RANGKUMAN BIOLOGI KELAS 7 SMP MUHAMMADI M UHAMMADIY YAH PK KOTTABARAT KOTTABARAT SURAKARTA BAB 1 METODE ILMIAH Metode ilmiah adalah metode untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah
Tujuan Tujuan metode ilmiah adalah untuk memecahkan masalah
Merancang dan melakukan percobaan adalah cara-cara cara-cara yang dilakukan para ilmuwan untuk menemukan konsep dan prinsip sains. Di dalam ketrampilan ini terdapat tahapan-tahapan metode ilmiah yaitu: 1. Observasi/pengamatan. Dengan menggunakan panca indra Cth: Tono melakukan pengamatan terhadap tempat-tempat tempat-tempat yang dipakai untuk pembibitan padi. 2. Merumuskan masalah. Biasanya berisi tentang kalimat Tanya. Cth: Dani ingin mengetahui apakah cahaya matahari menghambat pertumbuhan tanaman? 3. Pengumpulan data. Ada 2 macam data yaitu: diukur. Cth: bunga mawar berwarna merah a. Data kualitatif: tidak bisa diukur. diukur. Cth: panjang daun 10 cm b. Data kuantitatif: bisa diukur. 4. Hipotesis. Yaitu dugaan sementara Cth: Robert menduga bahwa biji akan tumbuh dengan subur apabila diletakkan di tempat gelap 5. Percobaan/eksperimen. Cth: Rudi menumbuhkan 2 tanaman yang satu diletakkan di tempat terbuka yang satu diletakkan di tempat tertutup 6. Kesimpulan. Cth: Data percobaanku menunjukkan bahwa tanaman yang kekurangan cahaya daunnya akan pucat. Cth judul penelitian :” Pengaruh Pemberian Pupuk Urea Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Tanaman kacang”. Dari judul penelitian di atas, maka: 1. Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh pemberian pupuk terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman kacang? 2. Variabel: a. Variabel bebas: jumlah pupuk yang diberikan (1gr, 2gr, 3gr, dsb) b. Variable terikat: kecepatan pertumbuhan c. Variabel control:segala control:segala sesuatu yang dbuat sama (volume pot, jumlah tanah, biji kacang,dsb) 3. Hipotesis: pemberian pupuk berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan kacang.
Jika hipotesis sesuai dengan eksperimen berarti: hipotesis diterima/hipotessis mendukung eksperimen. BAB 2 PENGAMATAN GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK Ada 2 macam gajala alam yaitu: Gejala alam biotic: yaitu semua keadaan yang menunjukkan cirri-ciri makhlik hidup. Cth: ikan, tebu Gejala alam abiotic: yaitu semua keadaan yang menunjukkan cirri-ciri benda mati. Cth: pasir, batu Berikut beberapa alat bantu yang digunakan untuk mengamati gajala biotic/abiotic: A. Alat bantu pengamatan di lapangan: Teropong binikuler: untuk mengamati objek penelitian yang berada jauh. Cth: tingkah laku burung. Kamera: untuk mengabadikan objek penelitian Termometer: untuk mengukur suhu PH meter: untuk mengukur derajad keasaman cairan/tanah. B. Alat bantu pengamatan di laboratorium: Peralatan bedah: untuk melihat susunan tubuh bagian dalam Lup: untuk memperbesar benda (perbesaran 2 – 20 kali) Mikroskop : untuk melihat benda yang sangat kecil. Bayangan yang dibentuk mikroskop yaitu: nyata, terbalik, diperbesar BAB 3 MIKROSKOP Ada 4 macam mikroskop mikroskop yaitu: a. Mikroskop electron: perbesaran hingga jutaan kali b. Mikroskop cahaya: cahaya: perbesaran sampai ribuan kali. c. Mikroskop binocular/mikroskop binocular/mikroskop stereo: memiliki 2 lensa okuler d. Scanning Electron Mikroskop (SEM): Untuk melihat lebih detil/bagian dalam benda yang diamati
1. 2.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
Jika hipotesis tidak sesuai dengan eksperimen berarti: hipotesis ditolak/hipotesis tidak mendukung eksperimen.
