BAB I A. LATAR BELAKANG
Di jaman yang modern ini, kita amati banyak orangtua yang sibuk dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Karena banyaknya kebutuhan hidup yang perlu ditanggung di dalam keluarga seperti kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan), kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. t ersier. Dimana paling tidak di dalam keluarga harus memenuhi kebutuhan primer yang biayanya sangatlah besar (papan) dan harus ditanggung setiap saat (pangan dan sandang). Karena sibuknya orangtua untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, tak jarang mereka melupakan anak-anak mereka yang belum memasuki usia sekolah. s ekolah. Terkadang anak mereka ditinggal bersama orangtua/mertua mereka, bersama pengasuh anak, dan juga dititip di tempat penitipan anak. Namun, banyak orangtua yang merasa tidak enak apabila meninggalkan anaknya bersama orangtua/mertua mereka karena takut akan merepotkan, orangtua juga ragu bila anaknya ditinggal bersama pengasuh karena maraknya penculikan dan kekerasan anak oleh pengasuhnya, dan pilihan terakhir adalah menitipkan anaknya di tempat penitipan anak. Pilihan ini sangat banyak diminati oleh orangtua yang sibuk si buk dan tidak sempat mengurus anaknya karena di sana selagi anaknya dititipkan anaknya juga di ajarkan bermain dan belajar sesuai usia mereka. Tetapi yang jadi permasalahan sekarang adalah minimnya tempat penitipan anak tersebut.
B. GAMBARAN SASARAN KONSUMEN
Menjadi sebuah dilema bagi orangtua manapun, harus meninggalkan anak untuk pergi bekerja. Bagi orangtua terutama kaum ibu, sering merasa bersalah manakala si kecil yang masih balita harus diasuh oleh orang lain. lai n. Tempat penitipan anak menjadi solusi bagi orangtua, khususnya para ibu untuk mengurus buah hati mereka saat pekerjaan yang tak bisa mereka tinggalkan. Di sinilah peluang bisnis kita, Pengguna jasa kita kit a adalah sebagian besar bes ar orangtua yang sibuk atau kurang mempunyai waktu pada jam-jam tertentu untuk mengasuh anak mereka.
C. KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
Potensi pengembangan diri profesi keperawatan terkait dengan kebutuhan tersebut adalah dalam bidang keperawatan anak. Dalam bidang tersebut, tentunya kami memantau nutrisi anak, kesehatan jasmani dan rohani anak, serta terapiterapi yang dibutuhkan anak sehingga tumbuh kembang anak menjadi baik karena orangtuanya tidak sempat merawat mereka dan memantau tumbuh kembang mereka. Kami membuka usaha penitipan anak ini dengan mengacu pada kesehatan anak dan pelayanan yang baik terhadap anak. Di tempat ini tidak hanya menitipkan anak saja, namun ada fasilitas yang didapatkan anak seperti massage anak, pemberian nutrisi yang baik untuk kesehatan anak, terapi bermain dan belajar sesuai dengan usia mereka. Di tempat penitipan anak ini juga bisa sebagai media para orangtua untuk berkonsultasi masalah status kesehatan dan tumbuh kembang anak dengan ahli psikolog anak. Selain itu tempat penitipan anak yang kami kembangkan ini berbasis pariwisata sehingga selain masyarakat lokal masyarakat domestic pun dapat menitipkan anaknya ditempat penitipan ini. Ini merupakan suatu nilai lebih yang kita berikan kepada para anak yang dititipkan dan para orangtua. Jadi bukan hanya sekedar tempat, tapi juga sebagai pengasuh yang mengarah pada pendidikan tumbuh kembang anak. Jadi manfaatnya bukan sekedar menitipkan anak saja, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan intelegensia anak.
D. KEADAAN KOMPETITOR
1. Pesaing langsung (direct competitor) adalah pesaing yang bersaing langsung dengan usaha kami atau head to head dengan usaha kami, yaitu sama sama mendirikan usaha penitipan anak. 2. Pesaing tidak langsung (indirect competitor) adalah mereka yang memiliki usaha yang berbeda dengan kita namun bisa menjadi alternatif. Pada usaha kami contohnya PAUD, orang tua cenderung memasukan anak usia di bawah 5 tahun ke PAUD dan itulah competitor tidak langsung dari usaha kami.
