jenis jenis cooling tower pada PLTP, 1. Peran Cooling Tower di industri pembangkit listrik,Sistem operasi Cooling Tower,Klasifikasi Cooling Tower,Komponen Cooling Tower
Deskripsi lengkap
cooling tower
Landasan teori ctFull description
chemical engineering technologyFull description
Deskripsi lengkap
Will griggs on fire. Your defence is terrified.Full description
Komponen Cooling tower Komponen dasar sebuah Cooling tower meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan. Kesemuanya dijelaskan dibawah ini: 1. Rangka dan wadah (kalau sederhana bisa mengunakan PVC) . Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka. 2. Bahan Pengisi . Hampir seluruh Cooling tower menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastic atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi: Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang o berurut dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu. Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak o yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash. 3. Kolam air dingin. Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah Cooling tower, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui Cooling tower dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. 4. Drift eliminators . Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang ke atmosfir. 5. Saluran udara masuk. Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju Cooling tower . Saluran masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain aliran berlawanan arah). 6. Louvers. Pada umumnya, Cooling tower dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam Cooling tower. Beberapa desain Cooling tower aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver. 7. Nosel. Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada Cooling tower dengan beberapa potongan lintang yang memutar. 8. Fan. Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam Cooling tower. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada Cooling tower induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban. 9. Pipa 10. Motor DC 11. Poros
Prinsip Kerja Cooling Tower Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi yang melepaskan kalor ke udara.cooling tower bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara dan menguapkan sebagian air tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk untuk menyemprotkan air lewat nozel atau memercikan air kebawah dari suatu bagian ke bagian lainnya.Bagian-bagian atau bahan – bahan pengisi biasanya terbuat dari kayu tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik. Prestasi sebuah cooling tower basah tergantung dari temperatur bola basah dari udara yang masuk.Prestasi dari cooling tower bias anya ditunjukkan dalam hubungan Range dan Approach.Range adalah perbedaan temperatur antara temperatur air yang masuk dan temperatur air yang keluar dari menara pendingin. Sedangkan Approach adalah perbedaan temperatur antara temperatur air yang keluar dari cooling tower dan tempperatur bola basah udara yang masuk cooling tower.
Referensi lain dalam prinsip kerja Prinsip kerja dari Cooling Tower adalah dehumidifikasi. Perpindahan panas yang terjadi berlangsung dari air yang mempunyai suhu lebih tinggi ke udara yang mempunyai suhu lebih rendah. Tipe Cooling Tower direct atau Open Cooling Tower dimana air panas/hangat dipancarkan dari atas melewati “fill” (bahan pengisi) untuk meningkatkan kontak area, dan udara dihembuskan ke atas. Uap air akan terbawa oleh udara keluar Cooling Tower, air pendingin jatuh ke kolam penampung dan disirkulasi ulang ke atas sebagian dan ke alat proses yang membutuhkan. Perpindahan panas yang terjadi adalah panas sensibel dari air panas ke udara yang lebih dingin yang mengakibatkan turunnya temperatur air. Proses perpindahan panas terjadi antara panas yang dibawa oleh air dan panas yang dibawa udara agar dapat menguapkan kandungan uap air dari fasa air. Semakin banyak konta k antara air dengan udara maka akan semakin besar nilai humidity. Bila semakin besar kontak maka akan semakin banyak terjadinya perpindahan panas maupun massa. Cara memperbesar kontak antara air dengan udara yaitu dengan menambah sekat-sekat pada cooling tower. Perpindahan massa terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi. Pada saat pertama kali udara yang masuk bersifat tidak jenuh dan saat keluar dari atas cooling tower udara akan jenuh yang memiliki cukup banyak kandungan uap air. Pada grafik humidity dapat diketahui semakin tinggi temperatur maka nilai humidity juga akan semakin besar