1
BAGIAN 1
PERSIAPAN & PERENCANAAN TEKNIS (PENYUSUNAN (PENYUSUNAN PROPOSAL PROPOSAL KEGIAT KEGIATAN)
KATA PENGANTAR
Kegiatan Lingkungan yang dilaksanakan melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan salah satu bagian pelaksanaan yang didanai program PNPM Mandiri Perkotaan secara stimulan untuk mengentaskan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin. PNPM Mandiri Perkotaan hanya menyediakan alternative kegiatan pembangunan lingkungan, namun masyarakat sendiri yang menentukan jenis dan bentuk kegiatan prasarana dan sarana agar sejalan dengan kebutuhan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Pelaksanaan seluruh tahapan pembangunan kegiatan prasarana dan sarana lingkungan yang meliputi perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan perlu didukung dengan berbagai kriteria teknis sehingga dapat tepat sasaran, terlaksana dengan baik, memiliki umur kelayakan yang optimal untuk mendukung pemanfaatan sesuai dengan harapan P2KP khususnya PNPM Mandiri Perkotaan. Untuk mencapai hal tersebut maka petunjuk pelaksanaan berupa supplemen teknis pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana mutlak untuk diberikan, dipahami dan dilaksanakan seluruh pelaku kegiatan lingkungan. Supplemen Teknis Pelaksanaan Kegiatan Prasarana dan Sarana Lingkungan dibuat sebagai acuan bagi pelaku kegiatan lingkungan yang juga mengatur halhal teknis yang wajib dilaksanakan pelaku agar proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan berjalan baik dan tepat sasaran sesuai dengan program pengentasan kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perkotaan. Melalui buku Supplemen Teknis ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana lingkungan bagi masyarakat miskin dalam rangka program penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan oleh seluruh pelaku secara efektif dan optimal.
Semoga bermanfaat Jakarta, Agustus 2008 Direktur Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
Budi Yuwono P
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Daftar Isi ................. .......................... ................. ................. ................. ................. .................. ................. ................. .................. .............. ..... i I.
PENDAHULUAN PENDAHUL UAN........ ................ ................. .................. ................. ................. .................. ................. ................. .............. ..... 1
1.1 Maksud dan Tujuan ................................... ................ ...................................... ................................... ................ 1 1.2 Ruang Lingkup ...................................... ................... ...................................... ...................................... ..................... 2 II. KSM LINGKUNGA N ................. .......................... .................. .................. ................. ................. .................. ............... ...... 2
2.1 2.2 2.3 2.4
Pengertian KSM ....................................... .................... ....................................... .................................... ................ 2 Mengapa KSM Perlu Dilibatkan ..................................... .................. ................................. .............. 3 Peran KSM Lingkungan ................................... ................. ..................................... ............................ ......... 3 Kriteria Kelayakan KSM Lingkungan ..................................... .................. .......................... ....... 3
III. KOMPONEN KEGIATA N L INGKUNGAN INGKUNGA N ................. .......................... ................. ................. .........5 5 IV. MEKANISME PELAK SANAAN SANA AN KEGIATA N .... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ....... ... 13 V. LA NGKAH-L ANGKA H PENYUSU PENYUSUNAN NAN USULAN .... ........ ........ ........ ........ ........ ....... ... 16
5.1 Penyediaan Lahan .................................................. ............................... ...................................... ................... 18 5.2 Survey Teknis Prasarana ..................................... .................. ...................................... ...................... ... 22 5.3 Survey & Investigasi Swadaya Masyarakat ............................... ................ ............... 31 5.4 Survey & Investiga Investigasi si Harga Satuan Satuan ................. ......................... ................. .................. ...........32 5.5 Survey Calon Calon Tenaga Kerja Kerja .................. ........................... ................. ................. .................. ............ ... 35 5.6 Rembug Warga Kesepakatan Swadaya ..................... ... ................................. ............... 36 5.7 Rembug Warga Kesepakatan Harga Satuan ............................. ....................... ...... 37 5.8 Pembuatan Desain & Gambar Rencana................ Rencana .................................. ..................... ... 39 5.9 Pengamanan Dampak Lingkungan ................................... ................. ........................... ......... 46 5.10 Perhitungan RAB .................................... ................. ...................................... .................................. ............... 49 5.11 Penyusunan Jadwal Pelaksanaan .................................. ............... ............................ ......... 67 5.12 Penyusunan Rencana Pengadaan .................... .. .................................... ...................... .... 74 5.13 Pembentukan Organisasi Lapangan ................................. ................ ........................ ....... 77 5.14 Pernyataan Kesanggupan Pemeliharaan ................................ .................. .............. 80 5.15 Susunan Dokumen Proposal .................................... .................. .................................. ................ 81 VI. TATA CARA VERIFIKASI VERIFIKASI USULAN KEGIATAN KEGIATA N .... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ...... 81
6.1 Mekanisme & Pembagian Tugas Tim .................................... .................. ...................... .... 82 6.2 Langkah-langkah Teknis Pelaksanaan ............ .......................... .................. ........ 82 LA MPIRAN MPIRAN : 1. SURVEY SEDERHANA UNTUK JALA JA LA N & CONTOH FORMULIR SURVEY 2. CONTOH CONTOH FORMULIR FORMULIR SURVEY SURVEY & BA B A KESEPAK ATAN ATA N HARGA HARGA SATUA N 3. REFERENS REFERENSII DAFTAR UJI UJI IDENTIF IDENTIFIKA IKA SI DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN 4. OUTLINE PROPOSAL PROPOSAL KSM K SM LINGKUNGAN 5. CONTOH CONTOH FORMU FORMULIR LIR & BA VERIFIKASI KEGIATAN LINGKUNGAN
Bagian-1 : Persiapan & Perencanaan TeknisKegiatan Pembangungan Sarana & Prasarana
(i)
I. PENDAHULUAN Persiapan & perencanaan teknis merupakan salah satu tahapan (tahap awal) kegiatan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana. Yang merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM dalam rangka Penyusunan Usulan Kegiatan Sarana & Prasarana sebelum melaksanakan proses pelaksanaan pembangunan (fisik/konstruksi) sarana & prasarana. Keseluruhan proses kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Dokumen yang disebut Doumen Proposal Usulan Kegiatan Kegiatan KSM. Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi KSM Lingkungan, terutama : a) Untuk mendapatkan usulan kegiatan yang baik dan layak secara teknis, keuangan dan aman terhadap lingkungan & sosial (safeguards); b) Untuk memampukan masyarakat dalam membuat rencana pelaksanaan kegiatan; c) Memenuhi persyaratan bagi Panitia untuk untuk melaksanakan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan; Baik KSM sebagai Pelaksana Kegiatan Lingkungan maupun Kegiatan Lingkungan yang diusulkan oleh KSM untuk dilaksanakan melalui PNPM Mandiri Perkotaan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Program.
1. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan Persiapan & Perencanaan Teknis, khususnya dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Proposal Usulan Kegiatan KSM Lingkungan dalam rangka memenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan lingkungan program PNPM Mandiri Perkotaan. Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan Persiapan & Perencanaan Teknis, khususnya dalam rangkaian kegiatan Penyusunan Proposal Usulan Kegiatan KSM Lingkungan agar memenuhi ketentuan teknis dan administrasi kegiatan sesuai dengan persyaratan kegiatan lingkungan yang telah ditetapkan program PNPM Mandiri Perkotaan.
2. RUANG LINGKUP Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, ketentuan-ketentuan Penyusunan Proposal Usulan Kegiatan Lingkungan, yang mencakup : Organisasi KSM Lingkungan, Komponen Kegiatan Lingkungan, Mekanisme Umum Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan, Langkah-langkah teknis Penyusunan Usulan Kegiatan dan Tatacara Verifikasi Kelayakan Usulan Kegiatan Lingkungan. Buku ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman teknis pelaksanaan kegiatan PAKET maupun ND yang sumber dananya berasal dari BLM, khususnya kegiatan sebagaimana diuraikan dalam Bagian II, Persyaratan Kelayakan Teknis Kegiatan, Bagian III Komponen Kegiatan, Bagian V, semua Kegiatan Perencanan Teknis (kecuali PAKET yang harus menyesuaikan kegiatan Pernyataan Kesanggupan O&P dan dapat menggunakan Formulir Pengamanan Dampak Lingkungan bila tidak memerlukan proses UPL/UKL) dan Bagian VI, khususnya komponen Verifikasi pada Aspek Manajemen & Kelayakan Teknis Kegiatan. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
1
II. KSM LINGKUNGAN
1. Pengertian KSM/Panitia Kelompok Swadaya Masyarakat disingkat KSM adalah kumpulan orang/masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan PANITIA adalah sebutan bagi KSM yang mengelola kegiatan Lingkungan (pembangunan sarana dan prasarana) dalam program PNPM Mandiri Perkotaan. Panitia merupakan suatu kelompok kemasyarakatan yang ada di kel/desa setempat, bukan di kel/desa lain. Kelompok ini tumbuh dan berkembang serta diakui keberadaannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. KSM/PANITIA ini dapat merupakan kelompok swadaya yang sudah tumbuh sejak lama atau baru dibentuk karena adanya kesamaan kepentingan dan kebutuhan dalam kelompok tersebut. Jadi bukan organisasi yang dibentuk karena mengejar keuntungan (finansial) dari melaksanakan kegiatan proyek PNPM Mandiri Perkotaan. KSM yang dikembangkan dalam PNPM Mandiri Perkotaan mempunyai filosofi, yaitu ”KSM adalah Yang Mengusulkan/Merencanakan, Melaksanakan dan Memanfaatkan & Memelihara Sarana dan prasarananya sendiri”. Artinya bahwa KSM sendirilah yang merencanakan kegiatannya, melaksanakan proses pembangunan apa yang sudah direncanakannya dan memanfaatkan & memelihara hasil kegiatan pembangunan (sarana & prasarana) yang telah dibangunnya. KSM/PANITIA dibentuk oleh masyarakat dan beranggotakan masyarakat itu sendiri. sendiri. Organisasi ini biasanya dibentuk berdasarkan kepentingan tertentu atau sebagai wadah bagi suatu kelompok yang ada dalam masyarakat. Organisasi kemasyarakatan ini misalnya, Lembaga Adat, Karang Taruna, PKK, Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Kelompok Pedagang dan sejenisnya yang sungguh – sungguh mengemban dan mengupayakan perwujudan kepentingan masyarakat desa/kelurahan. KSM bisa merupakan pengembangan dari organisasi kemasyarakatan yang sudah ada atau pembentukan organisasi baru. Tatacara pembentukan/pengembangan KSM dapat dilihat dalam buku Pedoman Teknis Pembentukan/Pengembangan KSM PNPM Mandiri Perkotaan. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
2
2. Mengapa Mengapa KSM/Pa KSM/Pani niti tia a perlu perl u dili batkan batk an dalam dalam PNP PNPM M Mand Mandir irii Perko Perkotaan? taan? 1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan sarana & prasarana di wilayahnya. 2. Meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat baik dalam hal pengelolaan pembangunan yang bersifat teknis maupun dalam hal berorganisasi. 3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap prasarana yang akan dibangun. 4. Memberikan peluang dan kesempatan berfungsinya gerakan keswadayaan modal masyarakat untuk turut serta di dalam proses pembangunan, seperti menyumbangkan tanah atau tanaman yang terkena proyek, sumbangan bahan/alat yang dibutuhkan, ikut bekerja langsung, dll. 5. Dalam rangka lebih lebih mendaya gunakan dan melibatkan organisasi/lembaga kemasyarakatan yang ada terkait dengan pembangunan daerahnya (kel/desa). 3. Peran Peran KSM/PANI KSM/PANITI TIA A pada tahap Persiapan & Perencanaan Pembanguna Pembangunan n Infrasrtuk Infrasrtuk tur Peran KSM/Panitia dalam tahap kegiatan Persiapan & Perencanaan Teknis kegiatan pembangunan sarana & prasarana, antara lain adalah : 1. Membangun/Mengembangkan Organisasi KSM/PANITIA; 2. Melakukan Perencanaan Teknis Pembangunan sarana & prasarana; 3. Mensosialisasikan program PNPM; 4. Mendorong masyarakat untuk berswadaya dalam pelaksanaan dan pemeliharaan sarana & prasarana yang dibangun diwilayahnya; 4. Kri teria bagi KSM sehingg a terpil ih menjadi menjadi pelaksana kegiatan Kriteria kelayakan Panitia untuk menjadi pelaksana kegiatan pembangunan sarana & prasarana, dapat dilihat dari dua aspek yang harus dipenuhi dari Aspek Organisasi KSM dan Manajemen & Teknis Kegiatannya, yaitu : 1. Asp ek Organisasi : a) Memiliki struktur organisasi pengurus, anggota dan aturan main organisasinya; b) Anggota KSM minimal 30% adalah perempuan; c) Mendaftarkan diri pada BKM/LKM setempat dan Dinyatakan Layak oleh BKM/LKM; d) Merupakan Pemanfaat & Pemelihara Infrastruktur yang dibangun;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
3
2. Aspek As pek Manajemen Manajemen dan Teknis Kegiatan : a) Jumlah Total dana BLM PNPM PNPM yang diajukan dalam proposal tidak melampaui Rp. 50 Juta per KSM; b) Mempunyai Rencana Kerja Pelaksanaan, seperti RAB, Jadwal, Organisasi & Tim Pelaksa Pekerjaan dan cukup ketersediaan tenaga kerja yang akan terlibat; c) Memiliki atau mampu menyediakan tenaga yang berpengalaman, atau mampu membaca gambar kerja atau memiliki ketrampilan teknis konstruksi yang ditempatkan dalam Tim Pelaksana sebagai Koordinator/Ketua Tim atau Pelaksana Lapangan (minimum 1 orang dengan pengalaman sebagai Tukang atau Mandor); d) Prasarana yang diusulkan tercantum didalam dokumen Renta/PJMPronangkis. KSM tidak diperbolehkan melakukan perubahan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dari Renta/PJM. Perubahan jenis kegiatan hanya boleh dilakukan karena suatu alasan tertentu/terpaksa melalui Kesepakatan Musyawarah BKM/LKM yang melibatkan seluruh warga (Ada Berita Acara Perubahan Kegiatan); e) Tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang; f) Tidak berpotensi menimbulkan menimbulkan Dampak Negatif (merusak) terhadap Lingkungan dan Sosial; e) Desain/perencanaan teknis harus aman dan dapat tahan lama (sesuai standar teknis yang ditetapkan oleh instansi teknis, seperti PU); f) Dapat dilaksanakan oleh Panitia (secara langsung atau melalui kerjasama dengan pihak ketiga); g) Waktu pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan sesuai ketentuan program; h) Mempunyai potensi swadaya swadaya masyarakat masyarakat baik untuk tahap pelaksanaan maupun tahap pemeliharaannya; i) Prasarana yang akan dibangun tidak sedang dibangun oleh Pemerintah atau program lain; j) Khusus, Untuk sarana dan prasarana yang bersifat kompleks atau berteknologi tinggi, maka pelaksanaan kegiatannya harus mendapat persetujuan Tim KMW atau instansi teknis terkait (seperti PU) didaerah setempat;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
4
III. KOMPONEN KEGIATAN LINGKUNGAN
Jenis kegiatan lingkungan atau infrastruktur atau sarana & prasarana yang dibangun oleh KSM/PANITIA dalam PNPM Mandiri Perkotaan pada dasarnya bersifat sangat luwes (flexible) sesuai usulan/kebutuhan masyarakat, terutama kegiatan perbaikan dan pembangunan sarana/prasarana perumahan dan permukiman baik untuk kepentingan umum (kolektif) maupun kepentingan individu masyarakat miskin (Individual). Semua jenis kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut haruslah memenuhi persyaratan kelayakan teknis kegiatan sebagaimana telah diuraikan pada kriteria kelayakan teknis kegiatan yang diusulkan oleh KSM/PANITIA (lihat poin (d) s/d (k) pada aspek Manajemen & Teknis Kelayakan KSM/PANITIA diatas). Secara umum jenis – jenis sarana/prasarana yang dibangun dalam PNPM Mandiri Perkotaan, antara lain, meliputi : 3.1. JALAN dan Bangunan Pelengkapnya Jalan disini adalah jalan yang dapat berfungsi sebagai penghubung antar desa/kelurahan atau ke lokasi pemasaran, atau berfungsi sebagai penghubung hunian/perumahan, serta juga berfungsi sebagai penghubung desa/kelurahan ke pusat kegiatan yang lebih tinggi tingkatannya (kecamatan/kab/kota). Jalan dibangun atau ditingkatkan untuk membangkitkan manfaat-manfaat bagi masyarakat, seperti : Membuka isolasi; Mempermudah pengiriman sarana produksi; hasil produksi ke pasar, baik yang di desa Mempermudah pengiriman hasil maupun yang diluar, dan pelayanan sosial, sosial, termasuk kesehatan, pendidikan dan Meningkatkan jasa pelayanan penyuluhan. Jenis-jenis konsrtuksi jalan dibedakan atas 3, yaitu Jalan Tanah, Jalan Diperkeras dan Jalan Beraspal. Jalan Tanah, Tanah , merupakan badan jalan tanah yang tidak diberikan lapis perkerasan sebagai penutup dan dipadatkan. Jalan ini dapat merupakan jalan tanah didaerah galian atau didaerah timbunan. Untuk dapat melindungi badan jalan dari pengaruh lalu lintas atau perubahan alam, maka maka diatas badan jalan jalan diberi lapisan perkerasan (Jalan Diperkeras dan Jalan Beraspal). Jenis lapis perkerasan yang umum dipergunakan dalam pembangunan jalan adalah : Jalan Beraspal Beraspal : 1. Lapis Permukaan Buras (Pelaburan Aspal), merupakan hasil penyiraman/penyomprotan aspal diatas permukaan jalan, kemudian ditabur dengan pasir dan dipadatkan sebagai lapis penutup. 2. Lapis Penetrasi Makadam (Lapen), dimana bahan perkerasan terdiri dari susunan batu pokok (3-5cm), batu pengunci (1-2cm) dan batu penutup Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
5
(pasir) dan campuran aspal panas sebagai pengikat diantara tiap lapisan dan dipadatkan sebagai lapis penutup. 3. Lapis Asbuton Agregat (Lasbutag), dimana dimana bahan perkerasan terdiri dari campuran agregat kasar (batu 3-5cm), agregat halus (batu 2-3cm), bahan pelunak/peremaja dan aspal buton yang dicampur secara dingin sebagai pengikat dan dipadatkan sebagai lapis penutup. Lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Beraspal dibatasi dengan prioritas (1). Perbaikan jalan beraspal yang telah ada (2). Peningkatan jalan Diperkeras yang telah ada. Jalan Diperkeras Diperkeras : 4. Perkerasan sirtu/kerikil (pasir campur batu), dimana bahan perkerasan Sirtu terdiri dari campuran pasir batu yang langsung diambil dari alam (sungai) atau campuran antara kerikil ukuran 2 – 5 cm dengan pasir urug. Ketebalan minimum perkerasan Sirtu ini adalah 10 cm. 5. Perkerasan batu belah (telford), terdiri atas pasir urug, batu belah, batu pengisi dan batu tepi. Batu belah belah disusun disusun sesuai dengan spesifikasi spesifikasi diatas alas pasir urug dengan ketebalan 20 cm. Badan jalan harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pasir dihamparkan. Perkerasan Telford harus bebas dari akar, rumput atau sampah dan kotoran lain. Untuk ketebalan pasir urug minimal 3 cm. 6. Perkerasan Makadam Ikat Basah (Waterbound Macadam), bahan perkerasan Makadam terdiri atas agregat pokok ukuran 3 - 5 cm, agregat pengunci dengan ukuran 1 – 2 cm dan pasir penutup. 7. Perkerasan Beton Tumbuk (Rabat Beton), dibuat dari bahan semen pasir dan kerikil dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerilil/batu pecah. Perkerasan ini dipergunakan untuk jalan lingkungan/permukiman atau di daerah yang tanah dasarnya labil, mudah pecah, lembek, pada turunan/tanjakan dan diatas singkapan batu. Tebal perkerasan rabat beton ini minimal 7 cm. Bangunan Pelengkap Pelengkap J alan alan Infrastruktur Bangunan Pelengkap Jalan dapat berupa (1). Gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air yang melewati badan jalan dan (2) Penahan Lereng/Tebing Jalan yang berfungsi untuk menahan terjadinya kelongsoran tanah ke badan jalan atau kelongsoran badan jalan dan (3). saluran samping jalan. Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jalan mengacu pada Pedoman Sederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Pengembangan, Puslitbang JalanJalan- Dep. PU, 1996. 1996.
3.2. DRAINASE Kegiatan drainase disini dapat meliputi saluran pembuangan air hujan di permukiman, termasuk sumur resapan.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
6
3.3. 3.3. JEMBA TAN Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi di atas sungai atau jurang yang digunakan sebagai prasarana lalu lintas darat. Tujuan dari pembangunan jembatan di perdesaan adalah untuk sarana penghubung pejalan kaki atau lalu-lintas kendaraan ringan di perdesaan. Konstruksinya sederhana dengan mempertimbangkan sumberdaya setempat (tenaga kerja, material, peralatan, teknologi) sehingga mampu dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Jenis jembatan jembatan dikembangkan antara lain terdiri dari : (1). Jembatan Jembatan Beton, Pelimpas/Bronjong/Batu; Jembatan Gantung; Jembatan Gelagar Besi; Jembatan Kayu, dll. Penjelasan lebih detail system dan spesifikasi Jembatan mengacu pada Pedoman Sederhana Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Pengembangan, Puslitbang Jalan- Dep. PU Tahun 1996 .
3.4. PRASARANA IRIGASI (BANGUNAN AIR) Irigasi yang dimaksud disini adalah irigasi yang dikelola oleh masyarakat. Tujuan pembangunan jaringan irigasi perdesaan, yaitu; Meningkatkan produksi pangan terutama beras. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan air irigasi. Meningkatkan intensitas tanam. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan. Lingkup pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi sederhana dibatasi dengan prioritas sebagai berikut : 1. Perbaikan/ rehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada. 2. Peningkatan irigasi perdesaan yang telah ada. 3. Pembangunan baru irigasi irigasi perdesaan. Jenis infrastruktur Bangunan Pengairan/Irigasi yang dapat dibangun antara lain : Embung, Bendung Cerucuk, Bendung Bronjong, Saluran Pembawa & Boks Bagi, Bangunan Pelindung Pantai Sederhana dgn Turap, Bangunan Penahan Longsoran Tanah, dll. Standar Irigasi mengacu pada Pedoman Teknis Sederhana Pembangunan Bangunan Pengairan Pengairan untuk Perdesaan yang diterbitkan oleh oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Puslitbang Pengairan - Dep. PU Tahun 1995.
3.5. PRASARANA AIR BERSIH Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Pembangunan prasarana Air Bersih ini bersifat mendekatkan akses air bersih dan atau memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat desa, khususnya warga miskin. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
7
Prasarana air bersih dikelompokkan dalam dua sistem yaitu ; 1. Sistem Komunal, Efisien diterapkan untuk pelayanan lebih dari 20 KK. Jenis prasarana pendukung antara lain : Pelindung Mata Air (PMA); Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS), seperti SPL/SKNT; Sumur Bor (SBR); Hidran Umum (HU); Perpipaan, dll 2. Sistem Individual, Dapat melayani melayani 1-4 KK, jaraknya kurang dari 100 m. m. Jenis prasarana pendukungnya antara lain : Sumur Gali (SGL); Sumur Pompa Tangan (SPT); Penampung Air Hujan (PAH) Sistem air bersih sangat ditentukan oleh sumber airnya, karena itu survey sumber air harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. a) Pembuatan Perlindungan Mata Air (PMA) Yang dimaksud dengan PMA adalah bangunan yang dibangun untuk melindungi mata air terhadap pencemaran yang dilengkapi dengan bak penampung. Bak Penampung adalah bangunan bak kedap air yang berfungsi sebagai penampung air dari mata air sebelum di distribusikan ke masyarakat. Bak penampung dilengkapi dengan penguras, pipa masuk, pipa keluar, pipa peluap dan meter air. PMA dapat dilengkapi dengan bangunan penangkap yaitu bangunan yang berfungsi sebagai penangkap dan pengumpul dari mata air. b) Instalasi Inst alasi Pengol ahan Air Sederhana (IPAS) (IPAS) Yang dimaksud dengan IPAS adalah bangunan pengolah air baku yang mampu mengolah air dengan tingkat kekeruhan kurang dari 150 NTU menjadi bersih secara sederhana untuk pelayanan secara komunal. Kata sederhana diartikan sebagai : Mudah dalam pelaksanaan pembuatan, Murah dalam pembiayaan, Murah dan mudah dalam operasi dan pemeliharaan IPAS. c) Sumur B or (SBR) (SBR) SBR adalah sarana penyediaan air bersih berupa sumur dalam yang dibuat dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan. Sumur bor direncanakan apabila penggunaan sumur pompa tangan tidak bisa dilakukan. Untuk pembangunan sumur bor ini harus ada data potensi air tanah dalam dari dan yang direkomendasikan dari instansi berwenang (seperti P2AT, Dinas Pertambangan, Dinas Sumber Daya Air setempat). Selama proses pelaksanaan pengoboran, harus dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk mendapatkan bimbingan dan pengawasan. d) Hidran Umum (HU) (HU) Hidran umum adalah sarana penyediaan air bersih yang sumbernya berasal dari air permukaan yang dialirkan melalui perpipaan ke tempat atau distribusi yang bersifat komunal. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
8
Jenis bak penampung terdiri dari : Fibre glass, Pasangan bata dan Ferrocement. Bangunan Hidran umum terdiri dari : pondasi, bak penampungan air , lantai dan saluran drainase; Bentuk hidran umum merupakan pemasangan keran dengan diameter tertentu didalam satu areal pemukiman yang dilengkapi dengan lantai yang dapat dipergunakan sebagai sumber air minum dan untuk kegiatan mencuci. Perencanaannya direncanakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa kekeluarga (komunal). e) Sistem Perpipaan Sistem penyediaan Air Bersih Perpipaan merupakan jaringan pengaliran (transmisi) air bersih melalui pipa dari bangunan pengambil (sumber air baku) sampai ke pelanggan (SR dan HU) secara gravitasi maupun pompa. Bangunan dan perlengkapan system perpipaan ini terdiri atas : 1. Bangunan pengambil air baku (intake, sumur bor, bronkaptering); 2. Jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi; 3. Bangunan penunjang seperti reservoir, Bak pelepas tekan, instalasi pengolah air minum, rumah jaga, dll. 4. Perlengkapan pipa seperti : katup (valve), meter air, katup udara, katup penguras, dll; 5. Bangunan Pelayanan, seperti Sambungan Sambungan Rumah (SR), HU; HU; 6. Jembatan pipa (siphon). f) Sumur Gali Gali (SGL) (SGL) Sumur gali adalah sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dari akifer yang digunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih dan mampu menghasilkan air sebanyak minimal 400 liter setiap hari per keluarga atau harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya. g) Sumur Pompa Tangan (SPT) (SPT) SPT adalah sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuat dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan. Pengambilan air baku dilakukan dengan menghisap atau menekan air kepermukaan tanah dengan menggunakan pompa yang digerakkan dengan tangan dan biasa disebut dengan pompa tangan. h) Penampungan Air Hujan (PAH) Yang dimaksud dengan PAH adalah tangki untuk menampung dan menyimpan air hujan yang akan dipergunakan selama musim kemarau dengan sistem individual. Fungsi utama tangki ini adalah untuk menampung air hujan yang ditangkap oleh atap rumah dan disalurkan melalui talang pada musim hujan dan akan digunakan pada musim kemarau. Disamping itu tangki ini juga digunakan untuk menampung air bersih lain seperti dari Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
9
PDAM yang didistribusikan melalui mobil-mobil tangki. Mengingat kuantitas air yang ditampung terbatas, air ini hanya akan digunakan untuk keperluan air minum saja. Direncakan untuk memenuhi kebutuhan 1 keluarga (bukan fasilitas umum) dan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air + 30 liter/orang/hari. 3.6 PRASARA NA MANDI, CUCI, KA KUS Dapat berupa MCK Umum (Komunal) dan Jamban/WC Keluarga (Individual). MCK dapat dibedakan dibedakan atas 2, yaitu; 1. MCK umum permukiman, adalah suatu sarana atau fasilitas umum pada lingkungan pemukiman yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga (10 – 25 jiwa), untuk mandi, cuci dan buang air dilokasi tertentu yang terdiri dari bangunan bawah yang berupa cubluk atau tangki resapan. 2. MCK pelayanan umum, adalah suatu sarana atau fasilitas umum didaerah komersial (pasar, pertokoan atau stasiun) yang digunakan bersama oleh beberapa jiwa (10-25 jiwa) untuk mandi, cuci dan buang air dilokasi tertentu yang terdiri dari bangunan bawah berupa cubluk atau tangki resapan. 3.7. PRASARANA PERSAMPAHAN Prasarana persampahan yang dimaksudkan disini adalah prasarana persampahan dilingkungan permukiman yang mencakup rumah sampah (termasuk TPS) dan Gerobak sampah. 3.8. 3.8. PRASARANA KESEHATAN KESEHATAN Kegiatan yang berkaitan dengan upaya kesehatan yang berbasis masyarakat (UKBM) yang dikembangkan dalam PNPM Perkotaan antara lain: Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pos bersalin desa (Polindes), dalam cakupan layanan wilayah kelurahan/desa. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan atau renovasi atau pembangunan baru prasarana pelayanan kesehatan disini harus dikoordinasikan (termasuk desain dan penataan ruang) dan tidak bertentangan dengan kebijakan/perencanaan umum dari dinas Kesehatan/sektor terkait di daerah. 3.9. PRASARANA PENDIDIKAN Kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sarana/prasarana pendidikan disini diprioritaskan pada perbaikan atau renovasi pembangunan baru prasarana pendidikan yang ada ditingkat kelurahan/desa, mencakup renovasi/pembangunan baru bangunan Taman Kanak-kanan (TK), Renovasi Sekolah Dasar/Madrasah dan Sekolah Menengah Pertama/MTs. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan atau renovasi prasarana pendidikan disini harus dikoordinasikan dan tidak bertentangan dengan kebijakan/perencanaan umum dari dinas/sector terkait di daerah.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
10
3.10 PRASARANA PRASA RANA PERUMAHA PERUMAHAN/PER N/PERMUKIMAN MUKIMAN Prasarana/kegiatan lingkungan permukiman yang dibangun dalam PNPM merupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifat individu bagi masyarakat miskin, misalnya perbaikan dan pembangunan prasarana rumah tangga (renovasi rumah warmis, dll). 3.11. PRASA PRASARANA RANA PENERANGA PENERANGAN N UMUM UMUM Prasarana/kegiatan lingkungan penerangan umum yang dibangun dalam PNPM merupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifat umum/kepentingan umum bagi masyarakat miskin yang pengelolaannya dilakukan sendiri oleh masyarakat, bentuk kegiatannya dibatasi pada penerangan jalan/tempat umum (Tiang + Lampu) dan Pembangkit Listrik (Genset/PLTM + Jaringan + Rumah Genset). 3.12 PRASARA NA PERDAGA PERDAGANGAN NGAN Prasarana/kegiatan Perdagangan yang dibangun dalam PNPM Mandiri Perkotaan merupakan jenis prasarana/kegiatan yang bersifat umum/kepentingan umum bagi masyarakat miskin, misalnya Pasar Desa (termasuk Kios didalamnya) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). 3.13 TAMBATA TAMB ATAN N PERAHU Yang dimaksud dengan tambatan perahu menambat perahu-perahu saat berlabuh.
adalah tempat untuk mengikat/
Fungsi tambatan perahu sebagai tempat untuk mengikat perahu saat berlabuh dan tempat penghubung antar 2 tempat yang dipisahkan oleh laut, sungai maupun danau. Terdapat 2 tipe tambatan perahu; terdiri dari : 1. Tambatan tepi, digunakan apabila dasar tepi sungai atau pantai cukup dalam, dibangun searah tepi sungai atau pantai. 2. Tambatan dermaga, digunakan apabila dasar sungai atau pantai cukup landai, dibangun menjalar ketengah. Secara lebih rinci pengelompokan prasarana dan jenis komponen kegiatan lingkungan beserta satuan pengukurannya sebagaimana diuraikan pada diagram berikut :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
11
DIAGRAM : RINCIAN JENIS SARANA & PRASARANA BESERTA SATUAN PENGUKURANNYA
Prasarana Jalan & Pelengkapnya
Prasarana MCK
Tanah Rabat Beton Sirtu/Kerikil Meter Makadam Telford As Aspal Paving Blok Tembok Penhan Beton Turap Kayu Tembok Ps Bata/Batu Meter Bronjong Sal. Ps. Bata/ Batu Saluran Tanah Saluran Beton Gorong2 Meter/Unit Beton/Plat
Unit
Mandi, Cuci Kakus Jamban/ Kakus
Drainase Permukiman
Meter
Unit
Prasarana Persampahan
Unit
Prasarana Airr Bers Ai B ers ih
Wadah Besi Wadah Ps Bata/Batu TPS Gerobak Sampah
Sumur Gali Sumur P. Tangan Unit Penampung Air Air Hujan jan Hidran Umum Meter/ Air Air Bersih rsih Km Perpipaan Penangkap Mata Air Instalasi Pengolah Unit Air Air Sederhana (SPL/SKNT) Sumur Bor Kran Umum
Sal. Pas. Bata/Batu Sal. Tanah Sal. Beton Sumur Resapan
Penerangan Umum
Unit
Bangunan Air/ Irigasi
Penerangan Umum (Kabel +Tiang + Lampu) Pemb. Listrik (Genset/PLTM +Jaringan + Rmh Genset)
Unit
Meter
Meter Unit Unit Unit
Box Pengambil Bebas Sal. Pembawa & Box Bagi Sal. Pembuang Bend. Cerucuk Bend. Bronjong Pintu Air Embung/ Waduk
Prasarana Perdagangan
Unit
Pasar Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Prasarana Perumahan
Unit
Rehab Rumah Warga Miskin
Prasarana Jembatan
Meter
Kayu Baja/pipa besi Beton Pelimpas Gantung
Prasarana Kesehatan
Unit
Poskesdes Posyandu Polindes
Prasarana T. Perahu Unit
Prasarana Lain-Lain
Prasarana Pendidikan
Unit
Taman Kanak2 Rehab. SD Rehab. SMP
Unit …
Balai Pertemuan Warga …….
