Regulasi GMO Di Luar Negeri

Regulasi GMO di Luar Negeri, Neger i, Pemasaran, dan Dampaknya pada Berbagai Aspek

Regulasi GMO di Luar Negeri, Pemasaran, dan Dampaknya pada Berbagai Aspek Muhammad Fajar Rahadian – 0906557940

Regulasi GMO di Luar Negeri

Banya Banyakn knya ya maka makana nan n yang yang meng mengan andu dung ng baha bahan n yang yang Genetically Genetically Engineered Engineered (GE) (GE) atau atau Genetically Modified (GM) meningkatkan kekuatiran konsumen di seluruh dunia, misalnya konsumen di Amerika Serikat yang mengkuatirkan kemungkinan akibatnya pada kesehatan manusia dan lingkungan; atau kekuatir kekuatiran an masyarakat masyarakat Inggris yang ditunjuk ditunjukkan kan melalui melalui survei survei bahwa bahwa kepedulian kepedulian masyarakat Inggris terhadap makanan yang GM telah meningkat. Dari segi produsen, pamor Genetically Modified Food (GMF) meningkat karena dengan proses GE atau GM, industri industri agrikultur agrikultur mengalami mengalami perbaikan perbaikan dalam hal kualitas dan kuantita kuantitass atas suplai makanan ke dunia secara keseluruhan. GMF tahan terhadap hama dan penyakit, dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda; GMF juga dapat mempertahankan rasa dan tekstur yang lebih baik, tahan hidup lebih lebih lama dan memiliki tingkat tingkat protein yang lebih banyak. banyak. Atas maraknya produk-produk di pasaran yang mengandung bahan yang GE atau GM, telah mendapatkan berbagai reaksi. Tetapi secara umum, pendekatan negara-negara terhadap produk-produk yang GE atau GM ada dua macam, yaitu permissive permissive strategy strategy yang diadopsi oleh Amerika Serikat dan precautionar precautionaryy approach approach yang diadopsi oleh European Union ( EU). Disebut permissive permissive strategy strategy karena Food and Drug Administrat Administration ion (FDA) yang memastika memastikan n keamanan dari GMF untuk konsumsi, tidak mensyaratkan evaluasi keamanan dari GMF sebelum mereka memasu memasuki ki pasar pasar karen karenaa FDA mengan mengangga ggap p GMF secara secara substa substans nsial ial ekuiva ekuivalen len dengan dengan makan makanan an konvensional. Jadi, selama produk akhir secara substansial ekuivalen dengan produk tradisional, maka cara untuk mencapai hasil tersebut tidak penting dalam menetukan keamanan. Permissive Permissive strategy yang diadopsi oleh Amerika Serikat bukan saja tidak mensyaratkan persetujuan sebelum pemasaran, tetapi Amerika Serikat telah menolak permintaan pemberian label atas produk GE atau GM. Penolakan Penolakan pemberian pemberian label label ( labeling) oleh Amerika Serikat tersebut tersebut dengan dengan alasan alasan tiadanya tiadanya resiko kesehatan dan dapat menjadi hambatan perdagangan, sangat merugikan bagi konsumen. Hal ini karena keamanan bukan satu-satunya pertimbangan bagi konsumen. Etika, moral, agama, kepercayaan personal, kesukaan individu sering memainkan peran penting bagi individu untuk memutuskan apa yang

Teknologi Teknologi Bioprose Bioproses s Universitas Universitas Indonesi Indonesia a

1

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.






akan mereka makan. Aman atau tidak, konsumen seharusnya dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang jelas, dan mengadopsi keharusan pemberian label akan mewujudkan hal tersebut. Kontras dengan Amerika Serikat yang mengadopsi permissive permissive strategy strategy,, para pelobi Eropa secara keras memilih pelarangan impor dan produksi dari GMF, dan mengkuatirkan percampuran dari hasil panen yang GM dan konvensional akan membatasi kemampuan konsumen untuk menghindari GMF. EU mengadopsi precautionar precautionaryy approach approach yang yang mendef mendefin inisi isikan kan modifi modifikas kasii geneti genetik k berdas berdasark arkan an proses proses daripada produknya. Pendekatan berbeda yang diadopsi oleh EU ini dari permissive permissive strategy yang diadopsi oleh Amerika Serikat, dapat menghindarkan konsumen dari masalah-masalah potensial GMF, yaitu sebagai berikut: 