Mikroskop Mikroskop dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Bagian optic. Terdiri dari: a) Lensa okuler: berfungsi memperbesar bayangan objek. lensa yang dekat dengan mata. b) Lensa objektif : berfungsi memperbesar bayangan bayangan objek. Lensa L ensa yang dekat dengan benda c) Diafragma: berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk d) Relektor: berfungsi mengarahkan mengarahkan pantulan cahaya yang masuk. Terdiri dari 2 cermin yaitu:
Cermin cekung di pakai untuk pengumpul cahaya ketika ketika cahaya kurang terang
Cermin datar dipakai untuk pengumpul cahaya ketika cahaya cukup terang 2. Bagian mekanik. Terdiri dari: a) Kondensor: untuk mengumpulkan cahaya Pengarah kasar/makrometer: untuk menaikturunkan tubus mikroskop b) Pengarah c) Pengarah halus/micrometer: untuk mencari bayangan paling jelas. d) Tubus: tabung yang menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler. okuler. e) Revolver: untuk memilih lensa objektif yang dikehendaki. f) Meja objek: untuk meletakkan objek yang akan diamati. g) Penjepit objek; untuk menjepit kaca objek agar tidak bergeser h) Sekrup: untuk mengatur sudut berdirinya badan mikroskop. mikroskop. i) Lengan mikroskop: lengan untuk memegang mikroskop. mikroskop. j) Kaki mikroskop: penyangga berdirinya badan m ikroskop. ikroskop. Cara menggunakan mikroskop: 1. Letakkan mikroskop di atas meja 2. Naikkan tubus mikroskop 3. Pilih lensa objektif paling lemah 4. Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapat cahaya yang cukup terang 5. Aturlah reflector untuk memasukkan cahay ke mikroskop 6. Letakkan kaca objek di atas meja objek 7. Dengan pengarah kasar turunkan tubus 8. Untuk menemukan sasaran yang dicari geser kaca o bjek 9. Jepit kaca objek dengan menggunakan penjepit 10. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas putar pengarah halus Gambar mikroskop beserta bagian-bagiannya:
Objek yang akan diamati dengan mikroskop disebut preparat. Membuat preparat segar. Yaitu: 1. Siapkan kaca objek dan kaca penutupnya yang bersih 2. Ambil lapisan terluar bawang merah yang segar 3. Pada posisi melintang potong lapisan bawah tersebut 4. Dengan pinset, ambillah lapisan tipis bagian yang sudah dipotong 5. Tempatkan sayatan tersebut pada kaca objek 6. Tetesi dengan air, lalu tutup dengan kaca penutupnya 7. Seraplah air yang melimpah keluar kaca penutup dengan tisu 8. Amati dengan mikroskop Organ tumbuhan seperti daun, batang, dan akar dilakukan pengawetan dengan menggunakan awetan kering disebut herbarium. Cara membuat herbarium: 1. Beri etiket gantung pada objek tumbuhan yang akan dibuat herbarium 2. Bungkus tumbuhan dengan kertas Koran 3. Jepit bungkusan daun tersebut dengan sasak pengepres 4. Biarkan sampai kering betul dengan cara diangin-anginkan 5. Celupkan tumbuhan yang telah kering ke dalam l arutan pengawet 6. Keringkan lagi sampai kering betul
BAB 4 KESELAMATAN KESELAMATAN KERJA
Alat-alat laboratorium: 1. Tabung reaksi 7. Corong dan kertas saring 2. Buret dan statif 8. Kaki tiga 3. Gelas kimia, labu erlenmeyer. 9. Kawat kasa 4. Pipet ukur 10. Lampu bunsen 5. Gelas ukur 11. Pipet tetes 6. Cawan petri 12. Spatula Cara-cara menggunakan alat di laboratorium: 1. Cara memadamkan lampu Bunsen/pembakar spiritus: meletakkan kembali tutupnya, tutupnya, jangan ditiup. 2. Cara mengukur benda yang tidak beraturan dengan dengan gelas ukur. 3. Untuk mengukur berat benda dengan neraca/timbangan 4. Untuk mengambil bahan berbentuk padat dengan spatula, yang bentuk cair dengan pipet tetes 5. Cara merebus alcohol; alcohol dimasukkan ke tabung reaksi kemudian tabung reaksi yang berisi alcohol dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air yang dipanaskan dengan menggunakan lampu Bunsen. laboratorium: Cara memperlakukan alat-alat di laboratorium: 1. Memperlakukan paralatan terbuat terbuat dari bahan gelas: a) Membawa dengan hati-hati b) Meletakkan alat-alat dari gelas dalam 1 tempat/1 lemari yang aman c) Mengurangi gerak/pemindahan alat-alat gelas terutama yang lemah d) Jika menggunakan alat pemanas pilih gelas dari bahan yang berkualitas. 2. Cara memperlakukan alat listrik a) Jauhkan peralatan listrik dari percikan air b) Instalasi listrik perlu diperiksa secara rutin c) Saat menyimpan pastikan alat dalam keadaan off. 3. Cara memperlakukan mikroorganisma saat percobaan: a) Jangan makan dan minum ketika di l aboratorium b) Tempat menyimpan di almari es c) Tempat Biakan mikroorganisme disegel dan diberi label. 4. Cara memperlakukan hewan percobaan: a) Hewan percobaan harus benar-benar sehat/tidak mengidap penyakit menular 5. Cara memperlakukan tanaman beracun a) Jangan mendekatkan tanaman beracun ke hidung.bisa mengganggu pernafasan 6. Cara memperlakukan bahan kimia berbahaya: berbahaya: a) Pisahkan penempatan bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia tak berbahaya. b) Beri label yang jelas pada botol berisi bahan kimia. c) Simpan bahan kimia beracun di almari asam d) Jauhkan bahan kimia yang mudah terbakar dari sumber api. Bahan kimia berbahaya antara lain sebagai berikut: 1. Bahan kimia yang bersifat racun. Cth: alcohol, methanol (spiritus), karbonmonoksida (CO), asam klorida. 2. Bahan kimia yang mudah meledak (eksplosif). Cth: asam kuat ( asam klorida dan asam sulfat pekat) 3. Bahan kimia yang korosif dan iritatif Cth: asam sulfat, asam klorida, asam nitrat, dan formalin 4. Bahan kimia mudah menguap dan terbakar Cth: alcohol, methanol (9spiritus), eter, eter, dan aseton 5. Bahan kimia yang karsinogenik/penyebab kanker. Cth: rhodamin B, benzene, nitrosofenol, nitrosofenol, dan asap rokok Simbol-simbol di laboratorium: