PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI Pengetahuan Limbah Industri Pengenalan IPAL Industri Pengoperasian IPAL WWTP PLANT 10 M3/DAY PT. SARITAMA FOOD PROCESSING Desa Cikiwul, Narogong Oleh : AM. Tris Hardiyanto Hardiyanto .SE.MSi 7/19/2012
1
Hubungan Ekonomi Dan Lingkungan
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Recycled (Rrp) Material (M)
Residuals
PRODUSEN
Discharged
Rsp
(Rdp)
Goods (G)
CONSUMERS
Residuals
Rc
Discharged (Rdp)
Recycled (Rrc) LINGKUNGAN
7/19/2012
LINGKUNGAN
2
Hubungan Ekonomi Dan Lingkungan
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Recycled (Rrp) Material (M)
Residuals
PRODUSEN
Discharged
Rsp
(Rdp)
Goods (G)
CONSUMERS
Residuals
Rc
Discharged (Rdp)
Recycled (Rrc) LINGKUNGAN
7/19/2012
LINGKUNGAN
2
Industri Berwawasan Lingkungan
Industri dibangun menurut kebutuhan/ prioritas, yang mendukung kualitas hidup dan budaya Industri ditempatkan pada lokasi yang menunjang kualitas lingkungan dan dapat menetralisir limbah buangan yang dihasilkan industri. Industri yang dibangun melibatkan kemampuan sosiologis rakyat setempat. Bahan buangan industri diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pelanggaran pencemaran harus diberlakukan secara ketat dan berat.
7/19/2012
3
MASALAH LINGKUNGAN
Upaya pengelolaan lingkungan industri belum berjalan secara terencana Anggapan bahwa biaya untuk mebuat unit IPAL dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Tingkat pencemaran baik kualitas maupun kuantitas semakin meningkat Perilaku sosial masyarakat dalam hubungan dengan industri memandang bahwa sumber pencemaran di sungai adalah berasal dari buangan industri Adanya Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air nomor: 82 Tahun 2001, Adanya Tuntutan Masyarakat terhadap Pencemaran Sungai dan Lingkungan
7/19/2012
4
MASALAH UMUM “ Penerapan Pengelolaan air Limbah pada industri kurang optimal”
7/19/2012
5
Apakah industri telah melakukan upaya minimisasi limbah untuk mencegah/ memperkecil dampak negatif yang timbul dari kegiatan produksi? Faktor- faktor apa yang menyebabkan penerapan pengolahan air Limbah kurang optimal ? Apakah penerapan pengolahan air limbah dipengaruhi oleh biaya , beban buangan air limbah, teknologi ipal, perilaku sosial masyarakat, dan peraturan pemerintah ?
7/19/2012
6
PENCEMARAN Pencemaran dapat diklasifikasikan menjadi 7 type sbb: Pencemaran Organik ( BOD , COD ...) Pencemaran Bakteri ( E.coli, Coliform ) Pencemaran SS ( Low < 20, Medium 20-80,High =80-200,Very high >200 mg/l) Pencemaran Nutrient ( Total N dan Total P , Nt=0-1.5 mg/l, Pt = 0-0.3 mg/l) Tingginya Nutrient dapat mengakibatkan Eutrophicasi yaitu tumbuhnya ganggang yang berlebih dalam periode waktu , ketika ganggang mati akan menjadi lebih tercemar. Pencemaran Pestisida ( contoh DDT, dll ) Pencemaran Logam Berat ( Pb, Hg dll ) Pencemaran minyak
7/19/2012
7
SUMBER PENCEMAR
Limbah industri , perumahan dan pusat perdagangan Kotoran manusia / limbah domestik dari pembangunan perumahan di tepi sungai Akumulasi pencemaran seperti , faces,sludge, tanah, pasir, pencucian granit dll Pestisida dan fertiliser dari daerah pertanian. Debu, asap, gas beracun yang dibawa oleh hujan. Kebocoran zat kimia dan tangki di perairan akibat, kecelakaan transportasi. Pencemaran laut Buangan makanan yang berlebih pada pertanian dan sungai kontaminasi air
7/19/2012
8
PENCEMARAN AIR Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 (PP No. 20/1990)
"pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
7/19/2012
9
SUNGAI TERCEMAR
7/19/2012
10
Pengolahan Limbah
Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan (minimisasi) limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya hingga limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang (memenuhi baku mutu yang ditetapkan). langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization ), pengolahan limbah (waste treatment ), hingga pembuangan limbah (disposal ).
