Proses Pengolahan Uranium Kadar uranium dalam bijih umumnya sangat rendah, yaitu berkisar antara 0,1 – 0,3 % atau 1-3 kg uranium tiap ton bijih. Untuk mempermudah dan menekan biaya transportasi, transportasi, maka uranium dalam bijih ini perlu diolah terlebih dahulu. ujuan ujuan utama dari dari pengolahan adalah untuk pemekat pemekatan an dengan !ara !ara mengurangi sebanyak mungkin bahan lain yang ada dalam bijih sehingga dapat menyederhanakan proses transportasi ke tempat pemrosesan berikutnya. Pengolahan bijih uranium dapat dilakukan dengan !ara penggerusan, pelindihan maupun ekstraksi kimia dan pengendapan. "asil akhir dari proses pengolahan pengolahan uranium ini adalah diperolehnya endapan kering ber#arna kuning yang disebut pekatan $konsentrat yang berkadar uranium sekitar &0 %. Karena Karena ber#arna kuning maka endapan ini disebut juga yello#!ake. 'ari 1000 ton bijih rata-rata dapat dihasilkan 1,( ton yello#!ake. Pengolahan uranium terdiri dari ) pemanggangan, penghan!uran, pemekatan *sis, pelindian asam+basa, dekantasi, pertukaran ion, presipitasi, *ltrasi.
Pemanggangan Proses pemanggangan pemanggang an bertujuan untuk membuat senya#a Uranium dan anadium lebih mudah dilindi, sehinnga anadium anadium dapat diam bi l sebagai hasil samping, karena proses pemanggangan ada pengaruh terhadap pemungutan Uranium dan anadium.Pada anadium.Pada suhu 3(0o U terambil dulu, tapi diatas 3(0 -(00 o % U terambil turun, diatas (00o – 00o dengan /al mulai banyak terambil. elain itu pemanggangan dapat merusak ikatan organik, sehingga memudahkan pelindian dan memudahkan pengenapan+dekantasi.
Penghancuran Proses ini bertujuan untuk mereduksi ukuran bijih agar lebih mudah terlindi $10 2esh
Pemekatan fsis ertujuan ) untuk mengurangi bahan pelindi, mengurangi bahan-bahan bahan-bahan yang tidak memba#a U tinggi. Pemekatan *sis bergantung pada tipe bijih,sehingga dapat dilakukan dengan !ara yaitu ) a 4lotasi buih b Pengenapan gra*tasi ! Pemilahan dengan meja-alur-getar d Pemilahan radioakti5
e Pemungutan bahan bijih lain yang bernilai ekonomis
ijih yang telah melalui pemekatan *sis, sudah memiliki grade rata-rata lebih tinggi.
Pelindian Pelindian yang dikenakan dapat berupa ) Pelindian basa + alkali, dengan /a673 Pelindian asam, umumnya dengan "678 en!er ebagaian besar bijih dapat dikenai lindi asam, tapi bijih dengan konstituen basa, lebih ekonomis dikenai lindi basa, karena kalau lindi asam, perlu banyak. 2engingat semua bijih U dilindi dengan asam sul5at atau dengan karbonat, maka hasil lindiannya banyak mengandung asam bebas, 4e, 9l: 4:2n:a:i:i dan U dalam konsentrasi ke!il, oleh karena itu diperlukan !ara seekonomis mugkin. ;adi !ara pengendapan langsung umumnya tidak ekonomis dan layak se!ara teknis ara pertukaran ion ternyata sangat layak. ara ini bekerja atas dasar kemampuan resin-penukar anion dalam menyerap anion U se!ara selekti5 dari lautan asam + basa. etelah U terserap !ukup banyak, maka dilakukan pengusiran U dari resin menggunakan garam tetentu, supaya bisa dihasilkan U lebih pekat dan relati5 lebih murni. Kemudian hasil pemekatan ini bisa diendapkan dengan alkali menghasilkan
?@ ?A?@. 9lat untuk ekstraksi$ekstraktor. Aangkah terakhir adalah proses pengendapan, *ltrasi dan pengeringan untuk memperoleh U-Konsentrat, karena umumnya hasil ekstraksi maupun penukar ion berupa larutan en!er. iasanya U mengendap bersama-sama bersama-sama dengan impuritas atau pengotor, tanpa dimurnikan lagi.api sering juga dilakukan pengendapan selekti5 dengan !ara pengaturan p". ;adi tujuan utama proses pengendapan adalah untuk menghasilkan konsentrat padat dari uranium dan terkenal dengan sebutan
