TUGAS COMPOUNDING & DISPENSING PULVERES
Disusun Oleh: Kelas B (Siang) Kelompok 4 ANNA INDAH SOFIYANI (1206329373) EMMA RACHMANISA S (1206329562) KANIYA DUMIPTA
(1206329751) (120632 9751)
PUTERI ISABELLA N.T N.T
(1206329985)
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
I.
Definisi Serbuk Dalam dunia farmasi, sediaan dalam bentuk serbuk sangat banyak digunakan. Menurut Farmakope Indonesia IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Serbuk dibagi menjadi dua, yaitu serbuk terbagi (pulveres) dan serbuk tak terbagi (pulvis). Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus
dengan kertas perkamen atau bahan
pengemas lain yang cocok. Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat tambahan yang bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, Glucosum (Dextrosum), Sukrosa sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga dapat berfungsi sebagai pemberi rasa .
II.
Sifat-Sifat Serbuk Sifat atau karakteristik sediaan serbuk antara lain: 1. Homogen yaitu setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-bahan yang sama dan dalam perbandingan yang sama pula. 2. Kering yaitu tidak boleh menggumpal atau mengandung air. 3. Derajat kehalusan tertentu Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, serbuk akan lebih homogen, disolusi semakin cepat, dan memiliki daya absorbsi yang besar. Menurut Farmakope, derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan satu nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan dua nomor dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi. Menurut FI III, dalam beberapa hal digunakan juga istilah umum untuk menyatakan derajat halus serbuk yang disesuaikan dengan nomor pengayak sebagai berikut:
Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)
Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)
Serbuk halus adalah serbuk (85)
Serbuk sangat halus adalah serbuk (120)
Serbuk sangat halus adalah serbuk (200/300) Penentuan ukuran partikel dan percobaan pembagian serbuk
dapat dikerjakan dengan pengayakan, yaitu melewati serbuk dengan goncangan mekanis menembus suatu susunan ayakan yang diketahui ukurannya dan berurutan dari ukuran yang besar ke ukuran yang lebih kecil, serta penentuan bagian serbuk yang melewati atau tertahan pada masing-masing ayakan. Metode lain untuk menentukan ukuran partikel meliputi pengukuran di bawah mikroskop dengan memakai latar belakang berkisi yang berukuran atau dengan alat ukuran lainnya, penentuan derajat sedimentasi dan aplikasi dari hukum Stokes, metode konduksi listrik dan metodemetode lainnya. 4. Memenuhi uji keragaman bobot atau keseragaman kandungan yang berlaku untuk serbuk terbagi yang mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.
III.
Keuntungan dan Kerugian Sediaan Serbuk Keuntungan
Kerugian
Lebih mudah terdispersi dan lebih larut
Mudah terurai bila terkena
daripada sediaan yang dipadatkan
udara luar
Dapat digunakan untuk anak-anak dan
Rasa pahit
orang tua yang tidak dapat menelan tablet,kapsul Dosis/ takaran dapat diatur sesuai
Tidak praktis
keinginan Tidak terdapat masalah stabilitas seperti
Biaya lebih mahal dibanding
dalam sediaan cair
tablet & kapsul
Mudah diabsorpsi dalam saluran cerna
IV.
Pembuatan Serbuk 1. Pencampuran bahan Bahan obat dicampur satu per satu, sedikit demi sedikit dari yang jumlahnya lebih sedikit 2. Pengayakan Dimulai
dengan
pengayak
nomor
60,
jika
serbuk
mengandung lemak dimulai dengan pengayak nomor 44 yang tertinggal di ayakan dihaluskan lagi sampai terayak seluruh serbuk harus terayak semua. 3. Pengenceran Jika jumlah obat kurang dari 50mg atau jumlah tersebut tidak dapat ditimbang
V.
Cara Pembuatan Bahan Obat untuk Serbuk A. Memperkecil Ukuran Partikel 1. Trituration/penggerusan, misal: mortir dan stamper (kaca, porselen, besi) 2. Levigation/penggilingan dengan penambahan cairan yang tak mudah menguap dan tak melarutkan (misal: minyak mineral dan gliserin) 3. Pulverization by intervention pertolongan bahan kedua yang mudah dipisahkan setelah proses berakhir B. Pencampuran bahan 1. Spatulasitidak boleh ada tekanan, bahan dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan berat jenis
hampir sama, bahan tidak
berkhasiat keras dengan spatula di atas kertas. 2. Trituration geometric dilution 3. Pengayakan dengan ayakan 4. Tumbling tekanannya minimum dan tidak terjadi pengecilan ukuran partikel yang berarti C. Membagi Serbuk 1. Cara penimbangan tepat dan akurat 2. Blocking and dividing kurang teliti bentuk segiempat
3. Visual kerucut langsung di atas perkamen 4. Dengan alat pengukur sendok atau gelas pengukur Umumnya visual kecuali serbuk dengan TM>80% D. Membungkus serbuk 1. Perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll 2. Wadah dengan syarat terlindung dari pengaruh cahaya, udara, mencegah penguapan serbuk, mudah diambil dari wadahnya 3. Dus serbuk, pot, botol mulut lebar
VI.
