Proposal Tugas Tugas Akhir Ak hir Teknik Teknik Pertambangan 1
A. Judul Analisa Stripping Ratio Dalam Menentukan SuatuMetode Penamba- ngan Batubara Di Area Penambangan PT.Inti Bara usalima Jambi.
B. !atar Belakang "ndapan bahan galian umumn#a tersebar se$ara tidak merata didalam kulit bumi baik %enis& %umlah maupun kadarn#a.Dalam mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu #ang serba terbatas baik lokasi& %enis& %umlah maupun maupun mutu materialn# materialn#a.' a.'eterb eterbatas atasan an ini ditambah ditambah lagi usaha usaha meningk meningkatka atkan n kese keselam lamata atan n ker%a er%a serta serta men%ag men%aga a kelesta elestaria rian n lingk lingkung ungan an hidup. hidup.Jad Jadii didala didalam m mengel mengelola ola sumber sumberda# da#a a minera minerall diperl diperluka ukan n tahapa tahapan n usaha usaha pertam pertamban bangan gan dan penerapan metode penambangan #ang sesuai dan tepat& baik ditin%au dari segi ekonomis maupun teknis& agar perolehan keuntungan dapat optimal. Dala Dalam m memu memula laii pena penamb mban anga gan n dan dan peng pengem emba bang ngan an per peren$a en$ana naan an kegia egiata tan n penambangan batubara& nisbah kupas pulang pokok (break e)en stripping ratio* merupakan salah satu aspek penentu pemilihan metode penambangan #ang akan digunaka digunakan. n. Batas ekonomi ekonomi penamban penambangan gan se$ara se$ara terbuka terbuka adalah adalah batasan batasan #ang ditentukan oleh nisbah kupas ekonomi (e$onomi$ stripping ratio+SR",*. Dari nilai SR", ini dapat diketahui berapa nilai SR #ang men%adi batasan$adangan tertinggi #ang dapat ditambang dengan metode tambang terbuka danmenguntungkan& hal ini sangat dipengaruhi oleh harga %ual batubara& dimana suatu $adangan batubara dapa dapatt bern bernil ilai ai ekon ekonom omis is dan dan seba sebali likn kn#a #a pada pada akt aktu u #ang #ang berb berbed eda& a& hal hal ini ini dipengaruhi oleh harga %ual batubara dipasaran.
,. Rumusan Masalah Permasalahan #ang ter%adi adalahkondisi stripping ratio pada masing-masing blok $adangan dan keseluruhan #ang tidak terkontrol dengan baik se- hingga sehingga tidak tidak dapat dapat diketa diketahui hui batasa batasan n berakh berakhir irn#a n#a tamban tambang g terbuk terbuka a dan kapan kapan akan akan dimulai tambang baah tanah. D. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini #aitu dibatasi pada masalah #ang men#angkutanalisa stripping ratio dalam menentukan suatumetode penambangan
batubara& untuk mengetahui batasan ekonomi penam- bangan se$ara terbuka berdasarkan e$onomi$ stripping ratio sehingga dapat diketahui batasan berakhirn#a tambang terbuka dan kapan akan dimulai tam- bang baah tanah.
". Maksud Dan Tu%uan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Menghitung $adangan batubara dengan metode blo$k s#stem berdasarkan log bor dengan bantuan so/tare Sur/er 0. . Menganalisa kondisi stripping ratio pada masing-masing blok $adangan dan keseluruhan untuk mengetahui batasan ekonomi penambangan se$ara terbuka berdasarkan e$onomi$ stripping ratio sehingga dapat diketahui batasan berakhirn#a tambang terbuka dan kapan akan dimulai tambang baah tanah. Tu%uan dari penelitian ini adalah menentukan metode penambangan #ang akan diterapkan berdasarkan break e)en stripping ratio #ang disesuaikan dengan harga batubara dan bia#a produksi perusahaan.
