KATA PENGANTAR
Deklarasi yang difasilitasi oleh UNESCO, menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, mencipt menciptaka akan n secara secara efe efekti ktiff dan terorg terorgani anisasi sasi,, menggun menggunaka akan n dan mengom mengomunik unikasi asikan kan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan UNESCO, !"#$%& 'emampuan(kemampuan itu har harus us dimili dimiliki ki tiap tiap individ individu u sebaga sebagaii syarat syarat untuk untuk ber berpar partis tisipa ipasi si dalam dalam masyar masyarak akat at informa informasi, si, hal itu bagian bagian dari dari hak dasar dasar manusi manusia a menyan menyangku gkutt pembel pembela)ar a)aran an sepan)a sepan)ang ng hayat& *eratu *eraturan ran +enter +enterii *endidi *endidikan kan dan 'ebuda 'ebudayaa yaan n Nomor Nomor !$ ahun ahun !"#- tentan tentang g *enumbu *enumbuhan han .udi *ekert *ekertii mengama mengamanat natkan kan pelaks pelaksana anaan an kegia kegiatan tan pembia pembiasaa saan n har harian ian,, mingguan, bulanan dan semesteran& Salah satu pembiasaan yang harus dilakukan adalah menggunakan #- menit sebelum waktu pembela)aran untuk membaca buku selain buku pela)aran serta adanya penghargaan terhadap peserta didik yang gemar membaca& 'egiatan gemar membaca sangat terkait dengan literasi sekolah& /iterasi men)adi sarana siswa dalam mengena mengenal, l, memaha memahami, mi, dan menera menerapka pkan n ilmu ilmu yang yang didapa didapatka tkanny nnya a di bangku bangku sekolah sekolah&& Dengan Dengan kema)ua kema)uan n teknolo teknologi gi informa informasi si mengak mengakiba ibatka tkan n aru aruss informa informasi si begitu begitu cepat cepat dan men)adi tantangan bagi sekolah untuk memanfaatkan internet bukan hanya sebagai sumber informasi, tetapi )uga sebagai sarana mengingkatkan kemampuan literasi& Seiring dengan hal terseb tersebut ut maka maka Direkt Direktora oratt *embin *embinaan aan S+' *012 *012 342.4 342.414N 14N0 0 melaku melakukan kan terobos terobosan an dengan program e(/iterasi di S+' *012 342.414N0& *anduan 0erakan /iterasi Sekolah 0/S% di S+' *012 342.414N0 ini disusun untuk member memberika ikan n acuan acuan pokok pokok kepada kepada semua semua pemang pemangku ku kepent kepentinga ingan n yang yang terkai terkaitt dengan dengan pelaksanaan literasi di S+' *012 342.414N0& Dengan terbitnya panduan ini, diharapkan memb me mber erii
ke)e ke)ela lasa san n
dan dan
kemu kemuda daha han n
semu semua a
piha pihak k
dala dalam m
mela me laks ksan anak akan an
berb berbag agai ai
perenc per encana anaan an kegiat kegiatan, an, ker)a ker)a sama sama dan memadu memadukan kan progra program m secara secara sinergis sinergis&& Dengan Dengan program program yang disusun oleh berbagai pihak diharapkan diharapkan akan meningkatkan meningkatkan kemampuan kemampuan literasi literasi peserta peserta didik S+' *012 342.414N0, 342.414N0, yang sekaligus akan meningkatkan meningkatkan perannya dalam kema)uan bangsa 2ndonesia&
3atibarang, 555555& !"#6
*enyusun
#
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR IDENTITAS SEKOLAH DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN # /atar .elakang 555555555555555555555555&5&& # #&! *engertian /iterasi 555555555555555555555&5&5& #&$ u)uan 55555555555555555555555555555&5 #&7 1uang /ingkup 5555555555555555555555555&5# #&- Sasaran 5555555555555555555555555555&55! BAB II TAHAPAN #
ahapan 0/S di S+' *012 3atibarang55555555555&5 7
BAB III PELAKSANAAN #
*elaksanaan 0/S di S+' *012 3atibarang555555555&5 6
PENUTUP
!
