PT BUKIT ASAM Tbk 1 PT Bukit Asam Tbk 2010PERSERO Annual Report LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT
Memacu Daya, Meningkatkan Hasil Enhancing Capacity for Higher Output
2
PT Bukit Bukit Asam Tbk Lapo Laporan ran Tahun ahunan an 2010 2010
Mewujudkan Visi Menjadi Perusahaan Tambang Batu Bara Utama Realizing a Major Coal Coal Mining Company
2
PT Bukit Bukit Asam Tbk Lapo Laporan ran Tahun ahunan an 2010 2010
Mewujudkan Visi Menjadi Perusahaan Tambang Batu Bara Utama Realizing a Major Coal Coal Mining Company
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 1
S
ebagai salah satu perusahaan tambang utama di Indonesia, PTBA kini mewujudkan rencana optimalisasi potensinya dengan membangun inrastruktur untuk menunjang kegiatan produksi maupun transportasi, meningkatkan kapasitas produksi dan mengintegrasikan sistem pengelolaan hasil produksi dengan pemasokan batubara ke konsumen. Pelaksanaan program progr am di tahun 2010 tersebut merupakan bagian dari renc rencana ana pengembangan Perseroan di masa mendatang yang kini mulai menunjukkan hasilnya.
Being one o Indonesia’s major coal mining
companies, PTBA optimizes its potentials by constructing inrastructure to support production and transportation, stepping up production capacity, and integrating production management system with coal supply to consumers. The 2010 program was part o the Company’s expansion plan that has come to ruition.
2
PT Bukit Bukit Asam Tbk Lapo Laporan ran Tahun ahunan an 2010 2010
Operasional Yang Y ang Semak Semakin in Efsien More Ecient Operations
Biaya Produksi Production Cost
5,6%
Biaya produksi batubara swakelola Perseroan Perser oan di mulut tambang per ton adalah salah satu yang terendah di Indonesia untuk perusahaan sejenis. Namun demikian Perseroan tetap melakukan berbagai langkah esiensi operasional, sehingga ditengah kecenderungan peningkatan biaya bahan bakar dan tenaga kerja, berhasil meningkatkan volume produksi dengan biaya per output produk yang semakin rendah.
The Company’s cost o sel-managed production per ton at mine mouth is the lowestt among similar companies. And yet the lowes Company maintains its operating eciency drive that has enabled production production to increase at reduced output cost, although uel and labor costs continue escalating.
Dengan upaya tersebut Perseroan dapat menurunkan biaya produksi per ton batubara swakelola di mulut tambang sebesar 5,6% dari biaya tahun 2009.
Hence, the Company successully cut production cost per ton at mine mouth by 5.6% rom the preceding year.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 3
Volume Produks Volume Produksii dan Penjualan Yang Meningkat Higher Production and Sales
Total Produksi Production Total
7,4% Total Penjualan SalesTotal
3,7%
Revitalisasi dan optimasi peralatan produksi membuat Perseroan mampu meningkatkan produksi hingga sebesar 7,4%, diiringi dengan keberhasilan perluasan pasar dan kerjasama dengan PTKA dalam upaya meningkatkan kapasitas angkut kereta api, sehingga volume penjualan batubara meningkat 3,0%. Revitalizing and optimizing production equipment boosted production by 7.4% and expanded market through joint operation with PTKA to improve railway loading capacity and resulted in coal sales increase o 3%.
4
PT Bukit Bukit Asam Tbk Lapo Laporan ran Tahun ahunan an 2010 2010
Pengembangan Usaha Yang Ter erin integrasi tegrasi dan Dinamis Integrated and Dynamic Business Development
Realisasi pengembangan usaha secara terintegrasi kini telah semakin mewujud, yakni; pembangunan PLTU skala kecil dengan bobot pekerjaan telah mencapai 85%, pasar batubara kalori rendah dengan cadangan berlimpah yang semakin terbuka, pengembangan potensi ekonomis dari Coal Bed Methane CBM yang telah memasuki tahap persiapan pemboran eksplorasi dan pembangunan jalur KA khusus batubara ke Lampung yang telah sampai pada penandatanganan kontrak EPC. The result o integrated business development is getting more obvious: the construction o small-scale small-scale TPP was 85% complete completed, d, wider market or low-calorie coal with abundant reserves was ready, Coal Bed Methane CBM project was nearing exploration drilling phase, and EPC contract or constructing coal transporting railway to Lampung was signed.
Pembangunan PLTU Power plant construction
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 5
Standar Baru Dalam Pengembangan Lingkungan New Standards o Environmental Development
Sebagai wujud kepedulian pada upaya pelestarian lingkungan, Perseroan melanjutkan pembangunan TAHURA Tanjung Enim seluas 5.394 HA yang terbagi atas 12 zona. Atas upaya pengelolaan lingkungan tambangnya, PTBA berhasil mempertahankan PROPER HIJAU tingkat Nasional di tahun 2010.
PROPER HIAU Green PROPER
As evidence o its concern or environmental conservation, the Company continued the development o Tanjung Enim Grand Forest Park TAHURA measuring 5,394 hectares divided into 12 zones. For its eort to manage the surrounding environment, PTBA retained its National GREEN PROPER award in 2010.
6
PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Sasaran Pengembangan Perusahaan Company Development Goal DIVERSIFIKASI PENDAPATAN Diversication o Earnings BATUBARA KALORI RENDAH Low Calorie Coal Pemanaatan sebagai bahan bakar PLTU milik sendiri maupun milik IPP lain/PLN.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP Thermal Power Plant •
Menjual listrik kepada PLN.
•
Memenuhi keperluan daya listrik sendiri.
PENGEMBANGAN OPERASIONAL Operational Development COAL BED METHANE (CBM)
•
•
Sebagai Bahan Bakar PLTU.
TEKNOLOGI INFORMASI Inormation Technology
•
Dijual sebagai BBG.
•
E N V I A T U C J E U J T B O
Menandatangani kontrak penjualan batubara peringkat rendah jangka panjang untuk PLTU milik PLN.
•
•
•
•
0 M 1 0 A 2 R G M O A R R P G 0 O 1 R 0 P 2
•
Memanaatkan nilai ekonomi batubara kalori peringkat G rendah sebesar lebih N kurang 34% dari A M cadangan batubara J N R yang selama ini A E belum dieksploitasi. P T G A Meninigkatkan K N manaat nilai ekonomi G O L dari batubara kalori N periingkat rendah A J sebesar kurang lebih 34% dari cadangan batubara yang selama ini b elum diproduksi.
•
•
Pembangunan PLTU Unit Tanjung Enim 3 x 10 MW mencapai 85 %. Penunjukan Kontraktor EPC untuk PLTU Tarahan 2 x 8 MW. Tahap lelang EPC dan negosiasi tari listrik untuk PLTU mulut tambang 2 x 10 MW Peranap.
•
•
Memperoleh proyek UKL dan UPL. Persiapan pemboran eksplorasi di Tanjung Enim.
•
•
Evaluasi dan penggantian sistem operasional secara berkala.
PERALATAN PRODUKSI Production Equipment
•
•
Upgrade peralatan hardware .
Integrasi sistem penanganan produk.
•
Upgrade perangkat
keras.
•
•
Penunjukkan kontraktor EPC dan renegosiasi tari listrik untuk PLTU Banjarsari 2 x 100 MW. Pembebasan Lahan 100% dan transmisi 88%.
Optimalisasi 5 unit BWE sistem. Penggantian dan penambahan armada truk & shovel dengan kapasitas yang lebih besar.
Merekondisi dan memindahkan 2 unit BWE dari lokasi TAL ke MTBU. Perawatan rutin 3 unit BWE lainnya. Memulai program penambahan APU, terutama truk dan shovel.
Ikut serta dalam proses tender IPP PLTU Mulut Tambang 2 x 300 MW dan 2 x 600 MW di Tanjung Enim, PLTU Mulut Tambang 2x300 MW di Peranap Riau.
Membangun PLTU kecil untuk kebutuhan sendiri di tiga lokasi. Membangun PLTU ukuran sedang dan besar untuk dijual ke PLN.
Mengembangkan potensi ekonomi CBM di wilayah konsesi PTBA (Tanjung Enim, Ombilin dan Peranap).
Menjadikan TI sebagai tulang punggung operasional Perseroan.
Meningkatkan produksi swakelola dengan porsi di atas 40%.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 7
INFRASTRUKTUR Inrastructure
•
•
•
•
•
Peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan stockpile . Bekerja sama dengan KA untuk meningkatkan kapasitas angkut jaringan yang sudah ada.
•
•
•
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Development
Melengkapi seluruh pranata organisasi.
Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan dan evaluasi secara berkala.
Meningkatkan best practises penerapan GCG dan evaluasi berkala.
MENINGKATKAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN Environmental Development
•
•
Membangun jaringan KA khusus batubara.
Pengembangan coal handling facility di Tanjung Enim dan di pelabuhan Tarahan.
•
•
Refurbishment dermaga di
Kertapati. •
•
MENINGKATKAN TATA KELOLA Corporate Governance Development
Persiapan asilitas produksi di MTBU mencapai 65%. Panandatanganan kontrak EPC dan presentasi KA khusus Kertapati - Tarahan.
•
•
•
Pengesahan Soft Structure GCG (GCG Code , COC dan Board Manual ). Pernyataan kepatuhan seluruh pegawai dalam penerapan COC GCG.
•
•
Sosialisasi GCG pada pegawai. Tahap pembentukan SPP (unit whistleblower policy ). Asesmen oleh pihak independen.
•
Melakukan pelatihan SDM yang diikuti 3.439 peserta. Melakukan asesmen terhadap 334 karyawan dan mempromosikan 45 karyawan. Memperbarui kesepakatan dalam Kontrak Kerja Bersama dengan wakil SPBA.
•
•
•
•
•
Pelaksanaan program CSR dan pengembangan masyarakat. Pelaksanaan revegetasi dan pembangunan Taman Hutan Raya, secara bertahap di lokasi rencana Zona Penerima.
Melaksanakan program PKBL. Melaksanakan program Bina Wilayah. Memantau lingkungan di tiga lokasi utama sesuai standar BML. Meningkatkan pemanaatan sumber daya air. Revegetasi lahan pascatambang secara bertahap dan berkelanjutan.
HOA pembangunan jalur KA khusus ke Tanjung Api-api (Sumsel) dengan Adani (India).
Menunjang volume penjualan hingga 82 juta ton/tahun.
Menjadi Good Corporate Citizen .
SDM yang memiliki kualitas internasional.
•
•
Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Terpeliharanya lingkungan alam yang lebih asri..
IKHTISAR UTAMA
8
Main Highlights
PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
khtisar Keuangan Financial Highlights NERACA (Dalam juta Rp)
2010
2009
2008
ASET Kas dan setara kas Piutang usaha bersih Persediaan bersih Aset lancar lainnya bersih Aset lancar Taksiran Klaim atas Kelebihan Pembayaran Pajak Investasi pada perusahaan asosiasi Properti pertambangan bersih Aset tetap bersih Aset tidak lancar lainnya bersih Aset tidak lancar Jumlah aset
5.054.075 997.178 423.678 171.022 6.645.953 266.979 187.542 921.005 701.220 2.076.746 8.722.699
4.709.104 1.505.459 409.901 158.927 6.783.391 122.62 199.063 446.754 526.750 1.295.187 8.078.578
3.041.720 1.376.624 420.04 111.133 4.949.517 125.972 199.063 383.932 447.908 1.156.875 6.106.392
73.156 748.235 198.836 128.501 1.147.728 959.072 174.343
58.097 789.369 431.23 102.212 1.380.908 759.792 151.266
69.19 644.152 562.661 76.987 1.352.990 553.779 120.848
308 1.133.723 2.281.451 74.512 6.366.736 8.722.699 5.498.225
774 911.832 2.292.740 84.466 5.701.372 8.078.578 5.402.483
1.116 675.743 2.028.733 79.527 3.998.132 6.106.392 3.596.527
7.909.154 4.258.988 3.650.166 1.346.008 2.304.158 301.057 5.565 2.599.650 600.713 9.954 2.008.891
8.947.854 4.104.301 4.843.553 1.295.238 3.548.315 217.039 3.352 3.762.002 1.032.675 1.593 2.727.734
7.216.228 3.686.136 3.530.092 1.036.150 2.493.942 56.687 1.043 2.551.672 837.055 6.846 1.707.771
2.304 872 26 2.669.063 ???
2.304 1.184 15 3.844.559 5.315.389
2.304 741 9 2.622.156 4.644.957
11,6 24,6 35,1 26,4 26,4
24,0 37,2 42,3 59,7 59,8
75,0 117,5 178,0 135,2 135,3
46,2 29,1 25,4 57,3 36,2 31,6 41,8 26,4 23,0
54,1 39,7 30,5 85,0 62,2 47,8 60,0 43,9 33,8
48,9 34,6 23,7 88,3 62,4 42,7 57,8 40,8 28,0
616,1 26,2 35,9
491,2 28,4 40,2
365,7 33,2 50,8
62.133 548.423 610.556
46.925 81.385 128.310
48.584 362.918 411.502
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lancar lainnya Kewajiban lancar Penyisihan manaat pensiun dan kesejahteraan karyawan Penyisihan beban pengelolaan lingkungan hidup setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban jangka panjang lainnya Kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban Hak minoritas Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas Modal kerja bersih
PERHITUNGAN LABA RUGI Dalam juta Rp, kecuali laba bersih per saham
Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan lain-lain bersih Bagian rugi/laba bersih dari perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih Jumlah saham beredar juta lembar Laba bersih per saham Harga pasar saham terhadap laba bersih per saham EBITDA Pengeluaran usaha**
RASIO-RASIO
(Dalam %)
RASIO PERTUMBUHAN Penjualan Laba kotor Laba usaha Laba bersih Laba bersih per saham RASIO USAHA Laba Laba Laba Laba Laba Laba Laba Laba Laba
kotor terhadap penjualan usaha terhadap penjualan bersih terhadap penjualan kotor terhadap jumlah ekuitas usaha terhadap jumlah ekuitas bersih terhadap jumlah ekuitas kotor terhadap jumlah aset usaha terhadap jumlah aset bersih terhadap jumlah aset
RASIO KEUANGAN Aset lancar terhadap kewajiban lancar Jumlah kewajiban terhadap jumlah aset Jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas PENGELUARAN MODAL (Dalam juta Rp) Rutin Pengembangan Jumlah pengeluaran modal * Disajikan kembali ** Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha - Depresiasi dan Amortisasi
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 9
2007*
2006
BALANCE SHEET (In million Rp) ASSETS
2.222.819 560.508 271.482 25.541 3.080.350 83.019 360.571 455.241 898.831 3.979.181
1.295.035 774.159 261.249 17.318 2.347.761 1.519 1.519 1.025 403.254 355.2 759.973 3.107.734
99.137 293.352 188.055 163.87 744.414 447.347 99.765
16.545 310.539 64.998 39.451 431.533 292.95 75.127
547.112 1 .2 91 .5 26 12.154 2.675.501 3.979.181 2.335.936
4 83 368.56 8 00 .0 93 12.181 2.295.460 3.107.734 1.916.228
Cash and cash equivalents Trade receivables, net Inventories, net Other current assets, net Current Assets Estimated claims or tax reund Investments in associated Mining properties, net Fixed assets, net Other non-current assets, net Non Current Assets Total Assets LIABILITIES AND EQUITY Trade payables Accrued Expenses Taxes Payable Othar Cerrets Liabilities Total Currets Liabilities Provision or retirement and employee beneits Provision or environmental protection reclamation and mine closure O th er l on g t er m l ia bi li ti es Total Non Currets Liabilities To ta l L ia bi li ti es Minority Interest Total Total Liabilities And Equity Net - Working Capital
INCOME STATEMENTS In million Rp, except earnings per share
4.123.855 2.501.030 1.622.825 725.841 896.984 114.514 1.936 1 .0 09 .5 62 282.75 601 726.211
3.533.480 2.198.407 1.335.073 678.297 656.776 12.174 6 68 .9 5 180.771 2.509 485.67
2.304 315 38 1.082.001 3.153.831
2.304 211 17 738.451 2.803.970
Sales Cost o sales Gross proit Operating expenses Operating income Other income net Share in net loss/income o associate P ro i t b e or e i nc om e t ax Income tax expense Minority interest in net income o subsidiaries Net income Number o share in million share Earning per share Price earning ratio EBITDA Operating expenditures**
RATIOS
(In percentage)
GROWTH RATIO 16,7 21,6 36,6 49,5 49,3
17,8 15,2 17,1 4,0 0,5
Sales Gross proit Operating income Net income Earning per share
39,4 21,8 17,6 60,7 33,5 27,1 40,8 22,5 18,3
37,8 18,6 13,7 58,2 28,6 21,2 43,0 21,1 15,6
Gross proit to sales Operating income to sales Net income to sales Gross proit to equity Operating income to equity Net income to equity Gross proit to total assets Operating income to total assets Net income to total assets
413,8 32,5 48,3
544,1 25,7 34,9
24.341 170.59 194.931
26.838 71.019 97.857
OPERATIONAL RATIO
FINANCIAL RATIO Current assets to currents liabilities Total liabilities to total assets Total liabilities to total equity CAPITAL EXPENDITURES (In million Rp) Routine Development Total capital expenditures
* As restated ** Cost o Sales + Operating Expenses - Depreciation and Amortization
IKHTISAR UTAMA
Main Highlights
10 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Aset
Penjualan
(Rp miliar)
8.722,7
07
08
09
10
06
07
EBITDA
(Rp miliar)
656,8
08
2.008,9
485,7
09
Dividen per Saham
10
2.622.0
371
165
07
08
09
06
2.669,1
08
10
09
(Rp)
10
872
741
211
07
09
06
315
07
08
09
10
(Rp)
533
06
08
1.184
738,0
08
07
Laba Bersih per Saham
1.082,0
726,2
101
06
2.304,2
897,0
3.844,0
1.707,8
105
09 10
(Rp miliar)
2.727,7
07
2.493,9
4.123,9 3.533,5
Laba Bersih
06
3.548,3
7.909,2
7.216,2
6.106,8
06
(Rp miliar) Operating Income (Billion Rp)
8.947,9
8.078,6
3.979,2 3.107,7
Laba Usaha
(Rp miliar)
10
Meningkatkan esiensi seraya okus pada pengembangan usaha untuk memberi nilai yang lebih tinggi.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 11
khtisar Operasi Operational Highlights
PRODUKSI (dalam ton)
2010
2009
2008
2007
2006
PRODUCTION
Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT)
(in tons)
Tanjung Enim Mining Unit UPT
• Air Laya
6.131.218
5.280.781
5.180.968
4.487.258
4.147.840
• Air Laya
• Muara Tiga Besar Utara
3.144.728
2.630.150
2.478.649
1.637.588
1.300.161
• Muara Tiga Besar Utara
-
-
-
508.501
784.472
2.595.850
2.846.546
2.426.892
1.920.429
2.165.511
11.871.796
10.757.477
10.086.509
8.553.776
8.397.984
5.620
1.770
5.109
1.251
1.683
76.971
783.243
712.199
722.586
840.843
507.558
57.912
-
-
-
12.461. 945
11.600.402
10.803.817
9.277.613
9.240.510
• Muara Tiga Besar Selatan • Banko Barat Jumlah Produksi UPT Unit Pertambangan Ombilin UPO PT Batubara Bukit Kendi PT Internasional Prima Coal Jumlah Produksi PEMBELIAN (dalam ton)
• PT Bukit Asam Prima • PT Bukit Asam (Persero) Tbk Jumlah Pembelian Jumlah Produksi & Pembelian
• Muara Tiga Besar Selatan • Banko Barat UPT Total Production Ombilin Mining Unit UPO PT Batubara Bukit Kendi PT Internasional Prima Coal Total Production PURCHASES (in tons)
511.792
574.783
1.169.708
391.209
-
8.049
-
366.294
880.013
400.114
560.388
574.783
1.536.002
1.271.522
400.114
13.022.333
12.175.185
12.339.819
10.548.835
9.240.510
ANGKUTAN KERETA API (dalam ton)
• PT Bukit Asam Prima • PT Bukit Asam (Persero) Tbk Total Purchase Total Production & Purchase RAILWAY TRANSPORTATION (in tons)
Tanjung Enim Ke Tarahan
8.712.100
8.498.150
8.388.400
6.310.400
6.606.450
Tanjung Enim to Tarahan
Tanjung Enim ke Kertapati
2.050.940
1.956.430
1.900.030
1.695.690
1.665.870
Tanjung Enim to Kertapati
10.763.640
10.454.580
10.288.430
8.006.090
8.272.320
Total Transportation
Jumlah Angkutan PENJUALAN (dalam ton)
SALES (in tons)
Domestik
8.228.014
8.068.424
8.321.310
6.897.657
6.750.884
Domestic
Ekspor
4.722.552
4.416.312
4.476.612
3.955.077
3.165.012
Export
12.950.5 66
12.484.736
12.797.922
10.852.734
9.915.896
Total Sales
Jumlah Penjualan
IKHTISAR UTAMA
Main Highlights
12 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Penghargaan dan Sertifkasi Award and Certications
Januari January The Best Company O The Year dalam International Good Company Award. The Best Company o the Year in International Good Company Award presentation.
Mei May The Best Perorming Listed Company 2010 dari Majalah Investor. The Best Perorming Listed Company 2010 by Investor Magazine version.
Juli July The Best Public Companies based on WAI dari Indonesia’s Best Wealth creators 2010 Wealth added Index Method Indonesia. Stern Steward & co and Swa. The Best Public Company rom Indonesia’s Best Wealth Creators 2010 Wealth Added Index Method Indonesia, Stern Steward & Co. and SWA Magazine
Agustus August 3rd Best Website dalam acara BUMN Award. 3rd Best Website in BUMN Award presentation.
September September Rangking 3 Annual Report Award 2009 kategori Non Keuangan Listed Company. 3rd Rank 2009 Annual Report Award nonnancial listed company. Predikat Aditama untuk Lingkungan dari Kementrian ESDM. Aditama Predicate or Environment rom EMR Ministry.
November November PROPER HIJAU tingkat Nasional dari Kementrian Lingkungan Hidup. National GREEN PROPER Award rom Ministry o Environment. The Best Role o Stakeholder dalam IICD Award Corporate Governance Award 2010 dari Majalah Investor. The Best Role o Stakeholder in IICD Corporate Governance Award 2010 rom Investor Magazine. Peringkat ke 1 Finance Perormance; Peringkat ke 3 Operation Management; dan Peringkat ke 3 GCG Implemention dalam Acara Business Review Award. 1st Rank Finance Perormance, 3rd Rank Operations Management; and 3rd Rank GCG Implementation in Business Review Award presentation.
Desember December Predikat Terpercaya dalam GCG Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute or Corporate Governance & Majalah Swa. The Most Trusted Company in GCG Award organized by The Indonesian Institute or Corporate Governance & SWA Magazine.
Peringkat 2 dengan Kategori Perusahaan Pertambangan, dalam acara Investor Award. 2nd Rank in Mining Companies category in Investor Award presentation.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 13
Piagam dan Tro Penghargaan Serticate and Trophy Awards
BUSINESS REVIEW AWARD
ADITAMA
ANNUAL REPORT AWARD
3rd BEST WEBSITE BUMN AWARD
AEI & BEI CHARITY GOLF TOURNAMENT
2nd BEST SUSTAINABILITY REPORTING
CORPORATE GOVERNANCE AWARD
SWA 100 : BEST WELATH CREATORS
IKHTISAR UTAMA
14 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Main Highlights
Peristiwa Penting 2010 2010 Signicant Event
Februari
23
February
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTBA dan PT Pupuk Sriwidjaja Persero tentang Pengembangan Gasikasi Batubara dan Pemanaatan Gas Hasilnya sebagai Bahan Baku dan Bahan Bakar di Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Persero. Signing Memorandum o Understanding between PTBA and PT Pupuk Sriwidjaja Persero on Coal Gasication and Resultant Gas Usage as Raw Material and Fuel in PT Pupuk Sriwidjaja Persero actory.
Maret
23
March
Penandatanganan Engineering Procurement Construction EPC dan Operation & Maintenance O&M antara PT Bukit Asam Transpacic Railway anak perusahaan PTBA dan China Railway Group Limited di Beijing untuk Proyek Pembangunan Angkutan Kereta Api dan Pelabuhan Batubara dengan panjang jalur sekitar sekitar 307 KM dan kapasitas kapasitas angkut 27 juta ton per per tahun. Signing Engineering Procurement Construction EPC and Operation & Maintenance O&M Agreements between PT Bukit Asam Transpacic Railway subsidiary o PTBA and China Railway Group Limited in Beijing or Railway and Coal Port Development Project, length 307 Km and capacity 27 million tons per annum.
April
21
April
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2010, dengan salah satu keputusan Utama Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Annual General Meeting o Shareholders, one o the resolutions was to amend the Articles o Association.
Juni
10
June Penandatanganan Nota Kesepahaman/MOU antara PTBA dan PLN tentang pasokan batubara kalori peringkat rendah ke PLTU milik PLN. Signing Memorandum o Understanding between PTBA and PT PLN to supply low-calorie coal to PLN TPP TP P.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 15
Agustus
25
August
Penandatanganan Head o Agreement HOA antara PTBA, PT Adani Global dan Pemprop Sumatera Selatan tentang Angkutan Batubara. Signing Head o Agreement HOA among PTBA, PT Adani Global and South Sumatera Provincial Administration regarding coal transportation.
November
15
November
Mempertahankan peringkat PROPER HIJAU tingkat Nasional. Retaining National GREEN PROPER Award.
Desember
December
1
PTBA membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2010.
3
Penandatanganan Amandemen Kontrak EPC PLTU mulut tambang Banjarsari 2 x 100 MW.
Paying interim dividend or accounting year 2010.
Signing Amendment to EPC Contract or Banjarsari mine mouth 2x100MW TPP.
16 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Datar si Table o Contents
2
SEKILAS KINERJA PTBA PTBA Perormance Highlights
5
IKHTISAR UTAMA Main Highlihts
6 6 9 10
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Operasi Operational Highlights Penghargaan Pengharga an Dan Sertikasi Award And Sertication Peristiwa Penting 2010 2010 Signicant Event
12
DAFTAR ISI Table Tabl e o Contents
13
INFORMASI PERSEROAN Corporate Inormation
45 46 47 47 49 50 54 55 60
64 64 64 67 23 23
45 56 45
Visi dan Misi Visi and Mission Riwayat Singkat Brie History Kegiatan Usaha Business Activity Lokasi Operasi Perseroan Operational Location Sumber Daya dan Cadangan Batubara Coal Resources and Resources Produk Batubara Coal Products Alamat Kantor Oce Address Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries and Associated Companies Struktur Organisas Organisasii Organization Structure INFORMASI BAGI INVESTOR Investors Inormation Kondisi Pasar Modal Capital Market Condition Kronologis Kronolog is Pencatatan Saham PTBA Corporate Share ... Kinerja Saham Ptba Financial Highlights Datar Pemegang Saham Shareholders Kebijakan Dividen Dividend Policy LAPORAN MANAJEMEN Management Report Laporan Komisaris utama Report rom The President Commissioner Laporan Direktur Utama Report rom the President Director
69
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL Operational Management Report
45
Rencana Strategis Strategic Plan
45 45
78
89
123 233
Pengembangan Usaha Business Development Risiko dan Manajemen Risiko Risk and Risk Management Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Perlindungan Lingkungan (K3LL) Health and Work Saety and Environmental Conservation Laporan Pelaksanaan Reklamasi dan Rehabilitasi Implementation Report o Reclamation and Rehabilitation Pengembangan Teknologi Inormasi Inormation Technology Development Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
157
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
122
Kondisi Umum dan Prospek Usaha General Condition and Business Prospects
122 122
Kondisi umum perekonomian global dan Indonesia Lorem ipsum dolor sit amet Prospek permintaan batubara Coal Demand Prospects
133
Laporan Kinerja Usaha Business Perormance Report
119
Segmen Batubara Lorem ipsum
111
Segmen Briket Lorem ispum
111
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Review
46
Neraca Lorem
47
Perhitungan Laba Rugi Lorem ipsum
47
Arus Kas orem ipsum
49
Rasio-rasio Keuangan Lorem ipsum
50
Kebijakan Permodalan dan Modal Kerja Bersih Lorem ipsum dolor
54
Realisasi Belanja Modal Lorem ipsum
55 60 64
Strategi Bisnis di Tahun 2011 2011 Business Strategy Inormasi-inormasi Inormasi-in ormasi Material Material Inormation Perjanjian-perjanjian Penting Lorem ipsum
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 17
64
Transaksi Benturan Kepentingan Lorem ipsum
67
Transaksi Material Lorem ipsum
23
Program Penjualan Kembali Saham Perseroan Lorem ipsum dolor
23
Akuisisi lorem ipsm
25
Pendirian Anak Perusahaan Lorem ipsum
35
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa Lorem ipsum dolor sit amet
45
34
Reklasikasi Akun Lorem ipsum
45
122
Pelaksanaan Prinsip-prinsip Dasar GCG Implementation o GCG Basic Principles
122
Perkara Hukum dan Lain-lain Lorem ipsum
69
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Resposibilities
122
Kejadian Luar Biasa dan Inormasi Setelah Tanggal Neraca Signicant and Subsequent Events
122
Perubahan perundang-undangan dan peraturan pemerintah Lorem ipsum dolor sit amet
123
Perubahan Kebijakan Akuntansi Lorem ipsum
111
Kejadian setelah tanggal neraca Lorem ipsum dolor sit
157
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
45
122
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Implementation o Corporate Governance
78
123
Tujuan Penerapan Lorem ipsum
123
Assesment Praktek GCG Lorem ipsum
123
Panduan dan Struktur Tata Kelola Lorem ipsum
89
Pengantar Strategic Plan Program Kemitraan dan Bina LIngkungan Business Development
Pengelolaan Pelestarian Lingkungan Risk and Risk Management Pemenuhan Hak-hak Karyawan dan Penghargaan Penghargaa n terhadap Hak Azasi Manusia Health and Work Saety and Environmental Conservation Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Implementation Report o Reclamation and Rehabilitation Komitmen terhadap Kualitas Produk dan Perlindungan Pelanggan Inormation Technology Development Hubungan Harmonis dengan Masyarak Masyarakat at berlandaskan Prinsip-prinsip Tata Kelola yang Baik Harmonious Relationship with The Community Based on Good Corporate Governance Principles
6
RUPS Lorem ipsum
45
Hubungan serta Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi Lorem ipsum
55
Dewan Komisaris Board o Commissioner
60
Direksi Board o Director
157
DATA PERSEROAN Corporate Data
122
Komite-komite dan Laporan Komite Committee and Committee Report
123
Prol Dewan Komisaris Inormation Technology Development
122
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
123
Prol Direksi Inormation Technology Development
122
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control System
123
Prol Komite-komite Inormation Technology Development
122
Kode Etika Berperilaku Code o Conduct
123
Prol Sekretaris Perusahaan Inormation Technology Development
123
Prol Kepala Audit Internal Inormation Technology Development
123
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Inormation Technology Development
290
Reerensi Silang Datar Isi Dengan Peraturan Bapepam LK. Inormation Technology Development
300
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN Financial Statements
123
233
18 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 19
normasi Perseroan Corporate Inormation
90.702
hektar hectares
Luas seluruh wilayah kuasa pertambangan Perseroan Total Company’s Mining concession area
7,3
miliar ton billion tons
Total Sumber Daya batubara perseroan Total coal resources
2,0
miliar ton billion tons
Total cadangan tertambang perseroan Total mineable resources
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Inormation
20 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
VISI
VISION
Menjadi Perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan
To become an environmentally riendly coal-based energy company
MISI • • • • •
MISSION Fokus kepada core competency dan pertumbuhan yang berkesinambungan Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang saham Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
STRATEGI
• • • • •
Focus on core competency and sustainable growth Optimize shareholders’ return Promote a perormance-based corporate culture Contribute to national economic development Contribute to the improvement o community welare and the preservation o environment
STRATEGY
Perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia yang menerapkan Enam Langkah Strategis:
Indonesia’s leading environmentally riendly coal-based energy company that adopts Six Strategic Steps:
1.
1. 2. 3. 4.
2. 3. 4.
5. 6.
Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1 Restrukturisasi korporasi Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan kinerja perormance based reward Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan
5. 6.
Focus on the growth o coal production/sales Focus on projects with readiness scale 1 Corporate restructuring Boost human resource competence and regeneration as well as promote a perormance-based corporate culture Improve remuneration system based on perormancebased reward Promote perormance rating in environmental management
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 21
RIWAYAT SINGKAT
BRIEF HISTORY
Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka open pit mining di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya.
The coal mining in Tanjung Enim was initiated by the Dutch Colonial Government in 1919 by operating the rst coal mine using open pit mining method in Air Laya.
Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah underground mining hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Using underground mining method, initial operation commenced in 1923 and lasted unti l 1940, while commercial production began in 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam PN TABA.
When the Dutch Colonial period ended in Indonesia, the mining workers ought or the nationalization o the mines. In 1950, the Indonesian Government approved the establishment o State-Owned Bukit Asam Coal Mine or Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam PN TABA.
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
In1981, PN TABA converted its status to a limited liability company under the name o PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk, urther called the Company. To develop coal industry in Indonesia, in 1990 the Government merged Perum Tambang Batubara with the Company.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.
In line with the national energy security development program, in 1993 the Company was assigned by the Government to develop coal briquette business.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Eek Indonesia dengan kode “PTBA”.
On December 23, 2002 the Company became a publicly listed company on the Indonesian Stock Exchange under the code o “PTBA”.
KEGIATAN USAHA
BUSINESS ACTIVITY
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, maksud dan tuj uan Perseroan ialah berusaha dalam bidang pengembangan bahan-bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Pursuant to Article 3 o the Company’s Articles o Association, the objective o the Company is to develop mining operation, particularly coal mining, in accordance with the prevailing laws and regulations under the limited liability principles.
Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
The Company business activities are as ollows:
•
•
Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolaham, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara. Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil
•
•
Mining operation covering general research, exploration, exploitation, processing, puriying, transporting and trading o mining products particularly coal. Further processing o mining products particularly coal.
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Inormation
22 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
•
produksi bahan-bahan galian terutama batubara. Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas, baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri. Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus batubara, baik untuk keperluan sendiri maupun keperluan pihak lain. Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik uap, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain. Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.
• • • •
LOKASI OPERASI PERSEROAN
Trading products o the oregoing business acti vity, either own or other parties’ production, at home and abroad. Managing and operating ports and piers specically designated or coal, either or own use or or others. Managing and operating thermal power plant, or own purpose or or others. Providing consultancy services and engineering in coalmining-related elds and processed mining output.
OPERATIONAL LOCATION
SOUTH CHINA SEA
PEKANBARU 2
1
4
1
SAMARINDA
PADANG
BALIKPAPAN
2 3
1
2
1. PRANAP CERENTI
JAVA SEA
3
LAMPUNG
Kuasa Pertambangan Mining Concession
Sumberdaya Resources
SURABAYA
: 0,80 miliar ton billion tons 3
Cad tertambang Coal Resources : 0,27 miliar ton billion tons 2. OMBILIN INDIAN OCEAN
Unit Pertambangan Mining Unit
Sumberdaya Resources : 0,10 miliar ton billion tons Cad tertambang Coal Resources : 0,02 miliar ton billion tons 3. TANJUNG ENIM 1. Pelabuhan Port TELUK BAYUR
Pertambangan Mining Unit
Sumberdaya Resources
: 6,35 miliar ton billion tons
Cad tertambang Coal Resources : 1,59 miliar ton billion tons
Stockpile Stockpile : 90. 000 tonbillion tons Kapasitas Capacity : 2,5 juta ton/tahun billion tons/year Kapal Ship : Max 40.000 DWT
Kap. 12.000 ton/tahun tons/year 2. Pabrik Briket Briquette Factory LAMPUNG Kap. 8.000 ton/tahun tons/year
TANJUNG ENIM Pertambangan Mining Unit
Sumberdaya Resources
1. Pabrik Briket Briquette Factory TANJUNG ENIM
: 6,35 miliar ton billion tons
Cad tertambang Coal Resources : 1,59 miliar ton billion tons
2. Dermaga Pier KERTAPATI Stockpile Stockpile : 50. 000 tonbillion tons Kapasitas Capacity : 2,5 juta ton/tahun billion tons/year Kapal Ship : Max 8.000 DWT 3. Pelabuhan Port TARAHAN Stockpile Stockpile : 560. 000 tonbillion tons
1. JAKARTA Kantor Perwakilan Representative Oce
Kapasitas Capacity : 12 juta ton/tahun billion tons/year Kapal Ship
: Max 80.000 DWT
3. Pabrik Briket Briquette Factory GRESIK Kap. 95.000 ton/tahun tons/year
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 23
Sumberdaya Coal Resources :
Cadangan Tertambang Coal Resserve :
7,29 miliar ton billion tons
1,99 miliar ton billion tons
11
18
1
1
Samarinda Cerenti Ombilin Tanjung Enim
87
80
SUMBER DAYA DAN CADANGAN BATUBARA
COAL RESOURCES AND RESERVES
Perseroan memegang hak Izin Usaha Pertambangan IUP Operasi Produksi sebagai berikut:
The Company holds Mining Consession in the ollowing areas:
Tambang batubara Tanjung Enim seluas 66.414 hektar yang meliputi Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, yang terdiri atas:
Tanjung Enim coal mine o 66,414 hectares covering Muara Enim Regency and Lahat Regency, South Sumatera, consisting o:
• • • • • • • •
Air Laya 751/KPTS/Dispertamben/2010, 29 Okt 2010: 7.621 Ha Muara Tiga Besar304/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010: 3.300 Ha Banko Barat 390/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010: 4.500 Ha Banko-Tengah Blok Barat 391/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010: 2.423 Ha Banko-Tengah Blok Timur 389/KPTS/Tamben/1010, 13 Apr 2010: 22.937 Ha Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan 461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003: 24.751 Ha Bukit Kendi 305/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010: 882 Ha.
Tambang batubara Ombilin seluas 2.950 hektar, yakni: • Lembah Segar dan Talawi 05.87.Perindagkop, 30 Apr 2010: 2.950 Ha
• • • • • • • •
Air Laya 751/KPTS/Dispertamben/2010, 29 Okt 2010: 7.621 Ha Muara Tiga Besar304/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010: 3.300 Ha Banko Barat 390/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010: 4.500 Ha Banko-Tengah Blok Barat 391/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr 2010: 2.423 Ha Banko-Tengah Blok Timur 389/KPTS/Tamben/1010, 13 Apr 2010: 22.937 Ha Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan 461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003: 24.751 Ha Bukit Kendi 305/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010: 882 Ha.
Ombilin coal mine o 3,950 hectares, consisting o: • Lembah Segar dan Talawi 05.87.Perindagkop, 30 Apr 2010: 2.950 Ha
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Inormation
24 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
66.414 Ha
Luas Tambang Batubara Tanjung Enim
Selain IUP Operasi Produksi tersebut, Perseroan juga memegang hak IUP Operasi Produksi dilokasi Peranap, Indragiri Hulu Riau 09/IUP/545-02/IV/2010, 27 Apr 2010 seluas 17.100 Ha dan di lokasi kecamatan Palaran, kota madya Samarinda melalui anak perusahaan PT Internasional Prima Coal dengan no keputusan 454/375/HK-KS/VII/2010, 19 Jul 2010 seluas 3.238 Ha.
In addition to these Mining Concessions, the Company also holds Mining Concession in Peranap Indragiri Hulu Riau KW.96PPO289 measuring 17,100 Ha, and in Palaran District, Samarinda through subsidiary PT Internasional Prima Coal measuring 3,238 Ha.
Merujuk pada hasil penilaian sumber daya resources dan cadangan reserve oleh pihak independen yaitu “International Mining Consultant IMC” pada Desember 2008, total sumber daya batubara resources Perseroan mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh KP tersebut di atas. Sedangkan jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton, belum termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di kabupaten Lahat yang berstatus sedang dalam tahap penyelesaian dengan Pemda setempat. Apabila cadangan tertambang pada KP di Kabupaten Lahat diperhitungkan, maka jumlah cadangan tertambang menjadi 2.0 miliar ton.
With reerence to the assessment o resources and reserves by an independent consultant, “International Mining Consultant IMC” o December 2008, the Company has total coal resources o 7.3 billion tons throughout this Mining Concession area. While total mineable reserves reached 1.8 billion tons, excluding mineable reserves in the Mining Concession location at Lahat Regency which is in dispute with the local Administration. I the mineable reserves at Lahat Regency are included, the Company has total mineable reserves o 2.0 billion tons.
PRODUK BATUBARA
COAL PRODUCTS
Perseroan memiliki beragam jenis produk batubara sesuai dengan
The Company produces a variety o coal products with diering quality o content.
kadar kualitas yang terkandung di dalamnya.
CV
TM
IM
Ash
VM
FC
TS
Kcal/kg,adb
%,ar
%,adb
%,adb
%,adb
%,adb
%,adb
IPC 53
5.300
34
15
8
39
40
0,5
BA 55
5.500
30
14,7
7,3
39,0
39,0
0,6
BA 59
5.900
28
13,1
6.0
40,4
40,5
0.6
BA 63
6.300
21
11.3
5.0
41,2
42.5
0.6
BA 67
6.700
18
7,8
5.0
41,5
45.7
0.6
BA 70
7.000
14
6,1
5.0
41,9
47.0
0.7
Coal Brand
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 25
Area tambang Air Laya, Tanjung Enim
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Inormation
26 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
KANTOR PUSAT Head Oce
Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan, Indonesia P. +62 734 096 452 352 F. +62 734 893 434 343
Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) Tanjung Enim Mining Unit Jl. Parigi No.1 Tanjung Enim 31716 P. +62-734-451 096, 452 352 F. +62-734-451 095, 452 993
Unit Pertambangan Ombilin (UPO) Ombilin Mining Unit Sawahlunto Sumatera Barat P. +62-754-61 021 F. +62-754-61 402
Pelabuhan Teluk Bayur Teluk Bayur Port Jl. Tanjung Periuk No.1 Teluk Bayur, Sumatera Barat P. +62-751-62 522, 63 522, 31 996 F. _62-751-63 533
Dermaga Kertapati Kertapati Pier Jl. Stasiun Kereta Api Palembang, Sumatera Selatan P. +62-711-512 617 F. +62-711 511 388
Pelabuhan Tarahan Tarahan Port Jl. Soekarno Hatta Km. 15 Tarahan, Bandar Lampung P.+62-721-31 545, 31 686 F. +62-721-31 577
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA Jakarta Representative Oce Menara Kadin Indonesia 15th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 P. +62-21-525 4014 F. +62-21-525 4002
Unit Pengadaan Briket Briquette Business Unit Jl. Falatehan Raya No. 1A Blok M, Kebayoran Baru Jakarta 12160 P. +62-21-727 96115, 727 96241 F. +62-21-727 96176
Unit Usaha Serang Serang Business Unit Jl. Raya Bojonegara Km.7 Serang, Banten P. +62-254-700 1236
Unit Usaha Tanjung Enim Tanjung Enim Business Unit Jl. Parigi No.1, Tanjung Enim Sumatera Selatan 31716 P. +62-734-451 096, 452 352 F. +62-734-451 095, 452 993
Unit Usaha Semarang Semarang Business Unit Kawasan Industri Terboyo Blok O No.1 Semarang, Jawa Tengah P. +62-24-6585 185 F. +62-24-6595 186
Unit Usaha Lampung Lampung Business Unit Jl. Raya Natar Km. 16 Natar, Lampung Selatan P. +62-721-783 558 F. +62-721-774 266
Unit Usaha Gresik Gresik Business Unit Jl. Raya Manyar Km. 6 Manyar Gresik 61151, Jawa Timur P. +62-31-395 0288 F. +62-31-395 0601
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 27
AKSES INFORMASI
AKSES INFORMASI
Inormasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan inormasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui :
Inormasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan inormasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui :
INVESTOR RELATION
INVESTOR RELATION
Menara Kadin Indonesia 15th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 P. +62-21-525 4014 F. +62-21-525 4002
Menara Kadin Indonesia 15th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 P. +62-21-525 4014 F. +62-21-525 4002
ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATED COMPANIES
Sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya-saing dan memberikan nilai optimal bagi para pemangku kepentingan, maka Perseroan membentuk beberapa anak perusahaan yang bergerak sebagai sektor pendukung pencapaian target produksi dan penjualan Perseroan, maupun untuk pengembangan berbagai produk derivati batubara.
In line with the corporate vision to become a competitive coal-based energy company and to give optimum value to its stakeholders, the Company sets up several subsidiaries to support the Company in reaching its production and sales target, as well as in developing various coal derivative products.
NAMA NAME
TAHUN PENDIRIAN ESTABLISHMENT
BIDANG USAHA CORE BUSINESS
www.ptba.co.id
STATUS
KEPEMILIKAN OWNERSHIP (%)
PT Batubara Bukit Kendi
1996
Penambangan batubara Coal mining
Sudah operasi Operational
75
PT Bukit Pembangkit Innovative
2005
Pembangkit listrik tenaga uap Thermal power plant
Tahap pengembangan Developmental stage
41
PT Bukit Asam Prima
2007
Perdagangan batubara Coal trading
Sudah operasi Operational
99,99
PT Bukit Asam Metana Ombilin
2007
Penambangan gas metana Methane gas mining
Belum operasi Non-operational
99,99
PT Bukit Asam Metana Enim
2007
Penambangan gas metana Methane gas mining
Belum operasi Non-operational
99,99
PT Bukit Asam Metana Peranap
2007
Penambangan gas metana Methane gas mining
Belum operasi Non-operational
99,99
PT Bukit Asam Banko
2008
Penambangan batubara Coal mining
Belum operasi Non-operational
65
PT Bukit Asam Transpacic Railway
2008
Angkutan batubara Coal transporting
Belum operasi Non-operational
10
PT Internasional Prima Coal
2005
Penambangan batubara Coal mining
Sudah operasi Operational
51
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Inormation
28 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan PriceWaterHouseCoopers PwC Plaza 89 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Indonesia P. +62 21 521 2901 F. +62 21 5290 5555 / 5290 5050
CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS Biro Administrasi Eek PT Datindo Entrycom Puri Datindo Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav.34 Jakarta 10220 P. +62 21 570 9009 F. +62 21 570 9026
Notaris Fathiah Helmi Graha Irama Lt.6 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1 & 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12920 P. +62 21 5290 7304-6
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 29
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis, esien dan eekti sesudai dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal.
With reerence to the assessment o resources and reserves by an independent consultant, “International Mining Consultant IMC” o December 2008, the Company has total coal resources.
SUKRISNO
DIREKTUR UTAMA President Director
DONO BOESTAMI
DIREKTUR KEUANGAN
Finance Director
MILAWARMA
HERI SUPRIYANTO
DIREKTUR OPERASI/ PRODUKSI
DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA
TIENDAS MANGEKA
Operations/Production Director
Business Development Director
Commerce Director
MAHBUB ISKANDAR
DIREKTUR SDM & UMUM
DIREKTUR NIAGA
HR & General Aairs Director
SUHERMAN
ISKANDAR MALIKI
SM. AKUNTANSI DAN ANGGARAN
SM. PERENCANAAN KORPORAT
Corporate Planning
Accounting and Budgeting
HANANTO BUDI LAKSONO
DADAN RUSWANDANA
SM. PERBENDAHARAAN DAN PENDANAAN
SM. PENGEMBANGAN KORPORAT
Corporate Development
Treasury and Funding
ENDANG PURNOMO
MAIZAL GAZALI
MGR. TEKNOLOGI INFORMASI
SM. SUMBER DAYA MANUSIA
Inormation Technology
Human Resources
ERDAWATI
SONNY H.A. HARSONO
MGR. PROGRAM KESEHATAN
KA. RUMAH SAKIT BUKIT ASAM
Health Program
Bukit Asam Hospital
M. BAGIR
ACHMAD SUDARTO
SM. HUKUM DAN ADMINISTRASI KORPORAT
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Legal and Corporate Administration
Corporate Secretary
AKHMAD ABBAS
BAMBANG SUTRISNO
MGR. KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
SM. SATUAN PENGAWASAN INTERN
Partnership and Community Development
Internal Auditor
ZULFAHMI
FLIDELIN KATILI
MGR. UMUM DAN HUBUNGAN EKSTERNAL
SM. SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN
General Aairs and External Relations
Corporate Management System
SURYO EKO HADIANTO
EDY PURWANTO
SM. ANALISIS, EVALUASI DAN OPTIMASI PRODUKSI
SM. PEMASARAN BATUBARA
Analysis, Evaluation, and Production Optimization
Marketing
WIRYAWAN
M. JAMIL
SM. PENANGANAN DAN ANGKUTAN BATUBARA
SM. LOGISTIK
Coal Handlling and Transportation
Logistics
KORPORAT Corporate UNIT OPERASIONAL Operational Unit MUNANDAR SAI SOHAR
GM. UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM Tanjung Enim Mining Unit
GM: General Manager SM: Senior Manager
ANSYORI AKHMAD
GM. UNIT PELABUHAN TARAHAN Tarahan Port Unit
Mgr: Manager Ka: Kepala Head
MUZANI WAHAB
GM. UNIT DERMAGA KERTAPATI Kertapati Pier Unit
HARUN AL RASYID
OCTAVINA
GM. UNIT PERTAMBANGAN OMBILIN Ombilin Mining Unit
PGS GM. UNIT PENGUSAHAAN BRIKET Briquette Business Unit
Pgs: Pengganti Sementara Temporary Replacement
30 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 31
normasi Bagi nvestor Investors Inormation
IHSG
COMPOSITE PRICE INDEX CPI
46,13% Kenaikan IHSG di tahun 2010 CPI surged in 2010
Harga Saham
Share Price
33%
Harga Saham PTBA naik di tahun 2010 Increase o PTBA share price in 2010
INFORMASI BAGI INVESTOR
32 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
KONDISI PASAR MODAL Seiring dengan perbaikan kondisi makroekonomi, kegiatan transaksi di Bursa Eek Indonesia BEI sepanjang tahun 2010 berlangsung dinamis dengan kecenderungan menguat hingga akhir tahun. Hal tersebut tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, rekuensi transaksi dan nilai perdagangan atau kapitalisasi pasar. Titik terendah posisi penutupan IHSG terjadi pada tanggal 8 Februari 2010, yakni pada level 2.475, lebih rendah dari posisi penutupan tahun 2009, diangka 2.564,35. Selanjutnya, angka IHSG tidak pernah lebih rendah dari angka penutupan tahun 2009 sepanjang perdagangan bursa di tahun 2010. Seiring dengan sentimen positi sinyal perbaikan kondisi perekonomian global maupun nasional, kegiatan transaksi pasar modal di BEI terus meningkat, sehingga pada akhir tahun 2010, IHSG ditutup pada level 3.703,51 atau mengalami kenaikan sebesar 46,13% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun 2009 di level 2.564,35. Tingkat kenaikan tersebut merupakan kenaikan indeks yang terbaik di Asia Pasik. Nilai kapitalisasi pasar saham di BEI pada di tahun 2010 mencapai angka Rp3.247,09 triliun, naik 60,79% dibandingkan nilai kapitalisasi pasar tahun 2009 yang sebesar Rp2.019,38 triliun. Sepanjang 2010, total rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp5,12 triliun, naik 26,4% dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian tahun 2009, sebesar Rp 4,05 triliun. Pemodal asing turut berperan mempengaruhi pergerakan IHSG tersebut. Kebijakan stimulus ekonomi melalui ekspansi moneter di Amerika dan guncangan pasar uang di Eropa, membuat kelebihan likuiditas pasar modal dikwasan tersebut cenderung bergerak ke emerging market, termasuk Indonesia. Selama tahun 2010, lalu BEI membukukan nilai pembelian bersih net buy asing senilai Rp26,74 triliun atau melonjak 94,1 % dari posisi sebesar Rp13,78 triliun di tahun 2009. Seiring dengan peningkatan kegiatan transaksi dan level IHSG tersebut, banyak saham-saham emiten di bursa mencatat tingkat kenaikan yang cukup tinggi. Hampir seluruh sahamsaham blue-chips yang tercatat di bursa dan tergabung dalam kelompok LQ45 mencatat kenaikan harga.
KINERJA SAHAM PTBA Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Eek Indonesia BEI dengan kode perdagangan PTBA sejak Initial Public Oering IPO Desember tahun 2002. Selain tercatat di papan utama, saham PTBA tercatat sebagai anggota dari Jakarta
Investors Inormation
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 33
Pelabuhan Tarahan
Mining Index, LQ45 45 saham terlikuid si BEI, Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis-27 dan Indeks Kompas 100. Sepanjang tahun 2010 saham PTBA mengalami perkembangan harga dan volume transaksi yang dinamis. Setelah ditutup pada posisi Rp17.250 per saham di akhir Desember 2009, harga saham PTBA sempat mengalami peningkatan harga hingga berada di level Rp18.300 per saham pada kuartal pertama 2010. Namun demikian harga saham PTBA juga sempat mengalami koreksi dengan harga terendah terjadi pada posisi Rp15.400 persaham sebelum akhirnya ditutup pada harga lebih tinggi dari posisi harga penutupan akhir tahun 2009, yakni pada harga Rp17.400 per saham. Sejalan dengan peningkatan aktivitas perdagangan di Bursa karena adanya sentimen positi perbaikan harga jual komoditas energi, saham PTBA lebih akti diperdagangkan, dan mencatat kenaikan harga hingga menjadi Rp19.000 per saham. Pada kuartal II ini harga saham PTBA sempat kembali terkoreksi mencapai harga terendah Rp15.700. Kemudian harga saham PTBA pada akhir kuartal II ditutup pada level Rp17.250 per saham. Volume saham yang diperdagangkan selama kuartal ke II ini meningkat, 33% dari volume perdagangan di kuartal I, yakni menjadi sebesar 288.290.000 lembar saham.
INFORMASI BAGI INVESTOR
34 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Investors Inormation
Pola pergerakan saham PTBA selama dua kuartal selanjutnya berulang, yakni mencapai titik tertinggi pada awal kuartal III, namun ditutup pada level yang lebih rendah di akhir kuartal. Demikian pula pada kuartal ke IV. Di akhir penutupan bursa BEI, tanggal 30 Desember 2009, harga saham PTBA berada pada posisi Rp22.950 per lembar. Posisi penutupan ini menunjukkan harga PTBA meningkat sebesar 33% dari posisi penutupan tahun 2008, yaitu sebesar Rp17.250 per saham. Volume saham yang diperdagangkan pada kuartal III dan IV semakin berkurang dengan semakin naiknya harga saham PTBA. Pola pergerakan saham PTBA dapat dilihat pada grak ikhtisar saham dan tabel berikut.
Kinerja Saham Perseroan di Bursa Eek Indonesia, Tahun 2010 Stock Perormance in Indonesia Stock Exchange, Year o 2010
Volume Perdagangan Trading Volume
Harga Saham Share Price
Kinerja Saham Perseroan di Bursa Eek Indonesia, Tahun 2009 Stock Perormance in Indonesia Stock Exchange, Year o 2009
Volume Perdagangan Trading Volume
Harga Saham Share Price
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 35
Harga dan Volume Transaksi Saham per Kuartal di Bursa Eek Indonesia (Rupiah) Quarterly Stock Price and Transaction Volume at the Jakarta Stock Exchange Rupiah 2010 PERIODE
TERTINGGI HIGHEST
TERENDAH LOWEST
PENUTUPAN CLOSING
VOLUME (JUMLAH SAHAM) VOLUME (NO OF SHARES)
PERIOD
Kuartal Pertama
18,300
15,400
17,400
216,763,000
First Quarter
Kuartal Kedua
19,000
15,700
17,250
288,290,000
Second Quarter
Kuartal Ketiga
20,250
16,100
19,450
224,532,500
Third Quarter
Kuartal Keempat
22,950
18,700
22,950
159,664,000
Fourth Quarter
2009 PERIODE
Kuartal Pertama
TERTINGGI HIGHEST
TERENDAH LOWEST
PENUTUPAN CLOSING
VOLUME (JUMLAH SAHAM) VOLUME (NO OF SHARES)
PERIOD
8,200
6,450
6,750
372,221,500
First Quarter
Kuartal Kedua
14,050
6,750
11,600
610,794,500
Second Quarter
Kuartal Ketiga
15,100
10,500
14,100
370,199,000
Third Quarter
Kuartal Keempat
18,100
13,700
17,250
248,892,500
Fourth Quarter
Pengangkutan tanah dari tambang Banko Barat
36 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
1
2
1. Lorem Ipsum dolor sit amet
2. Lorem Ipsum dolor sit amet
Edipiscing lorem ipsum dolor
Edipiscing lorem ipsum dolor
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 37
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
TANGGAL SAHAM DATE
PTBA SHARE LISTING CHRONOLOGY
TINDAKAN KORPORASI CORPORATE
KOMPOSISI KEPEMILIKAN OWNERSHIP COMPOSITION
Pra IPO Pre IPO
Negara: State:
100%
23 Desember 2002
Initial Public Oering
83,74%
23 December 2002
Privatisasi dengan menawarkan 346,5 juta saham Seri B milik Pemerintah dan 31,5 juta saham baru milik Perseroan. Privatization by oering 346.5 million series B shares oowned by the Government and 31.5 million new shares owned by the Company.
Negara: State: Publik: Public:
Negara: State: Publik: Public:
70,28%
Negara: State: Publik: Public: Hasil konversi Waran Seri I: Result o Series I Warant:
70,19%
Negara: State: Publik: Public: Hasil konversi Waran Seri I: Result o Series I Warant:
65,02%
Negara: State: Publik: Public:
65,02%
16,26%
Pada IPO ini, Perseroan juga menerbitkan waran Seri I sebanyak 173,25 juta yang diberikan kepada pemegang saham, kecuali Negara Republik Indonesia, yang dapat dilaksanakan hingga 22 Desember 2005. ang diberikan kepada pemegang saham, kecuali Negara Republik Indonesia, yang dapat dilaksanakan hingga 22 Desember 2005. 25 Juni 2004 25 June 2004
Divestasi Lanjutan Pemerintah menawarkan sahamnya sejumlah 286,9 juta tanpa adanya penerbitan saham baru. Further Divestment The Government oered its 286.9 million without any issuance o new shares.
31 Desember 2004 31 December 2004
22 Desember 2005 22 December 2005
31 Desember 200531 Desember 2010 31 December 200531 December 2010
Masa Konversi Waran Seri I Berakhir Series I Warrant expire date
29,72%
29,68%
0,13%
27,49%
7,49%
34,98%
INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMASI BAGI INVESTOR
38 PT Bukit Asam Asam Tbk. Tbk Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2010
Operasional BWE di Tambang Air Laya, Tanjung Enim
Investors Inormation
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 39
PEMEGANG SAHAM Modal Dasar Perseroan terdiri atas 1 satu lembar saham Seri A Dwi Warna dengan nilai nominal Rp500 dan 7.999.999.999 lembar saham Seri B saham biasa dengan nilai nominal Rp3.999.999.999.500 sehingga total modal dasar Perseroan adalah senilai Rp4.000.000.000.000 empat triliun Rupiah.
Komposisi Pemegang Saham Perseroan pada Akhir tahun 2010 & 2009 Composition o the Company’s Shareholders at End o the year 2010 & 2009 KEPEMILIKAN
JUMLAH SAHAM TOTAL SHARE 2010
%
2009
2010
OWNERSHIP 2009
Pemodal Nasional Negara Republik Indonesia
Pemodal Nasional 1.498.087.500
1.498.087.500
65,02
65,02
Investor Domestik
Negara Republik Indonesia
Investor Domestik
- Perorangan Indonesia
29.884.153
32.094.500
1,297
1,393
- Perorangan Indonesia
- Pemerintah Daerah
28.261.000
28.261.000
1,227
1,227
- Pemerintah Daerah
- Karyawan
26.000
3.835.000
0,001
0,166
- Karywan
- Koperasi
12.500
70.000
0,001
0,003
- Koperasi
2.406.000
2.372.500
0,104
0,103
- Yayasan
- Dana Pensiun
29.983.500
33.578.500
1,301
1,457
- Dana Pensiun
- Asuransi
51.276.000
55.657.500
2,225
2,416
- Asuransi
10.000
96.500
0,000
0,004
- Bank
- Perseroan Terbatas
85.000.549
93.729.549
3,689
4,068
- Perseroan Terbatas
- Lembaga Keuangan
0
-
-
77.474.500
107.036.500
3,362
4,645
- Reksadana
1.802.421.702
1.854.819.049
78,23
80,50
Subtotal
- Yayasan
- Bank
- Reksadana Subtotal
- Lembaga Keuangan
Pemodal Asing - Perorangan Asing
Pemodal Asing 459.900
2.322.900
0,020
0,101
- Badan Usaha Asing
501.250.248
446.989.901
21,754
19,399
Subtotal
501.710.148
449.312.801
21,77
19,50
2.304.131.850
2.304.131.850
100,00
100,00
Total
- Perorangan Asing - Badan Usaha Asing Subtotal Total
INFORMASI BAGI INVESTOR
Investors Inormation
40 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Status Kepemilikan Saham Oleh Direksi Share Ownership by the Directors 2010 NAMA NAME
LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARE
Ir. Sukrisno Ir. Drs. Mahbub Iskandar Ir. Milawarma, M.Eng
2009 % JUMLAH SAHAM % TOTAL SHARE
LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARE
% JUMLAH SAHAM % TOTAL SHARE
200.000 138.000 60.000
0,00868 0,00490 0,00260
200.000 138.000 60.000
0,00868 0,00599 0,00260
373.000
0,01619
398.000
0,01727
Komposisi Pemegang Saham yang Memiliki Saham <5% Share Ownership by the Directors URAIAN
2010
%
2009
%
DESCRIPTION
Lokasi
Location
Domestik
304.334.202
38
356.731.549
44
Domestic
Asing
501.710.148
62
449.312.801
56
Foreign
Total
806.044.350
100
806.044.350
100
Jenis Investor
Ritel
Total Type o Investor
30.370.053
4
35.929.500
4
Institusi
775.674.297
96
770.114.850
96
Total
806.044.350
100
806.044.350
100
KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan menetapkan kebijakan penggunaan laba bersih hasil operasional selama satu tahun buku dan membayar dividen secara tunai atas laba bersih setelah memperhatikan tingkat laba yang diperoleh, jumlah cadangan yang harus disisihkan dan rencana pengembangan usaha. Hal ini dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Besaran dividen yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Perseroan. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk menciptakan manaat terbaik bagi para pemegang saham. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen akan membayarkan dividen minimal 30% dari laba bersih, kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Retail Institution Total
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 41
Belt Conveyor dengan latar belakang Spreader, Tanjung Enim
Tahun 2010, PTBA kembali membagikan dividen interim tahun buku 2010, sebesar Rp66,75 persaham yang sudah dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2010. Dividen inte rim terakhir dibagikan dan dilaksanakan pada tahun 2009. Dalam beberapa tahun terakhir, besaran dividen yang dibagikan selalu di atas batasan minimal tersebut. Tahun 2010, seiring pelaksanaan pengembangan usaha, dividend Pay Out Ratio ditetapkan sebesar 45% dari laba tahun buku 2009. Hal tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.
TAHUN BUKU
LABA BERSIH
DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
DIVIDEN PER SAHAM
ACCOUNTING YEAR
NET INCOME
DIVIDEND PAID
DIVIDEND PER SHARE
Juta Rp Million Rp
Juta Rp Million Rp
Rp Million Rp
RASIO PEMBAYARAN DIVIDEND PAYOUT RATIO
2005
467.060
233.530
101,35
50 %
2006
485.670
242.835
105,39
50 %
2007
760.207
380.104
164,97
50 %
2008
1.707.770
853.885
371,05
50 %
2009
2.727.734
1.227.480
532,73
45 %
42 PT Bukit Asam Tbk. Tbk Laporan LaporanTahunan Tahunan2010 2010
Laporan Komisaris Utama Report From The President Commissioner
Peningkatan sikap proesional dalam mengembangkan usaha untuk menghadapi tantangan dan memanaatkan peluang guna mencapai tujuan jangka panjang Perseroan. Proessional attitude in developing business and acing challenges to seize opportunities and attain the Company’s long-term objective.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
To our distinguished shareholders,
Mewakili Dewan Komisaris, pertama-tama saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ungkapan syukur kehadiratNya atas keberhasilan Perseroan dalam melalui tahun 2010 dengan cukup baik.
On behal o the Board o Commissioners I would like to take this opportunity to thank God or the Company’s success in passing the year 2010 successully.
Perekonomian Indonesia di tahun 2010 tumbuh cukup baik, mengikuti kondusinya perekonomian dunia yang mulai lepas dari pengaruh krisis nansial global di awal tahun 2009. Bersama dengan beberapa negara di kawasan Asia, yang dimotori oleh China dan India sebagai penggerak perekonomian kawasan, GDP Indonesia tumbuh sebesar 6,1%, lebih tinggi dari peningkatan GDP tahun 2009 yang sebesar 4,5%.
In 2010 Indonesia’s economy was moving on the upward trend ater the world economy recovered rom global nancial turmoil in early 2009. Along with a ew other Asian countries, with China and India as the driving orces, Indonesia’s GDP grew 6.1%, higher than 2009 growth which was recorded at 4.5%.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 43
Dr. Supriyadi
Komisaris Utama President Commissioner
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
44 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Report rom The President Commissioner
Meningkatnya konsumsi domestik serta kenaikan harga berbagai komoditas utama seperti hasil tambang, termasuk batubara dan produk perkebunan adalah beberapa aktor pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Stabilitas politik dan keamanan yang terjaga dan tingkat likuiditas perekonomian yang terpelihara membuat peringkat utang luar negeri membaik menjadi Ba1 Moody’s dan BB+ dengan oulook positi Standard & Poors. Banyak ekonom meyakini perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang stabil dan siap berkembang lebih lanjut di masa mendatang.
Stronger domestic consumer demand and higher prices o prime commodities such as coal and plantation produce were instrumental in Indonesia’s economic development. Overall political stability and security as well as well-maintained nancial liquidity improved the country’s oreign debt rating to Ba1 Moody’s and BB+ with positive outlook Standard & Poors. Many economists are convinced that Indonesia’s economy is stable and all set or urther growth.
KONDISI UMUM PERSEROAN
GENERAL CONDITION OF THE COMPANY
Di tengah atmosr perekonomian yang kondusi tersebut, Perseroan mampu mencatat kinerja operasional yang baik. Produksi berhasil ditingkatkan 7,4% menjadi sebesar 12,46 juta ton. Volume penjualan batubara naik 3,7% menjadi 12,95 juta ton. Namun demikian, rata-rata harga jual batubara Perseroan yang turun hingga sebesar 14,5%, membuat kinerja keuangan Perseroan tidak sebaik tahun 2009.
In this avorable economic climate, the Company perormed very well. Production increased by 7.4% to 12.46 million tons. Coal sales volume rose 3.7% to 12.95 million tons. However, average coal selling price dropped 14.5% and consequently operating results were below 2009 perormance.
Perseroan telah mengantisipasi kondisi ini dan berhasil melakukan berbagai inovasi dalam operasional Perseroan sehingga mampu menurunkan biaya produksi batubara swakelola dimulut tambang sebesar 5,6% dari biaya tahun sebelumnya. Namun demikian, esiensi tersebut tidak cukup menutupi penurunan pendapatan akibat turunnya harga jual. Sehingga, laba bersih Perseroan di tahun 2010 turun menjadi Rp2,01 triliun. Laba bersih per saham berubah menjadi sebesar Rp872.
The Company had anticipated this circumstance and made various innovative eorts that managed to cut sel-managed coal production cost at mine mouth by 5.6% down rom the preceding year. However, such eciency was insucient to cover the declining income caused by lower selling price. Consequently, net prot decreased to Rp2.01 trillion and net earning per share dropped to Rp872.
Dengan perkiraan membaiknya permintaan dan harga komoditas tambang di masa-masa mendatang, pada tahun pelaporan ini, Dewan Komisaris dan Direksi telah merumuskan dan menetapkan serangkaian program dan strategi pengembangan usaha yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan.
In anticipation o improving demand and price o mining products in the near uture, the Board o Commissioners and Board o Directors devised and established a series o program and strategy or business development which were incorporated in Corporate Long Term Plan.
Keberhasilan upaya esiensi operasional dan upaya merealisasikan era PTBA Emas yang mulai menampakkan wujudnya, senantiasa dikomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, sehingga citra Perseroan tetap terjaga positi. Hal ini tampak dari pergerakan harga saham PTBA yang ditutup menguat 33% menjadi sebesar Rp 22.950,per saham di akhir tahun 2010.
The success o operating eciency drive and initiatives towards PTBA Golden Era were begining to take shape and always communicated to all stakeholders to preserve the Company’s good image. The result was refected in PTBA shares positive trend that closed 33% higher to Rp22,950 per share at the end o 2010.
PENGAWASAN DAN PENILAIAN ATAS KINERJA MANAJEMEN
SUPERVISION AND EVALUATION OF MANAGEMENT PERFORMANCE
Sepanjang tahun pelaporan, Dewan Komisaris melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan manajemen,
Throughout the year under review the Boa rd o Commissioners ullled its oversight responsibility towards the management
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 45
mekanisme kepengurusan dan operasional Perseroan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan arahan dan nasihat kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi & PSDM, Komite GCG, serta Komite Asuransi, Risiko Usaha & Pasca Tambang, yang secara rutin melakukan rapat-rapat konsultati dengan pihak manajemen Perseroan.
policy, management mechanism and operations o the Company, and gave counsel to the Board o Directors in perorming its duty. In the discharge o its duty, the Board o Commissioners is assisted by Audit Committee, Nomination, Remuneration and HRD Committee, GCG Committee, and Insurance, Business Risk and Post-Mining Committee, who hold routine consultative and coordination meetings with the management.
Berdasarkan evaluasi atas kinerja operasional di tahun pelaporan, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi operasional sehingga Perseroan dapat beroperasi dengan lebih esien, mengingat harga jual batubara yang fuktuati serta variasi kualitas batubara yang dimiliki oleh Perseroan.
Based on the evaluation o the current year operating results, the Board o Commissioners asked the Board o Directors to continually make operational innovations so that the Company may operate more eciently amid fuctuating coal price and considering its varied coal quality.
Kami meminta Direksi untuk senantiasa melakukan inovasiinovasi operasional sehingga Perseroan dapat beroperasi dengan lebih esien. We request the Board o Directors to continually make operational innovations to allow higher operating eciency.
Direksi diminta untuk meningkatkan kerjasama strategis dengan PT KAI guna menjamin peningkatan daya angkut batubara dari areal tambang ke pelabuhan sehingga volume penjualan dapat senantiasa ditingkatkan di masa mendatang.
We also expected the Board o Directors to oster a strategic collaboration with PT KAI to ensure higher railway loading capacity rom the mines to the ports so as to increase our uture sales volume.
Selain itu, Direksi juga diminta untuk memberi perhatian lebih pada kelancaran realisasi proyek-proyek pengembangan yang memiliki nilai sinergis dengan upaya peningkatan esiensi operasional dan masih dalam kaitan pengembangan “core competency ”, seperti pembangunan PLTU mulut tambang untuk penggunaan sendiri. Dewan Komisaris juga memberi nasihat kepada Direksi agar melakukan upaya-upaya lebih tegas untuk mengamankan wilayah konsesi Perseroan demi menjaga aset Perseroan.
The Board o Directors was also urged to pay more attention to our development projects to create synergy with operating eciency drive to develop core competency, such as the construction o mine mouth TPP or our own purpose. The Board o Commissioners also called on the Board o Directors to be more resolute in saeguarding the Compan y’s concession areas to protect our assets.
Untuk lebih meningkatkan peran pengawasan dan praktik tata kelola yang baik, Dewan Komisaris telah merealisasikan pembentukan Komite GCG. Selain itu, Dewan Komisaris telah
To enhance supervision and good corporate governance practice, GCG Committee was set up. In addition, the Board o Commissioners reinorced its oversight and direction
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
46 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Report rom The President Commissioner
Pengecekan kadar asam dalam air
memperkuat ungsi pengawasan dan pengarahan dibidang pengembangan sumber daya manusia dengan menambah tugas Konarba sehingga komite ini menjadi Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, disingkat Konarba dan PSDM.
responsibilities in human resource development by enlarging Nomination and Remuneration Committee to become Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee, shortened to NR & HRD Committee.
Dewan Komisaris dengan didukung oleh Komite-Komite telah meminta Direksi agar meningkatkan praktik GCG dengan semakin mengintensikan upaya sosialisasi dan internalisasi Manual GCG terbaru yang terdiri dari Board Manual, Code o Conduct , dan GCG Code. Dalam kaitan ini, Dewan Komisaris telah menegaskan agar Direksi dapat menindaklanjuti dan meningkatkan praktik GCG mengacu pada best practices demi meningkatkan kinerja Perseroan yang berkelanjutan.
With the support o related Committees, the Board o Commissioners has requested the Board o Directors to enhance GCG practice by intensiying socialization and internalization o the latest GCG Manual consisting o Board Manual, Code o Conduct and GCG Code. In this context, the Board o Directrs has been advised to ollow up the implementation o GCG best practices or the sake o the Company’s sustainable business growth.
PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERFORMANCE
Dengan pengawasan Dewan Komisaris, Direksi telah merencanakan secara intensi dan melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip GCG.
The Board o Directors, under the supervision o Board o Commissioners, has intensively carried out the corporate social responsibility program being one o GCG principles.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 47
Perseroan telah menunjukkan komitmen dan inisiati tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui pelaksanaan serangkaian program yang meliputi PKBL, Bina Wilayah, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta programprogram yang berhubungan dengan pemenuhan hak-hak karyawan yang memberikan dampak ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dan pegawai.
The Company proves its commitment to the local community through Partnership, Community Development and Area Development Programs, environmental management and other programs directed towards the growth and development o the local community and employee well-being.
Berbagai program tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, lingkungan dan internal Perseroan. Cakupan program yang menyeluruh ini juga berhasil menciptaka menciptakan n keseimbangan keseimbangan antara antara operasional operasional bisnis dan CSR Perseroan di mana setiap pihak tidak hanya cukup menjadi penerima manaat semata, namun juga turut memegang andil dalam penerapan program-program CSR secara berkelanjutan.
These programs are integrated and carried out jointly with the surrounding community and other relevant relevant parties. An equilibrium between business operations and CSR aspects is reached where all parties involved act not only as receivers but also as givers in carrying out CSR programs.
Dalam bidang lingkungan, Perseroan menerapkan sistem akreditasi ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 demi menjamin terlaksananya aplikasi sistem kerja yang berkualitas dan ramah lingkungan, sehingga berhasil terus mempertahankan peringkat PROPER Hijau, dari Kementerian Lingkungan Hidup.
The Company applies ISO 9001:2000 and ISO 14001:2004 or the application o high quality and environmentally riendly work system. For its commitment to good environmental management, the Company retained the Green PROPER rating rom the Department o Environment
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
HUMAN RESOURCE COMPETENC COMPETENCE E DEVELOPMENT
Dewan Komisaris dan Direksi telah menyelesaikan penyusunan RKAP tahun 2011 yang berisi serangkaian target dan program kerja dengan sasaran yang lebih tinggi, selaras dengan sasaran yang hendak dicapai dalam RJPP. Dengan latar belakang perekonomian yang semakin kondusi seperti tergambar di atas, Dewan Komisaris meyakini Direksi akan sanggup memenuhi seluruh target yang ditetapkan.
Approaching the year 2011 the Board o Commissioners and Board o Directors have prepared Annual Budget and Work Program, outlining work program with higher targets that is commensurate with the objective o Corporate Long Term Plan. Against a backdrop o improving economic condition as described previously, the Board o Commissioners is condent the Board o Directors has the ability to reach reach all the established targets.
Dewan Komisaris mengapresiasi kemajuan-kemajuan berarti yang telah dicapai Direksi dalam mengelola dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Untuk menjaga kesinambungan bisnis di masa mendatang, Direksi diminta memberi perhatian lebih pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia dengan menempatkan karyawan sebagai strategic partner Perseroan.
We appreciate the sinicant success made by the Board o Directors in managing and developing our human resource. To ensure sustainable business growth, we advise the Board o Directors to be more ocused on developing our employees as the strategic partners o the Company.
Berbagai capaian kinerja Perseroan dan implementasi rencana maupun strategi operasional tidak akan berhasil tanpa didukung oleh human capital yang kompeten. Oleh karena itu, Dewan Komisaris meminta Direksi agar terus meningkatkan implementasi kebijakan remunerasi berlandaskan kompetensi
The Company’s achievements and business strategy realizations will not be possible without the support o competent human capital. Thereore, the Board o Commissioners advises the Board o Directors to continue implementing competence-perormance-based remuneration
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
Report rom The President Commissioner
48 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Kami meminta Direksi agar terus meningkatkan implementasi kebijakan remunerasi berlandaskan kompetensi sehingga tercipta sistem kerja produkti. We advise the Board o Directors to continue implementing competence-based remuneration system to create a productive working condition.
dan kinerja sehingga tercipta sistem kerja produkti yang lebih mendukung pengembangan Perseroan.
system to improve productivity to support the Company’s business continuity.
STRATEGI BISNIS DI MASA DEPAN
FUTURE BUSINESS STRATEG STRATEGY Y
Dewan Komisaris memberi arahan agar Direksi semakin mengoptimalkan potensi strategis Perseroan. Selain potensi sumber daya batubara yang belum ditambang secara optimal, Direksi juga diminta untuk mengembangkan potensi lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatan.
The Board o Commissioners advises the Board o Directors to optimize other strategic potentials. Besides coal resources resources that are not optimally excavated, other potentials should also be developed to augment income.
Pengembangan potensi lain di atas antara lain pengembangan potensi CBM dan pembangunan PLTU, baik di mulut tambang maupun non mulut tambang. Dalam hal ini, Dewan Komisaris meminta Direksi agar senantiasa mencermati tahapan perkembangan pelaksanaannya, terutama dampak lingkungan dan dampak terhadap mayarakat sekitar serta mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Developing other potentials includes developing CBM potentials and constructing mine mouth and non-mine mouth TPPs. In this context, we ask the Board o Directors to observe the progress made, particularly its impact on the surrounding environment and community and anticipate any obstacle that may arise.
UCAPAN TERIMA KASIH
A NOTE OF THANKS
Dewan Komisaris optimis bahwa Perseroan akan mampu meningkatkan kinerja yang positi dengan terus bekerja keras dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance dan tata kelola penambangan yang baik good mining practice. Dewan Komisaris meminta seluruh jajaran manajemen dan karyawan agar bekerjasama secara sinergis, serta bersikap proesional dalam menjalankan
The Board o Commissioners is optimistic that the Compan y will thrive with good results results by working hard, hard, implementing good corporate governance principle and good mining mining practice. The Board o Commissioners expects the management together with the rank and le to work synergically and proessionally to develop the Company.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 49
Pengangkutan Batubara melalui transportasi Kereta
tugas dan amanat untuk mengembangkan Perseroan. Mewakili Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran Direksi dan seluruh pegawai Perseroan atas kerjasama, loyalitas dan jerih payahnya dalam menghadapi tantangan dan memanaatkan peluang-peluang yang akan semakin terbuka di masa-masa mendatang sebagai bekal yang sangat bermanaat bagi terwujudnya citacita pengembangan Perseroan di masa mendatang. Akhir kata, saya juga menyampaikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya kepada PT Bukit Asam Persero Tbk selama ini.
On behal o the Board o Commissioners, I wish to express our highest regard to all members o the management and personnel o the Company or their cooperation, loyalty and concerted eort in acing challenges and using every opportunity to attain the objective o the Company. Company. In closing closing I would like to convey my appreciation to the stakeholders or their continued support and trust in PT Bukit Asam Persero Tbk all these years.
Atas nama Dewan Komisaris, On behal o the Board o Commissioners,
Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner
50 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk. Tbk Lapor LLapo Laporan aporan ran an Tahun TTa Tahuna ahunan hunan ann2010 22010 20 010 10
Laporan Direktur Utama Report From The President Director
Fokus pada esiensi operasional dan pengembangan usaha menuju perusahaan tambang batubara terintegrasi yang terbesar di Indonesia.
Para Pemegang Saham S aham Perseroan Yang Terhormat, Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas nama Direksi, saya menyampaikan bahwa Perseroan telah berhasil melewati tahun 2010 dengan mempertahankan catatan kinerja yang lebih menjanjikan untuk tahun-tahun mendatang. Perseroan menghadapi tantangan eksternal berupa peningkatan persaingan usaha di pasar domestik, kecenderungan meningkatnya penggunaan batubara kalori lebih rendah dengan harga jual yang lebih rendah dan naiknya harga BBM dan tari listrik. Peluang yang muncul dari membaiknya perekonomian global dan nasional adalah semakin meningkatnya penggunaan sumber energi alternati termasuk batubara di kawasan Asia Pasik maupun di pasar domestik.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 51
Ir. sukrisno
DirekturUtama President Director
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
52 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Perseroan telah merespon dengan tepat kecenderungan peningkatan permintaan batubara tersebut dengan berhasil meningkatkan produksinya menjadi sebesar 12,46 juta ton, naik 7,4% dari tingkat produksi 11,60 juta ton di tahun sebelumnya. Demikian juga volume penjualan berhasil ditingkatkan 3,7% dari angka 12,48 juta ton menjadi 12,95 juta ton. Kenaikan Kenaikan penjualan ini ini selaras dengan dengan keberhasilan keberhasilan kerjasama dengan PTKA sehingga meningkatkan kapasitas angkut KA batubara sebesar 3,0% di tahun 2010. Namun demikian, Perseroan harus menghadapi kenyataan berupa penurunan rata-rata harga jual produksinya di pasar. Hal ini membuat nilai penjualan total turun 11,6% menjadi Rp7,91 triliun dari angka sebesar Rp8,95 triliun di tahun sebelumnya. EBITDA mengalami penurunan sebesar 30,6% menjadi Rp2,66 triliun. Laba bersih Perseroan juga mengalami penurunan sebesar 26,4%, bertahan pada angka sebesar Rp2,01 triliun, sehingga laba bersih per saham berubah menjadi sebesar Rp872 dari angka sebesar Rp1.184 per saham di tahun sebelumnya. Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan mencanangkan program esiensi operasional sebagai upaya menekan seluruh biaya operasional dibawah kendalinya, sekaligus mengantisipasi munculnya peluang usaha di masa mendatang. Berbagai upaya tersebut secara konisten dikomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, sehingga citra Perseroan tetap terjaga positi. Hal ini tercermin dari reaksi para investor di pasar modal yang tetap memberikan apresiasinya, sehingga harga saham PTBA ditutup menguat 33% menjadi sebesar Rp22.950,- per saham di akhir tahun 2010, dengan intensitas perdagangan yang tetap likuid.
MEWUJUDKAN PELUANG PERTUMBUHAN MELALUI PENINGKATAN PENINGKATAN EFISIENSI EFIS IENSI OPERASIONAL DAN REALISASI RENCANA PENGEMBANGAN Menghadapi tantangan dan peluang di tahun 2010, Perseroan menjalankan dua strategi utama, yakni okus pada peningkatan esiensi operasional dan merealisasikan rencana pengembangan usaha yang berkaitan dengan upaya peningkatan produksi dalam waktu dekat. Upaya esiensi dilakukan melalui tiga cara yakni: menekan biaya produksi, meningkatkan esiensi operasional serta meningkatkan kapasitas produksi batubara swakelola.
Report rom the President Director
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 53
Pelaksanaan program esiensi operasional berhasil menurunkan biaya produksi batubara di mulut tambang sebesar 5,6% dari tahun 2009.
Perseroan melaksanakan beberapa program untuk menekan biaya produksi, mencakup: penghematan konsumsi BBM, suku cadang dan material serta konsumsi energi listrik, memaksimalkan produksi batubara secara swakelola dengan mengoptimalkan penggunaan BWE system dan mengembangkan sistem penambangan shovel & truck, serta optimalisasi inside dump. Untuk meningkatkan esiensi operasional, Perseroan melaksanakan upaya perbaikan sistem kerja, perbaikan sarana dan prasarana, serta perbaikan maupun penggantian alat penambangan. Perbaikan sistem kerja dilakukan diantaranya melalui penerapan sistem operasional terintegrasi, dengan dukungan Teknologi Inormasi. Termasuk dalam hal ini adalah pelaksanaan perawatan peralatan secara terencana dan perbaikan manajemen stockpile. Perbaikan sarana dan prasarana dilakukan melalui antara lain: optimasi areal stockpile dan perbaikan komponen conveyor belt; perbaikan dan relokasi 2 unit BWE dan 1 unit spreader dari areal TAL ke areal MTBU. Untuk meningkatkan kapasitas produksi tambang swakelola dilakukan dengan penambahan jumlah unit produksi serta peningkatan kapasitas alat produksi dari kapasitas dibawah 30 ton menjadi diatas 50 ton. Pelaksanaan seluruh program tersebut mampu meningkatkan produksi batubara Perseroan menjadi sebesar 12,95 juta ton, tanpa membuka areal pit baru. Biaya produksi per ton batubara swakelola di mulut tambang juga berhasil ditekan hingga sebesar 5,6% dari biaya di tahun 2009. Perseroan mulai merealisasikan berbagai rencana pengembangan usaha yang sebelumnya dirangkum kedalam lima strategi pengembangan. Pada tahun 2010,
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
54 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Proses pemindahan BWE ke MTB
salah satu rencana strategis tersebut semakin mendekati penyelesaiannya, yakni pembangunan unit PLTU mulut tambang 3 x 10 MW milik sendiri di Tanjung Enim. Akhir tahun 2010, prestasi pembangunan telah mencapai 85%, PLTU ini diharapkan siap beroperasi pada tahun 2011. Penyelesaian proyek ini akan sangat mendukung program esiensi melalui pengalihan pemakaian energi berbasis BBM, yang harga produknya di luar kontrol Perseroan, menjadi berbasis listrik produksi sendiri. Sesuai rencana, Perseroan akan segera mengoperasikan 2 sistem BWE dan 1 spreader yang baru dipindahkan dari lokasi TAL dan dalam operasinya menggunakan energi listrik. Perseroan meyakini biaya produksi per ton akan semakin rendah dengan beroperasinya PLTU ini, mengingat bahan bakarnya menggunakan batubara kalori rendah yang selama ini menjadi by-product. Perseroan juga percaya akan berhasil menyelesaikan proyek PLTU untuk pemakaian sendiri berkapasitas kecil lainnya. Sedangkan realisasi pembangunan PLTU berkapasitas sedang maupun besar yakni diantaranya PLTU Mulut Tambang Banjarsari 2 x100 MW, PLTU Mulut Tambang Banko Tengah 4 x 600 MW maupun IPP lainnya, dilaksanakan dengan hatihati dan seksama. Untuk PLTU Banjarsari, pada tahun 2010 telah dicapai kesepakatan harga jual-beli listrik baru yang akan dituangkan dalam Amandemen PPA antara Perseroan
Report rom the President Director
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 55
dengan PLN dan pembebasan lahan PLTU dan jaringan transmisi telah diselesaikan. Tari baru tersebut sampai sekarang masih menunggu persetujuan Menteri ESDM. Diharapkan pada tahun 2011 PPA telah ditanda tangani. Program pengembangan lain yang dapat direalisasikan adalah pemanaatan kandungan CBM untuk mendapatkan sumber pendapatan baru. Studi Upaya Kelola LingkunganUKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan UPL untuk proyek ini telah diselesaikan dan diperoleh, sehingga pada akhir tahun 2010 proyek ini telah memasuki tahapan persiapan pemboran ekplorasi dan civil works di Wilayah Kerja Tanjung Enim. Pemboran eksplorasi CBM pertama core hole akan dilakukan pada awal tahun 2011. Perseroan optimis proyek ini akan dapat terealisir lebih cepat, mengingat para mitra Perseroan sudah berpengalaman dalam pengembangan gas CBM. Perseroan terus bergiat merealisasikan rencana strategis lain, yakni peningkatan kapasitas angkut batubara, melalui tiga rencana strategis. Rencana pertama, dilakukan melalui peningkatan kapasitas angkut pada jalur eksisting bekerja sama dengan PTKA, melalui penanda tanganan kontrak angkutan jangka panjang CTA, dengan daya angkut menjadi 20 juta ton pertahun ke Tarahan Lampung dan 2,7 juta ton ke Kertapati naik bertahap. Rencana kedua, dilakukan dengan membangun jalur KA baru, melalui pembentukan perusahaan baru. Jalur baru sepanjang 307 km ini akan menghubungkan Tanjung Enim – Lampung, dengan perkiraan daya angkut sebesar 25 juta ton per tahun. Selain membangun jalur kereta api, perusahaan patungan ini juga akan membangun pelabuhan khusus batubara di Lampung, dengan kemampuan sandar hingga kapal jenis Capesize yang berdaya angkut 150.000 ton.
