ANALISIS PROFITABILITAS
MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengguna Laporan Keuangan pada Progam Studi Akuntansi Dosen Pembimbing Irene Sukma Lestari Barus, S.E., M.Si.
Disusun oleh : Ismailana Salwa Adhani
(0115101503)
Ratih Santika
(0115101521)
Fauziah Yuniar
(0115101010)
Fitri Novia
(0115101532)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2018
1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada ke-Hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis “Analisis Profitabilitas” Profitabilitas” ini dengan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan informasi dari berbagai pihak sampai makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini sekiranya dapat bermanfaat kepada para pembaca dan menambah wawasan .Sebagai seorang manusia penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran nya agar bias menjadi lebih baik lagi.
Bandung, 3 Agustus 2018
i 2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… Belakang………………………………………………………..…………….1 …………….1 B. Tujuan…………..……………………………………………………… Tujuan…………..……………………………………………………….. ..……...… ……...…1 1 BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Profitabilitas……………………………………………………………….…2 Profitabilitas……………………………………………………………….…2 B. Analisis Pendapatan……………………………………………………………….…..2 Pendapatan……………………………………………………………….…..2 C. Analisis Harga Pokok Penjualan………………………………………………………3 Penjualan………………………………………………………3 D. Analisis Beban Operasi………………………………………………………………..6 Operasi………………………………………………………………..6 E. Analisis Beban Penjualan……………………………………………………………...7 Penjualan……………………………………………………………...7 F. Analisis Beban Administrasi dan Umum……………………………………………...7 Umum……………………………………………...7 G. Contoh Kasus…………………… Kasus……………………………...……………………… ………...…………………………………………..7 …………………..7 BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..…15 Kesimpulan……………………………………………………………………..…15 REFERENSI…………………………………………………………….……………………16
ii
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari setiap kegiatan bisnis perusahaan adalah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menekan biaya sekecil-kecilnya profit (profit oriented ). ). Laba merupakan sumber utama perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya, hal ini sesuai dengan konsep “ going concern” concern” yang beranggapan perusahaan didirikan untuk hidup terus-menerus dan seolah-olah tidak akan berhenti. Laba kotor perusahaan merupakan selisih pendapatan penjualan neto dikurangi dengan d engan harga pokok penjualan. Sedangkan untuk efisiensi laba kotor perusahaan, efisiensi karena kaitannya dengan jumlah uang atau rupiah, jika kaitannya dengan kinerja karyawan atau pegawai maka dilihat efektivitasnya.
Sedangkan harga pokok penjualan dipengaruhi oleh persediaan barang jadi awal ditambah harga pokok produksi dikurangi persediaan barang jadi akhir periode. Dalam harga pokok produksi terdapat biaya produksi dimana semakin besar biaya produksi maka semakin kecil laba perusahaan, sebaliknya jika semakin kecil biaya produksinya maka semakin besar laba perusahaan. Oleh karena itu biaya produksi sangat penting untuk menjaga kestabilan perusahaan.
B. Tujuan
Dalam bab ini akan membahas dan mengetahui bagaimana: 1. Analisis Profitabilitas 2. Analisis Pendapatan 3. Analisis Harga Pokok Penjualan 4. Analisis Beban Operasi 5. Analisis Beban Penjualan
4
6. Analisis Beban Administrasi dan Umum
BAB II PEMBAHASAN A. ANALISIS PROFITABILITAS
Analisis profitabilitas merupakan cara untuk mengukur kemampuan usaha dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu melalui penjualan, aktiva, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk membantu menganalisis: a. Pertumbuhan penjualan sebagai hasil dari satu atau lebih faktor, seperti perubahan harga, perubahan volume penjualan, akuisisi, dan perubahan nilai tukar. b.
Pertumbuhan aktiva untuk menganalisis tingkat efektivitas pengelolaan aktiva atau investasi dalam menghasilkan pendapatan.
c. Profitabilitas sebagai pengukuran laba laba operasi terhadap penjualan dan laba operasi terhadap aktiva.