Tambatan Tambatan Perahu Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
12
IV. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN LINGKUNGAN
Secara umum mekanisme pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh KSM/PANITIA dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan sarana & prasarana, mencakup 3 tahapan yaitu a). Tahap Persiapan & Perencanaan Teknis, b). tahap pelaksanaan pembangunan dan c). tahap pasca konstruksi (pemanfaatan & pemeliharaan). Masing-masing tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan dan Perencanaan Teknis Teknis , mencakup mencakup : a. Mengikuti Pelatihan-pelatihan/Coaching yang diselenggarakan oleh Tim KMW & UPL b. Pengorganisasian KSM/Panitia : Pada tahap ini, KSM/Panitia pada dasarnya melaksanakan kegiatan–kegiatan persiapan organisasi KSM/Panitia agar dapat mengikuti atau melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur di Kelurahan/desanya. Beberapa kegiatan
IV. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN LINGKUNGAN
Secara umum mekanisme pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh KSM/PANITIA dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan sarana & prasarana, mencakup 3 tahapan yaitu a). Tahap Persiapan & Perencanaan Teknis, b). tahap pelaksanaan pembangunan dan c). tahap pasca konstruksi (pemanfaatan & pemeliharaan). Masing-masing tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan dan Perencanaan Teknis Teknis , mencakup mencakup : a. Mengikuti Pelatihan-pelatihan/Coaching yang diselenggarakan oleh Tim KMW & UPL b. Pengorganisasian KSM/Panitia : Pada tahap ini, KSM/Panitia pada dasarnya melaksanakan kegiatan–kegiatan persiapan organisasi KSM/Panitia agar dapat mengikuti atau melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur di Kelurahan/desanya. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan disini adalah mencakup : a) Pembentukan/Pengembangan Organisasi KSM/Panitia; b) Pendaftaran KSM/Panitia ke BKM/LKM; c) Registrasi KSM/Panitia oleh BKM/LKM : KSM/Panitia mendapatkan nomor registrasi/pendaftaran sebagai calon pelaksana kegiatan pembangunan infrastruktur. c. Perencanaan Teknis/Penyusunan Usulan Kegiatan : pada tahap ini KSM/Panitia melaksanakan/membuat rencana teknis kegiatan yang lebih rinci dan detail yang menjadi muatan/substansi usulan kegiatan KSM. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh KSM/Panitia pada tahap ini mencakup : d) Penyediaan Lahan, e) Survey dan Identifikasi : dilakukan untuk Swadaya Masyarakat, Teknik Infrastruktur, Harga Satuan Upah/Bahan/Alat, serta Calon Tenaga Kerja; f) Dokumentasi (Photo-photo) Infrastruktur kondisi awal/nol prosen (0%); g) Pembuatan Desain/gambar-gambar Desain/gambar-gambar perencanaan sederhana; h) Pengamanan Dampak Lingkungan dan Sosial i) Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pelaksanaan Pekerjaan; j) Pembuatan Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
13
k) Pembuatan Rencana Pengadaan Bahan/Alat’ l) Penyusunan Struktur Organisasi Organisasi & Tim Pelaksana Pekerjaan; m) Penyusunan Dokumen Proposal Pelaksanaan Kegiatan. Keseluruhan kegiatan tahap ini pada dasarnya adalah merupakan serangkaian kegiatan penyusunan usulan kegiatan (Proposal). 2. Tahap Tahap Pelaksanaa Pelaksanaan n Pembangu Pembangu nan Infrastr ukt ur (Taha (Tahap p Ko nst ruk si) : a. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi, meli[uti kegiatan : a) Membentuk Struktur Organisasi & Pengurus Pemanfaatan & Pemeliharaan (Pengelola) prasarana (termasuk rencana kerja dan aturan mainnya); b) Mengikuti Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi Konstruksi (MP2K); c) Melaksanakan penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana kegiatan Lingkungan (SPPD-L); d) Mengikuti Kegiatan Coaching/Pelatihan Teknis dan Administrasi atau On The Job Trainning yang diselenggarakan oleh Tim Fasilitator dan UPL; e) Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan dilokasi proyek; f) Sosialisasi Kegiatan KSM/Panitia kepada warga. b. Pelaksanaan Konstruksi; Pada tahap ini, KSM/panitia melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur dan melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi : a) Pencairan Dana (Uang Muka dan Termin) b) Mobilisasi Tenaga Kerja/Bahan/Alat; c) Melaksanakan kegiatan pembangunan Prasarana/fisik; d) Supervisi kegiatan Konstruksi e) Musyawarah Pengadaan Bahan dan Alat (bila ada); f) Membuat Administrasi/Laporan Harian, Mingguan; g) Membuat Dokumentasi (Photo-photo) kondisi 50%, 100%; h) Pemantauan Dampak Lingkungan kondisi 50%, 100%; i) Melakukan Rapat Evaluasi Kemajuan Mingguan Lapangan; j) Melakukan Pemeriksaan & Membuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2); k) Menyusun & menyampaikan laporan Akhir/Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan kepada BKM/UPL. 3. Tahap Pasca Konstruksi, yaitu pelaksanaan Pemanfaatan Pemeliharaan sarana & prasarana yang telah dibangun.
&
Secara lebih rinci keseluruhan tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram 1. Mekanisme pelaksanaan kegiatan lingkungan berikut :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
14
DIAGRAM-1 : MEKANISME PELAKSA PELAKSA NAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA (TINGKAT KELURAHAN/DESA) SIKLUS : PEMANFAATAN PEMANFAATAN BLM BL M
SIKLUS : PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN PEMBEN PEMBENTUKAN TUKAN KSM & U USULAN SULAN KEGIATA PERSIAPAN
PERENCANAAN TEKNIS
PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PASCA KONSTRUKSI
PJM/ RENTA PENGEMBANGAN KSM
Teknis Prasarana
Pembentukan & Pendaftaran KSM Justifikasi KSM
E V Swadaya N I Masyarakat
Registrasi KSM
Coaching KSM: Teknis Penyusunan Usulan Kegiatan
Desain & Gambar/ Spesifikasi Teknis
I (Photo 0%) S A G I T S
Penyediaan Lahan (Safeguards)
& Y E V R Harga Satuan U S Upah/Bahan
/ Alat
Rembug Kesepakatan Swadaya
Rembug Kesepakatan Harga
Calon Tenaga Kerja
Pengamanan Dampak Lingkungan (Safeguards)
Penyusunan RAB
Rencana Jadwal Rencana Pengadaan
Rembug Penyiapan Organisasi & R. Kerja
Organisasi Lapangan
O&P
Pernyataan Kesnggupan O&P
Rembug Pengadaan Bahan, Alat
T. Tangan SPPD-L
Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
(MP2K) Penyusunan Dok. Proposal & Penyampaian ke UPL/BKM
Penajaman Rencana Kerja
Coaching KSM (Teknis, Adminstrasi Keuangan)
Mobilisasi (T. Kerja, Bahan, Alat
Pelaksanaan Konstruksi, Pencairan Dana, Pengamanan Dampak, Laporan Kemajuan, Rapat Evaluasi Evaluasi Lapangan, Administras, PHOTO 50%, 100%
Praktek Kerja Lapangan (OJT) Supervisi Pelaksanaan
Sosialisasi Kegiatan
Pen Pen yusunan Usulan Kegiatan & Verifi Verifi kasi Kelayakannya
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
V.
15
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN USULAN KEGIATAN LINGKUNGAN
Sejalan dengan uraian umum mekanisme pelaksanaan kegiatan diatas, maka langkah awal persiapan penyusunan usulan kegiatan adalah melakukan pengorganisasian KSM/PANITIA. Setelah kegiatan persiapan tersebut selesai maka dilakukan serangkaian kegiatan perencanaan teknis dalam rangka penyusunan Usulan kegiatan. Sebelum melakukan kegiatan perencanaan teknis, KSM harus terlebih dahulu memastikan beberapa hal berikut : 1. KSM telah mendapatkan bimbingan teknis dari Faskel/UPL/Relawan terkait dengan substansi dan prosedur pelaksanaan kegiatan penyusunan proposal kegiatan lingkungan; 2. Telah memperoleh salinan/copy hasil Justifikasi/verifikasi Justifikasi/verifikasi Berita Acara Pembentukan & Pendaftaran KSM dari BKM/LKM yang telah dinyatakan layak; 3. Telah memperoleh Nomor Registrasi Pendaftaran dari BKM/LKM; BKM/LKM; 4. Cek kembali pada Dokumen PJM/Renta, apakah jenis kegiatan yang akan diajukan sudah tercantum di dalam PJM/Renta (atau untuk
V.
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN USULAN KEGIATAN LINGKUNGAN
Sejalan dengan uraian umum mekanisme pelaksanaan kegiatan diatas, maka langkah awal persiapan penyusunan usulan kegiatan adalah melakukan pengorganisasian KSM/PANITIA. Setelah kegiatan persiapan tersebut selesai maka dilakukan serangkaian kegiatan perencanaan teknis dalam rangka penyusunan Usulan kegiatan. Sebelum melakukan kegiatan perencanaan teknis, KSM harus terlebih dahulu memastikan beberapa hal berikut : 1. KSM telah mendapatkan bimbingan teknis dari Faskel/UPL/Relawan terkait dengan substansi dan prosedur pelaksanaan kegiatan penyusunan proposal kegiatan lingkungan; 2. Telah memperoleh salinan/copy hasil Justifikasi/verifikasi Justifikasi/verifikasi Berita Acara Pembentukan & Pendaftaran KSM dari BKM/LKM yang telah dinyatakan layak; 3. Telah memperoleh Nomor Registrasi Pendaftaran dari BKM/LKM; BKM/LKM; 4. Cek kembali pada Dokumen PJM/Renta, apakah jenis kegiatan yang akan diajukan sudah tercantum di dalam PJM/Renta (atau untuk kegiatan yang mengalami perubahan, apakah sudah ada Berita Acara Perubahan Kegiatan dari BKM/LKM); Agar kegiatan penyusunan proposal dapat berjalan lebih efektif dan terkoordinasi dengan baik maka sebaiknya KSM membentuk Tim kecil/khusus yang akan bertanggungjawab untuk hal tersebut (disarankan tim ini melibatkan beberapa orang yang paham kegiatan perencanaan teknik infrastruktur) sedangkan pelaksanaan seluruh kegiatannya dilakukan secara partisipatif. Adapun langkah-langkah/proses kegiatan penyusunan usulan kegiatan lingkungan yang harus dilakukan oleh KSM (setelah persiapan diatas selesai), secara grafis dapat dilihat pada diagram-2 langkah-langkah penyusunan usulan kegiatan. Dan selanjutnya setiap kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
16
Diagram-2. Diagram-2. Langkah-langkah Langkah-langkah Penyusu Penyusunan nan Usulan K egiatan egiatan Lingk L ingkungan ungan PJM/ RENTA Pembentukan & Pendaftaran Panitia Justifikasi Panitia Registrasi Panitia Penyediaan Lahan
S U R V E Y & I N V E S T I G A S I
Desain & Gambar/ Spesifikasi Teknis
Teknis Prasarana (Photo 0%)
Swadaya Masyarakat
Rembug Kesepakatan Swadaya
Pengamanan Dampak Lingkungan (Safeguards)
Harga Satuan Upah/Bahan/ Alat
Rembug Kesepakatan Harga
Penyusunan RAB
Rencana Jadwal Calon Tenaga Kerja Organisasi Lapangan
Pernyataan Kesanggupan O&P
PERSIAPAN
PERENCANAAN TEKNIS
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
Penyusunan Dok. Proposal & Penyampaian ke UPL/BKM
17
1. PENYEDIAAN LAHAN Untuk mewujudkan bangunan sarana dan prasarana yang telah disepakati bersama oleh masyarakat dalam PJM Pronangkis, diperlukan ketersediaan lahan/tanah sebagai lokasi pembangunannya. Sementara disisi lain, tanah memiliki sifat yang terbatas dan keberadaannya dilindungi oleh hukum. Tidak ada pihak manapun yang diperkenankan membangun tanpa seijin pemilik tanah karena bukti kepemilikan diakui secara sah dalam hukum. Dan jika terjadi pelanggaran (membangun diatas tanah tanpa seijin pemiliknya) maka pihak yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Seringkali ditemukan adanya kegiatan infrastruktur yang telah dibuat perencanaannya dengan matang dan siap dibangun kemudian menjadi batal atau adanya bangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun kemudian harus dibongkar kembali (atau tidak bisa dimanfaatkan) hanya karena permasalahan lahan/lokasinya yang kemudian tidak disetujui oleh pemilik/yang terkena dampaknya. Kebutuhan akan lahan kosong untuk lokasi pembangunan infrastruktur juga menambah tingkat kesulitan lain dalam proses penyediaan lahan karena seringkali didalam suatu lahan, juga terdapat aset bernilai lainnya seperti bangunan, tanaman produktif dan harta/benda lain yang bernilai. Berangkat dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersebut maka proses
1. PENYEDIAAN LAHAN Untuk mewujudkan bangunan sarana dan prasarana yang telah disepakati bersama oleh masyarakat dalam PJM Pronangkis, diperlukan ketersediaan lahan/tanah sebagai lokasi pembangunannya. Sementara disisi lain, tanah memiliki sifat yang terbatas dan keberadaannya dilindungi oleh hukum. Tidak ada pihak manapun yang diperkenankan membangun tanpa seijin pemilik tanah karena bukti kepemilikan diakui secara sah dalam hukum. Dan jika terjadi pelanggaran (membangun diatas tanah tanpa seijin pemiliknya) maka pihak yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Seringkali ditemukan adanya kegiatan infrastruktur yang telah dibuat perencanaannya dengan matang dan siap dibangun kemudian menjadi batal atau adanya bangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun kemudian harus dibongkar kembali (atau tidak bisa dimanfaatkan) hanya karena permasalahan lahan/lokasinya yang kemudian tidak disetujui oleh pemilik/yang terkena dampaknya. Kebutuhan akan lahan kosong untuk lokasi pembangunan infrastruktur juga menambah tingkat kesulitan lain dalam proses penyediaan lahan karena seringkali didalam suatu lahan, juga terdapat aset bernilai lainnya seperti bangunan, tanaman produktif dan harta/benda lain yang bernilai. Berangkat dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersebut maka proses penyediaan lahan (termasuk aset-aset bernilai didalamnya) didalamnya) yang dilakukan oleh dilakukan oleh KSM merupakan KSM merupakan salah satu hal penting yang perlu menjadi perhatian sejak awal penyiapan kegiatan pembangunan infrastruktur. Tujuan utamanya utamanya adalah agar diperoleh lahan yang sesuai kebutuhan dan jangan sampai menimbulkan/ada dampak sosial bagi masyarakat, khususnya bagi pemilik dan semua warga yang terkena dampak termasuk penduduk asli disekitarnya. Sejalan dengan itu maka pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui PNPM MP meletakan penyediaan lahan/pembebasan lahan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan teknisnya, dilakukan sesuai ketentuan/norma-norma yang berlaku sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Dan secara teknis seluruh proses penyediaan lahan beserta-bukti-bukti tertulisnya harus disampaikan dalam dokumen proposal usulan kegiatan KSM bersangkutan dan diverifikasi oleh fasilitator. Beberapa prinsip dalam prinsip dalam proses penyediaan lahan adalah : at au meminimalkan adanya dampak sosial bagi Menghindarkan atau masyarakat, termasuk bagi penduduk asli setempat; pihak (termasuk yang terkena dampak/pemiliknya) dampak/pemiliknya) Transparan, semua pihak dapat mengetahui dan memahami semua informasi yang ada termasuk konsekuensi atau akibat-akibatnya, Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
18
Partisipatif, melibatkan semua pihak (termasuk yang terkena dampak/pemiliknya) dalam proses/forum pengambilan keputusannya; Akuntabel/dapat dipertanggungjawabkan, bahwa semua proses dilakukan secara benar sesuai ketentuan yang berlaku, proses didokumentasikan dan hasil-hasil kesepakatan/keputusan dibuat secara tertulis dan dihadapan saksi-saksi. Berdasarkan pengalaman P2KP lalu, dimana kegiatan infrastruktur adalah bersakala kecil/sederhana, maka secara umum ada 3 pola penyediaan lahan yang lahan yang terjadi dalam kegiatan pembangunan infrastruktur, yaitu : 1) Penyediaan lahan melalui kontribusi lahan oleh warga penerima manfaat langsung 2) Penyediaan lahan melalui mekanisme kompensasi (ganti rugi tunai). Biasanya lokasi ini memang merupakan lokasi yang tidak dapat digantikan dgn lokasi lain seperti kasus penampungan air didekat mata air; 3) Penyediaan lahan melalui kontribusi pemerintah setempat. Biasanya lokasi ini adalah lahan negara (state land) untuk pembangunan prasarana/sarana yang pembiayaannya dilakukan secara patungan seperti pada kegiatan Paket/Panitia Kemitraan. Dimana Proposal kegiatan juga disusun bersama antara masyarakat dan pemerintah setempat. Sedangkan cara kontribusinya, dapat dilakukan melalui : (1). Hibah, Hibah , kontribusi secara sukarela yang disertai dengan pelepasan hak milik dari pemiliknya kepada pihak lain tanpa ada batas waktu tertentu (selamanya); (2). Ijin pakai, pakai , kontribusi secara sukarela tanpa disertai pelepasan hak milik dari pemiliknya kepada pihak lain dan hanya dalam kurun waktu tertentu; (3). Ijin dilalui, dilalui , pada prinsipnya sama dengan ijin pakai, hanya disini bahwa pemilik masih tetap diperbolehkan memanfaatkan tanah tersebut sepanjang tidak merusak kepentingan pihak yang diberi ijin. Contoh sederhana adalah ijin pemasangan pipa air bawah tanah yang melewati pekarangan rumah warga, dimana pemilik masih diperbolehkan memanfaatkan tanah tersebut (bagian atas/permukaannya) sebagai tempat lalulintas orang atau ternaknya, dll. (4). Kompensasi Kompensasi atau gantirugi tunai, penyediaan lahan yang diberikan oleh pihak pemilik dengan persyaratan ada ganti rugi tunai. Dalam penyediaan lahan ini, bentuk kontribusi warga dapat berupa tanah, tanaman produktif atau aset lain didalamnya dan tidak harus melalui satu cara yang digunakan, tetapi dapat merupakan kombinasi dari kesemua cara dan pola tersebut diatas. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
19
Proses pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara partisipatif dengan langkah-langkah kegiatan adalah sebagaimana terlihat pada diagram proses penyediaan lahan. Diagram tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. : 1. Periksa, apakah kegiatan infrastruktur yang diusulkan membutuhkan pembebasan tanah? Jika tidak maka kegiatan ini tidak perlu dilakukan, misalnya untuk kegiatan yang bersifat perbaikan atau rehabilitasi ringan atau kegiatan yang bersifat individu bagi warga miskin seperti jamban keluarga,dll. Dan jika Ya, lanjutkan ke langkah berikut. 2. Kumpulkan informasi dasar/minimum dasar/minimum berupa : Yang Dibutuhkan Dibutuhkan ? Luas Lahan Yang Alamat Lokasi tanah yang diperlukan tersebut ? Siapa Pemiliknya? (milik pribadi/milik pribadi/milik keluarga/adat/milik Apa Status Kepemilikan-nya (milik perusahaan, pemerintah, dll) Apa Peruntukan Lahan tersebut saat ini? Informasi ini dapat diperoleh dengan cara menanyakan langsung kepada warga atau pemerintah kelurahan setempat atau pemantauan langsung kelapangan atau melalui informasi/data-data hasil PS atau dokumen PJM pronangkis yang sudah ada di BKM/LKM. 3. Lakukan pertemuan/rembug dengan pihak pemilik/yang terkena dampak dan melibatkan pihak-pihak lain seperti Lurah/Kades, Ketua RT/RW, tokoh masyarakat/adat, BKM/LKM dan lain-lain yang dianggap perlu. a. Dalam rembug ini agar dapat dijelaskan semua informasi dasar yang telah diperoleh sebelumnya (poin 2) termasuk bentuk/cara2 kontribusi bagi masyarakat, konsekuensi/akibat-akibat yang akan diterima oleh pihak yang akan terkena dampak/pemiliknya. b. Pertemuan ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga KSM memperoleh kesepakatan dengan semua pihak yang terkena dampak/pemiliknya. c. Buat dokumentasi : Daftar hadir, Catatan Hasil/Notulen dan photophoto pelaksanaan pertemuan tersebut. d. Apabila kesepakatan yang dicapai dengan pemilik/pihak-pihak yang terkena dampak adalah kontribusi dalam bentuk Ijin Pakai atau Ijin Dilalui maka harus disepakati juga batas waktunya (minimal 5 tahun) dan bentuk sanksi-sanksi/syarat bagi pemilik dan pemakai. e. Apabila kesepakatan yang dicapai dengan pemilik/pihak-pihak yang terkena dampak adalah kompensasi atau ada ganti rugi tunai maka harus disepakati besarnya biaya ganti rugi, siapa yang akan membiayai ganti rugi dan kapan penyerahan ganti rugi tersebut. f. Buatlah Peta lokasi lahan yang dikontribusikan tersebut. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
20
Diagram Diagram Proses Penyediaa Penyediaan n Lahan Lok asi Infrastruk tur Apakah Ap akah Subpr Sub proy oy ek membutuhkan Pembebasan Lahan ?
SELESAI (Verifikasi (V erifikasi oleh UPL & Fasilitator)
Tidak
Ya Kumpulkan Informasi Dasar Dasar : 1. Berapa Luas Lahan Yang Dibutuhkan? 2. Dimana Alamat Lokasi tersebut? 3. Siapa Pemiliknya? 4. Ap Apa Statu tatus s Kepemilik ilika an-ny -nya (milik ilik prob robadi/m i/milik ilik keluarga/adat/milik perusahaan, dll) 5. Ap Apa Perun runtuk tukan Lahan ters terse ebut saat ini? ini?
Penyerahan Lahan
Notulen Lakukan Rembug2 Kesepakatan Pembebasan Lahan (KSM dengan Pemil Pemil ik)
Pernyataan Apakah Ap akah Kesepakatan Pembebasan Lahan : “HIBAH” ? Ti dak Apakah Ap akah Kesepakatan Pembebasan Lahan : Ijin Pakai/ Dilalui” ? Ti dak
Tidak
Apakah Ap akah Kesepakatan Pembebasan Lahan : “Gantirugi” ?
Ya
Ya
Ya
Buat Surat : 1. Pernyataan HIBAH dari Pemilik; 2. Surat Pelepasan Hak Milik; 3. Permhnan Pemisahan Hak
Buat Surat Kesepakatan “ Ijin Pakai Pakai atau atau Ijin Dilalui” (KSM dengan Pemilik Lahan)
Buat Surat Kesepakatan “ Ganti Ganti Rugi” Rugi” (KSM dengan Pemilik Lahan)
Surat Pemisahan Hak Milik ilik PPAT PPAT
Pernyataan Ijin Pakai/Ijin Dilalui
Surat Pernyataan Gantirugi
Kuitansi Membuat Surat : 1. Bukti Pelunasan Gantirugi. 2. Surat Pelepasan Hak Milik; 3. Permhnan Pemisahan Hak
Surat Pemisahan Hak Milik ilik PPA PPAT T
4. Berdasarkan hasil kesepakatan yang dicapai, buatlah administrasi pertanggungjawaban yang diperlukan sesuai bentuk kontribusinya : Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
21
a. Hibah Hibah : Surat Pernyataan Hibah, Surat Pelepasan Hak Milik, Surat Permohonan Pemisahan Hak Milik dari Pemilik dan Surat Pemisahan Hak Milik dari Pejabat Pembuat Akta Tanah/intansi lain yang berwenang setempat. b. Ijin Pakai/Ijin Dilalui Dilalui : Surat Pernyataan Ijin Pakai atau Ijin Dilalui dari Pemilik, yang juga mencantumkan batasan waktu dan sanksi/syarat-syaratnya. c. Kompensasi Kompensasi : Surat Pernyataan Ganti Rugi, Surat Pelepasan Hak Milik, Surat Permohonan Pemisahan Hak Milik dari Pemilik, Kwitansi Pembayaran/Bukti Pelunasan Ganti rugi dan Surat Pemisahan Hak Milik dari Pejabat Pembuat Akta Tanah/intansi lain yang berwenang setempat. 5. Seluruh proses dan administrasi yang diperlukan diperlukan selanjutnya diverifikasi diverifikasi kelayakannya oleh Fasilitator Kelurahan bersama UPL; Adapun contoh bentuk Surat Pernyataan Kontribusi Lahan dapat mengacu pada formulir yang telah disediakan (lihat contoh Form 2, Proposal) terlampir. Catatan Ca tatan : 1. Dana BLM PNPM MP tidak dapat dipergunakan untuk membiayai ganti rugi penyediaan lahan, termasuk aset-aset didalamnya; 2. Uraian terkait penyediaan lahan atau pembebasan lahan dalam buku ini hanya merupakan penjelasan teknis yang mengacu pada buku Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan (Bab VI Pengamanan, beserta Lampirannya). Oleh karena itu maka untuk memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh, dipersilahkan membaca buku Pedoman PNPM Mandiri Perkotaan tersebut. 3. Penerima Dampak yang harus diperhatikan adalah pemilik lahan atau warga lain disekitar lahan tersebut, termasuk penduduk asli setempat (Dampak Sosial); 4. Oleh karena proses pengurusan Surat Pemisahan Hak dari Pejabat Pembuat Akta Tanah/Instansi lain yang berwenang setempat memerlukan waktu yang cukup panjang maka administrasi ini tidak perlu dilampirkan dalam dokumen proposal usulan kegiatan keg iatan KSM. 2. SURVEY TEKNIS PRASARANA Tujuan Survey Teknis prasarana ini adalah untuk mendapatkan datadata/informasi kondisi/situasi awal lokasi pembangunan infrastruktur yang sebenarnya. Data-data/informasi tersebut selanjutnya akan dipergunakan dalam menentukan desain dan gambar rencana bangunan yang akan dibangun. Sebelum melakukan survey, KSM yang memiliki keahlian teknik dan relawan/ masyarakat yang berminat perlu dibekali dengan pemahaman teknik, terutama mencakup : Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
22
Jadwal dan Urutan kegiatan; Pembentukan Tim Survey dan pembagian tugas masing-masing; Kebutuhan data-data yang diperlukan (sesuai jenis prasarana); Teknik pengumpulan data/Cara pengisian formulir survey; Cara penggunaan alat survey yang akan digunakan; Persiapan peralatan yang dibutuhkan, seperti : patok2, meteran, dll; dll;
Selanjutnya kegiatan survey teknis dan pengukuran lebih detail dapat dilakukan oleh Tim Survey secara partisipatif yang dibentuk dan difasilitasi oleh fasilitator teknik, UPL dan Relawan. Hasil Survey dan pengukuran ini dimasukan kedalam format-format survey yang telah disediakan sebelumnya, seperti SAP, VAP dan MAP (Form ST1-ST6, Lampiran 1). Perlu menjadi perhatian juga sebelum melakukan langkah-langkah survai untuk perencanaan, harus dilakukan konsultasi awal dengan Lurah/Kepala Desa bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu koordinasi yang sebaik-baiknya dengan pihak Institusi, sehingga pekerjaan perencanaan ini tidak akan mendapatkan rintangan. Hal – hal lain yang penting untuk disurvei karena akan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan adalah : Gambar lokasi dan lingkungan prasarana, seperti : permukiman, sawah, jalan, sungai, hutan, dll; Situasi lokasi dan tataletak prasarana, meliputi : ukuran letak prasarana, ketinggian/elevasi, ukuran letak dengan bangunan lain yang ada, dll; kedalaman tanah keras, Kondisi lingkungan lokasi, seperti jenis tanah, kedalaman air tanah, saluran air, material yang ada, dll; Akses/jalan masuk lokasi untuk pengangkutan material/alat. Selain survey teknis ini, KSM juga sekaligus membuat dokumentasi/photo awal (0%) kegiatan. Yaitu potret kondisi atau keadaan awal pada lokasi yang akan dibangun Infrastruktur. Jumlah titik lokasi yang diambil/potret disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jenis infrastruktur yang akan dibangun, misalnya untuk Jalan/drainase/saluran irigasi/air bersih perpipaan dapat diambil pada beberapa titik lokasi (awal, tengah dan ujung akhir atau tempat lain yang dianggap penting) sedangkan untuk bangunan seperti MCK, jembatan, air bersih non perpipaan, rehab perumahan/pendidikan/kesehatan, dll, cukup diambil dari sisi yang berbeda yaitu sisi depan, samping atau belakang). Penting untuk diperhatikan bahwa titik lokasi dan arah pengambilan gambar kondisi 0% ini, nantinya akan menjadi pengambilan gambar pada saat pelaksanaan konstruksi, yaitu kondisi 50% dan 100%. Beberapa prosedur yang umum dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan survei prasarana adalah :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
23
1). Sur vai Tekni Tekni s Perencanaan Perencanaan Jalan Langkah-langkah pelaksanaan survey teknis-nya adalah sebagai berikut : a. Pemasangan Patok Bench Mark (BM), meliputi;
Patok BM dibuat dari kayu kasau (5 x 7) cm panjang 1 (satu) meter. Patok BM ditanam sedalam 50 cm di dalam tanah dan 50 cm berada di atas tanah. Identitas patok BM dengan di beri nomor (BM No: 1,2, dst…), dan patok BM tersebut harus jelas tertera di dalam gambar peta ukur dengan disebutkan nomor BMnya. b. Pengukuran Teknis Cara Pengukuran Jalan dapat dilakukan secara sederhana yaitu dilakukan dengan cara Survai Antar Patok (SAP), VAP, MAP yang sudah disediakan formulirnya (lihat Lampiran 1-2) terdiri dari : Survai antar patok untuk informasi dasar. Volume antar patok untuk meghitung volume kegiatan. Prakiraan tenaga kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja. melakukan survai lapangan untuk jalan desa yang dilakukan Dalam melakukan oleh masyarakat maka kegiatan survey cukup dilakukan tanpa menggunakan alat-alat ukur sederhana yang ada dan dapat digunakan oleh masyarakat desa, seperti pita ukur, selang air, dll. Contoh Format Survey Jalan sebagaimana form : ST1s/ ST3, terlampir. 2). Survai Teknis Prasarana Jembatan Memilih Lokasi jembatan sebaiknya pada : Bentang sungai/jarak terpendek Daerah sungai yang lurus Lokasi tanah keras Di tebing sungai yang tidak terlalu tinggi/curam Lurus dengan atau pada jalan yang ada Mengumpulkan informasi jembatan yang akan dibangun : Lebar dan kedalaman sungai Situasi dan kondisi disekitar calon jembatan Mengukur tinggi muka air normal dan tinggi muka air banjir, didapat dari informasi penduduk sekitar lokasi. 3). Survai Teknis Prasarana Irigasi Survai teknis untuk prasarana Irigasi Perdesaan : Bagunan Pengambil, Saluran Pembawa, Saluran Pembuang, Jalan Inspeksi, Tanggul Pengaman dan Bangunan Air lainnya), mencakup : 1. Survey dan pengukuran tingkat kerusakan bangunan yang ada serta membuat sketsa yang dilengkapi ukuran-ukuran yang jelas. Sebaiknya saat survey ini juga dibuat photo-photo yang untuk mendukung data survey dan sekaligus akan menjadi photo kondisi 0%. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
24
2. Buat Inventarisasi kondisi bangunan yang berisi kondisi baik, perlu perbaikan, perlu diganti. 3. Untuk pekerjaan pengembangan jaringan irigasi dan bangunan yang baru diadakan pengukuran profil memanjang dan melintang dengan jarak tertentu dengan mencantumkan elevasi-elevasi yang dihubungkan dengan elevasi yang ada berupa titik BM. Sehingga menjadi acuan bagi penentuan elevasi rencana, baik untuk jaringan yang baru maupun bangunan baru. 4. Seluruh data-data akan disusun dalam satu formulir pengukuran yang dilengkapi dengan sketsa yang jelas. Dimana formulir ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan gambar rencana yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perhitungan RAB. 4). 4). Survai Teknis Teknis Prasarana Prasarana Air Bersih Survai teknis prasarana disini mencakup prasarana Air Bersih, PMA, SGL, SPT, PAP, PAH dan lain-lain. Sistem air bersih sangat ditentukan oleh sumber airnya, karena itu survai sumber air harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, yang menyangkut antara lain; 1. Kuantitas, dipilih alternatif sumber air yang kapasitasnya cukup memenuhi kebutuhan. 2. Kontinuitas debit; dipilih alternatif sumber air yang debit kontinyu sepanjang tahun. 3. Kualitas; diutamakan sumber air yang kualitasnya sesedikit mungkin memerlukan pengolahan/perbaikan kualitas. 4. Jarak sumber air ke area yang akan dilayani dilayani tidak terlalu jauh, maksimal maksimal 6 km. 5. Elevasi; diutamakan ketinggian lokasi sumber air lebih tinggi dari ketinggian lokasi area yang akan dilayani sehingga air dapat mengalir secara gravitasi. 6. Trase/lintasan yang dilalui; diutamakan trase yang rata/tidak turun naik, sehingga pengaliran air tidak terhambat.
