PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI Tata cara dan proses penskoran hasil Uji Kompetensi seni merangkai bunga dan desain floral yang bersifat OBAD.
6/22/2009 DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Andy Djati Utomo, S .Sn. AIFD
PENSKORAN
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
PEMBAHASAN AWAL : Samakah makna nilai 80 yang diperoleh peserta didik untuk jenis pendidikan yang sama dari guru / sekolah / tempat kursus yang berbeda ? Adilkah? Uji Kompetensi berlaku nasional, sehing sehingga ga dalam dalam kurun kurun waktu waktu yang yang sama, sama, bila bila standa standarr acuan acuan yang yang dipakai dipakai masih sama, sama, seharusnya seharusnya standar kualitas lulusan adalah sama. Hal itu membutuhk membutuhkan an suatu sistematika sistematika penilaian yang mampu memberikan standar yang sama. Hal itu dapat dicapai antara lain dengan adanya penskoran.
TUJUAN PENILAIAN: Memberikan skor sesuai dengan dan kemampuan peserta ujian melalui hasil ujian / tes (tertulis, lisan, dan atau praktek).
KRITERIA KOMPETEN: •
Mampu memahami konsep yang mendasari standar kompetensi kompetensi yang harus dikuasai / dicapai.
•
Mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan tuntutan standar kompetensi yang harus dicapai dengan cara dan prosedur yang benar serta hasil yang baik.
•
Mampu Mampu mengap mengaplik likasi asikan kan kemamp kemampuan uanny nyaa dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari sehari - hari hari (di dalam dalam maupun di luar sekolah / kursus).
SIKAP PENGUJI DALAM PENSKORAN •
OBJEKT OBJEKTIF IF
: Mensko Menskorr sesuai sesuai dengan dengan jawaba jawaban n / kriteri kriteriaa yang yang ada. ada.
Dalam dunia merangkai bunga yang terkait erat dengan seni dan selera, setiap penguji diharapkan menghindari memasukkan selera atau kesukaan penguji ke dalam penilaian peserta peserta ujian. Hal ini terutama terutama sering sering terjadi dalam beberapa hal seperti seperti keserasian keserasian warna, dan hasil keseluruhan rangkaian. •
ADIL : Berlaku sama bagi bagi setiap setiap peserta peserta tes tanpa membed membeda–beda a–bedakan kan satu satu sama sama lain.
Dalam Dalam banyak banyak kasus kasus pengu penguji ji dan peserta peserta ujian ujian saling saling kenal, kenal, dan hal terseb tersebut ut sering sering mempengaruhi hasil akhir penilaian. Penguji juga seharusnya tidak membedakan faktor lokasi ujian (ibukota / kota besar dan daerah), karena standarisasi kompetensi berskala nasional.
BAB I
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 2
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI PENDAHULUAN
A. Peng Penger erti tian an
Dalam melakukan penskoran terhadap hasil uji kompetensi peserta didik kursus dan pelatihan serta warga masyarakat yang belajar mandiri, sangat ditentukan pada jenis tes, yaitu tertulis atau praktik praktik dan bentuk soal objektif objektif atau uraian yang dipergunakan dipergunakan.. Karena baik jenis tes maupun bentuk soal masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya jenis tes tertulis akan berbeda dengan jenis tes praktik yang proses penskorannya melalui pengamatan. Bentuk soal objektif akan berbeda dengan bentuk soal uraian. Bentuk soal objektif materi yang ditanyakan lebih luas dan rinci dibandingkan dengan materi yang ditanyakan dalam bentuk soal uraian. Proses penskorannya pun berbeda. Bentuk soal uraian akan lebih rumit dan memerlukan ketelitian dibandingkan dengan penskoran bentuk soal objektif yang lebih mudah. Jadi setiap jenis tes dan bentuk soal masing-masing memiliki keleb kelebih ihan an dan dan keku kekuran ranga gan n dalam dalam pros prosed edur ur pens pensko kora ran n lemba lembarr jawab jawaban an pese pesert rtaa uji uji kompetensi. Oleh Oleh karena karena itu, itu, “Moto” “Moto” penguj penguji/pe i/pemer meriks iksaa hasil hasil uji kompet kompetens ensii adalah adalah OBAD OBAD (Objektif dan Adil). Objektif artinya menskor sesuai dengan jawaban yang ada, sedangkan adil adalah berlaku sama bagi setiap peserta tes (tidak membeda-bedakan satu sama lain).
