PENGETAHUAN & KETERAMPILAN LIGHTNING ARRESTER PADA JARINGAN TRANSMISI & DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Lightning Arrester
Arrester dipasang harus sesuai dengan spesifikasi. Pemasangan arrester diprioritaskan pada saluran utama sedemikian rupa sehingga sebaran posisi arrester merata. Arrester harus dipasang vertikal dan ditanahkan melalui pole. Line atau distribution arresters berfungsi sebagai pemotong tegangan lebih dan sekaligus sebagai alat proteksi untuk mencegah flashover dan interupsi pelayanan daya. Disarankan untuk mengetanahkan surge arrester yang terpasang di saluran 20 kV melalui konduktor daripada melalui tubuh pole, agar tegangan proteksi arrester mendekati Udisch yang dispesifikasikan fabrik.
1
Pemilihan dan Jarak Lindung Arrester Untuk tegangan Sistem 20 kV I. Pemilihan arrester 1. Tegangan kerja arrester : UA = Tegangan rms phasa ke phasa x 1.10 x koefisien pentanahan UA = 20 x 1.10 x 0.8 = 17.6 utk system yg ditanahkan langsung UA = 20 x 1.10 x 1 = 22.2 kV utk system yg ditanahkan tidak langsung Lihat table characteristics of LA, ambil tegangan kerja arrester 24 kV 2. Arus nominal : tegangan system 20 kV < 70 kV, maka In = 5 kA, kelas heavy atau light duty
3.
Tegangan percikan frekuensi jala-jala Menurut standard Inggris (B.S) : Tegangan percikan frekuensi jala-jala minimum = 1.6 x 20 = 32 kV Menurut standard IEC : Tegangan percikan frekuensi jalajala minimum = 1.5 x 20 = 30 kV (masih lebih kecil dari existing LA 40 kV – Cooper)
Pemilihan dan Jarak Lindung Arrester 4.
Tegangan kerja impuls arrester lihat table 3 Maximum Impulse Sparkover Test Voltage untuk kelas 5 kA, ULA = 75 kV (existing LA 39 kV, lebih baik)
5.
Tegangan sisa arrester Lihat table 4 Maximum Residula Voltage utk kelas 5 kA, UR = 65 kV
6.
Arus pelepasan maksimum arrester Lihat table point III.6, utk kelas 5 kA : Imax = 65 kA
II. Jarak lindung arrester BIL trafo < 500 kVA UT = 125 kV di/dt = 25 kA/µ µs (local) Γ = 200 ohm (rata-rata) L = (UT – ULA).V/(2.dU/dt) = L = (125 - 90).300)/(2.200.25) = 1.05 m maka : i= 10 kA Ua = 90 kV L = 1.05 m i=5 kA Ua= 75 kV L = 1.25 m
2
JARAK LINDUNG LIGHTNING ARRESTER L=
L Ut,Ua du/dt
(Ut – Ua). v 2.(Z.di/dt) dalam meter dalam kV dalam kV/us = Z.di/dt
Gambar Jarak Lindung Arrester
3
Gambar Jarak Lindung Arrester
Eksisting Trafo
4
Eksisting Kabel Tanah
Eksisting LBS (Load Break Switch)
5
Rekomendasi 1. Perbaikan Sistem Grounding
Rekomendasi 2. Pemasangan Arrester pada Ujung Kabel Tanah
6
Rekomendasi 3. Pemasangan Kawat Tanah
Rekomendasi 4. Pemasangan Arrester pada LBS
7
Rekomendasi 5. Pemasangan Arrester pada Tiang Trafo
Lightning Arrester dengan Lightning Event Counter (LEC) dengan Arrester Base di Isolasi dari Struktur
8
Rekomendasi 6 Pemasangan Arrester Pada Tiang Akhir
9
GI CEMPAKA LA LINE CEMPAKA – ASAM-ASAM
10
GI CEMPAKA COUNTER LA
GANGGUAN PETIR PADA TRANSMISI
11
Pelaksanaan Pekerjaan penggantian dan penambahan Isolator Suspention di Tower 142 Tanggal 15 Juni 2002
Pelaksanaan penggantian & penambahan Isolator Tower 130 L1 & 2 (20 piring) Tanggal 25 & 26 Juni 2002
12
Pelaksanaan pekerjaan
Sebelum penggantian Sesudah penggantian
Pelaksanaan penggantian & penambahan Isolator Tower 75 line 2 phasa T (2 piring) Tanggal 29 Juni 2002
Pemeliharaan ROW dimulai dari tahun 2002
13
Lightning Arrester At Substation & Overhead Line
14
Extended Mast Collection Volume Terminal, Coverage Area & Detail
15
16
17
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA Stroke Flash Density Analysis
Strokes Flash Density Analysis Stroke Type : All Location : PT. CPI Position : 1.1259 N, 101.2992 E Date : January 1, 2002 – Oktober 31, 2002 Window : (200 x 200) km2
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA Peta VIS
18
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA
Conventional & Innovation Improvement
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA
Improvement Conventional 1.