B. ANALISIS PENDAPATAN
Ketahanan pendapatan dapat digambarkan oleh stabilitas dan kecenderungan ((trend trend ) pendapatan yang sangat penting sebagai dasar untuk menganalisis profitabilitas suatu perusahaan perusahaan dengan menggunakan dua alat analisis yaitu : 1. Analisis tren (trend (trend analysis) analysis) Analisis tren merupakan suatu metode yang berguna dalam menilai ketahanan pendapatan,baik secara keseluruhan maupun perbagian yang digunakan untuk menganalisis antara lain sebagai berikut : - Sensitivitas pendapatan terhadap kondisi bisnis - Antisipasi permintaan melalui produk baru atau pengembangan produk baru. Management’s Discussion and Analysis) 2. Diskusi dan Analisis Manajemen ( Management’s Analysis)
5
Diskusi dan Analisis Manaemen (MD&A) membantu dalam memahami dan mengevaluasi perubahan akun-akun keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu termasuk pendapatan. Manajemen membutuhkan laporan atas perubahan komponenkomponen pendapatan dan biaya untuk memahami aktivitas operasi suatu perusahaan dan mengetahui mengenai hubungan antara pertumbuhan pendapatan terhadap peningkatan harga, volume, inflasi, atau pengenalan produk baru. Didalam pendapatan, terdapat 2 akun yang berhubungan antara satu sama lain yang akan memberikan petunjuk yang penting dalam mengevaluasi hasil operasi serta berguna dalam memprediksi kinerja di masa yang akan datang antara lain sebagai berikut : a. Hubungan pendapatan dengan piutang usaha Analisis hubungan antara pendapatan dan piutang usaha penting dalam mengevaluasi kualitas laba. Sebagai contoh, jika piutang usaha tumbuh pada tingkat yang melebihi pendapatan, kita perlu mengevaluasi untuk mengidentifikasi penyebabnya. b. Hubungan pendapatan dengan persediaan Perputaran persediaan berhubungan dengan kualitas persediaan dan perputaran aktiva yang menunjukkan pendapatan dan kegiatan operasi di masa yang akan datang. Sebagai contoh ketika peningkatan barang jadi disertai oleh penurunan bahan baku dan/atau barang dalam proses maka dapat diperkirakan diperkirakan bahwa akan terjadi penurunan produksi.
C. ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN
Harga pokok penjualan merupakan akun dengan nominal cukup besar di masingmasing perusahaan yang akan menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga menjadi output yang siap untuk dipasarkan. Setelah ditentukan harga pokok penjualan, laba kotor dapat diketahui setelah kita menghitung selisih antara pendapatan dengan harga pokok penjualan. Laba kotor diharapkan dapat menutupi semua biaya lain selain harga pokok penjualan seperti biaya operasi, biaya umum dan administrasi dan masih banyak lagi.
6
Analisis laba kotor menunjukkan perhatian khusus kepada faktor yang menjelaskan varians dalam penjualan dan harga pokok penjualan. Analisis perubahan penjualan dan harga pokok penjualan sangat berguna dalam mengidentifikasi perubahan dalam laba kotor. Adapun tipe perubahan yang sering terjadi baik satu atau kombinasi dari beberapa faktor dibawah ini antara lain : a. Naik (turun) dalam volume penjualan b. Naik (turun) dalam harga jual per unit c. Naik (turun) dalam harga pokok per unit Adapun formula untuk analisis gross profit antara lain sebagai berikut : 1. Sales Price Variance (Perubahan Variance (Perubahan Harga Jual) Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya. Apabila (HJ2 – HJ1) HJ1) menunjukan angka positif berarti ada kenaikan harga dan berarti menguntungkan dan sebaliknya bila (HJ2 – (HJ2 – HJ1) negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukan keadaan yang merugikan. Rumus : (HJ2 – (HJ2 – HJ1) HJ1) x K2 Ket. : HJ1 = Harga jual per unit yang dianggarkan HJ2 = Harga jual per unit yang terealisasi K2 = Kuantitas yang terealisasi
2. Sales Volume Variance (Perubahan Volume) Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual yaitu adanya perbedaa n antara kuantitas produk yang dianggarkan sebelumnya dengan kuantitas produk yang terealisasi. Bila (K2 – (K2 – K1) K1) menghasilkan angka positif berarti adanya peningkatan penjualan berarti menguntungkan. Bila (K2 – (K2 – K1) negatif menunjukan adanya penurunan kuantitas penjualan yang berarti merugikan. Rumus : (K2 – (K2 – K1) K1) x HJ1 7
