MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI TUJUAN MATA PELAJARAN : Diharapkan peserta memahami prosedur pengoperasian pengoperasian jaringan distribusi sesuai SOP TUJUAN POKOK BAHASAN : Diharapkan peserta mampu :
Mengoperasikan peralatan pada Gardu Induk 20 KV dan Jaringan Distribusi 20 KV Mengoperasikan peralatan pada Gardu Distribusi Pasangan Luar Mengoperasikan peralatan pada Gardu
PENGERTIAN Adalah segala kegiatan kegiatan yang mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen secepat mungkin serta menjamin kelangsungan penyaluran / pelayanan
TOLOK UKUR PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI
Mutu listrik harus terjaga Keandalan penyaluran tenaga listrik tinggi Keamanan dan keselamatan terjamin Biaya pengoperasian efisien Mempertahankan kepuasan pelanggan
Mutu listrik Tegangan dan Frekwensi Tegangan pelayanan ditentukan oleh : Batasan toleransi tegangan Pada TM adalah 5 % Pada TR maksimum + 5 % dan minimum 10 10 %. Keseimbangan tegangan Kedip Hilang tegangan sejenak –
Frekuensi Batas toleransi frekuensi
1 % dari standar 50 Hz
Keandalan SAIDI dan SAIFI lama padam x jumlah pelanggan padam SAIDI = -------------------------------------------------------- =... menit / pelanggan . tahun jumlah pelanggan x 1 tahun Atau : lama padam x daya tidak tersalurkan SAIDI = --------------------------------------------------------- = …menit / pelanggan . tahun daya total x 1 tahun
seringnya padam x pelanggan padam SAIFI = ------------------------------------------------------------ =......kali /
pelanggan . tahun jumlah pelanggan x 1 tahun
Faktor yang mempengaruhi nilai SAIDI dan SAIFI dari sisi distribusi Konfigurasi
jaringan Kondisi jaringan yang rentan terhadap gangguan Pengoperasian yang tidak memperhatikan kemampuan peralatan maupun kemampuan pasokan daya
Menurunkan Menurunkan angka SAIDI dan SAIFI
Meningkatkan kualitas konfigurasi jaringan Meningkatkan pasokan tenaga listrik alternatif Meningkatkan kualitas pemeliharaan Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan petugas Menyiapkan jumlah petugas Menggunakan material sesuai standar Mengidentifikasi peralatan yang sering rusak Meningkatkan kualitas teknik informasi Memutakhirkan data teknik jaringan
Keamanan dan keselamatan Indikatornya adalah jumlah angka kecelakaan kerja Meningkatkan keamanan dan keselamatan Kondisi
instalasi memenuhi persyaratan Sistem proteksi berfungsi dengan baik Pemeliharaan instalasi sesuai jadual kerja dan peralatan peralatan keselamatan keselamatan kerja Alat kerja memenuhi syarat Koordinasi kerja baik Sikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3 / K2
Biaya pengoperasian efisien Indikatornya Indikatorny a adalah angka susut jaringan Penyebab susut jaringan Pencurian
listrik Kesalahan alat ukur Kesalahan rasio CT Kesalahan ukuran penghantar Jaringan terlalu panjang Faktor daya rendah Kualitas konektor dan pemasangannya jelek
Mempertahankan kepuasan pelanggan –
–
Pengendalian tegangan, yaitu mengadakan pengaturan mulai dari tingkat suplai sampai ke titik ujung tegangan pada batas toleransi yang diijinkan. Pengendalian beban, yaitu membatasi pembebanan sesuai kemampuan sumber pasokan tenaga listrik, maupun peralatan dan material jaringan .
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN PELAYANAN Adanya
pekerjaan pekerjaan jaringan jaringan Kecepatan mengisolasi gangguan dan manuver beban Ketahanan peralatan terhadap gangguan tegangan lebih, hubung singkat, pembebanan
Pemadaman. Akibat • • • •
gangguan
Gangguan hubung singkat di penghantar. Penghantar jaringan putus. Gangguan pada gardu distribusi. Pelepasan beban
Pemadaman • •
direncanakan
Adanya pekerjaan pemeliharaan pemeliharaan jaringan. Adanya pekerjaan perlu perluasan asan jaringan .