Insulator
Innovation 1.
Length of Insulator String Higher CFO
Grounding System Reduced Re (Steel Pole + Foundation ok)
L⇓ ⇓ ; Installed LEC; Selected tower; bigger coverage (ESE)
2.
1.
Overhead Ground Wire Improved Shield Angle
Free Standing Mast (FSM) No reading of L, Z, R
Lightning Arrester (L.A) Phase Arrester Transform Arrester Reduced Transient O.V on the insulator
Extended Tower + Counter (ETC)
(no BFO & SF) only for 13.8 kV
3.
LA + Shielded Ground Lead Low L; U arrst ⇓ Counter; Life time of LA at feeder
19
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA
Free Standing Mast Early Streamer Emission Air Terminal (ESE) Double Shielded Conductor + Counter Enhancement Grounding System
LAPI ITB - PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA
Extended Pole Extended Pole for 13.8kV System Extended Pole for 115kV System
20
Pilot project-Bangko Peta Gangguan
Bangko recommendation Free Standing Mast
! "#
! "#
21
Extended Pole cont’d
! "#
Bangko recommendation Free Standing Mast on Bangko Feeder 1 '"%
#
!" '"!
'
'$
'
'% '!
!$
'"
'&
!
!
'
'' '
' "'
%
' & "
'( %%) $
'
$
'"
"
&
!
'
%
!
& "
'
'$&
!!
! % '$( % )
%
!%
$
!&
& !'
!"
"
$
'$"
!
%
'$ $
!
!
'' '
'$ %
%
' '
'$
%!
!! !!
'
'( '')
%' % %
''( %) '
!& !" &
'
! ! %( ") !%
$ '!
% ! '
%
'$
'
'"
'
'%
!
'!
'
'( ')
''
'
!
'&
" &
'( "%)
%
%
" $&
%
%
%
'
!
""( %')
&
!
$$ $"
'
$
"%( ! )
"'( & )
$
%"
$
$ $ ( !') $ %
% "( !)
" & $ ( !")
'!
" '
%!
"'( "$) %"
%&
''
"
&
&
%
'% !& "
$
!
'
%
%' %!
''( $)
' '
$
'$ %%( )
%"( % ) !
%( ) %
%' %
( $ ) %
% !&
!
$ "
&
' ! '
& '
' ( "")
%"( '%)
%%( '!) '
$ ' !
'!
'
$
%'( ) $ $% $! % % ! ' !" ' '
%$ %
" ( ')
"
$$
%&
'$
! %
! ( ') !
'
& "
"
"
$" '
'"
!' ( ")
"'( ')
$&
!
$ $!
%$
"
!$ ''( !)
!
$ ! '& '" '$
&
% $
!
"
% '
& !! ! % ! !
!'
'
%( &')
" '( '%)
&
' ( %)
'$
'
$ ( % ) '
( % )
'
!%
% ! & % & '& $ " %%( ") " $ ' "% " "& "" & " ( %%) % '" '& ! !
%!
