Referat Tetanus
BAB I PENDAHULUAN
Tetanu etanuss adalah adalah penyak penyakit it akut akut yang yang mengen mengenai ai sistem sistem saraf, saraf, yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh eksotoksin eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani. tetani. Ditandai dengan kekakuan dan kejang otot rangka. 1 Gejala klinis tetanus hampir selalu berhubungan dengan kerja eksotoksin (tetano (tetanospas spasmin min)) pada pada sinaps sinaps gangli ganglion on sambung sambungan an sumsum sumsum tulang tulang belaka belakang, ng, sambun sambungan gan neuromuscular (neuro (neuro muscular junction) junction ) dan saraf otonom. !akt !akteri eri Clostridium tetani ditemukan ditemukan di seluruh dunia, dunia, di tanah, pada benda mati, di kotoran he"an, he"an, dan terkadang dalam kotoran manusia. Tetanus Tetanus merupakan penyakit penyakit dominan negara#negara belum berkembang, di negara# negara tanpa tanpa program imunisasi imunisasi yang komprehen komprehensif. sif. $ecara keseluruhan, kejadian tahunan tetanus tetanus adalah adalah %,. %,.%%% %%%.%% .%%% % kasus. kasus. ' ' memperk memperkirak irakan an bah"a bah"a pada pada tahun tahun %%, %%, ada 1*.%%% 1*.%%% kematian kematian tetanus, tetanus, 1+.%%% 1+.%%% dari mereka pada anak#anak muda muda dari & tahun. tahun. Tidak ada predileksi jenis kelamin secara keseluruhan yang telah dilaporkan, dilaporkan, kecuali sejauh bah"a laki#la laki#laki ki mungk mungkin in memili memiliki ki ekspo eksposur sur tanah tanah lebih lebih dalam dalam bebera beberapa pa kebuda kebudayaa yaan. n. Tetanu etanuss mempengaruhi semua ras.* Di -ndonesia -ndonesia sendiri, sendiri, belum ada jumlah jumlah pasti insiden insiden kejadian kejadian tetanus. ada ada referat referat ini akan akan disaji disajikan kan inform informasi asi mengen mengenai ai tetanus tetanus mulai mulai dari dari defini definisi, si, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa, tatalaksana, pencegahan, komplikasi, prognosis serta kesimpulan dari referat ini.
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
1
Referat Tetanus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tetanus adalah penyakit akut yang mengenai sistem saraf, yang disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani. Ditandai dengan kekakuan dan kejang otot rangka. /ekakuan otot biasanya melibatkan rahang (lockjaw),
leher dan
kemudian menjadi seluruh tubuh. 1 Gejala klinis tetanus hampir selalu berhubungan dengan kerja eksotoksin (tetanospasmin) pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuromuskular (neuro muscular junction) dan saraf otonom. . 2.2 Epidemiologi
!akteri Clostridium tetani ditemukan di seluruh dunia, di tanah, pada benda mati, di kotoran he"an, dan terkadang dalam kotoran manusia. Tetanus merupakan penyakit dominan negara#negara belum berkembang, di negara#negara tanpa program imunisasi yang komprehensif. Tetanus terutama terjadi pada neonatus dan anak#anak. Tetanus merupakan penyakit target rganisasi /esehatan Dunia (') Expanded Program on Immunization. $ecara keseluruhan, kejadian tahunan tetanus adalah %,.%%%.%%% kasus. * Tetanus terjadi secara sporadis dan hampir selalu menimpa indi2idu nonimun, indi2idu dengan imunitas penuh dan kemudian gagal mempertahankanimunitas secara adekuat dengan 2aksinasi ulangan. 'alaupun tetanus dapat dicegah dengan imunisasi, tetanus masih merupakan penyakit yang membebani di seluruh dunia. ada tahun %%, jumlah estimasi yang berhubungan dengan kematian pada semua kelompok adalah 1*.%%%, yang terdiri dari tetanus neonatorum sebanyak 1%.%%% (&7). Tetanus neonatorum menyebabkan &%7 kematian perinatal dan menyumbangkan %7 kematian bayi. 3ngka kejadian 6#891%% kelahiran hidup di perkotaan dan 11#*91%% kelahiran hidup di pedesaan. $edangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 8#5%kasus9tahun,
