tujuan-tujuan berikut: menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh, menghindari masalah inflasi yang tinggi dan mewujudkan neraca pembayaran yang kukuh.
Kebijakan pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang telah diterangkan dibedakan kepada tiga bentuk tindakan :
Kebijakan fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Kebijakan moneter, meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
Kebijakan segi penawaran, meliputi langkah-langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja yang melebihi produktivitas pekerja melalui mengurangi pajak, memberikan insentif fiskal, memberi subsidi dan menyediakan infrastruktur.
BAB II
Penghitungan Pendapatan Nasional
Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada suatu tahun tertentu. Pendapatan nasioanal merupakan suatu ukuran penting untuk menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, sebagai berikut :
Pengeluaran , pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan niali pengeluaran yang dilakukan oleh empat golongan pengguna barang dan jasa; rumah tangga, pemerintah, perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dan penduduk negara lain yang membeli produksi dalam negara. Nilai jual-beli barang antara tidak dimasukkan dalam penghitungan.
PN = C + G + I + (X–M)
Produk neto yang dijumlahkan adalah nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai kegiatan ekonomi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai rupiah suatu barang sebagai hasil dari kegiatan suatu poerusahaan.
Pendapatan, pendapatan nasiional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan pendaptan nasional. Berbagai jenis pendapatan itu adalah : gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan. Disamping itu perlu ditambahkan pendapatan perusahaan perseorangan yaitu pendapatan milik perorangan atau keluarga. Pendaptan ini belum dihitung dalam empat golongan pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih spesifeik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus artinya adalah PDB (Pendapatan Domestik Bruto),PNB (Pendapatan Nasional Bruto) dan PNN (Pendapatan Nasional Neto). Penghitungan pendapatan nasional juga perlu dibedakan antara penghitungan dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap serta penghitungan dengan menggunakan harga pasar dan harga faktor.
Dua konsep penting lain-lain dalam penghitungan pendapatan nasionaladalah pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan individu merupakan keseluruhan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam suatu perekonomian. Pendapatan tersebut diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi untuk digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan nasional, dan dari pembayaran pindahan yaitu pendapatan yang diperoleh buakn dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki contohnya: pensiunan dan beasiswa. Pendapatan disposibel merupakan pendapatan rumah tangga yang dapat digunakan untuk perbelanjaan. Pendapatan disposibel nilainya adalah sama dengan pendaptan individu setelah dikurangi pajak pendapatn.
Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegitan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi dalam menghitung pendapatan nasional adalah pengumpulan data, masalah menentukan jenis kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional, masalh penghitungan dua kali,masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan perubahan kualiti barang, perlu dipertimbangkan.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan perubahan kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :
Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tiap yang berlaku dari tahun ke tahun dalam jangka panjang
Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen opengeluaran agregat
Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
Menggambarkan taraf kemakmuran masyarkat dan perubahannya dari waktu ke waktu
Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahn berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan
BAB III
Penentu Kegiatan Ekonomi
Bab ini terlebih dahulu akan menerangkan perbedaan pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik yang ditulis pada masa Adam Smith (1776) hingga kepada masa Keynes (1936). Aspek-aspek yang dibandingkan adalah faktor yang mentukan suku bunga, faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi negara, pandangan Klasik mengenai operasi pasaran buruh dalam sistem pasaran bebas dan kritik Keynes ke atas pandangan ini.
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk melakukan penabungan dan keingina para pengusaha untuk meminjam dana modal untuk melakukan investasi. Fleksibilitas suku bunga akan mewujudkan keadaan di mana jumlah tabungan yang diwujudkan dalam perekonomian pada ketika kesempatan kerja penuh dicapai adalah sama dengan investasi yang akan dilakukan para pengusaha.
Kemungkinan bahwa pada kesempatan kerja penuh akan berlaku keadaan tabungan masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan ahli-ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permiontaan agregat dan penganguran, keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena wujudnya fleksibilitas suku bunga, tingkat upah, dan tingkat harga.
Teori Klasik juga menerangkan bahwa fleksibiltas tingkat upah akan mewujudkan kesempatan kerja penuh. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu terjadi pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam pasaran tenaga kerja. Tingkat upah akan turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali dan kesempatan kerja penuh tercapai kembali.
Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, ahli-ahli ekonomi Klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat output negara ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi dalam suatu negara menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa semakon besar pula pendapatn nasioanal yang diciptakan.
Pandangan Klasik dikritik oleh Keynes. Dalam mengkritik Klasik, Keynes mengemukakan pandangan lain mengenai aspek yang dikritiknya, pandangan yang berhubungan dengan kritik tersebut adalah :
Keynes berpendapat tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendaptan, makin tinggi pula tabungan.
Klasik berpendapat suku bunga ditentukan oleh penawaran dana untuk tabungan dan permintaan dana untuk investasi. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oelh permintaan dan penawaran uang.
Menurut ahli Klasik tingkat upah adalah fleksibel, oleh karena itu menjamin keadaan di mana permintaan kerja akan selalu sama dengan penawaran kerja. Menurut Keynes walaupun terdapat banyak penganguran tingkat upah tiadak akan turun dan penganguran tetap terwujud.
Menurut Keynes pendaptan nasional bukan faktor-faktor produksi yang tersedia tetapi oleh pengeluaran agregat yang wujud dalam ekonomi selalu kurang dari pendapatan nasiaonal potensial,dan menyebabkan penganguran tengan keraj sealu terwujud.
Berdasarkan kritik-kritiknya Keynes selanjutnya mengemukakan suatu teori mengenai penentu kegiatan ekonomi dan penentuan kesempatan kerja dan peranan uang dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Menurut Keynes, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh permintaan efektif yaitu pengeluaran agregat yang akan wujud dalam suatu perekonomian dalam suatu waktu tertentu. Empat komponen pengeluaran agragat : konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor, yang menentukan kegiatan perekonomian adalah kesempatan kerja dan pendapatan nasional.
Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan empat pemikiran berikut : golongan Monetaris, golongan Ekspektasi Rasional, golongan Segi Penawaran dan golongan Keynes Baru. Pandangn bar tersebut sangat mempengaruhi analisi makro ekonomi yang wujud sekarang ini. Pendekatan baru dlaam analisi makro ekonomi menggunakan grafik AD-AS. Kurva AD dan kurva AS akan menentukan tingkat kegiatan ekonoi yang dicapai, pendapatan nasioanl yang diwujudkan dan tingkat kesempatan kerja yang tercapai. Kurva permintaan agregat ditentukan oleh pengeluaran agregat dan kesimbangan permintaan dan penwaran uang. Sedangkan penawara agregat, menggambarkan jumlah barang yang akan diproduksiakn dan ditawarkan sektor perusahaan pada berbagai tingkat harga. Keseimbangan AD-AS, atau keseimbangan makroekonomi, akan menentukan pendapatan nasioanal yang dicapai dan tingkat harga yang berlaku.
BAB IV
Kesimbangan Ekonomi Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pemerintah, berarti dalam perekonomian itu tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini yang meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah nilainya sama dengan pendaptan nasional. Oleh sebab itu pemerintah tidak memugut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposibel (Yd ).
Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa) dan ditabung (di institusi keuangan). Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penananm modal atau investor (perusahaan-perusahaan yang akan mengembangkan usaha baru, memperbesar usaha lama, atau memodernkan pabrik yang ada) dan akan digunakan untuk membeli barang-barang modal seperti mesin-mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.
Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari perbelanjaan, konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dan perbelanjaan perusahan-perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam perekonomian algebra, persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I. Penawaran agregat meliputi (AS = Y).
Sebelumnya telah diterangkan bahwa keseimbangan pendapatan nasioanl akan dicapai apabila Y = AE. Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian Indonesia dua sektor adalah Y = C + I. Telah diterangkan diatas, pada setiap pendapatan nasioanal berlaku persamaan Y = C + S. Apabila Y diganti dengan C + S, maka dalam keseimbangan berlaku persamaan C + I = C + S,atau I = S.
Pengeluaran rumah tnagga mempunyai tiga ciri utama berikut yaitu faktorutama yang mempengaruhi penegeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang di terimanya, pada pendapatan sebesar nol, yaitu apabila rumah tangga tidak bekerja, konsumsi tetap akan dilakukan dan ini dinamakan pengeluaran otonomi (pengeluaran yaang tidak bergantumh pada pendapatan nasioanal), dan apabila berlaku pertambahan pendapatan akan berlaku pertambahan konsumsi, tetapi pertambahannya kurang dari pertambahan pendaptan. Berdasarkan ketiga ciri ini, konsumsi rumah tangga dapat dinyatakan C = a + bYd .
Dalam memahami ciri-ciri konsumsi rumah tangga perlu digunakan empat konsep berikut :
MPC atau kecondongan menkonsumsi marjinal, yaitu C/ Yd
APC atau kecondongan menkonsumsi rata-rata, yaitu C/y
MPS atau kecondongan menabung marjimal yaitu S/ Yd
Sifat hubungan antara MPC dan MPS, APC dan APS mempunyai ciri-ciri yaitu MPC + MPS =1 dan APC + APS = 1.
Berdasarkan kepada ketiga ciri konsumsi seperti dinyatakan dalam ringkasan, secara grafik dapat dibentuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yang secara grafik menunjukkan hubungan di antara konsumsi, tabungan, dan pendapatan nasional.
Disamping pendapatan disposibel atau pendapatan nasional, terdapat pula beberapa faktor lain yang menentukan pengeluaran konsumsi an tabungan. Yang terpentinng adalah suku bunga, sikap berhemat, kekayaan yang dimiliki, distribusi pendapatan, keadaan perekonomian masa kini dan masa datang dan jaminan pendapatan di masa pensiun.
Investasi adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang modal. Secara statistik ia dibedakan kepada tiga komponen yaitu pengeluaran atas barang modal, membangun rumah tempat tinggal an perubahan dalam inventaris. Dalam teori makro ekonomi investasi meliputi komponen yang pertama. Faktor utama yang menentukan inventasi adalah suku bunga, tingkat pengambalian modal, prospek masa depan, adn perkembangan teknologi. Dlam jangka panjang investasi juga dipengaruhi oleh pendapatn nasional. Semakin tinggi pendapatn nasioanl, semakin tinggi investasi. Teori inin yang mnerangkan efek pendapatan nasioanl kepada investasi dinamakan akselerasi. Teori tersebut diterangkan dalam teori makro ekonomi yang lebih mendalam.
Analis keseimbangan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan menggunakantiga cara yaitu cara tabular, cara garafik, dan cara algebra. Cara tabular adalah contoh angka yang menunjukkan data pendaptan nasional, konsumsi, tabungan, investasi, dan pengeluaran agregat. Keseimbangan pendapatan nasioanl ditentukan dengan menggunakan syarat keseimbangan dalam perekonomian dua sektor. Secara grafik keseimbangan dicapai pada keadaan di mana garis AE = C + I memotong 45derajt dan dari perpotongan fungsi investasi dan fungsi tabungan. Secara algebra keseimbangan dapat ditentukan dengan menjelaskan persaman Y = C + I atau S = I.
Analisis mengenai multiplier merupakan bagian penting dari analisis keseimbangan pendaptan nasional, analisis ini menerangkan sejauh mana pendaptan nasioanal akan mengalamo perubahn dari efek pengeluaran agragat. Rasio (perbandingan) antara pertambahan pendapatan nsioanal dengan pertambahn pengeluaran agregat dinamakan multiplier. Cara lain untuk menghitung multiplier adalah dengan menggunakn formula berikut : Mtp = 11-MPC atau Mtp = 1MPS.
BAB V
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada pemrintah dan pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran atau pendapatan ini mengubah pola aliran pusingan dalam perekonimian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonoi tiga sektor dinamakn juga sebagai ekonoi tertutup.
Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu AE = C + I +G. Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C + I + G. Pajak menyebabkan bocoran dua komponen, yaitu S + T, dan suntikan juga terdiri dari komponen, yaitu I + G. Maka, syarat lain untk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah S + T = I + G.
Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut berbagai cara. Cara yang pertama adalah membedaknnya dengan pajak langsung dan pajak tak langsung. Cara yang lain adalah membedakaan antara pajak regresif, pajak proposional dan pajak progesif. Dalam kenyataannya, pajak yang selalu digunakan berbagai negara adalah pajak progesif. Dalam teori makroekonomi, yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak regresif dan pajak proposional.
Dalam analisis mengenai keseimbanan pendapatan nasional, yang dimaksudkan dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang dilakukannya, yaitu pengeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-faktor yang menentukan pengeluaran pemerintah adalah prospek pendapatan dari pajak pendaptan dan pendapatan pemritah lain, keadaan ekonomi masa kini dan masalah ekonomi yang dihadapi, pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan keadaan ekonomi. Pengeluaran pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran otonomi oleh karena jumlahnya tidak berkaitan langsung dengan pendapatan nasioanal.
Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tnagga. Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak atas konsumsi dan tabungan, yaitu efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan efek yang diakibatkan oleh pajak proposional :
Efek pajak tetap T = T0 ; dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + bY0
Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak :
C0 = a + bY
S0 = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
C1 = a - BT0 + bY
S1 = -a – (1 – b) T0 = -a + (1 - b)Y
Kesimpulan :
C0- C1 = bT0 = MPC x Pajak
S0 - S1= (1 – b) T0= MPS x Pajak
Efek pajak T = tY : dimisalkan fungsi konsumsi asal adalah C = a + bY0
Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak
C0 = a + bY
S0 = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
C1 = a + b 1-tY
S1 = -a – (1 – b) (1 - t)Y
Kesimpulan :
C0- C1 = btY = MPC x Pajak
S0 - S1= (1 – b) tY = MPS x Pajak
Secara grafik efek pajak ke atas fungsi konsumsi, fungsi tabungan adalah ditunjukkan di bawah ini
Keseimbangan pendapatan nasional dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran agregat penawaran agregat (atau Y = C + I +G), dan pendekatan suntikan-bocoran (I + G = S + T). Secara grafik keseimbangan tersebut adalah seperti yang ditunjukkan di atas (untuk pajak tetap dan proposional). Multiplier dlam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis adalah multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier dalam sistem pajak proposional.
Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam ekonomi dua sektor, yaitu :
Mtp = 11-b
Dalam sistem pajak proposional multiplier dapat dihitung dengan formula berikut :
Mtp = 11-b 1-t
Apabila sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, perekonomian negara tidak akan dapat secara terus menerus mencapai kesempatan kerja penuh, tingkat naik-turun kegiatan ekonomi adalah besar atau tingkat ketidakstabilannya tinggi, dan tidak dapat mengalami pertumbuhan yang selalu teguh dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan tingkat kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi yang sebenarnya dapat mencapai salah satu dari tiga keadaan berikut : (i) pengeluaran agregat rendah dan pengangguran berlaku, (ii) pengeluaran agregat terlalu tinggi dan melebihi tingkat kesempatan kerja penuh sehingga menyebabkan inflasi, dan (iii) pengeluaran agregat adalah sama dengan yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh dan pengangguran hanya meliputi pengangguran normal.
Pemerintah dapat menimbulkan pengaruh yang penting ke atas pencapaian kegiatan ekonomi. Melalui kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat dapat dipengaruhinya, yaitu : meningkatkan pengeluaran agregat pada waktu pengangguran atau mengurangi pengeluaran agregat pada waktu inflasi, usaha dalam akan menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu menjadi lebih stabil dan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan lebih pesat.
Salah satu cara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat adalah dengan melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu langkah-langkah pemerintah dalam perpajakan dan pengelurannya untuk mempengaruhi tingkat kegitan ekonomi. Dasar fiskal dibedakan kepada penstabil otomatik dan daar fiskal diskresioner.
Jenis-jenis penstabil otomatik yang utama adalah :
Pajak proposional dan pajak progresif
Program asuransi pengangguran
Sistem harga minimum
BAB VI
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Perekonomian merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi emapt sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada 4 komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri.
Dibandingkan dengan ekonomi tiga sektor, aliran pusingan pendapatan dalam perekonomian terbuka meliputi dua aliran pendapatan atau pengeluaran tambahan, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah suntikan ke dalam aliran pendapatan, sedangkan impor adalah aliran bocoran.
Dengan adanya tambahan suntikan dan bocoran dalam aliran pusinagn pendapatan, maka ciri pengeluaran agregat dalam eonomi terbuka adalah berbeda apabila dibandingkan dengan pengeluaran agregat dalm perekonomian dua sektor dan tiga sektor. Maka syarat keseimbangan pendapatan nasionalnya juga berbeda. Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
Y = C + I + G +( X -M)
I + G + X = S + T +M
Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandalkan ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu tidak ditentukan oleh pendaptan nasioanal. Ekspor terutama ditentukan oleh harga relatif barang dalam negeri di pasaran luar negeri, kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing di pasaran dunia, dan cita rasa penduduk negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu negara,
Berbeda dengan ciri ekspor, impor sesuatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatn, semakin banyak impor yang akan dilakukan. Menyesuaikan sengan sifat ini,dalam analisi keseimbangan pendapatn nasional dalam perekonomian terbuka dimisalkan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional. Maka formula fungsi impor selalu dinyatakan sebagai berikut : M = mY atau M = Mo + mY di mana m proporsi impor yang dinyatakan sebagai rasio di antara impor dan pendapatan nasioal dan Mo adalah "impor otonomi" yaitu tidak ditentukan oleh pendapaatn nasional.
Dalam menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka pendekatan secara contoh angka tak perlu digunakan lagi. Yang perlu digunakan adalah dua cara yang lain, yaitu secara algebra dan secara gambar grafik.
Secara grafik, dalam pendekatan pengeluaran agregat penawaran, keseimbangan pendapatn nasioanal dalam perekonomian terbuka dicapai apabila fungsi pengeluaran agregat AE = C + I + G – (X – M) memotong garis 45 derajat. Fungsi AE ini tidak sejajar dengan fungsi C oleh karena impor adalah proposional dengan pendapatn nasioanal (yaitu M= mY). Dalam pendekatan suntikan bocoran kesimbangan pendapatn nasional dicapai apabila fungsi duntikan I + G + X berpotongan dengan fungsi bocoran S + T + M.
Dalam perekonomian terbuka multipliernya akan selalu lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi tiga sektor. Perbedaan itu disebabkan karena dalam analis mengenai kesimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah proposional dengan pendapatan nasional, dan berarti dengan adanya impor tingkat bocoran menjadi semakin besar dan mengurangi tingkat pertambahan pengeluaran agregat. Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil apabila dibandingkan dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.