7/19/2012
11
SKEMA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
7/19/2012
12
Minimisasi Air Limbah
Minimisasi limbah adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar dari proses produksi, dengan jalan reduksi limbah pada sumbernya atau dengan jalan pemanfaatan upaya pengelolaan lingkungan yang ditujukan untuk mencegah dan atau memperkecil dampak negatif yang dapat timbul dari kegiatan produksi dan jasa di berbagai sektor industri
7/19/2012
13
Tahapan Minimisasi Limbah
Refine , pencarian alternatif bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang telah dipunyai. Reduce , pengurangan jumlah limbah atau “loss” yang dihasilkan dengan optimalisasi proses atau operasional yang menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan. Reuse, pemakaian kembali limbah untuk digunakan dalam proses yang berbeda. Recycle, Memutar kembali Limbah untuk proses yang sama. Recovery, Pengambilan kembali sebagian material penting dari limbah untuk pemanfaatan ulang didalam proses atau keperluan lain.
7/19/2012
14
Contoh Minimisasi limbah
Refine , Bahan bakar Bensin diganti dengan bahan bakar gas yang lebih kecil tingkat polusinya Reduce , mencuci peralatan dengan ember( tanpa disemprot) atau menggunakan air bertekanan, mengganti kran dengan automatic stop valve. Reuse, melewatkan air pendingin ke cooling tower, sirkulasi air pada proses pencucian Recycle, pemakaian air bekas WWT untuk flushing atau menyiram tanaman. Recovery, sludge hasil beltpress dikumpulkan untuk campuran pupuk/ makanan ternak.
7/19/2012
15
Teknik-teknik pengolahan air buangan secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. pengolahan secara fisika 2. pengolahan secara kimia 3. pengolahan secara biologi Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi. 7/19/2012
16
PENGOLAHAN SECARA FISIKA
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening ) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu retensi hidrolis di dalam bak pengendap.
7/19/2012
17
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN KIMIA
Proses koagulasi menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang banyak digunakan adalah ferosulfat, kapur, alum, PAC dan polielektrolit. koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-bahan yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring. Pada beberapa pabrik cara ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Zeolit (suatu batuan alam) dan arang aktif (karbon aktif). Cara koagulasi umumnya berhasil menurunkan kadar bahan organik (COD,BOD) sebanyak, 40-70 % Zeolit , menurunkan COD 10-40%, dan karbon aktif dapat menurunkan COD 10-60 %.
7/19/2012
18
Pengolahan secara biologi Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor ); 2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor ). Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis: 1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen; 2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
7/19/2012
19
PENGOLAHAN BIOLOGI
cara biologi, yaitu memanfaatkan aktifitas mikroba biologi untuk menghancurkan bahan-baban yang ada dalam air limbah menjadi bahan yang, mudah dipisahkan atau yang, memberi efek pencemaran rendah . Cara biologi yang banyak dilakukan adalah cara aerobik metode lumpur aktif. Dengan cara tersebut air limbah dengan lumpur aktif yang, megandung mikroba diaerasi (untuk memasukkan oksigen) hingga terjadi dekomposisi sebagai berikut : Organik + O2----> CO2 + H20 + Energi Cara lumpur aktif yang telah dilakukan dapat menurunkan COD, BOD 30 - 70 %, bergantung pada karakteristik air limbah yang, diolah dan kondisiproses lumpur aktif yang dilakukan.
