PROPOSAL PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Oleh
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA 2010
A.
JUDUL
1
:
PROPOSAL PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) DI ACEH BARAT DAYA
B. BIDANG LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
I
PENDAHULUAN
Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki beranekaragam sumberdaya energi, seperti batubara, gambut, sumber daya energi air, biogas, matahari, gelombang laut dan lain-lain. Potensi sumber daya energi tersebut tersebar diseluruh
Kecamatan
dalam
Kabupaten
Aceh
Barat
Daya
menurut
karekteristik dan kondisi geologinya. Pemanfaatan sumberdaya energi tersebut belum seimbang hingga saat ini dan secara umum masih mengendalkan dan bergantung pada sumberdaya energi minyak bumi. Kondisi real menunjukan bahwa sumber daya energi minyak bumi memiliki keterbatasan baik persediaan dalam bentuk cadangannya yang terbatas jumlahnya. Di sisi lain permintaan sumberdaya energy tersebut semakin meningkat menyebabkan harga minyak bumi semakin tinggi sehingga mempunyai potensipasar ekspor yang tinggi dan seharusnya dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan bagi pendapatan Negara dan sebagai energi untuk keperluan tertentu yang secara teknologi harus menggunakan minyak. Energi listrik sebagai energi sekunder sangat populer digunakan dimasyarakat dan pihak industri yang secara umum menggunakan bahan bakar minyak. Perusahaan Listrik Negara (LPN) sebagai operator energi listrik di negara ini dalam usaha menggerakan tenaga listrik tersebut masih berpaku pada sumberdaya energi minyak bumi. Teknologi menunjukan bahwa hampir seluruh peralatan rumah tangga, perkantoran, perhotelan dan peralatan-peralatan lainnya menggunakan energi listrik yang kesemua peralatan dan teknologi tersebut bergantung pada bahan bakar minyak bumi. Dan
mendorong
meningkatkan
kecerdasan
masyarakat
meningkatkan sarana pendidikan dan kesehatan, sementara teknologi konversi energi untuk pembangkit listrik telah banyak ditemukan dengan
2
berbagai skala dan kapasitas seperti sumber daya air (PLTA), energi sumbserdaya nuklir (PLTN), energy sumber daya panas bumi (Geothermal), energi sumberdaya biodiesel.
Potensi
sumberdaya
alam
didaearah
ini
terutama
potensi
sumberdaya air belum dikelola secara baik dan optimal. Secara morfologi daerah Aceh Barat Daya terdiri dari berbagai satuan morfologi seperti pegunungan, perbukitan, daratan dan lain-lain. Sebagai daerah tangkapan air (catchment area), morfologi pegunungan merupakan daerah yang banyak terdapat sungai-sungai yang mengalir pada suatu ketinggian / elevasi tertentu. Adanya perbedaan ketinggian dengan didukung oleh debit air yang besar, neraca air yang relative stabil dan didukung oleh data-data lainnya pada suatu sungai marupakan salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Potensi energi air yang ada di Kabuapten Aceh Barat Daya relative besar dan dapat dibangun
pembangkit
listrik
tenaga
air
(PLTA).
Keterdapatan potensi
sumberdaya air tersebut pada umumnya didaerah pedesaan. Dengan dikembangkannya PLTA tersebut dapat membantu
pemerintah
dalam
penyediaan energi listrik bagi masyarakat khususnya di daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Dan Kabupaten Aceh Selatan. Guna menjamin ketersediaan energi primer untuk penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat dapat dilakukan kewajiban
dengan
memanfaatkan
mengutamakan
potensi
pemanfaatan
sumberdaya sumber
alam
energi
dengan
terbarukan.
Diversifikasi energi yang bersumber pada kondisi potensi sumberdaya alam diharapkan dapat mengurangi ketergantungan sumberdaya energi terutama pada sumberdaya energi minyak bumi, sehingga dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya energi minyak bumi benar kepada energi yang membutuhkannya terutama menjadi skala prioritas. Salah satu sarana pokok untuk
menumbuhkan
meningkatkan
dalam
kesejahteraan
memperdayakan
masyarakat
adalah
perekonomian dengan
&
membangun
pembangkit listrik Tanaga Air (PLTA) di Kabupaten Aceh Barat Daya yang memiliki
potensi
sumberdaya
air
yang
besar.
Tenaga
listrik
dapat
memberikan kontribusi besar bagi masyarakat untuk menunjang produksi dan kehidupan sehari-hari terutama untuk menunjang pengembangan energi dan sector industri kecil/home industry, industri menengah dan investasi bidang lainnya.