$
%%
'
$!( ! )
"
"( &)
'
!
&
&
''
!
!!
!
""( '$)
" $
! '$
%'
'
$ '' ! $ ! '! $' !' !! ( "') '%
' '
'
% $
%"( $)
'
"( ! ) !" !$
'! ! ( % ) '% " "! "' !& %& % %$%" %'( &$) %
'
!
''
$ ( !) !
'
!$ !"
'%
%
" $ ( !)
'
'% '$' ' " & ''( " ) ' !" !$ ' ''
'' '!
!$ &
%
$
$ & '$ !
&
%%
%
"
& '
%$'$
"
&
'
'
%!
( &)
$
'"
%'
'
'$
' '&
!% ! !
!
!
!' !!
% '
'" !
!
'" '&
%
!
'
&
"
! % &% '& $ $ " ""( !) " '" % & & "%( ' ) ""( ) ! " $( $) '! ' !% $ ! % ! '$ ! % ( %") '' * * % ' $ % % " & '' ! '%( &) ' ' ( $") ' %% & ''( ) ' %' " % '% ' '"( $&) $ %% !& $ %% %! ' ( %&) '! ' $ ' '' % ! ! ! () ' ' % ! ( &) !!( '$) ' !! !' %( ) ' %"( ) %'( $') ! !% & & ! % ( ! ) %%( %) % ! & %"( ') ' ' $ ! !' ! ! ! % ! ! !$ !" ' ! " ! $( ) % !$ $ '& ! ' % ! !" % ' ! & !& %$ " !" ' " "( $! ) %" ( ) $ %& !$ !' ! *
* ! ' $ ! ! ! "'( "! ) '$ ""( ) !% % % %' $) %% ! ""( '! %! ""( ) !! ' ' '% ' '! '% ' ' '' ' ' ' % '$ ' " $ '" % '%( & '"( !) $ & ) '( ') ! '& " " ' ! ' % ' & & ' % ' ! ' '' " ' ' & %"( %) !! '% ' ! '' ' '' '! ! '! % ' ' ! $ ' $ %! ! & ' !
' ' '
$
'
' !
%
%
'
$
! %
!
'
$
# + +
'
!
!
'%
'%%
'%!
'%'
'% '%
!
!& '
!%
"
$
&
$ '
&
! %%( !")
& '
' '!
!
'!
"( '! )
'%
'
$%( )
( $ )
!
'!
!
&
''
'
!
!! !' !
'
%
' % %
&
$
!
" &
''$
% "
!
%
''"
'
' !
'!
'%
' !"
'
"
$
$
'
$
'$ '
"( ! )
"
''&
'$
'"
'&
'
'&
'"
%
'
''
!
" %"( !&)
" %
!
"%( )
!
'
%
!
%
!
%
! '$ '" '&
%
'!"
!
'
$'( !$)
!
" ' '!&
' !
!
'
%
!
"%( '') &
!
!
%
'%
' !$
'
%
%( ! ) ' '
%'
!$
% %$
% ( ! )
'' ' ' & " !( %")
!$
%! !"
%& $!( % )
'%& '%"
'
!
%'( ')
'% '!
!&
%
%"
% $ %% %
'
!
'
%
'
!%
%
'
'%$
$
! !( !')
!' !!
%$
%( !!)
%
%
"
'
!
&
!
%
'( ") %! %' !' '$ '" '& ! !
'( )
&
"
% ''
!"
%
$
'
%%
"
!
"!( !!)
$
''
! !
&
"
'$
' ''
'% '!
' %
'
$
"
%
!
%
&
'
''
&
'! "
'
'
$
! %
' '!
$ "
% "
'& %%( )
'% '!
'' &
''%
% ' '
'
'!
