PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH “SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir Akademi Teknik Elektromedik Andakara
Oleh :
Oleh: Nama : Mutmainnah NPM : 10017
AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA 2013
Perihal
: Pengajuan Judul Karya Tulis Ilmiah
Lampiran : 1 ( satu satu ) berkas Kepada Yth, Akademi Teknik Elektromedik Andakara Agung Nugroho, BE, SKM di Jakarta
Dengan hormat, Dalam rangka pelaksanaan ujian akhir program Diploma III Akademi Teknik Elektromedik Andakara Jakarta tahun 2013, maka saya sebagai calon peserta bermaksud untuk mengajukan judul Karya Tulis Ilmiah, yaitu : “SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”
Demikian proposal ini saya ajukan, Atas segala perhatian dan persetujuannya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Januari 2013 Hormat saya,
(Mutmainnah)
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Agung Nugroho, BE, SKM
Jabatan
: Editor Proposal
Menerangkan bahwa : Nama
: Mutmainnah.
NPM
: 10017
Judul Karya Tulis
: “SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”
Judul Karya Tulis Ilmiah tersebut di atas dan isi dari proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk dijadikan Karya Tulis Ilmiah di Akademi Teknik Elektromedik Andakara Jakarta. Demikian lembar persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipertahankan menjadi Karya Tulis Ilmiah.
Jakarta, Januari 2013 EDITOR PROPOSAL
Agung Nugroho, BE, SKM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan di bidang kesehatan dipengaruhi oleh perkambangan teknologi kedokteran dan elektronika yang saling menunjang satu dengan yang lainnya, sehingga penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk peningkatan pelayanan tarhap masyarakat dapat dipenuhi serta untuk mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani. Dari kemajuan-kemajuan yang telah ada memberikan dampak positif bagi perkembangan peralatan kesehatan, salah satunya adalah Infant warmer yang merupakan peralatan kedokteran yang digunakan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan pada bayi yang baru dilahirkan. Infant warmer adalah salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan pada bayi yang baru dilahirkan, dimana bayi tersebut membutuhkan suhu yang sesuai dengan suhu didalam rahim ibu yaitu antara 36,5 – 37 °C, ini dimaksutkan agar suhu tubuh bayi dapat disesuaikan dengan lingkungannya, maka alat ini dibuat agar bayi yang baru lahir dapat merasakan suhu diluar rahim ibu akan sama dengan suhu yang ada di dalam rahim ibu. suhu yang dikondisikan dalam ruang bayi infant warmer tersebut haruslah stabil.
Dari Latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu modul yang berjudul:
“SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”
1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ini selain sebagai syarat untuk memenuhi
tugas
akhir
di
Akademi
Teknik
Elektromedik
“ANDAKARA” juga dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul karya tulis ini. 1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memahami dan mengetahui secara teori dan praktek mengenai prinsip kerja alat Infant Warmer 2. Merancang dan membuat suatu modul Simulasi InfantWarmer. 3. Menggunakan basis ATmega16 pada modul tersebut, sehingga dapat mempelajari dan memahami mengenai mikrokontroler ATmega16.
1.3 Pembatasan Masalah Dalam modul ini, di batasi oleh pokok – pokok bahasan, dengan memperhatikan suhu yang diperoleh dan diterima oleh bayi. Mulai dari 36,5 – 37ºC. Oleh karena itu suhu yang diterima oleh bayi sangat berpengaruh pada kondisi bayi, serta mengantisipasi bayi agar bayi tidak kepanasan.
1.4 Metodologi Penulisan Dalam pembuatan karya tulis ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Studi pustaka , dilakukan dengan mencari dan mempelajari data referensi yang ada kaitanya dengan permasalahan yang di bahas. 2. Membuat dan merancang alat Infant Warmer. 3. Mengadakan uji coba dan menganalisa data yang diperoleh dari uji coba tersebut. 4. Membuat dan menyusun karya tulis.