Ket. : K1 = kuantitas yang dianggarkan K2 = kuantitas yang terealisasi HJ1 = harga jual per unit yang dianggarkan 3. Cost Price Variance (Perubahan Harga Pokok Penjualan per unit) Perubahan harga pokok penjualan per unit yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per unit yang sudah dianggarkan dengan harga pokok yang sesungguhnya. Bila (HPP2 – (HPP2 – HPP1) HPP1) menunjukkan nilai positif positif maka ada kenaikan biaya (HPP) yang artinya merugikan sedangkan sebaliknya bila (HPP2 – (HPP2 – HPP1) HPP1) menunjukkan nilai negatif berarti menguntungkan. Rumus : (HPP2 – (HPP2 – HPP1) HPP1) x K2 Ket. : HPP 2 = harga pokok penjualan per unit yang terealisasi HPP 1 = harga pokok penjualan per unit yang dianggarkan K2 = kuantitas kuantitas yang terealisasi 4. Cost Volume Variance (Perubahan kuantitas harga pokok penjualan) Adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kuantitas atau volume yang dijual atau yang diproduksi. Bila (K2 – (K2 – K1) bernilai positif, maka berarti merugikan dan sebaliknya bila (K2 – (K2 – K1) K1) menunjukkan nilai negatif, maka berarti menguntungkan. Rumus : (K2 – (K2 – K1) K1) x HPP1 Ket. : K 2 = kuantitas yang terealisasi K 1 = kuantitas yang dianggarkan HPP 1 = beban pokok penjualan yang yang dianggarkan
5. Sales Mix Variance (Selisih Komposisi Penjualan) Perbedaan antara gross profit yang dianggarkan untuk masing-masing unit barang dengan total keseluruhan unit barang dengan gross profit rata-rata. Rumus : (K2 x GP1) – GP1) – (TK2 (TK2 x GPR1) Ket. : 8
K 2 = kuantitas yang terealisasi TK 2 = total kuantitas yang terealisasi GP 1 = gross profit yang dianggarkan GPR 1 = gross profit rata rata dari yang dian ggarkan
6. Final Sales Volume (Selisih volume penjualan final) Selisih yang timbulnya disebabkan perbedaan antara laba kotor pada komposisi penjualan yang dianggarkan dengan laba kotor pada komposisi penjualan sesungguhnya. Rumus : (TK2 – (TK2 – TK1) TK1) x GPR1 Ket. : TK 1 = total kuantitas yang dianggarkan dian ggarkan TK 2 = total kuantitas yang direalisasi GPR 1 = gross profit rata rata dari yang dian ggarkan
Analisis laba kotor yang merujuk pada budget atau yang sudah dianggarkan dapat memberikan gambaran mengenai titik kelemahan kinerja perusahaan pada periode tersebut serta dapat membantu untuk menguraikan tindakan perbaikan yang perlu dikoreksi. D. ANALISIS BEBAN OPERASI
Beban-beban operasi merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi, seperti beban-beban penjualan, beban depresiasi, beban pemeliharaan dan perbaikan, beban-beban administrasi dan umum. Analisis terhadap beban-beban operasi perusahaan diperlukan dalam rangka menganalisis laba operasi (operating (operating profit ) perusahaan. Sementara laba operasi mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam menutupi beban-beban non operasi terutama beban-beban finansial atas pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti beban bunga atas pinjaman. Ada 3 alat yang digunakan untuk menganalisis hubungan pendapatan dengan beban antara lain yaitu : 1. Common Size Analysis 2. Index Number Trend Analysis 3. Operating Ratio Analysis 9
Merupakan metode yang digunakan dengan cara HPP ditambah dengan Beban Operasi lalu dibagi dengan pendapatan. Untuk bunga dan pajak tidak dimasukkan kedalam perhitungan ini karena yang diukur adalah efisiensi operasi.
E. ANALISIS BEBAN PENJUALAN
Pentingnya hubungan antara pendapatan dengan den gan beban penjualan tergantung pada jenis perusahaan sehingga sebagai sebag ai analis harus bisa membedakan antara beban yang tetap maupun variable. Beban yang biasanya mendapatkan perhatian khusus ini antara lain beban piutang tak tertagih, beban depresiasi, beban perbaikan serta p erawatan aset yang dimiliki. F. ANALISIS BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Hampir semua beban umum dan administrasi bernilai tetap yang terdiri dari gaji dan sewa. Analisis harus menaruh perhatian terhadap trend dari masing-masing beban dan persentase dari pendapatan yang diambil untuk menutupi beban yang terjadi.