terbentuknya penyebab alergi baru secara tidak sengaja. Penyebab alergi yang telah diketahui dapat berpindah dari makanan tradisional ke GMF



perkembangan ketahanan terhadap antibiotik. Bioengineers Bioengineers kadang memasukkan gen penanda ke GMF untuk membantu bioengineers menentukan apakah suatu gen telah secara sukses dikenalkan pada DNA penerima. Apabila manusia mengkonsumsi gen penanda yang dimaksudkan untuk ketahan ketahanan an terhad terhadap ap antibi antibioti otik k terten tertentu, tu, maka maka tingka tingkatt efekti efektivit vitas as antibi antibioti otik k terseb tersebut ut dapat dapat berkurang dan resiko manusia manusia tersebut terinfeksi penyakit penyakit meningkat



perkembangbiakan silang. Perkembangbiakan silang antara hasil panen GM dan vegetasi sekitarnya dapat menghasilkan tanaman liar yang tahan terhadap herbisida, sehingga diperlukan herbisida yang lebih kuat atau banyak, yang akhirnya dapat menyebabkan kontaminasi tanah dan air



serangga yang tahan pestisida. Modifikasi genetik atas beberapa hasil panen ke secara permanen memproduksi biopestisida alami, yaitu racun Bacillus thuringiensis (Bt), dapat menyebabkan evolusi serangga yang tahan Bt, sehingga semprotan Bt tersebut tidak lagi efektif



keanek keanekarag aragaman aman hayati hayati.. Menana Menanam m tanama tanaman n GM dalam dalam skala skala yang yang besar besar dapat dapat membaw membawaa implikasi bagi keanekaragaman hayati, keseimbangan kehidupan liar dan lingkungan; keenam, kontaminasi silang. Tanaman yang GM untuk memproduksi obat bisa mengkontaminasi tanaman






Diversity Diversity (Cartagena (Cartagena Protocol), Protocol), the Organizatio Organization n for Economic Economic Cooperation Cooperation and Development Development Working Working Parties on Safety Safety of Novel Novel Foods Foods (OECD), (OECD), dan WTO. The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), dan World Health Organization (WHO) bekerja sama membuat Codex tersebut untuk mengembangkan standar untuk keamanan makanan dan menjaminn praktek perdagangan yang adil. Cartagena Protocol adalah perjanjian internasional yang membuat peraturan dan regulasi mengenai perdagangan GMO untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. lingkungan. Perjanjian ini mengatakan bahwa negara-negara harus melakukan penelitian atas organisme-organisme yang dimodifikasi secara genetik dan mengukur perkiraan resiko sebelum melepas produk semacam itu ke pasaran. Cartagena Protocol Protocol telah telah diratifikasi oleh 130 negara anggota UN. Cartagena Protocol mengadopsi prinsip pencegahan yang dianut oleh negara-negara Eropa, yang memperbolehkan negara-negara untuk memberlakukan pembatasan perdagangan untuk mencegah efek buruk GMO, walau terdapat kekosongan kepastian penelitian terhadap adanya potensi efek buruk tersebut. Pemasaran GMO

Secara internasional, pemasaran produk GMO diatur oleh WTO (World Trade Organization). Pada dasarnya dunia internasional telah mempunyai dua perjanjian internasional sebagai landasan untuk menyeimbangkan biosafety issues dengan komersialisasi GMO’s, yaitu Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dan Technical Barier to Trade (TBT). SPS memberikan keleluasaan kepada tiap Negara anggota anggota untuk melakukan melakukan tindakan tindakan pengujian pengujian dan pengamanan pengamanan sebelum sebelum GMO’s beredar beredar di pasaran. pasaran. Disisi lain, lain, TBT menghendaki agar tindakan pengamanan pengamanan yang dilakukan tidak menghambat kegiatan kegiatan perdagangan. Di Indonesia sediri sediri pada tahun 1999 telah telah dikeluarkan Keputusan Keputusan Bersama Menteri Pertanian, Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Holtikultura. Tujuan dari ketentuan ini adalah untuk menjamin keamanan dan kesehatan pangan dan varietas untuk kesehatan manusia, biologis biologis dan lingkungan lingkungan yang berhubungan dengan dengan penggunaan GMO’s. Lingkup dari ketentuan ketentuan ini meliputi jenis, kondisi, kondisi, prosedur, prosedur, hak dan kewajiban, kewajiban, pengawasan pengawasan,, dan pelaporan