7/19/2012
20
PROSES PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI Proses Aerobik :
Proses Anerobik :
Proses pengolahan secara biologi yang memerlukan oksigen
Proses pengolahan secara biologi yang reaksinya tidak dengan oksigen
Aerated Lagoon Oxidation Ditch Extended Aeration Sequencing Batch Reactor
Trickling Filter Rotating Biological Contactor Pack-Bed Reactor
Keperluan pada proses Pengolahan secara Biologi 1.Kondisi lingkungan, pH, temperatur, Waktu kontak, aerasi dll 2.Kontak antara microorganisme dan bahan pencemar 3. Populasi mikroorganisme yang aktif 4. Adanya Oksigen pada sistim aerobik
7/19/2012
21
Beban Buangan Air Limbah
BOD ( Biological Oxigen Demand ) , ukuran dari Oksigen terlarut yang dipakai oleh mikro organisme dalam proses oksidasi biologi zat terlarut COD( Chemical Oxigen Demand), ukuran dari total organic karbon dalam larutan yang mengandung kimia yang memerlukan oksigen dalam proses oxidasinya ,atau oksigen yang diperlukan untuk proses kimia pada larutan yang mengandung bahan kimia SS(Suspended Solid, adalah partikel padatan mineral inert yang akan mengambang sebagai padatan terlarut, Volume tingkat aliran influent dan sifat aliran yang terjadi pada buangan air limbah yang diukur dalam m 3
7/19/2012
22
Parameter Pencemaran BOD
BOD merupakan kebutuhan Oksigen Biokimiawi, Air Limbah yang mengandung bakteri diberi oksigen secukupnya akan terjadi penggunaan oksigen oleh bakteri sampai kebutuhan oksigen tersebut terpenuhi. BOD merupakan petunjuk untuk mengetahui banyaknya zat zat organik yang terkandung didalam sampel air tersebut, semakin banyak zat organik akan semakin besarlah nilai BODnya Kebutuhan Oksigen Kimiawi atau Biochemical Oxygen Demand: Banyaknya oksigen terlarut dalam air
yang dibutuhkan oleh mikro organisme untuk menghancurkan bahan limbah organik dalam air. Ini adalah ukuran pencemaran karena beban pencemaran limbah yang tinggi menuntut kebutuhan oksigen yang tinggi.
7/19/2012
23
PARAMETER BOD
Contoh : bakteri dalam 1 liter air limbah menggunakan oksigen 100 mg dalam waktu 5 hari pada suhu 20 oC maka dapat dikatakan bahwa BOD untuk 5 hari pada suhu 20oC adalah 100 mg/l , metode uji BOD adalah titrasi dengan cara Winkler. Prinsib ujinya : pada dasarnya adalah pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi menurut metode Winkler. Oksigen terlarut dalam sampel ditetapkan dengan penambahan ion Mn+2 dalam keadaan basa yang akan teroksidasi menjadi Mangan hidroksida MnO (OH). Pada penambahan kalium yodida dan pengasaman akan dibebaskan kemudian ditritrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat dengan indikator kanji
7/19/2012
24
Parameter Pencemaran COD Note : bila pada BOD yg berperan sebagai perombak bahan organik adalah bakteri sehingga tidak seluruhnya bahan organik terurai ( teroksidasi) Sedangkan pada COD yang berperan sebagai perombak bahan organik adalah bahan kimia. Baik bakteri maupun bahan kimia dalam upayanya merombak bahan organik memerlukanoksigen. Maka oksigenyang diperlukan oleh bahan kimia untuk merombak bahan organik yang ada dalam sampel air disebut COD. Semakin banyak bahan organik yang harus dirombak maka nilai COD semakin besar Metode Uji COD ( Open Reflux Titimetri, Clsed Reflux Titimetri, closed reflux Colorimetri) Prinsib Uji COD, bahan organik dirombak dengan larutan K 2Cr207 dalam suasana asam, kelebihan K 2Cr207 dititrasi kembali dengan garam ferro Ammonium Sulfat yang diperlukan untuk menetralkan K 2Cr207 yang digunakan untuk menentukan banyaknya oksigen yang dikonsumsi, dan ini ekivalen dengan banyaknya oksigen yang diperlukan 7/19/2012
25
SS & MLSS
Test Zat padatan terlarut ( Sludge Volume) ambil 1000 ml air limbah , letakkan kedalam gelas ukur 1000 ml ( jar test) kemudian didiamkan sampai air dalam keadaan tenang selama 30 menit, dan perhitungan setelah endapan terendap adalah KET : X = endapan lumpur Padatan Terendap, Test MLSS : Ambil limbah cair sebanyak 100 ml sebagai sample Siapkan kertas saring yang kering, gelas ukur Timbang kertas saring sehingga didapat beratnya W1 Gunakan kertas saring dan masukkan limbah cair Keringkan kertas saring bersama Lumpur yang tersaring ( solid) Timbang kertas saring bersama Lumpur keringnya sebagai W2
MLSS 7/19/2012
(W 2
W 1)mg
100ml 26
pH
pH ( Potensial Hidrogen ) Ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan/ derajat keasaman air yang dinyatakan oleh besarnya pH . larutan dikatakan netral bila pH menunjukkan angka 7, sedangkan asam bila pH < 7, sifat basa bila pH > 7. pengertian pH sebenarnya adalah ukuran keasaman suatu larutan encer atau kebasaan suatu larutan yang dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion H+ atau H2O + didalam suatu larutan.
