Proposal Pengembangan Database dan Pembangunan Sistem Informasi Geospasial Berbasis Web Dinas Perkebunan, Provinsi Kalimantan Timur Oleh : Dian Erdiansyah, ST.
1.
Pendahuluan
Informasi dan data yang memadai merupakan suatu keharusan yang diperlukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Pembangunan di berbagai sektor membutuhkan database yang akurat dan termutakhirkan (update) setiap saat, termasuk data-data spasial yang menunjukkan aspek lokasi dan ruang dimana sektor tersebut dibangun.
Kalimantan Timur bekerjasama dengan mitra pembangunan seperti TNC, DDPI dan LSM lain yang bekerja di Kalimantan Timur.
Saat ini terdapat beberapa permasalahan dalam sektor perkebunan yang di Kalimantan Timur seperti; tidak sinkronnya data yang dimiliki oleh Dinas dengan beberapa data sumber lain seperti BPS, lambatnya proses rekapitulasi database perkebunan karena belum ada system pengelolaan data digital yang baik serta tidak lancarnya arus data dari Perkebunan Besar Swasta dan data dari Kabupaten. Dalam kaitan dengan data spatial terdapat beberapa permasalahan seperti belum adanya web berbasis spatial yang menampilkan kondisi perkebunan di Kaltim, belum adanya set data yang terupdate dan terverifikasi dengan baik, serta belum adanya koordinasi antara Dinas dengan Badan lain seperti Bappeda dalam kai tan dengan kebijakan Kaltim OneData OneMap.
Tujuan Tujuan jangka panjang kegiatan ini adalah adanya kapasitas Dinas Perkebunan dalam mengelola perijinan perkebunan yang ada di Kalimantan Timur untuk mencapai tujuan pengelolaan perkebunan
Kalimantan Timur bekerjasama dengan mitra pembangunan seperti TNC, DDPI dan LSM lain yang bekerja di Kalimantan Timur.
Saat ini terdapat beberapa permasalahan dalam sektor perkebunan yang di Kalimantan Timur seperti; tidak sinkronnya data yang dimiliki oleh Dinas dengan beberapa data sumber lain seperti BPS, lambatnya proses rekapitulasi database perkebunan karena belum ada system pengelolaan data digital yang baik serta tidak lancarnya arus data dari Perkebunan Besar Swasta dan data dari Kabupaten. Dalam kaitan dengan data spatial terdapat beberapa permasalahan seperti belum adanya web berbasis spatial yang menampilkan kondisi perkebunan di Kaltim, belum adanya set data yang terupdate dan terverifikasi dengan baik, serta belum adanya koordinasi antara Dinas dengan Badan lain seperti Bappeda dalam kai tan dengan kebijakan Kaltim OneData OneMap.
Tujuan Tujuan jangka panjang kegiatan ini adalah adanya kapasitas Dinas Perkebunan dalam mengelola perijinan perkebunan yang ada di Kalimantan Timur untuk mencapai tujuan pengelolaan perkebunan
Detail Output Secara detail output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: 1.
Sistem Database Online Sebuah system database online yang dibangun untuk digunakan oleh Dinas Perkebunan dan juga semua mitranya seperti Dinas Kabupaten Kabupaten dan Perusahaan dalam mengisi database database bidang perkebunan. (Termasuk SPPBKS online). Database yang akan dibangun akan dimasukkan dalam list. Menyusun proses proses sinkronisasi database dengan data spatial.
Tanggapan dan Penjelasan pihak konsultan :
Database adalah media penyimpanan data, pengelolaan dan pelayanan permintaan informasi melalui query. Saat ini sistem informasi modern, database selalu di dukung data terkait, misanya : foto, galeri foto, pdf, posisi, dan lain-lain yang pada intinya terintegrasi dan terlink dengan ID primer.
Terkait Surat Perintah Pembelian Benih Kelapa Sawit (SPPBKS) di beberapa daerah dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan. SPPBKS diperlukan penangkar untuk menyediakan bibit bersertifikat, bibit yg tidak bersertifikat adalah bibit sawit yang tidak diketahui sumber benihnya. Disbun, melalui UPT Benih mengelola data penangkar dan surat ijin yang diperuntukan bagi pembeli benih. Database SPPBKS ini akan dibangun oleh entitas database seperti : •
Penangkar dan perijinannya
•
Stok dan ketersediaan bibit
Database online SPPBKS lebih ke sistem database model online store yang sederhana, karena ada proses transaksi pembeli dan penangkar. Secara model konseptual database di atas akan terdiri dari : •
Kebun
•
Pengelola kebun
•
Penyedia bibit
•
Dinas perkebunan dan dinas lain
•
Dokumentasi, seperti perijinan dan biasanya jarang updating data
•
Aset, seperti aset fasum milik perkebunan, jarang updating data di banding kegiatan
•
Kegiatan, yaitu aktivitas berkebun mulai dari penyiapan bibit, penanaman awal, panen sampai pendistribusian hasil
Jadi WebGIS perkebunan ini akan sangat banyak pada modul kegiatan, karena dalam kegiatan ini akan terdapat data yang harus diupdate setiap hari. Walaupun harus selalu update, WebGIS kegiatan ini banyak menggunakan data titik, misalnya lokasi titik pohon yang dapat ditag satu persatu.
