LAPORAN PENDAHULUAN PREEKLAMSI
Pengertian
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Umumnya terjadi pada trimester ke III (Prawirohardjo, 200!. Pre"eklampsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang d itandai dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda"tanda kelainan #askuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya mun$ul setelah kehamilan berumur 20 minggu. (%bgyna$ea 200&!.!. KLASIFIKASI PRE EKLAMSIA
'. Preeklamsia )ingan "
*ekanan darah sistolik sistolik '+0 atau atau kenaikan kenaikan 0 mm -g dengan dengan inter#a inter#all pemeriks pemeriksaan aan jam
"
*ekanan darah diastoli$ diastoli$ &0 atau atau kenaikan kenaikan ' mm-g mm-g dengan dengan inter#a inter#all pemeriks pemeriksaan aan jam
"
/enai /enaika kan n ' kg atau atau leb lebih ih dal dalam am sem semin inggu ggu
"
Protei Proteinur nuria ia 0, gr atau atau urin urin aliran aliran perten pertengah gahan an
2. Preeklamsia erat ila salah satu gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan pre" eklamsia berat : "
*ekan ekanan an dara darah h '0 '01' 1''0 '0 mm-g mm-g
"
%lig %ligur uria ia,, uri urin n kur kuran ang g dr dr +00$ +00$$1 $12+ 2+ jam jam
"
Prot Protei einu nuri riaa leb lebih ih dari dari gr1l gr1lit iter er
"
/eluha /eluhan n subjekti subjektiff : nyeri nyeri epigast epigastriu rium, m, gangguan gangguan pengeli pengelihat hatan, an, nyeri nyeri kepala, kepala, edema edema paru dan sianosis, gangguan kesadaran
Etiologi
tiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui deng an pasti. anyak teori"teori dikemukakan oleh para ahli yang men$oba menerangkan penyebabnya. *eori yang dapat diterima: a! primigra#ida, kehamilan ganda, hidramnion dan mola hidatidosa3 b! makin tuanya kehamilan3
$! kematian janin dalam rahim3 d! edema, proteinuria, kejang dan koma (Prawirohardjo, 200!. 456I78*58I /9I6I8 iasanya tanda"tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : '. Pertambahan berat badan yang berlebihan 2. iikuti edema . -ipertensi +. 5khirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan : '. 8akit kepala terutama di daerah frontal 2. ;angguan mata, penglihatan kabur . )asa nyeri di daerah epigastrium +. 4ual atau muntah . ;angguan pernapasan sampai sianosis . *erjadinya gangguan kesadaran. Tes Diagnostik a.
Tes diagnostik dasar Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik.
b.
Tes laboratorium dasar #aluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi!. Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotransferase, dan sebagainya!.Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin!. Uji untuk meramalkan hipertensi )oll %#er test. Pemberian infus angiotensin II.
Penanganan medik
a.
Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda"tanda sedini mungkin (preeklampsia ringan!, lalu diberikan pengobatan yang $ukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. -arus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre"eklampsia. erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
b.
Penanganan
*ujuan utama penanganan adalah: '!
Untuk men$egah terjadinya pre eklampsi dan eklampsi.
2!
-endaknya janin lahir hidup.
!
*rauma pada janin seminimal mungkin. 4enurut 4ansjoer (200'!, penanganan preeklampsia ringan adalah:
'!
Pada pasien rawat jalan, anjurkan untuk istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur <= jam malam hari. ila susah tidur, berikan fenobarbital '"2 > 0 mg k unjungan ulang diakukan ' minggu kemudian.
2!
)awat pasien jika tidak ada perbaikan dalam 2 minggu pengobatan rawat jalan, meningkat <'kg1minggu, selama 2 kali berturut"turut atau tampak ad anya tanda preeklampsia berat. erikan obat antihipertensi 4etildopa > '2 mg, nifedipin "= > "'0 mg atau pindolol '" > mg. ?angan berikan antidiuretik dan tidak perlu diet rendah garam.
