ACARA 5
LATIHAN INTERPRETASI PENUTUP LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN FOTO UDARA PANKROMATIK BERWARNA
Oleh :
Nama Mahasiswa : Rachmad Wirawan
Nim : 140722603742
Mata Kuliah : Praktikum Penginderaan Jauh
Dosen Pengampu : Alfi Nur Rusydi, S.Si., M.Sc.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
JANUARI 2015
ACARA 5
Interpretasi Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan Secara Monoskopis dengan Foto Udara Pankromatik Berwarna
TUJUAN
Melatih ketrampilan mahasiswa dalam melakukan intepretasi foto udara secara monoskopis untuk penutupan/penggunaan lahan
Melatih pengenalan obyek pada citra foto berdasarkan unsur-unsur intepretasi
Memetakan penutupan/penggunaan lahan dengan menggunakan citra foto sebagai sumber datanya.
ALAT DAN BAHAN
Foto udara pankromatik Bewarna
Lembar transparansi
Spidol OHP
Alat Tulis
Kertas HVS
Pensil warna
DASAR TEORI
Interpretasi citra merupakan pekerjaan yang menjawab pertanyaan : bagaimana cara mempergunakannya atau cara analisis data penginderaan jauh, agar dapat digunakan untuk keperluan daerah. Interpretasi citra telah diungkapkan dalam batasan merupakan kegiatan mengidentifikai obyek melalui citra pengindraan jauh. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara untuk melalukan interpretasi, diantaranya dengan cara interpretasi manual yaitu dengan pengenalan karakteristik obyek secara keruangan mendasarkan pada unsur-unsur interpretasi citra penginderaan jauh ataupun interpretasi digital dengan bantuan komputer (Sri Hardiyanti Purwadhi, dkk. 2008).
Dasar interpretasi citra penginderaan jauh secara manual dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur interpretasi yang telah diperkenalkan pada acara satu, identifikasi obyek berdasarkan jenis citranya, dan teknik interpretasi dan konvergensi bukti yang dilakukan dalam pengenalan obyek citra penginderaan jauh.
Teknik interpretasi citra sebagai alat atau cara ilmiah untuk melaksanakan interpretasi citra penginderaan jauh, yang dapat dilakukan secara manual maupun secara digital. Cara pelaksanaan interpretasi diperlukan data acuan, kunci interpretasi, penanganan data, pengamatan stereoskopis, metode pengkajian, dan penerapan konsep multi. Pengenalan penutup lahan pada data penginderaan jauh diperlukan kunci, yang disebut kunci interpretasi.
Pembuatan kunci interpretasi dapat dilakukan dengan suatu perumusan (generalisasi) kunci yang mudah disusun untuk mengenali kenampakan obyek budidaya seperti rumah, jembatan, jalur-jalur jalan, saluran irigasi.
Pembuatan kunci untuk mengenali kondisi alam seperti vegetasi, tanah, air, dan penutup lahan lainnya.
Interpretasi penutup lahan dengan teknik analisis citra penginderaan jauh secara konseptual oleh Estes et al (1983) dalam Sutanto (1986) mengatakan bahwa pengenalan obyek permukaan bumi berdasarkan rona atau warna pada citra yang dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu :
Karakteristik obyeknya : kekasaran permukaan obyek yang mempengaruhi pantulan
Bahan perekaman data penginderaan jauh : jenis film yang digunakan serta kepekaan detektor perekam terhadap gelombang elektromagnetiknya.
Proses pengolahan data : pada citra fotografi jenis proses film atau secara kimia, dan hasil cetakan redup atau gilap. Sedangkan pada citra non-fotografi berupa digital tergantung proses koreksi dan restorasi citranya.
Cuaca pada saat pengambilan data : mempengaruhi kendala atmosfer pada citra
Letak obyek dan waktu pemotretan : letak obyek akan mempengaruhi sudut datang sinar matahari, sedangkan waktu akan mempengaruhi musim.