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
2
&%7
terjadi
pada
Referat Tetanus kelompok + tahun, *%7 kelompok 1#5 tahun,17 kelompok : 1% tahun, dan sisanya pada bayi. Di 3merika
$erikat
sebagian
besar
kasus
tetanus
terjadi
akibat
trauma
akut, seperti luka tusuk, laserasi atau abrasi. Tetanus didapatkan akibat trauma di dalam rumah atau selama bertani, berkebun dan akti2itas luar ruangan yang lain. Trauma yang menyebabkan tetanus bisa berupa lukabesar tetapi dapat juga berupa luka kecil, sehingga pasien tidak mencari pertolongan medis, bahkan pada beberapa kasus pasien tidak dapat diidentifikasi adanya trauma. Tetanus dapat pula berkaitan dengan luka bakar, infeksi teling tengah, pembedahan, aborsi, dan persalinan. Resiko terjadinya tetanus paling tinggi pada populasi usia tua. $ur2ey serologis skala luas terhadap antibodi tetanus dan difteri yang dilakukan antara tahun 1+#1++5 menunjukkan bah"a secara keseluruhan, 87 penduduk 3merika$erikat di atas 6 tahun terlindungi terhadap tetanus. $edangkan pada anakantara 6#11 tahun sebesar +17, persentase ini menurun denganbertambahnya usia; hanya *%7 indi2idu berusia di atas 8% tahun (pria 5&7,"anita 17) yang mempunyai tingkat antibodi yang adekuat. Di -ndonesia sendiri, belum ada jumlah pasti insiden
kejadian
tetanus.
2.3 Etiologi
Tetanus dapat diperoleh di luar ruangan serta dalam ruangan. $umber infeksi biasanya luka (sekitar 6&7 dari kasus), yang sering adalah luka kecil (misalnya, dari kayu atau logam serpihan atau duri). Tetanus bisa menjadi komplikasi dari kondisi kronis seperti abses dan gangren.
!asil
Gram#positif
dengan spora pada
membentuk gambaran pemukul genderang
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
3
pada salah
satu ujungnya
sehingga
Referat Tetanus > bligat anaerob (berbentuk 2egetatif apabila berada dalam lingkungan anaerob) dan dapat bergerak dengan menggunakan flagella > /uman hidup di tanah dan di dalam usus binatang, terutama pada tanah di daerah pertanian9peternakan. $pora dapat menyebar kemana#mana, mencemari lingkungan secara fisik dan biologik. $pora mampu bertahan dalam keadaan yang tidak menguntungkan selama bertahun#tahun, dalam lingkungan yang anaerob dapat berubahmenjadi bentuk 2egetati2e yang akan menghasilkan eksotoksin. idai > @. tetani menghasilkan dua eksotoAins, tetanolisin dan tetanospasmin. 0ungsi tetanolisin tidak diketahui dengan pasti,diperkirakan Tetanolisin mampu secara lokal merusak jaringan yang masih hidup yang mengelilingi sumber infeksi dan mengoptimalkan kondisi yang memungkinkan multiplikasi bakteri.. Tetanospasmin merupakan racun saraf dan menyebabkan manifestasi klinis tetanus. Dosis minimum yang diperkirakan manusia mematikan adalah ,& nanogram per kilogram berat badan. *
Gambar .1 Clostridium tetani.4 /epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
4
Referat Tetanus Port d’entre tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun diduga melaluiB 1. luka tusuk, patah tulang, komplikasi kecelakaan, gigitan binatang, luka bakar yang luas . Cuka
operasi,
luka
yang
tak
dibersihkan
(debridemant )
dengan
baik
titis media, karies gigi, luka kronik *. emotongan tali pusat yang tidak steril, pembubuhan puntung tali pusat dengan kotoran binatang, bubuk kopi, bubuk ramuan dan daun#daunan adalah penyebab utama tetanus neonatorum.
