Remodelling Tulang
Messki Me kipu pun n
tul ulan ang g
sep eper ertti
bend be ndaa
mati ma ti
nam na mun
kons ko nsti tittue uenn nny ya
seca se carra
ter erus us
men ener erus us
diperbaharui.Pengendapan tulang ( pembentukan ) dan Resorpsi tulang (pengeluaran) dalam keadaan kea daan norm normal al ber berlang langsun sung g ber bersam samaan aan seh sehing ingga ga tul tulang ang sec secara ara ter terus us men meneru eruss men mengal galami ami remodelling remode lling.Mela .Melalui lui remod remodellin elling g tulang manusia dewasa digant digantii seler seleruhnya uhnya setia setiap p 10 tahun .Remodelling tulang memiliki dua tujuan : 1).menjaga tulang agar tetap eekti dalam ungsi mekanisnya.!).membantu mempertahankan kadar kalsium. "ulang terdiri dari # sel tulang : 1. $steo $steoblas blas : mengeluark mengeluarkan an matri% matri% organik organik ekstrasel ekstrasel tempat tempat mengendapnya mengendapnya kristal kristal &a#(P$')!. !. $steo $steosit sit : pensiunan pensiunan osteobla osteoblass yang terperangkap terperangkap dinding dinding bertulang bertulang yang diendapkan diendapkannya nya sendiri #. $st $steok eoklas las : men menyer yerap ap tul tulang ang sekitar sekitar den dengan gan mengeluar mengeluarkan kan asam yang mel melaru arutka tkan n kri krist stal al &a#(P$')! $steoblas dan $steoklas berasal dari sumsum tulang.$steoblas berasal dari sel stroma*sejenis sel jaringan ikat di sumsum tulang*sedangkan osteoklas berdierensiasi dari makroag*yaitu turunan monosi mon osit.+ t.+alam alam sua suatu tu kom komuni unikas kasii yan yang g uni unik*o k*oste steobl oblas as dan pre prekur kursor sor,pr ,preko ekorso rsorr ima imatur turnya nya menghasilkan menghas ilkan dua sinya sinyak k kimia kimiawi wi yang mengatur perkembangan perkembangan dan aktiakti-itas itas osteoklas osteoklas dalam cara yang berlawanan. Ligan berlawanan. Ligan RANK dan Osteoprotegenerin.
/igan R2 (R2/) Meningkatkan aktiitas osteoklas.(/igan adalah molekul kecil yang berikatan dengan molekul protein yang lebih besar).seperti yang diisyaratkan dengan namanya*ligan R2 berikatan dengan R2*suatu reseptor dipermukaan membran makroag sekitar.pengikatan ini memicu makroag untuk berdeerensiasi menjadi osteoklas dan membantunya hidup lebih lama dengan menekan apoptosis.kibatnya resorpsi tulang ditingkatkan dan masa tulang berkurang
$steoprotegerin ($P3) 4ebaliknya*m 4ebali knya*menekan enekan perkem perkembangan bangan dan akti-i akti-itas tas oste osteoklas. oklas.$P3 $P3 disekr disekresika esikan n ke dalam matri% dan ber berun ungsi gsi seb sebagai agai re resept septor or pen pengeco gecoh h yan yang g ber berika ikatan tan den dengan gan R R2/. 2/.$P3 $P3 menc mencega egah h R2/ mengaktikan mengaktikan akti-i akti-itas tas osteo osteoklas klas merep merepsorps sorpsii tulang tulang.kiba .kibatnya tnya osteo osteoblas blas penghas penghasil il tulang tul ang men mengala galahka hkan n ost osteok eoklas las peny penyera erapan pan tul tulang ang seh sehing ingga ga mas masaa tul tulang ang ber bertam tambah. bah.4eb 4ebagai agai contoh*hormon seks wanita merangsang akti-itas gen penghasil $P3 diosteoblas*yaitu salah satu mekanisme yang digunakaan oleh hormon ini mempertahankan masa tulang. Proses Remodeling Tu Tulang lang
Representasi
skematik
proses remodeling tulang. Remodeling tulang
beraneka input mengomandani
aktiasi lining
cells*
yang
meningkatkan
diawali
ketika
pengekspresian
permukaan dari R2/. R2/ berinteraksi dengan reseptornya R2 (receptor activator of nuclear 56) memicu dierensiasi osteoklas (ase aktiasi). 4el,sel osteoklas menyerap tulang (ase resorpsi) memungkinkannya pelepasan aktor,aktor yang biasanya tersimpan dalam matriks tulang (6MPs* "378* 737s) yang merekrut sel,sel osteoblas pada daerah yang direabsorpsi. 4ekalinya direkrut* sel,sel osteoblas memroduksi matriks tulang baru* dan mendorong mineralisasinya (ase pembentukan)* dus menyelesaikan proses remodeling tulang (Pre,$&/s 9 pre-osteoclasts $&/ 9 osteoclast $6/s 9 osteoblasts).