7/19/2012
27
DESIGN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
faktor yang perlu diperhitungakan adalah sebagai berikut:
Jaminan efektifitas/kemampuan menghilangkan/menurunkan bahan pencemar yang terkandung dalam air limbah Ketersediaan lahan Kemudahan pengoperasian Perimbangan biaya investasi, biaya operasi
7/19/2012
Produk samping yang dihasilkan, misalnya lumpur, gas-gas dan sebainya, serta cara pengelolaannya.
28
Karakteristik Air Limbah Sources of Water , Flow Rate & Flow pattern pH COD BOD SS Oil and Grease Nutrient Content. 7/19/2012 Toxic Chemical
29
KONSENTRASI BAHAN ORGANIK LIMBAH Karbohidrat, Polisakarida Protein Lemak Selulosa ( ligno selulosa ) Nitrogen Phosphat Natrium 7/19/2012
30
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENERAPAN IPAL INPUT INFLUENT
DEBIT, SS, BOD, COD Koef . Kualitas Standar
BIAYA
STD KUALITAS KEPMEN LH NO. 51/MEMLH/10/95 PP No.82/2000
Koef . Kualitas Efluent
UNIT PENGOLAHAN
OUTPUT EFFLUENT MANFAAT
DEBIT, SS, BOD, COD
7/19/2012
31
PERAN NEGARA DALAM PENETAPAN HUKUM LINGKUNGAN
Mendorong pemerintah untuk mengambil langkah secepatnya bagi pembersihan lingkungan dalam aktifitas kegiatan industri. Mendorong sikap berhati-hati dalam menangani limbah berbahaya,menjatuhkan pertanggungjawaban kepada pihak yang tidak mematuhi penanganan limbah berbahaya. Mendorong rasa bertanggungjawab, baik melalui perintah pengadilan maupun meletakkan beban tanggung jawab, apabila pihak-pihak yang bersangkutan tidak membersihkan pencemaran limbah berbahaya tersebut.