!
?ika keadaaan ibu membaik dan tekanan darah dapat dipertahankan '+0"'01&0"'00mm-g, pertahanakan sampai aterm sehingga ibu dapat berobat jalan dan anjurkan periksa tiap minggu. /urangi dosisi hngga men$apai dosis optimal, tekanan darah tidak boleh @ '20mm-g.
Penanganan preeklampsia berat: Ibu yang didiagnosa preeklamsia berat1 (preeklamsia berat disertai keluhan"keluhan lainnya! menderita penyakit kritis dan memerlukan penanganan yang tepat. Protokol pelaksanannya masih kontro#ersi antar rumah sakit saat ini. Pengenalan temuanklinis dan laboratorium sangatlah penting jika terapi yang agresif dan dini perlu dilakukan untuk men$egah mortalitas maternal dan perinatal. 8er#iks yang belum siap (belum berdilatasi atau melunak! karena usia kehamilan dan sifat agresif penyakit ini mendukung dilakukannya operasi sesaria. Induksi persalinan yang lama dapat meningkatkan morbiditas maternal. '!
8egera rawat pasien di rumah sakit. erikan 4g8%+ dalam infuse ekstrose A dengan ke$epatan '"20 tetes permenit. osisi awal 4g8%+ 2 g IB dalam '0 menit selanjutnya 2 g perjam ddalam drip infuse sampai tekanan darah antara '+0"'01&0"'00 mm-g. 8yarat pemberian 4g8%+ adalah reflek patella kuat, ))<' kali permenit, dan dieresis dalam + jam sebelumnya (0.ml1kg 1jam! adalah < '00$$. 8elama pemberian 4g8%+, perhatikan tekanan darah, suhu, perasaan panas, serta wajah merah.
2!
erikan nifedipin &""+ > '0 mg per oral. ?ika pada jam ke + diastolik belum turun sampai 20A, tambahkan '0 mg oral. ?ika tekanan diastoli$ meningkat C''0mm-;, berikan tambahan
suglingual. *ujuannya adalah penurunan tekanan darah 20A dalam jam, kemudian diharapkan stabil antara '+0"'01&0"'00mm-g. !
Periksa tekanan darah, nadi, dan pernapasan tiap jam. Pasang kateter urin dan kantong urin. Ukur urin tiap jam. ?ika @ '00ml1+ jam, kurangi dosis 4g8%+ menjadi 'g1jam.
WO Preeklam!sia Baskularisasi
Preeklam!sia 5danya respon saraf simpatis
7aktor resiko: 7aktor usia, parietas, kehamilan ganda, faktor genetik, riwayat hipertensi, riwayat penderita diabetus militus, status giFi, stres 1 $emas. pada molahidatidosa, hydramnion
Perfusi Plasenta D
adrenalin E 4edulla adrenal mensekresi epinefrin Basospasme Basokonstriksi
/erusakan sel endotelium
*ekanan darah E -ipertensi
88P
)etina
/emampuan )egulasi peredaran %tak menurun
Plasenta
8pasme arteriolar retina
5da lesi pada arteri utero plasenta
E *ekanan intrakranial -erniasi medula oblongata 6yeri
Pandangan kabur
Paru"Paru
*ransport nutrisi dan %2 tidak lan$ar
)eaksi hormon oksitosin
;angguan pertumbuhan plasenta
kontraktilitas uterin
Pengaruh aldosteron
-ati
/ongesti #ena pulmonal
Perpindahan $airan
Protein plasma tubuh D
dema paru
/erusakan Intra Uterin Growth pertukaran gas Retardation
MK" $angg%an !erse!si sensori !engli&atan
MK" Risiko ga'at (anin MK " N)eri
fungsi hati
Permeabilitas protein E
Pengaruh aldosteron