BAB II A. DEFINISI TEMPAT PENITIPAN ANAK
Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang secara tegas diamanatkan oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa PAUD adalah “suatu upaya pem binaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan
pendidikan
untuk
membantu
pertumbuhan
dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Dalam pelaksanaannya PAUD dapat dilaksanakan melalui jalur formal maupun jalur nonformal. Jalur formal antara lain melalui Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Anfal (RA) sedangkan jalur nonformal dapat berbentuk Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (Kober) dan bentuk lainnya yang sederajat. Khususnya mengenai TPA menurut modul Pendidikan Anak Usia Dini yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD, yang dimaksud dengan TPA adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA merupakan
layanan
PAUD
yang
menyelenggaran
pendidikan
sekaligus
pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia di bawah 4 tahun). Dengan demikian, TPA merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang berusaha menggabungkan dua tujuan, yaitu tujuan pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta tujuan pendidikan melalui program-program pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini TPA merupakan solusi terbaik bagi orang tua yang keduanya bekerja yang diharapkan anak-anak mereka aman dan memperoleh pendidikan yang baik. Oleh karena itu, dasar filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih dan Asuh. 1. Tempa Tempa adalah upaya mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga secara
teratur dan terukur, serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik yang kuat, lincah, daya tahan dan disiplin tinggi. 2. Asah Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik dan merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi, memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar anak. 3. Asih Asih merupakan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya dari perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental dan eksploitasi. 4. Asuh Asuh merupakan proses pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian dan jatidiri anak dalam hal: a. Integritas, iman dan taqwa b. Atriotisme, nasionalisme dan kepeloporan c. Rasa tanggung jawab, jiwa ksatria, dan sportivitas d. Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji e. Jiwa tanggap, daya kritis dan idealism f.
Optimis dan keberanian mengambil resiko
g. Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional.
B. ANALISIS SWOT
1. Strengh (kekuatan) Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini dan kekuatan pada usaha kami antara lain: a. Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif).
b. Berpengalaman dalam kegiatan yang kami lakukan dalam usaha kami (kualitatif)
sehingga
berpengalaman
di
dapat
bidangnya
di
percaya
serta
dan
berijazah
anggota dah
yang
menempuh
pendidikan yang layak. c. Kami mengenali kekurangan dan kelebihan kami. 2. Weaknesses (Kelemahan) Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. a. Kurangnya pengetahuan kami dalam berwirausaha b. Kurang pengetahuan untuk memasarkan usaha kami ke jaringan yang lebih luas c. Kurang pengetahuan untuk accounting 3. Opportunity (kesempatan) Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. a. Maraknya kalangan orang tua yang sibuk b. Terbatasnya tenaga pengasuh yang dapat di percaya 4. Threat (ancaman) Adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. a. Usaha berada pada lingkungan yang salah atau tidak mendukung pengembangan b. Kepercayaan yang kurang dari klien atau sasaran usaha
C. SASARAN
Sasaran yang kami tuju pada bisnis yang kami rancang ini adalah para orang tua yang memiliki anak yang berusia di bawah lima tahun yang sibuk dengan pekerjaannya yang tidak sempat merawatnya.
D. KONSEP BISNIS
Konsep dari bisnis kami adalah jasa tempat penitipan anak seperti merawat bayi, memberikan massage pada bayi, memberikan pendidikan kepada anak yang berusia diatas tiga tahun, dan memfasilitasi antar jemput. Merawat bayi disini sudah termasuk memberikan makan tiga kali sehari dan memenuhi kebutuhankebutuhan yang lain dari bayi tersebut. Massage bayi tersebut dilakukan ada per hari atau setiap bayi di titipkan secara terus-menerus atau hanya sesekali saja. Adapun juga bayi yang di titipkan terus-menerus, massage bayi dilakukan setiap minggunya. Memberikan pendidikan kepada anak yang berusia di atas tiga tahun disini diberikan sambil bermain agar anak tersebut tidak terlalu tegang pada saat belajar, dengan diberikannya pendidikan kepada anak, tumbuh dan kembang pada otak anak tersebut berjalan seimbang karena orangtua yang terlalu sibuk lupa akan pendidikan anaknya pada usia balita.
E. KONSUMEN
Konsumen dari bisnis tersebut adalah para orang tua yang memiliki anak yang berusia di bawah lima tahun yang sibuk dengan pekerjaannya yang tidak sempat merawatnya.
