Nama
: Tn. Slamet Ali
Jenis kelamin
: Laki-la Laki-laki ki
Umur
: 71 th
Alamat
: Losawi RT 1 RW 8 Tumpangtirto, Singosari
Pekerjaan
: Pensiunan PNS
No. Reg
: 10770424
Tgl pemeriksaan
: 13 Juni 2011
Anamnesa Keluhan Utama: Susah membaca dengan jelas sejak 1 tahun yang lalu •
•
•
Riwayat Penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan kedua mata kabur sejak 1 tahun yang lalu, lalu, dan makin lama makin kabur. kabur. Lebih kabur pada mata yang kiri. Pasien merasakan silau. Perih(-), mata merah(-), nrocoh (-), kotoran mata mata (-), riway riwayat at trauma (-), mual dan muntah (-). Dan pada mata kirinya telah dilakukan operasi katarak dengan penanaman lensa pada tanggal 31 Mei 2011 riwayat Diabetes Mellitus, tapi ada Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada riwayat riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu dan pernah stroke
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya sebelumnya (-)
•
Riwayat Pengobatan (-)
•
Riwayat Keluarga: (-)
•
Life Style: Pasien dulunya bekerja dibidang administrasi yang dalam kesehariannya selalu mengurusi masalah pembukuan dan bekerja di depan komputer. komputer. Akan tetapi pasien memiliki gaya hidup yang baik yaitu rutin berolahraga, istirahat istirahat cukup dan selalu menjaga pola makannya.
Status Status Oftamologi-31 Mei 2011 OD
Pemeriksaan
OS
5/40 PH 5/20
Visus
1/60 PH 5/15F
Ortofori
Posisi Bola Mata
Ortofori
Gerak Bola Mata Simetris, madarosis -
Supracilia
Simetris, madarosis -
Rontok -, trichiasis -
Cilia
Rontok -, trichiasis -
Spasme -, edema -
Palpebra
Spasme -, edema -
CI -, PCI -
Conjungtiva
CI -, PCI -
Jernih
Cornea
Jernih
Dalam
COA
Dalam
Rad.line +, atrofi -
Iris
Rad.line +, atrofi -
Round (d: 3mm) , RP +
Pupil
Round (d: 3mm) , RP +
Keruh tidak rata
Lensa
Keruh tidak rata
Status Oftamologi-31 Mei 2011 Pemeriksaan funduskopi ODS
Fundus Reflek
+/+
Vitreous
Jernih
+/+
Papil N II
Bulat
+/+
Batas tegas
+/+
Vasa
Retina
Makula
CD Ratio
0,3/0,3
w/ Jingga
+/+
a/v 2/3
+/+
Sklerotik
-/-
Crossing
-/-
Exudat
-/-
Perdarahan
-/-
Reflek Fovea
+/+
Rencana Diagnosa •
•
Anamnesis- penurunan tajam pengliatan progressif ( mata kabur, meliat asap,pengliatan malem berkurang),persepsi cahaya berkurang (halo effect/pelangi), refraksi cahaya dari banyak sudut (pengliatan dobel), kadang-kadang bisa membaca tanpa kaca mata untuk sementara,biasanya tidak di sertai nyeri atau mata merah kecuali katarak menyebabkan pembengkakan dari lensa yang meningkatkan TIO ( glaukoma akut/chronic),riwayat obat, riwayat trauma, riwayat penyakit sistemik) ,lifestyle
Pemeriksaan Fisik- visus naturalis( berkurang semakin lama),Iris shadow test( bayang iris pada lensa), slitlamp( lokasi katarak pada lensa),funduscopy( bintik-bintik hitam pada background orange)
Diagnosa Banding Katarak Penyakit pada kornea
•
Tumor mata - retinoblastoma
•
Glaucoma
•
Nuclear sclerosis
•
Penyakit makular
•
Obat yang mempengaruhi sistem saraf mata
•
Penyakit saraf optikus
•
Defek pupil
•
Refactive shift
•
Retinal detachment
•
Diagnosa •
OS Pseudofaki
•
OD katarak imatur
Definisi • Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa
Gejala • Penglihatan kabur, kepekaan terhadap sinar dan cahaya yang menyilaukan, persepsi warna yang kurang jelas, sulit melihat malam hari
Berdasarkan usia • Katarak kongenital • Katarak juvenile • Katarak senil
Berdasarkan penyebab • Katarak diabetika • Katarak traumatika • Katarak komplikata • Katarak sekunder • Katarak karena obat-obatan
Faktor predisposisi terjadinya katarak senilis •
Umur dan Genetik.
•
Radiasi UV.