Cara Pembuatan a. Cara kering Serbuk dikeringkan & dihaluskan kecuali asam sitrat. Lalu campur asam sitrat panaskan 100oC dalam oven. Asam sitrat melepas air kristal serbuk jadi lembab membentuk pasta, lalu digranul ayakan no 6, keringkan suhu 50 oC b. Cara basah Bahan pembasahnya alkohol 95%. Semua serbuk dicampur lalu + alkohol 95 % sedikit-sedikit aduk ad massa granul, ayak no 6, keringkan suhu 50 oC.
VII.
Teknik Pencampuran Serbuk Berikut adalah teknik-teknik pencampuran serbuk, antara lain: a. Bahan Padat
1. Halus sekali atau berkhasiat keras Pilih mortar yang halus Masukkan dulu sebagian serbuk lain (yang tidak berkhasiat
keras), gerus Kemudian baru masukkan obat berkhasiat keras (dalam
jumlah sedikit harus diencerkan) dan gerus bersama-sama obat yang telah dimasukkan terlebih dahulu Tambahkan sisa bagian obat yang lain sedikit demi sedikit
sambil digerus
2. Berat Jenis Berlainan a. Masukkan serbuk dengan berat jenis yang lebih besar terlebih dahulu ke dalam mortar, gerus sambil diaduk b. Masukkan serbuk yang berat jenisnya lebih kecil sedikit demi sedikit sambil digerus. R/ Magnesium Oxydi
5
Bismuth Subacarbonas
5
Saccharum lactis
5
m.f. pulv s.t.d.d cp. Masukkan Bismuth Subcarbonat dulu ke dalam lumpang, lalu ditambahkan sedikit demi sedikit Mg Oxidy yang
sangat
ringan.
Gerus
sambil
menambahkan
Saccharum Lactis. 3. Bahan Serbuk dalam Jumlah Banyak Jangan digerus sekaligus agar jangan sampai ada bagian serbuk yang belum halus. 4. Menggunakan mortir panas
Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku serbuk kering maka itu untuk menggerus halus serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas.
Gunakan mortar panas untuk serbuk seperti Kalii Bromium, Natrii Chloridum, dll.
Jangan gunakan mortar panas untuk bahan yang mudah menguap atau rusak pada pemanasan, seperti Amonii Carbonat, Salol, Natrii Bicarbonas, Ammonii Chlorida .
Menyiapkan Mortir & Stamper Panas Tuangi lumpang dan alu dengan air panas, biarkan beberapa
menit Jika dinding luar lumpang sudah terasa panas, tuangkan air
panas keluar Keringkan lumpang dengan serbet bersih.
5. Cara mencampur Camphora Larutkan Camphora dengan spiritus fortior (alcohol 96%) di dalam mortir sampai cukup larut, jangan berlebihan. Aduk dengan bahan lain seperti Saccharum lactis sampai spiritus fortiornya menguap. Pada waktu mengaduk jangan ditekan untuk menghindari Camphora menggumpal kembali. 6. Mencampur Serbuk yang Dapat Mewarnai Mortir ( Contoh: Stibii Pentasulfidum & Rifampisin)
Masukkan serbuk lain dulu seperti saccharum lactis sebagian gerus merata
Tambahkan Stibii pentasulfidum/ rifampisin dan sisa Saccharum lactis atau serbuk lain, gerus tanpa ditekan agar Stibii pentasulfidum/ rifampisin tidak melekat dan memberi warna merah pada dinding atau dasar mortar
b. Bahan Setengah Padat Panaskan mortir dengan stamper Masukkan ekstrak kental ke dalam mortir panas, tambahkan
cairan penyari untuk mengencerkan Tambahkan serbuk untuk menyerbukan Gerus dalam mortir panas sampai terbentuk serbuk kering Gunakan spatel untuk melepaskan serbuk yang melekat di
dinding mortir agar tidak mengeras Cairan Penyari Etanol encer (70%), Etanol (90%), Extract Belladona, Extract Hyoscyami,
Extract Valerianae, Extract Cannabis
Indicane. Zat Penyerbuk Saccharum Lactis, Saccharum Album, Kalii Sulfas, Calcii Carbonas, Amylum, Liquiritae Radix Pulverata, dll.
c. Bahan Cair
1. Bila zat berkhasiat tahan pemanasan
o
Pelarut tincture dan bahan ekstrak liquidum diuapkan dulu di atas penangas air hingga hampir kering
o
Diserbukan dengan bantuan bahan tambahan (bahan penyerbuk) yang cocok Contoh: Ratanhiae Tinctura, Opii Tinctura, Gentianae Tinctura, Strophanti Tinctura, dll.