BAB VII
Keseimbanagn AD – AS
Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Dalam analisis AD-AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional yang dicapai dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y = AE efek perubahan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan jelas),akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y = AE memisalkan bahwa tingkat harga tidak berubah.
Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang didapati dalam teori Klasik dan teori Keynes. Teori Klasisk berpendapat dalam perekonomian tidak terdapt kekurangan permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat teknologi yang digunakan, dan pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan inflasi.
Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam paragraf dua dikritik oleh Keynes dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun 1936). Pandangan Kenes adlah bahwa perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan agregat (atau kedua-duanya juga dikenal sebgai permintaan efektif) adlah faktor utama yang menentukan kegiatan ekonomi dan permintaan/pengeluaran agregat ini tidak mencapai tingkat output pada kesempatan kerja penuh, dan sebgai akibatnya pengangguran selalu berlaku, yang kedua pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional dan kesemptan kerja tetapi tidak mempengaruhi harga, peranan pemerintah penting dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi yaitu dengan menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan teori Keynes diperbaiki. Teori Klasik pada dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi penawaran, manakala analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis AD-AS kedua aspek ini yaitu segi permintaan dan penawaran diperhatikan dalam menentukan keseimbangan pendapatan nasioanl (atau dalam penentuan kegiatan ekonomi negara). Permintaan agregat AD menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Manakala penawarna agregat AS menunjukkan pengeluaran baang dan jasa yag akan dilakukan perusaan-perusahaan dalam suatu negara pada berbagai tingkat harga. Tingkat kegiatan ekonomi, pendaptan nasional dan kesempatan kerja ditentukan pada tingkat harga dimana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat.
Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y = AE yang berlaku pada tingkat harga yang berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat meliputi AE = C + I + G + (X - M). Dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai tingatharga. Kurva AD menurun ke bawah, dari sisi kiri ke arah kanan dan berarti semakin rendah harga semakin besar permintaan agregat. Sifat yang demikian disebabkan oleh pendapat riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun, semakin stabil harga-harga maka semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi meningkat, dan harga yang semakin rendah akan manambah ekspor dan mengurangi impor.
Perubahan-perubahan dalam komponen pengeluaran agregat yaitu C, I, G, X dan M akan menggeser kurva AD. Kurva AD akan bergeser kekanan apabila C, I, G, dan X masing-masing atau gabungannya bertambah, dan akan bergeser ke kiri apabila M bertambah. Kenaikan S dan T juga akan menggeser AD ke kiri.
Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke atas dari kiri ke kanan.kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu digambarkan berdasarkan teori Klasik (yaitu tegak lurus pada pendapatan nasioanl yang selalu dicapai pada kesempatan kerja penuh) dan yang digambarkan berdasarkan teori Keynes (yaitu berbentuk huruf L yang dibalikkan arahnya. Bentuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut berdasarkan kepada dua teori yaitu dalam analisis teori mikriekonomi (yaitu teori biaya prodiksi dan teori pasaran tenaga kerja) dan dari hasil studi empirikal (yang diterangkan dengan menggunakan kurva Philips).
Seperti kurva AD, kurva penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan. Kurva AS akan bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila harga bahan mentah yang diimpor meningkat, nilai mata uang domestik merosot, pajak impor dan pajak lain bertambah, upah kerja meningkat, dan biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat. Sebaliknya kurva AS dapat pula bergeser ke kanan (ke bawah) apabila kemajuan teknologi berlaku, pajak pemerintah diturunkan, infrastruktur bertambah baik dan administrasi pemerintah lebih efisien dan sangat membantu dan menggalakkan kegiatan swasta.
Keseimbangan pendapatan nasional yang dalam analis AD-AS dinamakan juga sebagai keseimbnagan makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotongan dengan kurva AS. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan pendaptan riil yang akan diwujudkan, keseimbangan ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbangan itu dapat disebabkan oleh perubhan AD saja, perubahn AS saja, dan perubahan serentak secara berurutan dalam AD dan AS.
BAB VIII
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
Salah satu ciri penting dari suatu perekonomian modern adalahdalam kegiatan ekonomi berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi uang selali dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar menukar.
Apabila perdagangan dalam perekonomian dilakukan secara barter, yaitu tukar menukar di antara satu barang dengan barang lain, akan timbul masalh yaitu memerluakn dua kehendak yang bersesuaian, sukar menentukan harga relatif berbagai barang, sukar menjalankan perdagangan dengan bayaran tertunda, dan sukar menyimpan nilai. Dalam perekonomian yang menggunakan uang, fungsi uang dalam meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi adalah melancarkan kegiatan tukar menukar (menjadi perantara dalam kegiatan perdagangan), memudahkan penentuan sesuatu barang dan perbandingan harga berbagai barang, melancarkan kegiatan perdangan dengan bayaran tertunda, dan dapat menjadi penyimpan nilai yang baik.
Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdangan perlu diterima masyara kat. Oleh sebab benda yang digunakan sebgai uang perlu mempunyai sifat khusu. Ciri-ciri yang perlu dimiliki oleh uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa, barangnya tahan lama, jumlahnya terbatas dan kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda yang digunakan sebagai uang adalah benda-benda penting yang digunakan dalam masyarakat primitif. Pada tingkat perkembangan masyarakat yang berikutnyua emas dan perak digunakan sebagai uang. Dalam beberapa abad belakangan ini berkembang penggunaan uang kertas. Dalam ekonomi modern jenid uang yang terpenting adalah tabungan giral yaitu tabungan di bank umu yang dapat di ambil dengan menggunakan cek.
Penggunaan uang dalam kegiatan tukar menukar menimbulkan satu kerugian penting kepada masyarakat, yaitu nilainy cenderung merodot dalam jangka panjang. Nilai uang berhubungan secara berkebalikan denga tingkat harga yaitu kenaikan harga-harga akan menurunkan nilai uang. Indeks nilai uang pada tahun tertentu (t) jika dibandingkan dengan nilai uang tahun sebelumnya dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut.