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
'ema)uan suatu bangsa tidak hanya dibangun dengan bermodalkan kekayaan alam yang melimpah, maupun pengelolaan tata negara yang mapan, melainkan berawal dari peradaban buku atau penguasaan literasi yang berkelan)utan dari satu generasi ke generasi berikutnya& Namun, yang ter)adi saat ini, budaya literasi sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda 2ndonesia, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang digital& 'egiatan masyarakat, khususnya kaum muda, menggunakan internet lebih banyak sebagai sarana hiburan& *adahal, pendidikan berbasis budaya literasi, termasuk literasi digital, merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan di sekolah guna memupuk minat dan bakat yang terpendam dalam diri mereka& 8alaupun demikian, penguasaan literasi yang tinggi tentunya tidak boleh mengabaikan aspek sosiokultural, karena literasi merupakan bagian dari kultur atau budaya manusia& *endidikan literasi yang dilakukan di 2ndonesia, ditengarai belum mengembangkan kemampuan berpikir tinggi, atau 9OS 9igher Order hinking Skills% yang meliputi kemampuan analitis, sintesis, evaluatif, kritis, ima)inatif, dan kreatif& 9al ini tergambar bahwa di sekolah, terdapat dikotomi antara bela)ar membaca learning to read% dan membaca untuk bela)ar reading to learn%& 'egiatan membaca belum mendapatkan perhatian yang mendalam, terutama di mata pela)aran non(bahasa& 'etika mempela)ari konten mata pela)aran normatif, adaptif dan produktif, guru kurang menggunakan teks materi pela)aran untuk mengembangkan kemampuan berpikir tinggi tersebut& Siswa S+' *012 342.414N0 yang terlahir di era teknologi informasi digital natives% membaca dan menulis dilakukan dengan cara yang berbeda dari generasi sebelum mereka& 'ecakapan ini harus terakomodasi di ruang kelas maupun di lingkungan S+' *012 342.414N0, sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kecakapan kognitif, sosial, bahasa, visual, dan spiritual& 8arga sekolah belum memiliki kesadaran dan wawasan kepustakawanan& 0uru dan kepala sekolah masih mengandalkan peran seorang pustakawan untuk menggerakkan perpustakaan, sehingga apabila sebuah sekolah tidak memiliki seorang pustakawan, kegiatan literasi di S+' *012 342.414N0 tersebut akan terhambat& Selain itu, perpustakaan apabila tersedia di S+' *012 342.414N0%, masih )auh dari fungsinya sebagai sentra kegiatan literasi di S+' *012 342.414N0& *erpustakaan di S+' *012 342.414N0 sudah saatnya bukan hanya sebagai ruangan untuk menyimpan buku dan peralatan multi media, tetapi men)adi sebuah tempat untuk mengembangkan kegiatan literasi yang menyenangkan dan relevan dengan kegiatan pembela)aran di dalam kelas& Selain itu, S+' *012 342.414N0 hendaknya )uga memiliki mading yang selalu penuh dengan tulisan siswa dan warga sekolah lainnya& ulisan maupun karya literasi lainnya )uga
$
dapat diunggah dalam 8ebsite: laman S+' *012 342.414N0 sebagai perpustakaan maya virtual library%&
1.2
Pengertian Literai *engertian /iterasi dalam konteks 0erakan /iterasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan:atau berbicara& 0erakan /iterasi Sekolah 0/S% merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk men)adikan sekolah sebagai organisasi pembela)aran yang warganya literat sepan)ang hayat melalui pelibatan publik&
1.!
TU"UAN
+enumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Sekolah +enengah 'e)uruan yang diwu)udkan dalam gerakan literasi di S+' *012 342.414N0 agar mereka men)adi pembela)ar sepan)ang hayat& u)uan 'husus ;
1.#
+enumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik S+' *012 342.414N0 *012 3atibarang& +embangun ekosistem literasi sekolah di S+' *012 342.414N0& +en)adikan S+' *012 342.414N0 sebagai organisasi pembela)aran learning organi
RUANG LINGKUP
#& /ingkungan fisik sekolah ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi%& !& /ingkungan sosial dan afektif dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah% dalam melaksanakan kegiatan literasi S+' *012 342.414N0&
7
$& /ingkungan akademik adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah%&
1.$
SASARAN
Sasaran *anduan 0erakan /iterasi Sekolah di S+' *012 342.414N0 adalah guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan literasi di S+' *012 342.414N0& Selain itu, kepala sekolah memfasilitasi guru dan pustakawan untuk men)alankan peran mereka dalam kegiatan literasi sekolah&
-
BAB II
II.