CARA PELAKSANAAN PELAK SANAAN SURVEY SURVEY MATA MATA AIR A IR : Pada survai teknis mata air cara pengerjaannya adalah sebagai berikut: 1. Tanyakan pada masyarakat setempat lokasi mata mata air. 2. Tanyakan pada penduduk setempat tentang besarnya air pada musim kemarau dan musim hujan. 3. Tanyakan pada penduduk setempat apakah pemunculan mata air tersebut berpindah-pindah. 4. Tanyakan pada penduduk setempat mengenai pemanfaatan mata air tersebut. 5. Pastikan bahwa sumber mata air tersebut berpotensi untuk digunakan. 6. Ukur debit air dengan alat ukur waktu dan ember atau dengan alat ukur debit air.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
25
7. Apabila tersedia peralatan, maka ukur parameter kualitas air seperti suhu, derajat keasaman, dll; 8. Ukur jarak sumber mata air ke kelurahan/desa. 9. Ukur ketinggian sumber mata air dari daerah pelayanan; 10. Gambar sketsa mata air air dan sekitarnya secara horizontal dan dilengkapi dilengkapi dengan ukuran; 11. Buat sketsa penampang penampang sumber mata air dan sekitarnya. 12. Perkirakan jenis batuan dan lapisan tanah pada lokasi sumber mata air. 13. Catat kondisi dan pemanfaatan lahan di atas sumber mata mata air. 14. Tentukan apakah sumber mata air tersebut layak untuk digunakan. 15. Cari sumber mata air yang lain jika sumber mata air diatas tidak layak dan ulangi tahapan survai sumber mata air sesuai tahapan diatas. Data Yang Diperlukan Untuk Survai Air Baku Jenis No Sumber Data yang diperluk dip erluk an Ai r Bak u 1 Mata Air • Lokasi dan ketinggian • Kualitas air • Kuantitas dan kontinuitas air (hasil pengamatan dan pengukuran pada musim kemarau) • Peruntukan saat ini • Kepemilikan lahan di sekitar mata air • Jarak ke daerah pelayanan • Yang mempengaruhi kualitas • Jalan masuk ke MA 2 Air • Lokasi Tanah • Kualitas, kuantitas dan kontinuitas • Peruntukan saat ini • Kepemilikan • Jarak ke daerah pelayanan • Jalan untuk masuk ke lokasi 3 Air Permuka an
• • •
• •
Lokasi dan ketinggian Kualitas air (visual dan pemeriksaan laboratorium) Kuantitas dan kontinuitas air (hasil pengamatan dan pengukuran pada musim kemarau) Peruntukan saat ini Jarak ke unit pengolahan dan ke daerah pelayanan
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Keterangan •
•
Sumber layak dipilih jika tidak ada konflik kepentingan (musyawarah) Kualitas dan kuantitas memenuhi ketentuan yang berlaku
Untuk mengetahui kondisi air tanah dalam di lokasi, perlu dilakukan pemeriksaan geolistrik. Sedangkan untuk mengetahui kondisi air tanah dangkal dapat melihat peta kondisi air tanah yang dikeluarkan oleh Ditjen Geologi Tata Lingkungan
Sumber dipilih jika alternatif 1 dan 2 tidak ada
26
Jenis No Sumber Ai r Bak u 4 Air Hujan
• •
Data Data yang diperluk dip erluk an
Keterangan
Curah hujan Kualitas dan kuantitas air hujan
Sumber dipilih jika alternatif 1, 2 dan 3 tidak ada.
EVALUASI HASIL SURVEY SURVEY MATA AIR A IR :
EVALUASI KUALITAS AIR
No
Parameter
1 Bau
Masalah Ualitas
Bau tanah
Bau sulfur
Kemungkinan dengan saringan karbon aktif Aerasi + saringan pasir lambat atau aerasi + saringan karbon aktif Kemungkinan aerasi
Bau Bau lain lain
Terg Tergan antu tung ng jeni jenis s bau bau
Rasa asin/payau
tergantung jenis bau
Rasa besi
Aerasi + saringan pasir lambat atau aerasi + saringan karbon aktif Sari Saring ngan an kab kabro ron n akti aktiff
Bau besi
2 Rasa
Rasa tanah tanpa kekeruhan Rasa lain
3 Kekeruhan
Al t ern ati f Pengolahan
Kekeruhan sedang, coklat dari lumpur Kekeruhan tinggi, coklat dari lumpur Putih
Agak kuning sesudah air sebentar diember
Tergantung jenis rasa Saringan pasir lambat Pembubuhan PAC + saringan pasir lambat Pembubuhan PAC
Aerasi + saringan pasir lambat atau aerasi + saringan karbon aktif
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Kesimpulan
Dpat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil Bisa dipakai dengan pengolahan
Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil Dapa Dapatt dipa dipaka kaii jika jika percobaan pengolahan berhasil Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil Bisa dipakai dengan pengolahan
Mung Mungkin kin bisa bisa dip dipak akai ai dengan pengolahan Tidak dapat dipakai Bisa dipakai bila dengan pengolahan Bisa dipakai bila dengan pengolahan, dengan biaya relatif besar Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil 27
No
Masalah Ualitas
Parameter Parameter
4 Warna
Kemungkinan dengan saringan karbon aktif
Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil
Coklat bersama dengan kekeruhan Putih
Sama dengan kekeruhan
Sama dengan kekeruhan
Kemungkinan dengan pembubuhan PAC Tergantung jenis warna
Tidak dapat dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil Tidak bisa dipakai kecuali percobaan pengolahan berhasil
EVALUASI DEBIT Al ir an Flu kt uas i
<1
1-3
3-5
Musiman
Kesimpu lan
Coklat tanpa kekeruhan
Lain
Liter/d etik
Alternatif Pengolahan
AIR MUSIM
Musim basah sesaat setelah setelah hujan
Musim basah > 2 hari yang lalu
Permulaan Permulaan musi m kemarau
Ak hi r m us im kemarau
lebih kurang konstan
aliran cukup kecil
aliran cukup kecil
jelas berkuran g pada musim kemarau
aliran cukup kecil
aliran cukup kecil
kemungkinan tidak mencukupi : pengukuran pada akhir musim kemarau kemarau aliran terlalu kecil
lebih kurang konstan
aliran cukup kecil
jelas berkuran g pada musim kemarau
aliran cukup kecil
kemungkinan terlalu kecil : pengukuran pada akhir musim kemarau aliran cukup kecil
hanya memungkinkan jika > 50% lebih besar dari kebutuhan jelas berkurang pada musim kemarau
lebih kurang konstan
kemungkina hanya memngkinkn n terlalu kecil : jika 100% lbh pengukuran besar dari kebutuhan : jika pada akhir
hanya memungkinkan jika > 50% lebih besar dari kebutuhan : jika
hanya memungkin kan jika lebih besar dari kebutuhan hanya memungkin kan jika > 50% lebih besar dari kebutuhan hanya memungkin kan jika > dari kebutuhan hanya memungkin kan jika > 50% lebih besar dari kebutuhan hanya memungkin kan jika lebih besar dari
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
28
Al ir an
Flu kt uas i
Liter/d etik
Musiman
jelas berkuran g pada musim kemarau
>5
lebih kurang konstan
kurang jelas pada musim kemarau
MUSIM Musim basah sesaat setelah setelah hujan
Musim basah > 2 hari yang lalu
musim kemarau
lebih kecil pengukuran pd akhir musim kemarau kemungkinan terlalu kecil : pengukuran pada akhir musim kemarau
Permulaan Permulaan musim kemarau
lebih kecil pengukuran pada akhir musim kemarau aliran terlalu hanya kecil memungkinkan jika 100% lebih besar dari kebutuhan : jika lebih kecil pengukuran pada akhir musim kemarau hanya hanya hanya memungkink memngkinkn memungkinkan an jika jika 100% lbh jika 50% lebih besar dari besar dari 200% lebih kebutuhan : jika kebutuhan besar dari kebutuhan lebih kecil pengukuran pd akhir musim kemarau hanya hanya mungkin pengukuran memungkinkan memungkinkan pada akhir jika 100% lebih jika100% lebih besar dari besar dari musim kebutuhan : jika kemarau kebutuhan : lebih kecil harus dicek selama musim pengukuran kemarau pada akhir musim kemarau
Akhir musim kemarau
kebutuhan
hanya memungkin kan jika > 25% lebih besar dari kebutuhan
hanya memungkin kan jika lebih besar dari kebutuhan
hanya memungkin kan jika 25% lebih besar dari kebutuhan
EVALUASI PENGGUN PENGGUNAA AAN N AIR MATA AIR Penggun Penggun aan aan Air Mata Mata Air
Kesimpul an
Air minum, cuci, dan mandi
Air bisa digunakan, kalau orang yang menggunakan sekarang tetap dapat kran umum dan/ atau MCK. Hal ini akan berpengaruh terhadap perluasan sistem penyediaan air pada desa tetangga.
Irigasi sawah atau kolam ikan dimiliki oleh orang desa sendiri
Air bisa digunakan, namun kesempatan yang jelas harus dicapai dengan rakyat pemilik lahan. Menurut peraturan penyediaan air minum memiliki prioritasyang lebih tinngi dan normalnya
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
29
Penggun Penggun aan aan Air Mata Mata Air
Kesimpul an masih akan ada air yang tersisa untuk irigasi selama periode tertentu dalam setahun.
Irigasi sawah atau kolam ikan dimiliki oleh orang desa tetangga
Mata air tidak dapat digunakan. Resiko untuk terjadinya konflik mengenai pemakaian air yang menimbulkan terjadinya pengrusakan pipa transmisi adalah cukup besar.
Irigasi sawah atau kolam ikan dimiliki oleh orang desa tetangga di bawah
Mata air dapat digunakan, namun harus ada penjelasan secara jelas dan membicarakan dengan desa yang berada dibawahnya. Desa yang berada dibawahnya masih akan mendapatkan air hampir sepanjang tahun
EVALUASI LOKASI MATA AIR
1. Hitung Jarak Mata air, jika jarak mata air kedaerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km), maka mata air dapat dipergunakan; 2. Jika lokasi mata air berada didesa lain lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka mata air belum dapat dipergunakan, kecuali ada ijin dan kesepakatan bersama untuk mata air dan jalur yang akan dilalui pipa; 3. Bandingkan beda tinggi antara mata air dan daerah pelayanan, dapat dikategorikan sebagai berikut :
No
Beda Tingg Tingg i antara Mata Mata Ai r dan Desa
Jarak
Penilaian
1.
Lebih besar dari 30 m
Lebih kecil dari 2 km
Baik, system gravitasi
2.
10 – 30 m
Lebih kecil dari 1 km
Berpotensi tetapi detail desain perlu rinci untuk system gravitasi, pipa berdiameter besar mungkin diperlukan
3.
3 – 10 m
Lebih kecil dari 0,2 Kemungkinan diperlukan pompa, km kecuali untuk system yang sangat kecil
4.
Lebih kecil dari 3m
-
Diperlukan pompa
5). Sur vai Teknis Prasarana MCK MCK Survai teknis untuk MCK langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Lakukan pendataan lokasi, seperti nama desa, kampung kampung atau dusun, RT, RW dan daftar kelompok calon pemakai MCK. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
30
2. Buatkan penempatan rencana lokasi MCK hendaknya dekat dari lingkungan pemukiman yang dapat dicapai dengan mudah, butkan tata letaknya. 3. Status kepemilikan tanah harus jelas, milik desa atau masyarakat yang dihibahkan luas tanah minimum 30 m2. 4. Jenis sumber air bersih yang akan digunakan, berapa jarak dari rencana lokasi MCK guna menentukan alternatif pemilihan sarana penyediaan air. 5. Catat jumlah orang yang akan menggunakan MCK, berapa KK dan jumlah jiwa untuk menentukan alternatif pilihan tipe MCK. 6. Lakukan penentuan jenis tanahnya, tinggi muka air tanah dan tingkat penyerapannya untuk menentukan tipe bangunan bawah. 3. SURVEY & INVESTIGASI SWADAYA MASYARAKAT Prasarana yang dibangun melalui dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan merupakan prioritas kebutuhkan masyarakat yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh masyarakat. Oleh karena itu maka PNPM MP MP mendorong sebesar besarnya kegiatan dilaksanakan secara swadaya/gotong royong. Namun bila kegiatan tidak dapat seluruhnya dilaksanakan dengan swadaya masyarakat, maka kegiatan pembangunan prasarana tersebut dapat menggunakan dana bantuan program/BLM, terutama untuk pengadaan Bahan/Alat Konstruksi. Tujuan dari Survey & investigasi swadaya masyarakat ini adalah untuk mengetahui siapa, apa saja bentuknya dan berapa besarnya swadaya yang akan diberikan oleh masyarakat sebelum kegiatan dilaksanakan. Jenis dan nilai dari swadaya yang diberikan oleh masyarakat pada dasarnya tidak dibatasi, namun demikian sesuai dengan kebijakan dan mekanisme PNPM PNPM MP MP maka komponen keswadayaan keswadayaan masyarakat yang dapat diperhitungkan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana, hanyalah difokuskan pada 7 bentuk/komponen, yaitu : Tenaga Kerja, Bahan/Material Bangunan, Peralatan Kerja, Administrasi proyek, Lahan (Tanah,Tanaman Produktif dan asset lain yang terkena lokasi kegiatan), Dana Tunai, dan Konsumsi. Bila ada sumbangan uang tunai, sebaiknya KSM mengarahkannya dalam bentuk bahan/alat/administrasi sehingga nantinya tidak menyulitkan pertanggungjawaban keuangannya dan untuk swadaya swadaya tenaga kerja agar dinyatakan dalam bentuk jumlah hari berkerja bukan dengan cara mengurangi harga upahnya sehingga dalam perhitungan anggaran pekerjaan lebih mudah. mudah. Tatacara pelaksanaannya adalah Tim Survey yang telah ditetapkan KSM (secara partisipatif) langsung mendatangi semua warga pemanfaat dan melakukan wawancara langsung, termasuk memastikan kesanggupan untuk merealisasikannya. Hal-hal yang perlu ditanyakan adalah nama, alamat, jenis kelamin, bentuk dan jumlah swadaya yang akan diberikan. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
31
Selain itu untuk tenaga kerja agar bentuk swadayanya langsung diidentifikasi apakah sebagai tukang, pekerja atau mandor. Seluruh informasi hasil kegiatan tersebut dicatat pada formulir Daftar Swadaya. Contoh formulir pencatatan dapat dibuat seperti table berikut :
Cara Pengisian Kolom : No : Diisi nomor urut; Nama : Diisi Nama warga yang berkontribusi; L/P : Diisi Jenis kelamin (L : Laki-laki, P : Perempuan); Alamat : Diisi alamat lengkap warga yang berkontribusi; Bentuk Swadaya : Diisi bentuk swadaya, khusus swadaya tenaga kerja supaya Langsung diisi dengan kualifikasinya seperti Mandor, dll. Volume & satuan : Diisi jumlah swadaya dan satuannya; Tandatangan : Diisi Tandatangan langsung warga yang berkontribusi
4. SURVEY & INVESTIGASI HARGA SATUAN UPAH/BAHAN/ALAT Yang dimaksudkan dengan harga satuan upah/bahan/alat disini adalah harga per satu satuan pengukuran upah tenaga kerja (misalnya harga Upah Tukang per hari (HOK) Rp. 50.000, Pekerja per hari Rp. 45.000, dll) atau bahan bangunan (misalnya harga Semen per Zak Rp. 37.000,-, harga pasir beton per kubik Rp. 95.000, atau alat/peralatan konstruksi (misalnya biaya sewa alat buldózer per jam Rp. 15.000, dan seterusnya). Kegiatan ini sangat penting terutama untuk : a). Menyusunan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan dan b). Melaksanakan Pengadaan (pembelian/sewa) Bahan/Alat pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur. Sedangkan untuk memperoleh berapa besar harga satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat maka KSM/Panitia harus melakukan survey harga, minimal pada 3 toko/pemasok setempat/terdekat. Sesuai dengan prinsip-prinsip PNPM MP, khususnya untuk meningkatkan adanya transparansi dan akuntabilitas, maka pihak KSM/Panitia harus melakukan survey Harga Satuan ini minimal pada 3 toko/pemasok setempat/terdekat, yang harus dilakukan oleh Tim Survey yang dipilih secara terbuka dari anggota KSM/Panitia yang dipercaya dan minimal berjumlah 3 (tiga) orang. Tujuannya adalah untuk transparansi dan mendapatkan besarnya harga satuan (termasuk jumlah, kualitas & ketersediaannya) yang paling efisien. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
32
Pada kenyataannya dilapangan, diantara toko/pemasok yang satu dengan yang lain, besarnya harga satuan bahan/alat tersebut dapat berbeda-beda. Namun demikian secara umum, harga satuan bahan/alat tersebut dapat dikelompokan sebagai (a). harga bahan/alat sampai dilokasi proyek, atau (b). harga dilokasi pemasok/toko (harga dasar). Mengingat adanya perbedaan-perbedaan harga ditiap toko/pemasok (harga sampai di lokasi kegiatan atau harga di toko/Pemasok), maka pihak KSM/panitia didalam menyusun harga harus benar-benar sudah memastikan bahwa harga satuan yang dibuat adalah harga sampai dilokasi (sudah termasuk ongkos transportasi bahan/alat kelokasi). Apabila pihak KSM/Panitia menemui adanya harga hanya dilokasi toko/pemasok (bahan/alat tidak diantar) maka untuk membuat harga satuan harus terlebih dahulu menghitung biaya pengangkutan/transport material sesuai kondisi lapangan. Besarnya biaya transport per satuan bahan/alat dapat diperoleh langsung ditoko bersangkutan (apabila toko yang mengantar) atau sesuai harga pengangkutan bahan/alat yang berlaku secara umum didesa/kelurahan setempat/terdekat. Selanjutnya Harga satuan Bahan/Alat dapat dihitung dengan menjumlahkan harga satuan (yang dinyatakan oleh toko tanpa diantar) ditambah semua biaya/ongkos tarnsportasi material tersebut. Secara sederhana perhitungannya dapat menggunakan rumus : HARGA SATUAN BAHAN/ALAT (Rp)
=
H a r g a S at at u a n B a h a n / A l a t y a n g d i n y a t a k an an o l e h T o k o / p e m a s o k t a n p a d i a n t a r ( H ar ar g a S a t u a n D a s a r )
+
Biaya Satuan Transportasi B a h a n / A l at at s a m p a i dilokasi
Tatacara Pelaksanaan Survey Harga Satuan : No
Uraian
1
Ketua KSM membentuk Tim Survey
2
Pelaksanaan Survey Harga Satuan.
P. jawab Pelaksana
Hasil Yang Dicapai
Ketua KSM/Pani tia
Terbentu knya Tim Survey
Tim Survey
Formulir isian Data Harga Satuan Bahan/Al at Hasil Survey (formulir ter-isi)
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Metode Pelaksanaan
Tim Survey dipilih secara terbuka dari anggota KSM/Panitia minimal 3 orang yang dipercaya untuk melakukan Survey Harga Satuan Upah/Bahan/Alat. 1. Tim Survey harus melakukan Survey, minimal pada 3 toko/pemasok setempat/ terdekat; 2. Tim Survey Harga secara langsung mendatangi toko/pemasok material atau penyewa alat; 3. Melakukan tanya jawab terkait harga satuan dasar, biaya transportasi sampai diproyek, 33
No
Uraian
P. jawab Pelaksana
Hasil Yang Dicapai
Metode Pelaksanaan
jumlah stok material yang ada, tatacara pembayaran, nama yang ditemui dan keterangan lain yang perlu. Seluruh informasi tersebut dicatat pada formulir survey harga. 4. Setelah kegiatan selesai maka Tim ini wajib membuat laporan Hasil Survey Harga sebagai bahan laporan pada saat Rapat Kesepakatan/Penetapan Harga satuan. Laporan dalam bentuk formulir Isian seperti Contoh terlampir;
Khusus upah, selain informasi dari calon tenaga kerja setempat juga dapat menggunakan sumber informasi yang ditetapkan oleh instansi pemerintah terkait atau Upah Minimum Regional (UMR)/setempat. Contoh Formulir Pencatatan Pencatatan Hasil Hasil Survey Harga Harga dapat dibu at seperti tabel berik ut :
Dibuat untuk masing-masing Toko/Pemasok
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
34
5. SURVEY & INVESTIGASI CALON TENAGA KERJA Selain ketiga survey sebagaimana telah diuraikan diatas maka dalam perencanaan teknis ini juga perlu dilakukan survey ketersediaan calon tenaga kerja yang akan terlibat nantinya dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik. Tujuannya adalah untuk memperoleh kepastian ketersediaan dan siapa saja yang akan terlibat menjadi tenaga kerja. Selain itu, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja ini juga sangat penting terutama untuk memperoleh kepastian bahwa kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan oleh masyarakat dan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan program. Pengalaman/keterampilan yang dimiliki calon tenaga kerja (seperti Mandor/Ketua regu kerja, Tukang dan Pekerja) terutama guna menjamin cara pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan secara benar sehingga dapat memenuhi kualitas fisik yang baik. Pelaksanaan PNPM MP sangat mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan sebanyak mungkin dari masyarakat setempat baik laki2 maupun perempuan. Kehadiran tenaga kerja dari luar lokasi/kelurahan dibatasi, kecuali bilamana dilokasi kelurahan tersebut tidak cukup tersedia tenaga kerja yang dibutuhkan. Hasil yang diharapkan diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya calon tenaga kerja baik, berupa swadaya maupun tenaga kerja yang akan dibayar melalui dana BLM. Tenaga kerja BLM boleh dari warga yang juga memberikan swadaya tenaga kerja ataupun warga lainnya. Hal penting yang perlu untuk diperhatikan adalah agar calon tenaga kerja yang dipilih benar-benar sesuai keahlian/kualifikasinya sehingga dapat dijamin kebenaran cara pelaksanaan pekerjaan dan dapat memenuhi kualitas hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan yang dipersyaratkan. Tatacara pelaksanaan survey adalah : t enaga kerja dari swadaya pada prinsipnya mengacu pada Untuk calon tenaga informasi swadaya tenaga kerja hasil dari kegiatan Survey & Investigasi Swadaya Masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk tanaga kerja BLM maka Tim Survey yang telah dibentuk KSM sebelumnya mendatangi langsung warga pemanfaat (khususnya yang memiliki pengalaman/keterampilan yang sesuai kebutuhan), kemudiaan menanyakan kesediaannya untuk menjadi tenaga kerja. Waktu pelaksanaan Survey Tenaga kerja ini dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan survey swadaya dan survey harga satuan, khususnya terkait informasi tenaga kerja. for mulir tenaga kerja yang telah disiapkan Catat Hasil kegiatan ini pada formulir sebelumnya. Informasi yang perlu dicatat antara lain adalah nama, jenis kelamin, status kemampuan (mampu,kurang mampu/miskin), umur, alamat dan tandatangan persetujuaannya. Contoh for muli r Pencatatan Pencatatan Survey Survey Tenaga Tenaga Kerja dapat dapat dibuat seperti con toh berikut berik ut : Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
35
6. REMBUG WARGA ”KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKAT” Hasil Survey & Investigasi Swadaya masyarakat yang telah dilaksanakan sebelumnya, selanjutnya harus disepakati bersama oleh warga pemanfaat (KSM) melalui Forum Rembug atau Musyawarah warga. Forum ini dilakukan oleh KSM bersama-sama dengan seluruh warga selaku penerima manfaat kegiatan dengan tujuan untuk menyepakati besarnya nilai rencana/target swadaya yang akan dikontribusikan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana sekaligus mensosialisasikannya kepada semua warga. Selain tujuan tersebut, melalui forum ini juga diharapkan dapat mendorong terbangunnya komitmen awal warga yang lebih kuat dan transparansi, akuntabilitas bagi KSM dalam mengelola kegiatan, khususnya terkait dengan swadaya yang diberikan oleh masyarakat. Rencana swadaya masyarakat yang disepakati ini diharapkan benar-benar dapat direalisasikan oleh warga sehingga tidak terjadi kekurangan biaya atau volume pekerjaan dilapangan.
N o 1.
2.
TATACARA REMBUG REMBUG KESEPAKATAN KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKA MASYARAKAT T P. jawab Output/Hasi Uraian Pelaksan l Yang Pelaksanaan a Dicapai Ketua Surat Peserta yang diundang : Penyampaian KSM Undangan Semua anggota KSM; BKM; UPL; Undangan Rapat diterima/dik Kepala Desa/Lurah; Tokoh Masy Kesepakatan etahui dan relawan serta Faskel. peserta Swadaya Masyarakat 1. Daftar 1. Peserta diminta mengisi Daftar Rembug Ketua Hadir terlebih dahulu; Kesepakatan KSM Hadir difasilita Peserta; 2. Acara dibuka oleh Ketua KSM; Swadaya 2. BA Hasil 3. Penjelasan Maksud, Tujuan, berdasarkan si oleh Hasil Yang Ingin Dicapai serta Hasil Survey. UPL/ Kesepak
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
36
N o
Uraian
P. jawab Outpu t/Hasi t/Hasi Pelaksan l Yang Yang Pelaksanaan Pelaksanaan a Dicapai Relawan atan tatacara Rapat/forum; / Faskel. Swadaya 4. Penyampaian Laporan Hasil Survey Swadaya oleh Tim Survey 5. Pembahasan Swadaya warga (konfirmasi kembali hasil survey dan (dapat ditambahkan dengan penggalian kembali swadaya warga). Proses pembahasan dipandu oleh UPL dan Faskel. Untuk memudahkan proses pembahasan sebaiknya Data Hasil Survey dari Tim Survey dibagikan kepada semua peserta. 6. Pembacaan Hasil Kesepakatan; 7. Penyusunan BA Hasil Kesepakatan Swadaya Masyarakat; 8. Penutup oleh Ketua KSM;
Nilai-nilai hasil kesepakatan swadaya inilah yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai informasi dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya Swadaya pekerjaan KSM. Contoh bentuk Berita Acara Hasil Kesepakatan Swadaya Masyarakat ini mengacu pada formulir Form-3, Proposal terlampir. 7. REMBUG WARGA ”KESEPAKATAN HARGA SATUAN” Seperti halnya swadaya masyarakat, Hasil Survey Harga Satuan Upah/Bahan/Alat yang telah dilaksanakan sebelumnya, juga harus disepakati bersama oleh warga pemanfaat (KSM) melalui Forum Rembug atau Musyawarah warga. Forum ini dilakukan oleh KSM bersama-sama dengan seluruh warga selaku penerima manfaat kegiatan dengan tujuan untuk menyepakati besarnya nilai harga satuan tiap jenis tenaga kerja, bahan/alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana, sekaligus juga mensosialisasikannya kepada semua warga. Selain tujuan tersebut, melalui forum ini juga diharapkan dapat mendorong adanya transparansi, akuntabilitas bagi KSM dalam mengelola kegiatan, khususnya terkait dengan rencana pemanfaatan dana BLM. Beberapa Ketentuan Penetapan Harga Satuan yang harus diperhatikan : 1. Harga Upah Tenaga Kerja, paling tinggi sama dengan upah standar Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
37
2.
3. 4.
5.
6.
yang ditetapkan oleh Instnasi Pemerintah Setempat atau UMR yang berlaku untuk desa/kelurahan bersangkutan. Bahan/Alat, pada prinsipnya dipilih bahan yang berkualitas baik sesuai spesifikasi teknis, dengan harga yang termurah/terendah diantara minimal 3 Toko/Pemasok setempat yang di Survey; Diprioritaskan menggunakan Tenaga Kerja/bahan setempat yang tetap memenuhi kualitas teknis yang dipersyaratkan; Harga Satuan Dasar Bahan/Alat yang dipilih harus sudah memperhitungkan harga sampai dilokasi proyek (termasuk ongkos angkut bila ada); Sebagai pembanding Harga Satuan hasil survey, maka digunakan Harga satuan Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Instansi pemerintah setempat. Apabila terdapat Harga Satuan Bahan/Alat Terpilih lebih besar dari Harga Satuan Kabupaten/Kota maka Harga Satuan Terpilih tersebut harus di Justifikasi/ada perincian alasannya. Apabila dalam 1 (satu) kelurahan/desa terdapat lebih dari 1 (satu) kegiatan/prasarana maka harga satuan dasar (bahan/upah/alat) yang digunakan haruslah satu/tidak berbeda-beda. TATACARA REMBUG REMBUG PENE PENETAPAN TAPAN HARGA HARGA SATUAN
N o 1
2
Uraian Penyampaia n Undangan Rapat Penetapan Harga Satuan Bahan/Alat Rembug Penetapan Harga Satuan berdasarkan Hasil Survey.
P. jawab Output/Hasi Pelaksana l Yang Dicapai Ketua Surat KSM Undangan diterima/dik etahui peserta
Ketua KSM difasilitasi oleh UPL/ Relawan/ Faskel.
3. Daftar Hadir Peserta; 4. BA Hasil Kesepak at Harga Satuan Bahan/ Alat;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Metode Pelaksanaan Peserta yang diundang : Semua anggota KSM/Panitia; BKM/LKM; UPL; Kepala Desa/Lurah; Tokoh Masy dan relawan (bila perlu) serta Faskel.