Pemurnian Uranium Proses pemurnian bertujuan untuk merubah yello#!ake menjadi bahan dengan tingkat kemurnian yang tinggi sehingga berderajad nuklir dan bebas dari unsurunsur pengotor lainnya. enya#a kimia bahan bakar berderajad nuklir yang dihasilkan dapat berbeda bergantung proses pemurnian yang digunakan. 'ari proses pemurnian akan diperoleh produk akhir berupa U76, U37 atau U-logam yang siap untuk proses selanjutnya. Ketiga ma!am produk akhir proses pemurnian itu disesuaikan dengan kebutuhan !alon pemakai bahan bakar nuklir. Konsentrat uranium
0,C&3
iskositas $millipoise
33,6
Kelarutan dalam air$g+l
0,3C
Kelarutan air dalam P$g+l
G8
Pemilihan P sebagai solHen, karena pertimbangan keamanan. P stabil pada konsentrasi asam nitrat tinggi, tidak eksplosi5, modal rendah, biaya operasi
rendah. P dapat terhidrolisa menjadi 'P dan 2P #alaupun ke!il diperkirakan peruraian P kurang dari 0,001 %. Persyaratan pengen!er $ kerosen adalah ) tidak ber!ampur dengan air, harus !ampur sempurna dengan P,Hiskositas rendah,harga murah
Pemurnian U76
Proses ekstraksi dalam pemurnian uranium memegang peranan penting, sebab dengan !ara ekstraksi ini uranium dapat dipisahkan dari pengotor, shg didapatkan U76 murni nuklir dan pengotor dalam skala ppm Aarutan U murni nuklir hasil proses ekstraksi pelarut perlu dilakukan proses lebih lanjut yaitu tahap pengendapan. Pengendapan dengan amonia $ /"87" memberi hasil berupa 9mmonium diuranate $9'UI $/"86U67& @eaksi ) 6U76$/736 G/"87"
$/"86U67& 8/"8/73 3 "67
elain pengandapan dengan ammonia, juga dapat dilakukan pengendapan dengan gas /"3 dan 76 membentuk 9mmonium uranyl arbonat$9U dengan reaksi sebagai berikut )
U76$/736 3/"8$73
$/"88U76$73 6/"3
4aktor
eperti halnya densitas, porositas merupakan salah satu karakteristik *sis yang diperlukan terutama untuk mengkarakterisasi bahan padatan hasil proses maupun yang akan diproses kembali. i5at porositas bahan saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh besaran *sis yang lain maupun si5at thermalnya, misalnya bahan yang porous akan mempunyai nilai kerapatan yang rendah, luas permukaan yang lebih besar, konduktiHitas panas yang rendah, dan sebagainya.
9'U ) $/"86U67& 6U73 10"67 76 $(00o 9U ) $/"88U76$73 U73 6"678/"3376
$800o
alah satu proses dalam pembuatan U76 adalah proses reduksi, @eduksi merupakan proses konHersi oksida-oksida uranium meliputi U73 dan U37 menjadi U7 6 yang didahului dengan pelepasan air dan dekomposisi senya#a organik . @eaksi reduksi U37 menjadi U76 adalah sebagai berikut)
U37 $s 6"6$g 3U76$s 6"67$g
@eduksi terhadap l U37 dapat dilakukan dengan gas "6 dalam medium gas /6. @eduksi berlangsung pada kondisi atmos5er, hal ini karena dengan kadar "6 yang ke!il dapat menghindari bahaya kebakaran bila terjadi kebo!oran pada tungku reduksi. uhu yang terlampau tinggi memungkinkan terjadinya pelelehan sehingga dapat menutup pori-pori . Prosesnya reduksi sangat dipengaruhi oleh suhu dan #aktu reduksi, uhu reduksi merupakan 5aktor yang berpengaruh pada proses reduksi dan biasanya berkaitan dengan #aktu yang digunakan, semakin tinggi suhu reduksi semakin singkat #aktu yang digunakan. uhu reduksi juga bergantung dari kereakti5an bahan yang hendak direduksi dan si5at U76 yang dihasilkan. Perubahan 5ase selama proses reduksi U37 menjadi U76 terjadi dalam dua tahapan, yaitu)
U37 U87C U76
Pada konHersi U37 menjadi U87C terjadi reaksi pada permukaan antara hidrogen dengan oksigen, laju reaksi proses ini sebanding dengan konsentrasi hidrogen dan oksigen pada permukaan oksida. elama proses reduksi ukuran partikel butir kernel U76 mengalami penyusutan.
