Pre Eklampsia
Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsia
Pre Eklampsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi.
PEB
Tanpa Impending preeclampsia
Dengan Impending preeclampsia
PEB yg disertai nyeri kepala yg hebat, muntah-muntah, nyeri epigastrium, kenaikan tekanan darah yg progresif serta mata kabur.
Etiologi
Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Peran Faktor Immunologis
Peran Faktor Genetik/Familial
Pd PE dan eklampsia tdp kerusakan di endotel vaskuler prostasiklin (pd kehamilan normal ). Aktivasi trombosit pelepasan tromboksan + serotonin vasospasme + endotel rusak.
PE sering tjd pd kehamilan pertama dan tdk timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dpt diterangkan bhw pd kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies thd antigen plasenta tdk sempurna, yg semakin sempurna pd kehamilan berikutnya.
-PE hny tjd pd manusia.
-Tdpt kecenderungan meningkatnya frekuensi PE, pada anak2 dr ibu yang menderita PE.
-Kecendrungan meningkatnya frekuensi PE pd anak+cucu ibu hamil dg riwayat PE dan bkn pd ipar mereka.
-Peran Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)
Pre Eklampsia
Berat
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 disertai protein urine dan atau edema, pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Abadi et al, 2008; Coppage & Sibai, 2007
Ringan
Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya Hipertensi > 140/90 mmHg
proteinuria > 3g/24 jam
Edema (lengan, muka, perut)
PEB IMPENDING
ECLAMPSIA
KASUS 3
ENDAH KURNIASARI
201310410311185
Pre Eklampsi
kegagalan remodelling menyebabkan arteri menjadi kaku sehingga mengalami distensi vasodilatasi shg aliran darah utero plasenta menurun shg terjadi hipoksia dan iskemi plasenta.
Manifestasi Klinik
Hipertensi
Tek. darah 140 mmhg atau tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg dan tekanan diastolic > 15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.
Oedema
Penambahan BB yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg/minggu beberapa kali. Terjadi pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Proteinuria
Terdapat protein sebanyak 0,3 g/L dlm urin 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan +1 atau 2; atau kadar protein 1 g/L dLm urin yg dikeluarkan dengan kateter atau urin porsi tengah, diambil minimal 2 kali dg jarak waktu 6 jam
Oliguria
Produksi urin < 400 ml/24 jam disertai kenaikan kreatinin
Komplikasi
Komplikasi
Keterangan
Solutio Plasenta
Lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sblm proses kelahiran baik sluruhnya maupun sebagian
Hipofibrinogemia
Kadar fibrin dalam darah yg menurun.
Hemolisis
Penghancuran dinding sel darah merah shg menyebabkan plasma darah yg tdk berwarna mjd merah.
Perdarahan Otak
Penyebab utama kematian pada pasien PE/E
Nekrosis Hati
Nekrosis periportal hati pada PE/E merupakan akibat vasospasme arteriole umum.
Hellp Syndrome (Hemolysis, elevated liver enymes and low platelete)
sindrom kumpulan gejala klinis berupa gangguan fungsi hati, hepatoseluler (peningkatan enzim hati [SGPT,SGOT], gejala subjektif [cepat lelah, mual, muntah, nyeri epigastrium]), hemolisis akibat kerusakan membran eritrosit oleh radikal bebas asam lemak jenuh dan tak jenuh
Kelainan Ginjal
-Endoklorosis glomerulus: pembengkakkan sitoplasma sel endotial tubulus.
-Anuria
-Gagal ginjal
Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra uteri.
Terjadi pada janin.
Penatalaksanaan
Anti Hipertensi
Nifedipin
Nikardipin
Metildopa
Anti Kejang
MgSO4
Klorpromazin
Diazepam
Kehamilan normal
(menurut Angsar MD, 2009)
Pd kehamilan normal rahim + plasenta aliran darah dari cabang2 arteri uterina ovarika menembus miometrium arteri arkuata arteri radialis.
Arteri radialis endometrium arteri basalis arteri spiralis.
Pd hamil normal terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tsb shg terjadi distensi dan vasodilatasi arteri spiralis yang akan memberikan dampak penurunan tekanan darah pada utero plasenta.
Akibatnya aliran darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan jg meningkat, shg menjamin pertumbuhan janin dg baik. Proses ini dinamakan remodelling arteri spiralis.
Patofisiologi
PER vs PEB
Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. tapi ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory.