1. Peserta diminta mengisi Daftar Hadir terlebih dahulu; 2. Acara dibuka oleh Ketua KSM/Panitia; 3. Penjelasan Maksud, Tujuan, Hasil Yang Ingin Dicapai serta tatacara Rapat/forum; 4. Penyampaian Laporan Hasil Survey Harga oleh Tim Survey 5. Pembahasan Harga Satuan (menyepakati nilai/besarnya harga satuan tiap jenis bahan/alat dan membuat justifikasi bila perlu). Proses pembahasan dipandu oleh UPL dan Faskel. Untuk memudahkan proses 38
N o
Uraian
P. jawab Outpu t/Hasi t/Hasi Pel ak ak sa san a l Yan g Dicapai
Met od od e Pel ak ak sa san aa aan pembahasan sebaiknya Data Hasil Survey dari Tim Survey dibagikan kepada semua peserta. 6. Pembacaan Hasil Kesepakatan; 7. Penyusunan BA Hasil Kesepakatan Harga Satuan Bahan/Alat untuk bulan bersangkutan (contoh form berita acara terlampir); 8. Penutup oleh Ketua KSM;
Contoh bentuk Berita Acara Hasil Kesepakatan Harga Satuan ini dapat dibuat seperti format RAB-1, Proposal, terlampir. 8. PEMBUATAN DESAIN/GAMBAR/SPESIFIKASI TEKNIS Perencanaan teknis prasarana lingkungan yang akan dilaksanakan melalui bantuan PNPM MP adalah merupakan perencanaan sederhana, namun harus dapat dipakai untuk menghitung rencana biaya pelaksanaan yang akan dilaksanakan/dikelola oleh Masyarakat melalui wadah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat. Berdasarkan hasil survey teknis prasarana yang telah dilakukan sebelumnya maka KSM melakukan pembuatan desain dan gambar rencana bangunan yang akan dibuat, termasuk spesifikasinya. Sasaran utama dalam tahap desain ini adalah : Menentukan tingkat pelayanan prasarana sesuai dengan kebutuhan, seperti : kekuatan, ukuran, dll; Menghitung dimensi konstruksi sesuai dengan tingkat pelayanannya; Menyiapkan sketsa hasil perhitungan. Beberapa hal yang dianjurkan dalam pemilihan jenis konstruksi prasarana : Mendorong peningkatan keswadayaan masyarakat; Sedapat mungkin menggunakan konstruksi dan atau teknologi sederhana, sehingga pembangunan dan pemeliharaannya dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat; dan tenaga kerja setempat; Sebanyak mungkin menggunakan material dan dalam pengadaan material/alat/tenaga kerja; Mudah dalam lama; Kuat dan tahan lama; Memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat; oleh masyarakat dengan harga yang seimbang. Dapat dibangun oleh Tidak mempunyai masalah teknis yang sangat berat. Tidak merusak lingkungan; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
39
Kriteria desain untuk setiap jenis infrastruktur yang direncanakan harus mengacu pada kriteria desian standar yang dikeluarkan oleh instansi teknis terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Umum atau instansi teknis terkait lainnya. Untuk pelaksanaan PNPM MP ini maka dapat dapat dilihat atau mengacu pada buku Pedoman Teknis Sederhana Pembangunan Sarana & Prasarana yang telah diperbanyak ulang oleh PNPM MP. Berikut diuraikan kriteria desain untuk beberapa jenis infrastruktur yang umum dibangun, antara lain : a). a). Kriteria desain pembangun j alan alan yang p erlu dip erhatikan : 1. Jalan Aspal (Buras/Lapen/Lasbutag) : Lebar badan jalan minimal 2,50 m; minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m) Lebar bahu jalan / berm minimal Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 % Panjang tanjakan / turunan maximal 150 Mtr Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) Pondasi Bawah (LPB) minimal minimal 1 tahun; Harus sudah ada Lapis Pondasi 2. Jalan Tanah/Kerikil (Sirtu) : Lebar badan jalan minimal 2,50 m; 0, 50 m (kiri + kanan = 1,00m) Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 % Kemiringan Punggung Jalan minimum 3% Kemiringan Bahu Jalan minimum 3-6% tur unan maximal 150 Mtr Panjang tanjakan / turunan Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) 3. Jalan Telford / Macadam : Lebar badan jalan minimal 2,50 M Lebar badan jalan / berm minimal 0,50 M (kiri + kanan = 1,00 Mtr) Memakai batu tepi Kemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 % tur unan maximal 150 M Panjang tanjakan / turunan Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) Catatan : dijalan menurun / tanjakan kemiringan yang lebih dari 12 % dapat diberi konstruksi beton/aspal. 4. Jalan Rabat Beton : Lebar badan jalan minimal 1,50 M Kemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 % Tebal rabat minimal 7 CM (kondisional) r abat dibuat kasar/tidak licin; Permukaan rabat Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) Untuk pembangunan gorong-gorong dapat digunakan bahan dari pasangan batu kali atau buis beton dengan memperhatikan kriteria : Diameter minimal 30 CM Ada dinding pengaman pondasi minimal 1,00 Mtr Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
40
Ada buick dinding minimal 0,80 Mtr Ada Bak kontrol (Inlet/outlet ) Ada bangunan pelimpah (kondisional
khusus outlet) out let) Catatan : apabila diameter <30 CM maka diganti dengan konstruksi plat beton (plat duicker) b). Kri teria desain desain pembangun jembatan yang yang perlu diperhatik an : 1. Jembatan Beton : Panjang bentang bersih maximal 6 M Dilengkapi dinding pengaman pondasi Perlu pengawasan lebih intensif t anjakan/turunan jalan dan tikungan t ikungan Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan sungai Catatan : apabila usulan >6M maka design harus mendapat persetujuan dari KMW 2. Jembatan Gantung : maximal 60 M Panjang bentang bersih maximal maximal 1,20 M Lebar lantai bersih maximal Menggunakan kabel seling pengaman yang cukup; Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai Catatan : Catatan : apabila usulan >60Mtr maka design harus mendapat persetujuan dari KMW 3. Jembatan Gelagar Besi/Jembatan Besi : Memakai lantai kayu, tebal minimal : 10 CM maximal 10 Mtr; Panjang bentang bersih maximal minimal 3 ruas Jumlah gelagar besi minimal Memakai landasan roda Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai Bila tidak diberi perlindungan lantai (permukaan lantai ditutup aspal + grosok) maka harus ada landasan untuk roda kendaraan; Catatan : apabila usulan >10Mtr maka design harus mendapat persetujuan dari KMW c). Krit eria pembangun pembangun an Irigasi Irigasi yang perlu d iperhatik an : 1. Irigasi tidak tercatat dalam buku inventaris PU Pengairan 2. Luas areal irigasi perdesaan maksimum 150 Ha 3. Pengelolaan, Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi perdesaan dilaksanakan oleh P3A atau kelompok tani. 4. Merupakan usulan dari masyarakat petani yang didukung adanya kemauan dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan sanggup melaksanakan operasi dan pemeliharaan setelah pekerjaan selesai. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
41
5. Dapat merupakan rehabilitasi jaringan tersier dalam daerah irigasi teknis dan semi teknis. 6. Usulan bendung baru dari pasangan batu atau beton terbatas pada : : 10 m, sedangkan untuk panjang bendung maksimum panjang > 10 m sebaiknya dikoordinasikan dengan instansi teknis terkait. 3m tinggi bendung maksimum : : 30 m/dtk debit banjir rencana 7. Pembangunan irigasi baru sederhana harus memenuhi ketentuan : ada sumber air cukup; adanya sawah (tadah hujan); ada petani; kualitas air memenuhi; tanah/ sawah baik untuk pertanian (padi); ada pemasaran hasil produksi; Daerah irigasi perdesaan bukan merupakan daerah banjir rutin. 8. Pembangunan Embung harus memenuhi ketentuan : Berada didaerah tadah hujan paling luas 100Ha; Kolam embung berkapsitas maksimum 100.000 M3 Tinggi maksimum tubuh embung 5 m Pelimpah Tanah, berupa saluran terbuka kapasitas paling besar sama dengan banjir 50 tahun; Embng milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan bukan termasuk dalam daftar inventarisasi PU; Karena proses pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi peredesaan (mulai dari penyuluhan, survai, disain sampai pelaksanaan konstruksi) harus dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, maka urutan prioritas ditetapkan sebagai berikut : 1. Diutamakan pekerjaan perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada, dan tidak memerlukan kajian teknis yang berat. 2. Pekerjaan peningkatan jaringan irigasi yang telah ada, yang benarbenar diperlukan. 3. Pembangunan jaringan jaringan irigasi baru. d). Kriteria pembangu pembangu nan prasarana air minu m/air m/air b ersih yang perlu diperhatikan diperhatikan : Prasarana dan sarana air minum yang akan dibangun, dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain ketersediaan sumber air baku, ketersediaan lahan, bahan, kondisi sosial ekonomi serta budaya masyarakat setempat.
Sistem penyediaan penyediaan air min um Sistem penyediaan air minum didasarkan pada : a) Sumber air baku yang berupa mata mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan b) Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap atau tidak lengkap, yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan kualitas air baku c) Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
42
d)
Sistem pelayanan yang berupa sambungan rumah/langsung dan hidran umum/kran umum Alternatif sistem penyediaan air minum secara garis besar ditunjukkan pada gambar 1. Sumber Air Air Mata air air
Bangunan Penangkapair air
Sumber Air Air Air Air Tanah
Sumurbor/ bor/ Sumur gali gali
Gravitasi
Pemompaan
Resevoar
Gravitasi
Konsumen
Resevoar
Gravitasi
Konsumen
Pemompaan
Sumber Air Air Air Tanah
Bangunan Sadap
Sumber Air Air Air Hujan
Bak Penampung
Gravitasi/ Pemompaan
Gravitasi
Unit Pengolah
Gravitasi/ Pemompaan
Reservoar
Bak penampung air hujan yang dil dilengkapai Dengan saringan saringan dan kran
Gravitasi/ Pemompaan
Konsumen
Gravitasi
Konsumen Hidran ran Umum
Gambar Gambar 1 Alt ernatif system penyediaan penyediaan air minum
Al t ern er n atif at if jen i s p r asar as aran ana a dan d an s aran ar ana a Jenis prasarana dan sarana yang diperlukan dalam sistem penyediaan air minum sesuai dengan sumber air baku serta sistem pengolahannya dapat dilihat dilihat pada tabel berikut : Tabel. Tabel. Alt ernatif jenis prasarana dan sarana
No
Sumber Air
1
Mata air
2
Air Tanah - Air tanah dangkal
- Air Tanah dalam
3
Air Permukaan - Sungai
Pemanfaatan Sumber
Sarana Sarana Sist em PAM
Sistem Pelayanan
Gravitasi pemompaan
Penangkap mata air Intake Hidran Umum/Kran Umum
Sambungan Langsung Hidran Umum Kran Umum Terminal Air
SGL ps bata SGL cincin beton SPT dangkal Pemompaan
Sumur Gali SPT Dangkal
Hidran Umum
Pompa Bak Penampung/Reser voir Hidran Umum/ Kran Umum
Sambungan Langsung Hidran Umum Kran Umum Terminal Air
Intake
Sambungan Langsung
Gravitasi
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
43
Sumber Air
No
- Danau/ waduk
Pemanfaatan Sumber Pemompaan
- Embung - dll 4
Air Hujan
PAH Cetakan Fiber PAH ps bata
Sarana Sarana Sistem PAM Sistem Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS) Saringan Pasir Lambat Penampungan Air Hujan
Sistem Pelayanan Pelayanan Hidran umum Kran Umum Terminal Air Kran Umum
Catatan : SGL : sumur gali; SPT : sumur pompa tangan; PAH : penampung air hujan
Krit eria Disain Disain Kriteria disain untuk setiap sistem penyediaan air minum, pipa transmisi dan pipa distribusi disajikan dalam tabel-tabel berikut ini : Tabel. Tabel. Kriteria disain sistem penyediaa penyediaan n air air minu m
No
SPAM SPAM
1 Penangkap Mata Air (PAM)
Keterangan • • • •
2 Sumur Gali (SGL)
• • •
3 Penampungan air hujan
• • •
4 Sistem Pengolahan Air Sederhana (SIPAS)
Skala komunal Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari Pelayanan 5 KK – 10 KK
•
Kecepatan aliran (v) = 0,3m/detik – 2m/detik
• • • • • • • •
7 Bangunan penyadap/intake
Skala komunal Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari Pelayanan minimal 5 KK
•
• •
6 Sumur Pompa Tangan
Waktu pengambilan 8 jam – 12 jam Pelayanan minimal 20 KK
Skala komunal Waktu operasional 6 jam – 8 jam Kapasitas optimum 0,25 L/detik Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari Pelayanan 20 KK – 30 KK Skala komunal Cakupan pelayanan 60% - 100% penduduk Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari Jarak minimum penempatan 200 meter Pelayanan 20 KK – 30 KK Skala komunal Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari Pelayanan minimal 5 KK
• •
5 Hidran Umum/Kran Umum
Skala komunal Asumsi kebutuhan 30 L – 60 L perorang/hari
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
44
No
SPAM SPAM
Keterangan
8 Bak Pengumpul
•
Waktu detensi = 5 menit – 15 menit
9 Saringan Pasir Lambat
•
Surface loading/kecepatan loading/kecepatan filtrasi = 0,1-0,3 m3/m2. jam Tinggi air = 0,7 meter – 1 meter Tinggi media = 0,7 meter – 1 meter Efective Size = 0,15 mm – 0,35 mm
• • •
e). e). Krit eria pembangun pembangun an prasarana MCK MCK yang perlu dip erhatikan : 1. Harus tersedia lokasi, pemakai dan sistem penyediaan air air bersih. 2. Air limbah dari MCK umum harus dibuang melalui unit pengolah, agar tidak mencemari lingkungan. 3. Sumber / air bersih tersedia, debitnya cukup (meskipun saat musim kemarau) 4. Lengkap dengan septictank + peresapan 5. Sirkulasi udara kedalam ruang M.K cukup 6. Buangan air limbah tidak mencemari lingkungan lingkungan 7. Pemilihan bentuk konstruksi memperhatikan kondisi sosial budaya lokal; f). Kriteria pembangunan Tambatan Tambatan Perahu Perahu yang p erlu di perhatikan :
Pada sungai yang lurus lurus / tidak pada bagian berbelok Tidak pada bagian mudah erosi Lalulintas perahu dan kegiatan berada disekitar tamabatan perahu; Tidak pada pantai yang ombaknya cukup besar; Sekitar lokasi harus bersih; Lokasi untuk penempatan bahan bangunan, tempat kerja dan tambatan perahu harus tersedia.
Selanjutnya berdasarkan sketsa desain dan data-data hasil survey teknis maka dilakukan pembuatan Gambar Rencana. Gambar rencana ini akan menjadi acuan perhitungan volume rencana dan sebagai acuan pembangunan pada tahap pelaksanaan konstruksi. Terdapat beberapa macam gambar yang perlu disiapkan pada tahap ini, yaitu: 1. Gambar Peta Situasi : gambar peta situasi ini minimum harus dapat menunjukan letak prasarana yang akan dibangun. Sebagai dasar gambar situasi ini, dapat menggunakan gambar peta desa/kelurahan yang sudah ada. 2. Gambar Denah Bangunan : gambar denah/layout prasarana ini minimum harus dapat menunjukan ukuran pokok prasarana dan jarak terhadap patokan ukur, bangunan pelengkap; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
45
3. Gambar Teknik/Detail : gambar ini meliputi gambar bangunan induk dan bangunan pelengkap yang dibuat secara lebih detail. Gambar ini sedapat mungkin terdiri atas gambar potongan (2 arah) dengan memperlihatkan secara jelas detail ukuran, jenis bahan dan spesifikasi khusus (seperti perbandingan campuran beton) dan kondisi existing, dll. 4. Khusus untuk bangunan yang mempunyai bentuk sama atau sebahagian dapat menggunakan gambar typikal. Mengingat pembuatan gambar rencana ini dilakukan oleh masyarakat, maka semua gambar-gambar tersebut diatas tidak harus dibuat dengan bentuk standar menggunakan mesin gambar dan juru gambar, tetapi cukup dibuat sederhana namun jelas dan mudah dimengerti. Gambargambar ini harus diperiksa oleh fasilitator teknik atau askot infrastruktur di kabupaten/kota sampai dinyatakan layak. Dan untuk untuk infrastruktur yang lebih kompleks/rumit harus disetujui oleh TA. Infrastruktur KMW atau Instansi teknis, seperti Dinas PU setempat. Gambar rencana ini selanjutnya akan dipergunakan untuk menghitung Volume/Kuantitas Pekerjaan pada perhitungan RAB. Contoh gambar-gambar konstruksi dapat mengacu pada Pedoman Teknis Infrastruktur yang sudah ada sedangkan untuk etiket Gambar, dapat mengacu pada Contoh format Gambar Rencana seperti Format (FormGbr, Proposal) terlampir. 9.PENGAMANAN 9. PENGAMANAN DAMPAK LINGKUNGAN & SOSIAL Sebagai program yang sangat terdesentralisasi, PNPM Mandiri Perkotaan berinvestasi pada sejumlah besar sub-proyek/kegiatan di area miskin di perkotaan. Melalui BLM, PNPM Mandiri Perkotaan berharap dapat menyediakan pembangunan infrastruktur (skala sederhana dengan pagu adalah Rp. 50 juta) yang berkelanjutan. Tidak diperkenankan untuk membuat suatu kegiatan yang skalanya sangat besar dan kegiatan yang dampaknya tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Desain kegiatan yang sedemikian (relatif kecil) dan pelaksanaan kegiatan yang menjamin partisipasi dan keterlibatan berbagai kelompok masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan secara bersama-sama, mulai dari pengusulan kegiatan/kebutuhan, pelaksanaan, monitoring dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan (DOUM) maka diharapkan segala permasalahan yang muncul dapat dipecahkan secara bersama-sama pula oleh masyarakat sehingga tidak ada dampak negatif yang signifikan akibat pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan masyarakat. Umumnya dampak lingkungan terjadi dari manajemen pembangunan di lokasi selama konstruksi berlangsung. Oleh sebab itu, dalam hal ini PNPM Mandiri Perkotaan akan tetap melembagakan mekanisme pemeriksaan, Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
46
meninjau serta menerapkan prosedur khusus untuk menjamin setiap masalah lingkungan yang terjadi dapat diatasi . Prinsip-prinsip dasar dalam penilaian kelayakan lingkungan adalah sebagai berikut : 1). Usulan yang diajukan sedapat mungkin menghindari atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Usulan tersebut harus telah mengkaji alternatif desain lainnya yang tepat untuk memperkecil dampak negatifnya; 2). Usulan tersebut harus mengacu pada Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang (RTDR), serta menghindari kawasan lindung yang telah ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, kecuali jika usulan kegiatan tersebut untuk mengembangkan kawasan lindung; dan 3). Usulan yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan, harus dilengkapi dengan suatu perencanaan pengelolaan dampak lingkungan untuk mengurangi dampak negatifnya. Setiap proposal KSM yang mengajukan kegiatan infrastruktur (proyek/subproyek) akan diperiksa dengan prosedur/kriteria pemeriksaan lingkungan Pemerintah Indonesia untuk memastikan tidak ada sub-proyek/proyek yang membutuhkan pemeriksaan lingkungan secara penuh. Pada pemeriksaan awal, tipe proyek, skala, lokasi, sensitifitas dan potensi dampak terhadap alam dan lingkungan hidup akan diidentifikasi untuk menentukan kegiatan tersebut layak atau tidak, sesuai kriteria pemeriksaan berikut :
Usulan Kegiatan yang membutuhkan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) secara menyeluruh tidak akan didanai oleh PNPM Mandiri Perkotaan; Usulan kegiatan yang membutuhkan UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) berdasarkan kajian yang terbatas dan spesifik lokasi sub-proyek hanya akan didanai bilamana telah disetujui hasil study UKL/UPLnya sesuai kriteria yang ditetapkan Menteri PU dan Menneg LH. Diharapkan tidak ada proposal yang masuk kategori ini. Usulan-usulan yang cukup ditangani dengan prosedur operasi standar (standard operation procedure), dimana praktek yg baik (good practice) cukup menyelamatkan lingkungan. Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menetapkan pedoman/prosedur operasi standar utk proyek/sub proyek jenis itu (termasuk pengendalian debu, kebisingan, lalulintas di lokasi konstruksi, spesifikasi pengisian tanah dan penghijauan dilahan kritis, prosedur mengendalikan dampak negatif pengangkutan sampah, dsb). Diharapkan sebagian proposal akan masuk kategori ini
Prinsip dasar yang melandasi pengendalian dampak lingkungan dalam PNPM Mandiri Perkotaan adalah meminimumkan efek negatif dan memaksimumkan dampak positif dari setiap kegiatan konstruksi (termasuk dampak negatif atas pembebasan lahan). Oleh sebab itu, maka pendekatan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
47
penanganan pengamaman dampak (safeguards), akan dilakukan melalui : a). Desain perencanaan teknis bangunan yang mengacu pada kriteria desain/standar teknis pembangunan infrastruktur yang telah ditetapkan instansi teknis seperti Departemen Pekerjaan Umum; dan b). Pemeriksaan terhadap dampak lingkungan kegiatan PNPM MP (skala kecil/sederhana) melalui prosedur khusus atau prosedur operasi standar/POS untuk setiap kegiatan infrastruktur yang diusulkan, yaitu Daftar Periksa/Uji Identifikasi Dampak Lingkungan. Penyusunan Daftar Periksa Dampak Lingkungan ini dilaksanakan : 1) Dalam proses perencanaan (kondisi awal atau kemajuan 0%), digunakan daftar periksa (checklist) identifikasi kemungkinan/potensi persoalan lingkungan dan menyusun berbagai tindakan yang harus dilakukan dalam rangka mencegah atau memperbaiki persoalan lingkungan (mitigasi); 2) Pada tahap pelaksanaan yaitu (a). kira-kira pertengahan proses kontruksi (kondisi kemajuan 50%), disaat peluang untuk memperbaiki masih ada maka dilakukan pemantauan kelapangan dimana daftar yang sama (checklist tadi) di cocokkan lagi, apakah semua tindakan yang telah direncanakan telah dilakukan atau belum. Dan terakhir, (b). Di akhir konstruksi (kondisi kemajuan 100%), daftar yang sama (checklist tadi) dicocokkan lagi dibandingkan dengan rencana aslinya guna memastikan bahwa semua tindakan pengamanan yang telah direncanakan, telah dilakukan. Untuk lebih menyederhanakan proses perencanaan dan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan dampak sosial akibat dari kegiatan infrastruktur PNPM MP maka telah ditetapkan prosedur operasi standar yang akan menjadi pedoman dilapangan, khususnya bagi KSM Lingkungan, yaitu : 1. Daftar Periksa Kegiatan Terlarang (Negatif List) List) : Formulir ini telah menyediakan identifikasi semua masalah/kegiatan yang dilarang untuk dibiayai melalui dana BLM PNPM MP. KSM pada tahap perencanaan, tinggal memeriksa kegiatannya terhadap butir-butir kegiatan yang dilarang tersebut, apakah ada yang sama atau termasuk dalam salah satu kegiatan yang dilarang tersebut. Apabila terdapat kegiatan yang dilarang maka usulan kegiatan KSM ditolak atau tidak dapat didanai; Adapun contoh bentuk dan kriteia kegiatan terlarang secara lengkap mengacu pada formulir Daftar Kegiatan Terlarang (List Negatif) sebagaimana pada formulir : Form-4, Proposal terlampir. 2. Daftar Periksa/Uji Identifikasi Dampak Lingkungan Lingkungan : Formulir ini merupakan daftar identifikasi awal berupa, Potensi sumber dampak, usulan alternatif tindakan penanganannya dan rencana pemantauannya. KSM pada tahap perencanaan, memeriksa desain/usulan kegiatannya terhadap potensi sumber dampak dan membuat jenis tindakan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
48
pengamanan/mitigasinya yang sesuai. Kemudian pada tahap pelaksanaan kegiatan, dilakukan pemantauan ulang untuk memastikan bahwa semua tindakan penanganan dampak yang direncanakan/dipilih telah dilaksanakan dilapangan. Pemantauan ulang ini dilakukan sebanyak 2 kali masing-masing pada tahap kemajuan pekerjaan mencapai kira-kira 50% dan kemajuan mencapai 100% atau telah selesai. Adapun contoh bentuk Identifikasi Dampak Lingkungan ini secara lengkap mengacu pada formulir Uji Identifikasi Dampak Lingkungan sebagaimana pada formulir : Form-5, Proposal terlampir. Adapun cara pengisian kedua formulir tersebut adalah sebagai berikut : 1) Daftar Periksa Kegiatan Terlarang (Negatif List) List) : Periksa setiap usulan kegiatan, Apakah desain/spesifikasi/rencana kegiatan yang diusulkan ada yang sama atau termasuk dalam salah satu butir kegiatan yang dilarang sebagaimana tercantum pada kolom Item/Butir yang dilarang. Jawaban atas pertanyaan tersebut dituliskan dengan tanda (√) pada kolom ”Ya” atau ”Tidak” yang sesuai/dipilih. 2) Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan : Untuk pengisian formulir ini dapat mengacu pada Referensi Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan (Lampiran-4). Periksa setiap usulan kegiatan, apakah terdapat potensi sumber dampak lingkungan seperti butir-butir potensi yang telah dicantumkan dalam Daftar (tersedia pada kolom potensi sumber dampak). Apabila Ada, maka pilih tindakan penanganannya/mitigasi yang sesuai (tersedia pada kolom alternatif penanganan dampak). Salin Potensi dan Rencana Penanganan yang dipilih ke format Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan (Form-5, Proposal). Bilamana ditemukan ada potensi dan atau tindakan penangana lain yang belum tercantum pada Daftar tersebut, silahkan ditambahkan/dimasukan. 10. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Pada dasarnya semua jenis kegiatan pembangunan sarana & parasana dapat dikerjakan langsung oleh KSM dengan cara swadaya masyarakat, seperti bergotong royong. Namun karena jumlah infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat cukup banyak dan tidak semua kegiatan tersebut dapat dipenuhi (mampu ditangani) dengan cara swadaya maka melalui program PNPM (kegiatan Lingkungan), disediakan stimulan bantuan dana (dari pinjaman Luar Negeri) untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan tersebut. Jadi penting untuk dipahami/dilihat bahwa dana BLM/PNPM hanyalah merupakan pendukung dari swadaya masyarakat sehingga pemenuhan terhadap kebutuhan pembangunan sarana & prasarana yang dihasilkan dapat lebih banyak. Hal ini juga berarti bahwa melalui program PNPM ini, Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
49
masyarakat harus senantiasa mengupayakan sebanyak-banyaknya swadaya (termasuk sumber-sumber pendanaan dari pemerintah atau pihak swasta setempat) dan tidak berhenti hanya dengan adanya dana BLM saja. Rencana Anggaran Biaya (RAB) (RAB) kegiatan/proyek/sub-proyek adalah merupakan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan pembangunan prasarana sesuai dengan rencana (Gambar dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan). Sesuai ketentuan program PNPM MP dalam pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) maka pembiayaan usulan kegiatan prasarana yang akan dibangun oleh masyarakat berasal dari dana Swadaya masyarakat dan masyarakat dan dana BLM/P BL M/PNPM NPM MP MP. Oleh karena itu maka nilai RAB kegiatan prasarana adalah merupakan gabungan perhitungan biaya dari kedua sumber dana tersebut. Atau dengan kata lain bahwa didalam perhitungan RAB Kegiatan/Prasarana, sudah harus dengan jelas memperlihatkan besarnya komponen dana swadaya dan komponen dana PNPM MP /BLM. Kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan/prasarana merupakan tahap yang cukup penting dan dalam pelaksanaannya harus memperhatikan proses/langkah-langkah kegiatannya, agar hasil yang diperoleh paling mendekati nilai biaya pada saat pelaksanaan kegiatan (realistis) serta sesuai dengan ketentuan PNPM MP dan dapat dipertanggunjawabkan. Adapun manfaat RAB adalah : Untuk mengetahui berapa besar rencana biaya yang diperlukan untuk menyelesiakan kegiatan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan; Mengetahui jumlah/volume kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan; Sebagai pedoman pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana, khususnya pada saat melakukan pengadaan tenaga kerja, bahan dan alat, baik menyangkut jumlah, jenis, maupun harga satuannya masing-masing. Hal yang perlu dipahami disini bahwa RAB sifatnya adalah suatu perkiraan/rencana, artinya bahwa nilai volume maupun harga satuan tiap jenis tenaga/bahan/alat yang paling menentukan dalam penyelesiaan pekerjaan ádalah nilai kebutuhan nyata (realisasi) dilapangan. Dan seharusnya nilai realisasi ini sama atau tidak berbeda jauh dengan RAB yang dibuat sebelumnya; persyarat an yang harus dibuat didalam Untuk memenuhi salah satu persyaratan dokumen proposal usulan pelaksanaan kegiatan KSM/Panitia. Sedangkan Hasil/Keluaran yang diharapkan dari seluruh proses perhitungan RAB adalah : kebutuhan tenaga Masyarakat memperoleh/mengetahui volume/kuantitas kebutuhan kerja, bahan, alat termasuk administrasi yang diperlukan untuk Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
50
melaksanakan/menyelesaikan seluruh pembangunan infrastruktur. Hal ini diharapakan agar pada saat pelaksanaan konstruksi nantinya KSM lebih mudah dan efisien dalam mengelola/mengalokasian dana-nya (tidak terjadi pembelanjaan yang berlebih yang mengakibatkan pemborosan dana); Mayarakat mengetahui total nilai biaya kegiatan dari kontribusi swadaya masyarakat dan total kebutuhan dana dari BLM. Adanya integrasi kontribusi swadaya warga dengan dana BLM PNPM MP; Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penyusunan RAB : RAB
disusun oleh KSM/Panitia, yaitu Ketua Panitia dibantu oleh anggota KSM yang mampu dan memahami cara pembuatan RAB; RAB harus disusun secara teliti/hati-hati dan benar sehingga diperoleh nilai RAB yang seimbang dengan biaya pelaksanaan pembangunan prasarana yang telah direncanakan (RAB realistis). Atau dengan kata lain bahwa RAB yang disusun tidak berlebihan (pemborosan) atau kekurangan dana (kualitas atau kuantitas pekerjaan tidak dapat dipenuhi); RAB bersifat terbuka, artinya siapapun warga boleh mengetahui RAB; Dana BLM/PNPM tidak dapat digunakan untuk membiayai ganti rugi. Masalah ganti rugi harus diselesaikan oleh masyarakat sendiri; Apabila terjadi kekurangan dana pada tahap pelaksanaan pembangunan, maka harus diusahakan/ditambah melalui swadaya agar memenuhi kualitas/kuantitas pekerjaan sesuai yang direncanakan; Dan sebaliknya apabila terdapat kelebihan dana maka harus digunakan kembali hanya pada paket kegiatan tersebut dengan cara menambah volume atau menyempurnakan parasarana yang dibangun tersebut; Informasi atau data-data awal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan melakukan penyusunan RAB : 1. Rencana Swadaya berdasarkan hasil rembug/musyawarah ”Kesepakatan Swadaya Masyarakat” (Berita Acara Rembug Swadaya); 2. Harga Satuan Upah/Bahan/Alat berdasarkan hasil rembug/musyawarah ”Kesepakatan Harga Satuan” (Berita Acara Rembug Harga); 3. Gambar-gambar rencana prasarana yang akan dibangun, termasuk datadata pendukung hasil survey teknik sebelumnya; 4. Metode/Cara pelaksanaan setiap kegiatan (apakah menggunakan tenaga kerja atau peralatan); 5. Menyiapkan formulir-formulir perhitungan RAB RAB yang diperlukan. Setelah data-data hasil kegiatan tersebut (poin 1,2,3) diperoleh maka proses perhitungan RAB dapat dilakukan sesuai langkah-langkah berikut : 1) Perhitungan Volume/Kuantitas Pekerjaan 2) Perhitungan Volume/Kuantitas Kebutuhan Tenaga Kerja, Bahan, Alat 3) Perhitungan Anggaran Biaya Ketiga langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
51
10.1 PERHITUNGAN PERHITUNGAN VOLUME/KUANTITAS VOLUME/KUA NTITAS PEKERJA AN
Yang Yang harus d ipersiapkan : Gambar Rencana Detail yang sudah mencantumkan semua ukuran prasarana dan spesifikasi (jenis/kualitas dari material/alat) yang harus dipenuhi serta didukung dengan data-data hasil survey teknis. Formulir perhitungan Kuantitas Pekerjaan (Form : RAB 2 & 2A). Langkah – langkah Perhi Perhi tun gan Volume Pekerjaan Pekerjaan : 1. Buat daftar inventarisasi jenis-jenis (item) ( item) kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan bangunan prasarana sebagaimana yang direncanakan. Daftar item pekerjaan tersebut harus sudah mencantumkan satuan pengukurannya. Sebagai contoh misalnya : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Item Pekerj Pekerjaa aan n Pekerjaan Penyiapan Tanah Dasar/Badan Jalan Penimbunan Badan Jalan Lapis Pondasi Bawah Kelas C (Sirtu) Galian Parit Pekerjaan Beton Pekerjaan Saluran Ps. Batu Kali
Satu Satuan an M2 M3 M3 M3 M2 M3
Untuk menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembangunan prasarana/infrastruktur maka secara teknis harus ada gambar perencanaan infrastruktur, minimal gambar denah dan potongan dari prasarana/infrastruktur yang akan dibangun tersebut. Sebab dari gambar-gambar tersebut dapat diketahui kegiatankegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk membangun infrastruktur tersebut sampai selesai. Apabila gambar-gambar tidak tersedia maka diperlukan orang yang sudah mempunyai pengalaman dalam melakukan pekerjaan yang sama dengan prasarana yang hendak dibuat, misalnya tukang atau mandor bangunan. Kemudian Urutan jenis-jenis atau item pekerjaan tersebut hendaknya dibuat sesuai urutan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. 2. Lakukan perhitungan kuantitas/volume tiap jenis/item jenis/item pekerjaan. Volume pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah banyaknya pekerjaan yang harus dibuat (rencana) menurut satuan pengukuran pekerjaannya. Ketentuan perhitungan volume tiap item pekerjaan adalah : Volume harus sesuai dengan satuan pengukuran pekerjaannya atau dengan kata lain bahwa setiap item pekerjaan yang satuan pengukurannya berbeda mempunyai cara perhitungan volume pekerjaan yang berbeda pula. Misalnya ; Volume pekerjaan penyiapan badan jalan yang diukur dalam satuan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
52
meterpersegi (m2) = panjang tanah dasar yang akan disiapkan x lebar yang harus disiapkan; Berbeda dengan Volume Penimbunan Badan Jalan yang diukur dalam satuan meterkubik (m3) = panjang timbunan x lebar x tinggi (atau tebal) timbunan. uk uran (panjang, ( panjang, lebar, tinggi/tebal) harus sesuai Sedangkan ukuran dengan yang direncanakan (sesuai ukuran pada gambar). Agar diperoleh ketelitian dan memudahkan perhitungan volume pekerjaan maka sebaiknya perhitungan dilakukan per item pekerjaan sesuai urutan item pekerjaan pada daftar yang telah dibuat sebelumnya. Cara melakukan perhitungan dapat dibuat format Tabel Contoh perhitungan Volume Pekerjaan sederhana (Form-RAB2A). Karena Perhitungan Volume Pekerjaan tersebut akan menjadi acuan pada pelaksanaan pembangunan prasarana maka perhitungan volumenya harus cukup teliti, sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami. No
1.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Lapis Pondas Pondasii M3 Bawah Kelas C (Sirtu)
Sketsa dan Perhitung Perhit ungan an T= 20cm
L= 2m
P
Volume Volu me
80
an an an = 20 200m
Vol. Vol . = P x L x T = 200 x 2 x 0,2 = 80 Dst. 3. Buat Rekapitulasi Daftar Kuantitas/Volume seluruh pekerjaan. Daftar Rekapitulasi Kuantitas ini berupa tabel yang menggambarkan/memuat volume dan satuan tiap jenis pekerjaan secara keseluruhan kegiatan (proyek). Adapun sumber informasinya adalah hasil perhitungan langkah 2 diatas. Adapun Contoh bentuk fomatnya adalah seperti pada tabel / formulir (RAB-2) berikut. berikut.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
53
Cara Pengerjaan Formulir : No. Urut : Isi nomor urut urut jenis pekerjaan; Uraian Pekerjaan : Diisi nama jenis pekerjaan Satuan : Diisi dengan satuan pengukuran pekerjaan Volume/Kuantitas Diisi dengan nilai volume pekerjaan 10.2 PERHITUNGAN PERHITUNGAN VOLUME/KUANTITAS VOLUME/KUANTITA S KEBUTUHAN KEB UTUHAN (Kebutuh an Tenaga Kerja, Bahan/Material Bahan/Material d an Peralatan) Peralatan)
PEKERJA AN
Komponen kebutuhan untuk melaksanakan suatu kegiatan konstruksi yang harus diperhitungkan biayanya disini adalah mencakup komponen Tenaga Kerja, Bahan Bangunan, Peralatan dan Administrasi. Untuk komponen Tenaga Kerja, Bahan dan Alat harus dihitung berdasarkan kebutuhan tiap jenis/item pekerjaan yang akan dilakukan dilapangan sedangkan untuk administrasi dihitung sekaligus untuk keseluruhan penyelesaiaan pekerjaan atau proyek/sub-proyek (tidak diperhitungkan langsung pada tiap jenis/item pekerjaan). Perhitungan Volume kebutuhan disini mencakup 3 tahapan, yaitu : a. Perhitungan Volume Kebutuhan Total Pekerjaan/Proyek; b. Perhitungan Volume Kebutuhan Swadaya masyarakat; c. Perhitungan Volume Kebutuhan BLM/PNPM; BLM/PNPM; Masing-masing tahapan dapat diuraikan sebagai berikut : A). Perh i tu n gan Vol um e Total To tal Keb u t uh an K egi atan /Pro yek /Sub-p /Su b-p ro yek
Sebagai dasar perhitungan Volume Kebutuhan Bahan, Tenaga kerja dan peralatan yang akan digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan pembangunan prasarana adalah Hasil Perhitungan Kuantitas/Volume tiap item Pekerjaan sebelumnya (lihat Langkah 2) dan rencana metode pelaksanaan pekerjaan yang dipilih. Metode kerja disini disini lebih kepada apakah pekerjaan dilakukan secara padat karya (menggunakan tenaga manusia) atau dengan menggunakan peralatan (mesin). Langkah – langkah Perhitu ngan Volume Volum e Kebutuhan Tenaga Kerja, Bahan, Bahan, Alat dan d an administrasi untuk seluruh kegiatan kegiatan proyek : 1. Hitung kebutuhan tenaga kerja/bahan/alat tiap jenis pekerjaan. Lakukan perhitungan ini sampai semua jenis (item) pekerjaan selesai. Sebagai dasar acuan jenis-jenis pekerjaan dapat mengacu pada Daftar Kuantitas Pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. 2. Buat Rekapitulasi Kebutuhan total Tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan/proyek. 3. Hitung kebutuhan administrasi untuk menyelesaikan seluruh kegiatan/proyek. Masing-masing langkah dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja/bahan/alat tiap jenis pekerjaan. Cara pelaksanaannya adalah : Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
54
a. Berdasarkan metode pelaksanaan yang dipilih, maka setiap item pekerjaan, perlu diidentifikasi/ditentukan semua jenis/macam dari : Kerja yang diperlukan, misalnya Mandor/ketua Tenaga kelompok, Tukang, Pekerja; Material/bahan yang dibutuhkan, misalnya pasir, semen, besi, dll; Peralatan Kerja yang dibutuhkan, misalnya beton molen, mesin gilas, dll. Untuk alat seperti cangkul, linggis, ember dapat dikelompokan menjadi satu set alat dan biasa disebut alat bantu; bantu; b. Kemudian harus ditentukan/diketahui besarnya kebutuhan dasar untuk menyelesaikan satu satuan pengukuran pekerjaan tersebut atau biasa disebut koefisien dari setiap jenis/macam Tenaga Kerja, Material/bahan, Peralatan Kerja. c. Hasil identifikasi dan koefisien masing-masing tenaga kerja, bahan dan alat dicatat untuk masing-masing item pekerjaaan yang ada. d. Berdasarkan data hasil poin a,b, Lakukan perhitungan kebutuhan untuk semua jenis/item kegiatan selesai. Sebagai dasar acuan jenis-jenis pekerjaan dapat mengacu pada Daftar Kuantitas Pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. e. Prinsip dasar perhitungan Volume kebutuhan ini adalah : koefisien tiap jenis kebutuhan dikali volume tiap jenis pekerjaan. Dengan demikian maka kebutuhan untuk masing-masing jenis/macam dari Tenaga Kerja, Bahan, Alat, dapat dihitung dengan rumus umum berikut : Volume TK Volume Bahan Volume Alat
=
x
Volume Pekerjaan Pekerjaan
Koefisien ien Bahan Bahan = Koefis
x
Volume Pekerjaan Pekerjaan
=
x
Volume Pekerjaan Pekerjaan
Koef Koefis isie ien n TK
Koefis Koefisien ien Alat Alat
Untuk memudahkan proses perhitungan Kebutuhan tiap item pekerjaan maka dapat dibuat formulir seperti Formulir RAB-3 berikut.