Teknik interpretasi diartikan sebagai analisis citra seluruh pekerjaan interpretasi citra penginderaan jauh (Sri Hardiyanti Purwadhi , dkk. 2008). Analisis citra penginderaan jauh meliputi tiga kegiatan yaitu :
Deteksi : untuk menguraikan obyek-obyek penting yang tergambar pada citra penginderaan jauh.
Pengukuran : obyek kemudian diukur menggunakan instrumen-instrumen unsur interpretasi citra.
Pemecahan masalah : dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dengan unsur interpretasi pada kegiatan sebelumnya.
Interpretasi obyek juga dapat dilakukan dengan pengembangan hipotesis, untuk menjawab pertanyaan atau pemecahan masalah (Sri Hardiyanti Purwadhi, dkk. 2008). Hipotesis memerlukan dugaan ilmiah yang perlu diuji kebenarannya. Garis penalaran ialah pengembangan penalaran ke arah kesimpulan. Penyimpulan jenis obyek yang tergambar pada citra, dapat digunakan lebih dari satu unsur interpretasi, yang masing-masing mengarah ke satu kesimpulan, dan tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. Azas ini disebut konvergensi bukti. Identifikasi obyek di citra penginderaan jauh, pada prinsipnya harus dibantu dengan unsur-unsur interpretasi tersebut. Penggunaan unsur interpretasi boleh satu, dua, atau lebih dari tiga unsur interpretasi, sehingga obyek dapat dikenali dengan benar. Semakin sulit kita mengenali obyeknya biasanya semakin banyak unsur interpretasi yang digunakan. Sebagai contoh kenampakan pada citra foto udara terlihat tumbuhan yang tajuknya berbentuk bintang. Deteksi citra tampak tumbuhan dengan tajuk berbintang, maka jelas bahwa obyek tersebut merupakan pohon jenis palma. Pertanyaan yang dapat diajukan : Tanaman apa itu? Identifikasi obyek berdasarkan konvergensi harus mengerucut.
Pekerjaan interpretasi citra penginderaan jauh secara manual dapat berhasil baik apabila interpreter memahami jenis citra penginderaan jauh yang digunakan, unsur interpretasi yang sesuai dengan jenis citranya, teknik interpretasi yang digunakan, serta tujuan melakukan interpretasi citra penginderaan jauh tersebut. Oleh karena itu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman interpreter dalam menginterpretasi obyek dari citra penginderaan jauh sangat menentukan keberhasilan penggunaan data penginderaan jauh sesuai tujuan pemanfaatannya.
CARA KERJA
Anda diberikan suatu lembar citra foto udara pankromatik berwarna
Bersama foto uidara ini, disertakan lembar transparansi
Amatilah keseluruhan kenampakan pada citra
Pilihlah 15 obyek (tanpa melakukan intepretasi) yang bervariasi dari segi unsur-unsur intepretasinya dan juga letaknya pada foto
Buatlah daftar kunci intepretasi untuk masing-masing obyek yang berhasil Anda identifikasi
HASIL PRAKTIKUM
Tabel identifikasi kenampakan objek (LAMPIRAN)
Daftar kunci interpretasi objek (LAMPIRAN)
Deliniasi peta tentatif transparan (LAMPIRAN)
Deliniasi peta tentatif kertas HVS (LAMPIRAN)
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini pengenalan kunci interpretasi citra menggunakan foto udara pankromatik bewarna yang berskala 1: 50.000. lalu setelah dilakukan proses mendeliniasi citra foto pankromatik bewarna dengan mengidentifikasi landcover (penutup lahan) dan landuse (penggunaan lahan). Pada citra foto ini terdapat 6 penutup lahan yaitu VKT (vegetasi kerapatan tinggi) dengan diberi warna hijau tua, VKR (vegetasi kerapatan rendah) dengan diberi warna hijau muda, LTH (lahan terbangun hunian) dengan diberi warna merah tua, LTK (lahan terbangun kantor) dengan diberi warna merah muda, TA (tubuh air) dengan diberi warna biru dan LK (lahan kosong) diberi warna coklat.