B. Alur Penskora Penskoran n Hasil Hasil Uji Uji Kompete Kompetensi nsi
Alur penskoran hasil uji kompetensi adalah seperti berikut ini.
C. Pengga Penggabun bungan gan Nilai Nilai
Penggabungan nilai adalah penggabungan nilai hasil ujian tertulis dan praktik. Apabila hasil nilai kedua jenis ujian itu digabung, masing-masing jenis ujian harus diberi bobot sesuai sesuai dengan dengan kedalam kedalaman an dan keluas keluasan an materi materi yang yang diujik diujikan an dan tingka tingkatt kesuli kesulitan tanny nya. a. Karena setiap jenis tes/ ujian tertulis/praktik dan bentuk soal (objektif/ uraian) memiliki karakteristik yang tidak sama, nilai akhirnya tidak bisa dijumlahkan begitu saja sebelum masing-masing diberi bobot terlebih dahulu. Bobot merupakan besaran nilai (persentase) yang yang mengg menggamb ambark arkan an perban perbandin dingan gan antarje antarjenis nis tes atau antar antar bentuk bentuk soal. soal. Beriku Berikutt ini diberikan contoh perhitungan nilai akhir untuk tes tertulis: (bentuk objektif, uraian) dan tes praktik.
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 3
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI Contoh 1. Jenis Tes
Jumlah Soal
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
1-20 1-10 1-10 1-10 Jumlah= 1 2 3 4 5 Jumlah= 1 2 3 Jumlah=
20 10 10 10 50 8 5 10 5 10 38 10 10 10 30
15 5 5 5 30 7 4 9 5 7 32 7 7 7 21
Perhitungan
Tertulis : PG JS MJ B-S
20 10 10 10
30
Tertulis : Uraian
5
10
Praktik
3
60
30:50x30=18
32:38x10=8,42
21:30x60=42
Jumlah=68,42
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A adalah 68,42.
Contoh 2. Jenis Tes
Jumlah Soal
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
20 10 10 10 50 100
15 5 5 5 30 70
100
80
Perhitungan
Tertulis : PG JS MJ B -S
20 10 10 10
30
Praktik
10
30
1-20 1-10 1-10 1-10 Jumlah= 1
20
2-5
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
30:50x30=18
Nilai peserta uji kompetensi A =(70:100)x30 =0,70x30 =21 Nilai peserta uji kompetensi A
Page 4
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
20
6-10
100
100
85
Jumlah
=(80:100)x20 =0,85x20 =16 Nilai peserta uji kompetensi A =(85:100)x20 =0,85x20 =17 =18+21+16+17 =72
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A adalah 72 Contoh 3. Jenis Tes
Jumla h Soal
Tertulis
50
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimu m
Skor Peserta Uji Kompetensi A
25
1-50
50
45
Perhitungan
=(45:50)x25 =22,50
Jumlah= Praktik
3
75
100
Jumlah=
50 2 5 7
45 1 4 6
14
11
Nilai peserta uji kompetensi A =(11:14)x75 =58,93 22,50+58,93=81,43
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A adalah 81,43 D. Set Setiap iap Nilai Nilai Berdi Berdiri ri Sendi Sendiri ri
Apabila pemberian skor pada materi uji kompetensi teori dan praktik masingmasing berdiri sendiri termasuk pada setiap aspek/ mata uji yang dinilai pada materi uji kompetensi praktik, masing-masing materi uji kompetensi diberi bobot 100. Hal ini terjadi apabila nilai pada sertifikat yang akan diberikan diberikan kepada peserta peserta uji kompetensi kompetensi ditampilkan secara rinci seperti nilai materi uji kompetensi tertulis dan uji kompetensi praktik atau nilai pada setiap mata uji yang diujikan pada uji kompetensi praktik. Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1.