2. Dasar Teori 1. "ndapan Batubara ($oal deposit* Batubara #ang merupakan kelan%utan proses dari pembentukan gambut adalah batuan sedimen #ang dapat terbakar& terbentuk dari tumpukan han$uran tumbuhan #ang terhumi3kasi dalam kondisi tertutup udara atau dibaah permukaan air dan men%adi padat setelah tertimbun oleh lapisan diatasn#a serta mengakibatkan pengka#aan kandungan karbon dimana selama pengendapan mengalami proses 3sika dan kimia. Batubara tersebut mengandung material karbon lebih dari 456 )olume dengan kandungan air lebih dari 786. 9rutan proses pembentukan batubara se$ara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut a* :ambut& merupakan /ase aal dari proses pembentukan batubara dan masih memperlihatkan si/at asal dan bahan dasarn#a (tanaman asal*. b* !ignit& sudah memperlihatkan struktur kekar dan ge%ala perlapisan. "ndapan ini dapat dipergunakan untuk pembakaran dengan temperatur rendah. $* Bituminous& di$irikan dengan si/at padat dan hitam. Batubara %enis ini dapat dipergunakan untuk bahan bakar dengantemperatur sedang-tinggi.
d* Antrasit& arna hitam& keras& kilap tinggi. Pada proses pembakaran memperlihatkan arna biru dan dapat dipergunakan untuk berbagai ma$am industri besar #ang memerlukan temperatur tinggi.
. 'lasi3kasi sumber da#a dan $adangan batu bara a* Sumberda#a Batubara (,oal Resour$es* Sumber da#a batubara (,oal Resour$es* adalah bagian dari endapan batubara #ang diharapkan dapat diman/aatkan.Sumber da#a batubara ini dibagi dalam kelas-kelas sumberda#a berdasarkan tingkat ke#akinan geologi #ang ditentukan se$ara kualitati/ oleh kondisi geologi+tingkat kompleksitas dan se$ara kuantitati/ oleh %arak titik in/ormasi.Sumberda#a ini dapat meningkat men%adi $adangan apabila setelah dilakukan ka%ian kela#akan din#atakan la#ak. Sumberda#a batubara dapat diklasi3kasikan dalam beberapabagian antara lain 1*
Sumber Da#a Batubara ;ipotetik (;#potheti$al ,oal Resour$e*
Sumber da#a batu bara hipotetik adalah batu bara di daerah pen#elidikan atau bagian dari daerah pen#elidikan& #ang dihitung berdasarkan data #ang memenuhi s#arat-s#arat #ang ditetapkan untuk tahap pen#elidikan sur)ei tin%au. *
Sumber Da#a Batubara Tereka (in/erred ,oal Resour$e*
Sumber da#a batu bara tereka adalah %umlah batu bara di daerah pen#elidikan atau bagian dari daerah pen#elidikan& #ang dihitung berdasarkan data #ang memenuhi s#arat-s#arat #ang ditetapkan untuk tahap pen#elidikan prospeksi. 7* Sumber Da#a Batubara Tertun%uk (Indi$ated ,oal Resour$e* Sumber da#a batu bara tertun%uk adalah %umlah batu bara di daerah pen#elidikan atau bagian dari daerah pen#elidikan& #ang dihitung berdasarkan data #ang memenuhi s#arat-s#arat #ang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan. <*
Sumber Da#a Batubara Terukur (Measured ,oal Resour$ed*
Sumber da#a batu bara terukur adalah %umlah batu bara di daerah pe#elidikan atau bagian dari daerah pen#elidikan& #ang dihitung berdasarkan data #ang memenuhi s#arat=s#arat #ang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rin$i. b* ,adangan Batubara (,oal Reser)es*
,adangan batubara (,oal Reser)es* adalah bagian dari sumber da#a batubara #ang telah diketahui dimensi& sebaran kuantitas& dan kuali- tasn#a& #ang pada saat pengka%ian kela#akan din#atakan la#ak untuk ditambang. 1*
,adangan Batubara Terkira (Probable ,oal Reser)e*
,adangan batu bara terkira adalah merupakan sumberda#a batubara terindikasi dan sebagian sumberda#a batubara terukur& tetapi berdasarkan ka%ian kela#akan semua /aktor #ang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan se$ara la#ak. *
,adangan batubara terbukti (Pro)ed ,oal Reser)e*
,adangan batu bara terbukti adalah sumberda#a batubara terukur #ang berdasarkan kela#akan semua /aktor #ang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan se$ara la#ak 7*
Permodelan endapan batubara