3. Protokol Data Sharing sesuai dengan Kebijakan OneMap Protokol dibangun untuk menentukan walidata, tingkat akses data dan uraian detail proses data sharing dalam konteks Kaltim. Protokolini termasuk link ke Kabupaten (dalam prioritas adalah kabupaten Berau). Tanggapan phak konsultan :
Pada intinya data sharing hanya untuk data skala kecil, dan peta dasar, atau IGT. Dan tentunya informasi untuk publik. Dalam kontek data sharing ini, pihak dinas perkebunan akan menggunakan data dari Provinsi Kalimantan yang siap digunakan misalnya peta dasar Kabupaten. Jika dari Provinsi sudah ada Map Service / GIS Service peta dasar, untuk aplikasi hanya Mapservice nya saja yang akan digunakan. Contoh data sharing sederhana yang mudah digunakan adalah Google map, selain peta dan citranya jika kita pahami terdapat GIS Servise dari google map yang menyediakan semua data kebumian.
Untuk peta titik sawit dan kegiatan lainnya menurut kami tidak perlu disharing, mungkin
facebook, bukalapak, dan lain-lain (tanpa training) dimana teknologi website sudah mulai mengadopsi HTML 5 yang seragam.
Konsekuensinya, sistem yang mudah
digunakan, harus lebih ektra dalam pemeliharaannya. Hal ini adalah tugas pada admin webgis nanti. Akan tetapi dibanding teknologi lama, aplikasi untuk admin masih relatif mudah.
Deskripsi Teknis Web 1. Database Online Fungsi dari system database online adalah: -
Pelaporan online; Menyediakan fungsi pelaporan online yang selama ini dilakukan secara manual dengan mengirimkan berkas hardcopy ke Dinas Perkebunan. Fungsi ini akan memberikan kemudahan pada pengguna seperti perusahaan/kelompok usaha (smallholder) perkebunan untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan. Sistem pelaporan online juga memberikan kemudahan pada Dinas Perkebunan
Contoh pelaporan yang dikirim ke email secar a otomatis digenerate sistem.
-
Fungsi lain seperti Prosedur Pengajuan SP2BKS (Surat Persetujuan Penyalutan Benih Kelapa Sawit), secara detail mengenai fungsi ini akan dibahas dengan Dinas Perkebunan.
Dari entrian data kegiatan seperti berikut :
-
Integrasi Database dinas perkebunan dengan Geospasial. Pihak konsultan tidak dapat menangkap maksud integrasi dengan Geospasial. Sepemahaman kami, pada database modern, spatial sudah ada sebagai ektensi, semua entitas tersusun dalam tabel-tabel. Untuk data peta, biasanya tabelnya memiliki kolom geometri. Contoh data spasial di tabel RDBMS PostGreSQL
Jaringan IP publik perlu untuk visualisasi webGIS, untuk pengolahan data bisa lokal dengan teknik tersendiri (trik kami) untuk mengupdate data webgis bisa dari database lokal. Jika semuanya di simpan di server ber IP publik tentu akan memakan biaya yang sangat mahal. Untuk visualisasi bisa menggunakan pilihan VPS atau dedicated server yang lebih murah. Tabel harga untuk internet service
2. Sistem Informasi Geospasial berbasis Web Fungsi dari Sistem Informasi Geospasial berbasis W eb/WebGIS Perkebunan adalah: -
Menampilkan data-data konsesi serta layer-layer lain seperti kesesuaian lahan, tutupan lahan, wilayah HCV, jenis tanah, iklim, dll. Terkait perkebunan sawit, tutupan lahan adalah satu kesatuan pohon sawit. Selebihnya Layer-layer tersebut termasuk kelompok layer analisa, artinya hanya digunakan untuk analisa, perencanaan dan sejenis. Artinya untuk kegiatan berkebun sawit relatif jarang digunakan.
-
Menampilkan data citra satelit, jika memang secara budget mencukupi akan menggunakan citra resolusi tinggi.
Perkebunan adalah areal yang relatif seragam, tidak seperti permukiman di kota yang cepat berubah. Untuk citra buat informasi perkebunan hanya perlu untuk digitasi pohon, selebihnya untuk komestik saja. Di beberapa tempat citra google map untuk perkebunan luas relatif tidak berubah, apalagi untuk sawit yang rata-rata umurnya di atas 20-30 tahun penggunaannya.