TAHAPAN Ta%el 1.1 Ta&a'an Gerakan Literai Sek(la& )i SMK PGRI "ati%arang Ta&a' ke*1+ PEMBIASAAN
>
#- menit membaca
> >
>
Ta&a' ke*2+ PENGEMBANGAN
>
+inat baca untuk
> #- menit membaca
*embuatan 3urnal
meningkatkan
> *emanfaatan berbagai
membaca siswa
kemampuan
strategi literasi dalam
*enyiapan sarana
literasi
pembela)aran
literasi penyediaan
>
#- menit membaca
area baca, buku
>
*embuatan
kemampuan e(literasi
bacaan dan akses
respons bacaan;
dalam pembela)aran
internet%
graphic
bagi guru dan siswa
+enciptakan
organi
> *enilaian akademik
cerita, *enilaian
> *engembangan
lingkungan sosial dan afektif yang nyaman untuk membaca >
non(akademik >
*embuatan bahan
*embimbingan
kaya teks oleh
e(literasi secara
siswa
bertanggung)awab >
Ta&a'ke*!+ PELAKSANAAN PEMBELA"ARAN BERBASIS LITERASI
>
*embimbingan
+emperkenalkan
penggunaan
etika perilaku dan
komputer dan
hukum dalam
internet untuk
menggunakan
kegiatan literasi
teknologi informasi dan komunikasi
>
*engenalan penggunaan berbagai bahan referensi cetak dan digital untuk mencari informasi 6
> *engembangan
lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik > +emilih cara dan )enis e(literasi yang tepat untuk proses pembela)aran, produksi pengetahuan, dan menyebarkannya di kalangan warga S+'
Dalam tahap pembela)aran, semua mata pela)aran sebaiknya menggunakan ragam teks cetak:visual:digital% yang tersedia dalam buku(buku pengayaan atau informasi lain di luar buku pela)aran& 0uru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif mencari referensi pembela)aran yang relevan& .eberapa manfaat dari pembela)aran berbasis literasi, antara lain; a& meningkatkan kapasitas guru dan tenaga kependidikan S+' dalam mengelola sumber daya S+' untuk mengoptimalkan pembela)aran sesuai dengan minat, potensi peserta didik, dan budaya lokal Selain itu, guru perlu men)adi figur teladan literasi dan pembela)ar sepan)ang hayat%? b& pembela)aran berbasis literasi mengakomodasi pembela)aran yang berpusat pada peserta didik yang didorong untuk mencari informasi melalui berbagai referensi, baik berupa materi cetak visual maupun digital? c& mengurangi beban kognitif peserta didik S+' dalam mengolah pengetahuan karena pembela)aran disa)ikan melalui buku(buku pengayaan yang berkualitas baik dan menarik serta menggunakan internet untuk mengakses materi pela)aran dalam blog guru? d& warga S+' terbiasa mengolah informasi sesuai dengan kemanfaatan, akurasi konten, kepatutan dengan usia, dan tu)uan pembela)aran, serta mampu mencari pengetahuan secara mandiri dan dapat menerapkan metoda pembela)aran yang sesuai dengan minat dan potensi mereka termasuk mempela)ari materi pela)aran )arak )auh pada saat melaksanakan praktik ker)a lapangan%? dan e& warga S+' akan terhubung dengan )e)aring komunitas literasi, khususnya dalam melaksanakan pembudayaan e(learning di S+', karena pembela)aran berbasis literasi akan membutuhkan partisipasi publik serta dunia industri dan usaha&
@
BAB III
I. PELAKSANAAN GLS DI SMK