''
&
'"
''
$ $
'''
22
PARAMETER SALURAN TIANG
Tiang tunggal : Impedansi Surja 234.88 Ω – Induktansi O.75µH/m Tiang tunggal : Impedansi Surja 149.8 Ω – Induktansi O.5µH/m
PARAMETER SALURAN (cont’d)
ISOLATOR Critical Flashover (CFO) Isolator : Pin = 90 kV, Suspen = 200 kV Populasi Isolator pd Tiang : Tiang Tunggal : pin 70.08%, suspen 29.92% Tiang Ganda : pin 35.71%, suspen 64.29%
23
PARAMETER SALURAN (cont’d) Normal Duty Distribution Class Span : 4.37
LIGHTNING ARRESTER
HASIL & PEMBAHASAN (cont’d)
KAWAT TANAH : Keberadaan kawat tanah untuk sambaran langsung : dengan angka kegagalan perisaian kecil dan sudut lindung ≈ 30° >> sangat baik Keberadaan kawat tanah untuk sambaran tidak langsung : mereduksi FOR induksi 50%-30% >> baik
24
HASIL & PEMBAHASAN (cont’d)
PERBAIKAN INOVASI : memasang Free Standing Mast dengan komponen sbb Terminal Udara : Dynasphere Penghantar : Double Shielded Wire Pentanahan : Rod (batang) “Pemasangan FSM dekat tiang-tiang dengan peralatan saja (23%), dapat menurunkan FOR sambaran langsung 76%”
KESIMPULAN Data petir lokal yang penting untuk perhitungan adalah arus puncak 50% = 60 kA, kecuraman 50% = 30 kA/µs, Ng = 10 sambaran/km2/thn. Data ini lebih menunjukkan karakteristik lokal, berbeda dengan nilai-nilai standar. Gangguan terburuk karena petir yang mungkin terjadi : 32.6 gangguan/tahun
25
KESIMPULAN
(cont’d)
Dari perhitungan impedansi pentanahan batang diperoleh panjang optimal batang adalah 10 s/d 15m Memperbaiki performa petir saluran udara dapat dilakukan secara konvensional (LA, CFO, grounding, kawat tanah) dan inovasi (proteksi eksternal)
Rekomendasi
26
13.8 kV lines No Item .
Penyebab
Analisa
Peralatan
Rekomendasi
1.
Insulator
Direct Strike Indirect Strike (Induksi)
Simulasi EMTP dan Perhitungan
Suspensi CFO 250 kV PIN CFO 90kV
Ganti Installed L.A
2.
Grounding
Direct Strike Induksi
Perhitungan
Kondisi Tanah Steel Pipe + Foundation
3.
Lightning Arrester
Direct Strike S F/TW Back Flash Over (BFO)
OHGW
SF Induksi
4.
Perhitungan
Electrogeom etri
Gap & Gapless MOV Tegangan Kerja OHGW
Perbaikan + Tambah ROD Pasang dgn Span tertentu Lead SDC + Counter pada feeder Pada lokasi sudut lindung duduk
115 kV lines No Item . 1. Insulator CFO
Penyebab
Sambaran Langsug Gelombang ke kawat phasa & berjalan kawat tanah
Suspensi CFO 250 kV
2.
Sambaran Langsung
Single OHGW
OHGW Perlindungan kawat tanah (Sudut lindung)
3.
4.
Grounding System (Ø Steel Pole) L.A
Analisa
Electrogeometri Concepts
Peralatan
Double OHGW Direct Strike S F/TW Back Flash Over (BFO) SF Induksi
Kondisi tanah dg EMTP
Grouding Rod
θ (ohm.m); R (ohm) Z (ohm)
Grounding Pole
Tegangan Potong Tegangan Sisa Jarak Lindung
L.A MOV Gapless
27
Pemilihan dan Jarak Lindung Arrester
Proteksi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV Terhadap Sambaran Petir
28
SUTET 500 kV JAWA BALI
FLASH DENSITY JAWA TIMUR
29
30
SUTET PAITON-GRATI
TOWER no. 103
31
TOWER no. 103
Insulators Deterioration
SGLNG – BDSLN 1 tower 10
SGLNG – BDSLN 2 tower 21
32
Insulators Deterioration Particles such as dust, fungi at insulators may decrease the insulator’s dielectric strength.