Seterusnya,
perkebunan sawit untuk penanaman pohon akan di tempat yang sama jadi digitasi awal titik pohon
Secara detail pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan matriks berikut: Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Kick off Meeting
17 Maret 2017
Penyusunan TOR Kegiatan
21 Maret 2017
Pengumpulan Data Awal
17-24 Maret 2017
Teknikal Meeting 1: Pertemuan Verifikasi Database dan Data Spatial
24 Maret 2017
-
Mengumpulkan data spatial dan disimpan di BOX atau DROPBOX
-
Melakukan verifikasi awal dari data spatial ya ng ada
-
Mengidentifikasi kebutuhan akan database online
-
Mengumpulkan form pelaporan dari perusahaan dan Dinas Perkebunan Kabupaten yang akan dibuat online
Proses perekrutan konsultan untuk pembangunan system online database dan WebGIS
5 April 2017
-
Penyusunan webGIS (system, hosting, domain, tampilan web), disesuaikan dengan kebijakan OneMap.
-
Koordinasi Teknis secara reguler
Pembangunan Sistem Online Database dan WebGIS Perkebunan -
15 April -12 Mei 2017
Diskusi dengan UPTB Pusdatin Bappeda Kaltim untuk WebGIS link dengan OneData OneMap Kaltim.
-
Diskusi dengan pengelola website Dinas Perkebunan, untuk hosting dan domain name Web Database Online dan WebGIS Perkebunan
(perlu
komitmen
bersama
mengenai
hosting/lokasi server dan nama domain. -
Diskusi dengan Disbun untuk pengaturan akses.
Launching beta version system Database online dan WebGIS DInas Perkebunan Training singkat mengenai penggunaan pengisian form online dan
19 Mei 2017
2.
Metodologi Pelaksanaan
Metode pelaksanaan sesuai matrik kami general sebagai berikut : Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Workshop penyusunan protocol data sharing – sesuai dengan
10 April 2017
kebijakan OneMap pemerintah. -
Data sharing antara DInas Perkebunan dengan Dinas dan Instansi Pemerintah yang lain.
-
Data sharing antara Dinas Perkebunan
Penyusunan protocol data sharing – sesuai dengan kebijakan OneMap
10 April – 12 Mei 2017
pemerintah. -
Data sharing antara DInas Perkebunan dengan Dinas dan Instansi Pemerintah yang lain.
-
Data sharing antara Dinas Perkebunan
-
Koordinasi dengan konsultan dari Bappeda
Proses melengkapi gap data spasial
24 Maret – 28 April
penggunaan WebGIS perkebunan Sosialisasi web database dan webGIS Perkebunan dan
22 Mei 2017
Uji coba penggunaan form database online Proses Finalisasi Sistem Database Perkebunan Online
19 Mei 2017 – 30 Juni 2017
Proses
Finalisasi
Sistem
Informasi
Geospasial
berbasis
Web
19 Mei 2017 –
Perkebunan / WebGIS Perkebunan
30 Juli 2017
Launching Final Sistem database dan Sistem Informasi Geospasial
28 Juli 2017
berbasis Web Provinsi Kaltim
Program Kerja No.
Kegiatan
Durasi
PIC
1
Desain data dan kaji
2 minggu
Dinas
data,
kebutuhan
3.
Pengalaman Konsultan
Beberapa pengalaman terbaru dan terkait GIS dan geospasial : •
Pengembangan sistem kota sehat Depok, tahun 2016
•
Updating peta SIG PBB, tahun 2015
•
Pembuatan aplikasi penyajian data kependudukan berbasis GIS DKI Jakarta, tahun 2015
•
Penyusunan OneMap Perairan Nasional di BIG, tahun 2014
•
Pembuatan peta tematik GIS TPU Kota Bekasi, tahun 2014
•
Pembuatan database menara telekomunikasi Kabupaten PPU, tahun 2014
•
Pembuatan SIPPD Kabupaten Wajo, tahun 2013
•
Pembuatan Peta Tematik RT dan RW Kepulauan Seribu, tahun 2013
•
Pembuatan Aplikasi Metadata, tahun 2013
•
Penggabungan Sistem Koordinat Daratan dan Kepulauan Seribu, tahun 2012
•
Updating data mikrohidro, tahun 2012
•
Pembuatan Sistem Pajak Daerah Kota Jakarta Berbasis GIS, tahun 2011 Pembuatan Sistem DAK Desa berlistrik ESDM, tahun 2011
4.
Biaya Pelaksanaan
Dari uraian di atas biaya yang diajukan kegiatan adalah : No.
Item
Harga
1
Penyiapan database dan GIS Service
15.000.000,-
15.000.000,-
2
Sistem database
30.000.000,-
30.000.000,-
3
Webgis
50.000.000,-
50.000.000,-
4
Integrasi, implementasi
50.000.000,-
50.000.000,-
Total
Jakarta, 5 April 2017,
Jumlah
148.000.000,-