9ntuk membuat permodelan endapan batubara diperlukan peta topogra3& peta geologi& peta garis singkapan batubara& peta parit u%i& suur u%i& dan pengeboran sebagai data dasarn#a& serta data olahan dari data dasar seperti peta isopa$h& peta isostruktur dan peta isostruktur. $* Data Dasar Permodelan "ndapan Batu bara Adapun data dasar dari permodelan endapan batubara #ang melalui diperlukan untuk dianalisis selan%utn#a antara lain peta topogra3& peta geologi& peta parit u%i& sumur u%i dan pengeboran. Pada peta topogra3& skala peta topogra3 harus memenuhi s#arat #aitu minimal 1555 untuk tu%uan studi kela#akan.Apabila peta masih dalam bentuk hard$op# maka harus dibuat so/t$op# dengan mendigitasi peta tersebut dengan perangkat digiti>er. Apabila peta masih dalam bentuk data mentah hasil sur)ei (/ormat ?&>* maka harus dilakukan proses gridding dan $ontouring dengan paket program perangkat lunak. Peta geologi berguna untuk mengetahui pen#ebaran batubara garis singkapan dan kemiringann#a sehingga dapat membantu dalam penentuan lokasi pengeboran maupun mengetahui blok-blok #ang akan ditambang. Pada peta parit u%i& sumur u%i dan pengeboran& data #ang perlu ditampilkan adalah koordinat& ele)asi& sudut kemiringan pengeboran (untuk pengeboran miring*& total kedalaman& ketebalan litologi dan kete-rangan litologi.9ntuk parit u%i dan sumur u%i perlu ditampilkan %uga kedudukan perlapisan litologi (strike dan dip*. Tabel rekapitulasi dibuat se$ara sistematis& dibuat se$ara terpisah setiap seam apabila terdapat lebih dari satu seam. "le)asi harus din#atakan terhadap titik ikat
#ang sama dengan titik ikat peta topogra3 dan data-data lainn#a. Data dasar ini kemudian diplot dalam satu peta digital #ang me-muatin/ormasi topogra3& in/ormasi geologi& sebaran singkapan& sebaran parit u%i& sumur u%i dan bor. d* Data @lahan Permodelan "ndapan Batubara Dari data dasar permodelan endapan batubara& maka setelah diolah lebih lan%ut dengan metode #ang sesuai& maka hasil pengolahan data tersebut antara lain diperoleh peta isopa$h& peta isostruktur& dan peta isoo)erburden. Peta isopa$h (kontur ketebalan* merupakan peta #ang menun%ukkan kontur pen#ebaran ketebalan batubara. Perbedaan ketebalan batubara ini disebabkan perbedaan $ara keterbentukan dan kondisi keterbentukan batubara tersebut. Data ketebalan pada peta ini merupakan tebal sebe- narn#a #ang dapat diperoleh dari data bor& u%i paritan& u%i sumuran atau dari singkapan.Peta ini %uga dapat disusun dari kombinasi peta isostruktur.Tu%uan dari pen#usunan peta ini adalah untuk menggambarkan )ariasi ketebalan batubara dibaah permukaan. Peta Isostruktur (kontur struktur* menun%ukkan kontur ele)asi #ang sama dari top atau bottom batubara. "le)asi top dan bottom batubara dapat diperoleh dari data bor. Peta isostruktur berguna untuk mengetahui arah umum (%urus* masing-masing seam batubara& sekaligus sebagai dasar untuk men#usun peta isoo)erburden. Peta isoo)erburden menun%ukkan kontur ketebalan lapisan tanah penutup (o)erburden* #ang sama. 'etebalan tersebut dapat diperoleh dari data bor atau dari peta isostruktur dimana ketebalan o)erburden dapat dihitung dari perpotongan kontur isostruktur dengan kontur topogra3. ,ukup penting sebagai dasar e)aluasi $adangan selan%utn#a& dimana ketebalan tanah penutup ini dapat digunakan sebagai batasan aal dari penentuan pit potensial. Perbandingan antara )olume o)erburden dan batubara #ang diimplementasikan dalam bentuk stripping ratio pada daerah $adangan& dapat di%adikan salah satu dasar penentuan batasan penambangan. e* Tahapan perhitungan nisbah perhitumgan 1* Perhitungan olume Perhitungan )olume merupakan tahap aal #ang harus dilakukan dalam penentuan stripping ratio& penampang litologi pemboran menun%ukkan /ormasi litologi #ang ditembus dan ketebalan masing-masing /ormasi litologi.Dari in/ormasi tersebut& dilakukan identi3kasi ketebalan tanah penutup dan batubara. 9ntuk batubara dengan sistem perlapisan multiseam& dilakukan pen%umlahan total ketebalan untuk selu-ruh seam. Prosedur ini berlaku untuk seluruh lubang bor. Perbedaan ketebalan dari tanah penutup dan batubara berpengaruh terhadap ele)asi batas atas dan batas baah keduan#a. Dalam kasus ini batasan antara o)erburden dan batubara diasumsikan %elas.
Perhitungan luas daerah tergantung dari metode perhitungan $adangan #ang digunakan.Setelah luas daerah diketahui& lalu dilakukan kalkulasi antara ketebalan rata-rata batubara maupun tanah penutup pada daerah tersebut dengan luasan daerah& dan diperoleh )olume tanah penutup dan batubara pada daerah tersebut. Perhitungan )olume din#atakan dengan persamaan berikut olume AT ? A Dimana AT A)arage Thi$kness (ketebalan rata-rata*& m A Area (luas daerah*& m
* Perhitungan Tonase Pada industri pertambangan& pen%ualan bahan galian dan kapasitas produksi dilakukan atas dasar berat dari bahan galian tersebut.;al ini berlaanan dengan industri peran$angan sipil dimana pemba#aran dilakukan atas dasar )olume material #ang dipindahkan.'on)ersi dari )olume ke berat harus dilakukan dalam kaitann#a dengan kegiatan pemuatan& pengangkutan maupun untuk kegiatan pengolahan. Dalam perhitungan $adangan& tanah penutup #ang akan dikupas maupun batubara #ang akan ditambang dihitung dalam satuan berat (tonase*. 'on)ersi satuan )olume ke satuan berat dilakukan dengan bantuan suatu /aktor #aitu densit#.Besar nilai densit# untuk setiap material berbeda-beda. 9mumn#a satuan #ang digunakan untuk densit# antara lain gram+$m7& pound+/eet7 dan ton+meter7. ilai densit# untuk tanah penutup (humus dan lempung* sebesar 755 lb+#d7 atau setara dengan 1&7C ton+m7 dan densit# batubara sebesar 1&7 ton+m7. Berat (tonase* tanah penutup #ang akan dikupas maupun batubara #ang akan ditambang diperoleh dengan mengalikan )olume keduan#a dengan densit# masing-masing. Perhitungan tonase din#atakan pada persamaan berikut Tonase ? D Dimana T Tonase (ton* olume (m7* D Densit# (ton+m7* /* isbah Pengupasan (Stripping Ratio*
Stripping ratio (SR* menun%ukkan perbandingan antara )olume (tonase* tanah penutup #ang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara pada areal #ang akan ditambang. Rumusan umum #ang sering digunakan untuk men#atakan perbandingan ini dapat dilihat pada persamaan berikut Ada 7 (tiga* %enis nisbah pengupasan (stripping ratio*& #aitu 1* isbah 'upas Pulang Pokok (Break ")en Stripping Ratio* B"SR * isbah 'upas Instanteneous (Instanteneous Stripping Ratio* SRIST 7* isbah 'upas "konomik ("$onomi$ Stripping Ratio* SR", g* isbah 'upas Pulang Pokok (Break ")en Stripping Ratio* Break ")en Stripping Ratio (B"SR* adalah perbandingan antara bia#a penggalian batubara dengan ba#a pengupasan tanah penutup (o)erburden* atau merupakan perbandingan bia#a penambangan baah tanah dengan penambangan terbuka. Break ")en Stripping Ratio inidisebut %uga o)erall stripping ratio& #ang dapat din#atakan sebagai berikut B"SR ,M9: - ,MSM ,S@B Dimana ,M9: ,ost Mining ith 9nderground (Bia#a Penambangan Baah tanah*& 9SE+ton. ,MSM ,ost Mining ith Sur/a$e (Bia#a Penambangan dengan Tambang terbuka*& 9SE+ton. ,S@B ,ost Stripping @)erburden (Bia#a Pengupasan Tanah Penutup*& 9SE+ton. 9ntuk menganalisa kemungkinan metoda penambangan #ang akan digunakan baik tambang terbuka maupun tambang baah tanah& maka sangat penting mengetahui nilai B"SR. Jika nila B"SR lebih besar dari nilai SR maka metoda penambangan #ang digunakan adalah tambang terbuka& apabila nilai B"SR lebih ke$il dari nilai SR maka metoda penambangan #ang digunakan adalah tambang baah tanah apabila hal tersebut masih memungkinkan untuk dilakukan dengan kondisi $adangan #ang ada dan kondisi ekonomi #ang berlaku. h* isbah 'upas Instanteneous (Instanteneous Stripping Ratio* isbah 'upas Instanteneous (SRIST* adalah nisbah kupas untuk pengembangan ren$ana penambangan #ang nilain#a lebih ke$il dari nilai B"SR setelah ditentukan baha akan digunakan metoda tambang terbuka& maka nisbah kupas ini dapat din#atakan sebagai berikut