7ase ktiasi Masukan,masukan berbeda* seperti misalnya semacam raktur mikro* adanya semacam perubahan dalam pembebanan mekanik yang terasakan oleh sel,sel osteosit atau beberapa aktor yang dilepaskan dalam lingkungan mikro tulang* termasuk insulin growth factor ,;(;37,;)* tumor necrosis factor , < ("7, <)* hormon paratiroid (P"=) dan interleukin,> (;/,>)* mengaktiasi the lining cells yang merupakan sel,sel osteblas yang tenang. 4ebagai konsekuensinya* lining cells* meningkatkan pengekspresian R2/ (receptor activator of nuclear κB ligand ) pada permukaan selnya* yang pada gilirannya berinteraksi dengan reseptornya yaitu R2 (receptor activator of nuclear 56)* yang diekspres oleh sel,sel pra,osteoklas. ;nteraksi R2/?R2 memicu usi sel,sel pra,osteoklas dan dierensiasinya mengarah ke sel,sel osteoklas berinti banyak.
7ase Resorpsi
4ekali berdierensiasi* sel,sel osteoklas berpolarisasi* menempel ke permukaan tulang dan mulai menyerap (dissolve) tulang. 7ungsi ini membutuhkan dua langkah: i) asidiikasi matriks tulang untuk dissolve komponen anorganik* dan ii) melepaskan en@im,en@im li@osom seperti misalnya kathepsin 2* dan MMPA* keduanya bertugas untuk pendegradasian komponen organik tulang. 4ekali mereka menyelesaikan ungsinya* sel,sel osteoklas menjalani apoptosis. =al ini merupakan konsekuensi isiologis yang diperlukan guna mencegah suatu penyerapan tulang berlebih.
7ase Membalik (reverse) 4el,sel yang membalik proses (the reverse cells)* yang perannya belum sepenuhnya jelas* menjalankan ase ini. Memang sesungguhnyalah bahwa mereka dikenal sebagai sel,sel mirip makroag
(macrophage-lie
cells)
yang
kemungkinan
ungsinya
adalah
membuang
produksi debrisselama degradasi matriks.
7ase 7ormasi Penyerapan matriks tulang mengawali lepasnya banyak aktor pertumbuhan herein tersimpan* meliputi bone
morphogenetic
proteins (6MPs)* fibroblast
growth
factors (737s)
dantransforming growth factor 8 ("37 8)* yang kemungkinan bertanggung jawab untuk perekrutan sel,sel osteoblas dalam daerah yang di,reabsorb. 4ekali direkrut* sel,sel osteoblas menghasilkan matriks tulang baru* yang awalnya tidak terkalsiikasi (osteoid) dan kemudian mereka
mendorong
mineralisasinya*
sehingga
menyempurnakan
prosesremodeling .
2etidakseimbangan antara ase,ase penyerapan dengan ase pembentukan mencerminkan suatu remodeling tulang yang tidak benar* yang pada gilirannya memengaruhi massa tulang* alhasil mengawali ke pada kondisi patologis.