2ekanisme reaksi yang terjadi pada proses reduksi yaitu mula-mula terjadi di5usi gas hidrogen melalui *lm gas ke permukaan, kemudian gas hidrogen masuk ke dalam butiran dan terjadi reaksi di5usi, karena oksigen yang berada dibutiran U37 sangat reakti5, maka hal ini merupakan suatu sebab terjadinya di5usi dari permukaan butiran ke dalam butiran. uhu dan #aktu dalam proses reduksi U37 akan memberikan pengaruh pada kualitas U76 yang dihasilkan, diantaranya terhadap densitas, rasio 7+U dan luas muka spesi*k, Holume pori total, rerata jari-jari pori. Kenaikan suhu reduksi akan menaikkan kualitas kernel U76 yang dihasilkan. Baktu reduksi yang lebih lama akan menghasilkan kernel U76 yang lebih baik, karena semakin sempurnanya reaksi yang terjadi.
@eduksi ) U73 dan U37 jadi U76
U73$p "6$g U76$p"67 U37$p 6 "6$g 3 U76$p6"67 U76 yang dihasilkan dipakai sebagai bahan bakar nuklir. 7leh karena itu dituntut mempunyai si5at kimia, *sis maupun thermodinamika yang baik , shg memenuhi spesi*kasi bahan bakar. Pemakaian U76 sebagai bahan bakar dalam pil$pellet dan disintering dengan densitas lebih besar C( % E10,CG g+m3$'.
ahan bakar reaktor nuklir yang menggunakan keramik uranium diantaranya U76, truktur kristal U76 adalah 5a!e !entered !ubi! tipe a46 dan memiliki densitas teoritis 10,CG gr+!m3.Keramik uranium sebagai bahan bakar memiliki beberapa keuntungan yaitu tahan terhadap temperatur operasi reaktor yang tinggi dikarenakan memiliki titik leleh yang tinggi, titik leleh dari U76 yaitu sekitar 6&G0o . elain memiliki titik leleh yang tinggi, keramik uranium juga memiliki kestabilan terhadap irradiasi yang baik $dimensi, struktur, Holume karena tidak adanya trans5ormasi 5ase pada suhu rendah, dan ketahanan korosi yang baik.
Persyaratan ahan akar U76
'ensitasnya harus tinggi mendekati densitas teoritis U76 $10,CG gr+!m3, pada kondisi ini U76 memiliki konduktiHitas panas, elastisitas dan perlakuan dimensional $dimensional behaHior yang paling baik.
Permukaan bahan bakar haruslah halus dan tidak ada retakan atau serpihan. $ahan akar kernel untuk @eaktor uhu inggi ahan yang dipergunakan harus memiliki kemurnian yang tinggi. Perbandingan stokiometris 7+U harus sama atau mendekati 6,00 karena pada kondisi U76 memiliki konduktiHitas panas yang paling tinggi. Porositas butir bahan bakar harus merata dan berukuran antara 1-10 Lm, karena porositas berkaitan erat dengan densitas U76 dan perilaku dimensional bahan bakar reaktor. Pengayaan
Pengayaan dimaksudkan untuk meningkatkan kadar 63(U dalam bahan bakar nuklir hasil proses pemurnian. Perlu diketahui bah#a dalam uranium alam hasil penambangan terdapat tiga jenis isotop uranium, yaitu 63U dengan kadar CC,6( %, 63(U dengan kadar 0,&1( % dan 638U dengan kadar yang sangat ke!il. 'alam reaktor nuklir yang dapat berperan sebagai bahan bakar hanyalah 63(U, sedang 63U dan 638U tidak dapat dijadikan bahan bakar karena tidak dapat melakukan reaksi *si. 'engan proses pengayaan maka kadar 63(U menjadi tinggi sehingga bahan bakar dapat dipakai dalam #aktu lama. Proses pengayaan ini akan meningkatkan kadar 63(U dalam bahan bakar menjadi 3-( % seperti laFimnya dibutuhkan oleh suatu reaktor nuklir. Proses pengayaan tidak selalu dile#ati oleh bahan bakar, karena ada jenis reaktor nuklir yang dapat meman5aatkan uranium alam.