Penyelesaian pembangunan PLTU untuk pemakaian sendiri akan membuat kinerja operasional semakin esien dan realisasi proyek CBM akan menambah sumber pendapatan Perseroan.
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
56 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Transportasi kereta api Batubara di TLS Tanjung Enim
Proyek ini telah mendapatkan ijin prinsip dari Gubernur Lampung, Gubernur Sumsel dan ijin prinsip pembangunan jalur Perkeretaapian Khusus dari Menteri Perhubungan RI di tahun 2009. Pada bulan Maret 2010 proyek ini mencatat kemajuan lain berupa Penandatanganan Kontrak EPC Engineering, Procurement and Construction senilai US$1,3 miliar dan O&M Operator and Maintenance selama periode 20 tahun dengan nilai US$3,5 miliar antara BATR anak perusahaan PTBA dengan China Railway Group Limited untuk merealisasikan proyek tersebut. Perseroan, melalui BATR kini telah menindak lanjuti perkembangan tersebut dengan penyusunan AMDAL Kereta Api dan AMDAL Stockpile dan Pelabuhan serta telah memproses ijin pembangunan pelabuhan. Rencana ketiga, Perseroan merintis kerjasama pengembangan angkutan KA batubara dengan perusahaan asal India, Adani Group. Angkutan KA ini menempuh jalur dari lokasi Tannjung enim ke pelabuhan Tanjung-Api-api Sumatera Selatan, berjarak 270 km dengan kapasitas angkut 35 juta ton per tahun. Dengan ketiga skenario angkutan batubara tersebut, Perseroan optimis akan mampu menjual batubara melalui angkutan kereta api hingga sebesar 82 juta ton per tahun. Realisasi dua rencana strategis lainnya, yakni akuisisi atau kerjasama dengan pengelola tambang batubara untuk memperluas area kelolaan dan meningkatkan cadangan
Report rom the President Director
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 57
Realisasi tiga rencana peningkatan daya angkut kereta akan membuat Perseroan mampu memasok batubara dari Tanjung Enim ke pasar domestik maupun global hingga sebesar 82 juta ton/tahun.
serta rencana pengembangan angkutan laut batubara tetap dipertimbangkan dan dijalankan secara prudent. Dengan cara demikian, dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang, target Perseroan untuk menjadi perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia dapat terealisir.
BERSAMA MITRA MEWUJUDKAN PENINGKATAN KINERJA Kerjasama strategis dengan PTKA selama tahun 2010 menghasilkan peningkatan daya angkut kereta api menjadi 10,8 juta ton atau tumbuh 3% dari angka tahun 2009. Peningkatan volume angkut batubara ini merupakan hasil dari penambahan gerbong pengangkut dan perbaikan sistem manajemen angkutan, peningkatan intensitas keberangkatan dan penambahan rangkaian gerbong, serta adanya kordinasi intensi dengan PT KA. Di masa mendatang, Perseroan optimis bahwa volume angkut melalui jalur KA eksisting ini akan dapat ditingkatkan sesuai dengan implementasi CTA yang mulai dijalankan sejak tahun 2010. Dalam kaitan CTA ini, Perseroan melakukan kerjasama strategis dengan KA, berupa pengadaan gerbong dan loko baru untuk meningkatkan daya angkut. Program ini diharapkan akan mampu meningkatkan daya angkut batubara secara signikan. Perseroan telah mempersiapkan seluruh jajarannya untuk memanaatkan momen peningkatan permintaan batubara dan peningkatan daya angkut kereta di tahun-tahun mendatang dengan meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini telah dibuktikan dengan naiknya produksi total menjadi 12,5 juta ton dari produksi 11,6 juta ton di tahun sebelumnya. Produksi swakelola juga telah meningkat 18,5% menjadi sebesar 3,2 juta ton dari 2,7 juta ton di tahun 2009.
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
58 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Report rom the President Director
Pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan telah selesainya persiapan produksi di MTBU dan program rekondisi 2 unit BWE dan 1 unit spreader, produksi batubara swakelola akan semakin meningkat, seiring dengan peningkatan total produksi batubara. Demikian juga dengan komposisi penjualan. Tahun 2010, dari total volume penjualan sebesar 12,95 juta ton, penjualan domestik adalah sebanyak 8,23 juta ton 63,5% dan ekspor sebanyak 4,72 juta ton 36,5%. Pada tahun-tahun mendatang, komposisi penjualan ini akan lebih berimbang, mengingat kerjasama peningkatan daya angkut yang dilakukan, sekaligus mencakup jaminan pembelian dari potential buyer mitra kerjasama luar negeri dalam jangka panjang.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menerapkan program peningkatan kompetensi secara berkesinambungan sekaligus melaksanakan pengembangan karir berbasis kompetensi. Perseroan telah mengimplementasikan Key Perormance Indicators KPI dan Balanced Scorecard sebagai tools untuk mengukur kompetensi kinerja individual dan satuan kerja. Perseroan telah mempersiapkan SDM untuk merealisasikan rencana besar di masa mendatang dengan menyiapkan serangkaian program pelatihan terpadu dan program rekrutmen yang terencana. Pelatihan tidak hanya ditujukan pada peningkatan kompetensi semata, tapi juga pada peningkatan kualitas mental dan spiritual guna menumbuhkan tri-logi kecerdasan, yaitu spiritual, emosi dan intelektual. Untuk maksud tersebut dan dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan tata kelola yang baik, Perseroan menyelenggarakan pelatihan khusus mengenai implementasi code o conduct yang berisi uraian butir-butir etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh segenap jajaran SDM dalam berkarya di perusahaan.
Kami memaknai peran penting SDM bagi Perseroan dengan memberikan program peningkatan kompetensi secara berkesinambungan.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 59
PENINGKATAN IMPLEMENTASI TATA KELOLA Perseroan meyakini bahwa seluruh raihan kinerja operasional tersebut akan dapat ditingkatkan secara berkesinambungan apabila Perseroan mampu secara konsisten meningkatkan kaidah-kaidah tata kelola yang baik. Sebagai wujud komitmen peningkatan penerapan praktek GCG tersebut, pada tahun 2010 Perseroan melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan Pedoman GCG maupun Code o Conduct yang telah selesai dikaji dan disusun ulang. Sosialisasi dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan intensi kepada pegawai akan pentingnya peningkatan penerapan praktek GCG. Selain itu dilakukan penandatanganan pernyataan kepatuhan untuk melaksanakan aturan-aturan yang terkandung dalam Code o Conduct dan Pedoman GCG. Perseroan telah merintis sosialisasi dan pelaksanaan COC dan Pedoman GCG tersebut kepada seluruh pemangku kepentingan, didahului dengan penerapan butirbutir menyangkut ketentuan pengadaan barang dan jasa terhadap para pemasok dan mitra kerja. Perseroan akan terus meningkatkan kualitas penerapan GCG ini dan melakukan evaluasi serta assessmen secara berkala.
KEPEDULIAN MASYARAKAT, WUJUD TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Perseroan merancang pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan sasaran meningkatkan keikutsertaan masyarakat agar berkembang bersama Perseroan. Dengan partisipasi tersebut, kesejahteraan masyarakat ikut meningkat seiring dengan perkembangan usaha Perseroan. Dalam melaksanakan CSR ini, Perseroan telah menetapkan komitmen jangka panjang, terdiri atas enam okus kegiatan meliputi i kegiatan ekonomi, ii lingkungan, iii hak asasi manusia, iv praktek ketenaga kerjaan dan kelaikan kerja, v tanggung jawab produk dan vi kemasyarakatan. Di bidang ekonomi, program yang dilaksanakan meliputi pengembangan pola kemitraan usaha kecil dan koperasi, dilakukan dengan memberikan pelatihan manajemen dan kewirausahaan serta bantuan dana bergulir bagi usaha kecil dan koperasi yang tersebar di wilayah operasional Perseroan. Pengembangan tersebut diharapkan akan menjadi asilitator dan akselerator bagi pertumbuhan usaha kecil yang membawa dampak berganda multiplier eect terhadap kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkungan Perseroan. Total dana yang digulirkan oleh Perseroan melalui PKBL
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
60 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
pada tahun 2010 mencapai total Rp93,9 miliar, naik 237% dari Rp27,9 miliar di tahun 2009. Perseroan meyakini dengan pelaksanaan program yang tepat sasaran akan memberikan dampak peningkatan kesejahtaraan masyarakat sekitar agar lebih berdaya dan mandiri serta terpeliharanya hubungan yang harmonis dan berkesinambungan antara perusahaan dengan masyarakat.
MEWUJUDKAN KOMITMEN PELESTARIAN LINGKUNGAN Perseroan secara komprehensi menerapkan berbagai program untuk mewujudkan salah satu misi “memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan”. Perseroan menerapkan serangkaian program rehabilitasi lingkungan purna tambang yang dirancang bersama konsultan independen serta menggunakan sistem terakreditasi ISO 14001:2004. Perseroan bahkan telah melangkah lebih jauh dan menjadi pelopor dalam hal pelestarian lingkungan dan rehabilitasi pascatambang dengan telah merancang dan merealisasikan rencana pengembangan daerah pascatambang seluas 5.934 ha menjadi Taman Hutan Raya. Semua upaya tersebut merupakan jawaban terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat dunia akan terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik untuk kehidupan mendatang. Hasil nyata di tahun 2010 adalah keberhasilan mempertahankan peringkat Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup. Perseroan bertekad untuk meraih Proper Emas pada tahun-tahun mendatang.
PANDANGAN KE DEPAN Semakin kondusinya perekonomian global maupun nasional seperti diprediksikan oleh para ekonom diperkirakan membuka peluang dan tantangan bagi Perseroan. Peluangnya adalah semakin meningkatnya permintaan batubara dunia maupun nasional, sedangkan tantangannya adalah memproduksi batubara dengan biaya yang lebih esien untuk menjaga tingkat protabiltas. Dengan memperhatikan kondisi eksternal tersebut, Direksi berpendapat bahwa peluang bagi pengembangan, perluasan dan peningkatan volume penjualan batubara Perseroan akan semakin terbuka. Dari sisi permintaan domestik, penyelesaian proyek PLTU tenaga batubara 10.000 MW tahap I akan ikut mendukung roda perekonomian nasional dan meningkatnya
Report rom the President Director
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 61
permintaan batubara. Realisasi PLTU 10.000 MW tahap kedua akan semakin meningkatkan kebutuhan batubara di tanah air. Untuk pasar ekspor, perbaikan kondisi perekonomian global terutama di kawasan Asia Pasik diprediksi membuka peluang pasar di negara-negara seperti India, China, Vietnam maupun Malaysia seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian di negara tersebut. Sebagai perusahaan yang berwawasan untuk menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi yang terbesar di Indonesia, Perseroan berada dalam posisi yang lebih baik untuk meraih peluang dalam memenuhi kebutuhan yang meningkat tersebut, mengingat besarnya cadangan sumber daya yang dimiliki. Dengan menerapkan strategi pengembangan terintegrasi, didukung oleh SDM yang kompeten serta dilaksanakan dengan kualitas implementasi GCG yang meningkat akan membuat Perseroan mampu meraih peluang yang terbentang.
PENUTUP Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengarahannya kepada Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada pemegang saham, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya. Begitu pula kepada seluruh karyawan yang telah dengan penuh dedikasi menjadikan kerja sebagai ibadah, yang memungkinkan Perseroan mampu mempertahankan kinerja usaha dan menyiapkan landasan yang baik bagi pertumbuhan usaha di masa mendatang. Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan PT Bukit Asam Persero Tbk lainnya yang senantiasa memberikan kerjasama terbaik bagi kiprah dan pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan.
Atas nama Direksi On Behal o the board o Directors
Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director
62 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 63
Laporan Pengelolaan Operasional Operational Management Report
Perseroan melaksanakan pengembangan usaha secara bijkasana, memantau dan memitigasi seluruh risiko potensial, mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM serta mengaplikasikan “green mining” untuk menjaga kelestarian alam.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
64 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
RENCANA STRATEGIS PERSEROAN
CORPORATE STRATEGIC PLAN
Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia maupun Global beberapa tahun terakhir dan mengantisipasi peluang peningkatan kebutuhan sumber energi, terutama batubara yang semakin terbuka, Perseroan telah menuntaskan penyusunan Rencana Strategis Perseroan. Rencana tersebut disusun berdasarkan lanskap kondisi perekonomian global dan makro ekonomi Indonesia pada kurun waktu 2009-2013.
To respond to the world and national economic development and the increasing demand or energy resources particularly coal in the last ew years, the Company has ormulated its Corporate Strategic Plan. The Plan is based on global and Indonesian macro-economic orecast over a period between 2009 and 2013.
Lihat uraian MD&A: Prospek Usaha.
See MD&A “Business Prospect”
Rencana Strategis Perseroan terdiri dari enam strategi operasional utama, merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Perseroan yang akan dicapai pada kurun waktu 2009-2013 untuk menjamin pencapaian target-target yang ditetapkan, yakni:
Six main operating strategies o the Strategic Plan are the elaboration o the Company’s Vision and Mission to be accomplished in 2009-2013, which are:
• •
• •
• • •
• •
Fokus pada pertumbuhan produksi dan penjualan batubara. Strategi operasional ini dimaksudkan untuk mengatasi hambatan transportasi, yakni keterbatasan daya angkut kereta-api sebagai satu-satunya sarana angkut paling ekonomis. Program yang dilakukan adalah melalui peningkatan daya angkut dari jaringan yang sudah ada dan peningkatan kapasitas pelabuhan. Sedang peningkatan produksi dan penjualan dilakukan melalui optimasi kinerja unit bersangkutan. Fokus pada proyek-proyek pengembangan Perseroan okus pada pembangunan jaringan angkutan kereta api baru dan pelabuhan, pengoperasian dan pengembangan tambang Internasional Prima Coal IPC, pengembangan tambang Peranap, pengembangan tambang-tambang lainnya, pembangunan PLTU milik sendiri, pengembangan angkutan laut batubara serta akuisisi tambang berpotensi. Restrukturisasi Korporasi Dilakukan melalui pendirian anak-anak perusahaan yang menangani bisnis non-core. Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM dan menciptakan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan kinerja perormance based reward Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan dari hijau menjadi emas.
• •
• •
• • •
• •
Focus on the growh o coal production and sales This is to overcome transporation problem that lies in the limited loading capacity o train being the only lowcost means o transport. This would mean increasing the loading capacity o existing railway system and the port handling capacity. Stepping up production and sales is carried out by optimizing the work o related units. Focus on development projects The Company concentrates in constructing new railway tracks and ports, developing Indonesia Prima Coal IPC, Peranap and other mines, installing own thermal power station, developing coal sea transport and acquiring potential mines. Corporate resctructuring This is done through setting up subsidiaries that handle non-core business. Boost the competency and regeneration o human resource as well as promote a perormance-based corporate culture Promote a perormance-based reward system Improve perormance rating in environmental management rom green to gold
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 65
PENGEMBANGAN USAHA
BUSINESS DEVELOPMENT
Sesuai dengan visi menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal kepada para stakeholder, Perseroan merealisasikan rencana pengembangan usahanya secara prudent dan berkesinambungan. Target jangka panjang Perseroan adalah mencapai era PTBA Emas. Untuk mewujudkan target tersebut , Perseroan melakukan berbagai langkah pengembangan usaha dengan sasaran meningkatkan produksi, meningkatkan penjualan, memperluas pemasaran produk batubara serta memanaatkan secara optimal potensi cadangan sumber dayanya yang berlimpah.
In keeping with the corporate vision o becoming a highly competitive coal-based energy company and maximizing stakeholders’ return, the Company seeks to develop its business prudently and continuously. The long-term target is to arrive at an era o Golden PTBA. The Company takes business development measures aiming to step up production and sales, expand coal product marketing area, and capitalizing on its abundant coal reserves and resources.
Berbagai langkah aksi korporasi telah dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan mengatasi kendala-kendala yang selama ini membatasi kemampuan Perseroan untuk meningkatkan volume penjualan maupun produksi batubara. Berbagai aksi korporasi yang dilakukan sepanjang tahun 2009 dan upaya pengembangan usaha yang telah dirintis tahun sebelumnya adalah sebagai berikut.
Various corporate actions have been taken to boost production and overcome the long standing obstacles that have limited the Company’s ability to increase production and sales. The year 2009 witnessed the ollowing corporate actions and business development eorts that had actually started the preceding year:
Pengembangan Usaha terintegrasi menjamin peningkatan kinerja yang berkelanjutan. A prudent and integrated business development to ensure sustainable perormance.
AKUISISI KUASA PERTAMBANGAN (KP)
ACQUISITION OF MINING CONCESSION
Salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan produksi batu-bara adalah melalui akuisisi perusahaan tambang, sebagai sumber alternati produksi batubara, di luar areal tambang di Tanjung Enim dan Ombilin. Akuisisi pertama KP dilakukan pada bulan September 2008, melalui kepemilikan sebesar 51% saham PT Internasional Prima Coal IPC yang berlokasi di Kalimantan Timur dengan nilai transaksi sebesar USD17,85 juta. Menurut taksi ran Perseroan, kawasan ini memiliki sumber daya batubara sebesar 45 juta ton. IPC telah berproduksi sejak tahun 2009.
A strategy implemented to increase coal production is the acquisition o new mines as alternative coal sources outside the mining area o Tanjung Enim and Ombilin. The rst acquisition o Mining Concession was accomplished in September 2008 through taking over a 51 percent ownership o PT International Prima Coal IPC located in East Kalimantan at a transaction value o US$ 17.85 million. The Company estimates this area has coal reserves o 45 million tons. IPC commenced operations in 2009.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
66 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
Di tahun 2010, tidak ada realisasi akusisi yang dilakukan. Penyebabnya adalah belum adanya tambang yang layak secara komersial, teknis maupun legal, dengan pertimbangan utama antara lain: cadangan yang minim dan tidak ekonomis, cadangan cukup besar namun kaulitas rendah dan jarak angkut cukup jauh, harga dan skema bisnis yang tidak sesuai dengan pihak Penjual. Namun demikian, Perseroan saat ini sedang mencari dan menjajagi beberapa potensi tambang potensial untuk diakuisi.
In 2010, there was no acquisition made by the Company because there was no commercial potential mine, technicaly as well as legally. The main obstacles included small and uneconomical reserves, big but low-quality reserves and long transporting distance, as well as unavorable price and business scheme.
PENINGKATAN VOLUME ANGKUTAN BATUBARA
INCREASE OF COAL TRANSPORT VOLUME
Lokasi areal penambangan batubara Perseroan yang relati jauh dari pelabuhan, membuat kereta api menjadi sarana angkutan utama batubara yang paling ekonomis. Sebagai konsekuensi, peningkatan produksi dan penjualan batubara Perseroan harus selalu dikaitkan dengan kemampuan angkut produk melalui jalur kereta api ini, yang mendorong Perseroan melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas angkutan kereta api.
The Company’s coal mines are located relatively ar rom the ports, making trains the most economical means o transport. Consequently, increasing coal production and sales is always related to the loading capacity o the railway acility, prompting the Company to take several measures to improve the train loading capacity.
Dimulai tahun 2008 lalu, Perseroan menjalankan dua skenario utama peningkatan volume angkutan batubara. Pertama, melakukan optimasi dan peningkatan daya angkut melalui jalur kereta-api yang telah ada. Kedua, merintis pembangunan jalur kereta-api baru dari areal tambang ke pelabuhan muat yang memungkinkan penjualan produk batubara secara esien, ekonomis dan memberikan hasil maksimal bagi Perseroan.
In 2008, the Company made two major scenarios to increase coal transport volume. First, maximizing the loading capacity o the existing railway tracks. Second, pioneering the construction o new railway tracks rom the mining area to the loading port that will acilitate ecient, economical coal sales and bring maximum return to the Company.
Upaya pertama, meningkatkan secara bertahap kapasitas angkut kereta api eksisting dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan menjadi 20 juta ton dan dari Tanjung Enim ke Kertapati menjadi 2,7 juta ton, sehingga total kapasitas angkut menjadi
First eort, gradually increasing the existing railway loading capacity rom Tanjung Enim to Tarahan Port to reach 20 million tons and rom Tanjung Enim to Kertapati to reach 2.7 million tons, making total loading capacity o 22.7 million
Meningkatkan kapasitas angkut batubara melalui jalur yang sudah ada secara bertahap menjadi sebesar 22,7 juta ton per tahun.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 67
22,7 juta ton per tahun. Salah satu alternati yang dilakukan adalah pembentukan perusahaan patungan antara PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia PTKA, setelah mendapat persetujuan RUPSLB tertanggal 28 Mei 2008.
tons per year. One alternative taken was orming a joint venture company between PTBA and PT Kereta Api Indonesia PTKA, with the approval o Extraordinary General Meeting o Sharesholders EGMS dated 28 May 2008.
Untuk menjamin peningkatan volume angkutan kereta api, Perseroan melakukan Perjanjian Angkutan Batubara Jangka Panjang Coal Transport Agreement /CTA yang berlaku mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2029 dengan pihak PTKA di bulan Oktober 2009.
To guarantee increased railway loading volume, in October 2009 the Company entered into Coal Transport Agreement CTA with PTKA to cover the period rom 1 January 2010 to 31 December 2029.
Dalam perjanjian tersebut, mulai tahun 2010, PTKA menyanggupi untuk meningkatkan kapasitas angkut batubara melalui jalur yang sudah ada, Tanjung Enim-Tarahan dan Tanjung Enim-Kertapati, secara bertahap menjadi sebesar 22,7 juta ton pada akhir tahun 2014. Perjanjian tersebut juga mengatur dan menyepakati ormula tari tertentu dan memberlakukan sistem “Take or Pay”.
Under the agreement, starting 2010, PTKA will increase the coal loading capacity through the existing tracks, Tanjung Enim-Tarahan and Tanjung Enim-Kertapati, gradually to reach 22.7 million tons by yearend 2014. The agreement also xes and agrees upon a certain tari ormula and enorce “Take or Pay” system.
Sebagai tindak lanjut perjanjian tersebut, Perseroan menunjuk Konsultan Independen Mott Macdonald untuk merumuskan ormula tari dan ormula take or pay angkutan kereta api batubara jangka panjang. Penyelesaian ormula tari tersebut penting untuk memastikan terlaksananya peningkatan angkutan batubara sesuai Perjanjian dan lebih memastikan perhitungan biaya angkutan yang menyertai peningkatan produksi batubara Perseroan.
Further, the Company appointed an independent consultant Mott MacDonald to ormulate tari and ‘take or pay’ scheme or long-term railway coal transport. This scheme is essential to ensure capacity upgrade is in accordance with the agreement and transport cost is commensurate with coal production increase.
Upaya kedua, dilakukan melalui pembentukan perusahaan baru, setelah mendapat persetujuan RUPSLB tanggal 28 Mei 2008, yakni PT Bukit Asam Transpacic Railway BATR, melibatkan PTBA 10%, PT. Transpacic Railway Inrastructure/TRI 80% dan China Railway Engineering 10%, yang akan membangun jalur KA baru. Jalur baru sepanjang 307 km ini akan menghubungkan Tanjung Enim – Srengsem Lampung, dengan perkiraan daya angkut sebesar 25 juta ton per tahun.
Second eort, setting up a new company, with the approval o EGMS dated 28 May 2008, which are PT Bukit Asam Transpacic Railway, involving PTBA 10%, PT Transpacic Railway Inrastructure/TRI 80% and China Railway Engineering 10%, which will build a new railway track. The new 307-km track will connect Tanjung Enim and Srengsem Lampung, at an estimated loading capacity o 25 million tons per year.
Pendirian perusahaan angkutan baru ini juga dimaksudkan untuk mendukung peningkatan produksi batubara Perseroan. Selain membangun jalur kereta api, perusahaan patungan ini juga akan membangun pelabuhan khusus batubara di Srengsem, Lampung. Skema pembiayaan 30% modal sendiri, sedang 70% lainnya dari pinjaman.
The establishment o this new transport company is directed towards supporting the Company’s coal production increase. Besides building railway tracks, the joint venture company will build a coal port in Srengsem, Lampung. Total nancing is 30% own unds and 70% borrowing.
Proyek ini telah mendapatkan Ijin Prinsip dari Gubernur Lampung pada 22 September 2008 dan ijin prinsip dari
This project was granted in-principle approval approval in principle by the Governor o Lampung on 22 September
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
68 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
Gubernur Sumsel tanggal 13 Oktober 2008 dan pada Oktober 2009, proyek ini juga telah memperoleh ijin prinsip pembangunan jalur Perkeretaapian Khusus dari Menteri Perhubungan RI.
2008 and by the Governor o South Sumatera on 13 October 2008. In addition, an in-principle approval was also issued or the construction o Special Railway Track by the Minister o Transportation in October 2009.
Perkembangan selanjutnya, pada bulan Maret 2010 telah dilakukan Penandatanganan Kontrak EPC Engineering, Procurement and Construction senilai US$1,3 mili ar dan O&M Operator and Maintenance selama periode 20 tahun dengan nilai US$3,5 miliar antara BATR anak perusahaan PTBA dengan China Railway Group Limited untuk merealisasikan proyek tersebut.
In March 2010 EPC Engineering, Procurement and Construction contract worth US$1.3 billion and O&M Operator and Maintenance 20-year contract worth US$3.5 billion were signed by BATR PTBA subsidiary and China Railway Group Limited to develop the project.
Sebagai tindak lanjut dari perjanjian tersebut, dilakukan presentasi dihadapan Gubernur Lampung dan Gubernur SumSel beserta Dinas terkait mengenai Rencana Pembebasan Lahan. Langkah lain yang dilaksanakan adalah melakukan survey untuk alignment kereta api dan menetapkan trekking jalur KA. BATR Anak Perusahaan dalam proses melakukan penyusunan AMDAL Kereta Api dan AMDAL Stockpile dan Pelabuhan serta telah memproses ijin pembangunan pelabuhan. Selanjutnya akan memasuki tahap persiapan land acquisition.
As a ollow up, the Company made a presentation to the Governors o Lampung and South Sumatera regarding land clearance plan. Additionally, a survey was conducted or railway alignment and railway track designation. Writing up AMDAL environmental impact assessment or railway, stockpile and port was under way and port construction permit was issued. Land acquisition would be soon initiated.
Selain kerjasama dengan perusahaan asal China, Perseroan juga merintis kerjasama pengembangan angkutan KA batubara dengan perusahaan asal Indi a, Adani Group. Rencana angkutan KA ini menempuh jalur dari lokasi Tannjung enim ke pelabuhan Tanjung-Api-api Sumatera Selatan. Panjang jalur ini adalah 270 km dengan kapasitas angkut 35 juta ton per tahun.
Besides collaborating with China, the Company also had a joint project with Adani Group, India, to develop a 270-km railway track rom Tanjung Enim to Tanjung Api-api South Sumatera to transport coal at an annual capacity o 35 million tons.
Dengan demikian jika ketiga skenario angkutan batubara tersebut dapat berjalan sesuai rencana, Perseroan akan mampu menjual batubara melalui angkutan kereta api hingga sebesar 82 juta ton per tahun.
I the three scenarios o coal transport can proceed as planned, in due time the Company will be in a position to sell its coal products by railway transport up to 82 million tons per year.
PEMBANGUNAN PLTU MULUT TAMBANG
CONSTRUCTION OF MINE MOUTH THERMAL POWER PLANT
Untuk meningkatkan pemanaatan batubara berkalori rendah dan mendapatkan manaat ekonomis yang berujung pada peningkatan imbal hasil kepada pemegang saham, Perseroan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU mulut tambang. Pengembangan proyek ini selain bertujuan mendukung pemenuhan kebutuhan listrik nasional juga untuk memenuhi kebutuhan operasional Perseroan. Berdasarkan besaran nilai investasi yang dibutuhkan dan proses internal yang harus dilakukan, proyek-proyek pembangunan PLTU mulut tambang ini terbagi atas beberapa kelompok, yakni:
To optimize the use o low-calorie coal or economic benet that will in turn maximize shareholders’ return, the Company constructed Thermal Power Plant TPP. This project is expected to meet the electricity needs o the nation and the Company’s operations. Categorized according to the investment cost and the internal process, the mine mouth TPP projects are divided into several groups:
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 69
Aktitas Penambangan di Tambang Air Laya, Tanjung Enim
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
70 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Proyek yang telah mendapat persetujuan melalui RUPS Pembangunan PLTU Mulut Tambang Banjarsari berkapasitas 2x100 MW di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan telah memperoleh persetujuan RUPSLB 10 Mei 2006, yang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera. Pelaksanaan proyek dilakukan oleh anak perusahaan, yaitu PT Bukit Pembangkit Innovative BPI, yang dibentuk tahun 2007, dengan konsorsium PTBA, PT Navigate Innovative Indonesia NII dan Pembangkit Jawa Bali PJB.
•
Projects approved by GMS
The construction o Banjarsari Mine Mouth TPP with a capacity o 2x100 MW in Lahat Regency, South Sumatera was approved by EGMS on 10 May 2006, projected to meet the needs or electricity in Sumatera. The project was built by a subsidiary that was set up in 2007, PT Bukit Pembangkit Innovative BPI, a consortium o PTBA, PT Navigate Innovative Indonesia NII and Pembangkit Jawa Bali PJB.
Sebagian besar 70% keperluan pendanaan pembangunan proyek dibiayai melalui pinjaman, sisanya 30% melalui modal sendiri. Pembangunan proyek ini sempat terkendala oleh pelaksanaan tender ulang kontraktor Engineering, Procurement, Construction EPC PLTU akibat adanya permintaan perubahan nilai kontrak EPC sebagai dampak krisis keuangan global yang membuat nilai kurs Dollar Amerika terhadap Rupiah dan Yuan berubah, serta adanya kenaikan harga baja.
The major part or 70% o nancing was borrowed and the remaining 30% was sel-unded. The construction o this project was delayed due to a re-tender process or Engineering, Procurement, Construction EPC contractor. The re-tender was caused by a request or change in EPC contract value ollowing global nancial crisis that aected the exchange rate o American Dollar against Rupiah and Yuan, and the increased price o steel.
Melalui tender ulang tersebut diperoleh kontraktor baru, yaitu China National Electric Equipment Corporation, menggantikan kontraktor sebelumnya yaitu Jiangxi Electric Power Overseas Engineering Co.Ltd. Selain kenaikan biaya EPC, munculnya cost overrun dan revisi harga batubara sebagai bahan bakar PLTU, membuat manajemen PT BPI mengajukan permintaan kenaikan harga jual listrik kepada PT PLN Persero yang akan dituangkan dalam Amandemen Power Purchase Agreement PPA.
From the re-tender a new contractor, China National Electric Equipment Corporation, was appointed replacing Jiangxi Electric Power Overseas Engineering Co.Ltd. Besides increased EPC costs, cost overrun and adjusted price o coal as TPP uel prompted the management o PT BPI to propose an increase in electricity selling tari to PT PLN Persero which would be incorporated in Amendment to Power Purchase Agreement PPA.
Penyelesaian proyek peningkatan daya angkut KA akan membuat Perseroan menjadi salah satu pemasok batubara terbesar di Indonesia. Increased railway loading capacity will turn the Company into one o the largest coal suppliers in Indonesia.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 71
PLTU, Tanjung Enim
Bulan Agustus 2010 telah dicapai kesepakatan harga jual-beli listrik baru yang akan dituangkan dalam Amandemen PPA antara Perseroan dengan PLN. Tari baru tersebut sampai sekarang masih menunggu persetujuan Menteri ESDM.
In August 2010, new electricity tari was agreed and would be included in the Amendment to PPA between the Company and PLN. EMR Minister approval or the new tari is still pending.
Drat PPA telah dibahas dan disiapkan. Amandemen PPA akan ditandatangani setelah ada persetujuan Menteri ESDM mengenai Tari Jual Beli Listrik yang baru. Diharapkan persetujuan Menteri ESDM segera diperoleh, sehingga Amandemen PPA dapat ditandatangani di tahun 2011.
Drat amended PPA has been discussed and drawn up and will be signed soon ater EMR Minister approves the new electricity tari. The ministerial approval is expected any time soon and PPA Amendment can be signed in 2011.
Selain perkembangan menyangkut PPA tersebut, proyek ini mencatat perkembangan lain dengan telah ditanda tanganinya Amandemen Kontrak EPC PLTU pada tanggal 3 Desember 2010. Perkembangan lainnya, lahan untuk pembangunan PLTU ini telah 100% dibebaskan dan disertikasi atas nama BPI, sedang lahan untuk transmisi telah 88% dibebaskan.
An Amendment to EPC contract or this project was signed on 3 December 2010. Land or this TPP was 100% acquired and certicated in the name o BPI, while transmission land was 88% cleared.
Total kebutuhan batubara kalori rendah yang akan dipasok PTBA untuk keperluan proyek ini adalah sekitar 1 juta ton per tahun.
Total low-calorie coal to be supplied by PTBA or this project is estimated at 1 million tons per annum.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
72 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
Proyek yang belum Mendapat Persetujuan RUPS. PLTU Mulut Tambang Banko Tengah dengan kapasitas 4x600 MW di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Sumatera dan Jawa. Pengaliran listrik dari areal proyek ke Pulau Jawa rencananya akan dilakukan melalui jaluran transmisi listrik Sumatera-Jawa, sebagian akan melalui kabel bawah laut. Proyek PLTU ini belum mendapatkan persetujuan RUPS PTBA.
•
Projects Yet to be Approved by GMS Mine Mouth TPP Banko Tengah o 4x600 MW in Muara Enim Regency, South Sumatera was designed to meet electricity demand in Sumatera and Java areas. Electricity distribution rom the project site to Java Island is to be carried out through electric transmission line Sumatera-Java, partly through undersea cables. This TPP project has not been approved by PTBA GMS.
Pada proyek ini Perseroan menggandeng mitra strategis dari Cina China Huadian Corporation dan beberapa mitra nasional PLN, PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim, melalui perjanjian usaha patungan pembangunan, operasi dan pemeliharaan PLTU yang ditandatangani pada 2006. Proposal penawaran penjualan listrik dari PLTU ini telah diajukan kepada PLN pada 2007.
In this project the Company works with a strategic partner rom China China Huadian Corporation and a ew national partners PLN, PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk and Regental Administration o Muara Enim, under a joint venture agreement to build, operate and maintain TPP signed in 2006. For selling electricity rom this TPP a proposal was submitted to PLN in 2007.
Perseroan kemudian menindak-lanjuti langkah ini dengan melaksanakan tahapan persiapan pembebasan lahan, mempersiapkan wilayah khusus Kuasa Pertambangan untuk pasokan batubara ke PLTU, dengan perkiraan kebutuhan sebesar 10 – 12 juta ton per tahun. Perseroan bersama-sama mitra strategis juga melakukan serangkaian proses negosiasi tari listrik Purchase Power Agreement / PPA dengan pihak PLN dan pembahasan skema pembiayaan proyek dengan potential lenders maupun potential insurer yang masih berlangsung hingga akhir 2009.
As a ollow-up the Company began preparing or land clearance, preparing Mining Concession area or supplying coal to TPP at an estimated volume o 10 – 12 million tons per year. Together with its strategic partners the Company made a series o negotiations or electricity tari Purchase Power Agreement / PPA with PLN and discussed the project payment scheme with potential lenders and potential insurers continuing towards the end o 2009.
Pada tahun 2010, PLN masih perlu memprioritaskan pelaksanaan program-program pemenuhan tambahan pasokan listrik bagi sistem interkoneksi Sumatera sendiri, sehingga terjadi penundaan negosiasi PLTU Banko Tengah yang produksi listriknya sebagian besar dipasok ke Pulau Jawa. Berdasarkan RUPTL PLN 2010-2019, Perseroan memperkirakan proyek yang menghubungkan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera-Jawa ini harus selesai pada tahun 2016.
In 2010, PLN was still concentrating on increasing electricity supply to Sumatera inter-connection system, so negotiation on Banko Tengah TPP, which supplied most o its electricity to Java, was suspended. Based on PLN 2010-2019 program, the Company estimates that the Sumatera-Java electricity inter-connection has to be nalized in 2016.
Proyek yang tidak memerlukan Persetujuan RUPS. PLTU Mulut Tambang Tanjung Enim kapasitas 3x10 MW di Tanjung Enim. Pembangunan PLTU ini ditujukan untuk pemakaian sendiri di Unit Pertambangan Tanjung Enim UPT. Pada bulan Maret 2009 Perseroan menandatangani perjanjian kontrak EPC PLTU dengan Konsorsium China Overseas
•
Projects not Requiring GMS Approval Tanjung Enim Mine Mouth 3x10MW TPP This TPP is constructed with the purpose o meeting the needs o Tanjung Enim Mining Unit. In March 2009 the Company entered into a TPP EPC contract with a consortium China Overseas Engineering Holding Limited – Zheajiang Xizi United Engineering Co Ltd
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 73
Penyelesaian seluruh proyek PLTU akan menjamin pemasaran 14 juta ton/tahun batubara kalori rendah dari areal sekitar Tanjung Enim dan Peranap. The completion o all TPP projects will secure annual sales o 14 million tons low-calorie coal rom Tanjung Enim and Peranap areas.
Engineering Holding Limited – Zheajiang Xizi United Engineering Co Ltd – Jiangxi Jiusheng International Electro-Mechanical Equipment Co.Ltd di Huangzhou, China. Selain itu diputuskan Black and Veatch International sebagai Konsultan Supervisi Pekerjaan EPC.
– Jiangxi Jiusheng International Electro-Mechanical Equipment Co.Ltd in Huangzhou, China. Black and Veatch International was assigned as Consultant or supervising the EPC work.
Hingga akhir 2010, kemajuan pembangunan PLTU Tanjung Enim telah mencapai + 85,65%. Adapun rincian pekerjaan yang telah dilaksanakan mencakup: detail desain, pondasi peralatan utama, shipment peralatan utama, chimney, konstruksi dan erection i boiler dan ESP No.#3. Sedangkan pekerjaan yang sedang berlangsung antara lain mencakup : penyelesaian pekerjaan Cooling Tower, Dry Coal Shed, DM Water, pondasi lainnya, konstruksi dan erection boiler dan ESP No.#2 dan Main Power House MPH dan pengawasan kegiatan EPC Kontraktor.
Until end o 2010, the construction was +85.65% was completed. Breakdown o work accomplished included detailed design, major equipment base, major equipment shipment, chimney, construction ad erection o boiler and ESP No. 3. Work in progress included cooling tower, dry coal shed, DM water, other oundation work, construction and erection o boiler and ESP No. 2 and main power house MPH as well as overseeing EPC contractor work.
Penyelesaian proyek ini akan sangat mendukung program esiensi kegiatan penambangan batubara melalui pengalihan pemakaian energi berbasis BBM, yang harga produknya di luar kontrol Perseroan, menjadi berbasis listrik. PLTU ini menggunakan bahan bakar batubara limbah yang selama ini belum termana’atkan.
When completed this project will support coal mining eciency program by shiting uel-based to electricitybased energy consumption as uel price is beyond the Company’s control. This TPP is ueled by waste coal which has never been utilized.
PLTU Paket untuk Pelabuhan Tarahan. Pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 8 MW ini juga ditujukan untuk keperluan sendiri, terutama mendukung kebutuhan operasional Perseroan di pelabuhan Tarahan. Setelah pada 2008 menunjuk Konsultan Teknis dan mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris pada Agustus 2009, Perseroan telah menindak lanjuti rencana ini dengan melakukan proses tender kontraktor EPC.
Packet TPP or Tarahan Port This 2x8MW TPP is also designed to meet the Company’s own needs, particularly to support the Company’s operations in Tarahan port. Ater appointing Technical Consultant in 2008 and obtaining the Commissioners’ approval in August 2009, the Company invited tenders or EPC contractor.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
74 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
Hingga akhir 2010, Kontraktor EPC Pembangunan PLTU Pelabuhan Tarahan telah ditunjuk dan dilanjutkan dengan proses CDA Contract Discussion Agreement dan pembahasan kontrak. Sedangkan Konsultan Pengawas Supervisi telah dilakukan pelelangan dan sedang dalam proses penunjukan pemenang.
At the end o 2010, an EPC contractor was appointed and Contract Discussion Agreement CDA was discussed. A bid or Contractor Overseer was opened and the winner had yet to be decided.
PLTU Mulut Tambang Peranap kapasitas 2x10 MW di Kabupaten Indragiri Hulu Riau Gagasan pembangunan proyek ini telah dimulai seja k 2008 dengan pelaksanaan studi pembangunan PLTU dan studi pengembangan tambang wilayah Kuasa Pertambangan Peranap. Melalui pembangunan PLTU berkapasitas 2x10 MW ini, diharapkan Perseroan dapat memanaatkan batubara kalori rendah untuk mewujudkan komitmen pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat setempat. Pembangunan PLTU akan dilakukan secara paralel dengan pengembangan tambang Peranap
Peranap Mine Mouth 2x10MW TPP in Indragiri Hulu Riau The idea o building this project started in 2008 ater conducting studies in TPP construction and mine development in Peranap Mining Concession area. The construction o TPP o this capacity should enable the Company to make use o low-calorie coal to meet the electricity needs o local community. Construction will be parallel to the development o Peranap mine.
Sampai akhir 2009, Perseroan masih dalam proses pembahasan jual beli listrik dengan Pemerintah Daerah Tk II Kabupaten Indragiri Hulu.
Until end o 2009, the Company was still negotiating electricity selling tari with the Local Administration o Indragiri Hulu Regency.
Hingga akhir 2010, Proses Pelelangan Kontraktor EPC Pembangunan PLTU Peranap mengalami batal tender karena tidak memenuhi syarat jumlah peserta yang hanya diikuti oleh 2 peserta. Proses pembahasan jual beli listrik baik dengan PLN WRKR maupun dengan Pemerintah Daerah Tk II Kabupaten Indragiri Hulu yang diwakili oleh Perusda Inhu juga masih berlangsung.
At the end o 2010, the tender or EPC Contractor o Peranap TPP Construction ailed as the number o participants only two was below requirement. Negotiation on electricity selling price with PLN and Indragiri Hulu Regental Administration, represented by Indragiri Hulu Regental Company, was still in progress.
PENGEMBANGAN COAL BED METHANE (CBM)
DEVELOPMENT OF COAL BED METHANE (CBM)
Selain berbagai upaya peningkatan produksi dan esiensi proses penambangan, Perseroan juga melakukan pengembangan usaha yang bertujuan untuk memperkuat ondasi bisnis perusahaan. Strategi yang diterapkan adalah dengan melakukan diversikasi usaha guna meningkatkan nilai tambah.
Besides various eorts to boost production and improve mining eiciency, the Company also made business expansion to strengthen its oundation. The strategy adopted was business diversication to improve added value.
Salah satu alternati diversikasi usaha dalam memanaatkan sumber daya Perseroan yang berlimpah adalah pengembangan Coal Bed Methane CBM di wilayah Tanjung Enim, bekerjasama dengan PT Pertamina Hulu Energi melalui PT PHE Metra Enim dan Arrow Energy Indonesia melalui Arrow Energy Tanjung Enim PTE Ltd, dengan struktur kepemilikan PTBA, 27,5 % melalui anak perusahaan Perseroan, PT Bukit Asam Metana Enim, PT PHE Metra Enim, 27,5% dan Arrow Energy Tanjung Enim PTE Ltd 45%.
One alternative o business diversication in taking advantage o the abundant reserves was developing Coal Bed Methane CBM in Tanjung Enim, in collaboration with PT Pertamina Hulu Energi through PT PHE Metra Enim and Arrow Energy Indonesia through Arrow Energy Tanjung Enim Pte Ltd. Ownership composition is PTBA 27.5 % through subsidiary, PT Bukit Asam Metana Enim, PT PHE Metra Enim 27.5% and Arrow Energy Tanjung Enim Pte Ltd 45%.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 75
Mulai Juli 2008 tahap eksplorasi telah dilaksanakan melalui penentuan lokasi bor bagi pengambilan sample gas CBM Tanjung Enim. Indikasi awal dari proses eksplorasi tersebut menunjukkan kandungan CBM antara 0,8-2,6 trilliun cubic eet TCF. Dengan perkiraan produksi sebesar 50 juta kaki kubik gas per hari 50 MMSCF/day maka kandungan CBM di areal ini akan habis minimal dalam waktu 40 tahun.
In July 2008 exploration was commenced by designating drilling site to extract CBM gas sample in Tanjung Enim. The exploration indicated a CBM content o 0.8-2.6 trillion cubic eet TCF. At an estimated production o 50 million cubic eet o gas per day 50 MMSCF/day, CBM content in this area will be exhausted within minimum 40 years.
Penandatanganan PSC untuk proyek ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2009 antara para pihak dengan BPMigas dengan komposisi para pihak 45% dan BPMigas 55% dan berlaku selama 30 tahun. Work Program & Budget dan Rencana Penempatan Tenaga Kerja RPTK telah disetujui oleh BPMIGAS. Saat ini sedang dalam proses negosiasi Joint Operation Agreement antara para pihak. Upaya Kelolaan Lingkungan UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan UPL telah diperoleh dan sampai dengan akhir tahun 2010 telah memasuki tahapan persiapan pemboran ekplorasi di Wilayah Kerja Tanjung Enim.
The Production Sharing Contract PSC or this project was entered into on 4 August 2009 between the parties and BPMigas with a composition o the parties 45% and BPMigas 55%, valid or 30 years. Work Program & Budget and Manpower Placement Plan was approved by BPMIGAS. Currently negotiation or Joint Operation Agreement is under way among the parties. Environmental Management Action UKL and Environmental Monitoring Action UPL permits were obtained and at end 2010 preparation or exploration drilling in Tanjung Enim was in progress.
Perseroan optimis proyek ini akan dapat terealisir lebih cepat dari perkiraan awal, mengingat PTBA sudah memiliki data geologi batubara yang lengkap, PT Pertamina EP memiliki data bor dan seismik yang lengkap sementara Arrow Energy Tanjung Enim Pte Ltd sudah berpengalaman dalam pengembangan gas CBM di Australia.
The Company is optimistic that this project can be accomplished sooner than originally planned, considering PTBA has ull coal geology data, PT Pertamina EP has ull drilling and seismic data while Arrow Energy Tanjung Enim Pte Ltd is experienced in CBM gas development in Australia.
PENGEMBANGAN ANGKUTAN LAUT BATUBARA
DEVELOPMENT OF COAL SEA TRANSPORT
Dengan mempertimbangkan semakin meningkatnya permintaan batubara domestik maupun global, Perseroan kemudian melaksanakan studi kelayakan yang lebih komprehensi pengembangan angkutan laut batubara. Hasilnya menunjukkan bahwa pengembangan angkutan laut tersebut akan dapat menunjang kinerja Perseroan
To respond to the increasing coal demand in domestic and overseas market, the Company made a more comprehensive easibility study o coal sea transport development. The study showed that sea transport development would support the Company’s perormance as it could reduce dependence on
0,8 - 2,6
trillion cubic eet (TCF)
Kandungan CBM di Tanjung Enim berjumlah antara 0,8 – 2,6 trillion cubic eet (TCF) CBM content in Tanjung Enim is 0.8-2.6 trillion cubic eet (TCF)
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
76 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
karena mampu mengurangi ketergantungan angkutan pada perusahaan lain, meningkatkan posisi tawar dan mempermudah pendistribusian batubara.
other companies’ transport, improve bargaining position and acilitate coal distribution.
Bulan Juli 2009, Perseroan mendapatkan persetujuan Komisaris untuk mengembangkan angkutan laut batubara yang ditindak-lanjuti dengan langkah-langkah persiapan bagi pendirian anak perusahaan angkutan laut batubara dan penyusunan Rencana Strategis Pendirian anak perusahaan di tahun 2010.
In July 2009, the Company obtained the Commissioners’ approval to develop coal sea transport to be ollowed up by preparatory measures to establish subsidiary company in coal sea transport, and to write up the strategic plan in 2010.
Pelabuhan Tarahan
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 77
Apa itu CBM? •
What is CBM?
Coal Bed Methane (CBM) merupakan gas metana (CH4)
•
Coal Bed Methane (CBM) is methane gas (CH4) that
yang terbentuk secara alami bersama dengan sejumlah
is naturally ormed together with traces o other
kecil kandungan gas hidrokarbon dan non-hidrokarbon
hydrocarbon and non-hydrocarbon gases (85%-99%
lainnya (85-99% metana), yang terkandung di dalam
methane), ound in coal layer resulting rom chemical
lapisan batubara sebagai hasil dari proses kimia dan
and physical processes.
fsika. •
Dalam penambangan batubara di Indonesia, yang
•
In Indonesia’s mostly open pit coal mining, overburden
umumnya dilakukan secara open pit, pengupasan over
scraping wastes CBM content to the atmosphere to
burden yang dilakukan membuat kandungan CBM ini
become a destroyer o ozone layer.
terbuang ke atmosfr dengan percuma dan menjadi salah satu unsur gas perusak lapisan ozon. •
Pada proses tambang dalam, seperti banyak dilakukan di China, saluran ventilasi yang kurang baik akan membuat gas ini ”terperangkap” pada areal penambangan dibawah tanah. Pada konsentrasi tertentu, gas ini akan terbakar,
•
dengan menimbulkan ledakan. Eksplorasi CBM dilakukan melalui teknik pemboran core hole & gas sampling dan proses Geologi & Geofsika.
•
CBMumumnyadiproduksimelaluilubang bor(exploitation hole), dimana air akan dipompa keluar dari lapisan batubara melalui proses pemompaan (dewatering), sehingga tekanan hidrostatik akan menurun, selanjutnya gas dapat keluar dari batubara melalui cleat dan rekahan untuk dialirkan ke permukaan.
•
Pemanaatan gas CBM umumnya digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga gas, untuk gas perumahan serta sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea.
•
Di Indonesia pemanaatan CBM sebagai PLTU tenaga gas telah diaplikasikan di Kalimantan, daerah penambangan batubara Sangatta.
Manaat Bagi PTBA •
Memberikan nilai tambah bagi Perseroan berupa sumber pendapatan baru.
•
Meningkatkan keamanan proses penambangan apabila Perseroan merealisasikan rencana tambang dalam.
•
Berpartisipasi pada upaya penurunan emisi gas penyumbang kerusakan lapisan ozon.
•
Eksploitasi CBM tidak berdampak pada proses produksi batubara saat ini.
Cara Produksi CBM
•
In deep mining, as mostly done in China, poor ventilation shat will trap this gas in mining area below.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
78 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO
RISK DAN RISK MANAGEMENT
Perseroan mengoptimalkan peranan Manajemen Risiko untuk melakukan identikasi dan mitigasi atas berbagai risiko yang dihadapi dan berpotensi menghambat pencapaian target Perseroan. Hasil identikasi kemudian dimitigasi dan ditindak lanjuti dengan langkah-langkah antisipati terhadap berbagai perkembangan kondisi lingkungan usaha yang bisa berdampak negati.
The Company steps up the unction o Risk Management to identiy and mitigate various risks with potentials to constrain the Company rom reaching its target. Risks identied are then mitigated and ollowed-up with anticipatory measures to address detrimental business condition.
Proses Manajemen Risiko Perseroan merupakan suatu proses terstruktur, sistematis serta berulang untuk meningkatkan kinerja pengelolaan risiko perusahaan yang berkelanjutan continous improvement. Proses ini mengacu pada pedoman manajemen risiko AS/NZ 4360 seperti digambarkan pada bagan berikut.
Management Risk process in the Company is a structured, systematical and recurring process or continuous improvement o the Company’s perormance. This process is based on AS/NZ 4360 risk management guide as depicted in the ollowing chart.
MEMBUAT KONTEKS Establish the Context
I S A n o T i L t a l U t u S s N n O o C K & & n I o i S t A a c i K I n u N m U m M o O C K
IDENTIFIKASI RISIKO Identiy Risks
ANALISIS RISIKO Analyse Risks
EVALUASI RISIKO Evaluate Risks
MEMPERLAKUKAN RISIKO Treat Risks
t o n k i e s i m s R s n e a i s s a l A i n k s e i P R
N A I J A K G w N e i v E e P R & & r N o i A t U n o A M T N A M E P
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 79
Proses Pembubutan di Area Workshop
Sosialisasi dan implementasi aturan “Pedoman Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi”, yang mengacu pada standard terakreditasi AS/NZ 4360 untuk meningkatkan pengelolaan risiko perusahaan secara berkelanjutan. Socialization and implementation o “Integrated Corporate Risk Management Guide” under accredited AS/NZ 4360 standard to improve the Company’s ongoing risk management.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
80 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Selama tahun 2010, okus kerja sistem manajemen risiko adalah semakin meningkatkan intensitas dan kualitas pengelolaan risiko untuk menjamin peningkatan kinerja Perseroan. Strategi umum yang diterapkan dalam pengelolaan risiko ini adalah:
In 2010, the work o risk management system was ocused on intensiying the perormance and improving the quality o risk management to support the Company in its perormance. General strategy adopted in risk management includes:
•
Mengintegrasikan seluruh proses bisnis ke dalam proses manajemen risiko.
•
•
Intensikasi risk awareness process pada seluruh komponen Perseroan.
•
•
Pembaruan Risk Register secara konsisten melalui pemantauan risiko secara terus menerus
•
Peningkatan kompetensi dan pengetahuan personil yang bertanggngung jawab dalam pengelolaan Risk Management baik melalui seminar maupun pelatihan
• •
•
Pengembangan Business Continuity Management yang didukung oleh Business Continuity Plan
•
Berdasarkan hasil identikasi risiko yang dilakukan secara berkesinambungan sejak 2006, Perseroan telah merumuskan datar 37 risiko yang harus dipantau secara rutin dan berkesinambungan untuk kemudian dilakukan langkah mitigasinya, yakni:
RISIKO PERSAINGAN
RISIKO MUTU Quality
9
2
RISIKO ANGKUTAN KA Railway
10
RISIKO SDM Manpower
3
RISIKO HUKUM Legal issue
4
Integrating the whole business process into risk management process. Intensiying risk awareness process in all components o the Company. Consistently updating Risk Register by continuous risk monitoring. Upgrading the competence and knowledge o personnel responsible or Risk Management through seminars and training classes. Developing Business Continuity Management backed by Business Continuity Plan.
Based on the result o continued risk identication process since 2006, the Company has compiled a list comprising 37 risks that should be routinely monitored to be ollowed by mitigating steps as ollows.
17
RISIKO EKSPLORASI Exploration
25
RISIKO KOMODITAS Commodity
33
RISIKO DEMURRAGE Demurrage
18
RISIKO INVESTASI Investment
26
RISIKO TRANSAKSI STRATEGIS Strategic transaction
34
RISIKO PROYEK Project
11
RISIKO BBM Fuel
19
RISIKO NILAI TUKAR Exchange rate
27
RISIKO PENGADAAN Procurement
35
RISIKO ASET Asset
12
RISIKO ALAT Equipment
20
28
RISIKO SOSIAL Social issue
36
RISIKO LAHAN Land
13
RISIKO CHF CHF
21
RISIKO KREDIT KBL Loan/credit
37
RISIKO POMPA Pump
14
RISIKO SAFETY Saety
22
7
RISIKO KONTRAKTOR Contractor
15
RISIKO LINGKUNGAN Environment
8
RISIKO SI SI
16
RISIKO ANGKUTAN TONGKANG Barge transportation
1
5
6
Competition
RISIKO KENAIKAN BIAYA OPERASI Operating cost RISIKO DOKUMEN Document
29
RISIKO PAJAK Tax
30
23
RISIKO HUBUNGAN INVESTOR Investor relations
31
RISIKO KOLEKTIBILITAS Receivables turnover
24
RISIKO TDL Quality Risk
32
RISIKO FLUKTUASI Cash movement
RISIKO STAKEHOLDER
Stakeholders
RISIKO PASAR Market
RISIKO STRIPPING RATIO
Stripping ratio FRAUD & CORRUPTION
Fraud and corruption
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 81
Secara garis besar tiga puluh tujuh risiko tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: •
•
•
•
•
Risiko Eksternalitas, yaitu risiko yang diakibatkan oleh aktor-aktor eksternal. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko hukum, risiko hubungan investor, risiko lingkungan, risiko stakeholder, risiko sosial dan risiko dokumen. Risiko Operasional, yaitu risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain risiko mutu produksi, risiko SDM, risiko pompa, risiko kontraktor dan risiko raud and corruption. Risiko Pasar, yaitu risiko terjadinya kerugian akibat pergerakan variabel pasar produk Perseroan. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko pasar, risiko nilai tukar dan risiko harga komoditas. Risiko Keuangan, yaitu risiko yang ditimbulkan oleh fuktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan, yang diakibatkan karena gejolak beberapa variabel makro. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko pajak, risiko kolektibilitas piutang, risiko fuktuasi kas dan risiko kredit. Risiko Strategis, yaitu risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat, serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko proyek, risiko transaksi strategis dan risiko investasi.
The 37 risks are classied into ve groups:
•
•
•
•
•
External Risks, caused by external actors. Included in this category are legal, investor relations, environment, stakeholder, social and document risks.
Operational Risks, caused by inadequacy or dysunction o internal process, human error and system ailure. This category includes the risks o product quality, manpower, pump, contractor and raud & corruption.
Market Risks, caused by market variable movement o the Company’s product. Included in this category are market, exchange rate and commodity price risks.
Financial Risks , caused by luctuations o the Company’s nancial target or monetary measures due to macro variable changes. This category includes tax, receivables turnover, cash movement and credit risks.
Strategic Risks, caused by unsound strategy and business decision making. Included in this category are project, strategic transaction and investment risks.
Perseroan kemudian membagi lagi risiko tersebut kedalam beberapa kategori sebagai acuan dalam pengendalian risiko, sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya. Kategori tersebut adalah: Berisiko Sangat Tinggi Extreme Risk, Berisiko Tinggi High Risk, Berisiko Sedang Medium Risk dan Berisiko Rendah Low Risk.
The Company spreads the risks into several categories as guidance in risk management according to the eect they impose. These categories are Extreme Risk, High Risk, Medium Risk and Low Risk.
Dari 37 jenis risiko tersebut ada beberapa risiko yang sangat diperhatikan karena level risikonya yang tinggi high dan sangat tinggi extreme yaitu: Risiko Hukum , Risiko Kecelakaan Fatal, Risiko Komoditas , Risiko Kontraktor, Risiko Lahan, Risiko Pasar, Risiko Sistem Inormasi, Risiko Mutu, Risiko Pengadaan, Risiko Investasi, Risiko Fluktuasi Kas, Risiko Nilai Tukar, Risiko Project dan Risiko CHF.
Some o the 37 risks are high and extreme risks that need to be closely watched. They are legal, atal accident, commodity, contractor, land, market, inormation system, quality, procurement, investment, cash movement, exchange rate, project and CHF risks.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
82 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pada tahun 2010, selain mulai mengidentikasi dan menyus un langkah-langkah mitigasi risiko raud and corruption, Perseroan menindak lanjuti hasil mitigasi atas jenis risiko tinggi yang diidentikasi. Risiko yang telah ditindak lanjuti adalah risiko hukum, terkait pemberlakuan Peraturan Pelaksanaan dari UU no 4 tentang Minerba tahun 2009, yakni perubahan KP menjadi IUP. Perseroan telah menyelesaikan masalah perizinan ini, dan merubah izin pengelolaan wilayah konsesinya menjadi IUP.
Operational Management Report
In 2010, besides identiying raud and corruption risks and devising mitigation measures, the Company took care o the high risks identied. The risk mitigated was legal risk associated with the implementation o Mineral and Coal Law No. 4/2009, on the subject o conversion rom MC to MBL. The Company nalized this permit issue and converted its concession to MBL Mining Business Licence.
Identikasi dan mitigasi kelompok risiko kategori extreme risk dan high risk sebagai prioritas penanganan dan penanggulangan risiko. Identication and mitigation o extreme and high risks are the priority o risk management.
Perseroan juga terus melaksanakan sosialisasi dan menerapkan aturan “Pedoman Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi”, yang mengacu pada standard As/NZS 4360:2004 keseluruh unit ungsional terkait. Pedoman tersebut mencakup inormasi mengenai mekanisme pengukuran, pemetaan, penanggulangan dan pelaporan risiko.
The “Integrated Corporate Risk Management Guide” under AS/NZ 4360:2004 standard was disseminated to all unctional units or implementation. The Guide contains inormation on the mechanism o measuring, mapping, handling and reporting risks.
Melalui penerapan atas pedoman pengenalan dan langkah mitigasi risiko tersebut, diharapkan seluruh satuan kerja dapat memahami pengelolaan risiko yang ada di unit-unit kerja serta menganggapnya sebagai early warning system dalam meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya terhadap jalannya usaha Perseroan.
By using the guide to take risk mitigation measures, all work units are expected to understand the risk management as an early warning system to minimize risks and their eect on the overall perormance.
Sepenjang tahun 2010 Perseroan telah melakukan pengkajian dan melakukan mitigasi atas seluruh risiko-risiko yang akan atau kemungkinan besar memberi dampak negati terhadap operasional. Mitigasi atas risiko langsung dilakukan terhadap risiko-risiko yang tergolong extreme dan high risk, sehingga terjadi perubahan status dari risiko-risiko dimaksud.
During 2010, the Company evaluated and mitigated all risks with detrimental potentials. Extreme and high risks were mitigated, and their risk level was lowered.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 83
Perubahan dan mitigasi atas beberapa risiko dimaksud, termasuk upaya mitigasi yang dilakukan, disajikan dalam tabel berikut. JENIS RISIKO TYPE OF RISK Risiko Kontraktor Contractor
Risiko kenaikan biaya operasi
DAMPAK IMPACT
Risiko stripping rasio Stripping ratio
Commodity
Mutu produk menurun /berkurang
• Routine perormance evaluation • Equipment control • Eective supervision
Prot margin turun
• Monitoring biaya • Pelaksanaan program esiensi
Membaik, dari risiko tinggi menjadi risiko menengah
• Cost control • Eciency drive
Improved rom high to medium risk
Meningkatnya stripping rasio
• Penagihan piutang secara intensi • Implementasi sangsi denda dalam kontrak
Membaik, dari risiko tinggi menjadi risiko menengah
Lower cash position, lower loan repayment
• Intensive collection o receivables • Imposing penalty sanction
Improved rom high to medium risk
Meningkatnya biaya produksi per ton
• Sinkronisasi produksi batubara dengan kap angkut. • Penggalian sesuai sekuen penambangan. • Penjualan berbasis product driven
Meningkat, dari risiko rendah menjadi risiko menengah
Lower prot margin
Rendahnya harga jual batubara perseroan Low coal selling price
Risiko Angkutan Tongkang Barge transportation
STATUS RISIKO RISK LEVEL
• Penilaian kinerja rutin • Pemeriksaan peralatan • Pengawasan dengan eekti
Higher stripping ratio, higher production cost per ton
Risiko komoditas
LANGKAH MITIGASI MITIGATION MEASURES
Mutu produk menurun /berkurang
Higher operating costs Risiko kolektibilitas Receivables turnover
The ollowing table describes the mitigation measures and risk level changes.
• Sinkronisasi produksi batubara dengan kap angkut. • Penggalian sesuai sekuen penambangan. • Penjualan berbasis product driven
• Pencantuman harga jual internasional pada kontrak. • Harga jual ekspor sesuai index harga internasional. • Seleksi ketat calon pembeli • Pencantuman harga jual internasional pada kontrak. • Harga jual ekspor sesuai index harga internasional. • Seleksi ketat calon pembeli
Biaya angkut tongkang meningkat, keterlambatan pengiriman, penurunan reputasi
• Kerjasama erat dengan pelabuhan tujuan agar angkutan tongkang dapat sandar tepat waktu. • Penetapan kontrak penjualan dan pengiriman disesuaikan dengan kemampuan sandar dan bongkar muat jetty pihak penerima.
Higher barge charges, late delivery, low reputation
• Close cooperation with port o destination so barge can moor on time • Sales and delivery term in contract to suit mooring and unloading capacity o receiving jetty
Membaik, dari risiko tinggi menjadi risiko menengah Improved rom high to medium risk
Worsened rom low to medium risk
Risiko berhasil diturunkan kembali dari jenis risiko ekstrem, menjadi risiko menengah Improved rom extreme to medium risk
Risiko masih berada pada level medium, dari sebelumnya berada pada level rendah Worsened rom low to medium risk
84 PT Bukit Asam Asam Tbk. Tbk Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2010
Unit Pemadam Kebakaran PT Bukit Asam
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui pelatihan setiap unit kerja agar sadar risiko kecelakaan kerja dan penyediaan peralatan keselamatan kerja yang memadai sebagai wujud pertanggung-jawaban Perseroan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Creating a sae and healthy working environment, training each work unit to be occupational risk conscious and providing adequate work saety appliances are the Company’s responsibility to the surrounding environment and community.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 85
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
WORK SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENTAL CONSERVATION
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
WORK SAFETY AND HEALTH
Perseroan telah menetapkan kebijakan mendasar mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yakni “Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tanggung jawab semua pihak, oleh sebab itu Perseroan bersama pihak terkait bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cidera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku”.
The Company sets a basic work saety and health WSH rule: “Work saety and health are the responsibility o all people. The Company and related parties are determined to create a healthy, injury-ree working environment and operates by nomal operating standards”
Untuk mendapatkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang maksimum, Perseroan sejak 2007 menerapkan perluasan Standar Manajemen K3 SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan pada tahun 2008 juga menerapkan sistem standar K3 dari OHSAS 18001:2007. Sejak Juli 2010, Perseroan telah mengintegrasikan semua sistem operasional ini kedalam Bukit Asam Management System BAMS.
In a bid to meet maximum work saety and health standard, in 2007 the Company implemented Work Saety and Health Management Standard laid down by the Department o Manpower and Transmigration, and in 2008 adopted WSH standard OHSAS 18001:2007. In July 2010, the Company integrated all operating systems into Bukit Asam Management System BAMS.
Pemberlakuan ketentuan tersebut kemudian diikuti dengan pelaksanaan contractory saety management system CSMS yang ditujukan untuk mengetahui kinerja satuan kerja di lingkungan Perseroan dan mitra kerja atau kontraktor pihak ke tiga, dalam menerapkan SMK3.
The implementation o such standard was ollowed by the adoption o Contractory Saety Management System CSMS designed to monitor the perormance o the Company’s work units and its working partners or third party contractors in implementing WSH Management Standard.
Sesuai dengan standar penerapan K3 yang disyaratkan, Perseroan secara rutin melaksanakan pertemuan saety committee baik dengan unit-unit kerja terkait maupun dengan mitra kerja/kontraktor penambangan. Pertemuan rutin bertujuan mengingatkan semua pihak agar tetap melaksanakan segala ketentuan yang berkaitan dengan K3.
According to the required implementation o WSH standard, the Company has routinely held saety committee meetings with work units and working partners or mining contractors. Routine meetings are meant to remind all parties to adhere to all WSH regulations.
Di tahun 2010, untuk menjamin kualitas pelaksanaan K3 diwilayah operasionalnya, Perseroan melaksanakan 3 langkah strategis terkait dengan K3, yakni:
In 2010, to guarantee the quality o WSH practice in its operating areas, the Company took three strategic steps in relation to WSH:
•
Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia berbasis K3; dengan standarisasi atau sertikasi pegawai tambang, dengan tujuan memotivasi pegawai dalam semua jenjang manajerial dimulai dari lini manajemen untuk menumbuhkan perhatian dan perilaku yang mendahulukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil yang dicapai sebanyak 264 orang telah tersertikasi, terdiri dari:
•
WSH-based human resource development or mining employee certication aimed at motivating employees o all managerial levels rom line management, to encourage awareness o WSH aspect. The outcome o the program was 264 people were certicated, as ollows:
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
86 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
JENIS SERTIFIKASI
2009
2010
TOTAL
Pengawas Operasional Utama
5
1
6
Pengawas Operasional Madya
33
33
66
Pengawas Operasional Pertama
68
74
14 2
Ahli K3 Umum
1
1
2
General WSH Expert
Manajemen Perawatan Tambang
0
4
4
Mine Maintenance Management
Perencanaan Tambang Terbuka
0
2
2
Open Mine Planning
Operasi Penambangan
0
2
2
Mining Operation
Inspeksi K3
0
2
2
WSH Inspection
Operator Pesawat Angkat Angkut
19
14
33
Loader Operator
Juru ledak kls II
0
4
4
Explosives Expert Class II
Proteksi Radiasi
0
1
1
Radiation Protection
CERTIFICATION
Chie Operations Supervisor Middle Operations Supervisor First Operations Supervisor
•
Peningkatan Kelaikan Peralatan Produksi dan Penunjang tambang, dengan standarisasi atau sertikasi peralatan/unit, dengan tujuan peralatan/unit dijamin aman dipergunakan sesuai kaidah keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil yang dicapai sebanyak 28 unit telah tersertikasi; terdiri dari pesawat angkat angkut 21 unit, bejana tekan 4 unit, instalasi listrik 3 unit; dan sebanyak ± 956 unit Dump truck & alat berat telah diberi tanda ijin operasi oleh KTT.
•
Improving worthiness o production equipment and mine auxiliaries or equipment certication to guarantee that equipment are sae to use according to WSH standard. The result was 28 units were certicated 21 loaders, 4 pressure vessels, 3 electrical installations and +956 units dump truck and heavy equipment were labeled operating permit by KTT.
•
Memasukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam perencanaan prakualikasi calon kontraktor penambangan pada penerapan program Contractor Saety Management System CSMS dengan tujuan mengetahui kinerja kontraktor/mitra kerja pada perseroan dalam penerapan SMK3.
•
Inserting WSH aspect in pre-qualiication process o mining contractor candidates in implementing Contractor Saety Management System CSMS to discover partners’ perormance in observing WSH Management System.
Untuk memastikan bahwa semua pihak terkait benar-benar melaksanakan segala ketentuan terkait dengan SMK3, Pada tahun 2010 Perseroan juga melakukan audit eksternal Surveilance OHSAS 18001:2007 di Unit Pertambangan Tanjung Enim dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh Badan Sertikasi independent TUV NORD Indonesia. Selain itu melakukan Audit Eksternal Sertikasi SMK3 berbasis Permenaker 05/Men/1996 di Unit Pertambangan Tanjung Enim dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh Badan Sertikasi independent PT. Sucondo. Dari kedua audit tersebut didapatkan hasil “tidak ada temuan Mayor”.
To ensure all parties concerned really observe WSH Management Standard, in 2010 the Company conducted external surveillance audit at Tanjung Enim Mining Unit in cooperation with an independent certication institution, TUV NORD Indonesia, according to OHSAS 180001:2007 certication. Another WSH Management Standard external audit based on Manpower Minister Regulation No. 05/ Men/1996 was conducted at Tanjung Enim Mining Unit by an independent certication institution, PT Sucondo. The ndings revealed that there were no major threats.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 87
Komitmen Perseroan dalam melaksanakan K3 ditunjukkan dengan keberhasilan audit pelaksanaan K3 berdasarkan sertikasi OHSAS 180001: 2007 dan berdasarkan Permenaker 05/Men/1996. Ut sed dapibus nibh. Curabitur neque risus, aucibus eget congue ac, porta non est. Nunc accumsan consequat urna vitae sagittis. Suspendisse vel elementum nisi. Maecenas congue, ante non molestie congue, massa.
Manajemen K3 yang secara konsisten diterapkan oleh Perseroan dan segenap insan perusahaan membuat tahun 2010 berhasil dilalui dengan hanya mencatat 1 kecelakaan yang termasuk kategori atal. Total kecelakaan tambang yang terjadi pada tahun 2010 berjumlah 22 orang, terdiri dari kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja / injury sebanyak 5 orang 1 orang kategori Fatal, 2 orang kategori kecelakaan berat & 2 orang kategori kecelakaan ringan dan kecelakaan yang tidak mengakibatkan kehilangan hari kerja / non injury sebanyak 17 orang.
WSH management that was consistently implemented by the Company and all personnel successully brought the year 2010 to an end with only one atal occupational hazard. Mining accidents that occurred in 2010 involved 22 persons, consisting o accidents resulting in lost workdays or causing injury to ve persons one atality, two serious injury and two minor injury and accidents that caused no lost workdays or no injury 17 persons.
Mengatasi terjadinya risiko Kecelakaan Kerja, Perseroan telah membentuk Tim Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran yang berada di bawah koordinasi Satuan Kerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan K3L Unit Pertambangan Tanjung Enim yang bertugas untuk mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran. Sekalipun pada dasarnya bertugas di lokasi tambang yang merupakan kegiatan internal perusahaan, Tim ini juga dimungkinkan bertugas di luar lokasi tambang Perseroan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan.
To control work accident risks, the Company orms Fire and Accident Control Team under the coordination o Work Saety & Health and Environment Work Force o Tanjung Enim Mining Unit, tasked to organize and control re and accident handling activities. Although mainly responsible or the Company’s internal purposes, this Team is also available to help people outside the mining compound as corporate social responsibility duty.
Sebagai wujud kepedulian terhadap komunitas sekitar, sepanjang tahun 2009, Tim Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran telah melakukan kegiatan antara lain :
As a refection o its concern or the local community, in 2010 the Fire and Accident Control Team provided assistance in the ollowing areas:
• • •
Evakuasi korban gempa bumi di Mentawai. Evakuasi korban gunung Merapi di Jogjakarta. Penanggulangan kebakaran pemukiman penduduk.
• • •
Evacuating earthquake victims in Mentawai. Evacuating victims o Mt. Merapi eruption in Jogjakarta. Controlling re in local residential areas.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
88 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Selain Keselamatan Kerja, Perseroan juga memperhatikan kesehatan para pegawai maupun keluarga mereka, seperti diamanatkan peraturan perundangan yang berlaku. Selain pemeriksaan berkala, untuk menjaga kesehatan para pegawai, Perseroan melakukan kegiatan peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan pengontrolan terhadap risiko terjangkitnya PAK, PAHK, serta penyakit serius lainnya.
In addition to work saety, the health o employees and their amily also gets the Company’s attention as ruled by the law. Periodic medical check-ups are provided and health consciousness is enhanced. The Company provides health-related education, training and counselling, as well as prevention and control o PAK, PAHK and other serious diseases.
Sesuai dengan peraturan UU no.1 th 1970, Perseraon melakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap karyawannya minimal 1 tahun sekali, di PTBA pengelolaan pemeriksaan kesehatan berkala karyawan dilakukan oleh RS. Bukit Asam. Selain itu RS. Bukit Asam juga melayani pemeriksaan kesehatan lainnya & pengobatan kepada karyawan & keluarga karyawan atas tanggungan perusahaan dan melayani pemeriksaan dan pengobatan masyarakat sekitar dengan biaya yang disubsidi oleh perusahaan.
In accordance with Law No. 1/1970, the Company provides yearly medical check-ups or employees conducted by Bukit Asam Hospital. The hospital also extends companypaid healthcare to employees and their amily, as well as subsidized medical care to the local community.
Atas usaha-usaha/ kinerja dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan maka pada tahun 2010, unit pertambangan Tanjung Enim menerima penghargaan :
For its eort in managing work saety and health, in 2010 the Company through Tanjung Enim Mining Unit was awarded with:
•
•
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan dengan Katagori “Pratama” yaitu perusahaan yang baik dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan perusahaan pertambangan yang mempunyai pegawai diatas 1.000 orang. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berbasis Permenaker 05/Men/1996 dengan predikat ”Bendera Emas” dengan pencapaian 91% dari pemenuhan 166 kriteria audit.
Uraian lebih lengkap Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ada pada Laporan Keberlanjutan PTBA 2010, dengan judul bab sama.
•
•
Pratama Award or Mining Work Saety and Health, signiying successul WSH management in a mining company employing more than 1,000 people. Golden Flag Award or WSH Management Standard implementation under Manpower Minister Regulation No. 05/Men/1996, ullling 91% o 166 audit criteria.
Further discussion on WSH is provided in PTBA 2010 Sustainability Report under the same title.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 89
2
1
1. Petugas Rescue PT Bukit Asam
3
2. Penanganan korban di Rumah Sakit Tanjung Enim
3. Fasilitas operasi mata katarak di Rumah Sakit Tanjung Enim
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
90 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL CONSERVATION
Perseroan menjalankan operasionalnya dengan kepatuhan penuh terhadap standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku secara universal. Perseroan menjalankan amanah peraturan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Lingkungan No.32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu setiap langkah operasional di lapangan senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan butir-butir sebagai mana tercantum dalam dokumen AMDAL, UKL dan UPL yang merupakan prasyarat sekaligus parameter yang disepakati bersama sebelum adanya kegiatan operasional.
The Company operates in ull compliance with the universally applied environmental management standards. The Company also observes the provisions o Law No. 32/2009 regarding environmental protection and management. Thereore, every step in the ield is taken with due respect to the provisions in AMDAL, UKL and UPL documents which are the pre-requisites and parameter established in the preoperating period.
Komitmen Perseroan terhadap perlindungan lingkungan, dituangkan dalam Kebijakan Lingkungan yakni: ”Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan senantiasa peduli terhadap lingkungan baik secara sik maupun sosial sehingga menjadi bagian integral dari lingkungan global dalam melakukan pencegahan, pemulihan, pelestarian dan perlindungan lingkungan, akti dalam penaatan peraturan perundangan lingkungan dan persyaratan lainnya, serta menerapkan sistem manajemen lingkungan secara konsisten, terpadu, terdokumentasikan, terpelihara dan selalu melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan untuk memperoleh hasil yang maksimal”.
The Company’s commitment to protect the environment is elaborated in its Environmental Policy: ”The Company takes care o the physical and social environment in which it operates by preventing, restoring, conserving and protecting the environment. The Company complies with environmental regulations and implements a consistent, integrated, documented, and continued environmental management system, and continuously improves its system to reach a maximum result.”
SERTIFIKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT CERTIFICATION
Perseroan menjalankan sistem terakreditasi ISO 14001:2004 untuk meningkatkan eektitas kegiatan pengelolaan lingkungan yang mencakup sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan dan kajian daur hidup pokok.
The Company adopts accredited ISO 14001:2004 system to ensure an eective environmental management covering management system, audit, perormance evaluation o the environment and study o basic living cycle.
Berdasarkan sistem tersebut Perseroan kemudian mendesain dan melaksanakan berbagai program terkait dengan lingkungan yang tebagi atas 2 program utama, yakni Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan. Keberhasilan pelaksanaan program-program tersebut diukur melalui pemenuhan terhadap serangkaian parameter Baku Mutu Lingkungan BML yang ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah setempat/pemerintah pusat atau standar akreditasi yang digunakan dan pengukurannya dilaksanakan oleh pihak-pihak independen yang kompeten.
Based on the system, the Company designed and executed various programs associated with environment, grouped into two major programs: Environmental Management and Environmental Monitoring. The success o these programs implementation is measured by meeting a series o Environment Quality Standard parameters adjusted to the central/local government regulations or accreditation standards applied. The measuring process was conducted by competent independent parties.
Perseroan telah menyelesaikan dokumen rencana penutupan tambang RPT dan rencana reklamasi lima tahunan Jamrek sebagai suatu dokumen utama pelaksanaan reklamasi yang kelak akan dijabarkan dalam rencana kegiatan
The Company has nalized mining closure plan and ve-year reclamation plan as the principal reclamation documents to be included in the Company’s annual work program. The preparation o this document is to comply with Energy and
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 91
Kawasan Hutan Jadi, Banko Barat
Misi Perseroan salah satunya memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan diwujudkan dengan penerapan Green Mining yang mencakup pelaksanaan program-program pengelolaan, pemantauan, pengembangan dan rehabilitasi lingkungan secara berkelanjutan. The Corporate Mission to contribute to public welare and environment conservation is realized through Green Mining practice by continuously managing, monitoring, developing and rehabilitating the surrounding environment.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
92 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Operational Management Report
tahunan. Penyelesaian penyusunan dokumen tersebut sebagai implementasi atas Permen no 18 tahun 2008 dan PP no 10 tahun 2010 dari ESDM. Gambaran umum program perlindungan lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan adalah sebagai berikut.
Mineral Resources EMR Minister Regulation No. 18/2008 and Government Regulation No. 10/2010. The environmental protection program launched by the Company includes:
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Perseroan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak kegiatan pertambangan bagi lingkungan dan masyarakat, sesuai dengan salah satu misi perusahaan, yakni “Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan”. Untuk mengukur eektivitas pengelolaan lingkungan, setiap tahun Perseroan menetapkan parameter indikator sasaran lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Indikator tersebut mengacu ketentuan Pemda setempat Pergub Sumsel no.17 dan no18 tahun 2005 mengenai pemenuhan baku mutu lingkungan untuk pemeriksaan beberapa indikator baku mutu lingkungan BML.
The Company consistently manages the environment to reduce the impact o mining activity to the community and environment which is line with the Company’s mission, that is ”To give the utmost contribution to community welare and environmental conservation”. To measure the eectiveness o environmental management, the Company sets a parameter o environment target indicators on a yearly basis in accordance with the law. The indicators are set based on South Sumatera Governor Regulation No. 17 and No. 18/2005 regarding environmental quality standard BML.
Setiap program pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang dijalankan kemudian dipantau dan dievaluasi dengan menggunakan parameter yang telah mempertimbangkan penilaian terhadap dampak utama yang muncul akibat kegiatan penambangan. Evaluasi terhadap indikator sasaran lingkungan tersebut kemudian dibahas secara rutin setiap tahun pada orum manajemen lingkungan, sesuai syarat ISO 14001: 2004, sebagai bagian upaya perbaikan terus menerus untuk mencapai tingkat kepatuhan yang maksimal, sehingga dampak lingkungan dari operasional kegiatan tambang dapat dikendalikan.
The implementation o every environmental management program is monitored and evaluated by using the parameter taking into account the major eects arising rom mining activitie s. In accordance with ISO 14001:2004 standards evaluation o the environment target indicators is discussed annually on a routine basis in environmental management orum. This is an eort to reach ull compliance with the requirements so as to control the environmental impact o mining operations.
Hasil pengukuran kualitas lingkungan pertambangan berada jauh dibawah ambang batas menunjukkan bukti komitmen Perseroan terhadap pengelolaan lingkungan. The Company’s mining environmental quality, which is ar below the acceptable threshold, is an evidence o its commitment to environmental management.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 93
Dalam rangka pengelolaan lingkungan tersebut Perseroan melakukan pengukuran dan pemantauan indikator utama pada areal lokasi kegiatan operasional di Tambang Air Laya, Muara Tiga Besar dan Banko Barat. Hasil pengukuran atas indikator cemaran utama pada tabel berikut menunjukkan, seluruh areal menunjukkan indikator berada dibawah BML yang dipersyaratkan.
The Company measured and monitored major indicators in Tanjung Air Laya, Muara Tiga Besar and Banko Barat mines. The ndings o measuring major pollutant indicators showed that all areas’ indicators were below BML.
Hasil pengukuran pemantauan lingkungan atas parameter indikator BML untuk tahun 2010 The ollowing is the result o environmental monitoring on BML indicator parameter in 2010 PARAMETER PARAMETER
NO. I
SATUAN UNITS
MAKS MAX LEVEL
AKTUAL ACTUAL
Menjamin Keluaran Air dari tambang memenuhi Baku Mutu Lingkungan BML sesuai Per Gub Sumsel No. 18 Th 2005. Ensuring released water rom the mines meets standards o environmental quality in compliance with the Governor o South Sumatra Regulation no.18 o 2005.
1
pH
-
6-9
6 - 8,7
2
Residu tersuspensi
mg/l
< 300
0,4 – 139
3
Besi Fe total
mg/l
<7
0,0001- 3,01
4
Mangan Mn total
mg/l
<4
0,001 - 3,59
II
Menjamin Kualitas Udara Ambien dan Emisi Udara di Area Tambang dan Sekitarnya memenuhi Baku Mutu Lingkungan BML sesuai Per Gub Sumsel No. 17 Th 2005. Ensuring the quality o air ambience & air emission within the area and its surrounding ullls standard o environment quality in compliance with the Governor o South Sumatra Regulation no.17 o 2005.
III
SO2
Ug
< 900
22 - 775
CO
Ug
< 30.000
217 -8.000
NO2
Ug
< 400
2,87 - 321
O3
Ug
< 235
0,31 - 94
Debu
Ug
< 230
22 – 178
Rencana Plan
Actual Actual
Rp 4.082/ton
Rp 4.100/ton
Pemenuhan Provisi Lingkungan Rp/ton Fulllment or Rp/tonnes environmental provision
Perseroan menjalankan program-program lingkungan diantaranya melalui: • • •
pengelolaan
Pemantauan luas lahan terubah Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang seusai peraturan yang berlaku. Pemeliharaan tanaman
The Company runs the ollowing environmental management programs: • • •
Monitoring converted land area Land clearance and reclamation o used mining sites Plants maintenance
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
94 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Incenerator, Pengolahan Limbah B3
• • • • • • • • •
Pengurasan lumpur di kolam pengendap Pembuatan kolam pengendap lumpur Pembibitan dan penanaman Pengelolaan tanah pucuk Penanggulangan air asam tambang AAT Penanggulangan erosi Penelitian dan pengembangan Penanganan limbah b3, Emisi dan Eulent Program kemitraan dan bina lingkungan
• • • • • • • • •
Draining mud out o sedimentation pool Making sedimentation pool Cultivating and planting seedlings Management o top soil Management o mine acid water Management o erosion Reserach and development Emissions, efuent and waste control Partnership and community development program
Perseroan menggunakan standar parameter yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 15 tanggal 15 Mei 2005 mengenai Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak STB untuk mengelola emisi, efuent dan limbah.