SRIST Re)M = ,MSM = ,! = ,P = ,T = ,; = ,@ ,S@B Dimana Re)M Re)enue Mining (Pendapatan atau harga %ual dari 1 ton $adangan*& 9SE+ton. ,! ,ost !oading (Bia#a Pemuatan*& 9SE+ton. ,P ,ost Prepare (Bia#a Pengolahan*& 9SE+ton. ,T ,ost Trading (Bia#a Pengangkutan*& 9SE+ton. ,; ,ost ;arbour (Bia#a Pelabuhan 9ntuk Pengapalan*& 9SE+ton. ,@ ,ost @F$e (Bia#a on Teknis+Administrati/*& 9SE+ton. Dalam perhitungan stripping ratio ini& bia#a produksi adalah total dari seluruh bia#a untuk mendapatkan $adangan+ton& #aitu bia#a penambangan& bia#a pemuatan& bia#a pengolahan& bia#a pengangkutan& bia#a pengapalan dan bia#a non teknis. amun bia#a pengupasan tanah penutup tidak dihitung sebagai bia#a produksi. 9ntuk mengetahui laba #ang diperoleh dari tambang terbuka (Pro3t Sur/a$e Mining PSM& maka dapat din#atakan sebagai berikut PSM Re)M = ,S@B(SRIST* - ,MSM = ,! = ,P = ,T = ,; = ,@
i*
isbah 'upas "konomi ("$onomi$ Stripping Ratio*
"$onomi$ Stripping Ratio (SR",* artin#a berapa besar keuntungan #ang dapat diperoleh bila $adangan tersebut ditambang dengan metode tambang terbuka.Dari nilai SR", ini dapat diketahui berapa nilai SR #ang men%adi batasan $adangan tertinggi #ang dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan menguntungkan. Pada dasarn#a& %ika ter%adi kenaikan harga $adangan di pasaran& maka akan dapat mengakibatkan perluasan tambang sehingga $adangan akan bertambah& sebalikn#a %ika harga $adangan turun& maka %umlah $adangan akan berkurang. isbah kupas ini dapat din#atakan sebagai berikut SR", Re)M = ,MSM = ,! = ,P = ,T = ,; = ,@ - PSM ,S@B Batas ekonomi tambang terbuka di$apai apabila PSM 5 dimana SRIST SR",. Apabila ada $adangan #ang akan terus ditambang dengan metode tambang baah tanah& maka harus ada laba (pro3t* #ang diperoleh. 9ntuk mengetahui laba #ang
diperoleh dari tambang baah tanah (Pro3t 9nderground Mining P9:*& maka dapat din#atakan sebagai berikut P9: Re)M = ,P9: Dimana ,M9: ,ost Produ$tion ith 9nderground Mining (Bia#a Produksi Tambang Baah Tanah*& 9SE+ton.
:. Metode Penelitian Se$ara umum penelitian ini dilaksanakan dengan memakai metoda #akni metode primer dan metode sekunder. Metode primer dilakukan dengan mengadakan obser)asi langsung ke daerah penelitian dan hasil obser)asi men%adi data utama dalam penelitian ini& antara lain 1. Mengumpulkan data-data dari hasil pemboran eksplorasi. . Mengumpulkan data-data bia#a pengupasan o)erburden dan penambangan batubara& serta harga %ual batubara. Metode sekunder #ang diterapkan dalam penelitian ini men$akup studi literatur dari berbagai sumber #ang kemudian dikembangkan untuk mendukung ka%ian dari penelitian ini serta hasil olahan data utama #ang di%adikan data sekunder seperti pembuatan peta isopa$h& isoo)erburden dan isostruktur.