.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
55
Cara Cara Pengerjaan Pengerjaan Formul ir :
Uraian : Diisi nama tiap jenis komponen biaya Tenaga Kerja, Bahan, Peralatan yang sesuai kebutuhan pekerjaan tersebut; Satuan : Diisi dengan dengan satuan pengukuran pengukuran tiap jenis jenis komponen biaya pekerjaan Volume/Kuantitas per satu satuan pekerjaan (koefisien): Diisi dengan nilai volume persatuan pekerjaan Jumlah/Volume Kebutuhan : Diisi dengan nilai Volume/kebutuhan untuk masing-masing Tenaga Kerja, Bahan dan Alat. Caranya Tulisk an hasil Perkalian antara angka Koefisien dengan Volume Item Pekerjaan;
2. Buat Rekapitulasi Kebutuhan total Tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proyek. Dasar perhitungan rekapitulasi ini adalah hasil perhitungan volume kebutuhan tiap pekerjaan (lihat langkah 1 diatas). Prinsip perhitungannya adalah Jumlah total masing-masing kebutuhan tiap jenis/macam dari Tenaga Kerja, Bahan dan Alat yang dibutuhkan pada tiap jenis pekerjaan dijumlahkan untuk seluruh jenis pekerjaan yang ada. Untuk memudahkan proses perhitungan maka dapat dibuat tabel bantu seperti berikut : Tabel Tabel bantu Perhi Perhi tung an Rekapitul Rekapitul asi Kebutuh an Proyek/Sub Proyek/Sub Proyek Proyek :
No
Vol. Kebutuhan T. Kerja Volume Kebutuhan Bahan Vol. Kebutuhan Alat r a n r l a g j l t . n n n i i u . o . g t t a n n r i i s e k a e o d … … i a a a a e s l a s K B t t t Uraia raian n Pe Pekerja kerjaa an n K i l n a r k k k m o e l . e a s s e A e a t t u u e P K G B D M M B B D B M T T P S (HOK) (HOK) (HOK) (HOK) (Zak) (M3)
(M3)
(M3) (Buah) (…..) (Jam) (Jam) (Set)
(….)
1 2 dst
Total
Cara Cara Pengerj Pengerj aan aan Form uli r : No : Diisi Nomor urut pekerjaan; Uraian Pekerjaan : Diisi nama tiap jenis pekerjaan; Kolom Volume Kebutuhan Tenaga Tenaga Kerja (Mandor/Ka. Tukang, Tukang,Pekerja) diisi nilai volume/jumlah masing-masing sesuai jenis pekerjaannya; Kolom Volume Kebutuhan Kebutuhan Bahan dan Volume Kebutuhan Kebutuhan Alat, prinsip pengisiannya sama dengan Volume Kebutuhan Tenaga Kerja kebutuhan : Diisi hasil penjumlahan Volume Baris Total pada setiap kolom kebutuhan Kebutuhan dari kegiatan pertama (baris teratas) sampai kegiatan terakhir (baris terbawah); Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
56
Hasil perhitungan rekapitulasi ini akan menjadi masukan volume total kebutuhan tenaga kerja, bahan, alat untuk perhitungan biayanya. Salinlah nilai-nilai total dari setiap jenis kebutuhan yang ada pada tabel tersebut kedalam Formulir Rencana Anggaran Biaya (Formulir RAB-4) pada kolom Volume Kebutuhan ”Total” (Kolom 4) untuk masing-masing komponen yang sesuai. 3. Hitung Kebutuhan Administrasi yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan/proyek. Komponen kegiatan administrasi untuk menyelesaikan seluruh kegiatan/proyek, disini hanya mencakup kegiatan administrasi minimal yang harus dibuat/dilakukan oleh KSM selama pelaksanaan konstruksi, yaitu mencakup komponen : Pembuatan Papan Nama Proyek; Pembuatan administrasi Harian dan Mingguan Lapangan; Pembuatan Laporan Kegiatan KSM (Kemajuan Dwi-Mingguan
dan Pertanggungjawaban/Akhir); Photo copy (seperti dokumen proposal, laporan, administrasi, dll); diperlukan; Pengadaan ATK yang diperlukan; (0%, 50%, 100%); Dokumentasi/photo-photo kegiatan (0%, Materai secukupnya; Pengujian Kualitas Air Minum (1 sampel/contoh benda uji), hanya untuk infrastruktur Air Minum yang sumber airnya bukan berasal dari air hujan, PDAM atau perusahaan air minum lainnya. Besarnya volume kebutuhan untuk tiap komponen administrasi tersebut pada dasarnya dihitung sesuai kebutuhan lapangan. Dalam hal volume setiap komponen tidak dapat diperkirakan dengan pasti maka dapat digunakan volume 1 (satu) dengan satuan ”Lumpsum” (Ls), kecuali untuk pengujian kualitas air minum, yaitu 1 (satu) sampel/contoh benda uji. Hasil perhitungan ini akan menjadi masukan volume total kebutuhan kegiatan administrasi untuk perhitungan biaya proyek. Salinlah nilainilai volume dari setiap jenis kebutuhan administrasi tersebut kedalam Formulir Rencana Anggaran Biaya (Formulir RAB-4) pada kolom Volume Kebutuhan ”Total” (Kolom 4) untuk komponen administrasi. Beberapa Beberapa hal yang perlu dipahami berkaitan d engan penggun aan aan koefisi en tenaga kerja, kerja, bahan bahan d an alat alat : Koefisien selalu dinyatakan dalam bentuk angka, bisa angkanya bulat (1, 2, dst) atau angka pecahan (ada angka dibelakang koma seperti 0,003 atau 0,03, dst); Angka koefisien dapat berbeda-beda untuk tiap jenis tenaga kerja, bahan, alat serta untuk tiap jenis pekerjaan; Angka koefisien biasanya diperoleh dari hasil pengujian yg dilakukan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
57
khusus untuk itu (meskipun (meskipun juga ada yang bisa dihitung sendiri), sendiri), sehingga didalam penyusunan RAB umumnya koefisien mengacu pada referensi/sumber yang diterbitkan secara resmi seperti Analisa BOW, Analisa SNI, Analisa K, informasi yang diterbitkan oleh pemerintah, dinas/sektor terkait di daerah; daerah; Pengertian Pengerti an KOEFISIEN KOEFISIEN : Yang
dimaksud dengan koefisien tenaga kerja atau biasa disebut produktivitas tenaga kerja disini adalah banyaknya volume pekerjaan yang mampu dikerjakan/diselesaikan oleh seorang tenaga kerja dalam satu satuan waktu tertentu atau banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan pengukuran pekerjaan dalam satu satuan waktu tertentu. Satuan yang digunakan adalah Hari Orang Kerja (HOK). Satu HOK biasanya sama dengan 6 sampai 8 jam kerja (sesuai kondisi setempat). Sebagai contoh, misalnya untuk pekerjaan 1 M3 pasangan pondasi pondasi batu kali adukan 1semen 1semen : 4 pasir, maka koefisien koefisien tenaga kerja adalah adalah : 0,18 untuk Mandor/Kepala Kelompok 0, 12 untuk Kepala Tukang Batu 1,20 untuk Tukang Batu 3,60 untuk Pekerja Pengertiannya adalah 0,18 mandor + 0,12 kepala tukang + 1,2 tukang + 3,6 pekerja, bekerja bersama dalam 1 hari dapat menyelesiakan 1 m3 pasangan pondasi batu kali.
Yang dimaksud dengan koefisien bahan/material disini adalah banyaknya/jumlah bahan/material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu satuan pengukuran pekerjaan. Satuan yang digunakan adalah sama dengan satuan pengukuran bahan, misalnya pasir dinyakatakan dalam m3, semen dinyatakan dalam zak, dst. Sebagai contoh, misalnya untuk pekerjaan 1 M3 pasangan pondasi pondasi batu kali adukan 1semen : 4 pasir, maka koefisien bahan : 1,20 M3 untuk batu kali 0,522 M3 untuk pasir pasangan 2,86 untuk zak semen
Yang
dimaksud dengan koefisien alat/peralatan atau biasa disebut juga produktivitas peralatan adalah banyaknya volume pekerjaan yang mampu dihasilkan oleh suatu peralatan dalam satu satuan waktu tertentu atau banyaknya suatu peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan/menyelesiakan pekerjaan dalam satu satuan waktu tertentu. Satuan yang digunakan adalah jam atau hari untuk
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
58
Sebagai contoh, Sebagai contoh, misalnya untuk pemadatan pekerjaan lapis pondasi sirtu per m3 dengan menggunakan alat mesin gilas, maka koefisien alat mesin gilas adalah 0,083 per m3. B). Perhit Perhit ung an Volume Swadaya Masyarakat Masyarakat
Perhitungan Volume tiap jenis swadaya yang diberikan oleh masyarakat pada tahap ini mencakup seluruh komponen swadaya masyarakat yang dikontribusikan oleh warga, berupa: Tenaga Kerja, Bahan, Peralatan, Administrasi, Dana Tunai, Lahan dan Konsumsi. Data atau informasi utama untuk perhitungan volume swadaya ini adalah Daftar Swadaya masyarakat yang telah disepakati pada Rembug Kesepakatan Swadaya sebelumnya. Sedangkan proses perhitungannya, pada prinsipnya sama dengan membuat rekapitulasi volume kebutuhan proyek diatas, yaitu dengan menjumlahkan semua volume tiap macam bentuk swadaya yang sama, misalnya berapa jumlah dari tiap jenis Tenaga Kerja Mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja, semen, alat bantu cangkul, dll. Hasil perhitungan rekapitulasi swadaya ini akan menjadi masukan volume kebutuhan swadaya untuk perhitungan RAB. Salinlah nilai-nilai volume kontribusi swadaya ini kedalam Formulir Rencana Anggaran Biaya (Formulir RAB-4) pada kolom Volume Kebutuhan ”Swadaya” (Kolom 5) Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1) Apabila ada swadaya dalam bentuk dana tunai yang belum dijadikan menjadi bentuk barang seperti bahan/alat/administrasi pada waktu rembug kesepakatan swadaya masyarakat sebelumnya, maka dalam proses perhitungan RAB ini perlu terlebih dahulu diubah nilainya kedalam bentuk komponen swadaya non dana tunai (berupa barang) yang sebanding, misalnya menjadi bahan semen 1 zak, atau biaya administrasi pembuatan papan nama proyek, dll. 2) Untuk tiap jenis tenaga kerja (mandor, kepala tukang, tukang, pekerja) maka perlu diperhatikan bahwa satuannya harus dibuat dalam bentuk HOK, yaitu jumlah hari kerja yang disawadayakan dikali jumlah jam kerja perhari. Besarnya Jam Kerja perhari biasanya 6 sampai 8 jam (dipilih sesuai jam kerja setempat). C). C). Perhi Perhi tun gan Volum e Kebutu han BL M/PN M/PNPM PM MP MP
Volume kebutuhan untuk sumber dana dari BLM PNPM hanya mencakup 4 komponen utama biaya konstruksi, yaitu berupa : Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
59
Tenaga Kerja, Bahan, Peralatan, Administrasi (termasuk Biaya Pengujian Kualitas Air Minum, untuk infrastruktur Air Minum yang sumber airnya bukan berasal dari air hujan, PDAM atau perusahaan air minum lainnya) lainnya). Dasar perhitungannya adalah dilakukan dengan cara Kebutuhan Total Proyek dikurangi dengan Kebutuhan swadaya masyarakat untuk masing-masing komponen tenaga kerja, bahan alat alat dan administrasi administrasi yang sesuai. Proses perhitungannya dapat langsung menggunakan formulir Formulir Rencana Anggaran Biaya (Formulir RAB-4 kolom 6) yaitu ”nilai volume kebutuhan total” (kolom 4) dikurangi ”volume kebutuhan swadaya” (kolom 5). Hasil akhir kegiatan perhitungan volume kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat ini akan diperoleh gambaran : 1. Rekapitulasi dan rincian Volume kebutuhan Bahan, Tenaga kerja dan Peralatan yang akan digunakan dari seluruh item pekerjaan pembangunan prasarana 2. Rekapitulasi dan rincian Volume/kuantitas kebutuhan Bahan, Tenaga kerja dan Peralatan dari kontribusi swadaya masyarakat untuk pembangunan prasarana. 3. Rekapitulasi dan Rincian Volume/kuantitas kebutuhan Bahan, Tenaga kerja dan Peralatan, untuk porsi sumber dana BLM. 10.3 10.3 PERHIT PERHITUNG UNGAN AN RENCANA RENCANA A NGGARAN NGGARAN BIA YA (RAB) Swadaya & B LM
Perhitungan RAB disini adalah mencakup perhitungan RAB Prasarana yang dirinci untuk masing-masing sumber dana swadaya (kontribusi warga) dan sumber dana BLM PNPM MP. Prinsip dasar perhitungan RAB ini adalah diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya (RAB) dari setiap komponen yang diperlukan. Sedangkan besarnya biaya setiap komponen adalah Volume setiap komponen dikali harga satuannya. Dasar perhitungan RAB, secara sederhana dapat digunakan rumus berikut : RAB
=
VOLUME
x
HARGA SATUAN
Adapun proses perhitungan RAB disini, mencakup : A. RAB Swadaya Masyarakat dan RAB BLM/PNPM MP; B. Rekapitulasi RAB Swadaya dan BLM (Diperlukan bilamana usulan kegiatan KSM lebih dari satu jenis). A). Perhitungan RAB Swadaya Masyarakat dan BLM/PNPM MP o
Swadaya Masyarakat : Komponen biaya kontribusi/swadaya masyarakat yang diperhitungkan pada RAB disini, mencakup 7 (tujuh) komponen,
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
60
yaitu : komponen Tenaga Kerja, Bahan, Peralatan, Dana Tunai, Lahan, Konsumsi dan Administrasi proyek; Sebagai dasar perhitungan RAB Swadaya masyarakat adalah data/informasi hasil perhitungan volume kebutuhan/kontribusi swadaya yang telah dibuat sebelumnya (langkah 10.2.B) dan data harga satuan. Harga satuan yang dipergunakan untuk menilai swadaya ini adalah sama dengan harga satuan yang telah disepakati (hasil survey 3 toko) dan khusus untuk tanah/tanaman produktif, konsumsi dan administrasi maka dapat menggunakan harga pasar setempat. o
BLM/PNPM MP : Komponen RAB kegiatan yang diperhitungkan dari sumber dana BLM PNPM MP adalah mencakup komponen biaya : upah tenaga kerja, material/bahan, peralatan dan biaya Administrasi. Khusus untuk pembiayaan kegiatan administrasi KSM, sangat didorong untuk dipenuhi dari dana Swadaya masyarakat atau dukungan pihak ketiga lainnya. Namun demikian dimungkinkan dapat menggunakan secara terbatas sumber dana dari BLM/PNPM, sepanjang dapat dipastikan penggunaannya oleh konsultan dan ini tidak menutup kemungkinan adanya swadaya. Penggunaan dana tersebut harus diverifikasi baik perencanaannya maupun realisasinya oleh Tim Konsultan dan BKM/UPL. Batasan besarnya pagu per KSM dan cara pengalokasiannya dapat dilihat pada penjelasan Catatan Yang Harus Diperhatikan , pada bagian akhir penjelasan Rekapitulasi RAB.
Sebagai dasar perhitungan RAB kegiatan dari sumber dana BLM PNPM MP adalah data/informasi hasil perhitungan volume kebutuhan tenaga kerja, material/bahan, peralatan dan administrasi untuk BLM yang telah dibuat sebelumnya (langkah 10.2.C) dan data Harga satuan hasil survey 3 toko yang telah disepakati. Adapun Penjelasan Cara Perhitungan tiap komponen biaya dalam RAB tersebut sebagaimana diuraikan pada tabel berikut : No 1.
2.
Jenis Komponen Tenaga Tenaga Kerja (Mandor/K.Klp, Tukang,Pekerja, dlll)
Bahan Bangunan (Pasir, Batu, Semen,dll)
Satuan
Volume
HOK
Harga Satuan (Rp) Sesuai Nilai Upah harian setempat atau untuk tk. Kota dapat memakai UMR perhari
Jumlah Jumlah Org TK dikali jumlah hari kerja yang diberikan untuk tiap jenis TK. (sesuai jumlah yg telah disepakati KSM) Sesuai Harga Sesuai Sesuai jumlah satuan yang telah satuan dasar tiap jen jenis bahan jen jenis bahan disepakati KSM (m2,m3,za untuk tiap jenis termasuk biaya
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Nilai/Biaya (Rp.) Jum. HOK x Upah perhari
Jumlah Volume x Harga Satuan Dasar Bahan 61
No
Jenis Komponen
Satuan k, dll) dll)
3.
Alat/Peralatan Kerj Kerja a (pacul, pengaduk semen, ember beton, dll)
4.
Adm Ad mini inistrasi strasi : Papan
Sesuai satuan jen jenis Alat lat (bh, zak, dll)
Volume Bahan Bahan Sesuai jumlah yang telah disepakati KSM untuk tiap jenis Ala Alatt
Harga Harga Satuan Satuan Nilai/Biaya (Rp) (Rp.) transp transportnya ortnya sampai dilokasi. Sesuai Nilai Jumlah Volume pembelian/ x Harga Satuan pembuatan/ sewa, Ala Alatt untuk tiap jenis Ala Alatt
Nama
Sesuai Dihitung sesuai Dihitung biaya Jumlah Volume Proyek; satuan kebutuhan tiap sesuai kebutuhan x Harga Satuan A Ad dmin inis istr tra asi kebutuhan komponen untuk tiap komponen tiap komponen Harian/Mingguan tiap keseluruhan Laporan Kegiatan KSM (Kemajuan komponen kegiatan/proyek atau (atau gunakan Dwi-Mingguan dan volume = 1 bila Pertanggungjawab digunakan satuan Ls satuannya adalah an/Akhir); (Lumpsum) Ls (Lumpsum) Photo copy untuk Pengadaan ATK masing Photo-photo masing kegiatan (0%, 50%, komponen 100%); Materai; Pengujian Kualitas Air A ir Min inu um 5. Dana Tunai Bila ada swadaya tunai, supaya dijadikan berbentuk non-tunai yang (Swadaya) dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi (bisa seperti bahan, alat, administrasi) sehingga pada saat dimasukan dalam perhitungan RAB, swadaya dana tunai tersebut sudah terintegrasi atau langsung dipergunakan. 6. Tanah/Tanam Tanah/Tanaman an yang terkena terkena proyek : a. Tanah M2 Luas tanah yang Sesuai NJOP Jumlah Volume terkena proyek (Nilai Obyek x Harga Satuan Pajak) setempat Tanah b. Tanaman Batang/ Jumlah tanaman Sesuai nilai Jumlah Volume Produktif Pohon yang terkena Tanaman dilokasi x Harga Satuan proyek setempat Tanah 7. Konsum Konsumsi : Ls/paket Sesuai Sesuai jumlah Sesuai Nilai Total Nilai yang ada pembelian/ semua jenis (dapat dirinci sesuai jen jenis konsumsi dan pembuatan tiap Konsumsi harganya) jen jenis konsumsi
Hasil akhir dari perhitungan RAB ini adalah diperolehnya gambaran besarnya nilai rencana swadaya masyarakat dan BLM PNPM MP yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana, meliputi : 1. Volume/kuantitas dari setiap bentuk swadaya dan BLM/PNPM MP; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
62
2. Besarnya nilai/biaya setiap bentuk swadaya dan BLM/PNPM MP; Selanjutnya perhitungan RAB Swadaya dan BLM ini dapat langsung menggunakan formulir (Formulir RAB-4), seperti tabel berikut :
CARA PENGERJAAN PENGERJAA N FORMULIR FORMULIR RAB-4 : Judul Kolom No. Urut (Kolom 1) Uraian (Kolom 2)
Penjelasan Cara Pengerjaan Kosongkan (pada formulir sudah ada) Tuliskan hasil identifikasi tiap jenis komponen kebutuhan k ebutuhan RAB (baik swadaya maupun BLM) yang diperlukan. Sebagai acuan dapat menggunakan jenis-jenis komponen hasil perhitungan kebutuhan proyek dan swadaya.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
63
Satuan (kolom 3) Volume Kebutuhan ”Total” (Kolom 4) Volume ”Swadaya” (Kolom 5) Volume Kebutuhan ”BLM” (Kolom 6) Harga Satuan (kolom 7)
Jumlah Biaya ”Swadaya” (Kolom 8) Jumlah Biaya ”BLM/PNPM MP” (Kolom 9) Baris : Jumlah Total Biaya (Swadaya dan BLM)
Baris : Jumlah Total Biaya Upah T. Kerja Baris : Jumlah Total Biaya Konstruksi Swadaya & BLM
Diisi dengan satuan pengukuran jenis komponen yang sesuai (HOK untuk Tenaga Kerja dan untuk satuan bahan/alat adalah yang sesuai) Diisi dengan jumlah kebutuhan total pekerjaan (sub proyek) untuk tiap jenis komponen masing-masing
Diisi dengan jumlah kebutuhan masing-masing komponen dari swadaya. Diisi dengan dengan nilai nilai Volume/kebutuhan untuk masing-masing Tenaga Kerja, Bahan dan Alat dari sumber dana BLM. Caranya : Nilai Volume Kebutuhan Total (kolom 4) dikurangi dengan nilai Kebutuhan Swadaya (kolom 5) untuk masing-masing komponen; Diisi dengan harga satuan masing-masing komponen. Nilai Harga Satuan yang dipakai berpedoman pada Hasil Kesepakatan Harga Satuan Hasil Survey, sedangkan untuk Hraga satuan s atuan Tanah/Tanaman, Konsumsi harus menggunakan harga harga pasaran di desa/kelurahan setempat. Diisi dengan nilai jumlah biaya masing-masing komponen komponen swadaya. Caranya Nilai Volume Swadaya (kolom 5) dikali dengan nilai Harga Satuan masing-masing (Kolom 7); Diisi dengan nilai jumlah biaya masing-masing komponen komponen BLM/PNPM. Caranya Nilai Volume BLM (kolom 6) dikali dengan nilai Harga Satuan masing-masing (Kolom 7);
Kolom 8-Swadaya) 8-Swadaya) : Diisi dengan nilai total biaya semua komponen Swadaya. Caranya Jumlahkan Nilai pada Subjumlah Tenaga Kerja (subtotal 1) + subtotal Bahan (subtotal 2) + subtotal Alat (subtotal 3) + subtotal Dana Tunai (subtotal 5) + subtotal Tanah/Tanaman (subtotal 6) + subtotal Konsumsi (subtotal 7) yang ada Kolom 9-BLM) 9-BLM) : Diisi dengan dengan nilai total biaya semua komponen BLM/PNPM MP. Caranya Jumlahkan Nilai pada Subjumlah Tenaga Kerja (subtotal 1) + subtotal Bahan (subtotal 2) + subtotal Alat (subtotal 3) + subtotal Administrasi (subtotal 4) yang ada. Diisi dengan nilai total jumlah total biaya biaya semua komponen Tenaga kerja dari swadaya dan BLM. Caranya Salin Nilai pada Subtotal Tenaga Kerja (subtotal 1) swadaya ditambah Subtotal Tenaga Kerja BLM yang ada. Diisi dengan nilai total jumlah Biaya Langsung Konstruksi dari Swadaya dan BLM. Caranya Jumlahkan Nilai pada Subjumlah Tenaga Kerja (subtotal 1) + subtotal Bahan (subtotal 2) + subtotal Alat (subtotal 3) + subtotal Administrasi (subtotal 4) baik Swadaya maupun BLM yang ada.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
64
2). Rekapi Rekapitul tul asi RAB (Swadaya dan BLM/PNPM) BLM/PNPM) Rekapitulasi RAB ini pada dasarnya hanya merupakan penggabungan dari masing-masing RAB Swadaya dan RAB BLM/PNPM MP kedalam satu format, bilamana kegiatan KSM lebih dari satu kegiatan. Atau dengan kata lain bahwa bila kegiatan KSM yang ada hanya satu maka Rekapitulasi ini tidak perlu dibuat, cukup formulir RAB-4 saja. Sedangkan prinsip perhitungannya adalah dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan masing-masing biaya tiap komponen yang sesuai dari swadaya dengan BLM untuk tiap kegiatan, misalnya KSM mengusulkan 2 kegiatan yaitu pembangunan MCK dan Jalan Rabat Beton, maka Rekapitulasi yang dilakukan adalah menjumlahkan nilai biaya setiap komponen yang sama pada kegiatan MCK dan kegiatan Jalan Rabat Beton. Untuk memudahkan proses dan cara perhitungan dapat menggunakan formulir Rekapitulasi RAB (Formulir RAB-5) berikut.
CARA PENGERJAAN FORMULIR RAB-5
Penjelasan Penggunaan Formulir Rekapitulasi Penjelasan Rekapitulasi RAB 1. Bila jumlah kegiatan yang diusulkan hanya ada satu maka formulir rekap ini tidak perlu dibuat. 2. Bila jumlah kegiatan (Form RAB-4) yang dibuat lebih dari dua maka jumlah kolom (7), (8), (9) dan (10) harus ditambah lagi sesuai jumlah RAB/kegiatan tersebut. 3. Kotak yang dihitamkan tidak perlu diisi. Judul Kolom Kolo m Penjelasan Pe njelasan Cara Cara Pe Pengerjaan ngerjaan No. Urut (kolom (kolom 1) dan Urai Uraian an (Kolom 2), Kosongkan Kosongkan (pada formu formulilirr sudah ada) ada) Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
65
Dari Swadaya (Kolom 3) (sesuai No. RAB)
Dari BLM/PNPM (Kolom 4) (sesuai No. RAB) Total (Kolom 5) Bobot (Kolom 6)
Baris : Jumlah HOK Konstruksi
Baris : Baris : Jumlah Biaya Konstruksi Kolom (7), (8), (9) dan (10) Kolom (11), (12), (13) dan (14)
Diisi Diisi dengan nilai nilai hasil total total biaya biaya semua semua komponen komponen Swadaya Swadaya sesuai kegiatan masing-masing/No. asing-masing/No. RAB RABnya nya Caranya, Sali Salin n nilai Formuli Formulirr RAB-4 RAB-4 masing-masing masing-masing kegiatan yang sesuai untuk Nilai Subjumlah Tenaga Kerja (subtotal 1) + subtotal Bahan (subtotal 2) + subtotal Alat (subtotal 3) + sub total administrasi (sub total 4) + subtotal Dana Tunai (subtotal 5) + subtotal Tanah/Tanaman (subtotal 6) + subtotal Konsumsi (subtotal 7). Diisi Diisi dengan nilai nilai hasil total total biaya semua semua komponen komponen BLM sesuai kegiatan masing-masing/No. RABnya. Caranya salin nilai Formulir RAB-4 masing-masing kegiatan yang sesuai untuk nilai pada subtotal Tenaga Kerja (subtotal 1) + subtotal Bahan (subtotal 2) + subtotal Alat (subtotal 3) + subtotal Administrasi (subtotal (subtotal 4). Diisi dengan nilai total penjumlahan biaya masing-masing komponen BLM dan Swadaya. Caranya Nilai Swadaya (kolom 3) ditambah dengan nilai BLM (kolom 4) untuk masing-masing jenis uraian yang ada. Diisi Diisi dengan nilai nilai bobot masing-masing komponen komponen biaya pada pada seti setiap ap kegiatan kegiatan tersebut, yaitu masing2 nilai biaya biaya tiap tiap kompon komponen en dibagi deng dengan an jumlah total biaya dari semua komponen pada kegiatan tersebut, kemudian dikali dengan 100. (Dikalikan (Dikalikan dengan angka 100 karena satuan bobot adal prosen/per seratus) seratus ). Caranya untuk masing-masing komponen, yaitu nilai biaya pada kolom (5) dibagi dengan jumlah total biaya (jumlah A s/d G) yang ada pada kolom (5), kemudian nilai tersebut di kali 100. Diisi Diisi dengan dengan nilai nilai total total HOK HOK tenaga Kerja. Caranya jumlahkan semua semua nilai nilai volume kebutuhan tenaga kerja baik swadaya maupun BLM dari semua kegiatan KSM., (Jumlahkan nilai subtotal 1, kolom 4 pada tiap Formulir RAB-4/tiap kegiatan) Perhatikan, Nilai HOK ini bukan nilai uangnya/bentuk rupiah tetapi volumenya (satuannya HOK). Diisi dengan jumlah nilai nilai Biaya Tenaga Tenaga kerja, Bahan, Bahan, Alat, Admini Administrasi strasi dari Swadaya dan BLM. Caranya jumlahkan nilai Biaya Tenaga kerja, Bahan, Alat, Ad Adminis inistr tra asi yang ada pada kolom lom tota totall (4). Prinsip pengisian sama dengan pengisian kolom kolom (3) s/d kolom (6) tetapi untuk kegiatan KSM yang lain (dibuat, bila kegiatan KSM lebih dari satu jenis prasarana) 1. Untuk Biaya Swadaya (kolom 11) didapat dengan cara menjumlahkan semua biaya swadaya yang ada pada setiap Kegiatan (nilai kolom 3 + nilai kolom 7); 2. Biaya BLM (kolom 12) didapat dengan cara menjumlahkan semua biaya BLM yang ada pada setiap Kegiatan (nilai kolom 4 + nilai kolom 8); 3. Total (kolom 13) didapat dengan cara menjumlahkan biaya Swadaya (nilai kolom 13) dan biaya BLM/PNPM (nilai kolom 14); 4. Bobot Bobot (kolom (kolom 14) : Dii Diisi si dengan nilai nilai bobot masing-masing masing-masing komponen komponen biaya, yaitu yaitu masing-masing nilai nilai biaya tiap tiap komponen komponen dibagi dengan dengan jumlah total total biaya kegiatan tersebut, kemudian dikali dengan 100. Caranya untuk masingmasing komponen, yaitu nilai biaya pada kolom (13) dibagi dengan jumlah total biaya (jumlah A s/d G, pada kolom (13) baris H) kemudian nilai tersebut di kali 100. Nilai bobot ini benar, apabila jumlah bobot dari semua komponen (kolom 14) hasilnya sama sama dengan 100, jika jika tidak maka ulangi/cek ulangi/cek lagi hitungan yang ada. ada.