•
Diet.
•
Merokok – akumulasi pigment -3 hydroxykynurinine dan chromophore yellowing pada lensa - Cyanate carbamylation dan denaturasi protein.
Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan lensa
Normal
Bertambah (air masuk)
Normal
Berkurang (air+massa lensa keluar)
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Bilik mata depan
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Sudut bilik mata Shadow test
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Negatif
Positif
Negatif
Pseudopositif
Penyulit
-
Glaukoma
-
Uveitis+glauk oma
Manajemen Planning •
P. Tx
: Phaco /IOL OS Xytrol ed 6x1 OS
P. Mo
: -Keluhan Subyektif,Visual Acuity, -segment anterior -Tanda-tanda inflamasi dan infeksi sekunder -TIO -Kontrol 1 minggu lagi
PSEUDOPHAKIA Pseudophakia adalah penanaman lensa intraokuler (IOL) untuk menggantikan lensa asli yang telah mengalami defek anatomis atau fisiologis di dalam bola mata. Objektif i) menggantikan fungsi lensa kristalin asli ii)mengembalikan ketajaman visus kepada keadaan sebelum terjadi penyakitnya
Anatomi & Fisio Lensa •
bikonveks, avaskuler, tak berwarna, tiada saraf
•
hampir transparan sempurna.
•
Tebal~4mm, Diameter~9mm
•
Digantung: zonula zinii + otot siliaris
•
anterior : humor aquaeus, posterior vitreus
•
Kapsul: semipermeabel, Didepan: selapis tipis epitel supkapsuler
•
•
•
Komposisi: 65% air,35% protein, sedikit mineral Fungsi utama: akomodasi Gangguan berupa: kekeruhan, distorsi, dislokasi dan anomaly geometri.
Lensa-Intraokular (IOL) •
•
•
Bisa primary/secondary implantation Indikasi: sebarang jenis katarak kecuali ada kontra-indikasi Kontra-Indikasi relatif pemakaian IOL : Inflamasi rekuren segment anterior atau posterior dengan
etiology yang tidak di ketahui Dystrofi korneo-endothelial Glaukoma tidak terkontrol Retinopati diabetik proliferatif
Bahagian IOL •
•
IOL terdiri dari 2 bahagian: optic dan haptic OPTIC: terbuat dari PMMA(poly-methylmethacrylate) and is about 5.5-7.0mm in diameter. Bisa terdiri dari plano-convex atau bi-convex. Di perifer nya terdapat 2-4 lubang dipanggil “dialing-hole”. Optic biasanya mempunyai 0-5D sampai +30D (Samar K.Basak, 2007)
Bahagian dari IOL: •
•
HAPTIC: terbuat dari PMMA,prolene atau propylprolene. Biasanya transparent atau bewarna biru. Bentuknya bervariasi, terdapat; Jlooped,modified J-looped, C-looped, S-looped( Kelman multiflex AC-IOL). Pada tipe multi-piece, HAPTIC terpasang ke OPTIC dengan lem optik. Fungsinya adalah untuk memfiksasi IOL dalam posisi.
Spesifikasi lain IOL: •
•
•
•
Diameter keseluruhan= 12.0-13.5mm Berat purata= 20mg di udara, 3.0-3.2mg dalam aqueous Tebal di OPTIC 1.5-2.0mm Sterilisasi: di pre-steril menggunakan ethylene dioxide. Harus di cuci dengan RL sebelum dimasukan kedalam mata
Types of IOL (INTRA OCULAR LENS)
Tergantung dari lokasi memasukan lensa IOL,terdapat 2 jenis IOL: a)Anterior chamber IOL b)Posterior chamber IOL
Anterior Chamber IOL: -di letakkan di anterior chamber, di hadapan pupil setelah ICCE. - contohnya: Kelman-Multiflex lens( di sudut KOA) atau Worst-Singh’s iris claw lens ( fiksasi di iris) **Tetapi, biasanya tidak di pakai oleh operator sebagai primary implantation prosedur karena banyak komplikasi,contohnya: Dekompensasi kornea yang menyebabkan terjadinya psudophakic bullous keratopathy UGH sindrom: triad uveitis,glaucoma,hyphaema Iris tuck and pupillary capture chronic irritable eye Fiksasi lensa pada iris lebih banyak komplikasinya. •
•
•
•
Posterior Chamber IOL: -di letakkan di posterior chamber, di “capsular bag” atau pada “ciliary sulcus” setelah ECCE PC-IOL terdapat beberapa tipe: Single piece( optic dan haptic are in one piece) or Multipiece/3 piece ( optic and 2 pieces of haptic) Uniplanner ( no angulation between optic and haptic) or Angular ( angulation antara optic dan haptic 5-10 derajat. With or wothout dialiong holes J-looped,C-looped, modified J-looped, cap-C haptic, plate haptic Rigid(konvensional), disc IOL( tanpa haptic atau foldable IOL) •
•
•
•
•
Walaupun lebih sulit secara teknis, PC-IOL memberikan hasil yang bagus dengan komplikasi yang lebih sedikit secara relatif.