7/19/2012
32
TAHAP KONTRUKSI IPAL
7/19/2012
33
SHOCK LOAD
7/19/2012
34
Proses Aerasi
7/19/2012
35
SCUM DAN INCENERATOR
7/19/2012
36
System OXIDATION Ditch
7/19/2012
37
Anaerob
Mendegradasi atau menghilangkan bahan bahan karbon organik dalam limbah cair atau sludge. Pada proses anaerob tidak membutuhkan energi untuk aerasi. Lumpur atau sludge yang dihasilkan sedikit, karena polutan yang berupa bahan organik hampir semuanya dikonversi ke bentuk biogas( Metan) yang mempunyai nilai kalor yang tinggi. Kemampuan pertumbuhan bakteri metan sangat rendah( 2 sampai 5 hari u/penggandaan )
7/19/2012
38
AKTIFITAS DALAM PROSES BIOKIMIA Ada Tiga Aktifitas pada proses Biokimia sebagai berikut :
Oksida sebagian limbah merupakan produk akhir untuk mendapatkan energi guna memelihara sel dan pembentukan serat-serat sel yang baru. COHNS + O2 + bakteri
Persenyawaan,Beberapa bagian limbah diubah menjadi serat sel baru dengan mempergunakan sebagian energi yang dilepaskan selama oksidasi, dan bahan organic terpakai, sel sel baru mulai memakan serat selnya sendiri untuk mendapatkan energi untuk pemeliharaan sel. COHNS + O2 + bakteri + energi
CO2 + H2O + NH3 + produk akhir + energi
C5H7NO2 ( Serat Sel Baru )
Respirasi Endogen Merupakan proses pernapasan/respirasi endogen. C5H7NO2 + 5O2 +NH3 + 2H20 7/19/2012
CO
2
+ NH3 + 2 H2O 39
FLOW DIAGRAM IPAL INFLUENT FAT TRAP ACID DOSING
MIXING TANK CFI : Cross Flow Interceptor CSTR: Continuous Stirred Tank Reaktor
LIME DOSING ALUM DOSING
DISSOLVED AIR PLOTATION (DAF) COILED PIPE FLOCCULATOR TILTED PLATE FLOTATOR
Polymer Dosing
OXIDATION DITCH
CLARIFIER
RAS
TREATED EFFLUENT
7/19/2012
40
SBR PROSES ALUR PROSES SEQUENTIAL Batch Reactor : * FILL, Air limbah masuk ke tangki reaktor, pada tahap ini diperlukan microorganisme untuk biodegradasi REACTION, Proses pengolahan tahap aerasi pada tangki reaksi pada waktu tertentu. waktu ketepatan proses diatur untuk BOD Removal, Nitrifikasi, dan denitrifikasi Settling, proses erasi dihentikan, pada tahap ini Air limbah terpisahkan antara air limbah yang bersih (Clear Supernatant Effluent) dengan activated sludge (pemisahan proses cair dan kepadatan) DECANTER, Pada tahap ini, air limbah yang bersih dan sesuai dengan spesifikasi akan dibuang Discharge), dan lumpur aktif ( Sludge active) akan dikembalikan ke tangki reaktor. IDLE, lumpur aktif yang mengendap dipompakan kembali ke reaktor tangki dan siap untuk melakukan pengolahan pada air limbah selanjutnya.
7/19/2012
FILL
REACTION
SETTLIENG
DECANTER
IDLE
41
WWTP SYSTEM
7/19/2012
42
WWTP. PT Saritama Food Processing
7/19/2012
43
WWTP PT.SARITAMA FOOD PROCESSING Area 12 m X 4 m Peralatan :
7/19/2012
Air Pump Blower Panel Sump pump Pre Aeration Tank Oil Separation Tank Solid Separation & Anaerobic Filter Tank Contack Aeration & Sedimentation Tank 44
Design criteria WWTP PT. SFP
Influent Parameter :
flow rate 10 m3/day COD 718 mg/L BOD 283 mg/l Oil &Greese746 mg/l SS 604 mg/l pH 4-9 7/19/2012
Effluent Parameter
Output 10 m3/day COD 100 mg/l BOD 50 mg/l Oil & Greese 5 mg/l SS 200mg/l
pH
6-8 45
LAY OUT WWTP PT. SARITAMA FOOD PROCESSING
7/19/2012
46
7/19/2012
47
Flow Process Treatment
Waste Water dari Pabrik dialirkan dengan pompa ke bak penampungan ( sump pit ) melalui transfer pipe
Wastewater system tersambung ke kolam penampungan, dengan pompa submersible pump limbah dialirkan masuk ke pre aeration tank
7/19/2012
48
Flow Process Treatment
Pre aeration Tank berfungsi untuk meningkatkan effisiensi pemisahan , lemak, mengontrol busa, memisahkan padatan, dan flocculation, melalui penyebaran secara umum dari larutan dan benda benda mengambang ke unit pengolahan. Dan juga meningkatkan kemampuan menghilangkan BOD.