Data Petir pada Koridor 5 Jalur Transmisi SUTET 500 kV Paiton-Kediri PT PLN (persero) P3B Region Jawa Timur dan Bali
Window 10 x 10 km Koridor 1 km Petir Tahun 1999-2000
-10.25
-11.25
T 126 -12.25
-13.25
-14.25
T 101
-15.25
-16.25
-17.25
-18.25
-19.25
-20.25 -45.8
-44.8
-43.8
-42.8
-41.8
-40.8
-39.8
-38.8
-37.8
-36.8
-35.8
33
Observasi Lapangan
Data Observasi Lapangan Menara 103
34
Data Observasi Lapangan LEC dan Pita Magnetic
Data Observasi Lapangan Kondisi CVT pada menara 103 setelah disambar petir pada tgl 12 Februari 2007
35
Data Observasi Lapangan
Arus puncak yang mengenai menara adalah 26 kA
Severity index Jalur Transmisi SUTET 500 kV Paiton-Kediri PT PLN (persero) P3B Region Jawa Timur dan Bali
Window 10 x 10 km Koridor 1 km Petir Tahun 1999-2000
-10
-11
-12
T 493
-13
-14
GITET KEDIRI -15
T 472 -16
-17
-18
-19
-20 -171.5
-170.5
-169.5
-168.5
-167.5
-166.5
-165.5
-164.5
-163.5
-162.5
-161.5
36
Rangking Menara SUTET 500 kV Paiton-Kediri Berdasarkan Severity Index No Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Menara 97 101 23 98 250 103 324 102 104 22 455 24 249 454 477 443A 353 471 325 446 235 447 245 248 234
Alt 74.7 78.6 80.1 70.5 123.3 75.6 207.9 71.4 75.3 75.3 192 87 127.2 204 93.3 237 138.6 112.5 196.2 230.7 85.5 227.7 129.9 128.7 80.4
Severity Index h IFREQ(Ti) 77.625 4.27 77.625 4.07 80.625 4.10 74.625 3.94 86.625 3.92 71.625 3.75 77.625 3.72 77.625 3.69 68.625 3.75 71.625 3.48 83.625 3.48 77.625 3.37 86.625 3.32 80.625 3.20 74.625 3.17 71.625 3.15 71.625 3.14 80.625 3.13 74.625 3.10 74.625 3.07 74.625 3.07 74.625 3.03 80.625 3.02 80.625 3.01 74.625 3.01
IAMP 3.11 3.11 3.07 3.11 3.09 3.11 3.11 3.11 3.03 3.11 3.10 3.08 3.09 3.10 3.11 3.11 3.11 3.10 3.11 3.11 3.09 3.11 3.10 3.10 3.09
ISEV 13.27 12.64 12.58 12.24 12.14 11.68 11.55 11.45 11.36 10.83 10.78 10.40 10.28 9.93 9.87 9.79 9.76 9.69 9.63 9.53 9.50 9.41 9.38 9.33 9.30
SUTET 500 kV PAITONGRATI
37
Data Isolator Pecah Dibandingkan Dengan Angka
Severity Index No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nomor
Severity
Isolator
Menara
Index
Pecah
97 101 23 98 250 103 324 102 104 22 455 24 249 454 477 443A 353 471 325 446 235 447 245 248 234
13.508 12.870 12.793 12.461 12.342 11.895 11.753 11.658 11.577 11.031 10.967 10.583 10.453 10.103 10.047 9.975 9.937 9.865 9.809 9.705 9.669 9.584 9.545 9.497 9.466
25 27 9 6 7 17 4 26 3 14 0 4 2 1 1 5 1 4 2 2 0 1 0 0 0
PENGHARGAAN
(You were born not to win.. But to be a winner, you must PLAN to win, and expect to win..)
38
Terimakasih…. Dr. Reynaldo Zoro Power Engineering Research Group School of Electrical and Informatics Engineering Institute Technology of Bandung Gedung Kerjasama PLN – ITB Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Telp./Fax : 022 2500995 E-mail :
[email protected] [email protected]
77
39