PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RSIA SAKINA IDAMAN YOGYAKARTA
TIM PPI RSIA SAKINA IDAMAN 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Rumah sakit dimana menjadi sarana penting yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai standar yang sudah ditentukan. Akan tetapi dewasa ini, masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan, pengunjung rumah sakit bahkan petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi. Infeksi itu sendiri dibedakan menjadi 2 berdasarkan asal kuman penyebabnya yaitu infeksi yang berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah sakit yang disebut Hospital Acquired Infection (HAIs). HAIs adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau setelah perawatan di rumah sakit yang terjadi pada pasien yang tidak memiliki atau tidak dalam masa inkubasi saat masuk dan infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan. Angka infeksi rumah sakit terus meningkat mencapai sekitar 9% atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia. Hasil survey point prevalensi dari 11 rumah sakit di DKI Jakarta yang dilakukan Perdalin Jaya dan Rumah Sakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi Rumah Sakit untuk IDO (Infeksi Daerah Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) 15,1%, IADP (Infeksi Aliran Darah Perimer) 26,4%, Pneumonia 24,5% dan Infeksi saluran Nafas lain 15,1% serta infeksi lain 32,1%. HAIs meningkatkan angka kesakitan dan kematian, kecacatan, peningkatanan lama perawatan yang pada akhirnya meningkatkan biaya perawatan. Infeksi Rumah Sakit juga akan berdampak pada penurunan mutu pelayanan Rumah Sakit yang akan berdampak menurunnya citra Rumah Sakit yang berdampak pada penurunan pendapatan Rumah Sakit. Dalam upaya menurunkan resiko terjadinya Infeksi Rumah Sakit (HAIs) diperlukan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Kegiatan PPI merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Selain meningkatkan mutu suatu Rumah Sakit, praktik Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit juga sangatlah penting, mengingat banyaknya infeksi baru baik new emerging, emerging diseases dan reemerging disease yang muncul akhir-akhir ini. Sehingga Kejadian Luar Biasa atau Wabah dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan
dan
pencegahan
serta
pengendaliannya
harus
selalu
ditingkatkan. Sehubungan dengan hal diatas, maka pentingnya penyusunan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Rumah Sakit Sakina Idaman. Dimana program tersebut akan menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yang dapat meminimalkan kejadian infeksi rumah sakit di RS Sakina Idaman.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Terlaksananya identifikasi dan penurunan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan diantara pasien, staf klinis, staf non klinis, tenaga kontrak dan pengunjung. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kegiatan surveillance infeksi di RS Sakina Idaman b. Meningkatkan mutu sterilisasi, hygiene sanitasi dan pembersihan lainnya. c. Meningkatkan penggunaan APD di RS Sakina Idaman
BAB II KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No. 1.
Kegiatan Pokok Melaksanakan Surveilans
Rincian Kegiatan a. Melakukan sensus harian b. Membuat laporan bulanaan c. Melaksanakan analisa setiap 3 bulan, 6 bulan dan tahunan
2.
Melaksanakan Kewaspadaan Standar Kebersihan Tangan
a. Melaksanakan monitoring kebersihan tangan setiap hari 1) Sarana dan Prasarana a) Wastafel dan keran lancar dan bersih b) Sabun cair c) Tissue kertas tebal d) Handrub tersedia di setiap ruang dan kamar perawatan 2) Kepatuhan petugas a) Cuci tangan 6 langkah b) 5 Momen Cuci tangan b. Membuat
laporan
hasil
audit
kebersihan tangan setiap bulannya dan dilaksanakan analisis setiap 3 bulan, 6 bulan dan tahunan. c. Mempromosikan
hand
hygiene
dengan
beberapa
media
seperti
benner,
liflet
video
kepada
dan
petugas, pasien, penunggu pasien dan pengunjung
Alat Pelindung Diri
a. Monitoring penggunaan APD yang rasional setiap harinya 1) Ketersediaan
sarana
dan
prasarana Masker, Topi, Google, Sarung tangan, Apron, Gaun, dan Sepatu 2) Kepatuhan
petugas
dalam
menggunakan APD b. Menyusun
laporan
hasil
audit
kepatuhan penggunaan APD setiap bulannya dan dianalisis setiap 3 bulan, 6 bulan dan satu tahun sekali Peralatan
Perawatan
a. Memonitor peralataan single use yang
Pasien
dire-use b. Memonitor peralatan kadaluarsa c. Melaksanakan pemrosesan
monitoring peralatan
perawatan
pasien d. Melaporkan hasil audit di CSSD dan istalasi gizi setiap bulannya Pengendalian Lingkungan
a. Melakukan
monitoring
kebersihan
lingkungan dan pembuangan limbah b. Melakukan monitoring kamar jenazah c. Menyusun
laporan
hasil
audit
kebersihan lingkungan dan kamar jenazah setiap bulannya d. Mengajukan
renovasi
lantai
dan
dinding yang bergelombang. e. Mengajukan penggantian korden kain dengan korden plastik untuk ruang IGD dan Rawat Inap. f.