Indeks nilai uang pada t = Indeks harga pada t0Indeks harga pada t x 100
Penggunaan uang dalam perekonomian mendorong kepada perkembangan institusi keuanagn dan sistem bank. Dalam perekonomian modern uang tidak lagi disimpan di rumah atau dalm perusahan-perusahan. Sebagian besar akan disimpan dalam institusi keuangan atau diinvestasikan dengan cara membeli harta keuangan seperti saham atau bond. Sistem keuangan suatu negara meliputi institusi keuangsn dsn pasaran keuangan. Fungsi utama bank sentral adlah sebagai bank kepada pemerintah, sebagai bank kepada bank perdagangan, menyediakan uang logam dan uang kertas, mengatur kegiatan jual beli mata uang asing, mengawasi kegiatan bank perdagangan dan institusikeuangan lain, dan menjalankan kebijkan moneter,
Kegiatan perdagangan dalam perekonomian dan berbagai aspek dari kegiatan dalam suatu perekonomian bertambah efisien sebagai akibat dari kegiatan bank perdagangn. Bank perdagangan merupakan institusi keuangan yang paling penting oleh karena ia bukan saja bertindak pengumpul tabungan masyarakat tetapi juga dapat menciptakan salah satu komponen dari penawaran uang, yaitu tabungan giral. Tabungan giral wujud sebagai akibat seseorang menyimpan uangnya di bank perdagangan, dan bank perdagangan memberi pinjaman kepada pelanggan.
Contoh berikut menernagkan bagaimana sistem bank menciptakan tabungan giral. Pemisalan yang digunakan adalh bank memperoleh tabungan dari uang tunai sebanyak Rp 10 juta, cadangan minimum 20 persen, kelebihan cadangan semuanya dipinjamkan, tidak terdapt bocoran uang tunai, semua simpanan berbentuk tabungan giral dan bank tidak mempunyai kelebihan cadangan. Apabila proses penciptaan uang berlaku, akan terwujud keadaan berikut :
Tabungan giral bertambah sebanyak :
Rp 10 juta0,2=Rp 50 juta
Pinjaman bertambah sebanyak :
Rp 8 juta0,2=Rp 40 juta
Cadangan bertambha sebanyak :
Rp 2 juta0,2=Rp 10 juta
Keseluruhan jumlah uang yang ada dalam perekonomian dinamakan penawaran uang atau penawaran uang dapat didefinisikan secara sempit dan dinamakan M1 dan secara luas dinamakan M2. M1 terdiri dari uang dalam edaran (terdiri dari uang kertas dan uang logam) dan tabungan giral. Sedangkan M2 meliputi M1 tambah deposito berjangka dan tabungan dalam bank perdagangan. Tabungan dan deposito berjangka dinamakan juga sebgai uang kuasi atau kekayaan mudah tunai.
BAB IX
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara
Penawaran uang bukan saja penting dalam ekonomi sebagai akibat dari fungsi-fungsinya seperti diterangkan dalam bab yang lalu, tetapi juga olah karena pengaruhnya kepada tingkat harga dan kepada tingkat kegiatan ekonomi negara yang akan dicapai. Analisis yang menerangkan perkaitan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi dinamakan teori keuangan. Teori keuangan yang diterangkan dalam bab ini dibedakan kepada dua pandangan yaitu teori keuangan Klasik dan teori keuangan Keynes.
Teori keuangan Klasik yang utama adalah teori kuantitas dan teori sisa tunai. Teori kuantitas diterangkan dengan menggunakan persamaan MV=PT di mana M adlah penawaran uanh, V adlah laju peredaran auang , P adalah tingkat harga dan T adalh jumlah barang dalam ekonomi. Teori ini memisalkan V dan T adalah tetap. Dlam keadaan ini maka pertambahan penawaran uang akan menimbulkan kenaikan harga yang sama presentasinya dengan penawaran uang.
Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan M = kPT dimana M, P dan T adalah sama maksudnya dengan M, P dan T dalam teori kuantitas. Nilai k menunjukkan jangka waktu dari pemegangan uang oleh masyarakt sebelum dibelanjakan kembali. Teori sisa tunai berkeyakinan sama seperti teori kuantitas, yaitu pertambahan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sam denga pertambhan penawaran uang.
Beberapa kritik telah dikemukakan terhadap teori Klasik, yang utama adalah sebagai berikut :
Asumsi bahwa T tetap adalh kurang tepat karena apabila beralaku pengangguran T dapat bertambah.
Laju peredaran uang (V) dapat mengalami perubahan dalam jangka pendek dan jangka panjang,
Perkaitan di antara harga dan penawran uang adalah lebih rumit daripada diterngkan oleh teori kuantitas dan teori sisa.
Teori keuangan Klasik berpendapat bahwa uang diminta masyarakat untuk tujuan transaksi saja. Sebenarnya uang jga diminta untuk tujuan spekulasi dan tujuan berjaga-jaga,
Teori keuangan Klasik mengabaikan efek dari perubahan penawaran uang terhadap suku bunga.
Teori keuangan Keynes menerangkan tiga persoalan berikut yaitu tentang tujuan masyarakat untuk meminta uang, faktor-faktor yang menentukan suku bunga, dan efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara. Mengenai tujuan meminta uang, menurut Keynes uang digunakan dan diminta masyarakat untuk tiga tujuan yaitumelakukan transaksi perdagangan dengan melakukan jual beli barang dan jasa, untuk berjaga-jagasebgai tabungan untuk menghadapi keadaan yang tidak diramalkan di masa depan, dan untuk spekulasi yang digunakan untuk membeli saham, bond dan harta keuangan lain sebagai investasi keuangan untuk memperoleh pendapatan.
Bagian terpenting dari teori keuangan Keynes menerangkan faktor-faktor yang menentukan suku bunga dan bagaimana suku bunga mempengaruhi kegiatan ekonomi negara. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Apabila permintaan uang tidak berubah, pertambahan penawaran uang akan menurunkan suku bunga. Apabila pengurangan suku bunga berlaku, investasi akan meningkat dan selanjutnya akan menambah pengeluaran agregat. Kenaikan pengeluaran agregat akan menaikkan kegiatan ekonomi, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Teori Keynes tidak menerangkan bagaimana penawaran uang akan mempengaruhi harga-harga.