1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memahami dan menelaah karya tulis ini, maka penulis menyajikan dalam beberapa bab, yaitu:
BAB I
: PENDAHULUAN
Memberi gambaran secara singkat mengenai latar belakang
masalah,
pembatasan
masalah,
metode
penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II
: TEORI DASAR
Teori dasar memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan dan mendukung untuk memecahkan masalah yang di bahas dalam karya tulis ilmiah ini. Yang mencakup pada pembahasan secara menyeluruh pada sub materi:
Tinjauan Biologi : menjelaskan tentang bayi yang baru lahir yang berkaitan dengan modulasi alat yang di buat.
Tinjauan Medikal : menjelaskan segala hal mengenai keluhan atau kelainan secara abnormal (penyakit) pada kestrukturan tubauh makhluk hidup.
Tinjauan Enginering : menjelaskan mengenai rekayasa engineering yang dilakukan untuk membantu atau menyembuhkan penyakit yang terjadi.
BAB III
: PERENCANAAN
Menerangkan cara kerja pesawat secara blok diagram dan
memberikan
rangkaian dasar.
gambaran
tentang
perencanaan
BAB IV
: PENDATAAN DAN ANALISA
Melakukan pendataan yang dibuat serta memberikan analisa data terhadap rangkaian tersebut.
BAB IV
: PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan secara Keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA
: Berbagai referensi yang di dgunakan penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah. Referensi yang digunakan antara lain: Steeman J.P.M., “Data Sheet Book 2”, Elex Media Komputindo, jakarta,
1996. (LM35), Http://www.tabloidnakita.com/artikel.php3?edisi=06313&rublik=bayi premature, Http://www.google.com, www.delta-elektronik.com, www.alldatasheet.com
1.6 Defenisi Istilah “Simulasi Pesawat Infant Warmer Berbasis Mikrokontroler ATmega16”
a) Simulasi adalah membuat sebuah alat yang tidak sesuai dengan alat yang sebenarnya namun prinsip kerjanya sesuai dengan alat yang sudah ada. b) Infant Warmer adalah salah satu alat elektrikmedik yang digunakan untuk menempatkan bayi yang baru lahir dalam keadaan normal atau premature, dimana bayi tersebut membutuhkan suhu tertentu yang hampir sama dengan suhu di dalam rahim ibu antara 36,5 – 37 °C ini dimaksudkan agar tubuh bayi dapat disesuaikan dengan lingkungannya. Suhu yang dikondisikan dalam ruang bayi infant Warmer tersebut haruslah stabil. c) Mikrokontroler ATMEGA 16 adalah suatu chip yang dapat digunakan sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya sistem pengukur suhu digital (termometer digital).
BAB I TEORI DASAR
2.1 Bayi Baru Lahir Normal Dan Bayi Abnormal
2.1.1 Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir atau neonatus adalah makhluk hidup yang baru lahir oleh seorang ibu dari kandungannya (rahim) yang dikandung selama 9 bulan (37 – 42 minggu). Bayi yang lahir sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 9 bulan, maka dapat dikatakan bayi tersebut sehat dengan berat badan lebih dari 2500 - 4000 gram. Suhu normal bayi baru lahir adalah 36,5 - 37°C. Bayi dengan kondisi normal adalah bayi yang lahir sesuai dengan umur dalam kandungan yaitu 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu dan dari berat badan bayi ≥2kg. Bayi baru lahir sangat riskan terhadap faktor lingkungan, sehingga untuk mendapatkan suhu stabil yang diinginkan maka bayi yang baru lahir perlu ditempatkan dalam infant warmer yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi agar sesuai suhu dalam rahim. Secara umum dikatakan apabila memiliki cirri sebagai berikut:
Lahir pada masa gestasi 37 – 42 minggu.
Ukuran antropometri : berat badan berkisar antara 2500 – 4000 gram, panjang badan 48 – 52 cm, lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 32 – 37 cm.
Tanda vital dalam batas normal.