The management o emissions, eluent and waste is based on the standardized parameters as prescribed in the Governor o South Sumatera Regulation No. 15 o 15 May 2005 concerning Emissions rom Non-Moving Sources.
Pengelolaan kualitas udara dilakukan melalui diantaranya:
Air quality control is carried out in a number o ways which are: • Maintaining and spraying mine roads with water tanks. • Planting trees in buer zone locations and nal mining locations. • Regularly spraying dust using dust suppression system in stockpile locations and monitoring emissions rom gensets and incinerators.
• • •
Pemeliharaan dan penyiraman jalan tambang dengan truk tangki air. Penanaman pohon di lokasi buer zone dan lokasi yang nal tambang. Melakukan penyemprotan debu dust suppression system di lokasi stockpile secara reguler dan pemantauan emisi genset serta incenerator.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 95
Selain evaluasi emisi, Perseroan secara berkelanjutan mengelola limbah B3 secara hati-hati sesuai peraturan perundangan yang berlaku. The Company consistently evaluates and controls hazardous and toxic wastes in concert with the prevailing laws and regulations.
Selain emisi udara, Perseroan mengelola limbah umum dan limbah bahan berbahaya dan beracun.
The Company also controls regular general waste, hazardous and toxic waste In addition to air emissions.
Adapun langkah pengelolan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Waste control is carried out in the ollowing ways: •
•
•
Limbah umum, yang berasal dari area perumahan dan area penambangan Perseroan, dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir TPA di Desa Darmo. Untuk limbah yang bersiat organik, pengelolaannya melibatkan masyarakat sekitar, yakni dijadikan pupuk Bokashi yang kemudian dibeli oleh Perseroan untuk digunakan saat revegetasi lahan. Limbah B3, yang berasal dari unit kerja bengkel, antara lain seperti oli bekas, batere bekas dan lter oli bekas, pengelolaannya dilakukan sesuai PP No. 18 jo No.85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3. Selain melakukan daur ulang limbah B3 bekerjasama dengan mitra yang telah mempunyai izin KLH, Perseroan melakukan pembakaran limbah B3 dengan incenerator dan melaksanaan proses bioremediasi untuk material yang tercemar hydrokarbon.
•
General waste originating rom residential and mining areas is discharged into Desa Darmo dumping area. By involving local community, organic waste is processed by turning it into Bokashi ertilizer which is subsequently bought by the Company or land revegetation. Hazardous waste, originating rom work units workshops, such as used oil, used batteries and used oil lters, is processed in accordance with Government Regulation No. 18 jo No.85/1999 regarding management o hazardous waste. Waste management eorts carried out by the Company jointly with licensed partners include recycling hazardous waste, burning hazardous waste using incinerators and using bioremediation process or hydocarbon-contaminated materials.
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MONITORING
Perseroan melakukan pemantauan secara rutin terhadap kondisi lingkungan di sekitar area penambangan dengan tujuan meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi, sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lingkungan. Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, pencemaran tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area pertambangan.
The Company routinely monitors the environmental condition o the surrounding mining area to minimize environmental damage, and at the same time to mitigate risks to the environment. Environmental monitoring activities included monitoring water quality, air quality, soil quality, land pollution, erosion as well as wildlie and aquatic organisms living around the mining area.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
96 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan aktitas pemantauan rutin sebagai berikut:
JENIS PEMANTAUAN OBJECT OF MONITORING
Routine monitoring activities In 2010 included the ollowing:
JUMLAH TITIK PANTAU
FREKWENSI PEMANTAUAN DILAKUKAN PIHAK INDEPENDEN
MONITORING POINTS
MONITORING FREQUENCY BY INDEPENDENT PARTIES
1
Kualitas Air Water quality
38
Dua kali sebulan oleh Pihak 3 dan Lab PTBA, Untuk pH dan debit air dilakukan setiap hari * Twice a month by third party and PTBA Lab, Daily or pH water debit *
2
Kualitas Udara Ambient Ambient air quality
10
Sekali sebulan Once a month
3
Emisi Udara sumber tidak bergerak Air emissions non-moving sources
7
Setiap Triwulan Every quarter
4
Kebisingan Noise
10
Setiap Triwulan Every quarter
5
Kualitas Tanah Soil quality
9
Dua kali setahun Twice a year
6
Revegetasi Revegetation
10
Dua kali setahun Twice a year
7
Lingkungan kerja Working environment
19
Sekali sebulan* Once a month *
8
Tanah Pucuk Top soil
11
Sekali sebulan* Once a month *
9
Swa bakar Spontaneous combustion
10
Kontinyu* Continuous *
10
Erosi Erosion
9
Sekali sebulan* Once a month *
11
Ineksi Saluran Pernaasan Akhir ISPA Upper Respiratory Tract Inection
3
Dua kali setahun Twice a year
12
Satwa Liar Wildlie
10
Dua kali setahun Twice a year
13
Biota Air Water biota
7
Dua kali setahun Twice a year
14
Sosial, Ekonomi dan Budaya Social, Economy and Culture
10
Sekali setahun Once a year
*Dilakukan oleh PTBA Done by PTBA
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 97
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL RESEARCH AND DEVELOPMENT
Untuk menjaga lingkungan di areal kegiatannya, Perseroan melakukan sejumlah kajian dan penelitian yang sekaligus merupakan bagian proses evaluasi kondisi lingkungan area pertambangan dan sekitarnya, serta pengembangan potensi lingkungan di masa mendatang. Beberapa kegatan penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2010 dalah :
To preserve the surrounding environment, the Company conducted various studies and researches to evaluate the condition o mining area and its surrounding, and to develop environment potentials in the uture. Several research activities conducted in 2010 were:
• • • • • •
Implementasi & pengembangan Mikoriza untuk medukung revegetasi lahan bekas tambang. Melakukan konservasi tanaman lokal Melakukan revegetasi dengan tanaman sawit dan uji coba revegetasi secara direct. Kajian dan pemanaatan oli bekas untuk peledakan pencampuran ANFO. Melakukan pelatihan pengelolaan sampah terhadap masyarakat sekitar perusahaan Mengembangkan pembibitan dengan metode kultur jaringan
Selain melaksanakan langkah-langkah Perlindungan tersebut, Perseroan mengimplementasikan pola Green Mining dengan melakukan penanaman pohon-pohon di luar areal tambang dan penebaran ikan di badan sungai bersama masyarakat. Perseroan juga melakukan sosialisasi lingkungan melalui pelatihan lingkungan, spanduk, baliho, study banding bench marking, buku dan majalah lingkungan, poster, dan presentasi lingkungan. Sebagai wujud komitmen manajemen terhadap lingkungan dan pascatambang, sesuai standar akutansi keuangan PSAK 33, Perseroan menyusun dokumen provisi lingkungan.
• • • • • •
Implementation & development o Mikoriza to support revegetation o used mining areas. Conservation o local plants. Revegetation with oil palms and direct trial-and-run revegetation. Study and use o used oil or explosives ANFO compound. Training local community in waste management. Cultivating seedlings by tissue culture method.
The Company implemented Green Mining pattern by planting trees outside the mining area and releasing sh in the rivers together with the community members. To socialize with the local community the Company organized t raining programs, put up banners, posters and billboards, used bench marking, distributed books and magazines, and gave presentation on the subject o environment. As a refection o its commitment to environmental and post-mining management and in accordance with nancial accounting standards, the Company prepared an environmental commission document.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
98 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Perseroan mengimplementasikan pola Green Mining secara terpadu dalam kegiatan penambangan. The Company implemented Green Mining pattern in its mining operations.
Keseluruhan hasil pemantauan dan hasil evaluasi yang kemudian dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan menunjukan bahwa semua parameter lingkungan telah memenuhi BML.
The overall result o monitoring and evaluation perormed in accordance with established standards showed that all environmental parameters met Environment Quality Standard.
BIAYA DAN PENGHARGAAN UNTUK PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
COST AND COMMENDATION FOR ENVIRONMENTAL MANAGEMENT AND CONSERVATION
Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, Perseroan telah menyisihkan dana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang jumlahnya ditetapkan sebagai provisi atas tiap satuan berat batubara yang diproduksi. Seiring dengan peningkatan, produksi dan komitmen Perseroan terhadap kelestarian lingkungan, pada tahun 2010, jumlah provisi yang disisihkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp4.100/ton, atau total sejumlah Rp197 miliar. Jumlah dana tersebut meningkat 13,2% dari tahun lalu, yakni total sebesar Rp174 miliar.
In compliance with the law, the Company allocated unds or environmental management and conservation program at an amount to be based on the weight o coal produced. With increased production and the Company’s commitment to environmental conservation, in 2010 the unds allocated or this activity was increased 13.2% rom Rp174 billion in 2009 to Rp4,100/ton, or a total o Rp197 billion.
Jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp29,12 miliar. Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut meningkat 19,6% dari tahun lalu, yakni sebesar Rp24,2 miliar.
Total unds disbursed or environmental management and conservation in 2010 totalled Rp29.12 billion, or went up 19.6% rom Rp24.2 billion the preceding year.
Atas berbagai upaya-upaya perlindungan lingkungan tersebut Perseroan kemudian meraih beberapa penghargaan dalam pengelolaan lingkungan, yaitu:
For its continued eorts in environmental conservation the Company received several environmental management awards:
•
•
Peringkat Hijau untuk PROPER Pusat maupun Provinsi Sumsel Peringkat Aditama untuk kategori Enviro Award dari Kementrian ESDM
Uraian lebih lengkap mengenai Perlindungan Lingkungan ada pada Laporan Keberlanjutan PTBA 2010, dengan judul bab sama
•
•
Green PROPER Rating rom Environment Ministry and South Sumatera Governor Aditama Rating in Enviro Award rom EMR Ministry
Further elaboration on Environmental Conservation is provided in PTBA Sustainability Report 2010, under the same title
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 99
Perawatan tanaman buah di area pembibitan, Tanjung Enim
Pengembangan Tahura Tanjung Enim sebagai wujud komitmen Perseroan terhadap pelestarian lingkungan. Tanjung Enim Grand Forest Park (TAHURA) development refects the Company’s commitment to environmental conservation.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
100 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
LAPORAN PELAKSANAAN REKLAMASI DAN REHABILITASI
PROGRESS REPORT OF RECLAMATION AND REHABILITATION PROGRAM
Pembukaan lahan dan proses reklamasi areal tambang Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan butir-butir ketentuan pada UU No. 4 Tahun 2009 dan Permen No 18 tahun 2008 mengenai Reklamasi dan penutupan Tambang yang menegaskan bahwa: i. Pembukaan lahan dilakukan bertahap; ii. Ada proses pembentukan Slope & Back Slope; iii. Membuat saluran, check dam, Rip Rap; iv. Melakukan penanaman Cover Crop; v. Menggunakan Incenerator untuk limbah; vi Melaksanaan Bioremidiasi, pengapuran, wetland untuk limbah cair dan vii Mebuat kolam pengendap. Seluruh ketentuan tersebut telah dipenuhi oleh Perseroan seperti diuraikan pada bagian “Perlindungan Lingkungan” diatas.
Land clearance and mining area reclamation have been carried out pursuant to the provision o Law No. 4/2009 and Government Regulation No. 18/2008 concerning Reclamation and Mine Closing which required the ollowing: i. Gradual land clearance; ii. Slope & back slope; iii. Canal, check dam, rip rap; iv. Planting cover crop; v. Incinerator or waste; vi Bioremediation, calcication, wetland or liquid waste and vii sedimentation pool. All the requirements were met by the Cpmpany as described in the preceding section o “Environmental Conservation”.
Perseroan kemudian melangkah lebih jauh dan menjadi pelopor dalam hal pelestarian lingkungan dan rehabilitasi pasca tambang dengan menetapkan serta merancang daerah pascatambang seluas 1.400 ha menjadi Taman Hutan Raya TAHURA. Pelaksanaan program reklamasi dan rehabilitasi lahan pascatambang mengacu pada Rencana Induk Wilayah Pertambangan RIWP yang telah dibuat se jak tahun 1994 serta Master Plan pemanaatan lahan bekas tambang batubara sebagai Tahura Enim. Rencana ini kemudian dikukuhkan untuk dilaksanakan melalui program jangka panjang, secara bertahap dan berkelanjutan, dalam bentuk Perda.
The Company took a step urther and pioneered in environmental conservation and post-mining rehabilitation by designating and designing a post-mining area o 1,400 ha to serve as Grand Forest Park. The implementation o post-mining reclamation and rehabilitation program was in keeping with Mining Area Master Plan devised in 1994 and master plan or utilizing post-coal-mining area as Tanjung Enim Grand Forest Park TAHURA. A regional government regulation conrmed this plan to be a long-term, gradual and ongoing program.
Perseroan kemudian melaksanakan program pembangunan Tahura Enim sesuai dengan Perda Kabupaten Muara Enim No. 4 tahun 2004 tentang Pemanaatan Lahan Bekas Tambang Batubara PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk di Kabupaten Muara Enim, dengan membagi area pascatambang menjadi beberapa zona, yaitu :
The Company continued with the construction o Tahura Enim in accordance with Muara Enim Regency Regional Government Regulation No. 4/2004 concerning Utilization o Used Coal Mining Area o PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk in Muara Enim Regency, dividing the post-mining area into several zones:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Zona Penerima/Rekreasi Zona Sarana Prasarana Zona Hutan Tanaman Zona Kebun Koleksi Zona Kebun Buah Zona Peternakan Zona Wisata Air Zona Penelitian Produkti Zona Pertanian/Agroorestry Zona Perikanan Zona Bumi Perkemahan Zona Satwa
Pada tahun, program reklamasi lahan pascatambang sebagai Tahura Enim yang telah dilaksanakan adalah:
Receiving/Recreational Zone Utility Zone Plantation Forest Zone Collection Garden Zone Fruit Garden Zone Cattle Breeding Zone Water Recreation Zone Productive Research Zone Agro-orestry Zone Fishery Zone Camping Zone Animal Zone
In 2010, post-mining reclamation program or Tahura Enim included the completion o:
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 101
Wetland dan Borashi di Banko Barat
•
Pada Zona Penerima: - Pembuatan labiratorium Kultur Jaringan untuk mengembangkan jenis-jenis bibit yang unggul seperti: katet, sawit, dan lain-lain - Proses pelaksanaan relokasi penduduk dan TPU untuk dijadikan buer zone Tahura jalur hijau. Perseroan juga menyiapkan lahan TPU yang baru. - Melanjutkan pembuatan Gedung olah raga, sarana olah raga Bowling, jogging track dan Futsal.
•
In Receiving Zone - Setting up tissue culture laboratory to cultivate prime seedlings such as rubber, oil palm, etc. - Relocating community membes and TPP to convert the area to TAHURA buer zone, and preparing new TPP site. - Continuing the construction o sportshall, bowling alley, jogging track and utsal court.
•
Pada Zona Sarana dan Prasaran - Melanjutkan rencana pembuatan kantor terpadu untuk Satker K31 dan BWE Sistem.
•
In Utility Zone - Setting up an integrated oce o WSH work unit and BWE system
•
Pada Zona Penelitian Produkti. - Melakukan kerjasama penelitian lapangan lokal dengan Universitas Bengkulu. - Melakukan kerjasama penelitian jenis-jenis tanaman jarak dengan UNSRI di IUP Banko Barat.
•
In Productive Research Zone - Conducting local eld survey jointly with Bengkulu University - Conducting reserach on intercrop plants jointly with UNSRI at Banko Barat
102 PT Bukit Asam Asam Tbk. Tbk Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2010
Pusat Kontrol Alat-alat Operasional
Supply Chain Management System meningkatkan esiensi operasional Perseroan. Supply Chain Management System to support operating eciency.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 103
•
•
Pada zona Hutan Tanaman, Perseroan melakukan pengkayaan tanama dengan jenis tanaman lokal yang bernilai ekonomis tinggi, baik di Airlaya maupun di Banko Barat. Perseroan mengganti tanaman pioneer Akasia dengan Jati, Sengon, Puspa, tanaman durian dan lain-lain.
•
•
Melakukan review master plan TAHURA ENIM. - Dalam review ini Perseroan melakukan sinkronisasi lokasi rencana TAHURA dengan kawasan hutan produksi dengan kewajiban izin pakai kawasan hutan
In Plantation Forest Zone, plant enrichment with local plants having high economic value in Air Laya and Banko Barat. Replacing pioneer plants acasia with teak, sengon, puspa, durian, etc. Reviewing TAHURA Enim master plan - Synchronizing TAHURA location with productive orest zone under permit to use productive orest zone.
produksi.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT
Perseroan mengembangkan Teknologi Inormasi untuk memberikan dukungan dalam pencapaian visi menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing tinggi dan strategi pertumbuhan Perseroan. Pengembangan teknologi inormasi selama ini terbukti dapat mendukung peningkatan esiensi, eektivitas kinerja dan sekaligus merefeksikan kesiapan Perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan dan permintaan pasar.
Inormation Technology is developed to support the realization o the corporate vision o becoming a highly competitive coal-based energy company and to adopt the corporate development strategy. Developing inormation technology proves to enhance the eciency and eectiveness o business perormance, and refects the readiness o the Company to oer its best services to meet market needs and demand.
Perseroan melakukan investasi berkesinambungan dalam bidang aplikasi maupun inrastruktur teknologi sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi tersebut. Target yang dituju adalah:
The Company consistently invests in the application and inrastructure o inormation technology in an eort to realize its vision. The target o developing inormation technology system is:
•
• •
Menerapkan prinsip-prinsip IT Governance, yakni Strategic Alignment, Value Delivery, Risk Management, Resource Management dan Perormance Measurement. Menyempurnakan model bisnis menuju solusi terintegrasi. Meningkatkan kemampuan pengelolaan, proses dan sumberdaya IT.
Saat ini Perseroan menggunakan sistem Ellipse Enterprise Resource Planning ERP yang telah mengintegrasikan modul-modul operasional utama yakni modul Operation & Maintenance, Financial, Human Resources dan Materials. Perseroan kemudian merealisasikan program pengembangan TI guna mendukung peningkatan kinerja Perseroan, yaitu: •
Memasang instalasi inrastruktur jaringan leased-line WAN ke lokasi Unit Pertambangan Ombilin, PT Bukit Asam Prima PT. BAP, unit kerja Briket Jakarta dan Tanjung Enim, dilanjutkan ke lokasi Unit Briket Natar dan Gersik. Pemasangan dilakukan guna mendukung implementasi laporan keuangan konsolidasi. Tahapan ini
•
• •
Applying IT Governance principles that cover Strategic Alignment, Value Delivery, Risk Management, Resource Management and Perormance Measurement. Improving business model towards integrated solutions. Enhancing IT management, processing and resources capacity.
The Company is currently using Ellipse Enterprise Resource Planning ERP system that has integrated the main operating modules such as Operation & Maintenance, Financial, Human Resources and Materials. The Company has completed the ollowing IT development program to support the improvement o its perormance: •
Installing network inrastructure leased-line WAN in the locations o Ombilin Mining Unit, PT Bukit Asam Prima PT BAP, Briquette Jakarta, Tanjung Enim, Natar and Gersik units. The installation had a purpose o
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
104 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
disusul dengan peningkatan kecepatan akses Network WAN sebagai berikut.
LOKASI LOCATION
supporting the implementation o consolidated nancial statements. This stage was ollowed by improving the speed to access Network WAN as ollows:
KONEKSI AWAL
UPGRADE
INITIAL CONNECTION
Tanjung Enim – M.Kadin Jakarta
2 Mbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Tarahan
1 Mbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Kertapati
1 Mbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Ombilin
256 Kbps
2 Mbps
Tanjung Enim – BAPrima Jakarta
256 Kbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Briket Blok M
256 Kbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Briket Natar
256 Kbps
2 Mbps
Tanjung Enim – Briket Gersik
256 Kbps
2 Mbps
Perseroan melakukan tinjauan berkala dan secara berkesinambungan memperbaiki serta meningkatkan kemampuan TI untuk mendukung bisnis Perseroan. Periodic review is made to repair and upgrade IT capacity and advantage to support the Company’s business operations.
•
Mengembangkan Ellipse System dengan menerapkan Multi-District untuk kebutuhan konsolidasi keuangan General Ledger, dilanjutkan dengan menerapkan implementasi Multi Distrik Tahap II Aktiva Tetap dan Payroll untuk mempercepat proses konsolidasi laporan keuangan seluruh anak perusahaan.
•
Developing Ellipse System with Multi-District application or nancial consolidation needs General Ledger, ollowed by implementing Multi District Stage II Fixed Assets and Payroll to speed up the process o consolidating all subsidiaries’ nancial statements.
Guna mendukung kecepatan pemrosesan, Perseroan kemudian meningkatkan kapasitas storage untuk aplikasi Ellipse ERP dari 1 Tera menjadi 2,5 Tera, untuk aplikasi ECMS 1,5 Tera dan untuk aplikasi SCMS 1,5 Tera. Langkah ini disusul dengan peningkatan kemampuan PC untuk menunjang proses bisnis, yakni mengganti 100 PC yang habis masa sewa dan 250 buah PC PIII & PIV total 350 PC serta penambahan sewa 50 Notebook.
To expedite processing, the Company increased storage capacity o Ellipse ERP application rom 1 Tera to 2.5 Tera, or application ECMS 1.5 Tera and or SCMS application 1.5 Tera. The next step was upgrading PC capacity to support business processing to replace 100 PC whose rent expired and 250 PCP III & IV total 350 PC, and to rent 50 Notebooks.
Pada tahun 2010, Perseroan membangun aplikasi baru yang masih dalam tahap proyek, yakni: Supply Chain Management System dan Enterprise Content Management System.
In 2010, the Company built up a new application, i.e. Supply Chain Management System and Enterprise Content Management System.
•
Supply Chain Management System (SCMS). Kemajuan pekerjaan sampai dengan akhir tahun 2010
•
Supply Chain Management System (SCMS) At end o 2010, this project was 58% completed and
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 105
•
sebesar 58% yang diharapkan akan selesai pada triwulan II tahun 2011.
expected to be nalized in 2nd quarter o 2011.
Supply Chain Management System terdiri dari rangkaian proses bisnis end-to-end dari perencanaan tambang, produksi, pengelolaan stock, transportasi dan pemasaran. Selain itu tersedia aplikasi untuk analisa dan optimasi penjualan serta dashboard untuk reporting.
SCMS consists o a series o end-to-end business processes rom mining plan, production, stock management, transportation to marketing. There is also an application or analysing and optimizing sales and dashboard or reporting.
Untuk mendukung keandalan SCMS, aplikasi ini juga menggunakan teknologi RFID Radio Frequency Identication dan mengintegrasikan semua peralatan seperti alat ukur timbangan belt scale dan truck scale ke dalam SCMS.
To ensure SCMS reliability, this application also makes use o RFID Radio Frequency Identication technology and integrates all equipment such as belt scale and truck scale into SCMS.
Untuk menjamin keandalan sistem dan menghindari adanya human error, proses go-live sistem ini dilaksanakan dalam beberapa phase yaitu orientatio n and planning, installation sotware and hardware, business requirement, mine to TLS, TLS to port, marketing to invoice, integration and nance, optimization and EIS.
To guarantee system reliability and to prevent human error, the go-live system is run in several phases: orientation and planning, installation sotware and hardware, business requirement, mine to TLS, TLS to port, marketing to invoice, integration and nance, optimization and EIS.
Implementasi SCMS menggunakan 2 pusat data yang berlokasi di Tanjung Enim dan Jakarta. Untuk lokasi Tanjung Enim menggunakan teknologi server berbasis rak server dan blade server, untuk rak server yaitu server database, server datawarehouse dan web, server backup, sedangkan untuk blade server yaitu server aplikasi berbasis citrix 5 server, server development. Untuk lokasi Jakarta hanya menggunakan teknologi server rak yaitu server aplikasi berbasis citrix 2 server, server backup, server database.
SCMS implementation uses two data centers located in Tanjung Enim and Jakarta. Tanjung Enim location uses server shel and blade server. Server shel includes server database, server data warehouse and web, server back-up, while blade server includes citrix-based application server 5 servers, and server development. Jakarta location uses shel server, i.e. citrix-based application server 2 servers, server back-up and server database.
SCMS ini menggunakan teknologi berbasis windows, dan database berbasis unix aix, sedangkan untuk sistem backup menggunakan symantec backup exec 12.5.
SCMS uses Windows-based technology and UnixAIXbased database, while back-up system uses Symantec back-up exec 12.5.
Untuk mendukung implementasi sistem ini Perseroan menyiapkan SDM dengan melakukan pelatihan sesuai tahapan implementasi kepada user, key user, super user. Untuk personil TI telah dilakukan pelatihan untuk report developer. Sedangkan pelatihan untuk System Admin yang meliputi admin database oracle, operating system AIX dan Windows, Network, hardware blade server management dan backup & restore Symantec akan dilaksanakan ditahun 2011.
In a bid to support the implementation o the system, the Company provides training or users, key users and s uper users, in accordance with the implementation phase. IT personnel have been trained or report developer. While Administrative System training covering admin database Oracle, operating system AIX and Windows, network, hardware blade server management and back-up & restore Symantec will be conducted in 2011.
Enterprise Content Mangement System (ECMS). Kemajuan pekerjaan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah sebesar 89%, diharapkan dapat diselesaikan pada triwulan I tahun 2011.
•
Enterprise Content Management System (ECMS) At end o 2010, this project was 89% completed and expected to be nalized in 1st quarter o 2011.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
106 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Aplikasi ECMS adalah aplikasi yang digunakan di PTBA agar dapat memudahkan dalam melaksanakan manajemen proses bisnis dan manajemen dokumen.
ECMS application is used by PTBA to acilitate business management and document management.
ECMS terdiri dari 2 aplikasi yaitu Workfow Elektronik BPM-Business Process Management dan Manajemen Arsip Elektronik UCM-Universal Content Management, dimana Workfow Elektronik berungsi untuk melakukan manajemen prosedur kerja work fow management, distribusi inormasi, monitoring beban kerja load balancing dan penelusuran posisi dari proses tracking o process, sedang Manajemen Arsip Elektronik berungsi sebagai pusat repository mempercepat pencarian dan update inormasi, akses kontrol security, manajemen dokumen posisi penyimpanan sik dokumen, retensi jadwal musnah dan electronic document tanpa ruang penyimpanan/go-green dan tanpa kerusakan dokumen sik.
ECMS consists o two applications, i.e. Electronic Workfow BPM-Business Process Management and Electronic File Management UCM-Universal Content Management. Electronic Workfow is or workfow management, inormation distribution, load balancing, and process tracking, while Electronic File Management is or repository speeding up inormation retrieval and update, access control or security, document management the placement o physical document, retention disposal schedule and electronic document without storage/go green and without physical document damage.
Aplikasi ECMS berbasis Oracle ECM oracle UCM dan Oracle BPM. Untuk implementasi sistem ini dibutuhkan hardware baru seperti server aplikasi produksi, development, database dan standby server, selain server juga diperlukan storage, tape backup dan scanner.
Application o Oracle-based ECMS Oracle UCM and Oracle BPM. This system application requires new hardware such as production application server, development, database, standby server, storage, backup tape and scanner.
Untuk mendukung implementasi sistem ini Perseroan telah menyiapkan SDM dengan melakukan pelatihan terhadap end-user dan admin aplikasi. Sedangkan pelatihan untuk personil TI seperti System Admin yang meliputi admin database oracle, operating system AIX dan HACMP, Network, hardware blade server management, backup & restore TSM-Tivoli System Management akan dilaksanakan tahun 2011.
To support the implementation o the system, the Company provides training or end-users and admin application users. IT personnel have been trained or report developer. While Administrative System training or IT personnel covering admin database Oracle, operating system AIX and HACMP, network, hardware blade server management and back-up & restore TSM-Tivoli System Management will be conducted in 2011.
Perseroan juga mulai merintis implementasi e-procurement. Sistem ini akan dikembangkan di tahun 2011, dengan target yang akan dicapai diantaranya:
E-procurement implementation has been prepared or urther development in 2011, with the ollowing targets:
• • • • • •
Mempercepat dan meningkatkan proses pengadaan barang atau jasa. Meningkatkan transparansi dan menyederhanakan proses pengadaan. Mendapatkan harga penawaran yang lebih kompetiti, cepat dan akurat. Menurunkan biaya proses pengadaan dan volume pekerjaan yang bersiat administrative Melakukan pemantauan monitoring proses. Melakukan pemantauan monitoring dan pengendalian kinerja kontrak dan kinerja vendor.
• • • • • •
Accelerating and improving goods and services procurement Enhancing transparency and simpliying procurement process Obtaining more competitive prices quickly and accurately Reducing procurement cost and paper work volume Monitoring process Monitoring and controlling contractor and vendor perormance
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 107
Ruang Kontrol Operasional
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
108 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
Perseroan menetapkan misi pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM adalah menyediakan SDM dan Sistem Manajemen SDM yang terbaik, untuk menunjang pengembangan Perusahaan. Sementara Visi Perusahaan dalam pengelolaan SDM adalah “Menjadikan SDM PT. Bukit Asam Persero, Tbk. sebagai keunggulan kompetiti Perusahaan”. Untuk mewujudkan misi dan visi tersebut, Perseroan menetapkan serangkaian langkah-langkah strategis pengelolaan SDM sebagai berikut:
The corporate mission in managing human resource is to have the best human resource and human resource management system in support o the Company’s development. While the corporate vision in managing human resource is “To make PT. Bukit Asam Persero, Tbk. human resource the competitive advantage o the Company”. To realize such vision and mission, the Company adopts a series o strategic measures in managing human resource as ollows:
•
• •
Mengusahakan pengembangan dan pemenuhan kompetensi pegawai serta penyiapan manajemen/ pemimpin Perseroan yang proesional. Melakukan penyelarasan alignment organisasi dan penyempurnaan sistem manajemen SDM. Memasilitasi pembentukan budaya unggul.
•
• •
Developing and realizing personnel potentials and grooming proessional candidates or management/ leadership level. Aligning organisation and improving human resource management system. Cultivating culture o excellence.
Perseroan meyakini berbagai pencapaian dan pertumbuhan kinerja yang diperoleh hingga saat ini merupakan wujud nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh pegawai Perseroan. Keyakinan ini menumbuhkan pemahaman bahwa SDM merupakan unsur penggerak terpenting dari seluruh operasional bisnis yang dilaksanakan oleh Perseroan dan menempatkan SDM sebagai mitra strategis perusahaan.
The Company is condent that the countless achievements and growth in the Company perormance refect the hard work and dedication o all personnel. This condence leads to an understanding that human resource is the prime driving orce o the entire business operations and the strategic partner o the Company.
Sejalan dengan strategi pengelolaan SDM, Perseroan telah memiliki struktur organisasi yang lengkap dalam pengelolaan SDM, meliputi ungsi perencanaan, pengembangan SDM, pendidikan dan pelatihan, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial. Melalui berbagai ungsi tersebut, Perseroan berupaya mewujudkan misi untuk menyediakan SDM dan sistem manajemen SDM terbaik untuk menunjang pengembangan Perseroan.
In line with its human resource management strategy, the Company has equipped itsel with a comprehensive organization structure with the unctions o hu man resource planning, development, education and training, personnel administration and industrial relations. Through these unctions the Company strives to accomplish its mission to install the best human resource and human resource management system in support o the Company’s continued growth.
Diakhir tahun 2010, Perseroan memiliki jumlah pegawai sebanyak 3.201 orang dengan lokasi penugasan yang tersebar di Unit Pertambangan Tanjung Enim, Unit Pertambangan Ombilin, Unit Pengusahaan Briket serta 89 orang yang diperbantukan pada anak perusahaan dan Dana Pensiun milik Perseroan.
At the end o 2010, the Company employed 3,201 people posted in various sites, Tanjung Enim Mining Unit, Ombilin Mining Unit, Briquette Business Unit, and 89 people assigned in the Company’s subsidiaries and Pension Fund.
Demogra pegawai menunjukkan 16 orang pegawai 2010 adalah lulusan sarjana Strata-2, 347 orang lulusan strata-1, 214 orang lulusan D-3, 1.547 orang lulusan SLTA dan 1.078 orang lulusan jenjang penindikan SLTP hingga SD, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dibutuhkan pada berbagai bidang operasional Perseroan.
Employee demography indicates that in 2010 t he Company’s workorce consisted o 16 post-graduates, 347 graduates, 214 under-graduates, 1,547 high school graduates and 1,078 junior high and elementary school graduate s, depending on the scope o work required in various areas o the Company’s operation.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 109
Bengkel Kerja di Tanjung Enim
Pengembangan kompetensi pegawai yang berkelanjutan sebagai mitra strategis untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan. Continuously enhancing the competence o employees as strategic partners to support the Company’s uture business development.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
110 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Tabel demogra pegawai menurut jenjang pendidikan Employee demography by education
1,546 1,078 SD s/d SLTP
1,133
1,600
09
SLTA
10
D3 S1
16
17
S2
347
355 219
214
Sementara berdasarkan umur pegawai, komposisi demogra Perseroan adalah, 5 orang 0,16% berusia < 25 th, 102 orang 3,19% berusia 25<30 th, 19 orang 0,59% berusia 30<35 th, 193 orang 6,03% berusia 35< 40 th, 408 orang 12,71% berusia 40<45 th, 1.430 orang 44,7% berusia 45<50, dan 1.044 orang 32,61% berusia diatas 50 thn.
Under age classication, employee demography comprises 5 persons 0.16% aged < 25, 102 persons 3.19% aged 25<30, 19 persons 0.59% aged 30<35, 193 persons 6.03% aged 35<40, 408 persons 12.71 aged 40<45, 1,430 persons 44.7% aged 45<50, and 1,044 persons 32.61% aged over 50.
Tabel demogra pegawai menurut usia Employee demography by age
3.2
0.7 0.9 2.8
27.5
0.6
25 < 30
6.0 30 < 35
6.5 32.6
12.7
35 < 40
40 < 45
09
10 45<50
18.5
>50
>25
43.1
44.7
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 111
Kondisi demogra diatas menunjukkan jumlah pegawai Perseroan dengan usia diatas 45 tahun lebih dominan, yakni sampai 77%. Untuk menjaga daya saing, kompetensi pegawai serta regenerasi Perseroan, selama tahun 2010 Perseroan menjalankan berbagai program, termasuk rekrutmen dan pelatihan berkesinambungan.
As employees aged over 45 77% outnumber those o younger age, the Company addressed the situation by conducting various programs such as training courses to boost employees’ competence, recruitment to allow regeneration and to maintain the Company’s competitive advantage.
REKRUTMEN PEGAWAI
RECRUITMENT OF EMPLOYEES
Perseroan menerapkan kebijakan rekrutmen umum yang menetapkan bahwa proses penerimaan pegawai berawal dari kebutuhan Satuan kerja user dan dalam bagian akhir wawancara juga melibatkan user. HRD, bertindak sebagai asilitator dan regulator proses penerimaan.
General recruitment policy directs that recruitment process starts with the user and ends with the user during interview. The Human Resource Department acts as acilitator and regulator o recruitment process.
Dalam menjalankan ungsinya, HRD menetapkan kebijakan umum mengenai sourcing, proses seleksi dan administrasi penerimaan pegawai. Perseroan menetapkan beberapa kriteria dasar dalam seleksi SDM, yakni: kapasitas calon SDM yang meliputi lulus uji kemampuan berpikir analisa, problem solving dan pengambilan keputusan; kemampuan kerjasama tim komunikasi dan kepemimpinan dan energi calon SDM motivasi, adaptasi, kemauan belajar.
To exercise its unction, Human Resource Department ormulates a general policy o sourcing, selection, and recruitment administration. The Company sets several criteria in selecting human resources, which require applicants to pass several qualiication tests: thinking ability analysis, problem solving and decision making teamwork spirit communication and leadership and stamina motivation, adaptation, learning spirit
Rekrutmen pegawai baru dilakukan sesuai analisa kebutuhan jangka panjang dengan mempertimbangkan kompetensi pegawai yang ada. Recruitment is adjusted to long-term manpower requirements by considering the competence o the incumbents.
Pada pelaksanaannya rekrutmen dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang 3 tahun kedepan untuk lulusan S-1 dan 1 tahun ke depan untuk lulusan setingkat SLTA. Proses seleksi melibatkan pihak ketiga dan dilakukan melalui pemenuhan aspek administrasi, attitude test, psikotes, tes kesehatan, dan wawancara. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap, terlebih dahulu para calon pegawai tersebut mengikuti program management trainee, disebut Graduate Development Program.
Recruitment is adjusted to long-term manpower requirements the next three years or graduates and one year or senior high school graduates. Selection is made involving a third party and applicants should meet administrative requirement, pass aptitude test, psycho test, medical check-up, and interview. Prior to permanent employment, a prospective employee is required to take management trainee course, called Graduate Development Program.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
Operational Management Report
112 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Karyawan PTBA di ruang kerja
Sedangkan untuk pengisian jabatan kosong, rekrutmen dilaksanakan dengan melakukan seleksi melalui asessmen kompetensi teknis untuk jenjang Jabatan IV ke bawah dan menggunakan assessment centre untuk Jenjang Jabatan III ke atas.
To ll vacant positions, new recruits are selected by technical competence assessment or position level IV and below, and by an assessment center or position level III and above.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
EMPLOYEE TRAINING AND DEVELOPMENT
Pelatihan dan pengembangan pegawai dilaksanakan berdasarkan analisa kebutuhan pelatihan dalam rangka pemenuhan kompetensi, tuntutan proesi/sertikasi dan ketentuan perundang-undangan. Pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja Perseroan di masa mendatang. Program-program pelatihan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2010, mencakup:
Employee training and development are based on analysis o training needs to realize employees’ potentials, ull proessional/certication requirements and to comply with the laws and regulations. Human resource development is a long-term investment that will positively aect the uture perormance o the Company. Training programs conducted in 2010 include: •
•
Peningkatan kompetensi manajerial pegawai melalui program pengembangan manajemen, diikuti oleh 1.260 pegawai. Salah satu pelatihan khusus dalam bidang manajemen yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah “BA Management System”, diselenggarakan oleh LIPI. Pelatihan ini diperuntukkan bagi para Manajer, Senior
Managerial competence development through management development program ollowed by 1,260 employees. One o the special management training progams in 2010 was “BA Management System”, conducted by LIPI. This training was designed or managers, senior managers and general managers, attended by 576 participants. Its aim was to enhance
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 113
•
•
Manajer dan General Manajer, dengan jumlah peserta mencapai 576. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman seluruh peserta atas penerapan sistem manajemen PTBA yang makin terintegrasi dan didukung oleh sistem teknologi inormasi terkini yang tengah dan akan segera diimplementasikan. Peningkatan kompetensi teknis pegawai, melalui Pelatihan Teknik dan Non Teknik, diikuti oleh 2.179 pegawai. Pelaksanaan Uji Kompetensi untuk kompetensi nonteknis potensi terhadap jenjang III, IV dan V sebanyak 334 pegawai. Asesmen kompetensi teknis dilakukan terhadap pegawai dengan jenjang jabatan IV dan V sebanyak 217 orang sedang asesmen kompetensi non teknis terhadap pegawai dengan jenjang jabatan III dan IV sebanyak 117 pegawai.
•
•
all participants’ understanding o the integrated BA Management System backed by the most up-to-date inormation technology that would be implemented soon. Technical competence development through Technical and Non-technical Training attended by 2,179 employees. Competence Test or non-technical competence at level III, IV and V or 334 employees, technical competence assessment at level IV and V or 217 employees and nontechnical competence assessment at level III and IV or 117 employees.
Rekapitulasi penyelenggaraan training tahun 201 0 2010 training programs conducted by the Company EKSTERNAL EXTERNAL
INTERNAL INTERNAL
JUMLAH TOTAL
Manajemen
136
1.124
1.260
Management
Teknik
414
1.765
3.375
Technical
Jumlah
550
2.889
3.439
Total
JENIS PELATIHAN
TYPE OF TRAINING
Tahun 2010, Perseroan telah menyelesaikan Leadership Development Programme untuk menyiapkan kader pemimpin perusahaan.
In 2010, the Company organized Leadership Development Program to groom company management candidates.
Secara total, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp10,93 miliar untuk mengembangkan kompetensi pegawai melalui pelatihan termasuk seminar dan workshop, sepanjang tahun 2010, sehingga rata-rata biaya pengembangan setiap pegawai adalah sebesar Rp3,2 juta/pegawai.
In total, in 2010 the Company spent Rp10.93 billion or the development o employee competence by way o training, seminar, and workshop, averaging Rp3.2 million per employee.
Pengembangan kompetensi SDM juga dilakukan sebagai bagian dari implementasi Sistem Manajemen PTBA Terintegrasi. Competence development is part o the implementation o Integrated BA Management System.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
114 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Operational Management Report
PERSAMAAN KESEMPATAN DALAM PENGEMBANGAN JENJANG KARIR
EQUAL OPPORTUNITY IN CAREERDEVELOPMEN CAREERDEVELOPMENT T
Perseroan terus mengembangkan dan menyempurnakan seluruh pranata yang mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil, air dan transparan. Hal ini dilakukan untuk menjamin persamaan kesempatan bagi seluruh Pegawai dalam mengembangkan karir-nya sesuai dengan perkembangan perusahaan. Perseroan menerapkan sistem tools “Balanced Scorecard” untuk mendapatkan akurasi, kesamaan dan transparansi yang berimbang dalam menilai kompetensi seluruh pegawai, perkembangan karir, tanggung jawab dan remun remunerasinya erasinya..
The Company continued to develop and improve all systems and acilities in support o air and transparent employee competence evaluation. This is to guarantee equal opportunity in career development or all employees in line with the Company’s own development. The Company applies “Balanced Scorecard” tool to ensure that all employees are appraised in an accurate, equal, balanced and transparent ashion in terms o their career development, responsibility and remuneration.
Perseroan kemudian memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk memperjuangkan hak-haknya secara berimbang dan setara melalui Serikat Pekerja Bukit Asam SPBA. Kesepakatan yang setara antara kewajiban maupun hak pegawai di satu pihak baik secara pribadi maupun melalu i SPBA dengan Perseroan dilain pihak kemudian dituangkan dalam perjanjian kerja bersama PKB. Melalui PKB ini pola hubungan industrial antara Perseroan dan dukungan pegawai terhadap keberlangsungan operasional yang kondusi lebih terjamin.
The Company gives all employees opportunity to ght or their equal and impartial rights through Bukit Asam Labor Union. Equality o rights rights and obligations obligations between the employees in person or by representation o Bukit Asam Labor Union and the Company is incorporated in Collective Labor Agreement Agreement CLA. This Agreement ensures the employees’ support to the Company’s continued operations in a conducive industrial relation.
Pengembangan karir dilakukan melalui rotasi/promosi berbasis kompetensi dan kinerja pegawai sesuai kebutuhan perusahaan. Sepanjang tahun 2010 lalu, Perseroan telah melakukan promosi terhadap 45 orang pegawai, selain telah meningkatkan 65 orang jenjang jabatan pegawai. Langkah rotasi dan promosi dalam meningkatkan kompetensi pegawai akan eekti jika dilakukan secara terencana dan didukung dengan sta yang mampu menilai kompetensi pegawai dengan tepat dan cermat. Sehingga pengembangan karir pegawai berjalan secara eekti, esien dan selaras dengan perkembangan Perseroan.
Career development is also carried out by way o rotation/ promotion based on employee competence and perormance according to the needs o the Company. During the year, 45 employees were promoted and 65 employees received position upgrade. upgrade. Rotation and promotion promotion in developing developing employee competence will be eective when done with good planning and supported by people who are able to make an accurate and thorough evaluation o employee competence to ensure career development is eected eectively and eciently in accordance with the Company’s development.
REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
EMPLOYEE REMUNERATION AND WELFARE
Perseroan menindaklanjuti peningkatan kompetensi SDM dan promosi jabatannya seimbang dengan peningkatan kompetensi dan penilaian kinerjanya. Proses manajemen kinerja ini berlangsung melalui siklus manajemen kinerja, mulai dari penyusunan rencana, perormance review secara kontinyu dan penilaian kinerja secara berkala.
Competence development is ollowed by giving employees opportunity or career development commensurate with their perormance. The process o perormance management runs through perormance management cycle that covers planning, continual and yearend perormance review. review.
Untuk menentukan kinerja seluruh pegawai perusahaan, Perseroan menetapkan Key Perormance Indicator KPI yang direncanakan dan ditetapkan mulai level perusahaan, tingkat divisi/tim sampai dengan tingkat individu. Selanjutnya
To evaluate the perormance o all personnel, the Company applies Key Perormance Indicator KPI that is put in place rom corporate down to division/team and individual level. Monitoring system is also used to evaluate overall
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 115
Perseroan menetapkan proses pemantauan atas keseluruhan capaian kinerja masing-masing individu maupun group/ kelompok. Pemantauan dilakukan melalui coaching, counseling, dan controlling. Perseroan selanjutnya melakukan evaluasi atas kinerja seluruh insan perusahaan, baik pada tingkat individual, team maupun pada tingkat perusahaan secara periodik.
achievement o each individual or group. group. Monitoring is carried out through coaching, counselling and controlling. Periodic evaluation is made on all personnel, whether as an individual, a team or a company as a whole.
Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk dua tujuan, yakni eedback bagi pengembangan kompetensi SDM bersangkutan dan memberikan penghargaan untuk yang memiliki kinerja sama atau melebihi target sesuai kesepakatan KPI sebelumnya serta langkah pembinaan bagi yang kurang atau tidak dapat mencapai ukuran kinerja yang ditetapkan .
The result o this evaluation is then used or two purposes. First, as eedback or developing the employee’s competence and giving award or above standard achievement in accordance with Key Perormance Perormance Indicator KPI. And second, as coaching measures or those with below standard perormance.
Secara berkala, remunerasi pegawai ditinjau dan disesuaikan dengan kompetensi dan prestasi kinerja. Remuneration is commensurate with employees’ competence and perormance.
Perseroan telah menerapkan standar penggajian berdasarkan pemeringkatan pegawai dan jenjang jabatan. Untuk memberikan remunerasi yang kompetiti, Perseroan mengikuti remuneration survey pada industri sejenis. Secara keseluruhan proses tersebut merupakan upaya standarisasi sistem kompensasi dan imbal jasa Perseroan yang diarahkan untuk meningkatkan motivasi pegawai dalam meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.
The Company has devised a remuneration standard based on employee rank rank and position level. The Company also seeks to ormulate a competitive remuneration standard by taking part in a remuneration survey in similar industry. The whole process is a means to standardize compensation and benet system towards motivating employees to step up their competence and perormance.
Selain remunerasi yang sejalan dengan perkembangan industri maupun kinerja, Perseroan memberikan tunjangan lain kepada pegawai dalam bentuk Tunjangan Hari Raya THR, jaminan kesehatan, uang pensiun dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perseroan telah melaksanakan program “Jaminan Hari Tua” JHT, Dana Pensiun Bukit Asam dan program pensiun “Tabungan Hari Tua”, bekerja sama dengan lembaga yang kompeten, sebagai bagian dari pemenuhan kesejahteraan pegawai. Perseroan juga menyediakan menyediakan jaminan layanan kesehatan kesehatan melalui RSBA dan program Asuransi Kesehatan Tugu mandiri untuk pegawai dan pensiunan pegawai.
Besides perormance-based remuneration, the Company provides other benets in the orm o holiday bonus, health insurance, pension and paid-leave in accordance with the prevailing regulations. regulations. The Company has set up Retirement Benet Program, Bukit Asam Pension Fund and Retirement Savings Program in collaboration with reputable and competent institutions. These are all aimed at satisying employees’ welare. The Company also provides h ealth care plans through Bukit Asam Hospitals and Tugu Mandiri Health Insurance Progam or employees and retirees.
LAPORAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
116 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Operational Management Report
PENYELARASAN ORGANISASI DAN PENYEMPURNAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
ORGANIZATION ALIGNMENT AND HUMAN RESOURCE ORGANIZATION MANAGEMENT SYSTEM IMPROVEMENT
Perseroan dalam rangka menunjang pertumbuhan yang berkesinambungan telah melakukan evaluasi dan penyelarasan organisasi sesuai dengan dinamika perubahan perusahaan.
In a bid to ensure a sustainable growth the Company has conducted organisational assessment and alignment in accordance accor dance with the Company’s changing requirements.
Langkah penting lainnya yang dilakukan adalah penyempurnaan sistem pengembangan pegawai melalui penerapan “Talent Management” dengan tujuan diperolehnya gambaran rinci mengenai ketersediaan dan penempatan pegawai sesuai kebutuhan organisasi. Melalui penerapan tersebut, maka pengembangan, seleksi dan nominasi pegawai berbasis pada kompetensi dan kinerja yang bersangkutan. Perseroan kemudian melakukan review atas model kompetensi yang digunakan sebagai acuan, diikuti pengembangan Assessment Center.
Another important measure taken was improving employee development system through the application o “Talent Management” to arrive at a detailed picture o the availability and placement o employees as required by the organization. By this application, employee development, selection and nomination will be based on the individual employee’s competence and perormance. perormance. The Company then reviewed the competence model used as reerence and developed an Assessment Center.
Langkah-langkah tersebut kemudian berhasil menyempurnakan model kompetensi dan menyusun panduan assesment, setelah dilakukan review atas katalog kompetetensi inti, manajerial, karakteristik pribadi dan teknis, serta panduan asesmen kompetensi teknis.
These measures successully improved competence model and produced produced assessment guide, ater reviewing reviewing core competence competenc e catalogue, managerial managerial aptitude, personal and technical characteristics, as well as technical competence assessment guide.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 117
PENINGKATAN BUDAYA UNGGUL
CULTIVATING CULTURE OF EXCELLENCE
Pembentukan dan peningkatan Budaya Unggul merupakan bagian dari upaya memotivasi pegawai agar senantiasa berkinerja dan memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan. Program pembentukan dan peningkatan budaya unggul yang dilakukan pada tahun 2010, diantaranya:
Cultivating culture o excellense is an eort to motivate employees to constantly give their best perormance and contribution to the Company. Culture o excellence cultivating program conducted in 2010 included:
•
• •
•
•
Pengembangan assesment center, penyempurnaan model kompetensi dan penyempurnaan panduan assessment. Sosialisasi dan Implementasi sistem penghargaan dan sanksi yang dilakukan secara transparan dan terukur. Implementasi Balance Score Card di seluruh satuan kerja Perseroan, melalui standarisasi sistem manajemen kinerja yang diharapkan dapat mempe rcepat pembentukan budaya berbasis kinerja. Melakukan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai PPKP, pada setiap semester, menggunakan KPI yang ditetapkan sebelumnya, sebagai acuan pemberian penghargaan dan pengembangan karyawan. Pembinaan mental dan spiritual pegawai serta mensosialisasikan nilai-nilai unggul Perseroan sebagai mana tertera pada buku Kode Etik Perseroan dan Manual GCG yang telah diperbaharui.
• • •
•
•
Developoment o assesment center, improvement o competence model and assessment guide. Dissemination and implementation o a transparent and measured reward and punishment system. Implementation o Balanced Score Score Card throughout the Company by way o standardizing perormance management system expected to expedite the establishment o perormance-based culture. Implementation o Employee Job Perormance Rating in every semester, using pre-established Key Perormance Indicator as the basis o reward and development o employees. Development o mental and spiritual aspects o employees and dissemination o values o excellence practiced by the Company as laid down in the Corporate Code o Conduct and the revised GCG Code.
118 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 119
Pembahasan dan Pembahasan Analisi Ana lisis s Manajemen Manajemen Management Discussion and Analysis
Perbaikan dan pembangunan prasarana pendukung produksi serta penajaman pelaksanaan program esiensi untuk menyambut peluang dan menjamin peningkatan kinerja berkelanjut berkelanjutan an dimasa mendatang Heading “Construction and Improvement Improv ement o production supporting inrastructure and ocused eciency program in anticipation o business opportunity and sustainable uture growth
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
120 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Management Discussion and Analysis
KONDISI UMUM DAN PROSPEK USAHA
GENERAL CONDITION AND BUSINESS PROSPECTS
KONDISI UMUM PEREKONOMIAN GLOBAL DAN INDONESIA.
GENERAL CONDITION OF GLOBAL AND INDONESIAN ECONOMY
Pemulihan perekonomian global yang dimulai sejak pertengahan 2009, terus berlanjut di tahun 2010 lalu, dengan tingkat pertumbuhan terbesar lebih banyak disumbang oleh membaiknya perekonomian negara negara di kawasan Asia Pasik, terutama China dan India. Kawasan Eropa sekalipun mengalami pertumbuhan, sempat terguncang oleh krisis skal di negara Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Italia. Amerika Serikat masih mengalami kendala dengan desit ganda dan tongkat pengangguran yang relati tinggi.
The global economy began to recover in the middle o 2009 and continued through 2010 with the highest growth contributed by countries in the Asia Pacic region, mainly China and India. European countries’ economic growth was stunted by scal crises in Portugal, Ireland, Italy and Greece. The United States o America was still acing double digit decit and higher unemployment rate.
Akibatnya tingkat pertumbuhan perekonomian global di tahun 2010 tidak setinggi perkiraan semula. Namun demikian sinyal kebijakan moneter negara-negara maju yang mempertahankan suku bunga rendah dan disertai paket stimulus moneter diperkirakan akan membuat pasar nansial tetap longgar untuk mendorong peningkatan investasi maupun kegiatan pasar modal.
As a consequence, global economic recovery in 2010 was not as high as had been predicted. However, developed countries’ monetary policy that kept interest rates at low levels coupled with monetary stimulus bail-out packages are expected to leave room in the nancial market to boost investment and capital market activities.
Perekonomian Indonesia, yang berada di kawasan Pasik tak lepas dari dinamika pertumbuhan tersebut. Peningkatan perekonomian kawasan Asia Pasik yang tinggi mendorong permintaan dan harga berbagai komoditas utama seperti CPO, batubara dan bahan mineral kembali meningkat. Pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor membuat GDP Indonesia mencatat kenaikan sebesar 6,1%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, 4,5%. Infasi relati terkendali pada kisaran 6,94%, suku bunga rujukan BI tetap di kisaran 6,5% dan cadangan devisa meningkat mencapai angka US$ 96,21 miliar serta kurs rupiah ditutuup menguat 4,4% menjadi Rp8.991/US$.
Situated in the Asia Paciic region, Indonesia is also tied to this economic growth dynamics. The robust economic growth in the region raised demand and price o major commodities such as palm oil, coal and other mining minerals. Increase in domestic consumption, investment and export spurred Indonesia’s GDP to post a 6.1% hike, higher than 4.5% in 2009. Inlation was relatively under control at 6.94%, Bank Indonesia benchmark rate was stable at 6.5%, oreign exchange reserves improved totalling US$96.21 billion, Rupiah exchange rate strengthened and closed at Rp8,991/US$ signiying a rise o 4.4%
Kinerja perekonomian Indonesia tersebut membuat peringkat utang luar negeri Indonesia naik. Lembaga pemeringkat Standard & Poors meningkatkan peringkat utang luar negeri dari BB- menjadi BB, dengan outlook positi dan lembaga pemeringkat Fitch telah meningkatka peringkat utang tersebut menjadi BB+ satu tingkat dibawah investment grade.
On the ace o the encouraging economic perormance, Indonesia improved its oreign loan rating. Rating agency Standard & Poors raised oreign loan grade rom BB- to BB, with positive outlook, and Fitch Ratings raised it to BB+ one grade lower than investment grade.
Dengan demikian, secara keseluruhan indikator ekonomi makro menunjukkan perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang mantap dan siap berkembang lebih lanjut di masa mendatang. Perkembangan positi perekonomian tersebut, diperkirakan akan membuat permintaan komoditas utama, termasuk sumber energi, kembali meningkat.
Overall, macro economic indicators prove that Indonesia’s economy is stable and ready to develop urther in the years to come. With this promising development, demand or primary commodities including energy sources is expected to see an upward trend.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 121
PROSPEK PERMINTAAN BATUBARA
COAL PROSPECTS
Perkembangan Konsumsi Batubara Dunia
Growth o World Coal Consumption
Sesuai dengan data BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010, batubara tetap menduduki peringkat kedua sumber energi global utama setelah minyak bumi. Di tahun 2009 kontribusi batu-bara sebagai sumber energi mencapai 29,4% dari total penggunaan sumber energi.
According to BP Statistical Review o World Energy, June 2010, coal remained the second chie global energy source ater crude oil. In 2009 coal contributi on reached 29.4% o total energy source consumption.
Data yang sama menunjukkan bahwa tahun di 2009, saat puncak krisis perekonomian global, konsumsi sumber energi, termasuk batubara di hampir seluruh kawasan negara industri utama dunia mengalami penurunan. Hanya di kawasan Asia Pasik konsumsi batubara tetap mengalami peningkatan, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
The same data indicated that the 2009 global economic crisis had caused energy source consumption including coal in most industrialized countries dropped. Only in the Asia Pacic region coal consumption remained high as shown in the ollowing table:
Realisasi Konsumsi Batubara Global (Dalam juta ton setara mnyak) Actual Global Coal Demand In million tons o oil equivalent KAWASAN
Amerika Utara
2005
2006
2007
2008
2009
%
% THD TOTAL
A
B
A THD B
2009
REGION
614.9
606.1
614. 7
602.1
531.3
-11.8%
16. 2%
21.2
2 1.0
2 2.6
24.0
2 2.5
-6.3%
0.7%
513.6
526.8
528.3
516.7
456. 4
-11. 7%
13.9%
9.1
9.1
9.3
9.2
9.2
0.0%
0.3%
Middle East
101.1
102.6
106.0
111.1
107.3
-3.4%
3.3%
Arica
Asia Pasik
1,644.0
1,773.0
1,903.2
2,023.4
2,151.6
6.3%
65.6%
Konsumsi Batubara Global
2,903.9
3,038.6
3,184.1
3,286.5
3,278.3
-0.2%
Amerika Tengah dan Selatan Eropa dan Eurasia Timur Tengah Arika
North Ameri ca Central & South America Europe & Eurasi a
Asia Pacic Total World Coal Consumption
Sumber : BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010, Konversi 1 ton setara minyak = 1,43 ton batubara Source: BP Statistical Review o World Energy, June 2010 1 ton oil equivalent = 1.43 ton coal
Di kawasan Asia Pasik, batubara adalah sumber energi utama, dengan mayoritas penggunaan sebagai bahan bakar PLTU. Dari total penggunaan batubara di kawasan Asia Pasik, China dan India adalah konsumen utama sejak beberapa tahun terakhir dengan masing sebesar 71,5% dan 11,4% total konsumsi batubara Asia Pasik. Saat krisis perekonomian global tahun 2009 melanda, kedua negara ini, mampu bertahan dengan tetap mencatat pertumbuhan perekonomian. Konsumsi batubara di kedua negara tersebut juga tetap meningkat.
In the Asia Paciic region, coal is the main energy source and the major part is used or TPP uel. China and India have been the biggest consumers or the past ew years respectively at 71.5% and 11.4% o total coal consumption in the region. During the world economic recession in 2009 these two countries stood ast with stable growth o economy and coal consumption.
Jepang, dengan mayoritas kegiatan ekonominya terkait dengan kawasan Atlantik, tidak luput dari pengaruh krisis perekonomian global. Konsumsi batubata Jepang di
Japan, whose economy is largely associated with the Atlantic region, was also impacted by world economic crisis. Its coal consumption in 2009 dropped signicantly, i.e. -15.4%.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
122 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Other countries in this region such as Taiwan and Thailand also decreased their consumption. However, due to the considerable coal consumption o China and India, total consumption in Asia Pacic region in 2009 rose by 6.3% as shown in the ollowing table.
tahun 2009 lalu sempat turun cukup besar, yakni -15,4%. Beberapa negara lain di kawasan ini, seperti Taiwan dan Thailand juga mengalami penurunan. Namun karena total konsumsi batubara China dan India yang besar, secara keseluruhan, konsumsi batubara kawasan Asia Pasik di tahun 2009 tetap meningkat sebesar 6,3%. Hal tersebut tampak pada tabel berikut.
Realisasi Konsumsi Batubara Asia Pasik (Dalam juta ton setara minyak) Actual Asia Pacic Coal Consumption In million tons o oil equivalent NEGARA
Australia
2005
2006
2007
2008
2009
%
% THD TOTAL
A
B
A THD B
2009
REGION
53.6
55.6
54.2
51.4
50.8
-1.1%
2.4%
Australia
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.0%
0.0%
China
1,100. 5
1,215.0
1,313.6
1,406.1
1,537. 4
9.3%
71. 5%
6.7
7.0
7.5
7.0
7.6
9.4%
0.4%
184.4
195.4
210.3
230.9
245.8
6.5%
11.4%
26.1
24.1
28.4
30.2
30.5
1.2%
1.4%
Malaysia
121.3
119.1
125.3
128.7
108.8
-15.4%
5.1%
Philippines
Malaysia
6.3
7.3
7.1
5.0
4.0
-20.0%
0.2%
South Korea
New Zealand
2.2
2.2
1.6
2.0
1.7
-15.0%
0.1%
Taiwan
Philippines
5.7
5.5
5.9
7.0
6.8
-2.9%
0.3%
Thailand
South Korea
54.8
54.8
59.7
66.1
68.6
3.8%
3.2%
Others
Taiwan
38.1
39.6
41.8
40.2
38.7
-3.7%
1.8%
Total Asia Pacic Coal Consumption
Thailand
11.2
12.4
14.1
15.3
14.1
-7.8%
0.7%
Thailand
Lainnya
28.7
30.9
28.1
28.1
32.1
14.2%
1.5%
Lainnya
1,644.1
1,773.5
1,903.1
2,023.4
2,151.6
6.3%
Bangladesh China China Hongkong SAR India Indonesia Jepang
Total Konsumsi Asia Pasik
India Indonesia Japan
Total Konsumsi Asia Pasik
Sumber / Source : BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010, Konversi 1 ton setara minyak = 1,43 ton batubara Source: BP Statistical Review o World Energy, June 2010 1 ton oil equivalent = 1.43 ton coal
Perkembangan dan Proyeksi Produksi Batubara Dunia
Growth and Projection o World Coal Production
Mengingat biaya transportasi yang cukup besar, kebutuhan batubara dipenuhi dari kawasan terdekat. Dampak krisis perekonomian global yang lebih berpengaruh di kawasan Atlantik, membuat produksi batubara di kawasan tersebut rata-rata menurun. Sedangkan untuk kawasan Pasik, trend ekonomi yang tetap positi membuat produksi batubara di kawasan ini di tahun 2009 tetap meningkat, sebesar 8,3%, seperti tampak pada tabel berikut.
Considering the high cost o transportation, coal demand is met by countries in the closest region. World crisis that had bigger impact on the Atlantic region consequently caused a decline in the region’s coal production. While in the Pacic region, the economic trend remained more stable and coal production continued to rise in 2009, recording a growth o 8.3%, as shown in the ollowing table.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 123
Realisasi Produksi Batubara Global (Dalam juta ton setara mnyak) Actual World Coal Production In million tons o oil equivalent KAWASAN
Amerika Utara
2005
2006
2007
2008
2009
%
% THD TOTAL
A
B
A THD B
2009
618.8
634.5
629.7
637.5
578.1
-9.3%
46.3
50.8
53.6
57.1
52.9
-7.4%
438.2
444.9
446.3
452.6
420.4
-7.1%
0.8
0.9
1.0
1.0
1.0
0.0%
140.7
140.4
141.9
144.5
143.0
-1.0%
Asia Pasik
1,637.3
1,764.3
1,871.5
2,044.2
2,213.3
8.3%
Produksi Batubara Global
2,882.1
3,035.8
3,144.0
3,336.9
3,408.7
2.2%
Amerika Tengah dan Selatan Eropa dan Eurasia Timur Tengah Arika
REGION
17.0% North America 1.6% Central & South America 12.3% Europe & Eurasia 0.0% Middle East 4.2% Arica 64.9% Asia Pacic Total World Coal Production
Sumber / Source : BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010, Konversi 1 ton setara minyak = 1,43 ton batubara Source: BP Statistical Review o World Energy, June 2010 1 ton oil equivalent = 1.43 ton coal
China sebagai konsumen terbesar batubara di dunia, memenuhi sebagian kebutuhannya melalui kegiatan penambangan dalam negeri. Sehingga selain sebagai konsumen, China adalah produsen batubara terbesar di dunia. Demikian juga India, sebagai konsumen batubara kedua terbesar, berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian produksi batubara India masih belum mencukupi, sehingga kekurangannya harus dipenuhi lewat impor.
China being the biggest consumer o coal in the world meets the major part o its demand by domestic mining. Not only is China a consumer, but it is also the largest coal producer in the world. India, the second largest coal consumer, strives to be sel-suicient, but due to its insuicient production, it has to rely on import.
Indonesia dan Australia, sejak beberapa tahun terakhir merupakan negara pemasok batubara di pasar global terutama wilayah Pasik, mengingat keduanya mampu memproduksi batubara dalam jumlah melebihi kebutuhan domestik. Data BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produksi batubara Indonesia sejak tahun 2005 berkembang lebih cepat dari pertumbuhan produksi Australia. Indonesia kini bersaing dengan Australia sebagai pemasok batubara terbesar di pasar global.
In recent years Indonesia and Australia have met world coal demand particularly in the Pacic region, as both countries are in a position to produce coal in excess o their domestic consumption. According to BP Statistical Review o World Energy, June 2010, since 2005 Indonesia’s coal production has grown at a higher rate than that o Australia. Indonesia is now in competition with Australia to be the world largest coal supplier.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
124 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Realisasi Produksi Batubara Asia Pasik (Dalam juta ton setara minyak) Actual Asia Pacic Coal Production In million tons o oil equivalent NEGARA
2005
Australia
2006
2007
2008
2009
%
% THD TOTAL
A
B
A THD B
2009
REGION
205.8
210.3
217.2
220.3
228.0
3.5%
10.3% Australia
1,120.0
1,205.1
1,282.4
1,425.6
1,552.9
8.9%
70.1% China
162.1
170.2
181.0
195.6
211.5
8.1%
9.5% India
Indonesia
93.9
119.2
133.4
140.8
155.3
10.3%
Vietnam
18.3
21.8
22.4
23.0
25.2
9.6%
Lainnya
28.7
30.9
28.1
28.1
32.1
14.2%
1,641.3
1,770.0
1,876.3
2,045.1
2,216.5
8.4%
China India
Total Produksi Asia Pasik
7.0% Indonesia 1.1% Vietnam 1.4% Others Total Asia Pacic Coal Production
Sumber / Source : BP Statistical Review o World Energy, Juni 2010 Source: BP Statistical Review o World Energy, June 2010 1 ton oil equivalent = 1.43 ton coal
Kajian Wood Mackenzie, dalam “Coal Market Service, June 2010” memprakirakan, peningkatan suplai batubara di pasar global dari angka 621 juta ton di tahun 2009 menjadi 1,1 miliar ton di tahun 2025 seiring membaiknya perekonomian global dan meningkatnya permintaan. Negara-negara di kawasan Asia Pasik, terutama Indonesia dan Australia akan mendominasi pasokan, dengan kontribusi meningkat dari perkiraan sebesar 54% di tahun 2009 menjadi 61% di tahun 2025. Hal tersebut ditunjukkan pada illustrasi berikut.
A study by Wood Mackenzie “Coal Market Service, June 2010” estimates world coal supply will increase rom 621 million tons in 2009 to 1.1 billion tons in 2025 as world economy bounces back and demand increases. Countries in the Asia Pacic region, mainly Indonesia and Australia, will dominate coal supply, increasing their contribution o 54% in 2009 to 61% in 2025. The ollowing illustration depicts the estimate.
Global Seaborne Thermal Coal Supply 2009-2025 1.200
Other Venezuela
1.000
Canada
800
USA t M
600
China Vietnam
400
South Arica 200
Colombia Russia
0 9 0 0 2
0 1 0 2
1 1 0 2
2 1 0 2
3 1 0 2
4 1 0 2
5 1 0 2
6 1 0 2
7 1 0 2
8 1 0 2
9 1 0 2
0 2 0 2
1 2 0 2
2 2 0 2
3 2 0 2
4 2 0 2
5 2 0 2
Australia Indonesia
Sumber Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Indonesia, menurut kajian tersebut, akan tetap menjadi pemasok batubara utama di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasik. Penyebabnya adalah, selain cadangan yang memadai dan tingkat konsumsi yang relati rendah, bi aya produksi batubara Indonesia tetap bersaing. Sekalipun proyek PLTU berbahan bakar batubara dengan daya 10.000 MW
According to the study, Indonesia will retain i ts role as the major coal supplier in the world market especially in the Asia Paciic region. This is because Indonesia, with its abundant reserves and relatively low consumption, enjoys low production costs. Even ater the coal-ired 10,000 MW
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 125
tahap 1 dan tahap 2 telah beroperasi, Indonesia diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan batubara, sekaligus tetap meningkatkan pasokan ke pasar ekspor.
TPP phase 1 and phase 2 are operational, Indonesia is projected to be in a position to meet domesti c coal demand and to step up its export supply.
Dengan daerah produksi utama di Kalimantan dengan sarana angkut melalui sungai yang berbiaya rendah dan di Sumatera dengan sarana kereta yang cukup ekonomis, membuat harga jual sangat bersaing. Dengan demikian, suplai batubara Indonesia ke pasar global akan tetap mendominasi pada beberapa dekade mendatang, dengan jumlah ekspor diperkirakan mencapai 190 juta ton di tahun 2009, naik menjadi 323 juta ton di tahun 2015 dan mencapai 374 juta ton di tahun 2020.
Its main production areas in Kalimantan using low-cost river transport, and in Sumatra with economical railway transport, enable the Company to oer competitive seling prices. Thereore, Indonesia will continue to dominate the world market with its coal supply in the next ew decades, at an estimated export volume o 190 million tons in 2009, 323 million tons in 2015 and 374 million tons in 2020.
Projected Supply by Exported Country
Note: in million tons
Proyeksi Konsumsi Batubara Dunia
Projected World Coal Consumption
Perbaikan kondisi perekonomian global di tahun 2010 lalu turut mempengaruhi permintaan batubara global. OECD Organization or Economic Co-operation and Development Economy Outlook, November 2010, yang mencakup 34 negara maju, termasuk Amerika Serikat, Jepang dan Korsel memprediksikan pertumbuhan GDP tahun 2010 sebesar 2,8 %. Perekonomian kawasan Pasik diluar OECD diperkirakan meningkat lebih cepat, sehingga membuat permintaan batubara kawasan ini meningkat dengan cepat
The economic upswing in 2010 impacted world coal demand. OECD Organization or Economic Co-operation and Development Economy Outlook, Noember 2010 that covered 34 developed countries including USA, Japan and South Korea predicted that in 2010 GDP would grow 2.8%. In the Paciic region outside OECD coal demand was predicted to increase at a high rate ollowing the regional growth.
Menurut kajian OECD, untuk tahun 2011 mendatang, hampir seluruh negera industri utama diperkirakan akan mencatat pertumbuhan perekonomian. Tingkat pertumbuhan GDP
According to OECD research, in 2011 most industrialized countries will record economic growth. GDP growth o those countries vary, and China is predicted to post the highest
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
126 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Management Discussion and Analysis
Laboratorium Uji Kualitas Batubara di Tanjung Enim
negara-negara tersebut bervariasi, dengan China diperkirakan mencatat pertumbuhan ekonomi terbesar diikuti oleh India. Pertumbuhan perekonomian global pada tahun-tahun mendatang akan tetap berlangsung, dengan kisaran 3,1% Preview o the United Nations Economic Report or 2011.
growth ollowed by India. The world economy will continue to improve in the coming years at around 3.1% Preview o the United Nations Economic Report or 2011.
Senada dengan kajian tersebut, biro Wood Mackenzie dalam kajian “Coal Market Service, June 2010” memprediksi, GDP China akan tumbuh cukup besar, 8,9%, Taiwan 6% dan Korsel 4%, sehingga mempengaruhi pertumbuhan permintaan batubara di kawasan Pasik. Menurut Wood Mackenzie, dalam beberapa dekade mendatang pertumbuhan konsumsi batubara global akan terkonsentrasi di kawasan Pasik. Sebaliknya, kawasan Atlantik Amerika Utara, Selatan dan Eropa tidak akan mencatat pertumbuhan konsumsi batubara, karena peningkatan penggunaan energi nuklir dan gas.
In the same tune Wood Mackenzie in its study “Coal Market Service, June 2010” predicts GDP o China will increase by 8.9%, Taiwan 6% and South Korea 4%, impacting coal demand in the Pacic region. According to Wood Mackenzie, in the next ew decades world coal demand will be concentrated in the Pacic region. On the other hand, the Atlantic region North, South America and Europe will not increase their coal consumption as they are turning to nuclear and gas as energy sources.
Kajian Wood Mackenzie memprakirakan, pertumbuhan pasar batubara global dari angka sebesar 720 juta ton di tahun 2010 menjadi 1,2 miliar ton di tahun 2025, dengan kontribusi permintaan terbesar dari kawasan Asia Pasik, yakni tumbuh dari angka 484 juta ton menjadi 874 juta ton. Di akhir 2025, kawasan ini diperkirakan menguasai 72% perdagangan batubara global melalui laut.
Wood Mackenzie study estimates world coal market will increase rom 720 million tons in 2010 to 1.2 billion tons in 2025, Asia Pacic region being the major consumer, rom 484 million tons to 874 million tons. At end 2025, this region is predicted to control 72% o world coal trading by sea.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 127
Coal Demand Forecast by Trade Basin and Transport Mode 1.400
t M
1.200
Pacific Total
1.000
Atlantic Total Landbone
800
Seaborne
600
400
200
0 0 1 0 2
1 1 0 2
2 1 0 2
3 1 0 2
4 1 0 2
5 1 0 2
6 1 0 2
7 1 0 2
8 1 0 2
9 1 0 2
0 2 0 2
1 2 0 2
2 2 0 2
3 2 0 2
4 2 0 2
5 2 0 2
Sumber Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Seaborne Thermal Coal Demand by Region 1.200
Other 1.000
Americas 800
Europe t M
600
Asia
400
200
0 0 1 0 2
1 1 0 2
2 1 0 2
3 1 0 2
4 1 0 2
5 1 0 2
6 1 0 2
7 1 0 2
8 1 0 2
9 1 0 2
0 2 0 2
1 2 0 2
2 2 0 2
3 2 0 2
4 2 0 2
5 2 0 2
Sumber Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Di kawasan Asia Pasik, posisi Jepang sebagai salah satu importer batubara besar akan terus tergeser oleh China dan India. China sekalipun merupakan konsumen batubara terbesar, relati mampu memenuhi kebutuhannya dari produksi tambang-tambang dalam negeri. Sedang India dengan jumlah cadangan dan produksi yang lebih terbatas membuatnya berpotensi menjadi importir batubara terbesar dalam dekade mendatang.
In the Asia Pacic region, Japan will be replaced by China and India as major coal importers. Despite being the largest coal consumer, China is able to satisy its own needs with domestic mine products. In the meantime India with its limited reserves and output is more likely to become the biggest coal importer in the coming decades.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
128 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
The construction o coal-red TPP in Malaysia and the Philippines will increase their coal import in the coming years. While Indonesia, despite its numerous TPP o similar nature, is able to be sul-sucient in coal requirements.
Perkembangan pembangunan PLTU barbahan bakar batubara di Malaysia dan Filipina akan membuat permintaan impor dari kedua negara ini meningkat pesat di tahun-tahun mendatang. Sedang Indonesia, walaupun banyak membangun proyek PLTU serupa, namun akan mampu memenuhi kebutuhan batubara dari dalam negeri.
Seaborne Thermal Coal Demand by Region
1.000
900
Other
800
Philippines
700
Thailand Malaysia
600 t M
Taiwan 500
South Korea 400
Japan 300
China
200
India
100
0 0 1 0 2
1 1 0 2
2 1 0 2
3 1 0 2
4 1 0 2
5 1 0 2
6 1 0 2
7 1 0 2
8 1 0 2
9 1 0 2
0 2 0 2
1 2 0 2
2 2 0 2
3 2 0 2
4 2 0 2
5 2 0 2
Sumber Source: Wood Mackenzie Coal Market Service
Kajian US Energy Inormation Administration dalam Annual Energy Oulook 2010, juga menunjukkan kesimpulan senada, yakni dalam jangka lebih panjang, kebutuhan batubara di negara-negara OECD mayoritas berada di kawasan Atlantik, tidak mengalami pertumbuhan, terkompensasi oleh penggunaan gas dan energi nuklir. Sedang negara-negara Non-OECD, terutama kawasan Asia Pasik tingkat konsumsi batubara meningkat dengan laju rata-rata sebesar 1,1% pertahun hingga tahun 2020, untuk kemudian meningkat dengan laju 2 % pertahun untuk periode 2020 hingga 2035.
A report by US Energy Inormation Administration in “Annual Energy Outlook 2010” has the same conclusion, i.e. in the longer term coal requirements o OECD countries the majority is in the Atlantic region will not increase as they are compensated by gas and nuclear sources. While Non-OECD countries particularly in the Asia Pacic region will increase their consumption at an average rate o 1.1% per annum until 2020, and 2% per annum rom 2020 until 2035.
Kajian tersebut juga menunjukkan bahwa untuk periode waktu proyeksi tersebut, persentasi kontribusi batubara sebagai sumber energi akan berada pada kisaran 26%-28% dengan mayoritas penggunaan sebagai bahan bakar PLTU, yang mencapai 40% sampai 43%, lainnya untuk sektor industri. Seperti ditunjukkan pada diagram berikut.
The report also says that in the period under study, coal contributes 26% - 28% o energy sources and mostly used or ueling TPP at 40% - 43%, the rest being or industrial sector, as shown in the ollowing graph.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 129
Seaborne Thermal Coal Demand by Region 50 44
43 40
40
30
28
27 23
23
26
22
20
10 3
2
2
0 Electricity
Industrial
2007
Other Sections
2020
Total
2035
Proyeksi Harga Batubara Di Kawasan Pasik Seiring dengan proyeksi mingkatnya permintaan batubara di pasar Pasik, riset Wood Mackenzie menunjukkan bahwa harga patokan batubara di kawasan Pasik cenderung meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Hal yang patut di cermati adalah kecenderungan peningkatan harga batubara kalori rendah dimasa mendatang, mengingat cukup banyaknya PLTU berbahan bakar batubara kalori rendah yang saat ini tengah dibangun dikawasan Pasik, terutama di India, China dan Indonesia. Kecenderungan peningkatan harga batubara di kawasan Pasik diperlihatkan pada tabel berikut.
Projected Coal Price in Pacic Region and Indonesia In line with the projected higher coal demand in the Pacic region, Wood Mackenzie research reveals that benchmark price in this region tends to increase in the coming ew years. It should be noted that low-calorie coal will enjoy better price in the uture, as more and more TPPs using low-calorie coal are being built in the Pacic region, particularly in India, China and Indonesia. The rising trend o coal price in the Pacic region is shown in the ollowing table.
Historical Japan Thermal Price Trend 6,322GAR 0 0 , 5 2 1
0 0 , 8 9
0 0 , 0 7
0 3 , 0 4
1995
0 3 , 0 4
1996
5 6 , 7 3
1997
0 5 , 4 3
1998
5 5 , 9 2
1999
5 7 , 8 2
2000
0 5 , 4 3
2001
5 8 , 1 3
2002
0 0 , 5 4
5 6 , 5 5
0 0 , 3 5
5 2 , 2 5
2005
2006 2007
5 7 , 6 2
2003
2007
2008
2009
2010
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
130 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Sementara dalam tiga tahun terakhir, harga patokan batubara global di pasar spot berfuktuasi, dengan harga patokan tertinggi terjadi pada bulan Juli 2008, yang sempat menyentuh angka US$194,79/Mt. Setelah itu, harga spot batubara global sempat turun, dengan titik terendah ada pada harga US$60,12/ Mt, terjadi pada bulan Maret 2009, saat puncak krisis nansial global melanda. Mulai akhir 2009, seiring dengan trend pemulihan perekonomian global, harga pasar spot batubara global cenderung meningkat. Hal tersebut ditunjukkan pada grak berikut.
For the past three years, global spot price has been volatile, the highest occurred in July 2008 at US$194.79/Mt. Aterwards, spot price dropped to its lowest US$60.12/Mt in March 2009, when the world nancial crisis was at its peak. Starting end 2009, as the world economy rebounded, spot coal price also improved, as shown in the ollowing graph.
Historical Global Coal Spot Price Index 6,322GAR 220 200 180 160
t m / $ S U
140 120 100 80 60 40 20
r a M 5 0
b e F
n a J 8 0
5 0
r p A 2 0
i e M 8 2
r p A 0 3
GC 2008
n u J 5 2
GC 2009
l u J 3 2
g u A 2 2
p e S 9 1
GC 2010
t k O 9 1
p o N 6 1
s e D 4 1
JFY 2010
Di pasar dalam negeri, harga patokan batubara untuk periode 2009-2010, sempat diwarnai penurunan, pada bulan-bulan Maret-Mei 2009, berlaku pada seluruh tipe kalori. Namun kemudian harga patokan ini sejak bulan Juli 2009 cenderung terus meningkat, sehingga harga patokan Indonesian Coal Index untuk kalori 6.500 Gar sempat menyentuh angka US$125,07/Mt. Hal tersebut tergambarkan pada grak berikut.
In the domestic market, benchmark price o all calorie types declined in March – May 2009. But in July 2009 this benchmark price started picking up, and Indonesian Coal Index benchmark or 6,500 Gar calorie rose to US$125.07/Mt. The ollwing graph shows the price trend.
Historical Indonesian Coal Price Index 140 120
t m / $ S U
100 80 60 40 20 0
9 9 9 0 0 0 n n b a a e J J F 2 0 7 3 2
9 0 r a M 7 2
9 0 r p A 4 2
9 9 0 0 i n e u M J 2 9 2 1
ICI 6500Gar
9 0 l u J 7 1
9 0 g u A 4 1
9 0 t p e S 1 1
9 0 t k O 9
9 0 p o N 6
ICI 5800Gar
9 0 s e D 4
9 0 0 1 s n e a D J 1 9 3 2
0 0 0 1 1 1 b r r e a p F M A 5 6 3 2 2 2
0 0 1 1 i n e u M J 1 8 2 1
ICI 5000Gar
0 1 l u J 6 1
0 1 g u A 3 1
0 0 0 0 1 1 1 1 p t p s e k o e S O N D 0 8 4 3 1
ICI 4200Gar
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 131
Perkembangan Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia.
Indonesian Coal Production and Consumption
Di Indonesia, produksi batubara terus menunjukkan trend yang meningkat. Seperti ditunjukkan oleh data publikasi “Indonesian Coal dan Power” ICP dari Energy Publishing Pty Ltd, produksi batubara Indonesia tahun 2010, mencapai total 237,7 juta ton., naik 10,1% dari produksi tahun 2009 yang sebesar 215,9 juta ton. Produksi batubara sebesar itu, berasal dari 1 BUMN PTBA dan tidak kurang dari 49 perusahaan tambang swasta, dengan gambaran ringkasan produksi tahun 2010 sebagai berikut.
Indonesia’s coal output continued on the upward trend as reported by Energy Publishing Pty. Ltd. in its publication “Indonesian Coal and Power”. In 2010 Indonesia’s coal production reached 237.7 million tons, or up 10.1% rom 2009 that stood at 215.9 million tons. That considerable output came rom one state-owned enterprise i.e. PTBA and 49 other private mining companies. The ollowing table briefy describes coal production in 2010.
Nama Perusahaan Company Name
2009
1
PT Adaro
40,590
42,487
2
PT Kaltim Prima
38,154
39,951
3
PT Kideco Jaya Agung
24,692
28,878
4
PT Arutmin
19,298
20,426
5
PT Berau Coal KKS
14,337
17,383
6
PT Indominco Mandiri
12,396
14,252
7
PT Bukit Asam
10,831
11,913
8
PT Trubaindo
5,184
5,545
9
PT Gunung Bayan Pratama
4,142
4,053
10
Produsen Swasta Lain + 39 Perusahaan
46,312
52,801
215,936
237,689
Total Produksi Total Production
Pengangkutan Batubara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim
2010 *
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
132 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
The major part o Indonesia’s coal was delivered to global market, and the rest or domestic consumption, mostly used by TPPs as well as private and state rms. Domestic coal demand is expected to continue rising in the uture. Besides the use by government projects in 10,000 MW TPP phase 1 and 2, other industries also have a greater demand or coal due to conversion rom oil to other energy sources. The ollowing table shows actual production, export and consumption o coal in Indonesia.
Sebagian besar produksi batubara Indonesia dipasok ke pasar global. Sisanya digunakan di dalam negeri, mayoritas digunakan sebagai bahan bakar PLTU maupun pembangkit listrik industri swasta dan BUMN. Dimasa mendatang, permintaan pasokan batubara di dalam negeri diproyeksikan terus meningkat. Selain terkait dengan proyek Pemerintah untuk menyelesaikan proyek pembangunan PLTU 10.000 MW tahap pertama dan disusul dengan PLTU 10.000 MW tahap kedua, kebutuhan batubara untuk sektor industri lain juga diperkirakan terus meningkat karena beralihnya pemanaatan sumber energi lain selain minyak bumi. Gambaran realisasi produksi, konsumsi dan ekspor batubara Indonesia adalah sebagai berikut. in thousand tons TAHUN
2007 2008 2009 2010 Source: Indonesian Coal and Power
PRODUKSI PRODUCTION
EKSPOR EXPORT KONSUMSI CONSUMPTION
193.556 204.234 215.936 237.689
163.488 158.012 176,386 191.033
39.148 47.797 47.456 50.866
Untuk konsumsi dalam negeri, jenis batubara yang digunakan untuk PLTU cenderung semakin bergeser ke arah batubara kalori rendah. Hal ini terjadi karena harga jual batubara kalori rendah umumnya lebih rendah, sehingga penggunaannya lebih esien dari sisi biaya.
On the domestic side, TPPs tend to switch to low-calorie coal because o its lower price, allowing cost eciency.
Proyeksi konsumsi batubara untuk PLTU milik PLN menunjukkan bahwa, dengan asumsi pembangunan PLTU berbahan bakar batubara berjalan lancar, total kebutuhan batubara pada masa-masa mendatang akan meningkat cukup signikan. Dari perkiraan realisasi kebutuhan batubara sebesar 40,8 juta ton di tahun 2010, kebutuhan batubara ini akan meningkat lebih dari 100% menjadi 95,3 juta ton di tahun 2014. Untuk tahun 2014, sekitar 46% jenis batubara yang akan digunakan adalah batubara kalori rendah dengan nilai kalori sebesar 4.200 Kcal/kg AR.
Assuming the construction o PLN’s coal-red TPP runs well, total coal requirement is projected to increase signicantly. Based on projected coal requirement o 40.8 million tons in 2010, the increase will be more than 100% to 95.3 million tons in 2014. In 2014, around 46% will be low-calorie coal with calorie level o 4,200 Kcal/kg AR.