F. STRATEGI BISNIS
Dalam membangun kewirausahaan yang kami buat yaitu “Tempat Penitipan Anak”, kami menganut atau mengadopsi strategi bisnis yang digunakan orang cina, yakni sistem perdagangan yang berorientasi pada pelanggan. Jadi, kesuksesan bisnis tidak dapat diperoleh secara instan atau melalui jalan pintas. Strategi bisnis yang kami gunakan adalah sebagai berikut : 1. Mengizinkan pelanggan membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik. Jadi, pelanggan dapat memilih sendiri paket penitipan anak yang diinginkannya tanpa harus adanya tekanan dari pemilik. 2. Pelanggan baru kita berikan potongan harga. Jadi, disini kami memberikan potongan harga sebesar 15% dari harga asli untuk pelanggan baru yang bergabung dengan penitipan anak yang kami bangun.
3. Lakukan promosi melalui media cetak, eletronik, dan online. Tujuannya agar orang lain dapat mengetahui “Tempat Penitipan Anak” yang kami bangun sehingga bisnis yang kami buat dapat lebih terkenal dan ramai. 4. Cari lokasi yang strategis, misalnya di lingkungan perumahan dan perkantoran agar orang tua mudah memantau anaknya. 5. Lakukan evaluasi intern secara berkala guna memantau perkembangan bisnis. Servis serta pelayanan yang baik terhadap klien menjadi kunci utama dalam bisnis ini. Jadi disini kami akan mengadakan evaluasi intern setiap bulannya untuk memantau perkembangan bisnis kami. Kami juga mengutamakan servis dan pelayanan yang istimewa baik pada pelanggan baru maupun pelanggan lama agar mereka merasa puas, aman, dan nyaman menitipkan anaknnya pada kami.
G. LOKASI TEMPAT PENITIPAN ANAK
Tempat penitipan anak atau TPA merupakan kebutuhan utama para wanita karier, khusunya yang tidak memiliki pengasuh di rumah yang bisa dipercaya untuk mengurus anak. Karena itu, bisnis jasa penitipan anak kini semakin berkembang di kota-kota besar seiring dengan banyaknya kaum perempuan yang berkiprah di ranah publik dengan bidang kerjanya masing-masing. Lokasi sebagai tempat penitipan anak yang kami bangun sangat berperan penting untuk kesuksesan bisnis yang akan kami jalani. Karena pemilihan lokasi yang baik untuk tempat penitipan anak haruslah berada di tempat yang strategis. Tempat penitipan anak sebaiknya mudah diakses oleh kendaraan dan tidak jauh dari tempat parkir sehingga anak yang akan dititipkan tidak perlu berjalan begitu jauh. Kami juga mengusahakan memilih lokasi TPA yang tidak terlalu dekat dengan jalan raya agar menjauhkan anak dari polusi udara dan polusi suara. Lokasi TPA yang akan kami bangun, kami memilih membangun di daerah perkantoran agar orang tua yang mengantar anaknya ke TPA dapat langsung pergi bekerja tanpa harus tergesa-gesa. Disamping itu, orang tua juga dapat lebih mudah memantau anaknya saat jam istirahat kantor.