Tidak ada kelainan / kecacatan.
2.1.2 Bayi Abnormal A. Bayi Prematur
Bayi premature adalah bayi yang lahir dalam kondisi yang tidak normal, dengan disebabkan karena umur kandungan yang belum mencapai masa kelahiran atau berat badan saat kelahiran dibawah ratarata bayi normal. Sehingga diperlukan proses adaptasi lingkungan diluar rahim dalam kondisi yang terkontrol. Kondisi yang serba terbatas, baik asupan gizi dan kebutuhan lainnya yang diperlukan dalam tumbuh kembangnya bayi, perlu perawatan yang insentif. Menurut WHO bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu di hitung dari priode menstruasi berakhir. Bayi premature merupakan masalah kesehatan serius dan beresiko tinggi terhadap komplikasi kesehatan bayi. Data WHO menyebutkan kalau bayi premature juga penyumbang daftar kematian di dunia. Bayi prematur beresiko sangat tinggi terhadap sejumlah macam penyakit, resiko yang ditimbulkan sangat bergantung pada usia kehamilan, makin kecil usianya, makin besar resikonya. Antara lain, pasca bayi baru lahir : penyakit kuning mengakibatkan fungsi hati yang belum sempurna, Asfiksia (kegagalan bernapas spontan dan teratur pada menit – menit pertama setelah lahir), kekerungan oksigen dalam otak, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan hypotermia . Bayi prematur dapat mengalami pertumbuhan normal yang bisa dilihat melalui lingkar kepala, berat badan, dan panjang badan.
B. Hiportemia
Hipotermia adalah suatu kelainan dimana bayi yang baru lahir memiliki suhu dibawah keadaan suhu normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37 °C. Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu tubuh dibawah normal (kurang dari 36,5 C). Hipotermia merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg. Penyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi : a) Ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat dimandikan, tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera didekapkan pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya. b) Bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau bayi dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot lembek, kulit kerput. c) Bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit berat. Hipotermia dibedakan atas : a) stres dingin (36 -36,50 °C) b) hipotermi sedang (32 -360 °C) c) hipotermi berat (dibawah 320 °C) Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermia yaitu : a) bayi kurang bulan / prematur. b) bayi berat lahir rendah. c) bayi sakit.
Gejala hipotermia a) kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada. b) aktivitas berkurang. c) kemampuan menghisap lemah. d) tangisan lemah. e) ujung jari tangan dan kaki kebiruan. Proses terjadinya hipotermia (Penurunan suhu tubuh pada bayi) terjadi melalui : a) Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah). b) Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang lebih dingin). c) Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin).
2.2 Gambaran Umum Infant Warmer Infant Warmer berasal dari bahasa inggris yaitu “Infant” dan “Warmer” Infant berarti bayi, sedangkan Warmer yaitu penghangat, jadi Infant Warmer
yaitu alat penghangat yang digunakan untuk menghangatkan bayi. Telah kita ketahui bahwa bayi yang baru lahir biasanya tidak langsung mampu menyesuaikan dengan suhu lingkungannya hal ini disebabkan bayi yang mengalami suatu periode atau masa peralihan dari kehidupan Intra Uterine (dalam rahim) ke kehidupan Extra Uterine (luar rahim).
Pesawat Infant Warmer hampir sama dengan pesawat Baby Incubator , yang membedakan alat Baby Incubator dan Infant Warmer adalah Pesawat Baby Incubator casingnya tertutup, dan alat Infant Warmer casingnya terbuka
langsung dengan lingkungan. Adapun bentuk alat dapat dilihat dibawah ini:
Pesawat Infant Warmer pada umumnya dilengkapi dengan rangkaian sensor suhu dan heater yang mempunyai fungsi masing – masing. Rangkaian pemanas (heater ) berfungsi untuk memberikan panas yang ideal, suhu diatur oleh rangkaian setting suhu, dan suhu yang diatur harus sesuai dengan suhu dalam kandungan (rahim ibu) yaitu sekitar 36,5 °C – 37 °C. Rangkaian sensor suhu berfungsi untuk mengontrol rangkaian pemanas (heater ), apabila pemanas ( heater ) telah sampai dengan nilai yang disetting maka pemanas ( heater ) akan mati, dan apabila suhu kurang dengan suhu yang disetting maka pemanas ( heater ) akan menyala kembali sampai suhu yang ditentukan.