Komplikasi PC-IOL: •
de-sentralisasi lensa
•
sunset-sindrom
•
wind-shield wiper sindrom
•
posterior dislokasi lensa
•
•
dekompensasi kornea/edema kornea/pseudophakic bullous keratopathy posterior capsular opacification
Beda Lensa Asli dan IOL
•
IOL lebih memantulkan cahaya “sifat kaca” dari lensa asli.
Investigasi/ Penunjang PreOperasi Pemasangan IOL •
•
•
•
Mendeteksi keberadaan sebarang patologi sistemik atau lokal yang mendasari yang bisa mempengaruhi manajemen serta prosedur operasi. Mencegah komplikasi intraoperatif serta postoperatif. Mengkalkulasi kuasa/power buat IOL Memprediksi kadar perbaikan dari visus setelah operasi
Teknik-teknik/Prosedur/Penatalaksanaan Memasukan Lensa Intraokuler 1. ECCE: eksisi segment anterior, Kapsul posterior serta bahagian peripheral kapsul anterior di biarkan intak. Kebaikan ECCE •
Kehilangan vitreous yang minimal
•
Komplikasi bahagian vitreous adalah rendah
•
•
•
•
Peluang rendah terjadinya oedema makular cystoids karena kapsul posterior yang intak Biasanya, lensa intraokuler yang posterior (PC-IOL) di gunakan yang meruopakan tipe lensa ideal. Kapsul posterior yang intak melindungi dari infeksi seperti endolphthalmitis untuk jangka waktu lama. Untuk semua jenis katarak
Keburukan ECCE •
•
•
Prosedur yang sulit dilakukan karena butuh keahlian serta biaya yang tinggi Komplikasi seperti iridocylitis serta glaucoma adalah sering Terjadinya opasifikasi segment posterior yang signifikan setelah katarak sehingga membutuhkan YAG-laser capsulotomy
•
Tidak bisa di lakukan dalam keadaan dislokasi lensa.
•
Insisi besar (8-10mm) di corneo-sklera: sutura banyak
Teknik-teknik/Prosedur/Penatalaksanaan Memasukan Lensa Intraokuler 2. ICCE: seluruh lensa kristalin diangkat termasuk kapsul anterior dan posterior meninggalkan area pupil yang bersih. Kebaikan ICCE •
•
•
•
Secara relative, prosedur yang murah, cepat dan mudah Tiada peluang katarak semuala karena tidak ada kapsul posterior tertinggal Tiada peluang terjadinya uveitis atau glaukoma karena tiada partikel lensa tertinggal Lebih baik secara kosmetika
Keburukan ICCE •
Tidak bisa di lakukan secara aman pada pasien di bawah umur 35 tahun.
•
Tidak bisa meggunakan lensa intraokuler tipe posterior (PC-IOL)
•
Insidens terjadinya maslah terkait vitreous-segment anterior adalah tinggi
•
•
Insidens terjadinya odema makular cystoids serta pelepasan retina pasca operasi tinggi. Astigmatisme kornea di bahagian limbal lebih tinggi karena jahitan yang lebih banyak serta insisisi yang lebih luas.
Teknik-teknik/Prosedur/Penatalaksanaan Memasukan Lensa Intraokuler
3. Phacoemulsification: Secara dasarnya merupakan prosedur ECCE tetapi dengan bantuan alat yang sangat sofistikated di panggil phacoemulsifier. Teknik: sinar ultrasonic, jarum titanium bervibrasi sebanyak 40ribu kali per detik (kapsul posterior intak)
Kebaikan Phacoemusification •
Menggunakan insisi yang kecil (2-3mm) di cornea
•
Penyembuhan luka yang cepat
•
Konvalesensi yang pendek
•
Stabilisasi dari daya refraksi yang awal serta astigmatisme yang minimum atau tiada sama sekali.