NILAI KALORI (KCAL/KG AR) CALORIE RATE (KCAL/KG AR)
2010
2011
2012
2013
2014
4200 5100 6100 Total
8.2 27.7 4.9 40.8
25.8 28.7 4.9 59.4
32.2 36.9 8.9 78
35.4 43.2 8.9 87.5
44.3 42.1 8.9 95.3
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 133
Kertapati
Berbagai aktor seperti tergambar dari uraian mengenai permintaan batubara tersebut diatas menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi Perseroan dalam menentukan strategi bisnis jangka panjang. Dengan kecenderungan permintaan dalam negeri yang semakin banyak membutuhkan batubara kalori rendah, Perseroan telah mempersiapkan strategi umum, diantaranya melakukan proses produksi yang lebih esien, sehingga dapat mempertahankan marjin.
Various actors as depicted above will create opportunities and at the same time pose challenges or the Company to devise its long-term business strategy. As the domestic demand or low-calorie coal continues to rise, the Company has devised general strategy, covering improved eciency in production process to earn good margin.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
134 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Management Discussion and Analysis
Stockpile Pelabuhan Kertapati
Tiga sasaran utama program esiensi Perseroan: biaya produksi, esiensi operasional, peningkatan produksi swakelola.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 135
LAPORAN KINERJA USAHA
BUSINESS REVIEW
SEGMEN BATUBARA
COAL SEGMENT
Perseroan menetapkan target peningkatan produksi batubara pada 2010, agar sejalan dengan keberhasilan program peningkatan kapasitas angkut kereta api. Untuk mencapai target produksi tersebut, Perseroan secara konsisten menerapkan strategi produksi terintegrasi, yang berokus pada peningkatan esiensi operasional produksi, kualitas produksi dan jaminan ketersediaan batubara dengan tetap menjaga aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja K3 dan Lingkungan.
The Company aimed to step up its coal production in 2010 to keep up with railway bigger loading capacity. To reach the production target, the Company consistently implemented an integrated production strategy ocused on production eiciency, product quality and coal availability while preserving the environment and ensuring work saety and health.
Peningkatan Esiensi Operasional
Operational Eciency Improvement
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan esiensi operasional penambangan. Upaya-upaya tersebut ditujukan untuk mencapai 3 tiga sasaran utama yakni: menekan biaya produksi, meningkatkan esiensi operasional dan meningkatkan kapasitas produksi batubara swakelola.
The Company improved mining operational eciency through many ways aimed at reducing production cost, improving operational eciency and increasing sel-managed coal production capacity.
Untuk menekan biaya produksi, Perseroan melaksanakan beberapa program, diantaranya mencakup: melakukan penghematan konsumsi BBM, handling batubara, suku cadang/ material serta konsumsi energi listrik; memaksimalkan produksi batubara secara swakelola dengan mengoptimalkan penggunaan BWE system dan mengembangkan sistem penambangan shovel & truck; optimalisasi inside dump untuk memperpendek jarak angkut.
To reduce production cost, the Company launched several programs including saving uel, handling coal, sparepart/ material and electricity consumption, maximizing selmanaged coal production by optimum use o BWE Bucket Wheel Excavator system and developing shovel & truck mining system, optimizing inside dump to shorten transporting distance.
Untuk meningkatkan esiensi operasional, Perseroan melaksanakan beberapa program, meliputi 3 kelompok upaya, yakni:
Operational eciency was improved by conducting various programs covering the ollowing three groups o activity:
Perbaikan sistem kerja, berbagai inovasi dan perbaikan menyangkut sistem kerja yang dilaksanakan Perseroan mencakup diantaranya:
Work system improvement, among others by:
•
Menerapkan sistem operasional terintegrasi, dengan dukungan Teknologi Inormasi. Dengan cara ini Perseroan mampu mengontrol tingkat persediaan dalam jumlah yang memadai tidak berlebihan memantau aktitas penambangan dan pengangkutan dengan akurat serta tepat waktu. - Melakukan perawatan terencana condition base maintenance peralatan utama. - Melaksanakan manajemen stockpile dengan menerapkan sistem FIFO.
•
Integrated operating system backed by inormation technology. This way, inventories were managed at optimum level, mining and transporting activities were accurate and ti mely. - Condition-based maintenance o main equipment. - Stock-pile management by FIFO system. - Stock-taking and continuous monitoring o supplies and spareparts. - Stripping ratio control according to plan.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
136 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
- Cover soil blasting. - Shortening soil transporting distance by inside dump. - Mud handling with gravitation system to replace conventional method that uses pumps or trucks & shovels.
- Melaksanakan stock opname dan monitoring persediaan barang dan suku cadang secara kontinyu. - Melakukan pengendalian stripping ratio sesuai rencana. - Melakukan blasting tanah penutup. - Memperpendek jarak angkut tanah dengan melakukan inside dump. - Pengelolaan lumpur dengan sistem gravitasi untuk menggantikan metode konvensional yang menggunakan pompa atau metode truck & shovel. •
Perbaikan sarana dan prasarana: Program ini selain ditujukan untuk meningkatkan esiensi operasional pada tahun 2010 lalu, juga untuk mendukung dan mengantisipasi peningkatan kegiatan penambangan Perseroan di masa mendatang. Prasarana yang diperbaiki terutama berada di areal tambang, seperti areal timbun dan areal stock-pile. Kegiatan yang dilakukan dalam hal ini menyangkut diantaranya: - Memperbesar kapasitas tampung temporary stock. - Mempersiapkan penggunaan BWE sebagai reclaimer di temporary stock. - Modikasi dan perbaikan peralatan rotary car dumper dan sejenisnya. - Modikasi dan perbaikan sistem conveyor belt, melalui penggantian pulley secara teratur disertai pemasangan sensor inra merah. - Membuat program Conveyor Inormation System yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan stadium belt conveyor secara bertahap sehingga dapat merencanakan pekerjaan penggantian belt secara lebih baik untuk mengurangi jam breakdown mesin. - Perbaikan dan relokasi 2 unit BWE dan 1 unit spreader dari areal TAL ke areal MTBU, dengan penjelasan lebih detail ada pada uraian tersendiri.
•
Facilities and inrastructure improvement This program was designed not only to improve operating eciency, but also to support and anticipate higher mining activity in the uture. Inrastructure improvement was mainly in mining area, such as piling and stock-pile areas: - Increased storage o temporary stock. - Preparation o BWE as reclaimer o temporary stock. - Modication and repair o rotary car dumper and the like. - Modication and repair o conveyor belt, by regular replacement o pulley and installation o inra red censor. - Conveyor Inormation System program to detect belt conveyor damage by stages, allowing more ecient belt replacement schedule and reducing machine breakdown hours. - Repair and relocation o 2 BWE and 1 spreader rom TAL to MTBU area, as described in more detail separately.
•
Penggantian dan Penambahan Alat Produksi: Program ini selain ditujukan untuk meningkatkan esiensi operasional juga mampu mendukung program peningkatan produksi di tahun 2010 maupun di masa mendatang. Program yang dilakukan adalah penggantian dan penambahan alat produksi Shovel & Truck menjadi lebih besar terutama alat angkut tanah dari kapasitas 30-an ton menjadi 50 ton keatas pada areal penambangan swakelola.
•
Replacement and addition o production machinery This program aimed to increase operating eciency and production in 2010 and the ensuing years. The program included replacement and addition o shovel & truck especially soil transporter with bigger capacity rom approx. 30 tons to over 50 tons in sel-managed mining area.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 137
Pembangunan PLTU 3 x 10 MW untuk mendukung operasi BWE System yang lebih esien.
Perbaikan dan Pemindahan BWE System
Repair and Relocation o BWE System
Perseroan memiliki dan mengoperasikan 5 unit BWE system, seluruhnya dioperasikan di areal Tambang Air Laya TAL. Mulai tahun 2007 pengoperasian BWE berkurang karena keterbatasan area layak operasi bagi BWE system. Dengan mempertimbangkan esiensi serta optimalisasi asset operasi, Perseroan mulai tahun 2009 melakukan persiapan pemindahan BWE system ke lokasi Tambang Muara Tiga Besar Utara MTBU, berupa 2 unit BWE dan 1 unit spreader.
The Company owned and operated ve unit s o BWE in Tanjung Air Laya TAL. In 2007 the operation o BWE diminished due to limited area suitable or BWE system. In consideration o ecient and optimum operations o assets, starting in 2009 the Company made preparation to relocate BWE to Muara Tiga Besar Utara MTBU mine consisting o two BWE’s and one spreader.
Dalam waktu bersamaan Perseroan juga melakukan perbaikan besar overhaul terhadap BWE system yang akan direlokasi. Dengan program overhaul tersebut, maka akan memperpanjang umur operasi BWE system hingga 15 tahun kedepan dari umur operasi normal.
The BWE’s to be relocated were overhauled to extend their operating lie with another 15 years.
Seiring dengan optimalisasi BWE system tersebut, Perseroan melakukan pembangunan PLTU 3x10 MW milik sendiri guna mendukung program operasi BWE system serta program esiensi lain secara menyeluruh dengan menggunakan bahan bakar batubara limbah yang selama ini belum termana’atkan.
Optimizing BWE system was accompanied by the construction o own 3x10 MW TPP to back up BWE system and other eciency programs using waste coal that had previously been squandered.
Dengan melaksanakan program revitalisasi BWE sytem dan Pembangunan PLTU 3 x 10 MW milik sendiri, nilai tambah yang minimum yang didapatkan perseroan seperti :
By revitalizing BWE system and constructing own 3x10 MW TPP, the Company gained an added value:
• • • • • •
Esiensi biaya operasi penambangan akan membaik. Alat Produksi BWE system dapat dioperasikan dengan baik hingga selama 15 tahun kedepan. Perseroan berhasil memanaatan kembali alat BWE system yang sudah habis nilai bukunya. Pengoperasian BWE tidak mengenal cuaca bisa beroperasi meskipun pada cuaca hujan. Memanaatkan tenaga kerja terampil yang telah ada. Mendukung program penghematan energy yang digalakkan pemerintah.
• • • • •
Mining operation will be more cost-ecient. BWE equipment can operate or another 15 years. BWE equipment that has zero book value is re-utilized. BWE operation is weather proo operable even in the rain Existing skilled laborer can be employed.
138 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Bucket Wheel Excavator
BWE
Tambang terbuka secara umum dapat dilakukan dengan metode penambangan menerus (continuous mining) dan metode penambangan konvensional. Metode penambangan menerus menggunakan alat gali Bucket Wheel Excavator (BWE), alat angkut ban berjalan (belt conveyor), dan alat penyebar material (spreader).
Open pit mining can generally be done by continuous mining method and conventional mining method. Continuous mining method uses excavating tool Bucket Wheel Excavator (BWE), belt conveyor and material spreader.
Di Indonesia hanya PTBA yang mengoperasikan peralatan tambang BWE system dengan kapasitas besar. Hal ini karena kondisi areal penambangan PTBA, Tanjung Enim, yang relati datar dan luas, daya dukung tanah memadai, minimal 100 kPa dengan kekerasan material yang bisa digali sampai dengan 5.000 kPa.
In Indonesia PTBA is the only company that operates high-capacity BWE mining equipment. This is possible as the Company’s mining area in Tanjung Enim is fat and vast with adequate land support, at least 100 kPa and material hardness up to 5,000 kPa.
BWE beroperasi dengan daya listrik 1.500 kw. Kapasitas penggalian BWE adalah sebesar 1.300 bcm/jam. Ukuran peralatan BWE cukup besar, dengan jangkauan vertikal posisi high cut 12 m dan double deep step 12 m serta jangkauan horizon baik HC atau DDS 90 m tk, diameter roda bucket 9 m, dan berat total 520 ton.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 139
Perkembangan Produksi Pelaksanaan strategi operasional membuat Perseroan berhasil kembali meningkatkan volume produksi batubara menjadi 12,5 juta ton, naik 7,4 % dibandingkan volume produksi tahun 2009 yang berjumlah 11,6 juta ton. Peningkatan produksi batubara pada tahun 2010 terutama berasal dari Unit Pertambangan Tanjung Enim UPT, yaitu dari Tanjung Air Laya TAL, Muara Tiga Besar Utara, Banko Barat, Unit Pertambangan Ombilin dan dari anak perusahaan, PT Internasional Prima Coal dan PT Batubara Bukit Kendi. Dari keseluruhan produksi tersebut, produksi yang dilakukan secara swakelola meningkat menjadi 5,64 juta ton, naik 5,6% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 5,34 juta ton. Secara bertahap, Perseroan berencana menaikkan kapasitas produksi swakelola. Dengan peningkatan secara bertahap, maka kompetensi SDM Perseroan dalam mengelola tambang secara penuh akan semakin meningkat juga.
Perbaikan Bucket BWE di area bengkel
5.64 million tons, or increased 5.6% rom 5.34 million tons the preceding year. The Company plans to gradually upgrade the capacity o sel-managed production, and improve employees’ competence in mine management.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
140 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Produksi dan Pembelian Batubara (Ton) Coal Production and Purchase Tons URAIAN
2010
2009
PERUBAHAN %
DESCRIPTION
Produksi dalam ton
Produksi dalam ton
Production (in tons)
Production (in tons)
Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT)
Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT)
• Air Laya
6,131,218
5,280,781
116.1%
• Air Laya
• Muara Tiga Besar Utara
3,144,728
2,630,150
119.6%
• Muara Tiga Besar Utara
• Banko Barat
2,595,850
2,846,546
91.2%
11,871,796
10,757,477
110.4%
Jumlah Produksi UPT
5,620
1,770
317.5%
Unit Pertambangan Ombilin UPO
76,971
783,243
9.8%
507,558
57,912
876.4%
PT Internasional Prima Coal
12,461,945
11,600,402
107.4%
Jumlah Produksi
Jumlah Produksi UPT Unit Pertambangan Ombilin UPO PT Batubara Bukit Kendi PT Internasional Prima Coal Jumlah Produksi Pembelian / Purchases
• PT Bukit Asam Prima • PT International Prima Coal • PT Bukit Asam (Persero) Tbk (UP Ombilin) Jumlah Pembelian Jumlah Produksi & Pembelian
• Banko Barat
PT Batubara Bukit Kendi
Pembelian / Purchases
511,792
574,783
89%
8,049
-
-
• PT International Prima Coal
40,547
-
-
• PT Bukit Asam (Persero) Tbk (UP Ombilin)
560,388
574,783
97%
13,022,333
12,175,185
107.0%
• PT Bukit Asam Prima
Jumlah Pembelian Jumlah Produksi & Pembelian
Kenaikan produksi ini selaras dengan peningkatan volume angkutan kereta api yang naik sebesar 3% dari 10,5 juta ton menjadi 10,8 juta ton. Guna menjaga keamanan pasokan kepada para konsumen, Perseroan mendirikan anak perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli batubara, yaitu PT Bukit Asam Prima BA Prima pada 2007.
Larger production was accompanied by a 3% rise in railway loading volume rom 10.5 million tons to 10.8 million tons. To secure supply to consumers, the Company set up a subsidiary that is engaged in coal trading, i.e. PT Bukit Asam Prima BA Prima in 2007.
Penanganan Batubara
Coal Handling
Perseroan mulai membangun Supply Chain Management System SCMS yang akan diterapkan dalam 5 tahap. Tahap pertama adalah Phase Mine to Train Loading Station TLS, yaitu untuk menangani material /batubara mulai area tambang hingga Stock Pile/TLS. Tahap kedua, Phase TLS to Port, yaitu untuk menangani batubara mulai dari TLS sampai dengan Pelabuhan. Tahap ketiga, Marketing dan Penagihan, yaitu pengelolaan pemasaran dan penjualan batubara serta proses penagihan. Tahap keempat, Integrasi dan Keuangan,
To handle coal properly, the Company bu ilt up Supply Chain Management System SCMS that will be implemented in ive phases. Phase 1 is Mine to Train Loading Station TLS, to handle coal rom mining area to stock pile/TLS. Phase 2 is TLS to Port, to handle coal rom TLS to Port. Phase 3 is Marketing and Billing, to manage marketing, sales and billing. Phase 4 is Integration and Finance, to integrate SCMS and other systems including inancial
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 141
yaitu tahapan untuk mengintegrasikan SCMS dengan sistem lainnya yang ada di PTBA termasuk dengan sistem keuangan. Tahap kelima, Optimasi dan EIS, yaitu tahapan untuk mengimplementasikan modul optimasi dan Executive Inormation System.
system. Phase 5 is Optimization and EIS, to implement optimization module and Executive Inormation System.
Perseroan melakukan penanganan batubara sesuai standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk menjamin kualitas dan pasokan batubara kepada konsumen, yang mencakup:
The Company handles coal in accordance with the standards o ISO 9001:2000 Quality Management System to control product quality and supply to the consumers, which cover:
•
Pelaksanaan Manajemen Stockpile. Pengaturan tumpukan batubara hasil produksi dan proses blending dilakukan sesuai dengan klasikasi kualitas kalorinya dan kebutuhan konsumen. Perseroan telah melakukan penambahan asilitas Hopper Blender untuk mendukung proses blending batubara agar menghasilkan kualitas batubara sesuai kebutuhan konsumen. Langkah tersebut diikuti dengan melakukan general overhaul stacker reclaimer di stockpile untuk mempercepat proses penyimpanan dan pemuatan batubara.
•
Stockpile Management Management o coal stockpile rom production and blending process is conducted according to the classication o its calorie quality and consumers’ requirements. The Company has an additional Hopper Blender acility to support coal blending process to produce coal quality that suits consumers’ needs. This measure is accompanied by perorming general overhaul o stacker reclaimer in stockpile to speed up coal storing and loading process.
•
Pengendalian kualitas. Perseroan menjaga kualitas produksi melalui mekanisme quality control yang ketat pada setiap tahapan produksi. Proses pengendalian kualitas ini berpedoman pada standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Dengan sistem tersebut, Perseroan melakukan uji sampling untuk memastikan kualitas batubara yang akan ditambang. Pengujian kualitas batubara kemudian dilakukan di areal tambang, stockpile di daerah penambangan sebelum pemuatan ke kereta api atau dikirim ke konsumen, diikuti dengan pengujian di areal stockpile pelabuhan sebelum pemuatan ke kapal.
•
Quality Control The Company strictly controls product quality on every production stage according to Quality Management System ISO 9001:2008. As dictated by the system, the Company runs sampling tests to control the quality o coal to be excavated. Quality tests are then perormed in the mine and mining stock-pile area beore loading and delivery to customers by railwa y. For deli very by sea, testing is done on port stock-pile prior to loading to ships.
Perseroan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 untuk menjamin kualitas produk batubara yang dihasilkannya. The Company applies Quality Management System ISO 9001:2008 to control coal product quality.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
142 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Unit Laboratorium Perseroan telah terakreditasi dengan sertikat ISO/IEC 17025: 2005 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Our laboratory is accredited by the National Accreditation Committee with Laboratory Quality Management System certication.
Untuk mendukung program penjagaan kualitas Perseroan mulai membangun sistem manajemen penanganan batubara terintegrasi secara bertahap. Untuk tahun 2010, sudah direalisasikan tahap pertama sistem ini, yakni penanganan batubara dari areal tambang sampai pemuatan kereta api train loading station/TLS.
To support quality control program the Company sets up an integrated coal management system by stages. In 2010 the rst stage o this system was completed to handle coal rom the mines to train loading stations.
Analisis kualitas batubara dilakukan oleh Unit laboratorium Perseroan yang telah menerima sertikat Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO/IEC 17025:2005 dari Komite Akreditasi Nasional KAN. Laboratorium ini juga bertanggung jawab melakukan pengujian kualitas air buangan tambang untuk menjaga agar terpenuhinya Standar Baku Mutu Lingkungan.
Coal quality analysis is perormed by the Compa ny’s laboratory that has Laboratory Quality Management System ISO/IEC 17025:2005 certication rom the National Accreditation Committee. This laboratory is also responsible or testing the quality o waste water rom the mines to ensure compliance with the Environmental Quality Standard.
Pengangkutan
Transportation
Perseroan bekerjasama secara intensi dengan PT Kereta Api Indonesia PT KA dalam proses pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan Lampung dan Dermaga Kertapati Palembang. Proses yang dilalui dalam pengangkutan batubara meliputi:
In transporting coal rom Tanjung Enim to Tarahan Port Lampung and Kertapati Pier Palembang, the Company collaborates with PT Kereta Api Indonesia PT KA. The process o coal transporation entails:
•
• •
Pengaturan jumlah dan kualitas muatan batubara yang akan diangkut oleh masing-masing gerbong kereta api melalui Train Loading Station TLS. Pengawasan dan pencatatan distribusi batubara menuju Pelabuhan atau Dermaga. Pelaksanaan bongkar muat batubara dari gerbong kereta-api menggunakan Rotary Car Dumper RCD di Pelabuhan dan Apron Feeder AF di Dermaga.
Tahun 2010, total volume angkutan batubara melalui kereta api ke Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati mencapai 10,8 juta ton atau meningkat 3% dari volume tahun 2009 sebesar 10,5 juta ton. Volume angkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan mengalami peningkatan 3% dari 8,5 juta ton pada 2009, menjadi 8,7 juta ton pada 2010. Sedang dari Tanjung Enim ke pelabuhan Kertapati, naik 5% dari 1,9 juta ton menjadi 2,1 juta ton.
• • •
Arranging the volume and quality o coal to be transported by each train coach rom Train Loading Station TLS. Supervising and recording coal distribution to ports or piers. Unloading coal shipment rom train coaches using Rotary Car Dumper RCD in ports and Apron Feeder AF in piers.
In 2010, total volume o coal shipment by train to Tarahan Port and Kertapati Pier reached 10.8 million tons or increased 3% rom 2009 volume o 10.5 million tons. Coal shipment volume rom Tanjung Enim to Tarahan Port rose 3% rom 8.5 million tons in 2009 to 8.7 million tons in 2010. While rom Tanjung Enim to Kertapati increased 5% rom 1.9 million tons to 2.1 million tons.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 143
1
2
3
1. Stacker Reclaimer di Tanjung Enim Edipiscing lorem ipsum dolor
2. Pengambilan sampel batubara di TLS Tanjung Enim Edipiscing lorem ipsum dolor
3. Uji Kualitas Batubara dengan alat Atomic Absorbtion Spectro Photometer Edipiscing lorem ipsum dolor
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
144 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
ANGKUTAN KERETA API
2010
PERUBAHAN %
2009
RAILWAY TRANSPORTATION
Tanjung Enim Ke Tarahan
8,712,100
8,498,150
3%
Tanjung Enim to Tarahan
Tanjung Enim ke Kertapati
2,050,940
1,956,430
5%
Tanjung Enim to Kertapati
10,763,040
10,454,580
3%
Total Transportation
Jumlah Angkutan
Peningkatan volume angkut batubara ini merupakan hasil dari perbaikan sistem manajemen angkutan serta adanya koordinasi intensi antara Perseroan dengan PT KA. Mulai tahun tahun 2009, Direktur Operasi Produksi Perseroan diangkat menjadi Anggota Kehormatan Executive Committee PT KA.
The larger coal shipment volume was made possible by improved transportation management system and intensive cooordination between the Company and PT KA. In 2009, the Operations/Production Director o the Company was appointed Honorary Member o PT KA Executive Committee.
Perseroan juga berperan langsung mendukung peningkatan kapasitas angkutan batubara, melalui perbaikan rail-loop dan perawatan rutin di asilitas muat dan bongkar milik Perseroan.
The Company also directly supported the improvement o coal loading capacity by reparing rail-loop and routinely maintaining its own loading and unloading acilities.
Perseroan menindak lanjuti Coal Transportation Agreement CTA bersama-sama dengan PTKA, telah menunjuk konsultan independen untuk menyusun ormula tari dan ormula take or pay. Pada tahun 2010 drat nal report sudah disampaikan kepada para pihak.
Coal Transportation Agreement CTA with PT KA was was ollowed by the appointment o an independent consultant to ormulate tari and ”take or pay” schemes. In 2010 the drat nal report was submitted to all parties.
Perseroan juga telah merintis program pengembangan untuk angkutan KA khusus batubara yang baru untuk meningkatkan kapasitas angkut batubara. Lihat bahasan “Pengembangan Usaha”. Program pengembangan angkutan tersebut diyakini akan mampu mengatasi kendala Perseroan dalam meningkatkan jumlah penjualan batubara secara substansial dari lokasi tambang Tanjung Enim.
The Company pioneered the construction o new railway tracks to step up coal loading capacity. See discussion on “Business Development”. The bigger loading capacity is believed to substantially increase sales rom Tanjung Enim mine.
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Untuk menjamin berlangsungnya peningkatan penjualan dimasa-masa mendatang di tengah kecenderungan
In an eort to secure uture sales amidst the increasing tendency o coal demand, the Company adopted the ollowing
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 145
permintaan batubara yang meningkat, menjalankan strategi pemasaran meliputi:
Perseroan
marketing strategy that included:
•
Komitmen jaminan kualitas produk Jaminan kualitas ini sangat penting karena selain mempengaruhi kelancaran operasional bisnis konsumen juga merupakan aktor penentu tingkat kepercayaan konsumen agar terus menggunakan batubara hasil produksi Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu memberikan jaminan bahwa kualitas batubara yang diterima konsumen telah sesuai dengan kesepakatan kontrak terkait. Jaminan kualitas dikontrol melalui penerapan manajemen mutu yang melibatkan pelaksanaan proses analisis terakreditasi.
•
Commitment to Product Quality Commitment to quality is very important because not only does it aect the consumers’ business operations but it also plays a decisive actor o consumers’ trust in the coal product o the Company. The Company, thereore, is committed to ensuring the quality o coal delivered to consumers is in accordance with the quality agreed upon in the contract. Quality is controlled by implementing quality management based on accredited analysis process.
•
Komitmen pelayanan pelanggan Perseroan selalu mengutamakan prinsip transparansi dan responsibilitas dalam memberikan layanan kepada konsumen demi memenuhi komitmen layanan terbaik kepada konsumen. Perseroan memberikan tanggapan yang cepat terhadap berbagai permintaan dan keluhan konsumen sebagai bagian dari komitmen pelayanan Perseroan. Perseroan meyakini penerapan komitmen pelayanan terbaik akan mampu mendukung target peningkatan penjualan Perseroan di masa mendatang. Untuk menjamin pelayanan pada pelanggan, Perseroan membuka layanan pengaduan dengan menyediakan saluran telpon, email maupun surat kepada pelanggan.
•
Commitment to Customer Service The Company gives priority to transparency and responsibility principles in serving its customers to prove its commitment to providing the best customer service. The Company promptly responds to various demands and complaints rom the customers. The Company strongly believes that the best customer service will assist the Company to reach its increased sales target. To support its customer service the Company sets up a customer center to handle complaints by telephone, e-mail or letter.
Selama tahun 2010 Perseroan menerima 9 sembilan kali pengaduan dari pelanggan. Perseroan telah menindak lanjuti keluhan pelanggan tersebut, sehingga permasalahan dengan konsumen dimaksud telah diselesaikan. •
Kerjasama Manajemen Perseroan menyelenggarakan Rapat Kordinasi Rakor yang melibatkan seluruh mata rantai produksi dan penjualan supply chain secara rutin. Rakor membahas perkembangan kondisi pasar batubara, permintaan konsumen hingga kendala produksi di lapangan maupun proses pengangkutan yang dapat mempengaruhi volume penjualan. Hasil diskusi kemudian digunakan sebagai dasar penentuan strategi produksi maupun penjualan yang paling sesuai untuk periode tiga bulan ke depan guna mendukung pencapaian target penjualan yang telah ditentukan.
In 2010 nine complaints rom the customers were attended to and settled by the Company.
•
Cooperation The Management routinely holds coordination meetings involving all production and supply chains. The meetings discuss development in coal market condition, consumer demand and production problems on site and in transporting process that may aect sales volume. Findings are used as a basis o ormulating production and sales strategy that is the most appropriate or the next three months to enable the Company to meet sales target.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
146 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Persiapan Implementasi Supply Chain Management System Perseroan mulai mempersiapkan penerapan tahap tiga dari Suply Chain Management System SCMS yakni integrasi kegiatan pemasaran, pelabuhan dan keuangan. Melalui penerapan sistem ini Perseroan memantau perkembangan perubahan kondisi stock batubara secara cepat dan akurat sehingga sanggup memenuhi komitmen kepada pembeli dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai.
•
Supply Chain Management System Phase three o Supply Chain Management System SCMS was under way, integrating marketing, port and inance activities. Using this system the Company can monitor coal stock level quickly and accurately and meet customers’ orders in appropriate quality and quantity.
Metode Penjualan dan Perkembangan Harga
Selling Method and Price Trend
Perseroan menjual batubara ke pasar domestik maupun ekspor dengan harga yang memberikan return terbaik. Perseroan melakukan penjualan batubara dalam bentuk kontrak penjualan jangka panjang maupun melalui pasar spot, sedangkan harga penjualan selalu mengacu pada harga pasar batubara thermal internasional.
The Company sells coal to domestic and export markets at prices that will earn maximum return. Sales is made under long-term sales contract and through spot market, while selling price is always based on international thermal coal prices.
Trend rata-rata harga jual batubara Perseroan dalam beberapa tahun terakhir cenderung meningkat, mengikuti peningkatan harga jual di pasaran, seperti tercermin dalam tabel berikut.
Average selling price o the Company’s coal over the past ew years was on an upwared trend in line with the rising market prices, as refected in the ollowing table.
Perkembangan rata-rata harga jual batubara Perseroan Average coal selling price o the Company TAHUN YEAR
DOMESTIK DOMESTIC
EKSPOR EKSPORT
Rp/Ton
US$/Ton
2006
330.697
44,50
2007
345.645
47,50
2008
506.900
68,73
2009
746.240
64,59
2010
612.366
67,01
Penurunan rata-rata harga jual batubara domestik ditahun 2010 yang sebesar 18% disebabkan oleh beberapa dian taranya, meningkatnya volume penjualan batubara kalori lebih rendah dan tingkat persaingan yang semakin tinggi untuk pemasaran domestik batubara kalori lebih rendah. Rata-rata harga jual batubara ekspor meningkat 3,7%. Kondisi harga penjualan yang kurang baik ini pada akhirnya mempengaruhi tingkat protabilitas Perseroan yang akhirnya ikut turun, sekalipun volume penjualan Perseroan meningkat.
A decrease o 18% in average domestic price during 2010 was due to higher sales volume o low-calorie coal and keener domestic competition or this product. Average export selling price rose 3.7%. This less rewarding price eventually aected the Company’s protability despite the growing sales volume during the year under review.
Lihat bahasan “Kinerja Keuangan”
See discussion on “Financial Perormance”
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 147
Conveyor Belt di Pelabuhan Tarahan
Kinerja dan Distribusi Penjualan
Perormance and Distribution o Sales
Tahun 2010 Perseroan mencatat volume penjualan total sebesar 12,95 juta ton, naik 3,7% dari tingkat penjualan tahun 2009, sebesar 12,48 juta ton. Penjualan ini terdiri atas penjualan domestik sebanyak 8,23 juta ton dan ekspor sebanyak 4,72 juta ton. Dengan demikian, distribusi penjualan domestik menjadi 63,5% sedangkan pasar ekspor menjadi 36,5 %, meningkat dari angka sebesar 35,40% di tahun sebelumnya.
In 2010 the Company recorded a total sales volume o 12.95 million tons, up 3.7% rom the preceding year’s sales o 12.48 million tons. Sales comprised domestic sales o 8.23 million tons and export o 4.72 million tons. Thereore, distribution o sales consisted o domestic market 63.5% and export 36.5%, showing a growth o 35.40% rom the previous year.
Dari total penjualan tersebut, volume penjualan domestik meningkat 2,0% dari 8,07 juta ton pada 2009 menjadi 8,23 ton pada 2010. Dengan jumlah penjualan ke pasar domestik tersebut Perseroan telah memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation DMO.
O the total sales, domestic sales rose 2.0% rom 8.07 million tons in 2009 to 8.23 tons in 2010. At this rate o domestic sales the Company has complied with the DMO Domestic Market Obligation regulation.
Sebagian besar dari volume penjualan tersebut untuk memenuhi kontrak jangka panjang pasokan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU yaitu PLTU Suralaya, PLTU Bukit Asam dan PLTU Tarahan. Total penjualan untuk segmen PLTU ini memberikan kontribusi sebesar 79% dari penjualan domestik 2010.
The major part o the sales was intended to ulll long-term supply contract with Thermal Power Plants TPP, i.e . Suralaya TPP, Bukit Asam TPP and Tarahan TPP. Total sales o this segment contributed 79% to domestic sales in 2010.
Seiring dengan peningkatan kegiatan industri semen, penjualan batubara untuk industri semen mengalami peningkatan, sehingga komposisi distribusi penjualan untuk industri semen meningkat menjadi 5% dari 4% di tahun 2009.
As cement industry developed, the Company’s sales to this industry also increased, raising its contribution to total sales rom 4% in 2009 to 5% in 2010.
Volume penjualan ekspor kembali meningkat dari posisi 4,42 juta ton di tahun 2009 menjadi 4,72 juta ton pada 2010 dengan mayoritas negara tujuan ekspor adalah China, Jepang, Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Thailand. Sesuai dengan kajian prospek pemasaran batubara, Perseroan kini lebih memokuskan tujuan pemasaran batubara produknya ke kawasan Pasik. Perseroan lebih memprioritaskan pola penjualan dalam jangka panjang.
Export sales volume went up rom 4.42 million tons in 2009 to 4.72 million tons in 2010 mainly to Japan, China, Malaysia, Vietnam, Taiwan and Thailand. In line with a research on coal market prospects, the Company is ocusing more on the Pacic region under long-term sales contract.
Lihat bahasan ”Prospek Permintaan Batubara
See ”Coal Prospects”
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
148 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Diagram Distribusi Penjualan Batubara Domestik Menurut Jenis Industri Distribution o Domestic Sales by Industry 5
4
16
13
PLTU
‘10
‘09
Lain-lain Semen
79
84
Distribusi Penjualan Batubara Ekspor Menurut Negara Tujuan Distribution o Export Sales by Destination Country
1
8
12
3
10
Taiwn
16
1 Thailand
8
Vietnam
26
‘10
‘09
Jepang India
22 China
46 Malaysia
37 1
9
Pakistan
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 149
Distribusi Penjualan Menurut Jenis Produk
URAIAN
Distribution o Sales by Product
2009
2010
PERUBAHAN %
Domestik
URAIAN
Domestik
1,105,582
853,790
77.2%
476,696
518,172
108.7%
-
138,251
0.0%
5,153,905
4,990,392
96.8%
• BA-59 Domestik lainnya
575,935
760,507
132.0%
• BA-63 PT Semen Baturaja
154,743
121,524
78.5%
• BA-63 PT Semen Baturaja
• BA-63 Domestik lainnya
142,004
130,864
92.2%
• BA-63 Domestik lainnya
• BA-67 Domestik lainnya
15,131
-
0.0%
• BA-67 Domestik lainnya
• Batubara Antrasit
14,797
15,587
105.3%
• Batubara Antrasit
• Batubara Ombilin
2,044
70,630
3454.7%
• Batubara Ombilin
• UP Briket
237,322
61,501
25.9%
• Batubara PT. Bukit Asam Prima
182,776
269,097
147.2%
7,488
297,700
3975.7%
8,068,424
8,228,014
102.0%
• BA-59 (PLTU Bukit Asam) • BA-59 (PLTU Tarahan) • BA-59 Domestik lainnya • BA-59 (PLTU Suralaya)
• Batubara PT. International Prima Coal Jumlah Domestik Ekspor
• BA-59 (PLTU Bukit Asam) • BA-59 (PLTU Tarahan) • BA-59 Domestik lainnya • BA-59 (PLTU Suralaya) • BA-59 Domestik lainnya
• UP Briket • Batubara PT. Bukit Asam Prima • Batubara PT. International Prima Coal Jumlah Domestik Ekspor
• BA-59
791,286
1,282,170
162.0%
• BA-59
• BA-63
1,135,716
1,955,031
172.1%
• BA-63
• BA-67
1,564,516
283,809
18.1%
• BA-67
• BA-70
924,794
928,833
100.4%
• BA-70
• Batubara PT. Bukit Asam Prima
-
70,907
-
• Batubara PT. Bukit Asam Prima
• Batubara PT. Internasional Prima Coal
-
201,801
-
• Batubara PT. Internasional Prima Coal
4,416,312
4,722,551
106.9%
Jumlah Ekspor
12,484,736 12,950,565
3.7%
Total Penjualan
Jumlah Ekspor Total Penjualan
Pada 2010 pergeseran pola konsumsi jenis batubara terus berlangsung. Konsumen dalam negeri cenderung menggunakan jenis batubara kalori lebih rendah, dari jenis BA-59. Sedang untuk konsumen luar negeri, selain memilih batubara kalori sedang dan tinggi, yaitu dari jenis BA-63, BA67 dan BA-70, di tahun 2010 sebagian konsumen luar negeri menggunakan batubara kalori lebih rendah dari jenis BA-59, sehingga terjadi perubahan komposisi penjualan batubara menurut jenisnya.
In 2010, consumers continued changing the type o coal they used. Domestic consumers were more inclined to low-calorie coal type BA-59, overseas consumers preerred medium and high-calorie coal type BA-63, BA-67 and BA-70. In 2010 several overseas consumers chose type BA-59 and this changed the composition o coal sales according to type.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
150 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Untuk penjualan domestik, BA-59 mencapai jumlah total sebesar 7,26 juta ton turun 0,7% dari tingkat penjualan tahun 2009, sebesar 7,32 juta ton dengan alokasi penjualan untuk PLTU Suralaya sebesar 5,0 juta ton, PLTU Bukit Asam 0,9 juta ton dan konsumen industri lainnya sebesar 0,8 juta ton. Penjualan batubara ke Suralaya hanya turun sebesar 3,2% dari tahun sebelumnya. Penjualan batubara dari lokasi IPC, yang kebanyakan dari jenis kalori lebih rendah, yakni 5.300 Kcal, melonjak dari sebesar 7.488 ton menjadi 297.700 ton.
For domestic sales, BA-59 posted a total o 7.26 million tons or dropped 0.7% rom 7.32 million tons in 2009, allocating 5.0 million tons to Suralaya TPP, 0.9 million tons to Bukit Asam TPP and 0.8 million tons to other industries. Sales to Suralaya declined 3.2% rom the preceding year. Sales o mostly low-calorie coal 5,300 Kcal rom IPC jumped 7,488 tons to 297,700 tons.
Peningkatan penggunaan batubara kalori peringkat rendah di Indonesia memberi konsekuensi yang kurang bagus bagi Perseroan, mengingat harga batubara jenis ini yang lebih rendah, sehingga tingkat proitabilitas menjadi semakin mengecil.
The rising trend o low-calorie coal consumption in Indonesia did not avor the Company because the lower price o that coal type reduced the Company’s protability.
Tahun 2010 penjualan batubara jenis BA-59 ke pasar ekspor naik 62% menjadi 1,3 juta ton dari angka penjualan sebesar 0,79 juta ton di tahun 2009. Peningkatan penjualan batubara BA-59 ke China turut mempengaruhi kenaikan ini.
In 2010, export sales o coal type BA-59 surged 62% to 1.3 million tons rom 0.79 million tons in 2009, resulting rom bigger sales o BA-59 to China.
Jenis batubara kalori menengah-tinggi, mulai BA-63, BA-67 dan BA-70 adalah yang paling banyak diminati pasar ekspor. Pada 2009 Perseroan berhasil mengekspor batubara jenis BA-63 hingga sebesar 1.96 juta ton. Batubara jenis BA-67 yang mayoritas digunakan untuk kebutuhan PLTU dan industri umum lainnya mencatat penurunan tajam, hingga sebesar 81,9 % menjadi hanya sebesar 0,28 juta ton dari angka sebesar 1,8 juta ton di tahun sebelumnya.
Medium-high-calorie coal type BA-63, BA-67 and BA-70 are the most popular in export market. In 2010 the Company succedded in exporting coal type BA-63 up to 1.96 million tons. Coal type BA-67 mostly used by TPPs and other industries recorded a sharp decline o 81.9% to only 0.28 million tons rom 1.8 million tons the previous year.
Batubara jenis BA-70 mencatat volume penjualan relati stabil, pada kisaran volume sebesar 0,93 juta ton, dengan mayoritas penggunaan oleh konsumen industri baja.
Sales o coal type BA-70 was relatively stable, around 0.93 million tons mostly used by steel industry consumers.
Protabilitas
Protability
Perseroan mencatatkan protabilitas batubara sebesar 29,3%, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 39,8 %. Hasil ini sebagai imbas atas penurunan rata-rata harga jual batubara dipasar domestik hingga sebesar 18%. Menghadapi turunnya harga jual batubara di pasar domestik, Perseroan telah melakukan berbagai langkah penghematan melalui program esiensi produksi.
The Company recorded a protability o 29.3% compared to 39.8% the year beore. This was the consequence o an 18% decline in average domestic selling price. To cope with lower domestic price, the Company has taken several eciency measures to cut production costs.
Program esiensi produksi dilaksanakan mengingat Perseroan hanya dapat mengendalikan pengeluaran pada komponen biaya produksi. Harga jual, tercipta melalui mekanisme pasar.
Eciency program is undertaken because reduction in expenditures is only possible on production side as selling price is xed by market mechanism.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 151
Program esiensi produksi sebetulnya memberikan hasil nyata, berupa penurunan biaya produksi per ton batubara sebesar 11%. Namun angka penurunan ini tidak dapat mengkompensasi peningkatan biaya transportasi dan beban usaha lannya. Penurunan biaya produksi ini juga belum dapat mengkompensasi penurunan rata-rata harga jual yang lebih besar.
The production eciency program went well and reduced production cost per ton by 11%. However, this reduction did not compensate increases in transport and other operating expenses, and bigger decrease in average selling price
lihat juga bahasan “Kinerja Keuangan”
See “Financial Perormance”.
Memperhatikan tren pemulihan perekonomian global maupun nasional sepanjang tahun 2010, Perseroan meyakini bahwa harga batubara akan kembali meningkat di tahun 2011. Selain karena mulai pulihnya kondisi perekonomian global, seperti disinggung pada bahasan “Prospek permintaan batubara”, penyelesaian beberapa pembangkit listrik skala besar di dalam negeri akan mempengaruhi permintaan dan harga batubara.
Watching the world and domestic economic revival in 2010, the Company believes that 2011 will see rising coal prices in the market. In addition to global economic recovery as discussed in “Coal Prospects”, the completion o several bigscale electric power plants in the country will also have an impact on the demand and price o coal.
Oleh karena itu Perseroan telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi menyambut peluang yang terbuka. Beberapa langkah yang telah dilakukan diantaranya mempersiapkan peningkatan produksi swakelola, memperbaiki sarana penunjang, meningkatkan intensitas pelaksanaan esiensi produksi dan menyiapkan peningkatan kapasitas angkut batubara melalui kereta .
For that reason, the Company has taken several steps in anticipation o the coming business opportunities. Some o the anticipatory steps taken were increasing sel-managed production, improving auxiliary acilities and amenities, intensiying production eciency and increasing railway loading capacity see also discussion on.
lihat juga bahasan “Strategi Bisnis 2011”
“Business Strategy or 2011”
SEGMEN BRIKET
BRIQUETTE SEGMENT
Pada 1993 Perseroan memulai usaha briket dengan membentuk Proyek Pengembangan Briket Batubara P2B2, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan mengembangkan beberapa unit produksi di Tanjung Enim, Gresik dan Natar Lampung. Jenis briket yang diproduksi oleh Perseroan terdiri dari Briket Karbonisasi dan Briket Non-Karbonisasi.
The Company’s briquette business started in 1993 ater Coal Briquette Development Project was set up. Ater investment was made, the Company developed several production units in Tanjung Enim, Gresik and Natar Lampung. The briquette is produced in two types, Carbonized Briquette and Noncarbonized Briquette.
Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mampu memproduksi briket karbonisasi. Jenis briket ini memiliki kelebihan berupa volatile matter, sulphur dan kadar air yang lebih rendah dibandingkan briket nonkarbonisasi sehingga proses pembakaran berlangsung lebih cepat dan mudah, panas yang dihasilkan stabil serta ramah lingkungan tidak berbau dan tidak berasap. Produksi briket karbonisasi dilakukan di Pabrik Tanjung Enim. Sedangkan briket non-karbonisasi diproduksi di Pabrik Briket Natar Lampung dan Gresik.
The Company is the only company in Indonesia capable o producing carbonized briquette. This type o briquette has superior qualities like lower volatile matter, sulphur and water content compared to non-carbonized briquette, enabling aster and easier burning process, generating stable and ecoriendly heat odorless and smoke ree. Carbonized briquette is produced in Tanjung Enim actory, while non-carbonized briquette is produced in Natar Lampung and Gresik.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
152 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Produksi dan Penjualan
Production and Sales
Tahun 2010, Perseroan hanya berhasil memproduksi briket sebesar 18.690 ton, turun 39% dari tingkat produksi tahun 2009, yaitu sebesar 22.862 ton. Penurunan volume produksi briket ini selain pabrik Tanjung Enim belum produksi sesuai rencana rencana mulai produksi bulan Juli namun baru produksi bulan Desember juga adanya kendala pengurusan ijin untuk pabrik Gresik sehingga mengalami stop produksi selama 4 empat bulan. Volume penjualan briket juga mengalami penurunan, menjadi 16.712 ton atau turun 25% dari penjualan tahun 2009 sebesar 22.182 ton. Penurunan Volume penjualan ini sejalan dengan turunnya produksi juga akibat pasar dimasuki Gas elpiji 3 kg sehingga banyak konsumen yang beralih ke Gas Elpiji 3 kg.
In 2010, the Company only managed to produce 18,690 tons o briquette, down 39% rom 2009 production level o 22,862 tons. Production plunged not only because Tanjung Enim actory delayed its production commencing in December instead o July but also due to licensing problem in Gresik actory, causing a our-month production stoppage. Briquette sales volume also dropped to 16,712 tons or down 25% rom 22,182 tons in 2009. The downward trend o sales along with production decline was due to the market entry o LPG gas in 3-kg canisters and many consumers switched to this type o energy source.
PRODUKSI BRIKET Dalam Ton
2010
2009
%
(A)
(B)
(A : B)
Pabrik Tanjung Enim Pabrik Lampung Pabrik Gresik Jumlah Produksi
PENJUALAN BRIKET Dalam Ton
Pabrik Tanjung Enim Pabrik Lampung Pabrik Gresik Jumlah Produksi
BRIQUETTE PRODUCTION In Tons
411
3.618
11
Tanjung Enim Plant
12.615
12.090
86
Lampung Plant
5.664
7.159
47
Gresik Plant
18.690
22.862
61
Total Production
2010
2009
%
(A)
(B)
(A : B)
BRIQUETTE SALES In Tons
Tanjung Enim Plant
88
4.229
2
11.602
12.004
97
Lampung Plant
5.022
5.909
85
Gresik Plant
16.712
22.182
75
Total Production
Protabilitas
Protability
Tahun 2010, Perseroan mencatat penurunan protabilitas segmen usaha briket yakni -24,5%, akibat harga produksi yang lebih tinggi dari harga jualnya. Harga pokok produksi briket berkisar antara Rp1.130 – Rp2.068 per kilogram, sementara harga jualnya berkisar Rp1.181 – Rp1.818 per kilogram.
In 2010, the Company recorded a low protability in briquette business segment, -24.5%, due to higher production costs compared to selling prices. Production costs ranged between Rp1,130 and Rp2,068 per kilogram, while selling prices ranged rom Rp1,181 to Rp 1,818 per kilogram.
Peningkatan penggunaan energi alternati sebagai pengganti minyak tanah pada sejumlah industri kecil dan menengah tampaknya masih belum mendorong peningkatan penggunaan briket secara maksimal. Peningkatan penggunaan energi gas, sebagai pengganti minyak tanah justru lebih cepat berkembang, mengingat sebagian gas yang beredar di pasaran juga mendapatkan subsidi.
Bigger use o alternative energy to replace kerosene in small to medium-scale industry did not seem to signicantly push the use o briquette. The use o gas in replacement o kerosene grew at a aster pace because gas sold to the public was also subsidized.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 153
Namun demikian, seiring dengan peningkatan konsumsi ayam dalam negeri, diharapkan konsumen tradisional briket Perseroan, yakni peternakan DOC semakin berkembang dan meningkatkan permintaan briket. Selain itu peningkatan kegiatan pengolahan tembakau di Jawa Timur dan Lombok diharapkan membuka pasar baru bagi pemasaran produk briket Perseroan.
But still, as chicken consumption increased in the domestic market, traditional consumers o the Company’s briquette, i.e. DOC arms, continued to grow and increase demand or briquette. A larger scale o tobacco processing in East Java and Lombok is expected to open new markets or the Company’s briquette product.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
NERACA
BALANCE SHEET
Seperti tampak pada neraca ikhtisar keuangan, total aset Perseroan per 31 Desember 2010 mencapai Rp5,05 triliun, naik 7,3% dari posisi Rp8,08 triliun di tahun sebelumnya. Total Kewajiban Perseroan sedikit turun, menjadi Rp2,28 triliun, 0,5 % lebih rendah dari posisi Rp2,29 triliun di tahun 2009. Sebagai akibat kenaikan laba, ekuitas Perseroan naik 11,7% menjadi Rp6,37 triliun dari posisi Rp5,70 triliun di tahun sebelumnya. Penjelasan atas pos-pos neraca utama yang menyebabkan perubahan tersebut adalah:
As presented in the nancial highlight, total assets o the Company as o 31 December 2010 totalled Rp5.05 trillion, or grew by 7.3% rom the previous year position o Rp 8.08 trillion. Total liabilities slighly dropped to Rp 2.28 trillion, or 0.5% lower than Rp 2.29 trillion in 2009. With higher prot, shareholders’ equity rose 11.7% to become Rp6.37 trillion rom Rp5.70 trillion the preceding year. Description o major balance sheet accounts that caused the changes is presented below:
ASET LANCAR Dalam Rp Juta
PERUBAHAN %
CURRENT ASSETS In Million Rupiah
2010
2009
5,054,075
4,709,104
107.3%
Piutang usaha bersih
997,178
1,505,459
66.2%
Persediaan bersih
423,678
409,901
103.4%
Inventories net
Aset lancar lainnya bersih
171,022
158,927
107.6%
Other current assets
6,645,953
6,783,391
98.0%
Total current assests
Kas dan setara kas
Aset Lancar
Aset •
Cash and cash equivalents Trade receivables net
Assets
Aset Lancar Jumlah aset lancar mencapai Rp6,65 triliun atau 76,2% dari jumlah keseluruhan aset. Kondisi ini menggambarkan likuiditas Perseroan yang masih baik, mengingat posisi tahun sebelumnya adalah sebesar Rp6,78 triliun atau 84,0 % dari total nilai aset. Komposisi terbesar aset lancar adalah kas dan setara kas sebesar 76,0%, diikuti piutang usaha 15,0% dan persediaan sebesar 6,4% dari jumlah keseluruhan aset lancar. - Kas dan Setara Kas Posisi kas dan setara kas pada tahun 2010 naik sebesar Rp344,97 miliar menjadi Rp5,05 triliun atau meningkat sebesar 7,3% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp4,71 triliun. Kenaikan kas dan setara kas tersebut terutama berasal dari hasil operasi tahun 2010.
•
Current Assets Total current assets was recorded at Rp6.65 trillion or 76.2% o total assets. This condition refected that the Company’s liquidity was still on the sae level considering that previous year position was Rp6.78 trillion or 84.0% o total assets. The largest portions o current assets were cash and cash equivalents 76.0%, trade payables 15.0% and inventories 6.4% o total current assets.
- Cah and cash equivalents Cash and cash equivalents in 2010 rose Rp344.97 billion to Rp5.05 trillion or posting an increase o 7.3% rom the previous year position that was recorded at Rp4.71 trillion. This increase came mainly rom 2010 operating results.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
154 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi se lama tahun 2010 mencapai Rp2,49 triliun, turun 9,8% dari posisi tahun sebelumnya. Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp799,16 miliar, melonjak 976,0% dari tahun sebelumnya dan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp1.344,95 miliar, naik 31,3% dari tahun sebelumnya.
Net cash generated rom operating activities in 2010 totalled Rp2.49 trillion, down 9.8% rom the year beore. Cash used or investing activities amounted to Rp799.16 billion, surged 976.0% rom the preceding year and or inancing activities totalled Rp1,344.95 billion, up 31.3% rom previous year position.
Penurunan kas dari aktivitas operasi terutama disebabkan turunnya penerimaan dari pelanggan, sedangkan kenaikan penggunaan dana untuk investasi disebabkan oleh realisasi beberapa kegiatan pengembangan yang telah direncanakan lihat “Pengembangan Usaha” hal .... Peningkatan penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan disebabkan kenaikan pembagian laba atau deviden tahun buku 2009 dan peningkatan alokasi dana bagi kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan. Lihat juga penjelasan / Tabel Perubahan Arus Kas
Cash decrease rom operating activities was mainly due to smaller amount o revenues received rom customers, while increasing amount o cash used or investment was caused by the realization o several business development projects see Business Development page.... Cash used or nancing activities increased due to bigger dividend payout or 2009 accounting year and larger allocation o unds or partnership and community development program. See also elaboration / Changes in Cashfow
Piutang usaha Perseroan Trade Receivables
33,8%
Posisi kas pada tahun 2010 terdiri dari kas di tangan sebesar Rp189 juta, ditempatkan di rekening giro sebesar Rp93,0 miliar atau 1,8% dari jumlah keseluruhan kas dan setara kas, serta deposito berjangka sebesar Rp4,96 triliun atau sebesar 98,2% dari jumlah keseluruhan kas dan setara kas. Kas dan setara kas Perseroan dalam bentuk deposito, ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan PT BPD Sumatera Selatan.
Cash position in 2010 consisted o cash on hand Rp189 million, placed in current accounts Rp93.0 billion or 1.8% o total cash and cash equivalents, and time deposits Rp4.96 trillion or 98.2% o total cash and cash equivalents. The Company’s cash and cash equivalents were placed in PT Bank Negara Indonesi a Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, and PT BPD Sumatera Selatan.
Jumlah deposito dalam Dolar AS sebesar ekivalen Rp221,88 miliar atau sekitar 4,5% dari jumlah keseluruhan deposito, dengan tingkat bunga antara 0,12% – 2,25%. Sedangkan jumlah deposito dalam Rupiah adalah sebesar Rp4,74 triliun atau sekitar 95,5 % dari jumlah keseluruhan deposito dengan tingkat bunga antara 5,30% - 8,00%. Dengan pola penempatan tersebut, pendapatan bunga secara keseluruhan berjumlah Rp244,31 miliar.
Total US Dollar deposits amounted to Rp221.8 billion equivalent or approximately 4.5% o total deposits, bearing interest rates o 0.12% – 2.25%. Rupiah denominated deposits were in the amount o Rp4.74 trillion or approximately 95.5% o total deposits bearing interest rates between 5.30% and 8.00%. With this composition o placement, interest income totalled Rp244.31 billion.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 155
- Piutang Usaha Piutang usaha Perseroan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp0,99 triliun, turun 33,8% dari posisi di tahun 2009 sebesar Rp1,51 triliun, yang terdiri dari piutang ke pihak ketiga sebesar Rp382,92 miliar dan piutang usaha ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp614,26 miliar.
- Trade Receivables In 2010 the Company had trade receivables o Rp0.99 trillion, dropped 33.8% rom 2009 gure o Rp1.51 trillion, consisting o receivables rom third parties Rp382.92 billion and receivables rom related parties Rp614.26 billion.
Trade receivables rom third parties decreased 13.3% rom Rp441.73 billion in 2009 to Rp382.9 billion in 2010 and trade receivables rom related parties declined 42.3%% to Rp614.26 billion rom Rp1,063.73 billion in 2009.
Piutang usaha ke pihak ketiga turun 13,3% dari Rp441,73 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp382,9 miliar pada tahun 2010 dan piutang usaha pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa turun 42,3% menjadi sebesar Rp614,26 miliar dari Rp1.063,73 miliar pada 2009. Lihat juga Tabel Tingkat Kolektibilitas Piutang dan bahasan Perubahan Arus Kas
See Table o Receivables Collectibility and discussion on Changes in Cashfows
- Persediaan Posisi nilai persediaan bersih pada akhir tahun 2010 adalah Rp423,68 miliar atau naik 3,4% dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp409,90 miliar, terdiri dari persediaan batubara sebesar Rp298,83 miliar sedangkan sisanya sebesar Rp124,85 miliar berupa suku cadang dan perlengkapan lainnya. Persediaan suku cadang tersebut telah dikurangkan dengan penyisihan persediaan usang sebesar Rp43,22 miliar.
- Inventories Net inventories at yearend o 2010 were Rp423.68 billion or rose 3.4% compared to the prevous year position o Rp409.90 billion, comprising coal inventories Rp298.83 billion, sparepart and other material inventories Rp124.85 billion. Sparepart inventories were oset by provision or obsolete inventories amounting to Rp43.22 billion.
Kenaikan posisi persediaan batubara dan perlengkapan adalah akibat dari meningkatnya kegiatan penambangan swakelola dan naiknya produksi batubara Perseroan. Kenaikan persediaan berhasil ditekan hingga berada dibawah tingkat kenaikan produksi yang mencapai 7,4%, karena Perseroan telah mulai mengimplementasikan sistem pengelolaan batubara terintegrasi. Untuk meminimalkan terjadinya risiko kerugian, Perseroan mengasuransikan persediaan batubara dalam perjalanan serta persediaan perlengkapan dan suku cadang yang ditempatkan di gudang.
The increase in coal and material inventories was attributable to higher sel-managed mining activity and coal production. Inventories increase was controlled to below production increase o 7.4% as the Company had implemented the integrated coal processing system. To minimize loss, the Company insured coal inventories in transit and spareparts and materials stored in the warehouses.
•
Aset Tidak Lancar Jumlah aset tidak lancar Perseroan pada akhir tahun 2010 mencapai Rp2,08 triliun atau naik 60,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,30 triliun. Komposisi terbesar aset tidak lancar adalah aset tetap bersih sebesar 44,3%, diikuti beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebesar 15,8%, aset pajak
•
Non-current Assets At yearend 2010 non-current assets o the Company totalled Rp2.08 trillion or increased 60.3% compared to the previous year amount o Rp1.3 trillion. Major non-current assets are net xed assets 44.3%, deerred exploration and development expenditure 15.8%, deerred tax assets 15.2%, investment in
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
156 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Aset Tetap
106,2%
tangguhan sebesar 15,2%, investasi pada perusahaan asosiasi sebesar 12,9% dan properti pertambangan 9,0%. Komposisi aset tidak lancar seperti tercantum pada tabel berikut.
ASET TIDAK LANCAR dalam Rp juta
2010
akibat realisasi proyek pengembangan.
associated companies 12.9%, and mining property 9.0%. Composition o non-current assets is shown in the ollowing table.
PERUBAHAN %
2009
CURRENT ASSETS in Rp milion
Investasi pada perusahaan asosiasi
266,979
122,620
117.7%
Properti pertambangan bersih
187,542
199,063
-5.8%
Aset tetap bersih
921,005
446,754
106.2%
Beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan bersih
327,560
246,590
32.8%
Deerred exploration and development expenditures, net
Aset pajak tangguhan bersih
316,072
250,053
26.4%
Deerred tax assets, net
57,588
30,107
91.3%
Other non-current assets
2,076,746
1,295,187
60.3%
Non-current assets
Aset tidak lancar lainnya Aset Tidak Lancar
•
Aset Tetap Aset tetap bersih yang dimiliki Perseroan pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp921,0 miliar atau naik cukup substansial 106,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp446,75 miliar. Kenaikan terjadi karena adanya penambahan aset tetap tahun 2010 yang sebesar Rp524,21 miliar, sedangkan akumulasi penyusutan bertambah hanya sejumlah Rp49,4 miliar. Kenaikan aset tetap adalah akibat realisasi pada beberapa proyek pengembangan Perseroan sepanjang tahun 2010 lalu, yakni meliputi diantararanya:
•
Investment in associates Mining properties, net Fixed assets net
Fixed Assets Net xed assets o the Company at end o 2010 stood at Rp921.0 billion or grew substantially by 106.2% rom the previous year position o Rp446.75 billion. The increase was caused by xed assets increase in 2010 o Rp524.21 billion, while accumulated depreciation increased only by Rp49.4 billion. The growth o xed assets was made possible by the realization o several business development projects, among others:
• Pembangunan PLTU 3X10 MW di Tanjung Enim. • Overhaul dan pemindahan BWE system ke areal MTBU. • Pembangunan sarana produksi di MTBU. • Relokasi pabrik briket • Perbaikan prasarana produksi dan pelabuhan.
• Construction o 3x10MW TPP in Tanjung Enim. • Overhaul and relocation o BWE system to MTBU area. • Construction o MTBU production acilities. • Relocation o briquette actory. • Renovation o production inrastructure and port.
Perseroan telah mengasuransikan aset tetap tertentu di berbagai lokasi perusahaan.
The Company insured certain xed assets in various locations.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 157
- Beban Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Jumlah beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan setelah dikurangi amortisasi pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp327,56 miliar atau naik sebesar 32,8% dari jumlah tahun sebelumnya yang sebesar Rp246,59 miliar. Beban tersebut merupakan biaya eksplorasi dan pengembangan tambangtambang baru, baik yang masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan maupun yang telah memasuki masa produksi.
- Deerred Exploration and Development Expenditure
Total deerred exploration and development expenditu re less amortisation at end o 2010 was recorded at Rp327.56 billion or went up 32.8% rom the previous year amount o Rp246.59 billion. This expenditure was the cost o exploration and development o new mines, either in exploration and development stage or in operating stage.
Peningkatan akun beban eksplorasi terjadi sehubungan dengan realisasi kegiatan pengembangan Perseroan. Beberapa kegiatan eksplorasi yang memerlukan biaya cukup besar adalah persiapan produksi di MTBU untuk operasional tambang swakelola menggunakan BWE system. Untuk beban ditangguhkan yang telah memasuki tahapan produksi dilakukan amortisasi dengan metode unit produksi.
Increase in exploration expenditure was related to the realization o several business development projects. Some big exploration expenditure was related to the preparation o MTBU production or sel-managed mining operations with BWS system. Deerred expenditure in production stage is amortised by production unit method.
Kenaikan jumlah beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tahun 2010 terutama disebabkan adanya penyiapan lokasi penambangan di MTB dan Banko Tengah, masing-masing senilai Rp35,4 miliar dan Rp40,5 miliar.
Increase in deerred exploration and development expenditure in 2010 was mainly due to preparing MTBU and Banko Tengah mining sites, costing Rp35.4 billion and Rp40.5 billion respectively.
- Properti Pertambangan Properti pertambangan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp187,54 miliar, turun dari posisi sebesar Rp199,06 miliar di tahun sebelumnya. Nilai tersebut diperoleh setelah Perseroan mengakuisisi 51% saham IPC dengan jumlah pembayaran sebesar 17,85 juta dollar, atau setara dengan Rp163,9 miliar dari pemegang saham lama PT Mega Raya Kusuma PTMRK dan PT Rajawali Corpora PTRC. Penurunan terjadi karena IPC telah memproduksi batubara secara komersial.
- Mining Property Mining property in 2010 recorded an amount o Rp187.54 billion, declined rom Rp199.06 billion in the preceding year. This amount was achieved ater the Company acquired 51% o IPC shares worth US$17.85 million, or equivalent to Rp163,9 billion rom previous shareholders PT Mega Raya Kusuma PTMRK and PT Rajawali Corpora PTRC. The decrease occurrs because IPC has commenced commercial production.
Kewajiban
Liabilities
Jumlah total kewajiban Perseroan pada tahun 2010 turun sebesar 0,5% menjadi Rp2,28 triliun atau dari Rp 2,29 triliun pada tahun sebelumnya. Jumlah kewajiban lancar sebesar Rp1,15 triliun atau 50,3% dari jumlah keseluruhan kewajiban. Sedangkan jumlah kewajiban tidak lancar sebesar Rp1,13 triliun atau 49,7% dari jumlah keseluruhan kewajiban. Rincian posisi kewajiban Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut.
Total liabilities o the Company in 2010 dropped 0.5% to Rp2.28 trillion rom Rp 2.29 trillion the year beore. Total current liabilities stood at Rp1.15 trillion or 50.3% o total liabilities. Total non-current liabilities amounted to Rp1.13 trillion, accounting or 49.7% o total liabilities. Breakdown o liabilities at end 2010 is as ollows:
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
158 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Kewajiban Lancar Kewajiban lancar Perseroan pada tahun 2010 turun sebesar 16,9 %, yakni menjadi sebesar Rp1,15 triliun dari posisi Rp1,38 triliun di tahun 2009. Komposisi terbesar kewajiban lancar adalah biaya yang masih harus dibayar sebesar 65,2%, diikuti hutang pajak sebesar 17,2%, hutang usaha sebesar 6,4%, Penyisihan imbalan kerja 6,1% dan penyisihan untuk pengelolaan lingkungan hidup sebesar 1,2%.
KEWAJIBAN DAN EKUITAS dlm Rp juta
Hutang usaha
2010
Current Liabilities In 2010 current liabilities decreased 16.9% standing at Rp1.15 trillion rom Rp1.38 trillion in 2009. This account consisted o accrued expenses 65.2%, taxes payable 17.2%, trade payables 6.4%, provision or employee benets 6.1% and provision or environmental management 1.2%.
•
2009
PERUBAHAN
LIABILITIES AND EQUITY in Rp million
73,156
58,097
125.9%
Biaya yang masih harus dibayar
748,235
789,369
94.8%
Accrued expenses
Hutang pajak
197,836
431,230
45.9%
Taxes payable
13,294
13,500
98.5%
Short-term bank loan
Pinjaman bank jangka pendek Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Trade payable
Current maturities o longterm liabilities
- Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang
37,521
23,209
161.7%
- Provision or environmental reclamation and mine closure
- Penyisihan imbalan kerja
69,858
57,025
122.5%
- Provision or employee benets
Kewajiban Lancar Lainnya
7,828
8,478
92.3%
Other current liabilities
1,147,728
1,380,908
83.1%
Current Liabilities
Kewajiban Lancar
Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Penyisihan manaat pensiun dan kesejahteraan karyawan
- Longterm liabilities net o current portion 959,072
759,792
126.2%
- Provision or employee benets
174,343
151,266
115.3%
- Provision or environmental reclamation and mine closure
308
774
39.8%
Kewajiban tidak lancar
1,133,723
911,832
124.3%
Jumlah Kewajiban
2,281,451
2,292,740
99.5%
Total Liabilities
74,512
84,466
88.2%
-Minority Interest
Jumlah Ekuitas
6,366,736
5,701,372
111.7%
Equity
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
8,722,699
8,078,578
108.0%
Total Liabilities and Equity
Penyisihan Beban Penutupan Tambang Terbuka Ombilin Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun - Penyisihan beban pengelolaan lingkungan hidup - Lainnya
Hak Minoritas
- Biaya Yang Masih Harus Dibayar Biaya masih harus dibayar pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp748,24 miliar, turun sebesar 5,2% dari Rp789,37 miliar pada tahun sebelumnya. Kewajiban tersebut terdiri dari kewajiban yang timbul atas iuran produksi, jasa pihak ketiga, jasa angkutan kereta api, jasa angkutan kapal laut, sewa alat berat, jasa dermaga, denda keterlambatan kapal serta bonus pegawai dan tantiem tahun buku 2010.
- Others Long-term liabilities
- Accrued Expenses In 2010 accrued expenses were recorded at Rp748.24 billion, or decreased 5.2% rom Rp789.37 billion the previous year. This account comprised production ee, third party services, railway services, shipping and reight, heavy equipment rent, coal handling at port, delayed shipment ne, and employee expenses and tantiem or 2010 accounting year.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 159
•
Penurunan biaya yang masih harus dibayar terutama disebabkan oleh turunnya bonus dan tantiem pegawai, iuran produksi, sewa alat berat dan jasa angkutan laut. Namun demikian seiring dengan naiknya BBM, menyebabkan kenaikan pada sub-akun biaya jasa angkutan kereta api dan kenaikan pada biaya jasa pihak ketiga kontraktor penambangan.
Decrease o accrued expenses was mainly caused by smaller employee benets bonus and tantiem, production ee, heavy equipment rent and shipping and reight. However, higher uel prices raised railway services and third party mining contractor services costs.
- Hutang Pajak Jumlah hutang pajak 2010 turun sebesar 54,1% dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp431,23 miliar, menjadi tinggal sebesar Rp197,84 miliar. Penurunan hutang pajak PPh-29 terjadi karena penurunan pencapaian laba tahun berjalan.
- Taxes Payable Taxes payable declined 54.1% rom 2009 amount o Rp431.23 billion to Rp197.84 billion in 2010 due to lower prot in the current year.
- Hutang Usaha Hutang Usaha merupakan kewajiban yang timbul karena adanya pembelian barang dan jasa kepada pihak ketiga dalam rangka menjalankan operasional perusahaan. Jumlah hutang usaha pada tahun 2010 naik 25,9% menjadi Rp73,16 miliar dibandingkan Rp58,10 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan terjadi karena adanya peningkatan aktitas produksi.
- Trade Payables Trade payables are payables incurred due to purchase o third party goods and services in the normal course o business operations. Total trade payables in 2010 rose 25.9% to Rp73.16 billion rom Rp58.10 billion in the preceding year due to higher production activity.
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar pada tahun ini meningkat sebesar 24,3% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp1.133,72 miliar, dengan komposisi Penyisihan untuk Imbalan Kerja sebesar 84,6% dan Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang sebesar 15,4% dari total kewajiban tidak lancar.
•
Non-current Liabilities This year non-current liabilities increased 24.3% rom 2009 to reach Rp1,133.72 billion, with provision or employee beneits accounting or 84.6% and provision or environmental reclamation and mine closure 15.4% o total non-current liabilities.
- Penyisihan Imbalan Kerja Perseroan menerapkan PSAK Nomor 24 revisi 2004 tentang Imbalan Kerja dalam memperhitungkan manaat karyawan. Manaat pensiun yang berakhir sejak 31 Desember 2008 dihitung berdasarkan penilaian aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Jumlah penyisihan untuk manaat pensiun dan kesejahteraan karyawan pada tahun ini naik 26,2% menjadi Rp959,07 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp759,79 miliar.
- Provision or Employee Benets The Company calculates employee benets according to accounting standard PSAK No. 24 revised 2004 on Employee Benets. Retirement benet that was discontinued 31 December 2009 was based on independent actuarial assessment using projected unit credit method. Total provision or retirement benets and employee benets this year increased 26.2% to Rp959.07 billion compared to the preceding year amount o Rp759.79 billion.
- Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Jumlah penyisihan untuk reklamasi lingkungan dan penutupan tambang pada tahun ini naik menjadi Rp174,34 miliar atau naik 15,3% dari Rp151,27 miliar
- Provision or Environmental Reclamation and Mine Closure Total provision or environmental reclamation and mine closure in 2010 rose to Rp174.34 billion or up 15.3% rom Rp151.27 billion in 2009. This increase
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
160 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan produksi sebesar 7,4 % dari tahun sebelumnya, kenaikan tari biaya restorasi, rehabilitasi dan penutupan tambang lainnya yang semula Rp4.082,- menjadi Rp4.100,- per ton batubara.
was mainly due to production increase o 7.4% rom the previous year, higher other costs o restoration, rehabilitation and mine closure rom Rp4,082 to Rp4,100 per ton o coal.
Ekuitas
Equity
Pada tahun 2010 terjadi peningkatan total ekuitas sebesar 11,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,70 triliun menjadi sebesar Rp6,37 triliun. Kenaikan ini disebabkan adanya laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,0 triliun dan oleh adanya kenaikan cadangan umum sebesar 17,2% menjadi sebesar Rp3,34 triliun.
In 2010 total equity increased 11.7% to Rp6.37 trillion rom Rp5,70 trillion the previous year. This growth was contributed by net prot o Rp2.0 trillion and general reserve increase o 17.2% to reach Rp3.34 trillion.
PERHITUNGAN LABA - RUGI
STATEMENT OF INCOME
Pendapatan Usaha
Operating Income
PERHITUNGAN LABA RUGI
STATEMENTS OF INCOME
Perubahan
dlm Rp juta kecuali laba bersih per s aham
2010
2009
Penjualan
7,909,154
8,947,854
88.4%
4,258,988
4,104,301
103.8%
Cost o sales
3,650,166
4,843,553
75.4%
Gross prot
1,346,008
1,295,238
103.9%
2,304,158
3,548,315
64.9%
Operating income
301,057
217,039
138.7%
Other income, net Share in net loss o associate
Harga Pokok Penjualan Laba Kotor
Beban Usaha Laba Usaha
Penghasilan Lain-lain bersih Bagian rugi bersih dari perusahaan asosiasi
in Rp million, except earnings per share Sales
Operating expenses
5,565
3,352
166.0%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
2,599,650
3,762,002
69.1%
Prot beore income tax
Beban Pajak Penghasilan bersih
600,713
1,032,675
58.2%
Income tax expense
9,954
1,593
-
2,008,891
2,727,734
73.6%
Hak Min Atas Laba Rugi Bersih Anak Pers Konsolidasian Laba bersih
Jumlah saham beredar juta lembar Laba bersih per saham
2,304
2,304
872
1,184
Pendapatan usaha Perseroan yang terdiri dari penjualan batubara dan briket batubara pada tahun 2010 mencapai Rp7,91 triliun, turun 11,6% dari Rp8,95 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan turun kendati volume penjualan Perseroan meningkat 3,7% dari 12,48 juta ton pada tahun 2009 menjadi 12,95 juta ton pada tahun 2010. Pada periode tersebut, harga rata-rata batubara turun sebesar 14,5% dari rata-rata Rp714,6 ribu per ton pada 2009, menjadi Rp610,7 ribu per ton pada tahun ini, ditunjukan pada tabel berikut.
Minority interest in net loss/income o subsidiary Net income
Number o shares million 73.6%
Earnings per share
In 2010 the Company earned operating income rom sales o coal and briquette totalling Rp7.91 trillion or dropped 11.6% rom Rp8.95 trillion in 2009. Income decreased although sales volume grew 3.7% rom 12.48 million tons in 2009 to 12.95 million tons in 2010. During the period, average price o coal dropped 14.5% rom average Rp714.6 thousand per ton in 2009 to Rp610.7 thousand per ton in the current year, as shown in the ollowing table.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 161
Pengangkutan Batubara di Pelabuhan Tarahan, Lampung
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
162 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Beban Pokok Penjualan
Income and Average Selling Price o Coal
Beban pokok penjualan pada periode ini tercatat sebesar Rp4,26 triliun, hanya naik sebesar 3,8% dari Rp4,10 triliun pada tahun sebelumnya. Komposisi terbesar beban pokok penjualan adalah jasa angkutan kereta api, sebesar 33,3%, jasa penambangan sebesar 18,3%, diikuti gaji, upah dan kesejahteraan karyawan sebesar 12,4%, royalti 11,0%, sewa alat berat 7,5% dan pembelian batubara 6,0% dari total keseluruhan beban pokok penjualan.
During the period cost o sales was recorded at Rp4.26 trillion, posting a growth o 3.8% rom Rp4.10 trillion in 2009. The largest portions o this account are railway services 33.3%, mining ee 18.3%, employee salaries, wages and welare 12,.4%, royalty 11.0%, heavy equipment rent 7.5% and coal purchase 6.0% o total cost o sales.
4,3
6,0
3,1 2,7
3,1
Jasa Tambang
5.9
30,6
5,9
Angkutan KA
5,2 30,6
6.5
6,5
Royalti
‘09
‘10
Sewa Alat Pemb. Batubara
10,2
10,2
Gaji Upah & Lainnya
BBM dan Pelumas
12,8
20,6
12,8
20,6
Alat & Suku Cadang Lainnya
•
Kenaikan beban pokok penjualan terutama terjadi pada: - Beban angkutan kereta api naik menjadi Rp1.422,85 miliar, meningkat 15,5% dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp1.232,24 miliar, karena dua hal, yakni terjadinya peningkatan volume angkutan sebesar 3,0 % dan kenaikan tari angkutan.
•
Increase o cost o sales mainly occured in the ollowing: - Cost o railway services rose to Rp1,422.85 billion, representing an increase o 15.5% compared to 2009 gure o Rp1,232.24 billion, contributed by two increases, i.e. increase in transport volume o 3.0% and increase in transport tari.
Tari angkutan kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan naik dari Rp287 menjadi Rp305 per ton km tidak termasuk PPN untuk periode 1 Januari -14 Maret 2010. Selanjutnya terhitung dari 15 Maret 2010 -31 Desember 2010 menjadi Rp325 per ton km tidak termasuk PPN.
- Tari o railway transport rom Tanjung Enim to Tarahan increased rom Rp287 to Rp305 per ton km excluding VAT during 1 January - 14 March 2010, and to Rp325 per ton km during 15 March - 31 December 2010, excluding VAT.
Sedangkan dari Tanjung Enim ke Kertapati naik dari Rp394 menjadi Rp420 per ton km tidak termasuk PPN untuk periode 1 Januari -14 Maret 2010. Selanjutnya terhitung dari 15 Maret 2010 -31 Desember 2010 menjadi Rp446 per ton km tidak termasuk PPN.
- While rom Tanjung Enim to Kertapati increased rom Rp394 to Rp420 per ton km or period o 1 January – 14 March 2010 and to Rp446 per ton km during 15 March - 31 December 2010, excluding VAT.
Perseroan tidak bisa melakukan kontrol penuh atas biaya ini, kecuali melalui proses negosiasi yang cukup ketat dengan pihak PT KA.
The Company was not in a position to control these taris except by holding intensive negotiations with PTKA.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 163
•
- Jasa penambangan turun 6,0% menjadi sebesar Rp781,03 miliar karena adanya penurunan jumlah volume galian yang dipindahkan oleh kontraktor penambangan. Selain itu ada pengaruh penguatan nilia tukar rupiah terhadap US dollar. Sebagian tari jasa penambangan ditetapkan dalam mata uang US dollar.
- Mining ee decreased 6.0% to Rp781.03 billion due to decreased overburden removal by mining contractor, coupled with the strengthening rupiah exchange rate against dollar. Part o mining ee was denominated in US dollar.
- Beban royalti dan retribusi naik menjadi Rp470,47 miliar, meningkat 14,5% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp410,83 miliar. Hal ini diakibatkan oleh adanya kenaikan produksi batubara sebesar 7,4 % dan perubahan perhitungan dasar pengenaan tari royalti sesuai Surat Edaran No 32.E/35/DJB/2009 dari ESDM.
- Royalty and retribution rose to Rp470.47 billion, or a 14.5% increase rom 2009 amount o Rp410.83 billion. This was due to 7.4% increase in production and a change in royalty calculation to observe SOE Ministry Circular No. 32.E/35/DJB/2009.
- Beban sewa alat berat, kendaraan dan peralatan naik menjadi Rp322,34 miliar, meningkat 22,8% dibandingkan dengan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp262,45 miliar, akibat bertambahnya jumlah peralatan yang disewa akibat peningkatan kegiatan produksi.
- Rent o heavy equipment, vehicles and equipment rose to Rp322.34 billion, posting an increase o 22.8% rom 2009 that stood at Rp262.45 billion, because more equipment were rented as a consequence o production increase.
- Beban bahan bakar dan pelumas meningkat 27,4% dari total sebesar Rp123,3 miliar menjadi sebesar Rp157,1 miliar. Penyebab kenaikan ini adalah meningkatnya aktitas penambangan swakelola dan naiknya bahan bakar serta pelumas. Rata-rata kenaikan BBM sepanjang tahun 2010 adalah sebesar 10,34%.
- Fuel and lubricant purchase rose 27.4% o total Rp123.3 billion to Rp157.1 billion. The increase was due to heightened activity in sel-managed mines and higher price o uel and lubricant. Throughout the year uel price rose with an average o10.34%.
- Beban pembelian batubara meningkat 8,6% dari Rp236,62 miliar menjadi sebesar Rp257,03 miliar akibat perubahan pola pembelian dari FOB menjadi CIF.
- Coal purchase went up 8.6% rom Rp236.62 billion to Rp257.03 billion resulting rom altered purchasing term rom FOB to CIF.
- Pajak bumi dan bangunan meningkat cukup tinggi, 156,6% dari Rp19,9 miliar menjadi sebesar Rp51,0 miliar, adalah akibat peningkatan produksi. Perseroan telah melakukan pembangunan sejumlah proyek pengembangan dan melakukan proses pembebasan lahan untuk berbagai proyek tersebut.
- Land and property tax jumped 156.6% rom Rp19.9 billion to Rp51.0 billion, as a consequence o production increase. The Company has constructed several development projects and nalized land clearance or those projects.
Pengaruh program esiensi terhadap beban pokok penjualan. Pada tahun 2010, Perseroan menghadapi kecenderungan peningkatan harga berbagai komponen penunjang kegiatan operasional perusahaan, seperti harga BBM, biaya angkutan, biaya sewa alat berat dan biaya listrik yang berada di luar kendali-nya. Disamping kenaikan harga komponen penunjang tersebut, Perseroan juga
•
Impact o Eciency Program to Cost o Sales
In 2010, the Company was challenged by rising prices o auxiliary components o its operating activities, such as uel, transportation, heavy equipment rent and electricity expenses, which were all beyond its control.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
164 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Management Discussion and Analysis
harus menghadapi kecenderungan penggunaan batubara kalori rendah yang harga jualnya lebih rendah, namun biaya produksinya sama dengan biaya batubara kalori lebih tinggi. Membaiknya permintaan batubara juga meningkatkan persaingan dengan sesama perusahaan tambang yang berakibat harga jual di pasar domestik relati tertekan.
In addition to these increases, the Company was also acing consumers’ inclination towards cheaper lowcalorie coal with the same production cost. Higher demand or coal also intensied competition among mining companies which caused domestic selling price to drop.
Agar dapat menjaga tingkat protabilitas operasional, Perseroan melaksanakan program esiensi yang secara umum ditujukan untuk menekan biaya operasional yang berada dalam kendalinya. Lihat kembali bagian ”Peningkatan Esiensi Operasional”.
To maintain protability, the Company carried out eciency drive to cut operating expenses which are within its control See ”Operational Eciency Improvement”.
Dari pelaksanaan program esiensi tersebut, Perseroan mampu menurunkan total biaya produksi batubara per ton mulut tambang untuk produksi dari areal swakelola. Tahun 2010, kegiatan penambangan swakelola semakin ditingkatkan, dengan total produksi batubara mencapai 5,64 juta ton, naik 5,6% dari sejumlah 5,34 juta ton di tahun 2009. Total biaya produksi, termasuk iuran retribusi dari seluruh produksi batubara untuk tahun 2009 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp1,80 triliun dan Rp 1,79 triliun. Dengan demikian, jika dihitung rata-rata biaya produksi per ton di mulut tambang, biaya produksi batubara swakelola di tahun 2010, turun 5,63% dari biaya produksi di tahun 2009.
As a result o the eiciency drive, the Company was able to reduce coal production cost per ton at mine mouth in sel-managed mines. In 2010, selmanaged mining operation was stepped up and total production increased to 5.64 million tons, up 5.6% rom 5.34 million tons in 2009. Total production costs including retribution or all production in 2009 and 2010 were Rp1.80 tirllion and Rp1.79 trillion respectively. Using average production cost per ton at mine mouth, sel-managed mine production cost in 2010 dropped 5.63% rom production cost in 2009.
Beberapa akun dalam pembukuan Perseroan yang menunjukkan pengaruh pelaksanaan program esiensi yang dijalankan diantaranya mencakup:
Several accounts in the Company’s books showed the impact o eciency program, including:
- Biaya suku cadang dan bahan turun 34% dari Rp174,8 miliar menjadi sebesar Rp114,4 miliar, sebagai hasil penerapan sistem perawatan rutin terintegrasi, sehingga kebutuhan suku cadang dan bahan dapat ditekan pada tingkat yang optimal. Persediaan suku cadang dan bahan juga dapat ditekan pada tingkat yang wajar, sekalipun kegiatan operasional swakelola meningkat.
- Sparepart and material cost dropped 34% rom Rp174.8 billion to Rp114.4 billion as a result o the integrated routine maintenance system, so that sparepart and material requirement may be maintained at optimal level. Sparepart and material inventory was also managed at reasonable level although sel-managed operations also increased.
- Biaya lsitrik turun 6,4% dari Rp41,0 miliar menjadi Rp38,4 miliar, sebagai hasil kampanye penghematan atas pemakaian listirk pada seluruh jajaran.
- Electricity cost declined 6.4% rom Rp41.0 billion to Rp38.4 billion as a result o reduced electricity usage campaign at all levels o the organization.
- Biaya pemakaian BBM dan pelumas berhasil ditekan, hanya mengalami kenaikan sebesar 27,4%, sedangkan rata-rata harga BBM dan pelumas meningkat 10,34%, produksi batubara swakelola naik 5,6% dan adanya
- Fuel and lubricant cost was managed at a low level, and only increased 27.4%, while uel and lubricant price rose an average 10.34%, sel-managed coal production
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 165
34%
Biaya suku cadang dan bahan
•
penambahan peralatan. Esiensi operasional melalui perbaikan sistem kerja diantarnya: optimalisasi pelaksanaan back lling, pelaksanaan inside dump, perawatan terencana peralatan produksi utama turut mambantu menekan konsumsi BBM.
increased 5.6% and new equipment were added. Operating eciency through improved work system among others optimization o back lling, inside dump, scheduled maintenance o main production equipment also helped reducing uel consumption.
- Biaya jasa penambangan turun sebesar 6,0%, sementara produksi batubara secara total naik 7,4 %. Peningkatan kegiatan swakelola yang lebih esien membuat Perseroan semakin lebih mengandalkannya dalam memenuhi permintaan batubara dari para pelanggan.
- Mining ee decreased 6.0% while total coal production rose 7.4%. The Company relied more on the ecient sel-managed operation in meeting customers’ demand.
Beban Usaha Beban Usaha Perseroan terdiri dari Beban Umum dan Administrasi, Beban Penjualan dan Pemasaran serta Beban Eksplorasi. Beban Usaha pada tahun 2010 hanya meningkat 3,9% menjadi Rp1,35 triliun, dari Rp1,30 triliun pada tahun 2009.
Beban Umum dan Administrasi pada tahun 2010 turun sebesar 4,6% menjadi Rp663,5 miliar dari sebesar Rp695,3 miliar di tahun 2009. Penurunan sub-akun tersebut salah satunya adalah hasil pelaksanaan program esiensi yang dijalankan dengan konsekuen oleh seluruh jajaran Perseroan.
2 , 5 9 2 . 1
8 , 8 7 5
0 , 6 4 3 . 1
0 3 , 0 4
3 , 5 9 6
0 3 , 0 4
1 , 1 2
0 3 , 0 4
Beban Eksplorasi Umum dan Administrasi
2009
2010
Penjualan & Pemasaran
•
Operating Expenses The Company’s operating expenses comprised general and administrative expenses, selling and marketing expenses, and exploration expenses. Operating expenses in 2010 increased 3.9% to Rp1.35 trillion rom Rp1.30 trillion in 2009.