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 5
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
Jenis Tes
Jumlah Soal
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
1-20 1-10 1-10 1-10 Jumlah= 1 2 3 4 5 Jumlah= 1 2 3 Jumlah=
20 10 10 10 50 8 5 10 5 10 38 10 10 10 30
15 9 8 9 44 7 4 9 5 7 32 7 7 7 21
Perhitungan
Tertulis : PG JS MJ B-S
20 10 10 10
70
Tertulis : Uraian
5
30
Praktik
3
100
44:50x70=62
32:38x30=32
21:30x100=70
Jumlah=68,42
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis= 94, uji kompetensi praktik= 70 Contoh 2. Jenis Tes
Jumlah Soal
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
20 10 10 10 50 100
18 9 8 9 44 70
100
80
Perhitungan
Tertulis : PG JS MJ B -S
20 10 10 10
100
Praktik
10
50
1-20 1-10 1-10 1-10 Jumlah= 1
30
2-5
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
44:50x100=88
Nilai peserta uji kompetensi A =(70:100)x50 =0,70x50 =35 Nilai peserta uji kompetensi A =(80:100)x30 =0,8x30
Page 6
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
20
6-10
100
85
100
Jumlah=
=24 Nilai peserta uji kompetensi A =(85:100)x20 =0,85x20 =17 =35+24+17 =76
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis= 88, uji kompetensi praktik= 76 atau nilai uji kompetensi praktik untuk mata uji I= 35, mata uji II= 24, mata uji III= 17. Contoh 3. Jenis Tes
Jumlah Soal
Tertulis
50
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
100
1-50
50
45
Perhitungan
=(45:50)x100 =90
Praktik
3
100
Jumlah= 1-2 1-5 1-7
50 2 5 7
45 1 4 6
Jumlah=
14
11
Nilai peserta uji kompetensi A =(11:14)x100 =79
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis=90, uji kompetensi praktik= 79 Contoh 4 Kursus Bahasa Inggris Jenis Tes
Mata Uji kompetensi
Tertulis
V & RC
Jumlah Soal
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Peserta Uji Kompetensi A
Perhitungan
100
Nilai peserta uji
PG
8
1-8
8
7
M
6
1-6
6
5
=(23:28)x100
JS
6
1-6
6
5
=0,82x100
I
8
1-8
8
6
=82
Jumlah=
28
23
Tertulis
G&W
kompetensi A
100
Nilai peserta uji
I
10
1-10
10
8
kompetensi A
U
12
1-12
12
10
=(36:42)x100
U
1
1
20
18
=0,86x100 =86
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 7
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI Jumlah= Tertulis
42
36
LC
Nilai peserta uji
I
5
1-5
5
4
kompetensi A
I
4
1-4
4
4
=(22:25)x100
PG
6
1-6
6
5
=0,88x100
PG
10
1-10
10
9
=88
Jumlah=
25
22
Keterangan : PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah Nilai peserta uji kompetensi A adalah : Vocabulary Vocabulary & Reading Comprehension = 82, Gramar & Writing = 86, Listening Comprehension = 88. E. Penentua Penentuan n Lulus Lulus dan Penuli Penulisan san di Serti Sertifikat fikat
Pada Pada prinsi prinsipny pnya, a, penent penentuan uan Lulus Lulus dan dinyatak dinyatakan an kompet kompeten, en, tidak tidak lulus lulus dan tidak tidak kompeten peserta uji kompetensi didasarkan pada kriteria kelulusan yang sudah ditetapkan di dalam dalam kuriku kurikulum lum masing masing-ma -masin sing g bidang bidang keahli keahlian/ an/ ketramp ketrampilan ilan.. Isi sertifi sertifikat kat berisi berisi informasi penting, misalnya dituliskan nilai pada setiap aspek/ mata uji, nilai uji kompetensi tertulis dan praktik, atau nilai gabungan baik uji kompetensi tulis maupun uji kompetensi praktik. Nilai yang terdapat di dalam sertifikat menggambarkan tingkat kompetensi peserta uji kompet kompetens ensii terhadap terhadap materi materi yang yang diujik diujikan. an. Untuk Untuk lebih lebih jelasny jelasnyaa perhat perhatika ikan n contoh contoh berikut. Contoh kriteria Lulus dan dinyatakan kompeten dengan gabungan nilai yang ditulis di sertifikat. Peserta uji kompetensi lulus dan dinyatakan kompeten apabila gabungan nilai jenis uji kompetensi kompetensi tertulis dan praktik praktik mencapai mencapai nilai minimal minimal 75 (untuk uji kompetensi kompetensi bahasa Inggris). Nilai minimal lulus masing-masing bidang keahlian/keterampilan terdapat pada masing-masing petunjuk teknis.