Keuntungan pangan hasil rekayasa genetika antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas, produktivitas, nilai ekonomi produk, memperbaiki nutrisi, nilai palatabilitas dan meningkatkan masa simpan produk. GMO adalah mahluk hidup yang telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Secara mudah dapat dipahami bahwa dengan rekayasa genetis, ”komponen” mahluk hidup ”dibuah”, disesuaik disesuaikan, an, sehingga sehingga menjadi lebih lebih unggul, unggul, semisal semisal tahan tahan hama, tahan penyakit, penyakit, dan lebih lebih banyak banyak menghasilkan panen, atau menambah ”gemuk” hewan ternak. Sebagai contoh, tanaman jagung yang mudah terserang hama, melalui rekayasa genetis, dapat di ”silangkan” dengan jenis bakteri yang dapat ”melawan” ”melawan” hama tersebut tersebut,, sehingga sehingga menjadi tanaman jagung type baru yang tahan hama (Koswara, (Koswara, 2007). Sedangkan resiko yang perlu diperhatikan dari pengembangan GMO antara lain kemungkinan terjadinya gangguan pada keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dikuatirkan dapat terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi (Koswara, 2007). Menuru Menurutt dokume dokument ntasi asi dari dari Smith Smith dalam dalam buku buku Seeds Seeds of Decep Deceptio tion n dan Genet Genetik ik Roulet Roulette, te, setidaknya 65 risiko kesehatan serius dampak dari mengkonsumsi produk GMO, yang dijabarkan sebagai berikut. a.

Keturunan Keturunan tikus tikus diberi diberi makan kedelai kedelai transgenik transgenik menunju menunjukkan kkan peningka peningkatan tan lima kali lipat lipat resiko resiko kematian, bayi yang di lahirkan tidak cukup berat badan, ketidakmampuan bereproduksi

b. Tikus jantan yang diberi diberi makan kedelai Transgenik, Transgenik, mengalami kerusakan sel-sel sel-sel sperma muda c.

Dapat Dapat merubah merubah Fungsi Fungsi DNA dari Embrio Embrio Tikus yang yang di berikan berikan makan makan Kedele Kedele Transge Transgeni nik k (GMO)

d. Bebera Beberapa pa petani petani di AS telah telah melapo melaporka rkan n masala masalah h kemand kemandula ulan n atau atau kesubu kesuburan ran antara antara babi dan sapi yang diberi makan Varietas Jagung GMO e.

Penyidik Penyidik di India India telah mendoku mendokumenta mentasikan sikan masalah masalah kesubu kesuburan, ran, aborsi, aborsi, kelahiran kelahiran prematur prematur,, dan masalah kesehatan serius, termasuk kematian, di antara kerbau yang diberi makan biji kapas GMO .

f.

Hewa Hewan n yang yang meng mengko kon nsums sumsii maka makan nan GMO GMO meng mengal alam amii pend pendar arah ahan an peru perut, t, berp berpot oten ensi si






g. Alergi Alergi terhada terhadap p kedela kedelaii telah telah mening meningkat kat setelah setelah pengen pengenala alan n cara cara menana menanam m dengan dengan metode metode GMO / Kedelai Transgenik h. Gen dari tanaman tanaman GMO men men transfer transfer bakteri bakteri usus manusia, manusia, yang yang mungkin mungkin akan mengubah mengubah flora flora usus Anda menjadi “hidup seperti pabrik pestisida” Sedangkan menurut Yayasan IDEP Foundation GMO menyebabkan berbagai dampak negative dalam berbagai aspek kehidupan diantaranya: 1. Dampak GMO bagi pertanian pertanian a.