3
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka pemanfaatan energi alternative untuk menunjang penghematan energi konvensional maka penggunaan
dan
merupakan
solusi
pemanfaatan yang
tepat
pembangkit dengan
listrik
tenaga
air
mempertimbangkan
(PLTA) potensi
sumberdaya alam dan aspek pendukung lainnya. Dengan adanya PLTA. Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, energi listrik memiliki peranan yang sangat dominan. Dengan ketersediaan listrik di Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh Selatan melalui pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan mendorong : meningkatkan kecerdasan masyarakat, meningkatkan sarana pendidikan dan kesehatan,
meningkatkan
meningkatkan
kesemapat
produktivitas
berusaha/lapangan
perekonomian
baru
kerja
(home
dan
industry).
Meningkatkan kemudahan investasi sector lainnya.
C. PERMASALAHAN
:
Beberapa permasalahan dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh Selatan adalah keterbatasan produksi dari mesin pembangkit yang menggunakan tenaga diesel yaitu PLTD Suak di Kecamatan Suak Setia dengan kapasitas produksi 15 MWH, PLTD Kota Fajar dengan kapasitas 5 MWH, PLTD Tapaktuan dengan kapsitas produksi 15
MWH, masih belum mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan hingga akhir Tahun 2007 memerlukan 24 MHW untuk Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, dan 25 MWH untuk Kabupaten Aceh Selatan. Dengan data diatas PT. PLN Ranting Blangpidie dan PLN ranting Tapaktuan mengalami defisit 20 MWH. Pertambahan permintaan pelanggan baru tiap bulan untuk wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya Pembangunan Listrik Tenaga air di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah : Sumberdaya energi minyak bumi akan habis dan bersifat ireversibel sehingga diperlukan diversifikasi energi. Mencari sumber-
sumber energi alternative sebagai pengganti
sumber energi minyak bumi. Memanfaatkan potensi sunberdaya energi air menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai alternative ketersediaan energi
listrik di
Kabupaten Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan. Pemanfaatan energi listrik dari PLN melalui PLTD Suak yang ada, selama masih
dapat memenuhi keperluan listrik di Kabupaten Aceh Barat
Daya dan Kabupaten Aceh Selatan.
4
D. MAKSUD KEGAIATAN : Mengetahui besaran potensi Sumber Daya Air terjun yang dapat dikembangkan dan dikelola di daerah Aceh Barat Daya sehingga dapat membantu didalam penyediaan energi listrik bagi masyarakat.
D. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari penilitian adalah : Untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi dan potensi besaran sumberdaya air terjun di daerah. Untuk mencari dan mendapatkan sumber energi alternative yang dapat di kembangkan dan diusahakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Untuk membantu penyediaan energi bagi masyarakat yang belum mendapatkan sumberdaya energi listrik didaerah.
E.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan rencana Pembangkit Listrik Tenaga Air ini adalah : 1.
Untuk mendapatkan sumber energi alternative yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak di Aceh Barat Daya.
2.
Sebagai bahan analisis untuk penentuan kebijakan dalam pemanfaatan dan pengembangan energi baru dan terbarukan di daerah Aceh Barat Daya.
3.
Memanfaatkan potensi Sumberdaya Air yang ada di daerah, selama ini pemanfaatannya belum dikelola secara baik dan optimal.
4.
Memenuhi kekurangan kapasitas listrik di 2 Kabupaten yaitu kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh Selatan.
F.
MANFAAT
Manfaat dari kegiatan rencana Pembangkit Listrik Tenaga Air ini adalah : Memberikan informasi dan data awal tentang potensi besaran sumberdaya air didaerah yang dapat dikembangakan dan diusahakan sebagai pengganti sumberdaya energi minyak bumi di Kabupaten Aceh Barat Daya.
5
Sebagai bahan kajian untuk strategi pemanfaatan sumberdaya energi alternative di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan Pembangkit Listrik Tanaga Air (PLTA)
Sebagai bahan analisa dan evaluasi untuk strategi pengelolaan dan pengembangan sumberdaya energi alternative di Aceh Barat Daya. Memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah dan stakeholders dalam pemenfaatan dan pengembangan Pembangkit Tenaga Air dalam rangka penyediaan energi listrik masyarakat di Aceh Barat Daya.
RUANG LINGKUP
H.
Ruang lingkup dari Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah : Identifikasi
dan
inventarisasi
data
dan
informasi
potensi
sumberdaya air yang terdapat di daerah yang dapat dikembangkan di Aceh Barat Daya. Mendeliniasi
potensi
dan
pemanfaatan
sumber
daya
air
berdasarkan kondisi geografis dan geologinya. Rekayasa pemanfaatan sumberdaya energi alternative yang dapat dikambangkan di Aceh Barat Daya. Penyusunan laporan.