PROSEDUR KOMUNIKASI Alat komunikasi yang digunakan : • • • •
Telpon JWOT PLC Radio komunikasi
Prosedur komunikasi Tata-tertib berkomunikasi : –
–
–
–
– –
–
Fasilitas telekomunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita operasional Tidak dibenarkan menyampaikan berita yang berbeda Tidak dibenarkan untuk bergurau / berbicara tidak sopan. Setiap berita operasional harus ditulis dan diulang pembacaanya secara detail. Penerima berita harus membaca ulang seluruh berita yang diterima. Berita operasional diusahakan disampaikan secara langsung. Semua insformasi yang diperlukan baik lisan /tertulis harus dicatat / direkam. Setiap menyampaikan / menerima berita harus menyebut atau mencatat : am a d a n i n d e n t i t a s p e n m g i r i m / p e n e r i m a . N am an g g a l m e n e r i m a / m e n y a m p a i k an an i n s f o r m a s i W a k t u d a n t an
OPTIMASI PEMBEBANAN TRAFO Trafo dapat dibebani melebihi daya pengenalnya pada suhu sekitar trafo tersebut pada nilai tertentu tetapi harus dibatasi oleh lamanya pembebanan lebih, agar susut umur trafo sesuai dengan yang direncanakan
Susut umur sebagai fungsi dari suhu titik panas lilitan c ( C ) c(
C)
80 86 92 98 104 110 116 122 128 134 140
SUSUT UMUR 0,125 0,25 0,5 1,0 2,0 4,0 8,0 16,0 32,0 64,0 128,0
Contoh 1. Trafo dibebani 10 jam pada c = 104 C dan 14 jam pada c = 86 C. Susut umurnya = ( 10 x 2) + (14 x 0,25) = 23,5 jam umur selama 24 jam. Karena kurang dari 24 jam, trafo tidak mengalami kenaikan susut umur, sehingga umurnya tetap sama dengan desain. °
°
Contoh 2.
Trafo dibebani 12 jam pada oc = 104 C & 12 jam pada c = 98 0c. Susut umurnya = (12x2) + (12x1) = 36 jam umur selama selama 24 jam. jam. Susut umur = 1,5 susut umur normal, sehingga umur trafo = 2/3 x umur desain. °
Contoh 3 : Trafo dibebani 4 jam pada c = 110 C ( pada beban puncak) dan 20 jam pada c = 90 C. Susut umurnya = (4 x 4) + (20 x 0,4) = 24 jam umur selama 24 jam, berarti berarti susut umur normal. normal. °
°
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai k1 (pembebanan kurang)
t = 0,5
t=1
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai k1 (pembebanan kurang)
t=2
t=4
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai k1 (pembebanan kurang)
t=6
t=8
Grafik k2 (pembebanan lebih) sebagai fungsi dari suhu-kitar dengan berbagai t (lamanya pembebanan) sebagai parameter untuk berbagai k1 (pembebanan kurang)
t = 12
t = 24
TRANSFORMATOR ONAN DAN ONAF : A = 24 C NILAI – NILAI K2 UNTUK NILAI-NILAI K1 DAN T YANG DITENTUKAN
K1 t 0,5 1 2 4 6 8 12 24
0,25
0,50
0,70
0,80
0,90
1,00
+ 1.84 1.55 1.31 1.20 1.13 1.06 0.965
2.00 1.76 1.49 1.27 1.17 1.12 1.05 0.965
1.87 1.64 1.42 1.23 1.14 1.10 1.04 0.965
1.76 1.56 1.35 1.19 1.11 1.08 1.03 0.965
1.59 1.40 1.22 1.10 1.05 1.03 1.00 0,965
-
TRANSFORMATOR ONAN DAN ONAF : A = 27 C NILAI – NILAI K2 UNTUK NILAI-NILAI K1 DAN T YANG DITENTUKAN
K1 T 0,5 1 2 4 6 8 12 24
0,25
0,50
0,70
0,80
0,90
1,00
+ 1.81 1.52 1.28 1.17 1.11 1.04 0.94
1.96 1.72 1.45 1.24 1.125 1.09 1.03 0.94
1.83 1.60 1.38 1.20 1.12 1.07 1.02 0.94
1.71 1.51 1.31 1.15 1.08 1.04 1.00 0.94
1.49 1.30 1.13 1.04 1.00 0.99 0.96 0.94
-
PROSEDUR TEKNIS PENGOPERASIANPERALATAN JTM
ARRESTER FCO
TRAFO
SAKLAR UTAMA
NH FUSE
SALURAN JURUSAN
Persiapan pengoperasian 1. 2. 3. 4. 5.