Keburukan Phacoemulsification •
Alatnya mahal
•
Teknik yang paling sulit
•
•
Insidens komplikasi yang tinggi seperti kerusakan iris, dekompensasi kornea Sukar dilakukan pada gred katarak yang matur atau gred 4+ katarak nuklear
Prosedur Pre-Operasi •
Pasien datang dengan membawa surat pengantar buat dicocokan
•
Px menandatangani surat persetujuan tindakan
•
Label nama di tangan pasien sesuai sebelah mata yang di operasi
•
Menggantikan pakaian ( biru:pria,pink: wanita)
•
Tanggalkan perhiasan
•
Masuk ke ruang RR dan di pakai kan topi
•
Di timbang BB dan disuruh berbaring
•
Pasien di KIE tentang prosedur
•
•
•
•
Mata pasian ditetes pantocain 0.5%, diberikan 1 tablet ponstan 500mg, gunting bulu mata pasien dan olesi Zalf Tetes Mydriatil 1%+ Efricel 10% lalu Midiratil setiap 5 menit sebanyak 3 kali ( jika pupil tidak melebar,konsul ke dokter yang merawat) Kelopak mata di sapu disinfektan dengan Bethadine menggunakan cotton bud kemudian di tutup dengan kasa steril Ukur tekanan darah dan laporkan ke dokter anesthesi
Prosedur Pre-Operasi •
•
Kemudian bawa pasien ke ruang operasi dan evaluasi hasil suntikan sebelum memulakan prosedur Ciri-ciri suntikan yang baik:
Tiada hematoma
Bola mata lunak
Anesthesia
Paralysis
Parese
Penyiapan IOL Objektif: mempermudah assisten II untuk memberikan IOL pada saat diperlukan & menghindari kemungkinan kesalahan. 1.Perawat harus mengerti jenis IOL yang di pakai ( kadarluarsa dan power di cek) 2. Assisten II mencatat power dan jenis IOL yang di pakai sesuai permintaan operator 3. Setelah assisten II menyiapkan IOL, dibawa ke OK. 4. IOL di beri ke assisten I untuk di check ulang biometrinya dengan yang tertulis 5. Setelah Iol terpasang,nama pasien serta data Iol dicatat decara lengkap pada buku, & di labelkan dengan jelas pada rekam media pasien. 6. Bila IOL tidak jadi di pasang,assisten II harus mengembalikan nya ke tempatnya semula 7. Pengisian data IOL yang lengkap harus ada : power IOL, aconstan, jenis IOL, merk IOL 8. Setelah selesai tindakan operasi, semua buku harus di lengkapkan datanya dan di laporkan secepatnya.
Komplikasi Semasa & Setelah Pemasangan lensa Intraokuler (IOL)
Komplikasi Intra Operatif: •
Edema kornea
•
ruptur kapsul posterior
•
pendarahan atau efusi suprakoroid
•
pendarahan suprakoroid ekspulsif
•
disrupsi vitreus
Komplikasi dini pasca operatif: •
COA dangkal - pelepasan koroid, block pupil dan siliar, edema stroma dan epitel, brown-McLean syndrome
•
Ruptur kapsul posterior, yang mengakibatkan prolaps vitreus
•
Prolaps iris
•
Astigmatismus, uveitis anterior kronik dan endoftalmitis.
Komplikasi lambat pasca operatif: •
•
•
Ablasio retina Endoftalmitis kronik yang timbul karena organissme dengan virulensi rendah yangterperangkap dalam kantong kapsuler Post kapsul opacity, yang terjadi karena kapsul posterior lemah Malformasi lensa intraokuler, jarang terjadi
Status Oftamologi-13 Juni 2011 OD
Pemeriksaan
OS
5/40 PH 5/20
Visus
5/7,5
Ortofori
Posisi Bola Mata
Ortofori
Gerak Bola Mata Simetris, madarosis -
Supracilia
Simetris, madarosis -
Rontok -, trichiasis -
Cilia
Rontok -, trichiasis -
Spasme -, edema -
Palpebra
Spasme -, edema -
CI -, PCI -
Conjungtiva
CI -, PCI -
Jernih
Cornea
Jernih, striae +
Dalam
COA
Dalam
Rad.line +, atrofi -
Iris
Rad.line +, atrofi -
Round (d: 3mm), RP +
Pupil
Round (d: 3mm), RP +
Keruh tidak rata
Lensa
IOL on place
Status Oftamologi-13 Juni 2011 Pemeriksaan funduskopi ODS
Fundus Reflek
+/+
Vitreous
Jernih
+/+
Papil N II
Bulat
+/+
Batas tegas
+/+
Vasa
Retina
Makula
CD Ratio
0,3/0,3
w/ Jingga
+/+
a/v 2/3
+/+
Sklerotik
-/-
Crossing
-/-
Exudat
-/-
Perdarahan
-/-
Reflek Fovea
+/+
Eksudat
-/-
KIE •
•
•
•
•
•
•