2. Bila zat berkhasiat tidak tahan pemanasan o
Ganti dengan zat berkhasiat saja
o
Bila tidak bisa: Lakukan penguapan pada suhu serendah mungkin Contoh: Opii Benzoica Tinct, Camphorae Solutio Spirituosa Cawan diisi dengan Sacch Lact. diletakkan di atas penanagas air, lalu teteskan tinctur sambil diaduk setetes demi setetes. Contoh:
Opii Aromatica Tinct, Valerianae Tinct
Membuat Elaeosacchara = Gula Berminyak Elaeosacchara : campuran 2 gr Saccharum Lactis dengan 1 tetes minyak eteris. (yang sering digunakan adalah Oleum Anisi, Oleum Foeniculi, Oleum Menthae Piperitae) Tidak boleh disimpan dalam persediaan Dikemas dalam kertas perkamen, jangan dengan kertas paraffin, sebab minyak eterisnya akan diserap. 3. Campuran Serbuk yang jadi Basah atau Mencair Saccharum album Basah o
Menyerap air atau keluarnya air kristal, karena campuran lebih higroskopis daripada bahan pembentuknya
o
Campuran mempunyai titik lebur lebih rendah daripada titi k lebur masing-masing bahan pembentuknya
Cara mengatasinya masing-masing zat dicampur terlebih dahulu dengan serbuk netral setelah itu baru dicampur. Serbuk netral : Saccharum lactis, Liquiritiae radix, Amilum kering
Analisis Resep Pulveres Resep 1
Iter 3x dr. Satrio SIP no. 104/M/89 Jl. Dahlia No. L.26 No telp : 87794436 Jakarta, 11-1-2013 R/ Asetaminofen 0,200 Luminal 1 tab SL QS m.f. pulv.dtd No.X S tdd pulv I Tanda tangan/ paraf dokter Pro: Rahma (10 tahun) Jl. Anggrek No. B.24 Jakarta
Nama Obat
Dosis Maksimum
Khasiat
Ref.
Acetaminofen
-
Analgetik, antipiretik
FI III : 959
Luminal
Dewasa : 1xp 300 mg 1xh 600 mg
Hipnotikum, sedativum
FI III : 481, 980
Sacchalum lactis
-
Pengisi
FI III : 338
1. Kelengkapan Resep: Lengkap 2. OB/OK: -/ Luminal 3. OTT:4. Usul:-
5. Perhitungan Dosis
1. Luminal, kekuatan tab 30 mg Anak usia 10 tahun Rumus Dilling TM/pakai : 10/20 x 300 mg = 150 mg TM/hari : 10/20 x 600 mg = 300 mg % TM/pakai : 30/150 x 100% = 20% % TM/hari : (30 x 3) = 90/300 x 100% = 30%
6. Perhitungan Bahan • •
Acetaminofen: 200 mg x 10 = 2000 mg = 2 gram Luminal : 1 tab x 10 = 10 tab 30 mg x 10 = 300 mg = 0,3 gram
•
Sacharum lactis : (500 x 10) – (2 + 0,2) = 2,8 gram
7. Cara Pembuatan
1) Timbang masing-masing bahan 2) Siapkan lumpang bersihkan, lapisi lumpang dengan sebagian SL 3) Gerus luminal dan tambahkan sedikit SL 4) Masukkan acetaminophen kemudian gerus homogen. Tambahkan sisa SL, gerus homogen 5) Bagi 2 bahan sama banyak lalu bagi masing- masing dibagi ke dalam 5 bagian sama banyak 6) Bungkus dengan kertas perkamen, beri etiket 8. Wadah : Pot plastik 9. Etiket : Putih 10. Label: Tiga kali sehari satu bungkus
Copy resep 1 untuk resep 1
Iter 2x Apotek Cempaka Jl. Kamboja 10 Telp: 021-826784 Dewi S.Far., Apt. No.320/SIK/68 Depok, 11 - 1 – 2013 Salinan Resep Resep untuk Resep dari dokter Tanggal ditulisnya resep Tanggal dan nomor pembuatan