2.3 LM 35 Sebagai Sensor Suhu Pada sensor suhu yang digunakan pada pesawat yaitu untuk mendeteksi suhu panas yang dihasilkan oleh sebuah pemanas (Heater), Karena suhu yang diterima oleh bayi hanya 36 – 37 °C. Jika panas yang diterima oleh bayi yang baru lahir mencapai lebih dari suhu antara 36 – 37 °C, maka bayi akan terasa panas. Karna warna kulit bayi perlahan – lahan akan memerah dan bayi tersebut akan merasa tidak nyaman dan tidak merasakan kehangatan yang ada didalam kandungan rahim ibu sama dengan diluar kandungan rahim ibu. Maka sensor suhu yang digunakan pada Pesawat Infant Warmer ini yaitu memakai IC LM35. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35
memiliki
keakuratan
tinggi
dan
kemudahan
perancangan
jika
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Dalam keadaan nomal keluaan senso dapat membaca kompesi suhu 1C dengan kenaikan nilai tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi olehsensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dansuhu udara disekitarnya .
2.3.1 Prinsip kerja LM 35
Mula - mula vcc sebesar 5V digunakan untuk menghidupkan sensor LM35 yang akan mendeteksi suhu. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : VLM35 = Suhu*10Mv Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .
Konfigurasi LM 35
IC LM 35 mempunyai spesifikasi antara lain :
Kalibrasi langsung dalam (°C).
Skala faktor linear yaitu setap 1 C menghasilkan teganga 10 mV.
Mempunyai impedansi keluaran yang rendah 0,1 pada arus 1mA
Bekerja maksimal pada suhu -55 sampai 150 C.
Bekerja dengan tegangan 4-30 Volt.
Arus kurang dari 60 uA.
Pemanasan sendiri kurang dari 0,08 C di udara.
Ketidak linierannya ± ¼ C.
Impedansi output kecil 0.1 Ohm pada beban 1 mA.
0
0
0
0
2.4 LCD sebagai Display
LCD ( Liquid Crystal Display) adalah merupakan perangkat display yang paling umum dipasangkan di Mirokontroler, mengingat ukurannya yang kecil dan kemampuannya menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan display 7 segmen atau alphanumeric. LCD yang penulis gunakan adalah M1632, LCD ini hanya memerlukan daya yang sangt kecil dan tegangan yang dibutuhkan juga sangat rendah yaitu +5VDC.
LCD
2x16
a a d d o s d t W 0 1 2 3 4 5 6 7 . . . . . . . . o s d p s / n a V V V R R E D D D D D D D D A K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 1 1 1
Gambar Konfigurasi Pin LCD
Fungsi dari Konfigurasi Pin LCD
No
Nama PIN
Keterangan
1
Vcc
+5 V
2
GND
0V
3
VEE
Digunakan untuk mengatur tingkat kontras LCD.
4
RS
Benilai logika “0” untuk input instuksi dan benilai logika “1” untuk input data.
5
R/W
Benilai logika “0” untuk poses „wite‟ dan benilai logika “1” untuk poses „ead‟.
6
E
Enable Clock LCD. Logika 1 setiap kali pengiriman atau pembacaan data.