2. P!tofisiologis
@. tetani biasanya memasuki tubuh melalui luka. masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk spora. Dalam keadaan anaerob (oksigen rendah) kondisi, spora berkecambah menjadi bentuk 2egetatif dan menghasilkan racun tetanospasmin dan tetanolisin. 1 Tetanolisin mampu secara lokal merusak jaringan yang masih hidup yang mengelilingi sumber infeksi dan mengoptimalkan kondisi yang memungkinkan multiplikasi bakteri. /linis khas tetanus disebabkan ketika toksin tetanospasmin yang mengganggu pelepasan neurotransmiter, menghambat impuls inhibitor yang mengakibatkan kontraksi otot yang kuat dan spasme otot. & Racun yang diproduksi dan disebarkan melalui darah dan limfatik. Racun bertindak di beberapa tempat dalam sistem saraf pusat, termasuk motor endplate, sumsum tulang belakang, dan otak, dan di saraf simpatis.1 Transport terjadi pertama kali di saraf motorik, lalu ke saraf sensorik dan saraf autonom. ika toksin telah masuk ke dalam sel, ia akan berdifusi keluar dan akan masuk dan mempengaruhi ke neuron di dekatnya. 3pabila interneuron inhibitor spinal terpengaruh, gejala#gejala tetanus akan muncul. Transpor interneuron retrogard lebih jauh terjadi dengan menyebarnya toksin ke batang otak dan otak tengah. enyebaran ini meliputi transfer mele"ati celah sinaps dengan mekanisme yang tidak jelas. & Toksin ini mempunyai efek dominan pada neuron inhibitori, dimana setelah toksin menyebrangi
sinaps
untuk
mencapai
presinaps, ia
akan
memblokade
pelepasan
neurotransmitter inhibitori yaitu glisin dan asam aminobutirat (G3!3). -nterneuron yang menghambat neuron motorik alfa yang pertama kali dipengaruhi, sehingga neuron motorik ini kehilangan fungsi inhibisinya. Calu karena jalur yang lebih panjang, neuron simpatetik preganglion pada ujung lateral dan pusat parasimpatik juga dipengaruhi. Eeuron motorik /epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
5
Referat Tetanus juga
dipengaruhi dengan cara yang sama, dan
pelepasan
asetilkolin
ke
dalam
celah
neuromuskular dikurangi. & Dengan hilangnya inhibisi sentral, terjadi hiperaktif otonom serta kontraksi otot yang tidak terkontrol (kejang) dalam menanggapi rangsangan yang normal seperti suara atau lampu.,* $pasme otot rahang, "ajah dan kepala sering terlihat pertama kali karena jalur aksonalnaya lebih pendek. Tubuh dan anggota tubuh mengikuti, sedangkan otot# otot perifer tangan dan kaki relatif jarang terlibat.& $etelah toksin menetap di neuron, toksin tidak dapat lagi dinetralkan dengan antitoksin. emulihan fungsi saraf dari racun tetanus membutuhkan tumbuhnya terminal saraf baru dan pembentukan sinapsis baru. Tetanus lokal berkembang ketika hanya saraf yang memasok otot yang terkena terlibat. enelized !etanus terjadi ketika racun dirilis pada luka menyebar melalui sistem limfatik dan darah ke terminal saraf.