Memb Membac aca a dan dan mema memaha hami mi prin prinsi sip p gard gardu u distribusi dan sistem jaringan tegangan menengah Mamp Mampu u ber berko komu muni nika kasi si deng dengan an peng pengat atur ur / posko untuk pengoperasian instalasi kubikel tm Meny Menyus usun un renc rencan ana a ke kerj rja a yang yang beri berisi si lang langka kahhlangkah pelaksanaan pekerjaan Meny Menyia iapk pkan an alat alat ke kerj rja, a, alat alat K3 / K2 dan dan ala alatt bantu yang diperlukan dan dalam kondisi siap pakai dan aman Meng Menghu hubu bung ngii pih pihak ak-p -pih ihak ak yan yang g berw berwen enan ang g untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektip dengan pihakpihak terkait
Prosedur pemadaman sebelum pemeliharaan 1. 2. 3.
Kurangi be beban trafo Buka FCO Hubu Hu bung ngka kan n kab kabel el pent pentan anah ahan an yang yang suda sudah h dihubungkan ke elektrode pentanahan 4. Bu Buka ka ka kabe bell / ka kawa watt yan yang g ter terhu hubu bung ng pada pada terminal / bushing sisi TR dan TM. 5. Kabe Kabell / kaw kawat at yang yang suda sudah h ter terle lepa pas s hub hubun ungk gkan an jadi satu dan dan tersambung tersambung pada kabel kabel pentanahan 6. Laku kuka kan n pem pemeli eliha harraan gar gardu
Prosedur pengoperasian kembali Gardu sesudah pemeliharaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pasa Pasang ng ke kemb mbal alii ka kabe bel/ l/ka kawa watt pada pada term termin inal al / bushing Trafo Lepaskan ka kawat pe pentanahan Per Periksa iksa kead eadaa aan n di disek ekit ita ar tra traffo Lapo Lapork rkan an ke kepa pada da piha pihak k yang yang yang yang berw berwen enan ang g untuk pengoperasian kembali Masukkan FCO Ukur Ukur tega tegang ngan an sisi sisi TR, TR, pas pasti tika kan n bah bahwa wa penyetelan sadapan benar Oper Operas asik ikan an salu salura ran n jur jurus usan an nh fuse fuse,, men menyu yusu sull kemudian saklar utama
Pengoperasian Gardu Distribusi Pasangan Luar untuk pemeliharaan Pemutus beban (PMB)
Pemutus beban (PMB) 2
1 PMS
3
PMS
PMS
3
2
1 PMS
PMS
Saklar Utama Saklar Utama NH fuse NH Fusi Saluran Jurusan
PMS
Persiapan pengoperasian 1. Memb Membac aca a dan dan mem memah aham amii prin prinsi sip p ke kerj rja a gardu distribusi dan sistem JTM 2. Mamp Mampu u berk berkom omun unik ikas asii den denga gan n peng pengat atur ur / posko 3. Menyus yusun renc renca ana ke kerj rja a 4. Meny Menyia iapk pkan an alat alat ke kerj rja, a, alat alat K3 / K2 dan dan alat bantu 5. Meng Menghu hubu bung ngii piha pihakk-pi piha hak k yang yang berwenang untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan
Prosedur pemadaman sebelum pemeliharaan 1. 2. 3. 4.