Mengajukan penggantian kursi tunggu kain dengan kursi plastic untuk ruang
IGD, VK dan Rawat Inap. g. Pengajuan
renovasi
ruang
Isolasi
airborne disease. Pemrosesan
Peralatan
Pasien
dan
penatalaksanaan Linen
a. Monitoring alur dan pemrosesan linen hingga transportasinya b. Menyusun
laporan
hasil
audit
di
laundry setiap bulannya c. Merenovasi
laundry
agar
sesuai
dengan standar pelayanan laundry. Kesehatan
Karyawan/
Pelindungan
Petugas
Monitoring pelaporan tusukan jarum dan kesehatan petugas
Kesehatan Penempatan Pasien
Monitoring
pelaksanaan
SPO
penempatan pasien dan ruang isolasi Etika
Batuk/
Hygiene
Respirasi
a. Monitoring pelaksanan etika batuk di RS b. Mempromosikan etika batuk dengan beberapa media seperti benner, liflet dan video kepada petugas, pasien, penunggu pasien dan pengunjung
Praktek Menyuntik yang
Monitoring kepatuhan petugas terhadap
aman
SPO praktek menyuntik yang aman
Praktek
3.
untuk
Lumbal
Memonitor kepatuhan petugas terhadap
Punksi
SPO lumbal punksI
Melaksanakan pembuatan
a. Identifikasi resiko infeksi
ICRA
b. Analisis resiko infeksi c. Menyusun pencegahan
langkah-langkah dan
pengendalian
infeksi d. Memonitor pelaksanaan kebijakan, prosedur dan pedoman PPI e. Pencatatan dan pelaporan insiden pejanan
4.
Diklat
a. Mengajukan ke bagian SDM untuk staf yang belum mendapat pelatihan PPI dasar untuk ikut pelatihan b. Melaksanakan In house treaning PPI dasar setiap 6 bulan sekali c. Mengajukan ke bagian SDM untuk staf CSSD untuk pelatihan dasar CSSD d. Melaksanakan penggunaan
pelatihan APD,
cuci
pembersihan permukaan
tentang tangan, terhadap
pihak ketiga (Cleaning Service dan Petugas Pengelola Sampah) setiap 3 bulan sekali. 5.
Memonitor
a. IPCN melakukan audit sesuai jadwal
pembongkaran,
b. Menganalisi hasil audit
pembangunan
dan
c. Menyusun laporan audit
renovasi 6.
Melaksanakan Investigasi
a. Membentuk tim khusus bila terjadi
outbreak
KLB b. Mengumpulkan data c. Melakukan analisa d. Melakukan tindakan perbaikan
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Audit kepatuhan terhadap program PPI di setiap ruang/ unit kerja 2. Panitia PPI melaksanakan rapat setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan bila terjadi KLB untuk menganalisis hasil audit kepatuhan atau identifikasi KLB.
C. SASARAN 1. Infeksi Luka Operasi kurang dari 0% 2. Infeksi Saluran Kemih 0% 3. Plebitis 0% 4. VAP 0% 5. Dekubitus 0% 6. Kepatuhan cuci tangan 100% 7. Kepatuhan penggunaan APD secara rasional 100% 8. Monitoring
sterilisasi,
kadaluwarsa,
manajemen
single-use
yang
laundry dire-use,
dan
linen,
pembuangan
peralatan limbah,
pembuangan benda tajam, pelayanan makanan, pelaksanaan isolasi dilaksanakan
D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
Survailans
Monitoring Sterilisasi Monitoring Laundry Monitoring Peralatan Monitoring Limbah Monitoring pelayanan gizi Monitoring renovasi Monitoring pelaksanaan isolasi Monitoring
Hand
hygien Monitoring penggunaan APD Monitoring
Kamar
Jenazah Pelatihan PPI dasar Inhouse training PPI Penyusunan ICRA Renovasi Unit Gizi Renovasi CSSD Renovasi Laundry K3
E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Setiap bulan Tim PPI melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan dirapatkan oleh panitia PPI untuk menilai keberhasilan kegiatan dan menentukan rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi.
F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Semua kegiatan PPI dicatat sesuai jenis kegiatan dan SPO-nya. 2. Hasil kegiatan PPI dilaporkan dari setiap unit kerja dan setiap bulannya Panitia PPI melaporkan kegiatan ke Direktur 3. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Panitia PPI setiap bulan.