Gambar . atofisiologis tetanus 2." #!nifest!si Klinis
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
6
Referat Tetanus
Timbul gejala kekakuan pada semua bagian seperti
trismus, risus sardonicus (Dahi mengkerut, mata agak tertutup, sudut mulut tertarik ke luar dan ke ba"ah), mulut mencucu, opistotonus (kekakuan yang menunjang tubuh sepertiB otot punggung, otot leher, otot badan, trunk muscle#, perut seperti papan. !ila kekakuan semakin berat, akan timbul kejang yang terjadi s ecara spontan atau direspon terhadap stimulus eksternal. ada tetanus yang berat terjadi kejang terus menerus atau kekuan pada otot laring yang menimbulkan apnea atau mati lemas. engaruh toksin pada saraf otonom menyebabkan gangguan sirkulasi (gangguan irama jantung atau kelainan pembuluh darah). /ematian biasanya disebabkan oleh asfiksia dari laringospasme, gagal jantung, atau shock, yang dihasilkan dari toksin pada hipotalamus dan sistem saraf simpatik., &, 6 Terdapat trias klinis berupa rigiditas, spasme otot dan apabila berat disfungsiotonomik.&
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
7
Referat Tetanus
Gambar .* Trismus dan %isus sardonicus
Gambar .5 &pistotonus
b. $ocal !etanus adalah bentuk yang paling jinak. Gejala a"al adalah kekakuan, sesak, dan nyeri di otot#otot sekitar luka, diikuti oleh twitc"ings dan kejang singkat dari otot yang terkena. Tetanus lokal terjadi paling sering dalam kaitannya dengan luka tangan atau lengan ba"ah, jarang di perut atau otot para2ertebral. !isa terjadi sedikit trismus yang berguna untuk menegakkan diagnosis. Gejala dapat bertahan dalam beberapa minggu atau bulan. $ecara bertahap kejang menjadi kurang dan akhirnya menghilang tanpa residu. rognosis tetanus ini baik. 1,*,&,6 c. Cep"alic tetanus merupakan bentuk tetanus lokal pada luka pada "ajah dan kepala.
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
8
Referat Tetanus b. Derajat -- (sedang)B Trismus sedang, rigiditas9kekakuan yang tampak jelas, spasme singkat ringan sampai sedang, gangguan pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan lebih dari *% A9 menit disfagia ringan. c. Derajat --- (berat)B Trismus berat, spastisitas generalisataB otot spastis, kejang spontan,spasme refleA berkepanjangan frekuensi pernafasan lebih dari 5%A9 menit, serangan apneu disfagia berat dan takikardia lebih dari 1%. d. Derajat -= (sangat berat)B derajat --- ditambah dengan gangguan otonomik berat melibatkan sistem kardio2askuler. ipertensi berat dengan takikardia terjadi berselingan dengan hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap.
2.$ Di!gnosis
Diagnosis tetanus ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. a. 3namnesa 3pakah dijumpai luka tusuk, luka kecelakaan atau patah tulang terbuka, •
•
lukadengan nanah atau gigitan binatang 3pakah pernah keluar nanah dari telinga 3pakah sedang menderita gigi berlubang 3pakah sudah mendapatkan imunisasi DT atau TT, kapan melakukan
•
imunisasi yang terakhir $elang "aktu antara timbulnya gejala klinis pertama (trismus atau spasme
• •
lokal) dengan kejang yang pertama. b. emeriksaan fisik Trismus yaitu kekakuan otot mengunyah (otot maseter) sehingga sukar • membuka mulut. ada neonatus kekakuan ini menyebabkan mulut mencucut seperti mulut ikan, sehingga bayi tidak dapat menyusui. $ecara klinis untuk •
menilai kemajuan kesembuhan, lebar membuka mulut diukur setiap hari. %isus sardonicus terjadi sebagai akibat kekakuan otot mimik, sehingga tampak dahi mengkerut, mata agak tertutup dan sudut mulut tertarik keluar
•
dan ke ba"ah pistotonus adalah kekakuan otot yang menunjang tubuh seperti otot punggung,otot leher, otot badan dan trunk muscle. /ekakuan yang sangat berat
•
dapatmenyebabkan tubuh melengkung seperti busur erut papan
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
9
Referat Tetanus
•
!ila kekakuan semakin berat, akan timbul kejang umum yang a"alnya hanya terjadi setelah dirangsang, misalnya dicubit, digerakkan secara kasar atau terkena sinar yang kuat. Cambat laun masa istirahat kejang semakin pendek
•
sehingga anak jatuh dalam status kon2ulsi2us. ada tetanus yang berat akan terjadi gangguan pernafasan sebagai akibat kejang yang terus#menerus atau oleh kekakuan otot laring yang dapat menimbulkan anoksia dan kematian. engaruh toksin pada saraf autonom menyebabkan gangguan sirkulasi dan dapat pula menyebabkan suhu badan yang tinggi atau berkeringat banyak. /ekakuan otot sfingter dan otot polos lain sehingga terjadi retentio al'i, retentio urinae, atau spasme laring. atah tulang panjang dan kompresi tulang belakang.