General and administrative expenses decreased 4.6% to Rp663.5 billion rom Rp695.3 billion the previous year. The decrease was attributable to the eciency program that was carried out consequently by all PTBA personnel.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
166 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
Penurunan beban umum dan administrasi terutama disumbangkan oleh adanya penurunan biaya bantuan untuk Bina Lingkungan, karena sebagian biaya dimaksud, menggunakan bagian laba tahun 2009 sesuai dengan keputusan RUPS.
The decline in general and administrative expenses was due to lower Community Development expenses because partly was taken rom 2009 prot in accordance with GMS resolution.
Selain penurunan biaya, Perseroan berhasil mengendalikan jumlah pengeluaran, sehingga kenaikan biaya-biaya tertentu berhasil ditahan pada tingkat yang wajar, ditengah peningkatan aktitas perusahaan. Beberapa biaya yang menunjukkan hal ini adalah misalnya pada biaya listrik, BBM dan pelumas serta biaya perjalanan dinas yang secara rerata hanya naik sekitar 3-6%, dibawah kenaikan produksi batubara Perseroan yang sebesar 7,4%
Besides cost reduction, the Company was able to control expenditures so that certain expenses were reasonably cut down, in spite o increased activities. This cost eciency was refected in electricity, uel & lubricant, and business trips which rose 3%-6%, below production growth o 7.4%.
Sedang beban penjualan dan pemasaran meningkat sebesar 14% menjadi Rp659,53 miliar dari nilai sebesar Rp578,76 miliar di tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah naiknya biaya jasa angkutan kapal, biaya gaji dan upah karyawan serta kenaikan pada sewa kendaraan dan peralatan. Sewa kendaraan dan peralatan memberi porsi kenaikan tertinggi, hingga sebesar 152%, menjadi sebesar Rp32 miliar karena naiknya kegiatan produksi.
Selling and marketing expenses increased 14% to Rp659.53 billion rom Rp578.76 billion a year earlier. This increase was caused by increase in shipping and reight, employee salaries, wages and welare, and heavy equipment and vehicle rent. Heavy equipment and vehicle rent contributed the most up to 152% reaching Rp32 billion due to increased production.
Perseroan juga mencatat kenaikan pada biaya eksplorasi sebesar 8,6% dari Rp21,13 miliar menjadi sebesar Rp22,95 miliar di tahun 2010.
The Company also recorded a 8.6% growth in exploration costs rom Rp21.3 billion to Rp22.95 billion in 2010.
Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan lain-lain net pada tahun 2010 naik 38,7% menjadi Rp301,06 miliar dari Rp217,04 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: peningkatan pendapatan bunga atas penempatan dana hingga sebesar Rp244,31 miliar, penerimaan atas sewa asilitas dermaga Teluk Bayur sebesar Rp22,16 miliar dan keuntungan dari program penjualan kembali saham Perseroan dari program pembelian kembali saham Perseroan pada tahun 2008 sebesar Rp48,7 miliar. Laba Secara umum kinerja Perseroan di sepanjang tahun 2010 terpengaruh oleh turunnya harga jual batubara Perseroan di pasar domestik yang cukup signikan. Hal ini tercermin dari perolehan laba usaha sebelum pajak yang turun sebesar 35,1% dari Rp3,55 triliun pada 2009 menjadi Rp2,30 triliun.
•
•
Other Income (Expenses) Other income net in 2010 grew 38.7% to Rp301.06 bi llion rom Rp217.04 billion in 2009. The growth was due to a ew reasons: The Company earned a bigger interest on und placement up to Rp244.31 billion, receivables rom rent o Teluk Bayur pier o Rp22.16 billion, and gain on resale o the Company’s shares rom buy-back program in 2008 amounting to Rp48.7 billion.
Prot The Company’s overall perormance throughout 2010 was impacted by alling coal prices in domestic market, as refected in pre-tax operating prot decrease o 35.1% rom Rp3.55 trillion in 2009 to Rp2.30 trillion.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 167
Saraswati, Kapal pengangkut batubara dengan kapasitas ......
Penurunan laba usaha ini diikuti dengan turunnya laba bersih Perseroan sebesar 26,4% dari Rp2,76 triliun pada 2009 menjadi Rp2,00 triliun pada 2010. Turunnya laba bersih akhirnya berpengaruh pada turunnya laba bersih per saham. Pada tahun 2010 laba bersih per saham Perseroan tercatat sebesar Rp872,0 per saham, turun 26,4% dibandingkan dengan tahun 2009, sebesar Rp1.184,0 per saham.
Operating prot decline resulted in net prot decrease o 26.4% rom Rp2.76 trillion in 2009 to Rp2.0 trillion in 2010. Net prot drop consequently cut down net earning per share. In 2010 net earning per share o the Company was Rp872.0 per share showing a slump o 26.4% rom Rp1,184 per share in 2009.
Perseroan sebetulnya telah berhasil menurunkan biaya produksi per ton batubara, seperti diuraikan diatas. Namun angka penurunan ini belum dapat mengkompensasi penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan yang cukup besar. Hal lain yang mengakibatkan turunnya laba Perseroan adalah naiknya komponen biaya transportasi angkutan batubara kereta api, biaya angkutan laut dan royalti.
As previously described, coal production cost per ton wa s actually slashed, but it was not enough to compensate alling average selling prices. Another actor that caused the net prot to drop was higher railway and sea transportation cost as well as royalty.
Perseroan berkeyakinan bahwa program esiensi cost reduction program yang telah dicanangkan akan memberikan dampak positi pada kinerja Perseroan di tahun-tahun mendatang. Keyakinan ini didukung oleh progress pembangunan PLTU 3x10 MW di mulut tambang untuk penggunaan sendiri yang akan segera beroperasi dan akan berakibat pada semakin menurunnya biaya BBM dan listrik, serta segera beroperasinya BWE system di MTBU.
However, the Company is condent that cost reduction program that is already in place will positively impact uture business results. This condence is backed by the progress o constructing mine mouth 3x10MW TPP or own purpose, which will soon operate and reduce uel and electricity cost, as well as the orthcoming operation o BWE system at MTBU mine.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
168 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PERUBAHAN ARUS KAS URAIAN
2010
PERUBAHAN URAIAN %
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Penerimaan dari Pelanggan Penerimaan operasional lainnya Pembayaran royalti Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran pajak Penerimaaan klaim pajak Penerimaan bunga Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : 8,371,694
8,729,086
130,283
103,932
(581,742)
416,761
(4,800,514)
4,606,549
(874,235)
1,252,373
-
2,791
244,308
200,084
2,489,794
2,760,210
-4.1% Penerimaan dari Pelanggan 25.4% Penerimaan operasional lainnya 39.6% Pembayaran royalti 4.2% Pembayaran kepada pemasok dan karyawan -30.2% Pembayaran pajak - Penerimaaan klaim pajak 22.1% Penerimaan bunga -9.8% Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : Perolehan aset tetap Pembayaran atas beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset keuangan yang tersedia untuk dijual Akuisisi tambahan kepemilikan anak perusahaan Penambahan investasi kepada perusahaan asosiasi Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : (489,871)
41,408
1083.0%
(91,223)
23,079
295. 3%
1,858
-
-
(70,000)
-
-
9,787
(149,924)
-
799,160
74,274
Perolehan aset tetap Pembayaran atas beban eks plo rasi dan pengembangan tangguhan Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset keuangan yang tersedia untuk dijual Akuisisi tambahan kepemilikan anak perusahaan
-
Penambahan investasi kepada perusahaan asosiasi
976.0% Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
Pembayaran dividen kepada pemegang saham
(1,235,841)
1,007,494
22.7%
Pembayaran atas program kemitraan dan bina lingkungan
(109,108)
17,000
541. 8%
Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
1,344,949
1,024,494
345,685
1,661,442
(714)
5,942
Kas dan setara kas awal
4,709,104
3,041,720
54.8% Kas dan setara kas awal
Kas dan setara kas akhir
5,054,075
4,709,104
7.3% Kas dan setara kas akhir
Kenaikan penurunan kas dan setara kas Dampak Selisih Kurs
Pembayaran dividen kepada pemegang saham Pembayaran atas program kemitraan dan bina lingkungan
31.3% Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk Aktivitas Pendanaan -79.2% Kenaikan penurunan kas dan setara kas -112.0% Dampak Selisih Kurs
Perseroan mencatat arus kas positi pada tahun 2009, sebe sar Rp345,68 miliar, dengan penjelasan sebagai berikut.
The Company recorded positive cashfow in 2010, amounting to Rp345.68 billion, as explained below.
Dari kegiatan operasi Perseroan diperoleh arus kas masuk bersih Rp2.489,79 miliar, berasal dari pendapatan penjualan batubara sebesar Rp8.371,69 miliar Lihat catatan “Pendapatan”, penerimaan operasional lain sebesar Rp130,28 miliar dan pendapatan bunga Rp244,31 miliar Lihat catatan penempatan dana pada “Posisi Kas” diatas. Pengeluaran kas
Net cash rom operating activities amounted to Rp2,489.79 billion, derived rom coal sales o Rp8,371.69 billion See note “Income”, other operating income Rp130.28 billion and interest income Rp244.31 billion See note on und placement “Cash Position” above. The biggest cash expenditure or operating activities was suppliers and
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 169
untuk kegiatan operasional terbesar berasal dari pembayaran kepada pemasok dan karyawan, sebesar Rp4.800,51miliar, naik 4,2% dari tahun 2009 dan pembayaran pajak sebesar Rp874,23 miliar, turun sebesar 30,2% dari jumlah Rp1.252,4 miliar ditahun sebelumnya. Selanjutnya adalah pembayaran royalti sebesar Rp581,7 miliar, naik 39,6% dari angka Rp416,8 miliar pada 2009.
employees expenses totalling Rp4,800.51 billion or up 4.2% rom 2009, and tax payment o Rp874.23 billion which decreased 30.2% rom Rp1,252.4 billion in 2009. Payment o royalty totalled Rp581.7 billion, increasing 39.6% rom Rp416.8 billion in 2009
Kas yang digunakan untuk kegiatan investasi naik tajam, hingga 976% menjadi sebesar Rp799,2 miliar dari angka sebesar Rp74,3 miliar pada tahun 2009. Peningkatan kas untuk investasi tersebut dalam rangka realisasi rencana pengembangan usaha, terutama digunakan untuk pembangunan PLTU 3x10 MW di Tanjung Enim, pemindahan 2 unit BWE system dan 1 unit spreader dari lokasi TAL ke MTBU dan penambahan setoran modal pada perusahaan asosiasi.
Cashfow or investing activities surged 976% to Rp799.2 billion rom Rp74.3 billion in 2009. The bigger investment was mainly made to realize business development projects, constructing 3x10MW TPP in Tanjung Enim, relocating two BWEs and one spreader rom TAL to MTBU site, and increasing capital injection to associated companies.
lihat juga “Realisasi Belanja Modal” hal .... Perseroan tidak menggunakan dana pinjaman dalam seluruh investasinya di tahun 2010.
see also “Capital Expenditure” pagel .... The Company did not use borrowed unds in all its investment in 2010.
Dari sisi pendanaan, Perseroan mencatat peningkatan pengeluaran untuk membayar dividen hingga sebesar Rp228,3 miliar, sehingga total dividen yang dibayarkan pada tahun 2010 menjadi Rp1.235,84 miliar. Perseroan juga meningkatkan jumlah dana untuk program PKBL, sehingga total biaya PKBL yang dibayarkan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp109,11 miliar, naik 542% dari angka sebesar Rp17 miliar di tahun 2009.
On the inancing side, the Company recorded an increase in expenditure as the Company paid out dividend up to Rp228.3 billion, making total dividend payout in 2010 o Rp1,235.84 billion. The Company also increased unds or partnership and environmental development activities making a total o Rp109.11 billion or increased 542% rom Rp 17 billion in 2009.
Lihat juga “Kebijakan Dividen”, hal ... dan “Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”, hal ....
See “Dividend Policy” page Responsibility” page ......
.... and “Corporate Social
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
170 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
RASIO – RASIO KEUANGAN RASIO KEUANGAN (dalam %)
2010
2009
RASIO PENDAPATAN Pendapatan Usaha
(11.6)
24.0
Laba Kotor
(24.6)
37.2
Laba Usaha
(35.1)
42.3
Laba Bersih
(26.4)
59.7
Laba Bersih per Saham
(26.4)
59.8
Laba bersih terhadap penjualan NPM
25.4
30.5
Laba bersih terhadap jumlah aset ROA
23.0
33.8
Laba bersih terhadap jumlah ekuitas ROE
35.8
40.2
Aktiva lancar terhadap kewajiban lancar
-
9,787
Jumlah kewajiban terhadap jumlah aset
(149,924)
-
Jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas
799,160
74,274
46
61
RENTABILITAS
LIKUIDITAS
KOLEKTIBILITAS Total piutang thp total penjualan AR DOH, dlm hari
Likuiditas
Liquidity
Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo, dihitung dengan mambagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Tahun 2010 rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 579,1 %. Hal ini menunjukkan sangat kuatnya kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
This ratio shows the Company’s ability to meet its maturing short term liabilities. It is calculated by dividing current assets with current liabilities. In 2010 the Company had a liquidity ratio o 579.1%, proving that it was highly capable o settling its short term liabilities.
Kolektibilitas Piutang
Turnover
Tingkat kolektibilitas piutang dihitung dengan membandingkan total piutang terhadap total hasil penjualan. Dengan perhitungan tersebut tingkat kolektibilitas piutang AR DOH Perseroan adalah sebesar 46 hari, membaik dari angka 61 hari di tahun 2009. Salah satu penyebab membaiknya tingkat kolektibilitas ini adalah membaiknya termin pembayaran piutang usaha. Adapun tabel lengkap piutang perseroan adalah sebagai berikut:
Turnover is calculated by comparing total receivables with total sales. Based on this calculation the Company’s turnover was 46 days in 2010, showing an improvement rom 61 days in 2009. One o the causes o improved turnover was aster settlement o receivables. The ollowing table shows the Company’s receivables turnover.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 171
Tabel kolektibilitas piutang Perseroan, 31 Desember 2010
Turnover as o 31 December 2010 in million Rp KATEGORI
JUMLAH
Jatuh tempo < 30 Hari
897.364
CATEGORY AMOUNT
Maturing < 30 days
Jatuh tempo 30 – 60 Hari
27.241
Maturing 30 – 60 days
Jatuh tempo 60-180 hari
7.438
Maturing 60-180 days
Jatuh tempo > 180 hari Jumlah
102.218 1.034.261
Maturing > 180 days Total
Penyisihan piutang tak tertagih
37.083
Provision or doubtul accounts
Jumlah Piutang Usaha (bersih)
997.178
Total trade receivables (net)
Solvabilitas
Solvency
Menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang akan jatuh tempo. Rasio solvabilitas dihitung dengan membandingkan total aset terhadap total kewajiban. Kenaikan kewajiban pada tahun 2010 menyebabkan solvabilitas Perseroan mencapai 382,3% naik dari 352,4% ditahun 2009, menunjukkan kemampuan Perseroan yang tetap tinggi dalam memenuhi kewajibannya.
This ratio shows the Company’s ability to meet its maturing short term and long term liabilities. Solvency ratio is calculated by comparing total assets with total liabilities. Increased liabilities in 2010 pushed the Company’s solvency to 382.3% or improved rom 352.4% in 2009, maintaining its ability to ulll its obligations.
Rentabilitas
Return
Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Penurunan laba bersih Perseroan sebesar 26,4% di tahun 2010, membuat rentabilitas terhadap penjualan Net Prot Margin turun menjadi 25,4% dari angka pada 2009 yang sebesar 30,5%.
This ratio refects the Company’s ability to generate net prot by using resources it has on hand. A decrease o 26.4% in 2010 net prot dropped Net Prot Margin to 25.4% rom 30.5% in 2009. Return on Equity went down rom 47.8% in 2009 to 31.6%. Return on Asset also decreased rom 33.8% in 2009 to 23.0%.
Rentabilitas terhadap ekuitas Return On Equity menjadi 31,6% turun dari angka 47,8% pada 2009. Rentabilitas terhadap aset Return on Asset juga mengalami penurunan, yaitu menjadi 23,0% dari angka tahun 2009 yang sebesar 33,8%.
KEBIJAKAN PERMODALAN
CAPITALIZATION POLICY
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman / hutang yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Struktur modal dengan minimum biaya penggunaan dana Weighted Average Cost o Capital / WACC dapat mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan, tetapi tidak berarti meningkatkan laba bersih persaham EPS. Leverage yang besar dapat meningkatkan EPS, namun sekaligus meningkatkan risiko. Oleh karena itu Perseroan menetapkan kebijakan struktur permodalan yang dapat ditempuh agar dapat memaksimalkan
Capital structure is a balance between shareholders’ equity and borrowed unds consisting o short term and long term borrowing. Capital with minimum cost o unds Weighted Average Cost o Capital / WACC may increase the value o shares but does not increase net earning per share EPS. A high leverage may increase EPS, but also increase risks. Thereore, the Company devises a capitalization
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
172 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
nilai perusahaan. Kebijakan struktur permodalan Perseroan, tujuan dan langkah yang dapat ditempuh adalah:
policy to maximize its corporate value. The policy and its implementation are elaborated below:
•
Menetapkan target strukur modal yang optimal. Penggunaan proporsi hutang yang lebih besar dari ekuitas dapat dilakukan bila risiko usaha lebih kecil. Dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan komposisi hutang yang berdampak pada harga saham.
•
Setting optimum capital structure target Using bigger borrowing proportion than equity i business risk is smaller. Taking into account the eect o borrowing composition changes on share price.
•
Struktur modal senantiasa mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan dan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Dilakukan dengan memperhitungkan penggunaan hutang yang menimbulkan kewajiban keuangan tingkat bunga dan mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan. Mengoptimalkan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri yang menghasilkan peningkatan laba per saham.
•
Taking into consideration the balance between nancial risks and rate o return in order to improve corporate value.
Struktur modal ditinjau dengan melakukan evaluasi hubungan antara nancial leverage, nilai perusahaan dan biaya modal. Struktur modal dupayakan optimal dengan mengatur kombinasi hutang dan modal sendiri ekuitas yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan. Kombinasi struktur modal ditetapkan setelah melakukan analisa sensitivitas dengan berbagai variasi asumsi inti yang paling mungkin dihadapi oleh Perseroan.
•
•
•
•
-
-
•
•
By considering the use o borrowing that causes nancial liabilities interest rate and aecting the Company’s liquidity. By optimizing economic rate o return and return on equity that increases earning per share.
Capital structure is reviewed by evaluating the connection o nancial leverage, corporate value and capital expenditure. Capital structure is optimized by arranging an optimum combination o borrowing and equity to boost corporate value. Capital structure combination is xed ater perorming sensitivity analysis with various core assumptions that are most likely to be envisaged by the Company.
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Peningkatan kegiatan Perseroan membuat modal kerja meningkat sebesar Rp95,74 miliar. Tahun 2010 modal kerja Perseroan adalah sebesar Rp5,50 triliun, naik dari modal kerja di tahun 2009 yang sebesar Rp5,40 triliun. Seluruh modal kerja Perseroan ini dapat dipenuhi dari hasil operasional.
The Company’s growing activities that required bigger working capital resulted in an increase o Rp95.74 billion. In 2010 working capital was recorded at Rp5.50 trillion. The Company is sel-sucient in meeting all o its working capital requirements.
REALISASI BELANJA MODAL
CAPITAL EXPENDITURE
Tunggu data client
Investasi Rutin Merupakan investasi yang dilaksanakan oleh Perseroan dalam rangka mempertahankan tingkat produksi dan esiensi operasi, termasuk antara lain perbaikan dan penambahan asilitas operasional rutin. Jumlah investasi rutin yang
Routine Investment This is an investment made by the Company in an eort to maintain its production level and operating eciency which included repair and addition o routine operating acilities.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 173
dilakukan pada tahun 2010 mencapai Rp56,32 miliar atau naik 21,6% dari investasi rutin pada tahun 2009, sebesar Rp46,31 miliar. Perawatan sarana Pelabuhan Tarahan, sarana produksi di Tanjung Enim dan pembangunan prasarana Kantor Pusat di Tanjung Enim mendominasi kebutuhan investasi rutin. Perawatan sarana pelabuhan Tarahan dan perbaikan sarana produksi di Tanjung Enim dilakukan untuk mendukung target peningkatan produksi dan penjualan pada tahun-tahun mendatang.
Routine investment made in 2010 totalled Rp56.32 billion or rose 21.6% rom routine investment in 2009 which stood at Rp46.31 billion. Maintenance o Tarahan Port inrastructure, Tannjung enim production acilities and construction o Tanjung Enim Head Oce made up the major part o routine investment. Maintenance o Tarahan Port inrastructure and repair o Tanjung Enim production acilities were conducted to support the target o larger production and sales in the coming years.
Investasi Pengembangan
Development Investment
Investasi pengembangan dilakukan dengan tujuan mengembangkan bisnis Perseroan. Jumlah investasi pengembangan pada tahun 2010 mencapai Rp553,66 miliar naik 567,0% dari realisasi investasi pengembanga n pada tahun 2009, sebesar Rp 83,02 miliar. Peningkatan investasi terjadi karena adanya realisasi beberapa rencana pengembangan Perseroan, seperti diuraikan berikut.
Investment or development is made with the purpose o expanding the Company’s business. In 2010 development investment totalled Rp553.66 billion or increased 567% rom realized development investment in 2009 which was posted at Rp83.02 billion. Larger amount o investment was due to the realization o several development projects as described below.
Beberapa kegiatan investasi pengembangan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2010 mencakup diantaranya:
In 2010 the Company carried out the ollowing development projects:
• •
• •
•
Pembangunan PLTU 3 x 10 MW di Banko Barat Tanjung Enim. Pembangunan PLTU ini dimaksudkan untuk penggunaan sendiri, sisanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Total dana yang dikeluarkan selama tahun 2010 adalah sebesar 317,53 miliar, sehingga akumulasi biaya hingga 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp324,4 miliar. Persentase penyelesaian pada akhir tahun pelaporan adalah 85%. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2011. Relokasi 2 unit BWE system dan 1 spreader dari area TAL ke MTBU. Proyek relokasi ini telah persiapkan sejak tahun 2009. Setelah proses overhaul unit BWE selesai, proses pemindahan saat ini tengah dilaksanakan. Total dana yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk proyek ini pada tahun 2010 adalah sebesar Rp106,80 miliar, sehingga akumulasi dana yang telah dikeluarkan hingga 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp165,50 miliar. Progress penyelesaian pada akhir tahun pelaporan adalah 62%. Proyek ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2011.
•
Relokasi pabrik briket. Pemindahan lokasi pabrik briket mulai dilaksanakan sejak tahun 2009. Pemindahan ini dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi unit segmen usaha briket. Total dana yang dikeluakan pada tahun 2010
•
•
• •
Constructing 3x10MW TPP in Banko Barat Tanjung Enim This TPP will be used mainly or own purpose, any excess power will be distributed to the surronding community. Total investment in 2010 was Rp317.53 billion, increasing total expenditure as o 31 December 2010 to Rp324.4 billion. This project was 85% nished at the end o the year, and completion was projected or mid 2011.
Relocating 2 BWEs and 1 spreader rom TAL to MTBU site. Preparation started in 2009, and at the moment relocation was under way ater the BWE units were overhauled. Investment in this project totalled Rp106.80 billion in 2010, so that total investment as o 31 December 2010 reached Rp165.50 billion. At the end o the year the project was 62% completed and projected to be nalized early 2011.
Relocating briquette actory Relocation started in 2009 as part o restructuring program o briquette business unit. Investment in
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
174 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
adalah sebesar Rp22,23 miliar, sehingga akumulasi dana yang telah dikeluarkan untuk proyek ini per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp31,9 miliar. Proyek ini ditargetkan selesai pada awal tahun 2011.
2010 was recorded at Rp22.23 billion, increasing total investment in this project as o 31 December 2010 to Rp31.9 billion. Completion is targetted or early 2011.
Selain investasi tersebut diatas, pada tahun 2010, Perseroan telah melaksanakan beberapa rencana pengembangan lain, misalkan proyek pemanaatan kandungan CBM, yang telah memasuki tahap penentuan lokasi sumur eksplorasi.
In addition to the above listed investment, in 2010 the Company carried out other development projects, one o wh ich was CBM usage project, which is currently at the stage o designating exploration site.
Beberapa rencana investasi besar yang belum dapat direalisasikan pada tahun 2010, sesuai rencana semula diantaranya adalah:
Unrealized major investment plans include:
•
•
Investasi JV dengan PTKA tidak direalisasikan berkaitan dengan keberatan pihak PTKA terkait beban pajak inbreng aset. Investasi gedung untuk kantor PTBA di Jakarta yang masih dalam kajian pihak independen.
Suasana Tambang Air Laya di malam hari.
• •
Capital payment or the establishment o joint venture company, PTBA-PTKA, amounting to Rp465,3 billion. Purchase and construction o PTBA head oce building worth Rp225 billion.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 175
STRATEGI BISNIS 2011
BUSINESS STRATEGY IN 2011
Seperti tergambar pada uraian “Prospek permintaan batubara” halaman ...-. , kebutuhan batubara domestik maupun di kawasan Pasik, diperkirakan meningkat dalam beberapa tahun mendatang, selaras dengan prakiraan kondisi perekonomian yang terus membaik. Dalam jangka pendek, kebutuhan batubara di kawasan Pasik bahkan akan diwarnai dengan kekurangan pasokan, sehubungan dengan banjir yang melanda kawasan Queensland, Australia.
As described in ”Coal Prospects” page ....., coal demand in domestic as well as Paciic region markets is projected to continue rising in the next ew years on the ace o ongoing economic recovery. In the short term, the Paciic region demand will be hampered by supply shortages ollowing the massive lood in Queensland, Australia.
Mengantisipasi kondisi yang lebih kondusi di tahun 2011 tersebut Perseroan menyiapkan berbagai strategi usaha, yang mencakup aspek produksi, penjualan, pengangkutan dan penembangan usaha. Keseluruhan strategi dan program kerja tahun 2011 ini merupakan bagian dari implementasi Rencana Strategis Perseroan terintegrasi untuk periode 2009-2013 dengan target menuju era PTBA Emas. Beberapa strategi yang usaha yang telah dipersiapkan diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
In anticipation o a more avorable economic condition in 2011, the Company has ormulated a set o business strateges covering production, sales, transportation and business development. Business strategy and work program or 2011 is part o an integrated Corporate Strategic Plan or 2009-2013 leading to PTBA Golden Era. Several established business strategies are described briely in the ollowing sections.
Di bidang operasional, Perseroan mentargetkan peningkatan produksi dan melanjutkan program peningkatan esiensi produksi dengan sasaran meningkatkan pendapatan dan marjin laba. Strategi ini akan dijalankan dengan seksama, sebagai respon atas prakiraan semakin banyaknya permintaan batubara dengan kalori lebih rendah dengan harga jual yang juga lebih rendah, seperti tergambar pada uraian prospek permintaan batubara domestik. Melalui program peningkatan esiensi produksi, marjin keuntungan dengan demikian dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
On the operations side, the Company seeks to step up production and eiciency to increase income and proit margin. This strategy is carried out in response to projected higher demand or low-calorie coal at low selling price, as described in our discussion on domestic coal prospects. The production eiciency drive is expected to yield higher proit margin.
PerseroanakanmengamankanprosespembanguananPLTU3x10 MW mulut tambang di Tanjung Enim yang kini memasuki tahaptahap penyelesaian. Dengan kemajuan pembangunan pada akhir tahun 2010 sudah mencapai 85%, Perseroan meyakini proyek ini akan selesai sesuai dengan yang ditargetkan. Penyelesaian proyek ini akan mampu meningkatkan esiensi produksi mengingat listrik yang dihasilkannya akan mencukupi seluruh kebutuhan tenaga listrik perusahaan di areal pertambangan yang selama ini disuplai oleh PLN. Bahan bakar PLTU ini rencananya menggunakan batubara dari areal produksi yang selama ini tidak dapat dijual, sehingga akan mampu memberi tambahan nilai ekonomi yang cukup tinggi bagi Perseroan.
The Company is inalizing the construction o its own mine mouth 3x10MW TPP in Tanjung Enim that is nearing completion. At end o 2010 85% o the construction was completed and expected to proceed as planned. This project will improve production eiciency because the power it generates will cover all electricity requirement that has so ar been supplied by PLN. The plant is designed to make use o coal that cannot be sold, so it will add a considerable economic value to the Company.
Bersamaan dengan penyelesaian pembangunan PLTU tersebut, proses overhaul dan pemindahan dua unit BWE system dan 1 unit sreader ke areal MTBU ditargetkan selesai pada waktunya. Dengan demikian Perseroan akan
Coinciding with the construction o Tanjung Enim TPP, the Company is nalizing the overhaul and relocation o two BWEs and one spreader to MTBU site, expected to be completed or operation as planned. The Company can now
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
176 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Management Discussion and Analysis
dapat mengoperasikan seluruh 5 lima BWE system yang dimilikinya secara penuh dengan didukung oleh supplai listrik dari PLTU milik sendiri. Selain itu, Perseroan juga akan melakukan penggantian dan penambahan alat tambang utama sistem konvensional, shovel & truck, dengan kapasitas lebih besar. Melalui cara tersebut maka peningkatan produksi yang ditargetkan bisa terpenuhi.
operate all the ve BWEs in its possession with electricy generated by its own TPP. Additionally, the Company will replace conventional mining equipment, shovel and truck, with higher-capacity equipment with an expectation to reach production target.
Perseroan juga menargetkan peningkatan produksi dari beberapa anak perusahaannya, seperti IPC dan BBK, sekaligus peningkatan aktivitas jual beli batubara oleh BA Prima.
The Company has a target o improving production o several subsidiaries, like IPC and BBK, simultaneously increasing sale and purchase o coal by BA Prima.
Untuk mendukung peningkatan aktitas produksi tersebut, Perseroan akan segera menerapkan tahap berikutnya dari implementasi Supply Chain Management System SCMS dengan dukungan teknologi inormasi, sehingga Perseroan dapat memonitor pergerakan produksi batubara dan kondisi persediaannya pada setiap areal stockpile. Dengan dukungan sistem tersebut, Perseroan akan dapat menjaga tingkat persediaan pada kondisi yang paling ekonomis, namun mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan akurat.
To support production increase, the Company will soon implement the next phase o Supply Chain Management System SCMS supported by inormation technology, that will enable the Company to monitor production and inventories in every stockpile area. Using this system, inventories can be maintained at optimum level, while still meeting customers’ orders appropriately.
Dibidang angkutan, Perseroan akan semakin meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan PTKA, sehingga kapasitas angkut batubara mampu ditingkatkan secara substantial. Pemesanan gerbong angkut dan loko yang dilakukan PTA melalui skema kerjasama erat dengan Perseroan diharapkan tiba sesuai jadwal, sehingga peningkatan kapasitas angkut lebih terjamin. Terkait dengan angkutan ini Perseroan menargetkan dapat dicapainya persetujuan skema Coal Transport Agreement CTA dengan PTKA, sehingga peningkatan angkut KA bisa terjadwal lebih akurat, sehingga peningkatan produksi batubara Perseroan juga dapat diselaraskan.
In transportation, the Company works and coordinates with PT KA in improving the railway loading capacity. The coaches and locomotives ordered by PTKA under a joint scheme with the Company are expected to arrive on time. In this connection, the Coal Transportat Agreement CTA with PTKA will hopeully be instrumental in harmonizing the higher capacity with the Company’s coal production.
Perseroan telah mengantisipasi upaya peningkatan kapasitas angkut dengan perbaikan asilitas bongkar muat di pelabuhan Tarahan, Dermaga Kertapati maupun di stockpile areal penambangan. Perbaikan sarana conveyor, recliner, train loading station TLS, rotary car dumper RCD dan rail loop dilakukan untuk mendukung peningkatan aktivitas angkutan batubara.
The Company supports the program o increasing loading capacity by improving loading and unloading acilities at Tarahan Port, Kertapati Pier and in stockpile area. Improvement was also made to conveyor, recliner, train loading station TLS, rotary car dumper RCD and rail loop to enhance coal transporting activity.
Selain kerjasama dengan PT KA, Perseroan berencana semakin mengintensikan kegiatan anak perusahaan, PT Bukitasam Transpacic Railway BATR, yang akan membangun jalur kereta api dan pelabuhan khusus baru dari Tanjung Enim ke Lampung dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Menyusul perolehan izin dari berbagai pihak
Besides collaborating with PT KA, the Company plans to activate its subsidiary, PT Bukitasam Transpacic Railway BATR, that will build new railway track and port rom Tanjung Enim to Lampung at a capacity o 20 million tons per year. Ater obtaining licenses rom the authorities, the Company will nalize AMDAL or train, stockpile and port, and applies
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 177
yang terkait langsung, Perseroan mentargetkan penyelesaian AMDAL kereta api dan AMDAL stockpile dan pelabuhan serta perolehan izin pembangunan pelabuhan. Perseroan juga mentargetkan penyelesaian penetapan trekking jalur KA dan dimulainya proses pembebasan lahan bagi pembangunan jalur KA baru ini.
or port development permit. Designation o railway track will be designated so land clearance can begin to prepare or new railway construction.
Dalam bidang pengembangan usaha di bidang pembangkitan listrik, khususnya kegiatan anak perusahaan PT Bukit Pembangkit Inovative BPI berkapasitas 2x100 MW, Perseroan mentargetkan dilakukannya penandatanganan Amandemen PPA. Penanda-tanganan PPA akan menjadi langkah awal bagi realisasi pembangunan PLTU, mengingat Amandepen Kontrak EPC telah lebih dahulu ditanda-tangani. Lahan bagi pembangunan PLTU ini juga telah tersedia, demikian juga lahan transmisi yang diperlukan.
For developing power plant business, particularly the business o subsidiary, PT Bukit Pembangkit Innovative BPI at 2x100MW capacity, the Company is anticipating to sign an amended Power Purchase Agreement. When signed, this amended agreement will be the start o TPP construction considering the amendment to EPC contract has been signed. Land required or the TPP and or transmission is also ready.
Perseroan juga berencana mengintensikan upaya pengembangan usaha melalui eksploitasi Coal Bed Methane CBM yang terkandung di dalam areal penambangan Tanjung Enim. Kegiatan pembuatan sumur bor explorasi ditargetkan mulai dilakukan yang akan langsung diikuti dengan proses peroduksinya.
As a business diversication, the Company is engaged in the exploitation o Coal Bed Methane CBM ound in the mining area o Tanjung Enim. Exploration o the well is expected to start soon to be ollowed by production.
Untuk mendukung rencana peningkatan kegiatan operasional dan pengembangan usaha tersebut, Perseroan berupaya meningkatkan kompetensi SDM melalui penyelenggaraan serangkaian training yang terarah, baik dari sisi kemampuan teknis maupun pembinaan mental spiritual. Selain itu Perseroan mentargetkan peningkatan kualitas tatakelola melalui upaya perbaikan berkesinambungan baik dari sistem kerja maupun sistem manajemen.
To support the production increase and business diversication, human resource competence will continue to be enhanced through more ocused training courses to cover the technical skills and mental spiritual qualities. Good corporate governance will also be intensied through continuous improvement o work and management systems.
Dalam rangka mengimbangi proyeksi peningkatan kegiatan operasional, Perseroan juga menyiapkan peningkatan program pengembangan komunitas, kelestarian lingkungan dan keselamatan kerja. Keseluruhan program ini dilakukan demi menjamin tercapainya target operasional yang ditetapkan.
The Company continues to honor its commitment to community development, environmental conservation and work saety. The whole program is carried out to achieve the Company’s operating target.
INFORMASI – INFORMASI MATERIAL
MATERIAL INFORMATION
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
SIGNIFICANT AGREEMENTS
Dalam menjalankan usahanya, sepanjang tahun 2010 Perseroan melakukan berbagai perjanjian-perjanjian penting dengan mitra kerja untuk mengamankan transaksi
During 2010 the Company entered into several signiicant agreements with business partners to
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
178 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
operasional perusahaan. Beberapa perjanjian penting yang dilakukan oleh Perseroan meliputi diantaranya: •
Perjanjuan jual-beli batubara. Perseroan menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT Indonesia Power-Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya ”UBPS” 1-4 pada tanggal 2 Oktober 2002 mengenai penjualan batubara berjangka waktu 10 tahun, sejak tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 21 Desember 2012. Pokok perjanjian menyangkut pemasokan batubara ke UBPS dengan volume dan kualitas yang akan ditetapkan setiap 1 tahun sekali. Harga jual pasokan tersebut juga akan ditinjau setiap periode pasokan tertentu, berlaku untuk masa satu tahun pasokan dan ditetapkan berdasarkan perundingan tersendiri dengan mengacu pada harga patokan yang lazim.
saeguard its operations, which are:
•
Coal sales agreement The agreement was entered into with PT Indonesia Power – Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya ”UBPS” 1-4 on 2 October 2002 regarding a ten-year coal sales rom 1 January tahun – 21 December 2012. The agreement was or coal supply to UBPS in volume and quality to be determined once a year. Selling price would also be xed or certain periods o supply, eective or one year o supply and negotiated separately based on normal benchmark price.
Selain dengan PT Indonesia Power, Perseroan telah memperbaharui perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN untuk PLTU bukit asam untuk memasok batubara sebanyak 9.860.000 ton mulai 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2013. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 21 Mei 2004. Klausul perjanjian yang penting adalah volume pengiriman dan harga jual akan ditetapkan pada setiap periode tertentu, mengacu pada harga patokan yang lazim.
Besides with PT Indonesia Power, the Company also renewed coal sales agreement with PT PLN to supply 9,860,000 tons to Bukit Asam TPP rom 1 January 2004 until 31 December 2013. The ageement was signed 21 May 2004. The important clause stipulated shipment volume and selling price to be ixed periodically, based on normal benchmark price.
Perseroan juga telah memperbaharui perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN untuk PLTU tarahan pada tanggal 9 Oktober 2007. Isi perjanjian, Perseroan akan memasok batubara untuk PLTU tarahan sebanyak 17.132.000 ton mulai 1 April 2007 sampai dengan 31 Desember 2031. Volume pengiriman akan disesuaikan setiap periode tertentu dan harga jual ditetapkan untuk setiap periode, mengacu pada harga patokan yang lazim.
The Company also renewed coal sales agreement with PT PLN or Tarahan TPP on 9 October 2007. The agreement stipulated that the Company will supply 17,132,000 tons o coal to Tarahan TPP rom 1 April 2007 to 31 December 2031. Shipment volume and selling price will be determined periodically, based on normal benchmark price.
Tanggal 22 September 2010, Perseroan menandatangani perjanjian pengiriman batubara dengan PLN untuk 15 PLTU di Indonesia, sebanyak 300.000 ton untuk periode 1 Oktober 2010 sampai dengan 31 Maret 2011. Perjanjian ini akan digantikan oleh perjanjian jual-beli batubara jangka panjang yang akan disepakati kemudian untuk jangka waktu perjanjian 20 tahun sejak April 2011 sampai dengan Maret 2030 dengan pasokan batubara sebanyak 264.700.000 ton. Penentuan harga akan mengacu pada perturan yang berlaku dan parktek yang lazim.
On 22 September 2010, the Company signed coal sales agreement with PT PLN to supply 300,000 tons to 15 TPPs in Indonesia rom 1 October 2010 to 31 March 2011. This agreement will be superseded by long-term coal sales agreement or a 20-year term rom April 2011 to March 2030, to supply 264,700,000 tons o coal. Price will be xed according to prevailing regulations and normal practice.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 179
•
Perjanjian jasa pengangkutan batubara. Perusahaan mengadakan perjanjian pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan dengan PT Kereta Api Indonesia Persero “PTKA”, dimana PTKA menyetujui untuk mengangkut batubara Perusahaan dari stasiun pemuatan batubara di Tanjung Enim ke pelabuhan batubara di Tarahan, Lampung. Selain ke Tarahan, Perseroan juga mengikat perjanjian pengangkutan batubara ke pelabuhan Kertapati, Palembang. Tari angkutan untuk masing-masing tujuan pengiriman ditetapkan melalui perundingan dan ditinjau setiap periode waktu tertentu.
•
Coal delivery agreement The Company entered into coal delivery agreement with PT Kereta Api Indonesia Persero ”PTKA” to transport coal rom Tanjung Enim to Tarahan Port, Lampung. Additionally, the Company signed a similar agreement to transport coal to Kertapati Port, Palembang. Transport charges or each destination are negotiated and reviewed periodically.
•
Perseroan melakukan perjanjian jasa penambangan dengan PT Sumber Mitra Jaya PT SMJ di tambang Banko Barat untuk periode 1 Juli 2008 sampai dengan 30 Juni 2013. Selain itu Perseroan melakukan perjanjian jasa penambangan dengan PT Pamapersada Nusantara Pama di wilayah MTBU, MTBS, Tambang Air Laya dan lokasi lainnya dalam wilayah IUP Proses Produksi Perseroan untuk periode 1 April sampai den gan 31 Maret 2012. Jumlah batubara yang diproduksi, volume tanah yang dipindahkan, jarak pemindahan pada masingmasing perjanjian telah ditetapkan, sementara tari jasa penambangan ditetapkan pada setiap periode produksi berdasarkan perundingan dan kesepakatan bersama.
•
A mining service agreement was signed with PT Sumber Mitra Jaya PT SMJ or Banko Barat mine during 1 July 2008 - 30 June 2013. The Company also entered into similar agrement with PT Pamapersada Nusantara Pama or MTBU, MTBS, TAL and other sites within the Company’s mining concession area during 1 April – 31 March 2012. Coal volume, overburden removal volume and distance were determined in each agreement, while mining ee was ixed every period o production by negotiation and mutual agreement.
•
Perseroan melakukan perjanjian jasa pengapalan batubara dengan PT Arpeni Pratama Ocean Line Arpeni dan PT Pelayaran Bahtera Adiguna Bahtera dari pelabuhan Tarahan ke Pelabuhan PLTU Suralaya. Untuk perjanjian dengan Arpeni masa berlaku perjanjian adalah 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juni 2012. Jumlah volume dan tari angkutan telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sedang dengan Bahtera, masa
•
The Company signed a coal shipment agreement with PT Arpeni Pratama Ocoean Line Arpeni and PT Pelayaran Bahtera Adiguna Bahtera rom Tarahan Port to Suralaya Port. The term o the agreement with Arpeni was 1 July 2009 – 30 June 2012. Volume and charges were xed in
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
180 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
berlaku perjanjian adalah mulai 1 September 2005 sampai dengan 31 Desember 2010.
the agreement. With Bahtera, the term o the agreement was 1 September 2005 – 31 December 2010.
Selain itu Perseroan juga melakukan perjanjian pengangkutan batubara dengan Bahtera Bestari Shipping BBS dari pelabuhan Kertapati, Palembang ke pelabuhan PLTU Suralaya. Masa berlaku perjanjian terakhir adalah mulai Mei 2007 sampai dengan Mei 2010. Tari angkutan per ton dan volume pengiriman telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
A similar agreement was also entered into with Bahtera Bestari Shipping BBS to ship coal rom Kertapati Port, Palembang to Suralaya Port. The term was rom May 2007 to May 2010. Freight per ton and shipment volume were determined in the agrement.
Perseroan juga melakukan perjanjian jasa bongkarmuat batubara dengan Arpeni dari Terminal Muat Batubara PTBA Tarahan ke Anchorage Pelabuhan Muat PTBA Tarahan. Masa berlaku perjanjian adalah 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juni 2012, dengan kapasitas bongkar-muat dan tari telah ditetapkan pada perjanjian tersebut.
Pengangkutan Batubara di Pelabuhan Tarahan Edipiscing lorem ipsum dolor
•
A coal loading & discharging agreement was signed with Arpeni rom PTBA Loading Terminal Tarahan to PTBA Anchorage Loading Port Tarahan. Agreement term was 1 July 2009 – 30 June 2012. Loading and discharging volume and charges were stated in the agreement.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 181
Detail dari masing-masing perjanjian tersebut dapat dilihat pada catatan 27 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Details o each agreement are given in Note 27 o the Company’s Audited Consolidated Financial Statements or the year ending 31 December 2010.
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS
Pada tahun 2010 tidak ada Transaksi Benturan Kepentingan yang dilakukan Perseroan.
In 2010 there were no transactions involving confict o i nterest made by the Company.
TRANSAKSI MATERIAL
MATERIAL TRANSACTIONS
Pada tahun 2010 tidak ada Transaksi Material yang dilakukan Perseroan. Denisi Transaksi Material disini adalah sesuai dengan bunyi aturan pada Ketentuan Bapepam-LK no IX.E.2 tanggal 25 Nov 2009 Kep-413/BL/2009 tentang ”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.
In 2010 there were no material transactions made by the Company. Material Transaction is deined by BapepamLK Regulation No. IX.E.2 dated 25 November 2010 Kep-413/BL/2010 on ”Material Transactions and Core Business Changes”.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
AMENDMENT TO ARTICLES OF ASSOCIATION
Pada tanggal 21 April tahun 2010 Perseroan menyelnggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan salah satu agenda adalah perubahan beberapa pasal dari anggaran Dasar Perseroan. Sebagai tindak lanjut keputusan RUPS tersebut, Perseroan telah melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana telah ditetapkan pada akta notaris no.24 tanggal 21 April 2010 oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, SH. Perubahan AD terakhir tersebut hanya dilakukan pada ketentuan batas maksimum kewenangan Direksi untuk melepas atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan hingga sebesar 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan, untuk satu transaksi atau lebih, baik berkaitan maupun tidak.
On 21 April 2010 the Company convened General Meeting o Shareholders, one o the agenda items being the amendment o several articles in the Articles o Association. As a ollow up o the GMS resolution, the Company amended the Articles o Association by deed No. 24 o 21 April 2010 drawn up beore Notary Fathiah Helmi, SH. The amendment was to limit the Board o Directors’ authority to relinquish or pledge the Company’s assets up to 50% o total net assets in one or more related or individual transactions.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut adalah sebagai respon atas berlakunya ketentuan Bapepam no IX.E.2 Kep-413/BL/2009 tentang ”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”, yang dikeluarkan pada tanggal 25 November 2009.
The Articles o Association were amended to conorm to Bapepam Regulation No. IX.E.2 Kep-413/PL/2009 on ”Material Transactions and Core Business Changes” dated 25 November 2010.
PENJUALAN KEMBALI SAHAM PERSEROAN
SHARES BUY BACK PROGRAM
Kondisi krisis keuangan global dan regional yang berpengaruh terhadap penurunan harga saham PTBA secara ekstrim membuat Perseroan melakukan program pembelian kembali saham Perseroan Shares Buy Back yang telah dikeluarkan dan tercatat di PT Bursa Eek Indonesia. Program ini dilakukan sesuai Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep. 401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008.
The global and regional nancial crisis causing a sharp drop in PTBA share price prompted the Company to launch a Shares Buy Back program or the Company issued shares listed on PT Bursa Eek Indonesia Indonesia Stock Exchange. This Program is in accordance with Bapepam-LK Regulation No. XI.B.3 as Attachment to Decision o Bapepam-LK Chairman No. Kep. 401/BL/2008 o 9 October 2008.
Perseroan melakukan program pembelian kembali saham secara bertahap dalam waktu 3 tiga bulan, terhitung
The Company gradually bought back its shares within three months rom 13 October 2008 to 13 January 2009.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
182 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
sejak 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009. Perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 1.000.000.000.000,- Satu Triliun Rupiah untuk mendukung kebijakan shares buy back tersebut.
The Company made a und allocation o maximum Rp 1,000,000,000,000 one trillion Rupiah to back up the shares buy back policy.
Hingga berakhirnya program tersebut, pada tanggal 13 Januari 2009, Perseroan merealisasi shares buy back sejumlah 2.882.000 lembar saham dengan harga perolehan rata-rata Rp4.933,- per lembar saham. Program ini telah dikukuhkan dalam RUPS pada tanggal 28 Mei 2009.
When the program ended on 13 January 2009, the Company had bought back 2,882,000 shares at an average price o Rp4,933 per share. This program was ratiied in GMS on 28 May 2009.
Pada tahun pelaporan ini, Perseroan telah menjual kembali seluruh saham hasil program pembelian kembali tersebut diatas. Penjualan dilakukan pada rentang waktu antara tanggal 6 Desember 2010 sampai dengan 20 Desember, dengan harga pelaksanaan rata-rata sebesar Rp21.903,- per lembar. Capital gain dari selisih dari program penjualan kembali saham Perseroan tersebut, sebesar Rp48,7 miliar telah dilaporkan pada laporan rugi-laba, pada akun ”pendapatan lain-lain”.
In the year under review, the Company sold back all the repurchased shares during 6 – 20 December 2010 at an average price o Rp21,903 per share. Capital gain was booked at Rp48.7 billion and reported in the income statement under ”other income” account.
AKUISISI
ACQUISITION
Perseroan telah melakukan proses Due diligence atas sejumlah tambang yang akan diakuisisi. Dari total 5 perusahaan yang diteliti, Perseroan melakukan penawaran atas 3 perusahaan tambang prospek dengan potensi yang memadai, sementara 2 lainnya tidak dilanjutkan karena tidak memenuhi syarat potensi minimal yang diterapkan, baik karena jarak angkut yang terlalu jauh, kualitas batubara yang tidak memadai maupun masalah legal.
The Company conducted due diligence on a number o mines to be acquired. Out o ive companies reviewed, the Company made bids or three mining companies with adequate potentials, while the other two were dropped as they ailed to meet the minimum requirements, whether or reason o long transporting distance, coal quality or legal problems.
Dari tiga penawaran, satu diantaranta tidak berlanjut karena tidak dicapai kesepakatan skema bisnis maupun nilai. Dua penawaran masih dalam tahap evaluasi dari pihak prospek. Sehingga dengan demikian tidak ada realisasi akuisisi baru di tahun 2010.
Out o three bids, one was not carried through or ailure to agree on business scheme and value. Two bids are still being evaluated by prospective parties. Thereore, there was no new acquisition in 2010.
PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAAN
ESTABLISHMENT OF SUBSIDIARIES
Tidak Ada Pendirian anak Perusahaan baru di tahun 2010.
No subsidiary company was set up in 2010.
PENGHENTIAN KEGIATAN OPERASIONAL ANAK PERUSAHAAAN
CLOSURE OF SUBSIDIARY’S OPERATIONS
Pada bulan Pebruari 2010, Kepolisian Republik Indonesia menghentikan operasi BBK karena ijin pinjam pakai kawasan hutan yang menjadi wilayah pertambangan BBK belum dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Perseroan sedang berdiskusi dengan berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan, untuk menyelesaikan masalah ini.
In February 2010, the Indonesian Police closed the operations o BBK pending the issuance o licence to use orest area where BBK had its mine. The Company is currently negotiating with several government institutions, the Department o Energy & Mineral Resources and the Department o Forestry, to settle the matter.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 183
Perseroan mengharapkan operasi BBK akan berjalan kembali dalam waktu dekat dan mengharapkan pemberhentian ini tidak akan mempengaruhi operasi Perseroan secara signikan. Jumlah produksi BBK pada periode operasi 2009 adalah sebesar 783 ribu ton atau 6,8% dari jumlah produksi Perseroan tahun 2009, sebesar 11,5 juta ton.
The Company expects BBK operations will resume in the near uture and that this suspension will not signiicantly aect the Company’s operations. BBK’s total production in 2009 was recorded at 783 thousand tons or 6.8% o the Company’s total production o 11.5 million tons in the same year.
Pada tahun 2010, sampai saat penghentian kegiatan operasinya, BBK baru berproduksi sebesar 76.971 ton. Jumlah aset BBK adalah Rp118 miliar atau 1,4% dari jumlah aset Perseroan sebesar Rp8.722,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2010.
In 2010 up to the time o its business closure, BBK had only produced 76,971 tons o coal. Total assets stood at Rp 118 billion or 1.4% o the Company’s total assets o Rp8,722.7 billion as o 31 December 2010.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
RELATED PARTY TRANSACTIONS
Sebagai BUMN dengan mayoritas saham dimiliki Pemerintah, transaksi yang dilakukan Perseroan dengan sesama BUMN dapat dikategorikan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena berada di bawah entitas pengendali yang sama. Transaksi-transaksi tersebut meliputi penempatan dana, penjualan, pengangkutan dan pengapalan batubara, pembelian bahan peledak, bahan bakar, pembayaran premi asuransi serta pengelolaan dana pensiun.
As a state-owned enterprise SOE with majority shareholding owned by the State, transactions made by the Company with other SOEs may be classiied as transactions with related parties being under the same controlling entity. Such transactions include placement o unds, sales, transport and shipment o coal, purchase o explosives, uel, payment o insurance premium and management o retirement und.
Dalam melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut, Perseroan memiliki kebijakan sebagai berikut.
In making transactions with related parties, the Company adopts the ollowing policy:
•
•
•
Penjualan batubara ke pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan indeks internasional yang setara sebagai perbandingan dan disesuaikan dengan spesikasi dari batubara dan lokasi pengiriman. Pengapalan dan pengangkutan batubara oleh pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak pengangkutan yang disepakati bersama berdasarkan hasil negosiasi dengan memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada ditambah dengan marjin tertentu. Penempatan dana dilakukan berdasarkan kebutuhan dan perjanjian yang saling menguntungkan dan memberikan benet optimal pada Perseroan.
Adapun transaksi dengan pihak aliasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2010 adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
•
Sales o coal to related parties is based on sales contract which generally uses equivalent international index as a reerence and adjusted to coal specication and shipping location.
•
Shipment and transportation o coal by related parties are governed by mutually agreeed transportation contract taking into account cost items plus certain margin.
•
Placement o unds is based on requirements and under mutually benecial agreement to provide optimum benet or the Company.
Related party transactions in 2010 are listed below:
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
184 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
NAMA PIHAK
SIFAT HUBUNGAN
TRANSAKSI
PT B an k R ak ya t I ndo ne sia Per sero T bk
Pe rus aha an di ba wa h en tit as se pe nge ndal i
Pene mpat an da na
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penempatan dana
PT Bank Mandiri Persero Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penempatan dana
PT B ank Ta bung an N egara Pers ero Tb k
Pe ru saha an di b aw ah e ntit as se pe nge nda li
Pe nem pa tan d ana
PT Bank Kaltim
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penempatan dana
PT B ank Pe mb ang unan Sum se l dan B abe l
Pe rusaha an di b aw ah e ntit as se pe nge nda li
Pe nem pa tan d ana
PT Kereta Api Indonesia Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Pengangkutan batubara
PT Indonesia Power
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara
PT Perusahaan Listrik Negara Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara dan pemakaian listrik
PT Semen Padang Perseroa
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara
PT Semen Andalas Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara
PT Semen Baturaja Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara
PT Timah Persero Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Penjualan batubara
PT Bahtera Adhiguna Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Pengapalan batubara
PT Antam Persero, Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Pembelian Emas
PT Pindad Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Pembelian bahan peledak
PT Pertamina Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Pembelian bahan bakar
PT Asuransi Jasa Indonesia Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Premi asuransi
PT Asuransi Jiwasraya Persero
Perusahaan di bawah entitas sepengendali
Dana Pensiun
REKLASIFIKASI AKUN
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Perseroan telah melakukan reklasikasi beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company has reclassied several accounts in its consolidated nancial statement or the year ending 31 Decmeber 2009 to conorm to the presentation o consolidated nancial statement or the year ending 31 December 2010.
KEJADIAN LUAR BIASA DAN INFORMASI MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN
POST-BALANCE SHEET EVENTS and MATERIAL INFORMATION
PERUBAHAN PERATURAN DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN REGULATIONS AND ACCOUNTING POLICIES
Perubahan Peraturan
Changes In Regulations
•
Peraturan Pemerintah No.22 Tentang Wilayah Pertambangan. Pada tanggal 1 Februari 2010 Pemerintah menerbitkan PP 22 mengenai Wilayah Pertambangan, merupakan
•
Government Regulation No 22 on Mining Zone On 1 February 2010 the Government issued Regulation No. 22 concerning Mining Zone, in conjunction with Law No 4/2009. on Mineral and Coal. This Regulation
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 185
aturan lanjutan atas terbitnya UU no 4. tahun 2009 tentang Minerba. Peraturan ini berisi uraian wilayah pertambangan, ketentuan eksplorasi, penetapan peta potensi tambang dan peraturan terkait lainnya. •
•
Peraturan Pemerintah No 23 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Pada tanggal 1 Februari 2010 Pemerintah menerbitkan PP 23, merupakan aturan lanjutan atas terbitnya UU no 4. tentang Minerba. Peraturan ini berisi aturan mengenai jenis-jenis tambang mineral dan batubara, penetapan Izin Usaha Penambangan IUP, masa berlaku IUP, badan hukum pemegang IUP, peralihan bentuk KP menjadi IUP dan peraturan terkait lainnya.
stipulates mining zone, exploration rules, mapping o potential mines and other relevant regulations.
•
Government Regulation No 23 on Mineral and Coal Mining Business On 1 February 2010 the Government issued Regulation No. 23, in conjunction with Law No 4/2009 concerning Mineral and Coal. This Regulation stipulates the type o mineral and coal mines, mining business licence MBL, validity o MBL, legal holder o MBL, conversion rom Mining Concession MC to MBL and other relevant provisions.
Menindak lanjuti keluarnya Undang-undang dan Peraturan terkait tersebut, Perseroan telah menyampaikan permohonan ubahsuai Kuasa Pertambangan KP menjadi Izin Usaha Pertambangan IUP.
To respond to the laws and regulations, the Company submitted application or conversing MC to MBL.
Pada tahun pelaporan ini, Perseroan telah mendapatkan izin ubahsuai Kuasa Pertambangan KP menjadi Izin Usaha Pertambangan IUP Proses Produksi pada seluruh areal konsesi meliputi diantaraya areal Tanjung Air Laya, MTBU, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, UP Ombilin, areal IPC di Kalimantan dan sebagainya yang dimilikinya selama ini.
In the year under review the Company obtained the conversion to Production MBL or all concession areas, including Tanjung Air Laya, MTBU, Tanjung Enim, South Sumatera, Ombilin, IPC in Kalimantan and other sites.
Keputusan Menteri No. 34/2009 Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral “ESDM” mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik “Domestic Market Obligation” atau “DMO”. Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1604/K/30/MEM/2010, persentase batas minimal DMO adalah 24,75%. Pelanggan domestik dan harga yang akan digunakan untuk porsi penjualan DMO akan mengikuti harga indeks internasional sebagai tolak ukur, yang juga ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, industri pertambangan masih menunggu pedoman kebijakan dan instruksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
•
Ministerial Decree No. 34/2009 In December 2009, the Minister o Energy and Mineral Resources EMR issued Regulation No. 34/2009 requiring mining companies to sell part o its production to domestic consumers Domestic Market Obligation or DMO. EMR Minister Decree No. 1604/K/30/MEM/2010 stipulates that minimum portion or DMO is 24.75%.
Domestic prices will be based on international index benchmark prices, which are also regulated by EMR Minister. As o this report date, mining industry is still waiting or the Minister to issue urther instructions on this matter.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
186 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
Keputusan Pemerintah No PP 78 / 2010 Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 “PP No. 78” yang mengatur aktivitas reklamasi dan pascatambang untuk pemegang IUPEksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini mengukuhkan keberlakuan Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
•
Government Regulation No. PP 78/2010 On 20 December 2010, the Indonesian Government issued implementation regulations in relation to Mineral Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 “PP No. 78” that regulates reclamation and post-mining activities or holders o Exploration MBL and Production MBL. This regulation arms the EMR Ministerial Regulation No. 18/2008 dated 29 May 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah
Holders o Exploration MBL should include exploration plan in their exploration work program and budget, and provide reclamation bond in the orm o state-bank time deposits.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan 1 rencana reklamasi lima tahunan; 2 rencana pasca tambang; 3 menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi bila diijinkan, dan 4 menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
Holders o Production MBL should 1 make ve-year reclamation plan, 2 post-mining plan, 3 provide reclamation bond, either joint account or state-bank time deposits, bank guarantee, accounting reserve i allowed, and 4 provide post-mining bond in the orm o state-bank time deposits.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
Placement o reclamation bond and post-mining bond do not waive the obligation o MBL holders to execute reclamation and post-mining plan.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan telah menempatkan jaminan reklamasi tambang dalam bentuk cadangan akuntansi lihat Catatan 16 dan akan melakukan penempatan deposito untuk penyisihan penutupan tambang. Berdasarkan peraturan ini Perseroan telah mengirimkan rencana penutupan tambangnya ke Gubernur Sumatera Selatan dan diharapkan untuk disetujui pada tahun 2010 dan penempatan deposito baru akan dilakukan pada tahun 2013, tiga tahun setelah dokumen rencana penutupan tambang disetujui oleh Gubernur Sumatera Selatan dan Bupati Muara Enim.
At the time o reporting, the Company had submitted reclamation bond in the orm o accounting reserves see Note 16 and would place deposits or mining closure. Under this regulation the Company sent mining closure plan to South Sumatera Governor and expected to have it approved in 2010 and would place time deposits in 2013, three years ater mining closure plan is approved by South Sumatera Governor and Muara Enim Regent.
Keputusan Menteri No.17 / 2010 Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang menjelaskan mekanisme untuk
•
Ministerial Decree No. 17/2010 On 23 September 2010 EMR Ministerial Regulation No. 17/2010 was issued explaining the mechanism o determining Indonesian Minerals and Coal Benchmark
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 187
menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price “IMCBP”, sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No. 4/2009. Peraturan ini berlaku eekti pada tanggal 23 September 2010.
Price IMCBP, as one o the implementation guidelines o Law No. 4/2009. This Regulation took eect on 23 September 2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain: - penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan ree-onboard “FOB”, kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP; - penerimaan beban tertentu sebagai penyesuaian untuk IMCBP jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk;dan - penggunaan pendekatan harga dasar yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi, untuk perhitungan Penerimaan Negara contoh: royalti atau biaya eksploitasi.
The Ministerial Decree No. 17/2010 regulates among others: • Mineral/coal average price based on international market index, ree-on-board FOB term, and mother ship as selling point to determine IMCBP. • Certain expense as adjustment to IMCBP (if FOB selling point is not mother ship. • Basic price approach i.e. IMCBP selling price vs actual selling price, whichever is higher, to assess state revenues example: royalty or exploitation retribution.
Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk: - menggunakan kapal/perahu berbendera Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara; - mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional dimana syarat adopsi CIF digunakan; dan - menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
The Regulation also requires mining companies to: • Use boat/ship carrying Indonesian ag to transport mineral/coal. • Give priority to national insurance companies using CIF term. • Use surveyors appointed by Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal.
Royalti dan iuran eksploitasi akan dihitung berdasarkan harga jual aktual tertinggi dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalty and exploitation retribution will be assessed according to the highest actual selling price and IMCBP as urther explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk merubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011.
Ministerial Regulation No. 17/2010 allows a transitional period until 22 March 2011 to amend spot contract and 22 September 2011 or long term sales contract.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh kontrak penjualan batubara jangka pendek yang dilakukan oleh Perseroan telah menggunakan harga jual yang sesuai dengan IMCBP. Untuk kontrak penjualan jangka panjang, harga yang ditetapkan akan disesuaikan setiap tahunnya berdasarkan harga IMCBP tahun tersebut.
The management is condent that all short term coal sales contracts made by the Company has used IMCBPbased selling prices. For long term contracts, selling prices will be adjusted every year to IMCBP o the corresponding year.
Dalam melakukan perhitungan royalti, Perusahaan juga telah menyesuaikan harga penjualan yang digunakan untuk menghitung royalti berdasarkan kalori dari masing-masing penjualan.
Royalty is assessed based on the selling prices according to the calorie content o each sale.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
188 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Ketentuan Bapepam-LK tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Pada tanggal 25 November 2009 Bapepam LK mengeluarkan Peraturan no IX.E.2 Kep-413/BL/2009 tentang ”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”. Peraturan ini menegaskan batasan transaksi material yang diantaranya menjelaskan bahwa transaksi tertentu yang melibatkan pihak yang sama, dilaksanakan untuk maksud sama namun dilakukan secara berurutan pada satu periode waktu tertentu, dianggap sebagai satu transaksi yang harus diakumulasikan. Batasan Transaksi material yang ditetapkan diantaranya nilai transaksi adalah sebesar 20% atau lebih dari ekuitas Perusahaan. Transaksi ini wajib dilaporkan dalam waktu selambat-lambatnya 6 enam bulan sejak terjadiinya transaksi. Jika nilai transaksi tersebut lebih dari 50% ekuitas, maka wajib didahului dengan pelaksanaan RUPS / RUPSLB.
•
Bapepam-LK Regulation regarding Material Transactions and Core Business Changes On 25 November 2009 Bapepam-LK issused Regulation No IX.E.2 Kep-413/BL/2009 regarding ”Material Transactions and Core Business Changes”. The Regulation deines material transactions as certain transactions involving the same parties or the same purpose made consecutively over a certain period o time. The value o material transactions is limited to 20% o equity or more. These transactions must be reported within six months rom the transaction date. Any transaction that is worth more than 50% o equity needs the approval o GMS or EGMS.
Selain mengenai denisi dan pelaporan Transaksi Material, Peraturan ini juga menjelaskan hal-hal yang wajib dilaporkan Perusahaan publik jika melakukan perubahan atas kegiatan usaha utama.
In addition to denition and reporting procedure o material transactions, this Regulation also stipulates what public companies should report in case o core business changes.
Perseroan telah melakukan Perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan ketentuan ini, melalui RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 21 April 2010.
Articles o Association were amended to conorm to this Regulation in GMS that was convened on 21 April 2010.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN ACCOUNTING POLICY
Ikatan Akuntan Indonesia IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perseroan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
The Indonesian Institute o Public Accountants IAI has issued the ollowing ew revised accounting standards PSAK that may aect nancial reporting or the period starting on or ater 1 January 2011.
• • • • • • • •
PSAK 1 Revisi 2009 - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 Revisi 2009 - Laporan Arus Kas; PSAK 3 Revisi 2010 - Laporan Keuangan Interim; PSAK 4 Revisi 2009 - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 Revisi 2009 - Segmen Operasi; PSAK 7 Revisi 2009 - Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; PSAK 8 Revisi 2010 - Peristiwa Setelah Tanggal Neraca; PSAK 12 Revisi 2009 - Pelaporan Keuangan Mengenai
• • • • • • • •
PSAK 1 Revised 2009 – Financial Statement Presentation PSAK 2 Revised 2009 – Report on Cash Flows PSAK 3Revised 2009 – Interim Financial Statement PSAK 4 Revised 2009 – Consolidated Financial Statement and Stand-Alone Financial Statement PSAK 5 Revised 2009 – Operations Segment PSAK 7 Revised 2009 – Disclosure o Related Parties PSAK 8 Revised 2010 – Subsequent Events PSAK 12 Revised 2009 – Financial Report on
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 189
Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset; • PSAK 15 Revisi 2009 - Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; • PSAK 19 Revisi 2010 - Aset Tidak Berwujud; • PSAK 22 Revisi 2010 - Penggabungan Usaha; • PSAK 23 Revisi 2010 - Pendapatan; • PSAK 25 Revisi 2009 - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan; • PSAK 48 Revisi 2009 - Penurunan Nilai Aset; • PSAK 57 Revisi 2009 - Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; IAI juga telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
• • • • • • •
IAI has also issued another revised accounting standards PSAK that may aect nancial reporting or the period starting on or ater 1 January 2012: •
•
PSAK 10 Revisi 2009 - Eek dari Perubahan Kurs Mata Uang Asing.
Participation in Operations and Assets under Common Control PSAK 15 Revised 2009 – Investment in Associates PSAK 19 Revised 2010 – Intangible Assets PSAK 22 Revised 2010 – Business Merger PSAK 23 Revised 2010 – Income PSAK 25 Revised 2009 – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 Revised 2009 – Decline in Asset Value PSAK 57 Revised 2009 – Estimated Liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets
PSAK 10 Revised 2009 – Eect o Exchange Rate Fluctuations
Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Company is still studying the possible eects o these accounting standards on its nancial statements.
KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada kejadian material setelah berakhirnya periode laporan yang tercatat pada Laporan Audit Konsolidasian Perseroan.
There were no signicant events subsequent to the audited consolidated nancial statements date.
190 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 191
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Komitmen menerapkan praktek tata kelola perusahaan terbaik berimbang dan bersamaan dengan peningkatan integritas karyawan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan Committed to implementing balanced good corporate governance best practice and upholding employee integrity or a sustainable corporate growth
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
192 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
TUJUAN PENERAPAN
OBJECTIVE
Menindak lanjuti penyelesaian, penerbitan dan penerapan Panduan Implementasi Good Corporate Governance GCG yang berisi mekanisme kerja antar Organ Perusahaan, Kebijakan Pokok Perseroan GCG Code dan Kebijakankebijakan lain terkait GCG, Perseroan mulai melakukan implementasi butir-butir yang terkandung dalam panduan tersebut. Berdasarkan buku panduan yang ditujukan sebagai pedoman, setiap level operasional kini dan kedepan bertekad menjalankan GCG secara konsisten dan sebaik mungkin.
Following the establishment and enorcement o Good Corporate Governance GCG implementation guide on working mechanism among corporate organs GCG Code and other GCG policies, the Company has implemented every point in the GCG Code. Based on the Code, each level o operations will continue to consistently implement GCG practice in the best possible manner.
Hal tersebut dilaksanakan bukan hanya untuk menindak lanjuti Keputusan Menteri Negara BUMN RI No. 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN, melainkan dalam rangka melaksanakan keyakinan Perseroan akan manaat positi dari penerapan praktek GCG.
Such is aimed not only at complying with the State Minister or State-Owned Enterprises SOE Decree No. 117/M-MBU/2002 concerning Implementation o GCG Practices in SOEs, but also at demonstrating the Company’s belie in the advantage o practising GCG principles.
Tujuan Penerapan GCG di Perseroan adalah :
The goal o implementing GCG throughout the Company is to allow: • Directing and managing the relationship among shareholders, Board o Commissioners, Board o Directors, employees, customers, partners, community and environment. • Promoting and supporting the Company’s growth. • Managing human resource discreetly. • Managing risk more responsibly. • Treating stakeholders more responsibly.
•
• • • • • • •
Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan. Mendorong dan mendukung pengembangan Perseroan. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. Mengelola risiko secara lebih baik. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders . Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. Memperbaiki budaya kerja Perseroan. Meningkatkan citra Perseroan image menjadi semakin baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan senantiasa berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, mencakup azas transparency , accountability , responsibility , independency dan airness , secara seimbang dengan pembangunan nilai-nilai dan budaya perusahaan yang tertuang dalam rumusan kode etik serta budaya perusahaan. Pembangunan integritas yang tinggi melalui nilai-nilai budaya tersebut diyakini akan semakin memberikan hasil maksimal pada mutu penerapan GCG.
• • •
Preventing irregularity in the management o the Company. Promoting work ethos. Enhancing the Company’s good image.
To attain that goal, the Company consistently implements good corporate governance GCG principles which include transparency, accountability, responsibility, independency and airness, corresponding to the promotion o corporate values and culture which are refected in the corporate code o ethics and culture. High integrity infuenced by such cultural values is believed to maximize the implementation o GCG.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 193
Lorem ipsum Edipiscing lorem ipsum dolor
Mutu penerapan GCG yang baik dan konsisten akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan esiensi operasional, meningkatkan pelayanan kepada stakeholders yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan corporate value. Selain itu, stakeholder satisaction juga akan meningkat karena terjadinya perbaikan kinerja keuangan serta berkurangnya keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan, sehingga membuat kepercayaan investor meningkat.
Good and consistent implementation o GCG will support the Company’s operations as it allows better decision making, improved operating eciency and stakeholders’ return and corporate value. Likewise, stakeholders’ satisaction will be guaranteed by maximizing nancial achievement and minimizing investment risk, preventing confict o interest and boosting investors’ trust.
Komitmen, konsistensi serta keberhasilan Perseroan dalam menerapkan tata kelola yang baik telah membuahkan berbagai bentuk penghargaan dari lembaga independen dari berbagai perspekti, mencakup :
The Company’s commitment, consistency and success in implementing good corporate governance practice have earned the Company several awards and commendations rom independent institutions in varied perspectives, which are: • The Most Trusted based on Corporate Governance Perception Index conducted by IICG Indonesian Institute or Corporate Governance in collaboration with SWA Magazine presented in “IICG – GCG Award” program in Jakarta with an improved score rom 82.27 to 84.11 in 2010. • The Best Role o Stakeholder in ”IICD Indonesian Inst itute o Corporate Directorship Corporate Governance Award” program jointly organized by IICD and Investor Magazine.
•
•
Predikat Terpercaya berdasarkan Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh IICG Indonesian Institute o Corporate Governance bekerja sama dengan majalah SWA dalam Acara “IICG - GCG Award” di Jakarta, nilai skor meningkat dari 82,27 menjadi 84,11 di tahun 2010. The Best Role o Stakeholder dalam acara “IICD Indonesian Institute o Corporate Directorship Corporate Governance Award” kerja sama IICD dengan Majalah Investor.
TATA KELOLA LAPORAN TATA PERUSAHAAN KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report Good Corporate Governance
194 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
3rd Rank The Best Corporate GCG Implementation
•
kerjasama IICD dengan Business Review dalam acara “Business Review Award” di Singapura
•
3rd Rank The Best Corporate GCG Implementation presented by IICD in collaboration with Business Review Magazine during ”Business Review Award” in Singapore.
ASESMEN PRAKTEK GCG
ASSESMENT OF GCG PRACTICE
Perseroan terakhir kali melakukan assessment Praktek GCG pada tahun 2008, dilaksanakan oleh assesor independent Sodiq, Purwoko & Associates. Menurut hasil asesmen tersebut, Perseroan mendapatkan total skor 89,75, dengan kesimpulan kualitas penerapan GCG Baik . Adapun tabel skor hasil asesmen adalah sebagai berikut.
An assessment o GCG practice by the Company in 2008 was made by an independent assessor, SODIQ, PURWOKO & ASSOCIATES. Findings showed that the Company obtained a total score o 89.75 and termed Good Implementation o GCG. The score o the assessment is shown below:
BOBOT WEIGHT
SKOR SCORE
CAPAIAN
A
B
B/A X 100
9,00
7,49
83,27
8,00
6,03
75,31
66,00
61,80
93,64
27,00
24,33
90,11
6,00
5,92
98,67
27,00
25,66
95,02
D. Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit
3,00
2,90
96,58
E. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
3,00
3,00
100,00
7,00
6,43
91,79
10,00
8,00
80,00
100,00
89,75
89,75
ASPEK ASPECT
I II III
Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS Shareholders’ right and responsibility /GMS Kebijakan GCG GCG policy Penerapan GCG GCG implementation A. Komisaris Board o Commissioners B. Komite Komisaris Board o Commissioners Committees C. Direksi Board o Directors
IV V
Pengungkapan Inormasi Disclosure Komitmen Commitment Skor Keseluruhan Total Score
Peringkat Kualitas Penerapan GCG Quality Rating o GCG Implementation
BAIK GOOD
Dari hasil assesment tersebut, Assesor merekomendasikan berbagai perbaikan aturan dan peningkatan kualitas pelaksanaan praktek GCG yang sebaiknya dilakukan oleh Perseroan. Selain itu, dari partisipasi Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh assesor eksternal, seperti dalam rangka penyelenggaraan IICGGCG Award yang diselenggarakan pada tahun 2010, juga disampaikan beberapa rekomendasi serupa.
Based on the assessment result, the assessor recommended a series o actions to be taken by the Company to improve the rules o implementing GCG. In addition, ollowing the Company’s participation in various events launched by external assessor, such as IICG-GCG Award program in 2010, a ew similar recommendations were also made.
Beberapa rekomendasi yang disampaikan diantaranya: • Melakukan revisi dan penyesuaian terhadap muatan GCG Code dan Board Manual mengacu pada perubahan
Some o the recommended measures are: • Revise GCG Code and Board Manual to conorm to amended laws Corporate Law No. 40 year 2007,
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 195
•
•
peraturan perundang-undangan UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Menyusun dan Menyempurnakan Pedoman Perilaku Code o Conduct sebagai sebuah dokumen tersendiri secara terpisah termasuk menyertakan didalamnya lembar kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku yang harus ditandatangani oleh setiap Pegawai. Menambahkan kedalam GCG Code uraian terkait dengan hak, wewenang dan tanggung jawab Pemegang Saham/ RUPS secara jelas.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan bagi terciptanya peningkatan penerapan GCG dan rekomendasirekomendasi tersebut, pada tahun 2010 Perseroan melaksanakan beberapa upaya perbaikan tata laksana dan peningkatan kualitas penerapan GCG, diantaranya sebagai sebagai berikut:
•
•
including amendments to the Company’s Articles o Association. Draw up and develop Code o Conduct as a separate document and enclose compliance sheets to be signed by all employees. Insert in the GCG Code description o right, authority and responsibility o shareholders /GMS.
Considering the Company’s needs or better GCG implementation and ullment o those recommendations, in 2010 the Company made some improvement on GCG implementation as ollows:
•
Perusahaan dibantu konsultan telah mengembangkan sot structure GCG yang baru, yaitu : - Panduan Kerja Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board Manual - GCG Code - Code o Conduct
•
With the aid o a consultant, the Company developed a new GCG Sot Structure: - Board Manual - GCG Code - Code o Conduct
•
Salah satu Sot Structure GCG adalah Code o Conduct yaitu Suatu Pedoman Perilaku bagi seluruh Jajaran Perseroan. Code o Conduct ini telah disosialisasikan kepada seluruh Jajaran Perusahaan yang menjelaskan tentang: - Kebijakan tentang Benturan Kepentingan - Kebijakan tentang Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah, Suap dan sejenisnya. - Kebijakan tentang Pengadaan Barang dan Jasa. - Tata Laksana Sistem Pelaporan Pelanggaran. - Pelaksanaan lembar kepatuhan terhadap Pedoman perilaku yang harus ditandatangani oleh setiap pegawai.
•
Code o Conduct is a guide to direct the conduct o all personnel o the Company, which has been socialized to all personnel, elaborating on: - Confict o interest policy - Restriction o giving and receiving git, bribe, and the like - Goods and services procurement policy - Procedure o reporting misconduct whistle blowing system - Completion o code o conduct compliance sheets by all employees
Sosialisasi Code o Conduct telah dilaksanakan dari tanggal 16 s.d. 27 Desember 2009 kepada seluruh pegawai di satuan kerja maupun unit kerja dalam Perusahaan. Kemudian sosialisasi untuk pegawai yang berada di Anak Perusahaan juga telah dilaksanakan pada bulan Juli 2010. Deklarasi kepatuhan atau Pernyataan Kepatuhan telah didistribusikan kepada seluruh Pegawai melalui Nota Dinas Direktur SDM dan Umum No. 019 Tanggal 31 Agustus 2010. Sampai akhir Desember 2010, sebanyak 2.996 Pegawai dari 3.058 Pegawai 98,0% telah menandatangani Pernyataan Kepatuhan.
Socialization o Code o Conduct to all employees within the Company was carried out rom 16 to 27 December 2009. Dissemination to employees o subsidiaries was done in July 2010. Declaration o compliance sheets were distributed to all employees under Ocial Memo o Human Resource & General Aairs Director No. 019 dated 31 August 2010. As o end o December 2010, a total o 2,996 employees out o 3,058 employees 98.0% have signed the Declaration o Compliance.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
196 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
•
•
•
Pembentukan Komite GCG. Perseroan telah membentuk Komite GCG, untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan penerapan praktek GCG oleh Perseroan. Pembentukan komite ini didahului dengan perangkapan tugas anggota komite dalam Komite Konarba dan GCG. Pembentukan Komite Konarba dan PSDM. Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia atau disingkat Konarba dan PSDM merupakan komite yang mengalami perubahaan nama dan keanggotaan. Komite ini dibentuk terutama ditujukan untuk memperkuat penerapan GCG dari sisi penguatan sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia. Pembentukan dan Pemberlakuan Sistem Manajemen PTBA. Perseroan memperkuat sistem pengelolaan operasional terakreditasi dengan membentuk dan memberlakukan Sistem Manajemen PTBA. Sistem ini dikembangkan melalui adopsi atas beberapa sistem operasional terakreditasi yang dalam proses audit sistemnya ternyata saling bersinggungan dengan erat.
•
•
•
Pencegahan Fraud & Corruption Sebagai salah satu Implementasi dari Code o Conduct yaitu pencegahan raud & corruption, Perseroan telah mendistribusikan dokumen “Pernyataan Kepatuhan” kepada seluruh Pegawai melalui Nota Dinas Direktur SDM dan Umum No. 019 Tanggal 31 Agustus 2010. Sampai akhir Desember 2010, sebanyak 2.996 Pegawai dari 3058 Pegawai 98,0% telah menandatangani Pernyataan Kepatuhan tersebut.
•
Deteksi Fraud & Corruption Perseroan telah menjalankan aspek deteksi terhadap raud & corruption dengan menjalankan Sistem Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, dimana sejak Trw IV 2009, Manajemen telah memasukan Risiko Fraud & Corruption kedalam identikasi, analisis dan Prol Risiko Korporat.
•
Penanganan Fraud & Corruption Perseroan saat ini telah membuat drat Susunan Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran SPP. Sedangkan Deskripsi Pekerjaan lingkup dan uraian Tugas Tim SPP serta mekanisme Pelaporan Pelanggaran yang menjelaskan bagaimana alur pelaporan pelanggaran
•
Formation o GCG Committee The Company has ormed GCG Committee to assist Board o Commissioners in ensuring continued implementation o GCG principle. Prior to its ormation, this Committee was merged with Nomination and Remuneration Committee. Formation o Nomination, Remuneration and HRD Committee Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee, shortened to NR & HRD Committee has a new name and new members. Its ormation is intended to reinorce the implementation o GCG with the unction o human resource management. Establishment and Application o PTBA Management System The Company reinorced its accredited operations management system by establishing and applying PTBA management system. This system is developed by adopting several accredited operations management systems, which a system audit proved to be closely related. Prevention o Fraud and Corruption To implement one Code o Conduct principle which dictates that raud and corruption be prevented, the Company distributed “Declaration o Compliance” sheets to all employees under Ocial Memo o Human Resource and General Aairs Director No. 019 o August 31, 2010. As o end o December 2010, a total o 2,996 employees out o 3,058 employees 98.0% have signed such Declaration o Compliance. Detection o Fraud and Corruption The Company has covered the aspect o detecting raud and corruption by running Integrated Corporate Risk Management System, and since the ourth quarter o 2009 the management has included raud and corruption risk in identiying, analysing and proling corporate risk.
Handling o Fraud and Corruption The Company has drawn up a Misconduct Reporting System Team whose job description and reporting mechanism have been completed. The job description
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 197
dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat suatu laporan pelanggaran telah diselesaikan. •
Prosedur Penanganan Pelaporan Pelanggaran. Direncanakan pada Trw I 2011, Sistem Manajemen Perusahaan SMP bersama dengan Komite GCG Dewan Komisaris akan melakukan benchmarking atas prosedur yang telah disusun pada tahun 2010, ini ke beberapa perusahaan yang telah lebih dahulu menerapakan Whistle Blowing System, karena ada beberapa model yang diterapkan oleh Perusahaan-perusahaan tersebut. Setelah melakukan benchmarking SMP akan mengajukan Drat SK Pembentukan Tim SPP/Whistle Blowing System kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk disahkan dan diimplementasikan.
explains reporting workfow and requirements to be met when making a misconduct report. •
Procedures o Handling Misconduct Report In the rst quarter o 2011 the Board o Commissioners together with Corporate Management System Team and GCG Comittee will make a benchmarking o procedures set up in 2010 with other models applied by several companies who had earlier implemented whistle blowing system. Ater benchmarking, Corporate Management System Team will submit a drat decision letter regarding the ormation o Whistle Blowing System Team to Board o Directors and Board o Commissioners or ratication and subsequent implementation.
Penjelasan lebih lanjut dari kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas penerapan GCG sepanjang tahun 2010 tersebut diatas, diuraikan dalam bagian-bagian berikut.
Eorts taken to enhance the implementation o GCG principle in 2010 are elaborated urther in the next sections.
PANDUAN DAN STRUKTUR TATA KELOLA
CORPORATE GOVERNANCE CODE AND STRUCTURE
Menindak lanjuti implementasi Undang-undang Perseroan Terbatas UU PT, Undang-Undang BUMN, rekomendasi hasil assesment praktek GCG, serta perkembangan praktek GCG terkini, Perseroan telah menyelesaikan telaah ulang dan melakukan berbagai penyesuaian atas kebijakan dan Standard Operating Procedure SOP terkait tata kelola perusahaan. Perseroan telah menerbitkan dan kemudian mengimpelementasikan Sot Structure GCG terbaru yang terdiri dari Board Manual, GCG Code Panduan Tata Kelola, Code o Conduct , serta Kebijakan-kebijakan Tambahan, yang dilaporkan pada bagian tata kelola perusahaan.
With the issuance o Corporate Law UU PT, SOE Law, recommendation ater GCG assessment, and the latest GCG practice, the Company re-evaluated and adjusted the policy and Standard Operating Procedure SOP associated with GCG. The result o all these was the production o a new GCG Sot Structure consisting o Board Manual, GCG Code, Code o Conduct, and Supplementary Policies, which are reported in the corporate governance section.
Panduan Tata Kelola Perusahaan merupakan kristalisasi seluruh aturan yang menjadi pedoman bagi tata kelola perusahaan, nilai-nilai budaya yang dianut, visi dan misi serta
GCG Code is the crystallization o all rules that guide the implementation o GCG best practices, cultural values, vision and mission.
Panduan Tata Kelola Perusahaan merupakan kristalisasi seluruh aturan yang menjadi pedoman bagi tata kelola perusahaan, nilai-nilai budaya, visi dan misi Perseroan serta praktek terbaik GCG. GCG Code is the crystallization o all rules that guide the implementation o GCG best practices, cultural values, vision and mission.
TATA KELOLA LAPORAN TATA PERUSAHAAN KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report Good Corporate Governance
198 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
praktek-praktek terbaik best practices GCG. Panduan GCG yang telah disusun menjadi acuan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Pegawai, termasuk stakeholder lainnya dalam berhubungan dengan Perseroan. Panduan Tata Kelola Perusahaan tersebut berisikan prinsipprinsip pengelolaan perusahaan yang selanjutnya dijabarkan dalam berbagai kebijakan serta peraturan petunjuk teknis pelaksanaan.
GCG Code is the crystallization o all rules that guide the implementation o GCG best practices, cultural values, vision and mission. GCG Code must be used as reerence by shareholders, Board o Commissioners, Board o Directors, employees, and other stakeholders in dealing with the Company.
Mengingat lingkungan bisnis bersiat dinamis dan berkembang, maka Panduan Tata Kelola Perusahaan GCG Code tersebut akan selalu disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal. Pengkajian dan penyesuaian secara berkesinambungan akan selalu disesuaikan untuk mencapai standar penerapan GCG yang terbaik bagi Perseroan.