Buka pemu Buka pemutu tus s beb beban an ( PMB PMB ) 3 Mas Masuk ukka kan n pem pemis isah ah bumi bumi (PMS (PMS ) 3 Buka sel selur uru uh NH NH fu fuse Lak Lakuk uka an peme pemeli lih haraa aan n
Prosedur pengoperasian kembali sesudah pemeliharaan 1. 2. 3. 4.
Peri Periks ksa a kead keadaa aan n dis disek ekit itar ar gard gardu u Lepa Lepask skan an PMS PMS bum bumii (PMS (PMS)) 3 Masukkan PMB 3 Ukur Ukur tega tegang ngan an sisi sisi TR, TR, pas pasti tika kan n bahwa penyetelan sadapan trafo sudah benar 5. Oper Operas asik ikan an salu salura ran n jur jurus usan an
Pengoperasian Gardu Induk 20 KV untuk pemeliharaan
1250 A
GFD
630 A
GFD
GFD
Rele & Pengukuran
630 A
Rele & Pengukuran
Rele & Pengukuran
Persiapan pengoperasian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memb Membac aca a dan dan mema memaha hami mi prin prinsi sip p kubi kubike kell dan dan sistem JTM Mamp Mampu u ber berko komu muni nika kasi si deng dengan an peng pengat atur ur / posko Menyusun re rencana ke kerja Meny Menyia iapk pkan an alat alat ke kerj rja, a, alat alat K3 / K2 dan dan ala alatt bantu Meng Menghu hubu bung ngii piha pihakk-pi piha hak k yang yang ber berwe wena nang ng Mema Memast stik ikan an bahw bahwa a sura suratt per perin inta tah h ke kerj rja a dapa dapatt dilaksanakan sesuai SOP Mema Memaha hami mi dan dan dapa dapatt mela melaks ksan anak akan an pro prose sedu durr dan peraturan K3 / K2
Prosedur pemadaman sebelum pemeliharaan 1. 2. 3. 4.
5.
Buka PMT penyulang Past Pastik ikan an bahw bahwa a Amp Amper er mete meterr men menun unju jukk kkan an angka nol Peri Periks ksa a ka kabe bell peny penyul ulan ang g tida tidak k bert berteg egan anga gan n Beba Be bask skan an PMT PMT dari dari kont kontak akny nya a deng dengan an Bu Busb sbar ar dan kabel penyulang, dengan cara membuka PMS sisi masuk dan sisi keluar PMT atau menarik PMT secara mekanis melepaskan kontaknya dengan busbar dan kabel penyulang Masukkan PMS pentanahan
Prosedur pengoperasian kembali sesudah pemeliharaan 1. 2.
Meme Memeri riks ksa a ha hasi sill peng penguj ujia ian n rel relai ai dan dan ins insta tala lasi si Meny Menyat atak akan an ke kepa pada da peng pengat atur ur bahw bahwa a ku kubi bike kell dala dalam m kondisi aman untuk diisi tegangan 3. Masu Masukk kkan an ke kemb mbal alii kon konta tak k PMT PMT den denga gan n Bus Busba barr dan dan Kab Kabel el Penyulang 4. Buka PMS pentanahan 5. Masu Masukk kkan an PMT PMT dan dan yaki yakink nkan an tega tegang ngan an suda sudah h masu masuk k 6. Memeriksa urutan fase R , S , T 7. Memeriksa ke kerja al alat uk ukur 8. Melaporkan pa pada pe pengatur 9. Memb Membua uatt ber berit ita a aca acara ra ser serah ah teri terima ma oper operas asii yan yang g beri berisi si antara lain : 1. Kond ondisi pe peralatan 2. Pos Posisi isi per peral alat atan an hu hubu bung ng 3. Temu Temuan an-t -tem emua uan n kela kelain inan an oper operas asii 10. 10. Memb Membuat uat lapo lapora ran n peng pengope opera rasi sian an