Hasi Hasill pan panen en lebi lebih h ren renda dah h Laporan Laporan hasil hasil penelitian penelitian menunjukkan menunjukkan hasil panen tanaman tanaman transgeni transgenik k tidaklah tidaklah seperti seperti yang dijanjikan oleh perusahaan, dan bahkan untuk tanaman tertentu lebih rendah dibanding varietas biasa.

b. Biaya produksi lebih tinggi tinggi Harga benih transgenk jauh lebih mahal disbanding benih hibrida maupun varietas lokal. Selain itu, seringkali petani terpaksa juga harus membeli paket pestisida dan pupuk tambahan. c.

Pening Peningkat katan an penggu penggunaa naan n bahan bahan kimia kimia pertani pertanian an Sebagian besar tanaman transgenik (tahan herbisida) diciptakan agar petani menggunakan lebih banyak herbisida di lahannya. Ada pula kasus lain dimana tanaman transgenik tahan hama (tanaman Bt) justru membutuhkan lebih banyak insektisida.

d. Hilangnya varietas local Seperti halnya kasus pemasyarakatan tanaman hibrida secara besar besaran, penggunaan benih transgeni transgenik k juga dapat menyebabk menyebabkan an hilangnya hilangnya varietas-va varietas-variet rietas as lokal. lokal. Petani Petani tidak akan lagi melestarikan benih lokalnya. Di samping itu, tanaman transgenik dapat mencemari varietas lokal yang telah ada. e.

Memicu Memicu pertan pertanian ian monokult monokultur ur yang yang tidak tidak berkela berkelanjut njutan an Penanaman tanaman transgenik secara luas akan menciptakan system pertanian monokultur yang sejarah telah membuktikan tidaklah berkelanjutan dan beresiko tinggi secara ekonomi (petani menjadi menjadi tergantung tergantung pada harga saat panen raya), maupun secara ekologi (ledakan (ledakan hama dan penyakit).






Salah Salah satu satu piliha pilihan n petani petani organi organik k dalam dalam penyem penyempro protan tan hama hama adalah adalah dengan dengan menggu mengguna nakan kan tanaman Bt (Bacillus thuringiensis). Menggunakan gen Bt akan mengakitbatkan hama menjadi kebal terhadapnya dan menyebabkan petani organik tak punya pilihan lain. g. Pera Perawa wata tan n yang yang rum rumit it Untuk mencegah terjadinya kekebalan hama, penanaman tanaman transgenik Bt harus dilakukan dengan strategi tertentu dimana setidaknya 25% dari lahan petani harus ditanami varietas biasa. Sehingga hal ini menyebabkan pengolahan lahan menjadi lebih rumit. 2. Dampak GMO bagi lingkungan lingkungan a. Pol Polusi genet netika ika Angin, hujan, burung, lebah, dan serangga penyerbuk lainnya dapat menyebarkan serbuk sari tanaman transgenik ke lahan sekitarnya, mencemari DNA tanaman organik dan non-transgenik petani lainnya. b. Dampak negatif pada ekologi ekologi tanah Penelitian menunjukkan bahwa tanaman transgenik Bt dapat mempengaruhi mikroba berguna dalam tanah. Gen tanaman transgenik dapat berpindah ke mikroba tersebut dan mempengaruhi ekologi dan kesuburan tanah. c.

Gulma su super Tanaman Tanaman trans transgen genik ik yang yang tahan tahan herbis herbisida ida berpo berpoten tensi si untuk untuk menyer menyerbuk bukii gulma gulma sejen sejenis is di sekitarnya. Gulma ini kemudian berkembang menjadi tahan herbisida sehingga akan diperlukan bahan kimia yang lebih beracun beracun lagi untuk mengendalikannya. mengendalikannya.

d. Hama super Karena siklus hidup yang pendek, hama serangga dikenal dapat dengan cepat mengembangkan kekebalan tubuhnya terhadap insektisida. Akankah hal yang sama juga akan terjadi pada tanaman transgenik yang menghsilkan racun sendiri, seperti misalnya tanaman transgenik Bt. e.

Virus Virus tana tanaman man baru baru yang yang lebih lebih berb berbaha ahaya ya Penelitian menunjukkan bahwa tanaman transgenik yang tahan virus dapat menyebabkan virusvirus virus terseb tersebut ut bermut bermutasi asi menjad menjadii virus virus baru baru yang yang lebih lebih ganas. ganas. Hal ini ini berpo berpoten tensi si untuk untuk meny menyeb ebab abkan kan benc bencan anaa yang yang lebi lebih h para parah h jika jika viru viruss ters terseb ebut ut teru teruss mene meneru russ berm bermut utas asi, i, mengakibatkan penyakit tanaman enjadi lebih sulit ditangani.