GCG Code contains corporate governance principles which are urther elaborated in various policies and technical implementation rules. Given the dynamic and expansive nature o business environment, GCG Code will continue to be adjusted to internal and external condition. Review and adjustment will be an ongoing process in a bid to reach the best standard o GCG implementation by the Company.
Struktur tata kelola di Perseroan
Corporate Government Structure PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE GCG GCG Comittee
KOMITE RISIKO USAHA, ASURANSI & PASCATAMBANG
KOMITE NOMINASI & REMUNERASI Nomination & Remuneration Committee
Business Risk, Insurance
KOMITE AUDIT Audit Committee
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
DIREKSI DIRECTORS
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAAAN
SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN
SISTEM PENGAWASAN INTERN
Corporate Secretary
Corporate Management System
Internal Audit Unit
GENERAL MANAGER / SENIOR MANAGER GENERAL MANAGERS / SENIOR MANAGERS
PELANGGAN
PEGAWAI
KOMUNITAS
Customers
Employees
Community
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 199
Organ Perusahaan
Corporate Organ
Seperti tampak pada bagan struktur tata kelola perusahaan, Organ Perusahaan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi yang masingmasing mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara eekti. Organ Perseroan ini menjalankan ungsinya berdasarkan prinsip bahwa masing-masing organ berdiri secara independen dan menjalankan tugas, ungsi dan tanggung-jawabnya semata-mata untuk kepentingan Perseroan.
As outlined in corporate governance structure, the Company’s organ is composed o General Meeting o Shareholders, Board o Commissioners and Board o Directors and each has its own vital role in the implementation o GCG. The three corporate organs operate independently in their respective unction, task and responsibility or the sole purpose o the Company.
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan instansi tertinggi dalam Perseroan, wadah para pemegang saham untuk bertindak secara setara dalam mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perseroan, namun tidak dapat mengintervensi keputusan operasional yang menjadi wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
General Meeting o Shareholders GMS is the highest body within the Company, a orum or the shareholders to act on an equal ooting or adopting important resolutions associated with the capital invested in the Company. However, GMS cannot intervene in the day-to-day decision making by the Board o Commissioners and Board o Directors.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus, serta memberi nasihat kepada Direksi. Sedangkan Direksi merupakan Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung-jawab penuh atas kepengurusan Perseroan sehari-hari dan bertindak semata-mata untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Board o Commissioners is a corporate organ whose unction is to supervise in a general as well as specic sense, and give counsel to the Board o Directors. While Board o Directors is an organ ully authorized and responsible or the day-to-day management o the Company in keeping with its purpose and objective.
Dalam kegiatan operasional, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk sub-organ Perseroan yang sesuai dengan kebutuhan, membantu kelancaran operasional serta memberi masukan yang diperlukan untuk mengamankan kelancaran operasional Perseroan. Pembentukan sub-organ ini dilakukan sebagai bagian dari pembagian wewenang yang jelas untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG secara eekti.
For day-to-day operations, the Board o Commissioners and Board o Directors set up sub-organs according to the Company’s needs to provide assistance and input to support and saeguard the Company operations. Sub-organs are set up or clear division o authority to eectively implement GCG principles.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS(GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai instansi tertinggi dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lainlain.
Being the highest body within the Company, General Meeting o Shareholders GMS has the authority that is not conerred upon the Board o Commissioners or Board o Directors under the provisions o Articles o Association and the prevailing laws and regulations. Such authority covers the right to ask Board o Commissioners and Board o Directors to give their accountability reports on the management o the Company, amend articles o association, elect and terminate members o Board o Commissioners and Board o Directors, divide duty and authority among directors, etc.
TATA KELOLA LAPORAN TATA PERUSAHAAN KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report Good Corporate Governance
200 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
RUPS sesuai dengan penyelenggaraan-nya terbagi atas: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST, diselenggarakan minimal satu kali dan dilakukan selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir; dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB, yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST.
There are two types o General Meeting o Shareholders GMS depending on the time they are convened: Annual General Meeting o Shareholders AGMS, a routine annual agenda held at least once a year within six months o the accounting yearend; and Extraordinary General Meeting o Shareholders EGMS, that may be convened any time outside the time o AGMS.
Dalam RUPS, seluruh pemegang saham mempunyai hak yang setara untuk mengusulkan hal-hal yang berkaitan pada keberlanjutan usaha. At GMS, all shareholders have equal rights to resolve important matters related to and aimed at business continuity.
Umumnya, agenda rapat RUPST mencakup: i. Laporan atas kinerja perusahaan yang disampaikan oleh Direksi; ii. Penetapan penggunaan laba; iii. Penunjukan Kantor Akuntan Publik terdatar; iv. Pengisian jabatan anggota Direksi atau dan Anggota Dewan Komisaris, serta v. Agenda lain sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan semata-mata demi kepentingan Perseroan. Oleh karena itu, agar setiap keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pertimbangan yang mendalam dan matang, Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
At GMS, all shareholders have equal rights to resolve important matters related to and aimed at business continuity. Agenda o AGMS covers: i. Perormance report delivered by Board o Directors; ii. Appropriation o prot; iii. Appointment o Certied Public Accountant; iv. Appointment to Board o Directors and Board o Commissioners, and v. Other agenda items in accordance with the Articles o Association. Any resolution adopted by GMS is solely or the benet o the Company. Thereore, in order that every GMS resolution is adopted by thorough deliberation, the Company guarantees that it will provide GMS with any inormation pertaining to the Company, as long as it does not contradict the Company’s interest and the law.
Beberapa keputusan penting tertentu menyangkut perusahaan yang tidak bisa menunggu terselenggaranya RUPST, sesuai AD dan ART Perseroan, dapat diambil dalam RUPSLB. Kondisi yang menyebabkan harus dilaksanakannya RUPSLB mencakup:
Some important resolutions that must be made beore the AGMS, and in accordance with the Company’s Articles o Association and Corporate Polilcy, may be adopted at EGMS. EGMS is held when the ollowing actions are required:
•
•
• •
Penggantian Dewan Komisaris dan Wakil Direksi sebelum masa tugasnya berakhir, baik karena pengunduran diri dan/atau sebab-sebab lainnya. Adanya rencana transaksi material menyangkut penjaminan aset perusahaan, pengambil-alihan perusahaan maupun penutupan unit usaha. Adanya rencana transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Rencana korporasi lain yang bersiat material, seperti pembelian kembali saham Perseroan yang beredar, stock split, dan right issue.
•
•
• •
Replacing members o Board o Commissioners and Board o Directors beore the end o their term o oce, either due to resignation or or other reasons. Proposing plans or material transactions with respect to pledging the Company’s assets, acquisition o the Company or closure o business unit. Proposing plans or confict o interest transactions. Proposing material corporate plans, such as shares buyback, stock split, and rights issue.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 201
Pemanggilan dan penyelenggaraan RUPSLB dilakukan melalui permintaan tertulis dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan disertai alasannya baik dari Dewan Komisaris atau dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna atau dari 1 satu Pemegang Saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, ungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Adapun tatacara RUPS harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Proposal to convene EGMS should be made in writing with agenda items to be discussed at the meeting and backed by the reasons. Proposal may be made by Board o Commissioners or holders o Series A Dwiwarna shares, or by one sha reholder or more owning at least 1/10 one tenth o total legal voting shares. GMS or shareholders should not intervene in the duty, unction and authority o Board o Commissioners and Board o Directors without prejudice to the GMS prerogative to exercise its rights under the Articles o Association and the legislation. The meeting procedures must conorm to the existing laws and regulations.
Sesuai UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 78 ayat 2, selama tahun 2010, Perseroan menyelenggarakan satu kali RUPST, diselenggarakan pada tanggal 21 April 2010. Sesuai dengan ketentuan, undangan dan pemberitahuan agenda rapat telah dimuat pada tanggal 4 April 2010 di surat kabar “Bisnis Indonesia”, “Investor Daily” dan “Sriwijaya Post”. RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 81,48% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan, termasuk saham seri A Dwiwarna.
Pursuant to Coporate Law No. 40/2007 Article 78 clause 2, in 2010 the Company conducted AGMS on 21 April 2010. In keeping with the law, invitation and notice o meeting agenda was published in Bisnis Indonesia, Investor Daily and Sriwijaya Post newspapers on 4 April 2010. The meeting was attended by 81.48% o total issued shares, including Series A Dwiwarna shares.
Berbagai keputusan yang dihasilkan dalam RUPST tersebut mencakup:
At the AGMS, the ollowing resolutions were adopted:
•
Menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaaan dan jalannya Perseroan selama tahun buku 2009 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2009 yang sekaligus merupakan pelaksanaan tanggung jawab sosial sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2007. - Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik sesuai laporannya No. A100301006/DC2/HSH/ II/2010 tanggal 01 Maret 2010 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”.
•
- Giving ull release and discharge volledig acquit et de charge to Board o Directors and Board o Commissioners o the Company or their management and supervision actions throughout 2009 accounting year, as long as those actions were reported in the books o the Company and were not in contradiction to the provisions o the law.
- Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et de charge kepada Direksi dan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2009, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. •
Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2009 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dengan rincian:
Approving Board o Directors’ Annual Report on the Company’s condition and perormance during 2009 accounting year, and Annual Report on Partnership and Community Development Program in the same year that refected the ulllment o corporate social responsibility as stipulated in Law No. 40/2007. - Ratiying the Company’s 2009 Financial Statements audited by the oce o Certied Public Accountant according to its report No. A100301006/DC2/HSH/ II/2010 dated 1 March 2010 with “air in all material respects” opinion.
•
Approving the appropriation o net prot earned by the Company in 2009 accounting year ending 31 December 2009, with the ollowing breakdown:
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
202 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
- As nal dividend payout amounting to Rp 1,227.48 billion or Rp 532.75 per share, approximately 45% o net prot. An interim dividend totalling Rp 153.61 billion or Rp 66.75 per share was paid out on 15 December 2009. Dividend was to be paid out to the shareholders recorded in the Company’s Shareholders Register on 1 June 2009 at 16,00 West Indonesia Time and payment was made on 15 June 2009; - AGMS o 2010 declared a 45% dividend payout ratio o the Company’s 2009 prot. - Two percent 2% o net prot amounting to Rp 54.55 billion allocated to Partnership Program o 2010; and - Fity one percent 51% o net prot worth Rp 1,391.14 billion or the purpose o statutory reserve and other reserves or the Company’s business development. - Empowering the Board o Directors o the Company to act on dividend payment in accordance with the provisions o the laws and regulations.
- Dibagikan sebagai dividen nal sebesar Rp1.227,48 miliar yang berarti Rp532,75 per saham, atau sekitar 45% laba bersih. Atas dividen nal tersebut telah dibagikan sejumlah Rp153,61 miliar, yang berarti Rp 66,75 per saham sebagai dividen interim yang telah dibagikan pada tanggal 15 Desember 2009. - Dividen diberikan pada pemegang saham yang tercatat dalam Datar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 1 Juni 2009, jam 16.00 WIB dan dibayarkan pada tanggal 15 Juni 2009 - Sebesar 2% dua persen laba bersih atau sejumlah Rp54,55 miliar dialokasikan untuk Program kemitraan tahun 2010; dan sebesar 51% limapuluh satu persen laba atau senilai Rp1.391,14 miliar digunakan untuk cadangan wajib maupun cadangan lainnya dalam rangka pengembangan Perseroan. - Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menindak lanjuti pembayaran dividen sesuai ketentuan dan peraturan perundangan. •
•
Menetapkan besaran gaji Direksi dan Komisaris sama dengan tahun 2009 lalu dan melimpahkan kewenangan kepada Pemegang Saham Seri A untuk menetapkan jenis dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2010 sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. RUPS menyetujui melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk akuntan publik, yakni KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, member Firm dari PriceWaterHouseCoopers untuk melakukan general audit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2010 dan laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2010, termasuk menetapkan kondisi syarat-syarat penunjukkan termasuk namun tidak terbatas pada biaya pelaksanaan audit dimaksud.
•
•
Fixing Directors and Commissioners remuneration in the same amount as 2009 and authorizing Series A Dwiwarna shareholders to x the Directors and Commissioners allowance or 2010 in accordance with the law. Authorizing Board o Commissioners to appoint Certied Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners, member rm o PriceWaterHouseCoopers to audit the Company’s consolidated nancial statements or 2010, and 2010 nancial statement o Partnership and Community Development Program, and xing the terms and conditions o appointment including but not limited to the audit ee.
RUPST tahun 2010 menetapkan dividen pay out ratio sebesar 45% dari laba Perseroan tahun 2009. AGMS o 2010 declared a 45% dividend payout ratio o the Company’s 2009 prot.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 203
Pengangkutan batubara di pelabuhan Tarahan
•
Menyetujui mengubah Pasal 4 sampai dengan Pasal 10, Pasal 10 sampai dengan Pasal 23, Pasal 25 sampai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan dan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang telah disampaikan dalam RUPS, serta memberi wewenang dan kuasa kepada Direktur Utama Perseroan untuk membuat akta Pernyataan Keputusan Rapat tersendiri dalam rangka perubahan Anggaran Dasar ini serta melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk memperoleh pengesahan atas perubahan Anggaran Dasar ini.
•
Ratiying the amendment to Article 4 through Article 10, Article 10 through Article 23, Article 25 through Article 28 o Articles o Association, and to recompose the entire Articles o Association submitted to AGMS, and authorizing and empowering President Director to draw up a separate deed o Minutes o Meeting in connection with these amendments, and to take any action required to obtain approval o the amendments.
Pengumuman hasil RUPS disampaikan pada tanggal 25 Juni 2010 ke Bapepam dan BEI serta diiklankan melalui surat kabar Bisnis Indonesia, Sriwijaya Post, dan Investor Daily, sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham.
AGMS results were sent to Bapepam and IDX on 25 June 2010 and advertised in Bisnis Indonesia, Sriwijaya Post and Investor Daily, in accordance with Bapepam Regulation No. IX.I.1 on Planning and Convening GMS.
HUBUNGAN SERTA KOORDINASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
COORDINATION BETWEEN BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Dewan Komisaris dan Direksi adalah dua organ perusahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan seharihari. Tugas dan tanggung jawab masing-masing berbeda, dengan tugas utama Dewan Komisaris sebagai pengawas dan Direksi dengan tugas utama melaksanakan keputusan RUPS dan mengelola operasional namun keduanya harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Board o Commissioners and Board o Directors are two corporate organs responsible or the day-to-day management o the Company with diering duty and responsibility. The main duty o Board o Commissioners is to supervise and the Board o Directors to carry out GMS resolutions and manage the Company’s operations, but both should coordinate and work together to reach the corporate goal and long-term business continuity.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
204 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
Oleh karenanya Dewan Komisaris dan Direksi harus senantiasa saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundangundangan dan anggaran dasar. Selain itu, keduanya harus memiliki kesamaan pandangan atas visi, misi, nilai-nilai dan strategi Perseroan. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa mengagendakan pertemuan berkala. Rapat ini diselenggarakan oleh Dewan Komisaris secara berkala, membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dala rangka membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
As such, Board o Commissioners and Board o Directors should mutually respect each other’s duty, responsibility and authority in accordance with the law. In addition, both organs should share the same vision, mission, values and strategy o the Company. To synchronize views and decisions over important matters associated with the Company’s operations and business growth, Board o Commissioners and Board o Directors hold regular, periodic meetings. At these meetings they discuss business plans, opportunities and strategic issues that need the Commissioners’ consent. These meetings also serve as a orum or the Commissioners to review Directors’ periodic reports, give their eedback and advice that are all recorded in minutes o meeting. Strategic and material issues requiring Board o Commissioners’ approval are discussed at joint meetings o Board o Commissioners and Board o Directors.
Dewan Komisaris dan Direksi bersepakat menjadikan beberapa sasaran pokok sebagai tolok ukur kinerja bersama, mencakup : pelaksanaan kontrol internal dan manajemen risiko dengan baik, pencapaian imbal hasil return yang optimal bagi pemegang saham dan perlindungan kepentingan pemangku kepentingan secara wajar. Kesepakatan penetapan tolok ukur ditujukan untuk menjaga agar tanggung jawab bersama dalam menjaga kesinambungan usaha Perseroan dapat terpenuhi sesuai azas akuntabilitas dan pertanggungjawaban dalam penerapan GCG.
Board o Commissioners and Board o Directors agree to make several targets serve as the yardstick by which concerted eorts are measured: enorcement o internal cont rol and risk management, achievement o optimum shareholders return and reasonable protection o stakeholders interest. The yardstick is establlished to ensure that sustainable business development is reached in accordance with accountability and responsibility principles within GCG standards.
Isu-isu strategis dan substantial bagi Perseroan yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dibahas pada Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Strategic and material issues requiring Board o Commissioners’ approval are discussed at joint meetings o Board o Commissioners and Board o Directors.
Agar rapat koordinasi ini dapat memberikan keputusan yang berkualitas, maka seluruh agenda rapat senantiasa dipersiapkan dengan seksama. Untuk itu, Dewan Komisaris senantiasa dijamin mendapatkan akses atas inormasi dan kondisi Perseroan terkini secara tepat waktu dan lengkap. Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk muakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada risalah rapat.
For the joint meetings to arrive at high quality decisions, all agenda items are thoroughly prepared in advance. For that purpose, decisions o meetings are binding and made by deliberation to reach consensus or by majority votes. During voting, any Commissioner who has confict o interest should rerain rom voting and this condition is recorded in the minutes o meeting.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 205
Dewan Komisaris senantiasa mendapatkan akses atas inormasi dan kondisi Perseroan terkini secara tepat waktu dan lengkap. Full and timely inormation on the Company’s latest condition is accesible to Board o Commissioners at all times.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan ireksi telah ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
All procedures, working guide and relationship between Board o Commissioners and Board o Directors are laid down in Board Manual. This Manual binds all members o Board o Commissioners and Board o Directors, speciying among others the responsibility, duty, authority, right and code o ethics o Board o Commissioners and Board o Directors, as well as meeting procedures and coordination o work between Board o Commissioners and Board o Directors.
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengadakan Rapat Gabungan sebanyak 14 empat belas kali, dengan pokok-pokok bahasan sebagaimana diuraikan pada Laporan Dewan Komisaris. Sedangkan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada rekapitulasi kehadiran rapat sebagai berikut.
In 2010, Board o Commissioners and Board o Directors held 14 joint meetings, with topics o discussion as described in the Board o Commissioners’ Report. Attendance o Board o Commissioners and Board o Directors at the meetings is shown below.
Beberapa kesimpulan maupun keputusan yang ditetapkan melalui rapat gabungan Direksi dan Komisaris, mencakup diantaranya:
Conclusion made and decision taken at joint meetings o Board o Commissioners and Board o Directors covered:
NAMA
JABATAN
JUMLAH RAPAT
KEHADIRAN
NAME
TITLE
(A)
(B)
Dr. Supriyadi
Komisaris Utama President Commissioner
14
14
100
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti MSc
Komisaris Commissioner
14
14
100
Dr. Ir. Thamrin Sihite,ME
Komisaris Commissioner
14
12
86
Suranto Soemarsono, SE, MA
Komisaris Independen Independent Commissioner
14
13
93
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ
Komisaris Independen Independent Commissioner
14
13
93
Ir. Sukrisno
Direktur Utama President Director
14
14
100
Dono Boestami, MSc
Direktur Director
14
12
86
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Director
14
14
100
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Director
14
14
100
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Director
14
14
100
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur Director
14
13
93
(B:A)
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
206 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Corporate Governance Report
Bidang Pengelolaan Perusahaan • Menerapkan strategi produk blending yang terintegrasi dengan kegiatan pemasaran sebagai salah satu cara mengelola persediaan batubara yang berlebih. • Percepatan realisasi pembangunan PLTU Tanjung Enim 3x10 MW. • Pengurusan perpanjangan izin usaha penambangan pengganti KP atas wilayah Tambang Air Laya. • Penetapan kebijakan harga foating sesuai pasar, pasar, pada kontrak-kontrak penjualan.
Management • Adopting product blending strategy that is integrated with marketing activity to manage excess supply o coal. • Accelerating the construction o Tanjung Enim TPP 3x 10 MW. • Processing the extension o mining licence to replace Mining Concession over Air Laya Mine. • Fixing foating price according to market price in sales contracts.
Bidang Tata Kelola • Kesepakatan rumusan dan besaran Gaji Direksi dan Honorarium Komisaris untuk diajukan dalam RUPS. • Persetujuan Komisaris atas usulan Direksi mengenai besaran Insenti Kinerja Karyawan. • Kesepakatan mengenai agenda RUPS dan tanggal pelaksanaan RUPS. • Kesepakatan penetapan parameter Key Perormance /Indikator Kinerja Utama KPI/IKU sesuai Indicator /Indikator dengan Permeneg No.2 tahun 2009. Termasuk dalam paramater tersebut adalah besaran total biaya per ton penjualan sebagai salah satu parameter kuantitati yang dinilai dalam menentukan KPI Direksi. • Penetapan butir-butir TOR Audit Kinerja yang akan dilaksanakan oleh KAP. • Persetujuan pembagian besaran Dividen Interim tahun buku 2009, sebesar Rp66,75 persaham dan mekanisme pembagiannya, tanpa RUPS, sesuai dengan praktek yang pernah dilakukan sebelumnya.
Governance • Approving the ormula and amount o Board o Directors’ salaries and Commissioners’ ees to be proposed at GMS. • Giving Commissioner’s approval or the employee incentives as proposed by Board o Directors. • Agreeing upon GMS agenda and date. • Agreeing upon the parameter o Key Perormance Indicator KPI in accordance with State Minister Decree No.2 o 2009. The paramater includes the amount o total cost per ton sales as a quantitative parameter used to determine Board o Directors’ KPI. • Laying down Terms o Reerence o Perormance Audit to be conducted by Certied Public Accountant. • Approving interim dividend payout o Rp66,75 per share or 2009, and the payment mechanism, without GMS approval, according to previous practice.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat atas kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputus an operasional yang merupakan tugas Direksi.
The primary duty o Board o Commissioners is to supervise in a general and specic sense in accordance with the Articles o Association and give counsel to the Board o Directors in managing the Company. Board o Commissioners is not to intervene in Board o Directors’ duty o making decisions over operational matters.
Kinerja Komisaris dievaluasi secara berkala minimal setahun sekali berdasarkan kriteria evaluasi kinerja yang diajukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris. Evaluasi Kinerja Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Hasil evaluasi kinerja Anggota Dewan Komisaris akan digunakan oleh RUPS dalam memberikan remunerasi serta sebagai salah satu indikator dalam pengangkatan kembali dan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
The perormance o Board o Commissioners is appraised periodically, minimum annually, by GMS according to perormance appraisal criteria established by Nomination and Remuneration Committee. The evaluation result will be used as indicators by GMS in remunerating, appointing and terminating members o Board o Commissioners.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 207
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Lorem ipsum dolor
Komisaris Utama President Commissioner
Dr.. Supriyadi Dr
Komisaris Commissioner
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti MSc
Komisaris Commissioner
Dr.. Ir. Thamrin Sihite,ME Dr
Komisaris Independen Independent Commissioner
Suranto Soemarsono, SE, MA
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ
Independensi Komisaris Independen Jumlah Komisaris Independen Perseroan adalah dua orang, dari total 5 orang anggota komisaris, atau 40%, yang berarti telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Keputusan Bursa Eek Indonesia No Kep-05/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Eek Bersiat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris
Independency o Independent Commissioner Two o the Company’s ve Commissioners are Independent Commissioners, representing 40% o the total members o Board o Commissioners, in accordance with the requirements o the law. law. Indonesia Stock Exchange Decision No. Kep-05/ BEJ/07-2004 regarding Regulation No. I-A on Share and Equity Securities Listing by Listed Companies requires that every public company have Independent Commissioners representing at least 30% o total number o Commissioners.
Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha maupun hubungan aliasi dengan Perseroan dan tidak bekerja pada Pemerintah termasuk departemen, lembaga non departemen dan kemiliteran dalam kurun waktu 3 tiga tahun terakhir. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keluarga dengan seluruh anggota Direksi maupun anggota Komisaris sampai derajat ketiga. Salah seorang anggota Komisaris Independen memiliki latar belakang pendidikan di bidang keuangan, untuk menjamin kompetensi pengawasan bidang keuangan Perseroan. Adapun Komisaris Independen kedua mempunyai latar belakang Pertambangan Administrasi dan Hukum untuk menunjang tugas-tugas Dewan Komisaris.
Independent Commissioners have no business association or aliation with the Company and do not work or any o the state ministry, non-ministry or military within the past three years. Nor do they have amily relationship relationship with other members o Board o Commissioners or Board o Directors down to the third level. One o the Independent Commissioners has a nancial education background and competence to supervise the nances o the Company. The second Independent Commissioner is knowledgable in mining business, administration and law to support the work o Board o Commissioners.
Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris independen akan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang independen.
Having complied with all the basic requirements, the Company believes the Independent Independen t Commissioners are capable o acting independently in their counselling and supervising unction.
Pemilihan Dewan Komisaris
Nomination o Board o Commissioners
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Proses pemilihan dilakukan setiap 5 lima tahun sekali. Untuk menjamin proesionalisme dan integritas calon komisaris, diselenggarakan it and proper test yang seksama. Proses t and proper test dilakukan secara terbuka, guna menjamin calon komisaris yang bersangkutan bebas dari aliasi maupun benturan kepentingan lainnya, dan terpenuhinya kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar.
Members o Board o Commissioners are nominated and terminated by GMS through a transparent process. Nomination Nomina tion takes place once in every ve years. To make sure o the candidates’ proessionalism and integrity, a thorough t and proper test is conducted openly, to see to it that the candidates are ree rom any aliation or confict o interest, and that the minority shareholders’ interests are honored.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
208 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
Untuk menjamin Independensi, Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha maupun hubungan aliasi dengan Perser Perseroan. oan. To ensure independency, besides compliance with the law with respect to their nomination, double unction between Commissioners and Directors is not warranted.
Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris
Duty and Responsibility o Board B oard o Commissioners
Komisaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung-jawab utama yang meliputi:
The Board o Commissioners has the ollowing primary task and responsibility:
•
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusa pengurusan n pada umumny umumnya a baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
•
Supervising the policy and unction o managing the Company by Board o Directors and giving counsel to the Board o Directors.
•
Melakukan pengawasan dan memberi nasihat yang diperlukan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan RJPP, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan RKAP serta ketentuan anggaran dasar Perseroan dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan perundang-undang an yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
•
Monitoring and directing the Board o Directors in complying with Corporate Long Term Plan, Work Program & Budget, provisions o Articles o Association, resolutions o GMS, and the prevailing prevailing laws and regulations, and in concert with the purpose and objective o the Company.
•
Meneliti, menelaah dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap RKAP yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya 60 enam puluh hari sebelum dimulainya tahun anggaran.
•
Examining, reviewing, signing and approving or ratiying Work Program & Budget prepared by Board o Directors, no later than 60 sixty days prior to the beginning o new accounting year year..
•
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
•
Examining and reviewing periodic and annual reports, and signing annual reports prepared by Board o Directors.
•
Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilakukan kepada RUPS.
•
Submitting report on perormance o its supervisory duty to GMS.
•
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan keputusan RUPS.
•
Perorming other supervising and counselling duties, provided they are in keeping with the law, Articles o Association and GMS resolutions.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 209
Wewenang Wewen ang Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas-tugas seperti tersebut diatas, Dewan Komisaris memiliki wewenang diantaranya:
Authority o Board o Commissioners In the discharge o its duty, the Board o Commissioners is authorized to:
•
Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
•
Examine books, letters, and other papers, check and veriy cash and other commercial instruments, and other property o the Company.
•
Meminta penjelasan dari Direksi atau pejabat lain mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan
•
Request explanation rom Board o Directors or other ocials concerning any and all matters concerning the management o the Company.
•
Mengetahui kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan Direksi serta meminta Direksi dan pejabat lain di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.
•
•
Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
•
Be inormed o the policy and actions o Board o Directors, request Board o Directors and other ocials under the Board o Directors and with the knowledge o Board o Directors to attend Board o Commissioners meetings. Suspend memberss o Board o Directors in accordance with the Articles o Association.
•
Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
•
Manage the Company under specic circumstances or a certain period o time as ruled by the Articles o Association.
•
Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Dasar..
•
Employ experts or certain purposes and or a certain period o time in accordance with the Articles o Association.
Rapat Dewan Komisaris
Board o Commissioners Meeting
Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat, evaluasi laporan operasional
Supervision o the Company’s operations is done through meetings, evaluation o monthly operating reports and
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
210 PT Bukit Bukit Asam Asam Tbk Lapor Laporan an Tahun Tahunan an 2010 2010
bulanan dan diskusi dengan komite-komite yang terkait sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian.
discussion with relevant committees according to the p roblems to be attended to.
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan dengan ketentuan, diantaranya sebagai berikut:
Board o Commissioners meeting is held under the ollowing terms:
•
•
•
•
Rapat Dewan Komisaris sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya jika dihadiri sekurangkurangnya ½ setengah dari jumlah Anggota Dewan Komisaris atau diwakili dalam rapat tersebut. Keputusan rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk muakat. Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ setengah dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat. Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 satu suara. Untuk pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan, anggota Komisaris yang memiliki benturan kepentingan jika ada dilarang memberikan suara. Salinan risalah rapat Dewan Komisaris, termasuk dissenting opinion jika ada yang telah ditandatangani oleh seluruh peserta rapat yang hadir, wajib segera didistribusikan kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris dan asli risalah dan datar hadir rapat Dewan Komisaris, disimpan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk menanyakan tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan dari hasil rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komisaris dan rapat gabungan Dewan Komisaris-Direksi.
•
•
•
•
Board o Commissioners meeting is valid and authorized to make binding decisions only i attended by at least one hal ½ o total members o Board o Commissioners or their proxies. Board o Commissioners meeting must make decisions by deliberation to reach consensus. I no consensus is reached, decisions are made by votes in avor o more than one hal ½ o total valid votes cast at the meeting. Each member o Board o Commissioners is entitled to cast one vote. When making decision over confict o interest transactions, any Commissioner who has confict o interest is not permitted to take part in the decision making process. Copies o minutes o Board o Commissioners meeting, including dissenting opinion i any, that have been signed by all members present at the meeting, must be immediately distributed to all members o Board o Commissioners and the original copy o minutes and attendance list are kept by the Secretary to Board o Commissioners. Board o Commissioners is authorized to question the ollow up o the recommendations made in the Board o Commissioners meetings and joint meetings o Board o Commissioners and Board o Directors.
Prosedur Penetapan dan Remunerasi Dewan Komisaris
Determination o Board o Commissioners’ Remuneration
Besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan
The sum o Board o Commissioners’ remuneration is
Sesuai dengan kewenangannya, Dewan Komisaris akan mengawasi tindak lanjut atas pelaksanaan rekomendasi rekomendasi yang telah diberikan. In accordance with its authority, the Board o Commissioners will supervise the ollow up o its recommend recommendations. ations.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 211
setiap tahun dalam RUPS, didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris seusai hasil analisa dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk menyusun dasar penetapan dan rekomendasi besaran remunerasi yang kredibel, KNR selalu melibatkan konsultan independen. Dengan dukungan database yang kuat dari survei pasar pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan dan mempetimbangkan arahan KNR, konsultan independen menyusun beberapa aktor utama dalam mengusulkan besaran remunerasi Komisaris. Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagan berikut
determined annually at GMS, ater taking into consideration the Board’s perormance measured according to the analysis and recommendation o Nomination and Remuneration Committee. To x a reasonable amount and make recommendation, NR Committee seeks the advise o an independent consultant. With the back-up o a reliable database, market survey in other companies o similar nature and equal level, and NR Committee recommendation, the independent consultant compile several major actors as a reerence in xing the amount o remuneration.
Komite Nominasi & Remunerasi
Meminta bantuan Konsultan independen menetapkan dasar penentuan remunerasi
Konsultan Independen
Komite Nominasi & Remunerasi
Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi
Dewan Komisaris
Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi
Menetapkan dasar dan pertimbangan remunerasi mencakup: • Per Men BUMN no. PER-02 dan 03/ MBU/2009 pasal 5 • Hasil survey remunerasi • Keberhasilan memitigasi risiko • ketersediaan waktu • Kompetensi dan pengalaman
Rapat Umum Pemegang Saham
Membahas dan menetapkan besaran honor dan tantiem anggota Dewan Komisaris
Honor dan Tantiem Dewan Komisaris
Besaran Remunerasi
Amount o Remuneration
Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang terdiri atas honorarium, asuransi, tantiem serta asilitas dan tunjangan lainnya. Remunerasi untuk Komisaris dapat berbeda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap Komisaris.
Board o Commissioners receives routine and incidental remuneration consisting o honorarium, insurance, tantiem and other acilities and allowances. Remuneration paid to Commissioners may dier among them depending on their respective duty and responsibility.
Sesuai hasil RUPS tertanggal 21 April 2010, Komisaris Utama mendapat honorarium sebesar 50% dari gaji Direktur Utama,
Remuneration o Board o Commissioners is proposed by NR Committee and resolved by GMS, and may dier among them
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
212 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
yakni sebesar Rp50 juta per bulan. Anggota Dewan Komisaris lainnya mendapat honorarium sebesar40% dari gaji Direktur Utama, yaitu sebesar Rp40 juta perbulan.
depending on their respective duty and responsibility.
Selain honorarium, untuk tahun buku 2010, Komisaris Utama dan anggota komisaris juga menerima berbagai tunjangan, meliputi .., ... , .. dengan rata-rata sebesar Rp27,8 juta per bulan dan sejumlah tantiem sesuai dengan kemampuan Perseroan. Dengan jumlah Komisaris Utama adalah satu dan anggota Komisaris ada 4 empat maka total remunerasi untuk Dewan Komisaris yang dialokasikan oleh Perseroan pada tahun buku 2010 adalah sebesar Rp9,5 miliar. Pajak atas remunerasi Dewan Komisaris menjadi tanggungan masing-masing anggota Komisaris. Adapun gambaran total remunerasi anggota Dewan Komisaris per tahun untuk tahun buku 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut.
GMS held on 21 April 2010 decided that President Commissioner’s honorarium was 50% o President Directors’s salary, i.e. Rp 50 million per month. Other Commissioners received 40% o President Director’s salary, i.e. Rp 40 million per month. In addition to honorarium, or accounting year 2010 President Commissioner and other Commissioners also received a number o allowances, ........... at an average o Rp 27.8 million per month and tantiem according to the Company’s nancial condition. With one President Commissioner and our Commissioners, total remuneration or Board o Commissioners allocated or 2010 totalled Rp 9.5 billion. Taxes will be borne by each Commissioner individually. Total remuneration or 2009 and 2010 is given below:
TAHUN 2009 URAIAN
ORANG
HONOR (RP)
TUNJANGAN (RP)
TANTIEM (RP)
TOTAL (RP)
Komisaris Utama
1
600,000,000
379,451,740
836,359,635
1,815,811,375
Komisaris
4
1,920,000,000
1,236,368,154
2,955,137,377
6,111,505,531
Jumlah Komisaris
5
2,520,000,000
1,615,819,894
3,791,497,012
7,927,316,906
URAIAN
TAHUN 2010 ORANG
HONOR (RP)
TUNJANGAN (RP)
TANTIEM (RP)
TOTAL (RP)
Komisaris Utama
1
600,000,000
395,594,600
1,269,230,769
2,264,825,369
Komisaris
4
1,920,000,000
1,270,964,339
4,061,538,462
7,252,502,801
Jumlah Komisaris
5
2,520,000,000
1,666,558,939
5,330,769,231
9,517,328,170
Note : - Semua remunerasi tersebut belum termasuk pajak - Periode 1 Januari - 29 Mei 2008 jumlah Komisaris 6 orang termasuk 1 orang Komisaris utama - Periode 30 Mei 2008 s/d 31 Desember 2010 jumlah Komisaris 5 orang termasuk 1 orang Komisaris utama
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Perormance o Board o Commissioners Duty
Selama tahun 2010 Dewan Komisaris menyelenggarakan total 35 pertemuan, terdiri atas 21 kali pertemuan internal DK dan 14 kali rapat gabungan dengan Direksi, dengan tingkat kehadiran masing-masing sebagai berikut. Sepanjang tahun 2010 selain memberikan nasihat dan arahan dalam bentuk surat-menyurat kepada Direksi, Dewan Komisaris memberikan pandangan serta berbagai rekomendasi mencakup pengelolaan operasional maupun hal-hal lain sesuai tugas dan kewajibannya sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
In 2010 Board o Commissioners held 35 meetings, which were 21 internal Commissioners meetings and 14 joint meetings with the Directors, with the ollowing attendance rate: Throughout 2010 besides giving advice and direction to the Board o Directors, the Board o Commissioners also oered their views and recommendations in various areas o the Company’s operations and other matters according to their job and responsibility as described below:
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 213
JUMLAH RAPAT
KEHADIRAN
(A)
(B)
Komisaris Utama
21
21
100
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti MSc
Komisaris
21
20
95
Dr. Ir. Thamrin Sihite,ME
Komisaris
21
20
95
Suranto Soemarsono, SE, MA
Komisaris Independen
21
21
100
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ
Komisaris Independen
21
21
100
NAMA
JABATAN
Dr. Supriyadi
(B:A)
Rekomendasi Dewan Komisaris
Board o Commissioners Recommendation
Bidang Keuangan • Pada rapat-rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, kepada Direksi diminta untuk lebih memperhatikan investasinya di anak-anak perusahaan mengingat kinerja anak perusahaan yang kurang baik pada tahun 2010 ini. • Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya dalam perolehan tingkat laba, Direksi diminta memokuskan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan . • Direksi diingatkan untuk menjaga arus kas Perseroan agar senantiasa dalam posisi yang baik, dan melakukan penempatan dana pada instrument keuangan yang baik dan aman bagi Perseroan.
Finance • Board o Directors was requested to pay special attention to subsidiaries considering the latter’s mediocre perormance in 2010. • To step up protability, Board o Directors was advised to ocus on improving the Company’s business perormance. • Board o Directors was reminded to maintain a good cash position and to make und placement in sae and promising instruments.
Produksi
Production
•
•
Terkait dengan pencapaian produksi, Dewan Komisaris meminta agar produksi batubara Perseroan terus ditingkatkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP 2010. Mengingat peningkatan daya angkut kereta api dari jalur eksisting pada tahun 2010 masih rendah hanya naik 3% Direksi diminta agar menjalin komunikasi lebih intensi dengan PT KAI, agar peningkatan daya angkut kereta api di tahun-tahun mendatang lebih substansial, sesuai
•
•
Board o Directors was advised to promote coal production to the level targetted in 2010 Work Program and Budget. Considering the 2010 small increase 3% o existing railway loading capacity, Board o Directors had to communicate more intensively with PT Kereta Api Indonesia PTKA to allow bigger increase in accordance with Coal Transportation Agreement CTA.
Besaran remunerasi diusulkan oleh KNR, diputuskan dalam RUPS dan dapat berbeda antara masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan beban tugas serta tanggung jawabnya.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
214 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
•
kesepakatan dalam Coal Transportation Agreement CTA. Terkait dengan peningkatan produksi, Direksi diminta mempersiapkan SDM Perseroan agar memiliki kemampuan kerja yang terus meningkat diiringi dengan komposisi biaya per ton yang lebih baik dari dibanding kan dengan mitra kontraktor penambangan. Dewan Komisaris merekomendasikan agar program esiensi dalam kegiatan produksi dilanjutkannya dan ditingkatkannya penerapan program esiensi dalam kegiatan produksi agar memberikan hasil akhir meningkatnya sehingga kinerja Perseroan yang menjadi semakin baik di masa mendatang. Dalam pengembangan prasarana produksi Perseroan, Dewan Komisaris merekomendasikan dilakukannya studi kelayakan pada proyek-proyek pengembangan prasarana produksi Perseroan, meliputi aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan yang memenuhi syarat kelayakan, mendapatkan izin dari instansi terkait sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Termasuk dalam hal ini antara lain adalah pengembangan sarana pelabuhan Tarahan yang membutuhkan biaya investasi cukup besar. Dalam merencanakan produksi, Direksi diminta untuk lebih memperhatikan upaya penyelarasan masukan dari aktivitas pemasaran dan produksi sehingga dapat mulai dan dapat memonitor pergerakan persediaan batubara melalui sistem IT terintegrasi.
Pemasaran
•
•
Direksi diminta lebih meningkatkan kegiatan pemasaran dan perluasan target market pemasaranpasar, terutama baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Dewan Komisaris mendukung dapat memahami strategi pemasaran yang mengedepankan pelaksanaan kontrak jangka panjang, namun juga tetap mengingatkan agar dalam kontrak penjualan tersebut, dicantumkan klausul peninjauan harga jual secara periodik dengan acuan harga sesuai praktek praktik yang lazim dan sesuai peraturan perundangan.
Pengelolaan Risiko
•
•
Sesuai amanat RUPS, Dewan Komisaris memandang perlunya dilakukan audit Kinerja pada seluruh anak perusahaan dan proyek kerjasama dengan membentuk Corrective Action Committee CAC. Hal ini akan dibahas lebih lanjut dengan Direksi dalam orum rapat gabungan. CAC diharuskan memberikan laporan secara berkala. Dewan Komisaris, telah menetapkan batasan besaran
•
•
•
•
To step up production, Board o Directors was requested to upgrade the personnel’s competence to reach a better composition o cost per ton than other mining contractors. It was recommended that production eciency be enhanced to support improved overall perormance o the Company. In developing production inrastructure, Board o Commissioners recommended that a easibility study be conducted covering technical, economic and environmental aspects, with the authorities’ permits, especially the development o Tarahan port acility that required a substantial investment. In production planning, Board o Directors was advised to heed the input rom marketing unit and monitor coal supply using the integrated IT system to ensure a well managed supply and market penetration.
Marketing Board o Directors was requested to boost marketing and expand target market, especially export market. Board o Commissioners supported a marketing strategy that prioritized long-term sales contracts. It is suggested to insert a clause on periodic review o selling price in accordance with common practice and the law.
Risk Management •
In line with GMS recommendation, Board o Commissioners saw the need to install Corrective Action Committee CAC to audit the perormance o all subsidiaries and joint venture projects. This will be discussed urther at joint meetings and CAC is expected to report periodically.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 215
•
investasi dalam rangka kerjasama operasi yang harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris adalah sebesar US$1 juta. Dewan Komisaris juga meminta Direksi memberitahukan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang bersiat substansial bukan bersiat rutin. Jika nilainya substansial, sesuai dengan mekanisme dimaksud harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
Sumber Daya Manusia
•
•
Dewan Komisaris merekomendasikan penyusunan RJPP untuk pengembangan SDM Perseroan yang selaras dengan penerapan RJPP pengembangan Perseroan. Dewan Komisaris mengingatkan Direksi untuk memberikan perhatian lebih pada penyusunan grand design dan strategi pengembangan SDM, terutama penyusunan kerangka kebijakan pensiun, program rekrutmen dan outsorcing pegawai yang harus jelas dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pengembangan Usaha
•
•
•
•
•
Dewan Komisaris menyetujui investasi PLTU Peranap 2x10 MW yang dalam pelaksanaannya agar tetap memperhatikan upaya-upaya yang terintegrasi, selain itu terkait dengan harga jual listrik dapat ditetapkan secara paralel dan biaya investasi maksimum sesuai dengan owner estimate OE sehingga kelayakannya secara nansial dan hukum tetap terjamin. Untuk pengembangan produk baru, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk mencermati perlu tidaknya melakukan studi kelayakan coal gasication mengingat keandalan teknologinya belum terjamin. Begitu juga dengan studi kelayakan kokas, karena masih diperlukan beberapa studi untuk memastikan kecocokan batubara PTBA untuk dapat dijadikan kokas. Sehubungan dengan keikutsertaan perseroan dalam beberapa proses tender IPP, seperti di Riau, Madura dan Sumatera Selatan, Dewan Komisaris merekomendasikan dalam pelaksanaannya mengikuti kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dan selanjutnya agar melakukan evaluasi yang lebih komprehensi. Selain itu disarankan juga perusahaan membuat penilaian terhadap mitra kerjasama secara komprehensi guna memperoleh mitra strategis yang baik. Sehubungan dengan relati besarnya nilai investasi yang akan dikeluarkan, kepersertaan Perseroan dalam tender IPP harus disertai dengan persetujuan Dewan Komisaris terlebih dahulu. Sehubungan dengan rencana kerjasama Proyek
•
•
Board o Commissioners has determined the size o investment in joint operations requiring Commissioners’ approval to be US$ 1 million. Board o Directors was asked to report the mechanism o non-routine goods and services procurement. I the value is substantial, Board o Directors should seek Board o Commissioners’ approval.
Human Resource •
•
Board o Commissioners recommended the write-up o Corporate Long Term Plan and that human resource development be adjusted to this long term plan. Board o Commissioners reminded Board o Directors to devise a human resource grand design and development strategy, particularly in terms o pension plan, recruitment and outsourcing policy, which should be clear and compliant with the law.
Business Development • Board o Commissioners agreed to invest in Peranap Thermal Power Plant TPP 2x10 MW. Electricity selling price should be parallel to maximum investment cost according to owner estimate OE to ensure nancial easibility and regulatory compliance. • With regard to new product development, Board o Commissioners requested Board o Directors to reconsider its plan to conduct a easibility study or Coal Gasication considering the reliability o the technology is not proven yet. Also, the easibility study or coke production, as urther studies would be necessary to discover i the Company’s coal is suitable to be processed into coke. • In connection with the Company’s participation in several tenders or Independent Power Plant, such as IPP in Riau, Madura and South Sumatra, Board o Commissioners recommended that common business practices be observed, more comprehensive studies be made, and business partners be careully selected to have good strategic partners. • Considering the relatively massive investment involved, the Company’s participation in IPP tender should rst be approved by Board o Commissioners. • Board o Commissioners requested Board o Directors to make a more in-depth study o the Tanjung Api-Api
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
216 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Tanjung Api-Api, Dewan Komisaris meminta Direksi agar melakukan kajian komprehensi atas kerjasama investasi ataupun keterlibatan PTBA yang akan diajukan sesuai dengan prinsip good corporate governance serta peraturan perundangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga meminta agar Direksi betulbetul memperhatikan komitmen peningkatan angkutan batubara dengan kereta dari PT KAI. Kemampuan Vvolume angkut PT KAI harus benar-benar diperhatikan dalam penyusunan RKAP.
Kinerja dan Pengelolaan Anak Perusahaan
•
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja anak-anak perusahaan dan unit usaha PT BA harus ditingkatkan dan merekomendasikan kepada Direksi agar untuk masingmasing anak usaha dilakukan langkah penanganan spesik, yaitu: - Restrukturisasi usaha PT BAP. - Melakukan monitoring kinerja PT IPC secara lebih ketat mengingat kinerjanya yang tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan semula. - Pengambilan keputusan yang lebih tegas atas status UP Ombilin, mengingat realisasi dan rencana produksi yang rendah dan akumulasi kerugian operasional yang terus terjadi. - Restrukturisasi menyeluruh atas Unit Pengusahaan Briket, termasuk pelaksanaan opsi pelepasan cabang unit usaha yang prospeknya kurang bagus dan mengalami kerugian terus-menerus.
Tata Kelola
•
•
•
Dewan Komisaris meminta peninjauan kembali SK Direksi No 002/Int-0100/PG.04/2010 tentang Ketentuan Fasilitas/Tunjangan Direksi dan Komisaris PTBA yang masih kurang tepat. Dalam hal ini, harus juga berpedoman pada Permen BUMN No. 2/MBU/2009 tanggal 2009. Dewan Komisaris mendukung pengkajian dan penyusunan Board Manual terbaru yang disusun dengan bantuan konsultan. Namun sebelum peresmian dan penanda-tanganan, drat terkait terlebih dahulu disampaikan dan dibahas bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris memberikan catatan perlu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban Dekom dengan Direksi dalam Board Manual tersebut. Dalam rangka penguatan penerapan praktek GCG Dewan Komisaris melakukan pergantian anggota Komite Risiko
•
joint project, in keeping with good corporate governance principles and the legislations. Board o Commissioners asked Board o Directors to closely ollow up PTKA’s commitment to increase railway loading capacity. Loading volume should be included in writing up Work Program and Budget.
Perormance and Management o Subsidiaries •
Board o Commissioners was o the opinion that the perormance o subsidiaries could be enhanced. Thereore, Board o Commissioners made the ollowing recommendation to Board o Directors: - Restructure PT BAP. - Monitor IPC more closely as its perormance was not in concert with what was originally planned. - Make a more adamant decision on the status o Ombilin Mining Unit, considering its production output was low and operating loss continued to accumulate. - Conduct an overall restructuring o Briquette Business Unit BU, and exercising the option o releasing less potential and continuously losing business units.
Governance •
•
•
Board o Commissioners requested that Board o Directors Decision No. 002/Int-0100/PG.04/2010 on Facilities/Allowances o Board o Directors and Board o Commissioners be reviewed as it is considered inappropriate. SOE Minister Regulation No. 2/MBU/2009 o 2009 should be observed. Board o Commissioners endorsed the newly revised Board Manual with the help o a consultant. Prior to signing and enacting the Manual, the drat will be deliberated by Board o Commissioners and Board o Directors. Board o Commissioners noted there should be equilibrium between Board o Commissioners and Board o Directors in terms o duty and responsibility in Board Manual. To reinorce the implementation o GCG practice, Board o Commissioners replaced members o Business Risk Committee, established GCG Committee apart rom
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 217
Usaha, membentuk Komite GCG tersendiri, yang terpisah dari Komite Nominasi dan Remunerasi, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2010. Selain itu, untuk memperkuat pengembangan dan pengelolaan SDM, Dewan Komisaris memperkuat susunan Konarba dan merubah namanya menjadi Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, atau Konarba dan PSDM. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
•
Dalam menyusun dan melaksanakan program tanggung jawab sosial, Direksi diminta memperhatikan kebutuhan serta melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dampak pelaksanaan program PKBL menjadi optimal
Lain-lain
•
•
•
Sehubungan dengan rencana pengalihan aset Perseroan di Palembang kepada PDAM, Dewan Komisaris memandang perlu dilakukannya kajian dari segi hukum. Dewan Komisaris berpendapat agar pengalihan aset sesuai dengan masa berlaku perjanjian dengan PDAM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan pelaksanaan audit kinerja atas anak perusahaan dan proyek kerjasama, sebagaimana diamanatkan oleh RUPS, Dewan Komisaris telah membentuk Corrective Action Committee CAC, diketuai anggota Direksi. CAC telah melaksanakan tugasnya dengan pengawasan dan arahan Dewan Komisaris dan saat ini CAC telah diminta laporannya oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menyetujui RKAP 2011 dengan
Nomination and Remuneration Committee starting rom 1 August 2010. For the purpose o supporting human resource management and development, Nomination and Remuneration Committee was reinorced and converted into Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee.
Corporate Social Responsibility •
In ormulating and implementing corporate social responsibility program, Board o Directors should involve the local community and consider their nneds, so that Partnership and Community Development Program may achieve optimum results.
Others •
•
•
In connection with the planned assignment o the Company’s assets in Palembang to PDAM Regional Water Company, Board o Commissioners deemed it necessary to study the case rom legal point o view. Assignment o asset should be in line with the term o agreement entered into with PDAM. To conduct perormance audit on subsidiaries and joint venture projects, as advised by GMS, Board o Commissioners set up Corrective Action Committee CAC headed by a Director. CAC works under and reports to Board o Commissioners. Board o Commissioners approved the 2011 Work Program and Budget with a ew notes.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
218 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
beberapa catatan. Dewan Komisaris terlibat akti dalam merumuskan agenda, mempersiapkan dan mensukseskan pelaksanaan RUPS yang diselenggarakan pada 21 April 2010. Dewan Komisaris juga telah melakukan pembenahan mekanisme Tata Laksana Surat dan Kearsipan TLSK, dengan bantuan konsultan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Perseroan tidak memiliki kewajiban apapun atas pengaduan Masyarakat Adat Taka Paser, Batu Kajang. Persoalan tersebut adalah persoalan Pemerintah, sesuai dengan Keppres Nomor 75 Tahun 1996 tentang Ketentuan Pokok Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara: pada pasal 9 ayat 2.
•
• •
Board o Commissioners was actively involved in compiling agenda, preparing and organizing 2010 GMS that was held on 21 April 2010. Board o Commissioners reorganized the correspondence and ling sysem with the aid o a consultant. Board o Commissioners believes that the Company is not accountable to handle the complaints o Taka Paser Community, Batu Kajang, this being the Government’s problem as stipulated by Presidential Decree No. 75/1996 on Basic Provision o Coal Mining Agreement article 9 clause 2.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan agar seluruh sumber daya berungsi secara maksimal, protabilitas operasional meningkat dengan hasil akhir naiknya nilai Perseroan secara berkesinambungan. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambi keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Board o Directors is collectively in charge o and responsible or managing the Company to ensure all resources are employed to the maximum, protability is increased and corporate value is enhanced. Board o Directors members perorm and make decisions according to their respective duty and authority but the perormance o each member remains the Board’s collective responsibility.
Masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama memiliki kedudukan setara dengan tugas Direktur Utama adalah mengkordinasikan kegiatan seluruh kegiatan anggota Direksi. Anggota Direksi dipilih dan diangkat melalui RUPS, untuk masa jabatan 5 tahun. Untuk memastikan integritas dan proesionalitas di bidangnya, seluruh calon Direksi menjalani t and proper test secara terbuka. Komposisi Direksi saat ini terdiri atas seorang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur dengan susunan sebagai berikut:
Members o Board o Directors including President Director are on an equal ooting. The duty o President Director is coordinating all members in the perormance o their duty. Members are elected and nominated by GMS or a term o ve years. To ensure they have the approriate integrity and qualication or their respective elds, all candidates must take t and proper tests openly. The current Board o Directors is composed o one President Director and ve Directors as ollows:
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:
Direktur Utama President Director
Ir. Sukrisno
Direktur Keuangan
Dono Boestami, MSc
Direktur Operasi/Produksi
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Pengembangan Usaha
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Niaga
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur SDM & Umum
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 219
Independensi Direksi
Independency o Board o Directors
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan dengan seksama agar senantiasa dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat, tepat, eekti, responsi pada setiap kondisi operasional dan mempertimbangkan segala risiko dan situasi secara independen. Sikap dan tindakan independen mengandung arti tidak ada kepentingan ataupun benturan kepentingan yang mungkin dapat mengganggu kemampuan setiap anggota Direksi untuk melaksanakan tugasnya secara mendiri dan memikirkan setiap langkah secara kritis.
Composition o Board o Directors is careully set up to ensure timely, correct, eective, responsive decisions are taken in any situation, and the risks and conditions are weighed independently. Independent attitude and action suggest there is no confict o interest that may interere with the Directors’ ability to act independently and be critical in considering every step they take.
Direksi Perseroan menjalan tugas secara independen juga berarti tidak ada campur tangan pihak manapun yang mempengaruhi pertimbangan operasional Direksi yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan Anggaran Dasar PTBA. Untuk menjaga independensi tersebut, Antar seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan kekeluargaan hingga tingkat ke tiga, baik secara garis lurus maupun kesamping.
The independent stance o Board o Directors means there is no outside intervention that may infuence their judgement as required by the law and Articles o Association.Perorming independently means there is no outside intervention infuencing the Board’s judgement that may sway them rom the law and Articles o Association. To maintain their independency Board o Commissioners and Board o Directors have no amily relationship down to the third level, vertically as well as horizontally.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duty and Responsibility o Board o Directors
Tugas dan tanggung jawab utama Direksi adalah mengelola Perseroan demi mencapai tujuan pendirian perusahaan dengan eekti, esien dan memberikan nilai optimal kepada para pemangku kepentingan. Rincian tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi:
The duty and responsibility o Board o Directors are managing the Company to achieve the main objective o the Company in an eetive and ecient manner to maximize stakeholders’ return. The duty and responsibility include the ollowing activities:
•
•
• •
•
Menyusun visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, program jangka pendek maupun panjang, mengendalikan sumber daya secara eekti dan esien, memperhatikan kepentingan minority shareholder secara wajar dan memiliki tata kerja dan pedoman kerja charter yang jelas. Menyiapkan pada waktunya RKAP dan perubahannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan pengesahan pada rapat Dewan Komisaris selambatlambatnya 60 enam puluh hari sebelum tahun anggaran dimulai. Menyusun dan melaksanakan manajemen risiko yang mencakup seluruh aspek operasional Perseroan. Menyusun satuan pengendalian internal, memastikan kelancaran komunikasi internal atau antar bagian dan eksternal dengan pemangku kepentingan serta menyusun dan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta Anggota Dewan Komisaris.
•
•
• •
•
Formulation o corporate vision, mission and values, short and long term programs, managing resources eectively and eciently, caring or minority shareholders’ air interest and possessing clear work system and work charter. Timely preparation o Work Program and Budget and its revisions or Board o Commissioners’ approval in Board o Commissioners meeting no later than 60 days beore the beginning o new accounting year. Write-up and implementation o risk management covering all aspects o the Company’s operations. Formation o internal audit unit, ensuring smooth internal or inter-departmental and external communication with stakeholders, as well as write-up and implementation o corporate social responsibility program. Explanation o anything questioned or requested by members o Board o Commissioners.
TATA KELOLA LAPORAN TATA PERUSAHAAN KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report Good Corporate Governance
220 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Independensi Direksi berarti juga tidak ada campur tangan pihak manapun yang mempengaruhi pertimbangan operasional yang dilakukan sesuai peraturan perundangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
•
Membuat laporan tahunan sebagai wujud pertanggung jawaban atas kepengurusan Perseroan, lengkap dengan seluruh dokumen-dokumen yang menyertai-nya termasuk dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang dokumen Perusahaan
•
Writing annual report that serves as accountability report o their perormance in managing the Company, accompanied by all supporting documents including nancial reports as set orth in the Law concerning Corporate Documents.
Sedangkan tugas dan tanggung jawab masing-masing Direktur secara spesik adalah sebagai berikut:
While the duty and responsibility o each Director specically are as ollows:
Direktur Utama
President Director
•
•
• •
•
Bertugas untuk mengkordinir anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Bertanggung jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiati internal Perseroan dan memastikan terjadinya peningkatan kemampuan bersaing Perseroan, mengkordinasikan tugas operasional di bidang audit internal, komunikasi, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta mengkordinir manajemen risiko dan pengembangan perusahaan. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang RJP yang ditandatangani bersama dengan Komisaris untuk disahkan RUPS. Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang. Menyiapkan kebijakan umum Sistem Pengendalian Internal dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Internal.
•
•
• •
•
Coordinating all other members o Board o Directors, in order that all activities are in line with the Company’s vision, mission, business target, strategy, policy and work program. Aligning all internal initiatives o the Company and ascertaining the Company’s improved competitiveness, coordinating all unctions o internal audit, communication, ensuring compliance with the laws and regulations and coordinating risk management and business development. Directing, developing and devising overall management strategy. Writing up Long Term Plan to be signed jointly with Commissioners and ratied by GMS. Preparing Work Program & Budget being the annual elaboration o Long Term Plan. Setting general policy o Internal Control System and taking urther action in response to audit ndings reported by Internal Audit Unit.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 221
Direktur Keuangan
•
•
•
Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, sekaligus memastikan penyediaan pendanaan bagi pengembangan perusahaan. Bertanggung jawab dalam meningkatkan nilai Perseroan corporate value melalui pengelolaan dana dan manajemen risiko. Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Akuntansi dan Anggaran, Perbendaharaan dan Pendanaan serta Teknologi Inormasi.
Direktur Operasi / Produksi
•
•
•
Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang penambangan batubara, bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program esiensi proses penambangan maupun produksi secara berkelanjutan. Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Analisis Evaluasi Optimasi Produksi serta Penanganan dan Angkutan Batubara. Melakukan pembinaan unit-unit operasional yang terdiri dari Unit Pertambangan Tanjung Enim, Unit Pelabuhan Tarahan, Unit Dermaga Kertapati dan Unit Pertambangan Ombilin.
Direktur Pengembangan Usaha
•
•
Bertanggung jawab atas tumbuh dan berkembangnya usaha Perseroan secara berkelanjutan serta meningkatnya daya saing produk dalam jangka panjang. Bertanggung-jawab untuk melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Perencanaan Korporat dan Pengembangan.
Direktur Niaga
•
•
•
Bertanggung jawab atas tumbuh dan berkembangnya usaha Perseroan secara berkelanjutan serta meningkatnya daya saing produk dalam jangka panjang. Bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta pengembangan pemasaran, pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, esiensi pengelolaan persediaan batubara dan angkutan, serta transaksi pembelian barang yang optimal bagi perusahaan. Bertanggung jawab atas pengembangan dan perluasan pemasaran produk Perseroan termasuk melakukan
Finance Director •
• •
Coordinating, controlling and evaluating the work o the Finance, Budget and Accounting Divisions, at the same time securing unds required or business development. Promoting corporate value through und management and risk management. Providing guidance to Accounting, Budget, Treasury, Funding and Inormation Technology Work Units.
Operations/Production Director •
•
•
Coordinating, controlling and evaluating the work o Coal Mining, Engineering, Work Saety, Environment Units, and developing mining and production eciency program. Providing guidance to Production Optimization Evaluation Analysis Work Unit and Coal Handling and Transporting Work Unit. Developing operating units which are Tanjung Enim Mining Unit, Tarahan Port Unit, Kertapati Pier Unit and Ombilin Mining Unit.
Business Development Director •
•
Responsible or the sustainable growth and development o the Company’s business and improved product long term competitiveness. Responsible or nurturing Corporate Planning and Developemt Work Unit.
Commerce Director •
•
•
Responsible or the sustainable growth and development o the Company’s business and improved product long term competitiveness. Responsible or Sales, Distribution and Transportation Units, and marketing development, income growth, eciency o coal supply management and transportation, as well as optimum purchase o goods. Responsible or the development and expansion o product marketing and or maximizing the protability o business units.
TATA KELOLA LAPORAN TATA PERUSAHAAN KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report Good Corporate Governance
222 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
• •
upaya protisasi unit-unit bisnis. Melakukan pembinaan terhadap Satuan - tuan Kerja Pemasaran Batubara dan Logistik Melakukan pembinaan terhadap Unit Pengusahaan Briket
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
•
•
•
Bertanggung jawab atas tumbuh dan berkembangnya usaha Perseroan secara berkelanjutan serta meningkatnya daya saing produk dalam jangka panjang. Bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta pengembangan pemasaran, pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, esiensi pengelolaan persediaan batubara dan angkutan, serta transaksi pembelian barang yang optimal bagi perusahaan. Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memperluas pemasaran produk Perseroan termasuk melakukan upaya protisasi unit-unit bisnis.
• •
Fostering Coal Marketing and Logistics Work Units. Nurturing Briquette Business Unit.
Human Resource and General Aairs Director •
•
•
Responsible or the sustainable growth and development o the Company’s business and improved product long term competitiveness. Responsible or Sales, Distribution and Transportation Units, and marketing development, income growth, eciency o coal supply management and transportation, as well as optimum purchase o goods. Responsible or the development and expansion o product marketing and or maximizing the protability o business units.
Prosedur Penetapan dan Remunerasi Direksi
Determination o Board o Directors’ Remuneration
Perseroan menetapkan besaran remunerasi anggota Direksi berdasarkan keseimbangan antara tugas dan tanggung jawab serta kinerja. Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut:
The Company determines the amount o Board o Directors’ remuneration commensurate with their duty, responsibility and perormance. Brie procedure o xing Board o Directors’ remuneration is as ollows:
•
•
•
Komite Remunerasi dan Nominasi meminta konsultan independen melakukan kajian remunerasi bagi anggota Direksi. Konsultan Independen, menyusun kriteria dasar penetapan honorarium, melakukan survey remunerasi pada industri sejenis, menyusun rekomendasi usulan remunerasi lengkap dengan dasar pertimbangannya. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Direksi, lengkap
• •
•
NR Committee consults an independent consultant or making remuneration analysis. Independent consultant works out remuneration ormula, conducts survey in similar industry, recommending remuneration package and consideration. NR Committee recommends remuneration package and consideration to Board o Commissioners.
Remunerasi Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keseimbangan TATA KELOLA PERUSAHAAN antara besarnya tugas, tanggungjawab dan kinerja masing-masing. Good Corporate Governance
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 223
•
• •
dengan dasar pertimbangannya, kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Remunerasi dan Nominasi, menetapkan beberapa usulan termasuk daar pertimbangan, untuk diputuskan pada RUPS. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi. RUPS melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan keputusan mengenai asilitas dan/ atau tunjangan anggota Direksi.
• • •
Board o Commissioners discuses NR Committee’s proposal to be subsequently submitted to GMS. GMS determines Board o Directors’ remuneration. GMS authorizes Board o Commissioners to execute GMS resolution regarding Board o Directors’ remuneration.
Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut. Komite Nominasi & Remunerasi
Meminta bantuan Konsultan independen menetapkan dasar penentuan remunerasi
Konsultan Independen
Komite Nominasi & Remunerasi
Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi
Dewan Komisaris
Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi
Rapat Umum Pemegang Saham
Membahas, menetapkan dan memberi wewenang Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan tantiem Direksi
Dewan Komisaris
Menetapkan besaran gaji dan tantiem anggota Direksi sesuai mandat RUPS
Gaji dan Tantiem Anggota Direksi
Menetapkan dasar dan pertimbangan remunerasi mencakup: • Per Men BUMN no. PER-02 dan 03/ MBU/2009 pasal 5 • Hasil survey remunerasi • Tugas dan tanggung jawab • KPI Direksi • Kompensasi dan pengalaman • Kemampuan/Kesehatan Perusahaan
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
224 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang terdiri atas annual gross base salary honorarium untuk Dewan Komisaris, total cash, total earnings dan total remuneration serta asilitas dan tunjangan lain yang jumlah nya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Remunerasi Direksi dapat berbeda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap anggota Direksi.
Board o Directors receives routine and incidental remuneration consisting o annual gross base salary honorarium or Board o Commissioners, total cash, total earnings and total remuneration, plus other acilities and allowances as recommended by NR Committee. Remuneration paid to Directors may dier among them depending on their respective duty and responsibility.
Sesuai hasil RUPS tetanggal 21 April 2010, Direktur Utama mendapat gaji sebesar Rp100,4 juta per bulan, sedangkan gaji Direktur lainnya rata-rata sebesar 90% dari gaji Direktur Utama, yaitu sebesar Rp90,4 juta perbulan.
GMS held on 21 April 2010 decided that President Director’s salary was Rp100.4 million per month, and other Directors received 90% o President Director’s salary, i.e. Rp 90.4 millio n per month.
Selain gaji, untuk tahun buku 2010, Direktur Utama dan anggota Direksi juga menerima berbagai asilitas dan tunjangan. Besaran asilitas dan tunjangan Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris atas usulan Direksi.
In addition to salary, or accounting year 2010 President Director and other Directors also received a range o acilities and allowances. The amount o acilities and allowances is determined by Board o Commissioners based on Board o Directors’ proposal.
Direktur Utama mendapat tunjangan total Rp69,6 juta perbulan, terdiri dari ....., .... ,.... ,....,, sedangkan tunjangan untuk anggota Direktur adalah sebesar 85% dari tunjangan Direktur Utama, yakni sebesar Rp58,9 juta perbulan. Selain gaji dan tunjangan Direksi mendapatkan tantiem yang besarnya ditetapkan melalui RUPS, sesuai dengan kemampuan Perseroan.
President Director’s allowance amounted to Rp69.6 million per month, comprising ................................, while Director’s allowance was 85% o President Director’s, i.e. Rp58.9 million per month. On top o salaries and allowances, Directors received tantiem at an amount to be decided by GMS, taking into consideration the Company’s nancial strength.
Dengan jumlah Direktur Utama adalah satu dan anggota Direksi ada 5 lima maka total Remunerasi Direksi yang dialokasikan oleh Perseroan untuk tahun buku 2010 adalah sebesar Rp24,9 miliar. Pajak atas remunerasi Direksi menjadi tanggungan masing-masing anggota Direksi. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS.
With one President Director and ve Directors, total remuneration or Board o Directors allocated or 2010 totalled Rp 24.9 billion. Taxes will be borne by each Director individually.
Tabel remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut.
Total remuneration o Board o Directors or 2009 and 2010 is given below:
URAIAN
TAHUN 2009 ORANG
GAJI (Rp)
TUNJANGAN (Rp)
TANTIEM (Rp)
TOTAL (Rp)
Direktur Utama
1
1,204,440,000
547,221,444
1,672,719,270
3,424,380,714
Direktur
5
5,419,800,000
2,916,977,146
7,527,236,714
15,864,013,860
Jumlah Direksi
6
6,624,240,000
3,464,198,590
9,199,955,984
19,288,394,574
URAIAN
TAHUN 2010 ORANG
GAJI (Rp)
TUNJANGAN (Rp)
TANTIEM (Rp)
TOTAL (Rp)
Direktur Utama
1
1,204,440,000
835,035,722
2,538,461,538
4,577,937,260
Direktur
5
5,419,800,000
3,537,590,024
11,423,076,923
20,380,466,947
Jumlah Direksi
6
6,624,240,000
4,372,625,746
13,961,538,462
24,958,404,208
Note : - Semua remunerasi tersebut belum termasuk pajak
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 225
Rapat dan Risalah Rapat Direksi
Board o Directors Meeting
Rapat Direksi diselenggarakan dengan ketentuan, diantaranya sebagai berikut:
Board o Directors meeting is held under the ollowing terms:
•
•
•
•
Rapat Direksi diadakan secara berkala sekurangkurangnya sebulan sekali atau setiap waktu bila diperlukan. Rapat Direksi sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya jika dihadiri sekurang-kurangnya ½ setengah dari jumlah Anggota Direksi atau diwakili secara sah dalam rapat tersebut. Keputusan rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk muakat. Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ setengah dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat. Setiap Anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 satu suara. Salinan dari risalah rapat Direksi disampaikan kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya setelah Rapat Direksi diselenggarakan.
• •
•
•
Board o Directors meeting is held periodically at least once a month or at anytime as required. Board o Directors meeting is valid and authorized to make binding decisions only i attended by at least one hal ½ o total members o Board o Directors or their proxies. Board o Directors meeting must make decisions by deliberation to reach consensus. I no consensus is reached, decisions are made by votes in avor o more than one hal ½ o total votes legally cast at the meeting. Each member o Board o Directors is entitled to cast one vote. Copies o minutes o Board o Directors meeting must be submitted to Board o Commissioners no later than the next workday ater the meeting is held.
Aturan pengambilan keputusan lainnya pada Rapat Direksi pada dasarnya sama dengan aturan pada Rapat Dewan Komisaris.
The rules o making other decisions in Board o Directors meeting are basically the same as those applied to Board o Commissioners meeting.
Selama tahun 2010, rapat Direksi diselenggarakan sebanyak 21 duapuluh satu kali, membahas berbagai masalah pengelolaan Perseroan. Beberapa masalah yang dibahas dan diputuskan bersama dalam Rapat Direksi di antaranya meliputi:
In 2010, Board o Directors held 21 meetings, to discuss various things pertaining to the management o the Company. Some o the topics discussed and decided upon in Board o Directors meeeting were related to:
Bidang Pengelolaan Operasional Keuangan - Pemantauan realisasi anggaran dan arus kas yang harus terjaga dengan baik. - Pemantauan tingkat kolektibilitas piutang dan tindak lanjut atas kelambatan penyelesaian piutang kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa. - Evaluasi posisi kas dan penempatan kas dalam rangka menjaga likuiditas dan menunjang kegiatan operasional Perseroan
Operating Management
•
•
Produksi - Evaluasi pelaksanaan program esiensi. - Percepatan pelaksanaan perbaikan sarana dan prasarana produksi. - Evaluasi pemindahan sarana produksi BWE system. - Pelaksanaan blending produksi, manajemen stock dan penanganan batubara dari site sampai ke stockpile pelabuhan.
•
•
Finance - Monitoring budget and cashfow management. - Monitoring turnover rate and ollow up action on delayed payment o receivables rom related parties. - Evaluating cash position and placement in maintaining liquidity and supporting the Company’s business oprations. Production - Evaluating the implementation o eciency program. - Accelerating the improvement o production acilities and inrastrucutre. - Evaluating the relocation o BWE production system. - Carrying out production blending, stock management and coal handling rom site to stock-pile at ports.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
226 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Kantor Pusat PT Bukit Asam di Tanjung Enim
•
•
•
•
Pemasaran - Peningkatan kegiatan pemasaran. - Evaluasi kemungkinan pemasaran produk bersama anak perusahaan, IPC, dalam pola saling mendukung pasokan pada pelanggan dengan biaya pengiriman yang lebih kompetiti. Pengembangan Usaha - Evaluasi pelaksanaan rencana pengembangan usaha dan penetapan kembali skala prioritas.
Pengelolaan dan Kesejahteraan SDM - Evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi pegawai. - Penetapan besaran insenti kinerja pegawai disertai sosialisasi dan penerapan KPI pegawai.
Rencana belanja modal. - Evaluasi realisasi belanja modal dan penetapan anggaran belanja modal untuk tahun 2010 bersamasama dengan evaluasi pelaksanaan rencana pengembangan usaha.
•
•
•
•
Marketing - Stepping up marketing eorts. - Studying the possibility o product marketing and coal supplying to customers jointly with subsiadary, IPC, at a more competitive delivery cost.
Business Development - Evaluating the implementation o business development program and readjustment o priority scale. Human Resource Management and Welare - Evaluating the execution o employee competence development program. - Fixing the amount o employee incentives, disseminating and applying employee Key Perormance Indicator. Capital expenditure plan. - Evaluating the realization o capital expenditure and determination o capital expenditure budget or 2011 and evaluating the result o business development drive.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 227
Anak Perusahaan • Evaluasi kinerja anak perusahaan, perumusan solusi dan penyusunan alternati tindakan untuk dilaporkan kepada Dewan Komisaris
Subsidiaries • Appraising the perormance o subsidiaries, ormulating solution and optional actions to be reported to Board o Commissioners
Bidang Manajemen Risiko • Yakni identikasi risiko, pengelolaan risiko, tindak lanjut mitigasi risiko dan asuransi aset-aset utama Perseroan dan aset persediaan.
Risk Management • covering risk identication, risk management, risk mitigation and insurance o prime assets and inventories.
Bidang GCG
di antaranya, • Penyelesaian dan sosialisasi Sot Copy GCG, yang meliputi Board Manual, GCG Code dan Code o Conduct/ Kode Etik dan Kebijakan Pokok Perseroan. • Evaluasi implementasi tools Balanced Scorecard dan penetapan parameter pengukuran Key Perormance Indicator bagi Direksi dan bagi pegawai. • Bidang Pengendalian Internal, di antaranya rapat internal audit dan nalisasi kebijakan Sistem Pengawasan dan Pengaduan Whistleblower. • Finalisasi agenda pelaksanaan RUPS • Penetapan besaran dividen interim, usulan prosedur persetujuan dengan atau tanpa RUPS dan pelaksanaan pembagian dividen interim.
GCG among others, • Finalizing and disseminating GCG Sot Copy, consisting o Board Manual, GCG Code, Code o Conduct and Basic Policy. • Evaluating the implementation o Balanced Scorecard tools and setting parameter o Key Perormance Indicator or Board o Directors and employees. • Internal Control, among others internal audit meeting and nalization o Whistle Blowing policy. • Finalization o GMS agenda. • Determination o interim dividend amount, approval procedure with or without GMS and interim dividend payment technicality.
Bidang CSR • di antaranya, peningkatan ungsi RSBA, pelatihan emergency response team, perkembangan penyaluran Program PKBL.
CSR covering expanded unction o Bukit Asam Hospital, training o emergency response team, enhancing Partnership and Community Development Program.
Tindak lanjut dari hasil-hasil rapat ini dapat dilihat pada materi “Analisis dan Pembahasan Manajemen hal ...s/d ..., Laporan Manajemen hal….s/d … dan Laporan Tanggung Jawab Sosial pada halaman ….s/d …..
Follow up actions o these decisions o meeting are presented in “Management Discussion and Analysis” page ............., Management Report page ........... and Corporate Social Responsibility Report page ...........
Adapun rekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi adalah sebagai berikut:
The requency o meetings and rate o attendance o Directors in Board o Directors meetings are shown in the ollowing table: JUMLAH RAPAT
KEHADIRAN
(A)
(B)
NAMA
JABATAN
Ir. Sukrisno
Direktur Utama
21
Dono Boestami, M. Sc
Direktur
21
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur
21
Ir. Heri Supriyanto
Direktur
21
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur
21
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur
21
(B:A)
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
228 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pelatihan Direksi
Board o Directors Training
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan secara rutin mengikuti berbagai pelatihan dan seminar baik didalam maupun diluar negeri. Beberapa pelatihan yang diikuti oleh Direksi pada tahun 2010, mencakup antara lain:
To improve the competence o Board o Directors in carrying out its duty, local as well as overseas seminars and workshops are routinely provided or and attended by members o Board o Directors. Training programs attended by Board o Directors in 2010 included:
TANGGAL
PELATIHAN / SEMINAR /TRAINING
TEMPAT
PESERTA
Jan 2010
Commodities Outlook
Jakarta
Direktur Keuangan
Feb 2010
Global Macro Conerence – Asia 2010
Hongkong
Direktur Keuangan
April 2010
Seminar ARA 2009 dan Bedah Kasus Perpajakan
Jakarta
Direktur Keuangan
Mei 2010
Global Economic Outlook
Jakarta
Direktur Keuangan
Mei 2010
Coaltrans
Bali
Direktur Operasi/Produksi Direktur Niaga
Aug 2010
Transormation o the CFO Oce SAP
Jakarta
Direktur Keuangan
Aug 2010
Seminar Pencegahan Tindak Pidana Korupsi oleh BUMN
Jakarta
Direktur Keuangan
Aug 2010
Evolution on Accounting or Employee Benet
Jakarta
Direktur Keuangan
Okt 2010
Konerensi BUMN IBBEX
Jakarta
Direktur Keuangan
Okt 2010
Annual Conerence The Rising Power o Indonesia
Jakarta
Direktur Keuangan
Nov 2010
Memanaatkan Momentum Investasi & Ekspansi
Jakarta
Direktur Keuangan
Nov 2010
IFRS Implikasi Penerapan IFRS bagi Perusahaan di Indonesia
Jakarta
Direktur Keuangan
Des 2010
Seminar Pengawasan BUMN
Jakarta
Direktur Keuangan
Des 2010
Seminar on minimum coal dan mineral pricing – a practical look
Jakarta
Direktur Keuangan
Des 2010
Prospek Ekonomi Indonesia 2011
Jakarta
Direktur Keuangan
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 229
Kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris Direksi Perseroan memiliki saham Perseroan hanya dalam rangka investasi jangka panjang, hal ini sesuai dengan asas keterbukaan. Jumlah yang dimiliki hanya sebatas yang diizinkan sesuai peraturan tersebut. Pada tahun 2010, tercatat ada 3 orang dari jajaran Direksi yang memiliki saham dalam jumlah minimal, yakni Bapak Sukrisno sejumlah 200.000 lembar saham, Bapak Milawarma sejumlah 60.000 lembar saham dan Bapak Mahbub Iskandar sejumlah 138.000 lembar saham. Lihat juga “Inormasi bagi Investor”
Share Ownership by Board o Directors and Board o Commissioners Share ownership by members o Board o Directors is only or long term investment in accordance with disclosure principle and in an amount permitted by relevant regulations. In 2010, three members o Board o Directors owned a minimum number o shares o the Company, i.e. Mr. Sukrisno 200,000 shares, Mr. Milawarma 60,000 shares and Mr. Mahbub Iskandar 138,000 shares.
See “Investors Inormation” page .... JUMLAH SAHAM
NAMA DIREKTUR
NUMBER OF SHARE
NAME OF DIRECTOR
2009
Sukrisno Milawarma Mahbub Iskandar
2010
200.000
200.000
60.000
60.000
138.000
113.000
KOMITE-KOMITE DAN LAPORAN KOMITE
COMMITTEES AND COMMITTEE REPORT
Dewan Komisaris membentuk komite-komite ungsional di bawah Dewan Komisaris untuk menjaga akuntabilitas pengawasan dan penelaahan atas segala rencana operasional Perseroan dan agar dapat memberikan nasehat dan saran yang berkualitas. Hingga akhir tahun 2010 terdapat 4 empat komite yang membantu Dewan Komisaris, dengan penjelasan ungsi, personil dan kegiatan sebagai berikut:
In order to ensure accountability in overseeing and reviewing all operating plans o the Company and to give quality counsel and suggestion, Board o Commissioners set up unctional Committees under its authority. Until end o 2010 the Company had our Committees to assist Board o Commissioners, whose unction, personnel and activitity are as ollows:
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Suranto Sumarsono,SE, MA Anggota : Azhar Zainuri, SE, MM Ridho Kresna Wattimena, Ir, MT, PhD
Komite Good Corporate Governance
Ketua : Ir. Umiyatun Hayati Triastuti. MSc Anggota : Ir. Bambang Adi Winarso Phd Ir. Antonaria MA
Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris Komite Nominasi Remunerasi dan PSDM
Ketua : Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ Anggota : Noeroso L. Wahyudi SE.MA Dr. Sumarhadi SE MM
Komite Asuransi, Risiko Usaha dan Pascatambang
Ketua : Dr. Ir. Thamrin Sihite ME Anggota : Ir. Faridha MSi Andi Novianto, Phd
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
230 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Komite Audit
Audit Committee
Tujuan
Objective Audit Committee is ormed to assist Board o Commissioners to implement good corporate governance, orm adequate internal control structure, enhance disclosure practice and nancial reporting, as well as review the scope, accuracy, independency and objectivity o public accountant.
Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan obyektitas akuntan publik. Pembentukan Komite Audit dilakukan berpedoman kepada: • Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, tanggal 1 Agustus 2002. • Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 29 September 2004. • Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, tanggal 20 Desember 2006.
The ormation o Audit Committee is pursuant to: • SOE Minister Decree No. KEP-117/MBU/2002 dated 1 August 2002 on Good Corporate Governance Practice in SOE. • Bapepam Chairman Decision No. Kep-29/PM/2004 dated 29 September 2004 regarding Formation and Perormance o Audit Committee. • SOE Minister Decree No. PER-05/MBU/2006 dated 20 December 2006 on Audit Committee o SOE.
Tugas utama Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Pedoman Umum GCG Indonesia yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. The primary unction o Au dit Committee is in keeping with Indonesian GCG Code issued by the National Committee or Governance Policy.
Sasaran pembentukan Komite Audit adalah: i memastikan kewajaran laporan keuangan perusahaan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, ii dilaksanakannya struktur pengendalian internal perusahaan dengan baik, iii memastikan audit internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit yang berlaku, dan iv adanya tindak lanjut temuan audit dilaksanakan oleh manajemen.
The objective o setting up Audit Committee is to make sure that i nancial statements are presented airly in accordance with the generally applied accounting principles, ii internal control unction is well ullled, iii internal and external audit is perormed in accordance with the established audit standards, and iv management takes action to ollow up audit ndings.
Komite Audit bersiat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan, yang dibentuk oleh, dan bekerja untuk, serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Semua anggota komite audit adalah independen terhadap Direksi dan auditor eksteren, dan secara kolekti mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan, dan bisnis tambang batubara.
Audit Committee works independently, set up by and accountable to Board o Commissioners. All Audit Committee members are not related to any director or external auditor, experienced and knowledgable in accounting, nance, and coal mining business.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 231
Tugas, kewajiban dan wewenang Komite Audit selengkapnya tertuang pada Piagam Charter Komite Audit Perseroan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 01/SK/PTBAKOM/2009 tanggal 19 Januari 2009.
The duty, obligation and authority o Audit Committee are ully laid out in Audit Committee Charter under Board o Commissioners Decision No. 01/SK/PTBA-KOM/2009 o 19 January 2009.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap Laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Beberapa uraian tugas dan tanggung jawab Komite Audit diantaranya tercakup pada uraian berikut.
Audit Committee is responsible or giving input to Board o Commissioners regarding any report or inormation submitted by Board o Directors, identiying matters requiring the Commissioners’ attention, and doing any other work related to the Commissioners’ work. The duty and responsibility o Audit Committee are provided below.
Tugas dan tanggung-jawab Komite Audit • Memonitor dan menekankan bahwa proses pencatatan akuntansi dan keuangan Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan lain yang berlaku. • Memonitor kecukupan usaha manajemen dalam menjaga sistem pengendalian internal, termasuk mengevaluasi Piagam SPI Internal Audit Charter dan rencana kerja SPI. • Memonitor ketaatan pada peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan di bidang lainnya yang terkait dengan kegiatan Perseroan. • Memastikan terdapat dan diterapkannya Kode Etik Perusahaan. • Bertanggung-jawab bahwa analisa, penilaian, rekomendasi, dan inormasi yang disampaikan kepada Komisaris telah dilakukan secara baik dan proesional. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan inormasi perusahaan dan tidak memanaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Duty and Responsibility o Audit Committee • To monitor and emphasize that accounting and nancial records are made in accordance with accounting principles generally applied in Indonesia and other relevant regulations. • To monitor the management eort to maintain internal control system and to evaluate Internal Audit Charter and work program. • To monitor compliance with the capital market laws and regulations and other regulations related to the Company’s business operations. • To ensure the existence and observance o Corporate Code o Conduct. • To make sure that analysis, evaluation, recommendation and inormation presented to Board o Commissioners are made properly and proessionally. • To keep condential all documents, data and inormation o the Company and not to use them or personal gain.
Wewenang Komite Audit • Mengakses secara penuh dan bebas atas catatan atau inormasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumberdaya perusahaan lainnya, termasuk melakukan kunjungan lapangan lapangan secara berkala sesuai kebutuhan; • Berkomunikasi dan berkordinasi dengan pihak-pihak internal terkait dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya tersebut diatas.
Authority o Audit Committee • To have ull and ree access to any record or inormation pertaining to employees, unds, assets, and other property, including making periodic site visits as deemed appopriate; • To communicate and coordinate with corresponding internal parties in the discharge o its duty and authority.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
232 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Independensi dan Susunan Komite Audit Sesuai dengan pedoman umum GCG di Indonesia, Komite Audit Perseroan saat ini terdiri atas tiga anggota, salah satunya adalah Komisaris Independen yang sekaligus bertindak sebagai ketua Komite Audit, yaitu Suranto Soemarsono. Salah seorang anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan keuangan sementara anggota lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang pertambangan sehingga dapat diyakini kompetensinya.
Independency and Composition o Audit Committee In accordance with general guidelines o GCG in Indonesia, Audit Committee o the Company is currently composed o three members, one o them is Independent Commissioner concurrently Head o Audit Committee, i.e. Mr. Suranto Soemarsono. A member o Audit Committee is educated in economic and nancial science and the other two are knowledgable in mining business so their competence is guaranteed.
Perseroan telah memenuhi persyaratan independensi anggota Komite Audit sesuai dengan peraturan dan kaidah praktek GCG. The Company has complied with GCG rules and norms with respect to the independency o Audit Committee members.
Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki aliasi dengan Direktur, Komisaris lainnya maupun pemegang saham pengendali PTBA, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki aliasi maupun bisnis dengan PTBA. Anggota Komite Audit tidak memiliki wewenang untuk merancang, memimpin maupun mengendalikan PTBA sebelum menjabat dan bukan merupakan mantan pimpinan maupun pegawai Kantor Akuntan Publik. Dengan demikian seluruh persyaratan independensi anggota Komite Audit sesuai dengan peraturan dan kaidah praktek GCG, telah dipenuhi.
All members o Audit Committee are not aliated with the directors or other commissioners, or controlling shareholders o PTBA. They are not shareholders, commissioners, directors or employees o companies that have aliation or business relation with PTBA. Members o Audit Committee are not authorized to conceive, manage or control PTBA beore taking oce and are not ormer management members or employees o a public accountant oce. Thereore, all the criteria o independency o Audit Committee members as stipulated by GCG rules and principles are complied with.
Adapun susunan personalia Komite Audit Perseroan saat ini terdiri dari Soeranto Soemarsono sebagai Ketua, Azhar Zainuri dan Ridho Kresna Wattimena sebagai anggota.
The Company’s Audit Committee is currently composed o Soeranto Soemarsono as Head, Azhar Zainuri and Ridho Kresna Wattimena as members.
Prol Komite Audit Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada bagian “Data Perseroan”.
The prole o Audit Committee members is provided in “Corporate Data” section.
Laporan Komite Audit Komite Audit telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit, yaitu berupa rapat interen, rapat dengan pihak terkait, kunjungan kerja lapangan, serta pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Selama tahun 2010, Komite Audit mengadakan 37 tiga puluh tujuh kali rapat berkala, dengan tingkat kehadiran para anggotanya sebagai berikut:
Audit Committee Report Audit Committee perorms in accordance with Audit Committee Charter, in terms o internal meetings, meetings with related parties, site visits, education and training. In 2010, Audit Committee held 37 meetings with the ollowing attendance rate:
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 233
NAMA
JABATAN
Suranto Sumarsono,SE, MA Azhar Zainuri, SE, MM * Ridho Kresna Wattimena, Ir, MT, PhD
Ketua Anggota Anggota
JUMLAH RAPAT (A)
KEHADIRAN (B)
37 37 37
37 36 36
(B:A) %
100 97 97
Keterangan : *Berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 04/SK/PTBA-KOM/2010. Tanggal 3 Juni 2010.
Kegiatan Komite Audit tahun 2010 meliputi: 1. Penelaahan ulang atas laporan keuangan triwulanan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk memberikan saran perbaikan dan memastikan Laporan keuangan yang disajikan telah mematuhi prinsipprinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Berkenaan pelaksanaan audit kinerja dan audit umum tahun buku 2010, Komite Audit telah secara akti melakukan diskusi dan masukan dengan akuntan publik dan manajemen mengenai berbagai persoalan. 2. Melaksanakan proses pemilihan dan penetapan Kantor Akuntan Publik KAP yang akan melakukan Audit Kinerja Tahun Buku 2010 melalui suatu proses beauty contest yang adil oleh Tim Pemilihan KAP berdasarkan kerangka acuan kerja yang jelas dan transparan, serta pada harga yang kompetiti dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan KAP Purwantono, Suherman dan Surja Ernst & Young untuk melaksanakan audit kinerja terhadap Proyek Kerjasama dan Anak Perusahaan PTBA tahun buku 2010. 3. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, member rm PriceWaterhouseCoopers untuk melaksanakan audit umum terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi PTBA dan Laporan Keuangan PKBL tahun buku 2010; 4. Melakukan pemantauan pelaksanaan Audit Kinerja dan Audit Umum tahun buku 2010. 5. Melakukan evaluasi mengenai pelaksanaan pemerikasaan oleh Satuan Pengawas Interen dan Tindak Lanjut hasil temuan oleh Manajemen. Termasuk dalam evaluasi tersebut adalah meminta SPI untuk melakukan berbagai kegiatan meliputi:
Audit Committee accomplished the ollowing in 2010: 1. Reviewing quarterly nancial statements to be issued by the Company, advising on correction and ensuring the nancial statements are presented airly in accordance with the accounting principles generally applied in Indonesia. With respect to general and perormance audit or 2010 accounting year, Audit Committee held intensive discussions on various matters with public accountant and the management. 2. Selecting and appointing Certied Public Accountant who would audit the Company’s 2010 operating results through a air ‘beauty contest’ by CPA Selection Team with clearly dened terms o reerence at competitive costs, and recommending to Board o Commissioners to appoint CPA Purwantono, Suherman and Surja Ernst & Young to perorm audit on PTBA Joint Projects and Subsidiaries or accounting year 2010. 3. Recommending to Board o Commissioners to appoint CPA Tanudiredja, Wibisana & Partners, member rm o PriceWaterhouseCoopers to perorm general audit on PTBA Consolidated Financial Statement and Partnership and Community Development Program Financial Statement or 2010. 4. Monitoring the execution o Perormance Audit and General Audit in 2010. 5. Evaluating the work o Internal Audit Unit and the ollow-up action on audit ndings by the management. Requesting Internal Audit Unit to do the ollowing:
• Melakukan kajian dan saran untuk menyeleraskan kajian penanganan proyek investasi diantara SMP, AEOP, dan Direktorat Pengembangan Usaha; dan antar Satuan Kerja lainnya;
• Evaluating and proposing the method o aligning investment projects among SMP, AEOP, Directorate o Business Development, and other Work Units.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
234 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
• Memanaatkan laporan hasil audit oleh BPK dan auditor eksternal baik audit umum maupun audit kinerja untuk meningkatkan kinerja SPI; • Memperhatikan kontrak-kontrak antara PTBA dan pihak ketiga, dan memberikan saran serta perbaikan atas klausul-klausul kontrak yang lemah atau merugikan PTBA; • Memperhatikan dan meyakinkan bahwa transaksi antara PTBA dengan anak-anak perusahaan telah dilakukan secara wajar arm’s length basis; • Memberikan saran kepada Manajemen untuk kepastian penutupan operasi UPO; • Meminta kepada satker Hukum untuk memberikan laporan kemajuan proses pensertikatan tanah-tanah sitaan milik PTBA yang lebih terinci; • Memberikan advis kepada Satker terkait untuk mengambil posisi yang benar terhadap proyek-proyek yang potensi kesinambungannya tidak jelas; • Memberi Saran tertulis kepada Manajemen untuk: - bekerjasama dengan lembaga keuangan yang kredibel BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Sumsel, BPR di dalam pengelolaan dana Program Kemitraan, sehingga pertanggungjawabannya dapat lebih baik dan memberikan manaat yang lebih besar bagi masyarakat; - menyempurnakan sistem tatakelola PKBL SDM, sistem, dll mengingat mulai tahun 2010 ini sudah diterapkan audit umum general audit. • Memeriksa masa berlaku dari Surat Jaminan Pelaksanaan Perormance Bond atas kontrak Pembangunan PLTU 3 x 10 MW di Tanjung Enim; • Mengingatkan kepada Satker terkait untuk membuat studi lebih terinci tentang kelanjutan usaha tambang PT. Batubara Bukit Kendi BBK.
• Using State Auditor and external auditor general and perormance audit ndings to improve Internal Audit Unit’s perormance. • Scrutinizing contracts between PTBA and third parties, and proposing improvements to contractual clauses that do not provide enough protection or the Company. • Ensuring that transactions between PTBA and subsidiaries are done on arm’s length basis. • Giving input to the management or the closing o Ombilin Mining Unit operations. • Asking Legal Work Unit to report in more detail the progress o obtaining land certicates o PTBA’s conscated land. • Advising relevant Work Units to take the right position towards projects with uncertain potentials. • Making written proposals to the management to: - work with trustworthy nancial institutions BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Sumsel, BPR in managing the und o Partnership Program or better accountability and benet to the community. - Improve management system o Partnership and Community Development Program HR, system, etc. as starting 2010 general audit will be perormed. • Checking the validity o Perormance Bond or Construction o Tanjung Enim TPP 3 x 10 MW. • Reminding Work Units concerned to make a more indepth study o the business continuity o PT Batubara Bukit Kendi BBK.
Melaksanakan beberapa tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris, diantaranya mencakup: • Memberikan berbagai masukan pada Dewan Komisaris dalam menyusun tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi Triwulanan kepada Kementrian BUMN dan Drat RKAP 2011. • Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam menyusun tanggapan Dewan Komisaris atas permohonan Direksi PTBA : i penghapusan dan atau pembongkaran sejumlah aset non produkti; ii pengadaan barang dan jasa yang bersiat substansial; dan iii pengalihan aset tanah di Kertapati;
Perorming several specic assignments given by Board o Commissioners, including: • Giving input to Board o Commissioners in writing its comments on monthly perormance reports and quarterly consolidated nancial reports to SOE Ministry, and drat work program and budget or 2011. • Making recommendation to Board o Commissioners in writing its response to Board o Directors’ proposed i write-o and/or removal o unproductive assets, ii procurement o substantial goods and services, and iii assignment o land in Kertapati.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 235
6.
7. 8.
• Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam menyusun Laporan Dewan Komisaris tentang pelaksanaan Corrective Actions atas Hasil Audit Kinerja tahun 2009; Melakukan 2 dua kali Kunjungan Kerja Lapangan di Pelabuhan Tarahan, Unit Pertambangan Tanjung Enim UPTE, dan Dermaga Kertapati, dan temuan-temuan penting telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris; Mengikuti 2 dua kali Rapat Kerja Lintas Komite ; Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, dimana untuk meningkatkan kompetensinya, pada tahun 2010 Ketua dan anggota Komite Audit telah mengikuti berbagai konerensi, diskusi panel, dan temu proesi sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik lapangan.
• Giving input to Board o Commissioners in writing its report on corrective actions in response to 2009 perormance audit ndings. 6.
7. 8.
Making two site visits to Tarahan Port, Tanjung Enim Mining Unit and Kertapati Pier, and reporting important ndings to Board o Commissioners. Attending two Cross Committee Business Meetings. Attending education and training sessions. To enhance their prociency, in 2010 Head and member o Audit Committee attended various conerences, panel discussions and proessional meetings to keep abreast o scientic advancement and on-the-job practice.
Komite Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) Committee
Tujuan, Visi dan Misi
Objective, Vision and Mission
Komite Good Corporate Governance, selanjutnya disebut Komite GCG bertugas membantu Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan penerapan praktek GCG oleh Perseroan. Komite GCG dibentuk pada tanggal 30 Juli 2010 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 07/SK/ PTBA-KOM/VII/2010. Komite ini sebelumnya digabung dengan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai Komite Nominasi, Remunerasi dan GCG.
Good Corporate Governance Committee GCG Committee is set up to assist Board o Commissioners to oversee the practice o GCG by the Company. GCG Committee was set up on 30 July 2010 under Board o Commissioners Decision No. 07/SK/PTBA-KOM/VII/2010. The Committee was previously combined with NR Committee as Nomination, Remuneration and GCG Committee.
Visi Komite GCG adalah “terlaksananya penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance GCG yang berlandaskan peraturan perundang-undangan dan best practices dalam upaya pencapaian visi misi maupun sasaran dari Perusahaan”.
The vision o GCG Committee is “Successully implementing GCG principle and best practices in accordance with the law to realize the vision, mission and objective o the Company”.
Sedangkan misinya adalah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris secara proesional untuk terlaksananya pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam bidang penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG.
While its mission is to give proessional input to Board o Commissioners in perorming its oversight responsibilities and giving counsel to Board o Directors with regard to GCG principles implementation.
Salah satu tugas utama Komite GCG adalah menelaah tingkat kepatuhan Perseroan pada peraturan perundangan yang berkaitan dengan penerapan prinsip dasar GCG. One o GCG primary duties is to assess the Company’s compliance with the laws and regulations governing GCG principles implementation.
236 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 237
Untuk tercapainya misi tersebut, Komite GCG mendorong tersedianya sot structure GCG sebagai pedoman dalam penerapan prinsip-prinsip GCG oleh Perusahaan dan mendorong terciptanya pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktek GCG yang lebih baik.
To accomplish its mission, GCG Committee puts in place GCG sot structure as a guide in implementing GCG principles by the Company. The Committee also encourages better enorcement o GCG principles and practices.
Komite GCG dibentuk dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar Perusahaan terakhir yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 21 April 2010 Nomor 24 dan peraturan perundangan yang berlaku.
GCG Committee is established pursuant to the prevailing laws and regulations, and the latest Articles o Association drawn up beore Notary Fathiah Helmi, SH, Deed No. 24 dated 21 April 2010.
Independensi dan Susunan Komite GCG
Independency and Composition o GCG Committee
Komite GCG bersiat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan, yang dibentuk oleh, dan bekerja untuk, serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Semua anggota komite ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara kolekti mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang tata kelola perusahaan yang baik.
GCG Committee works independently, set up by and accountable to Board o Commissioners. All GCG Committee members are not related to any director or external auditor, experienced and knowledgable in good corporate governance practice.
SUSUNAN KOMITE GCG PER 31 DESEMBER 2010 SEBAGAI BERIKUT: LOREM IPSUM DOLOR
Ketua
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti. MSc. merangkap sebagai Komisaris
Anggota
Ir. Bambang Adi Winarso Phd Ir. Antonaria MA
Tugas dan Tanggung-jawab
Duty and Responsibility
Tugas Komite GCG selengkapnya tertuang dalam Piagam Charter Komite GCG Perseroan dengan beberapa uraian diantaranya adalah sebagai berikut.
The duty o GCG Committee is ully described in GCG Committee Charter, among others: •
•
•
•
•
Memberikan pendapat proesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Good Corporate Governance; Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip GCG Transparansi, Akuntabilitas, Responsible, Independen, dan Fairness; Mengidentikasi instrumen GCG antara lain dokumen sot structure GCG dan telaah deskripsi potret penerapan GCG; Pemantauan dan eektivitas praktek GCG dan menganalisa serta mengevaluasi kondisi penerapan GCG dan hasil pemantauan dan unsur-unsur GCG yang telah dilakukan melalui komite-komite;
•
•
•
Providing Board o Commissioners with proessional and independent opinion regarding GCG issues. Assessing how ar GCG principles transparency, accountablity, responsibility, independency, airness are implemented in the Company. Identiying GCG instruments among others GCG sot structure documents and description o GCG implementation. Monitoring the eectiveness o GCG practice, analysing and evaluating the condition o GCG implementation and monitoring ndings and GCG elements enorced through Committees.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
238 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunan kepada Dewan Komisaris setiap akhir tahun berjalan, untuk mendapatkan penetapan.
•
Writing up annual work program or submission to Board o Commissioners at yearend or its approval.
Laporan Kegiatan Komite GCG
GCG Committee Activity Report
Komite GCG telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite GCG, yaitu berupa rapat interen, rapat dengan pihak terkait, kunjungan kerja lapangan, serta pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Selama tahun 2010, Komite GCG mengadakan 20 dua puluh kali rapat berkala yang dihadiri para anggota, yaitu:
GCG Committee perorms in accordance with GCG Committee Charter, in terms o internal meetings, meetings with related parties, site visits, education and training. In 2010, GCG Committee held 20 meetings with the ollowing attendance rate:
NAMA
JABATAN
JUMLAH RAPAT
KEHADIRAN
% KEHADIRAN
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti MSc *
Ketua merangkap Anggota
20
20
100
Bambang Adi Winarso *
Anggota
20
18
90
Antonaria *
Anggota
20
20
100
Keterangan : * Berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 07/SK/PTBA-KOM/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite GCG pada tahun 2010 secara garis besar terdiri atas dua kegiatan utama, yakni: i melakukan kegiatan yang ada di rencana kerja dan ii melakukan tugas khusus dari Dewan Komisaris. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tugas-tugas tersebut diantaranya mencakup:
In 2010 GCG Committee had two major activities, namely i those written in work program and ii those assigned by Board o Commissioners. Some o the assignments accomplished were:
1.
1.
Formulating GCG Sot Structure GCG implementation instrument, i.e. GCG sot structure, consists o GCG Code and Code o Conduct. These two instruments were made ocial with the signing by President Director and President Commissioner. Revising Board Manual to elaborate on the relationship between Board o Commissioners and Directors as provided or in the Amendment to Articles o Association.
2.
Monitoring GCG implementation By holding periodic meetings with Corporate Inormation System Work Unit being the unit responsible or coordinating the GCG practice. At such meetings, progress and constraint will be noted and improvements
2.
Penyusunan Sot Structure GCG, Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip GCG telah disusun instrumen implementasi GCG yaitu sot structure GCG yang terdiri dari Panduan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik di PT Bukit Asam GCG Code dan Panduan Berprilaku bagi Seluruh Jajaran di PT Bukit Asam Code o Conduct. Kedua instrumen implementasi GCG tersebut telah disahkan melalui penandatatangan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. Melakukan revisi Panduan Hubungan Kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi Board Manual. Revisi dilakukan pada susunan isi Board Manual untuk memperjelas hubungan Dewan Komisaris dan Direksi secara seimbang sesuai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Pemantauan Penerapan Prinsip-prinsip GCG, Memantau penerapan prinsip-prinsip GCG dengan melakukan rapatrapat berkala dengan Satuan Kerja Sistem Inormasi Perusahaan sebagai unit kerja yang mempunyai tugas mengkoordinasikan penerapan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan. Dari hasil rapat berkala tersebut dapat ditemukenali kemajuan dan hambatan yang dihadapi
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 239
3.
4.
5.
dan diupayakan agar penerapan prinsip-prinsip GCG lebih baik hasilnya dari tahun-tahun sebelumnya, salah satunya indikatornya adalah meningkatnya nilai assessment penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak independen. Pengadaan Barang dan Jasa yang Bersiat Substansial Bukan bersiat Rutin, Menindaklanjuti Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER.05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008, Perseroan telah menyusun kebijakan pengadaan barang dan jasa. Batasan pengadaan barang dan jasa yang bersiat substansial bukan bersiat rutin ditentukan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Menyusun Tata Laksana Persuratan Dinas & Kearsipan TLSK, Dalam upaya penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, di Kesekretariatan Dewan Komisaris telah disusun tata laksana persuratan dinas dan kearsipan TLSK dengan mengacu kepada tata laksana persuratan dinas dan kearsipan yang sudah ada di Perusahaan. Dengan penyusunan tata laksana persuratan dinas dan kearsipan tersebut diharapkan peranan Sekretariat Dewan Komisaris dapat memperlancar tugas-tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris : • Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai substansi prinsip-prinsip GCG dari laporan Direksi terhadap pelaksanaan Corrective Action atas Hasil Audit Kinerja Tahun 2009. • Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai memorandum dari Konsultan Nindyo & Assosiates tentang Kajian Umum mengenai Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris. • Memberikan laporan berupa masukan kepada Dewan Komisaris dalam menyusun tanggapan Dewan Komisaris atas Drat RKAP Tahun 2011
will be suggested or better results in the uture. One indicator o this improvement is better assessment ndings by independent parties.
3.
Procuring non-routine goods and services Acting on SOE Minister Regulation No. PER.05/MBU/2008 o 3 September 2008, the Company has drated goods and services procurement policy. Limitation o procuring non-routine goods and services is given by Board o Directors with the approval o Board o Commissioners.
4.
Compiling Procedures o Ocial Correspondence and Filing To practise good corporate governance, the Secretariat o Board o Commissioners has procedures o ocial correspondence and ling that is based on the existing procedures o ocial correspondence and ling o the Company. With these procedures the Secretariat o Board o Commissioners is expected to acilitate the work o Board o Commissioners o overseeing and giving counsel as stated in the Articles o Association.
5.
Doing other assignments given by Board o Commissioners • Giving Board o Commissioners input regarding GCG issues in Board o Directors report on corrective actions in response to 2009 perormance audit ndings. • Giving Board o Commissioners input regarding Consultant Nindyo & Associates’ memorandum on Overall Review o Board o Commissioners Duty and Authority. • Giving input to Board o Commissioners or preparing its comments on drat 2011 Work Program and Budget.
6.
Melakukan Kunjungan Kerja Lapangan, Kunjungan Kerja Lapangan ke UP Tanjung Enim dilaksanakan bersamasama dengan Komite lainnya pada tanggal 6 November 2010. Selama kunjungan lapangan tersebut banyak ditemukan hal-hal yang memerlukan pemantauan lebih lanjut mengenai penererapan prinsip-prinsip GCG oleh satuan kerja di Perusahaan.
6.
Making site visit Ocial site visit to Tanjung Enim Mining Unit was made together with other Committees on 6 November 2010. Matters requiring urther attention were discovered during the visit that concerned GCG implementation by work units.
7.
Mengikuti 2 dua kali Rapat Kerja Lintas Komite
7.
Attending two Cross Committee Business Meetings.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
240 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
Komite Nominasi, Remunerasi dan PSDM
Nomination, Remuneration and HRD Committee
Tujuan, Visi dan Misi
Objective, Vision and Mission
Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PSDM selanjutnya disebut Konarba dan PSDM, merupakan komite yang mengalami perubahaan nama dan keanggotaanya di tahun 2010. Sebelumnya komite ini bernama Komite Konarba dan GCG, dengan tugas membantu Komisaris dalam hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan penetapan remunerasi dan peningkatan implementasi GCG.
Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee, urther to be reerred to as NR & HRD Committee, is a committee that went through a change o name and membership in 2010. Previously this Committee was known as NR & GCG Committee, in charge o assisting Board o Commissioners in matters pertaining to nomination, remuneration and GCG implementation.
Setelah mengalami perubahan nama dan keanggotaan, komite ini dibentuk untuk membantu Komisaris dalam melakukan pengawasan, evaluasi dan menyusun rekomendasi dalam menetapkan antara lain: iNorma Standar Nominasi dan Remunerasi, Kepatuhan perusahaan atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah nominasi dan remunerasi. Tugas tambahan lainnya adalah melakukan Penelahan dan pemantauan implementasi sistem perencanaan tenaga kerja,rekruitmen,seleksi dan penempatan pegawai.
Ater changing its name and membership, this Committee is assigned to help Board o Commissioners in its oversight and counselling responsibilities, and to make recommendations with respect to nomination and remuneration standards, compliance with the law governing nomination and remuneration. Its additional tasks include reviewing manpower planning, recruitment, selection and placement.
Visi Konarba dan PSDM adalah ”Terciptanya sinergi antara Komisaris, Direksi dan Pegawai melalui sistem nominasi dan remunerasi, dan pengembangan SDM yang berlandaskan kompetensi dan kinerja, sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan”. Sedangkan misinya adalah: Mendorong terciptanya sistem nominasi dan remunerasi yang air untuk meningkatkan motivasi kerja, terciptanya sistem remunerasi yang layak dan memadai serta mendorong pelaksanaan prinsip dan praktek Good Corporate Governance yang lebih baik.
The vision o NR & HRD Committee is ”Build ing synergy among Board o Commissioners, Board o Directors and employees through competence-perormance-based nomination, remuneration and development o human resource in accordance with the Company’s need and condition”. While its mission is “Promoting the creation o air nomination and remuneration system to motivate employees, ormulate proper and measurable remuneration system, and enhance GCG practice”.
Komite ini dibentuk dengan berpedoman kepada peraturan perundangan yang berlaku, Anggaran Dasar Anggaran Dasar Perusahaan terakhir yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 21 April 2010 Nomor 24 dan serangkaian keputusan Dewan Komisaris mengenai Konarba, dengan yang terakhir adalah Keputusan Dewan Komisaris, no 14/SK/PTBA-KOM/ XI/2010, tanggal 1 November 2010, tentang Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris PT Bukit Asam Persero Tbk.
This Committee is established pursuant to the prevailing laws and regulations, the latest Articles o Association drawn up beore Notary Fathiah Helmi, SH, Deed No. 24 o 21 April 2010 and Board o Commissioners Decision No. 14/SK/PTBA-KOM/ XI/2010 o 1 November 2010 on Appointment o Nomination and Remuneration Committee Members o PT Bukit Asam Persero Tbk.
Independensi dan Susunan Anggota Komite Konarba dan PSDM
Independency and Composition o NR & HRD Committee
Konarba dan PSDM bersiat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan, yang dibentuk oleh, dan bekerja untuk, serta bertanggung jawab kepada Dewan
NR & HRD Committee works independently, set up by and accountable to Board o Commissioners. All Committee members are not related to any director, experienced and knowledgable in human resource nomination, remuneration
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 241
Komisaris. Semua anggota komite ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara kolekti mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang nominasi, remunerasi, pengembangan sumberdaya manusia dan bisnis batubara.
and development as well as coal business. The composition o NR & HRD Committee as o 31 December 2010 is as ollows:
SUSUNAN ANGGOTA KONARBA DAN PSDM PER 31 DESEMBER 2010 SEBAGAI BERIKUT: THE COMPOSITION OF NR & HRD COMMITTEE AS OF 31 DECEMBER 2010 IS AS FOLLOW:
Ketua
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ merangkap sebagai Komisaris I ndependen
Anggota
Noeroso L. Wahyudi SE.MA Fakhrudin Tieja SE MM Dr. Sumarhadi SE MM
Tugas dan Tanggung-jawab
Duty and Responsibility
Tugas Konarba dan PSDM selengkapnya tertuang dalam Piagam Charter Konarba dan Pengembangan SDM dengan beberapa uraian diantaranya adalah sebagai berikut. • Memberikan pendapat independen dan proesional serta rekomendasi kepada Komisaris terhadap halhal yang berhubungan dengan masalah nominasi dan remunerasi.
The task o NR & HRD Committee is ully incorporated in NR & HRD Charter covering: •
Giving independent, proessional opinion and recommendation to Board o Commissioners in matters pertaining to nomination and remuneration.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
242 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah Nominasi dan Remunerasi seperti UU Ketenagakerjaan, Peraturan dari Kementerian BUMN atau Bapepam-LK. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penerapan sistem penggajian, pemberian tunjangan, THR dan bonus bagi seluruh pegawai, termasuk sistem pensiun dan kompensasi dalam hal terjadi pengurangan pegawai.
•
•
Assessing the Company’s compliance with laws and regulations that govern nomination and remuneration such as Manpower Law, SOE Minister or Bapepam-LK Regulations. Making evaluation and recommendation in the implementation o salary, allowance, holiday allowance and bonus payment system, and also retirement and compensation scheme in case o personnel retrenchment.
Laporan Kegiatan Konarba Selama tahun 2010, Konarba dan PSDM telah mengadakan 23 duapuluh tiga kali rapat berkala dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.
KETUA/ANGGOTA
JABATAN
JUMLAH RAPAT
KEHADIRAN
% KEHADIRAN
Abdul Latie Baky
Ketua
23
23
100
Noeroso L. Wahyudi *
Anggota
23
22
97
Fakhrudin Tieja**
Anggota
12
12
100
Sumarhadi***
Anggota
6
6
100
Keterangan: * Berdasarkan SK Dewan Komisaris No 08A/SK/PTBA-KOM/VII/2010 tanggal 2 Agustus 2010 ** Diangkat kembali menjadi anggota Konarba tanggal 1 Juli 2010, mengundurkan diri per 1 Agustus 2010. Ditetapkan menjadi Sekretaris Dewan Komisaris per 2 Agustus 2010. *** Berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 14/SK/PTBA-KOM/XI/201 tanggal 1 November 2010,
Konarba dan PSDM telah melaksanakan tugas melalui rapat interen seperti disebutkan diatas, rapat dengan pihak terkait, dan melakukan kunjungan kerja lapangan, dengan ikhtisar kegiatan sebagai berikut. •
•
Menyetujui dan menyiapkan Formulasi Remunerasi. - Menyetujui pengembangan Formula Insentip Kinerja Pegawai tahun buku 2009, dengan didasarkan peraturan perundangan yang berlaku, SK Direksi No. 066/KEP/INT-16100/OT.04/2009, tentang Penilaian Kinerja Perusahaan 2009; dan Surat Komisaris No. 20/KOM/III/2010. - Menyiapkan ormula Tantiem untuk Direksi tahun buku 2009 bersama konsultan Independen berdasarkan reerensi peraturan perundangan antara lain: Permen BUMN Nomor: PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 Pasal 30 dan Permen BUMN Nomor :PER -03/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009 Pasal 5. Pengembangan Kriteria Nominasi. Melakukan penyesuaian atas kriteria Long List Direksi
NR & HRD Committee holds internal meetings, meetings with related parties, and makes site visits, that can be summed up as ollows:
•
Approving Employee Perormance Incentive Formula or 2009, subject to the law and Board o Directors Decision No. 066/KEP/INT-16100/OT.04/2009 on 2009 Perormance Appraisal and Board o Commissioners Letter No. 20/KOM/III/2010. - Making Board o Directors Tantiem Formula or 2009 with the assistance o an independent consultant pursuant to SOE Minister Regulation No. PER02/MBU/2009 o 27 April 2009 Article 30 and SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/2009 o 19 October 2009 Article 5.
•
Nomination Criteria Making adjustments to Board o Directors long list criteria
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 243
tahun 2011-2014berdasarkan pada SK Meneg BUMN no. 04/MBU/2009 tentang Persyaratan dan Tata Cara pengangkatan dan pemberhentian Anggota Direksi BUMN.
or 2011-2014 to conorm to SOE Minister Decision No. 04/MBU/2009 on Requirements and Procedures o Appointing and Dismissing SOE Board Members.
•
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan SDM. Komite mencermati adanya progres pencapaian program kerja sampai tahun 2010 terutama terbentuknya Assesment Center. Disamping itu mencermati adanya penyesuaian dalam pengembangan SDM antara lain: a restrukturisasi prol SDM dari sisi usia dan kompetensi, b. restrukturisasi organisasi termasuk anak perusahaan, c pengembangan ormula IKP berdasarkan kinerja pegawai.
•
HR Development Strategic Plan Observing the work progress until 2010 particularly the ormation o Assessment Center, noting the adjustments to HR development such as a restructuring HR prole by age and prociency, b restructuring the organization including subsidiaries, c developing perormance-based KPI ormula.
•
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. - Penyiapan dan pemantauan pembentukan Komite GCG; - Dasar penyiapan pembentukan Komite GCG adalah surat keputusan SK nomor 13/SK/PT.BAKOM/X/2009 tentang Konarba dan GCG. SK ini ditindaklanjuti laporan kedua komite dalam buku yang dimulai dari laporan Triwulan-IV tahun 2009 dan laporan Triwulan 1 sampai dengan II tahun 2010. Komite GCG telah menyiapkan laporan tersendiri dimulai Triwulan-III selain bulan Juli tahun 2010. - Melakukan Kajian Restrukturisasi Briket Batubara; - Berdasarkan kajian yang dilakukan, Komite merekomendasikan agar restrukturisasi perlu segera dilaksanakan. - Melakukan Kajian Proyek Peranap, dengan butirbutir temuan antara lain; • Kurang sesuainya reerensi harga yang digunakan. • Asumsi harga yang digunakan sebaiknya PPA Purchace Power Agreement dengan PLN. • Perlu mempertimbangkan ulang perhitungan IRR. - Menyiapkan seleksi anggota Sesdekom. - Menyiapkan seleksi anggota Konarba. - Implementasi konsep Peraturan Dewan Komisaris tentang Tata Laksana Persuratan Dinas & Kearsipan TLSK di Lingkungan Dewan Komisaris PT BA.
•
Perorming other assignments rom Board o Commissioners - Preparing and monitoring the ormation o GCG Committee - The legal ground or setting up GCG Committee was Board o Commissioners Decision No. 13/SK/PTBAKOM/X/2009 on NR & GCG Committee. This decision was ollowed up by the two Committees report covering 4th quarter o 2009 and 1st – 2nd quarter o 2010. GCG Committee made a separate report starting 3rd quarter o 2010 except July 2010. - Studying Coal Briquette Restructuring - Based on the study the Committee recommended that restructuring be immediately carried out. - Reviewing Peranap Project - The Committee came up with the ollowing ndings and suggestions: • price reerence used was not suitable; • price assumption should be taken rom Power Purchase Agreement with PLN; • IRR should be recalculated. - Selecting Board o Commissioners Secretariat members - Selecting NR Committee members - Implementing Procedures o Ocial Correspondence and Filing within Board o Commissioners. Making site visits. Attending two Cross Committee Business Meetings.
• •
Melakuan kunjungan kerja lapangan. Mengikuti 2 dua kali Rapat Kerja Lintas Komite
• •
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
244 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Komite Asuransi, Risiko Usaha dan Pascatambang (KRU)
Insurance, Business Risk and Post-Mining Committee
Komite Asuransi, Risiko Usaha, dan Pascatambang, selanjutnya disebut Komite Risiko Usaha bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat proesional dan independen sesuai kewenangannya kepada Dewan Komisaris terkait dengan pengelolaan perusahaan yang berkaitan dengan risiko usaha yang berpotensi menimbulkan kerugian signikan, termasuk asuransi, pengelolaan lingkungan dan pasca tambang.
Insurance, Business Risk and Post-Mining Committee, urther reerred to as BR Committee, is set up to give inde pendent and proessional viewpoint to Board o Commissioners with regard to business risks, insurance, environment and post-mining area management.
Komite KRU senantiasa mengingatkan dan merekomendasikan agar seluruh risiko utama Perseroan yang masuk kategori high dan extreme risk di kenali dan dimitigasi. BR Committee consistently recommends that all high and extreme business risks be identied and mitigated.
Visi dan Misi Komite Risiko Usaha sebagaimana dituangkan dalam Charter Komite Risiko Usaha PT Bukit Asam, yang diterbitkan pada 28 November 2009, adalah sebagai berikut: 1. Visi Komite Risiko Usaha : Menjadi Komite Asuransi, Risiko Usaha dan Pasca Tambang yang proesional dan independen untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. 2. Misi Komite Risiko Usaha : Memberikan masukan secara komprehensi dalam rangka: a. Meminimalkan risiko perusahaan yang mungkin terjadi di bidang pengembangan usaha, operasi produksi dan pemasaran. a. Meminimalkan dampak negati dari kegiatan perusahaan terhadap lingkungan sik, kimia dan sosial.
The vision and mission o BR Committee as stipulated in BR Committee Charter issued on 28 November 2009 are:
Tugas dan Tanggung jawab
Duty and Responsibility
Komite Risiko Usaha bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat proesional dan independen sesuai kewenangannya kepada Dewan Komisaris terkait dengan pengelolaan perusahaan yang berkaitan dengan risiko usaha yang berpotensi menimbulkan kerugian signikan, termasuk asuransi, pengelolaan lingkungan dan pasca tambang.
BR Committee is responsible or giving independent and proessional viewpoint to Board o Commissioners with regard to business risks, insurance, environment and post-mining area management.
1.
Vision: To be proessional and independent Insurance, Business Risk and Post-Mining Committee to realize the corporate vision and mission.
2.
Mission: To give input with the purpose o: a. Minimizing risks that may arise in business development, production and marketing. b. Minimizing negative impact o the Company’s activities on the environment physical, chemical and social
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 245
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang dari Komite Risiko Usaha dijabarkan secara rinci dalam piagam Komite Risiko Usaha KRU Charter.
The duty, responsibility and authority o BR Committee are elaborated in BR Committee Charter.
Independensi KRU dan Susunan Anggota Komite
Independency and Composition o BR Committee
KRU bersiat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan, yang dibentuk oleh, dan bekerja untuk, serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Semua anggota komite ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara kolekti mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.
BR Committee works independently, set up by and accountable to Board o Commissioners. All Committee members are not related to any director, experienced and knowledgable in their respective elds.
SUSUNAN KRU PER 31 DESEMBER 2010 SEBAGAI BERIKUT: LOREM IPSUM DOLOR
Ketua
Dr. Ir. Thamrin Sihite ME, merangkap sebagai Komisaris
Anggota
Ir. Faridha MSi Andi Novianto, PhD
Keterangan : * Berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 01/SK/PTBA-KOM/2010 tanggal 3 Juni 2010. ** Kontrak sudah selesai pada bulan Maret 2010
Adapun tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang sepanjang tahun 2010 dituangkan dalam bentuk Laporan Komite Risiko Usaha, meliputi diantaranya: • •
•
Evaluasi atas Laporan-laporan yang dikeluarkan Perusahaan Laporan dievaluasi untuk melihat aktor-aktor risiko yang dihadapi oleh Perseroan, terutama berkaitan dengan kondisi lokal perusahaan, regional, dan global, termasuk terhadap upaya PTBA dalam pengelolaan lingkungan secara sik maupun sosial dan ekonomi serta pengelolaan pasca tambang. KRU berpendapat bahwa proyek-proyek pengembangan usaha yang sedang dilakukan seperti pengembangan angkutan kereta api dan pembangunan PLTU masih perlu dipercepat realisasinya. Untuk meningkatkan produksi dan penjualan batubara maka pengembangan angkutan kereta api eksisting yang merupakan kerjasama antara PTBA dan PTKA, serta rencana kerjasama antara PTBA, PT Transpacic Railway Inrastructure dan China Railway Engineering Corporation dapat segera dipacu. Melakukan telaahan dan kajian terhadap investasi PLTU Peranap 2x10 MW.
BR Committee reported its activities in 2010 in BR Committee Report that included:
• •
•
Evaluating Company Reports Reports were evaluated to detect risks in local, regional and global term, in environment and post-mining area management physical, social, economic. The Committee is o the opinion business development projects such as railway development and TPP construction should be accelerated. To increase production and sales o coal, cooperation between PTBA and PTKA Indonesian Railway Company and among PTBA, PT Transpacic Railway Inrastructure and China Railway Engineering Corporation should proceed. Reviewing: Investment in Peranap Thermal Power Plant 2x10 MW
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
246 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
•
•
•
• •
KRU merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan pembangunan PLTU dan kaitannya dengan rencana eksploitasi tambang adalah meliputi: i aspek administrati, ii aspek teknis dan iii aspek ekonomi, termasuk dalam hal ini adalah penilaian kesiapan o taker aspek regulasi, skema bisnis dan time rame penyerahan excess power. Sehubungan dengan rencana Kerjasama Proyek Tanjung Api-api, KRU merekomendasikan agar dilakukan kajian komprehensi terhadap rencana keterlibatan PTBA dalam Proyek Tanjung Api-Api, termasuk dari aspek ekonomi, nansial, teknis, sosial, dan lingkungan. Melakukan telaahan dan kajian terhadap Perjanjian Jual Beli Batubara PJBB PTBA dengan PLN. KRU merekomendasikan PJBB tersebut dimasukkan dalam RJPP dan RKAP, serta dilakukannya perencanaan yang lebih komperehensi. Selain itu dalam meningkatkan penjualan perlu memperhatikan kemampuan inrastruktur. Terkait dengan program pengembangan prasarana produksi yang berlokasi di Tanjung Enim, Kertapati, dan Tarahan, KRU berpendapat agar dikaji lebih mendalam dan selaras dengan rencana jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan esiensi dan produksi batubara. Mengingat nilai investasi untuk hal ini akan sangat besar, maka pendanaan proyek tersebut agar dikaji secara hati-hati, termasuk apabila akan mendapatkan sumber pendanaan yang akan berasal dari luar PTBA, agar didapatkan alternati yang tidak memberatkan. KRU juga melakukan telaahan dan evaluasi terhadap kegiatan lainnya seperti Lelang IPP PLTU, memberikan masukan atas Drat RKAP Tahun 2011 dan lain-lain. Melakukan Kunjungan Kerja Lapangan. Yakni ke lokasi UP Tanjung Enim termasuk PLTU Tanjung Enim 3 x 10 MW. KRU merekomendasikan peningkatan produksi di lokasi Tanjung Enim, Air Laya dan Non Air Laya, serta percepatan penyelesaian pembangunan PLTU Mengikuti 2 dua kali Rapat Kerja Lintas Komite. Mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan berkelanjutan, Diantaranya partisipasi Ketua KRU pada konerensi ‘The Rising Power o Indonesia Incorporated: Reaching President SBY’s Vision o 2014’ di Jakarta, sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik lapangan.
•
•
•
•
• •
BR Committee recommended the agreement be incorporated in the Company’s long-term plan and work program & budget, and a more comprehensive planning be made. Inrastructure capacity should also be taken into consideration in boosting sales. Developing Production Inrastructure The Committee believes the program o developing production inrastructure in Tanjung Enim, Kertapati and Tarahan should be scrutinized to be consistent with longterm plan o enhancing coal eciency and production. Considering the sizeable investment, nancing should be careully studied, expecially when it comes rom external sources. Evaluating Other Activities BR Committee evaluated TPP Independent Power Plant tenders, gave input and recommendation or 2011 work program and budget, etc. Making Site Visits To Tanjung Enim Mining Unit including Tanjung Enim TPP 3x10 MW. Recommendation was made to boost production o Tanjung Enim, Air Laya and outside Air Laya, and to speed up TPP construction. Attending two Cross Committee Business Meetings Attending Education and Training Program Participation o Committe Head in ‘The Rising Power o Indonesia Incorporaed: Reaching President SBY’s Vision o 2014’ conerence in Jakarta, to keep abreast o scientic advancement and on-the-job practice.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 247
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan berperan besar dalam memperlancar hubungan antar Organ Perseroan, hubungan antara Perseroan dengan stakeholders serta dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan hubungan baik dengan stakeholder strategis, khususnya pemegang saham, akan sangat mendukung kelancaran bisnis dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan juga wajib memiliki tata laksana dokumen dan inormasi yang baik untuk membantu memastikan kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan dan peraturan pasar modal serta untuk mendukung akuntabilitasi pelaporan kinerja dan tanggung jawab Perseroan kepada stakeholder.
The Corporate Secretary plays a major role in acilitating communication among the corporate organs, relationship between the Company and its stakeholders, and compliance with the prevailing laws and regulations. Favorable relationship with strategic stakeholders, particularly the shareholders, will promote the smooth operations and growth o the Company. As a public company, the Company must have reliable document and inormation management system to ensure compliance with capital market laws and regulations, and guarantee the accountability o the Company’s perormance report to stakeholders.
Perseroan menetapkan ungsi Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Perseroan menetapkan kualikasi khusus untuk pejabat Sekretaris Perusahaan, memberikan wewenang dan sumber daya yang memadai dan melakukan evaluasi berkala atas pelaksanaan tugasnya. Fungsi utama Sekretaris Perusahaan ada tiga, yakni: sebagai liason ocer, compliance ocer serta investor relations.
For this reason, the Company establishes the unction o Corporate Secretary who is directly accountable to President Director. The Company requires certain qualication o Corporate Secretary, giving appropriate authority and resources, and periodically evaluating the perormance o his/her duty. Corporate Secretary has triple main unction: as liason ocer, compliance ocer and investor relations ocer.
Sesuai dengan ungsinya, Sekretaris Perusahaan menjamin ketersediaan inormasi terkini, tepat waktu dan akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham, analis, media massa dan masyarakat umum, yang juga meliputi penyediaan Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan. Secara umum tugas Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
As the unction requires, Corporate Secretary ensures that the most current, punctual and accurate inormation regarding the Company is available or the shareholders, analysts, mass media and general public. The inormation includes quarterly and annual nancial reports. In general, the duty o Corporate Secretary is as ollows:
•
•
Mengikuti perkembangan dan peraturan-peraturan pasar modal serta memberikan pelayanan atas setiap inormasi yang dibutuhkan pemodal investor relations. Memberikan pelayanan atas setiap inormasi yang dibutuhkan oleh setiap pemangku Kepentingan.
• •
Keeping abreast o capital market development and rules. Providing inormation or investors and other stakeholders investor relations
Fungsi utama Sekretaris Perseroan mencakup tiga bidang, yaitu sebagai liason ocer, compliance ocer serta investor relations.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
248 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
• •
Memberi masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berhubungan dengan pasar modal Bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK serta masyarakat, serta membina hubungan baik dengan seluruh stakeholder lain di luar pemegang saham, yaitu antara lain Pemerintah, media, mitra Perseroan dan masyarakat.
• •
Giving input to Board o Directors in complying with capital market rules and regulations Acting as liaison ocer among the Company, BapepamLK and the public, and ostering good relationship with all other stakeholders besides shareholders, among others the Government, mass media, partners and public.
Sekretaris Perusahaan kemudian dibantu oleh ungsiungsi lain di bawah koordinasinya, yaitu Hubungan Investor, Komunikasi Perusahaan dan Kantor Perwakilan. Mulai bulan Juli 2009, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Persero Tbk dijabat oleh Achmad Sudarto.
Corporate Secretary is assisted by other unctions under his/her coordination, i.e. Investor Relations, Corporate Communication and Representative Oce. Since July 2009, Achmad Sudarto has been the Corporate Secretary o PT Bukit Asam Persero Tbk.
Perseroan telah mengeluarkan suatu kebijakan “Keterbukaan dan Kerahasiaan Inormasi serta inormasi orang dalam” dan kebijakan “Pengelolaan Dokumen/Arsip Perseroan”, dalam rangka memenuhi persyaratan azas keterbukaan dan pelaksanaan GCG. Tujuan dari penetapan kebijakan tersebut adalah untuk memastikan bahwa pengungkapan inormasi Perseroan harus akurat serta dicatat, diolah, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan keterbukaan inormasi yang berlaku.
The Company has set a policy on “Inormation Disclosure and Condentiality, and Insider Inormation” and “Document/ File Management” in an eort to abide by the transparency principle and GCG practice. The objective o setting this policy is to make sure that inormation regarding the Company is disclosed accurately, recorded, processed, compiled and reported over certain periods, in accordance with the rules on disclosure o inormation.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah mengadakan 14 empat belas kali conerence call, 83 delapan puluh tiga kali one on one meeting, 2 dua kali non-deal roadshow serta 2 dua kali kegiatan yang melibatkan wartawan. Rincian Press Release yang pernah dilaksanakan oleh Perseroan adalah:
In 2010, the Company conducted 14 conerence calls, 83 oneon-one meetings, two non-deal roadshows and two events involving the journalists.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 249
Kegiatan Keterbukaan inormasi yang dilaksanakan oleh Perseroan, tahun 2010 Inormation disclosure events launched by the Company in 2010: BULAN
Januari
Februari Maret
April
Juni
Agustus September
Oktober November Desember
KEGIATAN
- Konrmasi berita Bisnis Indonesia “Indonesia Power kurangi pasokan batubara PTBA” - Konrmasi pemberitaan Detik “BPK temukan anak usaha PTBA rugikan Negara Rp.1,6 Miliar”. - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Bukit Asam Investasi PLTU $ 101 Juta”. - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Bukit Asam gandeng South Arica Synthetic”. - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Bukit Asam siap akuisisi 9,36% saham Freeport”. - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “ANTM-PTBA diminta akuisisi saham Freeport”. - Pemberitahuan pergantian pejabat Senior Manajer Satuan Pengawas Intern. - Pernyataan tidak melakukan eksplorasi periode Maret – September 2010 - Konrmasi pemberitaan media DetikFinance “BUMN diminta lepas cucu usaha”. - Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPS - Panggilan RUPS tahunan Perseroan - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “ANTM-PTBA bersaing jadi mitra BHP Biliton” - Konrmasi pemberitaan media Kontan “Direktur Bukit Asam bakal jadi tersangka” - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Bukit Asam incar 30% saham railway” - Hasil RUPS Tahunan - Konrmasi pemberitaan media Kontan “Dugaan korupsi Bukit Asam, dua Direktur Bukit Asam akhirnya diperiksa Penyidik Kejagung” - Laporan hasil pelaksanaan pembelian kembali saham periode Januari – Juni 2010 - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Lanco Inratech jadi Mitra Bukit Asam” - Pernyataan tidak melakukan eksplorasi pada periode Sept 10 – Mar 10 - Konrmasi pemberitaan media Kontan mengenai PTBA kaji rencana Stock Split. - Konrmasi pemberitaan media Investor Daily “Bukit Asam siapkan dana akuisisi Rp.840 Miliar”. - Keterbukaan Inormasi Pemegang Saham Tertentu - Perseroan mengikuti Non Deal Roadshow di USA tanggal 1-5 Nopember 2010. - Penyelenggaraan Public Expose, Penyampaian dan Laporan Hasil Public Expose - Laporan Perseroan telah melaksanakan penjualan seluruh saham hasil pembelian kembali saham Perseroan. - Pembayaran Dividen Interim 2010.
PARA PIHAK BEI
BEI
BEI
BEI
BEI BEI
BEI BEI BEI
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
250 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
Tabel Penerbitan Press Release Tahun 2010: BULAN
TOPIK / SUBJEK
MEDIA
Januari
- Harga jual batubara ke PLTU Suralaya untuk pasokan tahun 2010 disepakati menjadi Rp.685.000,-/ton, total volume 5,5 juta ton.
Website Perseroan
Maret
- Laba bersih Rp.2,73 Triliun naik signikan 60% pada tahun 2009. - Pengumunan Laporan Keuangan per 31 Desember 2009. - Kontrak EPC dan O&M Proyek Railway “baru” kapasitas 25 juta ton/tahun ditandatangani. - PTBA bagikan dividen nal tahun buku 2009 Rp.1,228 Triliun. - Pengumunan Laporan Keuangan per 31 Maret 2010, volume penjualan batubara PTBA Triwulan 1 naik 14%. PTBA jadi tuan rumah Indonesian Fire Rescue Challenge 2010.
Surat Kabar, Website Perseroan
Juni
PTBA dan PLN tandatangani Nota Kesepahaman pemasokan batubara kalori rendah sebesar 9 Juta Ton/Tahun
Surat Kabar, Website Perseroan
Juli
- Volume penjualan batubara PTBA Semester 1 – 2010 naik 10%. Surat Kabar, - PTBA dan Pemprov Sumatera Selatan tandatangani Nota Kesepakatan Bersama Website Perseroan “Sumsel Siaga Bencana Berbasis Industri”. - Harga jual batubara PTBA ke PLTU Tarahan naik 8,6% dan ke PLTU Bukit Asam naik 5,5%. - Pengumunan Laporan Keuangan per 30 Juni 2010, volume penjualan batubara naik 10% pada Semester 1 – 2010. - PTBA Integrasikan Sistem Pasokan Batubara Surat Kabar, Website Perseroan
April
Mei
Agustus Oktober
- Pengumunan Laporan Keuangan per 30 September 2010, volume penjualan batubara naik 12% pada Triwulan III – 2010.
Surat Kabar, Website erseroan. Surat Kabar, Website Perseroan
Surat Kabar, Website Perseroan
Desember
Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang menyediakan inormasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan dan inormasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor Pusat atau Perwakilan Perseroan.
Each year the Company’s nancial statements are published bilingually, in Indonesian and English, to provide inormation on the Company’s business perormance. Annual Report and other inormation may be obtained rom the oce o Corporate Secretary in the Head Oce or Representative Oces.
Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh inormasi mengenai perkembangan Perseroan melalui situs http://www.ptba.co.id.
Shareholders and the general public are welcome to visit our website http://www.ptba.co.id or urther inormation on the Company.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 251
www.ptba.co.id
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal
Internal Audit and Control System
Manajemen mengembangkan sistem pengawasan dan pengendalian internal agar dapat berungsi secara eekti untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Upaya pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian yang dilakukan meliputi:
The Management develops an eective internal audit and control system to saeguard the Company’s investment and assets. The system development includes:
a.
a.
b.
c.
d.
Peningkatan lingkungan pengendalian internal yang disiplin dan terstruktur. Pelaksanaan kajian dan pengelolaan risiko usaha, meliputi proses untuk mengidentikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan secara berkesinambungan. Melakukan aktivitas pengendalian pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perseroan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan aset Perseroan. Meningkatkan dan mengembangkan sistem inormasi
b. c.
d.
Establishing a disciplined and structured internal control environment. Reviewing, identiying, analysing and managing business risk continuously. Exercising control over every level and unit within the organization, associated with power, authority, verication, reconciliation, perormance appraisal, job division and security o the Company’s assets. Developing inormation and communication system covering the process o reporting o operating activities, nancial condition and compliance with the law.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
252 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
e.
dan komunikasi yang meliputi proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, nansial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku. Melakukan pemantauan yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk pelibatan ungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi Perseroan.
e.
Monitoring and evaluating the quality o internal control system and the involvement o internal audit unction at every level and unit within the Company.
Kegiatan yang meliputi butir b dan c tersebut diatas dilaksanakan oleh satuan kerja Sistem Manajemen Perusahaan SMP, dijabarkan masing-masing melalui pengembangan sistem diantaranya Sistem Manajemen Risiko lihat uraian ”Sistem Manajemen Risiko”, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan dan Sistem Manajemen K3 Lihat uraian ”Sistem Manajemen Bukit Asam”. Sedangkan pelaksanaan kegiatan untuk butir c, d dan e tersebut diatas, dilaksanakan dengan melibatkan aktivitas Satuan Pengawasan Internal SPI.
Activities under point b and c are carried out by Corporate Management System Work Unit, elaborated in Risk Management System see page .......- ..., Quality Management System, Environmental Management System and Work Saety and Health Management System see page .... - .... Activities under point c, d and e are done with the involvement o Internal Audit Unit IAU
Auditor Internal
Internal Auditor
Auditor Internal bertindak sebagai Satuan Pengawasan Internal. Sesuai Ikhtisar Piagam SPI SPI Charter PTBA yang ditandatangani bersama Direksi dan Komisaris PTBA, maka SPI :
Internal Auditor serves as Internal Audit Unit IAU. Under IAU Charter signed by Board o Directors and Board o Commissioners, IAU is described as ollows:
a.
a.
b.
SPI merupakan unit kerja yang menjalankan ungsi pengendalian/pengawasan internal untuk membantu Manajemen dan Satuan Kerja lainnya didalam pencapaian pelaksanaan tugas dan kewajibannya, dengan memberikan bantuan berupa analisa, penilaian, rekomendasi, konsultansi dan inormasi mengenai aktivitas Satuan Kerja melalui Pimpinan Perusahaan; SPI mempunyai wewenang memperoleh akses terhadap dokumen, pencatatan personal dan sik kekayaan perusahaan di seluruh unit kerja perusahaan, untuk mendapatkan data dan inormasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit, termasuk anak perusahaan;
b.
c.
IAU is a work unit that exercises internal audit and control unction to assist the management and other work units to perorm their duty, providing them with analysis, evaluation, recommendation, consultancy and inormation through the management. IAU has access to documents and records o company property in all work units, to relevant data and inormation associated with audit work, including those o subsidiaries. To perorm eciently IAU has to coordinate with Audit Committee. As a working partner o External Auditor, IAU coordinates with IAU o the Company’s aliates,
SPI memastikan bahwa seluruh elemen Perseroan berperan dan bertindak sesuai tugas dan kewajibannya serta menindak lanjuti rekomendasi dari hasil temuan SPI. IAU ensures all elements o the Company work and act according to established duties and responsibilities, and act on IAU ndings and recommendations.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 253
c.
d.
e.
Untuk kelancaran tugas, SPI harus berkoordinasi dengan Komite Audit. SPI merupakan mitra kerja dari Auditor Eksternal. SPI juga mempunyai hubungan dengan SPI Perusahaan Aliasi, SPI Anak Perusahaan dan Yayasan Milik Perusahaan dalam bentuk koordinasi pelaksanaan audit dan bantuan teknis; Ruang lingkup SPI meliputi Pengendalian Internal, evaluasi eektitas implementasi prinsip-prinsip GCG dan evaluasi eektitas Manajemen Risiko; Auditor SPI harus mematuhi Kode Etik yang merupakan panduan peilaku dalam melaksanakan tugas audit yang mencerminkan tingkat proesionalisme auditor yang bersangkutan.
d.
e.
subsidiaries and oundation in perorming audit and providing technical assistance. The scope o IAU covers internal audit work, evaluating the eectiveness o GCG implementation and risk management. IAU Auditor should abide by the Code o Conduct in perorming audit to refect his/her proessionalism.
Uraian peran, wewenang dan tanggung-jawab selengkapnya ada pada Piagam Charter Audit Internal.
Full description o the role, authority and responsibility o Internal Audit is written in Internal Audit Charter.
Sesuai Rencana Audit Tahunan RAT 2010, SPI telah melakukan audit operasional di 8 delapan Satuan Kerja dan sesuai permintaan dan penugasan dari Direktur Utama, SPI telah melakukan audit khusus di 5 lima Satuan Kerja;
In line with Annual Audit Plan or 2010, IAU conducted audit on eight work units, and as instructed by President Director, special audit on ve work units.
Pada tahun 2010 + 90 % rekomendasi yang telah disampaikan SPI dapat ditindak lanjuti oleh Auditee dan sisanya akan ditindak lanjuti pada tahun 2011.
In 2010 approximately 90% o IAU’s recommendations were acted on by auditees and the rest will be ollowed up in 2011.
Eksternal Auditor
External Auditor
Eksternal Auditor yang memeriksa laporan keuangan Perseroan tahun buku 2010 ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Komisaris dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan Eksternal Auditor yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan setiap level pejabat Perseroan.
The external auditor who audited the Company’s 2010 nancial statements was appointed by AGMS by the recommendation o Board o Commissioners and Audit Committee. To guarantee the independency and quality o audit, the appointed external auditor must have no conficting interest with each level o the Company’s organ.
Untuk menjaga proesionalitas Perseroan melakukan pemilihan Eksternal Auditor setiap tahun, dengan ketentuan satu KAP hanya boleh melakukan audit secara berurutan maksimal 3 tahun. Eksternal Auditor yang ditunjuk bertanggung jawab untuk menyampaikan opininya atas ketaatan laporan keuangan yang diaudit terhadap standar laporan keuangan yang berlaku.
To keep its proessionalism, the Company selects external auditor every year,on condition that one public accountant oce perorms audit only or three years in a row. The appointed external auditor must give its opinion on the compliance o audited nancial statements with the accounting standards generally applied.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan April 2010 memutuskan menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, member Firm dari PricewaterhouseCoopers, untuk memeriksa dan menyatakan opininya atas laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
AGMS in April 2010 resolved to appoint the Oce o Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners, member rm o PriceWaterHouseCoopers, to audit and give its opinion on the Company’s nancial statements or the year ending 31 December 2010.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
254 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
Periode Penunjukan dan Honorarium Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Komisaris telah menetapkan jumlah biaya Eksternal Auditor sebesar Rp1.095.050.000,ditambah biaya “out o pocket” untuk jasa audit laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 termasuk untuk audit PKBL. Tahun 2010 tersebut merupakan periode ke- 3 tiga KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan.
Appointment and Fee With the power conerred by AGMS, the Board o Commissioners xed an audit ee o Rp1,095,050,000 plus out o pocket expenses or auditing consolidated nancial statements o the Company or the year ending 31 December 2010, and Partnership and Community Development Program report. The year 2010 was the third year or the Oce o Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners to audit the Company’s nancial statements.
Selain audit keuangan, KAP yang sama ditunjuk untuk melakukan audit kinerja PTBA dengan biaya sebesar Rp..... miliar, sudah termasuk PPN.
Apart rom nancial audit, the same Public Accountant Oce was appointed to audit PTBA perormance at a cost o Rp ................ including VAT.
Kegiatan Auditor Eksternal • Pada tahun 2010 BPK-RI telah melakukan Audit System Pengendalian Intern SPI PTBA, saat ini masih dalam proses penyusunan drat Laporan Hasil Pemeriksaan LHP oleh Tim Audit BPK-RI; • Untuk audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik KAP, pada tahun 2010 dilakukan jasa audit kinerja atas kegiatan Anak Perusahaan dan Project Kerjasama PTBA, serta jasa audit umum General Audit untuk Laporan Keuangan PTBA, saat ini masih dalam pelaksanaan audit dengan target waktu penyelesaian Laporan Hasil Audit pada akhir Pebruari 2011;
External Auditor Activity • In 2010 the State Auditor audited the Company’s internal control system and to this day their report is still in process. Perormance audit by Public Account Oce was perormed on the Company’s subsidiaries and joint projects, and general audit on the Company’s nancial statements. Until the time o reporting, such audit is still in progress and expected to be nalized end o February 2011
Satuan Kerja Sistem Manajemen Perusahaan
Corporate Management System Unit
Dalam rangka memperkuat sistem pengawasan dan pengendalian internal di Perseroan, Manajemen membentuk Satuan Kerja Sistem Manajemen Perusahaan SMP. Dalam struktur organisasi perusahaan, SMP bersama-sama dengan SPI dan Sekretaris Perusahaan langsung berada di bawah kendali Direktur Utama.
To strengthen internal audit and control system, the management set up Corporate Management System Work Unit CMS. In the organization structure, CMS, IAU and Corporate Secretary are directly accountable to President Director.
Visi dari Satuan Kerja SMP adalah : Menjadi Satuan Kerja yang terpercaya dalam mengelola proses bisinis Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten, sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan.
The vision o CMS is to become a reliable work unit in managing the Company’s business process by consistently implementing GCG principles to enhance corporate value.
Sedangkan Misi Satuan Kerja SMP adalah : • Meningkatkan kualitas tatakelola Perusahaan agar sesuai dengan prinsip-prinsip GCG untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan bagi Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya. • Mendorong terciptanya Kebijakan dan best practices/ standar kerja yang lazim berlaku baik secara nasional
The mission o CMS is realized by: • Improving the quality o governance according to GCG principles or increased shareholder value and other stakeholders’ interest. • Creating work best practices o international and national standards under GCG principles.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 255
•
maupun internasional di Perusahaan yang sesuai dengan Prinsip-prinsip GCG. Meningkatkan budaya korporasi.
•
Cultivating corporate culture.
Strategi Satuan Kerja SMP adalah : • Meningkatkan komunikasi dengan BOD dan Seluruh Kepala Unit/ Kepala Satuan Kerja untuk mendapatkan data inormasi yang diperlukan. • Bekerjasama dengan Satuan kerja SDM untuk meningkatkan kompetensi Pegawai dan mendapatkan sertikasi keahlian khususnya Auditor yang diperlukan serta jumlah personil yang optimal. • Meningkatkan objektitas, independensi, kualitas dan waktu penyelesaian pekerjaan/audit. • Senantiasa melakukan improvement proses bisnis internal SMP.
The strategies adopted by CMS are: • Building communication with Board o Directors and all Work Unit Heads to obtain the necessary inormation. • Working in cooperation with HR Work Unit or employee development and prociency certication especially Auditor and optimal number o personnel. • Enhancing objectivity, independency, quality and time eciency in perorming audit. • Continually improving CMS.internal business process.
Tugas dari SMP adalah membantu Direktur Utama dalam mengembangkan, mengarahkan, dan mengendalikan seluruh sistem manajemen yang diterapkan di perusahaan yang meliputi dan tidak terbatas pada: • Sistem Manajemen Mutu SMM • Sistem Manajemen Lingkungan SML • Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3 • Sistem Manajemen Mutu Laboratorium SMM Lab • Sistem Manajemen Risiko SMR • Sistem Manajemen Corporate Social Responsibility SM CSR • Sistem Manajemen Keamanan Pelabuhan SMKP • Sistem Manajemen Kinerja SMK • Sistem Manajemen Surat & Kearsipan
CMS is in charge o assisting President Director in developing, directing and controlling all management systems applied in the Company including but not limited to:
Peranan SMP dalam peningkatan implementasi GCG adalah pertama menyiapkan/menyusun sot structure GCG bersamasama dengan unit yang akan melaksanakan, yang kemudian disahkan menjadi pedoman. Kemudian SMP melakukan pemantauan dan melaksanakan audit/evaluasi kinerja dari masing-masing unit, terutama dari sisi keandal an sistem yang diterapkan dan hubungannya dengan kinerja. Secara periodik, SMP akan melakukan perbaikan pada sistem operasional yang diterapkan pada masing-masing unit tersebut.
In enhancing the implementation o GCG principles, CMS jointly with would-be users rst prepares GCG sot structure, which is subsequently ormalized as guide. Next, CMS monitors and evaluates the perormance o each unit, particularly in terms o system reliability and its association with perormance. Periodically, CMS improves the operating system applied in each unit.
Selama tahun 2010, SMP telah melaksanakan audit internal sebanyak 24 kali audit yang terdiri dari Audit SMM sebanyak 4 kali audit terhadap 15 Satuan Kerja Lingkup ISO 9001, Audit SML sebanyak 4 kali audit terhadap 14 Satuan Kerja Lingkup ISO 14001, Audit SMK3 sebanyak 4 kali audit terhadap 16 Satuan Kerja Lingkup OHSAS 18001, Audit SM Lab sebanyak
Throughout 2010, CMS perormed 24 audits, covering 4 SMM audits on 15 work units scope ISO 9001, 4 SML audits o n 14 work units scope ISO 14001, 4 SMK3 audits on 16 work units scope OHSAS 18001, 2 SMM Lab audits on 3 coal laboratories scope ISO 17025, 6 SMKP audits on 3 coal ports scope ISPS Code and 4 SMK audits on 31 work units scope Balance Scorecard.
• • • • • • • • •
Quality Management System SMM Environment Management System SML Work Saety & Health Management System SMK3 Laboratory Quality Management System SMM Lab Risk Management System SMR Corporate Social Responsibility Management System SMCSR Port Security Management System SMKP Perormance Management System SMK Correspondence & Filing Management System
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
256 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
2 kali audit terhadap 3 Laboratorium batubara Lingkup ISO 17025, Audit SMKP sebanyak 6 kali audit terhadap 3 Pelabuhan batubara Lingkup ISPS Code dan Audit SMK sebanyak 4 kali audit terhadap 31 Satuan Kerja lingkup Balance Scorecard. Sedangkan untuk implementasi Sistem Manajemen Risiko selama tahun 2010 telah dilakukan 4 kali monitoring terhadap 16 Satuan Kerja Lingkup SMR berbasis AS/NZ 4360.
Whereas on Risk Management System, monitoring was done 4 times on 16 work units scope SMR on AS/NZ 4360.
Sesuai dengan perkembangan kegiatan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2010, SMP berpendapat Sot Structure GCG di perusahaan sudah memadai. Hal ini berdasarkan kelengkapan aturan seperti Board Manual, GCG Code, Code o Conduct, Charter-charter untuk Komite di tingkat Komisaris, Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa, Larangan pemberian dan penerimaan hadiah, suap dan sejenisnya serta aturan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan. SMP saat ini tengah melakukan revisi atas beberapa aturan tersebut dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan peraturan yang ada.
During its evaluation work in 2010, CMS discovered that GCG sot structure was suciently implemented. This was proven by the availability o Board Manual, GCG Code, Code o Conduct, Board o Commissioners’ Committee Charters, regulations on goods and services procurement, gits, bribes, etc. as well as confict o interest transactions. CMS is currently revising some o the regulations to conorm to the existing laws and regulations.
Untuk meningkatkan produktivitas dan esiensi system, Manajemen mengeluarkan kebijakan untuk mengintegrasikan SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004, dan SMK3 OHSAS 18001:2007 ke dalam satu Sistem Manajemen yang terintegrasi yang dinamakan Sistem Manajemen Bukit Asam SMBA. Pada tahun 2010 SMP telah melaksanakan pembangunan SMBA.
To improve productivity and system eciency, the management ormulated a policy to integrate SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004, and SMK3 OHSAS 18001:2007 into one management system called Bukit Asam Management System SMBA. In 2010 CMS nalized the establishment o SMBA.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 257
KODE ETIK
CODE OF CONDUCT
Perseroan telah selesai melakukan kajian dan penyusunan kembali butir-butir ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perusahaan yang telah ada, menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan Pedoman GCG dan praktek-praktek lazim terkini. Tahun 2010, Pedoman Kode Etik Perusahaan hasil kajian ulang tersebut telah diberlakukan dan disosialisasikan. Pemberlakuan dilakukan melalui penerbitan SK Direksi, disertai pananda-tanganan lembar pernyataan seluruh pegawai untuk mentaati dan melaksakan butir-butir ketentuan yang terkandung dalam Code o Conduct tersebut.
The Company has nalized reviewing and revising the Code o Conduct, readjusting its provisions with GCG Code and the most current common practices. In 2010, the revised Code o Conduct was enacted by a Board o Directors decision, accompanied by all employees’ signed statement o commitment to observe and put into practice the Code o Conduct.
Pedoman Kode Etik merupakan salah satu tools Perseroan dalam meningkatkan integritas insan perseroan di setiap level, agar penerapan best practices GCG menjadi maksimal. Perseroan berkeyakinan penerapan best practices GCG secara seimbang peningkatan integritas serta landasan moral yang tinggi akan lebih menjamin Perseroan agar terhindar dari risiko-risiko yang mengarah pada kegagalan korporasi. Hal ini telah dibuktikan dengan terjadinya krisis nansial global tahun 2008 lalu, yang pemicunya adalah “moral hazard” pada perusahaan nansial skala global di Amerika Serikat.
Code o Conduct is one o the Company’s tools to enhance everybody’s integrity so as to apply GCG best practices to the utmost level. We believe that GCG best practices, high integrity and good moral will save the Company rom the risk o corporate ailure. This was proven by the global nancial crisis in 2008 that was triggered by “moral hazard” within global scale nancial companies in the USA.
Pokok-pokok Kode Etik
Main Points o Code o Conduct
Pada dasarnya Pedoman Kode Etik Perseroan mengatur halhal yang menjadi tanggung jawab Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak lain yang melakukan bisnis dengan Perseroan, yang meliputi: • Etika Bisnis Perseroan; Etika Bisnis Perseroan merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan dengan kepentingan stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat. • Etika Perilaku Individu; Etika Perilaku Individu merupakan penjelasan tentang bagaimana individu Jajaran Perseroan dalam berhubungan, bersikap, beretika dan bertindak sesuai kaidah-kaidah dan ketentuan yang berlaku. • Sosialisasi dan Pelaporan atas Pelanggaran; Sosialisasi Code o Conduct dan tata cara pelaporan atas ketidaksesuaian perilaku, penyimpangan atas Code o Conduct, Peraturan Perseroan, peraturan perundangan lainnya dan sanksi yang diterapkan, dilakukan secara eekti dan menyeluruh kepada Jajaran Perseroan dan stakeholder.
Basically, the Company’s Code o Conduct regulates all matters under the responsibility o the Company, individuals o the organization and other parties doing business with the Company, covering: • Business Code o Conduct The Company’s Business Code o Conduct gives directives as to how the Company should conduct its business with good ethics the way a business entity should, to balance the interest o the Company and that o the stakeholders in accordance with GCG principles and sound corporate values. • Individual Code o Conduct This is an explanation as to how individuals in the Company should act in communicating with others and behave in accordance with good ethics and common moral values. • Disseminating Code o Conduct and Reporting Violation Disseminating Code o Conduct and procedures o reporting misconduct, and violation o Code o Conduct, Company Regulations, other laws and regulations, and imposition o penalty should be done eectively to all levels o the organization and stakeholders o the Company.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
258 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
Pernyataan Kepatuhan Code o Conduct; Merupakan lembar pernyataan mengenai pemahaman dan kesediaan Jajaran Perseroan untuk mematuhi Code o Conduct Perseroan dan pihak yang bertanggung jawab atas implementasinya.
•
Statement o Compliance with Code o Conduct. This is a statement o understanding and readiness o all personnel to observe the Code o Conduct and respect any party assigned by the Company to be in charge o the implementation.
Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis Perseroan yang memiliki aspek kritis terhadap jalannya operasional perusahaan antara lain: i Target yang harus dicapai oleh jajaran Manajemen dan Pegawai; ii. Internal Control Perseroan; iii Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; iv Pemberian donasi; v Pemberian dan penerimaan hadiah vi Lingkungan; vii Ketenagakerjaan; viii Etika hubungan dengan Stakeholders; ix Etika hubungan kerja.
The main rules contained in Business Code o Conduct are critical o the conduct o the Company’s business, among others: i Target to be achieved by the management and employees; ii. Internal Control o the Company; iii Compliance with laws and regulations; iv Donating und; v Giving and receiving gits vi Environment; vii Employment; viii Ethics o stakeholder relation; ix Ethics o working relation.
Sedangkan Etika Kerja yang harus dipenuhi oleh individu jajaran Perseroan, meliputi antara lain: i Integritas dan komitmen; ii. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan; iii. Kerahasiaan inormasi; iv. Benturan kepentingan confict o interest; v Insider Trading; vi Menjaga keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup; vii Citra perseroan; viii Keterlibatan dalam aktivitas politik dan ix Pemberian dan penerimaan hadiah.
Work Ethics that should be upheld by every individual in the Company include: i Integrity and commitment; ii. Compliance with the laws and regulations; iii. Inormation condentiality; iv. Confict o interest; v Insider trading; vi Work saety, health and environment; vii Corporate image; viii Political involvement and ix Giving and receiving gits.
Sosialiasi Kode Etik
Socialization o Code o Conduct
Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Code o Conduct. Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara eekti dan menyeluruh dengan langkahlangkah sebagai berikut : • Melakukan sosialiasi Code o Conduct kepada seluruh Jajaran Perseroan, Pelanggan dan Mitra Kerja dan melakukan penyegaran secara berkala • Melakukan evaluasi atas pencapaian atau pemahaman kepada Jajaran Perseroan, baik pada masa orientasi maupun masa bekerja. • Pengkajian secara berkala butir-butir aturan Code o Conduct dalam rangka pengembangan Code o Conduct lebih lanjut. Jika diperlukan, maka hasil kajian dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan peraturan Perseroan.
Socialization is an important phase o upholding Code o Conduct. The Company is committed to eectively disseminating Code o Conduct by taking the ollowing steps:
Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh Satuan Kerja Sistem Manajemen Perusahaan, selaku penanggung jawab implementasi GCG, berkordinasi dengan Satuan Kerja Sumber Daya Manusia SDM.
Implementation and socialization o Code o Conduct and Corporate Culture are tools in nurturing high integrity and good moral o people at every level in the organization.
Langkah sosialisasi kemudian diikuti dengan implementasi yang disertai penerapan sangsi bagi pelanggaran yang
Dissemination is then ollowed by implementation, and imposition o sanction in case o violation. To stimulate people
•
• •
Disseminating Code o Conduct to all personnel, customers and partners, and giving periodic reresher course. Evaluating the accomplishment or understanding o the personnel, either during orientation or operating hours. Periodically reviewing the provisions o Code o Conduct or urther improvement. I required, ndings rom the review will be urther embodied in rules and regulations o the Company.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 259
Penerapan dan Sosialisasi Kode Etik dan Budaya Perusahaan sebagai salah satu alat dalam meningkatkan integritas dan moral insan pada setiap tingkat Perseroan. Socialization is conducted by Corporate Management System Work Unit (CMS) being the unit responsible or GCG implementation, in coordination with Human Resource Work Unit.
dilakukan. Sebagai insenti bagi penerapan kode etik yang baik, maka penilaian kinerja pegawai di setiap level, yang berpengaruh terhadap promosi dan remunerasi, akan mempertimbangkan pula penilaian atas rekam jejak pegawai atas ketaatannya terhadap kode etik. Perseroan melengkapi Panduan Kode Etik dengan Prosedur Pelaporan Pelanggan dan penerapan sangsi atas pelanggaran kode etik.
to practice good ethics, employee perormance appraisal at every level that aects promotion and remuneration will take into account employees’ track record in observing Code o Conduct. The Company complements Code o Conduct with procedures o reporting and imposing sanction on violation o Code o Conduct.
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Perseroan memiliki sistem nilai yang dianut dan dijalankan guna membangun budaya perusahaan. Filoso dasar dalam membangun sistem nilai tersebut adalah sikap kerja “PTPRS”, yaitu Percaya, Terbuka, Positi, Rasional dan Sadar Biaya & Lingkungan. Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam budaya kerja “SiPrima” – Sinergi, Proesional, Beriman.
The Company has a value system that is adopted and implemented to build corporate culture. The basic philosophy in building the value system is work ethos o Trusting, Open, Positive, Rational and Conscious o Cost & Environment TOPRC. These values are elaborated in work culture o Synergy, Proessionalism and Faith.
PTPRS dapat diuraikan sebagai berikut:
TOPRC can be elaborated as ollows:
•
•
•
Percaya; Sikap saling mempercayai satu sama lain baik antara pimpinan dengan bawahan dan juga dengan sesama rekan kerja, agar tercipta rasa kebersamaan dan memiliki di antara seluruh Pegawai.
Trusting Trusting one another either between management and employees or among colleagues so as to oster sense o togetherness and sense o belonging.
Terbuka; Sikap yang menganggap Pegawai sebagai rekan kerja untuk saling terbuka, saling memahami agar mampu bersinergi yang diwujudkan dalam 3 tiga tindakan pokok yaitu akti memberikan dan menerima inormasi yang benar dan bertanggung jawab, bersikap saling mengingatkan, dan bersikap satria.
Open All personnel are colleagues who should be understanding and open to one another in order to work synergically, through three principal deeds: actively taking and giving truthul and accountable inormation, reminding one another and acting gentlemanly.
Positi; Sikap selalu berpikir dan bertindak positi dalam melihat sesuatu hal untuk meraih hasil yang lebih optimal. Dengan berpikir POSITIF, insan Perseroan akan lebih bijaksana karena dapat menyelesaikan masalah dengan pandangan yang lebih jernih serta tetap memiliki semangat untuk selalu memperbaiki apapun demi kepentingan perusahaan.
Positive Always think and act positive in judging thi ngs to reach optimum result. By thinking positive, everybody in the Company will be wiser and able to solve problems with a clearer mind and remain enthusistic in every situation to act or the Company’s benet.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
260 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Perseroan menetapkan prosedur yang mudah dan sederhana namun melindungi kerahasiaan identitas pelapor maupun penyelidik. To ensure the eectiveness o whistle blowing policy, the Company establishes easy and simple procedures but protective o the identity o witnesses and investigators.
Rasional; Mampu memilah antara kenyataan dan perkiraan dalam membawa persoalan pada tempatnya. Ini berarti setiap rencana, tindakan dan pengendalian berlandaskan pada pola pikir yang objekti dan adil.
Rational Able to distinguish between act and assumption in handling things. This means every plan, action and management are based on objective and unprejudiced way o thinking.
Sadar Biaya dan Sadar Lingkungan ; Menghargai setiap usaha yang dilakukan setiap individu untuk membantu melakukan esiensi di semua lini serta menyadari apa yang dilakukan bukan hanya untuk kepentingan saat ini. Menjaga kelestarian lingkungan adalah komitmen kita bersama.
Conscious o Cost and Environment Appreciating every eort made by everyone or eciency in every line, and to be conscious o environment conservation as our commitment to think o the uture and not just the present.
Sedangkan Landasan Budaya kerja “SiPrima” diuraikan sebagai berikut:
Whereas the culture o Synergy, Proessionalism and Faith can be described as ollows:
Bekerja Keras; Pegawai senantiasa bekerja dengan penuh semangat dan membina kerjasama yang baik sehingga terciptanya sinergi dalam bekerja.
Work Hard: Employees always work enthusiastically and oster good teamwork spirit to create synergy.
Bekerja Cerdas; Pegawai bekerja secara proesional dan secara terus menerus melakukan perbaikan untuk mencapai operational excellence.
Work Smart Employees work with proessionalism and constantly improve work to reach operational excellence.
Bekerja Ikhlas; Pegawai menyadari bahwa bekerja bukanlah tujuan melainkan hanya sarana untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu dalam bekerja harus selalu ikhlas dan dilandasi iman yang kuat. Hal tersebut akan mencegah terjadinya praktekpraktek kecurangan dalam bekerja.
Work Willingly Employees realize that working is not a purpose but a means to worship God. Thereore, employees should work willingly and guided by a strong aith. This will prevent raudulent practices rom occurring at work.
•
•
•
•
•
Kebijakan Pokok Perseroan
Standard Policy
Sebagai pelengkap dan bagian atas Panduan GCG, Perseroan telah menyusun dan menetapkan serangkaian aturan kebijakan pokok operasional, untuk menunjang penerapan tata-kelola perusahaan yang baik, mencakup di antaranya:
The Company has compiled and ormulated a series o standard operating policy to complement GCG Code, which cover the ollowing:
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 261
Aturan dan Tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblower Policy Perseroan telah memberlakukan kebijakan serta Tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblower Policy untuk berbagai tujuan, diantaranya:
•
• •
Menciptakan iklim kondusi dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian nansial maupun non nansial hal-hal yang dapat merusak citra Perusahaan; Mengurangi kerugian yang terjadi akibat pelanggaran melalui deteksi dini; dan Mempersiapkan mekanisme deteksi dini early warning system atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran.
Demi menjamin eektivitas pengawasan pelanggaran dan deteksi dini tersebut, Perseroan kemudian menetapkan halhal pokok yang terkait, termasuk diantaranya: menyediakan media pelaporan pelanggaran hot line, email, kotak pos khusus, menetapkan prosedur pelaporan dan menetapkan dengan jelas jenis-jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan. Untuk mendorong keberanian saksi pelapor, maka Perseroan menetapkan prosedur yang mampu menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan petugas investigasinya.
Rules and Procedures o Whistle Blowing Policy
The Company sets a Whistle Blowing Policy purposes, including:
•
• •
or various
Creating a conducive climate to encourage people to report any misconduct that may result in nancial or non-nancial losses that may tarnish the Company’s image; Minimizing losses as a result o misconduct through early warning system; and Designing early warning system mechanism to anticipate any problem arising rom misconduct.
To ensure the eectiveness o misconduct control and early warning system, the Company took the necessary measures including providing misconduct reporting media hotline, email, special mailbox, setting reporting procedures and dening types o misconduct that may be reported. To encourage people to report, the Company establishes procedures that will protect the identity o the witnesses and investigating ocers.
Pengelolaan Risiko Perseroan telah mengembangkan sistem pengelolaan risiko secara terintegrasi di tingkat korporasi dengan melibatkan masing-masing satuan kerja. Sistem Manajemen Risiko yang ada selalu dikembangkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko dan mengeliminasi risiko yang ada untuk mencapai tujuan Perseroan. Pengembangan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan, dengan membentuk unit kerja khusus yang menangani hal tersebut serta dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan standar manajemen risiko yang menjadi acuan.
Risk Management The Company establishes an integrated risk management system at the corporate level involving every work unit. The system is continually developed to anticipate possible risk and to mitigate existing risk. Developing risk management system is part o the Company’s long term strategy by orming special work unit to handle this matter systematically in accordance with the risk management system.
Uraian Pengelolaan Risiko selengkapnya ada pada bagian Manajemen Risiko, halaman ..... s/d ........ .
Full description o risk management is presented in Risk Management section page ......
Transaksi Benturan Kepentingan Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, Perseroan menetapkan prinsip-prinsip kebijakan sebagai berikut :
Confict o Interest Transactions In an eort to prevent confict o interest, the Company adopts the ollowing policy:
• •
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi harus mengungkapkan kepemilikan saham di Perseroan atau
Members o Board o Commissioners and Board o Directors must disclose their shareholding in the Company or other companies in a special register as
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
262 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
di perusahaan lain dalam datar khusus sebagaimana dipersyaratkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap individu Jajaran Perseroan dilarang memanaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau pihak lain yang merugikan kepentingan Perseroan. Setiap individu Jajaran Perseroan dilarang menggunakan inormasi penting dan rahasia bagi kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau pihak lain yang merugikan kepentingan Perseroan. Setiap individu Jajaran Perseroan sebaiknya menghindari kepentingan ekonomi dalam perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan ekonomi.
•
•
•
required by the law. Every member o the Company must not take advantage o their position or personal gain or othes’ benet that may harm the interest o the Company. Every member o the Company must not use material and condential inormation or personal gain or others’ benet that may harm the Company. Every member o the Company must avoid economic interest in the Company that may cause nancial confict o interest.
Dengan demikian seluruh elemen Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan tekanan pihak lain sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan secara obyekti.
This way, all elements o the Company may be ree rom domination by others, ree rom any infuence and pressure by others to allow objective decision making when it comes to transactions with confict o interest.
Transaksi orang dalam (Insider Trading) Aturan mengenai transaksi orang dalam diatur dalam Panduan Kode Etik. Aturan tersebut menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai inormasi orang dalam khususnya dalam hal akses inormasi yang sensiti dan bersiat rahasia.
Insider Trading The Company has set the rules on insider trading as stipulated in Code o Conduct. It stipulates that the Company abides by the prevailing laws and regulations regarding insider inormation particularly with respect to access to delicate and condential inormation.
Sesuai Panduan Kode Etik, individu jajaran Perseroan yang memiliki akses inormasi material yang belum dipublikasikan secara luas dilarang menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya dengan mengungkapkan inormasi dimaksud kepada pihak tertentu untuk digunakan sebagai dasar membeli, menjual atau menahan saham Perseroan.
According to the Code o Conduct, anyone within the organization who has access to undisclosed material inormation should not abuse his/her position and authority to divulge such inormation to any party or the purpose o buying, selling or retaining the Company shares.
Manajemen Kinerja Perseroan menerapkan sistem manajemen kinerja yang dikembangkan berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi serta kewajaran. Sistem penilaian kinerja diupayakan agar:
Perormance Management The Company implements perormance management system which is based on principles o transparency, accountability, independency and airness. The perormance management should be
Transparan, yang berarti semua karyawan dapat mengetahui ukuran apa saja yang dinilai sehingga yang bersangkutan secara mandiri dapat memperkirakan hasil penilaian kinerjanya dan dapat dibandingkan dengan hasil penilaian kinerja oleh Perseroan. Akuntabilitas, yang berarti manajemen kinerja dijalankan oleh unit kerja yang mampu melaksanakan dengan baik
Transparent, allowing employees to know what aspects are appraised so they can independently appraise their perormance and compare it with the appraisal made by the Company. Accountable, which means perormance management is handled by work units that are able to handle it well based on measured criteria.
•
•
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 263
Manajemen Kinerja diterapkan dengan dukungan balanced scorecard dan pengukuran key perormance indicator yang dilakukan secara periodik. The perormance management is backed up by Balanced Scorecard and measured by Key Perormance Indicator (KPI) periodically.
dan didasarkan pada ukuran-ukuran yang jelas/terukur; • Independen, yakni penilaian terhadap manajemen kinerja dilakukan secara objekti dan didasarkan pada ukuran-ukuran yang telah ditetapkan tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. • Wajar, yang berarti manajemen kinerja dikembangkan berdasarkan target kinerja yang dapat dicapai. Pelaksanaan manajemen kinerja ini didukung oleh penerapan tools Balanced Scorecard dan pengukuran Key Perormance Indicator KPI yang dilakukan setiap triwulan dan tahunan.
Independent, allowing perormance management to be objectively appraised and according to established criteria without any infuence or pressure. Fair, meaning perormance management is developed based on reachable perormance target.
Manajemen Mutu Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan Usaha Energi berbasis Batubara, mulai dari tahap penyelidikan umum, kegiatan pengangkutan dan perdagangan, kegiatan pascatambang hingga pengusahaan pembangkitan energi.
Quality Management The Company establishes an integrated quality management system or product and services quality control. High quality o product and services is achieved as production process is in accordance with international standards applied in every stage o coal-based energy business, starting rom general research, transporting and trading, post-mining down to energy generating activities.
Transaksi Aliasi Transaksi dengan pihak-pihak teraliasi tersebut akan selalu dilakukan berdasarkan prinsip kesetaraan arms length relationship sehingga tidak merugikan kepentingan pemegang saham minoritas serta Perseroan.