Kasus
Inisial pasien
Ny. SS
Umur
32 tahun
Berat Badan
52 Kg
Tinggi Badan
141 cm
Keluhan
Nyeri perut bagian bawah
Diagnosa
G1 P0-0 35/36 minggu, PEB impending eclampsia + LH»PSR + TBJ 2000 gram
Riwayat Penyakit
-
Riwayat Pengobatan
-
S O A P
Subjective
Nyeri perut bagian bawah.
Miksi dan defekasi normal
Problem Medik
S/O
Terapi
Analisis
Anemia
HgB , RBC menurun
Transfusi PRC
Meningkatkan kadar HgB 8
Sulfat Ferosus
Defisiensi besi
Luka operasi merembes
Luka operasi merembes
Inj. Transamin
Menghentikan perdarahan
Infeksi
WBC meningkat
LED panjang
Cefadroxil
Antibiotik
Suhu tubuh meningkat
Paracetamol
Menurunkan panas
Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal
Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
8/3/2010
Pasien datang ke IRD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, ditemukan TD 160/100, RR 88x, CM. Dilakukan cito LSCS (Low Segment Cesarian Section).
Bedah LSCS, bersih darurat. Menggunakan anastesi Isofluran, medikasi pra-bedah Sulfas Magnesium 4g iv serta Nifedipin 10mg. Obat relaksan: Vecunium, Pre-Medikasi menggunakan Mg Trisilikat, Medikasi: Propofol dan Scolin. Bayi lahir pukul 15.05/ /43cm/2000g. Reversal 3:3
9/3
Pasien kembali ke ruangan rawat inap bersalin, pasien sudah mengalami flatus. Terapi yang diberikan As. Mefenamat 3x500 mg. Robontin 1x1 tab. Nifedipin 3x10 mg. Juga dilakukan Balance cairan CM=CK+500.
10/3
Pasien mengalami peningkatan WBC (24.000) sebagai tanda infeksi. Namun belum ada tanda klinis seperti panas. Terapi tetap
12/3
Pasien mengalami panas sebagai tanda infeksi, dimungkinkan berasal dari luka operasi.Terapi tetap
13/3
Ditambahkan terapi antibiotik Cefadroxil 3x1 tab. WBC masih tinggi (27.000) juga ditemukan anemia (HgB: 6,4)
14/3
Luka operasi merembes. Terapi ditambahkan lynoral 2x1, SF 3x1, Transf. PRC 1 bag s.d HgB>8.
15/3
Pasien masih mengalami panas, diberikan terapi paracetamol 3x500 mg. Luka operasi masih merembes. WBC menurun (16.200). HgB mencapai 11,6 anemia teratasi. Robontin dihentikan
16/3
Diberikan injeksi transamin, luka merembes berkurang. WBC menurun (13.200).
17/3
Luka operasi tidak lagi merembes. Terapi As. Mefenamat 3x500mg, Nifedipin 3x10 mg, Cefadroxil 3x1 tab, SF 3x1 tab, Paracetamol 3x500 mg, Lynoral 2x1 tab.
18/3
Suhu pasien normal, paracetamol dihentikan. Tekanan darah 120/80, nifedipin dihentikan
Planning
Terapi
Keterangan
Furosemid
Diberikan bila terjadi edema paru.
Cefadroxil pada tanggal 13
seharusnya diberikan mulai tanggal 8 (muncul tanda tanda infeksi, WBC meningkat dan LED memanjang
Paracetamol pada tanggal 15
Seharusnya diberikan pada tanggal 12 (suhu tubuh meningkat)
Transfusi PRC pada tanggal 14
seharusnya diberikan tanggal 10 (HgB menurun menjadi 8,27)
Monitoring
Penggunaan Magnesium Sulfat harus dipantau karena dapat menyebabkan toksisitas (kegagalan organ dapat terjadi).
Perlu disediakan antidotumnya yaitu kalsium glukonas 10% (jika terjadi toksisitas)
Pengelolaan cairan penting karena resiko edema paru dan oliguria
KIE
Edukasi tentang kehamilan selanjutnya karena pasien memiliki riwayat pre eklampsia sehingga beresiko pada kehamilan selanjutnya.