G. CONTOH KASUS
Diketahui : data budget dan realisasi penjualan dan beban pokok penjualan 3 jenis produk PT. Aufa Trading periode Januari 2010 yang menjual Shampoo (A), Sabun Mandi (B) dan Pasta Gigi (C) BUDGET Jenis
Kuantitas
Harga Jual per Unit
Beban Pokok per unit
A
6.500
1.550
1.250
B
3.500
1.300
1.000
C
1.000
1.000
875
10
REALISASI
Jenis
Kuantitas
Harga Jual per Unit
Beban Pokok per unit
A
4.800
1.600
1.400
B
4.500
1.300
900
C
1.200
900
850
Ditanya : Susun tabel yang menyajikan informasi mengenai unit realisasi dikalikan harga
budget, baik untuk penjualan, beban pokok penjualan maup un gross profit
Analisis selisih yang langsung mengunakan bantuan tabel sesuai pertanyaan nomor 1
Analisis SPV, SVV, CPV, CVV, SMV dan FSVV
Susun laporan perubahan laba kotor realisasi dan budget per Januari 2010
Rekomendasi kepada manajemen atas kinerja fungsi pemasaran dan pembelian
Penyelesaian : BUDGET
Penjualan
HPP
Gross Proft
Unit
Harga
Jumlah
Per Unit
Jumlah
Per Unit
Jumlah
6.500
1.550
10.075.000
1.250
8.125.000
300
1.950.000
3.500
1.300
4.550.000
1.000
3.500.000
300
1.050.000
1.000
1.000
1.000.000
875
875.000
125
125.000
11.000
15.625.000
12.500.000
3.125.000
11
REALISASI
Penjualan Produk
HPP Unit
Harga
Jumlah
Per
Gross Proft Jumlah
Unit
Per
Jumlah
Unit
A
4.800
1.600
7.680.000
1.400
6.720.000
200
960.000
B
4.500
1.300
5.850.000
900
4.050.000
400
1.800.000
C
1.200
900
1.080.000
850
1.020.000
50
60.000
10.500
14.610.000
11.790.000
2.820.000
1. Unit Realisasi x Budget
Penjualan Produk
HPP Unit
Harga
Jumlah
Per Unit
Gross Proft Jumlah
Per
Jumlah
Unit A
4.800
1.550
7.440.000
1.250
6.000.000
300
1.440.000
B
4.500
1.300
5.850.000
1.000
4.500.000
300
1.350.000
C
1.200
1.000
1.200.000
875
1.050.000
125
150.000
14.490.000
11.550.000
12
Analisis Selisih Langsung Keterangan
Perhitungan
UF/F
Penurunan Gross Profit
Rp 3.125.000 (B) - Rp 2.820.000 = Rp 305.000
UF
Sales Price Variance (SPV)
Rp 14.610.000 (R) – (R) – Rp Rp 14.490.000 (B) = Rp 120.000
F
Sales Volume Variance (SVV)
Rp 14.490.000 (R) - Rp 15.625.000 (B) = Rp 1.135.000
UF
Cost Price Variance (CPV)
Rp 11.790.000 (R) – (R) – Rp Rp 11.550.000 (B) = Rp 240.000
UF
Cost Volume Variance (CVV)
Rp 11.550.000 (R) - Rp 12.500.000 (B) = 950.000
F
Penurunan Gross Profit
SPV + SVV + CPV + CVV
UF
120.000 + 1.135.000 + 240.000 + 950.000 = Rp 305.000
SPV, SVV, SPV, CVV, SMF dan FSVV
SPV
Produk
Rumus
Perhitungan
Hasil
UF/F
A
(H2 – (H2 – H1) H1) X K2
(1600 - 1550) X 4800
240.000
F
B
(1300 – 1300) (1300 – 1300) x 4500
0
-
C
(900 – 1000) (900 – 1000) x 1200
120.000
UF
120.000
F
13
SVV
CPV
Produk
Rumus
Perhitungan
Hasil
UF/F
A
(K2 – (K2 – K1) K1) X H1
(4.800 – (4.800 – 6.500) 6.500) x 1.550
2.635.000
UF
B
(4.500 – 3.500) (4.500 – 3.500) x 1.300
1.300.000
F
C
(1.200 – 1.000) (1.200 – 1.000) x 1.000
200.000
F
1.135.000
UF
Produk
Rumus
Perhitungan
Hasil
UF/F
A
(HPP2 – (HPP2 – HPP1) HPP1) X K2
(1.400 – (1.400 – 1.250) 1.250) X 4.800
720.000
UF
B
(900 – 1000) (900 – 1000) X 4.500
450.000
F
C
(850 – 875) (850 – 875) X 1200
30.000
F
240.000
UF
Karena produk yang dijual lebih dari 1 jenis maka diperlakukan sebagai multiple product dan harus dihitung dengan menggunakan Sales Mix Variance dan Final Sales Volume Variance
14
SVV + CVV = SMV + FSVV
1.135.000 (UF) + 950.000 (F) = 185.000 UF Rumus
SMV
Produk