BAB II PROSEDUR PENSKORAN BENTUK SOAL OBJEKTIF
A. Peng Penger erti tian an
Dalam hal ini yang dimaksud dengan bentuk soal objektif adalah bentuk soal: pilihan ganda, jawaban singkat/ isian, menjodohkan, dan Benar-Salah. Dikatakan objektif kar ena
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 8
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI penskoran yang diberikan berbentuk dikotomus (benar-salah atau 0-1). Prosesnya adalah lembar jawaban peserta uji kompetensi dicocokkan pada lembar kunci jawaban yang sudah dipersiapkan. Bila jawaban peserta uji kompetensi sesuai dengan kunci jawaban, maka jawabannya jawabannya diberi skor 1, bila tidak sesuai diberi skor 0. Setelah selesai menskor seluruh soal, maka baru dihitung berapa jumlah soal yang benar dan berapa jumlah soal yang salah. Jumlah skor benar itulah yang merupakan skor perolehan (skor mentah) dari soal bentuk objektif objektif yang diperoleh peserta uji kompetensi kompetensi yang bersangkuta bersangkutan. n. Berikut Berikut ini adalah contoh jumlah dan variasi bentuk soal objektif yang dipergunakan dalam uji kompetensi.
Jumlah soal bentuk objektif adalah 50 butir soal. NO. 1.
BENTUK OBJEKTIF Pilihan Ganda Jumlah =
JUMLAH SOAL 50 soal 50 soal
Jumlah soal bentuk objektif adalah 50 butir soal yang terdiri dari 4 bentuk soal. NO. 1. 2. 3. 4.
BENTUK OBJEKTIF Pilihan Ganda Benar-Salah Menjodohkan Jawaban Singkat/Isian Jumlah =
JUMLAH SOAL 20 soal 10 soal 10 soal 10 soal 50 soal
Berikut ini adalah contoh lembar jawaban uji kompetensi tertulis secara manual dan komputer.
B. Tabel abel Nila Nilaii
Agar Agar hasiln hasilnya ya akurat akurat proses proses pemerik pemeriksaa saanny nnyaa cepat, cepat, maka maka pemerik pemeriksa sa disaran disarankan kan membuat membuat tabel tabel nilai. nilai. Untuk Untuk membua membuatt tabel tabel nilai nilai menggu menggunak nakan an dasar dasar perhit perhitung ungan an (skor (skor maksimum 50 dan bobot 25%) dengan rumus seperti berikut ini.
Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ ___________________________________ ____________ x bobot Skor maksimum butir soal ybs. Atau
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 9
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ __________________________________ ____________ _ x 25 50
Contoh 1
Jenis Tes
Jumlah Soal
Tertulis
50
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi A
25
1-50
50
45
Perhitungan
=(45:50)x25
PG
=22,50 Jumlah =
50
45
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi A
Contoh 2
Jenis Tes
Jumlah Soal
Bobot
Tertulis
25
Perhitungan
=(45:50)x25
PG
20
1-20
20
19
M JS B -S
10 10 10
21-30 31-40 41-50 Jumlah =
10 10 10 50
8 9 9 45
=22,50
Penyusunan tabel nilai : Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ ___________________________________ ____________ x bobot Skor maksimum butir soal ybs
Tabel nilai tes tertulis dengan skor maksimum 50 dan bobot 25. Skor
Skor
Perolehan
Nilai
Perolehan
Nilai
1,00
0,50
26,00
13,00
2,00
1,00
27,00
13,50
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 10
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI 3,00
1,50
28,00
14,00
4,00
2,00
29,00
14,50
5,00
2,50
30,00
15,00
6,00
3,00
31,00
15,50
7,00
3,50
32,00
16,00
8,00
4,00
33,00
16,50
9,00
4,50
34,00
17,00
1 0 ,0 0
5,00
35,00
17,50
1 1 ,0 0
5,50
36,00
18,00
1 2 ,0 0
6,00
37,00
18,50
1 3 ,0 0
6,50
38,00
19,00
1 4 ,0 0
7,00
39,00
19,50
1 5 ,0 0
7,50
40,00
20,00
1 6 ,0 0
8,00
41,00
20,50
1 7 ,0 0
8,50
42,00
21,00
1 8 ,0 0
9,00
43,00
21,50
1 9 ,0 0
9,50
44,00
22,00
20,00
10,00
45,00
22,50
21,00
10,50
46,00
23,00
22,00
11,00
47,00
23,50
23,00
11,50
48,00
24,00
24,00
12,00
49,00
24,50
25,00
12,50
50,00
25,00
BAB III PROSEDUR PENSKORAN BENTUK SOAL URAIAN
A. Peng Penger erti tian an
Untuk melakukan penskoran soal bentuk uraian, diperlukan kesabaran dan ketelitian. Misal untuk soal bentuk uraian berjumlah 5 soal dengan rincian seperti berikut.
Nomor Soal
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Skor Maksimum
Page 11
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI 1 2 3 4 5 Jumlah =
8 5 10 5 10 38
Untuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa kaidah atau prosedur pemeriksaannya berikut ini. 1. Guna Gunaka kanla nlah h pedo pedoma man n pens pensko koran ran yang yang telah telah dipe dipers rsia iapk pkan an seba sebaga gaii acuan acuan dalam dalam memeriksa jawaban peserta uji kompetensi. 2. Bacalah jawaban jawaban peserta peserta uji uji kompetensi kompetensi kemudi kemudian an bandingka bandingkan n dengan dengan jawaban jawaban ideal seperti yang ada pada pedoman penskoran. 3. Berikan Berikan skor sesuai sesuai dengan dengan tingkat tingkat kelengkapan kelengkapan dan kesemp kesempurnaan urnaan jawaban jawaban peserta peserta uji kompetensi. 4. Bila Bila diperlu diperlukan kan,, periks periksalah alah seluruh seluruh lembar lembar jawaba jawaban n peserta peserta uji kompet kompetens ensii pada pada nomor yang sama, baru dilanjutkan ke pemeriksaan nomor berikutnya. Hal ini perlu dilakukan guna menjaga konsistensi dan objektivitas pemberian skor. skor. 5. Hindari Hindari faktor-faktor faktor-faktor yang yang tidak sesuai/ sesuai/relevan relevan dalam dalam pemberian pemberian skor skor seperti seperti bagus tidaknya tulisan dan bersih tidak kertas jawaban, kecuali kalau memang kedua aspek itu yang akan diukur.