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
66
Catatan Catatan yang harus di perhatikan : 1. Apabila satu KSM/Panitia mempunyai kegiatan prasarana lebih dari satu jenis maka RAB Swadaya maupun BLM (Formulir RAB-4), sebaiknya dibuat secara terpisah masing masing untuk tiap jenis kegiatan. Contohnya adalah kegiatan pembangunan MCK dan Pembuatan Gorong-gorong oleh satu KSM/Panitia, maka RABnya dibuat masing-masing untuk MCK dan Gorong-gorong. 2. Bagi KSM yang mempunyai RAB kegiatan lebih dari satu supaya perhitungan biaya administrasi ini diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi duplikasi (tumpang tindih) disetiap RAB kegiatannya. Sebaiknya hanya dicantumkan pada satu Formulir RAB kegiatan saja (tidak pada semua RAB kegiatan yang dibuat). 3. Khusus untuk pembiayaan kegiatan administrasi KSM, sangat didorong untuk dipenuhi dari dana Swadaya masyarakat atau dukungan pihak ketiga lainnya. Namun demikian dimungkinkan dapat menggunakan sumber dana dari BLM/PNPM sepanjang dapat dipastikan penggunaannya oleh konsultan (“tidak disalah gunakan”) dan ini tidak menutup kemungkinan adanya swadaya. Sejalan dengan itu, PNPM MP memberikan stimulan dana administrasi kegiatan (tidak harus dihabiskan) dengan batasan, sebagai berikut : Pagu maksimum Rp. 150.000 untuk total Nilai BLM s/d Rp. 25 Jut a per KSM; KSM; Pagu maksimum Rp. 200.000 untuk total Nilai BLM diatas Rp. 25 Jut a per KSM; KSM; Minum , pada infrastruktur Air Untuk Pengujian Kualitas Air Minum, Minum yang sumber airnya bukan berasal dari air hujan, PDAM atau perusahaan air minum lainnya sesuai harga setempat setempat.. Penggunaan dana tersebut harus diverifikasi baik perencanaannya maupun realisasinya oleh Tim Konsultan dan BKM/UPL. 11. PENYUSUNAN JADWAL PELAKSANAAN Secara sederhana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah formulir yang menggambarkan rencana waktu pelaksanaan dari semua jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembangunan suatu prasarana. Rencana jadwal pelaksanaan ini perlu dibuat, karena : 1) Waktu pemanfaatan atau pencairan pencairan dana BLM/PNPM BLM/PNPM telah ditetapkan batas waktunya; 2) Agar dapat diatur penggunaan (waktu dan jumlah) sumberdaya sumberdaya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan prasarana seperti dana, tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan; 3) Agar semua jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam dalam pembangunan prasarana dapat berjalan secara teratur dan terarah menuju terwujudnya bangunan/prasarana yang akan dibuat; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
67
4) Untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan pelaksanaan pembangunan prasarana yang diajukan dalam proposal pelaksanaan kegiatan; Sedangkan manfaat dari Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah : 1) Mengetahui berapa lama pekerjaan pembangunan prasarana dapat dilaksanakan; 2) Mengetahui kapan harus memulai pelaksanaan setiap jenis kegiatan dan berapa lama kegiatan tersebut dapat diselesaikan; 3) Mengetahui berapa banyak volume setiap jenis kegiatan kegiatan yang harus dibuat; 4) Sebagai pedoman untuk memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan pada saat pelaksanaan pembangunan prasarana; Adapun Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini berisi : 1) Jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan; 2) Volume dari setiap jenis kegiatan yang harus dibuat; 3) Waktu pelaksanaan dari setiap jenis kegiatan (Durasi); 4) Bobot Kegiatan, yaitu suatu ukuran untuk mengetahui besarnya nilai suatu jenis kegiatan terhadap keseluruhan kegiatan (proyek), yang dinyatakan dalam satuan prosen (%). Secara sederhana bobot ini bisa diartikan, makin besar bobot suatu kegiatan maka makin besar pula nilai pekerjaan tersebut. Nilai pekerjaan ini bisa berupa nilai biaya atau waktunya; Untuk pelaksanaan kegiatan PNPM MP yang skala kegiatannya cukup kecil maka digunakan bentuk jadwal yang sangat sederhana dan paling umum dipakai, yaitu berbentuk bagan balok (barchart). Adapun Prinsip pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yaitu Kegiatan yang akan dilakukan digambarkan dalam bentuk balok pada skala waktu. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut : 1. Tentukan/Identifikasi semua jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan; 2. Buat urut-urutan pelaksanaan semua jenis kegiatan tersebut. 3. Tentukan Volume tiap jenis kegiatan (termasuk satuannya); 4. Tentukan ”lamanya waktu setiap jenis kegiatan (biasa disebut juga durasi)”. Satuan durasi ini dapat dinyatakan dalam hari, minggu, dst; 5. Hitung Bobot masing-masing jenis jenis kegiatan 6. Gambarkan ”waktu pelaksanaan” dari tiap jenis kegiatan kegiatan dalam bentuk bagan balok pada skala waktu. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan untuk implementasi PNPM MP, sebagai berikut : 1. Menentuk Menentuk an Jenis Jenis -jenis -jenis Kegiatan Jenis-jenis kegiatan adalah mengikuti jenis-jenis kegiatan yang ada pada daftar Kuantitas Pekerjaan (lihat Formulir RAB-2). 2. Membuat Urut-Urutan Kegiatan; Kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur adalah kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis (berurut-urutan) untuk menghasikan bangunan/infrastruktur. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
68
Urutan atau susunan kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut dibuat berdasarkan urut-urutan (logika) pelaksanaan kegiatan dilapangan. Berikut diberikan contoh yang tidak terurut dan terurut dan terurut: Daftar Kegiatan Pelaksanaan Membuat Drainase 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Kegiatan Kegiatan Tidak Terurut Terurut Pembersihan Lapangan Pemasangan Bouwplank Urugan Pasir dasar saluran Galian Tanah Urugan kembali tanah bekas galian Pasangan Batu Kali Meratakan & pemadatan urugan Plesteran dan acian
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Kegiatan Kegiatan Terurut Terurut Pembersihan Lapangan Pemasangan Bouwplank Galian Tanah Urugan Pasir dasar saluran Pasangan Pasangan Batu Kali Urugan kembali bekas galian Meratakan & pemadatan urugan Plesteran dan acian
Untuk menyusun urut-urutan pelaksanaan kegiatan dari suatu pembangunan infrastruktur maka perlu mempelajari gambar-gambar bangunan yang akan dibuat serta metode pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan. Cara penulisan urutan kegiatan lazimnya disusun/ditulis dari atas kebawah, sehingga secara sederhana susunan tersebut dapat memberikan gambaran bahwa suatu kegiatan dilaksanakan setelah selesai kegiatan sebelumnya (kegiatan nomor diatasnya) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya (kegiatan nomor dibawahnya). Contoh : Dari Tabel diatas (Kolom Kegiatan Terurut), dapat dilihat bahwa Kegiatan Pasangan Batu Kali dilaksanakan setelah selesai “Kegiatan Memasang Pasir Urug didasar saluran” dan selanjutnya diikuti oleh “Kegiatan Urugan/Timbunan kembali tanah bekas galian”, Dst. Sebagai alat bantu sederhana untuk mengecek urut-urutan kegiatan pembangunan infrastruktur, maka maka terhadap setiap kegiatan dapat dibuat pertanyaan : Kegiatan ini didahului oleh kegiatan sebelumnya/diatasnya ? Apakah Kegiatan diikuti oleh kegiatan berikut/kegiatan dibawahnya ? Apakah kegiatan ini diikuti Hasil akhir kegiatan tahap ini, maka buatlah tabel seperti pada tahap pertama, tetapi semua kegiatan-kegiatannya sudah dibuat berurutan. 3. Menentukan Volume Kegiatan Seperti halnya pada tahap identifikasi jenis kegiatan, maka pada langkah ini, Volume setiap jenis kegiatan dapat langsung mengikuti hasil hitungan yang sudah ada pada Daftar Kuantitas Pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. 4. Menent Menentuk ukan an Waktu Pelaks Pelaksanaa anaan n kegiatan kegiat an Yang dimaksudkan dengan Waktu pelaksanaan kegiatan (Durasi) disini adalah jumlah waktu (boleh hari, minggu dan seterusnya) yang diperlukan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
69
untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Misalnya 5 hari waktu yang dibutuhkan untuk membuat pondasi. Untuk menentukan waktu pelaksanaan dari suatu jenis kegiatan maka pertama kita harus ketahui lebih dahulu volume kegiatan yang akan dibuat (volume rencana), kemudian kemudian kita tentukan metode kerja apa yang akan kita pakai. Metode pekerjaan disini lebih kepada menetapkan apakah pekerjaan akan dikerjakan dengan tenaga manusia (padat karya) atau menggunakan peralatan (metode mekanis) seperti alat excavator, bulldozer, dll. Peranan Metode kerja cukup penting karena akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Hal ini karena kemampuan kerja (produktivitas) antara tenaga manusia (metode padat karya) dengan peralatan (metode mekanis) akan sangat berbeda. Metode mana yang akan digunakan, ini sangat tergantung pada kondisi yang ada dilapangan (seperti ketersediaan tenaga kerja atau peralatan), apakah memungkinkan bila menggunakan peralatan besar, bisa dipilih tenaga kerja atau peralatan atau kombinasi antara keduanya (t. kerja dan peralatan). Oleh karena kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat umumnya adalah kegiatan yang sederhana, maka penentuan waktu tiap jenis kegiatan disarankan untuk dapat dilakukan dengan cara perkiraan, dan sebaiknya dilakukan oleh orang yang mempunyai pengalaman seperti tukang atau mandor bangunan agar taksiran waktunya lebih mendekati kenyataan dilapangan (lebih realistis). Namun demikian, bila terdapat jenis kegiatan tertentu yang sulit dikerjakan oleh tenaga masyarakat maka boleh dikerjakan dengan metode mekanis (menggunakan peralatan berat seperti pemadatan jalan sirtu dengan mesin gilas atau excavator untuk galian, dll). Untuk menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis kegiatan (durasi), dengan cara perkiraan maka dapat dilakukan dengan memperkirakan langsung durasi setiap item pekerjaan. Atau dapat dilakukan dengan langkah-langkah pendekatan perhitungan sederhana sebagai berikut : 1) Perlu di ketahui volume dari tiap jenis kegiatan, volume kegiatan yang besar tentu akan memerlukan waktu penyelesaian yang lebih lama dibandingkan dengan volume yang lebih sedikit (dalam kondisi jumlah tenaga kerja/alat yang tetap/sama); 2) Perlu ditentukan metode kerja yang akan digunakan, apakah dengan tenaga kerja atau peralatan. Dari Metode kerja yang dipilih, selanjutnya perlu diketahui produktivitas/kemampuan kerja dari setiap tenaga kerja atau peralatan yang akan digunakan. Kemampuan Kerja disini dapat diartikan sebagai “jumlah volume pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh seorang tenaga kerja atau satu unit peralatan persatuan waktu tertentu. Satuan waktu tertentu ini bisa dipakai satuan hari atau jam kerja. Sebagai contoh, misalnya kemampuan seorang tenaga kerja untuk menggali tanah adalah 3 meterkubik per hari (6 jam kerja) atau kemampuan alat Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
70
excavator untuk menggali adalah 3 meterkubik perjam (18 M3 perhari). Informasi untuk memperoleh nilai produktivitas tenaga kerja tiap jenis pekerjaan dapat langsung ditanyakan pada masyarakat (tukang/mandor) setempat, sedangkan untuk peralatan dapat diperoleh dari pemilik peralatan atau pengalaman masyarakat atau dari instansi teknis setempat atau informasi lain yang diterbitkan. 3) Perlu ditentukan berapa jumlah tenaga kerja (tukang) atau peralatan yang akan digunakan (tersedia). Dari jumlah tenaga kerja atau peralatan ini dapat diketahui berapa volume pekerjaan yang akan dihasilkan secara berkolompok dalam satu satuan waktu tertentu (produktivitas kelompok). Misalnya 4 orang tenaga kerja melakukan pekerjaan galian, maka dalam satu hari, volume galian yang bisa dihasilkan adalah 12 m3 (4 org x 3 M3), begitu juga dengan penggunaan peralatan seperti excavator, dll. 4) Berdasarkan informasi ketiga hal tersebut, maka Durasi tiap pekerjaan dapat dihitung dengan cara Volume Kegiatan di bagi jumlah produktivitas kelompok kerja atau peralatan yang akan dipergunakan. 5) Lakukan langkah sesuai cara nomor 4) diatas untuk semua jenis kegiatan kegiatan proyek; Hal Yang perlu diperhatikan adalah : Satuan Waktu (Durasi) untuk semua jenis kegiatan harus dibuat sama, apakah hari atau minggu. 5. Mengh Mengh itun g Bobo t Kegiatan Bobot Kegiatan disini digunakan untuk mengukur atau mengetahui besarnya nilai suatu jenis kegiatan terhadap keseluruhan kegiatan (proyek), yang dinyatakan dalam satuan prosen (%). Secara sederhana bobot ini bisa diartikan, bahwa makin besar bobot suatu kegiatan maka makin besar pula nilai kegiatan tersebut didalam proyek dan sebaliknya makin kecil bobot suatu kegiatan maka kegiatan tersebut mempunyai nilai lebih kecil didalam proyek (merupakan suatu indicator). Manfaat dengan diketahuinya bobot tiap kegiatan ini, maka Ketua KSM/Panitia atau Penanggung Jawab Kegiatan Lapangan KSM dapat membuat prioritas pilihan terhadap kegiatan yang bobotnya besar untuk dijadikan sebagai fokus atau pusat perhatian pengendalian supaya pelaksanaan kegiatan nantinya dapat selesai tidak terlambat, kualitas bangunan baik dan biaya yang digunakan efisien (pengendalian perjenis kegiatan). Manfaat berikutnya adalah pada tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur, dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur kemajuan (atau progres) kegiatan dilapangan. Cara menentukan bobot tiap kegiatan pada pekerjaan konstruksi/ infrastruktur lazimnya dihitung dengan mengacu pada jumlah biaya kegiatan, yaitu biaya kegiatan dibagi jumlah total biaya, kemudian hasil tersebut dikalikan dengan 100 (angka 100 digunakan karena satuan bobot
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
71
adalah adalah prosen/per seratus). Dan Jumlah keseluruhan bobot kegiatan (proyek) harus sama dengan 100 %. Dalam hal penentuan bobot pekerjaan, maka bila KSM memiliki/melakukan perhitungan biaya per-kegiatan maka dapat menggunakannya sebagai dasar perhitungan bobot, Namun bila tidak tersedia maka sebagai pendekatan untuk menghitung bobot kegiatan ini dapat digunakan waktu (durasi) tiap kegiatan. Cara perhitungannya adalah bobot tiap kegiatan sama dengan jumlah waktu kegiatan tersebut (durasi) dibagi total jumlah waktu seluruh kegiatan, kemudian nilainya di kali dengan 100%. Catatan Catatan : Penting untuk diperhatikan bahwa bila pendekatan waktu digunakan sebagai acuan perhitungan bobot kegiatan maka “perkiraan waktu setiap kegiatan (durasi)” agar dibuat oleh orang yang cukup paham seperti tukang/mandor sehingga durasi lebih realistis dan dapat menghasilkan bobot yang juga realistis. 6. Mengg Mengg ambarkan Bagan Balok Menggambarkan Bagan Balok atau diagram batang pada prinsipnya adalah menggambarkan durasi setiap kegiatan secara horizontal/mendatar pada skala waktu untuk tiap jenis kegiatan. Langkah ini dilakukan mulai dari kegiatan pertama (nomor teratas) kemudian diikuti oleh kegiatan berikutnya sampai kegiatan terakhir. Untuk menggambarkan bagan balok dari setiap jenis kegiatan, maka terdapat beberapa hal yang perlu dipahami :
“Skala Wakt Waktu u ” adalah semua kolom-kolom satuan waktu yang ada pada kolom jadwal pelaksanaan. Setiap kolom mewakili satu satuan waktu. Sedangkan Jumlah kolom ini dibuat sesuai jumlah satuan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan semua jenis kegiatan proyek . Misalnya, suatu proyek akan dilaksanakan selama 4 minggu maka jumlah kolom mingguan dibuat 4 kolom, masing-masing kolom secara berutan ke kanan mewakili Minggu I, Minggu Minggu II, Minggu III dan Minggu IV.
“Durasi” Durasi” atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tiap jenis kegiatan, digambarkan sebagai panjang balok yang balok yang dibuat.
“ Waktu Waktu Memulai” Memulai” setiap jenis kegiatan atau kapan suatu jenis kegiatan dapat dimulai pelaksanaannya adalah merupakan titik awal membuat bagan balok kegiatan tersebut; o Berdasarkan urut-urutan kegiatan yang telah dibuat sebelumnya, maka waktu memulai suatu kegiatan pada dasarnya adalah sama dengan waktu berakhirnya kegiatan sebelumnya atau memulai suatu penggambaran balok suatu kegiatan adalah sejajar akhir/ujung balok kegiatan sebelumnya (lihat contoh 1, Pekerjaan Pasangan Bouwplank dengan pekerjaan Galian Tanah), atau
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
72
Oleh karena suatu proyek terdiri dari banyak jenis kegiatan, sedangkan waktu pelaksanaan proyek sangat terbatas atau ada percepatan penyelesaian, maka kadang2 waktu memulai suatu kegiatan tidak harus menunggu selesainya seluruh kegiatan sebelumnya (biasa disebut pelaksanaan bertahap), tetapi dapat dimulai menjelang berakhirnya kegiatan sebelumnya. Apabila kondisi seperti ini dipilih maka penggambaran baloknya akan terlihat seperti berlapis (lihat contoh 1, Pekerjaan Galian dengan Urugan Pasir). Selesai ” suatu kegiatan atau kapan berakhirnya pelaksanaan “Waktu Selesai” suatu jenis kegiatan adalah merupakan ujung akhir dari bagan balok kegiatan tersebut; o
Contoh 1.
Contoh 2. Formulir Jadwal Pelaksanaan Kegiatan secara Lengkap :
Contoh Bentuk Jadwal untuk proposal seperti pada Form-6, Proposal terlampir Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
73
12. PEMBUATAN RENCANA PENGADAAN Pengadaan yang dimaksudkan disini adalah Pembelian bahan bangunan atau Sewa Peralatan Konstruksi untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka pelaksanaan pembangunan sarana/prasarana, termasuk juga tenaga kerja ahli bila pekerjaan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi (kompleks). Khusus untuk pengadaan tenaga ahli ini umumnya tidak dilakukan karena kegiatan PNPM MP relatif merupakan kegiatan yang sederhana (skala kecil) dan dapat difasilitasi oleh tenaga konsultan. Namun demikian bila sangat diperlukan oleh masyarakat maka rencana pengadaannya harus terlebih dahulu disetujui oleh KMW. Maksud dan tujuan penyusunan rencana pengadaan ini adalah untuk mendorong adanya proses transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kegiatan dan keuangan, khususnya terkait dengan pelaksanaan pengadaan bahan & alat kegiatan lingkungan. Sedangkan hasil/keluaran yang diharapkan adalah adanya rencana pengadaan yang dimiliki oleh setiap KSM sejak awal dan untuk menjadi pedoman pengadaan dalam pelaksanaan kegiatannya. Adapun metode pengadaan yang dikembangkan dalam program PNPM MP ada 2 (dua) yaitu metode pengadaan secara langsung dan metode pengadaan Terbatas. Lebih jauh tentang tatacara pengadaan ini dapat dilihat pada buku II : Tatacara Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana. Langkah-langkah penyus unan Rencana Rencana Pengadaa Pengadaan n: 1. Tentukan jenis dan volume bahan/alat yang diperlukan untuk pelaksanaan setiap/keseluruhan sub-proyek. Informasi Jenis/Item dan volume kebutuhan pengadaan ini mengacu pada Jenis kebutuhan Bahan/Alat BLM yang sudah ada di RAB sebelumnya. 2. Dari Jenis dan volume kebutuhan bahan tersebut, tentukan apakah kebutuhan dilapangan harus diadakan sekaligus (seluruh volumenya) atau bisa bertahap (mengikuti kemajuan pekerjaan dan atau untuk menghindari kerusakan/kehilangan material sebelum digunakan). Pembelian satu jenis bahan dapat dilakukan sekaligus, hanya bila stok bahan dan atau pemasok yang tersedia terbatas sehingga dikuatirkan bila tidak dilakukan pembelian sekaligus maka penyelesaiaan pekerjaan dilapangan bisa terlambat. 3. Tentukan volume dan biaya pengadaan tiap jenis bahan/sewa alat tersebut. Apabila terdapat rencana pengadaan dari satu atau lebih jenis bahan, akan dilakukan secara bertahap maka setiap jenis bahan tersebut harus tentukan masing-masing berapa volume dan biaya per tahap pengadaannya. 4. Dari Nilai biaya setiap set iap jenis pengadaan tersebut, tentukan Metode Pengadaannya. Ketentuannya adalah : Untuk Pengadaan dengan total jumlah biaya, tidak melebihi Rp. 15 Juta, digunakan metode Langsung; biaya, melebihi atau diatas Rp. 15 Untuk Pengadaan dengan total jumlah biaya, Juta, digunakan metode Terbatas; Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
74
5. Tentukan nama dan alamat jelas dari toko/pemasok yang direncanakan. Untuk Pengadaan Langsung, nama dan alamat toko/pemasok mengacu pada hasil kesepakatan Harga Satuan yang telah dibuat sebelumnya. Sedangkan untuk pengadaan Terbatas, diisi dengan kalimat ”Ditetapkan Kemudian” atau tidak perlu diisi (kosongkan) karena calon pemasoknya hanya dapat diketahui setelah proses pengadaan terbatas selesai (tahap pelaksanaan konstruksi); 6. Tentukan Jadwal pelaksanaan dari setiap item pengadaan. Apabila sulit menentukan tanggal rencana pelaksanaan pengadaan ini maka dapat ditaksir berdasarkan Jadwal Pelaksanaan yang sudah ada dengan menggunakan satuan Mingguan sejak waktu pelaksanaan fisik dimulai. Contoh Minggu-I, Minggu-II atau Minggu-III dan seterusnya. Untuk penyusunan Rencana Pengadaan ini maka KSM pada saat perencanaan tinggal mengisi formulir saja. Adapun bentuk formulir rencana pengadaan adalah sebagaimana tabel berikut (Form-7, Proposal) :
CARA PENGERJAAN FORMULI FORMULIR R RENCANA PENG PENGADAAN ADAAN :
Judul Kolo m
Penjelasan Pe njelasan Cara Cara Pe Pengerjaan ngerjaan
No. (kolom 1) Uraian Jenis/Item Pengadaan (kolom 2)
Isi nomor urut jenis pengadaan Diisi jenis pengadaan yang direncanakan (nama bahan/alat) seperti semen, pasir, dst. Bila terdapat satu jenis bahan yang total biayanya diatas Rp. 15 Juta (volume banyak) akan dilakukan pengadaan secara bertahap maka pada kolom ini sudah harus jelas dicantumkan pertahapnya. Diisi dengan Jumlah Volume dan satuan dari tiap jenis pengadaan bahan/alat yang direncanakan, Diisi dengan Jumlah Biaya (Rupiah) dari tiap jenis pengadaan bahan/alat yang direncanakan. Diisi dengan metode pengadaan yang direncanakan : - ”Langsung” untuk semua item pengadaan yang Jumlah Biayanya (kolom 4) sampai dengan Rp. 15 Juta; J uta; - ” Terbatas” Terbatas” untuk semua item pengadaan yang Jumlah Biayanya (kolom 4) diatas Rp. 15 Juta. Diisi dengan Nama Toko/Pemasok yang akan digunakan termasuk alamatnya (dan no. Telp bila ada). - Untuk Pengadaan Langsung, diisi sesuai nama/alamat toko pada Hasil Kesepakatan Harga Satuan yang telah
Volume & Satuan (kolom 3) Jumlah Biaya (kolom 4) Metode Pengadaan (kolom 5)
Nama Toko/Pemasok & Alamat/Telp (kolom 6)
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
75
Judul Kolo m
Jadwal Pengadaan (kolom 7)
Penjelasan Pe njelasan Cara Cara Pe Pengerjaan ngerjaan dilakukan sebelumnya. - Untuk pengadaan Terbatas diisi kalimat ”Ditetapkan kemudian” (saat perencanaan nama calon pemasoknya belum diketahui). Diisi dengan waktu rencana pengadaan (minggu keberapa sejak mulai pelaksanaan, contoh : Minggu-I, atau MingguIII, dst)
Beberapa Beberapa hal yang yang perlu diperhatik an : 1. Rencana Pengadaan harus mengacu pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Artinya, agar pengadaan bahan/alat dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pemborosan akibat kerusakan/hilangnya bahan tersebut ditempat penyimpanan/gudang sebelum digunakan (pemborosan). Selain itu juga, diharapkan agar terjadi pengelolaan dana oleh KSM secara efektif, dimana setiap tahap pencairan dari BKM/LKM, tidak hanya digunakan untuk pembelian material saja tetapi juga untuk membiayai pembangunan fisik dilapangan (upah tenaga kerja) atau dengan kata lain bahwa kemajuan pencairan dana agar seimbang dengan kemajuan fisik dilapangan. 2. Metode Pengadaan hanya ditentukan berdasarkan Nilai Pengadaan (jumlah biaya) dari setiap jenis bahan bangunan dan atau sewa perjenis peralatan konstruksi. Artinya bahwa Metode Pengadaan tidak menyangkut/melihat Nilai pengadaan yang dilakukan secara paket (semen+pasir+dll), melainkan hanya melihat perjenis bahan (semen saja atau pasir saja). Contoh-contoh pengadaan Langsung: a) Pembelian Semen saja atau Pasir saja, yang dilakukan sekaligus atau secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan disatu toko tertentu yang bernilai tidak melebihi Rp. 15 Juta; b) Pembelian secara bersamaan (paket) antara semen, pasir, dll, disatu toko tertentu yang diantara jenis bahan semen atau pasir, dll, tersebut tidak, ada yang bernilai melebihi Rp. 15 Juta c) Pembelian Kayu jembatan sekaligus (Tiang, Gelagar, Lantai, Lant ai, Bantalan Roda, Sandaran) disatu toko tertentu dengan nilai total biayanya tidak melampaui Rp. 15 Juta; d) Sewa Alat Berat seperti mesin gilas disatu pemasok tertentu yang nilai sewanya tidak melampaui Rp. 15 Juta.Tapi bila terdapat lebih dari satu KSM disatu kelurahan yang membutuhkan peralatan yang sama maka harus dijumlahkan keseluruhan total sewanya, jika melebihi Rp. 15 Juta, maka harus dilakukan secara terbuka (untuk dipakai bergiliran/bersama). e) Pekerjaan pembangunan jalan rabat beton sepanjang 460 meter dengan rencana waktu pelaksanaan selama 7 Minggu, dibutuhkan Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
76
sebanyak 251 zak semen (Rp. 15,060,000, @ Rp. 60.000) dengan rencana pengadaan akan dilakukan 5 kali/tahap, maka pembagiaan jenis/item pengadaannya adalah : Minggu-I; Semen tahap 1, 40 zak, Rp. 2,4 Juta dilakukan pada Minggu-I; Minggu-II; Semen tahap 2, 70 Zak, Rp. 4,2 Juta, dilakukan pada Minggu-II; Minggu-IV; Semen tahap 3, 70 Zak, Rp. 4,2 Juta, dilakukan pada Minggu-IV; Minggu-VI; Semen tahap 4, 45 Zak, Rp. 2,7 Juta dilakukan pada Minggu-VI; Minggu-VII. Semen tahap 5, 26 Zak, Rp. 1,56 Juta, pada Minggu-VII. Contoh-contoh pengadaan terbatas : a) Pembelian Pipa Air Bersih (termasuk aksesoris) disatu disatu toko tertentu yang bernilai diatas Rp. 15 Juta; b) Pembelian Kayu jembatan sekaligus (Tiang, ( Tiang, Gelagar, Lantai, Bantalan Roda, Sandaran) disatu toko tertentu yang bernilai diatas Rp. 15 Juta; c) Pembelian bahan Kabel/Seling Jembatan Gantung sekaligus (Seling Utama, Penggantung, Angin dan Aksesoris), pada satu toko tertentu dengan jumlah nilai keseluruhannya melebihi Rp.15 juta); d) Pembelian bahan Profil/Pipa Baja Jembatan (Tiang, Gelagar, Sandaran) disatu toko/pemasok tertentu; e) Sewa Alat Berat seperti mesin gilas disatu pemasok tertentu, baik KSM secara sendiri maupun bersama-sama dengan KSM yang lainnya, yang bernilai diatas Rp. 15 Juta; 3. Pertimbangan terhadap keamanan dan ketersediaan gudang penyimpanan bahan adalah penting menjadi perhatian, khususnya apabila KSM merencanakan pengadaan dalam jumlah banyak sekaligus. 13. PEMBENTUKAN ORGANISASI PELAKSANA LAPANGAN Struktur Organisasi Pelaksana Lapangan/Kegiatan adalah merupakan Bagan Organisasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur yang menggambar posisi/kedudukan dari unit kerja/bagian-bagian yang ada atau diperlukan dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur tersebut, termasuk penentuan/pengisian orang-orang yang akan bertanggung jawab dalam setiap unit-unit kerjanya. Dengan adanya struktur organisasi ini maka diharapkan dapat diketahui, antara lain : Adanya hubungan kerja dan pembagian tugas/tanggungjawab antar orang/unit kerja (siapa/unit kerja mana yang mempertangungjawabkan apa, siapa memimpin dan siapa yang dipimpin, siapa melaporkan hasil kegiatan kepada siapa); Adanya tugas/tanggungjawab yang jelas pada setiap orang/unit kerja (siapa melakukan apa); jelas (Siapa saja Adanya orang-orang yang akan bertanggungjawab secara jelas yang akan terlibat dalam organisasi) Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
77
Sesuai dengan skala kegiatan Lingkungan PNPM MP yang sederhana, maka bentuk organisasi yang diperlukan haruslah cukup sederhana juga. Sejalan dengan itu maka disarankan bentuk Organisasi Pelaksanaan infrastruktur adalah struktur organisasi dengan unit kerja meliputi : Ketua, Sekretaris, Bendahara, bagian Pengadaan/logistik dan Pelaksana Lapangan (termasuk ketua-ketua regu kerja/Mandor), seperti diagram Bagan contoh berikut :
Adapun tugas dan tanggungjawab masing-masing unit kerja, meliputi :
Ketua, Ketua, mempunya tugas dan tanggung jawab : Memberikan dorongan, semangat kepada seluruh anggotanya; Menyelenggarakan rembug pembentukan Organisasi O&P; Menandatangani kontrak kerja/SPPD-L KSM dengan BKM, termasuk perubahan bila ada; Penanggungjawab Utama atas seluruh pelaksanaan & pengendalian kegiatan. Mengatur dan mengawasi seluruh pelaksanaan tugas Unit/Tim Kerja yang ada; Membuat dan menyampaikan laporan Pelaksanaan Kegiatan KSM yang dipersyaratkan; sebanyak-banyaknya partisiapasi dan swadaya Mendorong masyarakat; pertemuan-pertemuan konsultasi/evaluasi Menyelenggarakan kemajuan lapangan baik bersama seluruh anggota tim pelaksana maupun bersama UPL dan Konsultan; Bersama Tim yang telah ditetapkan, melakukan pencairan dana KSM dari BKM/LKM; Menyelesaikan permasalahan yang muncul di lapangan, termasuk pengamanan dampak lingkungan dan sosial (safeguards);
Sekretaris, mempunya tugas dan tanggung jawab : Membantu/melaksanakan tugas-tugas administrasi umum kegiatan; Menyimpan arsip administrasi administrasi kegiatan KSM; Menjaga & Menyimpan Melakukan pengadaan ATK dan administrasi lain yang diperlukan;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
78
Bendahara/Keuangan, mempunya tugas dan tanggung jawab : KSM; Membuat administrasi, pembukuan dan pelaporan keuangan KSM; Melakukan pembayaran : Upah TK, Bahan/Alat, Administrasi kegiatan Panitia; Membantu pembuatan administrasi pencairan dana dari BKM/LKM; Bersama Tim yang telah ditetapkan, melakukan pencairan dana KSM dari BKM/LKM;
Bagian Pengadaa Pengadaan/Logis n/Logis tik , mempunya tugas dan tanggung jawab : Melaksanakan penyediaan/pengadaan bahan dan alat secara tepat waktu dan berkualitas baik; Melakukan pemeriksaan bahan yang diterima untuk memastikan volume dan kualitas sesuai dengan pesanan (dapat dilakukan bersama pelaksana Lapangan); Menerima, menyimpan sementara (gudang) & menjaga bahan/alat yang telah diterima; Membuat administrasi proses pengadaan bahan/alat termasuk pelaporan bahan;
Pelaksana/Koordinator Lapangan, Lapangan, mempunya tugas dan tanggung jawab : Berada dilokasi kegiatan setiap hari; semua pelaksanaan kegiatan fisik Mengatur/mengarahkan dilapangan; mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik, guna Memeriksa, memastikan pencapian kualitas, kuantitas, manfaat dan target waktu pelaksanaan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan; pembinaan kepada Tenaga Kerja Lapangan Melakukan (Mandor/Tukang); Menyampaikan kebutuhan pengadaan bahan/alat pelaksanaan kepada unit Pengadaan; Melakukan opname hasil kegiatan lapangan; Membuat administrasi harian dan pelaporan kemajuan terkait pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan; tindakan pengamanan dampak Memastikan/Melaksanakan lingkungan/sosial yang telah direncanakan; Meminta bimbingan teknis dan administrasi dari UPL atau konsultan infrastruktur; Bersama UPL dan Tim Konsultan melakukan Sertifikasi/Pemeriksaan Akhir seluruh hasil kegiatan pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakannya; Menghitung dan merekomendasikan besarnya pembayaran upah tenaga kerja yang telah bekerja sesuai periode pembayaran upah yang digunakan.