: Rahma : dr. Satrio : 11-1-2013 : 11-1-2013, nomor 10
R/Acetaminofen 0,200 Luminal 1 tab SL QS mf pulv dtd no X S tdd p I det orig pcc cap apotik yang menyalin paraf/tanda tangan Apoteker pengelola
Copy resep 2 untuk resep 1
Iter 1x Apotek Cempaka Jl. Kamboja 10 Telp: 021-826784 Dewi S.Far., Apt. No.320/SIK/68 Depok, 14 - 1 – 2013 Salinan Resep Resep untuk Resep dari dokter Tanggal ditulisnya resep Tanggal dan nomor pembuatan
: Rahma : dr. Satrio : 11-1-2013 : 14-1-2013, nomor 1
R/Acetaminofen 0,200 Luminal 1 tab SL QS mf pulv dtd no X S tdd p I det 1 pcc cap apotik yang menyalin paraf/tanda tangan Apoteker pengelola
Resep 2 dr. Anna SIP no. 1011/H/87 Jl. Limo no.7 No telp : 7433004
Iter 3x Jakarta, 12-3-2013 R/ Erladrin tab 6 Bronsolvan tab 10 Coffein 250 mf pulv No XII S tdd p I Tanda tangan/ paraf dokter
Pro: Ratna (8 thun) Jl. Beji 5
Nama Obat Efedrin HCl Teofilin Coffein
TM
Khasiat
Ref
50/150mg
Simpatomimetikum
FI III:236
500/1000mg 500/1500mg
Spasmolitikum bronkial Stimulan SSP
FI III:597 FI III:175
1. Kelengkapan resep: Lengkap 2. OB/OK : - / Efedrin HCL,Teofilin, Coffein 3. OTT:4. Usul:-
5. Perhitungan TM:
1. Teofilin (500/1000mg) ,Bronsolvan tab mengandung teofilin 150 mg 1x:8/20x 500 = 200 mg (rumus Dilling) 1 h:8/20 x 1000 = 400 mg % 1x: 150 mg x 10/12 = 125 mg/ 200 mg x 100% = 62,5 % % 1 h: 3x 125 mg/400 mg = 0,9375 mg x 100% = 93,75 % 2. Efedrin HCl (50/150 mg) ,Erladrin mengandung efedrin HCl 25 mg 1x: 8/20 x 50 mg =20 mg 1h: 8/20 x 150 mg = 60 mg % 1x: 25 x 6/12 = 12,5 mg/ 20 mg x 100% = 62,5% % 1h: 3x 12,5 mg/ 60 mg x 100% = 62,5% 3. Coffein ( 500/1500 mg) 1x: 8/20 x 500 mg = 200 mg 1h: 8/20 x 1500 mg = 600 mg % 1x: 250/12 = 20,83/200 mg x 100% = 10,42% % 1h: 3x 20,83 mg/600 mg x100% = 10,42% 6. Perhitungan Bahan
1. Efedrin HCl = 6 x25 mg = 150 mg 2. Teofilin = 6x 150 mg = 900 mg 3. Coffein = 250 mg 4. SL = (500x12) – (150+900+250 mg) = 4700 mg 7. Cara Pembuatan
1. Timbang semua bahan 2. Ambil lumpang dan lapisi dengan sedikit SL 3. Gerus erladrin tambahkan dengan sedikit SL 4. Tambahkan teofilin tambahkan sedikit SL gerus homogen 5. Masukkan coffein tambahkan sedikit SL gerus homogen 6. Timbang seluruh massa hitung berat rata-rata satu tablet 7. Bagi serbuk dalam 12 bungkus, bungkus dengan rapi 8. Beri etiket 8. Wadah: Pot plastik 9. Etiket : Putih 10. Label : Tiga kali sehari satu bungkus
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
Copy resep untuk resep 2
Apotek Century Jl.Lenteng Agung 17 Telp:99755750 Dra. Sari S. Apt No 320/SIK/89 Iter 2x Jakarta 14-3-2013 Salinan Resep Resep Untuk :Ratna Resep dari dokter :Anna Tanggal ditulisnya resep :12-3-2013 Tanggal dan nomor pembuatan :14-3-2013, nomor 1 R/ Erladrin tab 6 Bronsolvan tab 10 Coffein 250 mf pulv No XII S tdd pulv I detur orig pcc cap apotik yang menyalin paraf/tanda tangan Apoteker pengelola