;. Ruang !ingkup 'egiatan 'arakteristik industri pertambangan #ang padat modal dan padat teknologi adalah hal #ang sangat penting diperhitungkan. 9ntuk menentukan metode penambangan #ang akan diterapkan terhadap suatu daerah #ang memiliki $adangan batubara #ang ekonomis dipengaruhi oleh kondisi dan karekteristik endapan batubara tersebut serta besarn#a modal #ang tersedia dan kesiapan teknologi #ang ada. Pada aktu berbeda dengan kondisi ekonomi #ang berbeda& maka suatu $adangan bisa berubah dari $adangan #ang ekonomis men%adi tidak ekonomis dan sebalikn#a.;al ini dipengaruhi oleh harga %ual dari produk #ang dihasilkan dan bia#a dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Permasalahan #ang timbul akibat dari perubahan kondisi ekonomi #ang berlaku mempengaruhi nilai dari $adangan batubara #ang ada. Besarn#a keuntungan #ang diharapkan adalah tu%uan dari pengusahaan industri pertambangan& dan hal ini dipengaruhi oleh metode penambangan #ang akan diterapkan. 'esesuaian metode penambangan #ang akan diterapkan terhadap suatu $adangan ditentukan oleh
nisbah kupas pulang pokok (break e)en stripping ratio* dan nilai ini men%adi batasan berakhirn#a tambang terbuka dan kapan dimulai tambang baah tanah.
I. Ren$ana 'egiatan Penelitian o 'egiatan 1 Studi pustaka Pengamatan 7 Pengambilan data < Pengolahan data 8 Analisa data C Pembuatan dra/t 4 Ren$ana Da/tar Isi RI:'ASA 'ATA P":ATAR DA2TAR ISI DA2TAR :AMBAR DA2TAR TAB"! DA2TAR !AMPIRA DA2TAR SI:'ATA DA !AMBA: BAB I P"DA;9!9A II TIJA9A 9M9M A. Se%arah Singkat Perusahaan B. Struktur @rganisasi ,. Tenaga 'er%a dan Jam 'er%a D. !okasi dan 'esampaian Daerah ". Mor/ologi dan Topogra3
2. Struktur :eologi :. Stratigra3 Daerah Penelitian ;. ,adangan dan 'ualitas Batubara I. Produksi Batubara III DASAR T"@RI A. "ndapan Batubara (,oal Deposit* B. 'lasi3kasi Sumberda#a dan ,adangan Batubara ,. Pemodelan "ndapan Batubara D. Perhitungan ,adangan ". Tahapan Perhitungan isbah Pengupasan I DATA DA AA!ISA DATA A. Data B. Analisa Data P"MBA;ASA A.
isbah 'upas (Stripping Ratio*Daerah Penelitian.
B.
isbah 'upas Pulang Pokok (Break ")en Strippig Ratio*
,.
isbah 'upas "konomi ("$onomi$ Stripping Ratio*
D.
Pengaruh ;arga Jual Batubara Terhadap B"SR dan SR",
".
'esesuaian SR", Terhadap ;arga Batubara Terendah
J. Da/tar Pustaka 1. Bukin Daula#& Dr.&MS$.& :eologi dan "ksplorasi Batubara& Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara& Bandung& 551. . ,hairul as& "stimasi ,adangan Pertambangan& Bandung& 1GG<.
Mineral&
Pusat
Pengembangan
Tenaga
7. "ko Budi#anto& M.Si.& Pemetaan 'ontur dan Pemodelan Spasial 7 Dimensi Menggunakan Sur/er& Penerbit Andi Hog#akarta& Hog#akarta& 558.
<. "ugene P.Peider& Sur/a$e MiningK& 2irst "dition& The Ameri$an Institute o/ Mining& Metallurgi$al and Petroleum "ngineers& In$.& e Hork& 1GC0. 8. ;ustrullid illiam& 'u$hta Mark& @pen Pit Mine Planning and DesignK& olumeI = 2undamentals& A.A.BA!'"MA& R@TT"RDAM& 1G88. C. Rud# Asa/ A#ub Pesiarissa& Ir.&Tambang Permukaan& Batas "konomikn#a dan 'esinambungan 'e Tambang Baah Tanah& Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia& Jakarta& 55C.