Teori keuangan, terutama yang diterangkan oleh Keynes, selalu digunakan sebagai landasan dalam menjalankan kebijakan moneter. Berdasarkan kepada keyakinan bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang dapat mempengaruhi suku bunga dan kegiatan ekonomi negara, kebijakan moneter dijalankan dengan tujuan menurunkan suku bunga (melalui kebijakan yang menambah penawaran uang) pada kegiatan ekonomi menghadapi resesi dan pengangguran yang semakin meningkat dan manikkan suku bunga ketika tingkat inflasi tinggi.
Kebijakan moneter dijalankan oleh Bank Sentral. Kebijakan ini dibedakan kepada dua golongan kebijakan moneter kuantitatif yaitu yang bertujuan mempengaruhi penawaran uang atau suku bunga, dan kebijakan moneter kualitatif bertujuan mempengaruhi kegiatan-kegiatan tertentu dalam ekonomi. Kebijakan moneter kuantitatif meliputi kebijakan kebijakan operasi pasaran terbuka, mengubah rasio cadangan bank dan mengubah suku bunga atau mengubah "Bank Rate". Kebijakan moneter kulitatif meliputi pengawasan kredit terpilih dan pembujukan moral.
Efek Kebijakan Moneter ke Atas Keseimbangan AD-AS
BAB X
Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek, pengangguran dan inflasi merupakan masalah ekonomi yang perlu dihadapi dan diatasi. Dalam sistem pasar bebas, kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan pemerintah perlu dijalankan apabila salah satu atau kedua masalh tersebut timbul. Sesuai dengan keperluan ini dalam analisi makriekonomi perlu diperhatikan dengan lebih baik masalah tersebut dan bentuk-bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatsi kedua masalah.
Dua cara digunakan untuk melihat masalah pengangguran yaitu, yang pertama dengan melihat sumber dari wujudnya masalah tersebut dan yang kedua adalah berdasarkan ciri-cirinya. Berdasarkan sumbernya pengangguran dibedakan kepada penganguran normal / friksional, pengangguran siklikal (konjungtur), pengangguran berstruktur dan pengangguran teknologi. Berdasarkan ciri-cirinya pengangguran dibedakan kepada pengangguran terbuka, pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah mengenggur.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik, dari segi ekonomi tujuan mengatasi pengangguran adalah menyediakan kesempatan kerja, menigkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan. Sedangkan tujuan bersifat sosial meliputi meningkatkan kemamkmuran keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah kriminal dan mewujudkan kestabilan politik.
Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkannya, masalah inflasi dibedakan kepada tiga bentuk yaitu, inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya dan inflasi yang diimpor. Seterusnya berdasarkan kepada kelajuannya, inflasi dibedakan kepada inflasi merayap, inflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah mungkin mewujudkan infalsi "nol persen" yang berkepanjagan. Oleh sebab itu dalam perekonomian yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan selalu berlaku. Inflasi menimbulkan beberapa efek buruk kepada perekonomian, yaitu dapat memperburuk prospek pertumbuhan jangka panjang, mengurangi pendapatan riil, mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan memperburuk distribusi pendapatan.
Secara kontinu kebijakan pemerintah diperluakan untuk menjaga kestabilan harga-harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat yang sangat rendah. Kebijakan pemerintah tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk yaitu kebiajakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Alat yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah mengubah pengeluran pemerintah, mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter dijalankan dengan mempengaruhi penawaran uang dan suku bunga. Sedangkan kebijakan segi penawaran terutama bertujuan untuk meninggikan efisiensi kegiatan ekonomi dan mendorong lebih banyak investasi yang akan memindahkan kurva penawran agregat AS ke kanan / ke bawah.
Ketiga bentuk kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan secara serentak untuk menigkatkan keefektifannya. Bentuk masing-masing kebijakan pemerintah tersebut untuk mengatasi masalah inflasi dan pengangguran adalah sebagai berikut :
Untung mengatasi pengangguran :
Kebiajkan fiskal : mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah
Kebijakan moneter : menambah penawran uang, mengurangi / menurunkan suku bungan dan menyediakan kredit khusus untuk sektor atau kegiatan tertentu.
Kebijakan segi penawaran : mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.
Untuk mengatasi inflasi :
Kebijakan fiskal : menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah
Kebijakan moneter : mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi kredit.
Dasar segi penawaran : melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor ke atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.
Analisis mengenai kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dan pengangguran, apakah ia adalah kebijakan fiskal, kebijakan moneter atau kebijakan segi penawaran, perlu dilakukan menggunakan analisis berbentuk grafik. Untuk ketiga bentuk kebijakan tersebut dapat digunakan grafik Y = AE dan grafik AD – AS.
BAB XI
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Melakukan perdagangan memberi kepada berbagai negara untuk berkembang lebih cepat, dan meningkatkan pendapatan kesempatan masyarakat. Melalui spesialisasi dan perdagangan kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan. Sejak beberapa abad yang lalu, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai perdaganga yang menerangkan tentang berbagai kebaikan perdagangan. Empat kebaikan perdagangan yang utama adalah memperoleh barang yang tidak dihasilalkn di luar negeri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialaisasi, memperluas pasaran barang-barang domestik, dan memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, dan tenga kerja kepakaran yang lebih baik dari negara lain.
Keuntungan dari spesialisasi merupakan faktor yang paling utama yang menerangkan sebabnya berbagai negara melakukan perdagangan. Walauoun berbagai negara dapat menghasilkan barang yang sama jenisnya, perdagangan yang menguntungkan semua pihak yang melakukan perdagangan dapat diwujudkan. Melalui perdagan kemakmuran dunia dapat ditingkatkan dan setiap negara menikmati barang yang lebih banyak.
Spesialisasi dapat mewujudkan dua bentuk keuntungan dari perdagangan yaitu mutlak dan berbanding, negara memperoleh keuntungan mutlak dalam perdaganga apabila negara itu dapat menghasilkan suatu barang dengan lebih murah biayanya dari negar-negar lain. Suatu negara dikatakan menikmati keuntungan berbanding apabila negara itu dapat menikmati harga pertukaran di antara barang tersebut dengan abrang lain, yang lebuh murah dari negara lain, walaupun efisiensi pengeluarannya lebih rendah dari negara lain.