Penelitian mulai menunjukkan bahwa tanaman transgenik Bt berefek merugikan pada berbagai serang serangga ga dan burun burung. g. Ada pula pula lapor laporan an kontro kontrover versia siall yang yang menyat menyataka akan n bahwa bahwa tanaman tanaman transgenik telah berdampak buruk pada jumlah kupu-kupu tertentu. g. Hilang Hilangnya nya keanek keanekara aragam gaman an haya hayati ti Belum jelas bagaimana tanaman transgenik akan berinteraksi dengan mahluk hidup lain yang telah ada. Tanpa pengujian pengujian yang memadai, keaneka-ragam keaneka-ragaman an lokal dan dunia dunia dalam bahaya. Pencemaran gen terhadap jenis lain dalah kemungkinan pasti. Selain itu masih banyak lagi yang belum diketahui. Ini adalah adalah juga sebuah hal besar. besar.

h. Efek negatif pada ekologi hutan yang ditanami pohon transgenic Pohon transgenik dirancang untuk tumbuh dengan sangat cepat. Oleh karenanya mereka akan bersaing dengan pohon asli lain yang telah ada, dan merebut unsur hara, air dan sinar matahari yang tersedia. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan total ekologi hutan dimana pohon tersebut hidup. 3. Dampak GMO bagi kesehatan

a. Keracunan makanan transgenic Produk Produk transg transgen enik ik nyatanyata-nya nyata ta berpo berpoten tensi si mengan mengandun dung g racun racun dan adalah adalah sebuah sebuah ancama ancaman n kesehatan manusia. Di tahun 1989, salah satu merek makanan suplemen yang mengandung bahan transgenik telah mengakibatkan kematian 37 warga Amerika dan memperparah penyakit 5.000 orang lainnya yang sebelumnya telah menderita sakit sebelum mengkonsumsi makanan suplemen tersebut. Di tahun 1999, penelitian oleh Dr. Arpad Pusztai menunjukkan kentang transgenik yang tersisipi DNA suatu tanaman dan virus ‘’Cauliflower Mosaic Virus’’ (penunjang virus yang biasa digunakan dalam pembuatan tanaman transgenik), adalah beracun bagi mamalia.






penting agar konsumen yang alergi makanan dapat menghindarinya dan juga agar petugas kesehatan dapat melacak balik sumber bahan penyebab alergi tersebut jika terjadi kasus alergi makanan transgenik. d. Rusaknya Rusaknya kandung kandungan an gizi gizi dan kualitas kualitas makanan makanan Kandunga Kandungan n zat-zat zat-zat yang berguna untuk mencegah mencegah penyakit penyakit jantung dan kanker kanker pada kedelai transgeni transgenik k malahan malahan lebih lebih rendah rendah dibanding dibanding kedelai tradisional. tradisional. Hasil peneliti penelitian an ini dan yang lainnya, termasuk penelitian Dr. Pusztai, menunjukkan bahwa makanan transgenik cenderung lebih rendah kualitas dan kandungan nutrisinya. e.

Kekeba Kekebalan lan bibit bibit penya penyakit kit terha terhadap dap antib antibiot iotika ika Proses pembuatan produk transgenik seringkali dilakukan dengan menggunakan gen ‘’penanda’’ yang bersifat antibiotik. Gen penanda ini berfungsi sebagai tanda untuk menunjukkan apakah gen yang ditransfer/ ditransfer/ dipindahka dipindahkan n sudah berhasil menyatu dengan inangnya inangnya atau tidak. Beberapa Beberapa peneliti mengkhawatirkan bahwa gen penanda yang tahan antibiotic ini tanpa diduga dapat menyatu dengan kuman penyebab penyakit, baik di alam bebas maupun di dalam perut hewan ataupun manusia yang mengkonsumsi makanan trasgenik. Jika ini terjadi, akan menyebabkan bencana kesehatan bagi manusia dimana penyakit menjadi tahan antibiotic sehingga tak dapat diobati lagi dengan antibiotik biasa dan menyebabkan pembuatan obat yang lebih keras lagi.

f.