Problem Medik
S/O
Terapi
Analisis
Persalinan dan pasca persalinan
Kontraksi uterus
Nyeri perut bagian bawah
Bedah SC LSCS
Terminasi janin
Oksitosin Drip
Membuat kontraksi awal agar plasenta mudah lepas dari uterus
Cefotaxim
Antibiotik profilaks pada bedah SC
Ketorolac
Mengatasi nyeri pasca operasi
Asam mefenamat
Mengatasi nyeri pasca operasi `
Alinamin F
Membantu kuatnya kontraksi rahim pasca operasi agar tidak terjadi perdarahan
Assessment
Problem Medik
S/O
Terapi
Analisis
PEB impending eclampsia
Tekanan Darah meningkat
Kehamilan 35-36 minggu
Infus RD 5%
Memberikan energi
SM (sulfat magnesium) dengan syringe pump
Mencegah terjadinya kejang
Nifedipin
Antihipertensi
Profil Pengobatan
Objective
Data lab dan data klinik
Data Lab
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
Data Klinik
No.
DATA KLINIK
Tanggal
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Suhu (37 ± 0,5 C)
36,8
37,3
36,7
afebris
38
37,7
37,5
37,9
36,5
37,2
2
RR ( 18 - 20x/menit)
20
20
18
18
18
20
20
18
20
18
3
Nadi (80-100 x/menit)
90
100
88
84
84
88
88
84
84
84
4
TD (<130/80)
170/100
140/80
140/90
130/80
140/90
140/80
130/80
140/90
140/90
150/90
5
GCS
456
456
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
6
AICD
-
-
-
-
-
-
A±
-
-
7
Kontraksi Uterus
+
+
+
+
+
+
+
+
+
8
Oedema Extrimitas
+/+
+/+
9
Mata kabur
-
-
-
10
Flatus
11
Nyeri luka operasi
-
-
-
-
12
CM/24 jam
500/15h
1300
1100
2000
1500
1500
1500
13
CK/24 jam
1150/15h
800
500
1300
950
1000
950
14
Luka Operasi
baik
merembes
merembes
merembes±
(Lanjutan…)
Tanggal
Komentar
12/2
15/2
19/2
4/3
8/3
10/3
12/3
13/3
15/3
UL
pH (4,6-8,0)
7,5
BJ
1,015
Prot
-
Reduksi
-
Bilirubin(-)
+
Urobilin
+
Urobilinogen
+
Aseton
-
Nitrit
-
Eritrosit (0-1)
1-2
6-8
Leukosit (0-2)
3-5
Epitel (0-2)
4-6
10-15
Bakteri
-
Kristal
silinder
granular
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
Impending preeclampsia ditangani sebagai kasus eklampsia
5
02/10/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
18
19
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
02/10/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
02/10/2016
#
Pd kehamilan normal rahim + plasenta aliran darah dari cabang2 arteri uterina ovarika menembus miometrium arteri arkuata arteri radialis.
Arteri radialis endometrium arteri basalis arteri spiralis.
Pd hamil normal terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tsb shg terjadi distensi dan vasodilatasi arteri spiralis yang akan memberikan dampak penurunan tekanan darah pada utero plasenta.
Akibatnya aliran darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan jg meningkat, shg menjamin pertumbuhan janin dg baik. Proses ini dinamakan remodelling arteri spiralis.
9
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
vasospasme:
Peran RAAS
7
02/10/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
20
16
02/10/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
21
Click to edit Master title style
02/10/2016
#
27
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
02/10/2016
#
25
26
23
22
24
Pre Eklampsia
Berat
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 disertai protein urine dan atau edema, pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Abadi et al, 2008; Coppage & Sibai, 2007
Ringan
Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya Hipertensi > 140/90 mmHg
proteinuria > 3g/24 jam
Edema (lengan, muka, perut)
Pre Eklampsia
Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsia
Pre Eklampsia yang disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi.
Etiologi
Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pd PE dan eklampsia tdp kerusakan di endotel vaskuler prostasiklin (pd kehamilan normal ). Aktivasi trombosit pelepasan tromboksan + serotonin vasospasme + endotel rusak.
Peran Faktor Immunologis
PE sering tjd pd kehamilan pertama dan tdk timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dpt diterangkan bhw pd kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies thd antigen plasenta tdk sempurna, yg semakin sempurna pd kehamilan berikutnya.
Peran Faktor Genetik/Familial
-PE hny tjd pd manusia.
-Tdpt kecenderungan meningkatnya frekuensi PE, pada anak2 dr ibu yang menderita PE.
-Kecendrungan meningkatnya frekuensi PE pd anak+cucu ibu hamil dg riwayat PE dan bkn pd ipar mereka.
-Peran Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)
02/10/2016
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
PEB
Tanpa Impending preeclampsia
Dengan Impending preeclampsia
PEB yg disertai nyeri kepala yg hebat, muntah-muntah, nyeri epigastrium, kenaikan tekanan darah yg progresif serta mata kabur.