Perhitungan
Hasil
A
(4.800 X 300)
1.440.000
B
(4.500 X 300)
1.350.000
C
(1.200 X 125)
150.000
UF/F
(K2 X GP1) – GP1) – (TK2 (TK2 X GPR1) (K2 X GP1)
2.940.000 (TK2 X GPR1)
(10.500 X 284)
2.982.000 2.98 2.000 42.000
UF
15
Laporan Perbandingan Gross Profit Budget vs Realisasi per Januari 20 10 PT. Aufa Trading
Laporan Perbandingan Gross Profit Budget vs Realisasi Per Januari 2010 Favorable Sales Price Variance
Unfavorable
120.000
Cost Price Variance
240.000
Sales Mix Variance
42.000
Final Sales Volume Variance
143.000
Penurunan Gross Profit
120.000
425.000
305.000
-
425.000
425.000
Kinerja Bagian Pemasaran
Pada produk A, dijual dengan harga yang diatas harga yang dianggarkan tetapi kuantitasnya dibawah yang dianggarkan sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 2.395.000
Pada produk B, dijual dengan harga yang sesuai dengan yang dianggarkan disertai dengan kuantitasnya diatas yang dianggarkan sehingga terjadi keuntungan sebesar Rp 1.300.000
Pada produk C, menjual dibawah harga yang dianggarkan tetapi kuantitas yang dihasilkan diatas yang yang dianggarkan sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 80.000
Sehingga, kinerja bagian pemasaran secara keseluruhan Rp 1.015.000
16
Kinerja Bagian Pembelian
Pada produk A, dijual dengan harga yang diatas harga yang dianggarkan tetapi kuantitasnya dibawah yang dianggarkan sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 2.395.000
Pada produk B, dijual dengan harga yang sesuai dengan yang dianggarkan disertai dengan kuantitasnya diatas yang dianggarkan sehingga terjadi keuntungan sebesar Rp 1.300.000
Pada produk C, menjual dibawah harga yang dianggarkan tetapi kuantitas yang dihasilkan diatas yang yang dianggarkan sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp 80.000
Sehingga, kinerja bagian pemasaran secara keseluruhan Rp 1.015.000
17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Analisis profitabilitas merupakan cara untuk mengukur kemampuan usaha dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu melalui penjualan, aktiva, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis pendapatan Ketahanan pendapatan dapat digambarkan oleh stabilitas dan kecenderungan ((trend trend ) pendapatan yang sangat penting sebagai dasar untuk menganalisis profitabilitas suatu perusahaan, dan menggunakan dua alat komunikasi yaitu Management’s Discussion Analisis tren (trend (trend analysis) analysis) dan Diskusi dan Analisis Manajemen ( Management’s
and Analysis). Analysis). Analisis harga pokok penjualan Harga pokok penjualan merupakan akun dengan nominal cukup besar di masing-masing perusahaan yang akan menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga menjadi output yang siap untuk dipasarkan. Adapun formula untuk analisis gross profit antara lain sebagai berikut : 1. Sales Price Variance (Perubahan Variance (Perubahan Harga Jual) 2. Sales Volume Variance (Perubahan Volume) 3. Cost Price Variance (Perubahan Harga Pokok Penjualan per unit) 4. Cost Volume Variance (Perubahan kuantitas harga pokok penjualan) 5. Sales Mix Variance (Selisih Komposisi Penjualan) 6. Final Sales Volume (Selisih volume penjualan final)
18
REFERENSI
Sastradipraja Usman, 2010, Ana A nalisis lisis Pe Pengguna ngguna L apor an K euanga uangan n ( E di si 2), Bandung
19