Dalam analisis ekonomi dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan keuntungan dari perdagangan. Cara pertama adalah dengan menggunakan contoh angka. Dengan cara ini ditunjukkan dua keuntungan dari perdagangan, yaitu keuntungan mutlak dan bebanding, cara kedua adalah dengan menggunakan garfik yang selau diunjukkan adalah keuntungan berbanding.
Keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan tidak selau didistribusikan secara seimbang di antara negara yang berdagang. Dalam jangka pendek ia ditentukan oleh harga pertukaran dalam perdagangan. Suatu negara memperoleh keuntungan yang lebih besar dari perdagangan apabila harga pertukaran barang yang diekspornya mendekati harga yang berlaku di negara lain. Keuntungan yang diperolehnya semakin terbatas apabila harga pertukaran mendekati harga relatif didalam negerinya. Dalam jangka panjang keuntungan dari perdagangan ditentukan oleh syarat perdaganagn. Apabila syarat perdagangan bertambah baik dengan harga barang ekspor mengalami kanikan yang lebih cepat dari harga impor, keuntungan dari perdagangan semakion besar, akan tetapi apabila harga impor mengalami kenaikan cepat dari harga ekspor keuntungan dari perdagangan semakin merosot.
Di masa lalu negara-negara tidak sepenuhnya mempraktekkan perdagangan bebas. Berbagai negara menggunakan hambatan perdagangan. Tujuan utama hambatan perdaganagan adalah megatasi maslah deflasi pengangguran, menggalakkan perkembangan industri baru, mendiversifikasikan kegiatan ekonomi, menghindari kemerosotan industri tertentu, memperbaiki neraca pembayaran, menghindari dumping, dan menambah pendapatan nasional. Bentuk-bentuk halangan adalah tarif pajak dan impor, pembatasan impor melalaui kuota, hambatan bukan tarif dan pembatasan valuta asing.
Globalisasi merupakan konsep yang menrerangkan peningkatan sesuatu negara dengan berbagai negara lain di dunia dan peningkatan kegiatan perdagangan bebas dan aliran modal yang lebih bebas. Faktor-faktor yang menimbulkan globalissasi adalah perkembangan politik dunia, peningkatan kegiatan perdagangan bebas, perkembangan invdstasi portofolio ke berbagai negara, perkembangan perusahaan multinasional, dan kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan. Globalisasi dapat menggalakkan pertumbuhan ekonomi melalui efeknya yang berikut : spesialisasi dan perdaganganmempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi dunia dan meningkatkan efisiensi kegiatan di dalam negeri, melalui impor yang lebih banyak dan kenaikan pendapatan masyarakat, kemamkmuran masyarakat berbagai negara akan meningkat, pasaran produksi dalam negeri dapat diperluas, dapat memperoleh tambahan dana untuk keperluan mempercepat pembangunan. Walau bagaimanapun globalisasi dapt menimbulkan bebrapa efek buruk seperti menimbulkan efek buruk kepada pertumbuhan sektor industri pengolahan, memperburuk keadaan neraca pembayaran, menimbulkan ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar, dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yaitu apabila negera yang telah sepenuhnya menjalankan kegiatan perdagangan bebas tidak mampu bersaing di pasaran luar negeri.
BAB XII
Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing
dan Kegiatan Perekonomian Terbuka
Masalah yang daihadapi dalam perekonomian terbuka adalah lebih rumit daripada masalah yang dihadapi dalam perekonomian tertutup. Dalam jangka pendek perekonomian tertutup hanya perlu menghadapi masalah pengangguran dan inflasi. Dalam perekonomian terbuka di samping masalah pengangguran dan inflasi harus pula menghadapi kemungkinan berlakunya ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dan ketidakstabilan. Apabila neraca pembayaran dalam keadaan defisit dan valuta asing meningkat nilainya, masalah sektor luar negeri ini akan dapat memperburuk masalah inflasi dan pengangguran.
Neraca pembayaran mencatat berbagai jenis aliran masuk dan aliran keluar keuagnag yang berlaku dari suatu negara ke negara lain dalam suatu tahun tertentu. Bentuk umum neraca pembayran adalah sebagai berikut :
Neraca perdagangan : ( X – M)
Ekpor : X
Impor : M
Neraca jasa (neto)
Pengangkutan dan asuransi :
Pelancongan dan perjalanan :
Pendapatan investasi :
Transfer (neto)
NERACA AKUN BERJALAN : A + B + C
Neraca modal jangka panjang :
Modal pemerintah
Investasi langsung pemerintah :
Modal swasta :
Ralat dan ketinggalan :
NERACA KESELURUHAN : A + B + C + D + E + F
Neraca keseluruhan akan menunjukkan apakah neraca pembayaran dalam keadaan surplus atau defisit. Defisit dalam neraca pembayaran akan mengurangi cadangan, dan surplus dalam neraca pembayaran akan menambah cadangan valuta asing. Apabila neraca pe,bayaran terus menerus mengalami surplus dengan sendirinya cadangan valuta asing akan semakin bertambah. Arah aliran ini akan menstabilkan dan mengukuhkan nilai mata uang dalam negeri. Kecenderungan yang sebaliknya, yaitu defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan cenderung akan mengurangi cadangan valuta asing dan menyebabkan kemrosotan nilai mata uang negara. Masalah seperti ini dapat menyebabkan keadaan pengangguran menjadi semakin buruk dan tingkat inflasi semakin cepat. Oleh sebab itu masalah defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan perlu dihindari.
Transaksi ekspor, impor, adn jasa dan aliran dana modal dari satu negara ke negara lain memerlukan pasaran valuta asing, yaitu pasaran yang melakukan pertukaran di antara sesuatu mata uang dengan berbagai mata uang lainnya, untuk melakukan pertukaran atau jual beli ersebut dibutuhkan kurs valuta asing. Dua sistem dapat digunakan untuk menetukan kurs valuta asing sistem kurs pertukaran tetap dan sistem pertukaran bebrubag bebas. Dalam sistem kurs pertukaran tetap pemrintah akan menentukan nilai pertukaran di antara mata uang domestik dengan mata uang asing dalam kurs pertukaran bebas permintaa dan penawaran mata uang asing di pasaran akan menentukan kurs pertukaran.