Aliated Transactions Transactions with aliated parties are always made on arm’s length relationship principle so as to protect the interests o the Company and minority shareholders.
Perseroan selalu mengungkapkan transaksi dengan pihakpihak teraliasi secara wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company always airly discloses aliated transactions in accordance with the law.
Pemberian dan Penerimaan Hadiah Pemberian hadiah didenisikan sebagai segala macam bentuk pemberian oleh jajaran Perseroan kepada pihakpihak tertentu dengan maksud mempengaruhi pihak-pihak
Giving and Receiving Gits Git is dened as any orm o present gi ven by the Company and its personnel to certain parties with a purpose o infuencing such parties to benet the Company unairly. Receiving git
The perormance management is backed up by Balanced Scorecard and measured by Key Perormance Indicator KPI quarterly and annually.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
264 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pemberian maupun penerimaan gratikasi dilarang agar proses pengambilan keputusan oleh seluruh jajaran dalam Perseroan tidak terpengaruh. Giving or receiving gits is prohibited so as not to infuence decision making by the personnel.
tersebut agar dapat menguntungkan Perseroan di luar batas-batas kewajaran. Penerimaan hadiah didenisikan sebagai segala macam bentuk penerimaan oleh Jajaran Perseroan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud mempengaruhi keputusan Jajaran Perseroan yang menguntungkan si pemberi hadiah.
is dened as any orm o receipt by the Company and its personnel rom certain parties to infuence the decision o the Company to avor the present giver.
Pada prinsipnya pemberian maupun penerimaan hadiah dilarang oleh Perseroan, kecuali jika pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara khusus oleh Perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In principle, giving or receiving presents are prohibited by the Company, except when done in accordance with specic rules set by the Company or with the prevailing laws and regulations.
Pengadaan Barang/Jasa Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku dengan menjunjung prinsip-prinsip eekti dan esien, terbuka dan bersaing, transparan, adil/ tidak diskriminati serta akuntabel. Pengembangan sistem pengadaan melalui sistem e-procurement dan e-auction dikembangkan dalam rangka mengimplementasikan prinsipprinsip GCG. Langkah kebijakan yang dilakukan:
Goods/Services Procurement Goods and services procurement is carried out by air competition as governed by the law and in a manner that is eective, ecient, transparent, competitive, air/ indiscriminative and accountable. E-procurement and e-auction system has been installed to support procurement in the spirit o good corporate governance. The system should be
• •
•
Diimplementasikan secara konsisten ; Dikaji secara berkala mengenai kecukupan sistem pengadaan yang ada agar terpenuhi prinsip-prinsip eekti dan esien, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminati serta akuntabel ; Kewajiban untuk menghindari transaksi benturan kepentingan dan transaksi aliasi oleh segenap Jajaran Perseroan dalam sistem pengadaan barang dan jasa.
• •
•
Implemented consistently; Assessed periodically with respect to system adequacy to ensure compliance with eective, ecient, transparent, competitive, air/indiscriminative and accountable principles; Able to prevent confict o interest and aliated transactions by the personnel in procuring goods and services.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 265
Keterbukaan dan Kerahasiaan Inormasi serta Inormasi Orang Dalam
Disclosure, Condentiality and Insider Inormation
Perseroan menyediakan dan memberitahukan inormasiinormasi yang harus segera disampaikan kepada shareholder maupun stakeholder lainnya dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat. Sedang inormasi yang bersiat rahasia tidak boleh disampaikan, kecuali melalui otoritas khusus oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Pengaturan mengenai inormasi yang sensiti dan rahasia diatur lebih lanjut dalam kebijakan Tata Laksana Surat dan Kearsipan. Salah satu media untuk melaksanakan keterbukaan inormasi Perseroan ini adalah melalui ocial website Perseroan. Kebijakan-kebijakan tersebut melandasi akivitas Sekretaris Perusahaan.
The Company promptly disseminates inormation to shareholders and other stakeholders in order to make quick decision. Condential inormation should not be disclosed, except by specic authority given by the Commissioners and Directors. Delicate and condential inormation is regulated urther in Letters and Files Handling Procedures. One o the media or exercising disclosure is the Company’s ocial website. These policy guidelines are the basic rule or the Corporate Secretary’s activities.
PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP DASAR GCG
IMPLEMENTATION OF GCG BASIC PRINCIPLES
Perseroan senantiasa berupaya menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG secara konsekuen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Hal ini dapat dijelaskan pada uraian singkat mengenai penerapan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut.
The Company is always consequent in implementing GCG basic principles throughout its business operations. The ollowing describes briefy the implementation o GCG basic principles.
Penerapan asas Transparansi
Implementation o Transparency Principle
Perseroan menjamin pengungkapan inormasi materil dan relevan mengenai kinerja, kondisi keuangan dan inormasi lainnya secara jelas, memadai, akurat, dapat dibandingkan dan tepat waktu serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi inormasi rahasia mengenai Perseroan dan Pelanggan serta Mitra Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan memberi kewenangan kepada Sekretaris Perusahaan beserta jajarannya untuk menjalankan tugas dan perananya menerapkan asas Transparansi ini. Contoh: Laporan Keuangan & Laporan Kinerja Triwulanan dan Tahunan Audited yang disampaikan kepada Publik,
The Company ensures clear, adequate, accurate, comparable, and timely disclosure o material and relevant inormation regarding business perormance, nancial condition and other particulars o the Company accessible to stakeholders. This transparency principle does not prejudice the Company’s obligation to protect the condentiality o inormation pertaining the Company, customers and work partners as stipulated by the law. The Company gives mandate to Corporate Secretary and his/her sta to uphold this transparency principle. Example: Publicizing quarterly and audited annual nancial report & perormane report, and disclosing material business expansion plan.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
266 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Perseroan menerapkan tiga tingkatan akuntabilitas: akuntabilitas individu, kelompok dan korporat.
penyampaian rencana pengembangan Perseroan yang material.
Penerapan asas Akuntabilitas
Implementation o Accountability Principle
Perseroan menjamin kejelasan ungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap level jajaran Perseroan yang memungkinkan pengelolaan Perseroan terlaksana secara eekti. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja Peraseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/ atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibeba nkan oleh Perseroan kepadanya. Perseroan memperkenalkan 3 tiga tingkatan akuntabilitas kepada jajarannya, yakni:
The Company ensures the clarity o every level unction, perormance and accountability to allow eective management o the Company. Accountability reers to the obligation o an individual or a work unit which is related to the exercise o authority and/or perormance o duty mandated by the Company. The Company introduces three levels o accountability, which are:
•
•
•
Akuntabilitas Individu; Akuntabilitas yang melekat kepada hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan berlaku kepada kedua belah pihak. Contoh: Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai yang dilaksanakan setiap semester. Akuntabilitas Kelompok; Akuntabilitas yang melekat kepada kelompok yang harus ditanggung bersama atas kondisi dan kinerja yang tercapai. Contoh: Pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja Balance Scorecard di Perseroan, terdapat pengukuran kinerja KPI satuan kerja yang dilakukan pengukuran per triwulan dan tahunan. Akuntabilitas Korporat; Akuntabilitas yang melekat kepada Perseroan secara menyeluruh dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai Anggaran Dasar Perseroan. Contoh: Pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja Balance Scorecard di Perseroan, pengukuran kinerja KPI untuk kinerja Korporat yang dilakukan per triwulan dan tahunan.
• •
•
•
Individual Accountability This accountability is associated with the reciprocal relationship between management and subordinates. Example: Employee perormance appraisal made every semester. Group Accountability This is a collective accountability that is attached to a group or its perormance and achievement. Example: Balanced Scorecard Perormance Management System is implemented in the Company, and work unit perormance measured with Key Perormance Indicator quarterly and annually. Corporate Accountability Accountability that is inherent in the Company as a whole in conducting its business activities according to the Articles o Association. Example: Balanced Scorecard Perormance Management System is implemented in the Company, and corporate perormance measured with Key Perormance Indicator quarterly and annually.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 267
Penerapan asas Responsibilitas
Implementation o Responsibility Principle
Prinsip pertanggung-jawaban diterapkan dengan senantiasa menerapkan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, mengelola lingkungan bekas tambang dengan baik, melaksanakan kewajiban timbal-balik terhadap para mitra bisnis dan merancang serta melaksanakan program tanggungsosial perusahaan. Tanggung-jawab terhadap karyawan, sebagai mitra strategis utama perseroan, dilaksanakan melalui pembinaan, peningkatan kompetensi dan pemberian paket remunerasi yang sebanding dengan kinerjanya.
Responsibility principle is applied through consistent compliance with laws and regulations, good management o post-mining area, perormance o reciprocal obligation with business partners, as well as devising and carrying out corporate social responsibility program. Responsibility towards employees as the Company’s major strategic partners is carried out through guiding, developing and providing perormance-based remuneration package.
Penerapan asas Independensi
Implementation o Independency Principle
Prinsip independensi ini diterapkan dengan penyusunan dan penerapan code o conduct, termasuk pengaturan seluruh transaksi maupun rencana investasi yang mengandung atau berpotensi mengandung benturan kepentingan confict o interest. Dengan pengaturan ini diyakini seluruh bagian Organ Perseroan akan melaksanakan ungsi dan tugasnya dengan mengutamakan independensi dan obyektitas serta saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing pihak.
Independency principle is applied by writing up and enorcing Code o Conduct, and regulating all transactions and investment plans with potential confict o interest. By regulating these aspects it is believed that all corporate organs will unction well and put great emphasis on independency, objectivity, mutual respect or the right, obligation, duty, authority and responsibility o respective parties.
Penerapan asas Kewajaran / Fairness
Implementation o Fairness Principle
Perseroan menerapkan asas kesetaraan dengan memperlakukan seluruh stakeholder secara berimbang antara hak dan kewajiban equal treatment yang diberikan kepada dan oleh Perseroan. Perseroan membuka akses inormasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan. Selain itu dalam pelaksanaan prinsip kesetaraan, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan pegawai, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara proesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi sik.
The Company applies equality principle by giving equal treatment to all stakeholders with respect to their right and obligation. The Company provides access to inormation or all stakeholders to allow them to give suggestion or the benet o the Company. In addition, in implementing equality principle, the Company gives equal opportunity in recruitment, career development and perormance regardless o ethnicity, religion, race, group, gender and physical condition.
LAIN-LAIN
OTHERS
Rencana- Rencana Terkait Praktek GCG
Plans Relevant to GCG Practice
Menindaklanjuti program kerja terkait penerapan praktek GCG yang telah dilaksanakan tahun 2010, untuk meningkatkan penerapan praktek GCG, maka Perseroan menetapkan serangkaian langkah-langkah lanjutan di tahun 2011 sebagai berikut.
In relation to GCG implementation in 2010, to improve GCG practice in the uture the Company will take urther actions in 2011.
Perseroan berencana melakukan bench-marking atas pelaksanaan Code o Conduct yang telah disosialisasikan kepada seluruh jajaran perusahaan dengan praktek serupa di berbagai perusahaan yang setara baik di dalam maupun diluar negeri.
The Company plans to conduct bench marking o Code o Conduct practice in the Company with the same practice in overseas as well as domestic counterparts.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
268 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
Menindak lanjuti telah selesainya penyusunan ”Tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran” Whistle Blowing System, Perseroan akan segera membentuk unit pelaksana berupa Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran SPP /Whistle Blowing System WBS, lengkap dengan organisai, uraian tugas dan spesikasi personil unit SPP/WBS.
Following the completion o Whistle Blowing System WBS, the Company will set up WBS Team and the organization structure, job description and personnel specication.
Untuk menjamin eektitas pelaksanaan tugasnya, selain seleksi kandidat petugas yang dilakukan dengan hati-hati Perseroan akan membekali personel di unit ini dengan serangkain pelatihan dasar maupun lanjutan dan menyediakan prasarana yang memadai. Perseroan juga akan melengkapi unit ini dengan sot structure, yakni serangkaian peraturan dan kebijakan yang menjamin eektitas pelaksanaan tugasnya secara adil, transparan dan akuntable.
For an eective perormance o this unit, not only will the Company careully select the candidates, but it will also equip the personnel o this unit with basic to advanced training, and adequate inrastructure. The Company will establish sot structure, i.e. a set o rules and policies to ensure the unit unctions in a air, transparent and accountable manner.
Setelah menyelenggarakan workshop untuk General Manager, Senior Manager dan Manager serta melakukan sosialisasi praktek GCG maupun kepatuhan terhadap code-o conduct untuk semua Pegawai rereshment. Perseroan akan memulai langkah internalisasi dan sosialisasi GCG kepada seluruh stakeholder, baik internal maupun eksternal. Agar proses internalisasi dan sosialisasi kepada seluruh stakeholder ini berjalan eekti, Perseroan berencana melibatkan kerjasama dengan media luar yang independen dalam memberitakan program dimaksud.
Ater conducting workshops or General Manager, Senior Manager and Manager, and employee reresher courses on GCG and Code o Conduct practice, the Company will embark on internalizing and socializing GCG to all stakeholders, internally as well as externally. For internalization and socialization to be eective, the Company plans to involve external independent media in publicizing the program.
Untuk mendapatkan eed-back bagi perbaikan praktek GCG di tahun-tahun mendatang, Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan secara reguler dan review atas penerapan GCG serta melakukan assessment implementasi GCG di PTBA. Untuk maksud tersebut, Perseroan berencana melaksanakan pelatihan sel assesment GCG. Langkah ini akan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan sel assessent praktek GCG oleh pihak internal Perseroan.
To get eedback or uture GCG practice improvement, the Company will regularly monitor, report, review and assess GCG implementation in the Company. For this purpose, the Company plans to carry out GCG sel-assessment training. Later, GCG sel-assessment will be exercised by people within the organization.
Untuk mendapatkan bench-marking dan second opinion atas penilaian penerapan praktek GCG, Perseroan juga berencana memasilitasi dilakukannya evaluasi implementasi praktek GCG oleh pihak eksternal yang berkompeten dibidangnya.
For getting benchmarking and second opinion on GCG implementation, the Company will acilitate the evaluation o GCG practice by external qualied parties.
Sistem Manajemen Bukit Asam Terintegrasi
Bukit Asam Integrated Management System
PTBA saat ini sejak 16 Juli 2010 telah menerapkan Sistem Manajemen Bukit Asam Terintegrasi, dinamakan SMBA. Sistem manajemen hadir dengan latar belakang adanya kesejajaran dalam implementasi standar operasi terakreditasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008 dengan Sitem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001:2004 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Kecelakaan Kerja SMK3
Since 16 July 2010 PTBA has implemented Bukit Asam Integrated Management System SMBA. The system is on a par with the accredited SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004 and SMK3 OHSAS 18001:2007. Additionally, the expanding business environment and scope have prompted the Company to seek and develop an international standard ecient and eective operating system.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 269
OHSAS 18001:2007. Selain itu perkembangan lingkungan usaha dan lingkup kegiatan Perseroan yang dinamis membuat perusahaan harus mencari dan mengembangkan sistem operasional yang esien, eekti dan diakui secara internasional. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Perusahaan memandang perlu untuk mengintegrasikan SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004, dan SMK3 OHSAS 18001:2007 ke dalam satu Sistem Manajemen yang terintegrasi yang dinamakan Sistem Manajemen Bukit Asam SMBA. Bagi Perseroan, dengan menerapkan SMBA, ada banyak manaat yang dapat diperoleh, melingkupi diantaranya: peta bisnis yang terkait aspek mutu, lingkungan, dan K3 lebih simpel; hilangnya duplikasi dokumentasi; mengurangi jumlah audit; peningkatan produktivitas sistem; menghindari potensi terjadinya konfik dalam penerapan sistem dan potensi penghematan biaya karena penggunaan sumber daya yang lebih esien.
Against this backdrop, the Company deemed it necessary to integrate SMM ISO 9001:2007, SML ISO 14001:2004 and SMK3 OHSAS 18001:2007 into one single management system, called Bukit Asam Management System SMBA. The Company has benetted rom SMBA in many ways, including less complicated business process in relation to quality, environment, work saety and health, elimination o document duplication, reduction o audit requency, improvement o system productivity, prevention o confict in system application, and reduction o cost due to more ecient usage o resources.
Pengembangan SMBA telah melalui berbagai tahapan, dan dipersiapkan sejak tahun 2009. Penyusunan sistem dilakukan dengan melibatkan konsultan yang kompeten diikuti dengan proses pelatihan dan sosialisasi sitem dengan tenggat waktu yang memadai, untuk meyakinkan sistem dapat diimplementasikan tanpa hambatan dan tanpa resitensi yang berarti. Perseroan juga melakukan proses bench-marking terhadap perusahaan sekelas yang menerapkan sistem sejenis. Adapun gambaran interaksi SMBA dengan sistem manajemen operasional terakreditasi sebelumnya dan peraturan perundangan yang berlaku adalah sebagai berikut. Adapun matriks eek perubahan sistem manajemen sebelum penerapan SMBA dengan setelah penerapan adalah sebagai berikut:
SMBA development has gone through various stages since 2009. The system was built up with the aid o a competent consultant, accompanied by training and socialization with ample time to make sure the system can be implemented without signicant obstacle and resistance. A benchmarking was also done with the Company’s equals who use the same system. SMBA interaction with the previous accredited operations management system and the prevailing laws and regulations is as ollows:
Current Condition Alteration SMM, SML, SMK3 Management System is integrated Individual certication agency Certication Agencies merged
are
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Report
270 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Interaksi Acuan Sistem Manajemen Bukit Asam Interaction o Bukit Asam Management System
UNDANG-UNDANG LAWS
ISO 9001: 2008
PERATURAN PEMERINTAH GOVERNMENT REGULATIONS
ISO 14001: 2004
KEPUTUSAN MENTERI MINISTER DECREES
OHSAS 18001: 2007
PERATURAN GUBERNUR GOVERNOR REGULATIONS PERATURAN BUPATI REGENT REGULATIONS
SMK3
SML
Tiga Standar mempunyai persyaratan/ klausul yang sama 3 standards with similar terms/clauses
SMM
Adapun matriks eek perubahan sistem manajemen sebelum penerapan SMBA dengan setelah penerapan adalah sebagai berikut: Matrix o eects o management system alteration beore and ater SMBA application is given below: Kondisi Saat Ini Current Condition
Perubahan Alteration
SMM, SML, SMK3 SMM, SML, SMK3
Sistem Manajemen disatukan Management System is integrated
Badan Sertikasi masing-masing Individual certication agency
Badan Sertikasi menjadi satu Certication Agencies are merged
Sertikat masing-masing Individual certicate
Tetap/tidak berubah No change
Pedoman di masing-masing sistem Manual in each individual system
Pedoman disatukan Manuals are integrated
Kebijakan di masing-masing sistem Policy in each individual system
Kebijakan disatukan Policies are integrated
Sasaran di masing-masing sistem Target in each individual system
Tetap/tidak berubah No change
Prosedur di masing-masing sistem Procedues in each individual system
Prosedur Manajemen disatukan Management procedures are integrated
Prosedur operasional Operating procedures
Tetap/tidak berubah No change
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 271
Manaat dari penerapan Sistem Manajemen yang terintegrasi adalah : • Proses bisnis yang terkait aspek mutu, lingkungan, dan K3 lebih sederhana • Hilangnya duplikasi dokumentasi • Mengurangi jumlah audit baik audit internal maupun audit eksternal • Menghindari potensi terjadinya konfik dalam penerapan sistem • Berdasarkan eektivitas implementasi system yang semakin meningkat maka hal ini akan berpengaruh kepada : - Peningkatan produktivitas sistem - Potensi penghematan biaya karena penggunaan sumber daya yang lebih esien
The advantages o an integrated management system are: • less complicated business process in relation to quality, environment, work saety and health; • elimination o document duplication; • reduction o internal as well as external audit requency; • prevention o confict in system application; • More eective system application will result in: - improvement o system productivity; - reduction o cost due to more ecient usage o resources.
Untuk menjamin suksesnya integrasi system operasional yang dikembangkan melalui SMBA, Perseroan menetapkan bahwa Mutu Produk adalah salah satu kinerja utama yang harus dicapai yang merupakan penentu kesinambungan bisnis perusahaan. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas, masalah K3 dari Pegawai dan Peralatan/Aset merupakan salah satu kebutuhan utama dan wajib diadakan oleh Perusahaan untuk mencegah kerusakan dan kerugian.
To ensure the success o SMBA application, the Company decided that it was essential to guarantee product quality as a key to achieving business sustainability. In addition, to boost productivity, the saety and well-being o employees and assets should be taken care o to prevent injuies , damages and losses.
Perseroan berkomitmen melaksanakan good mining practice guna mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar melalui community development. Untuk mencapai tiga hal pokok tersebut, seluruh pimpinan dan pegawai sadar dan berkomitmen menjalankan SMBA sehingga menjamin terciptanya Budaya Mutu, Lingkungan, dan K3 yang akan memberi pengaruh besar terhadap tercapainya tujuan dan sasaran Perseeroan.
The Company is committed to exercising good mining practice in an eort to prevent environmental polution and to maintain a harmonious relationship with the surrounding community through community development program. For this purpose the management and all employees are determined to implement SMBA to cultivate quality, environment and WSH culture in reaching corporate goal.
Perkara yang melibatkan Perseroan
Cases Involving the Company
Hingga akhir tahun 2010 Perseroan menghadapi 2 dua perkara hukum, yakni menyangkut izin operasional dan tumpang tindih lahan.
Until yearend the Company was still acing two lawsuits related to operating licence and overlapping concession area.
Izin Operasional Pada bulan Pebruari 2010, Kepolisian Republik Indonesia menghentikan operasi anak perusahaan, PT Batubara Bukit Kendi BBK, karena izin pinjam pakai kawasan hutan yang menjadi wilayah pertambangan BBK belum dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Perseroan sedang berdiskusi dengan berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan, untuk menyelesaikan masalah ini. Perseroan mengharapkan operasi BBK akan berjalan
Operating Licence In February 2010, the Indonesian Police suspended the operations o our subsidiary, PT Batubara Bukit Kendi BBK because the right to borrow and use the orest area where BBK had a mining area was still pending with the authorities. The Company is still in discussion with various government agencies, including the SOE Ministry and Forestry Ministry, to nd solution to this matter. We are hopeull BBK will resume operations in the near uture and this suspension will not
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
272 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Governance Report
kembali dalam waktu dekat dan mengharapkan pemberhentian ini tidak akan mempengaruhi operasi Perseroan secara signikan. Jumlah aset BBK adalah Rp118 miliar atau 1,4% dari jumlah aset Perseroan sebesar Rp8.722,70 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.
aect the Company’s overall operations. As o 31 December 2009 BBK had total assets o Rp118 billion or 1.4% o the Company’s total assets o Rp8,722.70 billion.
Tumpang Tindih Lahan Perkara hukum terkait tumpang-tindih hak pengelolaan lahan dihadapi Perseroan di kabupaten Lahat. Kawasan yang sebelumnya telah mendapatkan izin Kuasa Penambangan batubara, kini tidak dapat ditindak lanjuti ke-arah eksplorasi maupun eksploitasi batubara oleh Perseroan. Dari sisi operasional, nilai kerugian Perseroan akibat adanya perkara ini tergolong non-material. Namun demikian Perseroan terancam kehilangan prospek potensi ekonomi cukup besar berupa kandungan sumberdaya batubara di daerah yang dipersengketakan.
Overlapping Concession Area The lawsuit involving the Company is associated with overlapping concession area in Lahat regency. The Company is unable to explore and exploit this area that was once given coal mining concession. From the operating side, the loss incurred by the Company as a result o this lawsuit is immaterial. However, the Company aces the threat o losing prospective economic potentials in the orm o coal resources in the disputed area.
Kronologi dan jalannya perkara yang dihadapi oleh Perseroan terkait pengelolaan lahan di Lahat, adalah sebagai berikut.
Chronology and proceeding o the legal cases acing the Company in relation to area management in Lahat, are as ollows: • In 2003, the Company was given Mining Concession MC to exploit an area in Lahat. The award o MC was transerred by South Sumatera Governor to Lahat Regent in 2004. On 29 August 2005 through Palembang State Administration Court SAC, the Company led a claim against Lahat Regent with respect to the issuance o several MCs to a ew private companies or the same areas that are owned by the Company. Palembang SAC rejected the Company’s claim. • On 14 December 2005, the Company appealed to Medan State Administration High Court SAHC. SAHC rejected the Company’s appeal. • On 30 June 2006, the Supreme Court received the Company’s claim or reversal o the lower court’s decision. On 10 May 2007, the Supreme Court decided to reverse the decision o Medan SAHC, rejected the respondent’s objection but also ruled that the Company’s claim was inadmissible. • On 31 January 2008, still related to the above case, the Company led a civil claim to Lahat District Court DC or material losses due to the award o MC to another party. Claim was directed to several parties including Lahat Regent as the rst respondent. • On 12 August 2008 Lahat DC issued provisional decision, stating that Lahat DC was not in the power to judge the case. With this provisional decision the Company appealed to Palembang High Court HC. • On 16 December 2008 Palembang HC issued provisional
•
•
•
•
•
Pada tahun 2003, Perusahaan diberikan KP untukmengeksploitasi daerah Lahat. KP ini dialihkan pengurusannya oleh Gubernur Sumatera Selatan ke Bupati Lahat pada tahun 2004. Pada tanggal 29 Agustus 2005 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara “PTUN“ Palembang, Perusahaan mengajukan gugatan kepada Bupati Lahat sehubungan dengan penerbitan beberapa KP kepada beberapa perusahaan swasta atas wilayah yang sama yang dimiliki oleh Perusahaan. Atas upaya hukum tersebut, PTUN Palembang menolak gugatan Perusahaan. Pada tanggal 14 Desember 2005, Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara “PTTUN“ Medan. PTTUN menolak upaya hukum banding Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2006, Mahkamah Agung telah menerima upaya hukum kasasi dari Perusahaan. Pada tanggal 10 Mei 2007, Mahkamah Agung memutuskan untuk membatalkan putusan PTTUN Medan, menolak eksepsi tergugat tetapi juga menyatakan gugatan Perusahaan tidak dapat diterima. Pada tanggal 31 Januari 2008, masih terkait dengan kasus di atas, Perusahaan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri “PN“ Lahat atas kerugian materil akibat pemberian KP kepada pihak lain. Gugatan dilayangkan kepada beberapa pihak termasuk Bupati Lahat sebagai tergugat pertama. Tanggal 12 Agustus 2008 PN Lahat mengeluarkan
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 273
•
•
•
•
•
Putusan Sela, bahwa PN Lahat tidak berwenang mengadili perkara tersebut, dengan putusan Sela tersebut Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi “PT“ Palembang. Tanggal 16 Desember 2008 PT Palembang mengeluarkan Putusan Sela, menerima banding Perusahaan, membatalkan Putusan Sela PN Lahat serta memerintahkan PN Lahat untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut. Dengan putusan sela PT Palembang tersebut para tergugat mengajukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI. Tertanggal 9 Juli 2009 PN Lahat telah mengirimkan berkas perkara Kasasi ke Mahkamah Agung RI, saat ini perkara dalam proses Mahkamah Agung RI. Pada tanggal 02 November 2009 berkas perkara telah diterima Mahkamah Agung RI, dan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, perkara tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI. Tanggal 28 Januari 2010 Mahkamah Agung RI, telah menerbitkan Putusan Kasasi dengan Amar Putusan Menolak Permohonan Kasasi para tergugat Bupati Lahat dkk, yang relas pemberitahuannya diterima perusahaan tanggal 01 Desember 2010. Saat ini, Perusahaan sedang menunggu proses persidangan atas pokok perkara di PN Lahat.
• •
•
decision, accepting the Company’s appeal, reversing Lahat DC provisional decision and ordered Lahat DC to examine and judge the case. With the provisional decision o Palembang HC, the respondents claimed or reversal to the Supreme Court On 9 July 2009 Lahat DC sent the reversal claim dossier to the Supreme Court. On 2 November 2009 the Supreme Court received the reversal claim dossier rom Lahat DC and until the time o reporting this case was still in the hands o the Supreme Court. On 28 January 2010 the Supreme Court handed down a reversal verdict to reject the claim or reversal made by the respondents Lahat Regent and parties which notication was received by the Company on 1 December 2010. At the moment the Company is still awaiting the legal proceeding over the subject matter in Lahat DC.
274 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 275
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Report On Corporate Social Responsibilities
Peningkatan penyaluran dana dan kegiatan PKBL serta Bina Wilayah sebagai wujud komitmen kepedulian Perseroan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam secara berkesinambungan. Increased und disbursement in the context o Partnership & Community Development and Area Development programs is proo o the Company’s commitment to continually improve community welare and natural conservation.
LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Report on Corporate Social Responsibilities
276 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Untuk meningkatkan eektitas dan kualitas pelaksanaan program, Perseroan telah mengambil langkah strategis yakni penyusunan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR, menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan pihak lain yang berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Perseroan mengajak-serta masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring program, sekaligus melaksanakan program yang berdampak langsung terhadap upaya pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat di lingkar tambang.
To enhance the eectiveness and quality o Corporate Social Responsibility CSR program, the Company has taken strategic steps by improving the mechanism o exercising its CSR unction, involving the Local Administration and other competent parties to plan and execute its CSR programs. The Company invites the local community to join in the planning, executing and monitoring o the programs that directly aect the empowerment o the socio-economic lie o the mining community.
Perseroan telah merumuskan pola kebijakan jangka panjang yang terintegrasi dalam bentuk “Pedoman CSR PTBA” yang telah disahkan oleh Direktur Utama PTBA pada akhir 2009 yang mencakup enam okus kegiatan, yaitu: 1 ekonomi, 2 lingkungan, 3 hak azasi manusia, 4 praktik ketenagakerjaan dan kelaikan kerja, 5 tanggung jawab produk, dan 6 kemasyarakatan.
The Company ormulated a long-term integrated policy in the orm o PTBA CSR Guidelines that were endorsed by the President Director at the end o 2009. The guidelines ocus on six main areas: 1 economy, 2 environment, 3 human rights, 4 employment practices and proper work conditions, 5 product responsibility, and 6 society.
Keenam okus kegiatan tersebut mengacu kepada kaidah internasional mengenai keberhasilan implementasi CSR yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiatives GRI, yang dirumuskan dalam strategi implementasi yang dilandasi oleh etika/norma bisnis yang berlaku, meliputi:
These six ocus activities are in line with internati onal standards o CSR implementations as set by Global Reporting Initiatives GRI, and ormulated in the implementation strategy based on business ethics/norms generally applied:
•
• • • • •
Pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal serta masyarakat secara luas. Peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, termasuk restorasi lahan pasca tambang. Jaminan pelaksanaan non diskriminasi dan penghargaan hak azasi manusia. Penerapan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta upaya peningkatan kesejahteraan karyawan. Penerapan jaminan keamanan penggunaan produk dan kepuasan pelanggan. Menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat yang dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan terciptanya keseimbangan hasil kegiatan operasional dari sisi kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan, Perseroan telah menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
•
• • • • •
Sustaining economic development and community empowerment to improve the welare o local community and public at large. Showing concern or environmental conservation, including restoration o post-mining areas. Guaranteeing non-discrimination and respect or human rights. Ensuring good health care and work saety as well as employee welare improvement. Ensuring product saety and consumer satisaction. Nurturing a harmonious relationship with local community by applying good corporate governance principles.
With an aim o creating equitable economic, social and environmental development and welare, PTBA carries out Partnership and Community Development Program pursuant to State-Owned Enterprises Minister Regulation No. PER-05/ MBU/2007 o 27 April 2007 on SOE Partnership with SmallScale Businesses and Community Development Program,
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 277
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Kemitraan, melalui pemanaatan dana dari Pembagian laba BUMN serta Surat Edaran Menteri Negara BUMN RI Nomor: SE-07/MBU/2008 tanggal 5 Mei 2008 tentang pelaksanaan PKBL. Selain itu, Perseroan menjalankan UU no 40 Tahun 2007 pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial melalui pembiayaan Perusahaan.
unded by SOE prot sharing, and SOE Minister Circular No. SE-07/MBU/2008 o 5 May 2008 on the implementation o Partnership and Community Development Program.
Di samping itu Perseroan juga melaksanakan program Bina Wilayah sebagai salah satu bentuk kepatuhan terhadap ketentuan pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas. Program tersebut bertujuan untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat sekaligus mewujudkan komitmen Perseroan untuk bersama-sama menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat dengan jangkauan wilayah yang lebih luas.
The Company also carries out Area Development Program to comply with the provision o Article 74 o Corporate Law No. 40 o 2007. This program is designed to empower the community economic potentials and to improve the living standard o the society in a more extended area.
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PARTNERSHIP AND COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM
Sasaran yang dituju Program Kemitraan PTBA adalah peningkatan kemampuan usaha kecil dan koperasi di sekitar wilayah operasi Perseroan agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanaatan dana dari bagian laba Perseroan. Sedangkan sasaran dari kegiatan Bina Lingkungan adalah tumbuhnya kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui pemberian bantuan bagi tumbuh dan berkembangnya kesadaran akan perlunya pendidikan, interaksi social dan keselarasan dengan kelestarian lingkungan.
The objective o Partnership Program is elevating the resilience and independence o small-scale businesses and cooperatives in the surrounding area. Community Development Program is aimed at improving the community living standard by giving them nancial aid and making them aware o the need or education, social interaction and harmony with natural surrounding.
Melalui kedua program PKBL tersebut, Perseroan meyakini tumbuhnya kesejahtaraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar agar lebih berdaya dan mandiri serta terpeliharanya hubungan yang harmonis dan berkesinambungan antara perusahaan dengan masyarakat.
Through these two programs the Company is condent it is able to improve the socio-economic wellbeing o the community and enhance their sel-reliance and competence, and to preserve a harmonious relationship between the Company and the community.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berjumlah Rp.... miliar atau ....% dari total anggaran sebesar Rp.... miliar. Sedangkan untuk program Bina Wilayah, pada tahun 2010 telah direalisasikan biaya sebesar Rp21,17 miliar.
In 2010 the Company extended unds or Partnership and Community Development Program amounting to Rp …………. billion or ……….% o total budget o Rp ………. billion. For Area Development a total o Rp 21.17 billion was disbursed in 2010.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Melanjutkan komitmen pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat, Perseroan terus berupaya meningkatkan kemandirian mitra binaan sekaligus membantu memperluas
To continue empowering community economic potentials the Company ocused on strengthening partners’ sel-suciency and promoting the sales o partners’ products in nine provinces.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibilities
278 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
penjualan produk mitra binaan di sembilan propinsi. Penyaluran Dana Kemitraan dilakukan secara selekti dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki oleh calon mitra binaan, yang meliputi karakter, jiwa kewirausahaan yang dimiliki, kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar serta prospek pasar dari komoditas yang dihasilkan.
The Company is very selective in distributing partnership unds taking into consideration the conditions o prospective partners, evaluating their character, entrepreneurship, sociocultural condition o the neighboring community and market prospects o the commodity.
Sedangkan jenis komoditas calon mitra binaan yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan pembinaan meliputi komoditas yang dapat menunjang kelancaran operasional Perseroan, seperti:
Priority is given to commodity that supports the Company’s operations:
• • • •
Komoditas yang menjadi andalan daerah. Komoditas tradisional yang potensial untuk dikembangkan. Komoditas yang berpeluang ekspor atau berorientasi ekspor. Komoditas yang dapat menyerap tenaga kerja / padat karya.
• • • •
Commodity that the area relies upon. Traditional commodity with development potentials. Commodity with export potentials or orientation. Labor intensive commodity.
Perseroan telah meningkatkan penyaluran Dana Kemitraan hingga sebesar 354% dari realisasi tahun 2009, sehingga mencapai angka Rp65,5 miliar. Partnership Funds increased 354% rom 2009 to reach Rp65.5 billion in 2010.
Dalam pelaksanaannya, selama tahun 2010 program yang telah dilakukan terhadap mitra binaan adalah seperti berikut: •
• •
Penyaluran Dana Kemitraan dalam bentuk pinjaman lunak, kepada usaha kecil dan koperasi di delapan wilayah, yakni Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Banten dan Jawa Timur. Pelatihan Manajemen Kewirausahaan kepada calon mitra binaan. Membantu promosi dan pemasaran produk mitra binaan melalui berbagai kegiatan partisipasi pada serangkaian pameran di berbagai kota besar di Indonesia.
Throughout 2010 partners enjoyed the ollowing program activities:
•
• •
Distribution o Partnership Funds in sot loans to small businesses and cooperatives in eight areas, i.e. South Sumatra, Lampung, DKI Jakarta, West Java, Central Java, Yogyakarta, Banten and East Java. Entrepreneurship training or prospective partners Promoting and marketing partners’ products through participation in a number o exhibitions in major cities o Indonesia.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 279
2
1
1. Pertanian Jamur Bapak Margono
3
2. Industri Songket Hj. Asmi Astari
3. Prima AC, Palembang
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibilities
280 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pada tahun 2010, Perseroan telah merealisasikan dana Program Kemitraan sebesar Rp67,83 miliar, atau 95% dari rencana penyaluran dana Program Kemitraan sebesar Rp71,4 miliar. Dana Kemitraan tersebut disalurkan untuk 575 unit Usaha Kecil dan koperasi dalam bentuk pinjaman lunak sebesar Rp14,1 miliar dan dalam bentuk biaya pembinaan sebesar Rp2,3 miliar, serta dalam bentuk kerjasama penyaluran sebesar Rp51,4 miliar.
In 2010, the Company disbursed Rp 67.83 billion in Partnership Funds, or 95% o total allocated unds o Rp 71.4 billion. These unds were distributed to 575 small business units and cooperatives in sot loans amounting to Rp 14.1 billion, development unds totaling Rp 2.3 billion, and joint project unds o Rp51.4 billion.
Uraian selengkapnya mengenai realiasi kegiatan dan biaya Program Kemitraan dapat dilihat pada buku Laporan Keuangan PKBL tahun 2010.
Full report on realized activities and disbursed unds in Partnership Program is presented in 2010 Financial Statement o Partnership and Community Development Program.
Realisasi Program Kemitraan URAIAN
REALISASI 2009
REALISASI S/D DES 2010
A. Pinjaman - Industri
1,793
2,050
- Perdagangan
8,746
8,950
25
235
- Peternakan
145
240
- Perkebunan
165
205
- Perikanan
228
605
2,418
925
931
869
-
51,448
14.449
65,527
- Industri
754
1,232
- Perdagangan
257
340
8
57
- Peternakan
10
36
- Perkebunan
25
12
- Perikanan
28
26
- Jasa
41
140
132
463
1,254
2,304
15,703
67,832
- Pertanian
- Jasa - Lainnya - Kerjasama Jumlah
B. Pembinaan
- Pertanian
- Lainnya Jumlah Jumlah Penyaluran Program Kemitraan
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 281
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM
Program Bina Lingkungan PTBA dielaborasi dalam enam okus kegiatan, yaitu Program Bantuan Bencana Alam, Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Pembangunan Sarana Umum, Pengembangan Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam. Tujuan yang hendak diraih adalah peningkatan standar hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan yang hendak diraih adalah peningkatan standar hidup dan kesejahteraan masyarakat. Untuk memantau tingkat keberhasilan program, Perseroan menggunakan beberapa parameter sebagai indikator keberhasilan Program Bina Lingkungan, termasuk di antaranya:
PTBA Community Development Program is ocused on six main activities, which are Natural Disaster Relie Program, Education and Training, Community Health Improvement, Public Facilities Construction, Religious Facilities Development and Natural Conservation. This program is designed to improve the living standard o the community. The Company uses a series o parameter as success indicators o Community Development Program, including:
• •
•
Semakin membaiknya kondisi sosial masyarakat yang ada di sekitar perusahaan Semakin berkurangnya angka komplain atau keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan pemenuhan tanggung jawab sosial Perseroan. Perusahaan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan lancar serta terjalinnya hubungan yang harmonis dengan warga masyarakat sebagai salah satu stakeholder Perseroan.
Seiring dengan peningkatan kegiatan Perseroan, total dana yang disalurkan melalui pelaksanaan Program Bina Wilayah, mengalami peningkatan yang tinggi, mencapai 110% dari Rp12,2 miliar di tahun 2009 menjadi Rp25,7 miliar di tahun 2010. Dana tersebut disalurkan untuk berbagai program kegiatan, seperti tampak pada tabel berikut.
•
Better social condition o the surrounding community
•
Less complaints rom the community in relation to the ulllment o the Company’s corporate social responsibility Smooth running o the Company’s operations in a harmonious association with members o the community being one o the stakeholders o the Company
•
Along with the Company’s growing operations, unds or Community Development Program increased signicantly by 110% rom Rp12.2 billion in 2009 to Rp25.7 billion in 2010. The unds were disbursed to nance various activities as shown in the ollowing table.
Dana Program Bina Lingkungan
URAIAN
Bantuan Bencana Alam
2010 (A)
2009 (B)
% (A:B)
DESCRIPTION
868
676
128
Bantuan Pendidikan & Pelatihan
8,083
1,100
735
Bantuan Kesehatan Masyarakat
1,993
935
213
10,173
7,848
130
4,082
1,147
356
Bantuan Pelestarian Alam
114
223
51
Bantuan Bantuan lainnya
374 -
295
-
25,687
12,223
210
Bantuan Sarana & Prasarana Umum Bantuan Sarana Ibadah
Biaya Operasional Jumlah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibilities
282 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Program Bantuan Bencana Alam
Natural Disaster Relie Program
Bantuan bencana alam dilaksanakan dengan mempertimbangkan urgensi daerah terjadinya bencana serta kedekatan geogras dengan wilayah operasional perusahaan. Selama tahun 2010 telah dilakukan kegiatan berupa:
Natural disaster relie program is launched by taking into consideration the gravity o the disaster and the geographical proximity to the Company’s operating area. In 2010 relie was extended to the ollowing victims in disaster-stricken areas:
• • •
Bantuan bantuan korban musibah gempa bumi/tsunami di Mentawai Sumatera Barat. Bantuan musibah kebakaran di Kabupaten, Muara Enim, Sumatera Selatan Pada tahun 2010, Perseroan juga memberikan bantuan pada korban bencana meletusnya G. Merapi dan korban
• • •
Earthquake and tsunami in Mentawai, West Sumatra; Fire in Muara Enim, South Sumatra; Eruption o Mt. Merapi, Central Java, and landslide and food in Wasior, Papua.
banjir serta tanah longsor di Wasior.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Public Health Improvement
Melanjutkan program kesehatan sebelumnya, Perseroan melaksanakan kegiatan, diantaranya sebagai berikut:
To complement the health improvement program previously conducted, the Company assisted the community in the ollowing activities:
•
•
• •
•
Kegiatan Khitanan Gratis bagi anak-anak dari KK Prasejahtera di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Jumlah anak-anak yang dikhitan pada thn 2010 sebanyak 260 org Bantuan operasi bagi penderita Katarak dari KK prasejahtera di Kabupaten Muara Enim dan Lahat, sebanyak 20 mata. Bantuan operasi penderita cacat kaki untuk warga tidak mampu dari Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim. Bantuan nutrisi sebanyak 13.600 paket kepada warga prasejahtera di wilayah operasional perusahaan Kab Muara. Enim, Kab Lahat, Tarahan dan Kertapati dan Ombilin. Bantuan 2 unit Genset untuk penerangan dan operasional Rumah Sakit BARI Palembang
Pembangunan Sarana Umum
• • • •
•
Organizing mass religious circumcision or 260 underprivileged children in Muara Enim and Lahat. Organizing cataract surgery or 20 underprivileged patients in Muara Enim and Lahat. Providing assistance in limb surgery or underprivileged people in Tanjung Agung, Muara Enim. Providing nutritious ood o 13,600 packets or underprivileged people in Muara Enim, Lahat, Tarahan, Kertapati and Ombilin. Donating two generators to BARI Hospital, Palembang.
Public Facilities Construction
Dengan melakukan beberapa kegiatan terkait penyediaan maupun perbaikan sarana umum, meliputi: •
•
•
Pembangunan Monumen Perjuangan Tanjung Enim, Taman dan Air Mancur di Pusat Kota Tanjung Enim senilai Rp 3,47 miliar Pengerasan/pengaspalan jalan umum dan parit di wilayah pemukiman Ring 1 perusahaan sepanjang 3.867 m Pembangunan Tempat Pengolahan Akhir SampahTPA di Kecamatan Lawang Kidul dan penataan/rehab TPA Kecamatan Muara Enim.
• • •
Constructing Monument o Heroic Battle, park and ountain in Tanjung Enim city worth Rp3.47 billion. Asphalting and hardening public road o 3,867 meters in Ring 1 zone o the Company. Constructing/renovating waste dumps in Lawang Kidul and Muara Enim.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 283
Gedung Olahraga dibangun tahun 2010 Edipiscing lorem ipsum dolor
•
•
Pembangunan/renovasi 5lima unit Balai Pertemuan Masyarakat di Kecamatan Merapi Barat, Merapi Timur dan Lawang Kidul. Bantuan dana pembangunan Embarkasi Propinsi Lampung senilai Rp 1.34 miliar.
Pengembangan Sarana Ibadah
• •
Renovating ve community unction halls in Merapi Barat, Merapi Timur and Lawang Kidul Financing an embarkation lounge, Lampung totaling Rp1.34 billion.
Religious Facilities Development
Dilakukan dengan melaksanakan beberapa kegiatan, yakni: •
•
Memberi bantuan renovasi Masjid/Musholla/TPA sebanyak 36 unit, a.l : Masjid As Syaadah Pasar Tg Enim, Masjid Agung Lahat, Al Muttaqin Kec. Semendo, Masjid Al-Falah Kelurahan Muara Enim, Masjid Al-Muhajirin Kelurahan Pasar Muara Enim, Masjid Nurul Huda, Kelurahan Pasar Tg Enim, Masjid At-Taqwa Kec. Gunung Megang, dan lain-lain Bantuan dana untuk berbagai kegiatan keagamaan seperti MTQ, Tabliq Akbar, peringatan Maulid Nabi, Israq Mi’raj di seluruh kecamatan Ring I perusahaan
•
•
Providing renovation unds or 36 mosques/mushollas including As Syaadah Pasar Tanjung Enim, Agung Lahat, Al Muttaqin Semendo, Al Falah Muara Enim, Al Muhajirin Pasar Muara Enim, Nurul Huda Pasar Tanjung Enim, At Taqwa Gunung Megang. Channeling unds or various religious activities such as MTQ, Tablig Akbar, Maulid Nabi and Isra’ Mi’raj commemoration in all Ring I districts.
Pelestarian Lingkungan/Alam
Natural Conservation
Dalam rangka pelaksanakan Program Bina Lingkungan, Perseroan juga melakukan beberapa kegiatan terkait pelestarian alam, yakni:
The Company was engaged in natural conservation programs that include:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibilities
284 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
•
•
•
Gotong royong bersama masyarakat dan aparat pemerintah dalam pelaksanaan program Jumat Bersih dan Program Penghijauan Kota dengan menanam pohon dan membersihkan lingkungan di seluruh wilayah kecamatan ring I perusahaan. Penyerahan bantuan tanaman pelindung dan tanaman produkti buah-buahan sebanyak 8.000 batang di Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim Bantuan tempat sampah organik/an-organik sebanyak 150 unit untuk sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum di Kota Lahat, Kota Muara Enim dan Tanjung Enim.
•
• •
Jointly with the community and government agencies launching Clean Friday and City Greening programs by planting trees and cleaning the areas o Ring I. Delivering 8,000 shelter trees and productive plants in Lahat and Muara Enim. Distributing 150 organic and un-organic waste bins to schools and public places in Lahat, Muara Enim and Tanjung Enim.
PROGRAM BINA WILAYAH
AREA DEVELOPMENT PROGRAM
Di samping pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang mengacu kepada ketentuan Kementerian Negara BUMN, Perseroan selama ini secara proakti telah menjalankan Program Bina Wilayah sebagai salah satu bent uk kepatuhan terhadap ketentuan pasal 74 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Program tersebut bertujuan untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat sekaligus mewujudkan komitmen Perseroan untuk bersama-sama menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
In addition to Partnership and Community Development Program in compliance with the SOE Minister regulations, the Company has been proactively managing Area Development Program in compliance with article 74 o Corporate Law No. 40/2007. The program is aimed at empowering the community economic potentials simultaneously honoring the Company’s commitment to improve their living standard.
Program Bina Wilayah dilaksanakan berupa pemberian bantuan sik maupun non-sik dengan jangkauan wilayah yang lebih luas. Selama tahun 2010, Perseroan telah merealisasikan Program Bina Wilayah sebesar Rp…. miliar. Rincian pelaksanaan program dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka Bina Wilayah adalah sebagai berikut:
In this program the Company extends physical and nonphysical aid to a wider extended area, and in 2010 the aid amounted to Rp……… billion.
Dana Program Bina Wilayah
BENTUK BANTUAN
Jumlah
2010 (A)
2009 (B)
% (A:B)
TYPE OF DONATION
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 285
PENGELOLAAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Misi Perseroan dalam bidang pengelolaan lingkungan diwujudkan melalui penerapan program-program pengelolaan, pemantauan, pengembangan dan rehabilitasi lingkungan secara berkelanjutan.
The Company’s mission in environmental management is realized through continuously managing, monitoring, developing and rehabilitating the environment.
Laporan selengkapnya mengenai program pengelolaan lingkungan dapat dibaca pada bagian “Perlindungan Lingkungan” pada halaman xxx Laporan Tahunan ini.
Full report on environmental management program is presented in Chapter xx on Environmental Conservation page ……o this Annual Report.
PEMENUHAN HAK-HAK KARYAWAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP HAK AZASI MANUSIA
FULFILLMENT OF EMPLOYEE RIGHTS AND RESPECT FOR HUMAN RIGHTS
Bagi Perseroan, selain menjadi salah satu pemangku kepentingan, karyawan merupakan aset yang menentukan di dalam keberhasilan Perseroan untuk mewujudkan tujuan dan mencapai target usahanya. Perseroan sangat menyadari
In the eyes o the Company, employees are not only stakeholders but also assets who determine its success in achieving corporate objective and business target. The Company is ully aware o the importance o creating a harmonious working
TK Antra Sita, Tanjung Enim Edipiscing lorem ipsum dolor
286 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
1
2
3
1. Lapangan Tenis Indoor, Tanjung Enim Edipiscing lorem ipsum dolor
2. Tempat Fitness, Tanjung Enim Edipiscing lorem ipsum dolor
3. Fasilitas Operasi Mata di RS Bukit Asam Edipiscing lorem ipsum dolor
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 287
makna penting dari terciptanya hubungan kerja sama yang serasi antara manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Oleh karenanya dalam setiap kegiatan organisasi, Perseroan menjalankan praktik atau perlakuan yang sama terhadap semua karyawan dengan tidak memandang suku, ras, agama, jender dan haluan politiknya, begitu pula semua karyawan memiliki kebebasan berserikat dan melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama.
relationship between the management and all employees. The Company treats every individual equally regardless o ethnicity, race, religion, gender and political inclination. Likewise, the employees are ree to unite and have a Collective Labor Agreement.
Laporan selengkapnya mengenai hal tersebut dapat dibaca pada Bab: Laporan Manajemen “Pengelolaan Sumber Daya Manusia” pada halaman xxx Laporan Tahunan ini.
Full report on this aspect may be ound in Chapter …, Management Report on “Human Resource Management” page …. o this Annual Report.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
WORK SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENT
Perseroan telah menerapkan serangkaian kebijakan terkait serta penyediaan sarana dan prasarana bagi setiap karyawan yang memungkinkan dicapainya standar kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan yang tinggi dalam industrinya. Dalam implementasi K3, Perseroan telah memperoleh sertikasi Sistem Manajemen K3 SMK3 dari Depnakertrans RI.
A set o policy, acilities and amenities are in place or all employees so as to meet the industry high standards o work saety, health and environment. The Company has a certication in Work Saety and Health Management System rom the Department o Manpower and Transmigration.
Laporan selengkapnya mengenai masalah tersebut dapat dibaca pada Bab: Laporan Manajemen “Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan” pada halaman xxx Laporan Tahunan ini.
Full report is provided in Management Report on “Work Saety, Health and Environment” page ….. o this Annual Report.
KOMITMEN TERHADAP KUALITAS PRODUK DAN PERLINDUNGAN PELANGGAN
COMMITMENT TO PRODUCT QUALITY AND CONSUMER PROTECTION
Perseroan menyadari makna penting dan manaat dari pemenuhan standar kualitas serta perlindungan konsumen terhadap setiap produk yang dihasilkan, mengingat keduanya mempunyai pengaruh yang signikan bagi pertumbuhan kinerja usaha secara berkelanjutan. Perseroan menetapkan dan memberlakukan kriteria yang ketat dalam proses dan output produksi maupun pengawasan kualitas setiap produknya.
The Company is ully aware o the importance and advantage o meeting product quality standard and ensuring consumer protection. Both aspects have a signicant eect on the continued growth o the Company. For this reason the Company sets very stringent criteria in production process and output as well as in quality control.
Wujud dari komitmen Perseroan serta uraian lengkap tentang kualitas produk dan perlindungan pelanggan dapat dibaca pada Bab: Laporan Manajemen, Bidang “Pemasaran”, pada halaman xxx Laporan Tahunan ini.
Report on realization o the Company’s commitment and ull description o product quality and consumer protection are given in Management Report, “Marketing” page …. o this Annual Report.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
288 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Social Responsibilities
HUBUNGAN HARMONIS DENGAN MASYARAKAT BERLANDASKAN PRINSIPPRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK
HARMONIOUS RELATIONSHIP WITH THE COMMUNITY BASED ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Perseroan telah merumuskan program Tanggung Jawab Jawab Sosial Perusahaan dalam sebuah pola yang terpadu, untuk mewujudkan visi memberikan nilai optimal bagi para pemangku kepentingan Perseroan termasuk masyarakat.
Turning its vision into reality to maximize stakeholders’ return, the Company has ormulated an integrated Corporate Social Responsibility program.
Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, serta Program Bina Wilayah, Perseroan secara sistematis telah melaksanakan serangkaian kegiatan dengan melibatkan masyarakat, baik dalam tahap perencanaan maupun pelaksanaan program-program yang terkait. Sesuai dengan prinsip transparansi, Perseroan juga membuka akses dan menjalin komunikasi timbal balik dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terkait.
Through Partnership and Community Development Program and Area Development Program, the Company systematically conducted activity programs involving the community either in planning or in executing such programs. In accordance with transparency principle, the Company makes itsel accessible and osters reciprocal communication with the community and other relevant parties.
Laporan selengkapnya mengenai Tata kelola yang baik dapat dibaca pada Bab Laporan Manajemen tentang “Good Corporate Governance” pada halaman xxx Laporan Tahunan ini.
Full report on this subject is contained in Management Report, “Good Corporate Governance” page ……… o this Annual Report.
LAPORAN KEBERKELANJUTAN
SUSTAINABILITY REPORT
Perseroan menerbitkan Laporan Keberlanjutan Sustainability Report yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini. Laporan yang membuktikan komitmen pelaksanaan program tanggung jawab sosial secara proesional, transparan dan terukur tersebut merupakan pertanggungjawaban menyeluruh bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan mengenai pengelolaan dan realisasi program CSR.
The Company issues Sustainability Report which is integral to this Annual Report. The Report provides all stakeholders with a ull accountability report o the Company’s proessional, transparent and measured perormance in meeting its corporate social responsibility.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 289
290 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 291
Data Perseroan Corporate Data
292 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Dewan Komisaris Board o Commissioners
Berdiri dari kiri ke kanan : Stand rom let to right : Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner
Suranto Soemarsono, SE, MA Komisaris Independen Independent Commissioner
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME Komisaris Commissioner
Duduk dari kiri ke kanan : Seat rom let to right : Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc Komisaris Commissioner
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 293
DATA PERSEROAN
Corporate Data
294 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Profl Dewan Komisaris Board o Commissioners’ Prole Dr. Supriyadi
Komisaris Utama President Commissioner Menjabat Komisaris Utama sejak 2008, setelah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2004. Meraih gelar Master o Engineeri ng Science 1991, dan Ph.D. 1994 dalam Mining Engineering dengan spesialisasi Mining Economic dari The University o Queensland, Australia, setelah menyelesaikan studi di International Institute or Aerial Survey and Earth Sciences ITC di Delt, Belanda 1981. Saat ini juga menjadi Sta Ahli Menko Bidang Perekonomian, Bidang Persaingan Usaha sejak 2008, sebelumnya memangku jabatan lain di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak 1988, Kantor Menko Bidang Produksi dan Distribusi 1994-1998, serta Departemen Pertambangan dan Energi 1982-1994. Akti sebagai dosen tamu dan dosen luar biasa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia maupun manca negara. Following his appointment as Commissioner in 2004, Dr. Supriadi has been the Company’s President Commissioner since 2008. He obtained a Master o Engineering Science degree 1991, and a Ph.D. degree in Mining Engineering 1994 specializing in Mining Economics rom the University o Queensland, Australia, ater completing his study in International Institute or Aerial Survey and Earth Sciences ITC in Delt, the Netherlands 1981. Currently he is an Expert Sta in the Coordinating Ministry o Economy and Business Competition 2008-present. Previously he held other posts in the Coordinating Ministry o Economy rom 1988, the Coordinating Ministry o Production and Distribution 1994-1998, and Department o Mines and Energy 1982-1994. He is also an active guest senior lecturer in a number o universities in Indonesia and overseas.
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc
Komisaris Commissioner
Menjabat Komisaris Perseroan sejak 2008, serta menjadi Sta Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim sejak November 2010. Meraih gelar S-1 bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1987, Master o Science bidang Kebijakan Ekonomi di University o Illinois at Urbanna Champaign – Amerika Serikat 1994. Perjalanan karir sebelumnya di Bappenas sejak 2000 menjabat Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 2007-2010, Direktur Transportasi 2005-2007, Kasubdit Transportasi Darat, Direktorat Transportasi 2002-2005, dan Pj. KaBag Transportasi Kereta Api, Penyeberangan, Metereologi dan Geosika 2000-2002. Pengalaman kerja sama dan training programs yang diikuti meliputi bidangbidang: Perencanaan, Transportasi. Has held the post o Commissioner since 2008, concurrently Expert Sta to National Development Planning Minister, Natural Resources, Environment and Climate Change Division, Bappenas National Development Planning Board since November 2010. She earned a graduate degree in Civil Engineering rom Bandung Institute o Technology 1987, Master o Science in Economic Policy rom University o Illinois at Urbanna Champaign – the United States o America 1994. Her previous career with Bappenas starting in 2000 posted her as Deputy o Natural Resources and Environment Division 2007-2010, Director o Transportation 2005-2007, Head o Sub Directorate o Land Transportation, Directorate o Transportation 2002-2005, and Acting Division Head o Railway Transportation, Ferry and Inland Waterways, Metereology and Geophysics 2000-2002. Participating in joint projects and training programs in the eld o planning and transportation.
Suranto Soemarsono, SE, MA
Komisaris Independen Independent Commissioner
Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak 2008, dan Penasehat Direktur Utama PT Dinamika Usaha Jaya sejak 2005. Meraih gelar S-1 Jurusan Ekonomi di Universitas Gadjah Mada 1983 dan Master o Art in Economics & Finance di Western Illinois University, USA 1992. Perjalanan karir sebelumnya mencakup Direktur Keuangan PT Barkatel Utama 2001-2006, dan Komisaris PT Mega Global Triartha Optima 2001-2004. Akti sebagai dosen program S-1 dan S-2 di Asian Banking Finance dan Inormatics Institute o Perbanas sejak 1998. Mr. Soemarsono was appointed Independent Commissioner in 2008, and Adviser to President Director o PT Dinamika Usaha Jaya in 2005. He is a holder o graduate degree in Economics rom University o Gadjah Mada 1983 and Master o Art in Economics & Finance rom Western Illinois University, USA 1992. Previously he was posted as Finance Director o PT Barkatel Utama 2001-2006, and Commissioner o PT Mega Global Triartha Optima 2001-2004. He has been lecturing or graduate and post-graduate programs in Asia Banking Finance and Inormatics Institute o Perbanas since 1998.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 295
Dr.Ir. Thamrin Sihite, M.E.
Komisaris Commisioner
Menjabat Komisaris Perseroan sejak 2008, serta menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian ESDM sejak 2009. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Pertambangan Umum di Institut Teknologi Bandung 1979, Master o Engineering 1987, dan Doctor o Engineering 1990 di Institute o Mineral Dressing and Metallurgy, Tohoku University- Sendai, Jepang. Perjalanan karir sebelumnya meliputi Sta Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Kelembagaan DESDM 2007-2009, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama DESDM 2001- 2007, Kepala Biro Lingkungan dan Teknologi Departemen Pertambangan dan Energi DPE tahun 2000. Ketua Komisi Amdal Pusat DPE 20002001, Kepala Bagian Pengelolaan Lingkungan dan Tata Ruang DPE 1993-2000, Indonesian Expert Technical Manager pada proyek kerjasama Biro Lingkungan dan Teknologi dengan The Oce o Surace Mining USA, yang dibiayai World Bank 1995-1997. Appointed Commissioner in 2008, concurrently Head o Education and Training Agency, Department o Energy and Mineral Resources since 2009. Dr. Sihite holds a degree in General Mining Engineeri ng rom Bandung Institute o Technology 1979, Master o Engineering 1987, and Doctor o Engineering 1990 rom Institute o Mineral Dressing and Metallurgy, University o Tohoku-Sendai, Japan. His previous posts include Expert Sta to Minister o Society and Institution, Department o Energy and Mineral Resources 2007-2009, Head o Planning and Cooperation Bureau, Department o Energy and Mineral Resources 2001-2007, Head o Environment and Technology Bureau, Department o Mines and Energy 2000, Head o Central Amdal Analysis o Environmental Impact Commission, Department o Mines and Energy 2000-2001, Head o Environmental Management and Spatial Zone Division, Department o Mines and Energy 1993-2000, Indonesian Expert Technical Manager o joint venture projects at Bureau o Environment and Technology with the Oce o Surace Mining USA, nanced by World Bank 1995-1997.
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ
Komisaris Independen Independent Commissioner
Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak 2008, sekaligus menjabat Komisaris Utama PT Citta Trahindo Pratama sejak 2007, dan Managing Partner LAGR & Associates – Law Firm sejak 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Bandung 1977, gelar S-2 Magister Sains Ilmu Administrasi Bisnis Internasional Universitas Indonesia 2004, gelar S-2 Magister Humaniora Ilmu Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada 2007 dan Fellows Institute o Quarrying, UK 1996. Perjalanan k arir sebelumnya mencakup Ketua Komite Pencatatan Bursa Eek Surabaya 2005-2007, Komisaris PT Karimun Indoco Pratama 2003-2005, Direktur Utama Perusda Karimun BUMD-Holding 2001-2005, Direktur Utama PT Bhumi Artha Khatulistiwa 1999-2001, Direktur Adminsitrasi, Direktur Pemasaran dan Direktur Operasi PT Karimun Granite 1990-1999. Kegiatan di dalam organisasi Proesi menjabat sebagai Ketua Umum Perhapi Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia untuk 2 periode: 2001-2003, 2003-2006 dan saat ini bertindak sebagai Dewan Penasihat Perhapi. Sedangkan kegiatan di dalam organisasi Korporasi di Kadin Kamar Dagang dan Industri Indonesia sebagai Ketua Komite Tetap Batubara dan Panas Bumi 2008-2010, KomiteTetap , Mineral dan Bahan Galian Industri 2010-1013, dan di APBI Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Perundang-Undangan 20102013. He has been an Independent Commissioner o the Company since 2008, concurrently President Commissioner o PT Citta Trahindo Pratama since 2007, and Managing Partner o LAGR & Associates – Law Firm since 2006. He has a graduate degree in Mine Engineering rom Bandung Institute o Technology 1977, Master o Science, International Business Administration rom University o Indonesia 2004, Master o Human Studies, Business Law Science, University o Gajah Mada 2007 and Fellows Institute o Quarrying, UK 1996. In his previous career he held various posts including Chairman o Listing Committee, Surabaya Stock Exchange 2005-2007, Commissioner o PT Karimun Indoco Pratama 2003-2005, President Director o Perusda Karimun BUMD-Holding 2001-2005, President Director o PT Bhumi Artha Khatulistiwa 1999-2001, Administrative Aairs Director, Marketing Director and Operations Director o PT Karimun Granite 1990-1999. Experience in proessional organizations: Chairman o Indonesian Mining Experts Association Perhapi or two periods, 2001-2003, 2003-2006, and currently member o Perhapi Advisory Council. In business organizations: Indonesian Chamber o Commerce, Chairman o Coal Mining and Geothermal Committee 2008-2010, Mining, Mineral and Industrial Quarrying Committee 20102013, Indonesian Coal Mining Association, Deputy Chairman o Legal and Mining Division 20102013.
296 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Direksi Board o Directors
Dari kiri ke kanan : From let to right : Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director
Ir. Tiendas Mangeka Direktur Niaga Commerce Director
Dono Boestami, MSc Direktur Keuangan Financial Director
Ir. Drs. Mahbub Iskandar Direktur SDM & Umum HR & General Aairs Director
Ir. Heri Supriyanto Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Ir. Milawarma, M. Eng Direktur Operasi/Produksi Operations/Production Director
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 297
DATA PERSEROAN
Corporate Data
298 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Profl Direksi Board o Directors’ Prole Ir. Sukrisno
Direktur Utama President Director Menjabat Direktur Utama sejak 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya tahun 1980. Perjalanan karir sebelumnya mencakup jabatan sebagai Direktur Operasi/Produksi Perseroan 2001-2006, Kepala Departemen Operasi PT Semen Padang 1995-2001 dan Komisaris PT Yasiga Sarana Utama 1996-2001. Ir. Sukrisno has held the post o President Director since 2006. He earned his graduate degree in Mechanical Engineering rom Sepuluh November Institute o Technology in Surabaya in 1980. His previous posts include Operations/Production Director o the Company 2001-2006, Head o Operations Department o PT Semen Padang 1995-2001 and Commissioner o PT Yasiga Sarana Utama 1996-2001.
Dono Boestami, MSc
Direktur Keuangan Finance Director Menjabat Direktur Keuangan Perseroan sejak 2006. Meraih gelar Bachelor o Science Jurusan Civil Engineering di University o Wisconsin, Platteville 1985 dan Master o Science Jurusan Project & Construction Management di Golden Gate University, San Francisco 1989.Perjalanan karir sebelumnya mencakup jabatan sebagai Direktur PT Barclays Capital Securities Indonesia 2004-2006, Presiden Direktur PT Citigroup Securities Indonesia 2001-2004 dan Direktur Investment Banking PT Danareksa 1996-2001. Appointed Finance Director o the Company in 2006. Holder o Bachelor o Science degree in Civil Engineering rom University o Wisconsin, Platteville 1985 and Master o Science degree in Project & Construction Management rom Golden Gate University, San Francisco 1989. His previous posts include Director o PT Barclays Capital Securities Indonesia 2004-2006, President Director o PT Citigroup Securities Indonesia 2001-2004 and Director o Investment Banking o PT Danareksa 1996-2001.
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Operasi/Produksi Operations/Production Director Menjabat Direktur Operasi/Produksi Perseroan sejak 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di UPN Veteran, Yogyakarta 1987 dan Magister Engineering di University o Wollongong, Australia 1995. Perjalanan karir sebelumnya di Perseroan meliputi jabatan Sekretaris Perusahaan 2003-2006, Analis Bisnis/Proesional Senior Pengembangan Usaha 1999-2003, Kepala Diversikasi Usaha 1997-1999, dan Kepala Dinas Perencanaan Tambang Jangka Panjang 1995-1996. He has held the post o Operations/Production Director o the Company since 2006. A holder o graduate degree in Mining rom UPN Veteran, Yogyakarta 1987 and Master o Engineering degree rom University o Wollongong, Australia 1995. Previous posts with the Company include Corporate Secretary 2003-2006, Senior Business Analyst /Proessional o Business Development 1999-2003, Head o Business Diversication 1997-1999, and Head o Long Term Mine Planning Unit 1995-1996.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 299
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Menjabat Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung 1981. Perjalanan karir sebelumnya di Perseroan mencakup jabatan Dirketur Uama PT Bukit Pembangkit Innovative 2006, Senior Manajer Logistik Perseroan 2005-2006, General Manager Pengusahaan Briket 2001-2005, Pimpinan Proyek Pengembangan Briket Batubara 1993-2001 dan Kepala Divisi Pengembangan Keteknikan 1991-1993. He has been Director o Business Development o the Company since 2006. A graduate o Bandung Institute o Technology with a degree in Industrial Engineering 1981. Previous posts with the Company are President Director o PT Bukit Pembangkit Innovative 2006, Senior Manager o Logistics o the Company 2005-2006, General Manager o Briquette Business 2001-2005, Project Ocer o Coal Briquette Business Expansion 1993-2001 and Head o Engineering Development Division 1991-1993.
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Niaga Commerce Director
Menjabat Direktur Niaga Perseroan sejak 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di Institut Teknologi Bandung 1980. Perjalanan karir sebelumnya mencakup jabatan Direktur Pemasaran PT Semen Tonasa 2002-2005, Direktur Penelitian & Pengembangan PT Semen Tonasa 2002, Kepala Pengembangan Usaha Perseroan 2001-2002, Ahli Pengembangan SDM. The Company appointed Ir. Mangeka as Commerce Director in 2006. He is a graduate o Bandung Institute o Technology in Mining 1980. His previous career placed him in various posts: Marketing Director o PT Semen Tonasa 2002-2005, Director o Research and Development o PT Semen Tonasa 2002, Head o Business Development o the Company 2001-2002, Expert in Human Resource Development 1998-2001, Head o Internal Audit Unit 1997-1998, and Corporate Secretary o the Company 1991-1997.
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur SDM & Umum Human Resource & General Aairs Director
Menjabat Direktur SDM & Umum Perseroan sejak 2001. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di Universitas Srwiwijaya 1977, dan S-1 di Lembaga Administrasi Negara - Ujung Pandang 1988. Perjalanan karir sebelum nya mencakup jabatan Kadis Pertambangan dan Pemanaatan Energi Propinsi Sumatera Selatan 2000-2001, Kakanwil Pertambangan dan Energi Propinsi Aceh 1995-2000, dan Kabid Pengembangan Gas dan Energi Kanwil Pertambangan dan Energi Propinsi Sulawesi Selatan 1990-1995. Appointed Human Resource & General Aairs Director in 2001. Ir Iskandar is a holder o graduate degree in Mining rom University o Sriwijaya 1977, and Institute o State Administration - Ujung Pandang 1988. His previous posts include Head o Mining and Energy Usage Unit, South Sumatera Province 2000-2001, Head o Regional Oce o Mining and Energy, Aceh Province 1995-2000, and Head o Gas and Energy Development Division, South Sulawesi Province 1990-1995.
DATA PERSEROAN
Corporate Data
300 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Profl Sekertaris Perusahaan dan SP Corporate Secretary and Internal Audit Unit’s Prole
Achmad Sudarto, SE, MM, Ak
Sekertaris Perusahaan Corporate Secretary
Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak Juli 2009. Meraih gelar S-1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, di Universitas Sriwijaya, Palembang 1992 dan S-2 Magister Management 2009 dari Universitas Sriwijaya. Mulai berkarir di PTBA sejak 1992, sebelum akhirn ya menjabat sebagai Corporate Secretary adalah Senior Manajer Perbendaharaan dan Pendanaan PTBA, tahun 2009 dan Manajer Akuntansi di PTBA, tahun 2007. In July 2009 Mr. Sudarto was appointed Corporate Secretary o the Company. His academic studies earned him a graduate degree in Accounting rom School o Economics, University o Sriwijaya, Palembang 1992 and a master’s degree in Management 2009 rom University o Sriwijaya. He joined PTBA in 1992, and later was appointed Accounting Manager in 2007 and Senior Manager o Treasury and Funding in 2009.
Bambang Sutrisno
Kepala Satuan Pengawas Internal Head o Internal Audit Unit
Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal sejak tahun 2009, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pemeriksa Utama 2007- 2009 dan sebagai Manajer Kelayakan dan Kendali Investasi 2005-2007. Bergabung dengan PTBA sejak 1984, setelah sebelumnya bekerja pada PT Bumi Langoan, Jakarta, sebagai Supervisor Akuntansi. Mr. Sutrisno was appointed Head o Internal Audit Unit in 2009, ollowing his assignment as Chie Auditor 2007-2009 and Manager o Investment Feasibility and Control 2005-2007. He has been with PTBA since 1984, ollowing his employment with PT Bumi Langoan, Jakarta, as Accounting Supervisor.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 301
Profl Komite Audit Audit Committee’s Prole
Azhar Zainuri, SE, MM
Anggota Komite Audit Member o Audit Committee
Menjabat anggota Komite Audit sejak 2007, sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak 2000. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia 1985 dan Magister Manajemen pada Institut Pengembangan Manajemen Indonesia IPMI, 1991. Perjalanan karir sebelumnya mencakup berbagai posisi termasuk Direktur pada beberapa perusahaan dalam periode 1996 - 2000, yaitu PT Guthrie Pasaman Nusantara, PT Prinavin Prakarsa, PT Indothai Film Polytama, PT Padang Industrial Park dan PT Andalas Rekasindo Pratama, serta Komisaris PT Dwivisi Mandiri 2004 – 2005, serta PT Kelana Nusantara 2000 – 2008. Member o Audit Committee since 2007, concurrently lecturer at Department o Economics, University o Indonesia since 2000. He has a graduate degree in Economics rom University o Indonesia 1985 and Master o Management degree rom Indonesia Institute o Management Development IPMI, 1991. Various positions he held in his previous career include Director o several companies over a period in 1996 - 2000, i.e. PT Guthrie Pasaman Nusantara, PT Prinavin Prakarsa, PT Indothai Film Polytama, PT Padang Industrial Park and PT Andalas Rekasindo Pratama, as well as Commissioner o PT Dwivisi Mandiri 2004 – 2005 and PT Kelana Nusantara 2000 – 2008.
Ridho Kresna Wattimena, Ir, MT, PhD
Anggota Komite Audit Member o Audit Committee
Menjabat Anggota Komite Audit sejak 2007. Meraih gelar jurusan Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung 1991, Magister Teknik dalam Geomekanika dari Institut Teknologi Bandung 1996, ser ta Ph.D dalam Rock Mechanics dari University o Queensland, Australia 2003. Menjadi pengajar pada Jurusan Teknik Pertambangan ITB sejak 1993 dan Pasca Sarjana ITB sejak 1996, dan saat ini menjadi Associate Proessor dalam Mekanika Batuan. Selain itu, akti melakukan berbagai macam penelitian dan analisis dalam bidang pertambangan sejak 1993, serta telah menerbitkan banyak publikasi dalam bidang pertambangan dan mekanika batuan di dalam dan luar negeri. Became a member o Audit Committee in 2007. Holds a degree in Mining Engineering rom Bandung Institute o Technology 1991, Master o Engineering in Geomechanics rom Bandung Institute o Technology 1996, and Ph.D in Rock Mechanics rom University o Queensland, Australia 2003. He has been lecturing at Mining Engineering Department, Bandung Institute o Technology since 1993 and post-graduate program at Bandung Institute o Technology since 1996, and is currently an Associate Proessor in Rock Mechanics. He is also active doing various kinds o research and analysis in mining which he started in 1993, and has produced many publications in mining and rock mechanics at home and abroad.
DATA PERSEROAN
Corporate Data
302 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Profl Komite Nominasi, Remunerasi dan PSDM Nomination, Remuneration and GCG Committee’s Prole
Noeroso L. Wahyudi, MA
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan PSDM Member o Nomination, Remuneration and HRD Committee
Menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan PSDM sejak 2008. Mendapat Certiticate on Academic Preparation Program Boulder – Colorado USA 1988 dan meraih gelar Master o Arts in Economics di Ball State University, USA 1990. Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Ketua Koperasi Puslitbang sejak 1995, dan Peneliti Madya Bidang Ekonomi dan Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan sejak 2008.
Mr. Wahyudi has been a member o Nomination, Remuneration and GCG Committee since 2008. He received a graduate degree in Corporate Economics in Jakarta 1985, Master o Arts degree in Economics rom Ball State University, Muncie, Indiana, USA 1990. Took one-month training in Environmental Economic Policy Analysis in Harvard University, Boston, USA 1993. Serving as Middle Researcher at Fiscal Policy Agency, Department o Finance since 2008 while actively observing climate change issues at the national and international level.
Fakhrudin Tieja SE, MM
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan PSDM Member o Nomination, Remuneration and HRD Committee
Menjabat anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan GCG sejak 2008. Meraih S-1 bidang Manajemen dan S-2 bidang Human Resources Management di Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Jakarta. Akti mengikuti berbagai seminar & training di dalam dan luar negeri, antara lain mengenai Total Production Management, Industrial Engineering, Human Resources Management dan HSE di Toray Industries Inc & AOTS Jepang. Perjalanan karir sebelumnya, sebagai Direktur - PCA FM Radio Mitigasi Gempa dan Inormasi Pendidikan & Lingkungan, Bantuan RNW Belanda 2007 – sekarang, Komisaris PT AMM 2007, serta Vice Factory Manager dan berbagai posisi manajerial di Toray Group Indonesia. 1982 – 2008. He has been a member o Nomination, Remuneration and GCG Committee since 2008. Mr. Tieja has a graduate degree in Management and master’s degree in Human Resource Management rom University o Muhammadiyah, Jakarta. Actively participating in local and overseas seminars and training courses in the area o Total Production Management, Industrial Engineering, Human Resources, and HSE at Toray Industries Inc & AOTS, Japan. Previously he held various posts including Director o PCA FM Radio Earthquake Mitigation and Educational and Environmental Inormation, with the aid o RNW Holland 2007-present, Commissioner o PT AMM 2007, and Vice Factory Manager and various managerial positions at Toray Group Indonesia 1982 – 2008.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 303
Dr. Sumarhadi
Anggota Komite Nominasi , Remunerasi dan PSDM Member o Nomination, Remuneration and HRD Committee
Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan PSDM sejak bulan Nopember 2010. Pendidikan S-1 Manajemen tahun 1983 dari Universitas Pro. Dr. Moestopo Beragama Jakarta; S-2 Manajemen tahun 1996 dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia; dan S-3 Manajemen Pendidikan tahun 2002 dari Universitas Negeri Jakarta. Selain itu sejak 1979 – saat ini telah mengikuti seminar nasional dan internasional tentang hububungan industrial. Menjabat sebagai Sekretaris Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Univesitas Pro.Dr. Moestopo beragama sejak tahun 2007, dan sebagai Dekan di Fakultas Ekonomi pada Unuversitas yang sama sejak November 2010.
Appointed member o Nomination, Remuneration and HRD Committee in November 2010. Holds a graduate degree in Management 1983 rom University o Pro. Dr. Moestopo Beragama Jakarta, master’s degree in Management 1996 rom Indonesian Tourism Development Institute and doctorate degree in Education Management 2002 rom Universitas Negeri Jakarta. Participating in national and international seminars on industrial relations since 1979. Serving as Secretary, Post-Graduate Program o Management, University o Pro. Dr. Moestopo Beragama since 2007, and Dean o School o Economics o the same University since November 2010.
DATA PERSEROAN
Corporate Data
304 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Profl Komite Good Corporate Governance Nomination, Remuneration and GCG Committee’s Prole
Bambang Adi Winarso, Phd
Anggota Komite GCG Member o GCG Committee
Menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan GCG sejak 1 Oktober 2009 dan sejak 30 Juli 2010 diangkat menjadi anggota Komite GCG. Menyelesaikan pendidikan S-1 bidang Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor, tahun 1983, kemudian menyelesaikan program Master bidang International Economics dari University o Kentucky, Lexington USA tahun 1989 dan menyelesaikan Program Doktor bidang Economics Industrial Organization, International Finance, International Trade dari universitas yang sama tahun 1993. Menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Energi dan Ketanagalistrikan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selain menjabat sebagai Komisaris di PT Indonesia Comnet Plus, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Ketenagalistrikan, Kedeputian III Bidang Koordinasi Energi, Sumberdaya Mineral dan Kehutanan, Kementrian Bidang Koordinasi Perekonomian. Selain itu mengajar sebagai Dosen Tamu pada program Master maupun Strata 1 di berbagai universitas dalam maupun luar negeri.
Appointed member o Nomination, Remuneration and GCG Committee on October 1, 2009, and member o GCG Committee on July 30, 2010. Completed his graduate studies in Agribusiness at Bogor Institute o Agriculture in 1983, master program in International Economics at University o Kentucky, Lexington USA in 1989 and doctorate program in Economics Industrial Organization, International Finance, International Trade at the same university in 1993. He is Assistant to Deputy Head o Energy and Electricity, Coordinating Ministry o Economy in addition to his assignment as Commissioner o PT Indonesia Comnet Plus, ollowing his previous posts as Head o Electricity Division, Energy Coordination, Mineral Resources and Forestry, Coordinating Ministry o Economy. Mr. Winarso is also a guest lecturer in graduate and master programs at various universities at home and abroad.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 305
Ir. Antonaria, MA
Anggota Komite GCG Member o GCG Committee
Menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan GCG sejak 1 Oktober 2009 dan sejak 30 Juli 2010 diangkat menjadi anggota Komite GCG. Menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan Teknik Sipil bidang Manajemen Konstruksi dari Institut Teknologi Bandung, tahun 1990, kemudian menyelesaikan program Master o Arts in Development Studies Studi Pembanguna n dari Murdoch University, Perth, Australia tahun 1999, selain mengikuti berbagai seminar dan training di dalam maupun di luar negeri. Menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Iklim dan Cuaca, Direktorat Lingkungan Hidup, Bappenas hingga 2008, setelah sebelumnya 2002-2006 menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Lingkungan Usaha Pertambangan Rakyat, Direktorat Sumberdaya Mineral dan Pertambangan, Bappenas. Sebelum berkarir di Bappenas, pernah bekerja pada Hutama Prima Joint Operation, kontraktor pembangunan jalan dan PT Tripatra Engineering, perusahaan konsultan.
Mr. Antonaria was appointed member o Nomination, Remuneration and GCG Committee on October 1, 2009 and member o GCG Committee on July 30, 2010. He completed his graduate studies in Civil Engineering, Construction Management at Bandung Institute o Technology in 1990, and master program in Development Studies at Murdoch University, Perth, Australia in 1999. In addition, he has participated in various domestic and overseas seminars and training sessions. Until 2008 he was Head o Climate and Weather Sub-directorate, Directorate o Environment, Bappenas. From 2002 to 2006 he was posted as Head o Small Scale Mining Business Subdirectorate, Directorate o Mineral Resources and Mining, Bappenas. Prior to his career with Bappenas, he was employed by Hutama Prima Joint Operation, a road construction contractor, and PT Tripatra Engineering, a consulting rm.
DATA PERSEROAN
306 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Corporate Data
Profl Komite Risiko Usaha, Asuransi Dan Pasca Tambang Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee’s Prole
Andi Noviarto, Ph. D
Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Member o Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee
Menjadi anggota Komite Asuransi, Risiko Usaha, dan Pasca Tambang sejak 16 Mei 2009. Menyelesaikan program doctoral pada Tohoku University, Jepang tahun 2001 di bidang Agriculture and Resource Economics. Saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Kehutanan pada Deputi Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, dan Kehutanan-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian On May 16, 2009 Mr. Noviarto was appointed member o Business Risk, Insurance and PostMining Committee. Completed his doctorate program in Agriculture and Resource Economics at Tohoku University, Japan 2001. Currently he is Assistant Deputy o Forestry at the oce o Energy, Mineral Resources and Forestry, Coordinating Ministry or Economy.
Ir. Faridha, M.Si
Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Member o the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee
Menjadi Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pascatambang sejak 16 Maret 2009. Menyelesaikan pendidikan Teknik Kimia dari Universitas Syiah Kuala 1993, menyelesaikan program Magister bidang Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia 2004. Saat ini sebagai Peneliti di bidang Lingkungan 2004-sekarang. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala SubBagian Pengelolaan Lingkunga n Bid. Pertambangan Umum-Biro Lingkungan dan Teknologi 1999-2002, Kepala SubBidang Dokumentasi dan Inormasi-Puslitbangtek Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan 2002-2004. She has been a member o Business Risk, Insurance and Post-Mining Committe e since March 16, 2009. Graduated rom University o Syiah Kuala with a degree in Chemistry Engineering 1993 and urther completed her master program in Environmental Sciences at University o Indonesia 2004. Has been an Environment Researcher since 2004. She was posted as Head o Environmental Management Sub-division, General Mining Division, Environment and Technology Bureau 1999-2002, Head o Documentation and Inormation Sub-division, Technological Research and Development Center or Electricity and Renewed Energy 20022004.
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 307
Pramuditho Karsowidjojo
Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Member o the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee
Menjabat sebagai Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pascatambang sejak 16 Mei 2009. Menyelesaikan pendidikan kesarjanaan dari Universitas Islam Indonesia, Bidang Akuntansi, Fakultas Ekonomi 2003 di Jogjakarta. Sempat mengikuti berbagai pelatihan, termasuk mengikuti program Ocer Development Program di PT Samudera Indonesia. Sebelum bergabung dengan PTBA bekerja pada PT Samudera Indonesia, sebagai Team Leader Internal Audit 2005-2008, kemudian bergabung dengan PT Silkargo Indonesia Jakarta Aliasi PT Samudera Indonesia dengan posisi sebagai Manager di Departemen Finance 2008-Sekarang.
Mr. Karsowidjojo was appointed member o Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee on 16 May 2009. Graduated rom Islamic University o Indonesia, Accounting Science, School o Economics 2003 in Jogjakarta. One o the training sessions he attended was Ocer Development Program at PT Samudera Indonesia. Prior to joining PTBA he worked or PT Samudera Indonesia, as Team Leader o Internal Audit 2005-2008, and PT Silkargo Indonesia Jakarta Aliate o PT Samudera Indonesia as Manager o Finance Department 2008-present.
DATA PERSEROAN
Corporate Data
308 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Statement o Board o Commissioners and Directors
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No.x. K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bukit Asam Persero Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2010.
In accordance with Corporate Law no. 40/2007, Chapter 67, and Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on Annual Report Submission Requirements or Public Companies, we, the Board o Commissioners and Directors o PT Bukit Asam Persero Tbk, hereby state that we have approved and are ully responsible or the validity o the Company’s 2010 Annual Report.
Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan Tuga Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company’s Annual Report contains the Board o Commissioners’ Monitoring Report and Consolidated Financial Statement or the years ending 31 December 2010 and 2009.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Dr. Supriyadi
Suranto Soemarsono, SE, MA
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc
Ir. Abdul Latie Baky, MSc, MHum, FIQ
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 309
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Ir. Sukrisno
Ir. Heri Supriyanto
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Utama President Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Direktur Niaga Commerce Director
Dono Boestami, MSc
Ir. Milawarma M. Eng
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Operasi/Produksi Operation/Production Director
Direktur SDM & Umum General Aairs & HRD Director
310 PT Bukit Asam Tbk Laporan Tahunan 2010
PT Bukit Asam Tbk 2010 Annual Report 311
Laporan Keuangan Audited Financial Statement