Setelah selesai memeriksa lembar jawaban peserta uji kompetensi, langkah berikutnya adalah memberikan skor pada lembar jawaban itu. Pemberian skor untuk bentuk soal uraian sangat ditentukan oleh bobot masing-masing soalnya (bila ada). Bila setiap butir soal sudah selesai diskor, maka hitunglah jumlah skor perolehan peserta uji kompetensi pada setiap nomor butir soal. Kemudian lakukan perhitungan nilainya dengan menggunakan rumus di bawah ini. B. Tabel abel Nila Nilaii
Agar hasilnya akurat dan proses pemeriksaannya cepat, maka pemeriksa disarankan membuat tabel nilai. Untuk membuat tabel nilai menggunakan dasar perhitungan (skor maksimum 38 dan bobot 10%) dengan rumus seperti ber ikut ini. Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ ___________________________________ ____________ x bobot Skor maksimum butir soal ybs. DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 12
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
Atau Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ __________________________________ ____________ _ x 10 38 Contoh:
Jenis Tes Tertulis
Jumlah Soa Bobot l 5
10
Uraian
1
8
Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi A 7
2
5
4
kompetensi A
3 4 5 Jumlah =
10 5 10 38
9 5 7 32
=(32:38)x10 =0,842x10 =8,42
Nomor Soal
Skor Maksimu m
Perhitungan
Nilai peserta uji
Skor perolehan peserta uji kompetensi A adalah 32, kemudian lihatlah tabel nilai di bawah ini. Untuk skor perolehan peserta uji kompetensi 32, nilainya adalah 8,42.
Tabel nilai soal bentuk uraian dengan skor maksimum 38 dan bobot 10 Skor
Skor
Peroleha n
Peroleha Nilai
n
Nilai
1
0,26
20
5 ,2 6
2
0,53
21
5 ,5 3
3
0,79
22
5 ,7 9
4
1,05
23
6 ,0 5
5
1,32
24
6 ,3 2
6
1,58
25
6 ,5 8
7
1,84
26
6 ,8 4
8
2,11
27
7 ,1 1
9
2,37
28
7 ,3 7
10
2,63
29
7 ,6 3
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 13
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI 11
2,89
30
7 ,8 9
12
3,16
31
8 ,1 6
13
3,42
32
8 ,4 2
14
3,68
33
8 ,6 8
15
3,95
34
8 ,9 5
16
4,21
35
9 ,2 1
17
4,47
36
9 ,4 7
18
4,74
37
9 ,7 4
19
5,00
38
10,00
BAB IV PROSEDUR PENSKORAN TES PRAKTIK
A. Peng Penger erti tian an
Prosedur Prosedur penskoran penskoran tes praktik praktik
pada prinsipny prinsipnyaa hampir sama dengan prosedu prosedur r
penskoran bentuk soal uraian. Dalam pelaksanaannya, keduanya mempergunakan pedoman pen pensk skor oran an yang ang suda sudah h dite diteta tapk pkan an untu untuk k memb member erii nila nilaii pese pesert rtaa uji uji komp kompet eten ensi si.. Perbedaannya adalah untuk bentuk soal uraian yang diskor adalah berwujud tulisan, tetapi untuk untuk tes prakti praktik k yang yang diskor diskor adalah adalah tindak tindakan an atau perbua perbuatan tan yang yang berben berbentuk tuk kinerja kinerja,, penugasan, atau hasil karya yang dilakukan peserta uji kompetensi mulai dari persiapan,
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 14
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI pelaksanaan pelaksanaan,, dan hasilnya. Hal prinsip prinsip yang mendasari apakah suatu tes dikategorik dikategorikan an tertuli tertuliss atau praktik praktik adalah adalah tergan tergantun tung g pada pada persen persentas tasee kognit kognitif if dan psikom psikomoto otorr yang yang dipergunakan peserta uji kompetensi dalam menjawab soal. Apabila peserta uji kompetensi dalam menjawab sebuah butir soal hampir 90% menggunakan kognitif, soal yang dijawab peserta uji kompetensi itu tergolong jenis tes tertulis (bukan praktik). Untuk Untuk memuda memudahka hkan n pensk penskoran oran tes praktik praktik perhat perhatika ikan n contoh contoh,, misalny misalnyaa jumlah jumlah soal/tugas untuk jenis tes praktik adalah seperti berikut ini. Nomor So Soal/Tugas 1 2 3 Jumlah =