/erusakan -ati
/ejang
MK" Risiko #idera
;injal
MK" $angg%an !ert%karan gas
Proses pen$ernaan makanan ter an u
*ergang gu aliran darah
4ual MK" N%trisi k%rang dari ke*%t%&an t%*%&
Protein lolos dari filtrasi
)etensi natrium
Proteinuria iuresis D
6yeri epigastrik
Ereabsorpsi natrium dan retensi
)eabsorpsi oleh tubulus
Protein plasma tubuhD
%liguri dan anuri
Penimbunan air di interstisial
dema MK" Gangguan
MK" $angg%an eliminasi %rin
keseimbangan cairan dan elektrolit
INTERVENSI Diagnose Gangguan keseimbangan cairan
Tujuan
Intervensi
NI "
NOC :
dan elektrolit
Electrolit and
-erta!ankan catatan intake dan out"ut yang akurat
acid base balance
Fluid balance
Hydraon
Setela! dilakukan ndakan
-asang
urin
kateter
di"erlukan
,onitor
!asil
lab
yang
ke"era#atan selama
%$sesuai dengan retensi cairan
&elebi!an volume cairan teratasi
.(/N * Hmt * osmolalitas
dengan kriteria'
urin 0
*erbebas dari edema,
,onito
efusi, anaskara
r vital sign
(unyi na)as bersi!* dak ada
,onitor indikasi retensi +
dys"neu+orto"neu
kelebi!an
Terbebas dari distensi vena
1V- * edema* distensi vena
jugularis*
le!er* asites0
cairan
.cracles*
,emeli!ara tekanan vena
&aji lokasi dan luas edema
sentral*
,onitor
tekanan
ka"iler
"aru* out"ut jantung dan
masukan
makanan + cairan
vital sign D(N
,onitor status nutrisi
Terbebas dari kelela!an*
(erikan
kecemasan atau bingung
diurek
N21 '
sesuai
interuksi
&olaborasi "emberian obat'
,onitor berat badan
,onitor elektrolit
,onitor tanda dan gejala dari odema
Gangguan rasa nyaman nyeri
jika
NI1 I ' ,anajemen Nyeri
9akukan
&ontrol Nyeri
pengkajian
se$ara menyeluruh
Tingkat Nyeri
meliputi
&riteria Hasil '
lokasi,
durasi,
4engetahui faktor
ketidaknyamanan
tindakan
non #erbal. ajarkan
untuk
teknik nonfarmakologi
kontrol nyeri
misal
relaksasi,
,ela"orkan
nyeri
guide
imajeri,
berkurang
atau
terapi
musik,
distraksi.
!ilang Frekuensi
nyeri
berkurang
nyeri. %bser#asi
terjadinya nyeri 4enggunakan
pen$egahan 4elaporkan gejala 4elaporkan
nyeri
dan faktor pen$etus
permulaan
kualitas,
keparahan
penyebab nyeri 4engetahui
nyeri
3amanya
NI1 II ' ,anajemen 4nalgek
nyeri
*entukan
lokasi,
karakteristik,
berlangsung
kualitas dan tingkat nyeri
sebelum
mengobati pasien. Gek obat meliputi jenis,
dosis,
dan
frekuensi pemberian
analgetik. *entukan
jenis
analgetik! disamping tipe dan tingkat nyeri.
*entukan 5nalgetik yang
tepat,
$ara
pemberian dosisnya
tepat. 4onitor
dan se$ara tanda
tanda #ital
D4FT4R -/ST4&4 -ra#iro!ardjo* S%* 5667% Buku Panduan Prakts Pelayanan Konrasepsi. 8akarta' 9ayasan (ina -ustaka Sar#ono -ra#iro!ardjo% 2bgynacea 566:%Nanda NI1 N21 jilid 5% Diterjema!kan ole! 4min Huda% N* Hard!i &usuma%9ogyakarta',edia 4con%
8ofoewan 8.(200H!. Preeklampsia – Eklampsia di Beberapa Rumah Sakit di Indonesia, patogen !asar – !asar "etodologi Penelitian #edokteran dan#esehatan esis, dan kemungkinan pencegahann$a. 4%;I, 2H3 '+' ''.