Dalam mengimplementasikan 0erakan /iterasi Sekolah 0/S%, dilakukan berbagai intervensi dan pembiasaan untuk keluarga, sekolah, dan masyarakat& 2ntervensi dilakukan dengan pemberlakuan *ermendikbud No& !$ ahun !"#tentang *enumbuhan .udi *ekerti, dilakukan melalui berbagai pelatihan dan seminar? sedangkan pembiasaan dilakukan dengan pendemonstrasian berbagai contoh teladan dari kepala sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya sebagai langkah awal pembiasaan& 0/S di S+' yang dimaksud meliputi berbagai kegiatan yang praktis dan dapat diimplementasikan di S+', sebagai berikut ini& 1. Gerakan ,e,%a-a 0erakan membaca adalah suatu gerakan yang bertu)uan untuk pembiasaan membaca bagi semua warga sekolah& *eserta didik dibimbing, didampingi dan diarahkan untuk melakukan kegiatan membaca mandiri, yaitu membaca buku atau sumber lain nonpela)aran, melalui kegiatan(kegiatan berikut ini& a& +embiasakan membaca dalam hati selama #- menit sebelum kegiatan pembela)aran& b& +embudayakan membaca bersama(sama bagi guru dan peserta didik guru men)adi contoh%& c& +endisiplinkan membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat daftar buku yang sudah selesai dibaca perlu ada program baca, misalnya dengan sustained silent reading yang sering disingkat SS1%, dengan kaidah; #% membudayakan membaca di setiap kesempatan? !% membiasakan untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, menuliskan kembali:membuat resensi, dan presentasi? dan $% membuat karya atau menuliskan kesan atau rangkuman setelah selesai membaca hasilnya digunakan untuk gelar karya%& d& +embudayakan meramaikan mading dan atau buletin:ma)alah peserta didik di setiap sekolah& e& +ewa)ibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode diskusi dan presentasi pada beberapa kegiatan pembela)aran& f& +enyediakan sudut buku kelas&
A
g& +endokumentasikan karya peserta didik cerpen, puisi, dll&% ke dalam bentuk buku& h& +emberikan penghargaan non(akademik terhadap kebiasaan membaca& i& +engadakan perayaan literasi sepan)ang tahun dan pameran& 4gar 0erakan membaca pada tahap pembiasaan di S+' dapat berlangsung dengan baik dan lancar, bebarapa konsep dasar tentang membaca perlu dipahami terlebih dahulu oleh para guru dan mana)emen S+'& a. K(ne' Me,%a-a Man)iri Dalam pembela)aran bahasa, kegiatan membaca mandiri dikenal dengan banyak istilah, misalnya Sustained Silent 1eading SS1%, Drop Everything and 1ead DE41%, dan Bree oluntary 1eading& 4dapun tu)uan kegiatan membaca mandiri adalah; #% meningkatkan kemampuan pemahaman membaca? !% meningkatkan rasa cinta baca? $% meningkatkan waktu membaca untuk kesenangan di luar )am pela)aran sekolah? 7% meningkatkan penilaian diri sendiri sebagai pembaca yang baik? dan -% menumbuhkan penggunaan berbagai sumber bacaan& +embaca mandiri bukanlah program pembela)aran membaca yang men)adi bagian dari kurikulum pembela)aran bahasa& +eskipun begitu, penyediaan buku bacaan dapat didesain untuk mendukung tema(tema yang dibahas dalam pembela)aran formal& Dengan demikian, membaca mandiri dapat berfungsi sebagai sarana memberikan pengetahuan dasar tambahan kepada peserta didik& u)uan membaca mandiri adalah untuk mengembangkan rasa cinta membaca dan merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah& *rogram ini dinilai efektif untuk pembaca awal, bukan bagi yang sudah terbiasa membaca& .erdasarkan frekuensi pelaksanaan, membaca dalam waktu singkat namun sering #- menit:hari% akan lebih efektif daripada waktu yang pan)ang namun dengan frekuensi yang lebih )arang # )am:# minggu%& Dalam membaca mandiri, tiap peserta didik dapat membaca buku apapun sesuai minat mereka buku yang baik yang berterima secara etika dan moral%& *eserta didik yang mengikuti program membaca bebas diharapkan akan terus membaca saat program sudah berakhir& +embaca mandiri sudah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan membaca dan keterikatan terhadap buku di banyak negara& %. Kai)a& Me,%a-a Man)iri *elaksanakan membaca mandiri sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah, termasuk budaya yang melingkupinya& 4da delapan aspek penting yang perlu diperhatikan supaya membaca mandiri berhasil& 3anice *ilgreen !"""% =