7
DB0
Pin data D0
8
DB1
Pin data D1
9
DB2
Pin data D2
10
DB3
Pin data D3
11
DB4
Pin data D4
12
DB5
Pin data D5
13
DB6
Pin data D6
14
DB7
Pin data D7
15
Anode
Tegangan positif backlight
16
Anode
Tegangan negatif Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan ground
2.5 IC Mikrokontroler ATMEGA 16 Mikrokontroler AVR ( Alf and
Vegard,s Risc processor ) standar
memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit, dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock. AVR dapat dikelompokan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya, yang membedakan masingmasing kelas adalah memori dan fungsinya. 2.5.1
Di dalam mikrokontroler ATmega 16 terdiri dari :
Saluran I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D
ADC ( Analog to Digital Converter ) 10 bit sebanyak 8 channel.
Konsumsi daya rendah sebesar 5V.
Memori Flash sebesar 16 KB dengan kemampuan Read While Write.
EEPROM sebesar 512 byte
Port USART sebagai komunikasi serial.
XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan Clock Eksternal
2.5.2 Konfigurasi Pin ATMEGA 16
Gambar di atas merupakan susunan kaki standar 40 pin DIP mikrokontroler AVR ATmega16.
Berikut ini adalah susunan kaki Atmega16:
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
GND merupakan pin Ground.
Pot A ( PA0…7 ) meupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
Pot B ( PB0…7 ) meupakan pin I/O dua aah dan pin fungsi khusus seperti komparator analog,Timer/Counter, dan SPI.
Pot C ( PC0…7 ) meupakan pin I/O dua aah dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan Timer Osilator.Port D ( PD0…7 ) merupakan pin I/O dua arah dan fungsi khusus, yaitu komparator analog dan komunikasi serial.
Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
2.5.3 Sofware mikrokontroler ATMEGA 16
Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bila tidak diberikan program untuk diisikan kedalam mikrokontroler tersebut. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini akan digunakan perangkat lunak CodeVision AVR sebagai media penghubung antara program yang akan diisikan ke mikrokontroler ATmega 16 yang menggunakan bahasa C.
BAB III PERENCANAAN
3.1 Perencanaan Blok Diagram Pesawat Infant Warmer
PLN
P Supply
Push button
LCD
Mikrokontroler
Buzzer
ATMega16 Heater
SENSOR
Control
Heater
SUHU
3.1.1 Cara Kerja Blok diagram Pesawat Infant Warmer
Tegangan PLN masuk ke power supplay, power supplay mengubah tegangan AC menjadi DC. power supplay memberikan tegangan ke mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja mengola data pada alat,
selanjutnya
Rangkaian
sensor
suhu
disini
berfungsi
untuk
menghubungkan atau memutuskan supply listrik ke heater. Jika keadaan lempengan besi kurang panas, maka rangkaian sensor suhu akan menghubungkan aliran listrik ke heater.
Akan tetapi jika suhu pada lempengan besi sudah sesuai dengan pengaturan yang kita inginkan, maka rangkaian sensor suhu akan memutuskan aliran listrik ke heater. Dan pemanas ( heater ) berfungsi untuk memberikan panas yang ideal, maka suhu yang diatur harus sesuai dengan suhu dalam kandungan (rahim ibu) yaitu sekitar 36,5 °C – 37 °C. Selanjutnya akan ditampilkan pada LCD. Setelah hasil ditampilkan pada LCD, dan jika hasil yang terbaca kurang atau lebih dari suhu normal maka buzzer akan berbunyi.
LEMBAR KONSULTASI
NO.
HARI / TANGGAL
BIMBINGAN
PARAF
KETERANGAN
PEMBIMBING I
(................................................)
LEMBAR KONSULTASI
NO.
HARI / TANGGAL
BIMBINGAN
PARAF
KETERANGAN
PEMBIMBING II
(................................................)
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah ini telah kami setujui untuk diuji dihadapan Penguji Modul dan Karya Tulis Ilmiah.
NO.
Diajukan pada hari / tanggal
Tanda tangan
1.
Diajukan untuk dapat diselesaikan
...........................
2.
Diajukan untuk dapat diuji Modul
...........................
3.
Diajukan untuk dapat diuji sidang
...........................
Pembimbing I
(.............................................)
Keterangan
Pembimbing II
(.............................................)