Ketua Ketu a Regu Regu Kerj a/Mandor a/Mandor , mempunyai tugas dan tanggungjawab : Mengatur dan mengawasi pekerjaan tukang;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
79
Melaksanakan kegiatan konstruksi/fisik sesuai kualitas/spesifikasi teknik dan volume yang dipersyaratkan; Kerja yang dikoordinirnya dikoordinirnya Memantau pembayaran Upah Tenaga Kerja administrasi kegiatan, seperti Daftar Hadir (bila Membantu pembuatan administrasi diperlukan). Dengan adanya struktur organisasi dan pembagian tugas/tanggungjawab setiap unit kerja tersebut, maka KSM pada tahap perencanaan tinggal melengkapi dengan susunan Tim-nya atau menentukan orang-orang yang akan duduk (bertanggungjawab) pada setiap unit/bagian kerja tersebut (apabila diperlukan dilapangan maka struktur ini dapat saja disesuaikan kembali dengan kondisi pekerjaaan dan ketersediaan sumberdaya yang ada termasuk tugas-tugasnya). Hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam Penentuan Orang yang akan mengisi Unit Kerja Organisasi ini adalah sedapat mungkin orang yang dipilih dipilih memiliki kemampuan/pengalaman sesuai tugas dan tanggungjawab yang akan dilaksanakannya. Misalnya : Pelaksana Lapangan hendaknya adalah yang memiliki pengalaman/pemahaman terhadap bangunan seperti Mandor atau Tukang, dan seterusnya. Selanjutnya pengisian orang-orang yang akan duduk dalam organisasi Pelaksanaan Lapangan KSM ini dapat menggunakan format yang telah disediakan, sebagaimana pada Form-8, Proposal, terlampir. 14. PEMBUATAN PERNYATAAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN (O&P) Surat Pernyataan Kesanggupan Pemanfaatan & Pemeliharaan Sarana & Prasarana pada dasarnya merupakan pernyataan kesediaan dan janji/komitmen KSM/Panitia untuk memanfaatkan dan memelihara sarana & prasarana yang menjadi tanggunjawbnya bagi kesejahteraan masyarakat. Pernyataan tersebut pada dasarnya merupakan pernyataan kesanggupan semua warga/anggota KSM/Panitia selaku warga pemanfaat dari prasarana yang akan dibangun. Hal-hal apa yang perlu dicantumkan dalam surat pernyataan ini adalah : wakil warga pemanfaat; • Nama dan alamat Ketua KSM/Panitia, selaku wakil • Pernyataan kesanggupan memanfaatkan dan memelihara prasarana yang akan dibangunnya; & Lokasi jenis sarana & prasarana yang menjadi • Nama tanggungjawabnya; • Hari, tanggal, bulan, tahun pembuatan pernyataan BKM/LKM, Lurah/Kepala Desa dan BPD • Nama dan tandatangan Ketua BKM/LKM, selaku wakil masyarakat dan Pemerintah Desa/kelurahan. Bentuk Surat Pernyataan ini, ini, sebagaimana pada Formulir Proposal KSM (Form-9, Proposal) terlampir. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
80
15. Penyusunan Dokumen Proposal & Penyampaian kepada UPL/BKM Dokumen Proposal Pelaksanaan Kegiatan pada dasarnya merupakan dokumen yang memuat (kumpulan) dokumen-dokumen hasil kegiatan persiapan dan Perencanaan teknis dari KSM untuk melaksanakan kegiatan pembangunan prasarana. Dokumen ini selanjutnya disampaikan kepada UPL & Konsultan untuk dilakukan verifikasi kelayakannya. Pada tahap ini pada dasarnya KSM hanya tinggal menyusun semua hasil kegiatan persiapan dan perencanaan yang telah dilakukan diatas, sesuai bentuk dan urutan dokumen proposal usulan kegiatan yang dipersyaratkan. Adapun pokok-pokok muatan substansi dan urutan isi Dokumen Proposal usulan kegiatan lingkungan/infrastruktur adalah mencakup : 1. Usulan Kegiatan, (Form-1) 2. Surat Pernyataan Kontribusi Lahan dari Pemilik, (Form-2) 3. Daftar Calon Tenaga Kerja (TK-1) 4. Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat (Form-3) 5. Hasil Kesepakatan Harga Satuan Upah/Bahan/Alat (RAB-1) 6. Gambar Rencana (Peta Situasi/Lokasi, Denah/Tampak, Potongan 2 arah), (Form-Gbr-1) 7. Photo Kegiatan 0%,(Form-Photo) 8. Penilaian Terhadap Kegiatan Terlarang (List Negatif), (Form-4) 9. Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan, (Form-5) 10. Daftar Kuantitas Pekerjaan, (RAB-2) 11. RAB Swadaya & BLM, (RAB-4) 12. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, (Form-6) 13. Daftar Rencana Pengadaan (Form-7) 14. Struktur Organisasi & Susunan Tim Pelaksana Lapangan KSM, ( Form-8) 15. Pernyataan Kesanggupan Memanfaatkan dan Memelihara Prasarana Prasar ana (Form-9) Sedangkan contoh bentuk atau formulirnya, secara lengkap dapat dilihat pada Outline Proposal, terlampir. VI. VERIFIKASI KELAYAKAN PROPOSAL
Untuk mewujudkan hasil pembangunan sarana & prasarana yang berkualitas, berfungsi baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan (minimal 3 tahun) maka prosesnya tidak hanya dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan saja, tetapi harus dimulai sejak awal persiapan dan perencanaan teknisnya. Salah satu upaya untuk memastikan bahwa proses dan hasil perencanaan teknis kegiatan yang dilakukan oleh KSM benar-benar telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratakan dalam PNPM MP maka dokumen Proposal sebagai hasil persiapan dan perencanaan teknis kegiatan harus diverifikasi kelayakannya. Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
81
Verifikasi kelayakan usulan kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa dan menilai kebenaran/kelayakan dari dokumen proposal usulan kegiatan yang telah dibuat oleh KSM. Adapun tujuannya adalah untuk memastikan apakah usulan kegiatan yang direncanakan sudah layak layak atau belum layak untuk layak untuk dibangun. Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan verifikasi ini adalah adanya rekomendasi atas kelayakan dari usulan kegiatan. Adapun substansi yang diverifikasi pada dasarnya adalah seluruh aspek Organisasi KSM dan aspek Manajemen & Teknik kegiatan kegiatan yang telah dilakukan dalam persiapan dan perencanan teknis sebagaimana yang tercantum dalama Dokumen Proposal Usulan Kegiatan KSM Lingkungan. Dan untuk memudahkan proses pelaksanaan kegiatan ini maka aspek-aspek verifikasi tersebut telah di rumuskan dalam bentuk kriteria-kriteria kedalam suatu Daftar Periksa atau Formulir Sertifikasi, sehingga pada tahap pelaksanaannya tinggal mengisi formulir yang telah ada. Pendekatan pelaksanaannya adalah dilakukan secara bersama-sama oleh UPL dan Tim Konsultan (khususnya Faskel Teknik, Askot Infrastruktur dan Tenaga Ahli Infrastruktur), sehingga diharapkan juga terjadi proses belajar bagi UPL (terjadi pemindahan pengetahuan). 1). 1). Mekani Mekanisme sme dan d an Pembagian Tug as Tim Pelaksanaan Adapun mekanisme pelaksanaan kegiatan adalah sebagaimana ditunjukan pada Gambar Diagram Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi. Diagram tersebut dapat dijelakan sebagai berikut : a. Verifikasi dilakukan terhadap dokumen proposal usulan kegiatan KSM dan bila diperlukan maka Tim verifikasi dapat menemui pihak KSM atau kunjungan langsung pemeriksaan dilapangan. b. Proses Verifikasi dilakukan secara tim yang terdiri dari UPL dan pihak Konsultan (Faskel Teknik dan Askot Infrastruktur). c. Kesimpulan verifikasi berupa Rekomendasi Akhir, selanjutnya dibuat bersama (harus disetujui oleh Askot atau TA. Infrastruktur) dengan kesimpulan dan tindaklanjut sebagai berikut : i. Kegiatan Layak : Layak : Dibuat Berita Acara Kelayakan Kegiatan; ii. Layak dengan Penyempurnaan Penyempurnaan : Proposal & Formulir Hasil Verifikasinya dikembalikan kepada Panitia melalui UPL untuk dilakukan penyempurnaan sesuai catatan hasil verifikasinya. Segera setelah penyempurnaan maka UPL dapat langsung meyampaikan dokumen perbaikan tersebut kepada Faskel Teknik/Askot Infra untuk diverifikasi kembali. iii. Tidak Layak : Layak : Proposal & Formulir Hasil Verifikasinya dikembalikan kepada UPL dan diteruskan kepada BKM/LKM untuk dibahas status usulan tersebut dalam forum rapat BKM/LKM (Rapat BKM ini harus mengundang Panitia bersangkutan). Apabila hasil kesepakatan Rapat BKM/LKM mengakibatkan perubahan usulan kegiatan maka Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
82
harus mengacu prioritas pada PJM/Renta Pronangkis (harus ada Berita Acara Kesepakatan) dan mekanisme selanjutnya adalah melakukan pembentukan & Pendaftaran Panitia kembali (bila ternyata usulan kegiatan pengganti tidak akan dilaksanakan oleh KSM ini), penyusunan proposal usulan kegiatan dan proses verifikasi usulan. Sedangkan bila tidak mengakibatkan perubahan usulan maka mekanismenya kembali mengikuti mekanisme layak dengan penyempurnaan. d. Setelah proses verifikasi selesai dan hasil rekomendasinya adalah layak maka dilakukan penyusunan Berita Acara Kelayakan Kegiatan Lingkungan yang ditandatanagani bersama dan diketahui oleh minimal Lurah/Ka Desa, Ketua RT/RW dan Tokoh masyarakat (Formulir V.3). Berita Acara ini selanjutnya menjadi bahan masukan penetapan prioritas/BAPPUK. Seluruh Proposal (termasuk penyempurnaanya) dan formulir Verifikasi yang telah diisi agar diarsipkan dikantor UPL/BKM dan Korkot. Selanjutnya dengan mengingat kemampuan UPL yang masih proses belajar, khususnya terkait substansi teknis infrastraktur serta adanya tingkat kerumitan/kompleksitas kegiatan infrastruktur yang cukup bervariasi dilapangan maka dalam pelaksanaan proses verifikasi, dibuat semacam pembagian tanggungjawab substansi, antara UPL dan Tim Konsultan, termasuk juga antar Tim Konsultan sendiri (Faskel Teknik dan Askot Infrastruktur). Pembagian tanggungjawab tersebut sebagaimana diuraikan pada tabel berikut : No Tim 1. Tim UPL
2.
Faskel Teknik
Tugas/Tangg Tugas/Tangg ung jawab 1) Melaksanakan verifikasi semua dokumen usulan kegiatan, dengan proioritas pada materi/hal-hal non-teknik sesuai acuan verifikasi; 2) Melaporkan hasil verifikasi yang telah dilaksanakan kepada Faskel Teknik. 1) Melaksanakan verifikasi semua aspek/halhal non-teknis sesuai acuan verifikasi; 2) Bertanggyngjawab melaksanakan Verifikasi Teknis terhadap semua jenis Sarana dan Prasarana Sederhana yang bersifat Rehabilitasi/Perbaikan dan atau pembangunan baru dengan nilai dana (pagu alokasi BLM) maksimum Rp. 30 juta. 3) Dalam hal verifikasi yang menjadi tanggungjawabnya, terdapat desain perlu mendapat verifikasi lebih lanjut maka dapat meminta verifikasi lebih lanjut dari Askot Infra. 4) Melaporkan Daftar jenis infrastruktur yang
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
Keterangan
Semua verifikasi yang dilakukan oleh UPL, tetap dapat diperiksa oleh Faskel Teknik;
83
No
Tim
Tugas/Tangg Tugas/Tangg ung jawab
Keterangan
menjadi tanggungjawab verifikasi Askot;
3.
Askot Infra
4.
TA. Infra
1) Melaksanakan verifikasi aspek non-teknis, khususnya terhadap 5 aspek non-teknis yang menentukan “Tidak “Tidak Layak” Layak ” (lihat Penjelasan Justifikasi “Tidak Layak”); 2) Melaksanakan Verifikasi Teknis terhadap semua jenis sarana & prasarana yang bersifat Pembangunan Baru dan atau peningkatan dengan nilai dana (pagu alokasi BLM) diatas Rp. 30 Juta; 3) Dan terhadap desain pembangunan baru untuk jenis prasarana yang lebih kompleks, yaitu : Jembatan Kayu/Beton diatas 6 meter (termasuk box culvert); Jembatan Baja/Besi, diatas 10 meter; Jembatan Gantung; Saluran Irigasi, Drainase; Prasarana Sumur Dalam/Bor, Perpipaan, IPAS; 4) Dalam hal terdapat desain yang menurut Askot perlu mendapat verifikasi lebih lanjut maka dapat meminta verifikasi dari TA. Infra. 5) Melaporkan Daftar jenis infrastruktur yang menjadi tanggungjawab verifikasi TA. Infra secara tertulis. 1). Memfasilitasi (termasuk menyiapkan SOP) untuk desain pembangunan baru atau peningkatan prasarana yang bersifat lebih kompleks; 2). Melaksanakan verifikasi jenis infrastruktur yang perlu mendapat verifikasi lebih lanjut dari Askot.
Semua verifikasi teknis yang dilakukan oleh Faskel teknik, tetap dapat diperiksa oleh Askot Infra.
Semua verifikasi teknis & non- teknis yang dilakukan oleh Askot infra, tetap dapat diperiksa oleh TA. Infra.
2). 2). Langkah-lang kah Teknis Pelaksanaan Adapun langkah-langkah teknis pelaksanaan Verifikasi dapat diuraikan sebagai berikut : A. Persiapan • Memahami cara melaksanakan verifikasi (termasuk cara pengisian formulir) dari Faskel/Askot Infra; • Menyiapkan Dokumen Proposal yang sudah diterima dari KSM; • Menyiapkan Formulir Penilaian Verifikasi (Formulir : V.1, terlampir); Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
84
B.Pelaksanaan Verifikasi : 1. Verifikasi dilakukan dengan cara memeriksa/menilai kebenaran atau kelayakan dari setiap dokumen proposal yang ada. Cara pemeriksaan kebenaran/kelayakan untuk setiap aspek verifikasi (pertanyaan) dapat dilihat pada penjelasan Aspek Verifikasi (terlampir). 2. UPL, Faskel Teknis dan Askot Infrastruktur melakukan proses verifikasi sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. Gunakan Formulir : V.1 seperti terlampir. 3. Jawaban atas setiap pertanyaan Verifikasi dituliskan pada formulir, Kolom Penilaian Kelayakan, yaitu : a. Apabila hasil pemeriksaan/penilaian adalah diuraikan pada proposal secara benar/ lengkap maka tuliskan jawaban ”Ya” (atau tanda (√)) pada kolom jawaban ”Ya” yang tersedia, dan b. Apabila hasil pemeriksaan/penilaian adalah diuraikan secara tidak benar atau kurang atau tidak ada sama sekali pada proposal maka tuliskan jawaban ”Tidak” (atau tanda (√)) pada kolom jawaban ”Tidak” yang tersedia. c. Apabila terdapat jawaban ”Tidak” (poin 3.b) maka harus dicantumkan/dicatat apa saja kekurangan/kesalahan yang ditemukan. Hal-hal yang menjadi catatan ini dituliskan pada kolom ”Catatan (Penyempurnaan)” yang telah disediakan 4. Berikan Rekomendasi Hasil Verifikasi dengan ketentuan berikut : Layak : bila semua aspek yang dinilai mempunyai jawaban • Layak Ya/Terpenuhi. Ya/Terpenuhi. •
Layak dengan Penyempurnaan : Penyempurnaan : bila hasil Penilaian terdapat satu atau lebih Jawaban aspek ”Tidak ”Tidak Layak” Layak ” atau terdapat catatan penyempurnaan; penyempurnaan;
•
Tidak Layak Layak : bila ada pertanyaan/kriteria berikut : o
jawaban
”Tidak
Layak”
diantara
ASPEK A SPEK ORGA NISASI
1) Adakah pengurus/anggota organisasi KSM/Panitia jelas ? 2) Apakah jumlah anggota KSM dari peremuan, peremuan, minimal 30%? 3) Apakah sudah dijustifikasi dan dinyatakan layak oleh BKM/LKM? 4) Apakah Panitia/KSM Merupakan Pemanfaat & Pemelihara Sarana & Prasarana yang dibangun ? o
ASPEK A SPEK MA NAJEMEN, NA JEMEN, TEKNIS T EKNIS K EGIATA N
5) Apakah rencana renc ana lahan lokasi Bangunan telah dibebaskan (tidak akan ada dampak sosial)? 6) Apakah Infrastruktur yang dibangun tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang ? 7) Apakah Infrastruktur yang dibangun tidak menimbulkan dampak lingkungan ? Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
85
Diagram Alir Mekanisme Verifikasi Usulan Kegiatan Lingkungan
PJM / RENTA PRONANGKIS
Pembentukan, Pendaftaran & Justifikasi Panitia
Penyusunan Proposal Usulan Kegiatan
) n a t a i g e K n a l u s U
Dokumen Proposal Usulan Kegiatan (atau Revis Revis i)
NT
k a y a L
t J
UPL
La orkan rkan
3 . p R d / s
k a d i T
t J
Faskel Teknik
La orka rkan
w e i v e R / n a i t n a g g n e P (
3 . p R s a t a i D
Asko As ko t Infra
Rekomendasi Hasil Hasil Verifikasi Verifikasi
TIM VERIFIKATOR
Layak La yak
Penyusunan BA Kelayakan
Layak dengan Perbaikan
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
86
8) Kelayakan Teknis (Perencanaan Desain/Spesifikasi), mencakup : Kesesuaian dengan spesifikasi standar teknis, Keamanan/kenyamanan Pemakaian, Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat/Fungsi Infrastruktur. 5. Cantumkan rekomendasi yang sesuai/dipilih tersebut ter sebut pada bagian akhir formulir formulir dengan cara mencoret semua alternatif rekomendasi yang tidak dipilih; 6. Buatlah Berita Acara Kelayakan Verifikasi Kegiatan Lingkungan yang ditandatanagani bersama dan diketahui oleh minimal Lurah/Ka Desa, Ketua RT/RW dan Tokoh masyarakat (Contoh bentuk BA, seperti Formulir V.2, terlampir). 7. Hasil Verifikasi (Lembar Verifikasi yang telah diisi dan ditandatangani) dicopy satu rangkap sebagai laporan. Adapun penjelasan masing-masing krteria pada setiap aspek verifikasi adalah sebagaimana diuraikan pada tabel berikut :
8) Kelayakan Teknis (Perencanaan Desain/Spesifikasi), mencakup : Kesesuaian dengan spesifikasi standar teknis, Keamanan/kenyamanan Pemakaian, Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat/Fungsi Infrastruktur. 5. Cantumkan rekomendasi yang sesuai/dipilih tersebut ter sebut pada bagian akhir formulir formulir dengan cara mencoret semua alternatif rekomendasi yang tidak dipilih; 6. Buatlah Berita Acara Kelayakan Verifikasi Kegiatan Lingkungan yang ditandatanagani bersama dan diketahui oleh minimal Lurah/Ka Desa, Ketua RT/RW dan Tokoh masyarakat (Contoh bentuk BA, seperti Formulir V.2, terlampir). 7. Hasil Verifikasi (Lembar Verifikasi yang telah diisi dan ditandatangani) dicopy satu rangkap sebagai laporan. Adapun penjelasan masing-masing krteria pada setiap aspek verifikasi adalah sebagaimana diuraikan pada tabel berikut :
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
87
Aspek As pek dan Krit Kr it eria eri a Verifi Veri fi kasi kas i beser b eserta ta Penjel Pen jel asan : No
ASPEK YANG DIVERI DIVERIFIKASI FIKASI
A. A . 1
A SPEK ORGA NISASI Adakah pengurus, anggota, serta aturan organisasi KSM yang jelas ? Apakah jumlah anggota organisasi KSM dari perempuan, minimal 30% ? Apakah KSM telah dijustifikasi dan dinyatakan layak oleh BKM/LKM? Apakah KSM Merupakan Pemanfaat & Pemelihara Sarana & Prasarana?
2
3
4
5 B. 1
2
3 4
PENJELA PENJELA SAN CARA PEMERI PEMERIKSAA KSAA N
Cek Berita Acara Pembentukan & Formulir Pendaftaran KSM yang bersangkutan di BKM/UPL sesuai hasil penilaian kelayakan dari UPL/BKM sebelumnya. Pastikan bahwa formulir tersebut sudah ada.
Cek kebenaran & kelengkapan Pernyataan Kesanggupan O&P (Form-9). Cek juga Apakah Pemilihan Desain/Spesifikasi teknis sudah mempertimbangkan kemampuan masyarakat untuk dapat melaksanakan pemeliharaan? Adakah Kontribusi Swadaya Cek kebenaran & kelengkapan Berita Acara Kesepakatan Swadaya masyarakat ? Masyarakat (Form-3), Cek juga nilai RAB Swadaya (Form : RAB-4) ASPEK MANAJEM MANAJ EMEN, EN, TEKNIS KEGIATAN Apakah Prasarana yang Cek kebenaran dan kesesuaian Usulan Kegiatan (Form-1, Proposal) diusulkan sesuai dokumen PJM- dengan dokumen Renta/PJM Pronangkis. Pronangkis ? Apakah rencana lahan lokasi Cek Kebenaran dan kelengkapan pengisian Formulir Pernyataan Bangunan telah dibebaskan Kontribusi lahan dari pemilik (Form-4, Proposal). (tidak akan ada dampak sosial)? Adakah calon tenaga kerja yang Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Tenaga Keja (Form : akan terlibat ? TK-1) Adakah Kesepakatan Harga Hasil Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir RAB (Form RAB-1), Survey (minimal 3 toko setempat) bila perlu dapat dilakukan pengecekan dilapangan;
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
No
ASPEK YANG DIVERIF DIVERIFIKASI IKASI
5
Adakah Gambar sederhana Infrastruktur ? 6 Adakah dokumentasi/photo kondisi awal (0%) ? 7 Apakah rencana Bangunan tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang ? 8 Apakah rencana Bangunan tidak berpotensi menimbulkan Dampak Negatif (merusak) Lingkungan? 9 Adakah Daftar Kuantitas Pekerjaan? 10 Adakah Perhitungan RAB (Swadaya & BLM/PNPM ?
11
12
Adakah Jadwal Kegiatan ?
Pelaksanaan
Adakah Rencana Pengadaan Kegiatan ? 13 Adakah Struktur Organisasi/Susunan Tim Pelaksanaan Kegiatan ?
88
PENJELA PENJELA SAN CARA PEMERI PEMERIKSAA KSAA N Cek adakah gambar-gambar Teknis sederhana Infrastruktur (Form Gbr). Cek kebenaran dan kelengkapan dokumentasi kegiatan (Form-Photo). Cek Kebenaran dan kelengkapan pengisian Formulir Daftar Kegiatan Terlarang (Form-4) Cek Kebenaran dan kelengkapan pengisian Formulir Penilaian Daftar Uji Dampak Lingkungan (Form-5) Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Daftar Kuantitas (Form RAB- 2). Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir RAB (Form RAB-4). Termasuk hal berikut terpenuhi juga : • Apakah jumlah nilai biaya untuk Upah Tenaga Kerja dari prasarana yang dibangun (bukan padat karya), tidak melampaui kewajaran (wajar : kira-kira nilainya kurang dari 40%) • Apakah Nilai Total Biaya BLM seimbang dengan Volume Pekerjaan Yang Direncanakan (Tidak Kelebihan Biaya atau Kekurangan Dana) ? Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (Form 6). Termasuk hal berikut terpenuhi : Apakah perkiraan waktu pelaksanaan infrastruktur tersebut sudah cukup (tidak akan dikerjakan tergesa-gesa sehingga mengurangi kualitas) Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Organisasi Lapangan (Form -7). Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Organisasi Lapangan (Form 8).
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
89
No
ASPEK YANG DIVERIF DIVERIFIKASI IKASI
5
Adakah Gambar sederhana Infrastruktur ? 6 Adakah dokumentasi/photo kondisi awal (0%) ? 7 Apakah rencana Bangunan tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang ? 8 Apakah rencana Bangunan tidak berpotensi menimbulkan Dampak Negatif (merusak) Lingkungan? 9 Adakah Daftar Kuantitas Pekerjaan? 10 Adakah Perhitungan RAB (Swadaya & BLM/PNPM ?
11
Adakah Jadwal Kegiatan ?
Pelaksanaan
12
Adakah Rencana Pengadaan Kegiatan ? 13 Adakah Struktur Organisasi/Susunan Tim Pelaksanaan Kegiatan ?
PENJELA PENJELA SAN CARA PEMERI PEMERIKSAA KSAA N Cek adakah gambar-gambar Teknis sederhana Infrastruktur (Form Gbr). Cek kebenaran dan kelengkapan dokumentasi kegiatan (Form-Photo). Cek Kebenaran dan kelengkapan pengisian Formulir Daftar Kegiatan Terlarang (Form-4) Cek Kebenaran dan kelengkapan pengisian Formulir Penilaian Daftar Uji Dampak Lingkungan (Form-5) Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Daftar Kuantitas (Form RAB- 2). Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir RAB (Form RAB-4). Termasuk hal berikut terpenuhi juga : • Apakah jumlah nilai biaya untuk Upah Tenaga Kerja dari prasarana yang dibangun (bukan padat karya), tidak melampaui kewajaran (wajar : kira-kira nilainya kurang dari 40%) • Apakah Nilai Total Biaya BLM seimbang dengan Volume Pekerjaan Yang Direncanakan (Tidak Kelebihan Biaya atau Kekurangan Dana) ? Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (Form 6). Termasuk hal berikut terpenuhi : Apakah perkiraan waktu pelaksanaan infrastruktur tersebut sudah cukup (tidak akan dikerjakan tergesa-gesa sehingga mengurangi kualitas) Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Organisasi Lapangan (Form -7). Cek Kebenaran & kelengkapan pengisian Formulir Organisasi Lapangan (Form 8).
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
89
No
ASPEK YANG DIVERI DIVERIFIKASI FIKASI
PENJELA PENJELA SAN CARA PEMERI PEMERIKSAA KSAA N
14
Apakah rencana Bangunan layak secara teknis? (Kesesuaian spesifikasi/desain dengan standar teknis, Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat, dan Keamanan/kenyamanan Pemakai)
Selain UPL, Verifikasi Kelayakan ini harus dilakukan oleh Tim KMW (TA.Infra/Askot Infra/Faskel Teknik) dan Apabila dianggap perlu dapat dilakukan verifikasi langsung dilapangan. Gunakan referensi Gambar (Form Gbr/Spesifikasi, termasuk Photo/Dokumentasi yang ada). Hal-hal yang perlu diverifikasi, antara lain : 1. Apakah Lokasi Yang Dipilih sesuai dengan Jenis Infrastruktur yang direncanakan ? 2. Apakah Desain/Spesifikasi & kualitas bahan utama yang direncanakan baik/kuat (sesuai persyaratan stándar teknis bangunan) ? 3. Apakah bangunan utama dan pelengkap dari prasarana sudah direncanakan (minimal untuk menjamin keamanan bagi pemakai atau agar usia pemakaian prasarana lebih lama) ? 4. Apakah desain sudah memperhatikan kebiasaan lokal? 5. Apakah KSM Mampu mengerjakan sendiri Prasarana Prasar ana tersebut? (Khusus untuk pekerjaan pemadatan perkerasan (Kerikil/Sirtu, Telfor, Makadam) agar diupayakan menggunakan mesin gilas/pemadat); 6. Apakah perencanaan sudah mempertimbangkan pencapaian manfaat dari prasarana (setelah bangunan selesai dapat langsung bermanfaat), khususnya prasarana seperti Air Bersih, Drainase, dll; 7. Dan lain-lain persyaratan teknis yang dianggap prinsip pada bangunan (lihat Pedoman Teknis);
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
90
No
ASPEK YANG DIVERI DIVERIFIKASI FIKASI
PENJELA PENJELA SAN CARA PEMERI PEMERIKSAA KSAA N
14
Apakah rencana Bangunan layak secara teknis? (Kesesuaian spesifikasi/desain dengan standar teknis, Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat, dan Keamanan/kenyamanan Pemakai)
Selain UPL, Verifikasi Kelayakan ini harus dilakukan oleh Tim KMW (TA.Infra/Askot Infra/Faskel Teknik) dan Apabila dianggap perlu dapat dilakukan verifikasi langsung dilapangan. Gunakan referensi Gambar (Form Gbr/Spesifikasi, termasuk Photo/Dokumentasi yang ada). Hal-hal yang perlu diverifikasi, antara lain : 1. Apakah Lokasi Yang Dipilih sesuai dengan Jenis Infrastruktur yang direncanakan ? 2. Apakah Desain/Spesifikasi & kualitas bahan utama yang direncanakan baik/kuat (sesuai persyaratan stándar teknis bangunan) ? 3. Apakah bangunan utama dan pelengkap dari prasarana sudah direncanakan (minimal untuk menjamin keamanan bagi pemakai atau agar usia pemakaian prasarana lebih lama) ? 4. Apakah desain sudah memperhatikan kebiasaan lokal? 5. Apakah KSM Mampu mengerjakan sendiri Prasarana Prasar ana tersebut? (Khusus untuk pekerjaan pemadatan perkerasan (Kerikil/Sirtu, Telfor, Makadam) agar diupayakan menggunakan mesin gilas/pemadat); 6. Apakah perencanaan sudah mempertimbangkan pencapaian manfaat dari prasarana (setelah bangunan selesai dapat langsung bermanfaat), khususnya prasarana seperti Air Bersih, Drainase, dll; 7. Dan lain-lain persyaratan teknis yang dianggap prinsip pada bangunan (lihat Pedoman Teknis);
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Kegiatan Sarana & Prasarana
LAMPIRAN :
90
LAMPIRAN :
1) CONTOH SURVEY JALAN 2) CONTOH FORMULIR SURVEY/PERENCANAAN JALAN 3) FORMULIR & BA KESEPAKATAN HARGA SATUAN 4) REFERENSI DAFTAR UJI IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN 5) OUTLINE PROPOSAL KEGIATAN 6) FORMULIR & BA VERIFIKASI
Bagian - 1. Persiapan & Perencanaan Teknis Kegiatan Sarana Sarana & Prasarana
91
LAMPIRAN 1. CONTOH SURVEY JALAN CONTOH CONTOH SURVEI LAPANGAN LAPA NGAN UNTUK UNTUK KEPE K EPERLUAN RLUAN DESAIN JAL AN DESA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR SEDERHANA A. A. Survei Pengukuran Jalan Desa Untuk desain desain jalan diperlukan trase jalan, polygon dan lebarnya, maka maka tata tata cara survei survei pengukuran jalan yang sederhana tetapi memenuhi kebutuhan untuk desain jalan dapat dilakukan sebagai berikut. Sebelum dilakukan survei pengukuran ini harus sudah ditetapkan arah trase jalan desa yang akan ditangani (survey (survey reconnaisanse reconnaisanse ) 1) Penguku Pengukuran ran Trase Jalan untuk mengu mengukur kur trase trase jalan diruas jalan A, B, C, C, D di gambar dapat dapat Akhir Ak hir Proye Pro yek k dilakukan. B
λ 4
A
λ 0
λ 1
λ 2
λ 3
λ 15
λ 5 λ 6
D
λ 14 λ 7
λ λ 9
C
λ 10
λ 11
λ 12
λ 13
Aw al Proy P roy ek
a. Di titik A, B, C, dan D dipasang patok kayu dengan ukuran kurang lebih garis tengah 5 cm (bisa di dapat di tempat). b. Di titik 1, 2, 3 dan seterusnya dipasang patok kayu dengan ukuran yang lebih kecil (bisa di dapat di tempat). c. Letak titik-titik 1, 2, 3 dan seterusnya dibuat dengan jarak kurang lebih 25 meter, diukur dengan pita ukur (meet band). d. Dengan cara ini akan didapatkan panjang trase A, B, C, D 2) Penguk Pengukuran uran Polygon Polygon sudut sudut di titi titik k B dan C perlu ditetapkan ditetapkan sudutnya, yaitu a. Di titik B dan C telah dipasang patok kayu garis tengah kurang lebih 5 cm. b. Dari titik B ke titik 4 dan 6 sudah diukur 25 meter. c. Ukur jarak dari titik 4 ke titik 6 dengan ketelitian sampai kurang lebih 2 angka dibelakang koma dalam meter. d. Dengan cara ini maka dapat digambar sudut A, B, C dan sudut B, C, D dengan perantaraan segi 4 B 6 dan 9 C 11. 3) Pengukuran Pengukuran Lebar Jalan (tanpa menggunakan alat ukur) Pengukuran lebar jalan ini dibuat tegak lurus terhadap poros trase A, B, C, D dengan menggunakan rumus pythagoras (siku-siku) 3, 4, 5. a. Am Ambil tali tali rapia (yang di lili lilit) t)
b. Buat Buat suatu segi segi tiga tiga dengan dengan dibuat simpul simpul pada setiap setiap titi titik k sudut sudut segi segi tiga tiga tersebut. c. Ukuran dari titik sudut atau simpul diambil 6 meter, 8 meter dan 10 meter. d. Tempatkan titik-titik simpul yang berhubungan dengan ukuran 6 meter, 8 meter di titik A (0) dipatok kayu yang sudah ada. e. Tarik rapia kencang-kencang dengan arah 6 meter ke arah kiri (ki) atau kanan (ka) dari titik A (0) dan arah 8 meter ke arah titik 1, bila rapia telah ditarik kencang di segala arah maka segi tiga yang dibuat adalah segi tiga tegak lurus di titik A (0). f. Ukur ke arah kiri atau ke titik A (0) sepanjang 3 meter dan pancang patok kayu dititik 3 meter tersebut dengan ukuran sama dengan patok kayu di titik A (0). 4) Untuk mem mempermuda permudah h pencatatan hasil hasil pengukuran di lapangan lapangan yang kemudian kemudian di pergunakan pergunakan untuk membuat peta hasil ukur kami sajikan form untuk pencatatan hasil pengukuran maupun lebar jalan. Dengan cara ini survei pengukuran di lapangan untuk jalan desa dapat dilakukan oleh masyarakat atau KSM/Panitia bersangkutan. Penggambaran peta bisa juga dilakukan oleh mereka dengan diberikan bimbingan sederhana. FORM UNTUK UNTUK PENCATATAN HASIL PENGGAMBARAN PENGGAMBARAN TRASE JALAN JALA N DESA DESA
Trase A B C D
Jarak titik dalam d alam meter meter A (0) – 1 1–2 2–3 3–4 4 – 5 (B) B (5) – 6
AB Dsl BCD
Keterangan
25 Ada parit kurang lebih 5 meter 25 25 25 Ada selokan kurang lebih 15 meter 25 25 Ada bukit kecil yang dipotong trase jalan bisa juga trase tidak memotong tetapi mengelilingi bukit. 15 0
FORM UNTUK UNTUK PENCATATAN HASIL SUDUT SUDUT JA LAN LA N DESA
Trase
Jarak titi titik k dalam meter
A B C D
4 – B (5) B (5) – 6 4–6
25 25 47,55
9 – C (10) C (10) – 11 9 – 11
25 25 32,25
Keterangan B 25
5
25
4
6 47.55
32.25
11
9 25
4 10
25
FORM : ST1
FORM : ST1
FORM : ST2
FORM : ST2
FORM : ST3
FORM : ST3
FORM : Gb
LAMPIRAN - 2
RAB-1A
RAB-1B
BERITA ACARA PENETAPAN HARGA SATUAN UPAH/BAHAN/ALAT UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN KSM/Panitia : BULAN :
..........................................