c. Caboratorium asil pemeriksaan laboratorium untuk penyakit tetanus tidak khas, yaituB Cekositosis ringan • Trombosit sedikit meningkat • Glukosa dan kalsium darah normal • HnIim otot serum mungkin meningkat# • @airan serebrospinal normal tetapi tekanan dapat meningkat & • d. enunjang lainnya H/G dan HHG normal • /ultur anaerob dan pemeriksaan mikroskopis nanah yang diambil dari luka • dapat membantu, tetapi Clostridium tetani sulit tumbuh dan batang gram positif berbentuk tongkat penabuh drum seringnya tidak ditemukan.
2.% T!t!l!&s!n!
Tujuan terapi ini berupaB
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
10
Referat Tetanus a. jika mungkin bangsal 9 lokasi yang terpisah harus ditunjuk untuk pasien tetanus. asien harus ditempatkan di daerah yang teduh tenang dan dilindungi dari sentuhan dan pendengaran stimulasi
sebanyak mungkin. $emua luka harus dibersihkan dan
debridement seperti yang ditunjukkan. 8 b. -munoterapiB jika tersedia, berikan dosis tunggal T-G *%%%#6%%% - dengan injeksi intramuskular atau intra2ena (tergantung pada persiapan yang tersedia) sesegera mungkin,*#6 ' menganjurkan pemberian T-G dosis tunggal secara intramuskular dengan dosis &%% -. 5#6
ditambah dengan 2aksin TT %,& cc injeksi
intramuskular.
enyakit Tetanus tidak menginduksi imunitas, oleh karena itu pasien tanpa ri"ayat imuniasi TT primer harus menerima dosis kedua 1# bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga 6#1 bulan kemudian.5,8 Dosis anti tetanus serum (3T$) yang dianjuran adalah 1%%.%%% - dengan&%.%%% - intramuskular dan &%.%%% - intra2ena. emberian 3T$ harus berhari#hati akan reaksi anafilaksis. ada tetanus anak pemeberian anti serum dapatdisertai dengan imunisasi aktif DT setelah anak pulang dari rumah sakit. c. pengobatan antibiotik B •
lini pertama yang digunakan metronidaIole &%% mg setiap enam jam intra2ena atau secara peroral selama 8#1% hari.#6 ada anak#anak diberikan dosis inisial 1& mg9kg!! secara -=9peroral dilanjutkan dengan dosisi *% mg9kg!! setiap enam
•
jam selama 8#1% hari.1 Cini kedua yaitu enisilin G 1, juta unit9 hari selama 1% hari. &(1%%.%%%#%%.%%%
•
- 9 kg 9 hari intra2ena, diberikan dalam #5 dosis terbagi). Tetrasiklin gram9 hari, makrolida, klindamisin, sefalosporin dan kloramfenikol juga efektif *,6,8
d. /ontrol kejangB benIodiaIepin lebih disukai. ntuk orang de"asa, diaIepam intra2ena dapat diberikan secara bertahap dari & mg, atau loraIepam dalam kenaikan mg, titrasi untuk mencapai kontrol kejang tanpa sedasi berlebihan dan hipo2entilasi (untuk anak#anak, mulai dengan dosis %,1#%, mg 9 kg setiap #6 jam, titrasi ke atas yang diperlukan). jumlah besar mungkin diperlukan (sampai 6%% mg 9 hari). sediaan oral dapat digunakan tetapi harus disertai dengan pemantauan hati untuk menghindari /epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
11
Referat Tetanus depresi pernafasan atau penangkapan.