7/19/2012
49
CROSS SECTION TANGKI
7/19/2012
50
FLOW PROCESS TREATMENT
Dari tanki Pre aeration Tank , dialirkan secara grafitasi ke Oil separation yang terdiri dari, solid Separation Chamber, Diffuser Chamber, Oil Flotation Chamber, Oil Holding Tank. Di ruang pemisahan padatan tersuspensi menjadi berkurang dan gumpalan menjadi terpisah dan menjadi bagian kecil. Pada Diffuser Chamber, terjadi oksidasi yang membantu gerakan secara alamiah untuk memisahkan minyak dan air. Dengan bantuan Gelembung udara yang dialirkan dari pompa udara melalui diffuser, sehingga minyak yang terlarut dalam air limbah memisah dan mengambang ke permukaan. Pada Oil Floatation Chamber diperlukan waktu dan lingkungan yang tenang, dengan mengurangi turbulensi dan kecepatan alir yang minimum. Pada phase ini dimulai pemisahan langsung di media separator. Kemampuan mengapung dan gelembung udara mengakibatkan partikel minyak menyatu pada lembaran dari oil media. Minyak yang sudah terpisah mengalir ke oil holding chamber dan air yang bersih mengalir dibawah minyak dan mengalir ke tengki selanjutnya.
7/19/2012
51
FLOW PROCESS TREATMENT
Dari tanki Oil Separator , air dialirkan ke ruang pemisahan partikel padatan terlarut. Yang fungsinya memisahkan padatan dan scum dengan air yang akan keluar, minyak dan lemak yang mengambang pada permukaan dari unit system dan kemudian ditampung keluar. Selanjutnya air bersih di tengak tanki akan mengalir melalui pipa untuk menstranfer aliran masuk kedalan anaerobic Biofilter Chamber.
7/19/2012
52
PROSES MIKROBIOLOGIS PENGURAIAN SENYAWA ORGANIK
7/19/2012
53
PROSES BILOGIK PADA AERASI
7/19/2012
54
CONTACT MEDIA FOR BACTERIAL GROWTH Bakteri: (Bakteri ber-sel unggal) Makhluk hidup mikroskopis yang dapat membantu pengendalian pencemaran dengan jalan mengkonsumsi atau memecah bahan organik dalam air kotor atau dengan melakukan hal yang sama terhadap tumpahan minyak atau pencemar air lainnya. Bakteri dalam tanah, air atau udara dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, tumbuhan atau binatang. 7/19/2012
55
FLOW PROCESS TREATMENT
Anaerobic Biofilter Chamber, tempat pertumbuhan pengolahan secara biologi yang akan menghilangkan partikel organik pada air limbah. Proses Aerobic dekomposisi terlibat untuk menguraikan limbah organik tanpa oksigen. Anaerobic biofilter tank adalah ruangan yang diisi dengan bio-media yang digunakan untuk proses pengolahan dari partikel organik yang mengandung carbon didalam air limbah. Air limbah mengalir didalam ruangan, dan contack dengan media tempat bacteria tumbuh dan berkembang. Air limbah dibersihkan dengan biofilm yang terbentuk di permukaan pada Bio-Media. Anerobic biofilter mempunyai kemampuan untuk menyaring dengan kekuatan tinggi limbah yang masuk dan memproduksi sisa padatan rendah. Pada tingkat ini Efesiensi untuk menghilangkan partikel organik oleh anaerobic bakteria adalah berkisar 60 s/d 70 %.Namun output dari proses ini belumlah cukup baik untuk langsung dibuang ke saluran umum atau selokan . Karenanya dilanjutkan diolah melalui metode pengolahan aerobic.