Untuk memperkaya uranium terdapat beberapa proses pemisahan yang telah dikembangkan dan terpakai dalam skala industri. emua !ara berprinsip pada pemisahan 5ase gas $U4G.
Proses pengkayaan dilakukan dengan !ara )
1.
Proses di5usi gas
Prinsip proses di5usi gas adalah gas U4G dialirkan dari ruang tekanan tinggi ke ruang tekanan ruang lebih rendah melalui sekat berpori. Pada kenyataannya bah#a U4 G $U-63( memiliki ke!epatan di5usi lebih besar dari pada U4G$U-63, sehingga diperoleh pengayaan U-63( pada ruangan tekanan rendah. Untuk U4G, 5raksi disisi tekanan rendah memiliki kekayaan 1.0083 lipat lebih tinggi dari 5raksi pada ruangan tekanan tinggi.
Pada di5usi gas e5ek pisah tiap tingkat begitu ke!il, sehingga untuk memperoleh pengkayaan untuk bahan bakar AB@ diperlukan ribuan tingkat dalam suatu kaskade . Untuk pengaliran gas memerlukan kompresi untuk menembus barier di5usi, maka proses ini memerlukan energi sangat tinggi
6.
Proses sentri5ugasi gas
Prinsip pemisahan pada dasarnya adalah apabila pesa#at sentri5us diputar dengan ke!epatan rotasi amat tinggi, maka akan ter!ipta suatu medan gaya berat buatan yang dapat diman5aatkan untuk memisahkan isotop. ;adi apabila U4G dalam #adah sentri5use diputar dengan ke!epatan amat tinggi, maka isotop lebih berat !enderung bergerak mendekati mantel sentri5us, sedangkan isotop yang lebih ringan !enderung bergerak mendekati rotor pesa#at. ara sentri5ugasi mempunyai e5ek pisah jauh lebih tinggi dari pada pemisahan di5usi gas, dari segi konsumsi energi untuk menjalankan operasi pemisahan dengan sentri5ugasi membutuhkan jauh lebi ke!il , kira- kira 0,1 lipat dari kebutuhan untuk proses di5usi gas untuk tugas yang sama.
Proses gas sentri5use merupakan proses yang menggunakan silinder berputar dan tersusun seara paralel. @otasi pada silinder men!iptakan gaya sentri5use yang kuat yang menyebabkan molekul gas yang lebih berat $U-63 bergerak keluar dari silinder. edangkan molekul gas yang lebih ringan $U-63( akan berada didekat pusat silinder.
etelah pengayaan, gas U4G diperkaya diubah menjadi serbuk uranium dioksida $U76 yang kemudian di5abrikasi menjadi pelet bahan bakar. Pelet-pelet selanjutnya diletakkan dalam kelongsong logam dan dirakit menjadi perangkat bakar nuklir yang siap digunakan di dalam teras reaktor.
Pabrikasi
Proses pabrikasi bertujuan untuk menyiapkan bahan bakar nuklir dalam bentuk *sik yang sesuai dengan jenis yang dibutuhkan oleh reaktor nuklir !alon pemakai bahan bakar tersebut. 9da berma!am-ma!am bentuk bahan bakar bergantung pada jenis ran!ang bangun reaktor. Perbedaan tersebut umumnya terletak pada bentuk dan ukuran bahan bakar yang digunakannya. 'alam proses pabrikasi, sebagian besarnya merupakan proses *sis mekanis ditambah sedikit proses
kimia. 9da berbagai ma!am bentuk elemen bakar bergantung pada ran!ang bangun yang dikaitkan dengan kinerja reaktor pemakainya. 2isal ada jenis reaktor yang memakai bahan bakar diperkaya dengan pengayaan 6-3 % berbentuk U76 yang diproses menjadi pelet dengan diameter M 10 mm. Pelet kemudian dimasukkan ke dalam tabung kelongsong paduan Firkonium dengan panjang 8-( m. Pellet U76 dapat di5abrikasi dengan mudah dengan !ara Npressing dan interingD
erbuk U76 yang sudah berderajad keramik dilakukan pressing dengan langkah )
erbuk U76 di!ampur dengan polyetilene glykol dan polyHynil alkohol $P9, kemudian ditambah air dan pelumas hingga seperti lumpur. Pengeringan pertama &0o, !ampuran diayak. erbuk tergranulasi tersebut, kemudian dikompakkan dan diperoleh pellet hijau. elanjutnya sebagai$pengikat dan pelumas+Feng stearat+ asam stearat pada pellet hijau tersebut dihilangkan pada suhu diba#ah suhu sintering,
Proses sintering adalah proses perlakuan panas pada suhu tinggi mendekati 0,( – 0,& titik lelehnya.Proses sintering harus bebas 76 supaya tidak terjadi oksidasi dan dilakukan dalam lingkungan gas inert yaitu 9r atau "6 . ujuan sintering untuk menaikkan densitas mendekati C(% densitas teoritis, mengatur mikro struktur, porositas. 'iharapkan densitas butir yang dihasilkan mendekati teoritis yaitu 10,( – 10,CG g+ml
ahapan proses sinter )
1. =katan mula antar partikel serbuk
Proses pengikatan diri meliputi di5usi atom-atom. =katan ini terjadi pada kontak *sik antar partikel yang berdekatan. =katan ini tidak menyebabkan perubahan demensi pada pellet.emakin besar bidang kontak permukaan pellet, maka semakin besar juga proses pengikatan dalam proses sinter.