memberikan panduan untuk keberhasilan membaca mandiri& .erdasarkan pengalamannya melaksanakan membaca mandiri atau SS1 selama bertahun(tahun dan hasil dari berbagai penelitian, *ilgreen merumuskan A aspek yang perlu hadir untuk men)amin keberhasilan program, yakni sebagai berikut& 1 Ake ter&a)a' %/k/ 4kses terhadap buku dimaknai penyediaan berbagai )enis buku komersial, ma)alah, komik, koran, dan materi bacaan lain di ruang kelas& Untuk itu, diperlukan adanya sudut baca di setiap kelas yang dapat dipergunakan untuk mema)ang dan menyimpan materi bacaan dimaksud& 2 Da0a Tarik %/k/ .uku yang tersedia harus menarik, terdiri dari berbagai )enis tema, topik, dan genre, sesuai dengan minat peserta didik& Selain itu, tingkat keterbacaan )uga harus disesuaikan dengan kemampuan dan usia peserta didik& Untuk itu, peserta didik perlu dilibatkan dalam pemilihan genre buku yang disediakan di ruang baca& Dalam pelaksanaan kegiatan membaca, peserta didik bebas memilih sendiri buku yang disukai& ! Lingk/ngan 0ang k(n)/i 'egiatan membaca dalam hati memerlukan lingkungan kelas yang menyenangkan, santai, tidak kaku, dan tenang& /ingkungan yang kondusif bisa dibangun dengan memasang poster(poster tentang pentingnya membaca, pengaturan tempat duduk dan:atau sudut baca& # D(r(ngan /nt/k ,e,%a-a *eserta didik akan lebih bersemangat untuk membaca bila guru dan staf di sekolah )uga men)adi contoh yang baik& Untuk itu, diperlukan peran aktif guru sebagai model& 0uru harus ikut membaca pada saat kegiatan membaca mandiri berlangsung& .entuk dorongan lain adalah fungsi pustakawan atau staf pendukung dalam memberikan saran kepada peserta didik dalam hal pemilihan buku bacaan yang sesuai dengan minat& $ akt/ tertent/ /nt/k ,e,%a-a *erlu ada waktu tertentu yang ditetapkan sebagai waktu membaca, misalnya #- menit setiap hari, sesuai dengan *ermendikbud Nomor !$ tahun !"#-& 'egiatan membaca dalam waktu, namun sering dan berkala terbukti lebih efektif daripada satu waktu yang pan)ang namun )arang misalnya # )am: minggu pada hari tertentu%& 'unci keberhasilan program membaca mandiri ini bukan pada )umlah )am dan menit membaca, namun kea)egan dan frekuensi kegiatan& 9al ini penting untuk membangun kebiasaan membaca& 3 Ti)ak a)a tagi&an t/ga
#"
'egiatan membaca dalam hati diarahkan untuk membaca menyenangkan& .entuk tugas seperti mengisi lembar catatan buku yang dibaca dan tanggapan personal tentang buku yang dibaca )uga dibuat sebagai pilihan tidak diwa)ibkan%& *emberian tugas seperti membuat ringkasan cerita akan menghilangkan sifat kegiatan membaca menyenangkan& *ertanyaan yang sering muncul dari guru(guru di sekolah(sekolah yang sudah mempraktikkan membaca mandiri di 2ndonesia adalah; bagaimana mengukur peningkatan kemampuan membaca peserta didik bila tidak ada tugas atau tagihannyaF *erlu dipahami bahwa mandiri berbeda dengan program literasi lain seperti yang disebutkan di atas& +embaca mandiri, bukanlah kegiatan kelas untuk memberikan asesmen pada peserta didik& u)uannya murni untuk memberikan kesempatan pada peserta didik menikmati waktu membaca buku apapun yang mereka sukai, bukan untuk dinilai oleh guru& 2tulah sebabnya bentuk tagihan seperti membuat ringkasan atau reviu buku, kuis, dan latihan soal pemahaman wacana dihindari demi GkenikmatanH membaca& Iang lebih penting lagi, guru )uga ikut membaca pada saat yang sama& Sehingga, hal ini dian)urkan dilaksanakan pada ahap *embiasaan& +eskipun demikian, tugas(tugas yang terkait dengan kemampuan membaca perlu men)adi bagian dari kurikulum di pembela)aran bahasa memerlukan penanganan tersendiri dalam kegiatan akademik& 9al ini akan dilakukan pada tahap pembela)aran& 4 Kegiatan tin)ak lan5/t +eskipun tidak boleh ada tugas, kegiatan tindak lan)ut dian)urkan untuk dilaksanakan di kelas secara berkala, misalnya seminggu atau dua minggu sekali& .entuk kegiatan tindak lan)ut bisa berupa berbagi cerita tentang buku yang sudah dibaca dan diskusi singkat dengan teman tentang buku masingmasing&
6 Pelati&an ta 'egiatan membaca dalam hati memang sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya& +eskipun begitu, guru dan staf sekolah perlu memiliki pemahaman yang selaras tentang tu)uan dan metodologi kegiatan ini& Staf sekolah perlu mengetahui ka)ian(ka)ian ilmiah yang pernah dilakukan untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan ini& Dengan begitu, kegiatan membaca dalam hati bisa ber)alan dengan baik dan didukung oleh partisipasi aktif semua pihak di sekolah& 2. Feti7al8L(,%a Literai a& /omba penulisan karya ilmiah, sastra, dan atau resensi buku& b& /omba membaca puisi, menulis puisi:cerpen& c& /omba menulis:mengarang di .log bagi guru dan peserta didik S+'&
##
d& 'ompetisi pembuatan desain poster, slogan, karikatur, komik untuk konten tertentu misalnya; kesehatan dan keselamatan ker)a, menghormati guru, saling menghormati warga sekolah, sambutan kepada peserta didik baru%& e& /omba membuat film pendek:video; dokumenter, iklan layanan masya( rakat, profil sekolah, trailer sekolah, dll& !. Pe,%/)a0aan e*learning a& +endorong pelaksanaan *embela)aran 3arak 3auh *33%& b& +endorong guru memproduksi materi *33&
#. Pe,%/)a0aan e*,ail )an8ata/ Bl(g 9arga SMK a& Semua guru dan peserta didik S+' memiliki e(mail dan atau .log& b& +embudayakan 0uru S+' menya)ikan materi a)ar melalui .log& c& +embiasakan guru S+' membuat tagihan tugas melalui e(mail&
$. Pen0e)ian Sarana e*literai a& *enyediaan akses internet sehat bagi S+'& b& *enyediaan e(sabak:sabak digital tablet%:buku sekolah elektronik bagi S+'& 3. Pen0e)iaan Materi A5ar Elekr(nik a& +elaksanakan kegiatan penyusun(an materi a)ar& b& +engunggah materi a)ar ke laman sekolah dan laman Direktorat *embinaan S+'& #!
4. Peng/atan8Pe,a&a,an8A'reiai B/)a0a )ala, Kegiatan Seni )an B/)a0a a& eater, tari, seni tradisional& b& Nonton bersama, menikmati budaya& c& +engundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agama:masyarakat&
#$
PENUTUP *enyelenggaraan kegiatan /iterasi di S+' *012 3atibarang ini, dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi setiap pihak terkait untuk mengetahui tanggung )awab, peran yang diharapkan, serta optimalisasi implementasi bersinergi dengan pihak lainnya agar 0/S di S+' *012 3atibarang dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang diharapkan bersama& Oleh karena itu, sesuai dengan tu)uan 0/S, yaitu agar tercipta masyarakat 2ndonesia yang gemar membaca, maka sangat dimungkinkan, bahkan dian)urkan bagi setiap pihak yang akan melaksanakan )uga menggunakan referensi lainnya yang relevan untuk memperkaya implementasi 0/S di S+' *012 3atibarang& 4khirnya hanya kepada allah S8 sa)alah apa yang direncanakan dalam program ini dapat tercapai dengan maksimal seraya memohon semoga allah S8 senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita semua, 4min&
#7