7/19/2012
56
HASIL METABOLISME ORGANIK SECARA AEROBIK DAN ANAEROBIK
7/19/2012
57
FLOW PROCESS TREATMENT
Contack Aeration Chamber, merupakan proses pengolahan secara biologi yang dipakai untuk menghilangkan menghilangkan partikel partikel organik pad air limbah. Yang juga dipakai dipakai untuk proses nitrifikasi ( proses conversi dari amoniak menjadi nitrate) konsepnya adalah dengan menggunakan contak filter, yang dimasukkan kedalam ruang reaktor. Komunitas biologi di dalam saringan termasuk didalamnya microorganisme microorganisme seperti bakteri, fungi, algae dan protozoa. Aerobic dan fakultative fakultative bakteria adalah microorganisme microorganisme yang menonjol menonjol di area ini. Bersama dengan aerobic dan bakteri fakulatative,mereka berperan untuk membusukkan material organik pada air limbah. Medianya akan tertutup biofilm. Dan air limbah diserap oleh biofilem di permukaannya. Dengan udara yang disalurkan melalui blower dan diffuser sehingga penyebarannya merata ke seluruh bagian dalam sistem. Air limbah yang mengalir mengalir melalui reaktor ini berhubungan berhubungan langsung pada pada media dalam waktu yang bersamaan, kemudian dengan bantuan oksigen dan penyebaran partikel organik kedalam biofilm mengakibatkan proses oxidation dan menurunkan partikel organik. Sistem dioperasikan selama 24 jam per hari.
7/19/2012
58
FLOW PROCESS TREATMENT
Sedimentation Chamber, bagian ini berfungsi untuk memisahkan padatan dari air yang telah diolah secara grafity sebelum air dialirkan keluar. Partikel endapan atau sludge didasar akan dipompakan kembali ke aeration chamber sebagai return sludge.
7/19/2012
59
SOLID SEPARATION & ANAEROBIC FILTER TANK
7/19/2012
60
Effluent
Air Limbah yang telah mengalami proses pengolahan akhir di Area Contack Aeration dan Sedimentation Tank dialirkan secara grafitasi/ over Flow ke saluran pembuangan
7/19/2012
61
PENGOPERASIAN
PANEL BLOWER DAN AIR PUMP
PANEL TRANSFER PUM
AIR BLOWER AIR PUMP
7/19/2012
62
PENGOPERASIAN TRANSFER PIPE
7/19/2012
63
PENGOPERASIAN
SOLID SEPARATION & ANAEROBIC TANK PRE AERATION TANK
OIL SEPARATION
CONTACT AERATION & SEDIMENTATION TANK
TANK
7/19/2012
64
PENGOPERASIAN
7/19/2012
65
PENGOPERASIAN DAN MAINTENANCE
A. Perawatan Rutin 1. Visual Check : * Effluent harus jernih * Bebas Dari Busa 2. Peralatan Mesin * Cek semua peralatan dan sambungan * Blower dan Motor berfungsi dan tidak over heating. * Chek Oil Level pada Blower * Cek semua pompa udara, panel 3. Test dan Operation Report * Laporan dan kejanggalan dicatat, dan mudah dimengerti * Perbaikan dan pergantian dilakukan oleh teknisi yang terlatih.
7/19/2012
66
Non Routine Maintenance 1. Bersihkan intake Filter Blower setiap 3 bulan sekali 2. Semua Valve, Motor, Pompa dan panel di periksa dan pastikan berfungsi dengan benar. 3. Periksa kerusakan dan kebocoran pada system Perawatan Peralatan , peralatan untuk perawatan dan pengoperasian disiapkan untuk memudahkan routine maintenance seperti : 1. Kunci Pengatur Belt Blower 2. Testing Kit untuk memeriksa beberapa parameter air limbah ( DO meter, BOD, gelas ukur dll) Komponen extra V belt untuk blower, Rubber gloves
7/19/2012
67
SCUM dan Pengurangan Sludge dari Solid separation Chamber
Secara Periodik kotoran yang mengambang dilapisan atas dari solid separation chamber dibuang. Apabila kotoran penuh di tangki perlu diambil/ dipompakan untuk diangkut dengan mobil tanki dibuang ke pembuangan yang diizinkan sesuai regulasi. Note : yang terpenting selalu meninggalkan cukup Digested Sludge untuk Pembiakan dan raw material sludge dan keseimbangan reaksinya. Berdasarkan pengalaman adalah 50 – 75 % sludge yang terjadi di tangki ini perlu dibuang.
7/19/2012
68