..........................................
Pada hari ini ........... tanggal ................ bulan ..................... tahun ................, bertempat di ........................................................................................................., telah dilaksanakan rapat Penetapan Harga Satuan Upah/Bahan/Alat yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ..................................................................................... Rapat dibuka pada pukul ..............., oleh Ketua/Sekretaris*) KSM/Panitia, yang dihadiri oleh : No 1
Peserta Yang Hadir
Keterangan
Ketua, Pengurus dan seluruh Anggota KSM/Panitia
2
Wakil BKM
3
Wakil UPL
4
6
Relawan Wakil Pemerintah Desa/Kelurahan Tokoh Masyarakat (Tomas)
7
Fasilitator Kelurahan/KMW
8
Dst.... (bila ada)
5
Jumlah (Org)
Daftar Hadir seluruh Peserta Terlampir.
Adapun rangkaian acara dalam rapat ini adalah sebagai berikut : No
Agenda Acara
1
Pembukaan
2
Penjelasan Maksud, Tujuan, Hasil Yang Ingin Dicapai serta tatacara Rapat/forum; Penyampaian Laporan Hasil Survey Harga
3 4
Pembahasan Harga Satuan (menyepakati nilai/besarnya harga satuan tiap jenis bahan/alat dan membuat justifikasi bila perlu).
5 6
Pembacaan Hasil Kesepakatan; Penyusunan BA Hasil Kesepakatan Harga Satuan Bahan/Alat untuk bulan ini;
7
Penutup
Penanggungjawab/ Fasilitator
Kesimpulan yang telah dicapai dalam pertemuan ini adalah disepakatinya HARGA SATUAN UPAH/BAHAN/ALAT secara bersama-sama sebagaimana terlampir, berdasarkan hasil Survey Harga yang telah dilaksanakan oleh Tim Survey KSM/Panitia. Demikian Berita Acara Kesepakatan ini dibuat dan ditandatangani oleh wakil peserta masing-masing untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat/Disepakati Oleh : KSM/Panitia : ........................ .................................... ............ Nama
:
..........................
Jabatan
Ketua :
Tanda Tangan
KSM/Panitia
: ..........................
Mengetahui Mengetahui : Wakil BKM :
Wakil Pemerintah Kel/Desa :
....................................
.......................................
Nama Jabatan Tanda
: ............................. :
Koordinator BKM
: .............................
Tangan
Nama
:
Jabatan Tanda Tangan
.......................... Lurah/Kades
:
..........................
:
Diperiksa & Diverif Diverif ikasi Oleh : Faskel, Nama
: .............................
UPL, Nama
Jabatan
: .............................
Jabatan
Tanda
: .............................
Tanda
Tangan
Tangan
:
.......................... ..........................
: :
..........................
1 B A R
LAMPIRAN - 4
PRO PRO G RA M NASI NASIO NAL NA L PEMBERDAYAAN MASYARAKAT M A NDIRI NDIRI PER PERKOT KO TA A N
C AKUPAN ISI : F-1
USUL USULA A N KEG KEG IAT IATA N
F-2
PERNYAT PERNYA TA A N KONT KO NTRIB RIBUS USII LA LA HAN HAN
RAB-2
DAFT DA FTA R KUANTIT KUANTITA S PEKERJ PEKERJ A A N
DAFTAR C ALON TENAG A KER KERJ A
RAB-4
RENC ANA ANG G ARAN BIAYA BIAYA (RAB) (RAB)
TK-1
F-5
KESEPAKATAN SWADAYA
F-6
RAB-1
KES KESEPAKAT PA KATA A N HARGA HARG A
F-7
F-Gbr
GAMBAR
F-8
F-Photo
PHOTO
F-9
F-3
F-4
LIST LIST NEG A TIF
UJ I IDENT IDENTIF IFIK IKA A SI DAM DA M PAK PA K
J ADWAL PEL PELAKSANA AKSANAAN AN DAFTAR RE RENC ANA PENG PENG ADAAN ADA AN TIM TIM PEL PELAKSANA AKSANA PERNYATAAN KESANGGUPAN O PERA PERA SI & PEMELIH PEMELIHARA ARAAN AN (O&P) (O &P)
FORM - 1
A. A . USULA N K EGIATA N Kota/Kabupaten
:
Kecamatan
:
Kelurahan/Desa
:
Nama BKM
: Nama KSM/Panitia
KSM/Panitia
:
Kegiatan
:
Lingkungan
Nama Pekerjaan
:
Volume Pekerjaan
:
Al asan Pembangunan Prasarana
:
Lokasi Pekerjaan
:
Penerima Manfaat
:
Metode Konstruksi
:
Status Tanah Lokasi Kegiatan
:
Jumlah Pengurus Pengurus & Anggot a KSM/Panitia (Org) L P Jumlah
Dusun/RT/RW : ……………...................... …………….......................... .... Kelurahan/Desa : …………….......................... ……………....................... ...
Jumlah Jumlah :
….... ...... .. KK
Gotong Royong
Miskin iskin : …….... ...... .. KK Semi Gotong Royong
Miskin iskin :
….... ...... .. %
Kerjasama Pihak Ketiga
FORM - 2
PERNYATAAN HIBAH / IJIN PAKAI/IJIN DILALUI/GANTIRUGI*) Yang bertanda Yang b ertanda tangan dibawah ini , Saya: Saya: Nama : .......................... ....................................... ......................... ............ No. KTP : ......................... ...................................... .......................... ............. Peker ekerjaa jaan n : .......................... ....................................... ......................... ............ Ala Alam mat : Jl. .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... RT/RW /RW/Du /Dusun …………... ... .... ...... .... .... .... .... .... Kel /Desa ………………..............., Kab./Kota ........................................ Selaku pemil pemilik ik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepem Kepemilikan ilikan Yang Sah, Nomor : ............................................. Tanggal ........................................dari Notaris/PPAT/Instansi lain yang Sah. Dengan Dengan ini menyatakan bersedia mem memberi berikan kan kontribusi kontribusi dalam bentuk : Hibah/Iji Hibah/Ijin n Pakai selama..........tahun/Ijin Dilewati selama ........... tahun/Gantirugi*), berupa : Bentuk Kontribusi
Volume & Satuan Asset As set
Alamat Al amat Asset As set
Sketsa Peta Lokasi
1. Tanah/Lahan 2. Tanaman Produktif 3. Asset lainnya (sebutkan) Syarat/Bentuk Syarat/Bentuk Kont ribusi ribu si Yang disepakat dengan Pemilik Pemilik : ................................................................................ ...............................................................................
Cantumkan Cantumkan : 1. Batas dan status status kepemil kepemilikan ikan kanan, kiri, kiri, depan dan belakang tanah warga 2. Bagian atau seluruh lahan milik warga disertai ukuran luas 3. Jalan sekitar lahan untuk identifikasi lokasi 4. Batas bagian tanah yang akan diberikan 5.Orientasi 5. Orientasi lokasi (arah mata mata angin) angin)
Kepa Kepada da Pem Pemerintah Desa/Ke esa/Keluraha lurahan n : ...... ......... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...., ., untuk untuk diman dimanfaatkan faatkan bagi bagi kepentingan masyarakat umum sesuai rencana kegiatan : ............................................................., di Loka Lokasi si ......................... ...................................... ......................... ....................... ........... oleh oleh KSM : ........................... ....................................... .......................... ........................... ............... .. Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. . ……………….. , …………………………. 20.. 20.....
Yang Menerima, Lurah/Ka Lur ah/Ka Desa
(_______________________)
Yang Memberikan, berikan, Pemilik Materai Rp.6.000
(_______________________)
Mengetahui Mengetahui : Nama
Jabatan BKM/Mewakili Ketua KSM Ketua RT/Mewakili
*) Pilih yang sesuai;
Tandatangan
TK - 1
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
FORM-3 BERITA ACARA HASIL KESEPAKATAN SWADAYA MASYARAKAT
Pada hari ini…………… tanggal ….. bulan ………. tahun 200…. bertempat di ........…………………… Kelurahan/Desa …………………., telah dilaksanakan Rembug Kesepakatan Swadaya Masyarakat untuk pelaksanaan kegiatan : ......................................................, oleh KSM : ...................................................... Atas nama warga masyarakat penerima manfaat kegiatan, disepakati bahwa jika usulan kegiatan KSM tersebut, disetujui oleh Badan Keswadayaan Masyarakat, kami sepakat dan sanggup untuk memberikan swadaya sebagai berikuti : Jenis Jenis Volume Sat. Volume Sat. Swadaya Swadaya 1. Tenaga Tenaga Kerja K erja : 3. Peralat Peralatan an : a. Mandor HOK a. Truk/Mobil b. Kepala Tukang HOK Pengangkut c. Tukang HOK b. Mesin Gilas d. Pekerja HOK Juml. Laki-laki (L) Org 4. Administrasi Juml. Perempuan (P) Org Rp. 2. Bahan : 5. Dana/Uang Dana/Uang Tunai a. Batu Kali M3 b. Semen Zak 6. Tanah/ Tanaman : M2 c. Kerikil M3 a. Tanah d. Pasir M3 b. Tanaman Btg e. Benang/Ember/ Produktif Linggis/Cangkul,dll c. Asset Lainnya Dst 7. Konsumsi Daftar Rincian Nama-nama dan bentuk Swadaya terlampir.
Demikian berita acara ini kami buat dengan sebenarnya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………………………. 200…. Mengetahui, Dibuat, BKM/UPL, Lurah/Ka. Desa Ketua KSM/Panitia (……………..………)
(……………………)
(……………………)
At as nam a warg w arg a masy m asy arak at , No
Nama
Jabatan
1.
Ketua RT …..
2.
Ketua RW …..
Al amat
Tanda Tand a Tangan Tang an
RAB-1
r b G M R O F
FORM-Photo
FORM-4
PENILAIAN TERHADAP DAFTAR KEGIATAN TERLARANG (NEGATIF LIST) Ap Apakah usulan lan kegiata iatan n, ter termasuk dalam lam salah lah satu kegiata iatan n yang dila ilarang untuk tuk dibiayai oleh dana PNPM Mandiri Perkotaan ? No
BUTIR / ITEM
1.
Pembangunan atau Rahabilitasi gedung Kantor Pemerintah atau kantor BKM
2.
Pembangunan atau Rahabilitasi Rahabilitasi Rumah Ibadah, Ibadah, termasuk infrastruktur lainnya yang secara langsung berada didalam lokasi rumah ibadah; Pembebasan Lahan; Kegiatan yang berkaitan berkaitan dengan politik praktis praktis (kampanye, (kampanye, demonstrasi, sumbangan politik, dll); Kegiatan Militer Militer atau semi-militer (pembelian/perdaganga (pembelian/perdagangan n senjata dan sejenisnya); Kegiatan-kegiatan Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan, lingkungan, seperti : didala m dan atau berbatasan berbata san langsung dengan area ar ea yang Membangun didalam dilindungi seperti : Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Bergambut, Kawasan pantai berhutan bakau (Mangrove), Kawasan Resapan Air, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, Hutan Wisata, Daerah Pengungsian Satwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Cagar Budaya & Ilmu Pengetahuan, Lokasi Situs Purbakala, lokasi peninggalan sejarah; Penggunaan bahan bangunan yang mengandung asbes; . Kegiatan produksi dan pengolahan yang menghasilkan emisi atau effluent cair dan gas kecuali kegiatan dalam skala kecil dan kegiatan-kegiatn yang telah direview direview dan diberikan diberikan sertifikat oleh oleh Bappedalda Bappedalda berdasarkan standar kontrol polusi air dan udara. Memanfaatkan dan atau menghasilkan bahan-bahan limbah berbahaya, termasuk pestisida dan herbisida, dan produk terkait lainnya; Memproduksi, memproses, pengolahan, penyimpanan atau penjualan penj ualan produk tembakau atau produk yang mengandung tembakau. Memproduksi atau menggunakan bahan yang membahayakan ozon; Memproduksi, menyimpan dan pengangkutan cairan, gas atau emisi yang berbahaya (termasuk kategori limbah berbahaya- B3); Kegiatan yang terkait dengan pengelolaan, pengadaan kayu dan peralatan perkayuan. Pengadaan Kayu diatas 3M3 per kegiatan harus memiliki SKSHH/FAKO Pembangunan MCK, Kakus/Jamban tanpa Septictank dan resapan; Bangunan/fasilitas Persampahan yang belum terintegrasi dengan sistem persampahan kota yang sudah ada; terint egarasi dengan sistem drainase drai nase kota yang ya ng Drainase yang belum terintegarasi telah ada atau drainase tanpa pembuangan akhir;. Jaringan Listrik (termasuk lampu penerangan) yang pengelolaan O&Pnya bukan oleh masyarakat; Berdampak negatif terhadap penduduk asli; Berdampak negatif terhadap kelestarian budaya lokal; Deposito atau yang berkaitan dengan usaha memupuk bunga Bank; Kegiatan yang memanfaatkan memanfaatk an BLM sebagai jaminan atau agunan atau garansi, baik yang berhubungan dengan lembaga keuangan dan perbankan atau pihak ketiga lainnya; Kegiatan yang bertentangan bertentangan dengan hukum, nilai agama, agama, tata susila dan kemanusiaan serta tidak sejalan dengan Visi, Misi, Tujuan dan nilai-nilai PNPM Mandiri Perkotaan
3. 4. 5. 6.
7. 8.
9.
YA
TIDAK
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
FORM-5
DAFTAR UJI IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN Hasil uji identifikasi dampak negatif terhadap lingkungan yang mencakup uraian jenis potensi dampak dan Rencana Tindakan penanganan/mitigasinya sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Kemudian kami akan melakukan pemantauan atas pelaksanaan pengamanan tersebut, pada saat perkembangan kegiatan kira-kira mencapai kemajuan 50% dan 100% guna memastikan bahwa seluruh pengamanan dampak telah kami lakukan. No
POTENSI/SUMBER DAMPAK NEGATIF
UPAYA PENANGGULANGAN/ PENANGGULANGAN/ MITIGASI
PEMANTAUAN PENYELESAIAN (50%)
(100%)
..............................................., ............................200.... Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
(Lihat Referensi Daftar Uji Dampak Lingkungan-Lampiran 4)
RAB - 2
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
RAB - 4
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
6 – M R O F
FORM-7
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
FORM-8
STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN (KSM/Panitia) KSM/ PANITIA Ketua
Sekretaris
BENDAHARA
PELAKSANA LAPANGAN
Ketua Regu Kerja/ Kerj a/ Mandor
LOGISTIK
Ketua Regu Kerja/ Kerj a/ Mandor
MASYARAKAT SUSUNAN SUSUNAN TIM PELAK SANA KSM/PANITIA KSM/PANITIA :
No 1.
NAMA
POSISI Ketua/Penanggungjawab
2. 3. 4. 5. 6. 7. Dst
Sekretaris Bendahara Pelaksana Lapangan Logistik/Pengadaan Ketua Regu Regu Kerja (Mandor) Ketua Regu Regu Kerja (Mandor)
Susunan Tim Pelaksana Lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi Lapangan/SDM KSM
Diverifikasi Oleh : Faskel Teknik,
Diverifikasi Oleh : UPL,
Dibuat Oleh : Ketua KSM
(………………………..)
(………………………..)
(………………………..)
FORM-9
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN PRASARANA
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami : Nama ama Jabatan Jabatan
Ala Alam mat
: …………………...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....… .…… ……...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... : Ketua Ketua KSM KSM.... ...... .... .... .... .... ……………………….... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..,, Kel./Des el./Desa a ........... ................ .......... .......... .......... ....... .. Kecam ecamatan atan .......... ............... .......... .......... ....... .. Kab./Ko ab./Kota ta ................................................................................ : Jl. .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .. Dusun/RT /RT/RW /RW …… …………….... ...... .... .... .... ..
Menyatakan kesanggupan untuk mengoperasikan dan memelihara sarana & prasarana yang kami bangun, bangun, yaitu : yaitu : No
Jenis Sarana & Prasarana
Lokasi Lok asi (Jl/Dusun/RT/ (Jl/Dusu n/RT/RW) RW)
1. 2. 3. dst Struktur Organisasi & Pengurus Pemanfaatan & Pemeliharaan Sarana & Prasarana tersebut akan kami sampaikan setelah kami ditetapkan sebagai pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana tersebut. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. ……………….. , …………………………. 20. 20..... Yang Menyatakan , Ket Ketua KSM ……………… Materai Rp.6.000
(……………………………) Nama
Mengetahui : Jabatan BKM/Mewakili UPL Ketua RT/Mewakili Ketua RT/Mewakili
Tandatang Tandatang an
LAMPIRAN - 5 REFERENSI DAFTAR UJI IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN No
1
POTENSI/SUMBER DAMPAK NEGATIF
ALTERNATIF UPAYA PENANGGULANGAN/MITIGASI
PRASARANA JALAN, JEMBATAN, GORONG-GORONG, TAMBATAN PERAHU Resiko Longsor akibat Kegiatan Pemindahan trase/jalur jalan atau bangunan ke tempat Galian/Timbunan Tanah diarea lain yang lebih aman lereng/tebing Batasi pemindahan tanah hanya pada musin kering/panas Dibangun tanggul atau turap penahan Tampingan diperlandai Penanaman Vegetasi/jerami didaerah kemiringan Dipasang pelindung sungai/pantai
2 3
Jembatan mengganggu lalu lintas perahu Jembatan/T.Perahu merubah arah/aliran sungai
4
Meningkatnya erosi pada tebing
5
Meningkatnya erosi pada saluran pinggir/samping
6
Jalan tanah meningkatkan debu
7
Jalan menutup/memotong aliran air alamiah/drainase Saluran samping/drainase terjadi pendangkalan/ sedimentasi
8
9 10
11
12
Jalan baru akan menebang banyak pohon-pohon Tidak ada pembuangan akhir /ada genangan air dari drainase/Goronggorong Bangunan tidak nyaman/aman
Belum terjamin O&P kegiatan
tebing
diarea
terkena
arus
Perletakan jembatan diperbaiki/disesuaikan Tata letak dipindahkan untuk menghindari masalah Perletakan jembatan diperbaiki/disesuaikan Dipasang pelindung tebing diarea terkena arus sungai/pantai Tampingan diperlandai Penanaman Vegetasi/jerami didaerah kemiringan Dasar saluran diperlandai Dipasang penahan pelindung tebing saluran Dipasang gorong2 bantu untuk mengurangi debit (sub drainase) Perkerasan khusus pada badan jalan disekitar saluran, seperti beton, aspal, dll. Permukaan jalan dipadatkan Permukaan jalan diberikan perkerasan dari bahan berbutir kasar (kerikil/sirtu) Dipasang gorong2 sesuai aliran alamiah/drainase Drainase dibuat dari bahan pasangan batu/bata atau beton Drainase dibuat mengikuti kemiringan alamiah Drainase dibuat sampai ketempat pembuangan atau saluran kota yang ada (terintegrasi) Pemindahan trase/jalur jalan ke tempat lain yang lebih aman Drainase dibuat sampai ketempat pembuangan akhir (seperti sungai, laut) atau terintegrasi dengan Sistem Drainase kota; Dibuat pagar pengaman pada Tikungan Jalan yang tajam Dibuat penahan longsor diderah tebing/lereng atau badan jalan Dibuat pagar pengaman pada jembatan dan di pintu masuk/ keluar jembatan (kiri+kanan) Dibuat tembok pengaman pada gorong-gorong (kiri+kanan) Dibentuk O&P kegiatan dan ada rencana kegiatan pemeliharaan
No
1.
POTENSI/SUMBER DAMPAK NEGATIF
Resiko Longsor akibat Kegiatan Galian/Timbunan Tanah diarea lereng/tebing
ALTERNATIF UPAYA PENANGGULANGAN/MITIGASI
PRASARANA IRIGASI Pemindahan jalur Saluran atau bangunan ke tempat lain yang lebih aman Batasi pemindahan tanah hanya pada musin kering/panas Dibangun tanggul atau turap penahan Tampingan diperlandai
2
Meningkatnya erosi pada tebing atau dinding saluran tanah
Penanaman Vegetasi/jerami didaerah kemiringan Dipasang pelindung tebing diarea terkena sungai/pantai Tampingan diperlandai Penanaman Vegetasi/jerami di daerah kemiringan
arus
Dipasang penahan pelindung tebing saluran 3 4
5 1 2
3
4 5 6
Konsentrasi air tidak terkendali disaluran/sawah Saluran terjadi pendangkalan/sedimentasi akibat erosi dari dinding sal. Tanah/Tebing
Dibuat pintu-pintu air Dasar saluran diperlandai Saluran dibuat dari bahan pasangan batu atau beton
Saluran dibuat mengikuti kemiringan alamiah Saluran pembuangan dibuat sampai ketempat pembuangan Belum terjamin O&P kegiatan Dibentuk O&P kegiatan dan ada kegiatan pemeliharaan PRASARANA AIR BERSIH Galian Sumur (sumur dangkal) Dibuat turap penahan tanah longsor Dinding Sumur menggunakan Cincin Beton Galian sumur dalam/bor bisa memunculkan bahan2 tambang yang bisa berbahaya, seperti minyak,gas Kualitas air sumur bercampur mineral/bahan2 berbahaya bagi kesehatan Sumur Gali (sumur dangkal) longsor Sumur terlalu dekat dengan MCK/WC Air Sumur tercampur air permukaan/Air Rembesan
7
Mata Air tercampur air permukaan
8
Belum terjamin O&P kegiatan
1
Pengaturan penggunaan Air
Koordinasi dengan dinas pertambangan & geologi/ instansi terkait sebelum kegiatan dimulai;
Dilakukan Pengujian kualitas air sebelum dimanfaatkan Dinding Sumur dibuat menggunakan Cincin Beton Lokasi Sumur dan Septicktank/Resapan minimal 11 meter Dibuat bibir sumur yang cukup tinggi Lokasi Sumur dicari tempat yang tidak sering banjir Dibuat Pelindung disekitar mata air untuk mencegah air masuk Daerah sekitar mata air diberi pelindung jalur hijau
Dibentuk O&P kegiatan dan ada kegiatan pemeliharaan PRASARANA MCK, JAMBAN, SALURAN LIMBAH RUMAHTANGGA
Tidak ada saluran pembungan limbah cair domestik (MCK,Jamban,Air Cucian Dapur,dsb)
Dibuat saluran pembuangan sampai pembuangan atau drainase yang ada
ketempat
Dibuat Septictank dan Resapan untuk MCK/Jamban
No 2
3
4 5 6
7
1.
POTENSI/SUMBER DAMPAK NEGATIF Pipa sanitasi dipermukaan tanah yang sangat rawan thd sinar matahari, terinjak, dan kenakalan manusia Bangunan MCK, Jamban, Drainase air limbah, tidak sesuai standar teknis Septicktank/Resapan MCK/WC terlalu dekat dengan Sumur. Jenis bangunan Septicktank tidak sesuai jenis tanah Tidak ada pembuangan akhir dari saluran MCK, WC, Saluran Limbah Rumah Tangga/ada genangan air Belum terjamin O&P kegiatan
ALTERNATIF UPAYA PENANGGULANGAN/MITIGASI Tanam pipa sanitasi dari kakus keseptictank Buat Lubang Kontrol dan Pipa Udara untuk septicktank Desain/Spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknis bangunan
Jarak lokasi Septicktank/Resapan dengan Sumur minimal 11 meter Jenis bangunan Septicktank disesuaikan dengan daya resap tanah Dibuat Drainase sampai ketempat pembuangan akhir (seperti sungai, laut) atau terintegrasi dengan Sistem Drainase kota; Dibentuk O&P kegiatan dan ada rencana kegiatan pemeliharaan PRASARANA DRAINASE PERMUKIMAN
Resiko Longsor akibat Kegiatan Galian/Timbunan Tanah diarea lereng/tebing
Pemindahan jalur atau bangunan ke tempat lain yang lebih aman Batasi pemindahan tanah hanya pada musin kering/panas Dibangun tanggul atau turap penahan Tampingan diperlandai Penanaman Vegetasi/jerami didaerah kemiringan Dipasang penahan pelindung tebing saluran
2
Meningkatnya erosi pada tebing
Tampingan diperlandai Penanaman Vegetasi/jerami di daerah kemiringan Dipasang penahan pelindung tebing saluran
3
4
5 6 1 2 3
Saluran terjadi pendangkalan/sedimentasi akibat erosi dari dinding sal. Tanah/Tebing
Dasar saluran diperlandai Saluran dibuat dari bahan pasangan batu atau beton
Saluran dibuat mengikuti kemiringan alamiah Saluran pembuangan dibuat sampai ketempat pembuangan Tidak ada pembuangan akhir Drainase dibuat sampai ketempat pembuangan akhir drainase/ada genangan air (seperti sungai, laut) atau terintegrasi dengan Sistem Drainase kota; Bangunan Drainase Tiidak sesuai Desain/Spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknis standar teknis bangunan Belum terjamin O&P kegiatan Dibentuk O&P kegiatan dan ada kegiatan pemeliharaan PRASARANA PERSAMPAHAN Bangunan Sampah Tiidak sesuai Desain/Spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknis standar teknis bangunan Tidak ada Pembuangan Sampah TPS dibuat terintegrasi dengan Sistem persampahan kota; dari TPS Belum terjamin O&P kegiatan Dibentuk O&P kegiatan dan ada kegiatan pemeliharaan Persampahan
LAMPIRAN - 6 LEMBAR VERIFIKASI VERIFIKASI KELAYAKAN KELAYA KAN USULAN USULAN KEGIATAN KSM LINGKUNGAN No
ASPEK YANG DIVERIFIKASI DIVERIFIKASI
PENILAIAN KELAYA KAN YA
A 1 2 3 4 5 B 1 2
TIDAK
CATATAN (PENYEMPURNAAN)
ASPEK ORGANISASI ORGANISA SI Adakah Adakah pengurus, pengurus, anggota, serta serta aturan organisasi yang jelas ? Apakah Apakah jumlah anggota anggota organisasi KSM dari perempuan, minimal 30% ? Apakah KSM telah telah Mendaftar endaftar pada BKM/LKM BKM/LKM dan dinyatakan layak ? Apakah Merupakan Pemanfaat Pemanfaat & Pemel Pemeliihara Sarana & Prasarana? Adakah Adakah kontribusi kontribusi Swadaya Swadaya masyarakat ? ASPEK MANAJEMEN MANAJ EMEN,, TEKNIS KEGIATAN Apakah Apakah Prasarana yang diusulkan diusulkan sesuai dokumen dokumen PJM-Pronangkis PJM-Pronangkis ? Apakah Apakah rencana rencana lahan lokasi Bangunan telah telah dibebaskan (tidak akan ada dampak sosial)?
3 Ad Adakah calon lon ten tenaga kerja yang akan ter terlib libat ? Adakah Ke Kesepakatan tan Ha Harga Ha Hasil Su Survey (m (minim inima al 3 4 Ad toko setempat) ? 5 Ad Adakah Gambar sederhana Infr Infra astru truktur tur ? 6
Adakah Adakah dokumentasi dokumentasi/phot /photo o kondisi awal awal (0%) (0%) ?
Apakah rencana Bangunan tidak tidak bertentangan 7 Ap dengan Daftar Kegiatan Terlarang ? 8 Ap Apakah rencana Bangunan tid tidak berpoten tensi menimbulkan Dampak Negatif (merusak) Lingkungan? 9 Ad Adakah Dafta ftar Kuantita titas s Pekerjaa jaan? 10 Adakah Perhitungan Perhitungan RAB RAB (Swadaya & BLM/PNPM BLM/PNPM)) ? 11 Adakah Adakah Jadwal Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ? 12 Adakah Rencana Pengadaan Kegiatan Kegiatan ? Adakah Stru truktur tur Organisa isasi/S i/Susunan Tim 13 Ad Pelaksanaan Kegiatan ? 14 Apakah rencana Bangunanlayak Bangunan layak secara teknis? teknis ? (Kesesuaian spesifikasi dengan standar teknis, Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat, dan Keamanan/kenyamanan Pemakai). 1. Ap Apakah Lokasi Yang Dipil ipilih ih se sesuai dengan Jenis Infrastruktur yang direncanakan ? 2. Ap Apakah Desain/S in/Sp pesifik ifika asi & kualita litas s ba bahan utam tama yang direncanakan baik/kuat (sesuai persyaratan stándar teknis bangunan) ?
No
PENILAIAN KELAYA KAN
ASPEK YANG DIVERIFIKASI DIVERIFIKASI
YA
TIDAK
3. Ap Apakah bangunan utam tama dan pelen lengkap dari prasarana sudah direncanakan (minimal untuk menjamin keamanan bagi pemakai atau agar usia pemakaian prasarana lebih lama) ? 4. Ap Apakah desain sudah memperhatik tikan kebias iasaan lokal? 5. Ap Apakah KSM Mampu mengerjak jakan sendiri iri Prasarana tersebut? (Untuk pekerjaan pemadatan perkerasan (Kerikil/Sirtu, Telfor, Makadam) agar diupayakan menggunakan mesin gilas/pemadat); 6. Ap Apakah desain sudah mempertim timbangkan pencapaian manfaat dari prasarana (setelah bangunan selesai dapat langsung bermanfaat), khususnya prasarana seperti Air Bersih, Drainase, dll; 7. Dan lain2 persyaratan/standar teknis yang dianggap prinsip pada bangunan (lihat Pedoman Teknis perjenis prasarana); JUSTIFIKASI KELAYAKAN : Nama Nama Ya Yang ng Memverifikasi Memverifikasi Rekomendasi Rekomendasi Hasil Hasil Ve Verifik rifik asi *)
CATATAN (PENYEMPURNAAN)
Tandatangan
UPL: _____________________ _______________________ Faskel Tekni Teknikk : _____________________ _______________________
LAYAK /
(..............................................)
LAYAK LAYA K DENGAN DENGAN PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN / TIDAK TIDAK LAYAK
(................................................)
Asko As kott Infr In frast astru rukt ktur ur : _____________________ _______________________
*) Pilih Yang Sesuai
(................................................)
Form : V.2
BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI KELAYAKAN USULAN USULAN KEGIATAN LINGKUNGAN
Pada hari ini ………………tanggal ………………bulan……………tahun ……….telah dilaksanakan verifikasi kelayakan proposal usulan kegiatan KSM Lingkungan sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan skala prioritas, Renta PJM pronangkis. Berdasarkan kesepakatan hasil verifikasi maka dinyatakan bahwa kegiatan berikut : Uraian Kegiatan
Rekomendasi Kelayakan
1. Nama pekerjaan peker jaan
:………………………………….
2. Lokasi
:………………………………….
3. Volume
:………………………………….
4. Nilai Kegiatan a. Swadaya
: Rp…………………………….
b. BLM B LM PNPM
: Rp…………………………….
c. TOTAL (a+b) (a+b)
: Rp…………………………….
5.
Nama KSM/Pani KSM/Paniti tia a
LAYAK untuk d ilaksanakan ilaksanakan sesuai k etentuan PNPM yang ada
:………………………………….
Secara lengkap hasil verifikasi terlampir (Formulir Verifikasi Form V.1).
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ............................,. tgl...................................... Pengusul Pengusul :
Tim Verifikasi : Faskel Teknik
U P L,
Ketua PANITIA
……………… ……………………… ………… …
…………………………
…………………………
Asko As kork rkot ot Infra Inf ra
(…………………………)
Mengetahui/Saksi-saksi : No
Nama Nama
Jabatan
Lurah/Kades Ketua RW Ketua RT To Mas/Mewakili
Tandat Tandatangan angan