Skor Ma Maksimum 10 10 10 30
Untuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa langkah seperti berikut ini. 1. Guna Gunaka kanla nlah h pedo pedoma man n pens pensko koran ran yang yang telah telah dipe dipers rsia iapk pkan an seba sebaga gaii acua acuan n dalam dalam memberi nilai peserta uji kompetensi. 2. Amatil Amatilah ah setiap setiap langkah langkah (persi (persiapa apan, n, pelaksana pelaksanaan, an, dan hasiln hasilnya) ya) yang dikerjak dikerjakan an peserta uji kompetensi kemudian bandingkan dengan jawaban ideal seperti yang ada pada pedoman penskoran. 3. Berikan Berikan skor sesuai sesuai dengan dengan tingkat kesesua kesesuaian ian dengan dengan tugas, (misalny (misalnyaa tepat, cukup, cukup, kurang). 4. Hindari Hindari faktor-fak faktor-faktor tor yang yang tidak sesuai/ sesuai/relevan relevan dalam pemberia pemberian n skor. skor.
Setelah selesai memberi skor, skor, kemudian lakukan perhitungan nilainya dengan menggunakan rumus di bawah ini. B. Tabel abel Nila Nilaii
Agar hasilnya akurat dan cepat proses pemeriksaannya maka, pemeriksa disarankan membuat tabel nilai. Untuk membuat tabel nilai menggunakan dasar perhitungan (misal skor maksimum 30 dan bobot 75%) dengan rumus seperti berikut ini. Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ ___________________________________ ____________ x bobot Skor maksimum butir soal ybs. Atau
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 15
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI
Skor perolehan peserta uji kompetensi Nilai = _______________________ __________________________________ ____________ _ x 75 30
Contoh 1 Jenis Tes
Jumla h Soal
Bobot
Praktik
3
75
Nomor So Soal
Skor Maksimum
Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi A
1
10
9
2
10
9
3
10
9
Jumlah =
30
27
Perhitungan
Nilai peserta uji kompetensi A =(27:30)x75 =67,5
Skor perolehan peserta uji kompetensi A adalah 27, kemudian lihatlah tabel nilai di bawah ini. Untuk skor perolehan peserta uji kompetensi 27, nilainya adalah 67,5.
Tabel nilai tes praktik dengan skor maksimum 30 dan bobot 75 Skor
Skor
Perolehan
Nilai
Perolehan
Nilai
1
2,50
16
40,00
2
5,00
17
42,50
3
7,50
18
45,00
4
10,00
19
47,50
5
12,50
20
50,00
6
15,00
21
52,50
7
17,50
22
55,00
8
20,00
23
57,50
9
22,50
24
60,00
10
25,00
25
62,50
11
27,50
26
65,00
12
30,00
27
67,50
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 16
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI 13
32,50
28
70,00
14
35,00
29
72,50
15
37,50
30
75,00
Contoh 2 Jenis Tes
Jumla h Soal
Praktik
3
Bobot
Nomor Soal
Skor Maksimum
Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi A
70
1-2
2
2
Nilai peserta uji
1-5
5
5
kompetensi A
1-7
7
6
=(13:14)x70 =?
Jumlah =
14
13
Perhitungan
Penyusunan tabel nilai Skor perolehan warga belajar/peserta didik Nilai = _______________________ ___________________________________ ________________ ____ x bobot Skor maksimum butir soal ybs.
Tabel nilai tes tertulis dengan skor maksimum 14 dan bobot 70. Skor Perolehan
Nilai
1
5,00
2
10,00
3
15,00
4
20,00
5
25,00
6
30,00
7
35,00
8
40,00
9
45,00
10
50,00
11
55,00
12
60,00
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 17
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI 13
65,00
14
70,00
-----00000-----
DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat
Page 18