6. Pertumbuhan leher
Pertumbuhan leher terjadi setelah pengikatan mula antar partikel dan terjadi karena adanya perpindahan massa pada proses sinter.Pertumbuhan ini tidak mempengaruhi jumlah porositas dan tidak menyebabkan penyusutan pada pellet.
3. Pertumbuhan leher
Karena adanya pertumbuhan butir, maka menyebabkan terjadinya proses penutupan saluran pori. 'apat juga disebabkan oleh penyusutan pori.
8. Penutupan saluran pori
Karena adanya pertumbuhan butir, maka menyebabkan terjadinya proses penutupan saluran pori. 'apat juga disebabkan oleh penyusutan pori.
(. Pembulatan pori
ila massa diangkut kedaerah leher dari permukaan pori, maka pori tersebut akan menuju proses pembulatan pori.Proses ini berjalan sempurna, bila #aktu dan suhu sinter !ukup.
G. Penyusutan pori
Karena gas-gas yang terdapat dalam pori-pori keluar ke permukaan, maka terjadi penurunan Holume pellet, shg juga terjadi penurunan luas muka. 'engan kata lain dapat dikatakan proses pemadatan, shg terjadi peningkatan berat jenis dan peningkatan kekuatan
&. Pengkasaran pori
Proses ini terjadi setelah kelima proses tersebut terjadi dan berjalan sempurna. Pengkasaran terjadi karena adanya bersatunya lubang-lubang ke!il dari pori sisa dan menjadi besar dan kasar. ;umlah total pori tetap, tetapi luas permukaan pori bertambah besar
Pelet tersinter masuk kelongsong, dan kedua ujung kelongsong ditutup dan dilas, yang membentuk batang bahan bakar, kmd dirakit menjadi bundel batang sebagai elemen bahan bakar.
Proses Pembakaran Uranium dalam @eaktor
=nti atom dari U-63( terdiri dari C6 proton dan 183 neutron $C6183I63(. aat sebuah inti atom U-63( menangkap neutron, ia akan membelah menjadi dua inti atom baru dan melepaskan sejumlah energi dalam bentuk panas, disertai pelepasan 6 atau 3 neutron baru.
;ika neutron yang dilepaskan tersebut dapat memi!u reaksi yang sama pada atom U-63( lainnya, dan melepaskan neutron baru lain, reaksi *si berantai dapat terjadi. @eaksi ini dapat terjadi dan terjadi lagi, hingga berjuta-juta kali, maka energi panas dalam jumlah sangat besar dapat dihasilkan dari sedikit Uranium. e!ara kasar energi panas dari reaksi inti 1 gram U-63( adalah sama dengan energi panas dari pembakaran 1 ton batubara.
@eaksi *si uranium yang berlangsung di dalam reaktor nuklir
Proses membelah atau NmembakarD uranium se!ara berantai dan terkendali adalah sebagaimana yang terjadi di dalam reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan digunakan untuk membangkitkan uap air, dan selanjutnya uap air digunakan untuk memutar turbin dan akhirnya menghasilkanlistrik.
abel berikut memberikan gambaran tentang bertapa besarnya kandungan energi dalam bahan bakar uranium dibandingkan sumber energi lainnya.
eperti unsur lainnya, uranium memiliki beberapa isotop. Uranium alami sebagaimana yang terdapat dalam lapisan kerak bumi utamanya tersusun atas!ampuran isotop U-63 $CC.3% dan U-63( $0.&%. =sotop adalah elemen atau unsur yang memiliki nomor atom yang sama tetapi jumlah neutron atau berat atom-nya berbeda.