#8
2.' Pen(eg!)!n
encegahan sangat penting mengingat pera"atan kasus tetanus sulit dan mahal.ntuk pencegahan, perlu dilakukanB
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
12
Referat Tetanus a. era"atan luka. era"atan luka harus segera dilakukan terutama pada luka tusuk,luka kotor atau luka yang diduga tercemar dengan spora tetanus. Terutama pera"atan luka guna mencegah timbulnya jaringan anaerob. b. emberian 3T$ dan tetanus toksoid pada luka. rofilaksis dengan pemberian3T$ hanya efektif pada luka baru (kurang dari 6 jam) dan harus segeradilanjutkan dengan imunisasi aktif. c. -munisasi aktif. -muniasi aktif yang diberikan yaitu DT, DT, atau tetanustoksoid. enis imuniasi tergantung dari golongan umur dan jenis kelamin. =aksinDT diberikan sebagai imunisasi dasar sebanyak * kali, DT -= pada usia 1bulan dan DT = pada usia & tahun dan saat usia 1 tahun diberikan DT. Tetanustoksoid diberikan pada setiap "anita usia subur, perempuan usia 1 tahun dan ibuhamil. DT atau DT diberikan setelah pasien sembuh dan dilanjutkan imuniasiulangan diberikan sesuai jad"al, oleh karena tetanus tidak menimbulkankekebalan yang berlangsung lama.
2.* Di!gnosis B!nding
a.
2.1+ Kompli&!si
/omplikasi yang dapat terjadi yaituB • • • • •
sepsis, bronkopneumonia akibat infeksi sekunder bakteri, kekakuan otot laring dan otot jalan nafas, aspirasi lendir9 makanan9 minuman, patah tulang belakang (fraktur kompresi).,&
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
13
Referat Tetanus
2.11 P,ognosis
rognosis tergantung pada masa inkubasi, onset, jenis luka dan status imunitas pasien.,* $ebuah skala rating telah dikembangkan untuk menilai tingkat keparahan tetanus dan menentukan prognosis. ada skala ini, 1 poin diberikan untuk masing#masing sebagai berikut.B • • •
• • • •
masa inkubasi lebih pendek dari 8 hari eriode onset kurang dari 5 jam Tetanus diperoleh dari luka bakar, luka bedah, patah tulang majemuk, aborsi septik, pemotongan tali pusat, atau injeksi intramuscular engguna narkotika GeneraliIed tetanus $uhu yang lebih tinggi dari 1%5 ? 0 (5% ? @) Takikardia melebihi 1% denyut 9 menit (1&% denyut 9 menit pada neonatus)
Total skor menunjukkan keparahan penyakit dan prognosis sebagai berikutB • • • • • •
% atau 1 4 )ild tetanus; kematian di ba"ah 1%7 atau * 4 )oderate tetanus; mortalitas 1%#%7 5 4 *e'ere tetanus; mortalitas %#5%7 & atau 6 4 +er se'ere tetanus; mortalitas di atas &%7 Cep"alic tetanus selalu parah atau sangat parah. Tetanus neonatal selalu sangat parah.*
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
14
Referat Tetanus
BAB III PENUTUP
Tetanus adalah penyakit akut yang mengenai sistem saraf, yang disebabkan oleh eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani. Ditandai dengan kekakuan dan kejang otot rangka. Gejala klinis tetanus hampir selalu berhubungan dengan kerja eksotoksin (tetanospasmin) pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuromuscular (neuro muscular junction) dan saraf otonom. kejadian tahunan tetanus adalah %,.%%%.%%% kasus. Tidak ada predileksi jenis kelamin secara keseluruhan
yang telah
dilaporkan. Tetanus mempengaruhi semua ras. Di -ndonesia sendiri, belum ada jumlah pasti insiden kejadian tetanus.