Dalam kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan niali berbagai mata uang atau valuta asing dalam niali mata uang domestik (yaitu Rupiah). Apabila pemerintah menetapkan, misalnyha US$ 1.00 adalah sama nilainya dengan Rp 9.000 maka dalam setiap transaksi apakah ekspor atau impor atau pengiriman uang ke luar negeri harus menggunakan kurs yang ditetapkan tersebut pada setiap waktu, walaupun dolar US mengalami perubahan nilai di pasaran luar negeri.
Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas, perubahan-perubahan kurs pertukaran terutama disebabkan oleh faktor berikut : perubhan dalam cita rasa masyarakat, perubahan harga barang yang diekpor dan harga barang yang diimpor dalm pasaran lusr negeri, keadaan inflsi di dalam negeri, suku bunga dan tingkat pengembalian modal di dalm dan di luar negeri dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan di negara-negara lain. Sistem pertukan mata uang asing dapat mempengaruhi kedudukan neraca pembayaran. Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas neraca pembayaran cenderung untuk menjadi lebih seimbang, sedangkan alam sistem kurs pertukaran neraca pemyaran cenderung menjadi lebih tidak seimbang. Maka, untuk menjamin kestabilan kurs valuta asing perlulah negara yang menggunakan sistem tersebut menyimoan cadangan mata uang asing yang mencukupi. Ketika berlaku kelebihan permintaan, bank sentral perlu menjual valuta asing untuk menjamin kestabilan nalia mata uang dalam negeri, dan ketika kelebiahn penawaran mata uang berlaku bank sentral perlu membeli valuta asing.
Dalam perekonomian terbuka masalah ekonomi yang dihadapi adalah berbentuk seperti salah satu dari yang berikut :
Perekonomian menghadapi pengangguran, tetapi neraca pembayarannya mengalami surplus
Perekonomian menghadapi inflasi, tetapi neraca pembayarannya mengalami surplus
Perekonomian menghadapi masalh pengangguran dan masalh defosot dalam neraca pembayaran
Perekonomian menghadapi inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran
Keadaan yang ideal ialah mencapai kesempatan kerja penuh dalam keadan neraca pembayaran yang kukuh (dalam keadaan surplus). Apabila salah satu masalh di atas dihadapi kebijakan pemerintah (kebiajakan fiskal dan kebijakan moneter) perlu dijalankan.
Untuk mengatasi masalah yang dinyatakan (i) pemerintah perlu menambah perbelanjaan agregat seperti yang digunakan daaalm perekonomian tertutup (menambah C, I dan G) dan menambah ekspor tetapi mengurangi impor. Masalah yang dinyatakan dalam (ii) diatasi dengan melakukan langkah yang sebaliknya dari yang dinyatakan sebelumnya. Masalah yang dinyatakan (iii) diatasi dengan menjalankan kebijakan memindahkan perbelanjaan yaitu mendorong kenaikan ekspor dan megurangi impor. Manakala masalah dalam (iv) perlu diatasi dengan menjalankan kebijakan mengurnagkan perbelanjaan (pengeluaran).
Kebijakan memindahkan perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini :
Mengurangi impor (misalnya dengan menaikkan tarif impor)
Membatasi penggunaan mata uang asing
Menurunkan nalai mata uang (mendevaluasikannya)
Menambah intensif untuk mengekspor
Mewujudkan kestabialn upah dan harga
Kebijakan pengurangan perbelanjaan dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
Menaikkan pajak pendapatan
Menaikkan susku bunga an mengurangi investasi
Mengurangi pengeluaran pemerintah
Walau bagaimanapun dalam mengatai maslah inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran, pemerintah perlu tetap menjalankan kebijakan mengembangkan ekspor. Apabila langkah mengatasi defisit neraca pembayaran dan pengangguran dijalankan dengan mendevaluasikan mata uang, keberhasilannya tergantung kepada empat faktor yaitu permintaan barang ekspor elastis, permintaan barang yang diimpor elastis, harga-harga di alam negeri stabil, dan negara lain tidak turut melakukan devaluasi.
BAB XIII
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Setiap negara mempunyai kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi oleh karena faktor-faktor produksi bertambah dari satu periode ke perode lainnya dan oleh kerenya pendapatan nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu perkembangan yang berlaku, masalah pengangguran daapt menjadi semakin serius. Keadaan seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami pertumbuhan yang lambat.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PDB riil. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalm aspek lain dalam pereko0nomian seperti perkembangan pendidikan, perkembangan pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan teknilogi dan kanaikan dalam taraf kemakmuran masyarkat. Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per kapita mengalmi kanaikan secara berkepanjangan.
Tingkat pembanguna ekonomi dan taraf kemakmuran masyarakat yang dicapai biasanya diukur oleh data pendapatan per kapita nominal. Pada saat ini, untuk mengukur taraf kemakmuran masyarakat ditentukan juga per kapita PPP. Pendapatan per kapita nominal dihitung dengan formula PDB dibagi dengan jumlah penduduk dan dinilai dalm dolar US. Sedangkanpendaptn per kapita PPP disesuaikan dengan menggunakan tingkat harga yang berlaku di Amerika Serikat dalm membandingkan pendapatan per kapita berbagai negara.
Sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan ekonomi yang berlaku di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembagunan ekonomi suatu negara adalah kekayaan sumber alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-barang moal yang tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan sistem sosial dan sikap masyarakat.
Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan mengenai hubungan di antara berbagai faktor prosuksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori-teori tersebut diringkaskan dibawah ini :
Teori Klasik : menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalm menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonmi Klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Teori Schumpeter : menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Teori Harrod-Domar : menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dlam mewujudkan pertumbuhan.
Teori Neo-Klasik : melalui kajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting yang mewujudakn pertumbuhan ekonomi.
Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Hambatan-hambatan terpenting dalam mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah :
Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya sangat rendah.
Kebanyakan negara menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang modal (peralatan produksi) yang modern.
Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh di bawah jumlah yang diperlukan.
Perkembangan penduduk sangat pesat.
Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi
Kebijakan pemerintah penting sekali peranannya dalam mempercepat pembangunan ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut meliputi : mendiversifikasikan kegiatan ekonomi, mengembengkan infrastruktur, meningkatkan tabungan dan investasi, meningkatkan taraf pendidikan, mengembangkan institusi yang menggalakkan pembangunan dan merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.