Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Maksillofasial pada Periode PostNatal atau Setelah Kelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pasca kelahiran (post natal) terbagi menjadi beberapa periode, yaitu : 1. Periode neonatal (0 - 28 hari) 2. Periode infancy / bayi
Periode bayi awal (1 - 12 bulan)
Periode bayi akhir (1 - 2 tahun)
3. Preschool / balita (2 - 6 tahun) 4. School Age / pre-puberty / usia sekolah
Perempuan pada usia 6 - 10 tahun
Laki-laki pada usia 8 - 12 tahun
5. Adolescence / masa remaja
Perempuan pada usia 10 - 18 tahun
Laki-laki pada usia 12 - 20 tahun
Daerah maksillo fasial mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada masa post-natal. Adapun bagian dari maksillofasial yang akan dijelaskan proses tumbuh kembangnya adalah bagian lidah dan pallatum.
Gambar 1 Pallatum (Junqueira, 2007)
Pada waktu lahir, panjang dan lebar palatum hampir sama. Setelah kelahiran, panjangnya bertambah karena adanya pertumbuhan aposisi tuberositas maksila. Pada umur 1-2 tahun pertumbuahan sutura palatina bagian tengah melambat dan kemudian berhenti, kemudian terjadi aposisi bagian lateral sampai umur 7 tahun, dan merupakan puncak pertumbuhan daerah anterior. Kemudian dilanjutkan pertumbuhan ke arah posterior , merupakan pertumbuhan panjang. Pada masa bayi dan anak-anak teri aposisi permukaan inferior dan resorpsi permukaan superior, disebut remodeling. Adanya pertumbuhan pada prosesus alveolaris menyebabkan palatum bertambah dalam dan lebar. Pertumbuhan prosesus alveolaris ke lateral menghasilkan terbentuknya `kerucutan' arah anteroposterior. Gerakan lidah dari sisi ke sisi menyebabkan terbentuknya alur `rugae' yang cocok untuk retensi pada waktu bayi menyusu. Rugae akan mendatar pada anak umur 3-4 tahun atau setelah tidak menyusu, kecuali pada kebiasaan menghisap jari.
Gambar 2 Lidah (Junqueira, 2007)
Pada
perkembangan
dari
lahir
hingga
dewasa,
lidah
mengalami
pertambahan panjang, lebar, dan ketebalan ke segala arah mencapai ukuran dua kalinya. Pertumbuhan lidah relatif lebih cepat daripada mulut, mencapai maksimum pada umur 8 tahun. Pertumbuhan ini ada hubungannya dengan aktivitas menghisap.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan selama periode post natal, yaitu : A. Heriditer Sudah lama diketahui bahwa faktor heriditer sebagai penyebab maloklusi. Kerusakan genetik mungkin akan tampak setelah lahir atau mungkin baru tampak beberapa tahun setelah lahir. B. Lingkungan Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan akan terjadi terus menerus selama individu masih bertumbuh dan berkembang. Ada beberapa pengaruh lingkungan yang dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan maksillofasial : 1. Trauma 2. Agen fisik 3. Kebiasaan buruk Beberapa kebiasaan merangsang pertumbuhan daerah maksillofasial secara normal misalnya gerakan bibir dan penguyahan yang fisiologis. Kebiasaan abnormal mempengaruhi pola pertumbuhan fasial yang akan mempengaruhi fungsi orofasial yang mempunyai pengaruh penting pada pertumbuhan maksillofasial. Kebiasaan buruk dan kebiasaan otot menghambat pertumbuhan tulang, malposisi gigi, hambatan pernapasan, gangguan bicara, keseimbangan otot fasial dan problem psikologis. a. Mengisap jempol dan mengisap jari Bila kebiasaan ini sudah tampak pada minggu pertama kehidupan biasanya disebabkan oleh problem makan. Bila kebiasaan ini dilakukan pada anak usia yang lebih lanjut biasanya disebabkan oleh problem psikologis. Arah dan kekuatan pada gigi-gigi selama mengisap jempol menyebabkan incisivus atas tertekan ke labial, incisivus bawah tertekan ke lingual, otot-otot pipi menekan lengkung gigi didaerah lateral ke arah lingual.
b. Menjulurkan lidah Pada penelanan normal, gigi dalam kontak, bibir menutup, punggung lidah
terangkat
menyentuh
langit-langit.
Pada
penelanan abnormal yang disebabkan pembengkaan tonsil atau adenoid, lidah tertarik dan menyentuh tonsil yang bengkak, akan menutup jalan udara, mandibula turun, lidah menjulur ke depan menjauhi pharynk, dengan mandibula turun bibir harus berusaha menutup untuk menjaga lidah dalam rongga mulut dan menjaga efek penelanan dapat rapat sempurna. Kebiasaan menjulurkan lidah dapat menyebabkan diastemata dan open bite anterior. c. Mengisap dan menggigit bibir Mengisap bibir dapat sendiri atau bersamaan dengan mengisap ibujari. Dapat dilakukan pada bibir atas atau pada bibir bawah. Bila dilakukan dengan bibir bawah, maka maloklusi yang ditimbulkan adalah labioversi gigi depan atas, open bite, lunguoversi gigi depan rahang bawah. d. Mengigit kuku Kebiasaan menggigit kuku jari dapat menyebabkan malposisi gigi. e. Kebiasaaan buruk yang lain 4. Penyakit 5. Malnutrisi C. Gangguan perkembangan oleh sebab yang tidak diketahui
Daftar Pustaka Sadler, T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta : EGC.
Bagastama Aulia Mahardika - 160110170085 Maudy Ahadya Putri S - 160110170092