Sedangkan dari segi Landuse citra ini untuk mengindentifikasi suatu obyek dengan metode penafsiran citra menggunakan konsep konvergensi bukti yang pertama-tama menggunakan interpretasi 5 unsur yaitu warna/rona, bentuk, pola, bayangan, tekstur terhadap objek tersebut .Kemudian menarik kesimpulannya semisal rona/warnanya cerah/coklat muda dengan bentuk memanjang berpola teratur dan tidak memiliki bayangan serta bertekstur halus. Setelah ditarik kesimpulan hasilnya adalah jalan tanah.
Kemudian menginterpretasi lagi obyek tersebut lebih mendetail lagi dengan menambahkan ketiga unsur yaitu ukuran, situs, dan asosiasi. Misalnya rona/warnanya cerah/coklat muda dengan bentuk memanjang berpola teratur dan tidak memiliki bayangan serta bertekstur halus ditambah dengan ukuran yang sedang serta situsnya dekat dengan hutan serta berasosiasi dengan kendaraan truck lalu bisa ditarik kesimpulan bahwa jalan tanah tersebut merupakan jalan pertambangan.
Pada tabel 2 merupakan penegasan dari tabel 1 untuk menginterpretasi suatu obyek. Di tabel 2 ini lebih terperinci bahwasannya obyek yang di interpretasi dintentukan lebih analisis pada ukuran obyek tersebut dan letak obyek tersebut serta Asosiasi obyek tersebut. Dari hasil yang diperoleh pada tabel 2 ini dapat ditarik kesimpulan obyek tersebut lebih jelas terperinci
Dalam penginterpretasi citra pankromatik bewarna lembar 23 ini juga ditemukan kesulitan dalam menginterpretasi obyek yaitu membedakan antara Lahan kosong dengan Lahan sisa vegetasi .Alasannya adalah sulit di interpretasi lebih lanjut karena antara bentuk dan polanya yang hampir sama dan juga letaknya yang berdekatan. Hal ini sangat membingungkan dan perlu dilakukan pengamatan di lapangan apakah tersebut masuk ke lahan kosong apa lahan sisa vegetasi
Selain itu juga terdapat obyek yang mudah diamati karena obyek tersebut mudah dibedakan terhadap obyek lain meskipun letaknya berdekatan. Pada obyek Bangunan masjid dengan pemukiman dengan Alasan dilihat pada segi bentuknya masjid adalah persegi dan juga terlihat kubahnya sedangkan pemukiman yang berbentuk persegi panjang dan warna khas genteng yaitu coklat. Obyek lain seperti hutan produksi dengan hutan lebat biasa dengan Alasan jika dilihat dari segi pola hutan produksi lebih teratur dibanding dengan pola hutan lebat yang polanya teratur. Kemudian pada jalan pertambangan dengan jalan biasa, jika jalan pertambangan yang ukurannya yang sedang dan lebar dengan berasosiasi dengan kendaraan truck sedangkan jalah biasa yang ukurannya kecil dan sempit dengan berasosiasi pemukiman
VIII. KESIMPULAN
Interpretasi secara monoskopis merupakan interpretasi yang dilakukan dengan mata secara langsung tanpa menggunakan alat bantu
Perlunya penginterpretasi suatu obyek menggunakan metode konvergensi bukti untuk menganalisa obyek agar lebih terperinci
Pada obyek yang sulit untuk diinterpretasi perlu diadakan pengamatan ke lapangan langsung agar mendapatkan data yang pasti untuk menganalisa obyek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Lilesand,T.M.and R.W.Kiefer,1979,Remote Sensing and Image Interpretation.Universitas Gajahmada Press,Yogyakarta.
Susanto.1986, Penginderaan Jauh Jilid 1.Gajah mada University Press.Yogyakarta
http://andimawno.wordpress.com/2009/09/08/konvergensi-bukti-pada-interpretasi-citra/feed/