Patogenesis
Patogenesis utama dari osteoporosis meliputi: (a) kegagalan untuk mencapai kerangka kekuatan optimal selama pertumbuhan dan perkembangan* (b) resorpsi tulang yang berlebihan yang mengakibatkan hilangnya massa tulang dan gangguan arsitektur* dan (c ) kegagalan untuk menggantikan tulang yang hilang akibat cacat dalam pembentukan tulang. a. Patogenesis Osteoporosis Tipe 1
4etelah menopause* maka resorpsi tulang akan meningkat* terutama pada dekade awal setelah menopause*
sehingga
insiden
raktur*
terutama
raktur
-ertebra
dan
radius
distal
meningkat. Penurunan densitas tulang terutama pada tulang trabecular* karena memiliki permukaan yang luas dan hal ini dapat dicegah dengan terapi sulih estrogen. Petanda resorpsi tulang dan ormasi tulang* keduanya meningkat menunjukkan adanya peningkatanbone turnover. Bstrogen juga berperan menurunkan produksi berbagai sitokin oleh bone marrow stromal cells dan sel,sel mononuclear* seperti ;/,1* ;/,>* dan "7,< yang berperan meningkatkan produksi berbagai sitokin tersebut* sehingga akti-itas osteoklas meningkat. 4elain peningkatan akti-itas osteoklas* menopause juga menurunkan absorpsi kalsium di usus dan meningkatkan ekskresi kalsium di ginjal. 4elain itu* menopause juga menurunkan sintesis berbagai protein yang membawa 1*!C($=)!+* sehingga pemberian estrogen akan meningkatkan 1*!C($=)!+ di dalam plasma. "etapi pemberian estrogen transdermal tidak akan meningkatkan sintesis protein tersebut* karena estrogen transdermal tidak diangkut melewati hati. Dalaupun demikian* estrogen transdermal tetap dapat meningkatkan absorbsi kalsium di usus secara langsung tanpa dipengaruhi -itamin +. Entuk mengatasi keseimbangan negati kalsium akibat menopause* maka kadar P"= akan meningkat pada wanita menopause* sehingga osteoporosis akan semakin berat.
b. Patogenesis Osteoporosis Tipe II
Pada dekade kedelapan dan sembilan kehidupan* terjadi ketidakseimbangan remodeling tulang* di mana resorpsi tulang meningkat* sedangkan ormasi tulang tidak berubah atau menurun. =al ini akan menyebabkan kehilangan massatulang* perubahan mikroarsitektur tulang* dan peningkatan risiko raktur yang independen terhadap 6M+. Penyebab penurunan ungsi osteoblast pada orang tua* diduga karena penurunan kadar estrogen dan ;37,1. +eisiensi kalsium dan -itamin + juga sering didapatkan pada orang tua karena asupan kalsium dan -itamin + yang kurang* anoreksia* malabsorbsi dan paparan sinar matahari yang rendah. kibat deisiensi kalsium* akan timbul hiperparatiroidisme sekunder yang persisten sehingga akan semakin meningkatkan resorpsi tulang dan kehilangan massa tulang* terutama pada orang, orang yang tinggal di daerah ' musim. +eisiensi estrogen* ternyata juga merupakan masalah yang penting sebagai salah satu penyebab osteoporosis pada orang tua* baik pada laki,laki maupun perempuan. +emikian juga kadar testosterone pada laki,laki. +eisiensi estrogen pada laki,laki juga berperan pada kehilangan massa tulang. Bstrogen pada laki,laki berungsi mengatur resorpsi tulang* sedangkan estrogen dan progesterone mengatur ormasi tulang. 2ehilangan massa tulang trabecular pada laki,laki berlangsung linier* sehingga terjadi penipisan trabekula* tanpa disertai putusnya trabekula seperti pada wanita. Penipisan trabekula pada laki,laki terjadi karena penurunan ormasi tulang*
sedangkan putusnya trabekula pada wanita disebabkan karena peningkatan resorpsi yang berlebihan akibat penurunan kadar estrogen yang drastis pada waktu menopause.
+engan bertambahnya usia* kadar testosterone pada laki,laki akan menurun sedangkan kadar se% hormone binding globulin (4=63) akan meningkat. Peningkatan 4=63 akan meningkatkan pengikatan estrogen dan testosterone membentuk kompleks yang inakti. Penurunan hormone pertumbuhan (3=) dan ;37,1* juga berperan terhadap peningkan resorpsi tulang. "etapi penurunan kadar androgen adrenal (+=B dan +=B,4) ternyata menunjukkan hasil yang kontro-ersial terhadap penurunan massa tulang pada orang tua.