U-63( merupakan isotop uranium yang penting, sebab dalam kondisi tertentu inti ini dapat dibelah yang diikuti dengan pelepasan energi dalam jumlah besar $sekitar 600 2e per-pembelahan. @eaksi pembelahan inti atom dikenal dengan D*si nuklirD, dan isotop U-63( disebut sebagai Dbahan *silD.
eperti isotop radioakti5 lainnya, uranium j uga mengalami peluruhan. U-63 meluruh dalam jangka #aktu yang panjang dengan #aktu paro yang sama dengan umur bumi $8(00 juta tahun. =ni dapat diartikan U-63 hampir tidak radioakti5 jika dibandingkan dengan isotop lain di lapisan batuan dan tanah. /amun demikian peluruhan U-63 menghasilkan energi 0,1 #att+ton dalam bentuk panas. ?nergi peluruhan ini !ukup untuk menghangatkan inti bumi. 9dapun U-63( meluruh dalam jangka #aktu sedikit lebih !epat dibanding U-63 $sekitar &00 juta tahun.
=sotop uranium U-63 dan U-63( adalah peman!ar radiasi alpha dengan energi !ukup rendah dan dapat ditahan oleh selembar kertas. ahaya radiasi akan mun!ul apabila isotop uranium masuk ke dalam tubuh karena akan merusak jaringan dan dapat menimbulkan penyakit kanker.
'i dalam sebuah reaktor nuklir, bahan bakar uranium dirakit dalam bentuk tertentu sedemikian hingga reaksi *si berantai yang terkendali dapat di!apai. Panas yang dihasilkan dari pembelahan U-63( kemudian digunakan untuk membangkitkan uap yang akan memutar turbin dan menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Pada dasarnya PA/ dan PA 4osil, dengan kapasitas yang sama, memiliki banyak kemiripan. Keduanya sama-sama membutuhkan panas untuk menghasilkan uap guna memutar turbin dan generator. /amun perbedaan pokok yang perlu digarisba#ahi disini bah#a PA/ meman5aatkan *si atom uranium yang dapat menggantikan pembakaran batubara atau gas.
@eaksi *si berantai yang berlangsung di dalam teras reaktor nuklir dikendalikan oleh batang kendali yang mempunyai si5at menyerap neutron dan dapat ditarik+didorong untuk mengatur reaktor pada tingkat daya yang dibutuhkan.
'i dalam teras reaktor yang menerapkan konsep *si thermal sebagaimana reaktor PA/ komersial saat ini, bahan bakar uranium dikelilingi oleh materi yang disebut moderator. ahan ini ber5ungsi untuk memperlambat ke!epatan neutron yang dihasilkan dari reaksi reaksi *si sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
berantai. 9ir, gra*t dan air berat biasa digunakan sebagai moderator dalam berbagai jenis reaktor.
Karena jenis bahan bakar yang digunakan $konsentrasi U-63( dalam bahan bakar uranium hanya 3 – (%, maka apabila terjadi mal5ungsi yang 5atal dalam reaktor, bahan bakar dapat saja menjadi terlalu panas dan meleleh, akan tetapi tidak dapat meledak seperti bom nuklir. 9da banyak jenis reaktor nuklir yang digunakan dalam PA/ komersial saat ini, dan yang masuk 3 besar dari 880 PA/ adalah PB@ – PressuriFed Bater @ea!tor $8%, B@ – oilling Bater @ea!tor $60,%, dan P"B@ – PressuriFed "eaHy Bater @ea!tor $&,&% . Karena di dalam reaktor nuklir PA/ terdapat U-63 dalam jumlah besar $bahan bakar reaktor PA/ hanya mengandung 3 – (% U-63(, dan sisanya adalah U63, reaksi U-63 dengan neutron akan sangat sering terjadi. 4aktanya sekitar 1+3 energi yang dihasilkan bahan bakar dalam reaktor berasal dari pembelahan Pu-63C. api terkadang Pu-63C dapat menangkap neutron tanpa membelah dan berubah menjadi Pu-680. Karena Pu-63C se!ara progresi5 terbakar+membelah atau berubah menjadi Pu-680, maka semakin lama bahan bakar berada di dalam reaktor akan semakin banyak Pu-680 di dalamnya.