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
15
Referat Tetanus @. tetani biasanya memasuki tubuh melalui luka. masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk spora
kemudian
menjadi
bentuk
2egetatif
dan
menghasilkan
racun
tetanospasmin dan tetanolisin. /linis khas tetanus disebabkan ketika toksin tetanospasmin yang mengganggu pelepasan
neurotransmiter, menghambat
impuls
inhibitor
yang
mengakibatkan kontraksi otot yang kuat dan spasme otot.
anti tetanus serum (3T$)
1%%.%%% - dengan&%.%%% -
intramuskular dan &%.%%% - intra2ena, pemberian antibiotic metronidaIole &%% mg setiap enam jam intra2ena atau secara peroral selama 8#1% hari, mengkontrol kejang, otonom, pernafasan dan pemberian cairan serta giIi yang memadai. Diagnosa banding untuk penyakit tetanus adalah meningitis, ensefalitis, tetani, rabies, trismus oleh karena proses lokal, seperti mastoiditis, <$/, abses tonsilar,biasanya asimetris. /omplikasi yang dapat terjadi adalah sepsis, bronkopneumonia akibat infeksi sekunder
bakteri,
kekakuan
otot
laring
dan
otot
jalan
nafas,
aspirasi
lendir9
makanan9 minuman, patah tulang belakang (fraktur kompresi). rognosis tergantung pada masa inkubasi, onset, jenis luka dan status imunitas pasien.
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
16
Referat Tetanus
DA-TA PUSTAKA
1. @D@. !etanus Hpidemiology and re2ention of /!((ine#re2entable Diseases. %1& a2ailable fromB httpsB99""".cdc.go292accines9pubs9pinkbook9do"nloads9tetanus.pdf . $oedarmo $$, Garna , ardinegoro $R$, $atari -. !uku 3jar -nfeksi K ediatri Tropis. Hdisi /e#. akartaB !adan enerbit -D3-; %1& *. infey
!,
co
autor
Ripper
.
Tetanus.
32ailable
fromB
httpB99emedicine.medscape.com9article9+&+5#o2er2ie". pdate on %16 une 16th. 5. ike R, !ethesda. Tetanus. .$. Department of ealth and uman $er2ices Eational -nstitutes of ealthB %16; 32ailable fromB httpsB99medlineplus.go29tetanus.html ;updated on %16
17
Referat Tetanus &. $udoyo 3., $etiyohadi !., 3l"i -., $imadibrata <., $etiati $. Tetanus. DalamB -lmuenyakit Dalam jilid --- Hd 5 th . 0/ ni2ersitas -ndonesia. akarta. %%. alB 18++#%8 6. Ropper 3, $amuels <3, /lein . -dams and +ictors Principles o/ 0eurolog. 1% th ed. nited $tateB
3lert
and
Response;
%1%
32ailable
fromB
httpB99"""."ho.int9diseasecontrolLemergencies9"hoLhseLgarLdceL%1%Len.pdf . !ehrman, /liegman, 3r2in. Tetanus. Dalam B -lmu /esehatan 3nak Eelson ilid -- Hd 1&th. HG@. akarta. %%. al B 1%%5#8
/epaniteraan /linik !agian -lmu enyakit $araf R$- rof. DR. $ulianti $aroso 0akultas /edokteran ni2ersitas Tarumanagara eriode 3gustus 4 5 $eptember %16
18