I. METODOLOGI 1. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Aceh Barat Daya adalah Krueng Baru Kecamatan Lembah Sabil dan Krueng Beukah di Kecamatan Blangpidie.
J.
HASIL / OUTPUT
Hasil yang diharapakan dari Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Aceh Barat Daya yaitu : 1.
Data dan informasi tentang kondisi dan potensi sumberdaya air terjun yang dapat dikembangkan di Aceh Barat Daya.
2.
Zonasi / Deleniasi potensi sumberdaya air terjun berdasarkan karakteristik kondisi geografi dan geologi.
6
3.
Analisa data topogafi untuk mengetahui potensi gradient topografi wilayah yang akan dikembangkan sebagai lokasi PLTA di Kabupaten Aceh Barat Daya.
4.
Analisa
Neraca
air
untuk
mengetahui
secara
keseimbangan
sumberdaya air dan fluktuasinya di daerah cathment area. 5.
Menganalisa besaran potensi
sumberdaya
Energi
(KW)
yang
dihasilkan dari sumberdaya air yang akan dikembangkan untuk PLTA. 6.
Pembuatan Peta penunjang (Peta lokasi, peta aliran sungai dan peta topografi)
7.
Melakukan analisis ekonomi makro kebutuhan biaya yang mungkin untuk dikembangkan.
8.
Mengetahui Struktur ekonomi penduduk ( jumlah data penduduk, infra struktur lainnya)
K. ORGANISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Sebagai
pelaksana
di
dalam
kegaiatan
Study
Kelayakan
Pembangunan Pembangkit L:istrik Tenaga Mikro (PLTM) di Aceh Barat Daya adalah : Penangunag Jawab
: Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Aceh Barat Daya. Pelaksana Kegiatan
: Konsultan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPPM) Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Counterpart
: Tenaga Ahli PTN /PTS
L.
TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
N o 1
2
Uraian
Pendidikan
Pengalama
Jumlah
n Tenaga Ahli Ahli Sipil
S2 / S3
5 Tahun
1 Orang
Ahli Hidrogeologi
S1 / S2
5 Tahun
1 Orang
Ahli Mesin
S1 / S2
5 Tahun
1 Orang
Ahli Elektro / Energi
S1 / S2
5 Tahun
1 Orang
Ahli Sosial Budaya Tenaga Pendukung
S1 / S2
5 Tahun
1 Orang
7
Surveyor
D3 / S1
3 Tahun
1 Orang
Operator Komputer
D3 / S1
3 Tahun
1 Orang
Administrsi
D3 / S1
3 Tahun
1 Orang
SLTA
3 Tahun
Tenaga Lapangan
M.
3 Orang
PELAPORAN
Hasil pelaksanaan kegiatan ini disusun dalam bentuk laporan terdiri dari : 1.
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) eksamplar
2.
Laporan pengolahan data dan Analisa Laboratorium.
3.
Laporan draf akhir sebanyak 10 (sepuluh) eksamplar dilengkapi dengan disket atau CD.
N.
PENDANAAN
Dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp 300.000.000,(Tiga ratus juta rupiah) barasal dari dana APBD Kabupaten Aceh Barat Daya T.A. 2007 pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Barat Daya pada kegiatan Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Tenaga Mikro di Aceh Barat Daya.
O. WAKTU DAN PELAKSANAAN KEGIATAN Waktu dan pelaksanaan kegiatan ini direncanakan selama 6 (enam) bulan dari bulan Maret hingga Agustus 2010
TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGKIT No
Kegiatan Maret
1 2 3
STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN TENAGA MIKRO TAHUN 2007 April
Tahap Persiapan Tahap Penelitian Lapangan Tahap Pengolahan Data 8
Bulan Mai
Juni
Juli
Agt
4
5
Tahap Penyusunan Laporan Seminar
P. PENUTUP Demikianlah Term Of Reference (TOR) Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro di Aceh Barat Daya ini disusun, untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kajian ini. Akhirnya seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam kajian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatan potensi sumberdaya energi alternative yang terdapat di daerah untuk dapat dikembangkan dan diusahakan di Aceh Barat Daya khususnya dalam peningkatan dan pengembangan sector energi untuk masyarakat di daerah ini.
Blangpidie, 02 Pebruari 2010 Mengetahui DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Kepala
IR. MUSYAWIR, MT Pembina TK.I/NIP. 19640414 199203 1 007
9
10
N o
Kegiatan
Bulan
11