H. STRATEGI PROMOSI
Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran suatu barang. Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang maupun jasa yang dihasilkan untuk konsumen, segala kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan menarik minat konsumen dalam mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut. Menjalankan usaha ditengah banyaknya persaingan tidak akan lepas dari strategi yang dijalankan agar dapat menjaring banyak konsumen. Strategi promosi yang benar dapat membuat peluang usaha yang dijalankan akan berada pada jalur yang benar untuk sukses. Ini adalah beberapa strategi promosi yang kami lakukan untuk mengembangkan sayap bisnis tempat penitipan anak yang kami bangun : 1. Melakukan promosi melalui website Memiliki website sudah tidak bisa dihindari lagi di jaman yang penuh teknologi seperti sekarang ini. Dengan adanya website, membuat peluang usaha bisa menjadi lebih terbuka karena dengan media online at au menawarkan jasa secara online akan semakin dikenal banyak orang dengan mudah. Website akan membantu usaha yang kami bangun dapat diketahui, karena informasi mengenai usaha, produk atau jasa yang kami jual bisa dibaca dan dimengerti dengan mudah. Strategi promosi produk atau jasa dengan biaya yang sangat ringan. 2. Melakukan promosi melalui sosial media (SOSMED) Dengan berkembangnya teknologi komunikasi secara global yang mempengaruhi cara pelaku usaha dalam berkomunikasi. Sosial media merupakan salah satu alat komunikasi dan salah satu strategi promosi produk atau jasa yang perlu dimiliki untuk menjembatani antara pelaku bisnis dan konsumen agar terjalin dengan mudah, cepat, dan efisien. Dengan sosial media, para pengguna tidak lagi memikirkan dimana lokasi orang yang akan dihubungi dan waktu ketika dihubungi. Strategi promosi menggunakan sosial media di internet membuat pesan yang dikirim
kepada pihak lain akan segera sampai dalam hitungan detik. Promosi melalui sosial media juga lebih mudah dan cepat, selain itu juga biaya yang dikeluarkan sangat ringan hanya memerlukan akses internet. 3. Perangkat mobile Perkembangan teknologi komunikasi pada perangkat mobile saat ini semakin canggih dan berlangsung dengan sangat cepat. Banyak sekali produk peralatan telekomunikasi seperti smartphone, tablet, phablet yang telah mengadopsi teknologi terkini seperti Blackberry, Android, dan Windows 8. Dengan handphone ditangan, setiap o rang dapat menghubungi dan dihubungi dengan cara yang mudah. Tidak hanya dengan mode suara, tapi juga dapat menggunakan teks seperti email, chatting, tweet, dan lain sebagainya. 4. Melalukan promosi melalui media broadcast di radio Dengan adanya banyak media broadcast radio, para bisnis dan usahawan tidak lagi mengalami kesulitan untuk mempromosikan produk atau jasanya. Dengan melalukan promosi melalui media broadcast di radio, semua orang yang mendengarkan radio dirumah maupun di mobil dalam perjalanan dapat mengetahui dan mengenal tempat penitipan anak yang kami bangun. 5. Melakukan promosi melalui media cetak Selain melakukan promosi melalui media sosial internet dan elektronik, kami juga melakukan promosi melalui media cetak yaitu dengan membuat iklan pada surat kabar, menyebarkan pamflet-pamflet, dan membuat brosur. Orang-orang yang suka membaca surat kabar akan dengan mudah mengetahui usaha yang kami buat, karena bisa membaca iklan yang dimuat dalam surat kabar. Penyebaran pamflet dan menempelkannya
di
beberapa
tempat
yang
strategis
juga
dapat
mempromosikan usaha yang dibuat sehingga dapat dikenal oleh orang banyak. 6. Memperbanyak Relasi Kita juga harus dapat memanfaatkan relasi untuk promosi bisnis jasa kita ini, teman-teman kerja, kenalan-kenalan, keluarga, bahkan
tetangga untuk menginformasikan usaha ini dari mulut ke mulut. Akan semakin baik lagi bila kita berani masuk ke kantor-kantor dan menawarkan kerjasama dengan perusahaan tersebut, yang tentu saja ada diskon khusus bagi mereka.
I. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
1. Investasi Awal Uraian
Jumlah
Harga
Total
1. Sewa Tempat/Tahun
1 unit
Rp 20.000.000,00
Rp 20.000.000,00
a. Loker anak
1 buah
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
b. Meja anak
3 buah
Rp 100.000,00
Rp 300.000,00
c. Kursi anak
10 buah
Rp 50.000,00
Rp 500.000,00
d. Kasur anak
5 unit
Rp 200.000,00
Rp 1.000.000,00
e. Box bayi
10 unit
Rp 200.000,00
Rp 2.000.000,00
f. Stok mainan anak
10 unit
Rp 50.000,00
Rp 500.000,00
g. Buku edukatif
5 unit
Rp 20.000,00
Rp 100.000,00
2. Peralatan:
3. Biaya Cadangan Total Investasi Awal
Rp 10.000.000,00 Rp 34.900.000,00
2. Biaya Operasional Uraian
Jumlah
Harga
Total
1. Gaji baby sitter
10 orang/bulan
Rp 900.000,00
Rp 9.000.000,00
2. Gaji psikolog
1 orang/bulan
Rp 1.200.000,00
Rp 1.200.000,00
a. Mandi dan massage
Rp 300.000,00
Rp 300.000,00
b. Makanan/buah/sayur
Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 15.000,00
Rp 150.000,00
5. Air dan listrik
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
6. Transportasi
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
7. Komunikasi
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
a. Brosur
Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
b. Pamphlet
Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
c. Kartu nama
Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
Rp 136.083,00
Rp 136.083,00
Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
3. Keperluan bayi/anak:
4. Air Minum
10 galon/bulan
8. Promosi:
9. Biaya penyusutan peralatan 3 tahun 10. Biaya lain-lain Total Biaya Operasional
Rp 13.186.083,00
3. Analisis BEP (Break Even Point) Omzet rata-rata/bulan (O)
Total biaya operasional
Laba/bulan (O-Bo)
(Bo) Anak yang dititipkan 10
Rp 13.186.083,00
Rp 2.413.917,00
anak/hari @ 60.000 = 600.000/hari x 26 hari = Rp 15.600.000,00
4. Asumsi a. Asumsi waktu kerja efektif 26 hari/bulan. b. Asumsi jumlah anak yang dititipkan per hari adalah 10 anak sehingga sebulan terdapat 260 anak. c. Asumsi boks bayi dipesan dengan ukuran khusus dari pengrajin furnitur. d. Jam kerja pukul 08.00-20.00. e. Biaya penitipan anak adalah Rp 60.000,00 per 10 jam. f.
Masa manfaat aset peralatan adalah 3 tahun (36 bulan), beban penyusutan per bulan jika nilai residu Rp1.000,00 adalah sebesar (Rp4.900.000,00 — Rp1.000,00)/36 bulan = Rp 136.083,00 per bulan.
J. SARANA DAN PRASARANA
Adapun sarana dan prasarana pokok yang terdapat di dalam penitipan anak ini adalah: 1. Loker anak, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan berbagai perlengkapan anak seperti tas, baju, susu, makanan yang dibawa anak dll.
2. Meja anak, yang berfungsi sebagai tempat anak untuk bereksplorasi dalam belajar (bagi anak usia 3-4 tahun), meja ini terbuat dari bahan plastik yang kuat sehingga tidak membahayakan anak. 3. Kursi anak, kursi ini terbuat dari bahan plastik yang kuat sehingga tidak membahayakan anak dan ukurannya menyerupai postur anak agar mudah dijangkau anak. 4. Kasur anak, disediakan 5 buah sudah dilengkapi dengan bantal dan seprai, kasur ini tidak kami lengkapi dengan tempatnya karena takut akan membahayakan anak terhadap resiko jatuh dari tempat tidur, dan kasur ini diperuntukan bagi anak usia 1-4 tahun. 5. Box bayi, box bayi ini terbuat dari furniture yang tentunya aman bagi anak dan bagi penjaga, sudah dilengkapi dengan kasur bayi dan bantal, box ini diperuntukkan bagi bayi berusia 0-11 bulan. 6. Mainan anak, mainan adalah hal mutlak yang harus ada di dalam penitipan anak ini, disini kami menyediakan mainan yang aman dan tidak berbahaya. 7. Buku edukatif, disini kami menyediakan buku edukatif untuk anak usia 4 tahun yang akan menuju masa sekolah, jadi buku edukatif ini adalah berupa buku untuk mewarnai, buku cerita, dan buku bergambar lainnya. K. PENGEMBANGAN BISNIS
Untuk membuat usaha penitipan anak ini berkembang pesat dan dapat diterima dengan positif oleh masyarakat khususnya orangtua yang sibuk, kami mengembangkan bisnis ini dengan cara berikut: 1. Mempromosikan penitipan anak ini dengan strategi promosi yang sudah dipaparkan diatas. 2. Menjual jasa sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, seperti massage bayi, memberikan makanan sesuai nutrisi seimbang anak, memantau tumbuh kembang anak, dll.
3. Memfasilitasi orangtua untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog anak tentang tumbuh kembang anak. 4. Memberikan pelayanan yang istimewa dan terbaik untuk semua pelanggan, baik dari orangtua maupun anaknya. 5. Memberikan kemudahan dalam mengakses tempat penitipan anak, jadi bagi orangtua yang tidak sempat mengantarkan anaknya ke tempat penitipan, kami menyediakan layanan antar jemput. Layanan ini bisa juga dimanfaatkan orangtua yang ingin mengantarkan ASI nya untuk anak yang sedang dititipkan.