Proses Pembentukan Tanah Herlina Darwati
Asal Bahan Tanah • Tanah terbentuk di permukaan bumi secara langsung atau tidak langsung berkembang dari bahan mineral dan batuan-batuan. • Melalui proses pelapukan secara fisik atau secara kimia dibantu oleh proses pengaruh atmosfer maka batubatuan berdisintegrasi dan terdisintegrasi menghasilkan bahan induk lepas.
Proses pembentukan tanah terjadi pada kondisi tropis berlangsung cepat, karena suhu tinggi dan curah hujan juga tinggi.
Unsur-unsur kimia utama tanah dalam litosfer • Fase padat tanah merupakan sumber hara potensial untuk pertumbuhan tanaman. • Kandungan unsur-unsur kimia tersebut dalam litosfer sangat penting dalam ilmu pertanian terutama unsur hara untuk pertumbuhan tanaman atau pohon. • Konsentrasi unsur-unsur hara tersebut berbeda-beda. Unsur-unsur hara yang bersumber dari atmosfer dan hidrosfer yaitu H, O, N, C dan S. • Unsur-unsur tersebut terdapat dalam bentuk senyawa mineral primer, mineral sekunder, oksida-oksida bebas, garam-garam serta bahan-bahan organik.
• Mineral primer, yaitu mineral yang terdapat dalam magma yang mempunyai susunan kimia asli (belum berubah). Biasanya dijumpai di dalam fraksi tanah kasar yang lebih dari 2 mikron. • Mineral sekunder, yaitu mineral yang mempunyai susunan kimia telah mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan luar terhadap mineral primer. • Mineral adalah zat yang terbentuk di alam dengan sifat-sifat kimia, fisika yang berbeda-beda seperti kuarsa (SiO2), Orthoclase (KAL Si3O8) dan Kalsit (CaCo3). • Batuan-batuan adalah campuran mineral-mineral, sehingga sifatsifat kimia dan fisika mineral-mineral di dalam batu-batuan umumnya dikelompokkan dalam 3 kelas, yaitu Batuan beku, Batuan endapan dan Batuan metamorf. Yang ketiganya berasal dari bahan induk residual. Contohnya Gneiss dari granit, Slate dari Shale dan Marmer dari batuan kapur.
Penggolongan Bahan Induk • Bahan induk dari mana tanah itu berasal dan berkembang dapat digolongkan atas 2 macam, yaitu : – Bahan Induk Residual, adalah bahan induk yang asalnya bukan dari tempat lain, tetapi tetap berada di tempat dan tidak berpindah, seterusnya mengalami perkembangan membentuk tanah. Bagian–bagiannya terdiri dari : • Batuan Igneous (beku) seperti granit, basalt dan andasit • Sedimen (endapan) seperti batu kapur, batu pasir • Metamorf seperti marmer dan gneiss
– Bahan Induk Angkutan, adalah frakmen batu-batuan dan mineral yang terangkat keluar dari tempat asalnya oleh air, angin, es ataupun gaya gravitasi. Bagian–bagiannya terdiri dari : • • • •
Air : air mengalir (Alluvial), danau (Lacustrine), lautan (Marine) Angin : Loess dan Aeolian Es : Moraine dan Till Plain Gaya gravitasi : Colluvial
Faktor-faktor Pembentukan Tanah • Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah
• Faktor-faktor pembentukan tanah tersebut diatas dikelompokkan dalam: • Faktor-faktor pasif : sumber massa pembentuk tanah dan kondisi-kondisi yang mempengaruhinya. Seperti bahan induk, topografi dan waktu. • Faktor-faktor aktif : agen-agen yang menyediakan energi yang bekerja atas massa untuk menyelenggarakan proses-proses pembentukan tanah, seperti jasad hidup, iklim.
Perkembangan Profil Tanah • Profil tanah adalah urutan susunan horison tanah yang tampak dalam anatomi tubuh tanah atau penampang vertikal tanah dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk
• Setiap horison yang menyusun profil tanah mempunyai ciri-ciri tertentu yang merupakan hasil dari proses ganesa tanah. • Horison utama penyusun tanah diberi simbol : O, A, B, C, R – Horison Organik (O) • Tersusun dari material organik yang terletak di atas lapisan mineral, terutama pada tanah hutan yang belum terganggu. • O1 : Horison organik terdiri dari sisa-sisa tanaman yang belum di dekomposisi (masih segar bentuk asli masih tampak) • O2 : Sisa tanaman sudah terdekomposisi atau melapuk (bentuk asli tidak tampak) berwarna hitam disebut Humus.
–
•
•
•
Horison Mineral (A, B, C)
- Horison A Terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral dan merupakan horison eluviasi yaitu horison yang alami pencucian (perlindian/leaching). Horison A Terbagi menjadi : A1 : Pencampuran bahan mineral dan bahan organik (akumulasi bahan organik halus hasil humifikasi) yang terkaitan dengan fraksi mineralnya dan berwarna gelap. A2 : Terjadi eluviasi paling maksimal terhadap lempung, besi dan aluminium sehingga terjadi pemekatan kuarsa atau mineral-mineral tahan lapuk dalam ukuran pasir dan debu serta berwarna terang.
- Horison B • Merupakan horison illuvial (penimbunan) dari bahanbahan yang tercuci diatasnya (liat, fe dan Al). Terbagi menjadi : • B1 : Merupakan peralihan dari A ke B, mempunyai ciri dan warna lebih ke horison B2 • B2 : Merupakan horison yang paling maksimum akumulasi basa, liat, aluminium, konsentrasi liat silika, warna gelap, latosolisasi, podsolisasi. • B3 : Transisi dari horison B ke C atau R dengan warna dan ciri lebih mendekati B.
•
•
- Horison C Lebih mirip dengan sifat batuan asal tetapi adakalanya tidak sesuai dengan batuan asal, hanya sedikit sekali mengalami pedogenesa.
Setiap horison tidak selalu terdapat pada setiap tanah. Tanah pertanian yang sering diolah, maka horison O, A atau Az bercampur membentuk lapisan olah yang disebut horison Ap.
Tugas…. • Cari gambar-gambar horison tanah dan namai…. • Kumpulkan minggu depan