Menigk Menigkatn atnya ya kandung kandungan an residu residu pestis pestisida ida pada pada makana makanan n Perusahaan-perusahaan raksasa yang bergerak di bidang bioteknologi ini adalah perusahaan yang sama sama dengan dengan perusa perusahaa haan n kimia kimia yang yang mempro memproduk duksi si dan menjua menjuall racun racun kimia kimia pestis pestisida ida.. Perusahaan-perusahaan ini merekayasa gen tanaman sehingga menjadi tahan terhadap herbisida yang mereka buat sehingga mereka dapat menjual lebih banyak herbisida lagi kepada petani yang akhirnya memaksa petani harus menggunakan lebih banyak herbisida lagi untuk mengendalikan gulma.






5. Dampak GMO pada social budaya a.

Dampak Dampak atas atas Hak-h Hak-hak ak Petan Petanii menyim menyimpan pan benih benih Hal ini khususnya relevan di negara-negara berkembang di mana para petani menyimpan benih secara tradisional dan melakukan pertukaran bebas bahan-bahan tanaman, yang mungkin tidak menjadi masalah di negara-negara maju di mana pertanian industri merupakan sistem pertanian yang dominan. dominan. Praktik-pra Praktik-praktik ktik petani menyimpan menyimpan benih secara secara tradision tradisional al ini diakui diakui sebagai sebagai land landas asan an kera keraga gama man n gene geneti tika ka luar luar bias biasaa dala dalam m pert pertan anian ian masa masa kini kini.. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, pengembangan-pengembangan pengembangan-pengemb angan yang membatasi praktik ini, misalnya penerapan kaku sistem HKI pada benih, dipandang sebagai ancaman potensial bagi keamanan pangan

jangka panjang

masyarakat pedesaan khususnya dan bagi negara-negara umumnya. b. Dampak terhadap Perempuan Sejarah terkini dari penerapan teknologi pertanian modern menunjukkan bagaimana perempuan pedesaan semakin jauh terpinggirkan dan peran mereka menjadi semakin tak tampak akibat inovasi-inovasi yang secara umum dirancang untuk laki-laki (Paris, 1998). Pada kasus jagung tahan herbisida yang dirancang untuk menghapus kerja-kerja buruh menyiangi gulma, perempuan tersin tersingki gkirka rkan n karena karena penyia penyiang ngan an gulma gulma adalah adalah salah salah satu satu pekerj pekerjaan aan utama utama mereka mereka dalam dalam budidaya jagung, seperti di Filipina. Hal ini dapat mengurangi beban perempuan dalam pertanian jagung, namun peran mereka hilang ketika laki-laki mengambil alih peran utama membuat keputusan varietas apa yang akan ditanam. c. Kepr Keprih ihat atin inan an Kons Konsum umen en






Daftar Pustaka Anggia. “Pentingnya Pembentukan Regulasi atas Produk-produk Genetically Modified sebagai Perlindungan Terhadap Konsumen”. http://anggialaw.blogspot.com/20 http://anggialaw.blogspot.com/2006/09/pentingn 06/09/pentingnya-pembentukanya-pembentukanregulasi-atas.html (diakses pada 25 Maret 2012 pukul 19.00 WIB) Physic, Luph. “Implikasi Genetically Modified Organism ( GMO) terhadap Dunia Sains-Teknologi dan Kehidupan Manusia “. http://lusimira.blogspot.com/2010 http://lusimira.blogspot.com/2010/06/implikasi-gen /06/implikasi-genetically-modifiedetically-modifiedorganism.htm l (diakses pada 25 Maret 2012 pukul 19.00 WIB) Dano, Elenita C. “Dampak Potensial Transgenik terhadap Sosial-Ekonomi, Budaya dan Etika: Prospek Kajian Dampak Sosial-Ekonomi”. http://beritabumi.or.id/download/D http://beritabumi.or.id/download/Dampak%20Potensial% ampak%20Potensial%20Transgenik 20Transgenik %20terhadap%20Sosial-Ekonomi.pdf %20terhadap%20Sosial-Ekonomi.pdf (diakses pada 25 Maret 2012 pukul 19.00 WIB)

Regulasi GMO Di Luar Negeri

Recommend Documents